7/24/2019 Untuk Orang Tua, Jangan Lakukan 37 Aktivitas Ini Saat Mendidik Anak
1/19
Berikut 37 kebiasaan orang tua dalam mendidik anak yang dapat menghasilkan perilaku
buruk pada anak
1. Raja yang Tak Pernah Salah
Sewaktu anak kita masih kecil dan belajar jalan tidak jarang tanpa sengaja mereka
menabrak kursi atau meja. Lalu mereka menangis. Umumnya, yang dilakukan oleh orang
tua supaya tangisan anak berhenti adalah dengan memukul kursi atau meja yang tanpa
sengaja mereka tabrak. Sambil mengatakan, Siapa yang nakal ya !ni sudah "apa#$ama
pukul kursi#mejanya%sudah cup%.cup%diem ya..&khirnya si anak pun terdiam.
'etika proses pemukulan terhadap benda benda yang mereka tabrak terjadi, sebenarnya
kita telah mengajarkan kepada anak kita bahwa ia tidak pernah bersalah.
(ang salah orang atau benda lain. "emikiran ini akan terus terbawa hingga ia dewasa.
&kibatnya, setiap ia mengalami suatu peristiwa dan terjadi suatu kekeliruan, maka yangkeliru atau salah adalah orang lain, dan dirinya selalu benar. &kibat lebih lanjut, yang pantas
untuk diberi peringatan sanksi, atau hukuman adalah orang lain yang tidak melakukan
suatu kekeliruan atau kesalahan.
'ita sebagai orang tua baru menyadari hal tersebut ketika si anak sudah mulai melawan
pada kita. "erilaku melawan ini terbangun sejak kecil karena tanpa sadar kita telah
mengajarkan untuk tidak pernah merasa bersalah.
Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan ketika si anak yang baru berjalan menabrak sesuatu
sehingga membuatnya menangis
(ang sebaiknya kita lakukan adalah ajarilah ia untuk bertanggung jawab atas apa yangterjadi) katakanlah padanya *sambil mengusap bagian yang menurutnya terasa sakit+ -
Sayang, kamu terbentur ya. Sakit ya Lain kali hatihati ya, jalannya pelanpelan saja dulu
supaya tidak membentur lagi.-
2. Berbohong Kecil, Berbohong pada Anak
&walnya anakanak kita adalah anak yang selalu mendengarkan katakata orang tuanya,$engapa '&rena mereka percaya sepenuhnya pada orang tuanya. /amun, ketika anak
beranjak besar, ia sudah tidak menuruti perkataan atau permintaan kita &pa yang terjadi
&pakah anak kita sudah tidak percaya lagi dengan perkataan atau ucapanucapan kita lagi
0anpa sadar kita sebagai orang tua setiap hari sering membohongi anak untuk menghindari
keinginannya. Salah satu contoh pada saat kita terburuburu pergi ke kantor di pagi hari,
anak kita meminta ikut atau mengajak berkeliling perumahan. &pa yang kita lakukan
7/24/2019 Untuk Orang Tua, Jangan Lakukan 37 Aktivitas Ini Saat Mendidik Anak
2/19
&pakah kita menjelaskannya dengan kalimat yang jujur &tau kita lebih memilih berbohong
dengan mengalihkan perhatian si kecil ke tempat lain, setelah itu kita buruburu pergi &tau
yang ekstrem kita mengatakan, "apa#$ama hanya sebentar kok, hanya ke depan saja ya,
sebentaaar saja ya, Sayang.- 0api ternyata, kita pulang malam. 1ontah lain yang sering kita
lakukan ketika kita sedang menyuapi makan anak kita, 'alo maemnya susah, nanti "apa
$ama tidak ajak jalanjalan loh.- "adahal secara logika antara jalanjalan dan cara#pola
makan anak, tidak ada hubungannya sama sekali.
2ari beberapa contah di atas, jika kita berbohong ringan atau sering kita istilahkan bohong
kecil-, dampaknya ternyata besar. &nak tidak percaya lagi dengan kita sebagai orang tua.
&nak tidak dapat membedakan pernyataan kita yang bisa dipercaya atau tidak. akibat lebih
lanjut, anak menganggap semua yang diucapkan oleh orang tuanya itu selalu bohong, anak
mulai tidak menuruti segala perkataan kita.
&pa yang sebaiknya kita lakukan
Berkatalah dengan jujur kepada anak. Ungkapkan dengan penuh kasih dan pengertian
Sayang, "apa#$ama mau pergi ke kantor. 'amu tidak bisa ikut. 0api kalo "apa#$ama ke
kebun binatang, kamu bisa ikut.-
'ita tak perlu merasa khawatir dan menjadi terburuburu dengan keadaan ini. "astinya
membutuhkan waktu lebih untuk memberi pengertian kepada anak karena biasanya mereka
menangis. &nak menangis karena ia belum memahami keadaan mengapa orang tuanya
harus selalu pergi di pagi hari. 'ita harus bersabar dan lakukan pengertian kepada mereka
secara terus menerus. "erlahan anak akan memahami keadaan mengapa orang tuanya
selalu pergi di pagi hari dan bila pergi bekerja, anak tidak bisa ikut. Sebaliknya bila pergi ketempat selain kantor, anak pasti diajak orang tuanya. "astikan kita selalu jujur dalam
mengatakan sesuatu. &nak akan mampu memahami dan menuruti apa yang kita katakan.
3. Banyak Mengancam
&dik, jangan naik ke atas meja nanti jatuh dan nggak ada yang mau menolong-
4angan ganggu adik, nanti $ama#"apa marah-
$engancam &nak
2ari sisi anak pernyataan yang si5atnya melarang atau perintah dan dilakukan dengan cara
berteriak tanpa kita beranjak dari tempat duduk atau tanpa kita menghentikan suatu
akti6itas, pernyataan itu sudah termasuk ancaman. 0erlebih ada kalimat tambahan %.nanti
$ama#"apa marah-
Seorang anak adalah makhluk yang sangat pandai dalam mempelajari pola orang tuanya)
dia tidak hanya bisa mengetahui pola orang tuanya mendidik, tapi dapat membelokkan pola
7/24/2019 Untuk Orang Tua, Jangan Lakukan 37 Aktivitas Ini Saat Mendidik Anak
3/19
atau malah mengendalikan pola orang tuanya. al ini terjadi bila kita sering menggunakan
ancaman dengan katakata,namun setelah itu tidak ada tindak lanjut atau mungkin kita
sudah lupa dengan ancamanancaman yang pernah kita ucapkan
&pa yang sebaiknya kita lakukan
'ita tidak perlu berteriakteriak seperti itu. 2ekati si anak, hadapkan seluruh tubuh dan
perhatian kita padanya. tatap matanya dengan lembut, namum perlihatkan ekspresi kita
tidak senang dengan tindakan yang mereka lakukan. Sikap itu juga dipertegas dengan kata
kata, Sayang, "apa#$ama mohon supaya kamu boleh meminjamkan mainan ini pada
adikmu. "apa#$ama akan makin sayang sama kamu.- 0idak perlu dengan ancaman atau
teriakateriakan. &tau kita bisa juga menyatakan suatu pernyataan yang menjelaskan suatu
konsekuensi, misal Sayang, bila kamu tidak meminjamkan mainan in ke
adikmu,"apa#$ama akan menyimpan mainan ini dan kalian berdua tidak bisa bermain.
$&inan akan "apa#$ama keluarkan, bila kamu mau pinjamkan mainan itu ke adikmu. 0epati
pernyataan kita dengan tindakan.
. Bicara Tidak Tepa! Sa"aran, Bicara !epa! "a"aran
"ernahkah kita menghardik anak dengan kalimat seperti, "apa#$ama tidak suka bila kamu
begini#begitu- atau "apa#$ama tidak mau kamu berbuat seperti itu lagi- /amun kita lupa
menjelaskan secara rinci dan dengan baik, hal8 atau tindakan apa saja yang kita inginkan.
&nak tidak pernah tahu apa yang diinginkan atai dibutuhkan oleh orang tuanya dalam hal
berperilaku. &kibatnya anak terus mencoba sesuatu yang baru.
2ari sekian banyak percobaan yang dilakukannya, ternyata selalu dikatakan salah olehorang tuanya. al ini mengakibatkan mereka berbalik untuk dengan sengaja melakukan
hal8 yang tidak disukai orang tuanya. 0ujuannya untuk mrmbuat orang tuanya kesal
sebagia bentuk kekesalan yang juga ia alami *tindakannya selalu salah di hadapan orang
tua+.
&pa yang sebaiknya kita lakukan
Sampaikanlah hal8 atau tindakan8 yang kita inginkan atau butuhkan pada saat kita
menegur mereka terhadap perilaku atau hal yang tidak kita sukai.'omnikasikan secara
intensi5 hal atau perilaku yang kita inginkan atau butuhkan. 2an pada waktunya, ketika
mereka sudah megalami dan melakukan segala hal atau perilaku yang kita inginkan ataubutuhkan , ucapkanlah terimakasih dengan tulus dan penuh kasih sayang atas segala
usahanya untuk berubah.
#. Menekankan pada $al%hal yang "alah
'ebiasaan ini hampir sama dengan kebiasaan di atas. Banyak orang tua yang sering
mengeluhkan tentang anak8nya tidak akur, suka bertengkar. "ada saat anak kita
7/24/2019 Untuk Orang Tua, Jangan Lakukan 37 Aktivitas Ini Saat Mendidik Anak
4/19
bertengkar, perhatian kita tertuju pada mereka, kita mencoba melerai atau bahkan
memarahi. 0api apakah kita sebagai orang tua memperhatikan mereka pada saat mereka
bermain dengan akur 'ita seringkali menganggapnya tidak perlu menyapa mereka karena
mereka sedang akur. "emikiran tersebut keliru, karena hak itu akan memicu mereka untuk
bertengkar agar bisa menarik perhatian orang tuanya,
&pa yang sebaiknya kita lakukan
Berilah pujian setiap kali mereka bermain sengan asyik dan rukun, setiap kali mereka
berbagi di antara mereka dengan kalimat sederhana dan mudah dipahami, misal -/ah, gitu
donk kalau main. (ang rukun.- "eluklah mereka sebagai ungkapan senang dan sayang.
9. $erendahkan 2iri Sendiri
&pa yang anda lakukan kalau melihat anak anda bermain "laystation lebih dari belajar
$ungkin yang sering kita ucapkan pada mereka, :oy% mati in tuh "S nya, ntar dimarahinloh sama papa kalo pulang kerja- &tau kita ungkapkan dengan pernyataan lain, namun
tetap dengan 5igur yang mungkin ditakuti oleh anak pada saat itu. 1ontoh pernyataan
ancaman diatas adalah ketika yang ditakuti adalah 5igur "apa.
"erhatikanlah kalimat ancaman tersebut. 'ita tidak sadar bahwa kita telah mengajarkan
pada anak bahwa yang mampu untuk menghentikan mereka maen ps adalah bapaknya,
artinya 5igure yang hanya ditakuti adalah sang bapak. $aka jangan heran kalau jika anak
tidak mengindahkan perkataan kita karena kita tidak mampu menghentikan mereka maen
ps.
&pa yang sebaiknya kita lakukan
Siapkanlah aturan main sebelum kita bicara) setelah siap, dekati anak, tatap matanya, dan
katakan dengan nada serius bahwa kita ingin ia berhenti main sekarang atau berikan
pilihan, misal Sayang, "apa#$ama ingin kamu mandi. 'amu mau mandi sekarang atau lima
menit lagi- bila jawabannya lima menit lagi "a#$a-. 'ita jawab kembali, Baik, kita
sepakat setelah lima menit kamu mandi ya. 0api jika tidak berhenti setelah lima menit,
dengan terpaksa papa#mama akan simpan "S nya di lemari sampai lusa-. /ah, persis
setelah lima menit, dekati si anak, tatap matanya dan katakan sudah lima menit, tanpa
tawar menawar atau kompromi lagi. 4ika sang anak tidak nurut, segera laksanakan
konsekuensinya.
&. Papa dan Mama Tidak Kompak
$endidik abak bukan hanya tanggung jawab para ibu atau bapak saja, tapi keduanya.
;rang tua harus memiliki kata sepakat dalam mendidik anak8nya. &nak dapat dengan
mudah menangkap rasa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan bagi dirinya. $isal,
seorang !bu melarang anaknya menonton 0< dan memintanya untuk mengerjakan "=,
7/24/2019 Untuk Orang Tua, Jangan Lakukan 37 Aktivitas Ini Saat Mendidik Anak
5/19
namun pada saat yang bersamaan, si bapak membela si anak dengan dalih tidak mengapa
nonton 0< terus agar anak tidak stress.
4ika hal ini terjadi, anak akan menilai ibunya jahat dan bapaknya baik, akibatnya setiap kali
ibunya memberi perintah, ia akan mulai melawan dengan berlindung di balik pembelaan
bapaknya. 2emikian juga pada kasus sebaliknya. ;leh karena itu, orang tua harus kompak
dalam mendidik anak. 2i hadapan anak, jangan sampai berbeda pendapat untuk hal8 yang
berhubungan langsung dengan persoalan mendidik anak. "ada saat salah satu dari kita
sedang mendidik anak, maka pasangan kita harus mendukungnya. 1ontoh, ketika si !bu
mendidik anaknya untuk berlaku baik terhadap si 'akak, dan si &yah mengatakan ,-'akak
juga sih yang mulai duluan buat gara8%-. !dealnya, si &yah mendukung pernyataan, Betul
kata $ama, 2ik. 'akak juga perlu kamu sayang dan hormati%.-
'. (amp)r Tangan Kakek, *enek, Tan!e, a!a) Pihak +ain
"ada saat kita sebagai orang tua sudah berusaha untuk kompak dan sepaham satu samalain dalam mendidik anakanak kita, tibatiba ada pihak ke3 yang muncul dan cenderung
membela si anak. "ihak ke3 yang dimaksud seperti kakek, nenek, om, tante, atau pihak
lain di luar keluarga inti.
Seperti pada kebiasaan ke7 *"apa dan $ama tidak 'ompak+, dampak ke anak tetap negati5
bila dalam satu rumah terdapat pihak di luar keluarga inti yang ikut mendidik pada saat
keluarga inti mendidik) &nak akan cenderung berlindung di balik orang yang membelanya.
&nak juga cenderung melawan orang tuanya.
&pa yang sebaiknya kita lakukan
"astikan dan yakinkan kepada siapa pun yang tinggal di rumah kita untuk memiliki
kesepakatan dalam mendidik dan tidak ikut campur pada saat proses pendidikan sedang
dilakukan oleh kita sebagai orang tua si anak. Berikan pengertian sedemikian rupa dengan
bahasa yang bisa diterima dengan baik oleh para pihak ke3.
. Menak)!i Anak
'ebiasaan ini la>im dilakukan oleh para orang tua pada saat anak menangis dan berusaha
untuk menenangkannya. 'ita juga terbiasa mengancam anak untuk mengalihkanperhatiannya, &was ada "ak Satpam, ga boleh beli mainan itu- asilnya memang anak
sering kali berhenti merengek atau menangis, namun secara tidak sadar kita telah
menanamkan rasa takut atau benci pada institusi atau pihak yang kita sebutkan.
Sebaiknya, berkatalah jujur dan berikan pengertian pada anak seperti kita memberi
pengertian kepada orang dewasa karena sesungguhnya anak8 juga mampu berpikir
dewasa. 4ika anak tetap memaksa, katakanlah dengan penuh pengertian dan tataplah
7/24/2019 Untuk Orang Tua, Jangan Lakukan 37 Aktivitas Ini Saat Mendidik Anak
6/19
matanya, 'amu boleh menangis, tapi "apa#$ama tetap tidak akan membelikan permen.-
Biarkan anak kita yang memaksa tadi menangis hingga diam dengan sendirinya.
1-. capan dan Tindakan Tidak Se")ai
Berlaku konsisten mutlak diperlukan dalam mendidk anak. 'onsisten merupakan keseuaian
antara yang dinyatakan dan tidakan. &nak memiliki ingatan yang tajam terhadap suatu
janji, dan ia sanga menghormati orangorang yang menepati janji baik untuk beri hadiah
atau janji untuk memberi sanksi. So, jangan pernah mengumbar janji ada anak dengan
tujuan untuk merayunya, agar ia mengikuti permintaan kita seperti segera mandi, selalu
belajar, tidak menonton tele6isi.
"ikirlah terlebih dahulu sebelum berjanji apakah kita benarbenar bisa memenuhi janji
tersebut. 4ika ada janji yang tidak bisa terpenuhi segeralah minta maa5, berikan alasan yang
jujur dan minta dia untuk menentukan apa yang kita bisa lakukan bersama anak untuk
mengganti janji itu.
11. $adiah )n!)k Perilak) B)r)k Anak
&capkali kita tidak konsisten dengan pernyataan yang pernah kita nyatakan. Bila hal ini
terjadi, tanpa kita sadari kita telah mengajari anak untuk melawan kita. 1ontoh klasik dan
sering terjadi adalah pada saat kita bersama anak di tempat umum, anak merengek
meminta sesuatu dan rengekennya menjadi teriakan dan ada gerak perlawanan. &nak terus
mencari akal agar keinginnanya dikabulkan, bahkan seringkali membuat kita sebagai orang
tua malu. "ada saat inilah kita seringkali luluh karena tidak sabar lagi dengan rengekan
anak kita. &khirnya kita mengiyakan keinginan si &nak. (a sudah)kamu ambil satupermennya. Satu saja ya-
"ernyataan tersebut adalah sebagai hadiah bagi perilaku buruk si &nak. &nak akan
mempelajarinya dna menerapkannya pada kesempatan lain bahkan mungkin dengan cara
yang lebih heboh lagi.
$enghadapi kondisi seperti ini, tetaplah konsisten) tidak perlu malu atau takut dikatakan
sebagai orang tua yang kikir atau tega. ;rang bee5ikir demikian belum membaca buku
tentang ini dan mengalami masalah yang sama dengan kita. !ngatlah selalu bahwa kita
sedang mendidik anak, Sekali kite konsisten anak tak akan pernah mencobanya lagi.0etaplah ';/S!S0?/ dan pantang menyerah &papun alasannya, jangang pernah memberi
hadiah pada perilaku buruk si anak.
12. Mera"a Ber"alah Karena Tidak Bi"a Memberikan yang Terbaik
'ehidupan metropolitan telah memaksa sebagian besar orang tua banyak menghabiskan
waktu di kantor dan di jalan raya daripada bersama anak. 0erbatasnya waktu inilah yang
7/24/2019 Untuk Orang Tua, Jangan Lakukan 37 Aktivitas Ini Saat Mendidik Anak
7/19
menyebabkan banyak orang tua merasa bersalah atas situasi ini. &kibat dari perasaan
bersalah ini, kita, para orang tua menyetujui perilaku buruk anaknya dengan ungkapan
yang sering dilontarkan, Biarlah dia seperti ini mungkin karena saya juga yang jarang
bertemu dengannya%-
Semakin kita merasa bersalah terhadap keadaan, semakin banyak kita menyemai perilaku
buruk anak kita. Semakin kita memaklumi perilaku buruk yang diperbuat anak, akan
semakin sering ia melakukannya. Sebagian besar perilaku anak bermasalah yang pernah
saya *penulis+ hadapi banyak bersumber dari cara berpikir orang tuanya yang seperti ini.
&pa yang sebaiknya kita lakukan
&pa pun yang bisa kita berikan secara benar pada anak kita adalah hal yang terbaik. 'ita
tidak bisa membandingkan kondisi sosial ekonomi dan waktu kita dengan orang lain. 0iap
keluarga memiliki masalah yang unik, tidak sama. &da orang yang punya kelebihan pada
sapek 5inansial tapi miskin waktu bertemu dengan anak, dan sebaliknya. 4angan pernah
memaklumi hal yang tidak baik. Lakukanlah pendekatan kualitas jika kita hanya punyasedikit waktu) gunakan waktu yang minim itu untuk bisa berbagi rasa sepenuhnya antara
sisa8 tenaga kita, memang tidak mudah. 0api lakukanlah demi mereka dan keluarga kita,
anak akan terbiasa.
13. M)dah menyerah dan pa"rah
Setiap manusia memiliki watak yang berbedabeda, ada yang lembut dan ada yang keras.
2ominan 5legmatis adalah ciri atak yang dimiliki oleh sebagian orang tua yang kurang tegas,
mudah menyerah, selalu takut salah dan cenderung mengalah, pasrah. 'on5lik ini biasanya
terjadi bila seorang yang 5legmatis mempunyai anak yang berwatak keras.
2alam kondisi kita sebagai orang tua yang tidak tegas dan mudah menyerah, si anak justru
keras dan lebih tegas. &kibatnya dalam banyak hal, si anak jauh lebih dominan dan
mengatur orang tuanya. &kibat lebih lanjut, orang tua sulit mengendalikan perilaku anaknya
dan cenderung pasrah. Saya @penulisA sering mendengar ucapan dari para orang tua yang
2ominan legmatis, 2uh% anak saya itu memang keras betul% saya sudah nggak sanggup
lagi mengaturnya.- &tau Biar sajalah apa maunya, saya sudah nggak sanggup lagi
mendidiknya.-.
&pa yang sebaiknya kita lakukanBelajarlah dan berusahalah dengan keras untuk menjadi lebih tegas dalam mengambil
keputusan, tingkatkan watak keteguhan hati dan pantang menyerah. 4iak perlu ambil orang
orang yang kita anggap tegas untuk jadi penasihat harian kita.
1. Marah /ang Berlebihan
'ita seringkali menyamakan antara mendidik dengan memarahi. "erlu untuk selalu diingat,
7/24/2019 Untuk Orang Tua, Jangan Lakukan 37 Aktivitas Ini Saat Mendidik Anak
8/19
memarahi adalah salah satu cara mendidik yang paling buruk. "ada saat memarahi anak,
kita tidak sedang mendidik mereka, melainkan melampiaskan tumpukan kekesalan kita
karena kita tidak bisa mengatasi masalah dengan baik. $arah juga seringkali hanya berupa
upaya untuk melemparkan kesalahan pada pihak lain @dan biasanya yang lebih lemah, kalo
ama yang lebih kuat ya takutA.
&pa yang sebaiknya kita lakukan
4angan pernah bicara pada saat marah 4adi tahanlah dengan cara yang nyaman untuk kita
lakukan seperti masuk kamar mandi atau pergi menghindar sehingga amarah mereda. (ang
perlu dilakukan adalah bicara tegas- bukan bicara keras-. Bicara yang tegas adalah
dengan nada yang datar, dengan serius dan menatap wajah serta matanya dalam dalam.
Bicara tegas adalah bicara pada saat pikiran kita rasional, sedangkan bicara keras adalah
pada saat pikiran kita dikuasai emosi.
Satu contoh lagi yang kurang baik, pada saat marah biasanya kita emosi dan
mengucapkan#melakukan hal hal yang kelak kita sesali, setelah ini terjadi, biasanya kitaakan menyesal dan berusaha memperbaikinya dengan memberikan dispensasi atau
membolehkan hal hal yang sebelumnya kita larang. Bila hal ini berlangsung berulang kali,
maka anak kita akan selalu berusaha memancing amarah kita, yang ujung ujungnya si anak
menikmati hasilnya. &nak yang sering dimarahi cenderung tidak jadi lebih baik kok.
1#. 0eng"i )n!)k Menyapa
'ita pasti pernah mengalami bahwa kita terlanjur marah besar pada anak, biasanya amarah
terbawa lebih dari sehari, akibat dari rasa kesal yang masih tersisa dan rasa gengsi, kita
enggan menyapa anak kita. $asing masing pihak menunggu untuk memulai kembalihubungan yang normal.
&pa yang harus kita lakukan agar komunikasi mencair kembali Siapa yang seharusnya
memulai 'ita sebagai orangtua lah yang seharusnya memulai saat anak mulai
menunjukkan tanda tanda perdamaian dan mengikuti keinginan kita. 2engan cara ini kita
dapat menunjukkan pada anak bahwa kita tidak suka pada sikap sang anak, bukan pada
pribadinya.
1. Memakl)mi yang !idak pada !empa!nya
!ni biasanya terjadi pada kebanyakan orang tua konser6ati5. $isalnya melihat anak laki laki
yang suka usil, nakal banget dan suka ngacak, orang tuanya cenderung mengatakan, (ah%
anak cowo emang harus bandel- atau saat melihat kakak adik lagi jambak jambakan,
mamanya bilang maklumlah% namanya juga anak anak-. &tau bahkan ketika si anak
memukul teman atau mbaknya, orang tua masih juga sempat berkelit dengan mengatakan
ya begitu deh, maklumlah namanya juga anak anak. /ggak sengaja%-
7/24/2019 Untuk Orang Tua, Jangan Lakukan 37 Aktivitas Ini Saat Mendidik Anak
9/19
Bila kita selalu memaklumi tindakan keliru yang dilakukan anak anak, otomatis si anak
berpikir perilakunya sudah benar, dan akan jadi sangat buruk kalau terbawa sampai ke
dewasa.
&pa yang sebaiknya kita lakukan
'ita tidak perlu memaklumi hal yang tidak perlu dimaklumi kok, kita harus mendidik setiap
anak tanpa kecuali sesuai dengan si5at dasarnya. Setiap anak bisa dididik dengan
tegas@ingat bukan kerasA sejak usia 8 tahun. Semakin dini usianya, semakin mudah untuk
dikelola dan diajak kerja sama. &nak kita akan mau bekerja sama selama kita selalu
mengajaknya dialog dari hati ke hati, tegas, dan konsisten. !ngat, tidak perlu menunggu
hingga usianya beranjak dewasa, karena semakin bertambah usia, semakin tinggi tingkat
kesulitan untuk mengubah perilaku buruknya.
1&. Pengg)naan i"!ilah yang !idak jela" mak")dnya
Seberapa sering kita sebagai orang tua mengungkapkan pernyataan seperti &was ya, kalau
kamu mau diajak sama mama#papa, tidak boleh nakal- atau, awas ya, kalau nanti diajak
sama mama#papa, jangan bikin malu mama-, bisa juga terungkap, kalo mau jalan jalan ke
taman bermain, jangan macam macam ya-.
/ah, tanpa disadari kita seringkali menggunakan istilah istilah yang sulit dimengerti ataupun
bermakna ganda. !stilah ini akan membingungkan anak kita. dalam benak mereka bertanya
apa yang dimaksud dengan nakal, tingkah laku apa yang termasuk dalam kategori nakal,
begitu pula dengan istilah jangan macam macam-, perilaku apa yang termasuk kategori
macam macam-. Selain bingung, mereka juga akan menebak nebak arti dari istilah istilahtersebut.
&pa yang sebaiknya kita lakukan
Bicaralah dengan jelas dan spesi5ik, misalnya Sayang, kalau kamu mau ikut mama#papa,
tidak boleh minta mainan, permen, dan tidak boleh berteriak teriak di kasir seperti kemarin
ya-. al ini penting agar anak mengetahui batasan batasan apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan, serta jangan lupa menyepakati apa konsekuensinya bila kesepakatan ini
dilanggar.
1'. Mengharap per)bahan in"!an
'ita terbiasa hidup dalam budaya yang serba instant, seperti mie instant, susu instant, teh
instant. Sehingga kita anak berbuat salah, kita sering ingin sebuah perubahan yang instant
pula, misal ketika biasa terlambat bangun, nggak beresin tempat tidur, sulit dimandikan,
kita ingin agar anak kita berubah total dalan jangka waktu sehari.
&pabila kita sering memaksakan perubahan pada anak kita dalam waku singkat tanpa
7/24/2019 Untuk Orang Tua, Jangan Lakukan 37 Aktivitas Ini Saat Mendidik Anak
10/19
tahapan yang wajar, kemungkinan besar anak sulit memenuhinya. 2an ketika ia gagal
dalam memenuhi keinginan kita, ia akan 5rustasi dan tidak yakin bisa melakukanannya lagi.
&kibatnya ia memilih untuk melakukan perlawanan seperti banyak bikin alasan, acuh tak
acuh, atau marah marah pada adiknya.
&pa yang sebaiknya kita lakukan
4ika kita mengharapkan perubahan kebiasaaan pada anak, berikanlah waktu untuk tahapan
tahapan perubahan yang rasional untuk bisa dicapainya. indari target perubahan yang
tidak mungkin bisa dicapainya. Bila mungkin, ajaklah ia untuk melakukan perubahan dari
hal yang paling mudah. Biarkanlah ia memilih hal yang paling mudah menurutnya untuk
diubah. 'eberhasilannya untuk melakukan perubahan tersebut memoti6asi anak untuk
melakukan perubahan lainnya yang lebih sulit. "uji dan jika perlu rayakan keberhasilan yang
dicapainya, sekecil dan sesederhana apapun perubahan itu. al ini untuk menunjukkan
betapa seriusnya perhatian kita terhadap usaha yang telah dilakukannya. "usatkan
perhatian dan pujian kita pada usahanya, bukan pada hasilnya.
1. Pendengar yang b)r)k
Sebagian besar orang tua adalah pendengar yang buruk bagi anak anaknya. Benarkah Bila
ada suatu masalah yang terjadi pada anak, orang tua lebih suka menyela, langsung
menasehati tanpa mau bertanya permasalahannya serta asal usul kejadiannya.
Sebagai contoh, anak kita baru saja pulang sekolah yang mestinya pulangnya siang, dia
datang di sore hari. 'ita tidak mendapat keterangan apapun darinya atas keterlambatan
tersebut. 0entu saja kita kesal menunggu dan sekaligus khawatir. Lalu pada saat anak kita
sampai dan masih lelah, kita langsung menyambutnya dengan serentetan pertanyaan dan
omelan. Bahkan setiap kali anak hendak bicara, kita selalu memotongnya. &kibatnya iaamalah tidak mau bicara dan marah pada kita.
Bila kita tidak berusaha mendengarkan mereka, maka mereka pun akan bersikap seperti itu
pada kita dan akan belajar mengabaikan kita.
&pa yang sebaiknya kita lakukan
4ika kita tidak menghendaki hal ini terjadi, maka mulai saat ini jadilah pendengar yang baik.
"erhatikan setiap ucapannya. &jukan pertanyaan pertanyaan untuk menunjukkan
ketertarikan kita akan persoalan yang dihadapinya.
2-. Selal) men)r)!i permin!aan anak.
&pakah anak kita adalah anak semata wayang &tau anak laki laki yang ditunggu tunggu
dari beberapa anak perempuan kakakkakaknya &tau mungkin anak yang sudah bertahun
tahun ditunggu tunggu enomena ini seringkali menjadikan orang tua teramat sayang pada
anaknya sehingga ia menerapkan pola asuh open bar, atau mo apa aja boleh atau dituruti.
Seperti =adja 'etjil, semakin hari tuntutannya semakin aneh dan kuat, jika ini sudah
7/24/2019 Untuk Orang Tua, Jangan Lakukan 37 Aktivitas Ini Saat Mendidik Anak
11/19
menjadi kebiasaan akan sulit sekali membendungnya. &nak yang dididik dengan cara ini
akan menjadi anak yang super egois, tidak kenal toleransi, dan tidak bisa bersosialisasi.
&pa yang sebaiknya kita lakukan
Betapapun sayangnya kita pada anak, jangan lah pernah memberlakukan pola asuh seperti
ini. =asa sayang tidak harus di tunjukkan dengan menuruti segala kemauannya. 4ika kita
benar sayang, maka kita harus mengajarinya tentang nilai baik dan buruk, yang benar dan
yang salah, yang boleh dan yang nggak. 4ika tidak, rasa sayang kita akan membuat
membuatnya jadi anak yang egois dan Csemau gueD. !nilah yang dalam bahasa awam sering
disebut anak manja.
21. Terlal) Banyak +arangan
!ni adalah kebalikan dari kebiasaan di atas. Bila 'ita termasuk orang tua yang berkombinasi
$elankolis dan 'oleris, kita mesti berhati8 karena biasanya kombinasi ini menghasilkan
jenis orang tua yang "er5ectionist-. ;rang tua jenis ini cenderung ingin menjadikan anak
kita seperti apa yang kita inginkan secara S?$"U=/&, kita cenderung membentuk anak kitasesuai dengan keinginan kita) anak kita harus begini tidak boleh begitu) dilarang melakukan
ini dan itu.
"ada saatnya anak tidak tahan lagi dengan cara kita. !a pun akan melakukan perlawanan,
baik dengan cara menyakiti diri *jika anak kita tipe sensiti6e+ atau dengan perlawanan
tersembunyi *jika anak kita tipe keras+ atau dengan perang terbuka *jika anak kita tipe
ekspresi5 keras+. ;leh karena itu, kurangilah si5at per5eksionis kita, Berilah i>in kepada anak
untuk melakukan banyak hal yang baik dan positi5. Berlatihlah untuk selalu berdialog agar
kita bisa melihat dan memahami sudut pandang orang lain. Bangunlah situasi saling
mempercayai antara anak dan kita. 'urangilah jumlah larangan yang berlebihan denganmeminta pertimbangan pada pasangan kita. Eunakan kesepakatan8 untuk memberikan
batas yang lebih baik. $isal, kamu boleh keluar tapi jam F malam harus sudah tiba di
rumah. 4ika kemungkinan pulang terlambat, segera beri tahu "apa#$ama.
22. Terlal) (epa! Menyimp)lkan
!ni adalah gejala lanjutan jika kita sebagai orang tua yang mempunyai kebiasaan menjadi
pendengar yang buruk. 'ita cenderung memotong pembicaraan pada saat anak kita sedang
memberi penjelasan, dan segera menentukan kesimpulan akhir yang biasanya cenderung
memojokkan anak kita. "adahal kesimpulan kita belum tentu benar, dan bahan seandainya
benar, cara seperti ini akan menyakitkan hati anak kita.
Seperti contoh anak yang pulang terlambat. "ada saat anak kita pulag terlambat dan
hendak menjelaskan penyebabnya, kita memotong pembicaraannya dengan ungkapan,
Sudah /ggak pake banyak alesan.- &tau &h, "apa#$ama tahu, kamu pasti maen ke
tempat itu lagi kan-.
4ika kita emlakukan kebiasaan ini terus menerus, anak akan berpikir kita adalah orang tua
7/24/2019 Untuk Orang Tua, Jangan Lakukan 37 Aktivitas Ini Saat Mendidik Anak
12/19
S0 GGH @alias Sok 0au /omor SatuA, yang tidak mau memahami keadaan dan menyebalkan.
Lalu mereka tidak mau bercerita atau berbicara lagi, dan akibat selanjutnya sang anak akan
benar benar melakukan hal hal yang kita tuduhkan padanya. !a tidak mau mendengarkan
nasehat kita lagi, dan pada tahapan terburuk, dia akan pergi pada saat kita sedang
berbicara padanya. "ernahkah anda mengalami hal ini
&pa yang sebaiknya kita lakukan
4angan pernah memotong pembicaraan dan mengambil kesimpulan terlalu dini. 0ak seorang
pun yang suka bila pembicaraannya dipotong, apalagi ceritanya disimpulkan oleh orang lain.
2engarkan, dengarkan, dan dengarkan sambil memberikan tanggapan positi5 dan antusias.
&da saatnya kita akan diminta bicara, tentunya setelah anak kita selesai dengan ceritanya.
Bila anak sudah membuka pertanyaan, menurut "apa#$ama bagaimana- artinya ia sudah
siap untuk mendengarkan penuturan atau komentar kita.
23. Meng)ngki! ke"alahan ma"a lal)'ebiasan menjadi pendengar yang buruk dan terlalu cepat menyimpulkan akan dilanjutkan
dengan penutup yang tidak kalah menyakitkan hati anak kita, yakni dengan mengungkit
ungkit catatan kesalahan yang pernah dibuat anak kita. 1ontohnya, 0uh kan "apa#$ama
bilang apa 'amu tidak pernah mau dengerin sih, sekarang kejadian kan. $akanya dengerin
kalau orang tua ngomong. 2asar kamu emang anak bodo sih.-
'iat berharap dengan mengungkit kejadian masa lalu, anak akan belajar dari masalah.
/amun yang terjadi adalah sebaliknya, ia akan sakit hati dan berusaha mengulangi
kesalahannya sebagai tindakan balasan dari sakit hatinya.
&pa yang sebaiknya kita lakukan
4ika kita tidak ingin anak berperilaku buruk lagi, jangan lah diungkit ungkit masa lalunya.
1ukup dengan tatapan mata, jika perlu rangkullah ia. !kutlah berempati sampai dia
mengakui kesalahan dan kekeliruannya. Ucapkan pernyataan seperti manusia itu
tempatnya salah dan lupa, semoga ini menjadi pelajaran berharga buat kamu-, atau
"apa#mama bangga kamu bisa menemukan hikmah positi5 dari kejadian ini-. 4ika ini yang
kita lakukan, maka selanjutnya dia akan lebih mendengar nasehat kita. 1oba dan
buktikanlah.
2. S)ka Membandingkanal yang paling menyebalkan adalah saat kita dibandingkan dengan orang lain. Bila kita
sedang berada di suatu acara dan bertemu dengan orang yang berpakaian hampir sama
atau berwarna sama, kita merasa tidak nyaman untuk berdekatan. &palagi jiak disbanding
bandingkan @0=, saya tidak merasa seperti ini lhoA
Secara psikologis, kita sangat tdiak suka bila keberadaan kita baik secara 5isik atau si5at
si5at kita dibandingkan dengan orang lain. 1oba ingat ingatlah pengalaman kita saat ada
7/24/2019 Untuk Orang Tua, Jangan Lakukan 37 Aktivitas Ini Saat Mendidik Anak
13/19
orang yang membandingkan kita, bagaimana perasaan kita saat itu
0etapi anehnya, kebanyakan orang tua entah kenapa justru sering melakukan hal ini pada
anaknya. $isal membandingkan anak yang malas dengan yang rajin. &nak yang rapi
dengan yang gedabrus. &nak yang cekatan dengan anak yang lamban. 0erutama juga anak
yang mendapat nilai tinggi di sekolah dengan anak yang nilainya rendah. Ungkapan yang
sering terdengar biasanya seperti, 1oba kamu mau rajin belajar kayak adik mu, maka pasti
nilai kamu tidak seperti ini-.
4ika kita tetap melakukan kebiasaan ini, maka ada beberapa akibat yang langsung kita
rasakan) anak kita makin tidak menukai kita. anak yang dibandingkan akan iri dan dengki
dengan si pembanding. &nak pembanding akan merasa arogan dan tinggi hati.
&pa yang sebaiknya kita lakukan
0iap manusia terlahir dengan karakter dan si5at yang unik. $aka jangan sekali kali
membandingkan satu dengan yang lainnya. 1atatlah perubahan perilaku masing masinganak. 4ika ingin membandingkan, bandingkanlah dengan perilaku mereka di masa lalu,
ataupun dengan nilai nilai ideal yang ingin mereka capai. $isalnya, ?h, biasanya anak
papa#mama suka merapikan tempat tidur, kenapa hari ini nggak ya-
2#. Paling benar dan paling !ah) "egalanya
?gosentris adalah masa alamiah yang terjadi pada anak usia H3 tahun. Usia tersebut
adalah masa ketika anak merasa paling benar dan memaksakan kehendaknya. 0api entah
mengapa ternyata si5at ini terbawa dan masih banyak dimiliki oleh para orang tua. 1ontoh
ungkapan orang tua, ah kamu ini anak bau kencur, tau apa kamu soal hidup.- &tau, kamu
tau nggak, kalo papa#mama ini sudah banyak makan asam garam kehidupan, jadi nggakpake kamu nasehatin papa#mama-.
4ika kita memiliki kebiasaan semacam ini, maka kita membuat proses komunikasi dengan
anak mengalami jalan buntu. $eskipun maksud kita adalah untuk menunjukkan superioritas
kita di depan anak, tapi yang ditangkap anak adalah semacam kesombongan yang luar
biasa, dan tentu saja tak seorang pun mau mendengarkan nasehat orang yang sombong.
&pa yang seharusnya kita lakukan
Seringkali usia dijadikan acuan tentang banyaknya pengetahuan juga banyaknya
pengalaman. "ada >aman dulu hal ini bisa jadi benar, namun untuk saat ini, kondisi itu tidakberlaku lagi. Siapa yang lebih banyak mendapatkan in5ormasi dan mengikuti kegiatan
kegiatan, maka dialah yang lebih banyak tahu dan berpengalaman.
4adi janganlah merasa menjadi orang yang paling tahu, paling hebat, paling alim.
2engarkanlah setiap masukan yang datang dari anak kita.
2. Saling melempar !angg)ng jaab
7/24/2019 Untuk Orang Tua, Jangan Lakukan 37 Aktivitas Ini Saat Mendidik Anak
14/19
$endidik anak terutama menjadi tanggung jawab orang tua, yaitu ayah dan ibu. Bila kedua
belah pihak merasa kurang bertanggung jawab, maka proses pendidikan anak akan terasa
timpang dan jauh dari berhasil. 1elakanya lagi, bila orang tua sudah mulai merasakan
dampak perlawanan dari anak anaknya, yang sering terjadi malah saling menyalahkan satu
sama lain.
"ernyataan yang kerap muncul adalah, kamu emang nggak becus ngedidik anak-, dan
kemudian dibalas enak aja lo ngomong begitu, nah kamu sendiri, selama ini kemana aja-.
4ika cara ini yang dipertahankan di keluarga, akankah menyelesaikan masalah 0unggu saja
hasilnya, pasti orang tua lah yang akan menuai hasilnya, sang anak akan merasa perilaku
buruknya adalah bukan karena kesalahannya, tapi karena ketidak becusan salah satu dari
orang tuanya. 4elas anak kita akan merasa terbela dan semakin berperilaku buruk.
&pa yang seharusnya kita lakukan
entikan saling menyalahkan. &mbillah tanggung jawab kita selaku orang tua secara
berimbang.keberhasilan pendidikan ada di tangan orang tua. "endidikan adalah kerja samatim, da bukan indi6idu. 4angan pakai alasan tidak ada waktu, semua orang sama sama
memiliki waktu 8I jam sehari, jadi aturlah waktu kita dengan berbagai macam cara dan
kompaklah selalu dengan pasangan kita.
Selalu lakukan introspeksi diri sebelum introspeksi orang lain.
2&. Kakak har)" "elal) mengalah
2i negeri ini terdapat kebiasaan bahwa anak yang lebih tua harus selalu mengalah pada
saudaranya yang lebih muda. 0ampaknya hal itu sudah menjadi budaya. 0api sebenarnya,
adakah dasar logikanya dan dimana prinsip keadilannya
&da satu contoh nyata seperti berikut
&da seorang kakak beradik, kakak bernama 2ita dan adik bernama =a5iJ. /eneknya selaku
pengasuh utama selalu memarahi 2ita ketika =a5iJ menangis. 0anpa mengetahui duduk
persoalan serta siapa yang salah dan benar, si /enek selalu membela si adik dan
melimpahkan kesalahan pada kakaknya. 'amu ini gimana sih Sudah besar kok tidak mau
mengalah ama adiknya.- Begitulah ucapan yang keluar dari mulut si /enek. 0erkadang
dibumbui dengan cubitan pada kakaknya.
&pa yang terjadi selanjutnya 2ita menjadi anak yang tidak memiliki rasa percaya diri. !a
pun mulai membenci adiknya. Lama kelamaan 2ita mulai banyak melawan atas ketidak
adilan ini, dan yang terjadi kemudian adalah kedua bersaudara ini makin sering bertengkar.
Sementara =a5iJ yang selalu dibela bela menjadi makin egois dan makin berani menyakiti
kakaknya, selalu merasa benar dan memberaontak. Sang nenek perlahan lahan
menobatkan =adja 'etjil yang lalim di tengah keluarga ini.
7/24/2019 Untuk Orang Tua, Jangan Lakukan 37 Aktivitas Ini Saat Mendidik Anak
15/19
&pa yang seharusnya kita lakukan
&nak harus diajari untuk memahami nilai benar dan salah atas perbuatannya terlepas dari
apakah dia lebih muda atau lebih tua. /ilai benar dan salah tidak mengenal konteks usia.
Benar selalu benar dan salah selalu salah berapapun usia pelakunya.
Berlakulah adil. 'etahuilah in5ormasi secara lengkap sebelum mengambil keputusan.
4elaskan nilai benar dan salah pada masing masing anak, buat aturan main yang jelas yang
mudah dipahami oleh anak anak anda.
2'. Mengh)k)m "ecara i"ik
2alam kondisi emosi, kita cenderung sensiti5 oleh perilaku anak, dimulai dengan suara
keras, dan kemudian meningkat menjadi tindakan 5isik yang menyakiti anak.
4ika kita terbiasa dengan keadaan ini, kita telah mendidiknya menjadi anak yang kejam dan
trengginas, suka menyakiti orang lain dan membangkang secara destrukti5. "erhatikan jika
mereka bergaul dengan teman sebayanya. "ercaya atau tidak, anak akan meniru tindakankita yang suka memukul. &nak yang suka memukul temannya pada umumnya adalah anak
yang sering dipukuli di rumahnya.
&pa yang sebaiknya kita lakukan
4angan pernah sekalipun menggunakan hukuman 5isik kepada anak, mencubit, memukul,
atau menampar bahkan ada juga yang pakai alat seperti cambuk, sabuk, rotan, atau
sabetan.
Eunakanlah kata kata dan dialog, dan jika cara dialog tidak berhasil maka cobalah e6aluasi
diri kita. 0emukanlah jenis kebiasaan yang keliru yang selama ini telah kita lakukan danmenyebabkan anak kita berperilaku seperti ini.
2. Men)nda a!a) memba!alkan h)k)man
'ita semua tahu bahaya yang luar biasa dari merokok, mulai dari kanker, impotensi, sampai
gangguan kehamilan dan janin. 0api mengapa masih banyak yang tidak peduli dan tetap
membandel untuk terus menjadi ahli hisap 4elas karena akibat dari rokok itu terjadi
kemudian dan bukan seketika itu juga.
Begitu juga dengan anak kita. 4ika anda menjanjikan sebuah konsekuensi hukuman atausanksi bila anak berperilaku buruk, jangan menunggu waktu yang terlalu lama, menunda,
atau bahkan membatalkan karena alasan lupa atau kasihan.
Bila telah terjadi kesepakatan antara kita dan anak seperti tidak boleh minta minta dibelikan
permen atau mainan dan ternyata anak mencoba coba untuk merengek, kita ingatkan
kembali pada kepadanya tentang kesepakatan yang kita buat bersama. &nak biasanya akan
berhenti merengek. /amun sayangnya kietika anak berhenti merengek , kita menganggap
7/24/2019 Untuk Orang Tua, Jangan Lakukan 37 Aktivitas Ini Saat Mendidik Anak
16/19
masalah susah selesai dan akhirnya kita menunda atau bahkan membatalkan hukuman
entah karena lupa atau kasihan. &pa akibatnya &nak akan mempunya anggapan bahwa
kita hanya omong doang, maka mereka akan mempunya tendensi untuk melanggar
kesepakatan karena hukuman tidak dilaksanakan.
&pa yang sebaiknya kita lakukan
4ila kita sudah mempunyai kesepakatan dan anak melanggarnya, maka sanksi harus
dilaksanakan, jika kita kasihan, kita bisa mengurangi sanksinya, dan usahakan hukumanya
jangan bersi5at 5isik, tapi seperti pengurangan bobot kesukaan mereka seperti jam bermain,
menonton t6, ataupun bermain 6ideo game.
3-. Terpancing 4mo"i
4ika ada keinginannya yang tidak terpenhi anak sering kali rewel atau merengak, menagis,
berguling dsb, dengan tujuan memancing emosi kita yang apda kahirnya kita marah atau
malah mengalah. 4ika kita terpancing oleh emosi anak, anak akan merasa menang, dan
merasa bisa megendalikan orang tuanya. &nak akan terus berusaha mengulanginya padakesempatan lain dengan pancingan emosi yang lebih besar la gi.
&pa yang seharusnya kita lakukan
(ang terbaik adalah diam, tidak bicara, dan tidak menanggapi. 4angan pedulikan ulah anak
kita. Bila anak menangis katakan padanya bahwa tangisannya tidak akan mengubah
keputusan kita. Bila anak tidak menangis tapi tetap berulah, kita katakan saja bahwa kita
akan mempertimbangkan keputusan kita dengan catatan si anak tidak berulah lagi. Setelah
pernyataan itu kita keluarkan, lakukan aksi diam. 1ukup tatap dengan mata pada anak kita
yang berulah, hingga ia berhenti berulah, Bila proses ini membutuhkan waktu lebih dari 3Gmenit tabahlah untuk melakukannya. 2alam proses ini kita jangan malu pada orang yang
memperhatikan kita) dan jangan pula ada orang lain yang berusaha menolong anak kita
yang sedang berulah tadi% S?'&L! '!0& B?=&S!L $?$BU&0 &/&' '!0& $?/E&L&, $&'&
S?L&/4U0/(& 2!& 0!2&' &'&/ $?/EUL&/E! U/0U' (&/E '?2U& '&L!/(&.
31. Mengh)k)m Anak Saa! Ki!a Marah
al yang perlu kita perhatikan dan selalu ingat adalah jangan pernah memberikan sanksi
atau hukuman apa pun pada anak ketika emosi kita sedang memuncak. "ada saat emosi
kita sedang tinggi, apa pun yang keluar dari mulut kita, baik dalam bentuk kata8 maupun
hukuman akan cenderung menyakiti dan menghakimi dan tidak menjadikan anak lebih baik.'ejadin tersebut akan membekas meski ia telah beranjak dewasa. &nak juga bisa
mendendam pada orang tuanya karena sering mendapatkan perlakuan di luar batas.
&pa yang sebaiknya kita lakukan
Bila kita sedang sangat marah segeralah menjauh dari anak. "ilihlah cara yang tepat untuk
bisa menurunkan amarah kita dengan segera.
7/24/2019 Untuk Orang Tua, Jangan Lakukan 37 Aktivitas Ini Saat Mendidik Anak
17/19
Saat marah kita cenderung memberikan hukuman yang seberat8ya pada anak kita, dan
hanya akan menimbulkan perlawanan baru yang lebih kuat dari anak kita, sementara tujuan
pemberian sanksi adalah untuk menyadarkan anak supaya ia memahami perilaku buruknya.
Setelah emosi reda, barulah kita memberikan hukuman yang mendidik dan tepat dengan
konteks kesalahan yang diperbuat. !ngat, prinsip hukuman adalah untuk mendidik bukan
menyakiti. "ilihlah bentuk sanksi atau hukuman yang mengurangi akti6itas yang disukainya,
seperti mengurangi waktu main game, atau bermain sepeda.
32. Mengejek
;rang tua yang biasa menggoda anaknya, seringkali secara tidak sadar telah membuat
anak menjadi kesal. 2an ketika anak memohon kepada kita untuk tidak menggodanya, kita
malah semakin senang telah berhasil membuatnya kesal atau malu. al ini akan
membangun ketidaksukaan anak pada kita dan yang sering terjadi anak tidak menghargai
kita lagi. $engapa 'arena ia menganggap kita juga seperti teman8nya yang suka
menggodanya,
&pa yang seharusnya kita lakukan
4ika ingin bercanda dengan anak kita, pilihlan materi bercanda yang tidak membuatnya
malu atau yang merendahkan dirinya. &kan jauh lebih baik jika seolaholah kitalah yang jadi
badut untuk ditertawakan. &nak kita tetap aka n menghormati kita sesudah acara canda
selesai. 4agalah batas8 dan hindari bercanda yang bisa membuat anak kesal apalagi malu.
Bagimana caranya Lihat ekspresi anak kita. &pakah kesal dan meminta kita segera
menghentikannya Bila ya, segeralah hentikan dan jika perlu meminta maa5lah ayas
kejadian yang baru terjadi. 'atakan bahwa kita tidak bermaksud merendahkannya dan kita
berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
33. Menyindir
0erkadang karena saking marahnya orang tua sering mengungkapkannya dengan kata8
singkat yang pedas dengan maksud menyindir, seperti, 0umben hari gini sudah pulang-,
atau Sering8 aja pulang malem- atau-$emang kamu pikir $ama#"apa in satpam yang
jaga pintu tiap malam-.
'ebiasaan ini tidak akan membuat anak kita menyadari akan perilaku buruknya tapi malah
sebaliknya akan mebuat ia semakin menjadijadi dan menjaga jarak dengan kita. 'ita telah
menyakiti hatinya dan membuatnya tidak ingin berkomunikasi dengan kita.
&pa yang sebaiknya kita lakukan
'atakanlah secara langsung apa yang kita inginkan dengan kalimat yang tidak menyinggung
perasaan, memojokkan bahkan menyakiti hatinya. 'atakan saja, Sayang, "apa#$ama
khawatir akan keselamatan kamu lho kalo kamu pulang terlalu malam-. 2an sejenisnya.
3. Memberi j)l)kan yang b)r)k
7/24/2019 Untuk Orang Tua, Jangan Lakukan 37 Aktivitas Ini Saat Mendidik Anak
18/19
'ebiasaan memberikan julukan yang buruk pada anak bisa mengakibatkan rasa rendah diri,
tidak percaya diri#mimder, kebencian juga perlawanan. &dakalanya anak ingin membuktikan
kehebatan julukan atau gelar tersebut pada orang tuanya.
Solusinya
$engganti julukan buruk dengan yang baik, seperti, anak baik, anak hebat, anak bijaksana.
4ika tidak bisa menemukannya cukup dengan panggil dengan nama kesukaannya saja.
3#. Meng)mpan Anak yang Reel
"ada saat anak marah, merengek atau menangis, meminta sesuatu dengan memaksa, kita
biasanya mengalihkan perhatiannya kepada hal atau barang lain. al ini dimaksudkan
supaya anak tidak merengek lagi. /amun yang terjadi malah sebaliknya, rengekan anak
semakin menjadijadi. 1ontohnya, anak menangis karena ia minta dibelikan mainan,
'emusian kita berusaha membuatnya diam dengan berusaha mengalihkan perhatiannya
seperi, - 0uh lihat tuh ada kakak pake baju warna apa tuh%-atau- Lihat ini lihat, gambar apaya lucu banget-
!ngatlah selalu, pada saat anak kita sedang 5okus pada apa yang diinginkannya, ia akan
memancing emosi kita dan emosinya sendiri akan menjadi sensiti5. &nak kita pada
umumnya adalah anak yang cerdas. ia tidak ingin diakihkan ke hal lain jika masalah ini
belum ada kata sepakat penyelesaiannya. Semakin kita berusaha mengalihkan ke hal lain,
semakin marah lah anak kita.
&pa yang sebaiknya dilakukan
Selesaikan apa yang diinginkan oleh anak kita dengan membicarakannya dan membuat
kesepakatan di tempat, jika kita belum sempat membuat kesepakatan di rumah. 'atakan
secara langsung apa yang kita inginkan terhadap permintaan anak tesebut, seperti
"apa#$ama belum bisa membelikan mainan itu saat ini. 4ika kamu mau harus menabung
lebih dahulu. /anti "apa#$ama ajari cara menabung. Bila kamu terus merengak kita tidak
jadi jalanjalan dan langsung pulang.- 4ika kalimat ini yang kita katakan dan anak kita tetap
merengek, segeralah kita pulang meski urusan belanja belum selesai, Untuk urusan belanja
kita masih bisa menundanya. 0api jangan sekalikali menunda dalam mendidik anak.
3. Tele5i"i "ebagai agen Pendidikan Anak"erilaku anak terbentuk karena I hal
H. Berdasar kepada siapa yang lebih dulu mengajarkan kepadanya kita atau 0
7/24/2019 Untuk Orang Tua, Jangan Lakukan 37 Aktivitas Ini Saat Mendidik Anak
19/19
&pa yang seharusnya kita lakukan
H. Bangun komunikasi dan kedekatan dengan menge6aluasi I hal tersebut yangmenjadi 5aktor pembentuk perilaku anak kita.
8. $enggantinya dengan kegiatan di rumah atau di luar rumah yang padat bagianak8nya.
3. Eantilah program 0< dengan 5ilm8 pengetahuan yang lebih mendidik dan menantang
mulai dari kartun hingga 12 dalam bentuk permainan edukati5.
3&. Mengajari Anak )n!)k Membala"
Sebagian anak ada yang memiliki kecenderungan suka memukul dan sebagian lagi menjadi
objek penderita dengan lebih banyak menerima pukulan dari rekan sebayanya. Sebagian
orang tua biasanya tidak sabar melihat anak kita disakiti dan mempro6okasi anak kita
unutuk membalasnya. al ini secara tidak langsung mengajari anak balas dendam. Sebab
pada saat itu emosi anak sedang sensiti5 dan apa yang kita ajarkan saat itu akanmembekas. 4angan kaget bila anak kita sering membalas atau membalikkan apa yang kita
sampaikan kepadanya.
&pa yang sebaiknya kita lakukan
H. $engajarkan anak untuk menghindari temanteman yang suka menyakiti.8. $enyampaikan pada orang tua yang bersangkutan bahwa anak kita sering mendapat
perlakuan buruk dari anaknya.3. &jaklah orang tua anak yang suka memukul untuk mengikuti program parenting baik
di radio atau media lainnya.
Top Related