Post on 22-Dec-2020
PROFILBALAI LABORATORIUM KESEHATAN
DAN KALIBRASI YOGYAKARTA
Sejarah singkat• Balai Laboratorium Kesehatan berdiri sejak tanggal 25 Januari 1950,
merupakan Laboratorium Assaineering DIY, fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Kemudian pada tanggal 25 Januari 1950 laboratorium ini menerima gabungan dari bagian Kimia Laboratorium Pusat Klaten dan disebut Laboratorium Umum atau Laboratorium Kesehatan Yogyakarta (SK Kem.Kes Nomor : 126/Secr.Dj/64 tanggal 25 Januari 1950), beralamat di Jl. Polowijan, Ngasem, Yogyakarta. Bagian yang dimiliki adalah Kimia (termasuk Hortus Medicus di Tawangmangu), Bakteriologi, Serologi, dan Kesehatan Teknik serta dipimpin oleh Prof. Dr. Sardjito.
• 1 Januari 1952 nama diubah menjadi Laboratorium Kesehatan Daerah Yogyakarta (Labkesda) dengan wilayah kerja meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian Selatan. Pimpinan laboratorium pertama kali adalah M. Soepadi Sastrodarsono dengan supervisor Prof. Dr. Sardjito
Sejarah singkat
• Agustus 1952, Bagian Kimia, Bakteriologi, dan Serologi pindah menempati lokasi di Jl. Malioboro 16 Yogyakarta. Sedangkan bagian Kesehatan Teknik bergabung dengan Laboratorium Ilmu Kesehatan Teknik Bandung pada tanggal 1 Juli 1953
• Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta yang berlokasi di Ngadinegaran MJ. III/62 Yogyakarta, merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di bawah Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan meliputi laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan masyarakat
Sarana & Prasarana
• Luas Tanah : 10.623 m 2
• Luas Bangunan : 4.777,5 m 2
SDM
• Jumlah Keseluruhan : 52 ormeliputi :S2 : 6 or (Sp Patologi Klinik, Epidemiologi Lapangan,
Trop Med, Mikrobiologi, Lingkungan)S1 : 25 or (Kedoktera, Farmasi, Kesmas, Analis
Kesehatan, ATEM, Komputer)D3 :16 or (Analis, Keperawatan, Rekam Medis,
Pemberdayaan Masyarakat )SMA : 5 or
Dasar Hukum Penyelenggaraan Labkes
❑ Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
❑ Permenkes No. 411 Tahun /2010 tentang Laboratorium Klinik
❑ Peraturan Gubernur DIY Nomor 87 Tahun 2018 tentang
Pembentukan organisasi ,Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis pada Dinas Kesehatan
❑ Peraturan Gubernur DIY Nomor 1 Tahin 2018 tentang Tarif
Layanan pada Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta
❑ Keputusan Gubernur DIY Nomor 366/KEP / 2018 tentang
penetapan Unit Pelaksana Teknis Dinas /Badan pada
Pemerintah Daerah DIY
Peraturan Gubernur Nomor 87 Tahun 2018
Tugas Balabkes Dinas Kesehatan DIY
Melaksanakan pelayanan meliputi : laboratorium
klinik dan laboratorium kesehatan masyarakat, penunjang
medis, laboratorium kesehatan lingkungan, kalibrasi alat
Laboratorium dan pemantapan mutu eksternal ( PME )
88
KEPALA
SUB BAGIAN
TATA USAHAKELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
STRUKTUR ORGANISASI
BALAI LABORATORIUM KESEHATANPERGUB NO.87/2018
SEKSI
PELAYANAN
Fungsi BALABKES Dinas Kesehatan DIY :
Menyusun program kerja Balai Labkes,
Pengelolaan sarana dan prasarana Balai,
Pelayanan pemeriksaan klinis, medis, dan penunjang medis, laboratorium kesehatan
lingkungan dan rujukan laboratorium,
Pelayanan pemeriksaan laboratorium kesehatan masyarakat , individu, dan institusi,
Penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan mutu laboratorium kesehatan,
Penyelenggaraan kerjasama pendidikan dan pelatihan teknis laboratorium, konsultasi
laboratorium dan penelitian,
Pelayanan kalibrasi alat laboratorium, dan pengujian kalibrasi alat laboratorium,
Pemantapan mutu eksternal laboratorium,
Pelaksanaan pemasaran produk Balai,
Pelaksanaan ketatausahaan,
Pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Balai, dan
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Visi”Menjadi pusat pelayanan laboratorium Kesehatan yang berkualitas
dan Terpercaya pada tahaun 2021”.
Misi1. Memberikan pelayanan secara professional dan terjangkau
2. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu.
3. Berperan aktif dalam meningkatkan Kesehatan Masyarakat
dan Kesehatan Lingkungan
4. Menerapkan standar Pelayanan Laboratorium berdasarkan
Ilmu pengetahuan dan teknologi terkini
PELAYANAN LABORATORIUM
DI BALAI LABORATORIUM KESEHATAN
DAN KALIBRASI YOGYAKARTA
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI
2862
2806
3153
2600
2700
2800
2900
3000
3100
3200
Th.2016 Th.2017 Th.2018
PEMERIKSAAN IMMONOLOGI
2250
2392
2362
2150
2200
2250
2300
2350
2400
2450
Th.2016 Th.2017 Th.2018
PEMERIKSAAN KIMIA LINGKUNGAN
2176
1956
2321
1700
1800
1900
2000
2100
2200
2300
2400
Th.2016 Th.2017 Th.2018
KIMIA LINGKUNGAN
6629
6813
7302
6200
6400
6600
6800
7000
7200
7400
Th.2016 Th.2017 Th.2018
PENDAPATAN DAERAH
3.380.278.500
3.843.390.800
5.363.825.800
-
1.000.000.000
2.000.000.000
3.000.000.000
4.000.000.000
5.000.000.000
6.000.000.000
Th.2016 Th.2017 Th.2018
Program Unggulan
1. Satu-satunya laboratorium kesehatan di Indonesia yang
mampu membuat antigen F1 untuk pemeriksaan
Serologi Pes, yang hasilnya setara dengan
produk dari Ford Collins Amerika Serikat.
2. Memelihara 209 spesies strain kuman yang sangat
bermanfaat untuk penelitian/pendidikan dan Program
Pemantapan Mutu Eksternal Mikrobiologi.
3. Pemeriksaan isolasi virus campak (untuk wilayah DIY
dan Jawa Tengah).
4. Sebagai laboratorium rujukan pemeriksaan NAPZA.
5. Pelayanan Kalibrasi Alat Kesehatan
6. Pelayanan Pemantapan Mutu Eksternal ( PME )
Gambaran Kinerja Pelayanan Balai Laboratorium dan Kalibrasi Yogyakarta
1. Terakreditasi oleh Komite Akreditasi Laboratorium
Kesehatan (KALK, 2006 ) berdasarkan SK Menkes No. 943 tahun 2002
dan mendapatkan status Akreditasi Penuh sesuai SK Dinas Kesehatan
Provinsi DIY tanggal 14 Januari 2006 No. 445/0299/IV.2.
2. Terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN, 2008) dengan
sertifikat ISO/IEC.17025:2005 No. LP.398.IDN sebagai laboratorium
penguji. Resertifikasi terakhir tertanggal 14 Juni 2017
3, Sertifikasi dari Kementrian Negara Lingkungan Hidup sebagai
Laboratorium Lingkungan dengan nomor 0023/LPJ/LABLING-1/LRK/KLH
dan telah ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa
YogyakartaNo. 337/KEP/2010 tentang Penunjukan Balai Laboratorium
Kesehatan Provinsi DIY sebagai Laboratorium Lingkungan pada
tanggal 28 Desember 2010. Resertifikasi terakhir tahun 2018
4. Terakreditasi oleh KAN (2018) untuk ISO 15189 sebagai laboratorium Klinik
5. Sertifikat Institusi pelayanan dengan inovasi zona integritas menuju
WBK/WBBK, dari Kemenpan RB 3 Desember 2016
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN
PENINGKATAN AKSES LABORATORUM KESEHATAN.
1. Peningkatan cakupan pelayanan laboratorium kesehatan
dan magang, penelitian melalui promosi / marketing temu
pelanggan,pendekatan pelayanan dengan mobil laboratorium
keliling, kunjungan pada kelompok rentan
atau manula di masyakarat
2. Akses informasi laboratorium dengan media cetak, elektronik,
website, pemeran, Billboard, Siaran TV, Siaran Raduio, kotak saran.
3. Menambah pelayanan penunjang medik.
PENINGKATAN MUTU PELAYANAN LABORATORIUM
KESEHATAN
1. Menerapkan manajemen mutu lab secara profesional oleh
masing-masing unit (mikrobiologi, kimia lingkungan, toxikologi,
patologi , imunologi dan forensik ) melalui sistem manajemen mutu
dan perluasan ruang lingkup
2. Mendukung pengawasan Laik Sehat untuk Hotel, RS dan produk di
masyarakat melalui pengujian laboratorium.
3. Menjamin hasil pemeriksaan dan pengujian, sehingga tercapai
derajad kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya ,
untuk keperluan diagnosis, surveilans epidemiologi dan upaya
penanggulangan lainnya yg memerlukan pemeriksaan laboratorium.
PENINGKATAN KEMAMPUAN SUMBER DAYA KESEHATAN:
1. Pelatihan pendidikan dan pelatihan teknis pengujian
laboratorium ( In Hoase Training )
2. Pelatihan penerapan manajemen mutu laboratorium Labkes
3. Peningkatan kemampuan SDM Labkes (Mengikuti Seminar )
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK DETEKSI DINI
MASALAH KESEHATAN :
1. Mendorong masyarakat mandiri dalam pemenuhan
kebutuhan kesehatan & kesinambungan Yanlabkes melalui
pemenuhan jumlah pengujian dan pemeriksaan
untuk penunjang medik;
2. Peningkatan peran serta masyarakat dlm pengembangan
upaya laboratorium kesehatan berbasis masyarakat melalui
Lembaga
PENINGKATAN INFRASTRUKTUR & MANAJEMEN
1. Penyediaan kelengkapan kebutuhan operasional
pelayanan lab. (ketatausahaan, kelengkapan
gedung, dll)
2. Peningkatan sarana fasilitas SDM kesehatan
laboratorium
dan Yanlabkes melalui perbaikan dan pemenuhan
fasilitas
Terimakasih