LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJAA. Capaian Kinerja
Dalam semangat transparansi, akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus ini disusun dan disajikan kepada pihak-pihak terkait sebagai pertanggungjawaban administrasi, moral dan spiritual sesuai koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.
Sejalan dengan kewenangannya sebagai daerah otonom yang memiliki keleluasaan dalam mengatur urusan kepemerintahan dan pembangunan beserta pembiayaannya sendiri sesuai dengan semangat Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kabupaten Tanggamus dalam tahun 2015 telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan sebagai amanat yang telah dibebankan oleh rakyat/masyarakat sebagai stakeholders. Sebagai operasionalisasi untuk mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan Perencanaan Strategis telah dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang pelaksanaannya dilakukan oleh instansi perangkat Pemerintah Kabupaten Tanggamus.
Di samping itu akuntabilitas dapat diinterprestasikan mencakup keseluruhan aspek tingkah laku seseorang atau dalam hal birokrasi, mencakup aspek tingkah laku birokrasi termasuk
[Type text] Hal 56
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
akuntabilitas spiritualnya maupun perilaku yang bersifat eksternal terhadap lingkungan dan masyarakat keseluruhan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Tanggamus ini merupakan laporan pertanggung-jawaban Kepala Daerah atas pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan, dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran sesuai visi, dan misi yang telah ditetapkan berdasarkan kewenangan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Tangamus. Dalam pelaksanaan akuntabilitas ini, prinsip-prinsip yang diperhatikan sebagai acuan adalah sebagai berikut :
a. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf jajaran birokrasi Pemerintah Kabupaten Tanggamus untuk melakukan pengelolaan pelaksanaan misi agar akuntabel.
b. Harus merupakan suatu sistem yang menjali penggunaan sumber-sumber daya secara konsisten dengan peraturan-perundang-undangan yang berlaku.
c. Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
d. Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang diperoleh.
e. Harus jujur, obyektif, transparan dan inovatif sebagai katalisator perubahan manajemen Pemerintah Kabupaten Tanggamus dalam bentuk pemutakhiran, metode dan teknik pengukuran kinerja dan penyusunan laporan akuntabilitas.
Sesuai dengan kerangka Pengukuran kinerja di Pemerintah Kabupaten Tanggamus dilakukan dengan mengacu pada Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun pengukuran kinerja tersebut dengan rumus sebagai berikut :
[Type text] Hal 57
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
1. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus :
2. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus :
Atau
Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah indikator untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan tidak berhasil) yang ada disetiap kelompok sasaran dengan nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan jumlah indikator yang ada di kelompok sasaran tersebut.
Nilai mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut : Sangat Berhasil : 92,5 Berhasil : 77,5 Cukup Berhasil : 62,5 Tidak Berhasil : 27,5
[Type text] Hal 58
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Klasifikasi penilaian kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus dengan mengikuti Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang membagi tingkat keberhasilan kinerja menjadi 4 (Empat) Katagori sebagai berikut :
Tabel 3.1 Skala Kategori Pencapaian
Skala (%)
Kategori
86 s.d 100 Baik
Atau
Sangat baik
Atau
Sangat berhasil
70 s.d 85 Sedang Baik Berhasil
55 s.d 69 Kurang Sedang Cukup berhasil
Kurang dari 55
Sangat kurang
Kurang baik
Tidak berhasil
Dari beberapa alternatif jenis kategori tersebut, Pemerintah Kabupaten Tanggamus menetapkan Alternatif penilaian sebagai berikut :
Tabel 3.2 Skala Kategori Capaian
Skala (%) Kategori
86 s.d 100
70 s.d 85
55 s.d 69
Kurang dari 55
Sangat Berhasil
Berhasil
Cukup Berhasil
Tidak Berhasil
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Tanggamus ini, merupakan Laporan pertanggung-jawaban Kepala Daerah atas pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan,
[Type text] Hal 59
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran sesuai visi, dan misi yang telah ditetapkan berdasarkan kewenangan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Tanggamus.
INDIKATOR KINERJA CAPAIAN 2013-2015 SASARAN 1 PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS
No. Indikator Kinerja
Target Capaian 2015
Capaian 2014
Capaian 2013
1. Tingkat Inflasi 6 9,02 5,31 4,052. Persentase
Angka Pengganguran Terbuka
4% 4,94% 4,60% 4,88%
3. Indeks Harga Konsumen
105 107,29 110,02 -
Evaluasi Capain Kinerja Pada Sasaran 1 Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
No. Indikator Kinerja
Target Capaian 2015
Nilai Capaia
n
Kategori
1. Tingkat Inflasi
7 9,02 71,1 % Berhasil
2. Persentase Angka Pengganguran Terbuka
4% 4,94% 76,5% Berhasil
3. Indeks Harga Konsumen
105 107,29 97,81% Sangat Berhasil
Secara umum Kabupaten Tanggamus tahun 2015 mengalami peningkatan inflasiyang cukup tinggi sebesar 3,71 persen. Peningkatan nilai inflasi ini di tengarai masihdisebabkan dampak dari isu ekonomi global yang menyebabkan perekonomian
[Type text] Hal 60
SASARAN 1 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dalam menanggulangi kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
nasionalyang mengalami perlambatan karena beberapa faktor seperti ketidakstabilan harga cabeserta kenaikan dan turunnya harga bahan bakar minyak jenis premium dan solar padatriwulan pertama tahun 2015. Kenaikan dan turunnya harga bahan bakar minyakmemiliki rangkaian efek “domino” terhadap harga-harga barang dan jasa, terutamauntuk barang-barang pabrikan yang berasal dari luar Kabupaten Tanggamus. Peningkataninflasi menunjukkan tingginya kenaikan harga terutama pada komoditas kelompok bahanmakanan dan komoditas kelompok lainnya yang disebabkan oleh naiknya ongkosproduksi (cost production).Selama tahun 2014 tingkat inflasi di Kabupaten Tanggamus mencapai 5,31%, angka ini jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2013 yang mencapai 4,05 %. Inflasi di Kabupaten Tanggamus sepanjang tahun 2014 berfluktuasi, hal ini terjadi karena terdapat beberapa indeks komoditas disektor Makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, Perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar, Pendidikan, rekreasi, dan olah raga, Transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami kenaikan. Dengan tingkat inflasi sebesar 5,31% ditahun 2014, maka tingkat inflasi di Kabupaten Tanggamus jauh lebih rendah dibandingkan inflasi Bandar Lampung dan Nasional sebesar 8,36%.
Tabel 3.3 Nilai Inflasi Rata-Rata Kabupaten Tanggamus Tahun 2009 – 2015
URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Inflasi 4,21 11,52 4,09 4,70 4,05 5,31 9,02
Pada periode Desember 2015 Indeks Harga Konsumen (IHK) di KabupatenTanggamus turun dari 110,02 pada Desember 2014, menjadi 107,92 pada Desember2015, Apabila di bandingkan
[Type text] Hal 61
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
dengan IHK bulan sebelumnya (November 2015) terjadi peningkatan sebesar 107,41. Sementara Inflasi tahun kalender (point to point) dan inflasitahun ke tahun (year on year) Kabupaten Tanggamus sebesar 3,71 persen.
3.4 Tabel Laju Inflasi Tanggamus Desember 2015, Tahun Kalender dan
Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
Selama periode Januari-Desember tahun 2015 dari tujuh kelompok pengeluaran,seluruhnya mengalami kenaikan indeks atau inflasi yaitu kelompok bahan makanansebesar 6,20 persen; kelompok makanan jadi,minuman, rokok dan tembakau sebesar4,00 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 2,56 persen;kelompok sandang sebesar 2,14 persen; kelompok kesehatan dengan nilai 3,47 persen;kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 4,71 persen; dan kelompoktransport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,32 persen.
[Type text] Hal 62
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Dari gambar 2 diatas, terlihat bahwa pada tahun 2015 terjadi tiga kali deflasi yaknipada bulan Januari, Februari, dan Agustus masing-masing dengan deflasi sebesar 0,27persen, 0,57 persen dan deflasi 0,12 persen. Secara lebih detail penjabaran penyebabpeningkatan laju inflasi tahun kalender 2015 menurut kelompok pengeluaran yang cukupsignifikan
[Type text] Hal 63
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Di bidang pembangunan ekonomi, salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian secara makro adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Terdapat dua jenis penilaian PDRB yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2014 mencapai Rp.10.172.661,- jauh lebih lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp.9.033.600,- Konstribusi lapangan usaha yang paling tinggi berasal dari pertanian, kehutanan dan perikanan yang mencapai 45,87% sedangkan konstribusi yang paling rendah berasal dari lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas yang hanya sebesar 0,04%.Perkembangan konstribusi sektor PDRB dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami fluktuatif pada beberapa sektor sedangkan pada beberapa sektor yang lain mengalami perubahan yang tidak signifikan.Perekonomian Kabupaten Tanggamus bila diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku tahun 2014 telah mencapai Rp.10.172.661,- angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan PDRB tahun 2013 yang nilainya hanya sebesar Rp.9.033.600,- sedangkan jika dilihat dari sisi PDRB Atas
[Type text] Hal 64
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Dasar Harga Konstan mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2014 telah mencapai Rp.8.362.244,- meningkat dari tahun 2013 yang hanya sebesar Rp.7.905.596,-
Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu, maka akan dihasilkan suatu PDRB Perkapita. PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk. Pada tahun 2014, PDRB Perkapita Kabupaten Tanggamus mencapai Rp.17.940.000,- dan paling besar ada pada kegiatan ekonomi pertanian, kehutanan dan perikanan sedagkan yang paling kecil ada pada kegiatan ekonomi pengadaan listrik dan gas serta kegiatan jasa perusahaan yakni sebesar Rp.10.000,-
Angka PDRB Perkapita tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya sebesar Rp.16.120.000,- Hal ini dapat menjadi indikator bahwa secara umum telah terjadi peningkatan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tanggamus, namun demikian kondisi ini tidak menjamin bahwa peningkatan PDRB perkapita tersebut dapat dirasakan seluruh penduduk Kabupaten Tanggamus secara merata.
Persentase Penduduk Miskin
Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan yang sangat strategis karena sudah ada sejak peradaban kuno, karena sifatnya sangat dinamis dan memerlukan penanganan dengan pendekatan insklusif untuk mencapai kesamaan persepsi diantara stakeholder. Demikian juga persoalan kemiskinan di Kabupaten Tanggamus dimana jumlah penduduk miskin yang tersebar di 20 kecamatan dengan tingkat kemiskinan bervariasi sehingga memerlukan strategi tersendiri dalam upaya
[Type text] Hal 65
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
penangannya. Pendekatan yang bisa digunakan hendaknya bersifat local strategys melalui pelibatan local stakeholder sehingga permasalahan kemiskinan ini dapat ditanggulangi bersama.
Program Penanggulangan Kemiskinan yang dilakukan Pemerintah, dunia usaha, serta masyarakat ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, dan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah. Di Kabupaten Tanggamus sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota, maka telah dibentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah berdasarkan Keputusan Bupati Tanggamus Nomor : B.111/19/11/2015 tanggal 13 Maret 2015 tentang Tim Koordinasi Penanggulangn Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Tanggamus Tahun Anggaran 2015.Persentase jumlah penduduk miskin Kabupaten Tanggamus pada tahun 2012 sebesar 16,09 % angka tersebut terus menunjukkan perbaikan pada tahun 2014 yang hanya mencapai 14,95 %.
Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Tanggamus
Sumber : BPS Provinsi Lampung danBPS Kabupaten Tanggamus, 2015Tabel 3.5 Klasifikasi Desa/Kelurahan Se-Provinsi Lampung Tahun
2015
[Type text] Hal 66
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
KABUPATEN/KOTAKLASIFIKASI
MAJU BERKEMBANG KURANG BERKEMBANG TERTINGGAL TOTAL
Lampung Barat 10 39 49 38 136
Tanggamus 21 88 93 100 302
Lampung Selatan 36 136 75 13 260
Lampung Timur 63 153 46 2 264
Lampung Tengah 83 158 58 8 307
Lampung Utara 17 85 97 48 247
Way Kanan 8 93 94 28 223
Tulang Bawang 3 56 74 18 151
Pesawaran 11 67 46 20 144
Pringsewu 43 61 23 4 131
Mesuji 0 19 55 31 105
Tulang Bawang Barat 7 32 44 13 96
Pesisir Barat 1 12 49 56 118
Bandar Lampung 68 48 9 1 126
Metro 20 2 0 0 22
Lampung 391 1.049 812 380 2.632
Sumber : BPS Provinsi Lampung, 2015
Sedangkan dari sektor ketenagakerjaan di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2014 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,60 %, lebih rendah dibandingkan dengan TPT rata-rata Provinsi Lampung pada periode yang sama sebesar 4,79 % dan Nasional 5,94 %. Hal ini menunjukkan peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan adanya peningkatan penyediaan lapangan kerja yang menyebabkan angka Tingkat Pengangguran Terbuka menurun. Dengan terobosan-terobosan baru dibidang penyediaan lapangan kerja Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Tanggamus berhasil ditekan seminimal mungkin.
[Type text] Hal 67
TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK)
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT)
4.82 4.76 5.02 3.24 4.88 4.60 4.94
6.62 5.57 5.78 5.20 5.69 4.79 5.14
7.87 7.14 6.80 6.30 6.17 5.94 6.18
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
TANGGAMUS LAMPUNG NASIONAL
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Komparasi TPAK dan TPT Antara Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung dan Nasional
Sumber : BPS Provinsi Lampung dan BPS Kabupaten Tanggamus, 2015
Solusi dan Stategis
Upaya yang ditempuh Pemerintah Kabupaten Tanggamusdalam mengurangi angka kemiskinan disamping dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) lima tahunan juga dalam setiap penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) setiap tahun. Selanjutnya langkah tersebut diikuti oleh SKPD-SKPD dengan menyusun Renstra SKPD yang memuat rencana program kegiatan SKPD dalam jangka lima tahunan dan Renja SKPD merupakan rencana kerja SKPD setiap tahun merupakan penjabaran per tahun dari Renstra SKPD.
RPJMD Kabupaten Tanggamus tahun 2008-2013 secara jelas menguraikan program dan kegiatan berdasarkan bidang urusan
[Type text] Hal 68
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006. Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh lintas SKPD berdasarkan bidang urusan masing-masing diharapkan berkontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanggamus sehingga pendapatan masyarakat meningkat. Pertumbuhan ekonomi berdasar RPJMD dipatok rata-rata sebesar 6,0 %. Target tersebut diharapkan bisa terwujud untuk meningkatkan pembangunan melalui peningkatan investasi dalam berbagai sektor sehingga mampu mengejar ketertinggalan pembangunan dari Kabupaten/Kota lain di Provinsi Lampung.
Khusus untuk program kegiatan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Kabupaten Tanggamus, pengelompokannya disesuaikan dengan Perpes No 13 tahun 2009 yang dirubah dengan Perpres No 15 tahun 2010 serta Permendagri No 34 tahun 2009 yang dirubah dengan Permendagri No 42 Tahun 2010 dimana program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan dikelompokkan dalam 4 (empat) kelompok program yaitu :
1) Kelompok program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga
2) Kelompok program pemberdayaan masyarakat3) Kelompok program pemberdayaan usaha mikro dan kecil4) Kelompok program lain-lain
Untuk menangulangi angka kemiskinan dan desa tertinggal serta mempercepat laju perekonomian masyarakat Kabupaten Tanggamus Pemerintah telah melakukan beberapa Program. Program tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Tanggamus membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah berdasarkan Keputusan Bupati Tanggamus Nomor : B.111/19/11/2015 tanggal 13 Maret 2015 tentang Tim Koordinasi Penanggulangn Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Tanggamus Tahun Anggaran 2015.
[Type text] Hal 69
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Adapun program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan yang ada di Kabupaten Kabupaten Tanggamus seperti tercantum dalam tabel dibawah ini.
Tabel 3.6 Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Tanggamus
NO PROGRAM/KEGIATAN
1. Badan Pemberdayaan Masyarakat
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
1. Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, Pembinaan Administrasi Proyek
(PAP) Program Nasional Pembangunan Masyarakat Melalui Mandiri
Pedesaan (PNPM - MPD) Cost Sharing
2. Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, Pembinaan Administrasi Proyek
(PAP) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Integrasi (PNPM -
Integrasi) Cost Sharing
3. Penilaian Lomba Pekon/Kelurahan Berprestasi
4. Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat
5. Pembinaan Tim Penggerak PKK Pekon/Kelurahan
6. Penguatan DPD LPM se-Kabupaten Tanggamus
7. Penguatan Kelembagaan Pengelolaan Hutan Mangrove Berbasis
Pemberdayaan Masyarakat
8. Fasilitasi Program Labsite Kabupaten Tanggamus
9. Revitalisasi Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu
10. Fasilitasi Pilot Project Pengembangan Tenaga Kerja Perdesaan
11. Bimtek Pembentukan/ Pendirian BUMDes
[Type text] Hal 70
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
12. Pembinaan Pengelolaan Pasar Desa
Program Bina Sarana dan Prasarana
1. Pelatihan Kelembagaan Pos Pelayanan Teknologi Desa (Posyantekdes)
2. Pembinaan dan Gelar TTG Tingkat Nasional
3. Karya Bhakti TNI Manunggal Membangun Desa
4. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pilot Project PLTS berbasis
Masyarakat
5. Fasilitasi Program Desa Mandiri Energi Berbasis Bio Gas
6. Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat dalam Penguatan Program
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)
2. Dinas Pendidikan
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
1. Biaya Operasional Sekolah (BOS) SD Tahun 2015 (APBN)
2. Biaya Operasional Sekolah (BOS) SMP Tahun 2015 (APBN)
3. Bantuan Siswa Miskin (BSM) Jenjang SD
4. Bantuan Siswa Miskin (BSM) Jenjang SMP
5. AUSKM Jenjang SD (Berupa Barang : Seragam, Topi, dasi,ikat
pinggang,tas)
7. AUSKM Jenjang SMP (Berupa Barang : Seragam, Topi, dasi,ikat
pinggang,tas)
8. Beasiswa Bakat Prestasi (APBN Provinsi)
Program Pendidikan Menengah
1. Biaya Operasional Sekolah (BOS) SMA Tahun 2015 (APBN)
2. Bantuan Siswa Miskin (BSM) Jenjang SMA
3. BSM SMA 2015 (APBD Prov. Lampung) Pengadaan Seragam Sekolah
bagi Siswa Miskin
[Type text] Hal 71
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
4. Biaya Operasional Sekolah (BOS) SMK Tahun 2015 (APBN)
5. Bantuan Siswa Miskin (BSM) Jenjang SMK
6. BSM SMK 2015 (APBD Prov. Lampung) Pengadaan Seragam Sekolah
bagi Siswa Miskin
Program Pendidikan Non Formal
1. Penyelenggaraan UN/US dan Monitoring Paket A, B, C
2. Pendataan Anak Berkebutuhan Khusus
3. Bantuan Kursus dari Provinsi (APBN)
4. Keaksaraan Fungsional (Bantuan dari Provinsi (APBN)
5. Keaksaraan Usaha Mandiri (APBN Provinsi)
Program Efesiensi dan Efektifitas Manajemen Pendidikan
1. Pendampingan program Keluarga Harapan (PKH) Bidang Pendidikan
Program Peningkatan Daya Tampung Melalui Peningkatan Sarana
Prasarana Pendidikan dan Alternatif Layanan Pendidikan
1. Rehabilitasi Gedung dan Sarana Prasarana Pendidikan Tahun 2015
(DAK dan Sharing) SD Se- Kabupaten
2. Rehabilitasi Gedung dan Sarana Prasarana Pendidikan Tahun 2015
(DAK dan Sharing) SMP Se- Kabupaten
3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Tingkat SD, SMP,
SMA/SMK KAbupaten Tanggamus
4. Pembangunan, Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana
Pendidikan Kabupaten Tanggamus
5. Rehabilitasi Gedung dan Sarana Prasarana Pendidikan Tahun 2015
(DAk dan Sharing) SMA Se- Kabupaten
6. Rehabilitasi Gedung dan Sarana Prasarana Pendidikan Tahun 2015
(DAK dan Sharing) SMK Se- Kabupaten
3. Dinas Kesehatan
[Type text] Hal 72
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
2. Jaminan Kesehatan Nasional Pelayanan Dasar
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Peningkatan Gizi Masyarakat
Program Perlindungan dan Jaminan Sosial
1. Pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH) Bidang Kesehatan
4. Bagian Ekobang
Program Pemantauan Sistem Distribusi Program Nasional
1. Pemantauan Evaluasi dan Pelaporan Kebijakan Distribusi Raskin
5. Dinas Tanaman Pangan Holtikutura
Program peningkatan Produksi Produktivitas dan Mutu Tanaman
Pangan untuk mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan
1. Pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi
2. - Pengelola Produksi Tanaman serealia
Program Peningkatan produksi dan produktivitas Hortikultura ramah
lingkungan
1. Peningkatan produksi dan produktivitas produk buah ramah
lingkungan
2. Peningkatan Produksi dan Produktivitas produk florifultura ramah
lingkungan
3. Peningkatan Produksi dan produktivitas produk sayuran dan tanaman
obat ramah lingkungan
6. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
Program Peningkatan Pemahanan Kader Tentang Tumbuh Kembang,
Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga
[Type text] Hal 73
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
1. Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok UPPKS (Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera)
2. Pembinaan dan Penilaian Lomba P3-KSS dan Gsi
Program Peningkatan Cakupan dan Pelayanan KB yang Berkualitas
1. Pelayanan KB dan Pengadaan Alat Kontrasepsi
2. Pelayanan KB MOP dan MOW
7. Dinas Pekerjaan Umum
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
1. Pembangunan Infrastruktur Jalan Wilayah Barat
2. Pembangunan Infrastruktur Jalan Wilayah Tengah
3. Pembangunan Infrastruktur Jalan Wilayah Timur
4. Pembangunan Infrastruktur Jalan Wilayah Utara
5. Pembangunan Infrastruktur Jalan Wilayah Selatan
6. Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kabupaten Tanggamus
7. Luncuran Pembangunan Jembatan Way Napal (Kontrak Tahun Jamak
2014-2015)
Program Peningkatan Jalan dan Jembatan pada Ruas-Ruas Jalan
Strategis
1. Infrastruktur Jalan (DAK dan Sharing)
2. Transportasi Perdesaan (Dak dan Sharing)
3. Transportasi Prasarana Daerah Tertinggal
Program Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (AM)
1. Penyediaan Infrastruktur Air Minum (DAK dan Sharing)
2. Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Air Bersih di Kabupaten
Tanggamus
3. Sharing Penyediaan Air Minum Sanitasi Berbasis Masyarakat
[Type text] Hal 74
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
(PAMSIMAS) Kabupaten Tanggamus
Program Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP)
1. Penyediaan Infrastruktur Sanitasi (DAK dan Sharing)
2. Pembangunan dan Penataan Sanitasi Masyarakat
Program Peningkatan Pengembangan Kawasan Permukiman
(BANGKIM)
1. Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Infrastruktur Kawasan
Permukiman Perdesaan Wilayah II
2. Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Infrastruktur Kawasan
Permukiman Perdesaan Wilayah II
3. Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Infrastruktur Kawasan
Permukiman Perdesaan Wilayah III
4. Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Infrastruktur Kawasan
Permukiman Perdesaan Wilayah IV
5. Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Infrastruktur Kawasan
Permukiman Perdesaan Wilayah V
6. Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Infrastruktur Kawasan
Permukiman Perdesaan Wilayah VI
7. Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Infrastruktur Kawasan
Permukiman Perdesaan Wilayah VII
8. Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Infrastruktur Kawasan
Permukiman Perdesaan Wilayah VIII
9. Peningkatan Pengembangan Perumahan dan Pemukiman (DAK dan
Sharing)
10. Peningkatan Prasarana Dasar Permukiman
8. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
[Type text] Hal 75
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
1. Pembinaan, Pengembangan, Monitoring dan Evaluasi Keserasian Sosial
Kabupaten Tanggamus
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1. Pelatihan Peningkatan Keterampilan Ekonomi Produktif/KUBE Fakir
Miskin
2. Pembinaan Evaluasi dan Pemberdayaan KUBE Karang Taruna
3. Penanganan Pada Lansia Terlantar dan Anak Terlantar
Program Bantuan dan Jaminan Sosial
1. Peningkatan Kualitas Pemukiman
Program Pengembangan Wilayah Tertinggal
1. Penyerapan tenaga Kerja Melalui Padat Karya di Desa Tertinggal
Program Penelitian dan Pengembangan Manajemen Sosial
1. Pemberdayaan dan Pertumbuhan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan
Keluarga (LK3)
Program Perlindungan dan Jaminan Sosial
1. Pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten
Tanggamus
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
1. Pelatihan Keterampilan Siap Kerja Bagi Pengangguran (Kursus
Perbengkelan, Kursus Mejahit, Kursus Pertukangan)
2. Pembinaan dan Perlindungan Kesempatan Kerja/Buruh di Kabupaten
Tanggamus
9. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi
Belanja Hibah kepada Kelompok/Anggota Masyarakat
Belanja Hibah untuk sarana peribadatan
[Type text] Hal 76
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Belanja Bantuan Sosial
10. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
1. Pembibitan dan Perawatan Ternak
2. Pengembangan Infrastruktur Peternakan (DAK dan Sharing)
3. Pengadaan dan Pendistribusian Bibit Ternak kepada Masyarakat
4. Perbaikan Sarana/ Prasarana dan Infrastruktur Peternakan
Program Peningkatan Kualitas Aparatur
1. Penyuluhan dan Pendampingan Peternak
2. Pelatihan Peternak dan Pelaku Agribisnis Peternakan
11. Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
1. Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan (Kebun Benih)
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
1. Pengembangan Usaha Perkebunan Rakyat (Sharing TP)
2. Pelatihan Kelembagaan Kelompok Tani Bahan Baku Industri Hasil
Tembakau
3. Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat (Kopi)
4. Penyediaan Sarana Produksi Perkebunan (DAK dan Sharing Pertanian)
Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Hutan Berbasis
Pemberdayaan Masyarakat
1. Pembinaan Kelompok Pengelola Hutan Kemasyarakatan (HKm)
Program Sarana dan Prasarana Bidang Kehutanan dan Perkebunan
1. Pembangunan Konservasi Tanah dan Air
2. Pengadaan Sarana dan Prasarana Penunjang Perkebunan
[Type text] Hal 77
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
12. Dinas Kelautan dan Perikanan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kelautan dan Perikanan
1. Penyediaan Sarana Prasarana Kelautan dan Perikanan (DAK &
Sharing)
Program Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan dan Bina Usaha
1. Sosialisasi dan Optimalisasi Gemar Makan Ikan (GEMARIKAN)
Program Pengembangan Sumber Daya Laut Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil
1. Penyediaan Sarana Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil
13. Kantor Ketahanan Pangan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
1. Aksi Desa Mandiri Pangan dan Percepatan dan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan (Pendukung TP)
2. Pemberdayaan Lumbung Pangan (DAK dan Sharing)
Sumber : SKPD terkait, 2015
Kemudian, untuk mempercepat penurunan angka pengangguran yang sejalan dengan kebijakan nasional, pelaksanaan berbagai program pembangunan perlu diarahkan ke kecamatan dan desa-desa miskin, serta dilakukan dengan pola padat karya. Dengan demikian, pelaksanaan program pembangunan dapat meningkatkan ketersediaan dan perbaikan serta pemeliharaan prasarana dan sarana fisik dan berbagai sarana pelayanan dasar, serta sekaligus menciptakan kesempatan kerja dan pendapatan bagi masyarakat di sekitarnya.Dengan program aksi tersebut diharapkan TPT akan terus menurun dan dapat mempercepat
[Type text] Hal 78
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
pertumbuhan sektor riil dalam rangka perluasan kesempatan kerja.
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pencapaian derajat kesehatan yang optimal bukan hanya menjadi tanggung jawab dari aspek kesehatan saja, namun sektor terkait lainnya seperti aspek pendidikan, aspek ekonomi, sektor sosial dan pemerintahan juga memiliki peranan cukup besar.Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Tanggamus telah menuangkan dalam sasaran yaitu meningkatnya akses dan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Tanggamus yang sehat Mandiri dan Berkeadilan yang mempunyai Indikator Kinerja sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA CAPAIAN 2013-2015 SASARAN 2 PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS
No. Indikator Kinerja Target
Capaian 2015
Capaian 2014
Capaian
20131. Ratio Rumah Sakit Per
Jumlah Penduduk0,3 0,34 0,35 0,36
2. Ratio Dokter Per Jumlah Penduduk
8 8,5 8,6 7,8
3. Ratio Tenaga Medis 8 8,5 8,6 7,84. Angka Kematian Bayi
(0-1 Th) Per 1000KH6 6,2 6,6 7,02
5. Angka Kematian Balita (0-5 Th) per 1000 KH
7 7,15 7,2 7,3
6. Angka Kematian Ibu 110 119,2 157,6 88,87. Capaian Gizi Buruk 0,01 0,02 0,01 0,028. Usia Harapan Hidup 71 70,21 70,21 70,2
1
Evaluasi Capain Kinerja Pada Sasaran 2 Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
[Type text] Hal 79
SASARAN 2 Meningkatnya akses dan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Tanggamus yang sehat Mandiri dan Berkeadilan
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
No. Indikator Kinerja Target Capaian 2015
Nilai Capaian
Kategori
1. Ratio Rumah Sakit Per Jumlah Penduduk
0,3 0,34 86,5% Sangat Berhasil
2. Ratio Dokter Per Jumlah Penduduk
8 8,5 93,75% Sangat Berhasil
3. Ratio Tenaga Medis 8 8,5 93,75% Sangat Berhasil
4. Angka Kematian Bayi (0-1 Th) Per 1000KH
6 6,2 96,6% Sangat Berhasil
5. Angka Kematian Balita (0-5 Th) Per 1000 KH
7 7,15 97,85% Sangat Berhasil
6. Angka Kematian Ibu 110 119,2 91,6% Sangat Berhasil
7. Capaian Gizi Buruk 0,02 0,02 100% Sangat Berhasil
8. Usia harapan Hidup 71 70,21 98,87% Sangat Berhasil
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Tabel 3.7 Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per jumlah Penduduk Tahun 2009-2015 Kabupaten Tanggamus
NO URAIANCAPAIAN KINERJA
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Rumah Sakit Umum (Pemerintah) 1 1 1 1 1 1 1
2Jumlah Rumah Sakit Jiwa/Paru dan penyakit khusus lainnya milik pemerintah
0 0 0 0 0 0 0
3 Jumlah Rumah Sakit AD/AU/ AL/POLRI 0 0 0 0 0 0 0
4 Jumlah Rumah Sakit Swasta
1 1 1 1 1 1 1
[Type text] Hal 80
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
5 Jumlah Seluruh Rumah Sakit 2 2 2 2 2 2 2
6 Jumlah Penduduk 529.742 540.867 538.604 556.812 560.286 567.172 573.629
7 Rasio per 100.000 penduduk 0,38 0,37 0,37 0,36 0,36 0,35 0,34
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus, 2015
Indikator rasio dokter per jumlah penduduk menunjukkan tingkat pelayanan yang dapat diberikan oleh dokter dibandingkan jumlah penduduk yang ada. Apabila dikaitkan dengan standar sistem pelayanan kesehatan terpadu, idealnya satu orang dokter melayani 2.500 penduduk. Jumlah dokter dan dokter spesialis di Kabupaten Tanggamus belum memenuhi kebutuhan sesuai rasio jumlah penduduk. Selain itu distribusi dokter dan dokter spesialis tidak merata serta kualitasnya masih perlu ditingkatkan.
Tabel 3.8 Jumlah Dokter Tahun 2009-2014 di Kabupaten Tanggamus
NO URAIAN
CAPAIAN KINERJA
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Dokter 46 47 56 50 44 49 49
2 Jumlah Penduduk
529.742
540.867
538.604
556.812
560.286
567.172 573.629
3Rasio Per 100,000 Penduduk
8,6 8,6 10,3 8,9 7,8 8,6 8,5
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus, 2015
Kemudian, angka kematian bayi sangat berkaitan dengan kondisi kehamilan ibu, pertolongan persalinan yang aman dan perawatan bayi yang baru lahir. Penyebab langsung kematian bayi baru lahir adalah infeksi serta bayi baru lahir dengan berat rendah. Sedangkan penyebab tidak langsungnya antara lain tingkat pendidikan ibu yang masih rendah, tingkat ekonomi yang
[Type text] Hal 81
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
masih rendah, serta keadaan sosial budaya yang tidak mendukung gizi ibu hamil. Perkembangan AKB pada empat tahun terakhir ini menunjukan adanya fluktuatif, terlihat bahwa pada tahun 2007 angka kematian bayi sebanyak 149 kasus dari 18.788 kelahiran hidup (7,93/1.000 kelahiran hidup), angka tersebut meningkat pada tahun 2008 yang mencapai 173 kasus dari 19.012 kelahiran hidup (9,1/1.000 kelahiran hidup), tetapi pada tahun 2009 angka kematian bayi menurun hanya sebanyak 89 kasus dari 11.454 kelahiran hidup (7,8/1000 kelahiran hidup).
Pada tahun 2010 angka tersebut meningkat kembali menjadi 96 kasus dari 11.305 kelahiran hidup (8,49/1000 kelahiran hidup). Keadaan ini masih jauh dibawah target nasional 40/1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2011 angka tersebut menurun menjadi 77 kasus dari 12.006 kelahiran hidup (6,4/1000 kelahiran hidup). Secara rinci sebanyak 77 kasus kematian bayi yang ada terdiri dari 55 kasus kematian perinatal (0-7 hari), 7 kasus neonatal (7-28 hari) dan 15 kasus kematian bayi (1 bulan – 1 tahun).Pada tahun 2012 bayi meninggal sebanyak 104 bayi dari 12.202 kelahiran hidup (8,52 / 1.000 kelahiran hidup), sedangkan pada Tahun 2013 terjadi 87 kasus kematian bayi dari 12.387 kelahiran hidup ( 7,02 / 1.000 kelahiran hidup).Pada Tahun 2013 terjadi 87 kasus kematian bayi dari 12.387 kelahiran hidup ( 7,02 / 1.000 kelahiran hidup). Sedangkan pada tahun 2014 tercatat 84 kasus kematian bayi yang terdiri atas 48 kasus kematian bayi laki-laki dan 36 kasus kematian bayi perempuan. Dari 12.732 sasaran bayi lahir hidup di dapat angka kematian bayi 6,6 per 1.000 KH. Sedangkan pada tahun 2015 angka kematian bayi mencapai 16 kasus seperti yang tergambar pada grafik berikut:
Trend Angka Kematian Bayi (0-1 Thn) Per 1.000 KHKab. Tanggamus Tahun 2010-2015
[Type text] Hal 82
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Angka kematian ibu menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan nifas. Jumlah kasus kematian ibu di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2007 sebanyak 14 kasus dan meningkat menjadi 17 kasus pada tahun 2008. Sedangkan pada tahun 2009 jumlah kematian ibu menurun menjadi 12 kasus, kemudian menurun kembali pada tahun 2010 menjadi hanya 11 kasus. Sementara itu AKI untuk tahun 2011 terjadi sedikit meningkat menjadi 12 kasus dari 12.006 kelahiran hidup atau 100 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Pada Tahun 2012 jumlah kematian ibu sebanyak 11 kasus dari 12.202 kelahiran hidup (90,15 / 100.000 kelahiran hidup). Pada Tahun 2013 kematian ibu sebanyak 11 kasus dari 12.387 kelahiran hidup (88,80 / 100.000 kelahiran hidup). Penyebab kematian ibu terbanyak disebabkan karena pendarahan sebanyak 5 kasus, selain itu juga disebabkan oleh Eklampsi, Infeksi, Diabetes Melitus, TB Paru, Malaria Cerebral dan Radang selaput otak masing-masing 1 kasus.Sedangkan pada tahun 2014 terjadi 20 kasus kematian ibu maternal. Dengan jumlah lahir hidup sebanyak 12.732 bayi, sehingga didapat AKI sebesar 157,1 kasus per 100.000 KH. Kemudian pada tahun 2015 angka kematian ibu mencapai 16 kasus kematian ibu maternal seperti yang tergambar pada grafik berikut :
Trend Angka Kematian Ibu (AKI) Per 100.000 KH Dibanding Target MDG’sKab. Tanggamus Tahun 2010-2015
[Type text] Hal 83
2010 2011 2012 2013 2014 20150
5
10
15
20
25
Kasu
s Per
1.0
00 K
H
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Kualitas sumber daya manusia sangat ditentukan dengan peningkatan status gizinya, terutama pada kelompok umur balita. Penentuan status gizi balita dibagi atas gizi lebih, gizi baik, gizi kurang, dan gizi buruk. Pada tahun 2014 dari 46.704 balita ditimbang, sebanyak 228 balita (0,49%) masuk dalam gizi lebih, 43.599 balita (94,29%) masuk dalam kategori gizi baik, 2.434 balita (5,21%) masuk dalam gizi kurang dan 7 balita (0,01%) masuk dalam gizi buruk. Pada tahun 2014 di Kabupaten Tanggamus ditemukan 7 kasus gizi buruk, 2 diantaranya meninggal dunia dikarenakan adanya penyakit penyerta. Sedangkan penderita gizi buruk yang lain dapat disembuhkan dengan bantuan pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihan yang bersumber dari dana APBD dan bantuan operasional kesehatan. Seluruh penderita gizi buruk mendapatkan penanganan (100%) sesuai target SPM. Sedangkan pada tahun 2015 terdapat 7 kasus gizi buruk dengan cakupan seperti grafik dibawah ini:
Trend Prevalensi Kasus Gizi BurukKab. Tanggamus Tahun 2010-2015
[Type text] Hal 84
2010 2011 2012 2013 2014 20150
20406080
100120140160180
Kasu
s Per
100
.000
KH
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Meningkatnya status kesehatan masyarakat selain ditunjukkan oleh menurunnya angka kesakitan dan kematian, juga ditunjukkan dengan meningkatnya status gizi dan Umur Harapan Hidup (UHH). Umur Harapan Hidup penduduk Kabupaten Tanggamus pada tahun 2007 sebesar 68,7 tahun sedangkan pada tahun 2008 sebesar 68,51 tahun dan 2009 meningkat menjadi 68,92 tahun, angka tersebut terus mengalami peningkatan yang mencapai 68,33 pada tahun 2010, pada tahun 2011 meningkat menjadi 69,74 dan meningkat kembali pada tahun 2012 menjadi 70,15 dan mengalami peningkatan pada tahun 2013 menjadi 70.21 tahun. Sedangkan UHH tahun 2014 70.21 tahun hal ini juga sama dengan tahun 2015 yaitu 70.21 tahun seperti yang tergambar pada grafik dibawah ini:
[Type text] Hal 85
2010 2011 2012 2013 2014 2015
00.5
11.5
22.5
33.5
4Pe
rsen
(%)
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Trend Umur Harapan Hidup Kab. Tanggamus Tahun 2010-2015
Pendidikan merupakan salah satu prioritas program yang tertuang dalam nawacita. Nawacita tersebut yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program “Indonesia Pintar”, serta melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendikan oleh karena itu pada tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Tanggamus menetapkan sasaran yaitu Meningkatnya kualitas pendidikan dan akses pendidikan masyarakat Kabupaten Tanggamus yang capaian kinerja sebagai berikut :
[Type text] Hal 86
20102011
20122013
20142015
66.5
67.5
68.5
69.5
70.5
Target SPM TambahanUHH
SASARAN 3Meningkatnya kualitas pendidikan dan akses pendidikan masyarakat Kabupaten Tanggamus
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
INDIKATOR KINERJA CAPAIAN 2013-2015 SASARAN 3 PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS
No. Indikator Kinerja Target Capaian 2015
Capaian 2014
Capaian 2013
1. Jumlah Kondisi Ruang Kelas SD Kategori Baik
500 469 365 1378
2. Jumlah Kondisi Ruang Kelas SMP Kategori Baik
130 117 125 393
3. Jumlah Kondisi Ruang Kelas SMA Kategori Baik
120 108 187 150
4. Jumlah Kondisi Ruang Kelas SMK Kategori Baik
120 100 134 222
5.Angka putus sekolah ditingkat Menegah
190 256 - -
6. Peserta Didik Angka Mengulang
6 11 - -
Evaluasi Capain Kinerja Pada Sasaran 3 Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
No.
Indikator Kinerja Target Capaian 2015
Nilai Capaian
Kategori
1. Jumlah Kondisi Ruang Kelas SD Kategori Baik
500 469 93,8% Sangat Berhasi
l2. Jumlah Kondisi
Ruang Kelas SMP Kategori Baik
130 117 90% Sangat Berhasi
l3. Jumlah Kondisi
Ruang Kelas SMA Kategori Baik
120 108 90% Sangat Berhasi
l4. Jumlah Kondisi 120 100 83,3% Berhasi
[Type text] Hal 87
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Ruang Kelas SMK Kategori Baik
l
5.Angka putus sekolah ditingkat Menegah
190 256 65,2% Cukup Berhasi
l6. Peserta Didik
Angka Mengulang
8 11 62,5% Cukup Berhasi
l
Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, oleh karena itu pembangunan di bidang pendidikan harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan minimal kesempatan untuk mengenyam pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun. Pemerataan tersebut juga harus diimbangi dengan usaha peningkatan mutu pendidik maupun sarana dan prasarana yang relevan dengan kondisi dan dinamika yang ada, untuk mewujudkan efisiensi dan efektivitas manajemen pendidikan.
Tabel 3.9 Data Jumlah Sekolah Negeri dan Swasta di Kabupaten Tanggamus Tahun 2015
NO KECAMATAN
JENJANG
SD SMP SMA SMK
N S N S Terbuka
Satu Atap N S N S
1 Air Naningan 20 1 1 3 1
2 Bandar Negeri Semuong 13 1 1 1
3 Bulok 17 2 2 1
4 Cukuh Balak 25 2 1 1 1 1
5 Gisting 19 2 1 4 2 3
6 Gunung Alip 13 2 1
7 Kelumbayan 11 1 5 1
8 Kelumbayan Barat 6 1 1
9 Kota Agung 17 3 1 4 2 1 1 4
10 Kota Agung Barat 13 1 1
11 Kota Agung Timur 13 1 1 1 1
12 Limau 16 2 1 1
[Type text] Hal 88
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
13 Pematang Sawa 15 2 3 1 1
14 Pugung 40 3 1 1 2 1 1
15 Pulau Panggung 31 1 1 1
16 Semaka 30 2 2 1 1
17 Sumberejo 24 2 2 1 1 1
18 Kec. Talang Padang 20 2 3 1 1 1 1
19 Ulu Belu 32 3 2 1 2 1 1
20 Wonosobo 25 2 2 4 1 2
Jumlah 400 9 32 27 3 16 16 9 5 15
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus, 2015
Tabel 3.10 Jumlah dan Kondisi Ruang Kelas Pendidikan Dasar di Kabupaten Tanggamus Tahun 2015
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus, 2015
Tabel 3.11 Jumlah dan Kondisi Ruang Kelas Pendidikan Menengah di Kabupaten Tanggamus Tahun 2015
[Type text] Hal 89
NO KONDISI RUANG KELAS
SD SMP
TOTALNEGER
ISWAST
A NEGERISWAST
A
1 Ruang Kelas Baik 455 14 84 33 586
2 Ruang Kelas Rusak Ringan 1.530 16 351 99 1.996
3 Ruang Kelas Rusak Sedang 249 5 22 15 291
4 Ruang Kelas Rusak Berat 211 10 15 9 245
5 Ruang Kelas Rusak Total 191 8 8 4 211
Jumlah Total 2.636 53 480 160 3.329
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus, 2015
Angka Melek Huruf yaitu penduduk yang dapat membaca dan juga menulis baik huruf latin atau huruf lainnya. Perkembangan Angka Melek Huruf penduduk dewasa di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2013 menunjukan adanya peningkatan dari 95,48 % pada tahun 2012 menjadi 95,74 % hal ini berarti persentase penduduk berumur 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis mencapai 95,74 % dari total penduduk.
Sumber daya manusia yang berkualitas adalah merupakan aset yang penting bagi pelaksanaan pembangunan di segala bidang. Oleh sebab itu Pemerintah Kabupaten Tanggamus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan pendidikan, khususnya pada pendidikan dasar. Gambaran sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilihat dari indikator rata-rata lamanya sekolah, dimana dalam tiga tahun terakhir rata-rata lama sekolah cenderung semakin meningkat. Kalau menggunakan metode lama maka pada tahun 2009 rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Tanggamus sebesar 7,26 tahun meningkat menjadi 7,36 pada tahun 2010, pada tahun 2011 meningkat menjadi 7,40 dan kembali meningkat pada tahun 2012 menjadi 7,43 dan pada tahun 2013 mengalami kesamaan dengan tahun 2012. Sedangkan kalau menggunakan metode baru maka Rata-Rata
[Type text] Hal 90
NO KONDISI RUANG KELAS
SMA SMK
TOTALRUANG KELAS MILIK
RUANG KELAS BUKAN MILIK
RUANG KELAS MILIK
RUANG KELAS BUKAN MILIK
1 Ruang Kelas Baik 108 - 100 - 208
2 Ruang Kelas Rusak Ringan 106 - 73 - 179
3 Ruang Kelas Rusak Sedang 25 - 3 - 28
4 Ruang Kelas Rusak Berat 20 - 16 - 36
5 Ruang Kelas Bukan Milik - 4 - 13 17
Jumlah Total 259 4 192 13 468
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Lama Sekolah Kabupaten Tanggamus Tahun 2014 yaitu 6,63. Bila angka ini dikonversikan ke jenjang pendidikan, maka dapat dikatakan bahwa secara rata-rata penduduk Kabupaten Tanggamus sudah menduduki kelas satu sekolah menengah pertama atau secara rata-rata sudah dapat lulus sekolah dasar.
Tabel 3.12 Perbandingan Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten/Kota se-Lampung dengan Nasional
Sedangkan APK adalah proporsi anak yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan tertentu terhadap penduduk pada
[Type text] Hal 91
NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA RATA-RATA LAMA SEKOLAH
1. Kota Bandar Lampung 10,85
2. Kota Metro 10,54
INDONESIA 7,73
3. Lampung Utara 7,69
4. Pringsewu 7,53
LAMPUNG 7,48
5. Pesisir Barat 7,36
6. Lampung Barat 7,25
7. Pesawaran 7,21
8. Lampung Timur 7,16
9. Tulang Bawang 7,10
10. Lampung Tengah 7,06
11. Lampung Selatan 7,01
12. Tulang Bawang Barat 6,81
13. Way Kanan 6,76
14. Tanggamus 6,63
15. Mesuji 5,80
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
kelompok umur yang bersesuaian dengan pendidikannya. Berikut APK Kabupaten Tanggamus menurut jenjang pendidikan.
Tabel 3.13 Perbandingan Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Tanggamus dengan Provinsi Lampung
NO URAIANANGKA PARTISIPASI KASAR (APK)
SD SMP SMA
1. Lampung 112,74 86,76 68,49
2. Tanggamus 111,12 96,75 63,70
Sumber : BPS Provinsi Lampung, 2015
APM merupakan proporsi anak pada suatu kelompok umur tertentu yang bersekolah pada tingkat pendidikan yang sesuai dengan kelompok umurnya.
Tabel 3.14 Perbandingan Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Tanggamus dengan Provinsi Lampung
NO URAIANANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)
SD SMP SMA
1. Lampung 97,98 77,98 57,64
2. Tanggamus 97,08 81,84 55,06
Sumber : BPS Provinsi Lampung, 2015
Tabel 3.15 Perbandingan Angka Partisipasi Sekolah (APS)Kabupaten Tanggamus dengan Provinsi Lampung
NO URAIAN
ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APS)
APS 7-12 APS 13-15 APS 16-18
1. Lampung 99,56 94,01 68,75
[Type text] Hal 92
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
2. Tanggamus 99,03 94,66 68,52
Sumber : BPS Provinsi Lampung, 2015
Infrastruktur memegang peranan penting dalam pembangunan masyarakat. Sebagai daerah yang berumur cukup tua dan berpotensi di Provinsi Lampung, Pemerintah Kabupaten Tanggamus mempunyai perhatian serius terhadap pengembangan infrastruktur. Hal ini tertuang dalam salah satu misi Rencana Pemerintah Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2010-2015 yaitu meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana wilayah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah sesuai daerah daya dukung lingkungan dan tata ruang daerah menuju pembangunan berkelanjutan.
INDIKATOR KINERJA CAPAIAN 2013-2015 SASARAN 4 PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS
[Type text] Hal 93
SASARAN 4 Meningkatkan daya dukung infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah
No. Indikator Kinerja Target Capaian 2015
Capaian 2014
1. Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik
550 km 535,87 km 328,10 km
2. Panjang Jalan Dalam Kondisi Sedang
400 km 371,29 km 216,63 km
3. Panjang Jalan Dalam Kondisi Rusak
150 km 237,22 km 341,46 km
4. Panjang Jalan Dalam Kondisi Rusak Berat
100 km 157,32 km 417,98 km
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Evaluasi Capain Kinerja Pada Sasaran 3 Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
No. Indikator Kinerja
Target Capaian 2015
Nilai Capaian
Kategori
1. Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik
700 km 535,87 km
76,55 % Berhasil
2. Panjang Jalan Dalam Kondisi Sedang
500 km 371,29 km
74,25% Berhasil
3. Panjang Jalan Dalam Kondisi Rusak
200km 237,22 km
81,39% Berhasil
4. Panjang Jalan Dalam Kondisi Rusak Berat
130 km 157,32 km
78,9% Berhasil
Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan bertujuan untuk mendukung distribusi lalu lintas barang maupun manusia dan membentuk struktur ruang wilayah (Renstra Kementerian PU 2010-2014), sehingga pembangunan infrastruktur memiliki 2 (dua) sisi yaitu : tujuan pembangunan dan dampak pembangunan. Setiap kegiatan pembangunan yang dilaksanakan pasti menimbulkan dampak terhadap lingkungan baik dampak positif maupun dampak negatif, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana melaksanakan pembangunan untuk mendapatkan hasil dan manfaat yang maksimum dengan dampak negatif terhadap lingkungan yang minimum. Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat berdasarkan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2010. Pencapaian target SPM Bidang Perumahan Rakyat dari 3 indikator semuanya mencapai target dengan pencapaian paling rendah 100%.
[Type text] Hal 94
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Berikut ini adalah tabel penjelasan tentang kondisi jalan dan jembatan di Kabupaten Tanggamus.
Tabe 3.16 Kondisi Infrastruktur Jalan di Kabupaten Tanggamus Tahun 2015
No Nama Kecamatan Kondisi Jalan (km)
Baik Sedang Rusak Rusak Berat
1 Kec. Pugung 56,4 73,3 36,0 19,5
2 Kec. Talang Padang 22,1 11,4 5,5 8,5
3 Kec. Wonosobo 15,9 1,3 5,8 1,5
4 Kec. Kota Agung Timur 20,5 4,4 2,5 1,5
5 Kec. Bulok 28,9 20,4 27,2 12,9
6 Kec. Limau 4,4 2,8 6,8 0,8
7 Kec. Ulu Belu 9,3 3,7 8,5 4,9
8 Kec. Cukuh Balak 5,6 3,0 21,3 1,6
9 Kec. Gisting 52,9 8,6 16,1 4,2
10 Kec. Air Naningan 46,4 16,4 17,7 10,4
11 Kec. Pulau Panggung 41,2 31,3 15,9 9,9
[Type text] Hal 95
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
12 Kec. Gn Alip 7,2 4,9 1,4 5,313 Kec. Sumberejo 76,5 22,7 33,7 26,114 Kec. Semaka 23,2 42,4 10,6 4,215 Kec. Pematang Sawa 21,1 11,6 3,6 33,0
16 Kec. Bandar Negeri Semong 14,4 27,1 7,6 2,7
17 Kec. Kota Agung 54,9 5,4 3,5 3,518 Kec. Kota Agung Barat 8,2 32,4 5,6 2,519 Kec. Kelumbayan 12,5 2,6 4,7 1,120 Kec. Kelumbayan Barat 14,4 45,4 3,4 3,4 total panjang 535,87 371,29 237,22 157,32
TOTAL PANJANG JALAN KABUPATEN 1301,70
Persentase 41,2 28,5 18,2 12,1 Matap 69,7 Tidak Mantap 30,3
Tabel 3.17 Pencapaian Indikator Kinerja Pembangunan Gedung Pemerintahan dan Fasilitas Umum Lainnya Tahun 2011-2015 di Kabupaten Tanggamus
NO
INDIKATOR KINERJA SESUAI
TUGAS DAN FUNGSI SKPD
TARGET SPM
TARGET RENSTRA SKPD TAHUN KE- REALISASI CAPAIAN TAHUN KE-
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1. Pembangunan Gedung Pemerintahan dan Fasilitas Umum Lainnya
100%
A Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung RSUD Kotaagung
100% 6 unit - 6 unit -
B Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Pemerintahan
100% 5 unit 10 unit 6 unit 10 unit
C Pembangunan Fasilitas
100% 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit
[Type text] Hal 96
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
NOINDIKATOR
KINERJA SESUAI TUGAS DAN
FUNGSI SKPD
TARGET SPM
TARGET RENSTRA SKPD TAHUN KE- REALISASI CAPAIAN TAHUN KE-
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Olahraga dan Fasilitas Umum Lainnya
2. RIS PNPM
A Jumlah Pekon Penerima Dana RIS PNPM
100% 124 pekon
173 pekon
124 pekon
173 pekon
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanggamus, 2015
INDIKATOR KINERJA CAPAIAN 2013-2015 SASARAN 5 PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS
No. Indikator Kinerja Target
Capaian 2015
Capaian 2014
Capaian 2013
1. Luas Tanam Padi 6000 52821 38164 449672. Luas Panen Padi 5000 45618 42749 437263. Produktivitas Padi 60 55,25 53,75 53,184. Produksi Padi 300 252,03
9229,756 232,54
35. Luas Tanam Kedelai 1050 1017 1373 2106. Luas Panen Kedelai 1050 1048 2551 109
[Type text] Hal 97
SASARAN 5 Meningkatnya ketahanan pangan daerah
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
7. Produktivitas Kedelai 20 12,45 12,13 11,908. Produksi Kedelai 1500 1305 3095 130
Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 5 Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
No.
Indikator Kinerja Target
Capaian 2015
Nilai Capaian
Kategori
1. Luas Tanam Padi 60000 52821 88,03% Sangat Berhasil
2. Luas Panen Padi 50000 45618 91,2% Sangat Berhasil
3. Produktivitas Padi 80 55,25 69,0% Cukup Berhasil
4. Produksi Padi 300 252,039
84% Berhasil
5. Luas Tanam Kedelai 1500 1017 67,8% Cukup Berhasil
6. Luas Panen Kedelai 1500 1048 69,86% Cukup Berhasil
7. Produktivitas Kedelai
20 12,45 62% Cukup Berhasil
8. Produksi Kedelai 1500 1305 87 % Sangat Behasil
Bahwa realisasi luas panen padi telah melampaui dari target Renstra SKPD sebesar 1,00 %. Produktivitas padi juga melampaui dari target yang ada sebesar 1,11% sedangkan produksi padi belum tercapai. Untuk rasio capaian dari tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-5 berkisar antara 0,72% – 1,22%.
Tabel 3.18 ANGKA PERHITUNGAN DINAS TAHUN 2015
KOMODITI TOTAL PADI
No. Kecamatan Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Produktivitas (Ku/Ha) Produksi (Ton)
1. Kota Agung 1.711
1.562
56,85
8.880
2. Talang Padang 3.322
2.827
56,85
16.071
3. Wonosobo 4.7 4.2 56, 23.9
[Type text] Hal 98
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
18 25 61 16
4. Pulau Panggung 1.924
1.870
56,55
10.575
5. Cukuh Balak 1.863
1.901
54,11
10.286
6. Pugung 4.845
3.530
56,85
20.068
7. Pematang Sawa 2.562
2.326
47,62
11.075
8. Sumberejo 3.031
2.485
56,75
14.102
9. Semaka 5.251
4.513
56,31
25.411
10. Ulu Belu 923
1.335
56,55
7.549
11. Kelumbayan 1.403
1.368
49,39
6.757
12. Gisting 1.476
1.141
56,70
6.469
13. Kota Agung Timur 4.666
3.544
56,85
20.148
14. Kota Agung Barat 3.933
3.714
56,85
21.114
15. Gunung Alip 3.083
2.098
56,85
11.927
16. Limau 1.116
1.018
51,62
5.254
17. Air Naningan 485
375
55,35
2.075
18. Bulok 3.066
2.961
53,95
15.974
19.Bandar Negeri Semuong
2.297
1.864
52,27
9.743
20. Kelumbayan Barat 1.146
961
48,31
4.643
Jumlah 52.82
1 45.6
18 55,
25 252.0
39
Untuk komoditas jagung untuk luas panen, produktivitas dan produksi telah melampaui target Renstra SKPD sebesar 1,14%, 1,35% dan 1,47%. Sedangkan rasio capaian dari tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-5 berkisar antara 0,11% - 1,47%.Sedangkan komoditas kedelai untuk luas panen, produktivitas dan produksi belum melampaui target Renstra SKPD sebesar 0,55%, 0,84% dan 0,53%. Sedangkan rasio capaian dari tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-5 berkisar antara 0,53% - 5,19%. Kemudian komoditas kacang tanah untuk luas panen, produktivitas dan produksi belum melampaui target Renstra SKPD sebesar 0,44%, 1,11% dan 0,54%. Sedangkan rasio capaian dari tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-5 berkisar
[Type text] Hal 99
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
antara 0,44% - 1,14%.Untuk komoditas kacang hijau untuk luas panen, produktivitas dan produksi belum melampaui target Renstra SKPD sebesar 0,48%, 0,86% dan 0,44%. Sedangkan rasio capaian dari tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-5 berkisar antara 0,44% - 1,28%.
Selanjutnya komoditas ubi kayu untuk luas panen, produktivitas dan produksi belum melampaui target Renstra SKPD sebesar 0,29%, 0,91% dan 0,25%. Sedangkan rasio capaian dari tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-5 berkisar antara 0,24% - 0,96%.Sedangkan komoditas ubi jalar untuk luas panen, produktivitas dan produksi belum melampaui target Renstra SKPD sebesar 0,49%, 1,00% dan 0,49%. Sedangkan rasio capaian dari tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-5 berkisar antara 0,49% - 2,63%.
Tabel 3.19 Indikator Kinerja Aspek Pelayanan Umum Bidang Pertanian di Kabupaten Tanggamus Tahun 2010-2014
NO
INDIKATOR KINERJA
SESUAI TUGAS DAN FUNGSI
SKPD
TARGET RENSTRA SKPD TAHUN KE- REALISASI CAPAIAN TAHUN KE-
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1. Padi
a). Luas panen (Ha) 39.570 39.249 45.150 45.976 46.142 42.625 42.917 45.194 45.976 42.74
9
b). Produktivitas (Ku/ha) 50,28 48 52,58 48,15 51.02 50,31 53,71 53,39 48,15 53,75
c). Produksi (Ton)
198.957
188.408
261.733
241,734
235,423
214.445
230.510
241.294
241,734
229.756
2. Jagung
a). Luas panen (Ha) 4.311 4.785 4.936 2.051 6.228 4.277 4.324 5.643 2.051 3.441
[Type text] Hal 100
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
NO
INDIKATOR KINERJA
SESUAI TUGAS DAN FUNGSI
SKPD
TARGET RENSTRA SKPD TAHUN KE- REALISASI CAPAIAN TAHUN KE-
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
b). Produktivitas (Ku/ha) 38,08 38,1 38,58 50,41 48.15 51,02 52,04 51,97 50,41 51,30
c). Produksi (Ton) 16.416 18.231 19.887 10.340 24,600 21.822 22.503 29.327 10.340 17.65
1
3. Kedelai
a). Luas panen (Ha) 1.185 1.017 1.198 204 3.001 1.182 1.415 653 204 2.551
b). Produktivitas (Ku/ha) 11,45 12,53 13,89 11,45 11.62 11,35 11,59 11,64 11,45 12,13
c). Produksi (Ton) 1.357 1.274 1.444 234 3,487 1.342 1.640 760 234 3.095
4. Kacang Tanah
a). Luas panen (Ha) 560 662 728 285 458 380 438 317 285 367
b). Produktivitas (Ku/ha) 11,1 11,11 11,21 13,20 11.62 11,77 12,41 12,41 13,20 12,26
c). Produksi (Ton) 621 736 737 429 532 447 544 398 429 450
5. Kacang Hijau
a). Luas panen (Ha) 250 247 261 136 374 247 308 126 136 237
b). Produktivitas (Ku/ha) 9,25 10,3 10,94 10,92 9.09 9,14 9,34 9,36 10,92 8,98
c). Produksi (Ton) 231 254 270 149 340 226 288 118 149 213
6. Ubi Kayu
a). Luas panen (Ha) 1.725 1.404 1.471 525 952 803 806 422 525 578
b). Produktivitas (Ku/ha) 196,25 207,24 206,44 209,84 213.23 188,39 188,5 188,55 209,84 213,5
6
c). Produksi (Ton) 33.853 29.096 31.809 11.017 20,300 15.127 15.193 7.957 11.017 12.34
4
7. Ubi Jalar
a). Luas panen (Ha) 520 535 683 368 488 416 489 332 368 518
b). Produktivitas (Ku/ha) 96,35 96,25 96,2 97,13 97.41 96,25 96,2 96,17 97,13 95,75
c). Produksi (Ton) 5.010 5.149 6.570 3.574 4,754 4.004 4.705 3.193 3.574 4.960
Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanggamus, 2015
Dibidang Kehutanan guna mencapai Peningkatan produksi perkebunan pada tahun 2013-2018 telah dilakukan kegiatan
[Type text] Hal 101
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Pelatihan/pembinaan kelompok tani penerima bantuan dari Ditjen PLA, BUN, P2HP Deptan, terlaksananya sosialisasi revitalisasi perkebunan dalam rangka pengumpulan data CPCL perkebunan, terlaksananya pelatihan teknis budidaya tanaman dan pengendalian hama/penyakit kakao, pembangunan pembibitan kakao dan pemeliharaan tanaman kakao, pengembangan usaha perkebunan rakyat melalui pengembangan entrys karet dan perluasan karet (BLM) dan pola kemitraan (karet), Kegiatan Penyediaan sarana dan prasarana produksi perkebunan (DAK & Sharing Deptan) yaitu dengan melakukan kegiatan Penyediaan Sarana Produksi Perkebunan, pembangunan jalan Produksi Perkebunan ,Kegiatan Sekolah lapang dan penguatan kelembagaan kelompok tani bahan baku industri hasil Tembakau , yang keempat adalah Pengembangan Usaha Perkebunan Rakyat (Sharing Dana Tugas Pembantuan).
Dilihat dari sisi kebencanaan, Kabupaten Tanggamus mempunyai Indeks Resiko Bencana Tinggi dengan nilai 201,2 yang merupakan Indeks Tertinggi Sesumatra. Serta Masuk dalam RPJMN sebagai wilayah prioritas bencana. Capaian Kinerja dalam mencapai sasaran meningkatkan kesiagaan masyarakat terhadap bencana tertuang dalam tabel berikut:
Capaian Sasaran 6 Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
No. Indikator Kinerja
Target Capaian 2015
Nilai Capaia
n
Kategori
[Type text] Hal 102
SASARAN 6 Meningkatkan kesiagaan masyarakat terhadap bencana
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
1. Jumlah Desa Tangguh Bencana
5 5 100% Sangat Berhasil
2. Jumlah Sirine Tsunami (Ina Warning System)
1 1 100% Sangat Berhasil
Kondisi fisik Wilayah Kabupaten Tanggamus yang sangat variatif, dimana mempunyai kemiringan yang bervariasi mulai dari 0 hingga > 40 %, banyaknya daerah aliran sungai, terdapatnya beberapa gunung serta terletak di dekat patahan semangka, menyebabkan wilayah Kabupaten Tanggamus cenderung mempunyai potensi daerah rawan bencana yang cukup besar. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum, Sub Bidang Pengairan serta Bappeda Kabupaten Tanggamus, terdapat beberapa daerah di Kabupaten Tanggamus yang teridentifikasi sebagai daerah-daerah yang mempunyai potensi terkena bencana alam. Berikut disajika desa tangguh bencana:
Data Desa Tangguh Bencana Kabupaten Tanggamus 2015
No. Nama Desa Binaan1. Kelurahan Pasar Madang Pemerintah
Kabupaten2. Kelurahan Baros Pemerintah
Kabupaten3. Pekon Campang Way Handak
Kec. PugungPemerintah Provinsi
4. Pekon Way Pening Kec. Pugung Pemerintah Provinsi5. Pekon Sedayu Kec. Semaka Mercy Corporation
Dibawah ini adalah jenis bencana alam dan perkiraan daerah yang terkena dampak bencana tersebut :
[Type text] Hal 103
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Bencana Longsor dan Pergerakan tanah merupakan perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, dan atau material lain yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Umumnya longsor yang terjadi adalah longsor bahan rombakan (debris avalanches) dan nendatan (slumps/rotational slides). Topogafi alam Kabupaten Tanggamus lebih banyak berkarakter pegunungan dan perbukitan dengan struktur tanah yang rata-rata labil, dan hal ini membawa konsekuensi bahwa Kabupaten Tanggamus memiliki banyak daerah rawan bencana pergerakan tanah. Kecamatan-kecamatan yang memiliki daerah rawan bencana longsor/pergerakan tanah antara lain adalah Kecamatan Pematang Sawa, Semaka, Bandar Negeri Semuong, Kota Agung Timur, Limau, Cukuh Balak, Ulu Belu, Kelumbayan, Kelumbayan Barat, Bulok, dan Air Naningan.
Kemudian, bencana banjir di Kabupaten Tanggamus dari tahun ke tahun makin meningkat, baik luasan areal terdampaknya maupun frekuensi terjadinya. Beberapa penyebab terjadinya peningkatan tersebut antaralain adalah maraknya alih fungsi lahan, berkurangnya luasan ruang terbuka hijau, perilaku tidak tertib masyarakat akibat rendahnya kesadaran masyarakat, pesatnya pembangunan tanpa memperhitungkan daya dukung lingkungan, dan sebagainya. Daerah potensial banjir di Kabupaten Tanggamus antara lain adalah Kecamatan Pematang Sawa, Semaka, Bandar Negeri Semuong, Wonosobo, Kota Agung Barat, Kota Agung, Pugung, Talang Padang, Gisting, Cukuh Balak, dan Limau. Sedangkan, gempa bumi disebabkan oleh baik aktivitas kegunung apian (vulkanik) maupun akibat dari tumbukan beberapa lempeng bumi, ataupun reruntuhan batuan(tektonik). Kabupaten Tanggamus juga tidak luput dari kerawanan gempa bumi karena dilewati oleh patahan/sesar Semangko. Beberapa kecamatan yang terlewati oleh sesar ini adalah Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Semaka, Wonosobo, Pematang Sawa,
[Type text] Hal 104
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
dan Kota Agung Barat. Daerah lain yang juga potensial akan terjadinya bencana gempa bumi adalah Ulu Belu, Kota Agung Barat, Kota Agung, Limau, Cukuh balak, Kelumbayan Barat, dan Kelumbayan.Selain itu bencana alam yang rawan di Kabupaten Tanggamus adalah Tsunami. Tsunami merupakan gelombang air laut dengan periode panjang yang menghantam daratan dan disebabkan adanya gangguan impulsif. Gangguan impulsif ini sendiri dipicu oleh beberapa sebab antaralain seperti gempa bumi dasar laut, dan erupsi vulkanik/gunung meletus, longsoran dan hantaman material dengan volume besar ke laut. Tsunami besar yang pernah menghantam daerah pesisir Kabupaten Tanggamus adalah ketika terjadi letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883. Beberapa daerah yang rawan terjadi bencana tsunami adalah Kecamatan Pematang Sawa, Semaka, Wonosobo, Kota Agung Barat, Kota Agung, Kota Agung Timur, Limau, Cukuh Balak, dan Kelumbayan. Selain itu Pemerintah Kabupaten Tanggamus telah memiliki Sirine tsunami yang terletak di taman Kota Agung Kabupaten Tanggamus.
Bencana kebakaran yang mungkin menjadi ancaman di wilayah Kabupaten Tanggamus adalah bencana kebakaran hutan dan bangunan. Untuk kebakaran hutan, potensi pencetus kebakaran paling mungkin disebabkan oleh kebakaran yang berasal dari lahan kritis/bongkor berisi semak/alang-alang yang berada di sekitar hutan. Untuk bencana kebarakaran bangunan/rumah, daerah yang paling potensial terjadi kebakaran adalah daerah
[Type text] Hal 105
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
dengan kepadatan penduduk tinggi dengan pola tata letak bangunan yang rapat. Hal ini bisa terlihat di kecamatan perkotaan seperti Talang Padang, Kota Agung, dan Gisting, juga di kecamatan-kecamatan padat seperti Wonosobo dan Kota Agung Barat.Kemudian, Potensi bencana gelombang tinggi air laut yang terjadi adalah akibat gelombang pasang laut yang menyebabkan beberapa wilayah sekitarnya mengalami gangguan akibat arus pasang laut. Kawasan rawan bencana gelombang pasang laut terjadi di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Tanggamus. Hanya beberapa kecamatan yang mengalami gelombang pasang laut, yaitu Kecamatan Kelumbayan, Cukuh Balak, Kota Agung Timur, Kota Agung, Kota Agung Barat, Wonosobo, Semaka serta Pematang Sawa.
INDIKATOR KINERJA CAPAIAN 2013-2015 SASARAN 7 PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS
No. Indikator Kinerja Target Capaian 2015
Capaian 2014
1. Jumlah sanggar tari dan kesenian
220 196 196
2. Jumlah Wisata Bahari Yang Terawat
31 31 31
3. Jumlah Alam Tirta Yang Terawat
11 11 11
4. Jumlah Wisata Kolam Renang Yang Terawat
15 15 15
5. Jumlah Situs Purbakala Yang Terawat
6 6 6
6. Jumlah Wisata Alam Buatan Yang Terawat
12 12 12
7. Jumlah Wisata Buatan Yang Terawat
6 6 6
8. Jumlah Wisata Budaya 5 5 59. Jumlah Usaha
Cinderamata1 1 1
EVALUASI CAPAIAN SASARAN 7 PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS 2015
[Type text] Hal 106
SASARAN 7 Meningkatkan pengembangan kesenian, kebudayaan dan Pariwisata
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
No.
Indikator Kinerja Target Capaian 2015
Nilai Capaia
n
Kategori
1. Jumlah sanggar tari dan kesenian
220 196 89% Sangat Berhasil
2. Jumlah Wisata Bahari Yang Terawat
31 31 100% Sangat Berhasil
3. Jumlah Alam Tirta Yang Terawat
11 11 100% Sangat Berhasil
4. Jumlah Wisata Kolam Renang Yang Terawat
15 15 100% Sangat Berhasil
5. Jumlah Situs Purbakala Yang Terawat
6 6 100% Sangat Berhasil
6. Jumlah Wisata Alam Buatan Yang Terawat
12 12 100% Sangat Berhasil
7. Jumlah Wisata Buatan Yang Terawat
6 6 100% Sangat Berhasil
8. Jumlah Wisata Budaya
5 5 100% Sangat Berhasil
9. Jumlah Usaha Cinderamata
1 1 100% Sangat Berhasil
Kondisi fisik geografis Kabupaten Tanggamus yang bervariasi dengan bentuk daratan berupa bukit dan pegunungan serta berbatasan langsung dengan Teluk Semangka cukup banyak memberikan potensi wisata. Berdasarkan data yang diperoleh dari Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Provinsi Lampung dan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Kabupaten Tanggamus, obyek wisata yang terdapat di Kabupaten Tanggamus cukup banyak dibandingkan dengan Kabupaten/Kota, dengan jenis wisata budaya, wisata alam dan wisata buatan. Wisata-wisata yang ada di Kabupaten ini umunya masih belum diolah secara optimal.
[Type text] Hal 107
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Tanggamus selain meningkatkan pengelolaan yang ada juga menggali potensi pariwisata yang belum dikelola. Pulau Tabuan salah satu pulau kecil di Kabupaten Tanggamus memiliki prospek pengembangan untuk kegiatan pariwsata.
Tabel 3,20 Potensi Kawasan Wisata Kabupaten Tanggamus
NO KECAMATAN NAMA OBYEK WISATA
OBYEK WISATA DAYA TARIK
1 Talang Padang Mesjid Tanjung Heran
Budaya Tempat Ibadat dengan Arsitektur Demak
2 Pugung Makam Ratu Sangkhira Tiyuh Memon
Budaya Makam Bersejarah
3 Pugung Makam Gunung Putri BudayaMakam Islam Kuno dan Keramat
4 Pugung Pekon Tradisional Rantau Tijang
Budaya Perkampungan Adat Pubian Pugung
5 Kota Agung Pelabuhan Tradisional Kota Agung
Budaya Aktivitas Kegiatan Berlabuh Nelayan Tradisional
6 Kota Agung Pantai Terbaya Alam Panorama Alam Pantai7 Kota Agung Air Terjun Way
TapusanAlam Panorama Keindahan
Air Terjun8 Kota Agung
TimurPantai Pihabung Alam Panorama Alam Pantai
9 Kota Agung Timur
Pantai Tulung AlamPanorama Alam Pantai
10 Kota Agung Timur
Pantai Terbaya AlamPanorama Alam Pantai
11 Kota Agung Timur
Air Terjun Way Lalaan
Alam Panorama Alam Air Terjun
12 Kota Agung Pekon Batu Keramat Alam Panorama Alam
[Type text] Hal 108
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
NO KECAMATAN NAMA OBYEK WISATA
OBYEK WISATA DAYA TARIK
Timur Pegunungan13 Kota Agung
Barat Pantai Way GelangAlam
Panorama Alam Pantai14 Gisting Gisting dan Gunung
TanggamusAlam Panorama Alam
Pegunungan15 Bandar Negeri
SemuongLembah Sanggi Budaya Perkampungan
Tradisional16 Wonosobo Pemandian Air Panas Alam Pemandian Air Hangat17 Semaka Air Terjun Curup Way
KerapAlam Air Terjun
18 Semaka Air Terjun Curup Karang Agung
Alam Air Terjun
19 Pulau Panggung Batu Bertulis Budaya Batu Prasasti20 Pulau Panggung Batu Gajah Budaya Batu Megalitikum21 Cukuh Balak Batu Kapal Budaya Batu Peninggalan Masa
Lampau22 Cukuh Balak Pantai Putih Doh Alam Panorama Alam Pantai23 Cukuh Balak Pantai Pasir Putih
KarangAlam Panorama Alam Pantai
24 Cukuh Balak Pantai Pulau Tabuan Alam Panorama Alam Pantai25 Pematang Sawa Air Terjun
KacamargaAlam Panorama Alam
Pegunungan26 Pematang Sawa Tampang Alam Wisata Alam27 Pematang Sawa
–SemakaTNBBS Alam Ekowisata hutan
28 Sumberejo Arung Jeram Semangka
Alam Wisata Petualangan
29 Sumberejo Pemandian Wono Tirto
Budaya Pemandian Umum
30 Sumberejo Air Terjun Berundak Margoyoso
Budaya Panorama Keindahan Air Terjun
31 Sumberejo Air Terjun Talang Ogan
Alam Panorama Keindahan Air Terjun
32 Air NaninganWaduk Batu Tegi Buatan
Panorama Alam Bendungan
33 Pulau Panggung Prasasti Batu Bedil Budaya Situs Purbakala34 Kelumbayan Pantai Paku Alam Panorama Alam Pantai35 Kelumbayan Pantai Kilauan Alam Panorama Alam PantaiSumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanggamus, 2015
Seni budaya dan olahraga difokuskan pada sektor kebudayaan dan sektor pemuda dan olahraga. Pembangunan bidang seni, budaya dan olahraga sangat terkait erat dengan kualitas hidup manusia dan masyarakat. Hal ini sesuai dengan 2 (dua) sasaran pencapaian pembangunan bidang sosial budaya dan keagamaan yaitu (i) untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang
[Type text] Hal 109
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab serta (ii) mewujudkan bangsa yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera.Selain itu, Perbaikan kualitas hidup masyarakat hanya dapat dilakukan dengan terlebih dahulu memperbaiki kualitas pendidikannya. Semua yang kita butuhkan dan semua kekurangan kita waktu lahir, hanya akan kita penuhi melalui pendidikan. Pendidikan itu sendiri terdiri atas setidaknya dua alur sistematis yaitu pendidikan formal dan non formal. Dari aspek pendidikan non formal karakteristik lingkungan sangat menentukan akhir proses serta kemungkinan keberlanjutan sebuah program pembangunan. Selain budaya, olahraga juga menjadi modal utama dalam merumuskan kebijakan pembangunan untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kabupaten Tanggamus memiliki potensi olahraga yang potensial sehingga dengan potensi tersebut ke depan Kabupaten Tanggamus diharapkan lebih maju, mantap, dan mampu menjalankan roda pembangunan.
Dinamisasi pengembangan olahraga juga harus diimbangi dengan mental yang sehat serta fisik yang kuat, sehingga pemerintah memiliki kewajiban untuk menjaga keseimbangan tersebut. Setidaknya terdapat keanekaragaman seni budaya dan olah raga baik modern maupun tradisional di Kabupaten Tanggamus yang perkembangannya harus terus dijaga dan sinkron dengan pembangunan sektor lainnya.
Tabel 3.21 Jumlah Sanggar Tari dan Kesenian Menurut Kecamatan di Kabupaten Tanggamus Tahun 2015
NO KECAMATAN JUMLAH SANGGAR TARI DAN KESENIAN
1 Wonosobo 6
2 Semaka 33
3 Bandar Negeri Semuong 23
4 Kota Agung 3
[Type text] Hal 110
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
5 Pematang Sawa 4
6 Kota Agung Timur 2
7 Kota Agung Barat 5
8 Pulau Panggung 11
9 Ulu Belu 6
10 Air Naningan 16
11 Talang Padang 15
12 Sumberejo 9
13 Gisting 13
14 Gunung Alip 9
15 Pugung 2
16 Bulok 2
17 Cukuh Balak 4
18 Kelumbayan 23
19 Limau 9
20 Kelumbayan Barat 1
Jumlah 196
Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanggamus, 2015
INDIKATOR KINERJA CAPAIAN 2013-2015 SASARAN 7 PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS
[Type text] Hal 111
SASARAN 8 Meningkatnya tata kelola pemerintah kapasitas dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah
No.
Indikator Kinerja Target Capaian 2015
Capaian 2014
1. Nilai Akuntabilitas Pemerintah Kabupaten Tanggamus
CC CC C
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
EVALUASI CAPAIAN 2015 SASARAN 7 PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS
No. Indikator Kinerja Target
Capaian 2015
Nilai Capaia
n
Kategori
1. Nilai Akuntabilitas Pemerintah Kabupaten Tanggamus
CC CC 100% Sangat Berhasil
Akuntabilitas pemerintah menunjukkan pergeseran baru dalam relasi antara pemerintah dengan publik. Konsep akuntabilitas menunjukkan bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk bisa mempertanggung-jawabkan mandat yang diberikan publik untuk mengelola urusan-urusan publik, dengan memberikan pelayanan publik dan pemenuhan hak-hak warga negara. Tata kelola pemerintahan yang baik lazim di gambarkan dalam 3 pilar yaitu akuntabilitas, transparansi dan partisipasi. Ketiga kata kunci ini menunjukkan juga pengakuan akan kontribusi bukan hanya pemerintah dalam penyelesaian urusan-urusan publik, namun juga masyarakat dan pihak non pemerintah yang lain. Karenanya, partisipasi dan transparansi juga menjadi kunci selain akuntabilitas untuk membuat pengelolaan publik dengan lebih terbuka dan memberi ruang bagi berbagai pihak.
Capaian kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang baik. Target yang ditetapkan tahun 2015 adalah nilai CC terealisir CC, telah tercapai 100% atau kategori sangat berhasil. Target ini mengalami peningkatan dari capaian tahun 2014, yaitu C. Kedepan akan dilaksanakan upaya perbaikan yaitu :
1. Berkomitmen akan memperbaiki akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus. Orientasi kinerja kami akan bergeser dari seberapa besar dana yang telah dan akan dihabiskan menjadi seberapa besar kinerja yang
[Type text] Hal 112
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
dihasilkan dan kinerja tambahan yang diperlukan agar tujuan yang telah ditetapkan pada akhir periode tercapai;
2. Terus berupaya dengan belajar dan memperdalam pengetahuan tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), mulai dari merencanakan target kinerja, menselaraskan apa yang dianggarkan dengan apa yang direncanakan, menyesuaikan apa yang dilaksanakan dengan yang dianggarkan, serta melaporkan capaian kinerja selaras dengan apa yang telah dilaksanakan dan direncanakan sebelumnya;
3. Pembenahan mulai dari perencanaan, pengukuran, pelaporan, evaluasi maupun capaian kinerja kami. Selain itu juga melakukan perubahan pola pikir yang berorientasi pada kinerja dan komitmen seluruh jajaran organisasi terutama pimpinan untuk menerapkan manajemen kinerja, peningkatan kompetensi SDM dan pengembangan data kinerja guna meningkatkan akuntabilitas Pemerintah Kabupaten Tanggamus.
4. Selalu melakukan konsultasi, koordinasi dan komunikasi aktif antar SKPD dan juga dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam rangka perbaikan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bantul, termasuk penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) Bupati dan IKU SKPD;
5. Membangun sistem eSAKIP dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai upaya peningkatan tata kelola pemerintahan, partisipasi masyarakat juga didorong melalui pengembangan aplikasi dan ruang keterlibatan publik dalam sistem perencanaan dan pengendalian pembangunan melalui tautan.
[Type text] Hal 113
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
INDIKATOR KINERJA CAPAIAN 2013-2015 SASARAN 9 PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS
No.
Indikator Kinerja
Target Capaian 2015
Capaian 2014
1. Opini BPK WTP (Wajar Tanpa Pengecualian)
WTP WDP
EVALUASI CAPAIAN 2015 SASARAN 9 PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS
No.
Indikator Kinerja
Target Capaian 2015
Nilai Capaian
Kategori
1. Opini BPK
WTP WTP 100% Sangat Berhasil
Pemeriksaan oleh BPK dilakukan dengan mendasarkan pada UU No. 15 tahun 2004 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Pemeriksaan yang dilakukan secara periodik setiap tahunnya ini mencakup pemeriksaan terhadap Neraca, Laporan Realisasi Angaran, Laporan Arus Kas, dan catatan atas Laporan Keuangan. Opini yang dihasilkan atas pemeriksaan ini secara bertingkat terdiri dari Tidak Wajar (TW), Tidak Memberikan Pendapat (TMP), Wajar dengan Pengecualian (WDP) dan yang terbaik adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Realisasi atas target kinerja yang ditetapkan menunjukkan hasil sangat baik. Pada tahun 2015, target kinerjanya adalah
[Type text] Hal 114
SASARAN 9 Meningkatnya kemampuan pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
pemeriksanaan pada dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), dan hasilnya mencapai target ini. Dengan status pencapaian opini yang terbaik ini, maka kinerja sasaran ini adalah sangat berhasil. Pencapaian WTP ini merupakan ini merupakan tahun pertama bagi Pemerintah Kabupaten Tanggamus. Pencapaian ini, apabila dipertahankan, capaian ini juga sudah memenuhi target pada akhir tahun RPJMD pada tahun 2015 yaitu opini WTP. Hal ini didukung adanya komitmen Bupati, Wakil Bupati, Sekertaris Daerah dan seluruh jajaran pimpinan di seluruh Kabupaten Tanggamus ,diperkuat juga adanya penandatanganan Pakta Integritas untuk mempertahankan opini tersebut di depan Bupati beserta anggota Forkopinda Kabupaten Tanggamus.Faktor lain yang tak kalah penting yang dapat menunjang keberhasilan pelaksanaan pengendalian adalah efektifitas peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai, melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien.
Analisis program /kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupaun kegagalan pencapaian Perjanjian Kinerja
Program yang menunjang keberhasilan pernyataan kinerja pembangunan di Kabupaten Tanggamus Pada Tahun 2015 adalah:
1. Sektor PeternakanPemerintah Kabupaten Tanggamus mempunyai program unggulan di sektor peternakan yaitu Kambing Saburai. Kambing Saburai merupakan peranakan dari Kambing Boer, dengan Kambing Etawa menghasilkan Kambing Boerawa yang sekarang dikenal dengan Kambing Saburai.Seiring dengan waktu, pesona kambing Saburai
[Type text] Hal 115
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
sangat kuat bagi datangnya pembeli baik dari swasta maupun masyarakat di luar Kabupaten Tanggamus.
Keunggulan Kambing Saburai adalah ukuran badan lebih besar dari kambing biasanya. Karena itu harga jual Kambing Saburai cukup tinggi dipasaran yaitu sekitar Rp.2.000.000,- sampai dengan Rp. 2.500.000,-/ ekor umur 12 bulan.
Gambar III.8 Kambing Saburai
Kemudian Pemerintah Kabupaten Tanggamus juga mempunyai program Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) ternak. Kerjasama ini bertujuan untuk memanfaatkan keterampilan para petugas kesehatan hewan yang terlatih dalam membantu penanganan kesehatan hewan dan persalinan hewan ternak sesuai dengan standar prosedur yang benar dengan pendekatan kultural.
2. Sektor Perekonomian
Adanya program Tim Koordinasi Penanggulangn Kemiskinan Daerah (TKPKD) berdasarkan Keputusan Bupati Tanggamus Nomor : B.111/19/11/2015 tanggal 13 Maret 2015 tentang Tim Koordinasi Penanggulangn Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Tanggamus Tahun Anggaran 2015.
[Type text] Hal 116
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Adapun program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan yang ada di Kabupaten Kabupaten Tanggamus seperti tercantum dalam tabel dibawah ini.
Tabel 3.21 Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Tanggamus
NO PROGRAM/KEGIATAN
1. Badan Pemberdayaan Masyarakat
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
1. Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, Pembinaan Administrasi Proyek
(PAP) Program Nasional Pembangunan Masyarakat Melalui Mandiri
Pedesaan (PNPM - MPD) Cost Sharing
2. Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, Pembinaan Administrasi Proyek
(PAP) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Integrasi (PNPM -
Integrasi) Cost Sharing
3. Penilaian Lomba Pekon/Kelurahan Berprestasi
4. Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat
5. Pembinaan Tim Penggerak PKK Pekon/Kelurahan
6. Penguatan DPD LPM se-Kabupaten Tanggamus
7. Penguatan Kelembagaan Pengelolaan Hutan Mangrove Berbasis
Pemberdayaan Masyarakat
8. Fasilitasi Program Labsite Kabupaten Tanggamus
[Type text] Hal 117
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
9. Revitalisasi Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu
10. Fasilitasi Pilot Project Pengembangan Tenaga Kerja Perdesaan
11. Bimtek Pembentukan/ Pendirian BUMDes
12. Pembinaan Pengelolaan Pasar Desa
Program Bina Sarana dan Prasarana
1. Pelatihan Kelembagaan Pos Pelayanan Teknologi Desa (Posyantekdes)
2. Pembinaan dan Gelar TTG Tingkat Nasional
3. Karya Bhakti TNI Manunggal Membangun Desa
4. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pilot Project PLTS berbasis
Masyarakat
5. Fasilitasi Program Desa Mandiri Energi Berbasis Bio Gas
6. Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat dalam Penguatan Program
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)
2. Dinas Pendidikan
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
1. Biaya Operasional Sekolah (BOS) SD Tahun 2015 (APBN)
2. Biaya Operasional Sekolah (BOS) SMP Tahun 2015 (APBN)
3. Bantuan Siswa Miskin (BSM) Jenjang SD
4. Bantuan Siswa Miskin (BSM) Jenjang SMP
5. AUSKM Jenjang SD (Berupa Barang : Seragam, Topi, dasi,ikat
pinggang,tas)
7. AUSKM Jenjang SMP (Berupa Barang : Seragam, Topi, dasi,ikat
pinggang,tas)
8. Beasiswa Bakat Prestasi (APBN Provinsi)
Program Pendidikan Menengah
1. Biaya Operasional Sekolah (BOS) SMA Tahun 2015 (APBN)
[Type text] Hal 118
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
2. Bantuan Siswa Miskin (BSM) Jenjang SMA
3. BSM SMA 2015 (APBD Prov. Lampung) Pengadaan Seragam Sekolah
bagi Siswa Miskin
4. Biaya Operasional Sekolah (BOS) SMK Tahun 2015 (APBN)
5. Bantuan Siswa Miskin (BSM) Jenjang SMK
6. BSM SMK 2015 (APBD Prov. Lampung) Pengadaan Seragam Sekolah
bagi Siswa Miskin
Program Pendidikan Non Formal
1. Penyelenggaraan UN/US dan Monitoring Paket A, B, C
2. Pendataan Anak Berkebutuhan Khusus
3. Bantuan Kursus dari Provinsi (APBN)
4. Keaksaraan Fungsional (Bantuan dari Provinsi (APBN)
5. Keaksaraan Usaha Mandiri (APBN Provinsi)
Program Efesiensi dan Efektifitas Manajemen Pendidikan
1. Pendampingan program Keluarga Harapan (PKH) Bidang Pendidikan
Program Peningkatan Daya Tampung Melalui Peningkatan Sarana
Prasarana Pendidikan dan Alternatif Layanan Pendidikan
1. Rehabilitasi Gedung dan Sarana Prasarana Pendidikan Tahun 2015
(DAK dan Sharing) SD Se- Kabupaten
2. Rehabilitasi Gedung dan Sarana Prasarana Pendidikan Tahun 2015
(DAK dan Sharing) SMP Se- Kabupaten
3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Tingkat SD, SMP,
SMA/SMK KAbupaten Tanggamus
4. Pembangunan, Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana
Pendidikan Kabupaten Tanggamus
5. Rehabilitasi Gedung dan Sarana Prasarana Pendidikan Tahun 2015
[Type text] Hal 119
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
(DAk dan Sharing) SMA Se- Kabupaten
6. Rehabilitasi Gedung dan Sarana Prasarana Pendidikan Tahun 2015
(DAK dan Sharing) SMK Se- Kabupaten
3. Dinas Kesehatan
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
2. Jaminan Kesehatan Nasional Pelayanan Dasar
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Peningkatan Gizi Masyarakat
Program Perlindungan dan Jaminan Sosial
1. Pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH) Bidang Kesehatan
4.
Bagian Ekobang
Program Pemantauan Sistem Distribusi Program Nasional
1. Pemantauan Evaluasi dan Pelaporan Kebijakan Distribusi Raskin
5. Dinas Tanaman Pangan Holtikutura
Program peningkatan Produksi Produktivitas dan Mutu Tanaman
Pangan untuk mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan
1. Pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi
2. - Pengelola Produksi Tanaman serealia
Program Peningkatan produksi dan produktivitas Hortikultura ramah
lingkungan
1. Peningkatan produksi dan produktivitas produk buah ramah
lingkungan
2. Peningkatan Produksi dan Produktivitas produk florifultura ramah
lingkungan
[Type text] Hal 120
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
3. Peningkatan Produksi dan produktivitas produk sayuran dan tanaman
obat ramah lingkungan
6. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
Program Peningkatan Pemahanan Kader Tentang Tumbuh Kembang,
Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga
1. Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok UPPKS (Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera)
2. Pembinaan dan Penilaian Lomba P3-KSS dan Gsi
Program Peningkatan Cakupan dan Pelayanan KB yang Berkualitas
1. Pelayanan KB dan Pengadaan Alat Kontrasepsi
2. Pelayanan KB MOP dan MOW
7. Dinas Pekerjaan Umum
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
1. Pembangunan Infrastruktur Jalan Wilayah Barat
2. Pembangunan Infrastruktur Jalan Wilayah Tengah
3. Pembangunan Infrastruktur Jalan Wilayah Timur
4. Pembangunan Infrastruktur Jalan Wilayah Utara
5. Pembangunan Infrastruktur Jalan Wilayah Selatan
6. Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kabupaten Tanggamus
7. Luncuran Pembangunan Jembatan Way Napal (Kontrak Tahun Jamak
2014-2015)
Program Peningkatan Jalan dan Jembatan pada Ruas-Ruas Jalan
Strategis
1. Infrastruktur Jalan (DAK dan Sharing)
2. Transportasi Perdesaan (Dak dan Sharing)
3. Transportasi Prasarana Daerah Tertinggal
[Type text] Hal 121
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Program Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (AM)
1. Penyediaan Infrastruktur Air Minum (DAK dan Sharing)
2. Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Air Bersih di Kabupaten
Tanggamus
3. Sharing Penyediaan Air Minum Sanitasi Berbasis Masyarakat
(PAMSIMAS) Kabupaten Tanggamus
Program Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP)
1. Penyediaan Infrastruktur Sanitasi (DAK dan Sharing)
2. Pembangunan dan Penataan Sanitasi Masyarakat
Program Peningkatan Pengembangan Kawasan Permukiman
(BANGKIM)
1. Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Infrastruktur Kawasan
Permukiman Perdesaan Wilayah II
2. Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Infrastruktur Kawasan
Permukiman Perdesaan Wilayah II
3. Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Infrastruktur Kawasan
Permukiman Perdesaan Wilayah III
4. Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Infrastruktur Kawasan
Permukiman Perdesaan Wilayah IV
5. Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Infrastruktur Kawasan
Permukiman Perdesaan Wilayah V
6. Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Infrastruktur Kawasan
Permukiman Perdesaan Wilayah VI
7. Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Infrastruktur Kawasan
Permukiman Perdesaan Wilayah VII
8. Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Infrastruktur Kawasan
Permukiman Perdesaan Wilayah VIII
9. Peningkatan Pengembangan Perumahan dan Pemukiman (DAK dan
Sharing)
[Type text] Hal 122
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
10. Peningkatan Prasarana Dasar Permukiman
8. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
1. Pembinaan, Pengembangan, Monitoring dan Evaluasi Keserasian Sosial
Kabupaten Tanggamus
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1. Pelatihan Peningkatan Keterampilan Ekonomi Produktif/KUBE Fakir
Miskin
2. Pembinaan Evaluasi dan Pemberdayaan KUBE Karang Taruna
3. Penanganan Pada Lansia Terlantar dan Anak Terlantar
Program Bantuan dan Jaminan Sosial
1. Peningkatan Kualitas Pemukiman
Program Pengembangan Wilayah Tertinggal
1. Penyerapan tenaga Kerja Melalui Padat Karya di Desa Tertinggal
Program Penelitian dan Pengembangan Manajemen Sosial
1. Pemberdayaan dan Pertumbuhan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan
Keluarga (LK3)
Program Perlindungan dan Jaminan Sosial
1. Pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten
Tanggamus
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
1. Pelatihan Keterampilan Siap Kerja Bagi Pengangguran (Kursus
Perbengkelan, Kursus Mejahit, Kursus Pertukangan)
2. Pembinaan dan Perlindungan Kesempatan Kerja/Buruh di Kabupaten
Tanggamus
[Type text] Hal 123
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
9. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi
Belanja Hibah kepada Kelompok/Anggota Masyarakat
Belanja Hibah untuk sarana peribadatan
Belanja Bantuan Sosial
10. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
1. Pembibitan dan Perawatan Ternak
2. Pengembangan Infrastruktur Peternakan (DAK dan Sharing)
3. Pengadaan dan Pendistribusian Bibit Ternak kepada Masyarakat
4. Perbaikan Sarana/ Prasarana dan Infrastruktur Peternakan
Program Peningkatan Kualitas Aparatur
1. Penyuluhan dan Pendampingan Peternak
2. Pelatihan Peternak dan Pelaku Agribisnis Peternakan
11. Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
1. Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan (Kebun Benih)
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
1. Pengembangan Usaha Perkebunan Rakyat (Sharing TP)
2. Pelatihan Kelembagaan Kelompok Tani Bahan Baku Industri Hasil
Tembakau
3. Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat (Kopi)
4. Penyediaan Sarana Produksi Perkebunan (DAK dan Sharing Pertanian)
Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Hutan Berbasis
[Type text] Hal 124
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Pemberdayaan Masyarakat
1. Pembinaan Kelompok Pengelola Hutan Kemasyarakatan (HKm)
Program Sarana dan Prasarana Bidang Kehutanan dan Perkebunan
1. Pembangunan Konservasi Tanah dan Air
2. Pengadaan Sarana dan Prasarana Penunjang Perkebunan
12. Dinas Kelautan dan Perikanan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kelautan dan Perikanan
1. Penyediaan Sarana Prasarana Kelautan dan Perikanan (DAK &
Sharing)
Program Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan dan Bina Usaha
1. Sosialisasi dan Optimalisasi Gemar Makan Ikan (GEMARIKAN)
Program Pengembangan Sumber Daya Laut Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil
1. Penyediaan Sarana Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil
13. Kantor Ketahanan Pangan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
1. Aksi Desa Mandiri Pangan dan Percepatan dan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan (Pendukung TP)
2. Pemberdayaan Lumbung Pangan (DAK dan Sharing)
Sumber : SKPD terkait, 2015
3. Sektor Perkebunan
Kabupaten Tanggamus merupakan satu-satunya kabupaten di provinsi Lampung sebagai daerah pengembangan kawasan manggis, dan salah satu dari 21 kabupaten di Indonesia sebagai daerah produsen manggis pada 10 provinsi. Pada tahun 2013
[Type text] Hal 125
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Tanggamus menyumbang produksi manggis sebesar 8,48% pada tingkat nasional. Upaya pengembangan manggis di Kabupaten Tanggamus dilakukan mulai tahun 1998 melalui dana APBD II dan APBD I seluas 471 ha di Kecamatan Kota Agung dan Wonosobo. Kondisi saat ini luas pertanaman manggis mencapai areal tanam 1.689 ha dengan luas panen 1.217 ha yang tersebar di lima (15) kecamatan sentra manggis. Dari luas panen tersebut menghasilkan produksi 12.634 ton. Luasan tanam tersebut dilakukan melalui perluasan tanam manggis yang dilakukan dari sejak tahun 2004 – 2015 yang bersumber dari dana Tugas Pembantuan (TP) dan swadaya masyarakat.
Lima kecamatan sentra produksi manggis di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2015 adalah Kecamatan Kota Agung (3.198ton), Kota Agung Barat (2.385ton), Wonosobo (1.520ton), Kota Agung Timur (2.639ton) dan Pulau Panggung (560 ton). Share luas panen manggis dari lima kecamatan tersebut mencapai 995 Ha atau setara dengan 58,91% dari total luas (1.689 Ha) dan Share produksinya mencapai 10.302 ton atau setara 81,55% dari total produksi sejumlah 12.634ton.Dari segi pemasaran, pasar manggis pada saat ini menunjukkan permintaan yang relatif besar daripada penawarannya, hal ini berlaku untuk pasar di dalam negeri maupun pasar ekspor. Hal ini tercermin dari harga buah manggis yang jauh lebih tinggi apabila dibandingkan dengan harga buah-buahan lainnya. Pada musim kemarau hanya mencapai 40-90 ton per bulan. Tidak kurang dari 9 eksportir yang biasa mengekspor manggis melalui Bandara Soekarno-Hatta, antara lain PT. Asri Duta Pertiwi, PT. Aliandojaya, PT. Global Inti Product, PT. Agroindo Usahajaya, yang semuanya berkedudukan di Jakarta.
[Type text] Hal 126
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Gambar Hasil Perkebunan Manggis
Pada tahun anggaran 2015 pengembangan manggis akan dilaksanakan di kecamatan Kota Agung seluas 7,5 ha dan Bulok 5 ha dengan dukungan dana APBD II Kabupaten Tanggamus, sedangkan di kecamatan Kelumbayan Barat seluas 50 ha dengan dukungan dana APBN/TP.Pada tahun anggaran 2014 lalu Tanggamus mendapat kegiatan dari dana Dekontrasi sebesar Rp. 500.000.000,- untuk pembangunan gudang dan fasilitas pendukungnya pengolahan kulit manggis yang terletak di pekon Mulang Maya, Kota Agung Timur kelompok tani Sepakat (Ketua Zubaidi). Pada tahun anggaran 2015 ini kegiatan serupa diluncurkan lagi, hal ini untuk memepercepat pelaksanaan operasionalisasi dengan total dana Rp. 550.000.000,-. Kegiatan ini akan meningkatkan nilai tambah komoditas manggis sejalan dengan itu pendapatan masyarakat petani manggis juga akan bertambah.
4. Kawasan Industri Maritim
Kawasan industri maritim merupakan perencanaan dan pengembangan untuk beberapa aktivitas maritim baik skala lokal, regional maupun nasional serta internasional yang
[Type text] Hal 127
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
terdiri atas pengembangan Industri Maritim, yang bergerak dibidang Docking Kapal, kilang minyak pertamina, sebagai lokasi penampungan suplay minyak untuk Wilayah Sumatera serta dermaga pelabuhan. Konsep pengembangan pelabuhan ini dalam rangka upaya menghadirkan pengembangan yang berorientasi ramah dan akrab dengan lingkungan dan mampu memberikan nilai tambah dan menjadi salah satu komponen ekonomi wilayah yang ideal, maka beberapa konsep pengembangan pelabuhan berdasarkan hasil studi rencana pembangunan pelabuhan batu balai yang telah dilakukan sebelumnya.
Zona kawasan pengembangan pelabuhan terletak dibagian tengah Kawasan Strategis Batu Balai. Pada kondisi guna lahan eksisting terdapat dermaga pelabuhan yang dibangun sekitar tahun 2002 oleh Pemerintah Provinsi Lampung yang difungsikan sebagai pelabuhan penyeberangan antar pulau (regional) dengan stresing angkutan barang hasil komoditas perkebunan dan pertambangan.
[Type text] Hal 128
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Gambar Kawasan Industri Maritim
Lahan pada zona budidaya pada Kawasan Strategis Batu Balai dikembangkan untuk kegiatan public service, resort, pariwisata, hutan produksi, hutan rakyat, pertanian, permukiman, kawasan pendidikan serta peruntukan budidaya lainnya tergantung dengan tingkat urgensi dan kebutuhan pengembangan bagi kawasan strategsi batu balai kedepan.
Kemudian, luas zona penyangga merupakan luasan yang paling besar jika dibandingkan dengan luasan zona-zona lainnya yaitu seluas 384 Ha. Zona penyangga dapat dijadikan hutan, studio alam, agrowisata pengembangan lainnya (diutamakan untuk pengembangan dalam rangka konservasi).
5. Kesehatan
Dibidang kesehatan program unggulan yang mendukung Pelayanan Posyandu Plus pada tanggal 11 Februari 2015, semua Posyandu yang ada di Kabupaten Tanggamus melaksanakan kegiatan pelayanan pengobatan dasar setiap bulan bersamaan dengan kegiatan Posyandu Balita, dengan mekanisme sebagai berikut :
1. Petugas Pengelola Obat Puskesmas mengajukan permintaan kebutuhan obat Puskesmas melalui Laporan Permintaan dan Pemakaian Obat (LPLPO) untuk semua unit kegiatan di Puskesmas termasuk Posyandu Plus setiap tiga bulan sekali.
[Type text] Hal 129
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
2. Koordinator Posyandu Plus mengajukan permintaan obat untuk kegiatan Posyandu Plus kepada petugasa pengelola obat Puskesmas setiap tiga bulan.
3. Untuk perbekalan kegiatan Posyandu Plus obat yang disediakan terdiri dari 20 item obat yaitu obat bebas dab bebas terbatas (logo hijau dan logo biru)
4. Koordinator Posyandu Plus Puskesmas mendistribusikan obat untuk kegiatan Posyandu Plus berdasarkan usulan bidan desa atau Pembina desa (Gasbinsa).
5. Alur pelayanan Posyandu Plus dimulai dengan pendaftaran pasien dilanjutkan dengan pemeriksaan dan pemberian obat sesuai dengan diagnosas dan diberikan obat yang rasional.
6. Pabila ditemukan jenis penyakit yang memerlukan penanganan lebih lanjut, maka dilakukan rujukan ke Puskesmas.
7. Pencatatan dan Pelaporan berupa kunjungan pasien dan pemakaian obat dilaporkan ke Puskesmas setiap bulan.
Kegiatan Posyandu tersebut dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Tanggamus dengan mengikuti jadwal kegiatan Posyandu di Pekon masing-masing.Dalam rangka mendukung program tersebut Pemerintah Kabupaten Tanggamus telah mengeluarkan kebijakan pengobatan gratis untuk masyarakat Tanggamus. Keterkaitan kegiatan Posyandu Plus ini di dukung oleh beberapa sektor terkait seperti Kementrian Agama, Dinas Pertanian, PKK dan PLKB.
[Type text] Hal 130
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Dengan adanya Posyandu Plus akses Pelayanan Kesehatan masyarakat semakin mudah dan efesien, disisi lain Pelayanan kesehatan dapat berjalan merata dan dapat menjangkau ddaerah terpencil. Partisipasi masyarakat dalam mencari pertolongan pengobatan kepada tenaga kesehatan semakin meningkat.
Analisis Penggunaan Sumber Daya
Sasaran 1 “Mewujudkan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahtraan rakyat ” dari misi Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam rangka menanggulangi kemiskinan dan perluasan kerja .
Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi dalam menanggulangi kemiskinan dan perluasan kerja di Kabupaten Tanggamus baik sumberdaya keuangan maupun sumber daya manusia telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara efisien. Hal ini dibuktikan dengan terserapnya sumber daya keuangan dan sumber daya manusia pada pos-pos kegiatan yang dapat dipertanggungjawabkan oleh dinas. Selain itu di Bagian Ekonomi dan Pembangunan dalam melakukan kegiatan yang berkaitan langsung dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Tanggamus baik berkaitan langsung dengan masyarakat serta kegiatan rutin yang dilaksanakan sudah terlaksana secara efisiensi khususnya dalam hal penggunaan sumberdaya keuangan dari anggaran dan realisasi kinerja. Hal ini dibuktikan dengan terpantaunya serapan realisasi raskin di 20 kecamatan, terlaksananya pengawasan pengendalian LPG bersubsidi di 6 kecamatan, dan terlaksananya pengawasan pupuk dan pestisida di 20 kecamatan.
Sasaran 2 “Mewujudkan Mewujudkan Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan Yang Berkualitas ” dari misi Meningkatkan akses dan pemerataan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Efisiensi dalam penggunaan sumber daya dalam bidang kesehatan baik sumberdaya manusia maupun anggaran di Kabupaten Tanggamus khususnya di Dinas Kesehatan kurang optimal. Hal ini terjadi karena
[Type text] Hal 131
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
dipengaruhi dengan ketersediaan APBD Kabupaten Tanggamus dalam mendukung pembangunan kesehatan, khususnya yang dikelola oleh SKPD Dinas Kesehatan. Berdasarkan rasio sarana kesehatan dengan rasio 1 unit sarana puskesmas per 20.000 penduduk dan rasio 1 unit puskesmas pembantu per 6.000 penduduk, sedangkan yang tersedia di Kabupaten Tanggamus baru 23 unit UPT Puskesmas dan 54 unit Puskesmas Pembantu ( Pustu) yang idealnya memiliki 28 Puskesmas dan 93 Pustu.
Sedangkan, efisiensi penggunaan sumberdaya dalam bidang pendidikan di Kabupaten Tanggamus telah tercapai efisiensi, baik dalam sumberdaya manusia maupun anggaran. Hal ini tercermin dalam tercapainya output pemerataan akses dan pendidikan di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2015.
Sasaran 3 “Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah” dari misi Mempercepat pembangunan infrastruktur dan pengelolaan energi terbarukan.
Dalam bidang infrastuktur efsiensi penggunaan sumber daya telah terserap secara maksimal. Hal ini dibuktikan dengan terserapnya anggaran dan sumber daya manusia dalam melaksanakan kegiatan dan program-program pembangunan sarana dan prasana yang ada di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2015, meskipun belum seluruhnya kegiatan dan proyek pengerjaan konstruksi sektor infrastruktur belum terselesaikan karena proyek penggerjaan pembangunan bersifat multiyears.
Sasaran4“Meningkatkan ketahanan pangan melalui revitalisasi pertanian,peternakan,perkebunan,kehutanan,kelautan dan perikanan” dari misi Meningkatkan ketahanan pangan melalui revitalisasi pertanian, peternakan,kehutanan,kelautan,dan perikanan.
[Type text] Hal 132
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Selanjutnya, bidang ketahanan pangan guna mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Tanggamus Pada Tahun 2015 belum tercapai efisiensi secara maksimal baik sumber daya keuangan maupun sumber daya. Hal ini terjadi karena beberapa kegiatan dalam Renstra 2013-2018 yang mendukung Standard Pelayanan Minimal Kantor Ketahanan Pangan belum terakomodir dalam APBD II.
Efisiensi di sektor peternakan berdasarkan data yang diperoleh dari realisasi kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan, diketahui bahawa realisasi input lebih kecil dibandingkan dengan target, sedangkan realisasi output mencapai 100%. Hal ini membuktikan bahwa efisiensi penggunaan sumber daya di sektor peternakan Kabupaten Tanggamus pada tahun 2015 sudah cukup efisien. Tidak jauh berbeda dengan sektor peternakan, sektor kehutanan dan perkebunan sudah mencapai efisiensi dan efektif.
Pada bidang kelautan dan perikanan analisis efisiensi penggunaan sumberdaya, baik keuangan maupun sumber daya manusia telah dipergunakan sebaik mungkin dan dipergunakan untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Tanggamus.
Sasaran 5“ Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan berbasis mitigasi bencana untuk mengantisipasi perubahan iklim” dari misiMeningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang berbasis mitigasi bencana .
Dalam bidang pengelolahan sumber daya yang dilakukan Badan Pengelolahan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tanggamus, baik sumber daya keuangan maupun manusia telah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, serta sesuai bidang-bidangnya. Pada bidang penanggulangan bencana efisiensi penggunaan sumberdaya keuangan belum maksimal, karena manajemen yang belum dikelola dengan baik sehingga anggaran yang di realisasikan belum sesuai dengan Nota Pencairan Dana (NPD). Namun, Badan Pennaggulangan Bencana Daerah
[Type text] Hal 133
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
Sasaran 6“Mewujudkan pengembangan ekonomi kreatif, kebudayaan,pariwisata, pengembangan inovasi dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi” dari misiMengembangkan ekonomi kreatif, kebudayaan, pariwisatadan sistem inovasi daerah.
Pada sektor kebudayaan pariwisata Kabupaten Tanggamus di Tahun 2015 telah tercapai efisiensi khususnya pada sumberdaya manusia.
Sasaran 7 “Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, pemantapan keamanan dan ketertiban masyarakat dan peningkatan kehidupan beragama”” dari misiMeningkatkan tata kelola pemerintahan serta pemantapan keamanan dan ketertiban masyarakat yang agamis.
Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya dalam pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik, pemantapan keamanan dan ketertiban masyarakat dan peningkatan kehidupan beragama di Kabupaten Tanggamus dalam efisiensi sumber daya keuangan, penyerapan anggaran di Tahun 2015 serapan anggaran adalah 85,34%.
B. Realisasi Anggaran
Akuntabilitas keuangan merupakan bentuk pertanggung jawaban keuangan dari anggaran kegiatan yang telah dilaksanakan dengan realisasi penggunaan anggaran. Dalam rangka mencapai keberhasilan setiap indikator sasaran yang telah ditetapkan, aspek keuangan sangat berpengaruh untuk mencapai keberhasilan indikator sasaran dimaksud. Operasional kegiatan dapat dilaksanakan apabila didukung dengan pembiayaan yang memadai, tentunya sumber pembiayaan kegiatan tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah .
Belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan,
[Type text] Hal 134
LKIP Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2015
dimana dana tersebut merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam mencapai sasaran pembangunan. Pada tahun anggaran 2015 Pemerintah Kabupaten Tanggamus menganggarkan belanja langsung sebesar Rp. 49.002.650.000,00Rp. 47.585.019.000,00, dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 47.585.019.000,00,, secara umum pelaksanaan serapan anggaran belanja langsung tercapai dengan katagori Sangat Berhasil85,34%.
REALISASI ANGGARAN BELANJA LANGSUNG TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS
NO U RA I A N ANGGARAN TAHUN 2015 REALISASI PERSENTAS
E
1 Belanja Pegawai
49.002.650.000,00
47.585.019.000,00
97,11 %
2 Belanja Barang dan Jasa
255.569.059.177,22 213.245.153.224,20
83,44 %
3 Belanja Modal 326.637.112.650,00 219.074.162.980,00
67,07%
JUMLAH 631.208.821.827,22 479.904.335.204,20
76,03 %
[Type text] Hal 135
Top Related