.
ETIOLOGI
Extracardia
c yaitu DHF, miokarditis, gangguan elektrolit, dan autoimun disease Intracardiac
yaitu adanya infark terutama pada infark inferior dengan Right Ventrikel.
DERAJAT AV BLOK
Derajat I
PR interval memanjang > 0,20 detik
Diikuti gelombang QRS
Jarak RR teratur
Jika respon ventrikel bagus tidak perlu pasang temporary pace maker ( TPM )
Derajat II
Type I/Mobitz I/Winkebach
PR interval makin jauh, jarak RR bias teratur atau tidak
Ada gelombang P yang tidak diikuti gelombang QRS
Jika respon ventrikel bagus, hemodinamik bagus maka tidak perlu pasangTPM
Type II/ Mobitz II
PR interval memanjang tapi jarak RR tetap
Ada 1 gelombang P tidak diikuti gelombang QRS
Jika respon ventrikel < 60x/menit maka perlu pasang TPM
Jika respon ventrikel dan hemodinamik bagus harus diobservasi dengan ketatkarena bias menjadi AV Blok derajat tinggi/blok total
Derajat tinggi
Beberapa gelombang P baru kemudian diikuti gelombang QRS Penghitungan/ penentuan derajat menggunakan ratio Harus dipasang TPM
Total AV Blok
Gelombang P dan gelombang QRS berjalan sendiri-sendiri.
Blok cabang berkas
Kanan ( RBBB ) jika gambaran blok ada di V1-V2
Kiri ( LBBB ) jika gambaran blok ada di V5-V6
TINDAKAN
Salah satu tindakan yang dilakukan pada AV Blok adalah pemasangan TemporaryPace Maker/ TPM dan Permanent Pace Maker/ PPM. TPM atau PPM berfungsimenggantikan fungsi SA Node sebagai pemacu (pacing) dan pengindera (sensing) jika terjadi gangguan konduksi. TPM adalah pace maker sementara yang dipasangmelalui vena femoralis menuju ventrikel kanan, gambaran ECG seperti LBBB,QRSlebar karena tidak melalui AV node, ada spike/gambaran seperti jarum.
Letak ujung/lead TPM bagus jika:
Spike didepan QRS
Rate seminimal mungkin tapi capture
Sensing seminimal mungkin tapi capture
Output seminimal mungkin tapi capture
TPM dipasang pada :
Sinus arrest
Pasca bedah jantung
Bradiaritmia/ sick signess syndrome
AV Blok derajat II Mobitz II dan derajat tinggi
Total AV Blok
Bifasikuler/trifasikuler blok seperti RBBB dengan LAD, LBBB dengan RAD, RBBBdengan infark.
Sebelum pemasangan PPM
Efek samping pemasangan TPM:
Rupture vena
Infeksi
Aritmia, untuk mencegahnya TPM harus terus menerus terhubung dengangeneratornya.
Salah masuk arteri/vena lain
Saat masuk atrium bias terjadi simpul sehingga saat ditarik kembali bias terjadirupture
Karena memasukkannya terlalu keras bias menembus endocard ke perikardsehingga harus tamponade
Gambaran ECG seperti LBBB,lama-lama QRS semakin lebar, ini yang biasmenimbulkan sudden death.
Ventrikel Takikardi/ Ventrikel Fibrilasi
TPM baru bias dilepas jika ada irama intrinsic yaitu irama dari jantung sendiri bukan dariTPM. Gambarannya sebagai berikut:
Gambaran ECG tidak ada spike
Rate pada jantung lebih tinggi dari rate generator TPM
QRS dari generator lebar sedangkan intrinsic sempit
Jika sudah ada irama intrinsic observasi 24 jam jika tetap baik maka TPM biasdilepas.
AV Blok
AV Blok terjadi bila jalur SA Node ke AV Node (yang membentuk interval PR padaEKG) terhambat, maka Interval PR menjadi lebih panjang. Ibarat jalan tol macet, maka jarak tempuh ke tempat tujuan menjadi lebih lama. AV Blok dibagi menjadi 3 derajatsesuai tengan tingkat keparahan.
AV Blok derajat I
a. Interval PR memanjang > dari 5 kotak kecil
b. Durasi Interval PR setiap beat adalah sama.
Pada contoh gambar diatas menunjukkan interval PR lebih panjang dari normal yaitu 7kk, dan setiap beat panjangnya sama.
AV Blok derajat 2 type mobitz I
Interval PR makin panjang dari 1 beat ke beat berikutnya.
b. Ada gelombang P yang tidak diikuti Kompleks QRS.
Pada contoh gambar diatas interval PR makin panjang yaitu 4kk, 9kk, 11kk,kemudiankompleks QRSnya tidak ada/menghilang
Top Related