Definisi
Infeksi akut primer VZV Varicella Zoster Virus yang menyerang kulit dan mukosa, ditandai munculnya vesikula disertai gejala konstitusi dan kelainan kulit polimorf yang berlokasi terutama di sentral tubuh
• Disebut juga cacar air atau chicken pox
Epidemiologi
• Tersebar di seluruh dunia• Segala usia & gender• Anak anak <10 tahun, paling banyak 5-9 tahun• Musim dingin & musim semi, perpindahan
musim• Sangat mudah menular (droplet terinhalasi &
kontak langsugng dengan lesi) khususnya ±7 hr dari awal timbul gejala
Etiologi
Varicella Zoster Virus (VZV)
Group : Group I (dsDNA)Ordo : HerpesviralesFamili : HerpesviridaeSubfamili : AlphaherpesvirinaeGenus : VaricellovirusSpesies : Human herpesvirus 3 (HHV)
Ukuran : 150 – 200 nm
Gejala Klinis• Masa inkubasi: 10 – 21 hari disusul dengan gejala prodormal ringan
selama 1 – 3 hari demam yg tidak terlalu tinggi, mengigil, nyeri kepala, anoreksia, dan malaise
• Kemerahan menjadi vesikel (tear drop vesicle berdinding tipis) dlm beberapa jam
• Vesikel terus bertambah• Vesikel yang muncul awal pecah berubah menjadi krusta
Papul eritematosa tear drop vesikel pustul krusta hipopigmentasi
• penyebatan lesi sentrifugal ke estremitas, kepala & selaput lendir (mata, mulut, palatum, faring, sal nafas atas)
• Rasa gatal pada lesi• Perbesaran KGB
Diagnosis
1. Anamnesis riwayat kontak dengan penderita cacar atau herpes zooster
2. Px Fisik• Gejala prodormal: demam, sakit kepala, malaise, anoreksia• Perbesaran KGB• Lesi mukosa : ulserasi mulut, palatum, tonsil & faring • Lesi kulit:
– polimorf (papul, vesikel, pustul, krusta) disertai eritema– terpusat di badan, menyebar ke ekstremitas dan kepala– Vesikel seperti tetesan air, ukuran milier sampai lentikuler
3. Px Penunjang• Histopatologi : terdapat vesikula pada
epidermis akibat “degenerasi balon” (sulit dibedakan dengan hepes simplex)
• Tzanck Test : pengamatan apus kerokan lesi dengan pewarnaan Giemsa – sel datia beinti banyak (Multinucleated Giant Cell) – badan inklusi eosinofilik jernih (Intranuclear
Eosinophilic Inclusion Bodies)
Patogenesis Virus
Traktus respiratorius bagian atas / orofaring
Multiplikasi virus setempat
Saluran limfe/ pembuluh darah
replikasi virus >>
Aliran darah • Demam• Malaise
• Kulit• Membrana mukosa
Infeksi
Fase multiplikasi I
Viremia primer
Fase multiplikasi II
Viremia sekunder
Penatalaksanaan
• Edukasi :– Gunakan lengan panjang, sarung tangan– Menggunakan masker & tidak bepergian sementara– Gunting kuku & jaga kebersihan
• Terapi simptomatik:– Analgetik, antihistamin & antipiretik untuk sakit kepala,
gatal dan demam – Bedak salisil basah/kering dengan – Antibiotik bila terdapat infeksi sekunder– Antiviral : asiklovir, famsiklovir, valasiklovir
Mencegah replikasi DNA virus
Dosis antiviral :• Anak-anak: – asiklovir 4 x 20 mg/kgBB/hari selama 7 hari (dalam 24
jam setelah timbul ruam)
• Dewasa : – asiklovir 5 x 800 mg selama 7 hari, atau– famsiklovir 3 x 500 mg PO tiap 8 jam selama 7 hari, atau– Valasiklovir 1000 mg PO tiap 8 jam selama 7 hari (Dewasa Immunocompromised)Asiklovir intravena 10 mg/kgBB/kali tiap 8 jam (7-10 hari)
Pencegahan
Vaksinasi Varicella: menggunakan galur VZV yang telah dilemahkan
Dosis 0,5 ml subkutan12 bulan – 12 tahun 4 – 6 tahun kemudian> 12 tahun 4 - 8 minggu kemudian
Prognosis
• Bonam : bila mengikuti mengikuti perawatan dengan baik dan hygiene terjaga
• Malam : immunocompromised atau ibu hamil dengan komplikasi
Komplikasi
• Infeksi sekunder bakteri : impetigo, sepsis• Ensefalitis• Pneumonia Varisella• Reye syndrome