LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
TAHUN ANGGARAN 2018
DIREKTORAT INDUSTRI MINUMAN, HASIL TEMBAKAU DAN BAHAN PENYEGAR DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA
i
KATA PENGANTAR
Terwujudnya kepemimpinan yang baik (Good Governance) merupakan tuntutan bagi
terselenggaranya manajemen pemerintahan dan pembangunan yang berdaya guna, berhasil
guna dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Hal ini diamanatkan dalam Tap. MPR RI No.
XI/MPR/1998 dan Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Kedua produk hukum tersebut
menegaskan tekad bangsa Indonesia untuk bersungguh-sungguh mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan Negara dan pembangunan yang didasarkan pada prinsip-
prinsip pemerintahan yang baik. Dalam rangka itu, diperlukan pengembangan dan penerapan
sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan nyata melalui suatu media
pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik.
Sebagai tindak lanjut Tap MPR RI dan Undang-Undang tersebut, pemerintah melalui
Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
mewajibkan tiap pimpinan Kementerian/Lembaga membuat laporan akuntabilitas kinerja
secara berjenjang serta berkala untuk disampaikan kepada atasannya.
Untuk memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud, Direktorat Industri Minuman,
Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar, Direktorat Jenderal Industri Agro, Kementerian
Perindustrian menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun
Anggaran 2018 sebagai gambaran keberhasilan capaian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
selama tahun 2018.
Diharapkan laporan ini dapat menjadi bahan masukan bagi pemangku kepentingan
dan umpan balik bagi jajaran Kementerian Perindustrian untuk meningkatkan kinerja masing-
masing satuan unit untuk masa yang akan datang, khususnya untuk tahun 2019 yang sedang
berjalan ini dan dalam menghadapi era Industri 4.0.
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 107/M-IND/PER/11/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Direktorat Industri Minuman, Hasil
Tembakau dan Bahan Penyegar sebagai unit kerja pendukung pimpinan di bidang Industri
Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
serta pembimbingan teknis dan evaluasi di bidang Industri Minuman, Hasil Tembakau dan
Bahan Penyegar. Dalam mengemban tugas tersebut, Direktorat Industri Minuman, Hasil
Tembakau dan Bahan Penyegar menetapkan visi sesuai Rencana Strategis (Renstra) Tahun
2015 – 2019 yaitu “Terbangunnya Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
yang Tangguh dan Berdaya Saing”, dengan misi mendorong tumbuhnya investasi yang
mampu menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat. Untuk mewujudkan visi dan misi
tersebut, telah ditetapkan Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2018 serta
kebijakan, program dan kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Secara umum, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar telah
berhasil melaksanakan tugas pokok, fungsi dan misi yang diembannya dengan mewujudkan
tujuan dan sasaran tahun 2018. Hal ini dapat dilihat dari hasil-hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan pada tahun tersebut.
Capaian Indikator Kinerja Tujuan (IKT) dapat diukur dari indikator kinerja : 1) Laju
pertumbuhan PDB industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar dengan target
sebesar 2,21 – 2,60%, sampai dengan triwulan III tahun 2018 diperkirakan pertumbuhan
mencapai 2,96% yang mana PDB industri minuman dan tembakau pada periode yang sama
di tahun 2017 hanya sebesar 81 Trilyun Rupiah meningkat menjadi 84 Trilyun Rupiah di tahun
2018 ini. 2) Kontribusi PDB industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar terhadap
PDB nasional dengan target sebesar 1,28 – 1,30%, pada tahun 2018 kontribusi industri ini
hanya sebesar 130 Trilyun Rupiah atau hanya 1,18% dari PDB Nasional yang mencapai
angka 11.028 Trilyun Rupiah; 3) Penyerapan tenaga kerja di sektor industri minuman, hasil
tembakau dan bahan penyegar dengan target sebesar 0,79 – 0,80 juta orang, pada tahun
2018 tercatat sampai triwulan III hanya sebanyak 0,69 juta tenaga kerja di sektor industri
minuman dan hasil tembakau.
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis sebagaimana terdapat pada Perjanjian
Kinerja sebagian besar juga sudah memenuhi target, terutama jumlah unit industri besar
sedang yang tumbuh yang mencapai 122,4 %. Indikator yang memperoleh capaian 100%
adalah infrastruktur kompetensi yang terbentuk dan anggaran yang diblokir. Sedangkan
indikator kontribusi ekspor produk industri terhadap ekspor nasional mencapai 93,89%.
Capaian yang agak rendah terdapat pada indikator nilai investasi dan produktivitas SDM
iii
industri. Capaian Indikator Kinerja berdasarkan RPJMN 2015 – 2019 juga cukup baik karena
target untuk indikator sasaran “Meningkatnya populasi industri minuman dan tembakau”
tercapai seluruhnya. Namun, target untuk indikator sasaran “Meningkatnya daya saing industri
minuman dan tembakau” tidak sepenuhnya tercapai karena adanya pemblokiran anggaran.
Pada tahun 2018, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp. 45.031.650.000,- (Empat Puluh Lima Milyar Tiga
Puluh Satu Juta Enam Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Namun anggaran tersebut mengalami
pemblokiran sangat tinggi yaitu mencapai 35,03%. Pemblokiran anggaran berhasil diturunkan
menjadi hanya sebesar 6,07% di Triwulan III setelah disetujuinya relokasi anggaran untuk
Pembangunan Pusat Pengembangan Kompetensi Industri Pengolahan Kakao Terpadu II
sebesar Rp. 13.536.150.000,-. Namun di Triwulan IV, pagu tersebut mengalami penghematan
dan relokasi menjadi Rp. 31.927.280.000,- (Tiga Puluh Satu Milyar Sembilan Ratus Dua Puluh
Tujuh Juta Dua Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah).
Realisasi keuangan Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
pada tahun 2018 mencapai 90,50%, yaitu sebesar Rp. 28.881.922.000,- (Dua Puluh Delapan
Milyar Delapan Ratus Delapan Puluh Juta Sembilan Ratus Dua Puluh Dua Rupiah). Capaian
realisasi keuangan ini merupakan yang tertinggi di tingkat unit eselon II di lingkungan
Direktorat Jenderal Industri Agro.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan dan pencapaian kinerja
Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar tahun 2018 antara lain: 1)
adanya blokir anggaran sebesar 6,07% yang tidak dapat dibuka hingga akhir periode; 2)
beberapa kegiatan baru dapat dilaksanakan setelah pembukaan blokir pada bulan September
2018, sehingga sedikit menghambat pelaksanaan kegiatan yang seharusnya dapat dimulai
dari awal tahun 2018.
Hal-hal yang direkomendasikan untuk pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya
antara lain : meningkatkan koordinasi antar sektor terkait dalam hal kebijakan yang
mendukung kondusifnya iklim usaha industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar;
serta menyelaraskan pelaksanaan kegiatan dengan perencanaan yang telah disusun secara
lebih terstruktur selama 12 bulan dan berdasarkan pada Rencana Penarikan Anggaran.
Dengan disusunnya LAKIP Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan
Penyegar Tahun Anggaran 2018 ini, diharapkan dapat diketahui sejauh mana keberhasilan
Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar mencapai sasaran pada
tahun 2018.
DAFTAR ISI
iv
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
RINGKASAN EKSEKUTIF .....................................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iv DAFTAR TABEL .................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI .................................................... 1
C. PERAN STRATEGIS ORGANISASI ................................................................... 2
D. STRUKTUR ORGANISASI ................................................................................. 4
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .................................................... 12
A. RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI MINUMAN, HASIL
TEMBAKAU DAN BAHAN PENYEGAR ............................................................ 12
B. RENCANA KINERJA DIREKTORAT INDUSTRI MINUMAN, HASIL TEMBAKAU
DAN BAHAN PENYEGAR TAHUN 2018 ......................................................... 17
C. RENCANA ANGGARAN DIREKTORAT INDUSTRI MINUMAN, HASIL
TEMBAKAU DAN BAHAN PENYEGAR TAHUN 2018 ..................................... 19
D. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 .............................................................. 22
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .................................................................................. 23
A. ANALISIS CAPAIAN KINERJA DIREKTORAT INDUSTRI MINUMAN, HASIL
TEMBAKAU DAN BAHAN PENYEGAR ............................................................ 23
B. AKUNTABILITAS KEUANGAN ......................................................................... 41
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................. 45
LAMPIRAN………………………………………………………………………………………..…48
DAFTAR TABEL
v
Tabel 1. Sektor Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
Berdasarkan KBLI 2015 ................................................................................................................ 3
Tabel 2. Rencana Aksi Pembangunan Industri Pangan Tahun 2015 - 2019 ......................................... 16
Tabel 3. Rencana Kinerja Tahun 2018 ..................................................................................................... 17
Tabel 4. Pagu Anggaran Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
TA 2018 ........................................................................................................................................ 20
Tabel 5. Perjanjian Kinerja Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
Tahun 2018 .................................................................................................................................. 22
Tabel 6. Target, Realisasi, dan Capaian Indikator Kinerja Tujuan ......................................................... 23
Tabel 7. Capaian Kinerja Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
TA 2018 ........................................................................................................................................ 26
Tabel 8. Capaian IKS dari Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri Minuman,
Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar ...................................................................................... 27
Tabel 9. Capaian IKS dari Meningkatnya Daya Saing dan Produktivitas Sektor Industri Minuman,
Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar ...................................................................................... 30
Tabel 10. Capaian IKS dari Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian
yang berdaya saing dan berkelanjutan ...................................................................................... 32
Tabel 11. Capaian IKS dari Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta
pengendalian yang berkualitas dan akuntabel ......................................................................... 35
Tabel 12. Capaian Kinerja Berdasarkan RPJMN 2015 - 2019 ................................................................. 36
Tabel 13. Capaian Dari Sasaran Meningkatnya Populasi Industri Minuman dan Tembakau................ 37
Tabel 14. Capaian Dari Sasaran Meningkatnya Daya Saing Industri Minuman dan Tembakau........... 39
Tabel 15. Realisasi Anggaran Belanja Triwulan IV DIPA T.A 2018 Direktorat IndustrI Minuman,
Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar ..................................................................................... 42
Tabel 16. Jumlah Biaya yang Dibutuhkan untuk Mewujudkan Sasaran (cost per outcome) ................. 44
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar........................................................ 5
Gambar 2. Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Tujuan Tahun 2017 dan 2018...... 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Industri dalam perekonomian suatu negara merupakan sumber pertumbuhan.
Industrialisasi dapat meningkatkan aktivitas ekonomi, produktivitas dan peningkatan
standar hidup. Peran sektor industri manufaktur Indonesia terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB) semakin penting karena pertumbuhannya yang telah
melampaui sektor lain. Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
merupakan industri yang mengolah bahan baku air, hasil pertanian, perkebunan dan
peternakan menjadi produk jadi yang siap dikonsumsi. Sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
melakukan pembinaan terhadap industri minuman, hasil tembakau dan bahan
penyegar agar dapat tumbuh dan berdaya saing.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 150/M-IND/PER/12/2011
tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
di Lingkungan Kementerian Perindustrian, pengukuran kinerja digunakan sebagai
dasar untuk menilai keberhasilan dan/atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi
dan Misi instansi/unit kerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja Industri Minuman, Hasil
Tembakau dan Bahan Penyegar disusun untuk mengetahui kinerja Direktorat
Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar dalam kurun waktu satu
tahun.
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI
Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar
mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan Rencana Induk
Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), Kebijakan Industri Nasional (KIN),
penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana
dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri,
perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan
teknis pengembangan industri di bidang industri minuman, hasil tembakau, dan
bahan penyegar.
2
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 182
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-IND/PER/11/2015 Direktorat
Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar menyelenggarakan
fungsi:
a. penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan
pengembangan industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar;
b. pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi
industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar;
c. penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan
industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri,
pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana
industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri,
penanaman modal dan fasilitas industri serta kebijakan teknis pengembangan
industri di bidang industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar;
d. penyiapan penyusunan dan pelaksanaan norma, standar, prosedur,
kriteria di bidang perencanaan, perizinan, data dan informasi industri
minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar;
e. penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
perencanaan, perizinan, data dan informasi industri minuman, hasil
tembakau, dan bahan penyegar;
f. pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia, standar industri
hijau, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia pada industri
minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar; dan
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.
C. PERAN STRATEGIS ORGANISASI
Sebagai bagian dari Industri Nasional, Direktorat Industri Minuman, Hasil
Tembakau dan Bahan Penyegar memiliki peran yang sangat penting bagi
pengembangan industri nasional secara keseluruhan. Hal ini mengingat bahwa
Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar merupakan
industri yang mengolah hasil pertanian dan perkebunan yang sebagian besar bahan
bakunya berasal dari dalam negeri sehingga diharapkan Industri Minuman, Hasil
Tembakau dan Bahan Penyegar mampu meningkatkan nilai tambah yang tinggi di
dalam negeri serta mampu memberikan konstribusi sebesar-besarnya bagi
3
peningkatan ekspor nasional, mengurangi impor, meningkatkan penyerapan tenaga
kerja serta mendorong pengembangan investasi di bidang Direktorat Industri
Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar.
Untuk mewujudkan peran pembinaan tersebut maka peran Strategik
Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar meliputi
Pembinaan Industri sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 30/M-
IND/PER/7/2017 tentang Jenis-Jenis Industri Dalam Pembinaan Direktorat Jenderal
dan Badan di Lingkungan Kementerian Perindustrian sebagaimana tercantum
dalam Tabel 1.
Tabel 1. Sektor Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Berdasarkan KBLI 2015
NO. KBLI 2015
URAIAN
1. 10312 INDUSTRI PELUMATAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN
2. 10313 INDUSTRI PENGERINGAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN
3. 10314 INDUSTRI PEMBEKUAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN
4. 10320
INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN DALAM KALENG
5. 10330 INDUSTRI PENGOLAHAN SARI BUAH DAN SAYURAN
6. 10399
INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN LAINNYA BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN
7. 10510 INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU SEGAR DAN KRIM
8. 10520 INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU BUBUK DAN SUSU KENTAL
9. 10531 INDUSTRI PENGOLAHAN ES KRIM
10. 10532 INDUSTRI PENGOLAHAN ES SEJENISNYA YANG DAPAT DIMAKAN (BUKAN ES BATU DAN ES BALOK)
11. 10590 INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK DARI SUSU LAINNYA
12. 10723 INDUSTRI SIROP
13. 10731 INDUSTRI KAKAO
14. 10732 INDUSTRI MAKANAN DARI COKELAT DAN KEMBANG GULA
15. 10733 INDUSTRI MANISAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN KERING
16. 10761 INDUSTRI PENGOLAHAN KOPI
17. 10762 INDUSTRI PENGOLAHAN HERBAL (HERB INFUSION)
18. 10763 INDUSTRI PENGOLAHAN TEH
19. 10791 INDUSTRI MAKANAN BAYI
20. 10795 INDUSTRI KRIMER NABATI
4
NO. KBLI 2015
URAIAN
21. 11010 INDUSTRI MINUMAN BERALKOHOL HASIL DESTILASI
22. 11020
INDUSTRI MINUMAN BERALKOHOL HASIL FERMENTASI ANGGUR DAN HASIL PERTANIAN LAINNYA
23. 11031 INDUSTRI MINUMAN BERALKOHOL HASIL FERMENTASI MALT
24. 11032 INDUSTRI MALT
25. 11040 INDUSTRI MINUMAN RINGAN
26. 11050 INDUSTRI AIR MINUM DAN AIR MINERAL
27. 11090 INDUSTRI MINUMAN LAINNYA
28. 12011 INDUSTRI KRETEK
29. 12012 INDUSTRI ROKOK PUTIH
30. 12019 INDUSTRI ROKOK LAINNYA
31. 12091 INDUSTRI PENGERINGAN DAN PENGOLAHAN TEMBAKAU
32. 12099
INDUSTRI BUMBU ROKOK SERTA KELENGKAPAN ROKOK LAINNYA
33. 35302 PRODUKSI ES
34. 71209 ANALISIS DAN UJI TEKNIS LAINNYA
35. 74100 AKTIVITAS PERANCANGAN KHUSUS
36. 82920 AKTIVITAS PENGEPAKAN
D. STRUKTUR ORGANISASI
Dalam menjalankan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang tertuang dalam
Peraturan Menteri Perindustrian No.107/M-IND/PER/10/2015, Direktorat Industri
Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar terdiri atas 4 Subdirektorat yaitu:
Subdirektorat Program Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan
Bahan Penyegar; Subdirektorat Industri Minuman Ringan dan Pengolahan Hasil
Hortikultura; Subdirektorat Industri Pengolahan Susu dan Minuman Lainnya;
dan Subdirektorat Industri Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar, serta 1
Subbagian Tata Usaha. Struktur organisasi Direktorat Industri Minuman, Hasil
Tembakau dan Bahan Penyegar dapat dilihat pada Gambar 1.
5
Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau
dan Bahan Penyegar
1. Subdirektorat Program Pengembangan Industri Minuman, Hasil
Tembakau, dan Bahan Penyegar
Subdirektorat Program Pengembangan Industri Minuman, Hasil
Tembakau, dan Bahan Penyegar mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan dan penyusunan rencana, program, anggaran,
evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data, serta
penyajian informasi di bidang industri minuman, hasil tembakau, dan bahan
penyegar.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Subdirektorat
Program Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan
Penyegar menyelenggarakan fungsi:
a) Penyiapan bahan perumusan dan penyusunan rencana, program, dan
anggaran di bidang industri minuman, hasil tembakau, dan bahan
penyegar; dan
b) Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan
data, serta penyajian informasi di bidang industri minuman, hasil
tembakau, dan bahan penyegar.
Subdirektorat Program Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau,
dan Bahan Penyegar terdiri atas:
6
a) Seksi Program;
Seksi Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan dan penyusunan rencana, program, dan anggaran di bidang
industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar.
b) Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data, serta
penyajian informasi di bidang industri minuman, hasil tembakau, dan
bahan penyegar.
2. Subdirektorat Industri Minuman Ringan dan Pengolahan Hasil
Hortikultura;
Subdirektorat Industri Minuman Ringan dan Pengolahan Hasil
Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri,
pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan
dan penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas
industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri
minuman ringan dan pengolahan hasil hortikultura.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Subdirektorat
Industri Minuman Ringan dan Pengolahan Hasil Hortikultura
menyelenggarakan fungsi:
a) Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri ke
seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan
sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam,
pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan
inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan
standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi,
penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan
informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan
Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia di bidang industri minuman ringan dan pengolahan hasil
hortikultura; dan
7
b) Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri
strategis, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan
bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan
penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi,
penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan
pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan
kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri minuman
ringan dan pengolahan hasil hortikultura.
Subdirektorat Industri Minuman Ringan dan Pengolahan Hasil Hortikultura
terdiri atas:
1) Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri;
Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan penyebaran industri ke seluruh wilayah pengembangan
industri, penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri,
pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan
teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan,
penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta
pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi
perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan
pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri minuman ringan
dan pengolahan hasil hortikultura.
2) Seksi Pemberdayaan Industri.
Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri strategis,
peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan
kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan
penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi,
penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan
pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan
kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri minuman
ringan dan pengolahan hasil hortikultura.
8
3. Subdirektorat Industri Pengolahan Susu dan Minuman Lainnya;
Subdirektorat Industri Pengolahan Susu dan Minuman Lainnya
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan
sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan
penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas
industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri
pengolahan susu dan minuman lainnya. Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, Subdirektorat Industri Pengolahan Susu dan
Minuman Lainnya menyelenggarakan fungsi:
a) Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri
ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan
pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber
daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri,
kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan
pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem
informasi, penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan,
perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan
pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia di bidang industri pengolahan susu dan
minuman lainnya; dan
b) Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri
strategis, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan
penyiapan bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan
pengamanan dan penyelamatan industri, penyiapan bahan
pelaksanaan promosi, penanaman modal, dan pemberian fasilitas
industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan standar industri
hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan industri
di bidang industri pengolahan susu dan minuman lainnya.
Subdirektorat Industri Pengolahan Susu dan Minuman Lainnya terdiri atas:
a) Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri;
9
Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan penyebaran industri ke seluruh wilayah pengembangan
industri, penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri,
pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan
teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan,
penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta
pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi
perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan
pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri pengolahan
susu dan minuman lainnya.
b) Seksi Pemberdayaan Industri.
Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri
strategis, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan
bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan
penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi,
penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan
pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan
kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri pengolahan
susu dan minuman lainnya.
4. Subdirektorat Industri Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar;
Subdirektorat Industri Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran
industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan
prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri,
perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan
teknis pengembangan industri di bidang industri hasil tembakau dan bahan
penyegar.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Subdirektorat
Industri Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar menyelenggarakan fungsi:
10
a) Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri ke
seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan
sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam,
pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan inovasi,
serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi
dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis
dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta
penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia
dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri hasil
tembakau dan bahan penyegar; dan
b) Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri
strategis, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan
bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan
penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi,
penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan
pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan
kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri hasil tembakau
dan bahan penyegar.
Subdirektorat Industri Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar terdiri atas:
a) Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri;
Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
penyebaran industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan
bahan pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber
daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas
dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan
standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi,
penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta
bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi
industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar
Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di
bidang industri hasil tembakau dan bahan penyegar.
b) Seksi Pemberdayaan Industri.
11
Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri strategis,
peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja
sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan
industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi, penanaman modal, dan
pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan
standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis
pengembangan industri di bidang industri hasil tembakau dan bahan
penyegar.
5. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha
dan rumah tangga Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan
Penyegar.
12
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI MINUMAN, HASIL TEMBAKAU
DAN BAHAN PENYEGAR
1) Visi Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
Rencana strategis Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan
Penyegar tahun 2015 – 2019 telah disusun berdasarkan tugas pokok dan fungsi
Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar, yang mengacu
pada Renstra Direktorat Jenderal Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan
Penyegar mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan
teknis dan evaluasi di bidang industri minuman, hasil tembakau dan bahan
penyegar. Sesuai yang ditetapkan dalam Renstra, visi Direktorat Industri Minuman,
Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar hingga tahun 2019 adalah ”Mewujudkan
Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar yang Tangguh dan
Berdaya Saing Global pada Tahun 2025”.
2) Misi Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
Untuk mewujudkan visi tersebut, misi yang diemban adalah:
a. Menjadi wahana pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat;
b. Menjadi pengganda kegiatan usaha produktif di sektor riil bagi masyarakat;
c. Menjadi wahana untuk memajukan kemampuan teknologi nasional;
d. Meningkatkan industri yang berbasis sumber daya alam;
e. Pengembangan SDM yang kompeten;
f. Mendukung ketahanan pangan dan ketersediaan energi alternatif.
3) Tujuan Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi Pembangunan Industri,
Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar menetapkan
tujuan pembangunan industri untuk 5 (lima) tahun ke depan yaitu meningkatnya
peran industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar dalam perekonomian
nasional.
13
Ukuran keberhasilan pencapaian dari tujuan tersebut (indikator kinerja
tujuan) adalah:
a. Laju pertumbuhan PDB industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar
sebesar 2,21 – 2,60%;
b. Kontribusi PDB industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar
terhadap PDB nasional sebesar 1,28 – 1,30%;
c. Penyerapan tenaga kerja di sektor industri minuman, hasil tembakau dan
bahan penyegar sebesar 0,79 – 0,80 juta orang.
4) Indikator Kinerja Utama
Berdasarkan arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) tahun 2005 – 2025 ditetapkan visi pembangunan industri
nasional yaitu Memantapkan Daya Saing Basis Industri Manufaktur yang
Berkelanjutan serta Terbangunnya Pilar Industri Andalan Masa Depan dengan
fokus prioritas pembangunan industri agro sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU)
adalah meningkatnya jumlah populasi usaha industri agro dengan postur yang lebih
sehat.
Indikator Kinerja Utama pada Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau
dan Bahan Penyegar adalah kontribusi ekspor produk industri pengolahan minuman
hasil tembakau dan bahan penyegar terhadap ekspor nasional setiap tahunnya
sebesar 0,8 – 0,9 %.
5) Sasaran Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
Sasaran Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
pada tahun 2018 yang merupakan sasaran tahun keempat pelaksanaan Rencana
Strategis Kementerian Perindustrian tahun 2015 – 2019 telah menetapkan sasaran
yang ingin dicapai dalam tahun 2019, adalah sebagai berikut:
Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholders)
Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya populasi dan persebaran industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar
Penyebaran dan pemerataan industri ke seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) dilakukan melalui pengembangan perwilayahan industri dengan
tujuan untuk meningkatkan kontribusi sektor industri pengolahan non-migas di luar
pulau jawa dan menumbuhkan populasi unit usaha industri besar dan sedang di luar
14
pulau jawa. Adapun meningkatnya populasi industri minuman, hasil tembakau dan
bahan penyegar diindikasikan dengan peningkatan jumlah unit industri pengolahan
industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar serta peningkatan nilai
investasi sektor pengolahan industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
sedang besar. Guna mencapai sasaran pengembangan industri nasional,
dibutuhkan pembiayaan investasi di sektor industri yang bersumber dari
penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing, serta penanaman
modal pemerintah, khususnya untuk pengembangan industri strategis. Upaya
mengatasi permasalah dan kendala serta mendukung pencapaian target kinerja
yang diamanatkan dilakukan melalui fasilitasi pemberian insentif fiskal seperti tax
holiday, tax allowance, BMDTP, dan Bea Masuk, serta fasilitasi pemberian insentif
non fiskal. Dengan demikian, indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran
strategis ini adalah :
1) Jumlah unit industri pengolahan minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar
besar sedang yang tumbuh
2) Nilai investasi di sektor industri pengolahan minuman, hasil tembakau dan
bahan penyegar
Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri minuman hasil tembakau
dan bahan penyegar dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan produk dalam
negeri dibandingkan dengan seluruh pangsa pasar dalam negeri maupun luar
negeri. Peningkatan data saing dan produktivitas dilakukan melalui pengembangan
inovasi dan penguasaan teknologi industri yang bertujuan meningkatkan efisiensi,
produktivitas, nilai tambah, daya saing, dan kemandirian industri minuman, hasil
tembakau dan bahan penyegar. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari
sasaran strategis ini adalah :
1) Kontribusi ekspor produk industri pengolahan minuman, hasil tembakau dan
bahan penyegar terhadap ekspor nasional setiap tahunnya.
2) Produktivitas SDM industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
15
Perspektif Bisnis Internal
Sasaran Strategis 1 : Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan
Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah :
1) Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
Perspektif Kelembagaan
Sasaran Strategis 1 : Terwujudnya birokrasi yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima
Reformasi Birokrasi merupakan upaya berkelanjutan yang setiap tahapannya
memberikan perubahan atau perbaikan birokrasi ke arah yang lebih baik. Reformasi
birokrasi berkaitan dengan penataan ulang proses birokrasi dan tingkat tertinggi
hingga terendah dan melakukan terobosan baru (innovation breakthrough) dengan
langkah-langkah bertahap, konkret, realistis, sungguh-sungguh, berfikir di luar
kebiasaan atau rutinitas yang ada, perubahan paradigma, dan dengan upaya luar
biasa. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah :
1) Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)
Sasaran Strategis 2 : Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel
Peningkatan kualitas penganggaran di lingkungan Direktorat Industri Minuman,
Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar diharapkan dapat menjamin keterkaitan dan
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan
dengan memperhatikan penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, dan
berkeadilan. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah :
1) Anggaran Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan
Penyegar yang diblokir
2) Kesesuaian rencana program dan kegiatan prioritas dengan Dokumen
Perencanaan
6) Arah Kebijakan dan Strategi Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
16
Sesuai dengan perubahan kondisi organisasi dan lingkungan strategis,
kebijakan yang diprioritaskan untuk mencapai tujuan dan sasaran Direktorat Industri
Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar sampai dengan tahun 2019 adalah
terwujudnya revitalisasi dan penumbuhan industri Minuman, Hasil Tembakau dan
Bahan Penyegar. Untuk itu arah kebijakan dan strategi pembangunan industri
minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar dilakukan dengan melaksanakan
pembangunan industri prioritas yang mengacu pada rencana aksi yang telah
diamanatkan oleh Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN). Tabel 2
menunjukkan Rencana Aksi Pembangunan Industri Pangan Tahun 2015 – 2019.
Tabel 2. Rencana Aksi Pembangunan Industri Pangan Tahun 2015 - 2019
No Industri Prioritas Rencana Aksi
INDUSTRI PANGAN a. Industri Bahan Penyegar:
bubuk cokelat, lemak cokelat, makanan dan minuman dari cokelat, suplemen dan pangan fungsional berbasis kakao.
b. Industri Pengolahan Buah-Buahan dan Sayur- sayuran: Buah/sayuran dalam kaleng, fruit/vegetable layer,
suplemen dan pangan fungsional berbasis limbah industri pengolahan buah.
1. Menjamin ketersediaan bahan baku (kualitas, kuantitas dan kontinuitas) melalui koordinasi dengan instansi terkait dan kemitraan serta integrasi antara sisi hulu dan sisi hilir didukung oleh infrastruktur yang memadai.
2. Menyiapkan SDM yang ahli dan berkompeten di bidang industri pangan melalui diklat industri dan pendampingan.
3. Meningkatkan kemampuan penguasaan dan pengembangan inovasi teknologi industri pangan melalui penelitian dan pengembangan yang terintegrasi.
4. Meningkatkan efisiensi proses pengolahan dan penjaminan mutu produk melalui penerapan GHP, GMP, dan HACCP, sertifikasi SNI dan halal, sertifikasi mutu lainnya, serta bantuan mesin/peralatan pengolahan produk pangan dan peningkatan kapasitas laboratorium uji mutu.
5. Mengkoordinasikan pengembangan sistem logistik untuk meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi produk pangan.
6. Memfasilitasi pembebanan PPN atas proses pengolahan pangan dengan nilai tambah kecil.
7. Memfasilitasi akses terhadap pembiayaan yang kompetitif bagi industri pangan skala kecil dan menengah.
8. Meningkatkan kerja sama industri internasional untuk alih teknologi,
17
No Industri Prioritas Rencana Aksi
peningkatan investasi dan penguasaan pasar ekspor.
9. Promosi dan perluasan pasar produk industri pangan di dalam dan luar negeri.
Sumber data : Rencana Induk Pembangunan Nasional 2015 - 2015
B. RENCANA KINERJA DIREKTORAT INDUSTRI MINUMAN, HASIL TEMBAKAU DAN
BAHAN PENYEGAR TAHUN 2018
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Rencana Strategis Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan
Bahan Penyegar Tahun 2015 – 2019, maka telah ditetapkan Indikator Kinerja Sasaran
(IKS) dari masing-masing sasaran strategis yang hendak dicapai oleh Direktorat Industri
Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar pada tahun 2018, serta kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan
Penyegar. Rencana Kinerja Tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Rencana Kinerja Tahun 2018
No Sasaran Strategis
(SS)
Indikator Kinerja Kegiatan
(IK)
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
1
Meningkatnya populasi dan persebaran industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
Jumlah unit industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar besar sedang yang tumbuh
- Pembangunan Pusat Pengembangan Kompetensi Industri Pengolahan Kakao Terpadu II
Nilai investasi di sektor industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
- Pengawasan dan
Pengendalian Industri Minuman Beralkohol
- Monitoring dan Koordinasi Pelaksanaan Sertifikasi Mesin Pelinting Sigaret
- Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Industri Pengolahan Kopi
- Penyusunan Rekomendasi Industri Pengolahan Buah
- Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha Industri Pengolahan Tembakau
18
No Sasaran Strategis
(SS)
Indikator Kinerja Kegiatan
(IK)
- Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha Industri Pengolahan Teh
- Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha Industri Pengolahan Susu
- Penyusunan Rekomendasi Industri Pengolahan Kakao
2
Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
Kontribusi ekspor produk industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar terhadap ekspor nasional setiap tahunnya
- Partisipasi Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar dalam Kegiatan ACCSQ dan CODEX
- Partisipasi Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar dalam Forum Kerjasama Dalam Negeri dan Luar Negeri
- Penyusunan/Revisi dan Pemberlakuan SNI di Lingkungan Industri Hasil Hortikultura Minuman Ringan dan Tembakau
- Penyusunan/revisi dan Pemberlakuan SNI di Lingkungan Industri Hasil Susu dan Minuman Lainnya
Produktivitas SDM industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
- Fasilitasi Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) Industri Makanan dan Minuman
- Bantuan Mesin dan Peralatan Teknologi Proses Es Balok Untuk Meningkatkan Daya Simpan Produk Hasil Laut
- Bantuan Mesin Peralatan Industri Pengolahan Teh
- Bimtek Industri Bahan Penyegar
- Bimtek Teknologi Pengolahan Susu
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
1.
Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan
Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
Penyusunan Rancangan
SKKNI/KKNI Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
PERSPEKTIF KELEMBAGAAN
19
No Sasaran Strategis
(SS)
Indikator Kinerja Kegiatan
(IK)
1.
Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel
Anggaran Direktorat Industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar yang diblokir
- Penyusunan dan Evaluasi Kinerja Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
- Kaji Tindak Pelaksanaan Program Kegiatan Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
- Sinkronisasi Program Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
C. RENCANA ANGGARAN DIREKTORAT INDUSTRI MINUMAN, HASIL TEMBAKAU
DAN BAHAN PENYEGAR TAHUN 2018
Pada tahun 2018, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp. 45.031.650.000,- (Empat Puluh Lima Milyar
Tiga Puluh Satu Juta Enam Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) untuk menjalankan seluruh
program kegiatannya. Komponen Input yang digunakan ditetapkan dan dihitung kebutuhan
anggarannya secara tetap oleh penanggung jawab kegiatan, dimana dalam merumuskan
Output harus mencerminkan sasaran kinerja Eselon II/Satker sesuai dengan tupoksi atau
penugasannya. Dalam melaksanakan penyusunan program kegiatan pada tahun 2018,
Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar melibatkan semua
pihak dan instansi terkait dengan melakukan Rapat Koordinasi yang dilaksanakan di
Jakarta.
Program/Kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau
dan Bahan Penyegar pada tahun 2018 meliputi 11 (sebelas) output utama yaitu:
1. Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong Iklim Investasi Industri Minuman,
Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
2. Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Dan Produktifitas
Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
3. SNI Yang Disusun/direvisi, Diberlakukan Dan Diawasi Di Industri Minuman, Hasil
Tembakau Dan Bahan Penyegar
4. Perusahaan Berbasis Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar Yang
Menerapkan Standar Mutu
5. Pusat Pengembangan Kompetensi Industri Pengolahan Kakao Terpadu
6. Rancangan SKKNI/KKNI Yang Disusun Di Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan
Bahan Penyegar
7. SDM Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar Yang Mengikuti Diklat
20
8. Bantuan Mesin Dan/atau Peralatan Dalam Rangka Pengembangan Industri Minuman,
Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
9. Bantuan Mesin Dan Peralatan Teknologi Proses Es Balok Untuk Meningkatkan Daya
Simpan Produk Hasil Laut
10. Perusahaan Di Sektor Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar Yang
Dimonitoring Dan Dikendalikan
11. Layanan Internal (overhead).
Berikut dipaparkan program dan sub program beserta anggaran di Direktorat Industri
Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar tahun anggaran 2018 pada Tabel 4.
Tabel 4. Pagu Anggaran Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar TA 2018
KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU (Rupiah)
07 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro
45.031.650.000
1834 Penumbuhan Dan Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau, Dan Bahan Penyegar
45.031.650.000
1834.027 Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong Iklim Investasi Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
2.084.688.000
001 Rekomendasi Kebijakan Insentif Fiskal 354.100.000
051 Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha Industri Pengolahan Tembakau
354.100.000
002 Rekomendasi Kebijakan Insentif Non-fiskal 1.343.638.000
052 Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha Industri Pengolahan Susu
368.800.000
053 Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Industri Pengolahan Kopi
327.526.000
054 Penyusunan Rekomendasi Industri Pengolahan Buah 360.362.000
055 Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha Industri Pengolahan Teh
286.950.000
003 Rekomendasi Kebijakan Disinsentif 386.950.000
056 Penyusunan Rekomendasi Industri Pengolahan Kakao 386.950.000
1834.031 Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Dan Produktifitas Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
620.900.000
001 Rekomendasi Kebijakan Insentif Non-fiskal 620.900.000
051 Partisipasi Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar Dalam Forum Kerjasama Dalam Negeri Dan Luar Negeri
335.450.000
052 Partisipasi Industri Minuman Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar Dalam Kegiatan Accsq Dan Codex
285.450.000
1834.032 SNI Yang Disusun/direvisi, Diberlakukan Dan Diawasi Di Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
1.340.350.000
21
KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU (Rupiah)
051 Penyusunan/revisi Dan Pemberlakuan Sni Di Lingkungan Industri Hasil Hortikultura Minuman Ringan Dan Tembakau
662.600.000
052 Penyusunan/revisi Dan Pemberlakuan Sni Di Lingkungan Industri Hasil Susu Dan Minuman Lainnya
677.750.000
1834.034 Perusahaan Berbasis Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar Yang Menerapkan Standar Mutu
372.813.000
051 Fasilitasi Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik (cppob) Industri Makanan dan Minuman
372.813.000
1834.035 Pusat Pengembangan Kompetensi Industri Pengolahan Kakao Terpadu
33.000.000.000
001 Tanpa Suboutput 33.000.000.000
051 Pembangunan Pusat Pengembangan Kompetensi Industri Pengolahan Kakao Terpadu Ii
33.000.000.000
1834.037 Rancangan Skkni/kkni Yang Disusun Di Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
681.900.000
051 Penyusunan Rancangan Skkni/kkni Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
681.900.000
1834.039 Sdm Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar Yang Mengikuti Diklat
700.000.000
052 Bimtek Teknologi Pengolahan Susu 300.000.000
062 Bimtek Industri Bahan Penyegar 400.000.000
1834.040 Bantuan Mesin Dan/atau Peralatan Dalam Rangka Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
1.705.380.000
055 Bantuan Mesin Peralatan Industri Pengolahan Teh 1.705.380.000
1834.041 Bantuan Mesin Dan Peralatan Teknologi Proses Es Balok Untuk Meningkatkan Daya Simpan Produk Hasil Laut
2.494.620.000
001 Tanpa Suboutput 2.494.620.000
051 Bantuan Mesin Dan Peralatan Teknologi Proses Es Balok Untuk Meningkatkan Daya Simpan Produk Hasil Laut
2.494.620.000
1834.043 Perusahaan Di Sektor Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar Yang Dimonitoring Dan Dikendalikan
711.669.000
001 Tanpa Suboutput 711.669.000
051 Monitoring Dan Koordinasi Pelaksanaan Sertifikasi Mesin Pelinting Sigaret
331.969.000
052 Pengawasan Dan Pengendalian Industri Minuman Beralkohol
379.700.000
1834.951 Layanan Internal (overhead) 1.319.330.000
051 Penyusunan Dan Evaluasi Kinerja Industri Minuman Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
329.400.000
052 Kaji Tindak Pelaksanaan Program Kegiatan Industri Minuman Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
689.680.000
053 Sinkronisasi Program Pengembangan Industri Minuman Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
300.250.000
T O T A L 45.031.650.000
22
D. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
Perjanjian Kinerja Tahun 2018 yang disusun berdasarkan rencana kinerja, dengan
didukung pembiayaan adalah sebagaimana pada Tabel 5.
Tabel 5. Perjanjian Kinerja Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Tahun 2018
No Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Target
Tahun 2018 (IK)
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
1
Meningkatnya populasi dan persebaran industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
1.
Jumlah unit industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar besar sedang yang tumbuh
125 Unit Usaha
2.
Nilai investasi di sektor industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
Rp. 22,61 Triliun
2
Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
1.
Kontribusi ekspor produk industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar terhadap ekspor nasional setiap tahunnya
1,8 - 1,9 %
2. Produktivitas SDM industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
Rp. 395,8 juta per tenaga
kerja per tahun
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
1.
Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan
1. Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
1 RSKKNI
PERSPEKTIF KELEMBAGAAN
1.
Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel
1. Anggaran Direktorat Industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar yang diblokir
20%
23
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. ANALISIS CAPAIAN KINERJA DIREKTORAT INDUSTRI MINUMAN, HASIL
TEMBAKAU DAN BAHAN PENYEGAR
1. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN
Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi Pembangunan Industri,
Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan bahan penyegar menetapkan tujuan
pembangunan industri untuk 5 (lima) tahun ke depan yaitu meningkatnya peran industri
minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar dalam perekonomian nasional. Ukuran
keberhasilan pencapaian dari tujuan tersebut (indikator kinerja tujuan) adalah:
a. Laju pertumbuhan PDB industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar
sebesar 2,21 – 2,60%;
b. Kontribusi PDB industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar terhadap
PDB nasional sebesar 1,28 – 1,30%;
c. Penyerapan tenaga kerja di sektor industri minuman, hasil tembakau dan bahan
penyegar sebesar 0,79 – 0,80 juta orang.
Target, realisasi dan persentase capaian Indikator Kinerja Tujuan pada tahun
2017 dan 2018, serta target tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Target, Realisasi, dan Capaian Indikator Kinerja Tujuan
Tujuan Indikator
Kinerja Tujuan Satuan
2017 2018 2019
Target Realisasi
Capaian (%)
Target Realisasi
Capaian (%)
Target
Meningkatnya peran industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar dalam perekonomian nasional
Laju Pertumbuhan PDB industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar
Persen 2,29 – 2,58
2,21 85,66 2,21 -2,60
2,69 121,7 2,66 – 3,15
Kontribusi PDB industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar terhadap PDB nasional
Persen 1,28 – 1,30
1,11 85,38 1,28 – 1,30
1,18 92,18 1,28 – 1,30
24
Tujuan Indikator
Kinerja Tujuan Satuan
2017 2018 2019
Target Realisasi
Capaian (%)
Target Realisasi
Capaian (%)
Target
Penyerapan tenaga kerja di sektor industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar
Juta Orang
0,75 – 0,79
0,44 55,69 0,79 – 0,80
0,69 87,34 0,79 – 0,80
Sumber data : BPS dan Pusdatin diolah Dit. Mintemgar
Laju pertumbuhan PDB Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan
Penyegar diukur melalui pertumbuhan nilai tambah sektor industri minuman, hasil
tembakau dan bahan penyegar sesuai data dari BPS. Laju pertumbuhan PDB industri
minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar dengan target sebesar 2,21 – 2,60%,
sampai dengan triwulan III tahun 2018 diperkirakan pertumbuhan mencapai 2,96%
yang mana PDB industri minuman dan tembakau pada periode yang sama di tahun
2017 hanya sebesar 81 Trilyun Rupiah meningkat menjadi 84 Trilyun di tahun ini
Pembangunan industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar sebagai
bagian dari pembangunan nasional, harus diarahkan untuk menjadikan industri yang
mampu memberikan sumbangan berarti bagi pembangunan ekonomi, sosial, dan
politik Indonesia. Secara kuantitatif, peran industri minuman, hasil tembakau dan
bahan penyegar harus tampak pada kontribusi sektor industri minuman, hasil
tembakau dan bahan penyegar dalam Produk Domestik Bruto (PDB).
Indikator kinerja kontribusi sektor industri minuman, hasil tembakau dan bahan
penyegar terhadap PDB Nasional diukur melalui penghitungan perbandingan nilai PDB
produk industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar terhadap nilai PDB
nasional berdasarkan harga berlaku setiap tahunnya. Kontribusi PDB industri
minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar terhadap PDB nasional dengan target
sebesar 1,28 – 1,30%, pada tahun 2018 kontribusi industri ini hanya sebesar 130
Trilyun Rupiah atau hanya 1,18% dari PDB Nasional yang mencapai angka 11.028
Trilyun Rupiah.
Penyerapan tenaga kerja di sektor industri minuman, hasil tembakau dan bahan
penyegar pada tahun 2018 adalah sebesar 690 ribu tenaga kerja, lebih kecil dari target
pada indikator kinerja tujuan sebesar 790 - 800 ribu tenaga kerja. Meskipun realisasi
penyerapan tenaga kerja di sektor industri minuman, hasil tembakau dan bahan
penyegar tidak mencapai target yang ditentukan, namun secara umum, capaian
indikator kinerja tujuan menunjukkan pentingnya peranan sektor industri minuman,
hasil tembakau sebagai penggerak perekonomian nasional. Peningkatan pertumbuhan
sektor industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar serta kontribusinya
25
terhadap PDB nasional akan berdampak luas terhadap pendapatan masyarakat,
peningkatan tenaga kerja, dan pemerataan ekonomi.
Di samping itu, capaian Indikator Kinerja Tujuan pada tahun 2018 masih lebih
tinggi dibanding tahun sebelumnya, terutama pada laju pertumbuhan PDB dan
penyerapan tenaga kerja. Perbandingan persentase capaian Indikator Kinerja Tujuan
antara tahun 2017 dengan 2018 dapat dilihat pada Gambar 2. Hal ini mengindikasikan
adanya peningkatan kinerja untuk mencapai tujuan meningkatnya peran industri
minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar dalam perekonomian nasional.
Sumber data : BPS dan Pusdatin diolah Dit. Mintemgar
Gambar 2. Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Tujuan Tahun 2017 dan 2018
2. CAPAIAN PERJANJIAN KINERJA
Secara umum Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
telah melaksanakan sasaran yang telah ditetapkan untuk tahun 2018. Sasaran
Strategis yang terdapat pada dokumen Perjanjian Kinerja selaras dengan sasaran
strategis pada Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Industri Minuman, Hasil
Tembakau dan Bahan Penyegar Tahun 2015 – 2019. Keberhasilan pencapaian
sasaran ini dapat dilihat dari pemenuhan target IKU kinerja yang telah ditetapkan untuk
masing-masing sasaran pada awal tahun. Tabel 7 menunjukkan Capaian Kinerja
Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar pada tahun
anggaran 2018.
85.66 85.38
55.69
121.7
92.18 87.34
0
20
40
60
80
100
120
140
Laju Pertumbuhan PDB Kontribusi PDB Penyerapan tenaga kerja
Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Tujuan tahun 2017 dan 2018 (dalam %)
2017 2018
26
Tabel 7. Capaian Kinerja Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar TA 2018
No Sasaran Strategis
(SS) Indikator Kinerja (IK) Target
Capaian sd TW III
Capaian (%)
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
1
Meningkatnya populasi dan persebaran industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
1.
Jumlah unit industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar besar sedang yang tumbuh
125 Unit Usaha 153 Unit Usaha 122,40
2.
Nilai investasi di sektor industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
Rp. 22,61 Triliun Rp. 10,11 Triliun 44,71
2
Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
1.
Kontribusi ekspor produk industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar terhadap ekspor nasional setiap tahunnya
1,8 - 1,9 % 1,69% 93,89
2.
Produktivitas SDM industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
Rp. 395,8 juta/orang/tahun
Rp. 256,7 juta/orang/tahun
64,86
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
1.
Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan
1. Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
1 RSKKNI 1 RKKNI 100,00
PERSPEKTIF KELEMBAGAAN
2.
Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel
1.
Anggaran Direktorat Industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar yang diblokir
20% 6,07% 100,00
Penilaian atas pelaksanaan tugas Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau
dan Bahan Penyegar dilakukan melalui pengukuran kinerja, untuk menilai keberhasilan
dan kesesuaian pelaksanaan program, kegiatan, dan kebijakan dengan sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan. Analisis capaian kinerja Direktorat Industri Minuman,
Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:
27
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
1. Meningkatnya populasi dan persebaran industri minuman, hasil tembakau
dan bahan penyegar
Meningkatnya populasi industri minuman, hasil tembakau dan bahan
penyegar diindikasikan dengan peningkatan jumlah unit industri pengolahan
industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar serta peningkatan nilai
investasi sektor pengolahan industri minuman hasil tembakau dan bahan
penyegar sedang besar. Sasaran strategis ini dicapai melalui indikator kinerja :
1) Jumlah unit industri pengolahan minuman, hasil tembakau dan bahan
penyegar besar sedang yang tumbuh dengan target tahun 2018 sebanyak
125 unit usaha.
2) Nilai investasi di sektor industri minuman, hasil tembakau dan bahan
penyegar dengan target tahun 2018 sebesar 22,61 trilyun Rupiah.
Tabel 8. Capaian IKS dari Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
2016 2017 2018 2019
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target
Meningkatnya populasi dan persebaran industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
Jumlah unit industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar besar sedang yang tumbuh
Bukan merupakan indikator kinerja pada tahun 2016
Tidak dihitung karena bukan merupakan indikator kinerja tahun 2016
101 unit usaha
111 unit usaha*
125 unit usaha
153 unit usaha
150
unit
usaha
Nilai investasi di sektor industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
Bukan merupakan indikator kinerja pada tahun 2016
Tidak dihitung karena bukan merupakan indikator kinerja tahun 2016
13 - 14 Trilyun Rupiah
10,9 Trilyun Rupiah*
22,61 Trilyun Rupiah
10,11 Trilyun Rupiah
25,7
Trilyun
Rupiah
Sumber data : BKPM diolah Dit. Mintemgar
Capaian IKS dari Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri Minuman,
Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar ditunjukkan pada Tabel 8. Berdasarkan data
28
unit industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar, pada tahun
2018 terdapat unit industri pengolahan minuman, hasil tembakau dan bahan
penyegar sebanyak 153 unit usaha. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan
target yang ditetapkan pada tahun 2018 yaitu sebanyak 125 unit usaha. Capaian ini
juga lebih besar 37,jika 83% dibandingkan dengan capaian tahun 2017 yang hanya
sebesar 111 unit usaha.
Data unit industri pengolahan minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar
ini merupakan data yang diperoleh hingga triwulan III tahun 2018, disebabkan belum
adanya data unit industri pengolahan minuman, hasil tembakau dan bahan
penyegar pada triwulan IV tahun 2018. Namun demikian, jumlah unit industri
pengolahan minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar telah mencapai target
yang ditetapkan pada tahun 2018, dengan capaian target mencapai 122,40 %.
Keberhasilan pencapaian target dari sasaran strategis meningkatnya populasi
dan persebaran industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar dengan
indikator kinerja jumlah industri pengolahan pengolahan minuman hasil tembakau
dan bahan penyegar besar sedang yang tumbuh antara lain ditunjang oleh
keberhasilan pelaksanaan kegiatan Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau
dan Bahan Penyegar dalam rangka penumbuhan dan pengembangan industri
minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar, seperti: Penyusunan Rekomendasi
Iklim Usaha Industri Pengolahan Tembakau, Penyusunan Rekomendasi Iklim
Usaha Industri Pengolahan Susu, Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Industri
Pengolahan Kopi, Penyusunan Rekomendasi Industri Pengolahan Buah,
Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha Industri Pengolahan Teh, Penyusunan
Rekomendasi Industri Pengolahan Kakao, Pengawasan dan Pengendalian Industri
Minuman Beralkohol, serta Monitoring dan Koordinasi Pelaksanaan Sertifikasi
Mesin Pelinting Sigaret.
Nilai investasi di sektor industri pengolahan minuman, hasil tembakau dan
bahan penyegar pada tahun 2018 hanya mencapai 10,11 Triliun Rupiah, jauh lebih
kecil dibandingkan target investasi tahun 2018 sebesar 22,61 Trilyun Rupiah.
Capaian target pada tahun 2018 hanya mencapai 44,71%. Nilai investasi yang tidak
mencapai target disebabkan karena belum diperolehnya data investasi sektor
industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar hingga triwulan IV tahun
2018, sehingga data yang digunakan adalah data investasi hingga triwulan III tahun
2018.
Selain itu, beberapa komoditi industri minuman, hasil tembakau dan bahan
penyegar termasuk dalam Daftar Negatif Investasi berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang
29
Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal. Bidang
usaha industri yang tertutup antara lain: industri minuman beralkohol hasil destilasi,
industri minuman beralkohol hasil fermentasi anggur dan hasil pertanian lainnya,
dan industri minuman beralkohol hasil fermentasi malt. Sedangkan bidang usaha
industri yang terbuka dengan persyaratan antara lain: industri rokok kretek, industri
rokok putih, dan industri rokok lainnya. Dalam Paket Kebijakan Ekonomi XVI yang
diluncurkan akhir tahun 2018 telah dilakukan pelonggaran/relaksasi persyaratan
investasi untuk industri rokok sehingga diharapkan dapat meningkatkan investasi di
tahun mendatang.
Kendala yang dihadapi oleh industri Air Minum Dalam Kemasan adalah adanya
Rancangan Undang-Undang Sumber Daya Air (RUU SDA) yang membatasi pelaku
usaha dalam memperoleh bahan baku air dan memanfaatkan sumber air baku. Hal
ini diduga menyebabkan turunnya minat investasi di sektor industri air minum.
Tingginya jumlah unit industri pengolahan minuman, hasil tembakau dan bahan
penyegar menunjukkan masih diminatinya industri minuman, hasil tembakau dan
bahan penyegar oleh pelaku usaha. Namun demikian, tingginya jumlah unit industri
minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar tidak serta merta dibarengi oleh
peningkatan nilai investasi, disebabkan sifat industri minuman, hasil tembakau dan
bahan penyegar yang bukan merupakan industri padat modal.
2. Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri minuman hasil
tembakau dan bahan penyegar
Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri minuman, hasil
tembakau dan bahan penyegar dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan produk
industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar dalam negeri dibandingkan
dengan seluruh pangsa pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. Peningkatan
daya saing dan produktivitas dilakukan melalui pengembangan inovasi dan
penguasaan teknologi industri yang bertujuan meningkatkan efisiensi, produktivitas,
nilai tambah, daya saing, dan kemandirian industri minuman, hasil tembakau dan
bahan penyegar.
Sasaran strategis ini dicapai melalui indikator kinerja sasaran sebagai berikut :
1) Kontribusi ekspor produk industri pengolahan minuman hasil tembakau dan
bahan penyegar terhadap ekspor nasional setiap tahunnya, sebesar 1,8 – 1,9
%
30
2) Produktivitas SDM industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar,
sebesar Rp. 395,8 juta/tenaga kerja/tahun.
Capaian IKS dari Meningkatnya Daya Saing dan Produktivitas Sektor Industri
Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar ditunjukkan pada Tabel 9.
Tabel 9. Capaian IKS dari Meningkatnya Daya Saing dan Produktivitas Sektor Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
2016 2017 2018 2019
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target
Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar
Kontribusi ekspor produk industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar terhadap ekspor nasional setiap tahunnya
1,50% 2,23% 1,7 – 1,8 %
1,8%* 1,8 – 1,9 %
1,69 %
1,8 -
1,9%
Produktivitas SDM industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
Bukan merupakan indikator kinerja pada tahun 2016
Tidak dihitung karena bukan merupakan indikator kinerja tahun 2016
358 juta/ TK/ tahun
322,88 Juta/ TK/ tahun
395,8 juta/ TK/ tahun
256,7 Juta/ TK/ tahun
432,7 juta/ TK/ tahun
Sumber data : BPS diolah Dit. Mintemgar
Kontribusi ekspor produk industri pengolahan minuman hasil tembakau dan
bahan penyegar sebesar 1,8 – 1,9 persen. Kontribusi ekspor produk industri
minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar diukur melalui penghitungan
peningkatan nilai eskpor industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar
terhadap total ekspor nasional. Nilai ekspor industri minuman, hasil tembakau dan
bahan penyegar pada triwulan III tahun 2018 baru mencapai 2.282 juta USD, atau
hanya mencapai 1,69% dari total ekspor nasional sebesar 135.081 juta USD.
Namun demikian, Data nilai ekspor industri minuman, hasil tembakau dan bahan
31
penyegar ini merupakan data nilai ekspor hingga Triwulan III Tahun 2018,
dikarenakan belum adanya data nilai ekspor hingga Triwulan IV Tahun 2018.
Dengan demikian persentase pencapaian target untuk indikator ini adalah sebesar
93,89%. Capaian tahun ini sedikit lebih rendah dibandingkan capaian pada tahun
2017 yang sebesar 1,8%.
Meskipun terjadi sedikit penurunan namun pada tahun ini, industri minuman,
hasil tembakau dan bahan penyegar untuk pertama kalinya melakukan ekspor
produk minuman beralkohol ke Korea Selatan pada bulan Mei 2018 dan ke Amerika
Serikat pada bulan Agustus 2018. Untuk terus mendorong kontribusi ekspor produk
industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar perlu pengembangan
inovasi dan penerapan standar keamanan produk sehingga mampu memacu daya
saing industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar dan mendorong
perluasan pasar ekspor. Daya saing industri minuman, hasil tembakau dan bahan
penyegar juga diperkuat dengan langkah pemerintah mendorong pelaku usaha
untuk memenuhi aspek produk yang aman, bergizi dan bermutu melalui penerapan
Standar Nasional Indonesia (SNI), Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik/Good
Manufacturing Practices (GMP), Food Hygiene and Sanitation, Hazard Analysis and
Critical Control Point (HACCP), Sistem Manajemen Keamanan Pangan/Food Safety
Management System, Sistem Manajemen Mutu/Quality Management System, serta
standar pangan internasional (CODEX).
Keberhasilan pencapaian target dari sasaran strategis Meningkatnya daya
saing dan produktivitas sektor industri minuman, hasil tembakau dan bahan
penyegar dengan indikator kinerja Kontribusi ekspor produk industri minuman, hasil
tembakau dan bahan penyegar antara lain ditunjang oleh keberhasilan pelaksanaan
kegiatan Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar dalam
rangka penumbuhan dan pengembangan industri minuman, hasil tembakau dan
bahan penyegar, seperti Partisipasi Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan
Penyegar Dalam Forum Kerjasama Dalam Negeri Dan Luar Negeri,
Penyusunan/revisi Dan Pemberlakuan SNI Di Lingkungan Industri Hasil Susu Dan
Minuman Lainnya, Penyusunan/Revisi dan Pemberlakuan SNI di Lingkungan
Industri Hasil Hortikultura Minuman Ringan dan Tembakau, serta Fasilitasi
Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik (CPPOB) Industri Makanan
dan Minuman.
Namun demikian, industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar,
khusus industri minuman dan bahan penyegar masih mengalami beberapa
hambatan terkait ekspor akibat perubahan aturan label dan komposisi (ingredients)
di beberapa negara tujuan ekspor seperti Kanada, China, dan Australia. Dengan
32
pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN, industri minuman, hasil tembakau dan
bahan penyegar juga harus bersiap dan mampu bersaing dengan produk-produk
minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar dari luar negeri.
Produktivitas SDM dihitung dari membagi PDB konstan dengan jumlah tenaga
kerja di sektor industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar, sehingga
didapatkan angka produktivitas SDM industri minuman, hasil tembakau dan bahan
penyegar sebesar Rp. 256,7 juta/tenaga kerja/tahun. Nilai ini lebih kecil dari target
produktivitas SDM industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar tahun
2018 yaitu sebesar Rp. 395,8 juta/ tenaga kerja /tahun. Persentase pencapaian
target dari indikator kinerja ini mencapai 64,86%.
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
1. Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya
saing dan berkelanjutan
Peningkatan kompetensi tenaga kerja industri bertujuan untuk meningkatkan
daya saing industri dan produktivitas dalam rangka penguasaan pasar dalam negeri
maupun ekspor. Tabel 10 menunjukkan Capaian IKS dari Terselenggaranya urusan
pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan.
Indikator kinerja sasaran strategis dari sasaran ini adalah :
1) Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
Tabel 10. Capaian IKS dari Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
2016 2017 2018 2019 2020
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Target
33
Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan
Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
Bukan merupakan indikator kinerja pada tahun 2016
Tidak dihitung karena bukan merupakan indikator kinerja tahun 2016
1 RSKKNI 1 RSKKNI
1 RSKKNI/RKKNI/TUK
1 RKKNI
1
RSKK
NI
1
RSKK
NI
Sumber data : Dit. Mintemgar
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan rumusan
kemampuan kerja yang mencakup aspek Pengetahuan (knowledge), Keterampilan
dan/atau Keahlian (skills) serta Sikap kerja (attitude) yang relevan dengan pelaksanaan
tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Kegunaan SKKNI antara lain: a) sebagai acuan
pendidikan/pelatihan berbasis kompetensi; b) sebagai acuan pelaksanaan uji
kompetensi (sertifikasi kompetensi); c) sebagai acuan untuk menstrukturkan
perusahaan; d) sebagai acuan penyusunan SOP perusahaan.
Format penyusunan SKKNI harus mengacu pada Peraturan Menteri Tenaga
Kerja Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia. Tahap penyusunan SKKNI antara lain :
Penyusunan draft (oleh tim perumus), meliputi:
a. Peta Fungsi Kompetensi
b. Uraian unit-unit kompetensi
Verifikasi internal (oleh tim verifikasi)
Pra Konvensi
Verifikasi eksternal (oleh Kemenaker)
Konvensi Nasional
Penetapan (oleh Kemenaker)
Target dari indikator kinerja infrastruktur kompetensi yang terbentuk pada
tahun 2018 adalah sebanyak 1 RSKKNI. Pada tahun 2018, Direktorat Industri
Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar telah melaksanakan penyusunan
RKKNI sebanyak 1 RKKNI yang telah melalui proses penyusunan draft hingga
finalisasi Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian dengan judul Penetapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Kategori Industri Pengolahan Golongan
Pokok Industri Pengolahan Tembakau Bidang Industri Pengolahan Tembakau Sub
Bidang Pengelolaan Produksi dan Mutu.
34
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Kategori Industri
Pengolahan, Golongan Pokok Industri Pengolahan Tembakau, Bidang Industri
Pengolahan Tembakau, Sub Bidang Pengelolaan Produksi dan Mutu merupakan
kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang
pelatihan kerja serta bidang pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan
kompetensi kerja sesuai dengan struktur perkerjaan di Bidang Industri Pengolahan
Tembakau, Sub Bidang Pengelolaan Produksi dan Mutu.
Dengan demikian, capaian dari indikator kinerja infrastruktur kompetensi
yang terbentuk pada tahun 2018 telah mencapai target yang ditentukan. Persentase
capaian pada tahun 2018 ini sama dengan capaian tahun 2017 yaitu mencapai
100%. Pada tahun 2015 – 2017 telah dilaksanakan penyusunan RSKKNI antara
lain:
SKKNI Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Minuman
Bidang Industri Air Minum Dalam Kemasan Sub Bidang Produksi yang
ditetapkan dengan Keputusan Menaker No. 197 Tahun 2017 pada tanggal 4
Juli 2017
SKKNI Kategori Industi Pengolahan Golongan Pokok Industri Makanan
Bidang Industri Kakao Subbidang Produksi, yang ditetapkan dengan
Keputusan Menaker No. 89 Tahun 2016 pada tanggal 29 Maret 2016
SKKNI Kategori Industi Pengolahan Golongan Pokok Industri Pengolahan
Tembakau Bidang Industri Pengolahan Tembakau Subbidang Pengelolaan
Mutu, yang ditetapkan dengan Keputusan Menaker No. 89 Tahun 2016 pada
tanggal 11 April 2016
SKKNI Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Minuman
Bidang Industri Minuman Beralkohol, yang ditetapkan dengan Keputusan
Menaker No. 121 Tahun 2016 pada tanggal 22 April 2016
SKKNI Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Makanan
Bidang Industri Pengolahan Kopi Subbidang Produksi dan Penyimpanan
yang ditetapkan dengan Keputusan Menaker No. 102 Tahun 2018 pada
tanggal 25 Mei 2018.
Dengan demikian target jangka menengah hingga tahun 2018 telah mencapai
5 RSKKNI dan 1 RKKNI, sehingga pada tahun 2019 dan 2020 direncanakan
pelaksanaan penyusunan 2 RSKKNI dan/atau RKKNI.
PERSPEKTIF KELEMBAGAAN
35
1. Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta
pengendalian yang berkualitas dan akuntabel
Peningkatan kualitas penganggaran di lingkungan Direktorat Industri
Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar diharapkan dapat menjamin
keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
dan pengawasan dengan memperhatikan penggunaan sumber daya secara
efisien, efektif, dan berkeadilan. Indikator kinerja sasaran strategis dari sasaran
ini adalah :
1) Anggaran Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan
Penyegar yang diblokir
2) Kesesuaian rencana program dan kegiatan prioritas dengan dokumen
perencanaan
Tabel 11. Capaian IKS dari Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
2016 2017 2018 2019 2020
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Target
Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel
Anggaran Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar yang diblokir
Bukan merupakan indikator kinerja pada tahun 2016
*Tidak dihitung karena bukan merupakan indikator kinerja tahun 2016
10% 0% 20% 6,07% 20% 20%
Sumber data :
Capaian IKS dari Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan
serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel ditunjukkan pada Tabel 11.
Pada tahun 2018, anggaran Direktorat Industri Minuman Hasil Tembakau dan
Bahan Penyegar yang diblokir sebesar 6,07% sehingga tidak melebihi target blokir
yang ditentukan yaitu maksimal sebesar 20% Data anggaran Direktorat Industri
Minuman Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar yang diblokir merupakan sisa blokir
pada tahun berjalan. Capaian pada tahun 2018 ini sebanding dengan capaian tahun
2017 yaitu tidak melebihi target blokir yang ditentukan. Meskipun angka blokir di
36
tahun ini lebih besar dibanding tahun sebelumnya yang bisa zero block, namun
masih memenuhi target yang ditetapkan.
3. CAPAIAN RPJMN 2015 – 2019
Secara umum Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan
Penyegar telah melaksanakan sasaran yang telah ditetapkan pada RPJMN 2015 –
2019. Keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari pemenuhan target yang
telah ditetapkan untuk masing-masing sasaran pada program Revitalisasi dan
Penumbuhan Industri Minuman dan Tembakau. Capaian kinerja Direktorat Industri
Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar pada tahun 2018 berdasarkan
sasaran pada RPJMN 2015 – 2019 dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Capaian Kinerja Berdasarkan RPJMN 2015 - 2019
Sasaran Indikator Satuan
Capaian Indikator Program
Keterangan 2018
Target Realisasi
Program/Kegiatan Prioritas Nasional : Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Minuman dan Tembakau
Meningkatnya Populasi Industri Minuman dan Tembakau
Terfasilitasinya Pengembangan Industri Pangan
Komoditi
2
2
Sasaran dan indikator pada Renstra dan Perkin 2018 berubah
Terfasilitasinya Pengembangan Industri Bahan Penyegar
Komoditi
3
4
Sasaran dan indikator pada Renstra dan Perkin 2018 berubah
Terfasilitasinya Pengembangan Industri Minuman Lainnya
Komoditi
2
2
Sasaran dan indikator pada Renstra dan Perkin 2018 berubah
Sasaran Indikator Satuan
Capaian Indikator Program
Keterangan 2018
Target Realisasi
37
Meningkatnya daya saing industri minuman dan tembakau
Tersusunnya Standar Produk Industri Minuman dan Tembakau
RSNI/SNI
5
3
Partisipasi dalam sidang dan pameran di Dalam dan Luar Negeri (sidang/pameran)
Partisipasi
15
7
Sumber data : Matriks Bidang Pembangunan, RPJMN 2015 - 2025
Capaian dari sasaran meningkatnya populasi industri minuman dan
tembakau ditunjukkan pada Tabel 13.
Tabel 13. Capaian Dari Sasaran Meningkatnya Populasi Industri Minuman dan Tembakau
Sasaran Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
Targ
et
Realis
asi
Targ
et
Realis
asi
Targ
et
Realis
asi
Targ
et
Targ
et
Meningkatnya Populasi Industri Minuman dan Tembakau
Terfasilitasinya Pengembangan Industri Pangan
2 2 2 2 2 2 2 2
Terfasilitasinya Pengembangan Industri Bahan Penyegar
3 3 3 3 3 4 3 3
Terfasilitasinya Pengembangan Industri Minuman Lainnya
2 2 2 3 2 2 2 2
Analisis capaian kinerja berdasarkan sasaran pada RPJMN adalah sebagai berikut:
1) Meningkatnya Populasi Industri Minuman dan Tembakau
Indikator dari sasaran ini antara lain:
1) Terfasilitasinya pengembangan industri pangan
2) Terfasilitasinya pengembangan industri bahan penyegar
3) Terfasilitasinya pengembangan industri minuman lainnya
Pada tahun 2018, terjadi perubahan sasaran dan indikator kinerja pada
dokumen Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja Tahun 2018. Namun demikian,
pencapaian indikator kinerja dari sasaran strategis berdasarkan RPJMN 2015 –
2019 adalah sebagai berikut :
38
1) Terfasilitasinya Pengembangan Industri Pangan melalui tersusunnya
rekomendasi iklim usaha industri pangan dan fasilitasi penerapan sebagai
berikut:
- Rekomendasi iklim usaha industri pengolahan buah
- Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) Industri
Makanan Dan Minuman
2) Terfasilitasinya Pengembangan Industri Bahan Penyegar melalui tersusunnya
rekomendasi iklim usaha industri bahan penyegar dan pembangunan pusat
pengembangan kompetensi sebagai berikut:
- Rekomendasi iklim usaha industri pengolahan kopi
- Rekomendasi iklim usaha industri pengolahan teh
- Rekomendasi iklim usaha industri pengolahan kakao
- Pembangunan Pusat Pengembangan Kompetensi Industri Pengolahan
Kakao Terpadu II
3) Terfasilitasinya Pengembangan Industri Minuman Lainnya melalui tersusunnya
rekomendasi iklim usaha industri minuman lainnya dan bantuan mesin sebagai
berikut:
- Rekomendasi iklim usaha industri pengolahan susu
- Bantuan Mesin dan Peralatan Teknologi Proses Es Balok Untuk
Meningkatkan Daya Simpan Produk Hasil Laut
2) Meningkatnya daya saing industri minuman dan tembakau
Saat ini pembangunan industri dihadapkan pada tantangan persaingan yang
semakin ketat, mengingat semakin ketatnya persaingan baik di pasar dalam negeri
maupun pasar global. Proses globalisasi yang terjadi saat ini semakin menyatukan
ekonomi dunia, dimana tidak terlihat lagi batas antara satu negara dengan negara
lainnya. Semua produk baik dalam bentuk barang maupun jasa masuk bebas dari
satu negara ke negara lain tanpa hambatan. Keadaan demikian telah semakin
mendorong meningkatnya persaingan di pasar bebas. Dalam rangka mewujudkan
industri minuman, hasil tembaka dan bahan penyegar yang tangguh dan berdaya
saing global, maka diperlukan upaya untuk meningkatkan daya saing industri
minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar.
Indikator dari sasaran ini adalah :
1) Tersusunnya Standar Produk Industri Minuman dan Tembakau
2) Partisipasi dalam sidang dan pameran di Dalam dan Luar Negeri
Capaian dari sasaran meningkatnya daya saing industri minuman dan
tembakau dapat dilihat pada tabel 14.
39
Tabel 14. Capaian Dari Sasaran Meningkatnya Daya Saing Industri Minuman dan Tembakau
Sasaran Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
Targ
et
Realis
asi
Targ
et
Realis
asi
Targ
et
Realis
asi
Targ
et
Targ
et
Meningkatnya daya saing industri minuman dan tembakau
Tersusunnya Standar Produk Industri Minuman dan Tembakau
5 5 5 5 3 5 5
Partisipasi dalam sidang dan pameran di Dalam dan Luar Negeri
15 15 11 15 7 15 15
Saat ini pembangunan industri dihadapkan pada tantangan persaingan
yang semakin ketat, mengingat semakin ketatnya persaingan baik di pasar dalam
negeri maupun pasar global. Proses globalisasi yang terjadi saat ini semakin
menyatukan ekonomi dunia, dimana tidak terlihat lagi batas antara satu negara
dengan negara lainnya. Semua produk baik dalam bentuk barang maupun jasa
masuk bebas dari satu negara ke negara lain tanpa hambatan. Keadaan demikian
telah semakin mendorong meningkatnya persaingan di pasar bebas.
Dalam rangka meningkatkan daya saing produk industri minuman, hasil
tembakau dan bahan penyegar, serta menciptakan tingkat efisiensi dan
produktifitas yang optimal untuk meningkatkan daya saing maka perlu diterapkan
Standar Nasional Indonesia yang sesuai dengan Standar Internasional CODEX,
sehingga mutu produk minuman Indonesia tidak hanya dapat diterima di pasar
dalam negeri tapi juga di luar negeri. Kegiatan SNI dimulai dengan penyusunan,
perumusan sampai kepada penerapannya.
Kebijakan standardsasi secara umum dilakukan oleh Badan Standar
Nasional (BSN) yang mengatur tentang perumusan, pengesahan, dan penetapan
sampai penerapannya. Dalam perumusan, pengesahan dan penerapan
memerlukan berbagai pertimbangan maka secara substansi dilakukan oleh
kementerian teknis masing-masing diantaranya di bidang industri oleh
Kementerian Perindustrian. Khusus untuk komoditi makanan dan minuman karena
menyangkut keamanan, kesehatan dan keselamatan maka secara internasional
disebut Codex. Sehubungan dengan hal itu maka setiap negara untuk pangan
harus mengacu kepada codex termasuk Standar Nasional Indonesia (SNI).
40
Pada tahun 2018, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan
Penyegar telah menyusun sebanyak 3 RSNI, antara lain:
a. RSNI Kopi premiks
b. RSNI Minuman beralkohol beraroma
c. RSNI Krimer kental manis
RSNI Kopi premix merupakan revisi dari SNI 01-4446-1998 Kopi mix, SNI
6685:2009 Kopi gula susu dalam kemasan dan SNI 7708:2011 Kopi gula krimer
dalam kemasan. Sedangkan RSNI Minuman beralkohol beraroma dan RSNI
Krimer kental manis merupakan penyusunan SNI baru yang sebelumnya belum
ada.
Dengan demikian, target penyusunan standar industri minuman, hasil
tembakau dan bahan penyegar pada tahun 2018 mencapai persentase capaian
sebesar 60%. Tidak tercapainya target penyusunan RSNI ini karena adanya blokir
anggaran pada kegiatan Penyusunan/revisi Dan Pemberlakuan SNI Di
Lingkungan Industri Hasil Susu Dan Minuman Lainnya dan Penyusunan/Revisi
dan Pemberlakuan SNI di Lingkungan Industri Hasil Hortikultura Minuman Ringan
dan Tembakau. Namun dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penyusunan revisi
Permenperin Nomor 78/M-IND/PER/11/2016 tentang Pemberlakuan SNI Air
Mineral, Air Demineral, Air Mineral Alami, dan Air Minum Embun Secara Wajib
dengan ouput berupa Draft/Rancangan Permenperin. Selain itu, Direktorat Industri
Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar juga berpartisipasi dalam
pembahasan revisi SNI Cara uji Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) 3554:2015.
Dalam rangka meningkatkan pemasaran produk industri khususnya
peningkatan pangsa ekspor industri minuman, hasil tembakau dan bahan
penyegar, diperlukan daya saing produk yang cukup tinggi melalui diversifikasi
produk sesuai dengan permintaan pasar, efisiensi biaya produksi untuk mencapai
harga yang kompetitif peningkatan kualitas produk yang memadai dan terjaminnya
ketepatan pengiriman barang yang kompetitif, peningkatan kualitas produk yang
memadai dan terjaminnya ketepatan pengiriman barang ke tangan konsumen.
Selain itu, faktor promosi dagang/pameran produk industri dengan skala prioritas
dilakukan melalui mekanisme segmentasi pasar, targetting dan positioning (STP).
Promosi dagang/pameran produk industri dilakukan dengan maksud
menyelenggarakan kegiatan display produk industri baik di arena pameran dalam
negeri maupun di event internasional. Sedangkan tujuan promosi
dagang/pameran produk industri ini adalah untuk meningkatkan pangsa pasar
ekspor ke mancanegara.
41
Pencapaian indikator kinerja Partisipasi dalam sidang dan pameran di
Dalam dan Luar Negeri berdasarkan RPJMN 2015 – 2019 pada tahun 2018 adalah
terlaksananya partisipasi dalam sidang dan pameran di dalam dan luar negeri
sebanyak 7 partisipasi, antara lain:
a. Partisipasi dalam Sidang ASEAN Consultative Committee on Standards and
Quality – Prepared Foodstuff Product Working Group (ACCSQ-PFPWG) ke-
26 di Langkawi, Malaysia
b. Partisipasi dalam Workshop ASEAN Sectoral MRA for Prepared Foodstuff
Product di Bangkok, Thailand
c. Partisipasi dalam Sidang ASEAN Consultative Committee on Standards and
Quality – Prepared Foodstuff Product Working Group (ACCSQ-PFPWG) ke-
27 di Mandalay, Myanmar
d. Partisipasi dalam Pertemuan Ke-5 Joint Committee On Trade and
Investment (JCTI), Indonesian Economic and Trade Office (IETO)-Taipei
Economic and Trade Office (TETO) di Yilan, Taiwan
e. Peringatan Hari Kopi Internasional (International Coffee Day) di Makassar
f. Cocoa Day Expo 2018 di Jakarta
g. Pameran Makanan dan Minuman di Plasa Industri
Dengan demikian, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan
Penyegar telah mencapai sebagian besar target yang telah ditetapkan pada Perjanjian
Kinerja tahun 2018, Rencana Strategis (Renstra 2015 – 2019), dan RPJMN 2015 – 2019,
yang menunjukkan bahwa pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Industri
Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar pada tahun 2018 telah berjalan cukup
baik.
B. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran pada tahun 2018 untuk masing-masing kegiatan berdasarkan e-
monitoring APBN sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 dapat dilihat pada tabel 15.
42
Tabel 15. Realisasi Anggaran Belanja Triwulan IV DIPA T.A 2018 Direktorat IndustrI Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU
REALISASI
TOTAL %
7 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro
31.927.280 28.881.922 90,50
1834 Penumbuhan Dan Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau, Dan Bahan Penyegar
31.927.280 28.881.922 90,50
1.834.027 Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong Iklim Investasi Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
1.934.649 1.385.561 71,62
1 Rekomendasi Kebijakan Insentif Fiskal 244.061 195.728 80,2
51 Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha Industri Pengolahan Tembakau
244.061 195.728 80,2
2 Rekomendasi Kebijakan Insentif Non-fiskal 1.286.638 927.599 72,09
52 Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha Industri Pengolahan Susu
298.800 229.749 76,89
53 Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Industri Pengolahan Kopi
340.526 245.692 72,15
54 Penyusunan Rekomendasi Industri Pengolahan Buah 360.362 258.972 71,86
55 Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha Industri Pengolahan Teh
286.950 193.186 67,32
3 Rekomendasi Kebijakan Disinsentif 403.950 262.234 64,92
56 Penyusunan Rekomendasi Industri Pengolahan Kakao 403.950 262.234 64,92
1.834.031 Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Dan Produktifitas Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
602.748 515.857 85,58
1 Rekomendasi Kebijakan Insentif Non-fiskal 602.748 515.857 85,58
51 Partisipasi Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar Dalam Forum Kerjasama Dalam Negeri Dan Luar Negeri
335.450 306.108 91,25
52 Partisipasi Industri Minuman Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar Dalam Kegiatan Accsq Dan Codex
267.298 209.749 78,47
1.834.032 Sni Yang Disusun/direvisi, Diberlakukan Dan Diawasi Di Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
1.214.875 846.423 69,67
51 Penyusunan/revisi Dan Pemberlakuan Sni Di Lingkungan Industri Hasil Hortikultura Minuman Ringan Dan Tembakau
537.125 350.658 65,28
52 Penyusunan/revisi Dan Pemberlakuan Sni Di Lingkungan Industri Hasil Susu Dan Minuman Lainnya
677.750 495.765 73,15
1.834.034 Perusahaan Berbasis Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar Yang Menerapkan Standar Mutu
372.813 241.497 64,78
51 Fasilitasi Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik (cppob) Industri Makanan Dan Minuman
372.813 241.497 64,78
1.834.035 Pusat Pengembangan Kompetensi Industri Pengolahan Kakao Terpadu
19.331.850 18.723.487 96,85
1 Tanpa Suboutput 19.331.850 18.723.487 96,85
51 Pembangunan Pusat Pengembangan Kompetensi Industri Pengolahan Kakao Terpadu Ii
19.331.850 18.723.487 96,85
1.834.037 Rancangan Skkni/kkni Yang Disusun Di Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
623.993 400.599 64,2
43
KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU
REALISASI
TOTAL %
51 Penyusunan Rancangan Skkni/kkni Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
623.993 400.599 64,2
1.834.039 Sdm Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar Yang Mengikuti Diklat
665.231 599.651 90,14
52 Bimtek Teknologi Pengolahan Susu 300.000 295.378 98,46
62 Bimtek Industri Bahan Penyegar 365.231 304.273 83,31
1.834.040 Bantuan Mesin Dan/atau Peralatan Dalam Rangka Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
2.089.916 1.940.114 92,83
55 Bantuan Mesin Peralatan Industri Pengolahan Teh 1.678.276 1.531.968 91,28
56 Bantuan Mesin Dan /atau Peralatan Industri Pengolahan Kopi Dan Hasil Tembakau
411.640 408.146 99,15
1.834.041 Bantuan Mesin Dan Peralatan Teknologi Proses Es Balok Untuk Meningkatkan Daya Simpan Produk Hasil Laut
2.438.620 2.310.076 94,73
1 Tanpa Suboutput 2.438.620 2.310.076 94,73
51 Bantuan Mesin Dan Peralatan Teknologi Proses Es Balok Untuk Meningkatkan Daya Simpan Produk Hasil Laut
2.438.620 2.310.076 94,73
1.834.042 Perusahaan Yang Difasilitasi Untuk Peningkatan Citra Produk Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
600.000 573.023 95,5
52 Partisipasi Pameran Pada Hari Kopi Internasional 300.000 296.765 98,92
53 Partisipasi Pameran Pada Hari Kakao 300.000 276.258 92,09
1.834.043 Perusahaan Di Sektor Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar Yang Dimonitoring Dan Dikendalikan
603.599 302.558 50,13
1 Tanpa Suboutput 603.599 302.558 50,13
51 Monitoring Dan Koordinasi Pelaksanaan Sertifikasi Mesin Pelinting Sigaret
331.959 175.694 52,93
52 Pengawasan Dan Pengendalian Industri Minuman Beralkohol
271.640 126.864 46,7
1.834.951 Layanan Internal (overhead) 1.448.986 1.043.077 71,99
51 Penyusunan Dan Evaluasi Kinerja Industri Minuman Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
203.304 125.301 61,63
52 Kaji Tindak Pelaksanaan Program Kegiatan Industri Minuman Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
955.959 724.794 75,82
53 Sinkronisasi Program Pengembangan Industri Minuman Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar
289.723 192.982 66,61
T O T A L 31.927.280 28.881.922 90,50
Realisasi keuangan Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan
Penyegar akhir tahun 2018 sebesar Rp. 28.881.922.000,- (Dua Puluh Delapan Milyar
Delapan Ratus Delapan Puluh Juta Sembilan Ratus Dua Puluh Dua Rupiah) atau mencapai
angka realisasi anggaran sebesar 90,50%. Namun angka realisasi tersebut dihitung dari
total pagu anggaran termasuk yang diblokir sebesar 6,07%. Selain adanya blokir yang tidak
dapat dicairkan sampai akhir tahun, juga terdapat sisa kontrak dari pembangunan pusat
44
kompetensi industri pengolahan kakao terpadu sebesar Rp.607.390.000,-. Realisasi
anggaran tersebut menunjukkan telah terlaksananya program penumbuhan dan
pengembangan industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar dengan optimal.
Program penumbuhan dan pengembangan industri agro dengan penyerapan anggaran
yang optimal, diimbangi pula dengan capaian kinerja dari Perjanjian Kinerja yang telah
ditetapkan.
AKUNTABILITAS KEUANGAN
Jumlah biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan tiap sasaran strategis (cost per
outcome) pada tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Jumlah Biaya Yang Dibutuhkan Untuk Mewujudkan Sasaran (cost per outcome)
No Sasaran Strategis
(SS)
Indikator Kinerja Pagu Anggaran
%
Realisasi (IK)
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
1
Meningkatnya populasi dan persebaran industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
Jumlah unit industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar besar sedang yang tumbuh
Rp. 19.331.850.000 97
Nilai investasi di sektor industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
Rp. 2.538.248.000 67
2
Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
Kontribusi ekspor produk industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar terhadap ekspor nasional setiap tahunnya
Rp. 1.817.623.000 75
Produktivitas SDM industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
Rp. 5.154.940.000 91
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
1.
Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan
Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
Rp. 623.993.000 64
PERSPEKTIF KELEMBAGAAN
45
No Sasaran Strategis
(SS)
Indikator Kinerja Pagu Anggaran
%
Realisasi (IK)
1.
Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel
Anggaran Direktorat Industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar yang diblokir
Rp. 1.448.986.000 73
Sumber data : e-monitoring APBN
BAB IV
PENUTUP
46
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau
dan Bahan Penyegar tahun 2018, secara umum didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada tahun 2018, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp. 45.031.650.000,- (Empat Puluh Lima
Milyar Tiga Puluh Satu Juta Enam Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Setelah
disetujuinya relokasi anggaran untuk Pembangunan Pusat Pengembangan
Kompetensi Industri Pengolahan Kakao Terpadu II dan adanya penghematan, maka
anggaran Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
menjadi Rp. 31.927.280.000,- (Tiga Puluh Satu Milyar Sembilan Ratus Dua Puluh
Tujuh Juta Dua Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah) dengan pemblokiran anggaran
sebesar 6,07%
2. Capaian Indikator Kinerja untuk Tujuan “Meningkatnya peran industri minuman, hasil
tembakau dan bahan penyegar dalam perekonomian nasional” secara umum sudah
cukup baik karena mencapai lebih dari 87% pada ketiga indikator. Capaian indikator
laju pertumbuhan PDB sebesar 121,7% atau melebihi target yang ditetapkan.
Sedangkan capaian indikator kontribusi PDB sebesar 92,18% dan indikator
penyerapan tenaga kerja sebesar 87,34%.
3. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis sebagaimana terdapat pada Perjanjian
Kinerja sebagian besar juga sudah memenuhi target, terutama jumlah unit industri
besar sedang yang tumbuh yang mencapai 122,4 %. Indikator yang memperoleh
capaian 100% adalah infrastruktur kompetensi yang terbentuk dan anggaran yang
diblokir. Sedangkan indikator kontribusi ekspor produk industri terhadap ekspor
nasional mencapai 93,89%. Capaian yang agak rendah terdapat pada indikator nilai
investasi dan produktivitas SDM industri.
4. Capaian Indikator Kinerja berdasarkan RPJMN 2015 – 2019 juga cukup baik karena
target untuk indikator sasaran “Meningkatnya populasi industri minuman dan
tembakau” tercapai seluruhnya. Namun, target untuk indikator sasaran
“Meningkatnya daya saing industri minuman dan tembakau” tidak sepenuhnya
tercapai karena adanya pemblokiran anggaran.
5. Realisasi keuangan Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan
Penyegar pada tahun 2018 mencapai 90,50%, yaitu sebesar Rp. 28.881.922.000,-
(Dua Puluh Delapan Milyar Delapan Ratus Delapan Puluh Juta Sembilan Ratus Dua
Puluh Dua Rupiah). Capaian realisasi keuangan ini merupakan yang tertinggi di
tingkat unit eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro. Sedangkan
capaian fisik mencapai 99,01%.
47
6. Direktorat Industri MInuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar telah mencapai
sebagian besar target yang telah ditetapkan pada Perjanjian Kinerja tahun 2018,
Rencana Strategis (Renstra 2015 – 2019), dan RPJMN 2015 – 2019, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Industri Minuman,
Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar pada tahun 2018 telah berjalan dengan baik.
B. KENDALA
Beberapa kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan dan pencapaian target
kinerja Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar antara lain:
1. Adanya blokir anggaran yang tidak dapat dibuka sampai dengan akhir tahun 2018
sebesar 6,07%.
2. Beberapa kegiatan baru dapat dilaksanakan setelah pembukaan blokir pada bulan
September 2018, sehingga cukup menghambat pelaksanaan kegiatan yang
seharusnya dapat dimulai dari awal tahun 2018.
3. Adanya peraturan dan ketentuan yang menyebabkan iklim usaha kurang kondusif
dan menurunkan minat investasi di sektor industri minuman, hasil tembakau dan
bahan penyegar.
C. REKOMENDASI
1. Meningkatkan koordinasi antar sektor terkait dalam hal kebijakan yang mendukung
kondusifnya iklim usaha industri minuman, hasil tembakau.
2. Pelaksanaan kegiatan agar dapat dilaksanakan sesuai dengan yang telah
direncanakan selama 12 bulan dan berdasarkan pada Rencana Penarikan Anggaran.
48
LAMPIRAN
PENGUKURAN KINERJA Unit Organisasi : Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Tahun Anggaran : 2018
No Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Target Realis
asi % Komponen
Anggaran
Pagu (Rp Ribu)
Realisasi (Rp Ribu)
%
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
1
Meningkatnya populasi dan persebaran industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
Jumlah unit industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar besar sedang yang tumbuh
125 Unit Usaha
153 Unit Usaha
122,40
- Pembangunan Pusat Pengembangan Kompetensi Industri Pengolahan Kakao Terpadu II
19.331.850
18.751.894
97
Nilai investasi di sektor industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
Rp. 22,61 Trilyun
10,11 Trilyun
44,71
2.538.248
1.700.626
67
-Pengawasan dan Pengendalian Industri Minuman Beralkohol
-Monitoring dan Koordinasi Pelaksanaan Sertifikasi Mesin Pelinting Sigaret
-Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Industri Pengolahan Kopi
-Penyusunan Rekomendasi Industri Pengolahan Buah
-Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha Industri Pengolahan Tembakau
-Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha Industri Pengolahan Teh
-Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha Industri Pengolahan Susu
-Penyusunan Rekomendasi Industri Pengolahan Kakao
No Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Target % Komponen Anggaran
49
Realisasi
Pagu (Rp Ribu)
Realisasi (Rp Ribu)
%
2
Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
Kontribusi ekspor produk industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar terhadap ekspor nasional setiap tahunnya
1,8-1,9%
1,69% 93,89
- Partisipasi Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar dalam Kegiatan ACCSQ dan CODEX
1.817.623
1.363.217
75
- Partisipasi Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar dalam Forum Kerjasama Dalam Negeri dan Luar Negeri
- Penyusunan/Revisi dan Pemberlakuan SNI di Lingkungan Industri Hasil Hortikultura Minuman Ringan dan Tembakau
- Penyusunan/revisi dan Pemberlakuan SNI di Lingkungan Industri Hasil Susu dan Minuman Lainnya
Produktivitas SDM industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar
Rp. 395,8 juta/orang/tahun
Rp. 256,7 juta/orang/tahun
64,86
- Fasilitasi Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) Industri Makanan dan Minuman
5.154.940
4.690.995
91
- Bantuan Mesin dan Peralatan Teknologi Proses Es Balok Untuk Meningkatkan Daya Simpan Produk Hasil Laut
- Bantuan Mesin Peralatan Industri Pengolahan Teh
- Bimtek Industri Bahan Penyegar
- Bimtek Teknologi Pengolahan Susu
No Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Target % Komponen Anggaran
50
Realisasi
Pagu (Rp Ribu)
Realisasi (Rp Ribu)
%
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
1.
Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan
Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
1 TUK/KKNI/SK
KNI
1 KKNI
100,00
Penyusunan Rancangan SKKNI/KKNI Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
623.993 399.355 64
PERSPEKTIF KELEMBAGAAN
1.
Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel
Anggaran Direktorat Industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar yang diblokir
20% 6,07% 100,00
- Penyusunan dan Evaluasi Kinerja Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
1.448.986
1.057.759
73
- Kaji Tindak Pelaksanaan Program Kegiatan Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
- Sinkronisasi Program Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
Jumlah Anggaran Kegiatan tahun 2018 : Rp. 31.927.280.000 Realisasi Anggaran Kegiatan tahun 2018 : Rp. 28.881.922.000,-
Top Related