Post on 14-Aug-2015
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
AKTIVITAS RAMBUT GETAR PADA PROSES PENCERNAAN
Nama : Rindang Yuliani
NIM : J1C110014
Kelompok: 4 (Empat)
Asisten : M. Hendra Setiawan
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
MARET 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Silia merupakan organel yang dapat ditemukan pada organism eukariotik.
Silia memiliki peran bermacam-macam sesuai dengan tempatnya. Pada saluran
pencernaan rambut getar/silia berperan dalam tranportasi bahan
makanan. Aktivatas rambut getar terbatas hanya pada medium yang basah, dan
oleh karena itu, hanya ditemukan pada permukaan yang terendam atau paling
tidak pada permukaan yang berlapis selaput basah (Schmidt, 1990).
Pada katak, aktivitas rambut getar pada epitel rongga mulut bergerak dari
mulur ke anus, sambil menyapu bersih segala kotoran (debris) yang ada di
sepanjang saluran pencernaan. Hal tersebut menyerupai aktivitas rambut getar
yang ditemukan pada sistem respirasi mamalia. Gerakan rambut getar berbeda-
beda jenisnya. Pada katak, rambut getar di rongga mulut dan kerongkongan
(pharynx), bergerak seperti pendulum yaitu bergarak bolak-balik, melentur pada
dasarnya (Schmidt, 1990).
Dalam keadaan normal, rambut getar biasanya diam saja dan akan mulai
bergerak apabila diberi rangsangan, seperti peletakan partikel benda asing, dan
beru akan berhenti bergerak setelah pertikel tersebut tersapu habis oleh gerakan
rambut getar itu (Schmidt, 1990).
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pergerakan makanan disaluran
pencernaan khususnya rambut getar mulut dan tenggorokan pada katak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Rambut getar merupakan suatu selaput lendir yang terdapat dalam rongga
mulut katak dan berfungsi untuk menimbulkan aliran dari cairan mulut dan
permukaan dinding cavum oris. Untuk memudahkan proses masuknya makanan
kedalam oesophagus ada rambut getar pada jaringan epitel yang mengalirkan
cairan atau benda partikel yang diarahkan ke suatu arah diatas epitel Mulut katak
mempunyai bagian-bagian yang sangat kompleks dan mempunyai fungsi khusus
dalam pencernaan seperti lidah sebagai alat untuk menangkap mangsa juga
sebagai alat untuk menelan. Saliva pada saluran pencernaan untuk memudahkan
masuknya makanan ke dalam oesophagus, ada rambut getar pada jaringan epitel
yang dapat mengalirkan cairan atau partikel yang dialirkan kea rah epitel bersilia
tersebut (Schmidt, 1990).
Gambar 1. Rambut getar (silia)
Gerakan rambut getar ini didukung oleh adanya ATP, jumlah rambut
banyak sekali, terletak pada langit-langit rahang atas terutama pada
pallatum Kelenjar ludah yang dihasilkan oleh mulut katak ini dilengkapi oleh
rambut getar yang memungkinkan proses pencernaan lebih mudah dilakukan.
Untuk memudahkan proses pencernaan pada katak maka dipergunakan dua
macam ludah yaitu yang berbentuk cair dan yang berbentuk lendir Pada pallatum
terdapat sum-sum rambut getar yang berfungsi untuk menimbulkan aliran dari
cairan saluran mulut dan pada permulaan dinding cavum oris. Pallatum terdiri dari
dua bagian yaitu pallatum molle dan palllatum durum. Pallatum durum terdiri atas
tajuk-tajuk dari sebelah depan tulang maxillaris dan lebih kebelakang terdiri atas
dua bagian pallatum. Pada pallatum juga ditemukan adanya lipatan-lipatan
bergantung dan bergerak yang terdiri atas jaringan fibrious yang dikendalikan
oleh ototnya sendiri (Wulangi, 1993).
Terdapat 6 macam rambut menurut Protist Imformation server, antara lain
yaitu :
1. Chilodonella
Cilia atau rambut getar yang mempunyai panjang 120 miron.
Chilodonella
Mempunyai cytopharyngeal basket tersendiri . Berbentuk oval dengan
nukleus yang berukuran besar (macronukleus) yang terlihat dengan jelas
dibawah sinar terang.
2. Prorondon
Cilia atau rambut getar yang mempunyai panjang sekitar 141 mikron,
Prorondon mempunyai bentuk yang silindris, terbungkus oleh ectoplsma
yang tebal. Terdapat sitosom di dalamnya.
3. Colpoda
Cilia atau rambut getar mempunyai panjang dengan kisaran 60 hingga 70
mikron, oleh karena itulah colpoda merupakan cilia atau rambut getar yang
berukuran lebihj medium bila dibandingkan dengan cilia yang lainnya.
Colpoda mempunyai bentuk seperti bentuk ginjal, memiliki vacuola
makanan yang terdapat di dalam selnya, yang berguna untuk mencerna
makanan.
4. Stensor
Cilia atau rambut getar yang terdapat pada cavum oris ini berbentuk
seperti terompet, dapat juga berbentuk slindris dan mempunyai vakuola
kontrakstil di bagian atas, biasanya terdapat di air hangat dan segar.
5. Coleps
Cilia atau rambut getar yang mempunyai bentuk yang menyerupai tong
(barrel) dengan dikelilingi oleh lapisan endoplamix. Terdapat sitosom di
bagian anterior ujung dan juga dilengkapi dengan cilia yang panjang. Cilia
ujung posterior lebih panjang dibandingkan dengan cilia yang terletak di
ujung anterior, serta mempunyai panjang 40-65 mikron.
6. Tetrahymena
Tetrahymena adalah rambut getar yang oligophymeno pharon dan pada
umumnya terdapat di air tawar. Biasa digunakan pada bahan untuk
mendemonstrasikan organisasi dari hewan tingkat rendah. Dikelilingi oleh
cilia di sepanjang tubuhnya. Tetrahymena mempunyai bentuk basal
(Subowo, 1992).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 30 Maret 2012, pukul 14.00-
16.00 WITA di Laboratorium Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
3.2 Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan pada praktikum kali ini antara lain sonde
penusuk otak, alat-alat diseksi (scapel, gunting, pinset, sonde dan penggaris),
serbuk kayu, stopwatch, kaca objek dan kaca penutup, pipet Pasteur, papan
fiksasi, jarum pentul dan mikroskop.
Bahan-bahan yang digunakan antara lain katak, larutan NaCl fisiologis dan
air 17oC dan 62oC.
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Pengamatan Gerakan Rambut Getar
1. Dimatikan katak dengan sonde penusuk otak
2. Dipakai gunting, dibuang seluruh rahang bawahnya
3. Dibuka dinding perut agar viseranya terlihat
4. Dijepit lambungnya dengan pinset dan diangkat
5. Dengan menggunakan gunting dan scalpel, dipotong antara lehernya agar
tengkoraknya terpisah dari punggungnya, tanpa menggangu hubungan
(pertautan) esophagus dan lambung pada kepalanya
6. Dipisahkan lambung dari duodenumnya
7. Difiksasi kepala katak pada papan fiksasi
8. Dibuka esophagus dan lambungnya, kemudian juga difiksasi pada papan
9. Diambil beberapa serbuk kayu yang dibasahi dengan NaCl fisiologis /
larutan Ringer dan diletakkan pada langit-langit rahang atas katak dititik A
dan dicatat waktunya
10. Diamati arah gerakan butir gabus tersebut, mulai dari awal (titik A) sampai
tiba di dekat esophagus (B) dan dicatat lagi waktunya
11. Diukur jarak AB dan ditentukan waktu yang dibutuhkan oleh serbuk kayu
tersebut untuk bergerak dari A ke B. Dihitung kecepatan gerak serbuk
kayu tersebut
12. Diulangi no 9 sampai dengan no 11, tetapi dengan serbuk kayu yang
berturut-turut diletakkan pada bagian kiri di titik C (gerakan CD) dan
bagian kanan di titik E (gerakan EF) pada bagian dalam rahang atas
13. Diulangi no 9 sampai dengan no 12 dengan memiringkan papan katak ke
kiri kemudian ke kanan
14. Diperhatikan apakah kemiringan papan katak dapat mempengaruhi arah
gerakan dari serbuk kayu
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang didapatkan pada praktikum kali ini adalah :
1. Pengamatan Rambut Getar Pada Katak
Tabel 1. Tabel Pengamatan Rambut Getar Pada Katak
No. Keadaan Papan Fiksasi Arah Gerak Waktu yang diperlukan
1. Rata A – B 24,38 detik
C – D 26,99 detik
E – F 22,18 detik
2. Miring ke Kiri A – B 59,63 detik
C – D 1menit 26,86 detik
E – F 1menit 36,74 detik
3. Miring ke Kanan A – B 2menit 02,33 detik
C – D 55,96 detik
E – F 1menit 19,33 detik
2. Pengaruh Suhu Pada Aktivitas Rambut Getar
Tabel 2. Tabel Pengaruh Suhu Pada Aktivitas Rambut Getar
No. Suhu Arah Gerak (Papan Rata)
Waktu yang diperlukan
1. 17oC A - B 46,78 detik
C - D 37,08 detik
E - F 37,67 detik
2. 62oC A - B 19,10 detik
C - D 37,10 detik
E - F 36,02 detik
3. Bagian Dalam dari Rahang Atas Katak
Ket :
1. Garis A-B
2. Garis C-D
3. Garis E-F
Gambar 1. Bagian dalam dari rahang atas katak
4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui pergerakan makanan di
saluran pencernaan khususnya rambut getar dan tenggorokan katak. Saluran
pencernaan makanan pada katak terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, dan kloaka. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan
kelenjar ludah. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, hati, dan pankreas.
Kelenjar ludah yang dihasilkan oleh mulut katak ini dilengkapi oleh rambut
getar yang memungkinkan proses pencernaan lebih mudah dilakukan. Hal ini
sesuai dengan referensi yang menyatakan bahwa untuk memudahkan proses
pencernaan pada katak maka dipergunakan dua macam ludah yaitu yang
berbentuk cair dan yang berbentuk lendir.
Rambut getar merupakan suatu selaput lendir yang terdapat dalam rongga
mulut katak dan berfungsi untuk menimbulkan aliran dari cairan mulut dan
permukaan dinding cavum oris. Kelenjar ludah yang dihasilkan oleh mulut katak
dilengkapi oleh rambut getar yang memungkinkan proses pencernaan lebih mudah
dilakukan. Pada pallatum terdapat sum-sum rambut getar yang berfungsi untuk
menimbulkan aliran dari cairan saluran mulut dan pada permulaan dinding cavum
oris. Pallatum terdiri dari dua bagian yaitu pallatum molle dan palllatum durum.
Pallatum durum terdiri atas tajuk-tajuk dari sebelah depan tulang maxillaris dan
lebih kebelakang terdiri atas dua bagian pallatum. Pada pallatum juga ditemukan
1
3 2
1
adanya lipatan-lipatan bergantung dan bergerak yang terdiri atas jaringan fibrious
yang dikendalikan oleh ototnya sendiri.
Gerakan rambut getar didukung oleh adanya ATP. Rambut getar berperan
dalam transformasi bahan makanan di saluran pencernaan. Untuk memudahkan
proses masuknya makanan kedalam oesophagus ada rambut getar pada jaringan
epitel yang mengalirkan cairan atau benda partikel yang diarahkan ke suatu arah
diatas epitel. Mulut katak mempunyai bagian-bagian yang sangat kompleks dan
mempunyai fungsi khusus dalam pencernaan seperti lidah sebagai alat untuk
menangkap mangsa juga sebagai alat untuk menelan dan saliva pada saluran
pencernaan untuk memudahkan masuknya makanan ke dalam esophagus.
Sebelum diletakkan di saluran pencernaan/ rahang atas katak serbuk kayu
direndam dulu dengan NaCl 0,65% atau garam fisiologis. Fungsinya adalah
untuk menetralkan pH sehingga pergerakan silia tidak terpengaruh oleh suasana
asam atau basa.
Dari hasil percobaan didapatkan hasil pada saat papan fiksasi rata, waktu
yang diperlukan serbuk kayu dari titik A mencapai titik B adalah 24,38 detik, dari
titik C ke D memerlukan waktu selama 26,99 detik, dari titik E ke F memerlukan
waktu selama 22,18 detik. Pada saat papan fiksasi dimiringkan ke kiri, waktu
yang diperlukan serbuk kayu dari titik A ke titik B adalah 59,63 detik, dari titik C
ke D selama 1 menit 26,86 detik, dari titik E ke F selama 1 menit 36,74 detik.
Sedangkan pada saat fiksasi dimiringkan ke kanan, waktu yang diperlukan serbuk
kayu dari titik A ke titik B adalah 2 menit 02,33 detik, titik C ke D selama 55,96
detik dan titik E ke F selama 1 menit 19,33 detik. Dari hasil ini dapat dilihat
bahwa keadaan papan fiksasi dapat mempengaruhi pergerak silia. Dapat
disimpulkan bahwa rambut getar/silia lebih cepat pergerakannya pada bidang rata
daripada bidang dimiringkan baik ke kiri maupun ke kanan.
Pada percobaan pengamatan suhu, pada suhu 17oC waktu yang diperlukan
serbuk kayu bergerak pada papan fiksasi rata dari titik A ke titik B adalah 46,78
detik, dari titik C ke titik D selama 37,08 detik, dan dari titik E ke titik F adalah
37,67 detik. Sedangkan pada suhu 62oC serbuk kayu bergerak pada papan fiksasi
rata dari titik A ke titik B adalah 19,10 detik, dari titik C ke titik D selama 37,10
detik, dan dari titik E ke titik F adalah 36,02 detik. Dari hasil tersebut dapat dilihat
bahwa kecepatan pergerakan rambut getar pada suhu panas (62 oC) dan dingin (17 oC) tidak terlalu berbeda untuk arah pergerakan C ke D dan E ke F. Sedangkan
untuk arah pergerakan dari A ke B, sangat terlihat bahwa pergerakan pada suhu
dingin lebih lama. Hasil ini agak bertentangan dengan teori, karena seharusnya
semakin tinggi suhu maka gerakan rambut getar akan semakin lambat. Oleh
karena itu rambut getar selalu berada di tempat yang terendam air atau di
permukaan yang basah agar suhunya rendah sehingga pergerakan rambut getar
cepat.
Dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa
setidaknya ada dua faktor yang mempengaruhi pergerakan silia di dalam saluran
pencernaan katak, yaitu posisi tubuh katak dan suhu di dalam tubuhnya. Pada
posisi rata (normal), rambut getar bergerak lebih cepat daripada posisi tubuh yang
miring. Pada suhu yang tinggi (seharusnya) pergerakan silia lebih lambat daripada
pergerakannya di suhu yang rendah.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Rambut getar merupakan suatu selaput lendir yang terdapat dalam saluran
pencernaan katak dan berperan dalam transformasi bahan makanan di saluran
pencernaan
2. Rambut getar bergerak lebih cepat pada bidang rata dibandingkan dengan
bidang yang dimiringkan.
3. Semakin tinggi suhu, pergerakan rambut getar semakin lambat.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum selanjutnya adalah agar praktikan selalu bersungguh-
sungguh dalam melakukan praktikum dengan dibantu/diarahkan oleh asisten
praktikum.