Download - AGAMA (2)

Transcript

AKHLAK(kelompok 4)

Oleh : Aditya Yogatama (01/XII A 2)

Afifah Dwi Septiana (02/XII A 2)Aminah Halvaima Ulfah (03/XII A 2)

Fajri Febriani Muslih ()Firmansyah ()

Akhlak Terpuji

Wara, Sabar, Tawakal, Qana’ah, Adil, Bijaksana

Berpikir positif, Percaya Diri, Ridha, Amal Saleh, Tasamuh

Pengertian• Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan dengan mudah dan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan bila sifat itu memunculkan perbuatan mulia, baik dan terpuji menurut akal dan syariat maka sifat itu disebut akhlak yang baik (akhlakul karimah).

• Bila sifat itu memunculkan perbuatan-perbuatan buruk menurut akal dan syariat maka disebut akhlak yang buruk. (akhlakul mazmumah).

AKHLAK TERPUJI

Wara

Sabar

Tawakal

Qana’ah• Qana’ah adalah sikap rela menerima dan merasa cukup atas hasil yang diusahakannya serta menjauhkan diri dari rasa tidak puas dan perasaan kurang.

• Sebenarnya, orang yang berjiwa qana’ah selalu giat bekerja dan berusaha sekuat tenaga, tetapi jika usahanya tidak dengan yang diharapkan akan rela hati menerima hasil tersebut dengan rasa syukur kepada Allah SWT. Sikap yang demikian itu akan mendatangkan rasa tenteram dalam hidup dan menjauhkan diri dari sifat serakah dan tamak.

• Orang yang memiliki sifat qana’ah memiliki pendirian bahwa apa yang diperoleh atau yang ada di dirinya adalah merupakan kehendak Allah.sebab Dialah yang mengatur rezeki,mati, dan jodoh seseorang hamba.

Adil• Adil adalah memberikan hak kepada orang yang berhak menerimanya tanpa ada pengurangan, dan meletakkan segala urusan pada tempat yang sebenarnya tanpa ada aniaya, dan mengucapkan kalimat yang benar tanpa ada yang ditakuti kecuali terhadap Allah swt saja.

• Allah SWT berfirman:

• Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan”.(Q.S An-Nisa ayat 135)

Bijaksana• Bijaksana merupakan sikap dimana seseorang mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan dengan cara dan jalan yang terbaik.

• Sifat bijaksana merupakan cerminan dari akhlak mulia seseorang dalam menyikapi problematika yang dihadapinya.

Berpikir positif• Berpikir positif artinya berpikir yang pasti, yang benar-benar sesuai dengan ajaran Allah SWT sehingga apabila hasil pikiran tersebut diwujudkan tentu akan mendatangkan manfaat.

• Berpikir positif termasuk budi pekerti yang terpuji yang sebaiknya dimiliki oleh setiap orang. Berpikir positif bisa diterapkan dalam berbagai hal, misalnya dalam bidang ilmu pengetahuan, bidang kekayaan,dan bidang kedudukan (jabatan).

• Seseorang yang senantiasa berpikir positif tentu akan memperoleh banyak manfaat,antara lain ia akan memperoleh petunjuk-petunjuk dari Allah SWT sehingga akan meraih kesejahteraan dunia dan akhirat.

Percaya Diri• Manusia dalam hidupnya di dunia mempunyai kewajiban-kewajiban, antara lain kewajiban terhadap dirinya sendiri, misalnya menjaga kesehatan jasmani dan rohani serta memelihara diri agar tidak terkena suatu bencana.

• Allah SWT berfirman:

Artinya : Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS Al-Baqarah,2:195)

• Percaya diri termasuk sikap terpuji yang harus dimiliki oleh setiap orang. Seseorang yang percaya diri tentu akan yakin akan kemampuan dirinya sehingga ia berani mengeluarkan pendapat dan berani pula melakukan suatu tindakan.

Ridha • Ridha berasal dari bahasa arab

radiya yang berarti rela (senang hati).

• Secara Istilah ridha berarti menerima dengan senang hati apa yang diberikan oleh Allah swt baik berupa peraturan, hukum, atau pun qadha.

Allah SWT berfirman

• Artinya : '‘Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,”(Q.S Al-Baqarah [2]: 155-156)

Sikap ridha dapat ditunjukkan dengan cara :• Sabar dalam melaksanakan kewajiban dengan kesungguhan usaha dan penuh tanggung jawab.

• Senantiasa mengingat Allah SWT dan tetap shalat dengan kusyuk.

• Tidak iri hati atas kelebihan orang lain dan tidak ria untuk dikagumi hasil usahanya.

• Senantiasa bersyukur kepada Allah SWT.• Tetap beramal shaleh terhadap sesama.

Amal Saleh• Amal saleh berasal dari gabungan dua kata amal dan saleh. Amal berarti perbuatan dan saleh berarti baik. Jadi amal saleh berarti perbuatan baik.

• Pengertian yang lain yaitu setiap amal perbuatan yang yang mengajak dan membawa ketaatan kepada Allah swt. baik perbuatan lahir maupun batin

Ukuran kesalehan adalah berdasarkan al-Quran dan Sunnah Rasulullah saw. yang prinsipnya antara lain sebagai berikut:Niat Yang Tulusniat adalah salah satu faktor penentu apakah amal sesorang dikatakan shaleh atau bukan. Sebelum seseorang berbuat hendaklah luruskan dulu niat dan tujuannya , yaitu hanya semata-mata mencari ridha Allah.

Prosesnya BenarPerbuatan dipandang benar atau termasuk amal shaleh apabila prosesnya tidak bertentangan dengan norma-norma agama dan akhlaq mulia

Tasamuh• Tasamuh atau toleransi adalah sikap menghormati orang lain untuk melaksanakan hak-haknya. Kita tidak boleh memandang rendah suku bangsa, agama, atau kebudayaan daerah lain, apalagi bersikap menghina, membenci, atau memusuhinya.

• Kita harus saling menghormati, karena manusia dapat merasakan bahagia apabila ia hidup bersama manusia lainnya. Manusia tidak dapat hidup sendiri di masyarakat tanpa bantuan dan kerjasama dengan manusia lain. Seperti zaman sekarang, pada hakikatnya kita tidak bisa lepas dari memanfaatkan, menerima jasa, memerlukan hasil jasa orang lain secara langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup.

AKHLAK TERCELA

Israf• Israf berarti berlebih-lebihan. Perilaku berlebihan dapat terjadi dalam berbagai hal seperti ; makan, minum, perkataan, perilaku (tindakan), tidur, menggunakan harta dan lain sebagainya. Sikap israf atau over acting dilarang oleh agama, karena dapat merugikan terhadap diri sendiri maupun orang lain.

• Allah SWT berfirman:

• Artinya: Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Gibah• Ghibah menurut bahasa dapat diartikan menggunjing atau gosip. Sedangkan menurut istilah ghibah berarti membicarakan orang lain dengan cara melontarkan isu-isu negatif dengan mencari kesalahan orang lain, kemudian disebarkan orang lain dengan maksud menyudutkan orang yang dipergunjingkan. Ghibah juga dapat diartikan, menyebutkan sesuatu yang tidak disenangi oleh orang lain atau sesama jika ia mendengarnya.Perilaku ghibah dilarang oleh agama, karena dapat merugikan pada diri sendiri maupun orang lain. Perilaku ghibah diibaratkan memakan bangkai saudaranya yang sudah meninggal.

Allah SWT berfirman:

• Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.(Q.S. Al hujurot{49}: 12 ).

Adapun pengaruh negatif yang ditimbulkan dari perilaku ghibah antara lain :1. Menimbulkan fitnah2. Menyebabakan perpecahan dan permusuhan3. Merusak nama baik pada diri sendiri maupun orang lain.4. Dapat merusak keimanan

Fitnah• Secara bahasa fitnah dapat diartikan dengan tuduhan, isu. Sedangkan menurut istilah fitnah adalah menyebar luaskan isu atau kesalahan orang lain yang belum terbukti kebenarannya serta sumber yang tidak bisa dipercaya. Fitnah ditimpakan kepada seseorang dengan maksud agar orang yang difitnah merasa malu , tersudut atau hancur masa depannya.

Allah SWT berfirman:

• Artinya : Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, Kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, Maka Sesungguhnya ia Telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata.(Q.S. An Nisa’ {4}: 112).

Riddah• Orang yang semula telah memeluk agama islam dan kemudian ia keluar dari agama Islam orang yang demikian disebut Riddah (murtad).

• Sebab-sebab orang menjadi murtad adalah karena dua faktor: Pertama , faktor dari dalam dirinya dan kedua , faktor dari luar dirinya.

• Faktor dari dalam dirinya yaitu yang bersangkutan tidak berusaha memupuk keimanannya kepada Allah SWT dengan baik, sehingga perbuatannya cenderung mengarah kepada hal-hal yang dilarang Allah dan mengabaikan hal-hal yang telah diperintah Allah SWT. Dengan demikian lambat laun imannya semakin menipis dan pudar. Dalam keadaan seperti ini orang tersebut mudah tergoda oleh bujukan syetan dan iblis, yang pada akhirnya dia mudah meninggalkan / keluar dari agama islam.

• Faktor dari luar dirinya yaitu disebabkan karena pengaruh-pengaruh yang datang dari luar dirinya misalnya karena perkawinannya dengan orang non muslim, harta benda, teman sepergaulan yang buruk akhlak dan lain-lain.

Orang-orang murtad dibagi menjadi dua golongan:• Murtad Millah (agama).Golongan yang mula-mula kafir,kemudian beriman lalu kembali kafir.

• Murtad Fitri (alami)Golongan yang semenjak kecil beriman, tetapi kemuadian setelah dewasa menjadi kafir.

Seseorang yang mengaku beriman apabila bersikap/berperilaku berikut dianggap murtad, antara lain:• Mengingkari adanya Allah SWT sebagai pencipta alam semesta dan segala isinya.

• Mengingkari adanya para rasul.• Menghalalkan perbuatan yang haram.

• Mengharamkan perbuatan yang halal.

• Membaca basmalah ketika meminum khamr.

Syarat sah dinyatakannya sesorang itu murtad ada dua yaitu:• Balig dan berakal sehat. Tidak sah murtadnya anak kecil dan orang gila.

• Memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bertindak.

Seseorang yang dipaksa murtad sedangkan hatinya masih beriman tidak dapat dianggap murtad. Hal ini tertuang dalam Q.S An-Nahl ayat 106.

• Artinya : Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (Dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (Dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, Maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. (Q.S An-Nahl, 16:106)

Akibat-akibat Riddah:• Para pelaku riddah dianggap telah berbuat dosa besar, amalannya ketika di dunia dianggap sia-sia, dan di akhirat akan ditempatkan di neraka dan kekal di dalamnya. Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Baqarah ayat 217 :

• Artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah . Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (Q.S Al-Baqarah,2:217)

• Para pelaku riddah itu mudah dipercaya setan. Allah SWT berfirman dalam Q.S Muhammad,47:25 :

• Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka. (Q.S Muhammad, 47:25)

• Suami istri yang telah melakukan akad nikah secara islam, kemudian salah satunya murtad, maka nikah mereka menjadi batal (fasakh),dan mereka harus bercerai.

• Seseorang yang telah murtad, tidak berhak mewarisi harta peninggalan pewaris yang beragama Islam.Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Seorang muslim tidak berhak mewarisi harta peninggalan orang kafir, dan orang kafir tidak berhak pula mewarisi harta peninggalan orang Islam” (H.R. Al-Jama’ah)

Cara Menjauhi Perbuatan Riddah• Yakinilah bahwa agama yang paling benar dan diridhai Allah aalah agama Islam

• Pelajarilah agama Islam dengan sebaik-baiknya, kemudian hayati, yakini dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

• Hindarkan diri dari pergaulan dengan orang atau teman yang berakhlak buruk yang suka mabuk-mabukkan mengganggu orang, suka berkelahi dan perbuatan-perbuatan tercela lainnya.

• Senatiasa memupuk keimanan dan keislaman kita dengan jalan banyak berbuat kebaikan terhadap sesama, taat menjalankan ibadah (khususnya shalat lima waktu) dan ibadah-ibadah lainnya.

• Hindari mengunjungi tempat-tempat yang berbau maksiat dan tempat-tempat tercela lainnya seperti diskotik, night club (klub malam) dan yang sejenisnya

Tabzir• Tabzir dapat berarti boros, yaitu mempergunakan sesuatu secara berlebih-lebihan dan tidak bermanfaat. Dalam kamus bahasa Indonesia boros diartikan berlebih-lebihan dalam menggunakan uang, barang dan lain sebagainya.Sikap tabzir dapat terjadi dalam berbagai hal, misalnya boros dalam menggunakan uang, boros dalam menggunakan harta, boros dalam menggunakan waktu dan lain sebagainya. Agama Islam melarang pada setiap umatnya untuk berlaku boros, karena hal tersebut dapat merugikan pada diri sendiri dan orang lain. Allah SWT memasukkan orang-orang yang memiliki sifat tabzir sebagai saudara setan.

Allah SWT berfirman:

• Artinya : Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.(Q.S. Al Isro’ {17}: 27).

Sumber• Pendidikan Agama Islam SMA kelas XII Erlangga

• Pendidikan Agama Islam 3 Yudhistira

• Google search