PENGARUH FASILITAS DAN LOKASI TERHADAP
KEPUTUSAN MENGINAP KONSUMEN DI GTV HOTEL DAN
SERVICE APARTMENT
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjana (S1)
Oleh :
KARSIH SUWARSIH
NIM = 111310119
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA BANGSA
BEKASI-2017
i
PENGARUH FASILITAS DAN LOKASI TERHADAP
KEPUTUSAN MENGINAP KONSUMEN DI GTV HOTEL DAN
SERVICE APARTMENT
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjana (S1)
Oleh :
KARSIH SUWARSIH
NIM = 111310119
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA BANGSA
BEKASI-2017
ii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ilmiah ini kepada orang-
orang yang aku sayangi…
1. Kedua orangtua ku yang sangat aku banggakan
Ibu Nurhasanah dan Bpk Kanim
2. Suamiku Mulyana & Anakku Ananda Bian yang
aku cintai
3. Untuk Kakak-kakakku dan adikku yang aku
sayangi
Motto
Bermimpilah seakan kau akan hidup selamanya, Hiduplah seakan kau akan mati hari ini
-James Dean-
iii
SURAT PERNYATAAN
Bersama ini saya,
Nama : KARSIH SUWARSIH
NIM : 111310119
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya ajukan ini adalah
hasil karya saya sendiri yang belum pernah disampaikan untuk mendapatkan gelar
pada Program Sarjana ini ataupun pada program lain. Karya ini adalah milik
Saya, karena itu pertanggung jawabannya berada di pundak Saya. Apabila
dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka Saya bersedia untuk
ditinjau dan menerima sanksi sebagaimana mestinya.
Bekasi, 23 Agustus 2017
KARSIH SUWARSIH
NIM : 111310119
iv
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBEMBING SKRIPSI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN STIE PELITA BANGSA
Nama : KARSIH SUWARSIH
NIM : 111310119
Aangkatan/Kelas : 2013/D.1
Konsentrasi : PEMASARAN
Judul Skripsi : PENGARUH FASILITAS DAN LOKASI
TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP
KONSUMEN DI GTV HOTEL DAN SERVICE
APARTMEN
Bekasi, 23 Agustus 2017
Dosen Pembimbing
Hirsa Diananta.,SE.,MM.
NIDN : 0414057704
v
PENGARUH FASILITAS DAN LOKASI TERHADAP
KEPUTUSAN MENGINAP KONSUMEN DI GTV HOTEL DAN
SERVICE APARTMENT
KARSIH SUWARSIH
NIM = 111310119
Telah dipertahankan di depan dewan Penguji pada hari…..tanggal…..bulan
Agustus tahun 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
sebagai Skripsi Program Studi Manajemen Sekolah Ilmu Tinggi Ekonomi
(STIE) Pelita Bangsa
Ketua Tim Penguji Tanda Tangan
Nama :
NIDN :
..................................
Anggota Penguji
Nama :
NIDN :
..................................
Anggota Penguji
Nama :
NIDN :
..................................
Menyetujui,
Ketua Program, Ketua STIE,
Ttd Ttd
HJ. Surya Bintarti,. SE,. MM Ir. H. Moch.Mardiana.,MM
NIDN : 0423107203 NIDN : 0402086602
vi
ABSTRAK
PENGARUH FASILITAS DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN
MENGINAP KONSUMEN DI GTV HOTEL DAN
SERVICE APARTMENT
Oleh
KARSIH SUWARSIH
NIM : 111310119
Penelitian ini dilatar belakangi oleh tingkat pertumbuhan hotel di Bekasi
yang tinggi dan tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah pengunjung ke
Bekasi. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi jumlah pengunjung yang menginap
di hotel.
Perumusan dalam penelitian ini adalah seberapa berpengaruhkah fasilitas
terhadap keputusan menginap. Apakah lokasi berpengaruh terhadap keputusan
menginap, dan apakah fasilitas dan lokasi secara simultan berpengaruh terhadap
keputusan menginap.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kuisioner terhadap 100 responden
yang menginap di Gtv hotel dan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
konsumen yang menginap di Gtv hotel selama penelitian. Metode analisis yang
digunakan adalah analisis kuantitatif dimana data diolah dengan analisis regresi
berganda yang meliputi uji validitas dan reliabilitas. uji asumsi klasik, uji hipotesis
memalui uji t dan uji F, serta analisis koefisien determinasi (R2). dimana setiap
mengolah data menggunakan alat analisa statistik SPSS versi 16.0. Dari analisis
tersebut diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 0,620 + 0,627 X1
+ 0,341 X2 .
Variabel fasilitas memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan
konsumen yaitu sebesar 0,627 (X1) kemudian diikuti variabel lokasi sebesar 0,341
(X2). Pengujian hipotesis yang dilakukan menggunakan uji t menunjukan bahwa
variabel fasilitas (X1) dan lokasi (X2) yang diteliti secara positif dan signifikan
mempengaruhi variabel dependen keputusan menginap (Y). Kemudian melalui uji
F menunjukkan bahwa variabel fasilitas dan lokasi secara signifikan
mempengaruhi secara simultan variabel keputusan menginap. Angka R square
sebesar 0,794 menunjukkan bahwa 79,4% variabel keputusan menginap dapat
dijelaskan melalui kedua variabel independen dalam persamaan regresi.
Sedangkan sisanya 20,6% dijelaskan oleh variabel lain-lain.
Kata kunci : Keputusan menginap, fasilitas dan lokasi
vii
ABSTRACT
THE EFFECT OF FACILITIES AND LOCATIONS ON THE DECISION
OF CONSUMER STAY IN GTV HOTEL AND
SERVICE APARTMENT
By
KARSIH SUWARSIH
NIM: 111310119
This research is based on the high rate of hotel growth in Bekasi and is
not matched by the increasing number of visitors to Bekasi. This of course will
affect the number of visitors staying at the hotel.
Formulation in this research is how influential facility to decision of
stay. Whether the location affects the decision to stay, and whether facilities and
locations simultaneously affect the decision to stay.
This research was conducted by questionnaire method to 100
respondents who stay in Gtv hotel and population in this research is all consumer
who stay at Gtv hotel during research. The method of analysis used is quantitative
analysis where data is processed by multiple regression analysis which includes
validity and reliability test. Classical assumption test, hypothesis test through t
test and F test, and coefficient of determination analysis (R2). Where each data
processing using statistical analysis tool SPSS version 16.0. From the analysis
obtained regression equation as follows:
Y = 0.620 + 0.627 X1 + 0.341 X2.
Facility variable has the biggest influence to consumer decision that is
equal to 0,627 (X1) then followed by location variable equal to 0,341 (X2).
Hypothesis testing performed using t test showed that facility (X1) and location
(X2) variables which were studied positively and significantly influence the
dependent variable of stay decision (Y). Then through F test shows that facility
and location variables significantly influence simultaneously variable of stay
decision. The R square number of 0.794 indicates that 79.4% of the stay decision
variables can be explained through the two independent variables in the
regression equation. While the remaining 20.6% is explained by other variables.
Keywords: Stay decision, facilities and location
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Dan tidak lupa Sholawat serta salam
penulius harturkan kepada Nabi SAW,sehinnga pada akhirnya penulis dapat
menyelasikan skripsi ini dengan tepat waktu. Adapun judul skripsi yang penulis
ambil adalah “Pengaruh Fasilitas Dan Lokasi Terhadap Keputusan Menginap
Konsumen Di GTV Hotel &Service Apartment” Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga
pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT berkat rahmat dari-Nya skripsi ini selesai tepat waktu.
2. Hirsa Diananta.,SE.,MM, selaku pembimbing skripsi yang dengan sabar
memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi.
3. Bpk Dr. H. Fikrie Jahrie SH,. MM selaku Ketua STIE Pelita Bangsa.
4. Ibu Hj. Surya Bintarti SE,. MM selaku ketua Program Studi Manajemen
STIE Pelita Bangsa
5. Suami tercinta Mulyana yang selalu setia menjadi tempat berkeluh kesah,
selalu memberikan semangat tiada henti serta bisa menjadi teman hidup
yang menyenangkan dan anaku ananda Bian yang selalu menghibur dikala
penat saat mengerjakan skripsi ini.
6. Ayahanda tercinta Kanim dan Ibunda tercinta Nurhasanah, yang selalu
memberikan dukungan, semangat dan kasih sayang yang tak terbatas
kepada penulis. Semoga Allah SWT selalu menyayanginya keduanya
sebagaimana keduanya menyeyangi penulis.
7. Kakak tersayang Nanang Hendrik yang selalu memberikan semangat dan
dukungan untuk penyelesaian skripsi ini.
8. Bapak Septian selaku HRD Gtv Hotel & Service Apartment yang telah
memberikan ijin dan data-data yang diperlukan penulis dalam
melakukan penenlitian ini.
9. Rekan-rekan tercinta satu bimbingan yang selalu semangat
10. Rasa cinta dan hormat kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu,
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam penyelesaian skripsi.
Penulis menyadari masih banyak keterbatasan pada susunan skripsi
sehingga kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan penulis laporan
penelitian di kemudian hari. Namun demikian, penulis tetap berharap semoga
hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang
berkepentingan.
Bekasi, 23 Agustus 2017
KARSIH SUWARSIH
NIM : 111310119
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................ i
Halaman Persembahan ............................................................................... ii
Halaman Pernyataan ................................................................................... iii
Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing .................................................. iv
Halaman Pengesahan Skripsi ...................................................................... v
Abstrak ....................................................................................................... vi
Abstract ...................................................................................................... vii
Kata Pengantar ........................................................................................... viii
Daftar Isi ..................................................................................................... xi
Daftar Tabel ............................................................................................... xii
Daftar Gambar ............................................................................................ xiii
Daftar Lampiran ......................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 7
1.3 Batasan Penelitian .......................................................... 7
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................... 7
1.5 Manfaat/Kegunaan Penelitian ........................................ 8
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ........................................ 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori .............................................................. 11
2.1.1 Keputusan Konsumen ........................................... 11
2.1.1.1 Pengertian Keputusan Menginap ............... 11
2.1.1.2 Faktor Keputusan Konsumen ................... 16
2.1.2 Fasilitas .................................................................. 17
2.1.2.1 Pengertian Fasilitas ................................. 17
2.1.2.2 Lima Fasilitas Pendukung Hotel .............. 20
2.1.2.3 Hubungan Fasilitas .................................... 21
2.1.3 Lokasi ................................................................... 22
2.1.3.1 Pengertian Lokasi ..................................... 22
2.1.3.2 Syarat Lokasi ............................................ 24
2.1.3.3 Hubungan Lokasi ..................................... 25
2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................... 26
2.3 Hipotesis ........................................................................ 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian .............................................................. 30
x
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................ 30
3.2.1 Tempat Penelitian ................................................. 30
3.2.2 Waktu Penelitian ................................................... 31
3.3 Kerangka Konsep ............................................................ 31
3.3.1 Desain Penelitian ................................................... 31
3.3.2 Deskripsi Operasional Variabel ............................. 32
3.4 Populasi dan Sample ...................................................... 33
3.4.1 Populasi ................................................................. 33
3.4.2 Sample .................................................................. 34
3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................ 35
3.6 Metode Analisa Data ..................................................... 36
3.6.1 Uji Instrument ...................................................... 36
3.6.2 Uji Aumsi Klasik .................................................. 37
3.6.3 Analisis Linear Berganda ...................................... 39
3.6.4 Uji Hipotesis .......................................................... 41
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
4.1 Sejarah Obyek Penelitian ............................................ 43
4.4.1 Room Hotel & Apartment .................................. 44
4.4.2 Fasilitas di Gtv Hotel .......................................... 45
4.4.3 Fasilitas Hotel ..................................................... 47
4.4.4 Visi dan Misi ...................................................... 51
4.2 Struktur Organisasi Obyek Penelitian ......................... 51
4.3 Deskripsi Pekerjaan di Front office ............................. 52
BAB V HASIL PENELITIAN
5.1 Analisis Data penelitian ............................................... 57
5.2 Interpresistasi Data/Pembahasan ................................. 60
5.2.1 Analisis Deskriptif Statistik ................................ 60
5.2.2 Hasil Uji Validitas .............................................. 62
5.2.3 Hasil Uji Reliabilitas .......................................... 64
5.2.4 Hasil Asumsi Klasik ........................................... 65
5.2.5 Hasil uji Regresi Berganda ................................. 69
5.2.6 Uji Hipotesis ....................................................... 72
5.3 Interprestasi Data ......................................................... 73
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan .................................................................. 76
6.2 Saran ............................................................................ 77
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 79
LAMPIRAN ................................................................................................ 81
xi
DAFTAR TABEL
1.1 Jumlah Pengunjung Hotel periode 2015-2017 ...................................... 6
2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan ..................................................... 26
3.1 Jadwal Kegiatan ................................................................................... 31
3.2 Definisi operasional variabel ................................................................ 33
4.1 Tarif Gtv Hotel & Service Apartment .................................................. 44
5.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................... 57
5.2 Responden Berdasarkan Usia ................................................................ 58
5.3 Responden Berdasarkan Pekerjaan ....................................................... 59
5.4 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ..................................... 59
5.5 Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan .................................... 60
5.6 Data Deskriptif Variabel ...................................................................... 61
5.7 Hasil Uji Validitas Variabel Fasilitas (X1) ........................................... 62
5.8 Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi (X2) .............................................. 63
5.9 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Menginap (Y) ...................... 64
5.10 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 65
5.11 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 66
5.12 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................. 68
5.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 69
5.14 Nilai Koefisien Determinasi ................................................................ 71
5.17 Hasil Uji t ........................................................................................... 73
5.18 Hasil Uji F ........................................................................................... 74
xii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Tahap keputusan pembelian .................................................................. 12
3.2 Kerangka Konsep ................................................................................. 32
4.1 Gambar Gtv Hotel & Service Apartment ............................................. 43
4.2 Struktur organisasi Front Office GTV Hotel ........................................ 52
5.1 Grafik Normal Probability Plot .......................................................... 67
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ................................................................................................. 81
Lampiran 2 .................................................................................................. 85
Lampiran 3 ................................................................................................. 89
Lampiran 4 ................................................................................................. 92
Lampiran 5 .................................................................................................. 93
Lampiran 6 .................................................................................................. 97
Lampiran 7 ................................................................................................. 98
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pekembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu
fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya
globalisasi dalam bidang ekonomi yang semakin membuka peluang
pengusaha asing untuk turut berkompetisi dalam menjaring konsumen
lokal. Globalisasi, teknologi dan inovasi terus berubah dan berjalan seiring
majunya zaman, dimana perkembangan pasar sangat dinamis dan penuh
persaingan, perusahaan akan sulit mempertahankan eksistensinya jika hanya
bertahan pada produknya yang sekarang.
Oleh karena itu, pengembangan produk baru merupakan suatu hal
yang penting bagi perusahaan. Pengembangan tersebut meliputi pembuatan
produk yang baru atau penyempurnaan dari produk yang sudah ada dengan
memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen serta dapat
menciptakan kepuasan bagi konsumen secara umum terdapat dua jenis
bentuk produk yang ditawarkan kepada para pelanggan.
Pertama adalah produk manufaktur (barang), merupakan produk
yang sifatnya nyata, hadir secara fisik, dapat dilihat dan disentuh. Kedua
adalah produk berupa jasa, di mana jasa adalah sebuah pelayanan yang
ditujukan kepada pelanggan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
tersebut. Sifat dari jasa adalah kebalikan dari produk manufaktur, tidak
2
dapat dilihat bentuknya, tidak dapat disentuh, dan secara fisik tidak dapat
diketahui bentuknya, hanya dapat dirasakan apakah mampu memenuhi
keinginan pelanggan atau tidak secara umum jasa merupakan setiap
kegiatan atau manfaat yang ditawarkan (oleh satu pihak kepada pihak lain)
yang pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan.
Jasa merupakan berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh salah
satu pihak dalam memberikan penawaran pada pihak lain dalam wujud tidak
kasat mata dan tidak mengakibatkan kepemilikan atas sesuatu hal,
produksinya bisa atau tidak bisa terikat pada suatu produk secara fisik. Jasa
memegang peran penting dalam pertumbuhan perekonomian karena jasa
merupakan mata rantai dari semua sektor perekonomian.
Hotel merupakan salah satu perusahaan jasa. Kini bisnis hotel
cukup menjanjikan. Setiap tahunnya semakin banyak hotel-hotel yang
berdiri. Usaha perhotelan juga dapat menunjang kegiatan para usahawan
yang sedang melakukan perjalanan bisnis atau para wisatawan yang
berkunjung ke tempat wisata, membutuhkan tempat untuk menginap,
makan, minum dan hiburan. Oleh karena itu, hotel merupakan salah satu
bentuk usaha bidang jasa yang mengedepankan fasilitas serta kualitas
pelayanan bagi para konsumennya.
Kotler & Keller (2012;214) Menurut mereka, Jasa merupakan
setiap aktifitas, manfaat atau performance yang ditawarkan oleh satu pihak
ke pihak lain yang bersifat intangible dan tidak menyebabkan perpindahan
3
kepemilikan apapun diman dalam produksinya dapat terikat maupun tidak
dengan produk fisik.
Persaingan dalam dunia bisnis mendorong munculnya pemikiran-
pemikiran baru yang dapat membangun produk atau jasa yang
memberikan nilai lebih kepada konsumen. Perusahaan di bidang jasa
khususnya hotel, harus pintar- pintar memenuhi kebutuhan konsumen dan
selanjutnya untuk memuaskan konsumen. Dengan demikian, hanya
perusahaan yang berkualitas yang dapat bersaing dan menguasai pasar.
Dahulu fungsi hotel hanya sebagai tempat bermalam bagi
konsumen yang melakukan perjalanan bisnis atau wisata dan tidak
memiliki relasi di tempat tujuan. Namun seiring berjalannya waktu,
fungsi hotel mengalami peningkatan.
Menurut Grolier Elektronik Publishing Inc. (1995) yang dikutip
oleh Agus Sulastiyono (2006), hotel adalah usaha komersial yang
menyediakan tempat menginap, makanan, dan pelayanan-pelayanan lain
untuk umum. Saat ini, seringkali hotel digunakan untuk acara pernikahan,
rapat perusahaan, launching untuk produk baru suatu perusahaan dan tak
jarang pula hotel digunakan untuk sarana untuk berakhir pekan bagi
kalangan masyarakat menengah atas. Para pengusahan perhotelan
diharapkan tanggap dan memiliki respon yang cepat terhadap perubahan-
perubahan ini.
Fasilitas menjadi salah satu pertimbangan konsumen dalam
menentukan pilihan. Pada tingkat harga yang hampir sama, Semakin
4
lengkap fasilitas yang disediakan pihak hotel, maka akan semakin puas
pelanggan dan ia akan terus memilih perusahaan tersebut sebagi pilihan
prioritas berdasarkan persepsi yang ia peroleh terhadap fasilitas yang
tersedia.
Suatu perusahaan jasa mempunyai fasilitas yang bisa memenuhi
kebutuhan konsumen dan membuat nyaman konsumen dalam menggunakan
jasanya tersebut, konsumen akan dapat melakukan pembelian jasa. Selain
itu perusahaan yang memberikan suasana menyenangkan dengan desain
fasilitas yang menarik akan mempengaruhi konsumen dalam melakukan
pembelian.
Selain itu fasilitas juga turut berperan dalam menjaring konsumen.
Fasilitas adalah sarana yang sifatnya mempermudah konsumen untuk
melakukan suatu aktivitas. Konsumen pada jaman sekarang adalah
konsumen yang kritis yang sangat berhati-hati dalam membelanjakan uang.
Mereka mempertimbangkan banyak faktor untuk memilih sebuah produk
atau jasa termasuk jasa perhotelan. Fasilitas menjadi salah satu
pertimbangan konsumen dalam menentukan pilihan. Pada tingkat harga
yang hampir sama, semakin lengkap fasilitas yang disediakan pihak hotel,
maka akan semakin puas pelanggan dan ia akan terus memilih perusahaan
tersebut sebagai pilihan prioritas berdasarkan persepsi yang ia peroleh
terhadap fasilitas yang tersedia. Menurut Tjiptono (2009) persepsi yang
diperoleh dari interaksi pelanggan dengan fasilitas berpengaruh terhadap
kualitas jasa tersebut di mata pelanggan.
5
Lokasi sendiri memiliki kekuatan untuk mensukseskan ataupun
menghancurkan suatu strategi perusahaan. Dengan itu, penyedia jasa harus
benar dalam mempertimbangkan dan memilih lokasi yang responsif
terhadap kemungkinan perubahan ekonomi yang tidak menentu terutama
persaingan yang semakin ketat, serta peraturan di masa mendatang.
Pernyataan tersebut relevan dengan pendapat Tjiptono (2009) yang
menyatakan bahwa lokasi menentukan kesuksesan suatu jasa karena erat
kaitannya dengan pasar potensial. Salah memilih lokasi dapat berakibat fatal
bagi perusahaan. Perusahaan harus menyadari sebelum konsumen
mengambil suatu keputusan pembelian terhadap suatu produk/jasa.
Konsumen akan sangat mempertimbangkan faktor lokasi yang sesuai.
Maka untuk itu para pelaku bisnis harus mempertimbangkan hal- hal
strategis dalam penentuan lokasi. Karena lokasi yang strategis berkaitan
dengan minat beli konsumen dan pembelian ulang dari konsumen terhadap
suatu produk atau jasa.
GTV Hotel & Service Apartment adalah hotel sekaligus apartment
bintang empat dengan fasilitas serta pelayanan setara dengan hotel bintang
lima. Hotel ini berlokasi di Jalan Raya Sukamahi No.1, Cikarang Pusat,
Bekasi, Indonesia 17530.
Berikut data yang berhasil diperoleh mengenai jumlah tamu yang
menginap di GTV Hotel & Service Apartment selama kurang lebih tiga tahun
terakhir ini periode 2015-2017.
6
Tabel 1.1
Pengunjung Tamu Hotel Periode Tahun 2015-2017
TAHUN JUMLAH
2015 9.260
2016 11.150
2017 12.700
Sumber : data perusahaan Gtv Hotel s.d Juni 2017
Tabel diatas, menyajikan informasi jumlah pengunjung hotel
periode tahun 2015 sampai juni 2017. Terlihat bahwa pertumbuhan
pengunjung GTV Hotel Service Apartment pada periode tersebut
mengalami perubahan yang cukup signifikan.
Dengan Berdasarkan beberapa uraian diatas maka dilakukan
penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang
untuk menginap di hotel. Dalam penelitian ini dipilih fasilitas, lokasi dan
keputusan menginap sebagai fokus dari penelitian. Sehingga peneliti
tertarik untuk menarik judul “Pengaruh Fasilitas Dan Lokasi Terhadap
Keputusan Menginap Konsumen Di GTV Hotel Dan Service
Apartment” Penelitian difokuskan pada dua variabel bebas dan satu
variabel terikat Fasilitas dan Lokasi merupakn variabel bebas sedangkan
keputusan menginap variabel terikat, karena diduga variabel tersebut
memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan sehingga
konsumen melakukan suatu keputusan untuk menginap.
7
1.2 Rumusan Masalah
Dari masalah penelitian tersebut dapat dirumuskan pertanyaan-
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh Fasilitas terhadap keputusan menginap
konsumen di GTV Hotel & Service Apartment ?
2. Apakah ada pengaruh Lokasi terhadap keputusan menginap konsumen
di GTV Hotel & Service Apartment ?
3. Apakah Fasilitas dan Lokasi berpengaruh terhadap keputusan
menginap konsumen di GTV Hotel & Service Apartment ?
1.3 Batasan Penelitian
Agar penelitian tidak meluas dari pembahasan yang dimaksud,
dalam penelitian ini penulis membatasinya dengan hanya dua variabel
bebas ( fasilitas dan lokasi) dan satu variabel terikat (keputusan menginap)
dan agar pembahasan lebih fokus penulis mengambil contoh salah satu
Hotel yang ada di Deltamas Cikarang Pusat GTV Hotel & Service
Apartment.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah, maka
penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui pengaruh Fasilitas terhadap keputusan konsumen
menginap di GTV Hotel & Service Apartment.
8
2. Untuk mengetahui pengaruh Lokasi terhadap keputusan konsumen
menginap di GTV Hotel & Service Apartment.
3. Untuk mengetahui pengaruh Fasilitas & Lokasi terhadap keputusan
konsumen menginap di GTV Hotel & Service Apartment.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis diharapkan bermanfaat bagi
pihak perusahaan, bagi Perguruan Tinggi dan bagi penulis sendiri.
1. Bagi Penulis
Penelitian ini sangat berguna bagi penulis untuk menerapkan
teori yang sudah diterima di bangku kuliah, dalam hal ini menjadi
menarik karena yang diteliti adalah perusahaan, khususnya perusahaan
perhotelan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak hotel
di dalam meningkatkan banyaknya tamu yang menginap, dengan cara
memberikan harga yang disesuai dengan pelayanan yang diberikan oleh
pihak hotel.
3. Bagi Perguruan Tinggi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
khasanah bacaan ilmiah sebagai acuan bagi mahasiswa dan mahasiswi
khususnya STIE Pelita Bangsa.
9
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai
penelitian yang dilakukan maka disusunlah suatu sistematika penulisan
yang berisi informasi mengenai materi dan hal–hal yang dibahas
dalam tiap–tiap bab. Adapun sistematika penulisan tersebut adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, dikemukakan mengenai latar belakang, rumusan
masalah, perumusan masalah, batasan penelitian, tujuan dan
kegunaan penelitian. Beberapa data disajikan pula dibab ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang konsep dan teori mengenai jasa,
keputusan menginap, fasilitas dan lokasi. Selanjutnya dari konsep
tersebut akan dirumuskan hipotesis dan akhirnya terbentuk suatu
kerangka penelitian teoritis yang melandasi penelitan ini.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang definisi operasional variabel-
variabel yang digunakan dalam penelitian, metode pengumpulan
data serta teknik analisis data untuk mencapai tujuan penelitian.
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang profil dari objek penelitian dari mulai
sejarah, stuktur, kegiatan institusi hingga sumber daya yang di
miliki.
10
BAB V HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi tentang hasil penelitian secara sistematis
kemudian dianalisis dengan teknik analisis yang ditetapkan
dan selanjutnya dilakukan pembahasan tentang hasil analisis
tersebut.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan atas hasil penelitian dan
saran yang diberikan berkaitan dengan hasil peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Keputusan Konsumen
2.1.1.1 Pengertian Keputusan Menginap
Pengambilan keputusan mempunyai arti penting bagi maju
mundurnya suatu organisasi, terutama karena masa depan suatu organisasi
banyak ditentukan oleh pengambilan keputusan sekarang. Pentingnya
pengambilan keputusan dilihat dari segi kekuasaan untuk membuat
keputusan, yaitu apakah mengikuti pola sentralisasi atau desentralisasi.
Pengambilan keputusan selain dilihat dari segi kekuasaan juga dilihat dari
segi kehadirannya, yaitu tanpa adanya teori pengambilan keputusan
disministratif, kita tidak dapat mengerti, apakah meramalkan tindakan-
tindakan manajemen sehingga kita tidak dapat menyempurnakan
efektivitas manajemen. Berikut beberapa kutipan pendapat yang
dikemukakan dari para ahli:
Menurut Kotler (2012:184) mendefinisikan keputusan pembelian
konsumen yaitu “Keputusan pembelian konsumen akhir perorangan dan
rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi”.
Sedangkan Menurut Basu Swasta dan T. Hani Handoko (2013:110)
mengemukakan bahwa “Keputusan pembelian merupakan proses dalam
pembelian yang nyata, apakah membeli atau tidak”.
12
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Membeli
Pada dasarnya keputusan pembelian ialah suatu tindakan atau
perilaku konsumen jadi atau tidaknya melakukan suatu pembelian atau
transaksi, banyak tidaknya jumlah konsumen dalam mengambil keputusan
menjadi salah satu penentu tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan.
Tahap konsumsi berada pada tahap proses keputusan konsumen,
disinilah seorang konsumen memutuskan untuk membeli dan
menggunakan produk dan jasa atau tidak. Keputusan konsumen yang
dilakukan dalam usaha perhotelan adalah keputusan seseorang untuk
menginap di hotel tersebut. Keputusan yang dipilih konsumen dalam
memilih hotel adalah kunci bagi kelangsungan siklus sebuah hotel
karena konsumen merupakan aset. Keputusan yang diambil oleh tamu
pada prinsipnya merupakan keputusan konsumen dalam memilih hotel
sebagai tempat untuk menginap.
Ada beberapa tahap yang harus diperhatikan dalam membuat suatu
proses pengambilan keputusan. Tahapan tersebut diawali dengan
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian dan hasil pembelian konsumen terhadap produk yang telah di
beli. Menurut Kotler (2007:200) dalam Ari Budi Sulistiono (2010) Tahap-
tahap proses keputusan pembelian adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Tahap keputusan pembelian
Sumber : Kotler (2005) Manajemen Pemasaran
Mengenali
Kebutuhan
Tingkah
Laku
Pasca
Pembelian
13
Penjelasan lebih lanjut mengenai tahapan diatas adalah sebagai berikut:
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian diawali dengan adanya masalah atau kebutuhan
kebutuhan yang belum terpuaskan dan dapat dirasakan oleh konsumen.
Konsumen mempersiapkan perbedaan antara yang diinginkan dengan
situasi saat ini guna membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan.
Kebutuhan itu mungkin sudah dikenal dan dirasakan konsumen jauh-jauh
dari sebelumnya. atau eksternal.
2. Pencarian Informasi
Setelah konsumen menyadari adanya kebutuhan suatu barang atau jasa,
selanjutnya konsumen mencari informasi, baik yang disimpan dalam
ingatan maupun informasi yang didapat dari lingkungan luar. Sumber
informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok, yaitu :
a. Sumber Pribadi : Keluarga, teman, tetangga, kenalan.
b. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan.
c. Sumber Publik : Media massa, organisai penentu peringkat
konsumen.
d. Sumber Pengalaman : Penanganan, pengkajian, pemakai produk-
produk tertentu.
3. Evaluasi Alternatif
Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi
konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua,
konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,
14
konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan
atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan
manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
4. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas
merek- merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen
juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai.
Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa mengambil
lima sub keputusan: merek, dealer, kuantitas, waktu, dan metode
pembayaran.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Secara umum, apabila individu merasakan ketertarikan yang sangat atau
kepuasan dalam memenuhi kebutuhan, biasanya akan terus mengingat hal
tersebut. Perilaku pasca pembelian meliputi kepuasan pasca pembelian,
tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk pembelian.
Menurut Tjiptono (2009:54) Salah satu perbedaan fundamental
antara pembelian barang dan jasa adalah menyangkut proses produksi
dan konsumsi. Pada barang, tahap pembelian dan konsumsi biasanya
terpisah. Meskipun terdapat interaksi antara pemasar dan pelanggan
selama tahap pembelian aktual, tahap pemakaian barang biasanya
terlepas dari pengaruh langsung para pemasar. Sebaliknya sebagian besar
jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Konsekuensinya,
perusahaan jasa berpeluang besar untuk secara aktif membantu
15
pelanggan memaksimumkan nilai dari pengalaman konsumsinya
sehingga penyedia jasa secara efektif mempengaruhi proses konsumsi
dan evaluasi.
Keputusan konsumen dapat didefinisikan sebagai tindakan
konsumen untuk memakai GTV Hotel & Service Apartment atas dasar
kecocokan dan kepuasan dari apa yang dicari dan dibutuhkan.
Indikator dari variabel ini yaitu ;
1. Mendapatkan skala prioritas.
2. Tidak akan berpindah.
3. Memberikan rekomendasi kepada orang lain.
4. Kesesuaian dengan kebutuhan
Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian
yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih
perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi,
2003:415). Menurut Tjiptono (2009:43), proses keputusan konsumen
bisa diklasifikasikan secara garis besar ke dalam tiga tahap utama, yakni
pra pembelian, konsumsi, dan evaluasi purna beli.
Menurut Hasan (2008:139), proses pengambilan pembelian
berakhir pada tahap perilaku purna beli di mana konsumen merasakan
tingkat kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan akan
mempengaruhi perilaku berikutnya. Banyak orang berpendapat bahwa
pembeli yang puas merupakan iklan yang terbaik bagi produk.
16
Pemilihan lokasi untuk berbisnis harus dilakukan secara hati-hati.
Meskipun kesuksesan tidak hanya bergantung pada lokasi bisnis, tetapi
faktor lokasi akan mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis. Pelanggan
selalu mempertimbangkan untuk berbelanja dengan melihat faktor
lokasi yang sesuai. Maka untuk itupara pelaku bisnis harus
mempertimbangkan hal-hal strategis dalam penentuan lokasi. Karena
lokasi yang strategis berkaitan terhadap keputusan pembelian pelanggan
untuk membeli atau mengunakan suatu produk.
2.1.1.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
Untuk melakukan suatu keputusan, orang akan melalui suatu
proses tertentu, sehingga mereka dapat menentukan pilihan
yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan mereka untuk
membeli suatu produk atau barang. Peran faktor-faktor tersebut
berbeda untuk produk yang berbeda. Dengan kata lain, ada faktor yang
dominan pada pembelian suatu produk sementara faktor lain kurang
berpengaruh. Beberapa faktor tersebut menyatu dalam pemikiran
konsumen, diolahnya sedemikian rupa sampai akhirnya ia membuat
keputusan pembelian serta respon yang ia berikan terhadap faktor-
faktor pendorong tersebut berupa tindakan membeli atau tidak membeli
produk yang ditawarkan.
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi konsumen dalam
membuat keputusan pembelian menurut Freddy Rangkuti (2009:97)
ada dua faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, yaitu faktor
17
internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu bauran pemasaran
(marketing mix) yang terdiri dari produk (product), harga (price),
promosi (promotion), dan tempat (place). Sedangkan faktor eksternal
yaitu faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor kepribadian, dan faktor
psikologis.
2.1.2 Fasilitas
2.1.2.1 Pengertian Fasilitas
Sebelum melakukan pembelian suatu barang atau jasa
konsumen akan dihadapkan pada suatu masalah pokok yaitu mengenai
barang atau jasa apa yang akan dibeli dimana melibatkan individu dalam
menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa
ekonomis. Menurut Tjiptono ( 2004:19 ) dalam Raharjo (2009) fasilitas
merupakan sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa
ditawarkan kepada konsumen, sedangkan menurut Nirwana (2004:47)
dalam Raharjo (2009) fasilitas merupakan bagian dari variabel
pemasaran jasa yang memiliki peranan cukup penting, karena jasa
yang disampaikan kepada pelanggan tidak jarang sangat memerlukan
fasilitas pendukung dalam penyampaiannya. Fasilitas merupakan sesuatu
yang penting dalam usaha jasa, oleh karena itu fasilitas yang ada yaitu
kondisi fasilitas, desain interior dan eksterior serta kebersihan harus
dipertimbangkan terutama yang berkaitan erat dengan apa yang
dirasakan konsumen secara langsung. Persepsi yang diperoleh dari
interaksi pelanggan dengan fasilitas jasa berpengaruh terhadap kualitas
18
jasa tersebut dimata pelanggan. Menurut Tjiptono (2004) dalam
Sulistiono (2010) ada beberapa unsur–unsur yang perlu dipertimbangkan
dalam menentukan fasilitas jasa, yaitu :
1. Pertimbangan / Perencaan Spasial
Aspek-aspek seperti simetri, proporsi, tekstur, warna, dan lain-
lain dipertimbangkan, dikombinasikan, dan dikembangkan untuk
memancing respon intelektual maupun emosional dari pemakai
orang atau yang melihatnya.
2. Perencanaan Ruangan
Unsur ini mencakup perancangan inteior dan arsitektur, seperti
penempatan perabotan dan perlengkapannya dalam ruangan, desain
aliran sirkulasi dan lain-lain.
3. Perlengkapan / Perabotan
Perlengkapan memiliki berbagai fungsi, diantaranya sebagai sarana
pelindung barang-barang berharga berukuran kecil, sebagai barang
pajangan, sebagai tanda penyambutan bagi para pelanggan, dan
sebagai sesuatu yang menunjukkan status pemilik atau
penggunanya.
4. Tata Cahaya
Beberapa yang perlu diperhatikan dalam mendesain tata cahaya
adalah warna, jenis, dan sifat aktivitas yang dilakukan di dalam
ruangan, dan suasana yang diinginkan diinginkan sehingga
pengunjung bisa lebih menikmati suasana di dalam ruangan tersebut.
19
5. Warna
Warna dapat menggerakkan perasaan dan emosi Warna dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dalam ruangan,
menimbulkan kesan rileks, mengurangi kecelakaan.
6. Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis
Aspek penting dan saling terkait dalam unsur ini adalah penampilan
visual, penempatan, pemilihan bentuk fisik, pemilihan warna, dan
pemilihan bentuk perwajahan lambang atau tanda untuk
maksud tertentu.
Menurut Nirwana (2013:47) dalam Raharjo (2009) terdapat
beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam merancang
dukungan fisik atau fasilitas fisik, diantaranya adalah :
1. Desain fasilitas
2. Nilai fungsi
3. Estetika
4. Kondisi yang mendukung
5. Peralatan penunjang
6. Seragam pegawai
7. Laporan-laporan
8. Garansi
Fasilitas yang baik akan dapat membentuk persepsi di
mata pelanggan. Di sejumlah tipe jasa, persepsi yang terbentuk dari
interaksi antara pelanggan dengan fasilitas berpengaruh terhadap
20
kualitas jasa di mata pelanggan. Apabila suatu perusahaan jasa
mempunyai fasilitas yang memadai sehinggga dapat memudahkan
konsumen dalam menggunakan jasanya dan membuat nyaman
konsumen dalam menggunakan jasanya tersebut maka akan dapat
mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian jasa. Selain
itu perusahaan yang memberikan suasana menyenangkan dengan
desain fasilitas yang menarik akan mempengaruhi konsumen dalam
melakukan pembelian.
Fasilitas merupakan segala sesuatu yang memudahkan
konsumen dalam menggunakan jasa perusahaan tersebut.
Indikator dari variabel ini adalah :
1. Kamar yang nyaman, bersih dan rapi untuk dipakai
2. Fasilitas lobi yang nyaman
3. Fasilitas keluarga yang nyaman
4. Tersedianya tempat parkir yang memadai
2.1.2.2 Lima Fasilitas Pendukung Hotel
1. Kolam Renang
2. Beach View (Depan Pantai)
3. Hotel Network
4. Transport
5. Koneksi Internet
21
2.1.2.3 Hubungan fasilitas dengan keputusan menginap
Menurut Tjiptono (2006) dalam Sulistiono (2010) dengan
fasilitas yang baik maka dapat membentuk persepsi di mata
pelanggan. Di sejumlah tipe jasa, persepsi yang terbentuk dari
interaksi antara pelanggan dengan fasilitas berpengaruh
terhadap kualitas jasa di mata pelanggan.
Raharjani (2005) dalam Sulistiono (2010) menyatakan
bahwa apabila suatu perusahaan jasa mempunyai fasilitas yang
memadai sehinggga dapat memudahkan konsumen dalam
menggunakan jasanya dan membuat nyaman konsumen dalam
menggunakan jasanya tersebut tersebut maka akan dapat
mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian jasa.
Selain itu perusahaan yang memberikan suasana menyenangkan
dengan desain fasilitas yang menarik akan mempengaruhi
konsumen dalam melakukan pembelian.
Sehingga berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa fasilitas adalah segala sesuatu yang ditempati
dan dinikmati oleh karyawan dan sengaja disediakan untuk dipakai
dan dipergunakan serta dinikmati oleh tamu, dan untuk
penggunanya dengan fasilitas yang cukup konsumen pun akan
merasa puas.
22
2.1.3 Lokasi
2.1.3.1 Pengertian Lokasi
Lupiyoadi (2001) dalam Sulistino (2010) menyatakan lokasi
berarti berhubungan dimana perusahaan harus bermarkas dan
melakukan operasi. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang
mempengaruhi lokasi, yaitu:
1. Konsumen mendatangi pemberi jasa
Apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat
penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat
dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain
harus strategis.
2. Pemberi jasa mendatangi konsumen
Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting tetapi yang
harus diperhatikan adalah penyampaian jasa tetap berkualitas.
3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung
Berarti penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui
sarana tertentu seperti telepon, komputer, ataupun surat. dalam hal
ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi
antar kedua belah pihak dapat terlaksana.
Menurut (Tjiptono, 2006) dalam Sulistiono (2010)
pemilihan lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap
beberapa faktor berikut :
1. Akses yaitu kemudahan untuk menjangkau
23
2. Visiabilitas yaitu kemudahan untuk dilihat
3. Lalulintas ada 2 hal yang diperhatikan :
a. Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan
peluang yang besar tejadinya impuls buyin
b. Kepadatan dan kemacetan bisa menjadi hambatan
4. Tempat parkir yang luas dan aman
5. Ekspansi yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan di
kemudian hari.
6. Linkungan yaitu daerah sekitar yang
mendukung jasa yang ditawarkan.
7. Persaingan yaitu lokasi dengan pesaing sejenis
8. Peraturan pemerintah.
Menurut Heizer dan Render (2006) dalam
Sulistiono (2010) tujuan strategi lokasi adalah untuk
memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan.
Keputusan lokasi sering bergantung kepada tipe bisnis. Pada
analisis lokasi di sektor industri strategi yang dilakukan
terfokus pada minimisasi biaya, sementara pada sektor jasa,
fokus ditujukan untuk memaksimalkan pendapatan. Hal
ini disebabkan karena perusahaan manufaktur mendapatkan
bahwa biaya cenderung sangat berbeda di antara lokasi
yang berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati bahwa
lokasi sering memiliki dampak pendapatan daripada
24
biaya. Oleh karena itu bagi perusahaan jasa lokasi yang
spesifik sering kali lebih mempengaruhi pendapatan
daripada mempengaruhi biaya. Hal ini berarti bahwa fokus
lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya pada penetapan
volume bisnis dan pendapatan.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa lokasi adalah suatu keputusan yang
dibuat oleh perusahaan yang berkaitan dengan dimana ia
akan bertempat, beroperasi, dan dimanakah ia akan
menempatkan para staffnya tersebut.
2.1.3.2 Syarat Lokasi
Menurut R.G.Soekadijo (2000:104-107) dalam Raharjo (2009)
syarat lokasi sebagai berikut
a. Sentralis
Yaitu lokasi sebuah perusahaan yang terletak di tengah-tengah tempat
pelayanan umum, misalnya pasar, sekolah. Dekat dan jauh disini
harus diartikan berdasarkan syarat-syarat angkutan yaitu kenyamanan,
waktu, dan biaya, meskipun jaraknya jauh, kalau dapat dicapai dalam
waktu singkat dan nyaman serta dengan biaya murah, maka jarak itu
adalah dekat. Sebaliknya, jarak yang dekat akan menjadi jauh
kalau untuk mencapainya diperlukan waktu lama dan perjalanan yang
tidak enak dan dengan biaya mahal.
25
b. Aksesibilitas
Syarat aksesibilitas itu harus mudah ditemukan dan mudah dicapai.
Lokasi yang tepat adalah di sepanjang jalan raya atau poros kota-
kota yang terletak disepanjang jalan-jalan itu dengan sendirinya
akan dilalui masyarakat, sehingga memenuhi persyaratan aksesibilitas
yaitu mudah ditemukan dan mudah ditemui.
2.1.3.3 Hubungan lokasi dengan keputusan menginap
Pemilihan lokasi untuk berbisnis harus dilakukan secara
hati-hati. Meskipun kesuksesan tidak hanya bergantung pada lokasi
bisnis, tetapi faktor lokasi akan mempengaruhi kesuksesan sebuah
bisnis. Pelanggan selalu mempertimbangkan untuk berbelanja dengan
melihat faktor lokasi yang sesuai. Maka untuk itu para pelaku
bisnis harus mempertimbangkan hal – hal strategis dalam penentuan
lokasi. Karena lokasi yang strategis berkaitan terhadap
keputusan pembelian pelanggan untuk membeli atau mengunakan
suatu produk (Bauer, 1993) dalam Sulistiono (2010).
Lokasi dapat didefinisikan sebagai tempat bagi perusahaan untuk
melaksanakan kegiatan atau usaha sehari – hari . Indikator dari
variabel ini adalah:
1. Keterjangkauan
2. Kelancaran arus lalu lintas
3. Lingkungan sekitar hotel yang nyaman
4. Dekat dengan fasilitas umum
26
2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Tabel 2.2
Penelitian Dahulu Yang Relevan
No Nama, Thn,
Institusi
Peneliti
Judul Variable Kesimpulan Tempat/
Jurnal
Publikasi
1 Nuraihan Mohd
Ibrahim
Mariana
Mohamed
Osman,
Syahriah
Bachok, Mohd
Zin Mohamed /
2015 /
Universitas
Islam
Internasional
Malaysia,
Kuala Lumpur,
50728,
Malaysia
Penilaian
Kondisi
Fasilitas
Sekolah:
Studi kasus
sekolah
negeri
terpilih di
kabupaten
Gombak
Sekolah
negeri,
Fasilitas
sekolah,
kondisi
Daftar
periksa
inventaris
Data yang
dikumpulkan
dari pengamatan
lapangan dicatat
dengan
menggunakan
daftar inventori.
Rekomendasi
tersebut
diusulkan untuk
memperbaiki
kondisi fasilitas
sekolah
Availabl
e online
at
www.sci
encedire
ct.com
2 Deni Agus
Setyono, Deny
Dwi Cahyono,
Masdar
Helmy/2015/CI
TIES 2015
International
Conference,
Intelligent
Planning
Towards Smart
Cities, CITIES
2015,3-4
November
2015,
Surabaya,
Indonesia
Mengukur
kapasitas
pelayanan
fasilitas
umum
berdasarka
n aspek
pasokan
(studi
kasus:
sekolah
dasar di
Kota
Malang)
Fasilitas
umum
(X1)
Kapasitas
pelayanan
(X2)
Sekolah
dasar(Y)
Berdasarkan
hasil analisis,
didefinisikan
sebesar 560,82%
Artinya,
masyarakat di
Kota Malang
dapat
mengakses
sekolah dasar
tidak hanya di
dalam batas
administratif
mereka tapi juga
mengakses
sekolah di
lingkungan
mereka
Availabl
e online
at
www.sci
encedire
ct.com
27
No Nama, Thn,
Institusi
Peneliti
Judul Variable Kesimpulan
Tempat/
Jurnal
Publikasi
3 Erna Salindeho,
Rotinsulu
Jopie, Jorie
Alfa Willem
Tumbuan /
2014/ Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis Jurusan
Manajemen
Universitas
Sam Ratulangi
manado
Promosi,
Harga dan
Kualitas
layanan
terhadap
keputusan
konsumen
menggunak
an Listrik
pintar pada
wilayah
Manado
Malalayang
1
Promosi
(X1)
Harga
(X2)
kualitas
layanan
(X3)
Keputusan
Konsumen
(Y)
Konsumen,
promosi,
harga dan
kualitas
layanan. Teknik
analisis yang
digunakan
adalah regersi
linier berganda.
Hasil analisis
menunjukan
promosi, harga
dan kualitas
layanan
berpengaruh
secara simultan
terhadap
keputusan
konsumen.
Sedangkan
analisis parsial
menunjukan
hanya untuk
kualitas
layanan yang
paling
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
konsumen.
Pihak PLN
sebaiknya
memperhatikan
faktor harga
karena
berpengaruh
terhadap
keputusan
konsumen.
Universit
as Sam
Ratulang
i manado
28
No Nama, Thn,
Institusi
Peneliti
Judul Variable Kesimpulan Tempat/
Jurnal
Publikasi
4 Fifyanita
Ghanimata,
Mustafa
Kamal/2012/
Manajemen
Fakultas
Ekonomika
&Bisnis
Universitas
Diponegoro
Analisis
Pengaruh
Harga,
Kualitas
Produk,
Dan Lokasi
Terhadap
Keputusan
Pembelian
(Studi
Pada
Pembelian
Produk
Bandeng
Juana
Elrina
Semarang)
Harga
(X1)
Kualitas
produk
(X2)
Lokasi
(X3)
Keputusan
Pembelian
(Y)
kualitas produk, dan lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Variabel lokasi pengaruh paling besar yaitu dengan nilai koefisien sebesar 0,329, kemudian variabel kualitas produk dengan nilai koefisien sebesar 0,323. Sedangkan variabel
harga
mempunyai nilai
koefisien paling
rendah dibanding
kan variabel lain
yaitu sebesar
0,242
Diponeg
oro
Journal
Of
manage
ment
5 Yanuar
Pristanto, Sri
Wahyuni,
Yuslinda Dwi
Handini/ 2012/
Fakultas ilmu
social & politik,
Universitas
jember (UNEJ)
M
u
l
i
a
J
e
e
Analisis
Faktor-
faktor Yang
Mempenga
ruhi
Keputusan
Menginap
Pada Hotel
Bintang
mulia
Jember
variabel
promosi
(X1),
fasilitas
(X2),
Lokasi
(X3) dan
harga
(X4)
keputusan
menginap
(Y)
uji t menunjuk
kan bahwa
ketiga variabel
independen
signifikan
mempengaruhi
variabel
dependen
Kemudian uji F
menunjukan
variabel,promo
si, fasilitas
,lokasi &harga
secara
signifikan
mempengaruhi
secara simultan
variabel
keputusan
menginap.
Universit
as
Jember
(UNEJ)
Jln.
Kalimant
an 37,
Jember
29
2.3 Hipotesis penelitian
Hipotesis adalah sebuah dugaan sementara dalam menguji variabel
independen dan dependen (Surya Bintarti, 2015). Berdasarkan rumusan
masalah penelitian ini dapat ditarik beberapa hipotesis sebagai berikut :
1 Ho : Di duga tidak ada pengaruh yang segnifikan antara variabel
bebas fasilitas (X1) terhadap variabel terikat keputusan menginap(Y).
Ha : Di duga ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas
fasilitas (X1) terhadap variabel terikat keputusan menginap (Y).
2 Ho : Di duga tidak ada pengaruh yang signifikan antara variable bebas
Lokasi (X2) terhadap variable terikat keputusan menginap (Y)
Ha : Di duga ada pengaruh yang signifikan antara variable bebas (X2)
lokasi terhadap variable terikat keputusan menginap (Y)
3 Ho : Di duga variable bebas fasilitas (X1) dan lokasi (X2) secara
simultan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap variable terikat
keputusan menginap (Y)
Ha : Di duga variable bebas fasilitas (X1) dan lokasi (X2) secara
simultan ada pengaruh yang signifikan terhadap variable terikat
keputusan menginap (Y)
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian
tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka.
Kemudian data yang berupa angka akan dianalisis dengan menggunakan
metode statistik. Penelitian kuantitatif biasanya digunakan dalam penelitian
yang bertujuan untuk menguji suatu teori, menyajikan suatu fakta atau
mendeskripsikan statik, untuk menunjukkan hubungan antara variabel dan
ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan
pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal (Sugiyono 2012:14-15)
3.2 Tempat dan Waktu Peneitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Menurut Nazir (2011:46) menyatakan bahwa lokasi atau tempat
penelitian merupakan ciri khas dari penelitian. Kegiatan penelitian
diperlukan suatu tempat penelitian yang akan dijadikan sumber untuk
memperoleh data dan yang di perlukan guna mendukung tercapainya tujuan
penelitian.
Tempat/objek penelitian dalam penelitian ini adalah Gtv Hotel &
Service Apartment yang berlokasi di Jalan Raya Sukamahi No.1 Cikarang
Pusat, Bekasi, Indonesia, 17530
31
3.2.2 Waktu Penelitian
Jadwal penelitiannya akan dilaksanakan selasma 6 bulan (Maret
2017 s/d Agustus 2017), dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan
No Uraian Kegiatan Periode Maret s/d Agustus 2017
Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 Pengajuan Proposal Skripsi
2 Pengumpulan Data
3 Bimbingan Skripsi
4 Kuesioner
5 Pengolahan Data
6 Pengesahan Penelitian
7 Ujian Skripsi
3.3 Kerangka Konsep
3.3.1 Desain Penelitian
Menurut Sugiyono (2001 : 60) mengemukakan bahwa
“Kerangka berfikir adalah model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
hal yang penting”. Penjelasan kerangka berfikir tersebut akan
digambarkan kedalam sebuah pola rancangan instrumen, kemudian
dijelaskan dengan definisi operasional variabel penelitian. Dibawah ini
penulis gambarkan model atau kerangka penelitiannya sebagai berikut :
32
Gambar 3.2
Kerangka Konsep
3.3.2 Deskripsi Operasional Variabel Penelitian
Deskripsi operasional variabel merupakan suatu definisi yang
diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti atau
mendeskripsikan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang
diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Sugiyono, 2001) Dalam
Ari Budi Sulistiono (2010)
Kamar
Keputusan
Menginap
(Y)
Fasilitas
(X1)
Lokasi
(X2)
Sim
ult
an
Pars
ial
Pars
ial
Lingkungan
Kelancaran
lalu Lintas
Strategis
Terjangkau
Tempat parkir
Ruang Lobi
Ruang
Keluarga
Tidak akan
pindah
Mendapatkan
skala prioritas
Memberikan
rekomdasi
Sesuai dengan
kebutuhan
33
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
Variable Instrumen/Dimensi Keterangan/penjelasan atas
instrument variable
Fasilitas
(X1)
1. Kamar
2. Ruang lobi
3. Ruang keluarga
4. Tempat parkir
1. Kamar yang nyaman, bersih
dan rapi untuk di pakai.
2. Fasilitas Lobi yang nyaman
3. Fasilitas ruang keluarga yang
aman dan nyaman
4. Tersedianya tempat parkir
yang memadai.
Lokasi
(X2)
1. Strategis
2. Kelancaran lalu lintas
3. Lingkungan
4. Terjangkau
1. Tempat yang strategis
2. Kelancaran arus lalu lintas.
3. Lingkungan sekitar hotel
yang nyaman
4. Dekat dengan fasilitas
umum
Keputusan
Menginap
(Y)
1. Mendapatkan skala
prioritas
2. Tidak akan pindah
3. Memberikan
rekomendasi
4. Sesuai dengan kebutuhan
1. Mendapatkan skala prioritas
dari pihak hotel
2. Karena konsumen percaya
sehingga Tidak akan
berpindah
3. Memberikan rekomendasi
kepada orang lain
4. Kesusaian dengan
kebutuhan konsumen.
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek
atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik
suatu kesimpulan (Sugiyono dalam Kriyantono, 2012:153).
Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Hotel yang
menginap selama penelitian yang di ambil selama 3 hari penelitian di
34
Hotel Gtv di dapat sebanyak 134 pengunjung yang memakai jasa dan
fasilitas dari pihak hotel tersebut.
3.4.2 Sampel
Dalam sebuah penelitian, peneliti tidak harus meneliti
seluruh objek atau populasi yang dijadikan pengamatan, peneliti
dapat mempelajari dan memprediksi sebagian dari objek tersebut.
Sebagian dari keseluruhan objek inilah yang disebut dengan sampel
(Kriyantono, 2012:153).
Penentuan ukuran atau jumlah sampel bisa dilakukan
dengan penghitungan statistik. Berikut ini adalah cara menghitung
ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya dengan
menggunakan rumus Slovin (Kriyantono, 2012:164) :
n= N
1+Ne²
Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Toleransi kesalahan
n = 134
1+134.0,05² = 100,374
Standar kesalahan ditentukan sebesar 5%. Maka jumlah sampel
yang diambil minimal berjumlah 100 Responden dari pengunjung
hotel.
35
3.5 Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan
utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam melakukan
penelitian ini, penulis menggunakan jenis dan sumber data yang meliput :
1. Data Primer
Data Primer menurut Jonathan Sarwono adalah data yang berasal dari
sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk
terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari
melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang
yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai
saran mendapatkan informasi ataupun data. (Jonathan
Sarwono,2006:129) metode yang di lakukan adalah sebagai berikut :
a. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengadakan Tanya
jawab dengan responden, yaitu dengan daftar pertanyaan untuk
diisi dengan keterangan-keterangan oleh responden selama proses
wawancara.
b. Kuesioner
Kuesioner atau daftar pertanyaan merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara menyusun pertanyaan-pertanyaan
yang sifatnya tertutup dan terbuka dengan jawaban yang telah
36
disediakan, dan harus diisi oleh responden dengan cara memilih
salah satu alternatif jawaban yang tersedia beserta alasannya.
c. Studi kepustakaan
Merupakan pengumpulan data dengan tujuan untuk
mengetahui berbagai pengetahuan atau teori-teori yang
berhubungan dengan permasalahan penelitian, diantaranya
berasal dari buku, majalah, jurnal, ataupun berbagai literatur
yang relevan dengan penelitian.
3.6 Metode Analisa Data
Penulis menggunakan metode data deskriptif kuantitatif sehingga analisis
data dalam penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut :
3.6.1 Uji Instrument
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau
pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut. Ghozali ( 2013:53 ). Menurut Ghozali
(2013:52-59) mengukur validitas dapat dilakukan dengan cara
melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor
konstruk atau variabel.
2. Uji Reliabilitas
Uji reabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan Indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
37
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2013:47). Dalam pengujian ini, peneliti mengukur reliabelnya suatu
variabel dengan cara melihat Cronbach Alpha dengan signifikansi
yang digunakan lebih besar dari 0,70. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70
(Ghozali, 2013:48 )
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data
tersebut berdistribusi normal atau tidak. Normalitas suatu data
penting karena dengan data yang terdistribusi normal, maka
data tersebut dianggap dapat mewakili satu populasi (Priyatno,
2012:33).
Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan
metode One Sample Kolmogorov Smirnov. Untuk mengetahui
signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas ialah dengan
memperhatikan bilangan signifikansi. Jika signifikansi yang
diperoleh lebih besar dari α (α = 0,05), maka sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi normal. Jika signifikansi yang
diperoleh lebih kecil dari α (α = 0,05), maka sampel bukan
berasal dari populasi yang berdistribusi normal(Noor,
2012:178).
38
Uji normalitas juga dapat dilihat melalui grafik Q-Q Plot.
Jika grafik menunjukkan data tersebar di sekitar garis lurus dari
kiri bawah ke kanan atas, maka data dinyatakan normal
(Nisfiannoor, 2009:94).
2. Uji Multikolinearitas
Uji asumsi klasik Multikolinieritas ini digunakan untuk
mengukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan/pengaruh antar
variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi
(r). Multikolinieritas terjadi jika koefisien korelasi antar variabel
bebas lebih besar dari 0,60 (pendapat lain: 0,50 dan 0,90).
Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi
antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r <
0,60). Dengan cara lain untuk menentukan multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regresi berganda perlu diuji mengenai sama
atau tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan
observasi lainnya. Jika residual mempunyai varians yang sama,
disebut homoskedastisitas. dan jika variansnya tidak sama
disebut terjadi heteoskedastisitas. Persamaan regresi yang baik
jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah
dengan melihat grafik plot antar prediksi variabel
dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi
39
ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
dengan melihat ada tidaknya pola titik pada grafik scatterplot
antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang
telah diprediksi dan sumbu X adalah residual yang telah di-
standarized (Ghozali, 2001). Dasar analisisnya sebagai berikut
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk suatu pola yang teratur (bergelombang
melebar kemudian menyempit) maka terjadi
heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini
mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Imam Gozali (2013:96) Analisis regresi digunakan
untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih,
juga menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dengan
independen. Analisis regresi linier berganda adalah hubungan
secara linier antara dua atau lebih variable independen (X) dengan
dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk memprediksi
nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen
mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah
hubungan,antara variabel independen dengan variabel dependen
apakah masingmasing variabel independen berhubungan positif
40
atau negatif. Perhitungan regresi linear berganda dihitung sebagai
berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan :
Y = Keputusan Menginap
X1 = Fasilitas
X2 = Lokasi
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien Regresi
1. Koefisien Determinasi (R²)
Menurut Ghozali ( 2013:97 ), koefisien determinasi ( R² ) pada
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi
adalah jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam
model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R² pasti
meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel independen. Oleh karena itu,
41
banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai
Adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi yang
terbaik. Tidak seperti nilai R², nilai Adjusted R² dapat naik atau
turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam
model.
3.6.4 Uji Hipotesis
1. Uji t
Menurut Ghozali ( 2013:98 ), uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas
atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Salah satu cara melakukan uji t adalah
dengan membandingkan nilai statistik t dengan baik kritis
menurut tabel. Sedangkan menurut Sugiyono (2011:194) uji t
digunakan untuk mengetahui masing-masing sumbangan
variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat,
menggunakan uji masing-masing koefisien regresi variabel
bebas apakah mempunyai pengaruh yang bermakna atau tidak
terhadap variabel terikat Untuk menguji apakah masing-masing
variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
terikat secara parsial dengan α = 0,05. Maka cara yang
dilakukan adalah:
a. Bila (P-Value) < 0,05 artinya variabel independen secara
parsial mempengaruhi variabel dependen.
42
b. Bila (P-Value) > 0,05 artinya variabel independen secara
parsial tidak mempengaruhi variabel dependen.
2. Uji F
Menurut Sugiyono (2011:192) uji F digunakan untuk
mengetahui apakah secara simultan koefisien variabel bebas
mempunyai pengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat.
Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara
bersama-sama dengan α = 0,05. Maka cara yang dilakukan
adalah:
a. Bila (P-Value) < 0,05 artinya variabel independen secara
simultan mempengaruhi variabel dependen.
b. Bila (P-Value) > 0,05 artinya variabel independen secara
simultan tidak mempengaruhi variabel dependen.
43
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
4.1 Sejarah Obyek Penelitian
GTV Hotel ( Gunawan Tarikino Ventura Hotelindo ) dibangun di
tahun 2014 dan mulai dibuka soft opening di bulan juli 2015 dan gand
opening di bulan oktober 2015, yang beralamatkan di Jalan Raya Sukamahi
No.1, Cikarang Pusat, Bekasi, Indonesia 17530. Dengan luas bangunan
4,999 hektar . GTV hotel & Service apartment pertama kali di Indonesia
khususnya di kota cikarang. Management yang bekerja sama dengan GTV
hotel di jepang adalah Funatsuru Kyoto Kamogawa Resort, Akagane Resort,
Kobe Geihinkan Resort, Reintei Hotel, The Old Kimura Hotel dan Hotel
Happo di Tokyo.
Gambar 4.1
GTV Hotel & Service Apartment
Sumber : GTV Hotel & Service Apartment
44
4.4.1 Room Hotel & Apartment
GTV Hotel & Service Apartment mempunyai 202 kamar yang
terbagi menjadi 2 kamar hotel dan apartment jumlah kamar hotel
42 kamar yang terdiri dari:
1. Standart room 33 kamar
2. Deluxe room 6 kamar dan
3. Superior room 3 kamar.
Sedangkan kamar apartment berjumlah 160 kamar yang terdiri
dari:
1. Standart room 116 kamar
2. Standart room dengan tatami room 16 kamar.
3. Deluxe room 16 kamar dan
4. Superior room 12 kamar.
Target pasar dari hotel ini adalah untuk kalangan menengah
keatas dengan daftar tarif sebagai berikut :
Tabel 4.1
Tarif GTV Hotel & Service Apartment
No Jenis Kamar Tarif Hotel Tarif Apartment
1. Standard Room Hotel Rp 625.000
2. Standard Room Apartment Rp 700.000
3. Deluxe Room Hotel Rp.750.000
4. Superior Room Hotel Rp.850.000
5. Suite Room Apartment Rp.950.000
Sumber : Arsip GTV Hotel & Apartment, 2015
45
4.4.2 Fasilitas Yang Ada di Dalam Hotel
1. Fasilitas Kamar
1. Jubah mandi
2. Bathtub
3. TV kabel
4. Meja
5. Pengering rambut
6. Brankas kamar
7. Kulkas
8. Pancuran
9. TV
2. Fasilitas Publik
1. Area parkir
2. Lift
3. Restoran
4. Restoran untuk sarapan
5. Restoran untuk makan malam
6. Restoran untuk makan siang
7. Brankas
8. WiFi di area umum
46
3. Servis Hotel
1. Resepsionis 24 jam
2. Keamanan 24 jam
3. Laundry
4. Penitipan bagasi
5. Staff multibahasa
6. Surat kabar di lobby
3. Kegiatan Lainnya
1. Pusat kebugaran
2. Jacuzzi
3. Layanan pijat
4. Kolam renang outdoor
5. Kursi berjemur tepi kolam
5. Fasilitas Terdekat
1. ATM/Bank
2. Salon kecantikan
3. Laundry Swadaya
4. Toko Supermarket
6. Umum
1. AC
2. Area bebas asap rokok
3. Kolam renang
4. Area merokok
47
7. Makanan dan Minuman
1. Bar
2. Sarapan prasmanan
3. Menu makan siang
8. Transportasi
1. Transportasi di area hotel
2. Sewa mobil
3. Parkir berjaga
4.4.3 Fasilitas yang ada di Gtv Hotel & service Apartment
1. Bar & Lounge Café
Menyediakan berbagai macam minuman berakohol dan
tidak berakohol dengan live musik menambah kerelaxan
para tamu untuk bersantai dan juga dapat dijadikan
pertemuan singkat yang berkapasitas 39 seat dan berada di
Lobby area.Benda – benda di tiap Lounge itu terbuat dari
kayu serta terdapat lemari kaca yang dirancang menurut
arsitektur asli japan. Para tamu dapat bersantai memandang
tumbuhan tropis dan halaman rumput yang halus sambil
menikmati afternoon tea dan makanan ringan ditemani
alunan musik tradisional yang merdu. Bar & Lounge buka
setiap hari mulai pukul 07.00 sampai pukul 23.00 serta
pada akhir pekan mulai pukul 07.00 sampai pukul 02.00
dini hari.
48
2. Ayame Restaurant
Restaurant utama yang di miliki oleh GTV hotel & Service
apartment dan tempat untuk breakfast para tamu hotel
dengan menyajikan masakan Japanese dan Indonesia, yang
di pimpin langsung oleh 2 grand Cheff asli asal japan yaitu
Mr. Juna Takashi dan Mr. Shu Ishi yang berada di lantai 2
hotel dengan kapasitas 78 seat. Restaurant dibuka untuk
tamu hotel dan umum, bertempat di cikarang yang
mayoritas kebanyakan orang japan menjadikan restaurant
ini menjadi salah satu yang di minati dan di kunjungi oleh
orang japan khususnya orang company, dan jam operasional
mulai buka dari jam 06.00 am sampai 23.00 pm setiap hari
3. Sushi Bar
Shusi merupakan makanan kebanggaan orang japan bahkan
sampai ke eropa, shusi terletak di lantai 2 hotel yang di
layani langsung oleh cheff dari japan yang handal. Dengan
kapasitas 11 seat. Dan menyatu di dalamnya ada teppan-
yaki sangat cocok untuk bersantai dengan keluarga tercinta.
Sushi ini di buka untuk umum, dan banyak sekali
penghunjung datang terutama di hari weekend. Jam
operasional sushi ini mulai dibuka pukul 11.00 am sampai
23.00 am setiap hari.
49
4. Gym and SPA Massage
Tempat sarana olah raga bagi tamu yang terbiasa untuk
olahraga kami sediakan gym dan spa untuk memanjakan
tubuh yang terletak di lantai 2 hotel, Spa kami memiliki
Japanese bath, yang merupakan keharusan bagi orang
Jepang, orang-orang yang mencintai mandi. Ini adalah
tradisional, gaya Jepang Japanese Bath dengan shower
kompartemen di dalam jakuzi. Membasuh kelelahan Anda
di bath raksasa dengan live music menambah kenyamanan
anda saat berendam.Secara turun-temurun, orang-orang
Jepang telah mencari keseimbangan antara pikiran dan raga
untuk menciptakan kedamaian di dalam diri dan kesehatan
fisik. Spa dan Pusat Kebugaran di GTV Hotel & Service
Apartment adalah sumber dari ketenangan di mana para
tamu dapat memulihkan keseimbangan dan meremajakan
diri mereka kembali. Untuk para tamu yang ingin
memenuhi keinginannya, perawatan kesehatan dan
kecantikan Spa mempersilahkan mereka untuk memanjakan
tubuh dengan pijatan relaksasi, hidroterapi semangat, pijat
wajah yang menyejukkan dan menikur serta pedikur yang
lembut. Berbagai macam fasilitas yang terdapat di Spa GTV
Hotel & Service Apartment meliputi: Tiga Suite Pribadi
yan/g dilengkapi dengan Sauna, Hot Tub, Steam Room,
50
Tempat tidur pijat untuk dua orang dan Lemari ganti pria
dan wanita. Selain itu tempat ini juga memiliki Salon,
Pelayanan facial, Menikur, Pedikur dan tempat perawatan
Spa. Saat ini, Spa sudah dilengkapi dengan Pilates
Bodyworks dan True Nature Holistic Healing untuk
melengkapi fasilitas-fasilitas lain yang sudah ada. Spa
terletak di lantai 2 gedung yang buka setiap hari pada pukul
11.00 sampai pukul 23.00.
5. Bussiness centre
Business Centre terletak di Lobby samping Counter Front
Desk. Business Centre menyediakan sekretaris dua bahasa
dengan pelayanan berbagai hal, penerjemah dan pembantu
administrasi. Di dalam Business Centre juga terdapat ruang
rapat pribadi berukuran kecil yang hanya mampu
menampung sampai 3 orang saja.
6. Function Room
Hotel kami memiliki dua ruang perjamuan atau pertemuan.
Mereka menjadi salah satu ruang perjamuan atau pertemuan
besar ketika partisi dihapus. Ruang ini berfungsi sebagai
tempat untuk acara-acara seperti konferensi. Gala dinner
lunch together serta meeting yang biasa dilakukan oleh
perusahaan.
51
4.4.4 Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi salah satu hotel yang berkualitas di Kota Cikarang.
2. Misi
Hotel ini adalah untuk menyediakan produk dan pelayanan hotel
sebaik mungkin kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan,
keinginan dan kepuasan mereka melalui pengembangan sumber-
sumber daya secara berkesinambungan, dan memenuhi peraturan
perundangan yang berlaku.
4.2 Struktur Organisasi Obyek Penelitian
Pengertian struktur organisasi tidak jauh dari tujuan organisasi.
Organisasi tentu punya tujuan yang hendak dicapai. Dalam mencapai
tujuan tersebut, perlu kerja sama antar anggota organisasi. Kerja sama
harus disusun menurut struktur organisasi yang dibuat sedemikian rupa
sehingga mampu secara efektif dan efisien mencapai tujuan organisasi.
Dengan kata lain, struktur organisasi dibentuk tidak lain demi mencapai
tujuan organisasi. Struktur organisasi adalah alat yang digunakan
organisasi untuk memperoleh tujuannya.
Struktur organisasi di kantor depan GTV Hotel & Service
apartment, sangatlah ringkas. Namun tetap mempunyai tujuan atau target
yang harus di capai secara bersama - sama. Tiap - tiap bagian mempunyai
tugas dan tanggung jawab masing – masing. Yang nantinya akan di nilai
52
oleh seorang atasan yang berada di departemen yang sama. Sebagai bahan
pertimbangan akan kinerja dari masing – masing staff.
Gambar 4.2
Struktur Organisasi Front Office GTV Hotel & Service Apartment
Sumber : Arsip GTV Hotel & Service Apartment 2015
4.3 Deskripsi Pekerjaan di Front Office Department
Struktur organisasi di kantor depan atau Front Office Hotel
dipengaruhi oleh besar atau kecilnya hotel, banyak atau sedikitnya jumlah
karyawan serta system operasional yang digunakan di hotel.Berikut ini adalah
deskripsi pekerjaan di bagian kantor depan :
1. General Manager
Bertanggung jawab atas implementasi kebijakan perusahaan dan
memastikan berjalannya peraturan perusahaan serta kesesuaiannya dengan
objektif dan strategi perusahaan sesuai target bisnis perusahaan secara
menyeluruh.
GENERAL
MANAGER
Rooms Division
Manager
Asst. Rooms Division
Manager
Front Office
Supervisor
Front Desk Agent
Concierge
53
a. Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan
secara menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal
b. Memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan serta
memastikan kelancaran pelaksanaannya agar dapat berjalan
secara maksimal dan tepat
c. Mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi agar
memperoleh masukan strategis sebagai usulan untuk kebijakan
tahun berikutnya
d. Mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi strategi
perusahaan serta mencari usulan atas pemecahan masalah yang
timbul
e. Mengarahkan fungsi setiap departemen dalam menjalankan
strategi perusahaan
2. Rooms Division Manager
Area kerja Front Office Manager meliputi front office
area,Housekeeping are dan Public area (area seluruh hotel yang ada
hubungan dengan tamu di hotel). Begitupun tugas dan fungsi Rooms
Division Manager di GTV Hotel & Service Apartment, dimana
mampu untuk menciptakan kepuasan tamu dan memberi kesan positif
bagi para tamu terhadap kualitas dan pelayanan yang ada untuk
dilaporkan kepada General Manager. Tugas pokok:
a. Memilih vendor mutlak yang berkaitan dengan Front Ofiice
dan Housekeeping.
54
b. Menganalisis report pengeluaran Front Office dan
Hoesekeeping.
c. Membuat report bulanan maupun tahunan tentang room
recapitulations kepada General Manager.
3. Asst. Rooms Division Manager
Area kerja Asst Rooms Division Manager adalah front
office, Hosekeeping area dan public area(area seluruh hotel yang ada
hubungan dengan tamu di hotel). Ringkasan pekerjaan Asst Rooms
Division Manager adalah mendukung pekerjaan operasional kantor
depan secara menyeluruh dan mengontrol operasional lintas
departemen untuk shift tertentu. Atasan langsung Rooms Division
Manager adalah Rooms Division Manager, sedangkan staff bawahan
Rooms Division Manager adalah Front Office Supervisor , Frondesk
Agent dan Concierge. Tugas pokok Rooms Division Manager adalah:
a. Membantu tugas Rooms Division Manager dalam
melaksanakan tugas operasional di front office dan
Housekeeping.
b. Menangani kesulitan tamu dan staff di front desk
c. Mengontrol operasional di seputar front office antara lain,lobby,
Front Office counter,koridor dan kamar tamu.
d. Membuat laporan setiap shift tentang temuan dan kejadian
selama jam kerjanya.
4. Front Office Supervisor
55
Area kerja Front Office Supervisor adalah Lobby dan Front
Office counter. Tugas utama Front Office Supervisor yaitu,
memberikan motivasi kepada Front Office staff, menjadi panutan bagi
bawahanya dan mengatur jalanya operasional Kantor Depan (Front
Office ). Adapun tugas dan tanggung jawab Front Office Supervisor
sebagai berikut:
a. Handling Complaint
b. Membuat forecast room harian, mingguan, bulanan sampai
tahunan.
c. Membuat room recapitulations.
d. Membuat report Room Analisis.
e. Membantu Front Desk Agent dalam melaksanakan proses Check
in , Check out sampai pindah kamar.
f. Mengevaluasi staff bawahanya.
g. Membuat PO ( purchase Order )
h. Memberikan report Inventrory Front Office.
5. Front Desk Agent
Area kerja Front Desk Agent adalah Front Office Counter,
pekerjaan utama yaitu menangani registrasi tamu yang datang
menginap ataupun yang menyewa kamar serta memberikan pelayanan
sebelum tamu menginap serta menangani check-out tamu beserta
pembayarannya. Adapun tugas-tugas Receptionist dapat dijabarkan
sebagai berikut:
56
a. Menyambut tamu yang datang di front desk dengan ramah dan
sopan.
b. Melakukan registrasi tamu ( check-in ).
c. Untuk shift malam, melakukan night audit dan membuat
laporan yang akan di distribusikan ke departemen yang terkait.
d. Menulis pesan-pesan atau informasi yang penting di dalam
logbook.
e. Melakukan proses check-out.
f. Menangani reservasi
g. Menangani thelepone masuk dan keluar
h. Membuat laporan closing shift audit
6. Bellman
Adapun tugas Bellman di GTV Hotel & Service Apartment adalah
a. mengurus barang bawaan tamu pada saat datang, selama menginap
maupun akan pergi meninggalkan Hotel maupun apartment.
b. Kemudian mengontrol setiap barang yang disimpan atau masih berada
di lobby.
c. Mendistribusikan Koran dan paket yang di terima untuk tamu yang
menginap.
57
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1 Analisa Data Penelitian
Sample yang diambil penelitian ini adalah tamu yang menginap
di GTV Hotel & Service Apartment . Adapun pertanyaan yang termuat dalam
kuesioner terdiri dari dua bagian, yaitu pertanyaan mengenai identitas
responden dan pertanyaan mengenai dua variabel independen yaitu fasilitas
dan lokasi, variabel dependen penelitian yaitu keputusan menginap.
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai identitas responden
berdasarkan jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan terakhir dan penghasilan
perbulan. Penggolongan yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran responden
sebagai objek penelitian. Gambaran umum obyek penelitian tersebut satu
persatu dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ditunjukan
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 5.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi (Orang) Persentase (%)
1 Laki – laki 54 54%
2 Perempuan 46 46%
Total 100 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017
58
Berdasarkan Tabel 5.1 di atas dapat diketahui bahwa dari
penelitian terhadap 100 responden menunjukkan bahwa
penggolongan berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak
adalah laki-laki yaitu 54 responden (54%) dari total responden,
sedangkan perempuan hanya 46 responden (46%) dari total
responden.
2. Usia Responden
Karakteristik responden berdasarkan usia ditunjukan pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 5.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Rentang Usia
(Tahun)
Frekuensi
(Orang)
Persentase
(%)
1 17-25 29 29%
2 25-35 45 45%
3 >35 26 26%
Total 100 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017
Berdasarkan Tabel 5.2 di atas dapat diketahui bahwa dari 100 orang
responden sebagian besar berusia dari 25 – 35 tahun sebanyak 45
reponden (45%) dari total responden diikuti dengan golongan umur
17 – 25 tahun sebanyak 29 reponden dengan (29%). Sisanya adalah
untuk golongan umur lebih dari 35 tahun yakni sebanyak 26
responden (26%)
3. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ditunjukan pada tabel
sebagai berikut:
59
Tabel 5.3
Responden Berdasarkan Pekerjaan
Berdasarkan Tabel 5.3 yang tersaji di atas dapat dilihat bahwa
responden terbanyak berasal dari responden dengan pekerjaan
sebagai Pegawai Swasta sebanyak 5.6 responden dengan persentasi
sebesar (56%) Untuk pegawai negri sebanyak 23 dengan
presentasi 23% diikuti dengan dengan pekerja lainnya dengan
jumlah responden 17 dengan presentasi 17% dan untuk pegawai sipil
ada 5 orang dengan presentasi 5%.
4. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan ditunjukan pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 5.4
Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan Tersakhir
No Pendidikan Terakhir Frekuensi
(Orang)
Persentase
(%)
1. SMA 29 29,00%
2. Perguruan Tinggi 61 61,00%
Total 100 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017
No Jenis Pekerjaan
Frekuensi
(Orang)
Persentase
(%)
1. Pegawai Sipil 5 5%
2. Pegawai Swasta 56 56%
3. Pegawai Negri 23 23%
4. Lainya 17 17%
Total 100 100%
Sumber : Data Penelitian yang diolah, 2017 aa
60
Tabel diatas menunjukan bahwa dari 100 responden, terdapat sebanyak
61 % responden berpendidikan terakhir Perguruan Tinggi. Dan ada 29%
responden yang berpendidikan terakhir SMA.
5. Karakteristik Responden berdasarkan Pendapatan perbulan
Karakteristik responden berdasarkan pendapatan perbulan pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 5.5
Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendapatan perbulan
No Pendapatan Frekuensi
(Orang)
Persentase
(%)
1 Rp.3.000.000-Rp.5.000.000 7 7%
2 Rp.5.000.000-Rp.7.000.000 43 43%
3 > Rp.7.000.000 50 50%
Total 100 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017
Berdasarkan data diatas dari 100 responden yang menginap di
GTV Hotel & Service Apartment terdapat 50% yang berpendapatan diatas
Rp.7.000.000, dan yang berpendapatan Rp.5.000.000 - Rp.7.000.000
sebanyak 43,0% dan sisanya yang terakhir yang berpendapatan
Rp.3.000.000-Rp.5.000.000 ada 7%.
5.2 Pembahasan
5.2.1 Analisis Deskriptif Statistik
Penelitian ini terdiri dari 3 variabel yaitu fasilitas, lokasi
dan keputusan menginap. Deskripsi data yang disajikan meliputi
Minimum, Maximum, Mean (M) dan standar deviasi (SD). Penentuan
kategori kecenderungan dari tiap – tiap variabel didasarkan pada
kategori menurut Sutrisno Hadi (2002: 135)
61
Tabel 5.6
Data Deskriptif Variabel
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
X1 100 11 20 14.65 2.302
X2 100 10 20 14.82 2.560
Y 100 9 20 14.80 2.482
Valid N
(listwise) 100
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017
Perhitungan berdasarkan nilai rata – rata dan standar deviasi adalah
sebagai beriku:
1. Fasilitas (X1)
Hasil uji deskriptif pada variabel Fasilitas jumlah data (N) sebanyak
100 diperoleh nilai minimum sebesar 11, nilai maksimum sebesar 20,
nilai mean sebesar 14,65, dan nilai standar deviasi sebesar 2.302.
Jumlah butir pernyataan untuk variabel Fasilitas terdiri dari 4
pernyataan yang masing – masing mempunyai skor 1, 2, 3, 4, dan 5.
2. Lokasi (X2)
Hasil uji deskriptif pada variabel lokasi jumlah data (N) sebanyak 100
diperoleh nilai minimum sebesar 10, nilai maksimum sebesar 20, nilai
mean sebesar 14,82 dan nilai standar deviasi sebesar 2.560 Jumlah
butir pernyataan untuk variabel lokasi terdiri dari 4 pernyataan yang
masing – masing mempunyai skor 1, 2, 3, 4, dan 5.
62
3. Keputusan menginap (Y)
Hasil uji deskriptif pada variabel keputusan menginap jumlah data (N)
sebanyak 100 diperoleh nilai minimum sebesar 9, nilai maksimum
sebesar 20, nilai mean sebesar 14,80 dan nilai standar deviasi sebesar
2.482 Jumlah butir pernyataan untuk variabel keputusan menginap
terdiri dari 4 pernyataan yang masing – masing mempunyai skor 1, 2,
3, 4, dan 5.
5.2.2 Hasil Pengujian Validitas
Uji validitas atau derajat ketepatan mengukur sejauh mana ketepatan
dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Yamin &
Kurniawan (2009:23). Cara mengukurnya validitas melalui
menghitung harga koefisien korelasi sederhana (Pearson
Correlation) antara skor masing-masing butir dengan skor total dari
butir-butir tersebut sebagai kriterianya.
1. Fasilitas (X1)
Hasil pengujian validitas terhadap variabel Fasilitas (X1) dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel 5.7
Hasil Pengujian Validitas Variabel Fasilitas
Pernyataan Koefisien Korelasi Sig. Keterangan
1 0,524 0,000 Valid
2 0,775 0,000 Valid
3 0,767 0,000 Valid
4 0,709 0,000 Valid
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017
63
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item
pernyataan variabel Fasilitas yang tingkat signifikanya < 0,05 dan
tingkat korelasi > 0,1965 maka hal tersebut berarti bahwa secara
keseluruhan item pernyataan variabel fasilitas adalah valid.
2. Lokasi (X2)
Hasil pengujian validitas terhadap variabel Lokasi (X2) dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel 5.8
Hasil Pengujian Validitas Variabel Lokasi
Pernyataan Koefisien Korelasi Sig. Keterangan
5 0,837 0,000 Valid
6 0,837 0,000 Valid
7 0,771 0,000 Valid
8 0,771 0,000 Valid
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item
pernyataan variabel Lokasi yang tingkat signifikanya < 0,05 dan tingkat
korelasi > 0,1956 maka hal tersebut berarti bahwa secara keseluruhan
item pernyataan variabel lokasi adalah valid.
3. Keputusan Menginap (Y)
Hasil pengujian validitas terhadap variabel keputusan menginap (Y)
dapat dilihat sebagai berikut:
64
Tabel. 5.9
Tabel Uji Validitas Variabel Keputusan menginap
Pernyataan Koefisien
Korelasi
Sig. Keterangan
9 0,843 0,000 Valid
10 0,669 0,000 Valid
11 0,560 0,000 Valid
12 0,837 0,000 Valid
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item
pernyataan variabel keputusan menginap yang tingkat
signifikansinya < 0,05 dan tingkat korelasi > 0,1965 maka hal
tersebut berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan variabel
keputusan menginap adalah valid.
5.2.3 Hasil Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas/keandalan (derajat konsistensi) adalah
ukuran yang menunjukkan seberapa tinggi suatu instrument dapat
dipercaya atau dapat diandalkan, artinya reliabilitas menyangkut
ketepatan (dalam pengertian konsisten) alat ukur Mustafa (2009:44)
Uji reabilitas menggunakan koefisien Alpha Cronbach yang
dihitung baik berdasarkan varian skor setiap butir Mustafa (2009:45).
Jika koefisien reliabilitas hasil perhitungan menunjukan angka > 0,60,
maka dapat disimpulkan bahwa instrument yang bersangkutan
dinyatakan reliable. Hasil pengujian reliabilitas terhadap variabel
fasilitas (X1) dan lokasi (X2) terhadap keputusan menginap(Y) dapat
dilihat sebagai berikut:
65
Tabel 5.10
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
alpha
Reliabilitas
Minimum
Keterangan
Fasilitas 0,818 0,600 Reliabel
Lokasi 0,632 0,600 Reliabel
Keputusan
menginap
0,691 0,600 Reliabel
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017
Dari tabel pengujian reliabilitas, dapat diperoleh hasil
bahwa nilai alfa atau Cronbach’s Alpha untuk semua variabel adalah
> 0,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel telah
reliabel.
5.2.4 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan pengujian
hipotesis. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji
multikolineritas dan uji heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik
menggunakan SPSS 16.0 for Windows. Hasil uji prasyarat disajikan
berikut ini:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah nilai
residual berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan
untuk menguji salah satu asumsi dasar analisis regresi berganda, yaitu
variabel – variabel independen dam dependen harus berdistribusi
normal atau mendekati normal (Ghozali, 2012:1 60). Salah satu cara
untuk mengetahui kenormalan distribusi data adalah dengan teknik
66
Kolmogorov – Smirnov (K – S). Metode pengujian normal tidaknya
distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi variabel,
jika signifikan lebih besar dari 0,05 pada taraf signifikansi alpha 5%,
maka menunjukan distribusi data normal. Hasil uji normalitas untuk
masing – masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.11
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Fasilitas lokasi
Keputusan
menginap
N 100 100 100
Normal Parametersa Mean 14.76 14.78 14.80
Std. Deviation 2.487 2.596 2.482
Most Extreme
Differences
Absolute .130 .124 .126
Positive .130 .124 .126
Negative -.121 -.121 -.122
Kolmogorov-Smirnov Z 1.304 1.235 1.258
Asymp. Sig. (2-tailed) .067 .094 .084
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017
Berdasarkan hasil uji normalitas diatas dapat disimpulkan bahwa data
penelitian masing – masing variabel berdistribusi normal karena memiliki nilai
signifikan lebih besar dari 0,05
67
Grafik 5.1
Grafik Normal Probability plot
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 16.0, 2017
Selain grafik histogram, normalitas juga dapat dideteksi dengan
menggunakan grafik normal probability plot. Pada grafik normal
probability plot di atas terlihat titik-titik menyebar berhimpit di sekitar
garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.
Dari kedua grafik tersebut maka dapat dinyatakan bahwa model
regresi pada penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.
68
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi antar variable
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi yang tinggi diantara variable bebas. Metode pengujian
yang biasa digunakan yaitu dengan melihat nilai inflasion factor
(VIF) dan tolerance pada model regresi. Jika melihat VIF kurang
dari 10 tolerance lebih dari 0,1 maka model regresi bebas dari
Multikolinearitas. Hasil uji prasyarat multikolinieritas dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 5.12
Hasil Uji Multikolinieritas
Dimensi Tolerance VIF Kesimpulan
Fasilitas 0,225 4,442 Tidak terjadi
multikolinieritas
Lokasi 0,225 4,442 Tidak terjadi
multikolinieritas
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa masing – masing variabel
mempunyai nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF <10, sehingga
tidak terjadi multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual
padaa satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Ada beberapa
metode pengujian yang bisa digunakan antara lain uji glejser, uji
69
korelasi Spearman, Uji park dan melihat pola titik pada grafik
Scatter plot. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 5.13
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Signifikasi Kesimpulan
Fasilitas 0.391 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Lokasi 0.302 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel diatas bahwa nilai signifikansi uji t lebih
dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi
tidak ada masalah heteroskedastisitas.
5.2.5 Uji Analisis Regresi
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk menguji pengaruh beberapa variabel independen
atau variabel bebas yang terdiri dari variabel fasilitas (X1) dan
variabel lokasi (X2) terhadap variabel dependen atau variabel terikat
yaitu variabel keputusan menginap (Y), maka digunakan analisis
regresi berganda. Berikut ini akan dibahas hasi dari analisis regresi
berganda yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0
for Windows.
Persamaan regresi linier berganda :
Y = a + b1X1 + b2X2
Y = 0.620 + 0.627 X1 + 0.341X2
Keterangan :
Y : Variabel dependen
70
X1 X2 : Variabel independen
a : Nilai Konstanta
b1 b2 : Koefisien regresi
Penjelasan persamaan tersebut sebagai berikut :
1. Konstanta sebesar 0.620, artinya jika Fasilitas dan lokasi
keuntungannya nilainya 0, maka keputusan menginap nilainya sebesar
0.620.
2. Koefisien regresi variabel Fasilita sebesar 0.627, artinya jika fasilitas
mengalami kenaikan satu satuan, maka keputusan menginap akan
mengalami peningkatan sebesar 0.627 satuan dengan asumsi variabel
independen lainnya bernilai tetap.
3. Koefisien regresi variabel sebesar 0.341, artinya jika Lokasi mengalami
kenaikan satu satuan, maka keputusan menginap akan mengalami
peningkatan sebesar 0.341 satuan dengan asumsi variabel independen
lainnya bernilai tetap.
2. Analisis Koefisien determinasi R square ( R²)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui
seberapa besar kontribusi secara bersama-sama variabel fasilitas (X1) dan
lokasi (X2) terhadap keputusan menginap (Y). Menurut Ghozali
(2011:97) nilai koefisien determinasi adalah diantara nilai nol dan satu.
Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memproduksi variabel
dependen.
71
Tabel 5.14
Nilai Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
1 .891a .794 .790 1.139
a. Predictors: (Constant), X2, X1
Berdasarkan output diperoleh angka R square sebesar 0,794 atau
(79,4%). Hal ini menunjukan bawa presentase sumbangan pengaruh
variable independen fasilitas dan lokasi terhadap variabel keputusan
menginap. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dimasukan kedalam model penelitian ini.
Tabel 5.15
Nilai Koefisien Determinasi
Fasilitas (X1) terhadap keputusan menginap (Y)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .877a .769 .766 1.200
a. Predictors: (Constant), X1
Besarnya nilai R Square yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah
0,769 yang berarti 76,9% variabel fasilitas (X1) dapat menjelaskan
secara parsial terhadap keputusan menginap (Y).
Tabel 5.16
Nilai Koefisien Determinasi
Lokasi (X2) tehadap Keputusan menginap (Y)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .847a .718 .715 1.326
a. Predictors: (Constant), X2
72
Besarnya nilai R Square yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah
0,718 yang berarti 71,8% variabel Lokasi (X2) dapat menjelaskan
secara parsial terhadap keputusan menginap (Y).
5.2.6 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan
diterima atau ditolak. hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
terkait pengaruh variabel fasilitas dan variabel lokasi terhadap
keputusan menginap. Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Uji t (Uji koefisien regresi secara parsial)
Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelasan atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Pengambilan keputusan
ini dilakukan berdasarkan perbandingan nilai signifikansi dari nilai
thitung masing – masing koefisien regresi dengan tingkat signifikan
yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 5% (α= 0,05), jika signifikansi
thitung lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol (Ho) diterima yang
artinya variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen. Sedangkan jika signifikansi thitung lebih kecil dari 0,05,
maka (Ho) ditolak yang artinya variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen (Ghozali, 2012). Penjelasan untuk uji t
pada masing – masing variabel independen adalah sebagai berikut:
73
Tabel 5.17
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .620 .743 .833 .407
X1 .627 .105 .582 5.987 .000
X2 .341 .099 .335 3.448 .001
a. Dependent Variable: Y
1. Fasilitas
Dari Tabel diatas dapat kita lihat bahwa nilai t hitung pada
variabel fasilitas adalah sebesar 5.987 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,000. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu
(5.987 > 1.984) dan nilai signifikansinya (0,000 < 0,05) maka
Ho ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulan : variabel fasilitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan menginap.
2. Lokasi
Dari Tabel diatas dapat kita lihat bahwa nilai t hitung pada
variabel lokasi adalah sebesar 3,448 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,001. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel
yaitu (3,448 > 1,984) dan nilai signifikansinya 0,001 < 0,05
maka Ho ditolak dan Ha diterima.
74
Kesimpulan : variabel lokasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan menginap.
1. Uji F (Uji koefisien regresi secara bersama-sama)
Uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel
independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh
secara simultan terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan
dilakukan berdasarkan perbandingan nilai Fhitung dengan melihat
tingkat signifikansi, kemudian membandiingkan dengan taraf
signifikansi yang telah ditetapkan (5% atau 0,05). Jika signifikansi
Fhitung lebih kecil dari 0,05, maka (Ho) ditolak yang artinya variabel
independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2012).
Tabel 5.18
Hasil Estimasi Regresi Berganda (Uji F)
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 484.241 2 242.120 186.751 .000a
Residual 125.759 97 1.296
Total 610.000 99
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan uji ANOVA atau F test yang dapat dilihat pada
Tabel, maka dapat diperoleh F hitung sebesar 186.751 dengan
tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas jauh lebih kecil
dari pada 0,05 (0,000 < 0,05) dan F hitung lebih besar dari F tabel
75
(186.751 > 3,096) maka dapat dinyatakan bahwa variabel dependen
yang meliputi fasilitas (X1) dan Lokasi (X2) secara simultan atau
bersama-sama mempengaruhi variabel keputusan menginap (Y) secara
signifikan.
5.3 Interprestasi Data
Berdasarkan hasil analisis pada SPSS versi 16.0 yang dilakukan oleh
peneliti, menyatakan bahwa dari ketiga hipotesis yang di paparkan oleh
peneliti dalam bab sebelumnya bisa di terima.
1. Hipotesis pertama dapat di terima dengan hasil perbandingan
thitung dengan ttabel 5.987 >1.987 dan hasil signifikasi 0,000 < 0,05
yang berarti nilai signifikan dari tabel 5.17 lebih kecil dari batas
nilai signifikansi yang menjadi batasan pada pengolahan data
statistik yang peneliti lakukan.
2. Hipotesis kedua dapat di terima dengan hasil perbandingan
thitung dengan ttabel 3.448 > 1.987 dan hasil signifikasi 0,001 < 0,05
yang berarti nilai signifikan dari tabel 5.17 lebih kecil dari batas
nilai signifikansi yang menjadi batasan pada pengolahan data
statistik yang peneliti lakukan, dan hipotesis kedua dapat
diterima.
3. Hipotesis ketiga menyatakan Fhitung = 108.751 > dari Ftabel =
3.096 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05, artinya
penelitian ini jika di teliti secara bersama-sama fasilitas dan
lokasi mempunyai tingkat signifikan terhadap keputusan menginap.
76
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pengaruh Fasilitas terhadap keputusan menginap
Pengaruh Fasilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
keputusan menginap. Hal ini didukung oleh hasil uji hipotesis R2
(R
Square) sebesar 0.769 berarti 76,9% variabel fasilitas (X1) dapat
menjelaskan secara parsial terhadap variabel kaputusan menginap (Y).
didukung pula hasil uji t bahwa t hitung variabel keputusan menginap lebih
besar dari pada t tabel (5.987 > 1.984) dengan tingkat signifikan di bawah
0,05 yaitu 0,000 menunjukan bahwa variabel fasilitas secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan menginap.
2. Pengaruh lokasi terhadap keputusan menginap
Pengaruh lokasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
keputusan menginap. Hal ini didukung oleh hasil uji hipotesis R2
(R
Squre) sebesar 0,715 berarti 71,5% variabel lokasi (X2) dapat
menjelaskan secara parsial terhadap variabel keputusan menginap (Y)
didukung pula pada uji t bahwa t hitung variabel lokasi lebih besar dari
pada nilai ttabel (3.448 > 1.984) dengan tingkat signifikan
77
dibawah 0,05 yaitu 0,001. Menunjukan bahwa variabel lokasi secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan menginap.
3. Pengaruh fasilitas dan lokasi terhadap keputusan menginap secara
simultan.
Fasilitas dan lokasi terhadap keputusan menginap secara simultan
signifiakan terhadap keputusan menginap. Hal ini didukung oleh hasil uji
F hitung lebih besar dari F tabel (186.751 > 3.090). maka variabel fasilitas
dan lokasi berpengaruh terhadap keputusan menginap dan didukung pula
dengan tingkat signifikan dibawah 0,05 yaitu 0,000. Menunjukan bahwa
variabel fasilitas dan lokasi secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap keputusan menginap.
6.2 Saran
1. Bagi perusahaan
Dari hasil pembahasan ditemukan kamar yang bersih dan nyaman
merupakan faktor yang dominan dari fasilitas. Setiap room boy yang
bekerja di Gtv Hotel harus memastikan bahwa kamar yang akan
ditempati tamu harus benar - benar bersih dan tertata rapi. Jika
terdapat perabot kamar yang rusak hendaknya segera diperbaiki agar
tidak mengganggu kenyamanan para tamu pada saat menempati
kamar tersebut, selain itu keterjangkauan merupakan faktor yang
dominan dari lokasi. Hal ini memberikan pertimbangan bagi
pihak hotel agar memperhatikan kemudahan untuk menjangkau
78
lokasi hotel apabila pada suatu saat ingin berpindah lokasi atau
memperluas usahanya dengan mendirikan hotel baru.
2. Bagi Akademisi
Sebagai bahan referensi atau kepustakaan bagi mereka yang akan
membutuhkan informasi dalam bidang pemasaran khususnya
mengenai fasilitas, lokasi dan keputusan menginap.
3. Bagi Peneliti
Peneliti selanjutnya bisa menambah variabel bebas dalam
penelitian agar hasil penelitian bisa menjadi suatu ukuran yang
dilihat untuk menentukan variabel apa yang memiliki pengaruh
paling besar dalam peningkatan keputusan menginap pada
konsumen
Top Related