7/16/2019 Tindak Tutur
http://slidepdf.com/reader/full/tindak-tutur-5633879b84f51 1/3
Tindak Tutur
pada suatu saat, tindakan yang ditampilkan dengan menghasilkan suatututuran akan mengandung 3 tindak yang saling berhubungan. Yang pertama
adalah tindak lokusi, yang merupakan tindak dasar tuturan atau menghasilkan
suatu ungkapan linguistik yang bermakna. Jika anda menghadapi kesulitan
mengenai pembentukan suara dan kata secara benar untuk menghasilkan sebuah
tuturan yang bermakna dalam suatu bahasa (misalnya dikarenakan bahasa itu
masih asing bagi anda atau lidah anda seakan-akan lumpuh), boleh jadi anda
gagal menghasilkan suatu tindak lokusi.
(4). Saya baru saja membuat kopi
Kebanyakan kita tidak hanya menghasilkan tuturan-tuturan yang terbentuk dengan baik tanpa suatu tujuan. Kita membentuk tuturan dengan beberapa
fungsi di dalam pikiran. Ini adalah dimensi ke dua, atau tindak illokusi. Tindak
illokusi ditampilkan melalui penekanan komunikatif suatu tuturan. Kita mungkin
menututrkan (4) untuk membuat suatu pernyataan, tawaran, penjelasan atau
maksud-maksud komunikatiflainnya. Ini juga dapat disebut sebagai penekanan
illokusi tuturan.
Tentu kita tidak secara sederhana menciptakan tuturan yang
memiliki fungsi tanpa memaksudkan tuturan itu memiliki akibat. Inilah dimensi
ke tiga, tindak perlokusi. Dengan bergantung pada keadaan, anda akan
menuturkan (4) dengan asumsi bahwa pendengar akan mengenali akibat yanganda timbulkan (misalkan; untuk menerangkan suatu aroma yang luar biasa, atau
meminta pendengar untuk meminum kopi). Ini biasanya juga dikenal sebagai
akibat perlokusi.
Di antara ketiga dimensi tersebut, yang paling banyak dibahas adalah
tekanan illokusi. Istilah ‘tindak tutur’ umumnya diterjemahkan secara sempit
dengan sekedar diartikan sebagai tekanan illokusi suatu tuturan. Tekanan illokusi
suatu tuturan adalah ‘apa yang diperhitungkan tekanan itu’. Tindak lokusi yang
sama, seperti ditunjukan dalam (5 a.), dapat berarti sebagai suatu perkiraan (5 b.),
suatu janji (5 c.), yang berbeda dengan (5 b. – d.) ini menunjukan tekanan-tekanan illokusi yang berlainan.
(5) a. Saya akan menemui andan nanti
b. Saya perkirakan bahwa
c. Saya berjanji kepada anda bahwa
d. Saya memperingatkan anda bahwa
satu masalah yang ada dalam contoh (5) ialah bahwa tuturan yang sama
secara potensial dapat memiliki tekanan illokusi yang agak berlainan (misalnya;
janji dengan peringatan). Bagaimana mungkin penutur dapat berasumsi bahwa
7/16/2019 Tindak Tutur
http://slidepdf.com/reader/full/tindak-tutur-5633879b84f51 2/3
tekanan illokusi yang dimaksudkan akan diketahui oleh pendengar? Pertanyaan
itu sudah diarahkan dengan mempertimbangkan 2 hal yaitu; alat-alat penunjuk
tekanan illokusi dan kondisi-kondisi kebahagiaan.
Alat Penunjuk Tekanan Illokusi (APTI)
Alat yang paling jelas untuk menunjukan tekanan illokusi (Alat Penunjuk
Tekanan Illokusi atau APTI) ialah jenis ungkapan yang ditunjukkan dalam (6),
dimana terdapat suatu celah untuk sebuah kata kerja yang secara eksplisit
menyebutkan tindakan illokusi yang sedang ditunjukkan. Kata kerja yang
demikian ini dapat dikatakan sebagai kerja kata performatif (Vp).
(6). Saya (kk.performatif) Anda bahwa …
Kondisi Felisitas
Ada harapan tertentu atau yang diharapkan secara teknis disebut sebagai
kondisi felisitas, karena tampilan suatu tindak tutur diketahui seperti apa yang
dimaksud. Terhadap beberapa kasus yang sudah jelas, seperti (9), tampilan itu
menjadi tidak tepat (tidak sesuai) jika penuturnya bukan orang dalam
konteks yang khusus (ini sebuah kasus tentang seorang hakim diruang siding
pengadilan).
(9). Anda dihukum 6 bulan penjara
Dalam konteks sehari-hari di antara orang-orang kebanyakan ada juga pra-
kondisi pada tindak tutur. Ada kondisi umum pada peserta, misalnya bahwa
mereka dapat memahami bahasa yang sedang digunakan dan mereka tidak sedang
bermain peran atau sesuatu hal lain yang bukan-bukan. Jadi ada kondisi isi.
Misalnya untuk sebuah peringatan dan janji, kedua tuturan itu harus berisi tentang
peristiwa yang akan terjadi mendatang.
Hipotesa performatif
Satu cara untuk memikirkan tentang tindak tutur yang sedang ditampilkan
melalui tuturan ialah berasumsi bahwa setiap tuturan pokok (U) terdapat suatu
klausa, sama dengan (6) yang telah disajikan sebelumnya, yang mengandung
kata kerja performatif (Vp) yang membuat tekanan illokusi menjadi jelas. Itulah
yang disebut dengan hipotesa performatif.
Klasifikasi tindak tutur
7/16/2019 Tindak Tutur
http://slidepdf.com/reader/full/tindak-tutur-5633879b84f51 3/3
Sistem klasifikasi umum mencantumkan 5 jenis fungsi umum yang
ditunjukan oleh tindak tutur; deklarasi, representative, ekspresi, direktif, dan
komisif.
Deklarasi ialah jenis tindak tutur yang mengubah dunia melalui tuturan.
Seperti contoh dalam (15) menggambarkan, penutur harus memiliki pesan
institusional khusus, dalam konteks khusus, untuk menampilkan suatu deklarasi
secara tepat.
(15) a. Sekarang saya menyebut anda berdua suami-istri
Pada waktu menggunakan deklarasi penutur mengubah dunia dengan kata-
kata. Representatif ialah jenis tindak tutur yang menyatukan apa yang diyakini
penutur khusus atau bukan. Pernyataan suatu fakta, penegasan, kesimpulan, dan pendeskripsian, seperti yang digambarkan dalam (16), merupakan contoh dunia
sebagai sesuatu yang diyakini oleh penutur yang menggambarkannya.
(16) a. Bumi itu datar
Ekspresif ialah jenis tindak tutur yang menyatakan sesuatu yang dirasakan
oleh penutur. Tindak tutur itu mencerminkan pernyataan-pernyataan psikologis
dan dapat berupa pernyataan kegembiraan, kesulitan, kesukaan, kebencian,
kesenangan, atau kesengsaraan. Seperti digambarkan dalam (17), tindak tutur itu
mungkin disebabkan oleh sesuatu yang dilakukan oleh penutur atau pendengar,
tetapi semuanya menyangkut pengalaman penutur.(17) a. Sungguh, saya minta maaf.
Pada waktu menggunakan ekspresi penutur menyesuaikan kata-kata
dengan dunia (perasaannya).
Direktif ialahjenis tindak tutur yang dipakai oleh penutur untuk menyuruh
orang lain melakukan sesuatu. Jenis tindak tutur ini menyatakan apa yang menjadi
keinginan penutur. Tindak tutur ini meliputi; perintah, pemesanan, permohonan,
pemberian saran, seperti yang digambarkan dalam (18), dan bentuknya dapat
berupa kalimat positif dan negative.
(18) a. Berilah aku secangkir kopi. Buatkan kopi pahit.
Komisif ialah jenis tindak tutur yang dipahami oleh penutur untuk
mengikatkan dirinya terhadap tindakan-tindakan di masa yang akan dating.
Tindak tutur ini menyatakan apa saja yang dimaksudkan oleh penutur. Tindak
tutur ini dapat berupa; janji, ancaman, penolakan, ikrar, seperti yang ditunjukan
dalam (19), dan dapat ditampilkan sendiri oleh penutur atau penutur sebagai
anggota kelompok.
(19) a. Saya akan kembali.
Top Related