TPM

5
. ETIOLOGI Extracardia c yaitu DHF, miokarditis, gangguan elektrolit, dan autoimun disease Intracardiac yaitu adanya infark terutama pada infark inferior dengan Right Ventrikel. DERAJAT AV BLOK Derajat I PR interval memanjang > 0,20 detik Diikuti gelombang QRS Jarak RR teratur Jika respon ventrikel bagus tidak perlu pasang temporary pace maker ( TPM ) Derajat II Type I/Mobitz I/Winkebach PR interval makin jauh, jarak RR bias teratur atau tidak Ada gelombang P yang tidak diikuti gelombang QRS Jika respon ventrikel bagus, hemodinamik bagus maka tidak perlu pasangTPM Type II/ Mobitz II PR interval memanjang tapi jarak RR tetap Ada 1 gelombang P tidak diikuti gelombang QRS

description

t

Transcript of TPM

Page 1: TPM

.

ETIOLOGI

Extracardia

c yaitu DHF, miokarditis, gangguan elektrolit, dan autoimun disease Intracardiac

yaitu adanya infark terutama pada infark inferior dengan Right Ventrikel.

DERAJAT AV BLOK

Derajat I

PR interval memanjang > 0,20 detik

Diikuti gelombang QRS

Jarak RR teratur

Jika respon ventrikel bagus tidak perlu pasang temporary pace maker ( TPM )

Derajat II

Type I/Mobitz I/Winkebach

PR interval makin jauh, jarak RR bias teratur atau tidak

Ada gelombang P yang tidak diikuti gelombang QRS

Jika respon ventrikel bagus, hemodinamik bagus maka tidak perlu pasangTPM

Type II/ Mobitz II

PR interval memanjang tapi jarak RR tetap

Ada 1 gelombang P tidak diikuti gelombang QRS

Jika respon ventrikel < 60x/menit maka perlu pasang TPM

Jika respon ventrikel dan hemodinamik bagus harus diobservasi dengan ketatkarena bias menjadi AV Blok derajat tinggi/blok total

Derajat tinggi

Page 2: TPM

Beberapa gelombang P baru kemudian diikuti gelombang QRS Penghitungan/ penentuan derajat menggunakan ratio Harus dipasang TPM

Total AV Blok

Gelombang P dan gelombang QRS berjalan sendiri-sendiri.

Blok cabang berkas

Kanan ( RBBB ) jika gambaran blok ada di V1-V2

Kiri ( LBBB ) jika gambaran blok ada di V5-V6

TINDAKAN

Salah satu tindakan yang dilakukan pada AV Blok adalah pemasangan TemporaryPace Maker/ TPM dan Permanent Pace Maker/ PPM. TPM atau PPM berfungsimenggantikan fungsi SA Node sebagai pemacu (pacing) dan pengindera (sensing) jika terjadi gangguan konduksi. TPM adalah pace maker sementara yang dipasangmelalui vena femoralis menuju ventrikel kanan, gambaran ECG seperti LBBB,QRSlebar karena tidak melalui AV node, ada spike/gambaran seperti jarum.

Letak ujung/lead TPM bagus jika:

Spike didepan QRS

Rate seminimal mungkin tapi capture

Sensing seminimal mungkin tapi capture

Output seminimal mungkin tapi capture

TPM dipasang pada :

Sinus arrest

Pasca bedah jantung

Bradiaritmia/ sick signess syndrome

AV Blok derajat II Mobitz II dan derajat tinggi

Total AV Blok

Page 3: TPM

Bifasikuler/trifasikuler blok seperti RBBB dengan LAD, LBBB dengan RAD, RBBBdengan infark.

Sebelum pemasangan PPM

Efek samping pemasangan TPM:

Rupture vena

Infeksi

Aritmia, untuk mencegahnya TPM harus terus menerus terhubung dengangeneratornya.

Salah masuk arteri/vena lain

Saat masuk atrium bias terjadi simpul sehingga saat ditarik kembali bias terjadirupture

Karena memasukkannya terlalu keras bias menembus endocard ke perikardsehingga harus tamponade

Gambaran ECG seperti LBBB,lama-lama QRS semakin lebar, ini yang biasmenimbulkan sudden death.

Ventrikel Takikardi/ Ventrikel Fibrilasi

TPM baru bias dilepas jika ada irama intrinsic yaitu irama dari jantung sendiri bukan dariTPM. Gambarannya sebagai berikut:

Gambaran ECG tidak ada spike

Rate pada jantung lebih tinggi dari rate generator TPM

QRS dari generator lebar sedangkan intrinsic sempit

Jika sudah ada irama intrinsic observasi 24 jam jika tetap baik maka TPM biasdilepas.

AV Blok

AV Blok terjadi bila jalur SA Node ke AV Node (yang membentuk interval PR padaEKG) terhambat, maka Interval PR menjadi lebih panjang. Ibarat jalan tol macet, maka jarak tempuh ke tempat tujuan menjadi lebih lama. AV Blok dibagi menjadi 3 derajatsesuai tengan tingkat keparahan.

AV Blok derajat I

Page 4: TPM

a. Interval PR memanjang > dari 5 kotak kecil

b. Durasi Interval PR setiap beat adalah sama.

Pada contoh gambar diatas menunjukkan interval PR lebih panjang dari normal yaitu 7kk, dan setiap beat panjangnya sama.

AV Blok derajat 2 type mobitz I

Interval PR makin panjang dari 1 beat ke beat berikutnya.

b. Ada gelombang P yang tidak diikuti Kompleks QRS.

Pada contoh gambar diatas interval PR makin panjang yaitu 4kk, 9kk, 11kk,kemudiankompleks QRSnya tidak ada/menghilang