Kos Rambut
-
Upload
aufklarung-memang-ludvi -
Category
Documents
-
view
231 -
download
17
description
Transcript of Kos Rambut
Abstrak
Rambut adalah serat keratin yang muncul dari permukaan kulit. Serat
rambut memiliki karakteristik kualitatif antara lain karena mungkin tebal atau
tipis, lurus atau keriting, panjang atau pendek. Seiring dengan berkembangnya
zaman modern ini, sesorang menyadari betapa pentingnya penampilan sebagai
penunjang keberhasilan, maka satu persatu fungsi alami rambut mulai tergeser
oleh fungsi utamanya sekarang, yaitu sebagai penunjang penampilan. Berbagai
kosmetika rambut yang digunakan untuk memperindah rambut antara lain sampo,
conditioner, hair tonic, penata rambut (gel), pewarna rambut dan pengeriting
rambut.
1. Pendahuluan
Sepanjang sejarah peradaban manusia, rambut selalu menempati kedudukan
penting. Kedudukan penting tersebut berkaitan langsung dengan fungsi rambut
yang antara lain sebagai pelindung bagi kepala, sebagai penghangat, dan
sebagai pertanda sosial pada beberapa bangsa. Seiring dengan berkembangnya
peradaban dan ketika manusia makin menyadari betapa pentingnya
penampilan sebagai penunjang keberhasilan, maka satu persatu fungsi alami
rambut mulai tergeser oleh fungsi utamanya sekarang, yaitu sebagai penunjang
penampilan (Chakim, 2006).
Selain oleh karena hal diatas, memang sudah menjadi sifat manusia
untuk sekali waktu untuk tampil berbeda. Keadaan ini dikarenakan arus
globalisasi yang sudah merambah dikalangan anak muda abad ini, mereka
berlomba-lomba untuk mengikuti trend (Chakim, 2006).
2. Pembahasan
Kosmetika dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19,
pemakaian kosmetika mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan
juga untuk kesehatan (Tranggono, 2007).
Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti ”berhias”.
Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari
bahan-bahan alami yang terdapat di sekitarnya. Sekarang kosmetika dibuat
manusia tidak hanya dari bahan alami tetapi juga bahan buatan untuk maksud
meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).
Definisi kosmetik menurut BPOM Republik Indonesia Nomor
Hk.03.1.23.12.10.12459 Tahun 2010 tentang Persyaratan Teknis Kosmetika
bahwa kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan
pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital
bagian luar), atau gigi dan membran mukosa mulut, terutama untuk
membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, dan/atau memperbaiki bau
badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik (BPOM RI,
2010).
Selain itu defenisi kosmetik dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
220/MenKes/Per/X/1976 tanggal 6 September 1976 yang menyatakan bahwa
kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan,
dituangkan, dipercikkan, atau disemprotkan pada, dimasukkan ke dalam,
dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk
membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa, dan tidak
termasuk golongan obat (Wasitaatmadja, 1997).
2.1 Penggolongan Kosmetik
Penggolongan kosmetika menurut Tranggono dibagi ke dalam 13 kelompok
antara lain:
1. Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dan lain-lain.
2. Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, bath capsule, dan lain-lain.
3. Preparat untuk mata, misalnya maskara, eye-shadow, dan lain-lain.
4. Preparat wangi-wangian, misalnya parfum, toilet water, dan lain-lain.
5. Preparat untuk rambut, misalnya cat rambut, hair spray, dan lain-lain.
6. Preparat pewarna rambut, misalnya cat rambut, dan lain-lain.
7. Preparat make-up (kecuali mata), misalnya bedak, lipstick, dan lain-lain.
8. Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, mouthwashes, dan
lain-lain.
9. Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant, dan lain-lain.
10. Preparat kuku, misalnya cat kuku, losion kuku, dan lain-lain.
11. Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih, pelembab, pelindung, dan lain-
lain.
12. Preparat cukur, misalnya sabun cukur, dan lain-lain.
13. Preparat untuk suntan dan sunscreen, misalnya sunscreen foundation, dan
lain-lain.
2.2 Rambut
Rambut adalah serat keratin yang muncul dari permukaan kulit. Serat
rambut memiliki karakteristik kualitatif antara lain karena mungkin tebal atau
tipis, lurus atau keriting, panjang atau pendek. Bahan ini telah ditangani sejak
tahap awal evolusi (perawatan) (Mark et al, 2006).
2.2.1 Anatomi Rambut
Untuk melakukan perawatan yang baik dan tepat bagi kebersihan,
kesehatan, dan kecantikan kulit kepala dan rambut, diperlukan pengetahuan dasar
tentang kulit kepala dan rambut itu sendiri. Rambut merupakan sesuatu yang
keluar dari dalam kulit berbentuk seperti benang tipis. Rambut tidak mempunyai
syaraf perasa, sehingga rambut tidak terasa sakit kalau dipotong (Anonim. - ).
A. Pembagian dan Umur Rambut
Berikut pembagian rambut berdasarkan umur dari rambut tersebut.
1. Rambut panjang, yaitu rambut yang tumbuh di atas kulit kepala. Rambut
panjang ini berumur antara 2 sampai dengan 4 tahun.
2. Rambut pendek, yaitu rambut pendek tumbuh pada bagian alis, lubang hidung,
dan ujung kelopak mata. Rambut ini berumur antara 4-5 bulan.
3. Rambut vellus/lanugo, yaitu rambut yang tumbuh pada kulit di seluruh bagian
tubuh. Rambut ini lemas dan pendek (Anonim. - ).
B. Fungsi Rambut
Adapun beberapa fungsi dari rambut sebagai berikut.
1. Melindungi kepala dari benturan dan sinar matahari.
2. Sebagai mahkota.
3. Membentuk bingkai dari wajah.
4. Menambah keindahan dan garis warna pada wajah.
5. Melindungi mata dari keringat.
6. Melindungi mata dari kotoran dan debu.
7. Membantu menguapkan keringat (Anonim. - ).
C. Komposisi atau Susunan Rambut
Rambut terutama tersusun dari salah satu zat protein yang disebut keratin
atau horney. Berikut susunan kimiawi rambut (Anonim. - ).
1. Carbon: 50,65%
2. Hydrogen: 6,36%
3. Nitrogen: 17,14%
4. Belerang (sulfur): 5%
5. Oksigen: 20,85%
D. Bagian-Bagian Rambut (Anonim. - )
Rambut terdiri dari tiga bagian yakni ujung rambut, batang rambut dan akar
rambut.
1. Ujung Rambut
Ujung rambut berbentuk runcing, terdapat pada rambut yang baru saja
tumbuh.
2. Batang Rambut
Batang rambut merupakan bagian rambut yang berada di luar kulit berupa
benang halus terdiri dari keratin atau sel-sel tanduk. Batang rambut mempunyai 3
lapisan yaitu :
a. Cuticula / kulit ari/ selaput rambut merupakan lapisan luar, terdiri dari sel-sel
tanduk yang pipih dan bening, tersusun bagian bawah menutupi atasnya.
Fungsi cuticula yaitu melindungi bagian dalam batang rambut, memudahkan
disasak, karena cuticula yang tersusun dapat saling berpegangan dan menyerap
obat kriting dan cat rambut sampai ke cortex. Cuticula dapat rusak karena,
over processing: kerja obat kriting yang kadaluwarsa (over time), terlalu
sering disasak, kesalahan kosmetik rambut/shampoo, dan terlalu sering dicuci
dengan shampoo yang keras.
b. Cortex disusun oleh kumpulan seperti benang halus yang terdiri dari
keratin/sel tanduk. Tiap helai benang yang halus disebut fibril. Fibril
terbentuk oleh molekul yang mengandung butiran pigmen melamin. Pigmen
rambut terdapat pada cortex.
c. Medulla. Terdiri dari zat yang tersusun sangat renggang yang membentuk jala,
sehingga terdapat rongga yang berisi udara.
Gambar1. Batang rambut.
3. Akar Rambut
Akar rambut merupakan bagian rambut yang berada di dalam kulit dan
tertanam di dalam folikel/kantong rambut. Bagian rambut yang tertanam/berada
di dalam kulit jangat. Akar rambut tertanam miring dalam lapisan dermis.
Gambar 2. Bagian-bagian akar rambut.
Bagian-bagian akar rambut berikut fungsinya adalah sebagai berikut :
a. Kantung rambut (folikel): melindungi tunas rambut.
b. Umbi rambut (bulb): bulatan kecil, putih, bening yang mempunyai hubungan
dengan pembuluh halus syaraf dan pembuluh darah.
c. Papil rambut: tempat pembuatan sel tunas dan sel pigmen melamin yang
membuat makanan dan semua kebutuhan pertumbuhan rambut.
d. Otot penegak rambut: dapat menarik folikel rambut mengakibatkan bulu-bulu
halus menegak.
e. Kelenjar lemak: menghasilkan minyak atau sebum.
f. Kelenjar keringat.
E. Pertumbuhan Rambut (Anonim. - )
Karakteristik pertumbuhan rambut antara lain sebagai berikut.
1. Rambut sehat, normal tumbuh ½ inchi (1 ¼ cm) setiap bulan atau 24 jam = 0,3
mm, tergantung usia, jenis kelamin, ras dan iklim.
2. Hormon tiroksin berkurang, rambut menjadin putih.
3. Pengaruh iklim:
a. Kelembaban udara: mempertajam gelombang rambut.
b. Iklim dingin: rambut tidak panjang.
c. Iklim panas: rambut mengembang, menyerap air dan cepat panjang.
F. Bentuk Rambut (Anonim. - )
Dilihat dari ukuran folikel, rambut terdiri rambut kasar, rambut halus, dan
rambut sedang/normal. Sedangkan bila dilihat dari arah tertanamnya folikel,
rambut terdiri dari rambut lurus, rambut tumbuh berombak, dan rambut keriting.
1.2.2 Jenis-Jenis Kulit Kepala dan Rambut (Anonim. - )
A. Kulit Kepala dan Rambut Normal
Ciri-ciri kulit kepala normal yaitu kelenjar palit bekerja dengan normal,
dapat menghasilkan sebum atau minyak untuk melumasi kulit kepala dan rambut
dengan normal. Ciri-ciri rambut normal yaitu daya elastisitas 20%, jika diraba
lembut dan halus, bercahaya, dan mudah ditata.
B. Kulit Kepala dan Rambut Kering
Ciri-ciri kulit kepala kering yaitu kelenjar palit kurang giat bekerja, dan
kurang menghasilkan sebum untuk melumasi kulit kepala dan rambut. Ciri-ciri
rambut kering yaitu bersuara bila dipegang, penampilan gersang dan kaku, warna
pirang/kemerahan/cahaya pudar, rambut tipis, rapuh, ujung berbelah, dan sering
ditumbuhi ketombe atau sindap.
C. Kulit Kepala dan Rambut Berminyak
Ciri-ciri kulit kepala berminyak yaitu kelenjar paling sangat giat bekerja dan
dapat menghasilkan sebum secara berlebihan. Ciri-ciri rambut berminyak yaitu
rambut tumbuh lebat, sangat elastis 40% - 50%, selalu basah dan lengket, serta
sering ditumbuhi ketombe atau sindap basah (pityriasi steatoides).
D. Kulit Kepala dan Rambut Berminyak
Ciri-ciri kulit kepala berminyak yaitu kelenjar paling sangat giat bekerja
dan dapat menghasilkan sebum secara berlebihan. Ciri-ciri rambut berminyak
yaitu rambut tumbuh lebat, sangat elastis 40% - 50%, selalu basah dan lengket,
serta sering ditumbuhi ketombe atau sindap basah (pityriasi steatoides).
E. Rambut Glassy
Rambut glassy adalah rambut yang mempunyai selaput cuticula sangat
tebal. Tanda rambut glassy yaitu kaku dan tegar, sukar basah, proses peresapan
obat sangat lama, dan sukar disasak.
1.2.3 Kelainan Kulit Kepala dan Rambut (Anonim. - )
Ada beberapa kelainan kulit kepala diantaranya yaitu :
1. Sindap kering (Pityriasis Sicca) yaitu terjadi karena pembentukan lapisan
tanduk yang berlangsung sangat cepat sehingga lapisan ini mengelupas
membentuk sisik.
2. Sindap basah (Pityriasis Steodeos) merupakan kelainan kulit yang menahun
ditandai dengan terjadi bercakbercak yang berwarna kelabu karena
penumpukan zat tanduk.
3. Kurap (Tinea Capitis) yaitu kelainan ini terjadi karena infeksi jamur. Dapat
menyebabkan rambut mudah patah dan getas antara akar dan batang rambut.
4. Kadas (Tinea Favasa) yang disebabkan infeksi jamur tertentu, gejalanya adalah
terbentuknya keropeng-keropeng (crustak). Kadas atau favas dapat
menyebabkan kebotakan permanen.
5. Cutil (Vertitis Gyrata) yaitu kulit kepala berlipat-lipat sehingga menimbulkan
gambaran seperti papan gilasan. Kelainan ini disebabkan kulit kepala terlalu
luas dan tebal, karena jaringan ikat di bawah kulit sangat jarang sehingga kulit
tidak sempurna.
6. Ros kepala (Dermatitis Seborrhoica) yaitu terjadi karena peradangan menahun,
kulit menjadi merah dan tertutup sisik. Sisik ini dapat berlemak, basah atau
kering.
7. Kebotakan (Alopecia) merupakan kebotakan yang disebabkan kerontokan
rambut. Kerontokan rambut dapat terjadi sewaktu masa katagen/peralihan atau
masa anagen/siklus pertumbuhan rambut. Ada dua jenis kebotakan (alopecia),
antara lain:
a. Botak merata (Alopecia Symtomatica) yaitu botak merata terjadi karena
kerontokan rambut secara mendadak dan merata setelah mengindap
penyakit yang disertai demam tinggi, karena penyakit yang menahun,
setelah kehamilan, mengalami reaksi alergi yang hebat, setelah mengalami
goncangan jiwa, dan karena keadaan gizi buruk. Kerontokan rambut secara
berlebihan terjadi karena kerusakan papil mata.
b. Botak lingkaran (Alopecia Areata). Pada kelainan ini terdapat kulit kepala
botak. Daerah yang tidak berambut batasnya jelas, kulitnya tipis, bersih,
mengkilat tanpa ujung patahan rambut. Alopecia ariata kadang-kadang
jelas dan kadangkadang tidak diketahui.
c. Botak menyeluruh (Alopecia Universal). Kebotakan ini terjadi karena
kerontokan rambut menyeluruh, sehingga semua rambut kepala rontok.
d. Alopecia Seborrhoica. Kebotakan ini terjadi karena akibat siborrhoe kulit
kepala. Kerontokan rambut terjadi secara menahun dan merata, mulai dari
daerah pelipis, dahi dan puncak kepala, sehingga hanya di daerah belakang
kepala dan di atas telinga yang tersisa rambut. Kadang-kadang seluruh
kepala menjadi botak, biasanya terjadi pada laki-laki.
e. Alopecia Cicatrizata atau Pseudopelade Brocq. Kebotakan ini terjadi
karena peradangan, kemudian menjadi jaringan parut yang tidak berambut
lagi.
f. Alergi merupakan perubahan reaksi tubuh terhadap sesuatu zat pada kontak
kemudian reaksi alergi yang berlangsung di kulit kepala dapat juga
disebabkan karena penggunaan kosmetika.
Ada beberapa kelainan kulit kepala diantaranya yaitu (Anonim. - ) :
1. Kelainan karena infeksi jamur (Tinea Cipitis)
Di batang rambut, jamur dapat tumbuh hanya pada permukaan saja
(ectothrix) atau menyusup ke dalam kulit rambut (endothrix). Zat tanduk menjadi
rusak dan rambut mudah patah. Pada piedra (Thchosporasis Nodosa) jamur
membuat kutikula rambut, tumbuh secara melingkar dengan membentuk simpul-
simpul yang berwarna hitam atau kelabu, keras dan tidak dapat ditarik lepas.
2. Infeksi karena serangga (Pediculosis Capitis)
Disebabkan oleh kutu kepala, karena kontak langsung. Pembasmian kutu
kepala ini dilaksanakan dengan DDT atau gamesakan 1-2% dicampur dengan
talk, xylol, gensil, gensoat, eurax. Telur kutu kepala dapat dilepaskan dari rambut
dengan membasmi rambut dengan larutan cuka pekat, biarkan semalam kemudian
dicuci dan disisir dengan sisir serit.
3. Kelainan rambut karena kerusakan zat tanduk
a. Rambut pecah atau bercabang (Trichoptilosis)
Ujung-ujung rambut terbelah secara memanjang, kelainan ini dapat terjadi
secara terus menerus, kurang gizi atau pemakaian kosmetika rambut yang
terlalu keras.
b. Penyakit mutiara (Trichorrhexis Nodosa)
Pada batang rambut terdapat bagian-bagian yang menebal, sehingga rambut
menjadi rapuh dan mudah patah. Penyebabnya pemakaian sikat yang keras,
dan pencucian rambut yang tidak bersih.
1.3 Kosmetika Rias Rambut
Sediaan rias rambut adalah sediaaan kosmetika yang digunakan dalam
tatarias dengan maksud untuk pewarnaan rambut, pemucatan atau pemutihan
rambut, pelurusan rambut, pengritingan atau pengikalan rambut dan atau
penghilang ketombe, pelembut rambut, penataan rambut, pembantu perawatan
rambut, pelebatan dan atau penyuburan rambut. Sediaan rias rambut disajikan
dalam berbagai bentuk sediaan, seperti bubuk, emulsi, gel atau jeli, krim, larutan,
losio, dan pomit (Ditjen POM, 1985).
Beberapa kosmetika yang digunakan dalam perawatan kulit kepala dan
rambut antara lain (Anonim. - ).
1. Shampoo
Shampoo merupakan kosmetika pembersih, yaitu berguna untuk
membersihkan kulit kepala dan rambut dari berbagai kotoran yang melekat
(lemak, minyak dan keringat di kulit kepala dan rambut). Penggunaan kosmetika
dekorasi rambut, dan debu dari udara juga menyebabkan rambut menjadi kotor.
Pada umumnya shampoo bersifat alkali. Kealkalian ini akan membuka ibrikasi
rambut, sehingga lemak dan kotoran yang melekat pada kulit kepala dan rambut
akan mudah dibersihkan.
Dewasa ini banyak dijumpai berbagai jenis shampoo yang dibuat khusus
untuk memenuhi kebutuhan perawatan rambut, antara lain.
a. Shampoo Telur (Egg Shampoo)
Dibuat dari telur atau bahan dasar lesitin. Digunakan pada rambut kering
atau normal cenderung kering, rontok, dan pada rambut yang telah mengalami
pengeritingan atau pewarna.
b. Shampoo Krim (Cream Shampoo)
Berbentuk dari bahan yang mengandung minyak. Digunakan pada rambut
kering, normal cenderung kering, dan rambut normal yang susah diatur.
c. Shampoo Jeruk (Lemon Shampoo)
Bahan dasar pembuatannya adalah asam nitrat karena dapat melarutkan
minyak atau lemak kulit kepala dan rambut. Shampoo ini digunakan pada rambut
jenis minyak.
d. Shampoo Obat (Medicated Shampoo)
Mengandung zat pembunuh kuman (bakterisida). Digunakan untuk
mencegah gangguan penebalan kulit kepala yang menyebabkan ketombe atau
sindap.
e. Shampoo Antiseptik (Antiseptic Shampoo)
Mengandung zat desinfektan. Digunakan untuk mengatasi terjadinya
gangguan kulit kepala dan rambut seperti ketombe dan penyakit yang lain,
misalnya diberikan atas saran dokter.
Contoh beberapa formula dari shampo ialah sebagai berikut.
Shampoo yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1) Mudah diratakan pada kulit.
2) Mudah larut dalam air.
3) Derajat kebasaannya memenuhi standar kosmetika.
4) Efek pada rambut mudah disisir dan ditata.
Bentuk shampoo dapat dikemas dalam berbagai bentuk sediaan, yaitu:
1) Bubuk
2) Larutan jernih
3) Larutan pekat
4) Krim
5) Gel
6) Derasol.
2. Pelembut / Conditioner (Anonim. - )
Pelembut (conditioner) merupakan kosmetika perawatan rambut yang
digunakan setelah rambut dicuci agar mudah disisir, ditata dan dibentuk. Tujuan
penggunaan conditioner adalah:
a. Menurunkan friksi antar rambut sehingga mudah disisir.
b. Mengembalikan kondisi rambut yang rusak akibat overshampooed,
overbrushed, overcombed, keriting, pewarnaan, dan styling.
c. Membersihkan sisa shampoo yang masih tertinggal pada kulit kepala dan
rambut.
Semula conditioner merupakan kosmetika tersendiri yang digunakan
setelah pemakaian shampoo. Namun sekarang cenderung dijadikan satu dengan
shampoo, berupa kosmetika shampoo 2 in 1 atau bahkan 3 in 1 (ditambah
vitamin). Apabila menjadi satu dengan shampoo, conditioner ditujukan bagi
rambut yang kering, rusak atau dalam pengobatan. Dalam shampoo 2 in 1 untuk
rambut normal atau rambut berminyak conditioner digunakan hanya yang
mempunyai daya sedang atau minimal. Penggabungan shampoo dan conditioner
dalam satu kosmetika masih menjadi masalah karena secara logis tentu sukar
dimengerti bagaimana suatu kosmetika dapat membersihkan kotoran dan minyak
sekaligus, juga melembutkan dengan memberi minyak. Apabila hal ini terjadi
berarti kosmetika tersebut tidak mempunyai daya kerja pembersih yang baik dan
tidak juga mempunyai daya pelembut yang baik.
Pada dasarnya conditioner terpisah, dapat ditemui berupa kosmetika
dengan berbagai macam jenis, antara lain:
a. Pelembut seketika (Instant Conditioner)
Adalah pelembut yang dipakai setelah pemberian shampoo dan segera dicuci,
berisi deterjen kationik (Quartenery Amonium Compound), film forming
(Polivinil Pirolidon) atau protein hewani.
b. Pelembut dengan kerja mendalam (Deep Conditioner)
Berisi deterjen yang sama dengan konsentrasi yang lebih tinggi untuk rambut
yang sangat kering, sedang diobati atau dengan aroma terapi.
c. Blow Dry Lotion, lotion tanpa lemak digunakan pada rambut yang berminyak.
d. Hair Glaze untuk menebalkan rambut dengan cara membuat bungkus batang
rambut sehingga rambut akan kelihatan tebal.
e. Hair Rinse, digunakan segera setelah shampoo dan dibilas sebelum rambut
dikeringkan.
3. Hair Tonic
Hair tonic merupakan kosmetika perawatan kulit kepala dam rambut yang
digunakan setelah keramas atau kulit kepala dalam keadaan bersih. Cara
penggunaannya, hair tonic diteteskan pada kulit kepala, kemudian dipijit-pijit
sehingga cairan meresap dan merata. Manfaat hair tonic, antara lain.
a. Merangsang pertumbuhan rambut.
b. Mencegah kerontokan rambut.
c. Menghilangkan ketombe (medicated tonic).
Contoh formula hair tonic dalam salah satu produk dipasaran yaitu Good
hair tonic anti dandruff ialah:
D-Panthanol
PEG-40
Hydrogenated Castor Oil
Tricedeth 9
Propylene glycol
Climbazole
Parfume
Menthol
Diazolidinyl urea
Methyl paraben
Propyl paraben
Cl. 42090
Aqua
Alcohol
4. Pewarna Rambut
Salah satu jenis sediaan kosmetika yang digemari adalah pewarna
rambut. Pewarna rambut selain digunakan untuk memperindah penampilan
juga sering digunakan menutupi rambut yang telah memutih sehingga dapat
meningkatkan rasa percaya diri. Faktor zat warna dalam sediaan kosmetika
sangat penting. Efek pewarnaan yang menarik dan serasi menjadi tujuan
utama dari para pengguna kosmetika .
Sediaan pewarna rambut adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam
tatarias rambut untuk mewarnai rambut, baik untuk mengembalikan warna rambut
asalnya atau warna lain (Ditjen POM, 1985).
a. Zat Pewarna Rambut
Zat warna yang digunakan dalam pewarna rambut dapat berupa zat warna
alam, sintetik, maupun logam (Ditjen POM, 1985). Zat warna alam yang lazim
digunakan adalah zat warna yang diperoleh dari sumber alam berasal dari
tumbuhan, baik sebagai simplisia, sediaan galenika seperti ekstrak dan rebusan,
sari komponen warna, maupun zat semisintetik yang dibuat berdasarkan pola
warna senyawa komponen warna yang terkandung dalam simplisianya (Ditjen
POM, 1985). Zat warna sintetik (buatan) yaitu DC orange no. 4, DC hitam, dan
DC coklat (Wasitaatmadja, 1997).
Dalam zat warna senyawa logam, peranan pewarnaan rambut ditentukan
oleh jenis senywa logam, jenis pembangkit warna, dan suasana lingkungan
pembawanya. Oleh karena itu zat warna senyawa logam meliputi, senyawa logam,
zat pembangkit warna, asam, alkalis, dan pembawa. Senyawa logam meliputi
bismut sitrat, kadmium sulfat, kobalt sulfat, nikel sulfat, perak nitrat, tembaga
sulfat, dan timbal asetat (Ditjen POM, 1985).
b. Daya Lekat Zat Warna
Berdasarkan daya lekat zat warna, pewarnaan rambut dibagi dalam 3
golongan:
1) Pewarnaan Rambut Temporer
Pewarnaan rambut temporer adalah pewarnaan rambut yang akan
menambah cerah dan warna pada rambut serta tidak menunjukkan efek yang kekal
atas warna rambut. Sifat pewarnaannya pada rambut sebentar dan mudah
dihilangkan dengan keramas menggunakan sampo (Ditjen POM, 1985). Bahan
pewarna jenis ini adalah pewarna asam yang mempunyai molekul besar sehingga
tidak mampu masuk ke dalam batang rambut dan mudah terlepas (Wasitaatmadja,
1997).
2) Pewarnaan Rambut Semipermanen
Pewarnaan rambut semipermanen adalah pewarnaan rambut yang memilki
daya lekat tidak terlalu lama; daya lekatnya ada yang 4-6 minggu, ada juga yang
6-8 minggu. Pewarnaan rambut ini masih dapat tahan terhadap keramas sampo,
tetapi jika berulang dikeramas, zat warnanya akan luntur juga (Ditjen POM,
1985).
3) Pewarnaan Rambut Permanen
Pewarnaan rambut permanen adalah pewarnaan rambut yang memilki daya
lekat jauh lebih lama dan akan tetap melekat pada rambut hingga:
Pertumbuhan rambut selanjutnya dan rambut yang diwarnai dipotong.
Dilunturkan dengan proses pemucatan rambut
Dilunturkan dengan penghilang cat (Ditjen POM, 1985).
Sifat lekat zat warna pada rambut dalam pewarnaan rambut permanen dapat
dibedakan dalam pelekatan penetrasi dan pelekatan tersalut. Zat warna sangat
lekat pada rambut sehingga tidak luntur karena keramas sampo, dan memerlukan
pewarnaan lagi setelah jangka waktu lebih kurang 3-4 bulan. Pewarnaan rambut
permanen ini lebih disukai karena penggunaannya lebih praktis dan tidak
memerlukan pengecatan kembali dalam jangka waktu yang relatif lama (Ditjen
POM, 1985).
5. Penata rambut
Sesuai namanya, peran produk ini pertama untuk memfasilitasi gaya dari
rambut dan mempertahankan gaya rambut tersebut. Tiga bentuk produk umum
mewakili kategori ini: gel styling, mousse, dan model semprotan. Sebagian besar
formulasi didasarkan pada sintetis pembentuk film polimer dan mengandung
berbagai aditif untuk meningkatkan sifat film dan kinerja. Dengan demikian,
phthalates dan glikol digunakan sebagai plasticizer. Turunan lanolin dan silikon
ditambahkan untuk meningkatkan merasakan dan memberikan perlawanan
terhadap kelembaban. Produk ini diaplikasikan pada rambut basah, yang ditata
dengan jari atau sisir. Biasanya lebih kental produk, semakin mudah untuk
membentuk gaya rambut. Setelah mongering dengan menata bentuk rambut yang
diinginkan, lapisan apolymeric pada permukaan rambut memperkuat serat dengan
berdekatan dan dengan demikian semakin menstabilkan gaya yang baru
dibuat(Mark et al, 2006). Berikut adalah formula penataan rambut menurut Mark
et al.
6. Pengeritingan rambut
Permanent cold wave dapat diterima oleh segala jenis rambut,kecuali
terhadap mereka yang alergi pada wave lotion atau mereka yang memiliki jenis
rambut tertentu yang bisa dikeriting tidak berhasil dengan memuaskan, biasanya
rambut yang sangat halus atau rambut glassy (Rostamailis dkk, 2009).
Ketentuan rambut yang akan dikeriting ini dapat dilakukan dengan 2 syarat,
seperti berikut:
1) Rambut yang akan dikeriting sebaiknya adalah rambut lurus, agar hasil keriting
yang dicapai membentuk ombak-ombak yang rendah.
2) Rambut yang mempunyai ombak-ombak asli atau pengeritingan lama setelah
dipangkas masih ada sisa-sisa keritingnya dan cukup banyak, maka besar
kemungkinannya rambut tersebut akan rusak (menjadi sangat keriting, serta
rapuh, karena rambut menjadi kroes atau keriting kribo) (Rostamailis dkk,
2009).
Daftar Pustaka
Anonim. - . Merawat Kulit Kepala dan Rambut Secara Kering. SMK Bidang Tata Kecantikan: Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit.
Chakim, Thoiful. 2006. Hubungan Antara Kandungan Hidrogen Peroksida Dalam Pewarna Rambut Terhadap Kerusakan Rambut. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetik Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI..
Ditjen POM. (2010). Persyaratan Teknis Kosmetika. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Ditjen POM. 1998. Permenkes RI No445/Menkes/Per/V/1998 tentang Bahan, Zat Warna, Substratum, Zat Pengawet dan Tabir Surya pada Kosmetik. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Paye, Mark, Andre O. Barel, dan Howard I. Maibach. 2006. Handbook of Cosmetic Science and Technology. Second Edition. London: Taylor and francis Group.
Rostamailis, Hayatunnufus dan Merita Yanita. 2009. Tata Kecantikan Rambut Jilid 3. Depok: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Tranggono, R.I.S dan Latifah, F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tresna P, Dra. Pipin, M.Si. 2006. Modul 2 Dasar Rias Merawat Kulit Kepala dan Rambut Secara Kering. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Universitas Indonesia Press.