2
PROPOSAL PENELITIAN
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA SUB MATERI PUISI PADA MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA DI KELAS V MI MAMBAUL KHAIR NW BERTAIS TAHUN PELAJARAN
2014/2015
Oleh:
SRI SUSANTININIM. 15.1.13.11.0.009
3
PROGRAM DUAL MODE SYSTEMFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN PGMI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERITAHUN 2014
OPOSAL PROPOSAL PENELITIAN
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA SUB MATERI PUISI PADA MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA DI KELAS V MI MAMBAUL KHAIR NW BERTAIS TAHUN PELAJARAN
2014/2015
Skripsi
Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Mataram
Untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana
Pendidikan Agama Islam
Oleh:
SRI SUSANTININIM. 15.1.13.11.0.009
4
PROGRAM DUAL MODE SYSTEMFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN PGMI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERITAHUN 2014N
PERSETUJUAN
Skripsi Sri Susantini, NIM. 15.1.13.11.0.009. yang
berjudul “Penggunaan Media Audio Visual Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sub Materi Puisi Pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V MI Mambaul
Khair NW Bertais Tahun Pelajaran 2014/2015” telah
memenuhi syarat dan disetujui untuk di -munaqasyah-kan.
Disetujui pada
tanggal, ...................................2014
Di bawah bimbingan:
5
Pembimbing I
Maimun, M. PdNip. 196810051998031002
Pembimbing II
Muammar, M. PdNip. 198112312006041003
6
NOTA DINAS
Hal : munaqasyah
Mataram, 2014
Kepada
Yth. Rektor IAIN Mataram
di-
Mataram
Assalamu’alaykum Wr. Wb.
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai
masukan pembimbing dan pedoman penilaian penulisan
skripsi Sri Susantini, NIM.15.1.13.11.0.009. yang
berjudul “Penggunaan Media Audio Visual Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sub Materi Puisi Pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V MI Mambaul
Khair NW Bertais Tahun Pelajaran 2014/2015” telah
memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah
skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Mataram.
Demikian, atas perhatian Bapak Rektor Disampaikan
terima kasih.
Wassalamu’alaykum, Wr. Wb.
7
Di bawah bimbingan:Pembimbing I
Maimun, M. Pd
Nip. 196810051998031002
Pembimbing II
Muammar, M. Pd
Nip. 198112312006041003
8
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Sri Susantini
NIM : NIM.15.1.13.11.0.009
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidakiyah
Fakultas : Ilmu Tarbiyah
Institusi : IAIN Mataram
Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa skripsi
dengan judul “Penggunaan Media Audio Visual Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sub Materi Puisi Pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V MI Mambaul
Khair NW Bertais Tahun Pelajaran 2014/2015” ini secara
keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya
sendiri, kecuali pada bagian yang dirujuk sumbernya.
Apabila dibelakang hari ternyata karya tulis ini tidak
asli, saya siap dianulir gelar kesarjanaan saya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di IAIN Mataram.
Mataram,
2014
Saya yang menyatakan
10
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Penggunaan Media Audio
Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sub
Materi Puisi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di
Kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais Tahun Pelajaran
2014/2015” diajukan oleh Sri Susantini,
NIM.15.1.13.11.0.009. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah IAIN Mataram, Telah di munaqasyahkan pada
hari....................., dan dinyatakan telah
memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Pendidikan.
Dewan Munaqasyah
1.Pembimbing I Maimun, M. Pd
Nip.
196810051998031002
(
)
2.Pembimbing II Muammar, M. Pd
Nip.
198112312006041003
(
)
3.Penguji
Pertama
Drs. H. Sahrah, M.Pd
Nip.1952123119840310
03
(
)
4.Penguji Kedua Safroni Isro
Sosiawan, M.M
(
)
11
Nip.
Mengetahui,Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Prof. Dr. H. M. Taufik, M. AgNip. 195503251979021001
13
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Ke 2 orang tuaku tercinta (H. Moh. Syahid
(Alm.) & Hj. Subaedah) yang telah memberikan
dukungan sehingga dapat menyelesaikan studi
(S1 Ke 2).
Suamiku tercinta (H. Moh. Arip) yang selama
ini memberikan bantuan Moril, Motivasi dan
dengan sadar saya berikan sebuah karya dalam
bentuk karya tulis ilmiah (Skripsi).
14
Putra-Putraku tercinta (Afrianda
Cahyapratama & Siarizky Cahyaharta Septawan)
yang selalu memotivasi perkuliahan dan
penyusunan skripsi ini.
Teman-temanku dewan guru serta pengurus
yayasan yang selalu memotivasi saya untuk
menyelesaikan tanggung jawab selaku guru dan
pengemban amanah bangsa.
Almamaterku tercinta program (S1 Ke 2) IAIN
Matraram.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, taufik
serta inayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana (S1 Ke 2) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
PGMI di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram.
Shalawat dan salam senantiasa penulis peruntukkan
kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, yang dengan penuh
15
semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuhkembangkan
ajaran islam sehingga dapat membimbing umat manusia
menuju keimanan dan keselamatan, baik di dunia maupun
di akhirat nanti.
Dengan selesainya penyusunan skripsi ini penulis
ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu
dalam memberikan bimbingan, saran-saran dan informasi
yang sangat berharga kepada penulis, terutama kepada:
1. Kepada Bapak Maimun, M. Pd. Selaku pembimbing I dan
Bapak Muammar, M. Pd. Selaku pembimbing II yang
telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan kepada peneliti.
2. Bapak Dr. H. Nashuddin, M. Pd. Selaku Rektor IAIN
Mataram serta seluruh stafnya yang telah memberikan
kesempatan dan kemudahan bagi peneliti dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. H. M. Taufik, M. Ag. Selaku Dekan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
16
yang telah memberikan kemudahan bagi peneliti dalam
proses penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Mataram Khususya program
Dual Mode System (S1 Ke 2) yang telah banyak
memberikan bimbingan selama peneliti melaksanakan
studi di IAIN Mataram.
5. Bapak/Ibu Guru MI Mambaul Khair NW Bertais yang
telah banyak membantu dalam membimbing dan
memberikan informasi terkait hal-hal yang peneliti
butuhkan dalam penelititan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari
bahwa masih banyak terdapat kekurangan atau kesalahan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Semoga segala amal dan jerih payah mereka dicatat
sebagai amal ibadah dan mendapatkan ganjaran yang
setimpal dari-Nya. Amin. Akhirnya, kepadamu Ilahi
Rabbi kami mohon Taufik, Hidayah serta Inayah.
18
DAFTAR TABEL
Tabel
1
: Data jumlah siswa MI Mambaul Khair NW
Bertais Tahun Pelajaran 2014/201541
Tabel
2
: Daftar Nama Guru dan Karyawan MI
Mambaul Khair NW Bertais Tahun
Pelajaran 2014/2015
42
Tabel
3
: Keadaan Sarana dan Prasarana MI Mambaul
Khair NW Bertais Tahun Pelajaran
2014/2015
44
Tabel
4
: Data Awal Nilai Siswa Kelas V MI
Mambaul Khair NW Bertais pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesi Tahun
Pelajaran 2014/2015
47
Tabel
5
: Data Hasil Evaluasi Siswa Siklus I
kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais
pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Tahun Pelajaran 2014/2015
50
Tabel
6
:
Peningkatan Data Awal dengan Siklus I
kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais
pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Tahun Pelajaran 2014/2015
51
Tabel
7
: Data Hasil Evaluasi Siklus II kelas V
MI Mambaul Khair NW Bertais pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Tahun
Pelajaran 2014/2015
54
Tabel : Peningkatan Siklus I dan Siklus II 55
19
8 siswa kelas V MI Mambaul Khair NW
Bertais pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Tahun Pelajaran 2014/2015Tabel
9
: Data Hasil Evaluasi Siswa Siklus III
kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais
pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Tahun Pelajaran 2014/2015
59
Tabel
10
: Peningkatan Siklus II dan Siklus III
kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais
pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Tahun Pelajaran 2014/2015
60
Tabel
11
: Analisis Hasil Belajar Siswa kelas V MI
Mambaul Khair NW Bertais Tahun
Pelajaran 2014/2015.
61
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1
: Struktur Organisasi Madrasah
Ibtidaiyah Mambaul Khair NW Bertais
Mataram Tahun Pelajaran 2014/2015.
46
xiii
20
DAFTAR ISI
HALAMANSAMPUL .......................................................................................
i
HALAMANJUDUL ...........................................................................................
ii
HALAMANPERSETUJUAN...........................................................................
iii
HALAMAN NOTADINAS................................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIANSKRIPSI...........................................................
v
HALAMANPENGESAHAN.............................................................................
vi
HALAMANMOTTO..........................................................................................
vii
HALAMANPERSEMBAHAN.........................................................................
viii
KATAPENGANTAR........................................................................................
ix
DAFTARISI........................................................................................................
xi
DAFTARTABEL................................................................................................
xiii
DAFTARGAMBAR............................................................................................
xiv
21
ABSTRAK............................................................................................................
xv
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................A.Latar Belakang
Masalah.............................................................
B.SasaranTindakan........................................................................
C.RumusanMasalah.......................................................................
D.TujuanPenelitian........................................................................
E.Manfaat dan HasilPenelitian......................................................
113344
BAB II KAJIANPUSTAKA....................................................................A. Tinjauan Tentang
Media............................................................1. Pengertian
Media.................................................................
2. FungsiMedia.......................................................................
3. TujuanMedia.......................................................................
4. JenisMedia...........................................................................
66667788911131616162124242527
22
B. Tinjauan Tentang Media AudioVisual......................................1. Pengertian Media Audio
Visual...........................................
2. Jenis-Jenis Media AudioVisual...........................................
3. Langkah-LangkahPenggunaan.............................................
4. Kelebihan dan Kekurangan Media AudioVisual.................
C. Tinjauan Tentang HasilBelajar..................................................1. Pengertian Hasil
Belajar.......................................................
2. Karakteristik HasilBelajar...................................................
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi HasilBelajar...............
D. Tinjauan TentangPuisi...............................................................1. Pengertian
Puisi....................................................................
2. Jenis-JenisPuisi....................................................................
3. Unsur-UnsurPuisi................................................................
4. Petunjuk Cara MembacaPuisi..................................
28
29
23
............E. Tinjauan Tentang SK dan KD pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VSD/MI.....................................................
BAB III METODEPENELITIAN.............................................................A. Setting
Penelitian........................................................................
B. SasaranPenelitian.......................................................................
C. RencanaTindakan .....................................................................
D. Jenis Instrumen dan CaraPenggunaannya.................................
E. PelaksanaanTindakan................................................................
F. Cara Pengamatan(Monitoring)..................................................
G. Analisis Data danRefleksi.........................................................
3030303131323536
BAB IV HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN..........................A. Deskripsi Setting
Penelitian........................................................
B. HasilPenelitian...........................................................................
C. Pembahasan................................
38384762
24
..........................................
......BAB V SIMPULAN DAN
SARAN..........................................................A. Simpulan..................................
..........................................
.........B. Saran.....................................
..........................................
............
656566
DAFTARPUSTAKA..........................................................................................
67
LAMPIRAN
xii
26
ABSTRAK
Penggunaan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan HasilBelajar Siswa Sub Materi Puisi Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia di Kelas V MI Mambaul Khair NW BertaisTahun Pelajaran 2014/2015
Kata Kunci : Media Audio Visual, Hasil Belajar, Puisi
Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkanhasil belajar siswa sub materi puisi pada matapelajaran bahasa indonesia di Kelas V MI Mambaul KhairNW Bertais melalui penggunaan media audio visual tahunpelajaran 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakankelas. Subjek penelitian ini siswa kelas V MI MambaulKhair NW Bertais Kota Mataram sebanyak 12 siswa.Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yangmeliputi 4 tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan,pengamatan/observasi dan refleksi. Instrumen yangdigunakan adalah lembar observasi dan tes. Sedangkananalisis data yang digunakan adalah tehnik analisisdeskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkanbahwa setelah melalui beberapa tahapan atau siklus,gambaran nilai rata-rata siswa temasuk dalam kategorisedang dan persentase ketuntasan belajar klasikal bagisiswa sudah tercapai. Hal ini membuktikan bahwapenggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasilbelajar, maka disarankan kepada guru untuk memperbaikikekurangan dalam kegiatan pembelajaran dan menambahpemahaman serta pengalaman dalam meningkatkan prosespembelajaran yang sesuai, aktif, inovatif, kreatif danmenggunakan berbagai metode belajar yang baik danbenar.
28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan
adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam
proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran
di kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk
menghafal informasi ; otak anak dipaksa untuk
mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa
dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu
untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.
Akibatnya, ketika lulus sekolah, siswa pintar secara
teoritis tetapi memiliki sedikit aplikasi.
Proses pembelajaran merupakan suatu sistem. Dengan
demikian, pencapaian standar proses pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dapat dimulai dari
menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan
mempengaruhi proses pembelajaran. Begitu banyak
29
komponen yang dapat mempengaruhi kualitas pendidikan,
namun tidak mungkin upaya meningkatkan kualitas
dilakukan dengan memperbaiki setiap komponen secara
serempak.
Komponen yang selama ini dianggap sangat
mempengaruhi proses pendidikan adalah komponen guru.
Hal ini memang wajar, sebab guru merupakan ujung
tombak yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai
subjek dan objek belajar. Bagaimanapun bagus dan
idealnya kurikulum pendidikan, bagaimanapun lengkapnya
sarana dan prasarana pendididkan, tanpa diimbangi
dengan kemampuan guru dalam mengimplementasikannya,
semuanya akan kurang bermakna. Oleh sebab itu, untuk
mencapai standar proses pendidikan, sebaiknya dimulai
dengan menganalisis komponen guru.
Dalam pendidikan setiap siswa memiliki kemampuan
yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain dalam diri siswa sendiri, faktor keluarga,
faktor sekolah dan faktor lingkungan masyarakat. Siswa
yang berprestasi tinggi tidak terlepas dari bimbingan
1
30
dan bantuan dari orang tua, guru dan masyarakat
sekitar. Di sinilah guru dituntut memberikan
bimbingan, bantuan dan memberikan fasilitas seoptimal
mungkin agar siswa dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Keberhasilan suatu proses belajar yang dilakukan
di sekolah dapat di tunjukkan oleh berbagai hal. Salah
satunya adalah dengan termotivasinya siswa untuk
belajar yang baik yang berujung pada perolehan hasil
belajar yang baik.
Kondisi kelas V MI Mambaul Khair Tahun Pelajaran
2013/2014 kalau dilihat dari hasil belajar untuk mata
pelajaran Bahasa Indonesia Sub Materi Puisi masih
sangat rendah. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan
nilai KKM KD rata-rata 6,0 dari standar 7,0 yang telah
ditetapkan.
Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca puisi
yang benar, dapat disebabkan oleh keterbatasan
kemampuan guru dalam melafalkan puisi atau memberikan
contoh bacaan puisi kepada siswa (kemampuan guru yang
31
kurang maksimal), maupun penggunaan media yang belum
tepat. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan
beberapa inovasi maupun modifikasi terutama dalam
penggunaan media pembelajaran yang akan dapat menarik
minat siswa dalam melaksanakan kegiatan proses
pembelajaran sehingga diharapkan dapat meningkatkan
motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Dalam hal
ini penggunaan media audio visual merupakan salah satu
media pembelajaran yang tepat untuk diterapkan di
kelas karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
dengan metode pembelajaran yang lain.
Media audio-visual yaitu media yang mempunyai
unsur suara dan unsur gambar. Media ini merupakan
penawaran alternatif yang diharapkan bisa menjadi
solusi untuk membantu keterbatasan guru dalam
mengajarkan materi puisi dengan tepat. Disamping itu
siswa yang mendengar langsung dari suara orang yang
sudah teruji ketepatan bacaannya memungkinkan siswa
Akan lebih termotivasi untuk belajar yang akan
berujung kepada peningkatan hasil belajar itu sendiri
32
sehingga diharapkan nantinya 80% dari siswa bisa
mencapai nilai KKM.
Berdasarkan uraian di atas, hal tersebut perlu
dan menarik dilakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan
judul, “Penggunaan Media Audio Visual dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sub Materi Puisi
Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V MI
Mambaul Khair NW Bertais Tahun Pelajaran 2014/2015”.
B. Sasaran Tindakan
Sasaran tindakan dalam penelitian ini adalah siswa
kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais yang berjumlah 12
orang dengan perincian siswa perempuan sebanyak 7
orang dan Siswa laki-laki sebanyak 5 orang.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan
masalah penelitian adalah bagaimanakah meningkatkan
hasil belajar siswa sub materi puisi pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V MI Mambaul Khair
NW Bertais melalui penggunaan media audio visual
Tahun Pelajaran 2014/2015?
33
D. Tujuan Penelitian
Tujupan penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatkan hasil belajar siswa sub materi puisi pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V MI Mambaul
Khair NW Bertais melalui penggunaan media audio
visual Tahun Pelajaran 2014/2015.
E. Manfaat Penelitian dan Hasil Penelitian
Manfaat penelitian ini terdiri atas manfaat
teoritis dan manfaat praktis. Untuk lebih jelasnya
diuraikan sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis, penelitian ini dapat menambah
khasanah ilmu poengetahuan dan dapat dijadikan
referensi untuk penelitian berikutnya.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, manfaat penelitian ini terdiri atas
manfaat bagi siswa, guru dan madrasah. Untuk lebih
jelasnya diuraikan sebagai berikut:
a. Manfaat bagi siswa
34
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
motivasi belajar sehingga pada ahkhirya akan
meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Manfaat bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kreasi
baru dalam mengajar, sehingga tidak monoton pada
satu metode tertentu dan membantu mempermudah
dalam meningkatkan hasil belajar siswa
c. Manfaat bagi Madrasah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan
pemikiran yang bermanfaat untuk mengembangkan
strategi pembelajaran di Madrasah yang lebih
baik.
35
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Media
1. Pengertian Media
Webster Dictionary dalam Sri Anitah
mengatakan media atau medium adalah segala
36
sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk
jenjang, atau alat apa saja yang digunakan
sebagai perantara atau penghubung dua pihak atau
dua hal.1 Menurut Sadiman mengemukakan bahwa media
adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan. 2
Berdasarkan kedua pendapat di atas maka
media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya
ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima
pesan tersebut. Materi yang diterima adalah pesan
instruksional sedangkan tujuan yang dicapai
adalah tercapainya proses belajar.
2. Fungsi Media
Levied dan Lentz dalam Cecep Kustandi dan
Bambang Sutjipto mengemukakan empat fungsi media
adalah sebagai berikut: 3
a. Fungsi atensi
1 Sri Anitah, Media Pembelajaran (Surakarta: Yuma Pustaka, 2012), h.5.
2 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, MediaPembelajaran (Bogor: Galian Indonesia, 2013), h.7.
3 Ibid, h. 19.
37
Fungsi atensi yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi
pelajaran yang berkaitan dengan makna visual
yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran.
b. Fungsi afektif
Fungsi afektif yaitu menggungah emosi dan sikap
siswa
c. Fungsi kognitif
Fungsi kognitif yaitu memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi yang terkandung dalam gambar.
d. Fungsi kompensatoris
Fungsi konpensatoris yaitu memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali.
3. Tujuan Media
6
38
Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu
pembelajaran, adalah sebagai berikut:4
a. Mempermudah proses pembelajaran di kelas
b. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
c. Menjaga relevansi antara materi pelajaran
dengan tujuan belajar
d. Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses
pembelajaran.
4. .Jenis Media
Berikut ini beberapa jenis media pembelajaran
yang umumnya digunakan dalam menunjang proses
pembelajaran sebagai berikut. Sutjipto
mengemukakan empat fungsi media adalah sebagai
berikut: 5
a. Gambar atau foto.
b. Sketsa
4 Di ko Hartan, “Pengertian, Tujuan, Manfaat, danFungsi Media Pembelajaran” dalam http://der-traumer.blogspot. com/2012/09/pengertian-tujuan-manfaat-dan-fungsi . html. Diakses Jumat , 18 Juli 2014 pukul 00.10WITA.
5 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran(Bogor: Galian Indonesia, 2013), h.41.
39
c. Diagram
d. Bagan (chart)
e. Grafik
f. Foster
g. Peta
h. Globe
i. Papan tulis
j. Papan planel
k. Flip Chart
l. Aquarium
m. Bangun Ruang
n. Diorama
o. Herbarium
B. Tinjauan tentang Media Audio Visual
1. Pengertian Media Audio Visual
Media Audia-visual yaitu media yang mempunyai
unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik karena
meliputi kedua jenis media ini.6
6 Syaiful Bahri Djamara, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Jakarta: PT Rineka Cipta,2005),h.212.
40
Menurut Wina Sanjaya dalam Makalah Hanniy’s
Word dikatakan bahwa, media audio visual yaitu jenis
media gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman
video, film, slide suara,dan lain sebagainya.
Kemampuan media dianggap lebih baik dan menarik.
Sedangkan Azhar Arsyad dalam Makalah Hanniy juga
mengatakan film atau gambar hidup merupakan
gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame
diproyeksikan melalui lensa proyektor secara
mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu
hidup.7
Sesuai kedua pendapat tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa, media audio visual merupakan
alat bantu pembelajarn yang memiliki unsur suara
dan unsur gambar dan sangat menarik bagi siswa
dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
2. Jenis-jenis Media Audio Visual
7 Hanniy’s Wold,”Media Pembelajaran Berbasis Audio-Visual(Makalah) dalam http//hanniyypurple.blogspot.com/2013/03,diaksestanggal 19 Juli 2014,pukul 23.00 WITA.
41
Ada beberapa jenis media yang dapat
dikelompokkan dalam media audio-visual, antara
lain:8
a. Televisi
Televisi sistem elektronik yang mengirimkan
gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui
kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan
yang mengubah cahaya dan suara kedalam gelombang
elektronik dan mengkonversinya kembali kedalam
cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat
didengar.
8 Ibid, h. 62.
42
b. Proyektor Transparasi (OHP)
Overhead Projektor adalah media visual
proyeksi yang dibuat di atas bahan transparan,
sebagai prangkat lunak.
d. Film dan Video
Film atau gambar merupakan kumpulan gambar-
gambar dalam frame. Dalam media ini, setiap frame
diproyeksikan melalui lensa proyektor secara
mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu
hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian
sehingga memberikan visualisasi yang kontinu.
Sama halnya dengan film, video dapat
menggambarkan suatu obyek yang bergerak bersama-
sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai.
Film dan video dapat menyajikan informasi,
memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang
rumit, mengajarkan ketrampilan, menyingkat atau
memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.
d. Film bersuara
43
Film sebagai media audio visual adalah film
yang bersuara. Slide atau film strip yang
ditambah dengan suara bukan alat audio visual
yang lengkap, karena suara dan rupa berada
terpisah, oleh sebab itu slide atau film strip
termasuk media audio visual saja atau media
audiovisual diam plus suara. Film yang
dimaksudkan disini adalah film sebagai alat audio
visual untuk pelajaran, penerangan atau
penyuluhan.
e. Komputer
Komputer adalah mesin yang dirancang khusus
untuk memanipulasi informasi yang diberi kode,
mesin elektronik yang otomatis melakukan
pekerjaan yang diperhitungkan sederhana dan
rumit. Satu unit komputer terdiri atas empat
kelompok komponen dasar, yaitu input (misal
keyboard dan writing pad), prosesor (CPU: unit
pemroses data yang diimput), penyimpanan data
(memori yang menyimpan data yang akan diproses
44
oleh CPU baik secara permanen (ROM) maupun untuk
sementara (RAM), dan ouput (misal layar monitor,
printer atau plotter).
f. Laptop dan LCD Proyektor
Laptop adalah komputer jinjing yang bisa di
pindahkan dengan mudah yang memiliki ukuran
relatif kecil dan ringan. Sedangkan LCD Proyektor
yaitu perangkat alat bantu yang sering digunakan
untuk media presentasi, karena mampu menampilkan
gambar dengan ukuran besar.
Berdasarkan jenis media audio visual di atas
dalam penelitian ini menggunakan jenis media
audio visual yaitu media laptop dan LCD
proyektor.
3. Langkah-Langkah Penggunaan
Untuk menggunakan media, seharusnya dilakukan
perencanaan yang sistimatik. Media pembelajaran
digunakan apabila media itu dapat mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan.
45
Adapun langkah-langkah dalam penggunaan media
audio visual yaitu: 9
9 Sri Atitah, Media Pembelajaran (Surakarta: Yuna
Pustaka,2012),h. 76.
46
a. Persiapan sebelum menggunakan media
Langkah awal penggunaan media adalah membuat
persiapan sebaik baiknya, yang dilakukan dengan
cara:
1) Mempelajari petunjuk penggunaan media,
terutama bila dibutuhkan perangkat keras
seperti berbagai jenis pesawat proyektor (media
elektronik). Periksalah voltase alat untuk
disesuaikan dengan listrik setempat sebelum
menghidupkan alat. Setelah itu, ikuti petunjuk-
petunjuk khusus tiap alat. Misalnya LCD ada
petunjuk khusus penempatan layar, pemakaian
layar, pemakaian pesawat yang menghemat lampu
LCD, cara meletakkan alat, tempat berdiri guru
dll.
2) Semua peralatan yang akan digunakan perlu
disiapkan sebelumnya, sehingga dalam
pelaksanaan pembelajaran tidak akan terganggu
oleh hal-hal yang bersifat tehnis.
b. Pelaksanaan penggunaan media
47
Pada saat kegiatan belajar dengan
menggunakan media berlangsung, hendaknya dijaga
agar suasana tetap tenang, keadaan tenang tidak
berarti pembelajaran harus duduk diam dan pasif
yang penting pembelajaran tetap terjaga.
Sebaiknya sewaktu mempergunakan multi media
dengan LCD proyektor, diusahakan untuk datang
lebih awal dari siswa, sehingga sewaktu melakukan
kegiatan memasang peralatan dan menyambung kabel-
kabel yang tidak sedikit jumlahnya itu termasuk
setting sound systemnya tidak disaksikan oleh
siswa sehingga begitu proses pembelajaran dimulai
semuanya sudah siap dan langsung mulai tanpa
pengetesan lagi. Untuk presentasi dengan media
komputer dengan LCD proyektornya, sebaiknya
memanfaatkan komputer Note book atau Laptop,
sebab guru bisa tetap tatap pandang dengan siswa,
meskipun sambil melihat ke layar monitor
komputernya. Kalau harus memakai desktop komputer
bisa saja asal ada layar monitor yang bisa tampil
48
simultan dengan yang ditayangkan di layar melalui
LCD proyektor.
c. Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap penyajian apakah
tujuan pembelajaran telah tercapai, selain untuk
memantapkan pemahaman materi yang disampaikan
melalui media. Untuk itu perlu disediakan tes
yang harus dilaksanakan oleh siswa sebagai umpan
balik. Kalau ternyata tujuan belum tercapai, guru
perlu mengulangi sajian program media tersebut.
d. Tindak lanjut
Berdasarkan umpan balik yang diperoleh, guru
dapat meminta siswa untuk memperdalam sajian
dengan berbagai cara, misalnya: diskusi tentang
hasil tes, melakukan suatu percobaan, observasi,
dll.
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual
Menurut Nana Sudjana dan Sudirman N, dalam Titin
Dwi Jayanti menyimpulakan tentang beberapa
49
kelebihan-kelebihan media audio-visual, termasuk
teks terprogam, adalah: 10
a. Perpaduan teks dan gambar dalam halaman
cetak sudah merupakan hal lumrah, dan ini dapat
menambah daya tarik, serta dapat mempelancar
pemahaman informasi yang disajikan dalam dua
format, verbal dan visual.
1) Khusus pada teks terprogram, siswa akan
berpartisipasi atau berinteraksi dengan aktif
karena harus memberi respon terhadap pertanyaan
dan latihan yang disusun, siswa dapat segera
mengetahui apakah jawabannya benar atau salah.
2) Menampilkan obyek yang selalu besar yang
tidak memungkinkan untuk dibawa kedalam kelas,
misalnya: gunung, sungai, masjid, ka’bah.
Obyek-obyek tersebut dapat ditampilkan melalui
foto, gambar dan pdf.
10 Titin Dwi Jayanti,” Penggunaan Media Audio Visual DalamMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MTSSunan Diri Probolinggo”(Skripsi,WIN Maulana Malik Ibrahim,Malang2010), h.52.
50
3) Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat
menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada
setiap siswa.
4) Meletakkan dasar-dasar yang konkret dari
konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi
kepahaman yang bersifat verbalisme. Misalnya,
untuk menjelaskan bagaimana sistem peredaran
darah pada manusia, maka digunakanlah film.
Adapun kekurangan-kekurangan yang dapat
ditampilkan pada media audio-visual ini adalah:
1) Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang
bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk
memainkan kembali rekaman yangdirekam pada
suatu mesin perekam yang berbeda dengannya.
2) Film dan video yang tersedia selalu sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang
diinginkan kecuali film dan video itu dirancang
dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.
3) Pengadaan film atau video umumnya memerlukan
biaya yang mahal dan waktu yang banyak.
51
4) Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak
memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan
siswa bisa jadi bersikap pasif selama
penayangannya.
5) Program yang tersedia saat ini belum
memperhitungkan kreativitas siswa, sehingga hal
tersebut tentu tidak dapat mengembangkan
kreativitas siswa.
6) Media ini hanya Akan mampu melayani secara
baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan
dalam berfikir abstrak.
Penemuan macam-macam alat dan mesin
mempengaruhi dan mengubah cara hidup, norma-
norma, dan cara berfikir dan cara kerja
manusia. Alat-alat teknologi juga mempengaruhi
pendidikan, antara lain metode penyampaian dan
juga cara penilaian. Alat-alat pengajaran
kebanyakan tidak diciptakan khusus untuk
keperluan pengajaran, kecuali mesin belajar.
Selain itu pengajaran memanfaatkan hasil
53
C. Tinjauan Tentang Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami
dua kata yaitu ”hasil” dan ”belajar”. Pengertian
hasil (product) menunjukkan pada suatu perolehan
akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses
yang mengakibatkan berubahnya input secara
fungsional.
Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya
perubahan individu yang belajar. Perubahan
perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi
hasil belajar.
Hasil belajar adalah perubahan yang
mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan
tingkah lakunya (Winkel). Aspek perubahan itu
mengacu pada taksonomi tujuan pengajaran yang
dikembangkan oleh Bloom, Simpson dan Harrow
mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
(Winkel).11
11 Purwanto, Evaluasi Hasil belajar (Yogyakarta: PustakaPelajar,2013), h. 44.
54
Jadi hasil belajar merupakan perubahan
perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses
belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.
2. Karakteristik Hasil Belajar
Pada umumnya hasil belajar dapat dikelompokkan
menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah
afektif, dan psikomotor. Secara ekplesit ketiga
ranah ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Setiap mata ajar selalu mengandung ketiga ranah
tersebut, namun penekanan selalu berbeda. Mata ajar
praktek lebih menekankan pada ranah
psikomotor,sedangkan mata ajar pemahaman konsep
lebih menekankan pada ranah kognitif. Namun kedua
ranah tersebut mengandung ranah afektf.
Menurut Benyamin Bloom dalam Nana Sujana
dikatakan bahwa secara garis besar karakteristik
hasil belajar membaginya menjadi tiga ranah, yakni
55
: Ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotoris.12
a. Domain kognitif (Cognitive domain)
Domain ini berorientasi kepada kemampuan
“berpikir”, mencakup kemampuan intelektual lebih
sederhana, yakni mengingat sampai kepada kemampuan
memecahkan masalah yang menurut siswa untuk
menghubungkan dan menggabungkan gagasan, metode
atau prosedur yang sebelumnya dipelajari. Aspek
kognitif terdiri dari enam tingkatan dengan aspek
belajar yang berbeda-beda. Keenam tingkatan
tersebut yaitu:
1) Tingkat pengetahuan (knowledge), pada tahap ini
menuntut siswa untuk mampu mengingat (recall)
berbagai informasi yang telah diterima
sebelumnya, misalnya fakta, rumus, terminologi
strategi problem solving dan lain sebagainya.
12 Warni Djuwita, Evaluasi Pembelajaran (NTB: Elhakam PressLombok, 2012), h. 50.
56
2) Tingkat pemahaman (comprehension), pada tahap ini
kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan
untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang
telah diketahui dengan kata-kata sendiri. Pada
tahap ini peserta didik diharapkan menerjemahkan
atau menyebutkan kembali yang telah di dengar
dengan kata-kata sendiri.
3) Tingkat penerapan (application), penerapan ini
merupakan kemampuan untuk menggunakan atau
menerapkan informasi yang telah dipelajari
kedalam situasi yang baru, serta memecahkan
berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan
sehari-hari.
4) Tingkat analisis (analysis), analisis merupakan
kemampuan mengindifikasikan, memisahkan dan
membedakan komponen-komponen atau elemen suatu
fakta, konsep, pendapat, asumsi,hipotesa atau
kesimpulan, dan memeriksa setiap komponentersebut
untuk melihat ada atau tidaknya kontradiksi.
57
5) Tingkat sintesis (syntesis), sintesis merupakan
kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan
menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan
yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih
menyeluruh.
6) Tingkat evaluasi (evaluation), evaluasi merupakan
level tertinggi yang mengharapkan peserta didik
mampu membuat penilaian dan keputusan tentang
nilai suatu gagasan, metode, produk atau benda
dengan menggunakan kriteria tertentu.
b. Domain afektif
Yaitu internalisasi sikap yang menunjuk kearah
pertumbuhan batiniah dan terjadi bila peserta
didik menjadi sadar tentang nilai yang diterima,
kemudian menagmbil sikap sehingga menjadi bagian
dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan
tingkah laku. Domain afektif terdiri atas beberapa
jenjang kemampuan yaitu :
1) Receiving/ attending, yakni semacam kepekaan
dalam menerima rangsangan (stimulasi) dari luar
58
yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah,
situasi, gejala, dll. Kata kerja operasioanl yang
dapat digunakan diantaranya : menanyakan,
memilih, menggambarkan, mengikuti, memberikan,
berpegang teguh, menjawab, menggunakan.
2) Responding atau jawaban, yaitu jenjang kemampuan
yang menurut siswa yang tidak hanya peka pada
suatu fenomena tetapi juga bereaksi. Penekanannya
terletak pada kemauan siswa untuk menjawab secara
suka rela, menjawab tanpa ditugaskan. Kata kerja
operasional yang digunakan diantaranya :
menjawab, membantu, memperbincangkan, memberi
nama, menunjukkan, mempraktekkan, melaporkan,
menuliskan, memberitahu.
3) Valuing (penilaian) yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut siswa untuk menilai suatu objek,
fenomena atau tingkah laku tertentu secara
konsisten. Kata kerja operasional yang digunakan
diantaranya : melengkapi, menerangkan, membentuk,
59
mengusulkan, mengambil bagian, memilih dan
mengikuti.
4) Organisasi, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
siswa untuk menyatukan nilai-nilai yang berbeda,
memecahkan masalah dan membentuk suatu sistem
nilai. Kata kerja operasional yang digunakan
diantaranya : mengubah, mengatur, menggabungkan,
membandingkan, mempertahankan,
menggeneralisasikan, memodifikasi.
5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai,
yaitu menggunakan nilai yang sudah diyakini
sebagai pandangan hidup (worldview) dan
mempertahankan nilai yang sudah ada.
c. Domain psikomotoris
Yaitu kemampuan siswa yang berkaitan dengan
gerakan tubuh dan bagian-bagiannya, mulai dari
gerakan yang sederhana sampai dengan gerakan yang
kompleks. Kata kerja operasional yang digunakan
harus sesuai dengan kelompok keterampilan masing-
masing, yaitu :
60
1) Muscular or motor skill, yang meliputi :
mempertontonkan gerak, menunjukkan hasil,
melompat, menampilkan, menggerakkan.
2) Manipulatioan of material or objects, yang meliputi :
mereparasi, menyusun, membersihkan, menggeser,
memindahkan, membentuk.
3) Neuromuscular coordination, yang meliputi :
mengamati, menerapkan, menghubungkan,
menggandeng, memasang, menarik, memotong dan
menggunakan.
Martinis Yamin dalam Warni Djuwita
mengkalisfikasikan domain psikomotor menjadi
empat kelompok sebagai berikut : 13
Gerakan seluruh badan (gross body movement),
yaitu perilaku seseorang dalam suatu kegiatan
yang memerlukan gerakan fisik secara menyeluruh.
Contoh : senam mengikuti irama music.
13 Ibid, h. 54.
61
a) Gerakan yang terkoordinasi (coordination
movements), ialah gerakan yang dihasilkan dari
perpaduan antara fungsi salah satu atau lebih
indera manusia dengan salah satu anggota
badan. Contoh : menyetir, berenang.
b) Komunikasi nonverbal (nonverbal communication),
yaitu hal-hal yang berkenaan dengan komunikasi
yang menggunakan symbol-simbol atau isyarat
(anggukan kepala, ekspresi wajah). Contoh :
mengirim kode-kode dengan jari tangan.
c) Kebolehan dalam berbicara (speech behavior), ialah
kemampuan berbicara yang berhubungan dengan
koordinasi gerakan tangan atau anggota badan
lainnya termasuk ekspresi muka. Misalnya :
membaca deklamasi atau sajak.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Untuk memahami kegiatan yang disebut
”belajar”, perlu dilakukan analisis untuk
menemukan persoalan-persoalan apa yang terlibat di
dalam kegiatan belajar itu. Belajar merupakan
62
suatu proses. Sebagai suatu proses sudah barang
tentu harus ada yang diproses (masukan atau
input), dan hasil dari pemrosesan (keluaran atau
input), jadi dalam hal ini kita dapat
menganalisis kegiatan belajar itu dengan
pendekatan analisis sistem. Dengan pendekatan
sistem ini sekaligus kita dapat melihat adanya
factor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil
belajar.14
Selanjutnya uraian berikut akan menguraikan
berbagai faktor yang mempengaruhi proses dan hasil
belajar sebagai berikut:
a. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa).
Faktor eksternal terbagi menjadi dua macam yaitu
1) Lingkungan alami
Lingkungan hidup adalah lingkungan anak
tempat tinggal siswa, hidup dan berusaha di
dalamnya. Udara yang tercemar merupakan polusi
14 Titin Dwi Jayanti, Penggunaan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MTS Sunan Giri Probolinggo, h. 61.
63
yang dapat mengganggu pernapasan. Udara yang
terlalu dingin menyebabkan siswa kedinginan.
Suhu terlalu panas menyebabkan siswa kepanasan,
dan tidak betah tinggal di dalamnya. Oleh
karena itu, keadaan suhu udara berpengaruh
terhadap belajar siswa di sekolah. .
2) Lingkungan sosial budaya
Hidup dalam kebersamaan dan saling
membutukan akan melahirkan interaksi sosial.
Saling memberi dan saling menerima meupakan
kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan
sosial, misalnya berbicara, bersenda gurau,
memberi nasihat, dan gotong royong merupakan
interaksi sosial dalam tatanan kehidupan
masyarakat.
64
b. Faktor Internal (faktor dari diri siswa)
1) Faktor fisiologis
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat
berpengaruh terhadap kemampuan belajar siswa.
Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan
berlainan belajarnya dari orang yang dalam
keadaan kelelahan. Anak-anak yang kekurangan
gizi ternyata kemampuan belajarnya di bawah
anak-anak yang tidak kekurangan gizi, mereka
lekas lelah, mudah mengantuk, dan sukar
menerima pelajaran.
2) Faktor psikologis
a)Kecerdasan atau Inteligensi siswa
Kecerdesan pada umumnya dapat diartikan
sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi
rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi,
intelegensi atau kecerdasan sebenarnya bukan
persoalan kualitas otak saja melainkan juga
kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan
65
tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak
dalam hubungan kecerdesan manusia lebih
menonjol dari pada peran organ-organ tubuh
lainnya.
b)Minat
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri. Suatu minat dapat
diekpresikan melalui suatu pernyataan yang
menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu
hal daripada hal lainnya.
66
c)Bakat
Bakat adalah kemampuan potensial yang
dimilki seseorang untuk mencapai keberhasilan
pada masa yang akan datang. Dengan demikian,
setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti
berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke
tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas
masing-masing.
d)Motivasi
Motivasi adalah kondisi psikologis yang
mendorong seseorang melakukan sesuatu. Jadi
motivasi untuk belajar adalah kondisi
psikologis yang mendorong seseorang untuk
belajar. Penemuan-penemuan ini menunjukkan
bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat
jika motivasi untuk belajar bertambah.
D. Tinjauan Tentang Puisi
1. Pengertian puisi
Menurut Wirjosoedarmo dalam Rahmat Djoko
Pradopo mengemukakan bahwa puisi itu adalah
67
karangan yang terikat oleh : (1) banyak baris dalam
tiap bait (kuplet/strofa, suku karangan); (2)
banyak kata dalam tiap baris; (3) banyak suku kata
dalam tiap baris; (4) rima; (5) irama. Sedangkan
menurut Altenbernd puisi adalah pendramaan
pengalaman yang bersifat penafsiran (menafsirkan)
dalam bahasa berirama (bermetrum) (as the
interpretive dramatization of experience in
metrical language). 15
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa puisi adalah sebuah karangan terikat oleh
suku kata, baris bait, dan irama serta
mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan
perasaan yang merangsang imajinasi panca indra
dalam susunan yang berirama.
2. Jenis-jenis Puisi
a. Jenis –jenis puisi berdasarkan bentuknya antara
lain: 16
15 Rahmat Djoko Pradopo, Pengkajian Puisi (yogyakarta: GadjahMada University Press, 2012), h. 5.
16 Umri Nur’aini dan Indriyani,Bahasa Indonesia untukSekolah Dasar Kelas V (Jakarta: Pusat Perbukuan Departeman
68
1) Puisi yang terkait aturan-aturan bait dan
baris antara lain: pantun, syair, soneta,
distikon, terzina, kuatren, kuint,
sektet ,septin, dan oktaf.
2) Puisi bebas yaitu puisi yang tidak terikat
oleh aturan-aturan bait, baris,maupun rima
contohnya adalah: puisi karangan Chairil Anwar,
Taufik Ismail, W.S. Rendra.
b. Jenis-jenis puisi berdasarkan zamannya antara
lain:
1) Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang merupakan
peninggalan sastra melayu lama. Puisi lama
terdiri dari puisi asli dan puisi pengaruh
asing. contoh puisi asli masyarakat melayu
adalah pantun , sedangkan contoh puisi asing
bahasa Arab adalah syair. Puisi lama ciri-ciri
adalah :
Pendidikan Nasional, 2008), h. 31.
69
a). Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama
pengarangnya
b). Disampaikan lewat mulut kemulut,jadi
merupakan sastra lisan
c). Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti
jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata
maupun rima. Yang termasuk puisi lama adalah:
70
a) Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis karya
sastra lama yang berbentuk puisi.
Sebagaimana bentuk puisi lainnya,
pantun mementingkan keindahan
bahasa,pemadatan makna kata, serta
bentuk penulisannya yang berbait-bait.
b) Syair
Syair termasuk dalam jenis puisi lama.
Hampir sama dengan pantun,syair terikat
oleh aturan-aturan.Ciri-cirinya adalah:
(1) Setiap bait terdiri atas empat
baris.
(2) Setiap baris terdiri atas delapan
sampai dua belas suku kata.
(3) Syair tidak memiliki
sampiran,semua barisnya merupakan
isi.
(4) Rima akhir berpola a-a-a-a.
71
c) Mantra, yaitu puisi yang mengandung
kekuatan gaib.
d) Talibun, Yaitu pantun yang terdiri atas
6,8 atau 10 baris.
e) Karmina (pantun kilat), yaitu pantun
yang hanya terdiri dari 2 baris.
2). Puisi baru
Puisi baru adalah puisi yang lahir pada
tahun dua puluhan. Menurut bentuknya puisi baru
terdiri dari:
a) Distikon, sajak dua seuntai.
b) Tersina, sajak tiga seuntai.
c) Kuatren, sajak empat seuntai.
d) Kuint, sajak lima seunta.
e) Sektet, sajak enam seuntai.
f) Septima, sajak tujuh seuntai.
g) Stanza, sajak delapan seuntai.
h) Soneta, sajak empat belas seuntai.
c. Jenis-jenis puisi berdasarkan isinya antara
lain:
72
1) Balada adalah puisi berisi kisah/ cerita.
2) Himne adalah puisi pujangga untuk Tuhan.tanah
air,atau pahlawan.
3) Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang
berjasa.
4) Epigram adalah pisi berisi tuntunan/ ajaran
hidup.
5) Romance adalah puisi yang berisi luapan cinta
kasih.
6) Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/
kesedihan.
7) Satire adalah puisi yang berisi sindiran /
kritik.
3. Unsur-unsur puisi
a.Tema
Tema, yaitu pokok persoalan yang diungkapkan
oleh penyair.
b.Rasa
Rasa, yaitu sikap penyair terhadap pokok
persoalan yang terkandung dalam puisi.
73
c. Nada
Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacanya.
Nada berkaitan erat dengan tema dan rasa. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya sikap
merayu,mengadu,mengkritik, dan sebagainya.
74
d.Amanat
Amanat, yaitu pesan moral yang ingin
disampaikan kepada penyair.
4. Petunjuk Cara Membaca Puisi
Untuk membaca sebuah puisi dengan benar diperlukan
beberapa petunjuk sehingga dapat mempercepat proses
pemahaman terhadap sebuah puisi. Beberapa petunjuk
yang digunakan antara lain: 17
a. Perhatikan judulnya. Judul adalah sebuah lubang
kunci untuk menengok keseluruhan makna puisi.
b. Lihat kata-kata yang dominan.Kata-kata yang
sering diulang di dalam sebuah puisi bisa menjadi
kata-kata yang dominan.
c. Selami makna konotatif. Bahasa puisi adalah
bahasa yang melewati batas-batas maknanya yang
lazim.
d. Mencari makna yang terungkap di dalam larik atau
bait puisi,makna-makna yang lebih benar adalah
makna yang sesuai dengan struktur bahasa.
17 Mursal Esten, Memahami Puisi (Bandung: Penerbit Angkasa, 2007), h. 31.
75
e. Jika ingin menangkap pikiran (maksud) di dalam
sebuah puisi prosakanlah (parafrasekanlah) puisi
itu terlebih dahulu.
f. Usut siapa yang dimaksud kata ganti yang ada dan
siapa yang mengucapkan
g. kalimat yang ada di dalam sebuah puisi.
h. Antara larik dengan larik yang lain,bait dengan
yang lain di dalam sebuah puisi,membentuk satu
kesatuan (kesatuan makna).
i. Cari makna yang tersembunyi dalam puisi tersebut
j. Perhatikan corak sebuah puisi (sajak).
k. Apa pun tafsiran terhadap sebuah puisi,maka
tafsiran tersebut harus berdasarkan teks.
E. Tinjauan tentang SK & KD Pada Mata PelajaranBahasa Indonesia di Kelas V SD/MI
Berikut ini ditampilkan Standar Kompetensi &
Kompetensi Dasar mata pelajaran bahasa indonesia di
SD/MI.18
NO Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
18 Standar Isi mata pelajaran bahasa indonesia, Dokumen II KTSPMI Silabus dan RPP Mata Pelajaran Umum Tahun 2008.
76
1 1. Memahami teksdengan membaca tekspercakapan, membacacepat 75 kata /menit, dan membacapuisi
1.3 Membaca puisi denganlafal dan intonasiyang tepat
77
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MI Mambaul
Khair NW Bertais, Kecamatan Sandubaya Kota Mataram.
Penelitian ini difokuskan di kelas V dengan jumlah
siswa 12 orang,5 laki-laki dan 7 perempuan. Penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Susilo
mendifinisikan PTK sebagai sebuah proses investigasi
terkendali yang berdaur ulang dan bersifat reflektif
mandiri yang dilakukan oleh guru yang memiliki tujuan
untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap system,
cara kerja, proses, isi,kompetensi atau situasi
pembelajaran. Tim Pelatih Proyek PGSM mengemukakan
bahwa PTK sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat
reflektuf oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk
meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan guru
dalam melaksanakan tugas,memperdalam pemahaman
terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta
78
memperbaiki kondisi di mana praktek pembelajaran
tersebut berlangsung.19
B.Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian adalah meningkatkan hasil
belajar siswa sub materi puisi pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia di kelas V MI Mambaul Khair NW
Bertais melalui penggunaan media audio visual Tahun
Pelajaran 2014/2015.
19 Tim Dosen PGMI, Modul Penelitian Tindakan Kelas (Mataram:
2011),h. 23.
30
IdentifikasiMasalah
Perencanaan(planning)
Refleksi(reflecting)
Tindakan(acting)
Observasi(observing)
Perencanaanulang
Siklus I
Siklus II
79
C.Rencana Tindakan
Rencana tindakan ini terdiri atas beberapa
siklus. Siklus ini terdiri atas beberapa tahapan
pelaksanaan penelitian tindakan kelas yaitu,
perencanaan, pelaksanaan, observasi,dan refleksi.
Dalam penelitian ini rencananya menggunakan prosedur
yang digunakan oleh Kurt Lewin sebagaimana berikut
ini.20
20 Ibid, h. 41.
80
dst
Gambar 3.1 Prosedur PTK Model Kurt Lewin
D. Jenis Instrumen dan cara Penggunaannya
Suharsimi menerangkan, bahwa instrumen penelitian
adalah alat/fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah
dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.21
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi terdiri dari lembar observasi
aktivitas guru dan aktivitas siswa. Penilaian
terhadap aktivitas tersebut dilakukan secara
klasikal dengan menggunakan lembar observasi berupa
activity chek list yaitu suatu daftar yang berisi butir–
butir pernyataan tentang aktivitas guru dan siswa
21 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktek (Jakarta: PT.Rineka Cipta,2002), h. 136.
81
selama pembelajaran berlangsung. (lembar observasi
terlampir)
2. Tes
Tes merupakan sebuah instrumen atau prosedur
yang sistematis untuk mengukur sutu sampel tingkah
laku, misalnya untuk menjawab pertanyaan “seberapa
baik (tinggi) kinerja seseorang” yang jawabannya
berupa angka. 22
E. Pelaksanaan Tindakan
Adapun prosedur yang ditempuh dalam Pelaksanaan
PTK ini adalah:
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan I
1) Mengkomonikasikan hasil belajar siswa kelas
V pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi
puisi.
22 Burhan Nurgiantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa BerbasisKompetensi (Jogyakarta: BPFE, 2012), h.7.
82
2) Mendiskusikan dengan tim peneliti langkah-
langkah yang harus dilakukan pada kegiatan
pembelajaran.
3) Merancang skenario pembelajaran (RPP)
dengan penggunaan media audio visual.
4) Mempersiapkan alat-alat/media pembelajaran
dalam rangka penelitian.
5) Menyepakati indicator-indikator keberhasilan
guru dalam penelitian.
b. Tahap Tindakan I
1) Menganalisa dan mengidentifikasikan
kesulitan yang dihadapi guru dalam pembelajaran
puisi dalam penggunaan media audio visual.
2) Melakukan scenario pembelajaran melalui
penggunaan media audio visual.
3) Menyiapkan media pembelajaran.
4) Mengklarifikasikan kesulitan dalam
penggunaan media audio visual pada siswa kelas
V pada materi puisi.
c. Tahap Observasi I
83
1) Observasi proses.
2) Mengevaluasi pencapaian hasil belajar siswa
dengan tes lisan yang berkaitan dengan materi
yang telah diberikan.
d. Tahap Refleksi I
Anggota tim mengkaji atau menganalisa
temuan-temuan berupa hambatan dalam pelaksanaan
tindakan dan mencari solusi pemecahannya.
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan II
1) Membahas kelemahan pelaksanaan siklus I
untuk perbaikan siklus II
2) Membenahi siklus I dalam penggunaan media
audio visual
3) Mensosialisasikan penggunaan media audio
visual pada kepala sekolah.
4) Menyusun media pembelajaran yang terkait
dengan penggunaan media audio visual.
b. Tahap Tindakan.
1) Mengumpulkan data.
84
2) Melaksanakan scenario Pembalajaran.
3) Mengklarifikasikan kelemahan pada penggunaan
media audio visual pada materi puisi kelas V.
b. Tahap Observasi II
1) Observasi proses pembelajaran puisi dengan
penggunaan media audio visual.
2) Mengevaluasi pencapaian hasil belajar siswa
kelas V pada materi puisi.
c. Tahap Refleksi II
Mengkaji dan menganalisa kelemahan-kelemahan
dalam tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan
solusi pemecahannya serta mengambil kesimpulan
bersama tim tentang sejauh mana peningkatan hasil
belajar siswa kelas V melalui penggunaan media
audio visual.
3. Siklus III
c. Tahap Perencanaan III
1) Membahas kelemahan pelaksanaan siklus II
untuk perbaikan siklus III
85
2) Membenahi siklus II dalam penggunaan media
audio visual
3) Mensosialisasikan penggunaan media audio
visual pada kepala sekolah.
4) Menyusun media pembelajaran yang terkait
dengan penggunaan media audio visual.
d. Tahap Tindakan.
1) Mengumpulkan data.
2) Melaksanakan scenario Pembalajaran.
3) Mengklarifikasikan kelemahan pada penggunaan
media audio visual pada materi puisi kelas V.
d. Tahap Observasi III
1) Observasi proses pembelajaran puisi dengan
penggunaan media audio visual.
2) Mengevaluasi pencapaian hasil belajar siswa
kelas V pada materi puisi.
e. Tahap Refleksi III
Mengkaji dan menganalisa kelemahan-kelemahan
dalam tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan
solusi pemecahannya serta mengambil kesimpulan
86
bersama tim tentang sejauh mana peningkatan
hasil belajar siswa kelas V melalui penggunaan
media audio visual.
F. Cara Pengamatan (Monitoring)
Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan
teman mengajar yang berjumlah 2 orang Dalam penelitian
kolaborasi ini, pihak yang melakukan tindakan adalah
peneliti sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap
berlangsungnya proses tindakan adalah guru. Yang akan
diobservasi oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
bagaimana penggunaan lafal, intonasi dan ekspresi
dalam membaca puisi.
G. Analisis Data dan Refleksi
1. Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu media atau
metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan
analisa data. Pada penelitian ini menggunakan tehnik
analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode
penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan
atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan
87
tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
menggunakan media audio visual.
Kemampuan membaca puisi dengan lapal dan
intonasi yang tepat dinyatakan dengan nilai atau
skor setelah melaksanakan tes lisan oleh peneliti
selanjutnya hasil tes belajar dianalisais secara
deskriptif yaitu dengan:
a. Ketuntasan Individu
Setiap siswa kelas V MI Mambaul Khair NW
Bertais dalam proses belajar mengajar dikatakan
tuntas secara individu, apabila setiap siswa
memperoleh nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia
minimal 7,00 sesuai standar KKM kelas V yang telah
ditetapkan oleh MI Mambaul Khair NW Bertais.
b.Ketuntasan Klasikal
Ketuntasan klasikal telah dicapai apabila
target pencapaian ideal ≥ 85% dari jumlah siswa
kelas V yang memperoleh nilai di atas KKM. 23
23 Tim Pengembang Kurikulum, Panduan teknis pengembangan kurikulum MI (Jakarta: Australia Indonesia Partnership, 2009), h. 46.
88
KK=n1n x100%
Keterangan:
KK = ketuntasan klasikal
n1 = jumlah siswa yang mendapat nilai berdasarkan
KKM
n = jumlah siswa yang ikut tes
2..................................................R
efleksi
Refleksi adalah upaya evaluasi yang dilakukan
oleh peneliti atau kolaborasi yang terkait dengan
suatu PTK tentang perubahan yang dilakukan baik pada
siswa, suasana kelas, maupun guru. Dalam penelitian
ini, refleksi yang dilakukan oleh peneliti adalah
bagaimana hasil belajar siswa pada penggunaan media
audio visual dengan melihat nilai tes (analisis
data) dan kekurangan yang terdapat dalam proses
belajar mengajar. Berdasarkan hal tersebut peneliti
mengadakan pengulasan atau perbaikan terhadap
pelaksanaan proses belajar mengajar.
90
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Setting Penelitian
1. Sejarah Berdirinya MI Mambaul Khair Bertais Kota
Mataram
Nama Mambaul Khair adalah nama yang diberikan
kepada masjid Karang Anyar oleh seorang Tuan Guru
yaitu Tuan Guru Haji Muh. Mutawalli Jerowaru
Lotim. Yayasan ini mulai dirintis pada tahun 1966,
atas gagasan seorang guru (ustadz) dari utusan
Madrasah Darul Qur’an dari Bengkel yaitu Ustadz
Gafar Rawi dibentuklah Madrasah Ibtidaiyah
dibawah naungan Organisasi Pendidikan LP Ma’arip
Nahdlatul Ulama.
Sebagai langkah pertama dikumpulkanlah
masyarakat untuk mendaftarkan anak-anaknya masuk
pada Madrasah dan saat itu belum mempunyai tempat
ataupun peralatan sekolah seperti bangku,papan
tulis,meja/bangku dan lain sebagainya. Untuk
91
tempat sementara belajarnya di rumah Almarhum
bapak Muh. Sahadrun dengan jumlah pengajar 4
orang. Kemudian dari bulan ke bulan dari tahun ke
tahun perhatian masyarakat semakin pesat terhadap
pendidikan, maka pindahalah tempat belajar
kemasjid nurul yakin bertais yang saat itu sudah
berkelas III, kemudian berpindah lagi ketempat
darurat yaitu sebuah gudang yang tidak ditempatkan
lagi oleh pemiliknya yaitu Ibu Sarah yang berasal
dari Bertais. Sementara perkembangan pendidikan
terus menerus sehingga tidak dapat ditampung lagi
pada tempat darurat tersebut. Maka, dipindahkan
lagi kegedung SDN 1 Bertais.
Akhirnya pada tahun 1967 atas desakan
masyarakat yang dipelopori oleh Bapak Haji Muh.
Yusuf di bangunlah sebuah gedung permanen diatas
tanah seluas 798m2 sejumlah 5 lokal ruang belajar.
Sekitar tahun 1971/1972 siswa-siswa yang berkelas
VI dapat mengikuti ujian persamaan negeri sebanyak
15 orang dan 100 % lulus. Pada tahun 1977 madrasah
92
ini tidak aktif terbentur masalah dana sedangkan
semangat belajar masih tinggi akibat pembubaran
panitia madrasah yang digantikan dengan
pembentukan BP-3, madrasah akhirnya tidak
mempunyai kelanjutan. Pada tahun 1979 dibuka
kembali atas dasar musyawarah dengan memilih
kepala madrasah yang baru Muh. Darwan Hadi, BA.
dan suasana tetap memprihatinkan karna masalah
yang dihadapi terutama masalah siswa dan guru.
Akhirnya langkah terakhir yang diambil adalah
menentukan sikap kembali untuk bernaung pada
sebuah organisasi pendidikan yaitu organisasi NW.
Madrasah ini diresmikan pada tanggal 14 April
1980 oleh Bapak Maulana Syeikh Tuan Guru Haji Muh.
Zainudin Abdul Majid Pancor-Lombok Timur menjadi
madrasa ibtidaiyah Mambaul Khair. Bangunan
tersebut sekarang masih berdiri dan masih
digunakan sebagai sarana belajar bagi para murid
Mambaul Khair (Makha). Keberadaan Makha sebagai
lembaga edukatif khususnya dalam membina siswa
93
yang religius semula hanya memiliki jenjang
pendidikan madrasah ibtidakiyah (setingkat SD)
atau madrasah dasar, kemudian tahun 1992 Makha
membuka jenjang pendidikan yang lebih tinggi yakni
jenjang pendidikan madrasah tsanawiyah (setingkat
SMP). Disamping itu guna memudahkan pembinaan
siswa, pada tahun 2004 telah dibangun gedung
bertingkat sebanyak 6 lokal,3 lokal untuk siswa,
1 lokal perpustakaan, 1 lokal ruang kepala, 1
lokal ruang guru.
Makha membawahi beberapa lembaga, yayasan ini
semula hanya memiliki 40 siswa dengan 4 tenaga
pengajar, namun keadaan tersebut tiap tahunnya
mengalami peningkatan sehingga sekitar tahun 2003
jumlah siswa 150 orang yang disertai dengan tenaga
pengajar sebanyak 10 orang. Dalam menyelenggarakan
pendidikan dan pengajaran Makha menggunakan sistem
formal. Sistem yang digunakan sangat menunjang
keberhasilan suatu lembaga pendidikan formal.
Selain menyelenggarakan pendidikan Madrasah
94
Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah MAKHA juga
mengadakan pengajian umum (majlis ta’lim).
Khususnya Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mambaul Khair
Bertais Kota Mataram sudah banyak meraih prestasi
terutama dalam peranan sebagai lembaga pendidikan
yang siap memperkaya khazanah bangsa Indonesia
yang menyumbangkan keberadaan untuk membangun
dibidang pendidikan.
Dengan demikian, sejak berdirinya sampai dengan
sekarang, MI Mambaul Khair NW Bertais Kota Mataram
telah melaksanakan dan mengatur rumah tangganya
sendiri serta telah mengalami beberapa mutasi
pembinaan sebagai konsekuensi, madrasah ini
mempunyai potensi kearah kemajuan dalam bidang
pendidikan.
2. Letak Geografis MI Mambaul Khair NW Bertais Kota
Mataram
Sesuai dengan rancangan awal penelitian ini
dilaksanakan di MI Mambaul Khair yang ada di
lingkungan Bertais Kelurahan Bertais kecamatan
95
Sandubaya Kota Mataram Tahun Pelajaran 2014/2015.
Adapun batas-batas wilayah MI Mambaul khair
Bertais Kota mataram adalah sebagai berikut:24
a. Sebelah utara : kantor Lurah bertais
b. Sebelah selatan : perkebunan penduduk
c. Sebelah timur : rumah penduduk dan
perkebunan
d. Sebelah barat : jalan lingkungan
3. Keadaan siswa
Untuk mengetahui keadaan siswa-siswi MI Mambaul
Khair Bertais dapat dilihat pada table dibawah
ini:
Tabel 1Data Jumlah siswa MI Mambaul Khair Bertais
Tahun Pelajaran 2014/2015 25
Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah1 2 3 4I 7 10 17II 12 6 18III 8 4 12IV 8 9 17
24 MI Mambaul Khair NW Bertais Kota Mataram, Dokumentasi, 26 Agustus 2014. Jam 10.00 Wita.
25 Laporan Bulan Juli , daftar keadaan siswa-siswi MI Mambaul Khair NW Bertais Kota Mataram , dikutip tanggal 26 Agustus 2014.
96
V 5 7 12VI 8 9 17Jlh 47 45 93
Berdasarkan daftar keadaan siswa MI Mambaul
Khair NW Bertais diatas, maka peneliti dapat
pahami bahwa siswa MI Mambaul Khair berjumlah 93
orang yang terbagi dalam beberapa kelas seperti
yang tertera pada tabel diatas.
4. Keadaan guru dan karyawan
Guru merupakan orang yang bertanggung jawab
dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, guru
berkewajiban menyajikan dan menjelaskan materi
pelajaran, membimbing dan mengarahkan siswa kearah
pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan.
Dalam hal ini, dibutuhkan kemampuan dan
profesionalisme guru dalam menjalankan tugasnya.
Oleh karna itu, kapasitas dan kualitas guru
merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan.
Sampai tahun 2014/2015 jumlah tenaga pengajar yang
97
tercatat pada MI Mambaul Khair NW Bertais adalah
12 orang termasuk di dalamnya 1 orang penjaga
sekolah yang terdiri dari tenaga pengajar
profesional serta telah berpengalaman dalam bidang
pendidikan juga memiliki ijazah keguruan
(pendidikan). Adapun guru MI Mambaul Khair NW
Bertais dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2Daptar Nama Guru dan Karyawan MI Mambaul Khair NW
BertaisTahun Ajaran 2014/2015 26
No Nama Jabatan MataPelajaran
1 2 3 41 Sri
Susantini, S. Ag
Kepala Madrasah Bahasa Indonesia
2 Hulaimi, S. Ag
Guru + Wakamat +Wali Kelas VI + Kepala perpustakaan
Aqidah ahklak,MTK, IPA, Perpustakaan
3 Mantalli, A.Ma
Guru + Wali Kelas II + Kesiswaan
Team Teaching,MTK, IPS, Bahasa Indonesia, PKN, IPA, Fiqih, Akidah Ahklak
4 Mainah, S. Guru + Wali MTK, IPA, IPS,
26 Laporan Bulan Juli, daftar nama guru dan karyawan MI Mambaul Khair NW Bertais Tahun Pelajaran 2014/2015, dikutip tanggal 26 Agustus 2014.
98
Pd Kelas V + Bendahara
PKN, Muatan Sasak, SKI, Akidah Ahklak,Fiqih
5 Mahdawati, S. Pdi
Guru + Kesenian SBK, Muatan Sasak, Bahasa Inggris, Calistung, Al-Quran Hadits
6 Fahruddin, S. Pdi
Wali Kelas III QH, Aqidah Ahlak, MTK, PKN, Fiqih, SKI, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, IPA
7 Justariah S.Pdi
Guru + PHBI + Humas
Bhs. Arab, Fiqih, Al-Quran Hadits, SKI, PKN, Calistung
8 Sirriani, S.Pdi
Guru + Wali Kelas IV + Pembina pramuka
PKN, MTK, IPA,IPS, SKI,Akidah Ahklak, Calistung B,A
9 Bq. Siti Maryam, S. Pdi
Guru + Humas Bahasa Arab, Akidah Ahklak,Bahasa Inggris, Calistung, Fiqih, IPS, Komputer
10 Zulhaqqi, S.Pd
Guru Bhs. Indonesia, Bhs. Inggris
11 Farida Zohriatti S.Pdi
Guru + UKS + Wali Kelas I
Team Teaching,Bahasa Indonesia, MTK, PKN, SBK,Al-Quran Hadits
12 Ahmad Guru + TU Penjaskes
99
Jaenuddin, S.Pd.
13 Mayani Penjaga Penjaga
Berdasarkan tabel keadaan guru di atas, dapat
diketahui bahwa jumlah guru MI Mambaul Khair
Bertais tahun 2014/2015 sebanyak 12 orang.
Sebagian kecil guru di MI Mambaul Khair Bertais
adalah sarjana S.1. pembagian tugas mengajarpun
sesuai dengan spesifikasi keilmuan masing-masing
guru. Seperti guru Matematika, IPA, IPS dan Pkn
diajarkan oleh guru lulusan S.1 pendidikan, bahasa
indonesia diajarkan oleh S.1 bahasa indonesia. Ini
berarti bahwa guru mendapatkan tugas mengajar
sesuai dengan keahlian dan didiplin ilmu yang
diperolehnya sehingga proses belajar mengajar
dapat berlangsung efektif dan efisien. Apabila
salah seorang guru tidak masuk atau tidak dapat
melaksanakan tugasnya karena suatu alasan
tertentu, maka tugasnya dilimpahkan kepada wakil
100
madrasah bekerjasama dengan guru piket dalam
melaksanakan tugasnya tersebut.
5. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana juga memiliki peranan yang
sangat penting dalam melaksanakan proses belajar
mengajar, sebab sarana merupakan tempat
berlangsung proses belajar mengajar, dan alat
pembelajaran merupakan faktor penunjang untuk
memperjelas pemahaman siswa terhadap seatu mata
pelajaran.
Dibawah ini diuraikan tentang keadaan saran dan
prasaran yang terdapat di MI Mambaul Khair Bertais
Mataram.
Tabel 3Keadaan Sarana dan Prasarana MI Mambaul Khair
BertaisMataram Tahun Pelajaran 2014/2015 27
No Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan
1 2 3 41 Ruang Kelas 6 Baik2 Ruang Guru 1 Baik3 Ruang Kepala 1 Baik
27 MI Mambaul Khair NW Bertais Kota Mataram, Dokumentasi, 26 Agustus 2014.
101
Madrasah4 Ruang Tata Usaha 1 Baik5 Ruang Perpustakaan 1 Baik6 Ruang BK - -7 Koperasi - -8 WC Guru 1 Baik9 WC Siswa 2 Baik10 Meja Siswa 110 Baik11 Meja Guru 11 Baik12 Meja TU 1 Baik13 Kursi Siswa 110 Baik14 Kursi Guru 1 Baik15 Kursi TU 1 Baik16 Komputer 3 Baik17 Papan Tulis 6 Baik18 Mesin Ketik 1 Baik19 Dapur 1 BaikSarana dan prasarana di MI Mambaul Khair
Bertais Mataram terdapat sarana yang cukup
memadai, sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan baik.
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang
harus direncanakan dengan baik dan matang, agar
dapat memperoleh hasil yang benar dan dapat
dipertanggungjawabkan keilmiahannya. Yang perlu
diperhatikan sebelum penelitian yaitu
memprihatinkan fasilitas madrasah sebagai tempat
penelitian.
102
6. Struktur Organisasi MI Mambaul Khair Bertais
Mataram
Sebagai suatu lembaga atau organisasi, maka
struktur lembaga atau organisasi tersebut harus
ada sebagai pedoman atau gambaran dari koordinasi
dan terorganisasikanya pembagian tugas dan
wewenang dalam lembaga tersebut. Begitu pula
dengan lembaga pendidikan di MI Mambaul Khair
Bertais Mataram, struktur lembaga pendidikan
mutlak dibutuhkan guna untuk mengaktifkan dan
mengefisienkan kinerja serta pencapaian tujuan
pendidikan dan pengajaran yang telah di tetapkan.
Untuk lebih jelasnya tentang struktur
organisasi MI Mambaul Khair Bertais Mataram dapat
di lihat pada bagan di bawah ini:
103
Gambar 1Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Khair
NW Bertais MataramTahun Pelajaran 2014/201528
28 MI Mambaul Khair NW Bertais Kota Mataram, Dokumentasi, 26 Agustus 2014.
YayasanDrs. H. Ahmad
Kepalamadrasah
Ketua KomiteDrs. H. Darwan
BendaharaMainah, S. Pd
Tata UsahaAhmad Jaenuddin,
Waka. KurikulumHulaimi, S. Ag
Waka. SaranaSiriani, S. Pdi
Waka. HumasJustariah
Waka. KesiswaanMantali, A. Ma
Wali Kelas IBaiq Farida
Wali Kelas IIMantalli, A. Ma
Wali Kelas IIIFahrudin, S. Pdi
Wali Kelas VMainah, S. Pdi
Wali Kelas VIHulaimi, S. Ag
Wali Kelas IVSiriani, S. Pdi
Dewan Guru
Siswa Siswi
Keterangan:
__________
KomandoKoordinasi
104
B. Hasil Penelitian
Sebagai langkah awal dalam melakukan penelitian,
seorang peneliti terlebih dahulu mengumpulkan data
mengenai kemampuan siswa dalam belajar. Dalam
pengambilan data tersebut peneliti dapat mengambil
data melalui tes awal yang dilakukan sebagai langkah
diagnosis terhadap permasalahan yang dihadapi oleh
siswa. Adapun data hasil tes awal dalam PTK
sebagaimana tabel dibawah ini.
Tabel 4Data Awal Nilai Siswa Kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais
Tahun Pelajaran 2014/2015 pada Mata Pelajaran BahasaIndonesia
No Nama Siswa L/P
ASPEK PENILAIANJlhSkor
JlhNilai
Tuntas /TdkTuntas
Lafal
Intonasi
Ekspresi
1-5 1-5 1-5
1. Aris Budiman L 2 3 3 8 53 TT
2. Bq. Suci Maulida P 4 3 4 11 73 T
3. Eva Ratnasari P 3 3 2 8 53 TT
4. Evi Novitasari P 3 2 3 8 53 TT
105
5. Firmansyah L 2 3 3 8 53 TT
6. Harni Harianti P 3 4 4 11 73 T
7. M. Awaludin L 3 3 2 8 53 TT
8. M. Zaenul Hardi L 3 2 2 7 47 TT
9. Mila Rosiana P 3 3 3 9 60 TT
10.
Safarudin L 2 4 3 9 60 TT
11.
Yunita Safitri P 4 3 4 11 73 T
12.
Zilda Mindri Desiana
P 4 4 3 11 73 T
Jumlah 109 724
Nilai Tertinggi 73
Nilai Terendah 47
Nilai Rata-Rata 9.08
60
Jlh Siswa yg Tuntas 4
Persentase Ketuntasan 33%
Berdasarkan uraian pada tabel-4 di atas
menunjukkan bahwa nilai tertinggi mata pelajaran
Bahasa Indonesia materi puisi yaitu 73 dan nilai
terendah 47. Adapun nilai rata-rata yaitu 60 sedangkan
siswa yang tuntas sebanyak 4 orang (33%). Hal ini
menggambarkan bahwa nilai siswa berada pada level yang
masih rendah. Dengan demikian peneliti menganggap
perlu dilakukan tindakan perbaikan dengan metode
penggunaan media audio visual. Adapun langkah-langkah
106
perbaikan dilakukan melalui tindakan Siklus sebagai
berikut:
1. Tindakan Siklus I
a. Perencanaan
1) Merumuskan silabus (Lampiran 1)
2) Merancang skenario pembelajaran (RPP) dengan
penggunaan media audio visual (Lampiran 2)
3) Membuat Instrumen penelitian (Lampiran 3)
4) Lembar observasi (Lampiran 4)
5) Menyepakati indikator-indikator keberhasilan
guru dalam penelitian.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I
dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan
pertama pada tanggal 26 Agustus tahun 2014.
Adapun tindakan yang dilakukan pada siklus I
ini adalah:
1) Pertemuan pertama
Pada tahap awal proses belajar mengajar,
peneliti melakukan apersepsi dengan melakukan
107
tanya jawab kemudian menjelaskan materi tentang
membaca puisi dengan lafal, intonasi dan
ekspresi yang tepat. Setelah itu, siswa dibagi
menjadi beberapa kelompok kemudian peneliti
menayangkan materi tentang membaca puisi
melalui LCD. Siswa mengamati, mendengarkan dan
menyimak tayangan tentang materi membaca puisi
yang telah ditayangkan. Lalu, peneliti
mencontohkan cara membaca puisi dengan
menggunakan lafal, intonasi dan ekspresi yang
tepat. Setelah mencontohkan, masing-masing
kelompok diminta mengikuti cara membaca puisi
dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat.
2) Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua siklus I peneliti
Mengulas kembali tentang materi membaca puisi
pada pertemuan pertama, setelah itu peneliti
melakukan evaluasi membaca puisi dengan
menggunakan lafal, intonasi dan ekspresi yang
tepat secara bergiliran.
108
c. Observasi
1) Observasi proses.
Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti juga
melakukan penilaian pengamatan terhadap proses
kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan
penilaian pengamatan proses selain dari penilaian
hasil belajar.
2) Mengevaluasi pencapaian hasil belajar siswa
dengan tes lisan yang berkaitan dengan materi
yang telah diberikan.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh
peneliti di dalam kelas dapat dilihat hasilnya pada
tabel berikut ini.
109
Tabel 5Data Hasil Evaluasi Siswa Siklus I Kelas V MI Mambaul Khair
NW Bertais Tahun Pelajaran 2014/2015 pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia
No Nama Siswa L/P
ASPEK PENILAIANJlhSkor
JlhNilai
Tuntas /TdkTuntas
Lafal
Intonasi
Ekspresi
1-5 1-5 1-5
1. Aris Budiman L 3 3 3 9 60 TT
2. Bq. Suci Maulida P 3 4 4 11 73 T
3. Eva Ratnasari P 4 3 3 10 67 TT
4. Evi Novitasari P 3 4 3 10 67 TT
5. Firmansyah L 3 3 4 10 67 TT
6. Harni Harianti P 4 4 4 11 73 T
7. M. Awaludin L 4 3 4 11 73 T
8. M. Zaenul Hardi L 3 3 3 9 60 TT
9. Mila Rosiana P 4 3 3 10 67 TT
10.
Safarudin L 4 4 3 11 73 T
11.
Yunita Safitri P 3 4 4 11 73 T
12.
Zilda Mindri Desiana
P 4 3 4 11 73 T
Jumlah 124 826
Nilai Tertinggi 73
Nilai Terendah 60
Nilai Rata-Rata 10.33
69
Jlh Siswa yg Tuntas 6
Persentase Ketuntasan 50%
111
Tabel 6Peningkatan Data Awal dengan Siklus I Siswa Kelas V MIMambaul Khair NW Bertais Tahun Pelajaran 2014/2015 pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
No Uraian DataAwal
SiklusI
Peningkatan
1 Jumlah Nilai 724 826 1022 Nilai Rata-Rata 60 69 93 Siswa Tuntas 4 6 24 Persentase
Ketuntasan33% 50% 17%
Berdasarkan tabel 6 di atas menunjukkan bahwa
nilai ketuntasan klasikal pada data awal adalah
33% dengan nilai rata-rata pada kisaran 60.
Sedangkan nilai ketuntasan klasikal setelah
melewati siklus I sebesar 50% dengan nilai rata-
rata pada kisaran 69.
d. Refleksi
Setelah peneliti menganalisa hasil tes membaca
puisi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar
pada siklus I, peneliti berkesimpulan bahwa
hasilnya masih belum memuaskan. Sebagai pijakan
untuk melangkah pada siklus II dapat dipaparkan
hasil tes siklus I yaitu siswa yang tuntas
112
sebanyak 6 orang sedangkan yang tidak tuntas
sebanyak 6 orang dengan nilai rata-rata siswa
mencapai 69 dan persentase ketuntasan siswa 50 %.
Dengan melihat hasil di atas standar ketuntasan
klasikal masih belum tercapai sesuai dengan
standar klasikal yang telah ditetapkan adalah
>85%, sedangkan hasil yang dicapai pada siklus I
adalah 50%. Angka tersebut dinyatakan masih di
bawah standar. Adapun hal-hal yang harus
diperbaiki dan perlu mendapat perhatian adalah :
1) Pemahaman siswa tentang penggunaan media audio
visual masih kurang
2) Pemahaman siswa tentang materi puisi masih belum
maksimal
3) penerapan atau aplikasi materi pelajaran tentang
puisi masih kurang.
4) Beberapa siswa masih malu bertanya maupun
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
tentang membaca puisi
113
5) Siswa masih malu ke depan kelas untuk
mendemonstrasikan cara membaca puisi yang benar
6) Siswa masih belum bisa beradaptasi dengan
penggunaan media audio visual
7) Siswa masih belum optimal dalam membaca puisi
dengan menggunakan lafal, intonasi dan ekspersi
yang tepat.
8) siswa masih kurang menyimpulkan materi pelajaran
yang sudah diberikan
9) Guru belum banyak memberikan penguatan terhadap
siswa
10) Guru belum memberikan tindak lanjut terhadap
materi yang sudah diajarkan
Melihat hasil tes dan hasil pengamatan proses
oleh observer selama proses pembelajaran pada
siklus I ditemukan beberapa kekurangan baik dari
siswa maupun guru yang harus diperbaiki dalam
kegiatan belajar mengajar pada siklus berikutnya.
Karena belum mencapai standar ketuntasan klasikal,
maka peneliti melanjutkan ke siklus II.
115
2) Merancan skenario pembelajaran (RPP) dengan
penggunaan media audio visual (Lampiran 2)
3) Membuat Instrumen penelitian (Lampiran 3)
4) Lembar observasi (Lampiran 4)
5) Menyepakati indikator-indikator keberhasilan
guru dalam penelitian
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan
untuk perbaikan-perbaikan dari kekurangan pada
siklus I. Pelaksanaan tindakan pada siklus II
dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan
dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus tahun 2014.
Adapun tindakan yang dilakukan pada siklus II ini
adalah:
1. Pertemuan pertama
Pada tahap awal proses belajar mengajar,
peneliti melakukan apersepsi dengan melakukan
tanya jawab kemudian menjelaskan materi tentang
membaca puisi dengan lafal, intonasi dan
ekspresi yang tepat. Setelah itu, siswa dibagi
116
menjadi beberapa kelompok kemudian peneliti
menayangkan materi tentang membaca puisi melalui
LCD. Siswa mengamati, mendengarkan dan menyimak
tayangan tentang materi membaca puisi yang telah
ditayangkan. Lalu, peneliti mencontohkan cara
membaca puisi dengan menggunakan lafal, intonasi
dan ekspresi yang tepat. Setelah mencontohkan,
masing-masing kelompok diminta mengikuti cara
membaca puisi dengan lafal, intonasi dan
ekspresi yang tepat.
117
2. Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua siklus II peneliti
Mengulas kembali tentang materi membaca puisi
pada pertemuan pertama, setelah itu peneliti
melakukan evaluasi membaca puisi dengan
menggunakan lafal, intonasi dan ekspresi yang
tepat secara bergiliran kemudian peneliti
melakukan tindak lanjut dengan memberikan tugas
(PR) kepada siswa.
b. Observasi
1) Observasi proses pembelajaran puisi dengan
penggunaan media audio visual.
2) Mengevaluasi pencapaian hasil belajar siswa
kelas V tentang membaca puisi dengan menggunakan
lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan peneliti
di dalam kelas dapat dilihat hasilnya pada tabel
berikut ini.
Tabel 7Data Hasil Evaluasi Siswa Siklus II Kelas V MI Mambaul
Khair NW Bertais
118
Tahun Pelajaran 2014/2015 pada Mata Pelajaran BahasaIndonesia
No Nama Siswa L/P
ASPEK PENILAIANJlhSkor
JlhNilai
Tuntas /TdkTuntas
Lafal
Intonasi
Ekspresi
1-5 1-5 1-5
1. Aris Budiman L 3 4 3 10 67 TT
2. Bq. Suci Maulida P 4 4 4 12 80 T
3. Eva Ratnasari P 4 4 3 11 73 T
4. Evi Novitasari P 3 4 4 11 73 T
5. Firmansyah L 3 4 3 10 67 TT
6. Harni Harianti P 4 5 4 13 87 T
7. M. Awaludin L 4 3 4 11 73 T
8. M. Zaenul Hardi L 4 3 4 11 73 T
9. Mila Rosiana P 4 4 3 11 73 T
10.
Safarudin L 4 4 3 11 73 T
11.
Yunita Safitri P 4 4 4 12 80 T
12.
Zilda Mindri Desiana
P 4 3 4 11 73 T
Jumlah 134 892
Nilai Tertinggi 87
Nilai Terendah 67
Nilai Rata-Rata 11.16
74
Jlh Siswa yg Tuntas 10
Persentase Ketuntasan 83%
Tabel 8
119
Peningkatan Siklus I dengan Siklus II Siswa Kelas V MIMambaul Khair NW
Bertais Tahun Pelajaran 2014/2015 pada Mata PelajaranBahasa Indonesia
No Uraian SiklusI
SiklusII
Peningkatan
1 Jumlah Nilai 826 892 662 Nilai Rata-Rata 69 74 53 Siswa Tuntas 6 10 44 Persentase
Ketuntasan50% 83% 33%
Berdasarkan tabel 8 di atas menunjukkan bahwa
nilai ketuntasan klasikal pada siklus I adalah 50%
dengan nilai rata-rata pada kisaran 69. Sedangkan
nilai ketuntasan klasikal setelah melewati siklus
II sebesar 83% dengan nilai rata-rata pada kisaran
74.
c. Refleksi
Setelah peneliti menganalisa hasil tes yang
diperoleh dalam proses belajar mengajar pada
siklus II, peneliti menyimpulkan bahwa hasilnya
cukup memuaskan dan sebagai pijakan untuk
melangkah pada siklus berikutnya dapat dipaparkan
hasil membaca puisi siswa pada siklus II yaitu
120
siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak 10 orang
sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak
2 orang dengan nilai rata-rata siswa 74 dan
persentase ketuntasan siswa yaitu 83 %.
Dengan melihat hasil di atas standar
ketuntasan klasikal belum tercapai sesuai standar
ketuntasan klasikal yang ditetapkan yakni >85%.
Bertitik tolak dari persentase ketuntasan yang
dicapai pada siklus II adalah 83%, dengan demikian
penelitian ini dinyatakan belum berhasil dan
dilanjutkan ke siklus berikutnya. Adapun hal-hal
yang harus diperbaiki dan perlu mendapat perhatian
adalah :
1) Pemahaman siswa tentang penggunaan media audio
visual masih kurang
2) Pemahaman siswa tentang materi puisi masih belum
maksimal
3) penerapan atau aplikasi materi pelajaran tentang
puisi masih kurang.
121
4) Beberapa siswa masih malu bertanya maupun
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
tentang membaca puisi
5) Siswa masih malu ke depan kelas untuk
mendemonstrasikan cara membaca puisi yang benar
6) Siswa masih belum bisa beradaptasi dengan
penggunaan media audio visual
7) Siswa masih belum optimal dalam membaca puisi
dengan menggunakan lafal, intonasi dan ekspersi
yang tepat.
8) siswa masih kurang menyimpulkan materi pelajaran
yang sudah diberikan
9) Guru belum banyak memberikan penguatan terhadap
siswa
10) Guru belum memberikan tindak lanjut terhadap
materi yang sudah diajarkan
Melihat hasil tes dan hasil pengamatan proses
oleh observer selama proses pembelajaran pada
siklus II ditemukan beberapa kekurangan baik dari
siswa maupun guru yang harus diperbaiki dalam
122
kegiatan belajar mengajar pada siklus berikutnya.
Karena belum mencapai standar ketuntasan klasikal,
maka peneliti melanjutkan ke siklus III.
3. Tindakan Siklus III
a. Perencanaan
1) Merumuskan silabus (Lampiran 1)
2) Merancan skenario pembelajaran (RPP) dengan
penggunaan media audio visual (Lampiran 2)
3) Membuat Instrumen penelitian (Lampiran 3)
4) Lembar observasi (Lampiran 4 )
5) Menyepakati indikator-indikator keberhasilan
guru dalam penelitian
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilakukan
untuk perbaikan-perbaikan dari kekurangan pada
siklus II. Pelaksanaan tindakan pada siklus III
dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan
dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus tahun 2014.
Adapun tindakan yang dilakukan pada siklus III ini
adalah:
123
1. Pertemuan pertama
Pada tahap awal proses belajar mengajar,
peneliti melakukan apersepsi dengan melakukan
tanya jawab kemudian menjelaskan materi tentang
membaca puisi dengan lafal, intonasi dan
ekspresi yang tepat. Setelah itu, siswa dibagi
menjadi beberapa kelompok kemudian peneliti
menayangkan materi tentang membaca puisi melalui
LCD. Siswa mengamati, mendengarkan dan menyimak
tayangan tentang materi membaca puisi yang telah
ditayangkan. Lalu, peneliti mencontohkan cara
membaca puisi dengan menggunakan lafal, intonasi
dan ekspresi yang tepat. Setelah mencontohkan,
masing-masing kelompok diminta mengikuti cara
membaca puisi dengan lafal, intonasi dan
ekspresi yang tepat.
2. Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua siklus III peneliti
mengulas kembali tentang materi membaca puisi
pada pertemuan pertama, setelah itu peneliti
124
melakukan evaluasi membaca puisi dengan
menggunakan lafal, intonasi dan ekspresi yang
tepat secara bergiliran kemudian peneliti
melakukan tindak lanjut dengan memberikan tugas
(PR) kepada siswa.
c. Observasi
1) Observasi proses pembelajaran puisi dengan
penggunaan media audio visual.
2) Mengevaluasi pencapaian hasil belajar siswa
kelas V tentang membaca puisi dengan menggunakan
lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan peneliti
di dalam kelas dapat dilihat hasilnya pada tabel
berikut ini.
Tabel 9Data Hasil Evaluasi Siswa Siklus III Kelas V MI Mambaul
Khair NW BertaisTahun Pelajaran 2014/2015 pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia
No Nama Siswa L/ ASPEK PENILAIAN Jlh Tunta
125
P
JlhSkor
Nilai
s /TdkTuntas
Lafal
Intonasi
Ekspresi
1-5 1-5 1-5
1. Aris Budiman L 3 4 3 10 67 TT
2. Bq. Suci Maulida P 4 4 4 12 80 T
3. Eva Ratnasari P 4 4 4 12 80 T
4. Evi Novitasari P 4 4 4 12 80 T
5. Firmansyah L 4 4 3 11 73 T
6. Harni Harianti P 4 5 4 13 87 T
7. M. Awaludin L 4 3 4 11 73 T
8. M. Zaenul Hardi L 4 3 4 11 73 T
9. Mila Rosiana P 4 4 4 12 80 T
10.
Safarudin L 4 4 3 11 73 T
11.
Yunita Safitri P 4 4 4 12 80 T
12.
Zilda Mindri Desiana
P 4 4 4 11 80 T
Jumlah 139 926
Nilai Tertinggi 87
Nilai Terendah 67
Nilai Rata-Rata 11.58
77
Jlh Siswa yg Tuntas 11
Persentase Ketuntasan 92%
126
Tabel 10Peningkatan Siklus II dengan Siklus III Siswa Kelas V MI
Mambaul Khair NW Bertais Tahun Pelajaran 2014/2015 pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
No Uraian SiklusII
SiklusIII
Peningkatan
1 Jumlah Nilai 892 926 342 Nilai Rata-Rata 74 77 33 Siswa Tuntas 10 11 14 Persentase
Ketuntasan83% 92% 9%
Berdasarkan tabel 10 di atas menunjukkan bahwa
nilai ketuntasan klasikal pada siklus II adalah
83% dengan nilai rata-rata pada kisaran 74.
Sedangkan nilai ketuntasan klasikal setelah
melewati siklus III sebesar 92% dengan nilai rata-
rata pada kisaran 77.
d. Refleksi
Setelah peneliti menganalisa hasil tes yang
diperoleh dalam proses belajar mengajar pada
siklus III, peneliti menyimpulkan bahwa hasilnya
memuaskan dan sebagai pijakan untuk melangkah pada
siklus berikutnya dapat dipaparkan hasil membaca
puisi siswa pada siklus III yaitu siswa yang
127
tuntas belajar sebanyak 11 orang sedangkan siswa
yang tidak tuntas belajar sebanyak 1 orang dengan
nilai rata-rata siswa 77 dan persentase ketuntasan
siswa yaitu 92%.
Dengan melihat hasil di atas standar
ketuntasan klasikal sudah tercapai sesuai standar
ketuntasan klasikal yang ditetapkan yakni >85%.
Bertitik tolak dari persentase ketuntasan yang
dicapai pada siklus III adalah 92%, dengan
demikian penelitian ini dinyatakan berhasil dan
tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Berdasarkan hasil catatan observer, kegiatan
proses pembelajaran berlangsung sesuai yang
diharapkan. Namun masih ada siswa yang belum dapat
dioptimalkan. Mengingat standar ketuntasan sudah
tercapai, maka 1 siswa yang tidak tuntas tidak
terlalu berpengaruh terhadap nilai rata-rata dan
nilai ketuntasan klasikal.
Tabel 11Analisis Hasil Belajar Siswa Kelas V MI Mambaul Khair NW
Bertais
128
Tahun Pelajaran 2014/2015 pada Mata Pelajaran BahasaIndonesia
No Nama Siswa L/P
Hasil Belajar
Peningkatan
Tuntas /TdkTuntas
D.awal S.I S.I
IS.III
1. Aris Budiman L 53 60 67 67 7 TT
2. Bq. Suci Maulida
P 73 73 80 80 7 T
3. Eva Ratnasari P 53 67 73 80 6 T
4. Evi Novitasari P 53 67 73 80 6 T
5. Firmansyah L 53 67 67 73 0 T
6. Harni Harianti P 73 73 87 87 14 T
7. M. Awaludin L 53 73 73 73 0 T
8. M. Zaenul Hardi L 47 60 73 73 13 T
9. Mila Rosiana P 60 67 73 80 6 T
10.
Safarudin L 60 73 73 73 0 T
11.
Yunita Safitri P 73 73 80 80 7 T
12.
Zilda Mindri Desiana
P 73 73 73 80 0 T
Jumlah 724 826 892 926
Nilai Tertinggi 73 73 87 87
Nilai Terendah 47 60 67 67
Nilai Rata-Rata 60 69 74 77
Jlh Siswa yg Tuntas 4 6 10 11
Persentase Ketuntasan
33% 50% 83% 92%
129
Berdasarkan tabel 11 di atas dapat dilihat
peningkatan baik dari data awal sampai pada siklus
III. Setiap siklus menunjukkan hasil yang tidak
terlalu jauh berbeda, namun penelitian ini dianggap
tuntas karena sudah mencapai pada standar ketuntasan
baik ketuntasan dari nilai rata-rata maupun ketuntasan
secara klasikal. Sesuai dengan standar yang sudah
ditetapkan pada bab sebelumnya bahwa nilai rata-rata
menurut KKM adalah 70 sedangkan ketuntasan klasikalnya
adalah >85%.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian tiap siklus, terlihat
bahwa hasil dari siklus I, II dan III mengalami
peningkatan. Dimulai dari analisa data hasil observasi
pada siklus I menunjukkan skor rata-rata aktivitas
belajar siswa yang tergolong cukup aktif dengan rata-
rata 2,14 setelah proses pembelajaran dilaksanakan,
Pada akhir siklus dilaksanakan evaluasi. Analisa
data evaluasi pada siklus I mencapai 50 % dan siklus
130
II mencapai 83 %. Ini berarti bahwa belum memenuhi
standar ketuntasan klasikal yaitu >85%. Sehingga perlu
dilakukan perbaikan pada siklus III.
Adapun kelemahan atau kekurangan dari siklus I
dan II adalah:
1) Pemahaman siswa tentang penggunaan media audio
visual masih kurang
2) Pemahaman siswa tentang materi puisi masih belum
maksimal
3) Sedangkan untuk penerapan atau aplikasi materi
pelajaran tentang puisi masih kurang.
4) Beberapa siswa masih malu bertanya maupun menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru tentang membaca
puisi
5) Siswa masih malu ke depan kelas untuk
mendemonstrasikan cara membaca puisi yang benar
6) Siswa masih belum bisa beradaptasi dengan
penggunaan media audio visual
131
7) Siswa masih belum optimal dalam membaca puisi
dengan menggunakan lafal, intonasi dan ekspersi
yang tepat.
8) siswa masih kurang menyimpulkan materi pelajaran
yang sudah diberikan
9) Guru belum banyak memberikan penguatan terhadap
siswa
10)Guru belum memberikan tindak lanjut terhadap
materi yang sudah diajarkan
Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang ditemukan
pada siklus I dan II, peneliti melakukan refleksi
tindakan dan berusaha melakukan penyempurnaan.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut pembelajaran
dilanjutkan pada siklus III dengan melakukan
perbaikan-perbaikan saat proses pembelajaran
berlangsung. Adapun perbaikan-perbaikan yang dilakukan
oleh guru pada siklus III adalah:
1. Guru lebih banyak memotivasi siswa agar tidak
malu dalam mengajukan pertanyaan maupun dalam
menjawab pertanyaan
132
2. Guru lebih banyak memberikan appersepsi kepada
siswa
3. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok agar
lebih aktif dan memaksimalkan tutor sebaya
4. Memotivasi siswa agar lebih serius dalam belajar
5. Memberikan semangat kepada siswa agar siswa tidak
malu untuk mendemonstrasikan membaca puisi ke
depan kelas
6. Memberikan penjelasan kapada siswa tentang
penggunaan media audio visual agar siswa dapat
beradaptasi
7. Guru membimbing siswa untuk sama-sama
menyimpulkan hasil belajar agar lebih sempurna
8. Mengoptimalkan siswa agar lebih maksimal dalam
membaca puisi dengan menggunakan lafal, intonasi
dan ekspresi yang tepat.
9. Guru harus memberikan penguatan kepada siswa agar
siswa lebih termotivasi dalam proses pembelajaran
10.Guru harus memberikan tindak lanjut kepada siswa
berupa tugas/PR
133
Berdasarkan hasil perbaikan yang dilakukan pada
siklus III terlihat adanya peningkatan nilai siswa
baik dari hasil observasi siswa maupun dari hasil
evaluasi pada akhir pelajaran. Analisa data hasil
observasi pada siklus III menunjukkan bahwa aktivitas
belajar siswa tergolong katagori sangat aktif, skor
yang diperoleh 3,42. Sedangkan analisa data hasil
evaluasi pada siklus III memperlihatkan bahwa
persentase ketuntasan klasikal siswa mencapai 92 % ini
berarti bahwa ketuntasan belajar klasikal sudah
tercapai, dengan demikian penelitian ini dapat
dihentikan.
Adapun hasil yang diperoleh pada siklus III dapat
dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus
sebelumnya, penggunaan media audio visual di kelas V
sub materi puisi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
MI Mambaul Khair NW Bertais dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Hal ini tidak terlepas dari usaha-usaha
yang telah dilakukan dalam upaya peningkatan hasil
belajar siswa oleh guru yang bersangkutan.
135
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media audio visual dapat
meningkatkan hasil belajar siswa sub materi puisi
pada mata pelajaran bahasa indonesia dikelas V MI
Mambaul Khair NW Bertais tahun pelajaran 2014/2015.
Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian
membuktikan bahwa setelah melalui beberapa tahapan
atau siklus, diawali gambaran data awal siswa dengan
persentase ketuntasan yaitu 33 % dengan nilai rata-
rata 60. Pada siklus I terdapat peningkatan
persentase ketuntasan siswa menjadi 50 % dengan
nilai rata-rata 69 dan pada siklus II menunjukan
peningkatan ketuntasan pada siswa menjadi 83 %
dengan nilai rata-rata 74. Selanjutnya pada siklus
III menunjukan peningkatan ketuntasan pada siswa
menjadi 92 % dengan nilai rata-rata 77. Dengan
demikian gambaran nilai rata-rata tersebut temasuk
136
dalam ketuntasan belajar klasikal bagi siswa sudah
tercapai. Sesuai gambaran data di atas peneliti
dapat menyimpulkan bahwa metode penggunaan media
audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa
sub materi puisi di kelas V MI Mambaul Khair NW
Bertais tahun pelajaran 2014/2015.
65
137
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, peneliti dapat
memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Diharapkan kepada para guru untuk memperbaiki
kekurangan dalam kegiatan pembelajaran dengan
menambah pemahaman serta pengalaman dalam
menggunaan media pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan proses pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif dan bervariatif.
2. Bagi siswa
Dalam proses pembelajaran siswa hendaknya lebih
termotivasi dengan penggunaan media audio visual
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang
maksimal.
3. Bagi sekolah
Sekolah hendaknya menyediakan media pembelajaran
yang cukup, agar suatu proses pembelajaran dapat
terlaksana dengan lebih sempurna sehingga hasil
138
dari suatu proses pembelajaran dapat tercapai
dengan meksimal sesuai dengan apa yang diharapkan.
139
DAFTAR PUSTAKA
Buku Nilai Bahasa Indonesia kelas V MI Mambaul KhairTahun Pelajaran 2013/2014
Burhan Nurgiantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa BerbasisKompetensi ,Jogyakarta: BPFE, 2012
Cecep Kustandi Dan Bambang Sutjipto. Media PembelajaranManual Dan Digital. Galia Indonesia: Bogor. 2011.
Diko Hartan. Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan FungsiMedia Pembelajaran.http://der-traumer.blogspot.com/2012/09/pengertian-tujuan-manfaat-dan-fungsi.html. Diakses Jumat , 18 Juli 2014 pukul00.10 WITA.
Hanniy’s Wold,”Media Pembelajaran Berbasis Audio-Visual, Makalah dalam http//hanniyypurple.blogspot.com/2013/03,diakses tanggal 19Juli 2014,pukul 23.00 WITA.
Standar Isi Bahasa Indonesia, Dokumen II KTSP MI Silabus danRPP Mata Pelajaran Umum Tahun 2008.
Mursal Esten, Memahami Puisi, Bandung: Penerbit Angkasa, 2007.
Purwanto. Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2013.
Rahmat Djoko Pradopo. Pengkajian Puisi .yogyakarta: GadjahMada University Press, 2012.
Sri Atitah. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuna Pustaka.2012.
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2002.
140
Syaiful Bahri Djamara. Guru dan Siswa Dalam Interaksi Edukatif.Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005.
Tim Dosen PGMI, Penelitian Tindakan Kelas, Mataram: 2011.
Tim Pengembang Kurikulum. Panduan teknis pengembangankurikulum MI.Jakarta: Australia IndonesiaPartnership, 2009.
Titin Dwi Jayanti. Penggunaan Media Audio Visual dalamMeningkatkan Hasil Belajar Pada Mata PelajaranFiqih di MTS Sunan Giri Probolinggo. Skripsi. WINMaulana Malik Ibrahim: Malang. 2010.
Umri Nur’aini dan Indriyani,Bahasa Indonesia untukSekolah Dasar Kelas V .Jakarta: Pusat PerbukuanDeparteman Pendidikan Nasional, 2008.
Warni Djuwita, Evaluasi Pembelajaran. NTB: Elhakam PressLombok, 2012.
MI Mambaul Khair NW Bertais Kota Mataram, Dokumentasi,26 Agustus 2014.
Laporan Bulan Juli, daftar keadaan siswa-siswi MI MambaulKhair NW Bertais Kota Mataram, dikutip tanggal 26Agustus 2014.
67