1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadiratAllah SWT. Yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil wawancara ini pada tanggal 04 Oktober 2014.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan hasil wawancara ini adalah untuk menyelesaikan tugas Prakarya yaitu wawancara mengenai Kiat-kiat Sukses Dalam Beternak Bebek dan Telur Asin, membangun kerja sama yang baik antar kelompok, memahami dan menguasai kegiatanwawancara serta memperoleh informasi dari hasilwawancara. Laporan ini disusun berdasarkan wawancara yang kami lakukan terhadap seorang narasumber yang bernama Bapak Sulaiman.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semuapihak yang telah membantu dalam membuat laporanhasil wawancara ini.
Satu harapan yang kami inginkan semoga karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca dan kami juga berharap kritik dan saran dari pembaca atas segala kekurangan dalam laporan hasil wawancara ini.
Sidoarjo, 04 Oktober 2014
2
Penyusun
DAFTAR ISIHalaman Judul …………………………………………………….
Kata Pengantar ……………………………………………………. 1
Daftar Isi ………………………………………………………….. 2
Hasil wawancara
a) Bentuk narasi ………………………………………………. 3b) Bentuk dialog ……………………………………………… 6
Cara Pembuatan ………………………………………………….
Lampiran Foto ……………………………………………………
Penutup ………………………………………………………….
3
Hasil WawancaraNarasiPada hari Sabtu, 04 Oktober 2014 pukul
10.00 kami datang ke Peternakan Bebek dan Pengolahan Telur Asin “Adon Jaya” di Kebonsari.Kesan pertama kami datang ke tempat ini adalah suasana yang nyaman dan susana ribut di Peternakan Bebek juga bau yang tercium dari kandang bebek. Tentu saja kami langsung bertemudengan pemilik pengusaha ini, yang bernama Bapak Sulaiman dan meminta izin untuk mewawancarainya dan beliaupun menyambut kami dengansikap sangat ramah sehingga wawancara dapat berjalan lancar dan baik.
Hidup bagai roda yang berputar. Pepatah ini bisa menggambarkan kisah Sulaiman,
4
pengusaha asal Sidoarjo. Pria yang pernah menjadi penggembala bebek ini kini telah menjadi pebisnis telur asin. Nama usahanya, Adon Jaya. Kini, telur asin buatannya sudah menjangkau pasar di seluruh Indonesia, bahkan ekspor.
Dibalik kesuksesannya beliau hanya tamatan SD yang terhenti sekolahnya hanya karena faktorbiaya.Setelah tak bisa melanjutkan sekolah, beliau sempat menjadi petani, tukang jahit sepatu yang hanya menjahit dipasar, berjualan sayur keliling juga sebagai penggembala itik yang notabene nya adalah itik tetangga.
Kisahnya berawal ketika 1987, Sulaiman menerima tawaran menggembalakan bebek milik tetangganya di Desa Kebonsari, Sidoarjo, lantaran harus membantu orang tua mencari uang."Setiap hari saya harus menggiring bebek ke sana ke mari untuk mencari makan. Saya sampai harus berenang di empang. Teman keseharian saya hanyalah hujan dan petir". Kenang pria kelahiran Sidoarjo 56 tahun silam ini.
Namun,ia tak berkecil hati. Bahkan, kondisi tersebut membuatnya bertekad, suatu saat kondisinya akan berubah. Ia pun rajin bekerja dan tak takut mencoba berbisnis kecil-kecilan sembari menjadi penggembala.
5
Ia membeli telur dari peternak bebek di desanya, dan belajar mengolahnya menjadi telurasin. Telur-telur itu ia jual kepada tetangga dan ke pasar.Setelah lima tahun berjalan, ia berhasil mengumpulkan modal untuk membuka usaha ternak bebek sendiri.
Awalnya, ia hanya membeli 20 ekor bebek. Perlahan, jumlah ternak bebeknya bertambah berkali-kali lipat. Kini, ia memiliki 2.200 ekor bebek, yang bisa menghasilkan sekitar 1.000 - 1.500 telur dalam sehari. Dengan demikian, Sulaiman tidak lagi mengandalkan pasokan telur dari peternak lain untuk diolah menjadi telur asin.
Bapak Sulaiman mengaku, dengan punya peternakan sendiri, ia memang bisa lebih leluasa merencanakan kualitas telur asin buatannya. Contohnya, ternak bebek diberi makan campuran kepala udang, kupang, aking (jawa; karak) bekatul dan campuran konsetrat hanya 10 %. Campuran pakan itu supaya warna kuning telurnya menjadi kemerahan dan ukuran telur lebih besar dan bercangkang tebal.
Beliau juga berkata mengolah telur asin juga ternak bebek merupakan pekerjaan yang dirasanya cocok di daerah tersebut. Karena dari segi makanan yang mendukung juga karena lokasi yang dekat dengan persawahan yang biasadigunakan menggiring bebek keluar kandang agartidak stres ujarnya.
6
Usahanya terus berkembang dan produk telurasin buatan Sulaiman sudah merambah hingga Jakarta, Bandung, dan Medan. Bahkan, bisa menembus pasar ekspor. Juga tak jarang banyak pengunjung dari luar kota yang ingin belajar kepadanya. Beberapa hari yang lalu ada pelajardan guru nya yang jauh-jauh datang dari thailand,jepang hanya untuk pertukaran budaya.Ini juga karena adanya dukungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sidoarjo.
Sekarang, Sulaiman mampu menghasilkan 1.500 butir telur asin sehari, dengan harga jual Rp 3.000 per butir. Alhasil, ia bisa meraup omzet sekitar Rp 135 juta sebulan.
Dimanapun sebuah usaha pasti ada jatuh bangunnya. Dan itu pula yang dirasakan oleh Pak Sulaiman ketika itik-itik yang ia punyai stres akibat suara yang terlalu keras seperti yang dihasilkan dari bunyi hewan (kucing), petasan. Juga tak jarang akibat pergantian musim yang ekstrim yang membuat stres dan berkurangnya produktivitas telur menurun. Bahkan pernah beliau rasakan kerugian hingga 50%.
Usia produktivitas bebek hanya 1 tahun, setelahnya bebek tidak bertelur biasanya ada pembeli yang memang membeli bebek untuk dijualsebagai makanan matang.
7
Yang membedakan telur asin miliknya dengantelur asin orang lain adalah dari kuning teluryang warnanya lebih ke orange dengan campuran warna merah dan membuat daya tarik lebih.
8
HasilWawancara Dialog
Nur Izzatun : ”Assalamualaikum Wr.Wb”
P. Sulaiman : “wa’alaikumsalam Wr.Wb”
Nur Izzatun : “Bisa mengganggu waktu bapak sebentar, kami ingin bertanya tentang usaha bapak yang membawa bapak sampai sesukses ini ?”
P. Sulaiman : “oh iya dengan senang hati nak, mari silahkan masuk.”
Peggy :“maaf ya pak mengganggu bapakkarena kami ada tugas dari sekolah,tentang kewirausahaan di bidangpengolahan makanan
P. Sulaiman : “dari sekolah mana ?”
Ivan : “kami dari MAN Sidoarjo”
P. Sulaiman : “iya, mau Tanya apa silahkan”
Peggy : “Sebelum bapak memulai usaha ini, sebelumnya bapak bekerja sebagai apa ?”
P. Sulaiman : “pada tahun 1987, saya menerima tawaran menggembalakan bebek milik tetangga, lantaran harus membantu orang tua mencari uang. Lalu saya
9
membeli telur dari peternak bebek didesa, dan belajar mengolahnya menjadi telur asin. Telur-telur itusaya jual kepada tetangga dan ke pasar.”
Nur Izzatun : “ternak bebek itu diberi makanan apa saja pak ?”
P. Sulaiaman : “ternak bebek diberi makan campuran kepala udang, kupang, aking (jawa; karak) bekatul dan campuran konsetrat hanya 10 %. Campuran pakan itu supaya warna kuning telurnya menjadi kemerahan dan ukuran telur lebih besar dan bercangkang tebal”Ivan : “sekarang ada berapa ekor bebek yang ada dikandang ? dan setiap hari mampu menghasilkan berapa ratus telur pak ?”
P.Sulaiman : “sekarang ada sekitar 1300 ekor bebek yang saya punya dan mampu menghasilkan 1500 butir telur asin
seharinya
Peggy : “apa saja kendala yang bapak alami selama memelihara bebek ?”
P. Sulaiman : “bebek mempunyai stres akibat suara yang terlalu keras seperti yang dihasilkan dari bunyi hewan
10
(kucing), petasan. Juga tak jarang akibat pergantian musim yang ekstrim yang membuat stres dan berkurangnya produktivitas telur menurun. Bahkan pernah saya rasakan kerugian hingga 50%”
Nur Izzatun : “kira-kira usia produktivitas bebek itu sampai berapa tahun pak ? lalu jika sudah tidak memproduksi bebek
itu dikemanakan ?”
P. sulaiman : “Oh yaitu masa produktivitas bebek itu hanya sekitar 1 tahun, dan jika sudah tidak digunakan bebek-bebek
tersebut biasanya sudah ada yang berlangganan membelinya untuk dijual jadi makanan matang seperti bebek goreng dll.”
Nur Izzatun : “pak kami minta sedikit ilmu daribapak cara mengolah telur asin bisa ?”
11
P. Sulaiman : “oh iya tentu saya akan mengajarkannya. Begini
1) Telur asin dari kandang2) Dicuci3) Bikin adonan untuk pengasinan4) Pengasinan ; yang dibutuhkan adalah garam, bata merah, air. Perbandingan antara garam : telur =2 bungkus garam : 300 butir
5) Direndam hingga 11 hari6) Apabila telur yang asap haruslahdibalut dengan bata merah
7) Kupas (dicuci)8) Direbus (dimasak)”
Nur izzatun : “ yah pak terimakasi banyak atas waktu yang bapak luangkanuntuk kami, ini sangat bermanfaat untuk
kami.”Pak sulaiman : “iya nak sama-sama, untuk bapak ini tidak merepotkan, jangan bosen-bosen untuk datang ksini lagi ya. “Bertiga : “ Assalamu’alaikum”Pak sulaiman :” wa’alaikumsalam “
12
Sedikit beliau tularkan ilmu yang dimiliki yaitu cara membuat atau mengolah telur asin1) Telur asin darikandang
Gambar 1.1Pemilik saat
dikandang
2) Dicuci
Gambar 1.2Setelah dicuci
13
3) Bikin adonan untuk pengasinan4) Pengasinan ; yang dibutuhkan adalah garam, bata merah, air. Perbandingan antaragaram : telur = 2 bungkus garam : 300 butir
5) Direndam hingga 11 hariGambar 1.3Perendaman
6) Apabila telur yang asapharuslah dibalut dengan bata merah
7) Kupas (dicuci)8) Direbus (dimasak)
Lampiran Foto Pemilik Usaha
14
Gambar 2.1Pemilik usaha
Proses produksi Persiapan
Gambar 2.2Pengambilan telur dari kandang dan akan dicuci
Pengolahan
Gambar 2.3
15
Saat pengolahantelur yang d direndam,
dan diasap
Penyajian atau pengemasan
Gambar 3.1Pengemasan untuk dijual
Produk
18
Kesimpulan
No. PENGALAMAN FAKTOR
PENYEBAB
1. Pernah bangkrut hingga50 %
-Bebek stressakibat suara petir-Suara hewan-Perubahan cuaca yang ekstrim
2. Kesuksesannya hinggapasar internasional
-Ketekunannya-Ulet-Sabar-Tidak mudah putus asa
Kritikdan saran
Top Related