KESEHATAN AMBING & SUSU
Disusun Oleh :
1. Novi P. Lestari (2129) 6. Erika M.W (2136)
2. Jane Karindu (0178) 7. Nur Anisa (2124)
3. Dwi Siswati (2137) 8. Libertia N.
(2700)
4. Yhoanandha M.L.(2226) 9.Dwi Prnatalia (2010)
5. Lisnawati (1778)
I
PRAKATA
Puji syukur dan terimakasih kami panjatkan kepada Tuhan
yang maha kuasa, atas berkat dan rahmat-Nya yang melimpah,
sehingga tugas makalah mata kuliah ruminansia, dapat kami
selesaikan dengan baik.
Kepada Dr. drh. S. Indarjulianto dan drh. Fatkhanuddin
Aziz, M. Biotech kami hanturkan banyak trimakasih, atas
bimbingan dan petunjuk beliau dapat kami selesaikan tugas
makalah ruminansia, dan atas kerjasama teman kelompok yang
selalu kompak dan antusias memberikan ide-ide dan pemikiran
serta usaha agar tugas makalah ruminansia dapat
terselesaikan dengan hasil yang sangat baik.
Oleh sabab itu, makalah kelompok kami, kami berharap
dapat bermanfaat bagi yang memerlukan dan dijadikan sebagai
pedoman dalam pembelajaran berikutnya
II
Yogyakarta, Desember 2014
DAFTAR ISI
1. Prakata....................................
.........................................i
2. Daftar
isi...........................................
................................ii
3. BAB 1
PENDAHULUAN...................................
................iii
1.1 Latar
Belakang......................................
....................iii
1.2 Rumusan
Masalah.......................................
..............iii
III
1.3
Tujuan........................................
................................iii
4. BAB 2 KESEHATAN AMBING
&SUSU.............................12.1 CARA MENENTUKAN AMBING DAN SUSU SEHAT
A. AMBING............................................
..........................................1
B. SUSU..............................................
.............................................2
2.2 TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN APABILA AMBING DAN
SUSU TIDAK
SEHAT......................................................
.................5
2.3 CARA MENJAGA SUPAYA AMBING TETAP SEHAT/ CARA
MENANGGULANGI SUPAYA AMBING DAN SUSU TIDAK
SAKIT.6
5.KESIMPULAN...............................................
...............................................12
5. Komentar................................................
....................................................14
6. Saran. .................................................
.......................................................14
6.DAFTAR PUSTAKA
IV
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk menunjang dan melengkapi nilai mata kuliah
ruminansia, kami mahasiswa diberi tugas kelompok tentan
kesehatan ambing dan susu. Oleh sebab itu kami mahasiswa
menyusun makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaiman Cara menentukan ambing dan susu sehat ?
2. Apa Tindakan yang harus dilakukan apaila ambing dan
susu tidak sehat ?
3. Bagaimana cara menjaga supaya ambing tetap sehat dan
bagaimana cara menanggulangi supaya ambing dan susu tidak
sakit,
1.3Tujuan
V
Dengan kami diberi tugas dalam membuat makalah ini,
ada tujuan yang harus dicapai yaitu
Mampu mengetahui ambing dan susu yang sehat dan tidak
sehat.
Mengetahui tindakan yang perlu dilaksanakan jika
ambing dan susu tidak sehat.
Mampu mencegah/menjaga agar ambing dan susu tetap
dalam kondisi sehat.
1
BAB 2
KESEHATAN AMBING &SUSU
2. 1 CARA MENENTUKAN AMBING DAN SUSU SEHAT
A. AMBING
Pemeriksaan fisis kelenjar susu dilakukan secara
inspeksi dan palpasi.
Perubahan-perubahan yang terdapat pada kulit, puting dan kapur
tidak sulit untuk diamati. Palpasi kelenjar susu
dilakukansetelah isinya diperah habis.
Dalam palpasi tersebut yang perlu diperhatikan adalah
konsistensi kelenjar, sushunya dan adanya bentukan-bentukan
abnormal pada puting dan kapur (subronto, 2008)
Ambing yang baik secara kasat mata terlihat kulitnya
kencag atau jatuh.
Ambing yang lemas akan menyulitkan ketika diperah dan membuat
kulit terluka sehingga memudahkan terserang mastitis.
Ciri ambing yang sehat:
Bentuk ambing harus simetris
Tergantung baik dan kuat dibawah perut diantara kedua kaki
belakang, mulai sedikit dibawah alat kelamin dibelakang dan
kedepan menjulur sampai kebawah perut, bentuk seperti
perahu
Keempat puting susunya sama dan cukup besar untuk
memudahkan pemerahan.
2
a. b. c.
Gambar :(a,b : Ambing sehat dan c ambing mastitis)
B. SUSU
Susu dapat didefinisikan sebagai hasil sekresi normalkelenjar mamari atau ambing mamalia, atau cairan yangdiperoleh dari pemerahan ambing sapi sehat, tanpa dikurangiatau ditambahkan sesuatu.
Susu dapat pula didefinisakan dari aspek kimia, yaitusuatu emulsi lemak di dalam larutan air dari gula dan garam-garam mineral dengan protein dalam keadaan koloid Pemeriksaanfisis air susu dipakai cara strip cup atau cara lain yangserasi misalnya ember berwarna yang bersih strip cup yaitususu yang pertama kali dikeluarkan dari putting untuk :- Mengeluarkan susu yang biasanya banyak mengandung bakteri.
- Memeriksa kemungkinan adanya perubahan bentuk susu yang
disebabkan bakteri mastitis.
Bahkan lantai kandang yang bersih dapat digunakan untuk
3
mengetahui perubahan fisis air susu curahan pertama. Menurut
jasper(1980) lebih menganjurkan lantai kandang yang rata atau
lantai tempat pemerahan yang bersih dan mudah dibersihkan.
Pemeriksaan keadaan susu secara fisis meliputi :
Warna, bau, rasa
Kebersihan
Uji alkohol, derajad asam, didih, masak, reduktase dan
katalas
Berat Jenis (BJ)
Lemak
Berat Kering Tanpa Lemak (BKTL)
Pemeriksaan air susu secara biokimiawi dan mikrobiologis
dengan pengambilan susu secara aseptis. Uji berdasarkdi dan
adanya sel didalam air susu, meliputi :
Uji katalase
Whiteside
California mastitis test (CMT)
Wisconsis mastitis test (WMT)
Brabant mastitis test (BMT)
Susu yang sehat menurut standar nasional indonesia (SNI 01-
3141-1998)
6
TIDAK SEHAT
Pada Ambing Tidak Sehat
a) Kerusakan ambing yang belum telalu lama masih dapat
diperbaiki dengan massage dan memerahnya hingga kosong
benar
b) Pengobatan radang ambing ditujukan kepada kuman-kuman
dengan obat-obat antibiotik, sepanjang tidak menambah
beratnya proses masih dibenarkan. Pengobatan secara topikal
dengan linimen kamfer atau kompres lainnya
c) Peraturan mengenai kontrol terhadap pelarangan penjualan
air susu yang mengandung residu antibiotik dirasa perlu
diberlakukan
d) Pabrik obat harus mencantumkan dengan jelas waktu bebas
obat setelah pengobatan terakhir dengan obat yang
dibuatnya.
e) Untuk penicillin G dengan dosis 100.000 I.U. Yang diberikan
secara intramamer masa bebas obatnya adalah 96 jam atau 8
kali pemerahan
f) Antibiotik yang terbukti berguna untuk pengobatan radang
ambing diantaranya : penicillin (benzyl penicillin G,
procain penicillin G, Benzathine penicillin, Cloxacillin,
ampicillin, hetacillin), Sefalosporin, eritromisin,
neomisin, novobiosin, oksitetrasiklin dan streptomicin
g) Obat kombinasi yang dipakai meliputi : Prokain penicillin
dengan novobiosin, Prokain penicillin dengan
dihidrostreptomicin, dan procain penicillin dengan
furaltadon.
h) Dalam pengobatan radang akut disamping infusi intramamer
juga biasa diberikan suntikan intramuskuler atau intravena
i) Dalam peternakan besar apabila pengobatan 2X berturut-turut
7
tidak membawa hasil sapi penderita dianjurkan dikeluarkan
dari peternakan.
j) Waktu pengobatan ambing radang tidak berat dapat ditunda
sampai sehabis laktasi.
k) Pemeriksaan susu dari hewan yang baru masuk akan membantu
mengindentifikasi carier dan membantu peternak dalam
mengambil keputusan sebelum terjadinya penyebaran yang
lebih luas lagi. beberapa peneliti menyarankan untuk
memeriksan saluran respirasi dari hewan yang baru masuk.
2.3 CARA MENJAGA SUPAYA AMBING TETAP SEHAT/ CARA
MENANGGULANGI SUPAYA AMBING DAN SUSU TIDAK SAKIT
Untuk menjaga agar susu yang diperah dari ternak, perlu
penjagaan dan pencegahan penyakit pada ambing, karena
bagaimana pun, susu yang baik berasal dari ambing yang sehat.
Cara yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
Sapi perah hendaknya diberi cukup latihan, agar supaya
mendapat kekuatan dan daya tahan yang cukup terhadap
penyakit.
Kandang ternak harus mendapat pertukaran udara yang cukup,
sehingga di dalamnya udara segar tetap masuk
Menjaga pakan dan minuman ternak
Ambing sapi dijaga dengan menyediakan alas tidur dari jerami
atau rumput kering. Jangan pernah membuang susu didalam
kandang
8
Didalam kandang, membuat tembok pemisah antar ternak, supaya
terhindar dari penularan penyakit, agar ternak tidak
saling menginjak-injak sehingga ambing tidak rusak.
ternak tetap dimandiin
Pada waktu memerah susu sapi, hendaknya di diperah dari
ambing sehat, ambing sapi tua, ambing yang baru sembuh dari
mastitis.
Supaya mendapatkan susu yang higienis, penjagaan
kebersihan sangatlah diperhatikan. Untuk menjaga susu agar
tetap steril, mulai dari hal pemerahan, alat yang digunakan,
cara penyimpanan hingga pemasaran, susu tetap dijaga
kebersihannya.
Peralatan yang digunakan harus memenuhi syarat, Berdasarkan
Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan Nomor 17 Tahun
1983, peralatan susu yang digunakan untuk mewadahi,
menampung dan mengangkut susu harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a. Kedap air
b. Terbuat dari bahan yang tidak berkarat (baja, stainless
steel, aluminium)
c. Tidak mengelupas bagian-bagiannya, jangan pakai jeregen
9
dan drum.
d. Tidak bereaksi dengan susu
e. Tidak merubah warna, bau dan rasa susu
f. Mudah dibersihkan dan disucihamakan.
g.Sudut-sudut bagian dalam peralatan susu harus melengkung
sehingga
mudah disikat atau dibersihkan.
Cara pemerahan yang baik dan benar
1. Whle hand methode
Dianjurkan memerah dengan menggunakan seluruh tangan
(Metoda
Genggam / Full Hand). Caranya :
- Memerah dengan cara menekan jari satu persatu secara
berurutan
- Tiap kali tangan terbuka, rongga puting kembali terisi
susu
- Tangan kiri dan tangan kanan memerah susu secara
bergantian.
- Kuartir depan diperah terlebih dahulu.
Keuntungan Metoda Full Hand :
a. Puting tidak menjadi panjang
b. Puting tidak mudah lecet
10
c. Merangsang ambing untuk memproduksi susu lebih banyak
d. Tidak perlu menggunakan pelicin (vaselin) sehingga puting
lebih mudah
disucihamakan dengan desinfektan
e. Penularan penyakit dari ternak yang terkena mastitis dapat
dihindari
2. tripping (perah jepit)
Puting diletakkan diantara ibu jari dan telunjuk yang
digeserkan dari pangkal puting ke bawah sambil memijat. Dengan
demikian air susu tertekan ke luar melalui lubang puting.
Pijatan dikendorkan lagi sambil menyodok ambing sedikit ke
atas, agar air susu di dalam cistern (rongga susu). Pijatan
dan geseran ke bawah diulangi lagi. Cara ini dilakukan hanya
untuk pemerahan penghabisan dan untuk puting yang kecil atau
pendek yang sukar dikerjakan dengan cara lain.
3. Knevelen (perah pijit)
Cara ini sama dengan cara penuh tangan, tetapi dengan
membengkokan ibu jari, cara ini sering dilakukan jika
pemerah merasa lelah.. Lama-kelamaan bungkul ibu jari
11
menebal lunak dan tidak menyakiti puting. Teknik ini
hanya dilakukan pada sapi yang memiliki puting
pendek. (Syarief dan Harianto, 2011).
Untuk menyimpan susu yang telah diperah, harus
diperhatikan. Jangan sembarangan disimpan atau diletakkan
dimana saja, karena jika tidak, dapat tercemar oleh mikroba
yang dapat membahayakan konsumen susu tersebut.Susu yang telah
diperah, disaring lalu disimpan didalam kulkas.
Gambar Can Milk (tempat susu)
Dalam pemasaran susu, harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
Dalam pengangkutan jarak jauh, perlu peralatan pendingin untuk
menjaga kesegaran, karena air susu segar kesegarannya hanya
mampu bertahan 3 jam sejak diperah dari induk. Produk harus
diangkut dalam kendaraan yang bersih dan menggunakan alat
pendingin, pada kondisi yang sesuai dan tidak diletakkan
bersama-sama dengan benda-benda lain.
1.Transport Susu Mentah
Susu yang telah didinginkan di peternakan atau sentra
12
pendinginan dapat di kirim di dalam can susu atau tangki
besar. Tangki pengiriman sudah di isolasi, sehingga susu akan
tetap dingin hingga tempat pengolahannya (bila ketersediaan
transportasi cepat,misal jarak yang pendek atau fasilitas
jalan yang bagus menyebabkan susu
dapat dikirim sebelum suhu susu meningkat menjadi 100C.
2. Transportasi susu dalam can
Sebagai alternatif, susu dapat diisi ke dalam can dan
dikirim dalam cannya. Keuntungannya, susu dari peternak dengan
kualitas rendah tidak akan tercampur dengan susu dari peternak
yang memiliki kualitas bagus.Bila can tidak diisolasi,
transport menuju industri pengolahan haruslah efisien sehingga
memungkinkan susu dapat mencapai pabrik dalam kondisi yang
bisa diterima.Dalam kasus peternak mengirimkan susunya dengan
sistem kolektif, dianjurkan agar can susu ditempatkan di area
yang teduh sembari menunggu kendaraan yang akan
mengangkutnya.Susu dengan kualitas rendah akan ditolak di
tempat pengolahan sehingga peternak akan kehilangan uangnya.
Pengirim susu juga akan kehilangan uangnya jika kesalahan
ada dipihaknya. Untuk mencegah hal buruk ini terjadi,
penanganan susu yang higiene sangat penting
pada setiap tahap; saat di peternakan, tempat pendinginan dan
selama transportasi.
3. Standar truk tangki susu :
1. sampel dan peralatan sampling : (jika tersedia)
kontainer sampel harus tersimpan untuk menghindari
kontaminasibox sampel harus dalam kondisi baik dan terjaga
13
kebersihannya65alat pemindah sampel harus dalam keadaan bersih
dan tersanitasi untuk memastikan sampel yang tepat
dikumpulkankontainer peralatan pemindah sampel tersedia dan
cukup untuk memelihara kondisi tersanitasisampel harus dijaga
pada temperatur yang sesuai (320F – 40 0F) dan suhu sample
kontrol tersedia termometer yang sesuai standar ,tersedia
untuk pengambil sampel. Keakuratan termometer di periksa
setiap 6 bulan dan hasilnya tercatat pada wadah penyimpannya.
2. Suhu produk 4,40C (450F) atau kurang :
Produk yang tersisa di dalam sistem transfer eksternal yang
dengan suhu melebihi 4,40C (450F) di buang. Hal ini termasuk
pompa, selang karet, peralatan pengurang udara atau sistem
pengukuran
3. Konstruksi peralatan, pembersihan, sanitising dan perbaikan
Konstruksi dan persyaratan perbaikan :
pengangkut susu dan semua peralatannya harus memenuhi
syarat standar sanitasi dan mentaati rancangan sanitasi dan
persyaratan konstruksi yang sesuai standar.
Truk pengangkut susu harus memiliki interior yang halus,
tidak arut, anti karat, tidak terbuat dari bahan yang
beracun/toksik, dan harus dijaga selalu dalam kondisi yang
baik.
Perlengkapan truk pengangkut susu termasuk karet, pompa dan
perkakasnya, harus terbuat dari material yang halus, tidak
beracun/toksik dan mudah dibersihkan. fleksibilitas
dibutuhkan pada sistem transfer larutan harus dikuras bebas
didukung dengan kemiringan dan kesejajaran sehingga
mendukung untuk pemeliharaan. Peralatan tersebut haruslah
14
mudah dibongkar pasang untuk pemeriksaan.
Terdapat bagian penyimpanan yang dapat digunakan untuk
menyimpan perlengkapan dan peralatan sampling yang
aplikatif, sebaiknya dibangun dengan desain yang dapat
mencegah kontaminasi yang disebabkan oleh debu dan kotoran.
Bagian penyimpanan ini harus selalu dalam keadaan bersih
dan kondisi yang baik.
Truk pengangkut susu harus tertutup rapat, ventilasi dan
penutup debu harus di desain untuk melindungi tangki dan
susu dari kontaminasi.Persyaratan pembersihan dan sanitasi.
Truk pengangkut susu dan semua perlengkapannya harus di
bersihkan dan di sanitasi sesuai dengan persyaratan standar
pembersihan dan sanitasi peralatan66.
Truk pengangkut susu harus dibersihkan dan disanitasi
terlebih dahulu untuk penggunaan pertama kali. Truk
pengangkut susu harus di sanitasi ulang bila dalam jangka
waktu 72 jam belum digunakan untuk pertama kalinya.
Dibolehkan untuk mengangkut susu dalam beberapa batch
pengangkutan selama 24 jam berturut-turut asalkan truk
pengangkut susu tersebut di cuci setiap hari setelah
digunakan.
4. Kondisi tangki luar
bagian luar truk pengangkut susu dibangun dengan ayak dan
dalam kondisi baik. Cacat dan kerusakan yang berdampak
merugikan pada produk yang ada di dalam truk pengankut susu
tersebut menjadi acuan pada form pemeriksaan truk pengangkut
susu dan tindakan koreksi dicatatkan. Kebersihan bagian luar
truk pengangkut susu di evaluasi dengan memperhatikan cuaca
luar dan kondisi lingkungan.
15
5. Catatan pencucian dan sanitasi :
Pekerja yang menyampling susu mentah harus bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa truk pengangkut susu tersebut
telah di bersihkan dan disanitasi dengan baik. Truk pengangkut
susu yang tidak dilengkapi dengan dokumentasi pembersihan dan
sanitasi seharusnya tidak boleh diijinkan mengangkut susu
sampai sanitasi dan pembersihan yang layak dapat
dibuktikanLabel pembersihan dan sanitasi harus tertempel erat
pada bagian luar sambungan pada truk pengangkut susu sampai
pencucian dan sanitasi berikutnya. Ketika truk pengangkut susu
tersebut dicuci dan disanitasi, abel pencucian dan sanitasi
sebelumnya harus di pindahkan dan disimpan dilokasi dimana
truk pengangkut susu tersebut dicuci untuk
jangka waktu tidak lebih dari 15 hari. Informasi yang harus
ada pada label pembersihan dan sanitasi :
o Identitas truk pengangkut susu
o Tanggal dan waktu truk pengangkut susu di bersihkan dan
disanitasi
o Lokasi tempat truk pengangkut susu di bersihkan dan
disanitasi
o Tanda tangan persona yang membersihkan dan mensanitasi truk
pengangkut susu
Pemeliharaan seluruh informasi yang terdapat pada label
pembersihan dan sanitasi tersebut merupakan tanggung jawab
pengambil sample atau operator truk pengangkut susu.
BAB 3 KESIMPULAN
Pemeriksaan fisis kelenjar susu dilakukan secara inspeksi dan
palpasi. Ciri ambing yang sehat :
16
Bentuk ambing harus simetris
Tergantung baik dan kuat dibawah perut diantara kedua kaki
belakang, mulai sedikit dibawah alat kelamin dibelakang dan
kedepan menjulur sampai kebawah perut, bentuk seperti
perahu
Keempat puting susunya sama dan cukup besar untuk
memudahkan pemerahan.
Susu yang sehat memenuhi Standar Nasional Indonesia, warna
putih, bau seperti bau susu sapi dan rasa tidak terlalu manis.
Untuk komponen susu, susu yang sehat memenuhi SNI (terlampir).
Tindakan yang harus dilakukan apabila ambing ternak perah
tidak sehat, yaitu dengan pemberian antibiotik dan susu yang
tidak sehat tidak boleh dijual (dilarang) karena dapat
mengancam kesehatan konsumen
Cara supaya ambing tetap sehat dan terhindar dari penyakit
yaitu
Sapi perah hendaknya diberi cukup latihan.
Ventilasi yang baik.
Menjaga pakan dan minuman ternak
Alas tidur dari jerami atau rumput kering.
Jangan pernah membuang susu didalam kandang
Didalam kandang, membuat tembok pemisah antar ternak.
ternak tetap dimandiin
Pada waktu memerah susu sapi, hendaknya di diperah dari
ambing sehat, ambing sapi tua, ambing yang baru sembuh dari
mastitis.
17
Cara agar susu tetap sehat diperah dengan methode yang benar
Ternak, ambing harus sehat.
Pemerahan dengan metode yang baik dan benar yaitu :
1. Whole hand methode
2. Stripping hand methode
3. Knevelen hand methode
Peralatan yang digunakan, misalnya wadah penampungan,
harus memenuhi SNI misalnya terbuat dari aluminium,
bentuknya tidak bersudut. Dan penyimpanan jangan
disembarang tempat, tapi dikulkas. Pemasaran dan alat
angkut juga harus bersih hingga sampai ke konsumen.
18
KOMENTAR
Kesehatan ambing dan susu di indonesia masih kurang
diperhatikan, khususnya dipeternakan kecil yang bersifat
tradisional.
SARAN
Sebagai paramedis veterinery, harus meningkatkan kepedulian
terhadap masyarakat yang masih beternak secara tradisional
dengan melakukan penyuluhan, agar para peternak tahu bagaimana
yang seharusnya dan seperti apa ambing dan susu sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1998. METODE PENGUJIAN SUSU SEGAR. SNI 01-2782-1998
Handayani, kusuma sri, purwanti maya, 2010 KESEHATAN AMBING
DAN HIGIENE PEMERAHAN DI PETERNAKAN SAPI PERAH DESA
PASIR BUNCIR KECAMATAN CARINGIN. Bogor Jurnal Penyuluhan
Pertanian Vol. 5 No. 1, Mei 2010.
Sindoeredjo, Soewadi. 1960. PEDOMAN PERUSAHAAN PEMERAHAN SUSU.
Yogyakarta. Fkh UGM
Subronto. 2008. ILMU PENYAKIT TERNAK 1-a. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press.
Syarief, M. Z. dan C. D. A. Sumoprastowo.1990. Ternak Perah. CV.
Yasaguna.
Jakarta.
Syarif, E dan Harianto, B. 2011.Buku Pintar Beternak dan Bisnis Sapi
Perah.
Agromedia Pustaka, Jakarta.
Top Related