ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

178
i ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PADA RADIO FORTUNA FM KUTOARJO PERIODE TAHUN 2012- 2016 DAN SKENARIO PEMNELAJARANNYA DI KELAS XII SMA SKRIPSI Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Yuli Nirwanti NIM 132110013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2017

Transcript of ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

Page 1: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

i

ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN

DIREKTIF PADA IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PADA

RADIO FORTUNA FM KUTOARJO PERIODE TAHUN 2012-

2016 DAN SKENARIO PEMNELAJARANNYA DI KELAS XII

SMA

SKRIPSI

Disusun sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Yuli Nirwanti

NIM 132110013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2017

Page 2: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

ii

Page 3: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

iii

Page 4: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (Q.S. Al-Insyiroh: 6).

“Barang siapa keluar mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah” (HR.

Turmudzi).

“Barang siapa berjalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan

baginya ke surga” (HR. Muslim).

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil‟alamiin, dengan kerendahan hati skripsi ini saya

persembahkan untuk:

1. Orang tuaku tercinta Bapak Mariman dan Ibu Suratmi, terima kasih atas kasih

sayang, motivasi, dan doa-doa yang selalu kalian panjatkan untukku.

2. Kakakku (Mba Ruwi) dan adikku (Dik Yanti) yang selalu memberikan

semangat, kasih sayang untukku.

3. Teman-teman seperjuangan, khususnya PBSI kelas A yang senantiasa

bersama, terima kasih kerena telah membantu dan selalu memberikan

semangat.

4. Mas Sukur yang selalu member semangat dan dukungan.

Page 5: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

v

Page 6: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

vi

PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. atas

limpahan rahmat, karunia, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi berjudul “Analisis Tindak Tutur Representatif dan Direktif pada Iklan

Layanan Masyarakat pada Radio Fortuna FM Kutoarjo Periode Tahun 2012-2016

dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XII SMA”. Skripsi ini penulis susun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari dapat

berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan

terima kasih dan rasa hormat kepada:

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberi

kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas

Muhammadiyah Purworejo;

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Purworejo yang telah memberikan izin dan rekomendasi penelitian kepada

penulis sehingga penelitian terlaksana dengan baik;

3. Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus

pembimbing I Drs. H. Bagiya, M. Hum. yang telah memberikan perhatian

dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;

4. Ibu Nurul Setyorini, M.Pd. selaku pembimbing II dengan penuh keiklasan

dan kesabaran telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberi

masukan dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini;

5. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah

memberikan ilmu dan nasihatnya kepada penulis;

6. Bapak Wisnu Sugiharto P., A.Md. yang telah memberikan izin kepada

penulis untuk meneliti iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM

Kutoarjo;

7. Teman-teman seperjuangan yang telah memberi motivasi dan dukungan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

vii

Semoga Allah melimpahkan hidayah dan memberikan balasan atas budi

baik semua pihak. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat

dan digunakan sebagaimana mestinya.

Purworejo, Juni 2017

Penulis,

Yuli Nirwanti

Page 8: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

viii

ABSTRAK

Nirwanti, Yuli. 2017. “Analisis Tindak Tutur Representatif dan Direktif pada

Iklan Layanan Masyarakat pada Radio Fortuna FM Kutoarjo Periode Tahun 2012-

2016 dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XII SMA”. Skripsi. Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia. FKIP. Universitas Muhammdiyah Purworejo. 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) tindak tutur

representatif pada iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo

periode tahun 2012-2016; (2) tindak tutur direktif pada iklan layanan masyarakat

pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016; (3) skenario

pembelajaran iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode

tahun 2012-2016 di kelas XII SMA.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian

ini tindak tutur representatif dan tindak tutur direktif pada iklan layanan

masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2013. Sumber

data penelitian ini iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo

periode tahun 2012-2016. Instrumen penelitian ini adalah penulis sendiri sebagai

peneliti yang dibantu dengan alat pencatat data. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah observasi, teknik simak bebas libat cakap, dan teknik catat.

Teknik analisis data yang digunakan teknik analisis isi. Hasil analisis data

disajikan dengan metode informal.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) tindak tutur

representatif dalam iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo

periode tahun 2012-2106 sebanyak 23 tuturan, yaitu tindak tutur representatif

menyatakan 6 tuturan, tindak tutur representatif mengakui 3 tuturan, tindak tutur

representatif mengemukakan pendapat 3 tuturan, dan tindak tutur representatif

memberitahukan 11 tuturan; (2) tindak tutur direktif dalam iklan layanan

masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016 sebanyak

26 tuturan, yaitu tindak tutur direktif menyuruh 8 tuturan, tindak tutur direktif

meminta 1 tuturan, tindak tutur direktif menyarankan 9 tuturan, dan tindak tutur

direktif mengajak 9 tuturan; (3) skenario pembelajaran iklan layanan masyarakat

pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016 di kelas XII SMA

berdasarkan kurikulum 2013 dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.

Skenario pembelajaran tersebut meliputi: (1) menyampaikan materi struktur dan

kaidah teks iklan; (2) menyediakan naskah iklan layanan masyarakatdari radio

Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016 untuk dicermati peserta didik; (3)

peserta didik mendiskusikan iklan layanan masyarakat tersebut berdasarkan

struktur dan kaidah teks iklan; (4) peserta didik menginterpretasi iklan layanan

masyarakat tersebut bersama dengan kelompok masing-masing; (5) peserta didik

membacakan hasil diskusi di depan kelas.

Kata kunci: tindak tutur representatif, direktif, iklan layanan masyarakat.

Page 9: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

PERSETUJUAN ................................................................................................ ii

PENGESAHAN .................................................................................................. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN ................................................................................... v

PRAKATA .......................................................................................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 6

C. Batasan Masalah .......................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ....................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 8

G. Penegasan Istilah ......................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TEORETIS, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 12

1. Kajian Buku ........................................................................... 12

2. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................... 13

B. Kajian Teoretis ........................................................................... 27

1. Pengertian Pragmatik ............................................................. 27

2. Konteks dan Situasi Tutur ..................................................... 30

3. Tindak Tutur .......................................................................... 36

4. Jenis Tindak Tutur .................................................................. 40

5. Iklan Layanan Masyarakat ..................................................... 44

6. Radio ....................................................................................... 48

7. Skenario Pembelajaran Bahasa di SMA ................................. 49

BAB III METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian ......................................................................... 59

B. Fokus Penelitian ........................................................................ 59

C. Sumber Penelitian ....................................................................... 60

D. Instrumen Penelitian ................................................................... 60

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 61

F. Teknik Analisis Data .................................................................. 62

G. Teknik Penyajian Hasil Analisis ................................................ 63

Page 10: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

x

BAB IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA

A. Penyajian Data Hasil Penelitian ................................................. 64

B. Pembahasan Data Hasil Penelitian ............................................. 90

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ..................................................................................... 136

B. Saran ........................................................................................... 137

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tindak Tutur Representatif Menyatakan .............................................. 65

Tabel 2. Tindak Tutur Representatif Mengakui .................................................. 67

Tabel 3. Tindak Tutur Representatif Mengemukakan Pendapat ......................... 69

Tabel 4. Tindak Tutur Representatif Memberitahukan ...................................... 72

Tabel 5. Tindak Tutur Direktif Menyuruh .......................................................... 76

Tabel 6. Tindak Tutur Direktif Meminta ............................................................ 79

Tabel 7. Tindak Tutur Direktif Menyarankan ..................................................... 80

Tabel 8. Tindak Tutur Direktif Mengajak ........................................................... 84

Page 12: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

xii

DAFTAR SINGKATAN

FM : Frequency Modulation

ILM : Iklan Layanan Masyarakat

PSA : Public Service Announcement

KB : Keluarga Berencana

HP : hand phone

Page 13: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Penelitian

Lampiran 2 : Silabus

Lampiran 3 : RPP

Lampiran : Kartu Bimbingan Skripsi

Page 14: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, identifikasi

masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat

penulisan, dan penegasan istilah. Di bawah ini, penulis menguraikan satu

per satu isi dari bab pendahuluan.

A. Latar Belakang

Bahasa mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan

manusia. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat berkomunikasi

dengan orang lain karena secara lahiriah manusia lahir sebagai makhluk

sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Melalui bahasa

manusia dapat memperoleh pengetahuan, dapat saling bertukar pendapat,

ide atau gagasan mengenai suatu hal. Sebagai alat komunikasi, bahasa

mampu menimbulkan adanya rasa saling mengerti antara penutur dan

mitra tutur atau antara penulis dan pembaca. Bahasa dalam proses

berkomunikasi mutlak diperlukan oleh setiap manusia, bahkan selalu

digunakan manusia dalam segala kegiatannya.

Komunikasi dapat dipandang sebagai suatu kombinasi perbuatan-

perbuatan atau tindakan-tindakan serangkaian unsur-unsur yang

mengandung maksud dan tujuan. Tarigan (2008: 10) mengungkapkan

bahwa komunikasi adalah sesuatu yang fungsional, mengandung maksud,

1

Page 15: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

2

dan dirancang untuk menghasilkan beberapa efek atau akibat pada

lingkungan para penyimak dan para pembicara.

Dalam proses berkomunikasi terdapat tiga komponen yaitu, pihak

yang berkomunikasi, informasi yang disampaikan, dan alat yang

digunakan ketika berkomunikasi. Setiap komunikasi terdapat penutur dan

mitra tutur, pesan atau informasi yang disampaikan, dan tuturan yang

mengungkapkan informasi atau pesan yang disampaikan penutur kepada

mitra tutur.

Dengan komunikasi, manusia dapat melakukan tindak tutur. Dalam

kegiatan tindak tutur, manusia memerlukan bahasa. Salah satu pemakaian

bahasa, terdapat pada tuturan iklan, salah satunya iklan di radio. Bahasa

yang digunakan pada iklan di radio berbeda dengan bahasa yang

digunakan pada iklan di televisi. Seorang penyiar radio hanya

memanfaatkan suaranya saja (audio) sedangkan penyiar televisi dapat

memadukan antara suara dan gambar (audio visual) dalam waktu yang

bersamaan. Oleh karena itu, iklan di radio, suara itu harus dimanfaatkan

secara optimal, karena hanya dengan kemampuan mengolah suaranya itu

dia berusaha menyihir pendengar (Faizah, 2014: 26).

Selanjutnya, Rusdianto (2016: 31-32) menjelaskan bahwa radio

sebagai media massa memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan

media koran atau televisi. Kelebihan media radio dibanding dengan media

koran diantaranya dapat menjangkau daerah kecil, khalayak dapat

berimajinasi, dan informasi dapat berbentuk ulasan. kemudian, kelebihan

Page 16: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

3

media radio dibanding dengan media televisi yaitu, biaya perilklanan

relatif murah, masyarakat dapat menikmati siaran-siaran sambil

melakukan minum, makan, istirahat, atau pun bekerja. Iklan yang

penyiarannya melalui media radio dapat berupa iklan komersial dan iklan

layanan masyarakat.

Iklan komersial dibuat untuk kegiatan komersial, berisi penawaran

produk atau jasa pada khalayak umum. Iklan tersebut bertujuan untuk

mendapatkan keuntungan finansial. Sementara itu, iklan layanan

masyarakat dibuat untuk tujuan nonkomersial dan sosial atau untuk

penerangan umum. Iklan layanan masyarakat berisi ajakan, pernyataan,

atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan

suatu tindakan demi kepentingan umum atau merubah perilaku “tidak

baik” supaya menjadi lebih baik.

Pujiyanto (2013:8) mendefinisikan ILM adalah iklan yang

digunakan untuk menyampaikan informasi, mengajak atau mendidik

khalayak di mana tujuaan akhirnya bukan keuntungan ekonomi, melainkan

keuntungan sosial. Keuntungan sosial itu meliputi munculnya penambahan

pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan perilaku masyarakat terhadap

masalah yang diiklankan, yang mana kesemua keuntungan itu sangat

penting bagi kualitas kehidupan masyarakat itu sendiri.

Perubahan perilaku yang diharapkan dari iklan layanan mayarakat

berupa menerima perilaku baru, menolak perilaku yang tidak diinginkan,

memodifikasi kebiasaan untuk menjadi perilaku yang lebih baik dan

Page 17: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

4

meninggalkan perilaku lama yang buruk. Widyatama menyampaikan

harapan dari iklan masyarakat, yaitu masyarakat akan terbangun dan

digiring pada keadaan baik (Pujiyanto, 2013: 8). Umumnya, materi pesan

yang disampaikan dalam iklan jenis ini berupa informasi-informasi publik

untuk menggugah khlayak melakukan sesuatu kebaikan yang sifatnya

normatif. Iklan layanan masyarakat dapat berupa pencegahan kecelakaan,

pencegahan dan mengantisipasi banjir, bahaya merokok, dan sebagainya

yang disampaikan melalui bahasa yang beragam.

Bahasa yang digunakan dalam iklan layanan masyarakat

memegang peranan yang sangat penting karena bahasa yang digunakan

tersebut akan menentukan sampai atau tidaknya pesan yang ingin

disampaikan kepada masyarakat. Iklan layanan masyarakat yang

disampaikan dengan menggunakan bahasa Indonesia baku justru akan

memberikan kesan yang kaku, dan kurang menarik, sehingga kurang

mengena di hati masyarakat. Oleh sebab itu, agar dapat menarik perhatian

masyarakat, iklan layanan masyarakat harus menggunakan bahasa yang

indah, menarik, dan mudah dipahami.

Iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode

tahun 2012-2016, menggunakan bahasa Jawa, bahasa Indonesia, dan

bahasa Inggris. Penggunaan ketiga bahasa tersebut bertujuan agar menarik,

mengena di hati masyarakat, sehingga isi yang disampaikan melalui iklan

dapat diterima oleh masyarakat dengan utuh. Dengan isi iklan yang

diterima masyarakat, diharapkan masyarakat dapat merubah perilaku

Page 18: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

5

menjadi lebih baik dan menerapkan pesan atau isi iklan dalam kehidupan

sehari-hari. Selain itu, iklan juga dapat digunakan sebagai pembelajaran

bahasa bagi peserta didik.

Pembelajaran bahasa tidak terlepas dari pendidikan. Iklan layanan

masyarakat mempunyai peran dalam sebuah pembelajaran bahasa karena

pembelajaran bahasa dapat membantu peserta didik untuk memahami dan

mengetahui makna iklan layanan masyarakat dengan baik. Diharapkan

peserta didik mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas sehingga bisa

mengambil makna yang baik dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari.

Kaitannya dengan pembelajaran bahasa iklan di kelas XII SMA,

iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun

2012-2016 digunakan sebagai media pembelajaran. Peserta didik

diharapkan mampu menemukan makna yang terdapat pada iklan layanan

masyarakat, setelah peserta didik membaca iklan layanan masyarakat pada

radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahin 2012-2016.

Berdasarkan uraian di atas, penulis menulis judul “Analisis Tindak

Tutur Representatif dan Direktif pada Iklan Layanan Masyarakat pada

Radio Fortuna FM Kutoarjo Periode Tahun 2012-2016 dan Skenario

Pembelajarannya di Kelas XII SMA” sebagai objek kajian dalam

penelitian ini yang selanjutnya dijadikan pembelajaran bahasa di SMA.

Penulis mengangkat judul tersebut dengan alasan sebagai berikut.

Page 19: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

6

1. Iklan layanan masyarakat menarik dan tepat untuk diberikan kepada

peserta didik, karena terdapat tindak tutur representatif dan direktif

yang dapat mengantarkan peserta didik menerapkan pesan yang

disampaikan melalui iklan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Penulis menemukan tindak tutur representatif dan direktif di dalam

iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode

tahun 2012-2016 sehingga perlu dianalisis.

3. Belum ada penulisan tentang iklan layanan masyarakat pada radio

Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2106 yang dilakukan oleh

mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo sebagai materi

untuk pembelajaran bahasa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis

dapat mengidentifikasi beberapa masalah dalam penelitian ini,

diantaranya:

1. isi tuturan iklan layanan masyarakat dapat menimbulkan bermacam-

macam tafsiran;

2. isi iklan layanan masyarakat masih sedikit diterapkan oleh masyarakat

dalam kehidupan sehari-hari;

3. iklan layanan masyarakat masih sedikit digunakan sebagai media

pembelajaran iklan di kelas XII SMA.

Page 20: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

7

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, permasalahan dalam

penelitian ini dibatasi pada tindak tutur reprsentataif dan direktif pada

iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun

2012-2016 dan skenario pembelajarannya di kelas XII SMA.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah

dalam penelitian dipaparkan berikut ini.

1. Bagaimanakah tindak tutur representatif pada iklan layanan

masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-

2016?

2. Bagaimanakah tindak tutur direktif pada iklan layanan masyarakat

pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016?

3. Bagaimanakah skenario pembelajaran iklan layanan masyarakat pada

radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016 di kelas XII

SMA?

E. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah

untuk mendeskripsikan:

1. tindak tutur representatif pada iklan layanan masyarakat pada radio

Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016;

Page 21: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

8

2. tindak tutur direktif pada iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna

FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016;

3. skenario pembelajaran iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna

FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016 di kelas XII SMA.

F. Manfaat Penulisan

Selain memiliki tujuan di atas, hasil penelitian ini dapat bermanfaat

secara teoretis dan praktis. Manfaat tersebut diuraikan sebagai berikut ini.

a. Segi Teoretis

Dari segi teoretis, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

1) menambah khasanah penelitian bahasa;

2) sebagai acuhan untuk memberi gambaran tentang cara

menganalisis tindak tutur;

3) menyumbangkan pemikiran dan penulisan ilmiah mengenai

bahasa;

4) menambah wawasan pembaca dan memahami analisis tindak tutur

pada iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutorjo

periode tahun 2012-2016.

b. Segi Praktis

Dari segi praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi

peserta didik, bagi pendidik, bagi sekolah, dan bagi penelitian

selanjutnya. Di bawah ini, penulis jabarkan manfaat penelitian dari

segi praktis.

Page 22: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

9

1) Bagi Peserta Didik

Penelitian ini diharapkan dapat mempermudah peserta didik

dalam memahami makna dari sebuah iklan khususnya iklan

layanan masyarakat.

2) Bagi Pendidik

Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan

kepada para pendidik dalam memilih bahan ajar. Memberikan

alternatif strategi pembelajaran bahasa yang efektif untuk

menumbuhkan minat peserta didik pada materi iklan.

3) Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai

bahan acuan dalam mempersiapkan pembelajaran bahasa Indonesia

di sekolah. Diharapkan juga dapat memberikan kontribusi pada

pembelajaran bahasa dan pemahaman bahasa di sekolah.

4) Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

salah satu bahan acuan bagi pelaksanaan penelitian-penelitian yang

relevan di masa yang akan datang. Diharapkan penelitian ini dapat

dijadikan referensi dalam pengembangan penelitian yang sejenis.

G. Penegasan Istilah

Skripsi ini berjudul “Analisis Tidak Tutur Representatif dan

Direktif pada Iklan Layanan Masyarakat pada Radio Fortuna FM Kutoarjo

Page 23: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

10

Periode Tahun 2012-2016 dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XII

SMA”. Berkaitan dengan judul skripsi tersebut, penulis menegaskan

beberapa istilah sebagai berikut.

1. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,

perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-

musabab, duduk perkaranya, dsb.) Sugono, dkk. (2016: 58).

2. Tindak tutur adalah aktivitas mengujarkan atau menuturkan tuturan

dengan maksud tertentu (Austin dalam Rustono, 1999: 32).

3. Tindak tutur representatif adalah adalah tindak tutur yang mengikat

penuturnya akan kebenaran atas apa yang diujarkannya (Searle dalam

Rustono, 1999: 38).

4. Tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya

agar mitra tutur melakukan tindakan yang disebutkan di dalam

tuturanya (Searle dalam Rustono, 1999: 38).

5. Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang digunakan untuk

menyampaikan informasi, mengajak atau mendidik khalayak di mana

tujuan akhir bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi,

melainkan keuntungan sosial (Pujiyanto, 2013: 8).

6. Radio Fortuna FM Kutoarjo adalah nama pesawat/ stasiun penyiaran

radio yang berada di kecamatan Kutoarjo.

7. Periode tahun 2012-2016 adalah kurun waktu pembuatan ikan layanan

masyarakat dari tahun 2012 sampai tahun 2016.

8. Skenario adalah rencana penyelenggaraan (Sugono, dkk. 2016: 1324).

Page 24: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

11

9. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-

unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang

saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Hamalik, 2015:

57).

Berdasarkan penjelasan istilah-istilah tersebut, penulis

menyampaikan maksud dan tujuan dari penelitian yang berjudul “Analisis

Tindak Turur Representatif dan Direktif pada Iklan Layanan Masyarakat

pada Radio Fortuna FM Kutoarjo Periode Tahun 2012-2016 dan Skenario

Pembelajaranya di kelas XII SMA” adalah sebagai referensi pembelajaran

untuk mengetahui tindak tutur yang terdapat pada iklan dan dapat

dijadikan sebagai bahan pembelajaran di SMA.

Page 25: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORETIS

Di dalam bab ini penulis menguraikan tinjauan pustaka dan kajian teoretis.

Tinjauan pustaka memuat berbagai hasil penelitian yang relevan dengan

permasalahan yang diteliti oleh penulis. Kajian teori berisi berbagai teori yang

relevan.

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan kajian secara kritis untuk

membandingkan terhadap kajian terdahulu dengan kajian yang dilakukan

penulis sehingga dikatahui perbedaan dan persamaan yang khas antara kajian-

kajian tersebut. Di bawah ini penulis jelaskan kajian buku dan hasil penelitian

yang relevan yang digunakan oleh penulis.

1. Kajian Buku

Buku yang membahas mengenai tindak tutur sudah banyak diterbitkan.

Di dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa buku yang mendukung

mengenai tindak tutur. Buku yang digunakan penulis diantaranya 1) Pokok-

Pokok Pragmatik karya Rustono (1999); dan 2) Dasar-Dasar Pragmatik karya

Dr. I. dewa Putu Wijana, S.U., M.A (1996). Rustono di dalam bukunya yang

berjudul Pokok-Pokok Pragmatik, menjelaskan menganai definisi pragmatik;

sejarah dan perkembangan pragmatik; perbedaan antara pragmatik, semantik,

dan sintaksis; analisis lingusitik struktural; analisis pragmatik; kontek dan

situasi kontek; pengertian tindak tutur; tindak tutur konstatif dan performatif;

12

Page 26: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

13

tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi; tindak tutur representatif, direktif,

ekspresif, komisif, dan deklarasi; tindak tutur lansung, tidak langsung, harfiah,

dan tidak harfiah; vernakuler dan seremonial; prinsip percakapan; dan

implikatur percakapan.

Selanjutnya, Wijana di dalam bukunya yang berjudul Dasar- Dasar

Pragmatik menjelaskan mengenai sejarah dan latar belakang pragmatik;

situasi tutur; tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi; tuturan performatif dan

konstatif; jenis-jenis tindak tutur; presuposisi, implikatur, dan entailment;

kalimat analitis, kontradiktif, dan sintetis; prinsip kerja sama; prinsip

kesopanan; dan parameter pragmatik.

2. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian terkait analisis tindak tutur telah banyak dilakukan oleh

peneliti dan mahasiwa program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia

di berbagai universitas. Beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan

dengan topik penelitian ini adalah skripsi yang ditulis oleh Jamilatun (2011)

dari Universitas Sebelas Maret dan Endah Yuli Kurniawati (2015) dari

Universitas Muhammadiyah Purworejo. Selain skripsi yang ditulis Jamilatun

(2011) dan Kurniawati (2015), hasil penelitian yang berhubungan dengan

tindak tutur juga sudah dilakukan oleh beberapa peneliti dan telah dimuat

dalam jurnal. Hasil penelitian tersebut, antara lain (1) Gigit Mujianto (2012);

(2) Wahyu Erlian, dkk (2013); (3) Muhammad Rohmadi (2014); (4) Supriyati

dan Wini Tarmini (2014); dan (5) Clara Ayu Sasmita (2016).

Page 27: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

14

Penelitian Jamilatun (2011) dengan judul penelitianya “Tindak Tutur

Direktif dan Ekspresif pada Rubrik Kriing Solopos”. Dalam skripsi tersebut

Jamilatun mengkaji masalah tindak tutur direktif dan ekspresif yang terdapat

dalam Rubrik Kriing Solopos. Jamilatun menemukan 12 jenis tindak tutur

direktif yang meliputi tindak tutur direktif mengajak, mengingatkan,

melarang, menasihati, meminta, memohon, menyarankan, menyuruh,

mengharap, mengusulkan, memperingatkan, dan mempertanyakan.

Selanjutnya, Jamilatun menemukan 43 jenis tindak tutur ekspresif, diantaranya

tindak tutur memprotes, mengkritik, mendukung, menyetujui, menyindir,

menyayangkan, berterima kasih, mengeluh, membenarkan, memuji,

mencurigai, meminta maaf, mengklarifikasi, mengungkapkan rasa iba,

mengungkapkan rasa bangga, mengungkapkan rasa salut, mengungkapkan

rasa malu, mengungkapkan rasa kecewa, mengungkapkan rasa jengkel,

mengungkapkan rasa prihatin, mengungkapkan ketidaksetujuan,

mengungkapkan rasa heran, mengungkapkan rasa khawatir, mengungkapkan

rasa ketidakpedulian, mengungkapkan rasa yakin, mengungkapkan rasa

bingung, mengungkapkan rasa sakit hati, mengungkapkan rasa senang,

mengungkapkan rasa simpati, mengungkapkan rasa marah, mengungkapkan

rasa muak, mengungkapkan rasa resah, mengungkapkan rasa ngeri,

mengungkapkan rasa sedih, mengungkapkan rasa syukur, mengucapkan

selamat, mengejek, menghina, menyesal, menolak, mengevaluas,

mengungkapkan rasa berduka cita, dan, mengumpat.

Page 28: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

15

Berdasarkan hasil penelitian Jamilatun (2011) yang telah diuraikan di

atas, terdapat persamaan dan perbedaan yang mendasari dengan penelitian

yang penulis lakukan. Penelitian yang dilakukan Jamilatun (2011) terdapat

persamaan dengan penelitian ini, yaitu terdapat pada fokus penelitian. Fokus

penelitian Jamilatun dengan penelitian ini, yaitu sama-sama menganalisis

tindak tutur, salah satunya adalah tindak tutur direktif. Perbedaan penelitian

yang dilakukan oleh Jamilatun (2011) dengan penelitian ini, yakni terdapat

pada fokus penelitian, objek penelitian, dan metode penelitian. Pada fokus

penelitian Jamilatun tidak hanya menganalisis tindak tutur direktif, tetapi

Jamilatun juga menganalisis tindak tutur ekpresif. Penulis juga tidak hanya

menganalisis tidak tutur direktif, tetapi juga menganalisis tindak tutur

representatif. Tindak tutur ekspresif yang dianalisis Jamilatun dan tidak tutur

representatif yang dianalisis penulis merupakan perbedaan dari segi fokus

penelitian.

Selanjutnya, perbedaan dari objek penelitian, Jamilatun meneliti pada

Rubrik Kriing Solopos, sedangkan penulis meneliti pada iklan layanan

masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

Jamilatun di dalam penelitiannya tidak menghubungkan hasil penelitiannya

dengan skenario pembelajaran di SMA, sedangkan penulis menghubungkan

hasil penelitiannya dengan skenario pembelajarannya di kelas XII SMA. Pada

bagian metode penelitian, teknik analisis data yang digunakan oleh Jamilatun

adalah teknik padan, sedangkan penulis menggunakan teknik content analysis.

Page 29: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

16

Selain skripsi milik Jamilatun, Kurniawati (2015) juga menulis tentang

tindak tutur. Kurniawati menulis skripsi yang berjudul “Tindak Tutur Ilokusi

Tokoh Utama dalam Film Kehormatan di Balik Kerudung Sutradara Tya

Subiyakto dan Relevansinya dengan Pembelajaran Menyimak dan Berbicara

di Kelas X SMA”. Dalam skripsi Kurniawati, Ia membahas penggunaan

tindak tutur ilokusi pada film Kehormatan di Balik Kerudung yang meliputi a)

tindak tutur ilokusi kategori asertif sebanyak 27 tuturan yang terdiri dari

menyatakan 7 tuturan, mengemukakan pendapat 27 tuturan, memberitahu 12

tuturan, dan mengeluh 5 tuturan, b) kategori direktif sebanyak 16 tuturan, yang

terdiri dari mengajak 2 tuturan, meminta 6 tuturan, menyuruh 6 tuturan, dan

menyarankan 2 tuturan, c) kategori komisif sebanyak 5 tuturan: menjanjikan,

d) kategori ekspresif 1 tuturan: memuji, e) kategori deklaratif 1 tuturan:

melarang.

Hasil penelitian Kurniawati mengenai tindak tutur ilokusi tokoh utama

dihubungkan dengan pembelajaran keterampilan menyimak dan berbicara di

SMA. Kurniawati menghubungkan sesuai kompetensi dasar (1) 9.1

menyimpulkan isi informasi yang disampaikan melalui tuturan langsung, (2)

9.2 menyimpulkan isi informasi yang didengar melalui tindak tutur tidak

langsung, (3) 10.1 memberikan kritik terhadap informasi dari media cetak dan

elektronik, (4) 10.2 memberikan persetujuan/ dukungan terhadap artikel yang

terdapat dalam media cetak atau elektronik. Kurniawati hanya membahas

tindak tutur ilokusi tokoh utama dan relevansinya dengan pembelajaran

keterampilan menyimak dan berbicara.

Page 30: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

17

Sesuai hasil penelitian Kurniawati (2015) terdapat persamaan dan

perbedaan antara penelitian Kurniawati dengan penelitian yang dilakukan

penulis. Persamaan antara penelitian Kurniawati dengan penelitian ini terdapat

pada fokus penelitian. Fokus penelitian Kurniawati dan penelitian ini, yaitu

sama-sama menganalisis tindak tutur, tindak tutur yang sama adalah tindak

tutur representatif (asertif) dan tidak tutur direktif. Persamaan yang lain antara

penelitian Kurniawati dengan penelitian ini, yaitu Kurniawati mengaitkan

hasil penelitiaanya melalui relevasinya dengan pembelajaran menyimak dan

berbicara di kelas X SMA dan penulis mengaitkan dengan skenario

pembelajarannya di kelas XII SMA.

Selanjutnya, perbedaan penelitian Kurniawati dan penelitian ini

terdapat pada fokus penelitian dan objek penelitian. Pada fokus penelitian

Kurniawati tidak hanya membahas tindak tutur representatif dan direktif saja,

tetapi dilengkapi dengan tindak tutur komisif, ekspresif, dan deklaratif.

Kemudian, objek penelitian Kurniawati berupa tuturan tokoh utama dalam

film Kehormatan di Balik Kerudung sutradara Tya Subiyakto, sedangkan

objek penelitian ini berupa iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM

Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

Adapun hasil penelitian yang telah dimuat pada jurnal adalah hasil

penelitian Gigit Mujianto (2012). Hasil penelitian Mujianto (2012) berjudul

“Pemakaian Tuturan Imperatif Calon Guru dalam Interaksi Belajar-Mengajar

pada Pembelajaran Mikrodi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang”. Dalam penelitian tersebut Mujianto

Page 31: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

18

(2012) membahas fungsi ilokusi, makna ilokusi dan kesantunan tuturan

imperatif calon guru dalam interaksi belajar mengajar pada awal

pembelajaran, inti kegiatan pembelajaran, dan kegiatan penutup pembelajaran.

Kegiatan awal pembelajaran terdapat dua kegiatan, yaitu pada saat

menerapkan siasat menyiapkan mental siswa agar siap memasuki persoalan

yang akan dibicarakan dan pada saat menerapkan siasat menyiapkan mental

untuk menimbulkan minat serta pemusatan perhatian siswa terhadap apa yang

akan dipelajari dalam belajar-mengajar. Pada kegiatan pertama Mujianto

menemukan tuturan imperatif calon guru berupa 1) mengajak siswa berdoa, 2)

mengajak siswa membaca bassmalah, 3) memberikan kesempatan pada salah

seorang siswa untuk memimpin teman-teman bernyanyi bersama. Menurut

Mujianto tuturan imperatif tersebut, memiliki fungsi ilokusi menyenangkan

dengan makna komisif dan Ia menempatkan tuturan tersebut dalam ketegori

sopan santun positif.

Selanjutnya, pada kegiatan kedua Mujianto menemukan tuturan

imperatif berupa 1) meminta siswa mengingat lirik lagu, 2) meminta siswa

untuk tampil di depan kelas, 3) meminta siswa untuk menebak gambar, 4)

meminta siswa untuk membacakan cerita, dan 5) menyampaikan tujuan

pembelajaran agar timbul minat dan perhatian siswa pada apa yang dipelajari.

Menurut Mujianto tuturan imperatif tersebut memiliki maksud menyatakan

dan memerintah. Tuturan imperatif dengan maksud menyatakan memiliki

fungsi ilokusi bekerja sama dengan makna asertif. Mujianto menempatkan

tuturan tersebut dalam kategori kesantunan yang netral, sebab tuturan calon

Page 32: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

19

guru lebih difokuskan pada pernyataan mengenai apa yang akan mereka

pelajari.

Adapun tuturan imperatif dengan maksud memerintah memiliki fungsi

ilokusi kompetitif dengan makna direktif. Mujianto menempatkan tuturan

tersebut dalam kategori kesantunan yang negatif, sebab tuturan calon guru

lebih difokuskan pada memberikan pembebanan padasiswa untuk menjawab

pertanyaan calon guru atau tampil di hadapan siswa-siswalain mengenai apa

yang akan mereka pelajari.

Pada inti kegiatan pembelajaran, Mujianto menjelaskan tiga kegiatan,

yaitu kegiatan memberikan tuntutan pada siswa, kegiatan menerapkan

keterampilan memberikan pengarahan sederhana, dan kegiatan pemusatan

perhatian. Dalam kegiatan memberikan tuntutan pada siswa, Mujianto

menemukan tuturan imperatif berupa 1) meminta siswa mengerjakan tugas

sesuai dengan petunjuk yang diberikan, 2) meminta siswa berdiskusi, dan 3)

meminta siswa menyebutkan contoh lain yang sama dengan contoh yang

diberikan calon guru. Mujianto menyimpulkan tuturan imperatif tersebut

mempunyai maksud menyatakan, dan memiliki fungsi bekerja sama dengan

makna asertif proposisional. Fungsi ilokusi dengan makna demikian

menjadikan tuturan imperatif memiliki kategori sopan santun yang cenderung

netral.

Kegiatan yang kedua, yakni kegiatan menerapkan keterampilan

memberikan pengarahan sederhana. Pada kegiatan tersebut Mujianto

menemukan tuturan imperatif berupa 1) meminta siswa memberikan contoh

Page 33: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

20

lain, selain yang telah tercantum pada gambar, 2) meminta siswa meneliti

kembali pekerjaan yang telah selesai, dan 3) meminta siswa mengurutkan

jawaban dengan benar. Mujianto menyimpulkan tuturan imperatif tersebut

mempunyai maksud menyatakan dan memiliki fungsi bekerja sama dengan

makna asertif bersifat proposisional. Mujianto menyatakan tuturan imperatif

tersebut termasuk kategori sopan santun yang cenderung netral. Selanjutnya,

yakni kegiatan pemusatan perhatian, Mujianto menemukan tuturan imperatif

sebagai upaya agar siswa 1) memperhatian gambar, 2) terlibat dalam kegiatan

diskusi, 3) memperhatikan penyampaian jawaban kelompok lain, dan 4)

memperhatikan penjelasan calon guru. Mujianto menyimpulkan tuturan

imperatif mempunyai maksud mengajak, yang memiliki fungsi menyenangkan

dengan makna komisif. Tuturan imperatif tersebut dinyatakan Mujianto

memiliki kesantunan positif.

Kegiatan terakhir adalah kegiatan penutup pembelajaran. Pada

kegiatan ini, Mujianto menjalaskan penggunaan tuturan imperatif untuk

menerapkan siasat merangkum atau membuat garis-gasis besar persoalan yang

baru saja dibahas/ dipelajari. Pada saat calon guru menerapkan siasat tersebut,

Mujianto menemukan tuturan imperatif untuk 1) meminta siswa tampil di

depan kelas, 2) meminta siswa membagikan hadiah dari calon guru sebelum

siswa menyampaikan kesimpulan, dan 3) meminta siswa membuat kesimpulan

di buku masing-masing. Mujianto menyimpulkan bahwa tuturan imperatif

lebih banyak direalisasikan dengan maksud memerintah, sehingga memiliki

Page 34: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

21

fungsi ilokusi kompetitif dengan makna direktif. Fungsi ilokusi dan makna

tersebut menempatkan tuturan tersebut dalam kategori sopan santun negatif.

Di samping itu, Mujianto menemukan tuturan imperatif untuk 1)

memberikan tanda bintang disertai permintaan belajar lebih rajin, 2)

memberikan tindak lanjut hasil umpan balik, dan 3) memberikan tanda jempol

disertai pemberian tugas rumah. Mujianto menyimpulkan tuturan imperatif

tersebut lebih banyak direalisasikan dengan maksud menyatakan, dan

memiliki fungsi ilokusi bekerja sama dengan makna asertif. Fungsi ilokusi

dengan makna tersebut menempatkan tuturan tersebut dalam kategori sopan

santun yang cenderung netral.

Berdasarkan hasil penelitian Mujianto (2012) yang telah dipaparkan di

atas, terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Penelitian yang

dilakukan Mujianto (2012) memiliki persamaan dengan penelitian ini, yaitu

sama-sama meneliti tindak tutur. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh

Mujianto (2012) dengan penelitian ini, yaitu terdapat pada objek penelitian

dan fokus penelitian. Objek penelitian Mujianto pada tuturan Mahasiwa

jurusan PGSD FKIP Muhammadiyah Malang kelas VII E dan VII F yang

sedang menempuh matakuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1,

sedangkan objek penelitian penulis pada iklan layanan masyarakat pada radio

Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016. Fokus penelitian Mujianto

pada fungsi ilokusi, makna ilokusi, dan kesantunan tuturan imperatif calon

guru dalam interaksi belajar mengajar pada kegiatan awal, inti kegiatan, dan

penutupan pembelajaran mikro, sedangkan fokus penelitian ini pada tindak

Page 35: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

22

tutur representataif dan direktif pada iklan layanan masyarakat pada radio

Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016, dan menghubungkan hasil

penelitiannya melalui skenario pembelajaran di kelas XII SMA.

Selanjutnya, hasil penelitian yang telah dimuat dalam jurnal adalah

penelitian yang ditulis oleh Erlian, dkk. (2013). Penelitian Erlian, dkk. (2013)

dengan judul penelitian “Tindak Tutur Deklarsi Bahasa Minangkabau

Pedagang Kakilima di Pasar Raya Padang”. Dalam penelitian tersebut Erlina,

dkk., meneliti tindak tutur deklarasi bahasa Minangkabau pada pedagang

kakilima di pasar Raya Padang. Erlina, ddk. menemukan tindak tutur deklarasi

memutuskan 48 tuturan, tindak tutur deklarasi membatalkan 7 tuturan, tindak

tutur deklarasi melarang 26 tuturan, dan tindak tutur deklarasi mengizinkan

sebanyak 32 tuturan. Kemudian, dari data penelitian tersebut Erlian, dkk.,

mengelompokkan menjadi dua, yaitu 1) bentuk tindak tutur deklarasi

Pedagang Kakilima dalam bahasa Minangkabau di Pasar Raya Padang, 2)

strategi bertutur yang digunakan oleh pedagang Kakilima di Pasar Raya

Padang.

Berdasarkan hasil penelitian Erlian, dkk. (2013) yang telah diuraikan

di atas, terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Penelitian

yang dilakukan Erlian, dkk., memiliki persamaan dengan penelitian yang

penulis lakukan, yaitu meneliti tindak tutur. Perbedaan antara hasil penelitian

Erlian, dkk., dengan penelitian ini, yakni terdapat fokus penelitian dan objek

penelitian. Pada fokus penelitian, perbedaan penelitian Erlian, dkk., dan

penelitian ini terdapat pada jenis tuturan yang diteliti. Erlian, dkk. Meneliti

Page 36: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

23

tindak tutur deklarasi dan mengelompokkan tindak tutur deklarasi, sedangkan

penulis meneliti tindak tutur representatif dan direktif. Perbedaan selanjutnya

terdapat pada objek yang diteliti, Erlian, dkk. meneliti bahasa Minangkabau

pedagang kakilima di Pasar Raya Padang, sedangkan penulis meneliti iklan

layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-

2016.

Peneliti selanjutnya adalah Rohmadi (2014). Rohmadi menulis

penelitian tindak tutur yang berjudul “Kajian Pragmatik Percakapan Guru dan

Siwa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia”. Rohmadi menjelaskan tindak

tutur yang digunakan dalam percakapan oleh guru dan siswa dalam

pembelajaran bahasa Indonesia. Rohmadi menemukan tuturan yang digunakan

dalam pembelajaran meliputi tindak tutur lokusi; tindak tutur ilokusi; dan

tindak tutur perlokusi. Selain itu, Rohmadi mendeskripsikan maksud yang

terkandung dibalik tindak tutur percakapan guru dan siswa, yaitu tindak tutur

menyuruh, tindak tutur untuk memotivasi, tindak tutur untuk mengklarifikasi,

tindak tutur menegaskan, tindak tutur untuk menghibur, dan tindak tutur untuk

menyimpulkan.

Dilihat dari hasil penelitian Rohmadi (2014) yang telah dijabarkan di

atas, terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh

penulis. Persamaan antara penelitian Rohmadi dengan penelitian ini, yaitu

sama-sama menganalisis tindak tutur. Salah satu jenis tindak tutur yang sama

diteliti oleh Rohmadi dan penulis, yaitu tindak tutur direktif.

Page 37: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

24

Selanjutnya, perbedaan penelitian Rohmadi dengan penelitian yang

dilakukan penulis terdapat pada objek penelitian, dan metode penelitian.

Objek penelitian Rohmadi (2014) pada tuturan atau percakapan guru dan

siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, sedangkan objek penelitian ini,

yaitu iklan layanana masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode

tahun 2012-2016. Perbedaan yang kedua terdapat pada metode penelitian.

Dalam metode penelitian Rohmadi menganalisis data menggunakan teknik

mengalir, sedangkan penulis dalam menganalisis data menggunakan teknik

teknik cotent analysis.

Penelitian lain yang dimuat di jurnal adalah penelitian milik Supriyati

dan Wini Tarmini (2014). Penelitian Supriyati dan Tarmini (2014) berjudul

“Tindak Tutur Memerintah pada Dialog Film Laskar Pelangi dan

Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP”. Supriyati

dan Tarmini membahas tentang tindak tutur memerintah, yaitu perintah

langsung dan perintah tidak langsung.

Perintah langsung terdiri atas: (1) perintah biasa yang ditandai dengan

kata kerja dasar; (2) perintah permintaan yang ditandai dengan perintah coba,

nak, mohon, akhiran -kan, dan, -lah; (3) permintaan ajakan yang ditandai

dengan perintah ayo, ayolah, dan yuk; (4) perintah suruhan yang ditandai

dengan perintah biar; (5) perintah desakan yang ditandai dengan perintah

cepat dan harus; (6) perintah larangan ditandai dengan perintah jangan, ndak

usah, ndak boleh, ndakkurang, dan janganlah. Perintah tidak langsung terdiri

atas: (1) bertanya, (2) meminta, (3) menolak, (4) menasihati, (5) perintah

Page 38: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

25

modus menyatakan, (6) modus melibatkan orang sekitar, (7) modus memuji.

Pemanfaatan konteks terdiri atas: (1) waktu, (2) situasi, (3) tempat, dan (4)

keberadaan orang sekitar.

Sesuai hasil penelitian Supriyati dan Tarmini (2014) yang telah

diuraikan di atas, terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh penulis. Persamaan antara penelitian yang dilakukan Supriyati

dan Tarmini dengan penelitian ini, yaitu sama-sama meneliti tindak tutur.

Perbedaan antara penelitian yang dilakukan Supriyati dan Tarmini dengan

penelitian peneliti terdapat pada fokus penelitian dan objek penelitian. Dalam

fokus penelitian Supriyati dan Tarmini hanya meneliti tindak tutur

memerintah, sedangkan penulis meneliti tindak tutur representatif dan direktif.

Objek penelitian Supriyati dan Tarmini (2014) pada dialog film Laskar

Pelangi. Mereka juga menjelaskan impikasi film Laskar Pelangi pada

pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMP. Selanjutnya objek

penelitian yang dilakukan penulis pada iklan layanan masyarakat pada radio

Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

Selain penelitian milik Mujianto (2012); Erlian, dkk. (2013); Rohmadi

(2014); Supriyati dan Tarmini (2014), Sasmita (2016) juga menulis penelitian

tentang tindak tutur yang dimuat dalam jurnal. Penelitian Sasmita (2016)

berjudul “Tindak Tutur dalam Iklan Layanan Masyarakat di Kabupaten

Bayuwangi”. Sasmita dalam penelitiannya membahas tindak tutur langsung,

tidak tutur tidak langsung, dan tindak tutur literal. Sasmita (2016) juga

Page 39: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

26

menjelaskan fungsi dari tindak tutur iklan layanan masyarakat di kabupaten

Bayuwangi, yaitu deklartif, representatif, ekspresif, direktif, dan komisif.

Dalam hasil penelitian Sasmita (2016) dengan penelitian yang

dilakukan penulis terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan penelitian

Sasmita dengan penelitian ini terdapat pada objek penelitian. Objek penelitian

Sasmita dan penelitian ini adalah iklan layanan masyarakat. Kemudian,

perbedaan penelitian Sasmita dengan penelitian ini adalah dari fokus

penelitian dan sumber data. Fokus penelitian Sasmita pada tindak tutur

langsung, tindak tutur tidak langsung, tindak tutur literal, dan fungsi tindak

tutur iklan layanan masyarakat meliputi fungsi deklaratif, reperesentatif,

ekspresif, direktif, dan komisif. Fokus penelitian ini pada tindak tutur

representatif dan direktif, peneliti juga menghubungkan hasil penelitiannya

melalui skenario pembelajarannya di kelas XII SMA. Sumber data penelitian

Sasmita dari iklan layanan masyarakat Kabupaten Banyuwangi, sedangan

sumber data penelitian ini dari iklan layanan masyarakat radio Fortuna FM

Kutoarjo periode tahun 2012-2106.

Keunggulan penelitian yang dilakukan oleh penulis, sebagai berikut. 1)

iklan layanan masyarakat berisi ajakan, imbauan, memerintah, menyarankan,

dll. sehingga sangat sesuai dengan maksud tindak tutur representatif dan

direktif, 2) iklan layanan masyarakat digunakan sebagai media pembelajaran

materi iklan di kelas XII SMA, 3) tindak tutur representatif dan direktif pada

iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun

2012-2016 belum pernah diteliti.

Page 40: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

27

B. Kajian Teoretis

Kajian teori merupakan penjabaran teori yang memuat beberapa

kumpulan materi terpilih dari berbagai sumber untuk dijadikan sebagai acuan

pokok dalam membahas masalah yang diteliti. Suatu karya ilmiah agar dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah harus menggunakan dasar analisis

tertentu, yaitu sebuah teori. Kajian teori dalam penelitian ini meliputi:

pengertian pragmatik, konteks dan situasi tutur, tindak tutur, jenis tindak tutur,

iklan layanan masyarakat, radio, dan skenario pembelajaran iklan layanan

masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016 di kelas

XII SMA.

1. Pengertian Pragmatik

Definisi pragmatik yang paling tua dikemukakan oleh Morris

(1938). Menurutnya, pragmatik adalah cabang yang semiotik yang

mempelajari relasi tanda dan penafsirannya (Levinson dalam Rustono,

1999: 1).

Pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh

penutur (atau penulis) dan ditafsirkan oleh pendengar (atau pembaca)

(Yule, 2014: 3). Kemudian, Tarigan (2015: 31) mengungkapkan bahwa

pragmatik adalah telaah mengenai segala aspek makna, yang tidak

tercakup dalam teori semantik, dengan perkataan lain, pragmatik

membahas segala aspek makna ucapan yang tidak dapat dijelaskan secara

tuntas oleh referensi langsung, pada kondisi-kondisi kebenaran yang

Page 41: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

28

diucapkan. Di dalam pragmatik makna tuturan berhubungan dengan

penutur atau pemakai bahasa, sedangkan dalam semantik makna tuturan

semata-mata sebagai cirri-ciri ungkapan-ungkapan dalam bahasa tertentu,

tanpa melibatkan situasi, penutur, dan petuturnya.

Cabang ilmu bahasa yang mengkaji bahasa berdasarkan konteks

adalah pragmatik. Dalam pragmatik makna dikaji dalam hubungannya

dengan situasi-situasi ujar. Dalam situasi-situasi ujar tersebut terdapat

suatu peristiwa tutur (Erlian, dkk., 2013: 128).

Selanjutnya, Cruse juga berpendapat bahwa pragmatik dapat

dianggap berurusan dengan aspek-aspek informasi (dalam pengertian yang

paling luas) yang disampaikan melalui bahasa yang (a) tidak dikodekan

oleh konvensi yang diterima secara umum dalam bentuk-bentuk linguistik

yang digunakan, sedangkan yang (b) juga muncul secara alamiah dari dan

tergantung pada makna-makna yang dikodekan secara konvensional

dengan konteks tempat penggunaan bentuk-bentuk tersebut (penekanan

ditambahkan) (Cummings: 2007: 2).

Wijana (1996: 1) mengemukakan bahwa pragmatik adalah cabang

ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yakni

bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan di dalam komunikasi.

Selanjutnya, Rustono (1999: 1) berpendapat bahwa pragmatik

mengungkapkan maksud suatu tuturan di dalam peristiwa komunikasi,

analisis pragmatik berupaya menemukan maksud penutur, baik yang

diekspresi secara tersurat maupun yang diungkapkansecara tersirat di balik

Page 42: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

29

tuturan. Maksud tuturan, terutama yang implikatif hanya dapat dikenali

melalui penggunaan bahasa secara konkret dengan mempertimbangkan

komponen situasi tutur.

Yule (2014: 3-4) menyebutkan batasan ilmu pragmatik. Yule

menyebutkan empat batasan pragmatik, yaitu:

a. pragmatik adalah studi tentang maksud penutur;

b. pragmatik adalah studi tentang makna konstekstual;

c. pragmatik adalah studi tentang bagaimana agar lebih banyak yang

disampaikan daripada yang dituturkan;

d. pragmatik adalah studi tentang ungkapan dari jarak hubungan.

Batasan pragmatik yang lebih menonjol dikemukakan oleh Leech

dalam Rustono (1999: 1). Leech dalam bukunya yang berjudul Principles

of Pragmatics mengemukakan bahwa pragmatik adalah studi mengenai

makna ujaran di dalam situasi-situasi tertentu.

Berdasarkan pengertian-pengertian pragmatik di atas dapat diambil

simpulan bahwa pragmatik adalah ilmu yang mempelajari tentang cabang

ilmu bahasa, yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yakni

bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan di dalam komunikasi.

Analisis pragmatik berupaya menemukan makna yang terdapat pada suatu

tuturan.

Page 43: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

30

2. Konteks dan Situasi Tutur

Konteks dan situasi tutur merupakan dua konsep yang berdekatan.

Kedekatan kedua konsep itu telah menyebabkan tumpang tindihnya

analisis. Pada satu pandangan konteks mencakupi situasi, sedangkan pada

pandangan lain pragmatik memandang konteks sebagai semua latar

belakang pengetahuan yang dipahami bersama oleh penutur dan mitra

tutur.

a. Konteks

Leech (2015: 20) berpendapat bahwa konteks sebegai suatu

pengetahuan latar belakang yang sama-sama dimiliki oleh penutur dan

petutur dan yang membantu petutur menafsirkan makna tuturan.

Sementara itu, Rustono (1999: 19) mengemukakan bahwa pengertian

konteks adalah sesuatu yang menjadi sarana pemerjelas suatu maksud.

Sarana itu meliputi dua macam, yang pertama berupa bagian ekspresi

yang dapat mendukung kejelasan maksud dan yang kedua berupa

situasi yang berhubungan dengan suatu kejadian. Konteks yang berupa

bagian ekspresi yang dapat mendukung kejelasan maksud disebut ko-

teks (co-tex), sedangkan konteks yang berupa situasi yang

berhubungan dengan suatu kejadian disebut konteks (contex) saja.

Di dalam ko-teks, ekspresi yang mendukung kejelasan suatu

maksud tuturan itu dapat mendahuluinya dapat pula menyertainya.

Maksud ekspresi, “terima kasih, selamat jalan” sebagai rambu-rambu

lalu lintas di sebuah ujung jalan jelas karena didukung oleh ekspresi

Page 44: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

31

sebelumnya “jalan pelan-pelan, banyak anak-anak!” pastilah maksud

ekspresi pertama tidak dapat ditangkap jika ekspresi kedua tidak

dikenali. Dalam kasus ini ekspresi kedua merupakan ko-teks bagi

kejelasan maksud ekspresi pertama.

Konteks memainkan peranan penting dalam rekontruksi

argumen, konteks juga tidak dapat dipisahkan dari proses evaluasi

argumen. Menurut Alwi et al, berpendapat konteks terdiri atas unsur-

unsur seperti situasi, pembicara, pendengar, waktu, tempat, adegan,

topik, peristiwa, bentuk amanat, kode dan sarana. Bentuk amanat

sebagai unsur konteks antara lain dapat berupa surat, esai, iklan,

pemberitahuan, pengumuman. Kode menyangkut ragam bahasa yang

digunakan, apakah ragam bahasa Indonesia baku, bahasa Indonesia

logat daerah atau bahasa daerah. Kemudian, unsur konteks yang

berupa sarana adalah wahana komunikasi yang dapat berwujud

pembicaraan bersemuka atau melalui telepon, surat, dan televisi

(Rustono: 1999: 20). Konteks dapat menyingkirkan makna-makna

yang tidak relevan dari makna-makna yang sebenarnya sesuai dengan

pertimbangan-pertimbangan yang layak dikemukakan berdasarkan

konteks situasi tertentu (Tarmini dan Supriyati, 2014:67).

Peran konteks di dalam analisis pragmatik sangatlah penting

karena melalui konteks maksud tuturan dalam berkomunikasi dapat

dipahami (Rohmadi, 2014: 54). Hymes mengemukakan bahwa ciri-ciri

konteks itu mencakupi delapan hal (Rustono, 1999: 21). Kedelapan

Page 45: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

32

ciri-ciri konteks yang relevan itu adalah penutur, mitra tutur, topik

tuturan, waktu dan tempat bertutur, saluran atau media, kode (dialek

atau gaya), amanat atau pesan dan peristiwa atau kejadian.

Ciri konteks yang pertama adalah penutur. Menurut Lubis

penutur di dalam suatu peristiwa tutur memudahkan interpretasi

maksud tuturan (Rustono, 1999: 21). Makna tuturan, “demonstrasi

harus dilakukan” tidak jelas tanpa diketahui penuturnya. Jika tuturan

itu diekspresikan oleh para mahasiswa reformis, maksud demontrasi

itu adalah unjuk rasa untuk menentang suatu kebijakan atau

memperotes suatu keputusan. Akan tetapi, jika penuturnya ibu-ibu

yang sehari-hari berkecimpung di dalam bidang tata boga, maksud

tuturan itu adalah praktek pembuatan suatu jenis masakan atau

makanan. Di dalam bidang itu ekspresi mendemonstrasikan bermakna

„mempraktikkan‟. Di dalam proses belajar-mengajar di kelas, guru

dapat menjadi penutur tuturan itu. Jika hal itu terjadi, maka

demonstrasi adalah peragaan.

Pengetahuan tentang mitra tutur dapat memperjelas maksud

tuturan. Perbedaan mitra tutur menyebabkan perbedaan tafsiran

maksud tuturan. Ekspresi jauh dan berat memiliki tafsiran yang

berbeda secara bertahap menurut usia manusia. Maksud jauh bagi

mitra tutur dengan usia anak-anak tidak sama dengan maksud tuturan

ibu bagi mitra tutur dewasa. Berjalan satu kilometer jauh bagi anak-

Page 46: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

33

anak. Hal itu tidak berlaku bagi orang dewasa. Hal yang sama terjadi

pada tafsiran tuturan berat.

Topik tuturan adalah pokok persoalan yang dibicarakan di

dalam suatu peristiwa tutur. Selain itu, topik tuturan merupakan ciri

konteks yang penting pula. Topik tuturan menjadi sarana pemetaan

maksud tuturan.

Waktu dan tempat bertutur berfungsi sebagai latar peristiwa

tutur merupakan ciri konteks yang lain. Dengan mengetahui latar,

maksud sebuah tuturan dapat dengan mudah dipahami. Latar yang

tidak jelas menjadikan penafsiran maksud tuturan menjadi sulit. Latar

juga berkenaan dengan hubungan penutur dan mitra tutur, gerak gerik

tubuh penutur, serta roman muka penutur.

Saluran atau media adalah wahana pengungkapan ekspresi.

Atas dasar caranya pengungkapan, ekspresi itu dapat secara lisan dapat

pula secara tulis. Berdasarkan bentuk saluran yang digunakan,

pengungkapan ekspresi itu dapat melalui saluran telegram, melalui

telepon, tatap muka, dapat pula melalui televisi.

Di dalam pembicaraan, kode berarti jenis bahasa. Sering pula

kode disebut tranda atau bahasa. Peristiwa tutur yang memakai saluran

atau media lisan dapat memilih salah satu dialek bahasa yang

digunakan. Ketepatan pilihan dialek dapat memperjelas maksud

tuturan.

Page 47: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

34

Amanat atau pesan adalah sesuatu yang hendak disampaikan.

Pengungkapan amanat hendaknya diupayakan sedemikian rupa

sehingga mitra tutur atau pihak lain dapat dengan mudah

menangkapnya. Jika mitra tutur bersifat umum, bentuk amanat yang

disampaikanya pun hendaknya umum. Sebaliknya, jika mitra tuturnya

tertentu bentuk pesan yang diungkapkan hendaknya bersifat khusus.

Peristiwa atau kejadian menjadi ciri konteks kedelapan.

Peristiwa tutur bermacam-macam. Hal itu bergantung kepada

tujuannya. Sesungguhnya, yang harus diingat adalah setiap peristiwa

tutur memiliki cara penuturan tertentu. Peristiwa tutur memberikan

nasihat tentang pemanfaatan pekarangan rumah ekspresi dengan cara

yang berbeda dari peristiwa tutur wawancara tentang keberhasilan

beternak jangkrik.

b. Situasi Tutur

Situasi tutur adalah situasi yang melahirkan tuturan. Pernyataan

ini sejalan dengan pandangan bahwa tuturan merupakan akibat,

sedangkan situasi tutur merupakan sebabnya (Rustono, 1999:25). Di

dalam komunikasi tidak ada tuturan yang tanpa situasi tutur. Leech

berpendapat bahwa situasi tutur mencakup lima komponen (Rustono,

1999: 25). Kelima komponen situasi tutur itu adalah penutur dan mitra

tutur, konteks tuturan, tujuan tuturan, tindak tutur sebagai bentuk

tindakan atau aktivitas, dan tuturan sebagai produk tindakan verbal.

Page 48: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

35

Komponen situasi tutur yang pertama adalah penutur dan mitra

tutur. Penutur adalah orang yang bertutur, yakni orang yang

menyatakan fungsi pragmatik tertentu di dalam peristiwa komunikasi.

Selanjutnya, mitra tutur, mitra tutur adalah orang yang menjadi sasaran

sekaligus kawan penutur di dalam pertuturan. Aspek-aspek yang

terkait dengan komponen penutur dan mitra tutur antara lain usia, latar

belakang sosial ekonomi, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat

keakraban.

Kontek tuturan adalah komponen situasi tutur yang kedua. Di

dalam tata bahasa konteks tuturan itu mencakupi semua aspek fisik

atau latar sosial yang relevan dengan tuturan yang diekspresikan.

Konteks yang bersifat fisik, yakni fisik tuturan dengan tuturan lain,

biasanya disebut ko-teks. Sementara itu, konteks latar sosial lazim

dinamakan konteks. Dalam pragmatik konteks berarti semua latar

belakang pengetahuan yang dipahami bersama oleh penutur dan mitra

tuturnya.

Tujuan tuturan adalah sesuatu yang ingin dicapai penutur

dengan melakukan tindakan bertutur. Semua tuturan orang normal

memiliki tujuan. Komponen situasi tutur yang keempat adalah tindak

tutur. Tindak tutur sebagai bentuk tindakan atau aktivitas. Menuturkan

sebuah tuturan dapat dilihat sebagai melakukan tindakan (act).

Austin berpendapat melakukan tindak tutur sebagai suatu

tindakan, tidak ubahnya seperti tindakan mencubit atau menendang

Page 49: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

36

(Rustono, 1999: 29). Hanya saja, bagian tubuh yang berperan berbeda.

Tindakan mencubit dan menendang tangan dan kakinya yang berperan,

sedangkan pada tindakan bertutur alat ucaplah yang berperan. Tangan,

kaki, dan alat ucap adalah bagian tubuh manusia.

Komponen situasi tutur yang terakhir adalah tuturan sebagai

produk tindak verbal. Tuturan itu merupakan hasil suatu tindakan.

Tindakan manusia dibedakan menjadi dua, yaitu tindakan verbal dan

tindakan nonverbal. Berbicara atau bertutur adalah tindakan verbal,

karena tercipta melalui tindakan verbal, tuturan itu merupakan produk

tindakan verbal. Tindakan verbal merupakan tindakan mengekspresi

kata-kata atau bahasa.

3. Tindak Tutur

Teori tindak tutur pertama kali dikemukakan oleh Austin (1956)

dalam bukunya yang berjudul How to do Things with Word? Dalam

bukunya dikemukakan bahwa aktivitas bertutur tidak hanya terbatas pada

penuturan sesuatu, tetapi juga melakukan sesuatu atas dasar itu.

Kemudian, teori tersebut berkembang secara mantap setelah Searle (1965)

menerbitkan buku yang berjudul Speech Acts: An Easay in the Philosophy

of Language.Searle menjelaskan bahwa dalam semua kegiatan komunikasi

linguistik terdapat tindak tutur. Ia berpendapat bahwa komunikasi bukan

hanya sekadar lambang, kata atau kalimat, tetapi akan lebih tepat apabila

Page 50: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

37

disebut produk atau hasil dari lambang, kata atau kalimat yang berwujud

perilaku tindak tutur (Rohmadi, 2010:31).

Di dalam pragmatik, tuturan merupakan suatu bentuk tindakan

dalam kontekssituasi tutur sehingga aktivitasnya disebut tindak tutur.

Rustono (1999: 31) mendefinisikan bahwa tindak tutur atau tidak ujar atau

dalam bahasa Inggrisnya speech act merupakan entitas yang bersifat

sentral dalam pragmatik. Oleh karena itu, sifatnya yang sentral itulah,

tindak tutur bersifat pokok di dalam pragmatik. Pentingnya dan sentralnya

itu tampak di dalam perannya bagi analisis topik pragmatik lain.

Alasan ditampilkannya istilah tindak tutur adalah bahwa di dalam

mengucapkan suatu ekspresi, pembicara tidak semata-mata mengatakan

sesuatu dengan mengucapkan ekspresi itu (Rustono, 1999: 32). Didukung

pendapat Purwo yang menyatakan bahwa dalam pengucapan ekspresi itu

ia juga “menindakkan” sesuatu (Rustono, 1999: 32). Austin juga

menyatakan bahwa mengujarkan sebuah tuturan dapat dilihat sebagai

melakukan tindakan (act), di samping memang mengucapkan

(mengujarkan) tuturan itu (Rustono, 1999: 32). Demikianlah, aktivitas

mengujarkan atau menuturkan tuturan dengan maksud tertentu disebut

sebagi tindak tutur.

Tindak tutur adalah tindak yang dilakukan dalam menyampaikan

atau menyebutkan suatu maksud oleh penuturnya. Dalam tindak tutur lebih

dilihat pada makna atau arti tindakan dalam tuturannya (Erlian, dkk.:

2013: 128).

Page 51: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

38

Selanjutnya Yule, (2014: 82) mengungkapkan bahwa tindakan-

tindakan yang ditampilkan lewat tuturan biasanya disebut tindak tutur.

Wujud tindak tutur tersebut dapat berupa tuturan meminta maaf, keluhan,

pujian, undangan, janji atau permohonan.

Searle di dalam bukunya Speech Acts: An Essay in The Philosophy

of Language mengemukakan bahwa secara pragmatis setidak-tidaknya ada

tiga jenis tindakan yang dapat diwujudkan oleh penutur, yakni tindak tutur

lokusi (locutionary act), tindak ilokusi (ilocutionari act), dan tindak

perlokusi (perlocutionary act) (Wijana, 1996: 17).

a. Tindak Lokusi

Tindak lokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu.

Tindak tutur ini disebut sebagai The Act of Saying Something. Menurut

Gunarwan lokusi semata-mata merupakan tindak tutur atau tindak

bertutur, yaitu tindak mengucapkan sesuatu dengan kata dan makna

kalimat sesuai dengan makna kata itu di dalam kamus dan makna

kalimat itu menurut kaidah sintaksisnya (Rustono, 1999: 35). Lebih

jauh lagi tindak tutur lokusi adalah tindak tutur yang relatif paling

mudah untuk diidentifikasi karena pengidentifikasiannya cenderung

dapat dilakukan tanpa menyertakan konteks tuturan yang tercakup

dalam situasi tutur (Wijana, 1996: 18).

b. Tindak Ilokusi

Sebuah tuturan selain berfungsi untuk mengatakan atau

menginformasikan sesuatu, dapat juga digunakan untuk melakukan

Page 52: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

39

sesuatu. Bila hal itu terjadi, tindak tutur yang terbentuk adalah tindak

ilokusi. Tindak ilokusi disebut sebagai The Act of Doing Something.

Berbeda dengan lokusi, tindak ilokusi merupakan tindak tutur yang

mengandung maksud dan fungsi tuturan (Rustono, 1999: 35).

Tindak tutur ilokusi merupakan tindak tutur yang menyatakan

dan memiliki maksud di balik tuturannya. Hal ini dimaksudkan bahwa

dibalik tuturannya yang diucapkan oleh seseorang penutur memiliki

maksud terselubung di balik tuturannya (Rohmadi, 2014: 56)

Tindak tutur ilokusi lebih sulit diidentifikasi dibanding tindak

tutur lokusi karena ketika mengidentifikasi tindak tutur ilokusi harus

mempertimbangkan siapa petutur dan lawan tuturnya

c. Tindak Perlokusi

Sebuah tuturan yang diutarakan oleh seseorang seringkali

mempunyai daya pengaruh (Perlocutionary force), atau efek bagi yang

mendengarkannya. Efek atau daya pengaruh ini dapat secara sengaja

atau tidak sengaja dikreasikan oleh penuturnya. Tindak tutur yang

pengutaraannya dimaksudkan untuk mempengaruhui lawan tutur

disebut dengan tindak perlokusi. Tindak tutur ini disebut the act of

offecthing someone (Wijana, 1996: 20).

Tindak tutur perlokusi merupakan tindak tutur yang

menyatakan sesuatu kepada lawan tutur dan memiliki dampak

langsung kepada lawan tutur (Rohmadi, 2014: 57).

Page 53: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

40

4. Jenis Tindak Tutur

Tindak tutur secara khusus oleh Searle (1969) dikategorikan

menjadi lima jenis. Kelima jenis tindak tutur itu adalah representatif,

direktif, ekspresif, komisif, dan deklrasi (Rustono, 1999: 37-40).

a. Tindak Tutur Representatif

Tindak tutur representatif adalah tindak tutur yang mengikat

penuturnya akan kebenaran atas apa yang diujarkannya. Jenis tindak

tutur ini kadang-kadang disebut juga tindak tutur asertif. Termasuk ke

dalam jenis tindak tutur ini adalah tuturan yang menyatakan, menuntut,

mengakui, melaporkan, menunjukkan, menyebutkan, memberikan

kesaksian, berspekulasi, mengemukakan pendapat, membual,

memberitahukan. Tuturan-tuturan berikut ini juga merupakan tindak

tutur representatif.

1) “Sebentar lagi hujan.”

2) “Yang telah melunasi PBB baru 345 orang.”

3) “Di desa inilah pahlawan itu dilahirakan.”

b. Tindak Tutur Direktif

Tindak tutur direktif kadang-kadang disebut juga tindak tutur

impisiotif. Tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang dimaksudkan

penuturnya agar mitra tutur melakukan tindakan yang disebutkan di

dalam tuturan itu. Tindak tutur direktif dimaksudkan untuk

menimbulkan beberapa efek melalui tindak sang penyimak. Tuturan-

tuturan yang termasuk ke dalam tindak tutur direktif memaksa,

Page 54: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

41

mengajak, meminta, menyuruh, menagih, mendesak, memohon,

menyarankan, memerintah, memberikan aba-aba, menantang.

Tuturan, “ambilkan buku itu!” adalah uturan direktif. Hal itu

terjadi karena memang tuturan itu dimaksudkan penuturnya agar mitra

tutur melakukan tindakan mengambilkan buku baginya. Indikator

bahwa tuturan itu direktif adalah adanya suatu tindakan yang harus

dilakukan oleh mitra tutur setelah mendengar tuturan itu. Di bawah ini

merupakan contoh tindak tutur yang berjenis direktif lain.

1) “Tolong belikan rokok di warung itu!”

2) “Anda lebih baik pulang sekarang.”

3) “Tunjukkam bahwa Anda bukan generasi pengecut!”

c. Tindak Tutur Ekspresif atau Evaluatif

Tindak tutur ekspresif adalah tindak tutur yang dimaksudkan

penuturnya agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang

disebutkan dalam tuturan itu. Fraser menyebut tindak tutur ekspresif

dengan istilah evaluatif. Tuturan yang termasuk dalam tindak tutur

ekspresif, tuturan memuji, mengucapkan terima kasih, mengkritik,

mengeluh, menyalahkan, mengucapkan selamat, menyanjung.

Tuturan, “sudah belajar keras, hasilnya tetap jelak ya, Bu”,

tuturan tersebut termasuk tindak tutur ekspresif mengeluh. Tuturan

tersebut sebagai tindak tutur ekspresif karena tuturan itu dapat diartikan

sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkannya, yakni usaha keras

yang tetap tidak mengubah hasil. Isi tuturan itu berupa keluhan karena

Page 55: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

42

itu tindakan yang memproduksinya termasuk tindak tutur ekspresif

mengeluh. Tuturan-tuturan berikut ini merupakan contoh lain tindak

tutur ekspresif.

1) “Jawabanmu bagus sekali.”

2) “Terima kasih atas kebaikan Bapak.”

3) “Gagasanmu itu baik jika disampaikan dalam bahasa yang muda

dimengerti”.

d. Tindak Tutur Komisif

Tindak tutur komisif adalah tindak tutur yang mengikat

penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebutkan di dalam

tuturannya. Tuturan yang termasuk ke dalam tindak tutur komisif,

tuturan berjanji, bersumpah, mengancam, menyatakan kesanggupan,

berkaul, menawarkan.

Tuturan, “saya berjanji akan melaksanakan tugas ini dengan

sebaik-baiknya”, tuturan tersebut merupakan tuturan komisif berjanji,

karena tuturan itu mengikat penuturnya untuk melaksanakan tugas

dengan sebaik-baiknya dinyatakan penuturnya yang membawa

konsekuensi bagi dirinya untuk memenuhinya. Karena berisi janji yang

secara eksplisit dinyatakan, tindak tutur itu termasuk tindak tutur

komisif berjanji. Tuturan-tuturan berikut juga merupakan tindak tutur

komisif berjanji, bersumpah, dan mengancam.

1) “Besok saya akan datang ke rumah Bapak”.

Page 56: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

43

2) “Saya bersumpah bahwa saya akan melaksanakan tugas ini dengan

sebaik-baiknya”.

3) “Jika tidak kamu kembalikan besok, aku tidak akan memberikan

pinjaman buku lagi kepadamu”.

e. Tindak Tutur Deklarasi atau Isbati

Tindak tutur deklarasi adalah tindak tutur yang dimaksudkan

penuturnya untuk menciptakan hal (status, keadaan, dsb.) yang baru.

Fraser menyebutkan tindak tutur ini dengan istilah estabilishive atau

isbati. Tuturan-tuturan dengan maksud mengesahkan, memutuskan,

membatalkan, melarang, mengizinkan, mengabulkan, mengangkat

(pegawai), menggolongkan, mengampuni, memaafkan, termasuk ke

dalam tindak tutur deklarasi.

Tuturan-tuturan berikut masing-masing merupakan contoh tindak

tutur deklarasi membatalkan, melarang, dan mengizinkan.

1) “Saya tidak jadi datang ke rumahmu besok”.

2) “Jangan datang lagi ke kantornya!”

3) “Ayah mengizinkan kamu kuliah di UI”.

Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan analisis tindak tutur

representatif dan direktif pada iklan layanan masyarakat pada radio

Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

Page 57: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

44

5. Iklan Layanan Masyarakat

Iklan dalam bahasa Melayu (berasal dari bahasa Arab, yaitu l’lan

atau l’lanun) secara harfiah berarti informasi. Advertising berasal dari

bahasa Inggris atau kata advertentir yang berasal dari bahasa Belanda

untuk menyebutkan iklan, dan advertere yang berasal dari bahasa Latin

yang berarti berlari menuju ke depan (Riyanto, 2000 dan Winarno 2008

dalam Pujiyanto, 2013:2).

Lebih lanjut Wright menambahkan bahwa iklan merupakan proses

komunikasi yang mempunyai kekuatan penting sebagai sarana pemasaran,

membantu layanan, serta gagasan dan ide-ide melalui saluran tertentu

dalam bentuk informasi yang bersifat persuasif (Mulyana, 2005: 63).

Selanjutnya, Sugono, dkk. (2016: 520) menyampaikan iklan adalah berita

pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada

barang atau jasa yang ditawarkan.

Dalam iklan, penggunaan bahasa menjadi salah satu aspek penting

bagi keberhasilan iklan. Oleh karena itu, bahasa iklan harus mampu

menjadi manifestasi atau presentasi dari hal yang diinginkan pihak

pengiklan kepada masyarakat luas. Tujuannya ialah untuk mempengaruhi

masyarakat agar tertarik dengan sesuatu yang diiklankan.

Menurut Jakobson bahasa memiliki beberapa fungsi, yaitu (1)

fungsi referensial, (2) fungsi emotif, (3) fungsi konatif atau persuasif, (4)

fungsi metalinguistik, (5) fungsi fatik, dan (6) fungsi puitik (Mulyana,

2015: 65). Bahasa iklan, di samping memiliki fungsi informatif, juga

Page 58: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

45

mengandung fungsi persuasif. Fungsi persuasif kiranya justru ditekankan

untuk mendapatkan dampak nyata (efek perlokusi) dari suatu tuturan.

Bahasa iklan sebagai kenyataan sosial telah ikut mempengaruhi

masyarakat dalam menentukan pandangan, gagasan, dan perilaku mereka.

Bahasa iklan yang terus menerus di dengar masyarakat akan tersimpan di

dalam jiwa dan pikiran masyarakat sehingga hal yang diiklankan secara

otomatis akan dimunculkan tatkala seseorang menghadapi suatu persoalan.

Perilklanan dapat juga dianggap sebagai sebuah institusi sosial.

Sebab, banyak lembaga masyarakat yang terlibat di dalam proses

pembuatan dan penyajian iklan. Periklanan adalah salah satu metode untuk

memperkenalkan barang, jasa, atau gagasan kepada publik (Schindler

dalam Suhandang, 2016: 15).

Iklan layanan masyarakat (bahasa Inggris: public service

announcement atau disingkat PSA) adalah iklan yang menyajikan pesan-

pesan sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat

terhadap sejumlah masaah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang

bisa mengancam keselarasan dan kehidupan umum (Pujiyanto, 2013: 7).

Rusdianto (2016: 10) berpendapat bahwa iklan layanan masyarakat

merupakan bagain dari kampanye social marketing.Iklan ini bertujuan

menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat.

ILM biasanya berisi ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat

untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan

umum atau merubah perilaku yang “tidak baik” supaya menjadi lebih baik.

Page 59: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

46

Selanjutnya, Pujiyanto (2013: 8) mengungkapkan iklan layanan

masyarakat (ILM) adalah iklan yang digunakan untuk menyampaikan

informasi, mengajak atau mendidik khalayak di mana tujuan akhir bukan

untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, melainkan keuntungan sosial.

Keuntungan sosial yang dimaksud adalah munculnya penambahan

pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan perilaku masyarakat terhadap

masalah yang diiklankan, yang mana kesemua keuntungan itu sangat

penting bagi kualitas kehidupan masyarakat itu sendiri.

Perlu diketahui bahwa iklan layanan masyarakat bertujuan untuk

memberi kesadaran kepada khalayak. Apabila mereka telah sadar terhadap

masalah yang disiarkan melalui iklan layanan masyarakat, maka mereka

telah melakukan perubahan tingkah laku. Setelah terjadi perubahan

tingkah laku di kalangan khlayak, maka dapatlah dikatakan iklan layanan

tersebut telah memberikan kesan dan kampaye tersebut mencapai sasaran

(Khairifa, 2007: 134).

Widyatama menambahkan materi pesan yang disampaikan dalam

iklan layanan masyarakat berupa informasi-informasi publik untuk

mengugah khlayak melakukan sesuatu kebaikan yang sifatnya normatif

(Pujiyanto (2013: 8). Iklan layanan masyarakat muncul didasari oleh

kondisi negara/ masyarakat yang dilanda suatu permasalahan sosial,

sehingga pesan-pesan yang disampaikan kebanyakan bersifat sosial.

Pujiyanto (2013: 210) mengelompokkan iklan layanan masyarakat

berdasarkan temanya terbagi menjadi empat kelompok. Kelompok tema

Page 60: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

47

iklan layanan masyarakat tersebut, yaitu tema larangan, peringatan,

imbauan atau anjuran, dan penemuan yang dipaparkan secara ilmiah.

Tema larangan dan sindiran merupakan pesan yang harus ditaati

dan dijalankan, bila tidak diikuti akan kena sanksi hukum maupun

psikologis. Pesan bertema larangan dan sindiran dimuncukan pada ILM

biasanya ada headline bertuliskan kata “jangan”, “stop”, “dilarang”,

“hentikan”, dan sebaginya. ILM kelompok ini dikatakan lebih tegas dan

sportif.

Tema peringatan bisa bersifat langsung atau tidak langsung.

Peringatan langsung merupakan peringatan yang bersifat keras, seperti

kata awas, waspadalah, berhati-hati, hindarilah, jangan terpancing, dan

sebagainya. Peringatan bersifat tidak langsung merupakan suatu

peringatan atau memperingati, hari jadi, haul, ulang tahun, atau suatu

kejadian yang dilakukan secara rutin pada periode tertentu, seperti Hari

Kemerdekaan Republik Indonesia, Hari Bumi, Hari Lingkunagn Hidup,

dan sebagainya yang sifatnya sosial.

Tema imbauan atau anjuran dalam ILM biasanya menggunakan

kata supaya, harap, agar, taatilah, laksanakan, ikutilah, datanglah,

bantulah, pastikan, cegahlah, dan sebagainya. Imbauan pada iklan ini

mengajak masyarakat untuk mengikutinya. Iklan ini sifatnya mengimbau

atau anjuran dan tidak mewajibkan, sehingga tanggapan masyarakat berarti

tidak wajib mengikuti, yang berarti fleksibel boleh ya, boleh tidak.

Page 61: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

48

Tema ilmiah, contoh poster berbentuk ILM yang bertema atau

mengarah keilmiahan yang dimunculkan oleh Direktorat Perguruan Tinggi

(Dikti) untuk yang mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional

(PIMNAS). Poster ini sebagai media informasi untuk mendampingi

produk unggulan dan hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa

mahasiswa perguruan tinggi se-Indonesia melalui program Dikti.

6. Radio

Penemuan radio telah dimulai sejak abad ke -17 oleh Volta,

Ampere, Huyhens, faraday, Maxwell, Heindrich Herrtz, Edmond Branly,

Oliver Lodge, dan Papov. Hasil penemuan para ahli terdahulu dihubung-

hubungkan oleh Marconi sehingga Ia berhasil mengirim dan menerima

berita lewat pesawat radio yang diciptakan (Pujiyanto, 2013:60). Setelah

satu abad sesudah Marconi menemukan pesawat radio, diperkirakan ada

2,2 miliar pesawat penerima radio di seluruh dunia, diantaranya 1,2 miliar

di negara maju dan 1 miliar di negara yang sedang berkembang. Di

Indonesia, diperkirakan ada 32 juta radio penerima yang beredar di

kalangan masyarakat.

Radio adalah salah satu jenis media massa yang dapat digunakan

untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat (Suhandang, 2016:321).

Radio termasuk kategori iklan Above The Line yang berarti media yang

bersifat massa. Massa yang dimaksud adalah bahwa khalayak sasaran

berjumlah besar, antara satu sama lain tidak saling kenal dan menerpa

Page 62: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

49

iklan secara serempak (Rusdianto, 2016: 7). Menurut Sugono, dkk.,

menjelaskan bahwa radio adalah siaran (pengiriman) suara atau bunyi

melalui udara. Rusdianto menjelaskan beberapa kelebihan media radio,

yaitu 1) dapat menjangkau daerah terpencil; 2) khalayak dapat

berimajinasi; 2) informasi dapat berbentuk ulasan; 4) biaya periklanan

relatif murah (2016: 32).

7. Skenario Pembelajaran Bahasa di SMA

a. Pengertian Pembelajaran

Hamalik (2015: 57) memaparkan pembelajaran adalah suatu

kombinasi yang disusun, berdasarkan unsur-unsur manusiawi,

material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.

Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari peserta

didik, pendidik, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga labolatorium.

Material meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi, slide

dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari

ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer. Prosedur,

meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar,

ujian dan sebagainya.

Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan

semua potensi peserta didik untuk mengusai kompetensi yang

diharapkan. Kegiatan pembelajaran mengembangkan kemampuan

Page 63: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

50

untuk mengetahui, memahami, melakukan sesuatu, hidup dalam

kebersamaan dan mengaktualisasikan diri (Majid, 2013:24).

Jadi, pembelajaran adalah kegiatan antara manusia (pendidik

dan peserta didik) yang melibatkan unsur material sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai sesuai rencana.

b. Tujuan Pembelajaran Bahasa

Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang hendak dicapai setelah

selesai diselenggarakannya suatu proses pembelajaran (Hamalik, 2015:

7).Basiran menjelaskan tujuan pembelajaran bahasa adalah

keterampilan dalam komunikasi dalam berbagai konteks

komunikasi(Asih, 2016:188). Kemampuan yang dikembangkan adalah

daya tangkap makna, peran, daya, tafsir, menilai, dan mengekspresikan

diri dengan bahasa. Semuanya dikelompokan menjadi kebahasaan,

pemahaman, dan penggunaan.

Jadi, tujuan pembelajaran bahasa adalah meningkatkan

kemampuan dan keterampilan peserta didik agar dapat berkomunikasi

dengan baik diberbagi konteks komunikasi.

c. Bahan Pembelajaran Bahasa

Bahan belajar atau pembelajaran merupakan suatu unsur belajar

yang penting mendapat perhatian seorang guru. Dengan bahan itu,

siswa dapat mempelajari hal-hal yang diperlukan dalam upaya

mencapai tujuan belajar (Hamalik, 2015: 51). Oleh karena itu, seorang

pendidik harus mampu memilih bahan pembelajaran yang tepat untuk

Page 64: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

51

diberikan kepada peserta didik. Iklan layanan masyarakat dari radio

Fotuna FM Kutorjo periode tahun 2012-2016 dapat dijadikan sebagai

bahan pembelajaran di kelas XII SMA yang berkaitan dengan materi

iklan.

Jadi, bahan pembelajaran adalah sesuatu yang dapat

mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Sebagai seorang

pendidik harus mampu memilih bahan pembelajaran yang tepat yang

sesuai dengan tahap perkembangan pembelajaran peserta didik.

d. Metode Pembelajaran Bahasa

Asih (2016: 87) menjelaskan metode adalah prosedur

pembelajaran yang difokuskan pada pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan. Dalam proses belajar mengajar, pendidik dapat

menggunakan metode sebagai berikut ini.

a) Metode Ceramah

Majid (2013: 137) mendeskripsikan bahwa metode ceramah

merupakan cara menyampaikan materi ilmu pengetahuan dan

agama kepada peserta didik dilakukan secara lisan. Sesungguhnya,

yang perlu diperhatikan, hendaknya ceramah mudah diterima,

isinya mudah dipahami serta mampu menstimulasi pendengar

(peserta didik) untuk melakukan hal-hak yang baik dan benar dari

isi ceramah yang disampaikan.

Page 65: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

52

b) Metode Tanya Jawab

Majid (2013: 138) berpendapat bahwa, metode tanya jawab

adalah kegiatan mengajukan pertanyaan kepada peserta didik.

Metode ini dimaksudkan untuk merangsang peserta didik berfikir

dan membimbingnya dalam mencapai kebenaran.

c) Metode Diskusi

Majid (2013: 141) memaparkan bahwa metode diskusi

merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan

masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-

masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat

pendapatnya.

d) Model Problem Solving

Dalam penelitian ini penulis menggunakan model

pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah). Pepkin

menjelaskan bahwa problem solving adalah suatu model

pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan

keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan

keterampilan (Shoimin, 2014: 135).

Model pembelajaran problem solving digunakan oleh

pendidik dalam kegiatan proses pembelajaran. Model ini dapat

menstimulasi peserta didik dalam berfikir yang dimulai dari mencari

data sampai merumuskan kesimpulan sehingga peserta didik dapat

Page 66: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

53

mengambil makna dari kegiatan pembelajaran (Shoimin, 2014:

137).

a) Kelebihan Model Pembelajaran Problem Solving

Model pembelajaran problem solving memiliki beberapa

kelebihan, yaitu:

(1) dapat membuat peserta didik lebih menghayati kehidupan

sehari-hari;

(2) dapat melatih dan membiasakan peserta didik untuk

menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil;

(3) dapat mengembangkan kemampuan berfikir peserta didik

secara kreatif;

(4) peserta didik sudah mulai dilatih untuk memecahkan

masalahnya;

(5) melatih peserta untuk mendesain suatu penemuan;

(6) berfikir dan bertindak kreatif;

(7) memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis;

(8) mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan;

(9) menafsiran dan mengevaluasi hasil pengamatan;

(10) merangsang perkembangan kemajuan berfikir peserta didik

untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat;

(11) dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan

kehidupan, khususnya dunia kerja.

Page 67: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

54

b) Kekurangan Model Pembelajaran Problem Solving

Model pembelajaran problem solvingtidak hanya memiliki

kelebihan, tetapi juga memiliki kekurangan, yaitu:

(1) memerlukan cukup banyak waktu;

(2) melibatkan lebih banyak orang;

(3) dapat merubah kebiasaan peserta didik belajar dengan

mendengarkan dan menerima informasi dari guru;

(4) dapat diterapkan secara langsung, yaitu untuk memecahkan

masalah;

(5) beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan

metode ini;

(6) memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan

dengan metode pembelajaran yang lain,

(7) kesulitan lain yang mungkin dihadapi.

e. Langkah-Langkah Pembelajaran Bahasa dengan Model Problem

Solving

Langkah-langkah pembelajaran adalah tahap-tahap yang

ditempuh dalam proses pembelajaran. Tahapan-tahapan tersebut

dipilih dan ditentukan masing-masing peserta didik sesuai dengan

model dan metode yang digunakan.

1) Tahap Persiapan

Sebelum melakukan pembelajaran, pendidik harus

menyiap-kan materi yang mendukung pembelajaran.

Page 68: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

55

a) Pendidik memberikan materi tentang iklan kepada peserta

didik.

b) Pendidik memberikan naskah/ memutarkan rekaman iklan

layanan masyarakat dari radio Fortuna FM Kutoarjo sebagai

bahan masalah untuk diselesaikan melalui berdiskusi.

2) Kegiatan belajar mengajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, pendidik dituntut harus

mampu mengusai kelas. Hal ini dilakukan agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

a) Pendidik membagi peserta didikmenjadi kelompok-

kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 anak.

b) Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

membaca/ mendengarkan, memahami, dan menginterpretasi

makna iklan layanan masyarakat dari radio Fortuna FM

Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

c) Pendidik mempertanyakan mengenai kesulitan yang dihadapi

peserta didik saat berdiskusi

d) Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi mengenai iklan dan

makna yang terdapat dalam iklan layanan masyarakat dari

radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

Page 69: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

56

3) Menutup kegiatan belajar mengajar

Dalam tahap ini, pendidik menyimpulkan materi yang

telah disampaikan agar peserta didik mengetahui dan menerima

materi dengan baik.

f. Sumber Belajar

Sumber belajar menurut Majid (2013: 170) diartikan sebagai

segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang

mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta

didik untuk melakukan proses belajar sebagai perwujudan dari

kurikulum guna mewujudkan perubahan tingkah laku.

1) Sumber belajar

a) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Bahasa

Indonesia: Ekspresi diri dan Akademik SMA/MA/SMA/MAK

Kelas XII Semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan.

b) Pujiyanto. 2013. Iklan Layanan Masyarakat. Yogyakarta: CV.

ANDI OFFSET.

c) Sugono, Dendy, dkk. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Pusat Bahasa. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama

2) media cetak: naskah iklan layanan masyarakat;

3) media elektronik: LCD, internet;

4) lingkungan: alam, sosial, budaya, manusia, masyarakat, dan

sebagainya.

Page 70: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

57

g. Waktu

Waktu yang digunakan dalam pembelajaran dapat diatur sesuai

dengan kelulusan dan kedalaman materi. Seorang pendidik harus bisa

mengatur dan menggunakan waktu yang tepat dengan kelulusan dan

kedalam materi.

Dalam pengajaran iklan layanan masyarakat dari radio Fortuna

FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016, waktu yang digunakan adalah

dua kali pertemuan satu jam pelajaran 45 menit, satu kali pertemuan

dua jam pelajaran 90 menit, jadi dua kali pertemuan memerlukan

waktu 180 menit.

h. Evaluasi

Hamalik (2015:159) menjelaskan bahwa evaluasi hasil belajar

adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan

informasi), pengolahan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat

keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah

melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan.

Dalam kurikulum 2013, pendidik dianjurkan untuk

menggunakan penilaian unjuk kerja, penilaian karakter, dan penilaian

fortofolio. Hubungannya dengan penilaian unjuk kerja Leighbody

mengemukakan eleman-eleman kinerja yang dapat diukur: (1) kualitas

penyelesaian kerja, (2) keterampilan menggunakan alat-alat, (3)

kemampuan menganalisis dan merencanakan prosedur kerja sampai

Page 71: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

58

kecil, (4) kemampuan mengambil keputusan berdasarkan aplikasi

informasi yang diberikan, dan (5) kemampuan membaca,

menggunakan diagram, gambar-gambar, dan simbol-simbol (Mulyasa,

2014: 144-151).

Selanjutnya, selain menggunakan penilaian di atas, penilaian

yang digunakan dalam pembelajaran memahami struktur dan kaidah

teks iklan; dan menginterpretasi makna teks iklan layanan masyarakat

dari radio Fortuna FM Kutoarjo menggunakan tes esai. Nurgiyantoro

menjelaskan bahwa tes esai adalah suatu bentuk pertanyaan yang

menuntut jawaban peserta didik dalam bentuk uraian dengan

menggunakan bahasa sendiri (2010:117).

Page 72: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

59

BAB III

METODE PENENLITIAN

Metode penelitian adalah sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2015:3). Pada bagian ini penulis

membahas mengenai metode yang dilakukan dalam penelitian. Dalam penelitian

ini, penulis menggunakan metode penelitian yang terdiri dari objek penelitian,

fokus penelitian, sumber data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data,

teknik analisis data, dan teknik penyajian hasil analisis data. Rincian dari metode

penelitian dijabarkan sebagai berikut.

a. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah apa yang menjadi sasaran dalam penelitian

(Bungin, 2011: 78). Objek penelitian ini berupa tindak tutur representatif dan

tindak tutur direktif pada iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM

Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

b. Fokus Penelitian

Penelitian kualitatif menghendaki adanya batasan masalah dalam

penelitian. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus.

Penetapan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori

yang telah ada (Sugiyono, 2015: 288). Penelitian ini difokuskan pada tindak

tutur representatif pada iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM

59

Page 73: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

60

Kutoarjo periode tahun 2012-2016, tindak tutur direktif pada radio Fortuna

FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016, dan skenario pembelajaran iklan

layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-

2016 di kelas XII SMA pada pelajaran bahasa Indonesia.

c. Sumber Data

Sumber data adalah benda, hal atau orang tempat peneliti mengamati,

membaca, atau bertanya tentang data (Arikunto, 2010: 88). Sumber data

penelitian ini, yaitu iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM

Kutoarjo periode tahun 2012-2016. Data tersebut berupa tindak tutur yang

terdapat pada iklan layanan masyarakat periode tahun 2012-2016.

d. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam

mengumpulkan data (Arikunto, 2010:134). Instrumen dalam penelitian ini

adalah penulis sendiri sebagai instrumen dibantu dengan buku teori

pragmatik, buku teori tindak tutur, kertas pencacat data beserta alat tulisnya,

dan iklan layanan masyarakat pada radio Fotuna FM Kutoarjo periode tahun

2012-2016. Di bawah ini penulis sajikan kartu pencatat data yang digunakan

untuk mencatat data.

Page 74: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

61

Nomor Nama

ILM

Jenis Tindak Tutur

Representatif

Data

Tuturan

Konteks Fungsi

Tuturan

1.

2.

Nomor Nama

ILM

Jenis Tindak Tutur

Direktif

Data

Tuturan

Konteks Fungsi

Tuturan

1.

2.

e. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian

ini adalah metode observasi. Observasi atau pengamatan adalah kegiatan

keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu

utamanya selain pancaindra yang lain seperti telinga, penciuman, mulut, dan

kulit. Seseorang yang sedang melakukan pengamatan tidak selamanya

menggunakan pancaindra mata saja, tetapi selalu mengaitkan apa yang

dilihatnya dengan apa yang dihasilkan oleh pancaindra lainnya; seperti apa

yang didengar, apa yang dicicipi, apa yang ia cium, bahkan apa yang ia

rasakan dari sentuhan kulitnya (Bungin, 2011: 118).

Selanjutnya, selain menggunakan metode observasi penulis juga

menggunakan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) dan teknik catat.

Teknik Simak Bebas Libat Cakap yaitu peneliti tidak terlibat dalam dialog,

konversasi, atau imbal-wicara. Peneliti tidak bertindak sebagai pembicara

yang berhadapan dengan mitra-wicara atau sebagai pendengar-yang-mitra-

wicara, yang perlu diperhatikan apa yang dikatakan pembicara. Peneliti hanya

sebagai pemerhati yang penuh minat tekun mendengarkan apa yang dikatakan

Page 75: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

62

oleh orang-orang yang hanyut dalam proses dialog (Sudaryanto, 2015: 204).

Agar data yang terkumpulkan lebih akurat, penulis juga menggunakan teknik

catat. Teknik catat merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mencatat data pada kartu data yang segera dilanjutkan dengan

mengklasifikasi (Sudaryanto, 2015: 205).

Langkah-langkah yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data

sebagai berikut ini.

1. Mendengarkan iklan layanan masyarakat radio Fortuna FM Kutoarjo

periode tahun 2012-2016.

2. Menyimak dan mencatat seluruh dialog yang terdapat dalam tuturan iklan

layanan masyarakat radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016

dengan teliti.

3. Mengklasifikasi iklan layanan masyarakat radio Fortuna FM Kutoarjo

periode tahun 2012-2016 berdasarkan tindak tutur representatif dan tindak

tutur direktif.

f. Teknik Analisis Data

Penelitian yang penulis lakukan dalam iklan layanan masyarakat pada

radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016 merupakan penelitian

deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik content analysis atau metode

analisis isi. Barelson berpendapat bahwa content analysis merupakan teknik

penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif, dan kualitatif

Page 76: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

63

tentang memanifestasi komunikasi (Bungin, 2011: 164). Langkah-langkah

yang penulis tempuh dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. mencatat data berupa tuturan yang termasuk dalam tindak tutur

representatif dan tindak tutur direktif dalam iklan layanan masyarakat

pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016;

2. mengelompokan data dan menganalisis data berdasarkan jenis tuturan.

Data berupa tuturan yang termasuk dalam tindak tutur representatif dan

tindak tutur direktif dalam iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna

FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016;

3. data yang sesuai dengan topik penelitian, kemudian diambil dan

dijadikan bahan pembahasan dalam skripsi. Selanjutnya, penulis menarik

simpulan berdasarkan komponen-komponen hasil analisis tersebut.

g. Teknik Penyajian Hasil Analisis

Teknik yang digunakan untuk penyajian hasil analisis data adalah

menggunakan metode informal. Metode informal adalah penyajian hasil

analisis data dengan kata-kata biasa (Sudaryanto, 2015: 241). Dengan

demikian, penulis menyajikan hasil analisis tindak tutur representatif, tindak

tutur direktif dan skenario pembelajarannya iklan layanan masyarakat pada

radio Fortuna FM Kutoarjo periode 2012-2016 di kelas XII SMA dengan

kata-kata biasa tanpa menggunakan tanda dan lambang.

Page 77: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

64

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN DATA

Dalam bab ini penulis memaparkan uraian 1) penyajian data, 2)

pembahasan data, dan 3) skenario pembelajaran iklan layanan masyarakat pada

radio Fortuna FM Kutoarjo dengan materi iklan di kelas XII SMA. Di bawah ini

penulis paparkan 3 hal tersebut.

A. Penyajian Data

Sebelum melakukan analisis, terlebih dahulu, penulis menyajian data-data

tentang 1) tindak tutur representatif dalam iklan layanan masyarakat pada radio

Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016, 2) tindak tutur direktif dalam

iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-

2016, dan 3) Skenario pembelajaran iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna

FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016 di kelas XII SMA. Di bawah ini penulis

sajikan data-data tersebut.

1. Tindak Tutur Representatif

Berdasarkan analisis data penulis menemukan tindak tutur representatif

sebanyak 23 tuturan, yang terbagi menjadi menyatakan 6 tuturan, mengakui 3

tuturan, mengemukakan pendapat 3 tuturan, dan memberitahukan 11 tutuan. Di

bawah ini penulis paparkan data tersebut.

64

Page 78: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

65

1.1 Menyatakan

Menyatakan adalah menjelaskan. Tuturan menyatakan adalah tuturan yang

menjelaskan suatu hal kepada mitra tutur. Di bawah ini penulis mengemukakan

beberapa contoh tindak tutur representatif menyatakan yang terdapat dalam iklan

layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

Tabel 1.

Tindak Tutur Representatif Menyatakan

No. Nama ILM Jenis Tindak

Tutur

Represen-

tatif

Data Tuturan Konteks Fungsi

Tuturan

1. Penundaan

Usia Kawin

1. Menyata-

kan

1.1.1 “Perkawin

an dan

kehamilan

usia ideal

bayi lahir

sehat ibu

melahir-

kan

selamat.”

Dituturkan

Narator

wanita

ketika

seorang

Lelaki ingin

mempersun-

ting Wanita

untuk

menikah,

tetapi

Lelaki dan

Wanita

tersebut

mengatakan

jangan

terburu-

buru dan

harus

menunggu

cukup usia.

Tuturan

tersebut

mempu-

nyai

fungsi

menyata-

kan

kepada

orang lain

bahwa

tujuan

perkawin-

an dan

kehamilan

usia ideal,

yaitu agar

bayi sehat

ibu

melahir-

kan

selamat.

Bahaya

Merokok 1.1.2 “Ya anda

benar,

merokok

dapat

menyebab

kan

kanker,

serangan

Ketika

Narator

wanita

bertanya

kepada

pendengar

mengenai

bahaya

Tuturan

tersebut

mem-

punyai

fungsi

menyata-

kan/men-

jelaskan

Page 79: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

66

jantung,

hipotensi,

dan

gangguan

kehamilan

serta

janin.”

yang

ditimbulkan

akibat

merokok

Kemudian,

Narator

lelaki

membenar-

kan

jawaban

pendengar

dan

mengulang

jawaban

tersebut

mengenai

bahaya

yang

ditimbulkan

akibat

merokok.

kepada

oranga lain

tentang

bahaya

akibat

merokok.

Tuturan

tersebut

dituturkan

oleh

Narator

lelaki.

Bencana

Banjir dan

Longsor

1.1.3 “Mak jlep

ning ati

Mas bro,

mak jlep,

sakit hati

ini Mas

bro,

sakit.”

Terjemahan

“tiba-tiba di hati

Mas bro,tiba-tiba

sakit hati ini Mas

bro sakit.”

Ketika Mba

bro sedang

mendengar-

kan berita

proses

evakuasi

keluarga

korban

bencana

banjir. Hati

Mba bro

merasakan

sakit atas

terjadinya

bencana

tersebut.

Tuturan

tersebut

mempu-

nyai

fungsi

menyata-

kan rasa

sakit yang

dirasakan

Mba bro

kepada

orang lain

setelah

mendengar

berita

banjir.

1.2 Mengakui

Mengakui adalah mengaku akan kesalahan. Tuturan mengakui adalah

tuturan yang disampaikan penutur kepada mitra tutur yang berupa pengkuan atas

kesalahan yang pernah dilakukan. Di bawah ini penulis menyajikan contoh tuturan

Page 80: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

67

representatif mengakui dalam iklan layanan masyarakat pada Radio Fortuna FM

Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

Tabel 2.

Tindak Tutur Representatif Mengakui

No. Nama

ILM

Jenis Tindak

Tutur

Represen-

tatif

Data Tuturan Konteks Fungsi

Tuturan

1. Bencana

Banjir dan

Longsor

2. Mengakui 1.2.1 “Nah iku

mergo

awake dewe

iki, sing ora

biso njogo

alam.

Buang

sampah

sembarang-

an, kalen-

kalen podo

didadeke

pelataran

umah,

durung

maneh

nebangi

pohon

tanpo

nantur

anankane

sak

durunge,

rendeng

teko banyu

mbludak,

gununge

podo

gugur.”

Terjemahan

“Nah itu karena

kita ini, yang tidak

bisa menjaga alam.

Membuang sampah

sembarangan,

Dituturkan

Mas bro

kepada Mba

bro saat

Mba bro

bersedih

setelah

mendengar

berita banjir

dan longsor

di berbagai

tempat. Mas

bro

mengakui

bencana

tersebut

akibat ulah

manusia

tidak

terkecuali

mereka

berdua.

Tuturan

tersebut

berfungsi

mengakui

kesalahan

mereka

dan orang

lain

kepada

orang lain

(pendeng-

ar)atas

perilaku-

nya yang

tidak bisa

menjaga

alam

sehingga

terjadi

bencana

banjir dan

tanah

longsor.

Page 81: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

68

selokan-selokan

dijadikan halaman

rumah, belum lagi

menebang pohon

tanpa menanam

bibit sebelumnya,

musim penghujan

tiba air meluap,

gunungnya gugur”.

Global

Warming

1.2.2 “Kusering

menebang

pohon

sembarang-

an,

memakai

kendaraan

bermotor

yang tidak

semesti-

nya”.

Dituturkan

penutur

Aku, Aku

merasa

kehilangan

desanya

yang subur,

sejuk

seperti 10

tahun yang

lalu.

Penutur

Aku

mengakui

perbuatan-

nya yang

menyebab-

kan desanya

berasa

gersang,

panas, dan

polusi

dimana-

mana.

Tuturan

tersebut

berfungsi

mengakui

kesalahan

penutur

Aku

kepada

orang lain

yang telah

menebang

pohon

semba-

rangan dan

memakai

kendaraan

bermotor

yang tidak

semesti-

nya.

Waktu 1.2.3 “Tongkro-

ngan, lama-

lama kok

habis

uangku.

Udah gitu

tugas

sekolahku

engga aku

kerjakan, ya

Tuhan

nyesel aku”.

Dituturkan

seorang

Lelaki saat

ditanya

Narator

lelaki

kegiatan

apa saja

yang

dilakukan

selama

sehari atau

24 jam.

Tuturan

tersebut

berfungsi

mengakui

kesalahan

lelaki

(aku)

kepada

orang lain

atas

perilaku-

nya yang

tidak baik.

Page 82: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

69

Lelaki

tersebut

menjawab

dan

menyesal

karena

menghabis-

kan waktu

untuk

tongkrong-

an.

1.3 Mengemukakan Pendapat

Mengemukakan adalah mengutarakan, sedangkan pendapat adalah pikiran,

anggapan. Tuturan mengemukakan pendapat dapat diartikan penutur

mengutarakan pikiran atau ide kepada lawan tutur. Di bawah ini penulis

menyajikan beberapa contoh tuturan representatif mengemukakan pendapat dalam

iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-

2016.

Tabel 3.

Tindak Tutur Representatif Mengemukakan Pendapat

No. Nama

ILM

Jenis Tindak

Tutur

Repre-

sentatif

Data Tuturan Konteks Fungsi

Tuturan

1. Bahaya

Merokok

3. Mengemu

kakan

Pendapat

1.3.1 “Tidak

ada alasan

untuk

berhenti

merokok,

berhenti-

lah

merokok

sekarang

juga.

Dengan

berhenti

Dituturkan

Narator

lelaki

setelah

Narator

wanita

mengingat-

kan bahwa

bahaya

merokok

bukan

hanya

Tuturan

tersebut

berfungsi

mengemuka

kan

pendapat

bahwa

dengan

berhenti

merokok

berarti telah

mampu

Page 83: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

70

merokok

anda

menjadi

orang

yang

sukses

mengenda

likan diri

anda”.

sekadar

imbauan

saja.

Narator

lelaki

menyuruh

orang lain

untuk

berhenti

merokok.

Narator

lelaki

berpendapat

apabila

seseorang

mampu

berhenti

merokok

berarti

orang

tersebut

sukses

mengendali

kan diri

sendiri.

mengendali

kan diri.

1.3.2 “Dan

memberi

udara

segar bagi

keluarga

anda”.

Narator

lelaki

sebelumnya

berpendapat

tentang

orang yang

dianggap

sukses

karena

mampu

berhenti

merokok.

Kemudian,

Narator

wanita juga

nembahkan

selain

sukses

mengendali

kan diri,

juga

Tuturan

tersebut

berfungsi

memberikan

pendapat

bahwa

dengan

tidak

merokok

berarti telah

memberi

udara segar

bagi

keluarga.

Page 84: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

71

memberi

udara segar

bagi

keluarga

orang

tersebut.

Belajar 1.3.3

Narator wanita:

“Semua kan

teratasi jika kamu

selalu belajar,

belajar, dan

belajar”.

Narator lelaki:

“Belajar belajar

dan belajar”.

Koor narator:

“Secara rutin dan

berkala”.

Seorang

lelaki

bertanya

kepada

sobat

Fortuna

mengenai

belajar apa

yang paling

susah.

Beberapa

sobat

Fortuna

menjawab

sesuai

dengan

kelemahan

masing-

masing.

Kemudian,

Narator

lelaki dan

Narator

wanita

memberikan

pendapat

untuk

mengatasi

kelemahan

tersebut.

Tuturan

tersebut

berfungsi

memberikan

pendapat

kepada

orang lain

cara

mengatasi

kelemahan

belajar mata

pelajaran.

1.4 Memberitahukan

Memberitahukan adalah menyampaikan kabar supaya diketahui. Tuturan

memberitahukan adalah tuturan yang diucapkan penutur untuk menyampaikan

sesuatu kepada mitra tutur agar mitra tutur menjadi tahu. Di bawah ini penulis

Page 85: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

72

menyajikan beberapa contoh tindak tutur representatif memberitahukan yang

terdapat pada iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode

tahun 2012-2016.

Tabel 4.

Tindak Tutur Representatif Memberitahukan

No. Nama

ILM

Jenis Tindak

Tutur

Repre-

sentatif

Data Tuturan Konteks Fungsi

Tuturan

1. DBD 4. Memberi-

tahukan

1.4.1 “Anak

saya Bu

Joko,

badannya

panas,

kulitnya

juga

muncul

binti-

bintik

merah,

Bu”.

Bu Ana

datang ke

rumah Bu

Joko pada

malam hari

dan kondisi

sedang

hujan.

Setelah Bu

Joko

membuka-

kan pintu

Bu Ana

memberita-

hukankan

kondisi

anaknya

kepada Bu

Joko.

Tuturan

tersebut

berfungsi

memberi-

tahukan

kepada

orang lain

bahwa

kondisi

seperti

anak Bu

Ana harus

segera

mendapat

penanga-

nan medis.

Tuturan

tersebut

dituturkan

Bu Ana.

1.4.2 “M yang

pertama

menguras

bak

mandi,

wc, vas

bunga,

dan

tempat

yang

meng-

genang

air.

Narator

menuturkan

tuturan

tersebut

setelah anak

Ibu Ana

badannya

panas dan

kulinya

mucul

bintik-bintik

merah. Ibu

Joko

Tuturan

tersebut

berfungsi

memberita

hukan

kepada

orang lain

menganai

3 cara

untuk

mencegah

terkena

demam

Page 86: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

73

Lakukan

dengan

menyikat

rata

dinding

bagian

dalam,

agar telur

nyamuk

yang

menempel

dapat

lepas dan

tidak

menetas

menjadi

jentik-

jentik

nyamuk.

M yang

kedua

menutup

tempat

penam-

pungan air

dengan

rapat. M

yang

ketiga

mengubur

barang-

barang

bekas

yang dapat

menam-

pung air

dan yang

tidak akan

dimanfaat

kan lagi

sebaiknya

disingkir-

kan”.

memperkira

kan anak

Ibu Ana

terkena

penyakit

demam

berdarah.

berdarah.

Hari

Pahlawan

1.4.3 “10

November

1945,

Seorang

sastrawan

membaca-

Tuturan

tersebut

berfungsi

Page 87: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

74

terjadilah

pertem-

puran

Surabaya

yang

merupa-

kan

peristiwa

bersejarah

perang

antara

pihak

tentara

Indonesia

dan

pasukan

Belanda.

Pertem-

puran

terbesar

dan

terberat

dalam

sejarah

revolusi

nasional

Indonesia,

yang

menjadi

simbol

atas

perlawa-

nan

Indonesia

terhadap

kolonialis

me”.

kan sebuah

puisi

bertema

kepahlawan

an dengan

diiringi

musik

tembakan.

Kemuadian,

setelah

selesai

Narator

menuturkan

tuturan

tersebut

tepat pada

peringatan

hari

pahlawan,

yaitu 10

November.

memberita

hukan

kepada

orang lain

(masyara-

kat) bahwa

tanggal 10

November

sebagai

hari

pahlawan.

Kondom 1.4.4 “Begini

Bang aku

terlambat,

aku

khawatir

Bang”.

Saat Abang

sedang

santai Ibu

menanya-

kan kepada

Abang

apakah

Abang

masih

Tuturan

tersebut

berfungsi

memberita

hukan

orang lain

(Abang)

bahwa Ibu

sudah

Page 88: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

75

sayang atau

tidak.

Setelah Ibu

bertanya

seperti itu,

Ibu

menyampai

kan rasa

khawatirnya

karena Ibu

terlambat

menstruasi.

terlambat

menstru-

asi.

1.4.5 “Istriku la

kawan,

jangan-

jangan dia

hamil lagi,

mana

zaman lagi

susah

tambah

anak repot

lah aku”.

Ketika di

pos ronda

Abang

marah saat

disapa oleh

Lelaki 1.

Abang

masih

terbawa

emosi

karena Ibu

baru saja

menyampai

kan kabar

bahwa Ibu

terlambat

menstruasi.

Abang

khawatir

Ibu hamil

lagi.

Tuturan

tersebut

berfungsi

memberita

hukan rasa

khawatir

Abang

kepada

orang lain

karena

istrinya

terlambat

mens-

truasi.

Abang

khawatir

Ibu hamil.

1.4.6 “Caranya

dampingi

istri

mendapat

kan

layanan

kontra-

sepsi yang

sesuai.

Toh kalau

terjadi

sesuatu

ujung-

Ketika di

pos ronda

Lelaki 1

menyaran-

kan supaya

Abang ikut

KB tetapi ia

membatah.

Kemudian,

Lelaki 2

menyaran-

kan pakai

kondom dan

Tuturan

tersebut

berfungsi

memberita

hukan

kepada

orang lain

mengenai

bagaimana

cara

mengikuti

KB.

Page 89: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

76

ujunnya

kita yang

repot”.

memberita-

hu cara

mengikuti

KB.

2. Tindak Tutur Direktif

Berdasarkan analisis data penulis menemukan tindak tutur direktif

sebanyak 26 tuturan, yang terbagi menjadi menyuruh 8 tuturan, meminta 1

tuturan, menyarankan 9 tuturan, dan mengajak 8 tutuan. Di bawah ini penulis

paparkan data tersebut.

2.1 Menyuruh

Menyuruh adalah memerintah supaya melakukan sesuatu. Tuturan

menyuruh adalah tuturan yang dituturkan penutur agar mitra tutur melakukan

sesuatu sesuai perintah penutur. Di bawah ini penulis sajikan beberapa contoh

tuturan direktif menyuruh yang terdapat pada iklan layanan masyarakat pada radio

Fotuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

Tabel 5.

Tindak Tutur Direktif Menyuruh

No. Nama

ILM

Jenis Tindak

Tutur

Direktif

Data Tuturan Konteks Fungsi

Tuturan

2. Sebelum

Kamu

Makan

1. Menyu-

ruh

2.1.1 “Memotret

makanan

memang

tidak ada

hukumnya,

tapi

sebelum

menyantap

makanan

berdoa itu

Ketika

pagi hari

beberapa

wanita dan

lelaki

sedang

memesan

makanan

di sebuah

warung

Tuturan

tersebut

berfungsi

menyuruh

orang lain

untuk

berdoa

sebelum

makan.

Tuturan

Page 90: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

77

wajib

hukumnya”.

makan.

Seorang

Wanita

sambil

memotret

makanan,

bertanya

kepada

Lelaki,

mengapa

makanan-

nya belum

dimakan.

Kemudian,

Lelaki

tersebut

balik

bertanya

kepada

Wanita

tersebut

dengan

menanya-

kan

apakan

sudah

berdoa.

tersebut di

tuturkan

oleh

Narator

lelaki.

Bahaya

Merokok

2.1.2 “Tidak ada

alasan

untuk

berhenti

merokok,

berhentilah

merokok

sekarang

juga.”

Setelah

Narator

lelaki

menyam-

paikan

bahaya

akibat

merokok.

Narator

lelaki

menyam-

paikan

tuturan

tersebut.

Tuturan

tersebut

berfungsi

menyuruh

orang lain

berhenti

merokok

2.1.3 “Stop

merokok

sekarang

juga”.

Narator

lelaki dan

Narator

wanita

menyam-

Tuturan

tersebut

berfungsi

menyuruh

orang lain

Page 91: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

78

paikan

tuturan

tersebut

setelah

mereka

menyam-

paikan

akibat

merokok

dan

manfaat

apabila

tidak

merokok.

untuk

berhenti

merokok.T

uturan

tersebut

disampai-

kan secara

tegas.

DBD 2.1.4 “Hati-hati

lebih baik

mencegah

dari pada

mengobati.

Lakukan

3M di

lingku-

ngan”.

Setelah

Narator

lelaki

memberita

hukan

penyakit

demam

berdarah,

penyebab

penyakit

demam

berdarah,

dan orang

yang

sudah

terkena

penyakit

demam

berdarah.

Kemudian,

Narator

lelaki

menyuruh

orang lain

melakukan

3M di

lingkung-

an.

Tuturan

tersebut

berfungsi

menyuruh

orang lain

untuk

melakukan

3M di

lingkung-

an agar

terhidar

dari

demam

berdarah.

Page 92: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

79

2.2 Meminta

Meminta adalah berkata-kata supaya diberi atau mendapat sesuatu.

Tuturan meminta adalah tuturan yang disampaikan penutur agar diberi atau

mendapatkan sesuatu dari mitra tutur. Di bawah ini penulis menyajian tuturan

direktif memintayang terdapat dalam iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna

FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

Tabel 6.

Tindak Tutur Direktif Meminta

No. Nama

ILM

Jenis Tindak

Tutur

Direktif

Data Tuturan Konteks Fungsi

Tuturan

2. Sebelum

Kamu

Makan

2. Meminta 2.2.1

Wanita 1:

“rica-rica”

Lelaki 2:

“soto”

Wanita 2:

“Mie ayam”

Lelaki 3:

“Kupat tahu”

Wanita 3:

“aku bakso”

Wanita 4:

“Ayam

goreng”

Lelaki 2:

“es teh”

Wanita 1:

“es buah”

Wanita 2:

“es jeruk”

Lelaki 3:

“kopi naskitel”

Ketika pagi

hari beberapa

lelaki dan

wanita akan

makan di

warung makan.

Lelaki 1

(pelayan)

menanyakan

makan yang

akan dipesan

oleh beberapa

lelaki dan

wanita tadi.

Wanita 1,

Lelaki 2,

Wanita 2,

lelaki 3,

Wanita 3,

Wanita 4

meminta

makanan dan

minuman

sesuai selera

mereka

masing-

masing.

Tuturan

tersebut

berfungsi

untuk

menyampai

kan

permintaan

pembeli

kepada

pelayan

dengan

tujuan agar

pelayan

membawa-

kan

makanan

dan

minuman

yang

diminta

pembeli.

Page 93: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

80

2.3 Menyarankan

Menyarankan adalah memberikan saran. Tuturan menyarankan adalah

tuturan yang disampaikan penutur untuk memberikan saran atau menganjurkan

mitra tutur, tuturan yang disampaikan untuk dipertimbangkan. Di bawah ini

penulis menyajikan beberapa contoh tuturan direktif menyarankan yang terdapat

dalam iklan layanan masyarakat pada radio Foruna FM Kutoarjo periode tahun

2012-2016.

Tabel 7.

Tindak Tutur Direktif Menyarankan

No. Nama

ILM

Jenis Tindak

Tutur

Direktif

Data Tuturan Konteks Fungsi

Tuturan

1. Panundaan

Usia

Kawin

3. Menyaran

kan

2.3.1 “Agar

bahtera kita

indah

selamanya.

Jangan

hamil

cepat-cepat

jangan lahir

rapat-rapat,

agar bayi

lahir sehat

dan ibu

selamat”.

Ketika

seorang

Lelaki

menyam-

paikan

keinginan

nya untuk

memper-

sunting

Wanita,

tetapi

meraka

sepakat

jangan

terburu-

buru dan

menunggu

cukup usia

dulu.

Tujuannya

agar

behtera

mereka

indah

selama-

nya.

Tuturan

tersebut

berfungsi

menyaran-

kan kepada

orang lain

(pendengar)

supaya

jangan

hamil diusia

terlalu

muda dan

jangan

melahirkan

diusia tua

agar bayi

lahir sehat

dan ibu

selamat.

Tuturan

tersebut

dituturkan

bersama

antara lelaki

dan wanita.

Page 94: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

81

2.3.2 “Dua anak

lebih baik”.

Narator

wanita

menyam-

paikan

perkawin-

an dan

kehamilan

usia ideal,

bayi lahir

sehat, ibu

melahir-

kan juga

selamat.

Kemudian,

Narator

lelaki dan

Narator

wanita

menambah

kan saran

mempu-

nyai dua

anak lebih

baik.

Tuturan

tersebut

berfungsi

memberikan

saran

kepada

orang lain

(pendengar)

supaya

memiliki

dua anak

saja.

DBD 2.3.3 “Hati-hati

lebih baik

mencegah

dari pada

meng-

obati”.

Di malam

hari Bu

Ana

datang ke

rumah Bu

Joko

untuk

memberita

hukan

keadaan

anaknya

yang

panas dan

kulitnya

muncul

bintik-

bintik

merah. Bu

Joko

menduga

anak Bu

Ana

Tuturan

tersebut

berfungsi

menyaran-

kan orang

lain

(pendengar)

untuk

berhati hati

agar jangan

sampai

terkena

penyakit

demam

berdarah.

Page 95: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

82

terkena

DBD.

Kemudian,

Narator

lelaki

menyam-

paikan

penyabab

DBD dan

menyaran

kan agar

lebih

berhati-

hati karena

mencegah

lebih baik

dari pada

meng-

obati.

Kondom 2.3.4 “Makanya

KBlah

Bang”.

Ketika di

pos ronda

Abang

masih

terbawa

emosi

ketika

disapa

oleh

Lelaki 1.

Kemudian,

Abang

menyam-

paikan apa

yang

sebenar-

nya yang

sedang

terjadi

pada

dirinya

kepada

Lelaki 1.

Tuturan

tersebut

berfungsi

menyaran-

kan kepada

orang lain

(Abang)

untuk ikut

KB.

2.3.5 “Kalau

pakai

kondom,

makanya

Saat

Abang

tidak

setuju

Tuturan

tersebut

berfungsi

menyaran-

Page 96: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

83

urusan KB

juga urusan

kita”.

apabila ia

ikut KB.

Menurut

Abang KB

adalah

urusan

perempu-

an, Abang

juga tidak

bersedia

kalau

harus

minum pil

KB atau

pasang

spiral.

Kemudian,

Lelaki 2

menyampa

ikan kalau

KB juga

urusan

lelaki dan

tidak harus

minum pil

KB atau

memakai

spiral.

Lalaki 2

menyaran-

kan

memakai

kondom

saja.

kan kepada

orang lain

(Abang)

agar

memakai

kondom

saja. Jadi,

tidak perlu

minum pil

KB atau

memakai

spiral.

2.4 Mengajak

Mengajak adalah meminta supaya turut. Tuturan mengajak adalah tuturan

yang disampaikan penutur untuk meminta supaya mitra tutur turut melakukan

sesuatu yang dituturkan penutur. Di bawah ini penulis menyajikan beberapa

Page 97: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

84

contoh tuturan direktif mengajak yang terdapat dalam iklan layanan masyarakat

pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

Tabel 8.

Tindak Tutur Direktif Mengajak

No. Nama

ILM

Jenis Tindak

Tutur

Direktif

Data Tuturan Konteks Fungsi

Tuturan

2. Bencana

Banjir dan

Longsor

4. Mengajak 2.4.1 “Mari kita

lakukan

dari hal

yang

kecil,

mem-

buang

sampah

pada

tempat-

nya, tidak

di-

sembarang

tepat;

kerja bakti

rutin

member-

sihkan

selokan,

kali,

maupun

sungai di

daerah

sekitar

kita;

galakkan

kembali

sistem

reboisasi

baik di

hutan

maupun

pemukim-

an”.

Dituturkan

oleh

Narator

wanita.

Tuturan

tersebut

disampai-

kan setelah

Mas bro

mengakui

perbuatan

manusia

yang tidak

bisa

menjaga

alam.

Tuturan

tersebut

berfungsi

mengajak

orang lain

untuk tidak

membuang

sampah

sembarang-

an,

membersih-

kan

lingkungan,

dan

mengalak-

kan

reboisasi

agar tidak

terjadi

bencana

banjir dan

longsor.

2.4.2 “Ya wes

lha Mas

Ketika Mba

bro merasa

Tuturan

tersebut

Page 98: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

85

bro ndang

gugur

gunung

wae,

sambatan,

ngresiki

kalen-

kalen seng

mampet.”

Terjemahan

“Ya sudahlah

Mas bro, ayo

kerja bakti, saling

membantu,

membersihkan

selokan-selokan

yang tersumbat”.

sedih

dengan

kejadian

banjir dan

longsor

yang terjadi

di beberapa

tempat.

Kemudian,

Mas bro

menyampai

kan bahwa

banjir dan

lonsor

akibat ulah

manusia

yang tidak

dapat

menjaga

alam.

Setelah

mengetahui

penyebab

banjir Mba

bro

mengajak

Mas bro

kerja bakti.

berfungsi

untuk

mengajak

orang lain

untuk

melakukan

kegiatan

kerja bakti,

saling

membantu

membersih-

kan selokan

yang

tersumbat.

DBD 2.4.3 “Ayo Bu

kita antar

ke rumah

sakit

saja.”

Ketika Bu

Ana datang

ke rumah

Bu Joko

memberita-

hukan

keadaan

anaknya

yang sedang

sakit.

Tuturan

tersebut

berfungsi

mengajak

orang lain

untuk

segera

membawa

anaknya ke

rumah sakit

agar segera

mendapat

pertolong-

an.

2.4.4 “Ayo

lakukan

3M di

lingkung-

Setelah

anak Ibu

Joko

mengalami

Tutran

tersebut

berfungsi

mengajak

Page 99: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

86

an dan

rumah

kita.”

gejala

penyakit

deman

berdarah.

3M cara

yang dapat

dilakukan di

lingkungan

dan rumah

untuk

mencegah

terkena

DBD.

orang lain

(pendengar)

untuk

melakukan

3M di

lingkungan

dan rumah

agar tidak

terkena

penyakit

DBD.

3. Skenario Pembelajaran Iklan Layanan Masyarakat pada Radio Fortuna

FM Kutoarjo Periode Tahun 2012-2016 di Kelas XII SMA.

Pembelajaran bahasa di kelas XII SMA telah dimuat dalam silabus

pada kompetensi dasar tertentu. Skenario pembelajaran iklan layanan

masyarakat pada radio Fortuna FM periode tahun 2012-2016 di kelas XII

SMA disesuaikan dengan kurikulum 2013. Penulis menyajikan skenario

pembelajarannya sebagai berikut.

a. Kompetensi Inti

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevalusi

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

Page 100: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

87

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah

konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari

yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta

bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu

menggunakan metode sesuai kaidah.

b. Kompetensi Dasar

KD 3.1 : Memahami struktur dan kaidah teks iklan, baik secara

lisan maupun tulisan

KD 4.1 : Menginterpretasi makna teks iklan, baik secara lisan

maupun tulisan.

c. Indikator

Penulis menyampaikan indikator dalam penulisan ini, sebagai berikut.

1. Memahami struktur dan kaidah teks iklan.

2. Menafsirkan/ menginterpretasimakna tuturan teks iklan layanan

masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

3. Mengoreksi dan menyimpulkan makna tuturan teks iklan layanan

masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

d. Tujuan Pembelajaran

Penulis menyampaikan tujuan pembelajaran dalam penulisan ini, sebagai

berikut.

1. Peserta didik mampu memahami struktur dan kaiah teks iklan.

Page 101: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

88

2. Peserta didik mampu menafsirkan/ menginterpretasi makna tuturan

teks iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode

tahun 2012-2016.

3. Peserta didik mampu mengoreksi dan menyimpulkan makna tuturan

teks iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode

tahun 2012-2016.

e. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran merupakan hal yan sangat penting yang wajib

dikuasai oleh seorang pendidik. Materi yang disampaikan dalam

pembelajaran bahasa di kelas XII SMA adalah materi mengenai struktur

dan kaidah teks iklan; dan iklan layanan masyarakat.

f. Metode Pembelajaran

Penulis menggunakan beberapa metode pembelajaran antara lain:

1. metode ceramah;

2. metode tanya jawab;

3. metode diskusi;

4. model problem solving.

g. Langkah-Langkah Kagiatan Pembelajaran

Pendidik melaksanakan pembelajaran iklan layanan masyarakat

pada pertemuan pertama membutuhkan alokasi waktu 2x45 menit. Dalam

pembelajarannya, pendidik melakukan kegiatan sebagai berikut.

1. Pendidik menyampaikan materi mengenai struktur dan kaidah teks

iklan.

Page 102: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

89

2. Pendidik mengajak peserta didik untuk mencermati iklan layanan

masyakarat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016

yang sudah berbentuk teks.

Pada pertemuan kedua, pendidik menggunakan waktu 2X45 menit

dengan kegiatan sebagai berikut.

1. Pendidik mengulang materi yang sudah disampaikan di pertemuan

pertama.

2. Pendidik memberi tugas kepada peserta didik untuk menafsirkan

makna iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo

periode tahun 2012-2016.

3. Pendidik dan peserta didik mengoreksi hasil pekerjaan dan

menyimpulkan makna iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna

FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

h. Sumber Belajar

Sumber belajar yang digunakan penulis berupa:

1. sumber belajar

a) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Bahasa

Indonesia: Ekspresi diri dan Akademik SMA/MA/SMA/MAK Kelas

XII Semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

b) Pujiyanto. 2013. Iklan Layanan Masyarakat. Yogyakarta: CV.

ANDI OFFSET.

c) Sugono, Dendy, dkk. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Page 103: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

90

2. media cetak: naskah iklan layanan masyarakat;

3. media elektronik: LCD, internet;

4. lingkungan: alam, sosial, budaya, manusia, masyarakat.

5. Waktu

Dalam pembelajaraniklan layanan masyarakat dari radio Fortuna

FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016, waktu yang digunakan adalah dua

kali pertemuan satu jam pelajaran 45 menit, satu kali pertemuan dua jam

pelajaran 90 menit, jadi dua kali pertemuan memerlukan waktu 180 menit.

6. Evalusai Pembelajaran

Dalam melakukan penilaian pendidik menggunakan penilaian unjuk

kerja, penilaian karakter, dan penilaian fortofolio. Selain itu,dalam

pembelajaran memahami struktur dan kaidah teks iklan; dan

menginterpretasi makna teks iklan layanana masyarakat dari radio Fortuna

FM Kutoarjo periode tahun 2012-2106 penulis juga menggunakan

penilaian tes esai.

B. Pembahasan Data

Tindak tutur adalah kegiatan bertutur atau menyampaikan tuturan kepada

mitra tutur dengan maksud tertentu. Analisis tindak tutur dalam skripsi ini

memusatkan pada tindak tutur representatif dan tindak tutur direktif menurut

Searle. Searle (1969) mengkategorikan tindak tutur menjadi lima jenis, yaitu

representatif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklarasi (Rustono, 1999: 37). Di

Page 104: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

91

bawah ini penulis paparkan pembahasan data dari tindak tutur representatif dan

tindak tutur direktif.

1. Tindak Tutur Representatif

Tindak tutur representatif adalah tindak tutur yang ujarannya dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam penelitian ini penulis menemukan

tindak tutur representatif berupa menyatakan, mengakui, mengemukakan

pendapat, dan memberitahukan yang terdapat dalam iklan layanan masyarakat

pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode 2012-2016. Di bawah ini penulis

menjelaskan tindak tutur tersebut.

1.1 Menyatakan

Menyatakan adalah menjelaskan. Tuturan menyatakan adalah tuturan yang

menjelaskan suatu hal kepada mitra tutur. Penulis menemukan 6 tuturan yang

termasuk ke dalam tindak tutur representatif menyatakan. Penulis paparkan data

nomor 1.1.1, 1.12, 1.1.3. Data yang berupa tindak tutur representatif menyatakan

penulis jelaskan sebagai berikut.

“Perkawinan dan kehamilan usia ideal bayi lahir sehat ibu

melahirkan selamat.”

Konteks pada tuturan di atas, ketika seorang Lelaki ingin mempersunting

seorang Wanita untuk dinikahi, tetapi mereka sepakat untuk tidak terburu-buru

dan harus menunggu cukup usia dulu. Tuturan di atas merupakan tuturan

representatif menyatakan. Tuturan representatif menyatakan tersebut digunakan

oleh Narator wanita untuk membenarkan tuturan seorang Lelaki dan seorang

Wanita dalam iklan tersebut, yaitu jangan terburu-buru dan harus menunggu

cukup usia terlebih dahulu ketika seorang lelaki akan mempersunting wanita.

Page 105: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

92

Tuturan yang termasuk tindak tutur repesentatif menyatakan tersebut

ditunjukkan oleh tuturan Narator wanita “Perkawinan dan Kehamilan usia

ideal bayi lahir sehat ibu melahirkan selamat”. Tuturan representatif

menyatakan tersebut dimaksudkan oleh Narator wanita untuk menyatakan tujuan

dari tuturan lelaki dan wanita dalam iklan tersebut. Kebenaran tuturan Narator

wanita dapat dibuktikan dalam kenyataan bahwa dengan perkawinan dan

kehamilan diusia yang ideal bayi lahir sehat ibu melahirkan selamat. Berbeda

dengan perkawinan dan kehamilan diusia yang masih muda atau terlalu tua

kemungkinan dapat menyebabkan resiko yang berbahaya. Tuturan tersebut

berfungsi menyatakan kebenaran kepada orang lain bahwa tujuan perkawinan dan

kehamilan usia ideal, yaitu agar bayi sehat ibu melahirkan selamat. Tindak tutur

representatif menyatakan juga terdapat dalam tuturan berikut ini.

“Ya anda benar, merokok dapat menyebabkan kanker, serangan

jantung, hipotensi, dan gangguan kehamilan serta janin.”

Konteks tuturan di atas, yaitu ketika Narator wanita bertanya kepada

pendengar mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat merokok. Kemudian,

Narator lelaki membenarkan jawaban pendengar dan mengulang jawaban tersebut

mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat merokok.

Tuturan di atas merupakan tuturan representatif menyatakan. Tuturan

tersebut termasuk dalam tindak tutur representatif menyatakan karena berisi

pernyataan tentang bahaya akibat merokok. Tuturan tersebut digunakan oleh

Narator lelaki untuk membenarkan jawaban orang lain atas pertanyaan dari

Narator wanita tentang bahaya merokok. Tuturan yang termasuk tindak tutur

representatif menyatakan tersebut ditunjukkan oleh tuturan Narator lelaki

Page 106: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

93

“…merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, hipotensi, dan

gangguan kehamilan serta janin.” Tindak tutur representatif menyatakan

tersebut dimaksudkan oleh Narator lelaki untuk menyatakan kebenaran atas

jawaban orang lain (pendengar) terkait pertanyaan dari Narator wanita. Kebenaran

tuturan Narator lelaki tersebut dapat dibuktikan di tuturan selanjutnya dalam iklan

tersebut, yaitu jawaban “ya,…” dari Narator wanita. Tuturan di bawah ini juga

termasuk dalam tindak tutur representatif menyatakan. Penulis jelaskan sebagai

berikut.

“Mak jlep ning ati Mas bro, mak jlep, sakit hati ini Mas bro, sakit.”

Terjemahan

“Tiba-tiba di hati Mas bro, tiba-tiba sakit hati ini Mas bro sakit.”

Konteks tuturan di atas, yaitu ketika Mba bro sedang mendengarkan berita

proses evakuasi keluarga korban bencana banjir. Hati Mba bro merasakan sakit

atas terjadinya bencana tersebut. Saat itu juga, Mba bro menyampaikan rasa sakit

hatinya kepada Mas bro.

Tuturan di atas merupakan tuturan representatif menyatakan. Tuturan

tersebut termasuk dalam tindak tutur representatif menyatakan karena tuturan

tersebut berisi pernyatakan bahwa hati Mba bro merasa sakit setelah mendengar

berita evakuasi korban bencana banjir. Tuturan yang termasuk tindak tutur

representatif menyatakan ditunjukkan oleh Mba bro “Mak jlep ning ati Mas bro,

mak jlep, sakit hati ini Mas bro, sakit”. Tuturan tersebut diterjemahkan ke dalam

bahasa Indonsia menjadi “Tiba-tiba di hati Mas bro, tiba-tiba sakit hati ini

Mas bro, sakit”. Tindak tutur representatif menyatakan tersebut dimaksudkan

Page 107: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

94

Mba bro untuk menyatakan rasa sakit hatinya atas terjadinya bencana banjir.

Pernyataan Mba bro tersebut disampaikan langsung kepada Mas bro. Kebenaran

tuturan Mba bro dapat dibuktikan melalui kenyataan bahwa memang saat itu di

berita banyak memberitakan bencana banjir dan tanah longsor di berbagai tempat

sehingga membuat hati Mba bro ikut merasakan sakit. Mba bro menggambarkan

rasa sakit hatinya seperti tertusuk benda secara tiba-tiba. Fungsi tuturan tersebut

adalah menyatakan rasa sakit yang dirasakan Mba bro kepada orang lain. Mba bro

seperti ikut mengalami bencana tersebut.

Hasil penelitian penulis tentang tindak tutur representatif menyatakan

yang telah diuraikan di atas berbeda dengan hasil penelitian Mujianto (2012).

Dalam penelitiannya, Mujianto membahas tentang, pemakaian tuturan imperatif

calon guru dalam interaksi belajar-mengajar pada pembelajaran mikrodi fakultas

keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang menemukan

maksud menyatakan, tetapi dalam tuturan imperatif. Maksud menyatakan tersebut

digunakan calon guru di awal pembelajaran mikro saat menerapkan siasat

menyiapkan mental untuk menimbulkan minat serta pemusatan perhatian siswa

terhadap apa yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar-mengajar. Sementara itu,

penulis dalam penelitian ini menemukan maksud menyatakan, tetapi dalam

tuturan representatif yang terdapat dalam iklan layanan masyarakat radio Fortuna

FM Kutiarjo periode tahun 2102-2106.

Page 108: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

95

1.2 Mengakui

Mengakui adalah mengaku akan kesalahan. Tuturan mengakui adalah

tuturan yang disampaikan penutur kepada mitra tutur yang berupa pengakuan atas

kesalahan yang pernah dilakukan. Penulis menemukan 3 tindak tutur representatif

mengakui dalam iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo

periode tahun 2012-2016. Di bawah ini penulis jelaskan data tersebut.

“Nah iku mergo awake dewe iki, sing ora biso njogo alam. Buang

sampah sembarangan, kalen-kalen podo didadeke pelataran umah,

durung maneh nebangi pohon tanpo nantur anankane sak durunge,

rendeng teko banyu mbludak, gununge podo gugur.”

Terjemahan

“Nah itu karena kita ini, yang tidak bisa menjaga alam. Membuang

sampah sembarangan, selokan-selokan dijadikan halaman rumah,

belum lagi menebang pohon tanpa menanam bibit sebelumnya,

musim penghujan tiba air meluap, gunungnya gugur”.

Konteks tuturan di atas di tuturkan Mas bro kepada Mba bro saat Mba bro

bersedih setelah mendengar berita banjir dan longsor di berbagai tempat. Mas bro

mengakui bencana tersebut akibat ulah manusia tidak terkecuali mereka berdua.

Tuturan tersebut merupakan tuturan representatif mengakui. Tuturan tersebut

digunakan oleh Mas bro untuk menanggapi pernyataan Mba bro “Iki lho beritanya

miris banget, disana sini banjir, belum lagi tanah longsor, sedih hati ini”. Tuturan

representatif mengakui ditunjukkan oleh tuturan Mas bro“Nah iku mergo awake

dewe iki, sing ora biso njogo alam. Buang sampah sembarangan, kalen-kalen

podo didadeke pelataran umah, durung maneh nebangi pohon tanpo nantur

anakane sak durunge, rendeng teko banyu mbludak, gununge podo gugur”.

Tuturan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “Nah itu

karena kita ini, yang tidak bisa menjaga alam. Membuang sampah

Page 109: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

96

sembarangan, selokan-selokan dijadikan halaman rumah, belum lagi

menebang pohon tanpa menanam bibit sebelumnya, musim penghujan tiba

air meluap, gunungnya gugur.”

Tuturan representatif mengakui tersebut dimaksudkan oleh Mas bro

sebagai bentuk pengakuan kepada Mba bro atas kesalahan yang dilakukan

manusia termasuk mereka berdua sehingga menyebabkan bencana banjir dan

longsor. Kebenaran pengakuan Mas bro dapat dibuktikan di tuturan selanjutnya

yang dituturkan Narator wanita, yaitu “kejadian banjir dan tanah longsor tidak

lain akibat dari diri kita sendiri”. Tuturan representatif mengakui tersebut

berfungsi mengakui kepada orang lain atas kesalahan yang dilakukan manusia

termasuk mereka berdua sehingga menyebabkan bencana banjir dan tanah

longsor. Tuturan di bawah ini juga termasuk tindak tutur representatif mengakui.

Penulis jelaskan sebagai berikut.

“Kusering menebang pohon sembarangan, memakai kendaraan

bermotor yang tidak semestinya”.

Konteks tuturan di atas ketika penutur merasa kehilangan desanya yang

subur, sejuk seperti 10 tahun yang lalu. Penutur Aku mengakui perbuatannya yang

menyebabkan desanya berasa gersang, panas, dan polusi dimana-mana.

Tuturan tersebut merupakan tuturan representatif mengakui. Tuturan

tersebut termasuk tindak tutur representatif mengakui karena tuturan tersebut

berisi pengakuan Aku setelah desanya tidak seperti sepuluh tahun yang lalu, yakni

subur dan sejuk. Tuturan representatif mengakui tersebut ditunjukkan oleh

tuturan Aku, “Kusering menebang pohon sembarangan, memakai kendaraan

Page 110: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

97

bermotor yang tidak semestinya.” Tuturan representatif mengakui tersebut

disampaikan oleh penutur Aku dengan alasan bahwa desanya yang sekarang

berasa gersang, panas, dan polusi dimana-mana. Tuturan representatif mengaku

itersebut dimaksudkan Aku sebagai bentuk pengakuan atas kesalahan yang pernah

dilakukan, yaitu menebang pohon sembarangan dan memakai kendaraan bermotor

yang tidak semestinya. Kebenaran tuturan tersebut dapat dibuktikan dengan sikap

semangat Aku untuk mengembalikan desanya seperti sepuluh tahun yang lalu.

Tuturan di bawah ini juga termasuk tindak tutur representaif mengakui. Penulis

jelaskan sebagai berikut.

“Tongkrongan, lama-lama kok habis uangku. Udah gitu tugas

sekolahku engga aku kerjakan, ya Tuhan nyesel aku”.

Konteks tuturan tersebut, yaitu saat seorang Lelaki ditanya oleh Narator

lelaki mengenai kegiatan apa saja yang dilakukan selama sehari atau 24 jam.

Tuturan tersebut merupakan tuturan representatif mengakui. Tuturan tersebut

termasuk dalam tindak tutur representatif mengakui karena berisi pengakuan

Lelaki mengenai kegiatan yang dilakukan dalam sehari. Tuturan yang termasuk

tindak tutur representatif mengakui ditunjukkan oleh tuturan Lelaki

“Tongkrongan lama-lama kok habis uangku, udah gitu tugas sekolahku

engga aku kerjakan, Ya Tuhan nyesel aku”. Tuturan tersebut dimaksudkan

Lelaki bahwa ia mengakui kegiatan yang dilakukan dalam sehari, yaitu

tongkongan, dan tugas sekolah juga tidak dikerjakan. Kebenaran tuturan tersebut

dapat diperoleh dari kenyataan bahwa Lelaki menyesel telah melakukan kesalahan

tersebut. Lelaki tersebut sampai merasa dirinya seperti katak dalam tempurung

Page 111: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

98

dan takut mengambil langkah besar. Fungsi tuturan tersebut adalah mengakui atas

kesalahan yang dilakukan Aku kepada orang lain.

1.3 Mengemukakan Pendapat

Mengemukakan adalah mengutarakan, sedangkan pendapat adalah

pikiran. Tuturan mengemukakan pendapat dapat diartikan penutur mengutarakan

pikiran atau ide kepada lawan tutur. Di dalam penelitian ini penulis menemukan 3

tuturan yang termasuk ke dalam tindak tutur representatif mengemukakan

pendapat yang terdapat dalam iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM

Kutoarjo periode tahun 2012-2016. Di bawah ini penulis jelaskan data tersebut.

“Tidak ada alasan untuk berhenti merokok, berhentilah merokok

sekarang juga. Dengan berhenti merokok anda menjadi orang yang

sukses mengendalikan diri anda”.

Konteks tuturan tersebut disampaikan oleh Narator lelaki setelah

Narator wanita mengingatkan bahwa bahaya merokok bukan hanya sekadar

imbauan saja. Narator lelaki menyuruh orang lain untuk berhenti merokok.

Narator lelaki berpendapat apabila seseorang mampu berhenti merokok berarti

orang tersebut sukses mengendalikan diri sendiri.

Tuturan tersebut merupakan tuturan representatif mengemukakan

pendapat. Tuturan tersebut termasuk dalam tindak tutur representatif

mengemukakan pendapat karena tuturan tersebut berisi pendapat Narator lelaki.

Tuturan yang termasuk tindak tutur representatif mengemukakan pendapat

ditunjukkan oleh tuturan Narator lelaki “dengan berhenti merokok ada menjadi

orang sukses mengendalikan diri anda”. Narator Lalaki berpendapat bahwa

Page 112: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

99

dengan berhenti merokok orang tersebut menjadi orang yang sukses

mengendalikan diri sendiri. Karena orang yang sudah ketagihan merokok, orang

tersebut sulit untuk berhenti merokok. Selain itu, bahaya yang ditimbulkan akibat

merokok sangat banyak. Atas dasar itu, Narator lelaki mengemukakan pendapat

tersebut dengan tujuan agar orang yang merokok mampu menghentikan kebiasaan

merokoknya. Di bawah ini juga merupakan tuturan tindak tutur representatf

mengemukakan pendapat.

“Dan memberi udara segar bagi keluarga anda”.

Konteks tuturan di atas diawali dari Narator lelaki yang berpendapat

tentang orang yang dianggap sukses karena mampu berhenti merokok. Kemudian,

Narator wanita juga menambahkan pendapat, selain sukses mengendalikan diri,

juga memberi udara segar bagi keluarga orang tersebut.

Tuturan di atas merupakan tuturan representatif mengemukakan

pendapat. Tuturan tersebut termasuk dalam tindak tutur representatif

mengemukakan pendapat karena berisi pendapat dari Narator wanita. Tuturan

tersebut digunakan oleh Narator wanita untuk menambah pendapat dari Narator

lelaki tentang manfaat berhenti merokok. Tuturan yang termasuk tindak tutur

representatif mengemukakan pendapat adalah “dan memberi udara segar bagi

keluarga anda”. Dalam tuturan tersebut Narator wanita menambah pendapat dari

Narator Lalaki, yaitu dengan berhenti merokok juga memberi udara segar bagi

keluarga”. Melalui pendapat Narator wanita tersebut, diharapkan orang yang

merokok berhenti dari kebiasaan merokok. Kebenaran tuturan tersebut dapat

dilihat dari kenyataan bahwa memang dengan tidak merokok berarti udara

Page 113: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

100

menjadi bersih dan segar. Tuturan tersebut berfungsi menyampaikan pendapat

kepada orang lain bahwa dengan berhenti merokok berarti memberikan udara

bersih dan segar bagi keluarga. Tuturan berikut ini merupakan tuturan

representatif mengemukakan pendapat.

Narator wanita:

“Semua kan teratasi jika kamu selalu belajar, belajar, dan belajar”.

Narator lelaki:

“Belajar belajar dan belajar”.

Koor narator:

“Secara rutin dan berkala.”

Konteks tuturan tersebut, yakni ketika seorang Lelaki bertanya kepada

sobat Fortuna mengenai belajar apa yang paling sulit. Beberapa sobat Fortuna

menjawab sesuai dengan kelemahan masing-masing. Kemudian, Narator lelaki

dan Narator wanita memberikan pendapat untuk mengatasi kelemahan tersebut.

Tuturan tersebut merupakan tuturan representatif mengemukakan

pendapat. Tuturan representatif mengemukakan pendapat tersebut digunakan

Narator wanita dan Narator lelaki saat mereka mengetahui jawaban sobat Fortuna

mengenai mata pelajaran yang sulit dipelajari. Tuturan tersebut termasuk tindak

tutur representatif mengungkapkan pendapat karena tuturan tersebut berisi

pendapat dari Narator wanita dan Narator lelaki tentang mengatasi kesulitan

belajar yang dialami oleh sobat Fortuna. Mereka berpendapat bahwa untuk

mengatasi kesulitan belajar ilmu pelajaran tertentu sobat Fortuna harus terus

belajar secara rutin dan berkala. Tuturan tersebut berfungsi memberikan pendapat

kepada orang lain, melalui pendapat tersebut, diharapkan orang lain menerapkan

solusi tersebut sehingga apa yang menjadi kelemahannya dalam belajar dapat

teratasi.

Page 114: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

101

1.4 Memberitahukan

Memberitahukan adalah menyampaikan kabar supaya diketahui.

Tuturan memberitahukan adalah tuturan yang diucapkan penutur untuk

menyampaikan sesuatu kepada mitra tutur agar mitra tutur menjadi tahu. Penulis

menemukan 11 tuturan yang termasuk dalam tindak tutur representatif

memberitahukan yang terdapat pada iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna

FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016. Penulis memaparkan data nomor 1.4.1,

1.4.2, 1.4.3, 1.4.4, 1.4.5, 1.4.6. Untuk 5 data yang belum dipaparkan, penulis

mencantumkan dalam lampiran. Di bawah ini, penulis jelaskan data tersebut.

“Anak saya Bu Joko, badannya panas, kulitnya juga muncul

bintik-bintik merah, Bu”.

Konteks tuturan tersebut, yaitu Bu Ana datang ke rumah Bu Joko pada

malam hari dan kondisi sedang hujan. Setelah, Bu Joko membukakan pintu Bu

Ana memberitahukankan kondisi anaknya kepada Bu Joko.

Tuturan tersebut merupakan tuturan representatif memberitahukan.

Tuturan, “Anak saya Bu Joko, badannya panas, kulitnya juga muncul bintik-

bintik merah Bu” digunakan oleh Bu Ana untuk memberitahukan keadaan

anaknya kepada Bu Joko. Bu Ana berharap setelah Ia memberitahukan keadaan

anaknya kepada Bu Joko, Bu Ana mendapatkan informasi mengenai penyakit

yang menyerang anaknya. Kebenaran tuturan tersebut dapat dibuktikan dari

kenyataan bahwa memang anak Bu Ana mengalami gejala panas dan kulitnya

muncul bintik merah dan Bu Joko mengajak Bu Ana untuk membawa anaknya ke

rumah sakit. Tuturan representatif memberitahukan tersebut berfungsi untuk

Page 115: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

102

memberitahukan kepada orang lain bahwa gejala yang muncul pada anak Bu Ana

sebagai tanda penyakit demam berdarah. Tuturan representatif memberitahukan

juga terdapat pada kutipan berikut ini.

“M yang pertama menguras bak mandi, wc, vas bunga, dan tempat

yang menggenang air. Lakukan dengan menyikat rata dinding

bagian dalam, agar telur nyamuk yang menempel dapat lepas dan

tidak menetas menjadi jentik-jentik nyamuk. M yang kedua

menutup tempat penampungan air dengan rapat. M yang ketiga

mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air dan

yang tidak akan dimanfaatkan lagi sebaiknya disingkirkan”.

Konteks tuturan di atas, yaitu setelah anak Ibu Ana mengalami gejala

badannya panas dan kulitnya mucul bintik-bintik merah. Ibu Joko memperkirakan

anak Ibu Ana terkena penyakit demam berdarah. Kemudian, Narator lelaki

menyampaikan tuturan tersebut.

Tuturan tersebut merupakan tuturan representatif memberitahukan.

Tuturan tersebut termasuk tuturan representatif memberitahukan karena tuturan

tersebut berisi informasi untuk diberitahukan kepada orang lain mengenai 3M

yang perlu dilakukan di lingkungan rumah. Tuturan representatif memberitahukan

tersebut digunakan oleh Narator Lalaki untuk memberitahuan orang lain mengenai

langkah-langkah melakukan 3M. Tuturan tersebut berfungsi untuk

memberitahukan kepada orang lain langkah 3M yang perlu dilakukan untuk

menjaga kebersihan lingkuangan agar tidak terkena penyakit demam berdarah.

Melalui tuturan tersebut, orang lain menjadi mengetahui langkah-langkah menjaga

lingkungan agar terhindar dari penyakit demam berdarah. Di bawah ini juga

merupakan tuturan representatif memberitahukan.

“10 November 1945, terjadilah pertempuran Surabaya yang

merupakan peristiwa bersejarah perang antara pihak tentara

Page 116: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

103

Indonesia dan pasukan Belanda. Pertempuran terbesar dan

terberat dalam sejarah revolusi nasional Indonesia, yang menjadi

simbol atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme”.

Konteks tuturan tersebut, yakni seorang sastrawan membaca sebuah

puisi bertema kepahlawanan dengan diiringi musik tembakan. Kemudian, setelah

selesai membacakan puisi Narator wanita menuturkan tuturan tersebut.

Tuturan tersebut merupakan tuturan representatif memberitahukan.

Tuturan tersebut termasuk dalam tindak tutur representatif memberitahukan

karena dalam tuturan tersebut berisi informasi tentang sejarah pada tanggal 10

November 1945. Melalui tuturan tersebut, orang lain menjadi mengetahui sejarah

ditetapkannya hari pahlawan. Tuturan tersebut berfungsi memberitahukan orang

lain (masyarakat) sejarah ditetapkannya hari pahlawan dan tanggal 10 November

sebagai hari pahlwan. Kebenaran tuturan Narator wanita dapat dibuktikan dari

kenyataan bahwa memang benar setiap tanggal 10 November bangsa Indonesia

memperingati hari pahlawan. Tuturan representatif memberitahukan juga terdapat

pada kutipan berikut.

“Begini Bang aku terlambat, aku khawatir Bang”.

Konteks tuturan tersebut, yaitu saat Abang sedang santai Ibu

menanyakan kepada Abang apakah Abang masih sayang atau tidak. Setelah Ibu

bertanya seperti itu, ibu menyampaikan rasa khawatirnya karena Ibu terlambat

menstruasi. Tuturan tersebut merupakan tuturan representatif memberitahukan.

Tuturan tersebut termasuk tindak tutur representatif memberitahukan karena

tuturan tersebut digunakan oleh Ibu untuk memberitahukan bahwa Ibu terlambat

menstruasi. Sebelum ibu memberitahukan kepada Abang, terlebih dahulu Ibu

Page 117: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

104

bertanya kepada Abang “Abang masih sayang kan?” Ibu bertanya demikian

karena ibu khawatir hamil lagi. Kebenaran tuturan Ibu dapat diperoleh dari

kenyataan bahwa memang pada saat itu ibu sudah terlambat menstruasi. Tuturan

tersebut berfungsi memberitahukan Abang kalau Ibu terlambat menstruasi dan

kemungkinan Ibu hamil lagi. Tuturan representatif memberitahukan juga terdapat

pada kutipan berikut.

“Istriku la kawan, jangan-jangan dia hamil lagi, mana zaman lagi

susah tambah anak repotlah aku”.

Konteks tuturan tersebut, yaitu ketika di pos ronda Abang marah saat

disapa oleh Lelaki 1. Abang masih terbawa emosi karena Ibu baru saja

menyampaikan kabar bahwa ibu terlambat menstruasi. Abang khawatir Ibu hamil

lagi.

Tuturan tersebut merupakan tuturan representatif memberitahukan.

Tuturan tersebut termasuk dalam tindak tutur representatif memberitahukan

karena berisi informasi mengenai kekhawatiran yang disedang dialami Abang.

Tuturan “Istriku la kawan, jangan-jangan dia hamil lagi, mana zaman lagi

susah, tambah anak repotlah aku” digunakan Abang untuk memberitahukan

alasannya kepada Lelaki 1 mengapa dirinya emosi ketika disapa oleh Lelaki 1 di

pos ronda. Abang berpendapat apabila istrinya hamil lagi ia merasa repot karena

menurutnya sekarang ini zaman sedang susah. Melalui tuturan tersebut, Lelaki 1

menjadi mengetahui alasan mengapa Abang emosi ketika disapa. Kebenaran

tuturan tersebut dapat diperolah dari kenyataan bahwa Ibu memang terlambat

menstruasi, bahkan Ibu sampai menanyakan apakah Abang masih sayang. Hal itu

menandakan bahwa ibu benar-benar terlambat menstruasi. Selain beberapa

Page 118: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

105

kutipan di atas, tuturan berikut juga merupakan tuturan representatif

memberitahukan.

“Caranya dampingi istri mendapatkan layanan kontrasepsi yang

sesuai. Toh kalau terjadi sesuatu ujung-ujunnya kita yang repot”.

Konteks tuturan tersebut ketika berada di pos ronda Lelaki 1

menyarankan supaya Abang ikut KB, tetapi Abang membatah. Kemudian, Lelaki

2 menyarankan pakai kondom dan memberitahu cara mengikuti KB. Tuturan

tersebut merupakan tindak tutur representatif memberitahukan. Tuturan tersebut

termasuk dalam tindak tutur representatif memberitahukan karena tuturan tersebut

berisi informasi bagaimana cara mengikuti KB. Tuturan “caranya dampingi istri

mendapatkan alat kontrasepsi yang sesuai”digunakan oleh Lelaki 2 untuk

memberitahukan Abang bagaimana cara mengikuti KB. Lelaki 2 berpendapat

urusan KB juga urusan lelaki sebagai suami karena apabila terjadi sesuatu dengan

istri, suami juga ikut repot. Kebenaran tuturan tersebut dapat diperoleh dari

kenyataan bahwa pada akhirnya Ibu tidak hamil, dan Abang menawarkan kepada

Ibu untuk memilih salah satu alat kontrasepsi yang sesuai untuk dipakai. Tuturan

tersebut berfungsi memberitahukan kepada orang lain bagaimana cara mengikuti

KB.

2. Tindak Tutur Direktif

Tindak tutur direktif adalah tuturan yang bertujuan untuk menghasilkan

tindakan dari lawan tutur sesuai dengan isi tuturannya. Dalam penelitian ini

penulis menemukan 4 jenis tindak tutur direktif dalam iklan layanan masyarakat

pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016, yaitu menyuruh,

Page 119: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

106

meminta, menyarankan,dan mengajak. Perincian data tersebut penulis paparkan

sebagai berikut.

2.1 Menyuruh

Menyuruh adalah memerintah supaya melakukan sesuatu. Tuturan

menyuruh adalah tuturan yang dituturkan penutur agar mitra tutur melakukan

sesuatu sesuai perintah penutur. Penulis menemukan 8 tuturan yang termasuk

tindak tutur direktif menyuruh yang terdapat dalam iklan layanan masyarakat pada

radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016. Penulis memaparkan data

nomor 2.1.1, 2.1.2, 2.1.3, 2.1.4. Untuk 4 data yang belum dipaparkan, penulis

mencantumkannya dalam lampiran. Kutipan berikut ini adalah data tuturan

direktif menyuruh.

“Memotret makanan memang tidak ada hukumnya, tapi sebelum

menyantap makanan berdoa itu wajib hukumnya”.

Konteks tuturan tersebut ketika pagi hari beberapa wanita dan lelaki

sedang memesan makanan di sebuah warung makan. Seorang Wanita sambil

mempotret makanan bertanya kepada Lelaki, mengapa makanannya belum

dimakan. Kemudian, Lelaki tersebut balik bertanya kepada Wanita tersebut

dengan menanyakan apakah sudah berdoa.

Tuturan tersebut merupakan tuturan direktif menyuruh. Tuturan tersebut

termasuk tindak tutur direktif menyuruh karena penutur menginginkan mitra tutur

melakukan tindakan sesuai isi tuturan tersebut, yaitu berdoa sebelum makan.

Tuturan tersebut sekilas seperti digunakan untuk memberitahukan kalau sebelum

makan wajib berdoa, tetapi tuturan tersebut mempunyai daya pragmatis untuk

menyuruh orang lain berdoa sebelum makan. Tuturan “…, tapi sebelum

Page 120: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

107

menyantap makanan berdoa itu wajib hukumnya” digunakan oleh Narator

lelaki untuk menyuruh orang lain berdoa terlebih dahulu sebelum makan. Narator

lelaki tidak menyalahkan orang lain untuk memotret makanan yang hendak

disantap, tetapi Ia menyuruh berdoa terlebih dahulu sebelum makan. Agama

apapun mewajibkan berdoa terlebih dahulu sebelum makan. Tuturan di bawah ini

juga merupakan tuturan direktif menyuruh.

“Tidak ada alasan untuk berhenti merokok, berhentilah merokok

sekarang juga.”

Konteks tuturan tersebut, yaitu setelah Naratot lelaki menyampaikan

bahaya akibat merokok, Narator lelaki menuturkan tuturan tersebut. Tuturan

tersebut merupakan tuturan direktif menyuruh. Tuturan tersebut termasuk tindak

tutur direktif menyuruh karena penutur menginginkan mitra tutur melakukan

tindakan sesuai isi tuturan, yaitu berhenti merokok. Tuturan “berhentilah

merokok sekarang juga” digunakan oleh Narator lelaki untuk menyuruh orang

lain berhenti merokok, mengingat penyakit bahaya yang akan muncul pada diri si

perokok akibat merokok. Tuturan tersebut berfungsi menyuruh orang lain berhenti

merokok mulai dari sekarang. Narator lelaki memberikan pendapat apabila

seseorang mampu berhenti merokok, berarti orang tersebut menjadi orang yang

sukses mengendalikan diri sendiri. Tuturan direktif menyuruh juga terdapat pada

tuturan di bawah ini.

“Stop merokok sekarang juga”.

Konteks tuturan tersebut, yaitu setelah Narator lelaki dan Narator

wanita menyampaikan akibat merokok dan manfaat apabila tidak merokok.

Kemudian, mereka menyapaikan tuturan tersebut. Tuturan tersebut merupakan

Page 121: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

108

tuturan direktif menyuruh. Tuturan tersebut termasuk tindak tutur direktif

menyuruh karena penutur menginginkan mitra tutur melakukan suatu tindakan

sesuai dengan isi tuturan. Tuturan tersebut secara sekilas seperti tuturan melarang,

tetapi tuturan tersebut dimaksudkan Narator lelaki dan Narator wanita sebagai

tuturan menyuruh orang lain untuk berhenti merokok. Tuturan tersebut berfungsi

untuk menyuruh orang lain untuk berhenti merokok dan disampaikan dengan nada

tegas. Selain ketiga contoh tersebut, tuturan di bawah ini juga tuturan direktif

menyuruh. Penulis jelaskan tuturan tersebut sebagai berikut.

“Hati-hati lebih baik mencegah dari pada mengobati. Lakukan 3M di

lingkungan”.

Konteks tuturan tersebut setelah Narator lelaki memberitahukan penyakit

demam berdarah, penyebab demam berdarah, dan orang yang sudah terkena

penyakit demam berdarah. Kemudian, Narator menyuruh orang lain melakukan

3M di lingkungan.

Tuturan tersebut merupakan tuturan direktif menyuruh. Tuturan tersebut

termasuk tindak tutur direktif menyuruh karena penutur menginginkan mitra tutur

melakukan tindakan sesuai dengan isi tuturan, yaitu melakukan 3M di lingkungan.

Tuturan “lakukan 3M di lingkungan”, digunakan oleh Narator lelaki setelah

menjelaskan penyakit demam berarah dan penyebab penyakit tersebut. Narator

lelaki juga menyampaikan penyakit demam berdarah dapat menyerang orang tua,

remaja, anak-anak, bahkan balita. Fungsi tuturan tersebut adalah untuk menyuruh

orang lain melakukan 3M di lingkungan tempat tinggal agar terhindar dari

penyakit demam berdarah.

Page 122: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

109

Hasil penelitian penulis yang telah diuriakan di atas sejalan dengan hasil

penelitian Rohmadi (2014). Rohmadi dalam penelitiannya membahas tentang

kajian pragmatik percakapan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa

Indonesia menemukan tindak tutur direktif menyuruh. Berikut ini contoh data

hasil penelitian Rohmadi.

Guru: “Anton, coba ceritakan pengalamanmu waktu hari Minggu

di rumah!”

Tindak tutur tersebut digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Tindak

tutur direktif menyuruh ini dilakukan guru berulang-ulang ketika melakukan

pembelajaran di kelas. Penulis juga menemukan tindak tutur menyuruh yang

terdapat di dalam iklan layanan masyarakat radio Fortuna FM Kutoarjo periode

tahun 2102-2016. Tindak tutur direktif menyuruh yang telah ditemukan penulis

digunakan untuk menyuruh orang lain melakukan tindakan sesuai dengan isi

tuturan dalam iklan tersebut.

2.2 Meminta

Meminta adalah berkata-kata supaya diberi atau mendapat sesuatu.

Tuturan meminta adalah tuturan yang disampaikan penutur agar diberi atau

mendapatkan sesuatu dari mitra tutur. Dalam penelitian ini penulis menemukan 1

tuturan yang termasuk tindak tutur direktif meminta yang terdapat di dalam iklan

layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

Penulisjelaskan data tersebut sebagai berikut.

Wanita 1:

“rica-rica”

Lelaki 2:

Page 123: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

110

“soto”

Wanita 2:

“Mie ayam”

Lelaki 3:

“Kupat tahu”

Wanita 3:

“aku bakso”

Wanita 4:

“Ayam goreng”

Lelaki 2:

“es teh”

Wanita 1:

“es buah”

Wanita 2:

“es jeruk”

Lelaki 3:

“kopi naskitel”

Konteks tuturan tersebut ketika pagi hari beberapa lelaki dan wanita akan

makan di warung makan. Lelaki 1 (pelayan) menanyakan makan yang akan

dipesan oleh beberapa lelaki dan wanita tadi. Wanita 1, Lelaki 2, Wanita 2, Lelaki

3, Wanita 3, Wanita 4 memesan makanan dan minuman sesuai selera meraka

masing-masing.

Tuturan tersebut merupakan tuturan direktif meminta. Tuturan tersebut

termasuk tindak tutur direktif meminta karena tuturan tersebut berisi permintaan

pembeli kepada pelayan, yaitu segera disiapkan makanan dan minuman. Tuturan

tersebut sekilas seperti tuturan menyebutkan makanan yang pembeli inginkan,

tetapi tuturan tersebut mempunyai daya pragmatis, yaitu meminta pelayan untuk

segera menyiapkan makanan dan minuman yang sudah disebutkan. Tuturan

tersebut digunakan oleh beberapa pembeli (Wanita 1, Lelaki 2, Wanita 2, Lelaki

3, Wanita 3, Wanita 4) saat berada di tempat makan dan untuk menyampaikan

Page 124: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

111

permintaan kepada orang lain agar segera menyiapkan makanan dan minuman

yang sudah dipesan.

2.3 Menyarankan

Menyarankan adalah memberikan saran. Tuturan menyarankan adalah

tuturan yang disampaikan penutur untuk memberikan saran atau menganjurkan

mitra tutur, tuturan yang disampaikan untuk dipertimbangkan. Penulis

menemukan 9 tuturan direktif menyarankan yang terdapat dalam iklan layanan

masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016. Penulis

memaparkan data 2.3.1, 2.3.2, 2.3.3, 2.3.4, 2.3.5. Untuk 4 data yang belum

dipaparkan, penulis mencantukannya pada lampiran. Kutipan berikut adalah data

tuturan direktif menyarankan

“Agar bahtera kita indah selamanya. Jangan hamil cepat-cepat

jangan lahir rapat-rapat, agar bayi lahir sehat dan ibu selamat”.

Konteks tuturan tersebut, yaitu ketika seorang Lelaki menyampaikan

keinginannya untuk mempersunting Wanita, tetapi meraka sepakat jangan terburu-

buru dan menunggu cukup usia dulu. Tujuannya agar behtera mereka indah

selamanya.

Tuturan tersebut merupakan tuturan direktif menyarankan. Tuturan

tersebut termasuk tindak tutur direktif menyarankan karena penutur menginginkan

mitra tutur mengikuti saran yang disampaikan di dalam tuturannya. Tuturan

tersebut sekilas seperti tuturan melarang “jangan hamil cepat-cepat jangan

lahir rapat-rapat agar bayi lahir sehat dan ibu selamat”, tetapi tuturan

tersebut memilik daya pragmatis menyarankan. Tuturan tersebut dimaksudkan

Page 125: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

112

oleh Narator wanita dan Narator lelaki agar mitra tutur mempertimbangkan saran

yang dituturkan oleh mereka. Tuturan tersebut berfungsi memberikan saran

kepada orang agar mempertimbangkan dan mengikuti saran yang telah dituturkan

penutur, yaitu jangan hamil cepet-cepat dan jangan lahir rapat-rapat demi

kesehatan anak dan keselamatan ibu. Tuturan berikut juga merupakan tindak tutur

direktif menyarankan.

“Dua anak lebih baik”.

Konteks tuturan tersebut setelah Narator wanita menyampaikan

perkawinan dan kehamilan usia ideal, bayi lahir sehat, ibu melahirkan selamat.

Kemudian, Narator lelaki dan Narator wanita menambah saran mempunyai dua

anak itu lebih baik. Tuturan tersebut merupakan tuturan direktif menyarankan.

Tuturan tersebut termasuk tindak tutur direktif menyarankan karena tuturan

tersebut berisi saran kepada orang lain. Tuturan “dua anak lebih baik”

digunakan oleh Narator wanita dan Narator lelaki untuk menyarankan orang lain

agar memiliki anak cukup dua saja. Dengan memiliki dua anak saja, orang tua

diharapkan lebih memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga

kesejahteraan keluarga terwujud. Tuturan tersebut berfungsi menyarankan orang

lain untuk mengikuti program KB, yaitu memiliki dua anak lebih baik. Tuturan

berikut ini juga merupakan tuturan direktif menyarankan.

“Hati-hati lebih baik mencegah dari pada mengobati”.

Konteks tuturan tersebut, yaitu di malam hari Bu Ana datang ke rumah

Bu Joko untuk memberitahukan keadaan anaknya yang panas dan kulitnya

muncul bintik-bintik merah. Bu Joko mengatakan anak Bu Ana terkena penyakit

Page 126: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

113

DBD. Kemudian, seorang Narator lelaki menyampaikan penyabab penyakit DBD

dan menyarankan agar lebih berhati-hati karena mencegah lebih baik dari pada

mengobati.

Tuturan tersebut merupakan tuturan direktif menyarankan. Tuturan

tersebut termasuk tindak tutur direktif menyarankan karena penutur menyarankan

orang lain untuk berhati-hati. Tuturan “hati-hati lebih baik mencegah dari

pada mengobati”, dituturkan oleh Narator lelaki sekilas seperti tuturan

mengingatkan, tetapi tuturan tersebut memiliki daya pragmatis menyarankan.

Tuturan tersebut berfungsi memberikan saran kepada orang lain supaya lebih

berhati-hati karena sudah banyak orang yang terkena penyakit demam berdarah.

Selain itu, penyakit demam berdarah tidak hanya menyerang orang tua, tetapi

anak-anak bahkan balita. Melalui tuturan tersebut, diharapkan orang

mempertimbangkan saran yang dituturkan oleh penutur. Tuturan direktif

menyarankan juga terdapat pada tuturan di bawah ini.

“Makanya KBlah Bang”.

Konteks tuturan tersebut ketika di pos ronda Abang masih terbawa

emosi ketika disapa oleh Lelaki 1. Kemudian, Abang menyampaikan apa yang

sebenarnya yang sedang terjadi pada dirinya kepada Lelaki 1. Tuturan tersebut

merupakan tuturan direktif menyarankan. Tuturan tersebut termasuk tindak tutur

direkif menyarankan karena penutur menginginkan mitra tutur mengikuti saran

yang dituturkan penutur. Tuturan “makanya KBlah Bang”, digunakan oleh

Lelaki 1 agar Abang mempertimbangkan saran yang dituturkannya. Dengan

tuturan tersebut Lelaki 1 berharap agar Abang mau ikut KB. Tuturan tersebut

Page 127: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

114

berfungsi untuk menyarankan orang lain supaya mengikuti KB dengan tujuan agar

menjadi keluarga yang sejahtera dengan anak-anak yang sehat, kuat, dan cerdas.

Selain keempat contoh tuturan tersebut, di bawah ini juga termasuk tindak tutur

direktif menyarankan. Penulis menjelaskan tuturan tersebut sebagai berikut.

“Kalau pakai kondom, makanya urusan KB juga urusan kita”.

Konteks tuturan tersebut, yaitu ketika Abang tidak setuju apabila ia ikut

KB. Menurut Abang KB adalah urusan perempuan, Abang juga tidak bersedia

kalau harus minum pil KB atau pasang spiral. Kemudian, Lelaki 2 menyampaikan

kalau KB juga urusan lelaki dan tidak harus minum pil KB atau memakai spiral.

Lalaki 2 menyarankan memakai kondom saja.

Tuturan tersebut merupakan tuturan direktif menyarankan. Tuturan

tersebut termasuk tindak tutur direktif menyarankan karena penutur menginginkan

mitra tutur melakukan tindakan sesuai dengan isi tuturan. Tuturan “kalau pakai

kondom” digunakan oleh Lelaki 2 agar Abang mempertimbangkan saran dari

dirinya. Lelaki 2 menyarankan supaya Abang memakai kondom karena Abang

tidak bersedia minum pil atau memasang spiral. Abang berpendapat bahwa KB

adalah urusan perempuan bukan urusan lelaki sehingga ia merasa KB bukan

bagian dari urusannya. Fungsi tuturan tersebut adalah untuk menyarankan orang

lain untuk memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan pasangan

masing-masing, misalnya kondom.

Page 128: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

115

2.4 Mengajak

Mengajak adalah meminta supaya turut. Tuturan mengajak adalah tuturan

yang disampaikan penutur untuk meminta minta tutur supaya turut melakukan

sesuatu yang dituturkan penutur. Dalam penelitian ini penulis menemukan 8

tuturan direktif mengajak yang terdapat dalam iklan layanan masyarakat pada

radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2013. Penulis memaparkan data

2.4.1, 2.4.2, 2.4.3, 2.4.4. Untuk 4 data yang belum dipaparkan, penulis

mencantukannya pada lampiran. Kutipan berikut adalah penjelasan data tuturan

direktif mengajak.

“Mari kita lakukan dari hal yang kecil, membuang sampah pada

tempatnya, tidak di sembarang tepat; kerja bakti rutin

membersihkan selokan, kali, maupun sungai di daerah sekitar kita;

galakkan kembali sistem reboisasi baik di hutan maupun

pemukiman”.

Konteks tuturan tersebut, yaitu setelah Mas bro mengakui perbuatannya

yang tidak bisa menjaga alam. Kemudian, Narator wanita menuturkan tuturan

tersebut. Tuturan tersebut merupakan tuturan direkif mengajak. Tuturan tersebut

termasuk tindak tutur direktif mengajak karena tuturan tersebut meminta mitra

tutur turut serta melakukan suatu tindakan sesuai yang dituturkan penutur.

Tuturan tersebut digunakan oleh Narator wanita untuk mengajak orang

lain untuk melakukan tindakan agar tidak terjadi bencana. Tuturan tersebut

berfungsi untuk mengajak orang lain membuang sampah pada tempatnya, kerja

bakti membersihkan selokan dan kali dan melakukan reboisasi agar tidak terjadi

banjir dan tanah longsor. Bukti tuturan tersebut termasuk tindak tutur direktif

mengajak ditandai dengan kata seru mari. Kata mari adalah kata seru untuk

Page 129: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

116

menyatakan ajakan, seperti halnya kata ayo (Sugono, 2016:879). Tuturan berikut

juga termasuk ke dalam tindak tutur direktif mengajak.

“Ya wes lha Mas bro, ndang gugur gunung wae, sambatan, ngresiki

kalen-kalen seng mampet”

Terjemahan

“Ya sudahlah Mas bro, ayo kerja bakti saja, saling membantu,

membersihkan selokan-sekolan yang tersumbat”.

Konteks tuturan tersebut, yaitu ketika Mba bro merasa sedih dengan

kejadian banjir dan longsor yang terjadi di beberapa tempat. Kemudian, Mas bro

menyampaikan bahwa banjir dan longsor akibat ulah manusia yang tidak dapat

menjaga alam. Setelah mengetahui penyebab banjir Mba bro mengajak Mas bro

untuk kerja bakti.

Tuturan tersebut merupakan tuturan direktif mengajak. Tuturan tersebut

termasuk tindak tutur direktif mengajak karena penutur menginginkan mitra tutur

turut serta melakukan suatu tindakan sesuai isi tuturan, yaitu kerja bakti, saling

membantu membersihkan selokan-selokan yang tersumbat. Tuturan “ya wes lha

Mas bro ndang gugur gunung wae, sambatan ngresiki kalen-kalen seng

mampet” diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “ya sudahlah Mas

bro ayo kerja bakti saja, saling membantu membersihkan selokan-selokan

yang tersumbat”. Tuturan tersebut digunakan oleh Mbak bro untuk mengajak

Mas bro melakukan kerja bakti. Tuturan yang dituturkan Mba bro berfungsi untuk

mengajak orang lain melakukan kerja bakti, membersihkan selokan yang

tersumbat sehingga tidak terjadi banjir dan tanah longsor. Bukti tuturan tersebut

sebagai tindak tutur direktif mengajak, yaitu digunakannya kata ndang yang

Page 130: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

117

apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti ayo. Di bawah ini penulis

juga menjelaskan tuturan direktif mengajak.

“Ayo Bu kita antar ke rumah sakit saja.”

Konteks tuturan tersebut ketika malam hari dan kondisi sedang hujan Bu

Ana datang ke rumah Bu Joko memberitahukan keadaan anaknya yang sedang

sakit. Tuturan tersebut merupakan tuturan direktif mengajak. Tuturan tersebut

termasuk tindak tutur direktif mengajak karena penutur meminta mitra tutur turut

melakukan suatu tindakan sesuai dengan isi tuturan. Tuturan “ayo Bu kita antar

ke rumah sakit saja”, digunakan oleh Bu Joko untuk mengajak Bu Ana

membawa anaknya ke rumah sakit. Bu Joko mengetahui gejala yang terjadi pada

anak Bu Ana seperti gejala penyakit demam berdarah. Oleh karena itu, Bu Joko

mengajak Bu Ana untuk membawa anaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan

pertolongan. Tuturan tersebut berfungsi mengajak orang lain untuk segera

membawa anak ke rumah sakit apabila terdapat gejala seperti anak Bu Ana.

Dengan gejala semacam itu diharapkan anak segera mendapatkan penanganan

medis. Selain tiga contoh tuturan di atas, di bawah ini penulis juga memaparkan

contoh kutipan tuturan direktif mengajak. Penulis paparkan sebagai berikut.

“Ayo lakukan 3M di lingkungan dan rumah kita.”

Konteks tuturan tersebut, yaitu setelah anak Ibu Joko mengalami gejala

penyakit deman berdarah. Narator lelaki menyampaikan langkah 3M. 3M adalah

langkah yang dapat dilakukan di lingkungan dan rumah untuk mencegah terkena

DBD. Tuturan tersebut merupakan tuturan direktif mengajak. Tuturan tersebut

termasuk tindak tutur direktif mengajak karena penutur meminta mitra tutur turut

Page 131: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

118

melakukan tindakan sesuai dengan isi tuturan. Tuturan “ayo lakukan 3M di

lingkungan dan rumah kita” digunakan oleh Narator lelaki untuk mengajak

orang lain melakukan 3M di lingkungan dan di rumah. M pertama adalah

menguras bak mandi, wc, vas bunga, dan tempat yang mengenang air; M kedua

adalah menutup tempat penampungan air dengan rapat; dan M ketiga adalah

mengubur dan menyingirkan barang bekas yang sudah tidak dimanfaatkan lagi.

Melalui tuturan tersebut, diharapkan orang lain turut melakukannya sehingga

lingkungan menjadi bersih, sehat, dan terhindar dari penyakit demam berdarah.

Tuturan tersebut berfungsi mengajak orang lain untuk melakukan 3M di

lingkungan dan rumah sehingga lingkungan bersih, sehat, dan pastinya terhindak

dari penyakit DBD.

Hasil penelitian penulis tentang tindak tutur direktif mengajak di atas sama

dengan hasil penelitian Sasmita (2016). Sasmita dalam penelitiannya membahas

tentang tindak tutur yang terdapat pada iklan layanan masyarakat di kabupaten

Banyuwangi menemukan fungsi tindak tutur direktif mengajak. Di bawah ini data

hasil penelitian sasmita.

“Ayo kita berantas HIV/ aids dari bumi Blambangan kalau bukan

kita, siapa lagi”.

Tuturan tersebut menunjukkan fungsi direktif mengajak karena pemerintah

Banyuwangi mengingingkan suatu keadaan agar masyarakat Banyuwangi maju

ikut serta memberantas HIV/ aids dari bumi Blambangan. Hal itu sama seperti

hasil penelitian penulis, yaitu untuk mengajak orang lain turut serta melakukan

suatu hal sesuai dengan isi iklan yang terdapat dalam iklan layanan msyarakat

radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

Page 132: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

119

3. Skenario Pembelajaran Iklan Layanan Masyarakat pada Radio Fortuna

FM Kutoarjo Periode Tahun 2012-2016 di Kelas XII SMA.

Pembelajaran di sekolah dapat terjadi apabila terdapat interaksi antara

peserta didik dengan lingkungan belajar sehingga tercapai tujuan

pembelajaran. Pembelajaran bahasa sangat penting diajarkan di sekolah,

karena dapat membantu meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta

didik dalam berkomunikasi. Beberapa kemampuan yang dikembangkan adalah

daya tangkap makna, peran, daya, tafsir, menilai, dan mengekspresikan diri

dengan bahasa. Dalam pembelajaran seorang pendidik perlu usaha keras agar

kemampuan dan keterampilan peserta didik meningkat dengan baik.

Sebagai seorang pendidik, guru harus mampu membimbing dan

mengarahkan peserta didik untuk memahami makna yang terdapat di dalam

sebuah iklan khususnya iklan layanan masyarakat. Melalui iklan layanan

masyarakat, peserta didik diharapkan mampu meningkatkan keterampilam

daya tangkap makna, peran, daya, tafsir, menilai, dan mengekspresikan diri

dengan bahasa. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa di kelas XII SMA

harusditingkatkan agar mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam pembelajaran bahasa seorang pendidik tidak hanya

menyampaikan teori saja. Seorang pendidik perlu menggunakan contoh

konkret agar peserta didik dapat menerapkan teori-teori yang sudah dipelajari

secara langsung. Melalui iklan layanan masyarakat, peserta didik dapat

melatih keterampilannya menginterpretasi makna teks iklan, baik secara lisan

maupun tulisan.

Page 133: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

120

Pembelajaran iklan layanan masyarakat pada radio radio Fortuna FM

Kutoarjo periode tahun 2012-2016 berdasarkan kurikulum 2013 mata

pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia sesuai dengan materi iklan. Penulis

menjabarkan pembelajara bahasa di kelas XII SMA, meliputi:

a. Kompetensi Inti

Pembelajaran bahasa khususnya iklan sesuai dengan kompetensi inti

yang terdapat dalam silabus, yaitu pada KD. 3 dan KD. 4. Berkaitan

dengan pembelajaran bahasa khususnya iklan, penulis menganalisis iklan

layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-

2016. Melalui iklan tersebut, peserta didik dilatih untuk meningkatkan

keterampilan daya tangkap makna, peran, daya, tafsir, menilai, dan

mengekspresikan diri dengan bahasa.

b. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar adalah kemampuan hasil belajar yang harus dicapai

oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran materi pokok

mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar pembelajaran bahasa ini adalah

3.1 memahami struktur dan kaidah teks iklan, baik secara lisan maupun

tulisan, dan 4.1 menginterpretasi makna teks iklan, baik secara lisan

maupun tulisan.

c. Indikator

Indikator adalah kompetensi dasar yang lebih spesifik yang

digunakan sebagai pedoman tentang tingkat pencapaian belajar peserta

Page 134: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

121

didik sesuai kompetensi dasar yang harus dimiliki. Indikator pembelajaran

bahasa ini, yaitu:

1. memahami struktur dan kaidah teks iklan;

2. menafsirkan/ menginterpretasi makna tuturan teks iklan layanan

masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-

2016;

3. menyimpulkan makna tuturan teks iklan layanan masyarakat pada

radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

d. Tujuan Pembelajaran

Berdasarkan indikator yang telah disampaikan di atas, tujuan

pembelajaran iklan layanana masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo

periode tahun 2012-2016, yaitu:

1. peserta didik mampu memahami struktur dan kaidah teks iklan;

2. peserta didik mampu menafsirkan/ menginterpretasi makna tuturan

teks iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo

periode tahun 2012-2016;

3. peserta didik mampu menyimpulkan makna tuturan teks iklan

layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun

2012-2016.

e. Materi Pembelajaran

Dalam pembelajaran bahasa, iklan dapat digunakan sebagai bahan

pembelajaran bahasa. Meteri pembelajaran di kelas XII SMA berdasarkan

kompetensi inti dan indikator adalah struktur dan kaidah iklan; dan

Page 135: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

122

menafsirkan makna iklan dalam iklan layanan masyarakat pada radio

Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

1. Iklan adalah Iklan adalah berita yang dimaksudkan untuk

mendorong masyarakatagar memenuhi permintaan di dalam

iklan. Iklan dipasang di media massa, seperti surat

kabar dan majalah, di media elektronik seperti televisi,

radio, dan internet, atau di tempat umum.

2. Struktur dan kaidah teks iklan. Struktur iklan terdiri

dari orientasi, tubuh iklan, dan justifikasi.Orientasi

sama dengan judul iklan; tubuh iklan merupakan kalimat

lengkap yang terdiri dari subjek, predikat, dan

keterangan; justifikasi merupakan kalimat yang tidak

lengkap hanya terdiri dari subjek, predikat, dan

keterangan. Struktur teks iklan dapat berupa suku kata,

kata, kelompok kata, klusa, kalimat, atau gabungan dari

kata, klausa, dan kalimat. Iklan ditulis berdasarkan

kaidah tertentu, yaitu iklan tidak boleh menggunakan

kata- kata superlatif paling, nomor satu, top, atau

kata-kata berawalan ter, gratis. Berdasarkan isinya,

iklan ada tiga jenis: iklan spot (berisi informasi

tentang produk dari suatu perusahaan untuk mencapai

Page 136: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

123

penjualan yang maksimal, bersifat komersial murni,

bertujuan untukmerangsang minat pembeli atau pemakai);

iklan tidak langsung (berisi tentang produk atau pesan

tertentu dari suatu perusahaan atau lembaga pemerintah

yang disampaikan secara tidak langsung ke dalam materi

program siaran); layanan masyarakat (berisi informasi

tentang suatu kegiatan atau pesan-pesan sosial untuk

menarik perhatian maksimal pemirsa agar berpartisipasi

dan bersimpati terhadap kegiatan atau masalah tertentu).

3. Makna iklan layanan masyarakat

Iklan dibuat untuk menyampaikan makna atau pesan tertentu. Iklan

komersial memiliki pesan untuk mempromosikan barang atau jasa

yang diiklankan. Iklan layanan masyarakat berisi informasi

tentang suatu kegiatan atau pesan-pesan sosial untuk

menarik perhatian maksimal pemirsa agar berpartisipasi

dan bersimpati terhadap kegiatan atau masalah tertentu.

Makna iklan ada yang disampaikan secara langsung dan ada

yang tidak secara langsung. Peserta didik harus mambaca

atau menyimak iklan tersebut dengan cermat dan teliti

agar dapat memahami makna iklan dengan baik. Iklan

Page 137: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

124

layanan masyarakat dapat bermakna memberitahukan,

menyuruh, mengajak, menyarankan, dll.

f. Metode Pembelajaran

Di dalam pembelajaran penulis menggunakan metode

pembelajaran metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode

diskusi. Metode ceramah digunakan oleh pendidik untuk

menyampaikan materi iklan kepada peserta didik. Pendidik juga dapat

menyampaikan pengalaman yang berhubungan dengan materi dengan

tujuan menambah pemahaman peserta didik. Metode tanya jawab

digunakan pendidik untuk memberi kesempatan peserta didik, untuk

menanyakan materi struktur dan kaidah teks iklan; dan makna iklan

dalam iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo

periode tahun 2012-2016. Metode diskusi digunakan pendidik untuk

membantu peserta didik menafsirkan makna iklan layanan masyarakat

pada iklan layanan masyrakat pada radio Fortuna FM Kutorarjo

periode tahu 2012-2016. Selain itu, metode diskusi digunakan oleh

pendidik untuk melatih peserta didik ikut berpartisipasi dalam

memecahkan masalah.

Di dalam pembelajaran pendidik juga menggunakan model

pembelajaran problem solving. Penerapan model pembelajaran

problem solving pada saat peserta didik berdiskusi untuk

menginterprestasi makna iklan layanan masyarakat. Melalui model

pembelajaran ini, peserta didik dilatih untuk memecahkan masalah,

Page 138: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

125

yaitu menafsirkan makna iklan layanan masyarakat tersebut. Peserta

didik berdiskusi dengan teman satu kelompoknya dan mencoba

memecahkan masalah secara bersama-sama.

g. Langkah-langkah Kagiatan Pembelajaran

Pembelajaran iklan dengan materi iklan layanan masyarakat

pada iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo

periode tahun 2012-2016 terfokus pada memahami struktur dan kaidah

teks iklan, dan menginterpretasi makna teks iklan. Berdasarkan hal itu,

penulis memaparkan skenario pembelajaran berupa RPP (terlampir).

Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat berdasarkan silabus. Di

bawah ini penulis memaparkan skenario pembelajaran iklan

dengan materi iklan layanan masyarakat dalam iklan layanan

masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016

di kelas XII SMA.

Pertemuan ke-1 (alokasi waktu 2 x 45 menit)

Kagiatan Langkah-langkah Alokasi

Pembukaan Kegiatan Pendahuluan

1. Pendidik mengucapkan salam dan

mengajak peserta didik berdoa.

2. Pendidik mengecek kehadiran peserta

didik.

3. Pendidik menyampaikan informasi

kompetensi materi, tujuan, manfaat

dan langkah-langkah pembelajaran

yang akan dilaksanakan.

15 menit

Page 139: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

126

Inti Mengamati:

a. Pendidik menyampaikan materi

tentang struktur dan kaidah teks

iklan.

b. Peserta didik mencermati contoh

iklan layanan masyarakat.

Mempertanyakan

a. Pendidik memberi kesempatan peserta

didik untuk bertanya menganai materi

struktur dan kaidah teks iklan dan

contoh iklan layanan masyarakat.

Mengeksplorasi:

a. Pendidik mengajak peserta didik

mencari dari berbagai sumber

informasi tentang struktur dan kaidah

teks iklan, dan iklan layanan

masyarakat.

Mengasosiasikan:

a. Peserta didik mendiskusikan contoh

iklan layanan msyarakat berdasarkan

struktur dan kaidah teks iklan.

Mengomunikasikan:

a. Peserta didik membacakan hasil

diskusi di depan kelas.

60 menit

Penutup Penutup

1. Peserta didik bersama pendidik

menyimpulkan pembelajaran.

2. Peserta didik melakukan refleksi

terhadap kegiatan yang sudah

dilakukan.

15 menit

Page 140: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

127

Pertemuan ke-2 (alokasi waktu 2 x 45 menit)

Kagiatan Langkah-langkah Alokasi

Pembukaan Kegiatan Pendahuluan

1. Pendidik mengucapkan salam dan

mengajak peserta didik berdoa.

2. Pendidik mengecek kehadiran peserta

didik.

3. Pendidik menyampaikan informasi

kompetensi materi, tujuan, manfaat dan

langkah-langkah pembelajaran yang

akan dilaksanakan

15 menit

Inti Mengamati:

a. Pendidik mengulang kembali materi

tentang struktur dan kaidah teks iklan.

Mempertanyakan

a. Pendidik memberi kesempatan peserta

didik untuk bertanya menganai materi

struktur dan kaidah teks iklan dan

contoh iklan layanan masyarakat.

Mengeksplorasi:

a. Pendidik mengajak peserta didik

mencari dari berbagai sumber informasi

tentang struktur dan kaidah teks iklan,

dan iklan layanan masyarakat.

Mengasosiasikan:

a. Peserta didik mendapat tugas untuk

menginterpretasikan makna teks iklan

layanan masyarakat.

b. Peserta didik dibagi menjadi

kelompok terdiri dari 3-4 anak.

60 menit

Page 141: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

128

c. Peserta didik berdiskusi dengan

kelompoknya mencoba meng-

interpretasi makna iklan layanan

masyarakat.

Mengomunikasikan:

a. Peserta didik membacakan hasil

diskusi di depan kelas.

Penutup Penutup

1. Peserta didik bersama pendidik

menyimpulkan pembelajaran.

2. Peserta didik melakukan refleksi

terhadap kegiatan yang sudah

dilakukan.

15 E

1

n

i

t

h. Sumber Belajar

Sumber belajar yang digunakan penulis berupa:

1. sumber belajar

a) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Bahasa

Indonesia: Ekspresi diri dan Akademik SMA/MA/SMA/MAK

Kelas XII Semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan.

b) Pujiyanto. 2013. Iklan Layanan Masyarakat. Yogyakarta: CV.

ANDI OFFSET.

c) Sugono, Dendy, dkk. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

2. media cetak: naskah iklan layanan masyarakat;

3. media elektronik: LCD, internet;

15 Menit

,

Page 142: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

129

4. lingkungan: alam, sosial, budaya, manusia, masyarakat.

i. Waktu

Dalam pembelajaran iklan layanan masyarakat dari radio

Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016, waktu yang digunakan

adalah dua kali pertemuan satu jam pelajaran 45 menit, satu kali

pertemuan dua jam pelajaran 90 menit, jadi dua kali pertemuan

memerlukan waktu 180 menit.

j. Evaluasi

Dalam melakukan penilaian pendidik menggunakan penilaian

unjuk kerja, penilaian karakter, dan penilaian fortofolio. Selain itu,

dalam pembelajaran memahami struktur dan kaidah teks iklan; dan

menginterpretasi makna teks iklan layanana masyarakat dari radio

Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016 penulis juga

menggunakan penilaian tes esai. Di bawah ini penulis cantumkan

penilain tersebut.

Soal Tes esai

1. Jelasakan yang dimaksud dengan iklan!

2. Jelaskan struktur dan kaidah teks iklan!

3. Jelaskan maksud iklan layanan masyarakat!

4. Analisislah iklan layanan masyarakat di bawah ini berdasarkan

struktur teks iklan!

Contoh Iklan Layanan Masyarakat

Judul Penundaan Usia Kawin

Page 143: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

130

Narator lelaki : “Ingin ku sunting dirimu”.

Narator wanita : “Mau ah aku mau”.

Nataror lelaki : “Tapi jangan buru-buru”.

Narator wanita : “Aww tunggu cukup usia dulu”.

Koor : “Agar bahtera kita indah selamanya. Jangan hamil cepat-

cepat jangan lahir rapat-rapat, agar bayi lahir sehat dan ibu

selamat”.

Narator wanita : “Perkawinan dan kehamilan usia ideal bayi lahir sehat ibu

melahirkan selamat”.

Koor : “Dua anak lebih baik”.

5. Interpretasikan makna iklan layanan masayarakat pada radio

Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016!

Format Penilaian Unjuk Kerja

No. Kinerja Yang Dinilai Tanggapan

Pendidik

Tanggapan

Orang Tua

Simpulan

1. Kualiatas

penyelesaian

pekerjaan

2. Keterampilan

menggunakan alat

3. Kemampuan

menganalisis

permaasalahn

4. Kemampuan

mengambil keputusan

5. Kemampuan

membaca teks iklan

Simpulan

Keterangan: simpulan disi secara kuantitatif dengan angka

penilaian sebagai berikut.

1= kurang

Nilai= jumlah skor

Page 144: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

131

2= cukup

3= baik

Format Penilaian Karakter

1

No.

Karakter

Nama

Mel

aksa

nak

an k

ewaj

iaban

Ber

ani

men

yat

akan

pen

dap

at

Ber

ani

ber

tany

a

Men

erim

a pen

dap

at o

ran

g l

ain

Dap

at b

eker

ja s

ama

Mem

ban

tu o

rang l

ain

Ber

bic

ara

den

gan

ten

ang

Man

unju

kkan

sem

angat

ber

pre

stas

i

Ber

usa

ha

ingin

leb

ih m

aju

Ber

bic

ara

seca

ra t

erbuka

Men

unju

kkan

fak

ta y

ang

seb

enar

ny

a

Men

gak

ui

kes

alah

an

Jum

lah

jm

Nil

ai

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4

1.

Page 145: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

132

Keterketerangan:

Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 4.

1 = D sangat kurang;

2 = C kurang konsisten;

3 = B konsisten; dan

4 = A selalu konsisten.

Format Penilaian Fortofolio

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas : XII

Kompetensi dasar: Nama :

2.

3.

Nilai = jumlah skor

12

Page 146: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

133

Tanggal :

Indikator PENILAIAN

Jelek/ cukup/ baik/ sangat baik

Dicapai melalui

1. Diri sendiri

2. Bantuan Pendidik

3. Seluruh kelas

4. Kelompok besar

5. Kelompok kecil

Komentar Pendidik

Kunci jawaban soal uraian

1. Iklan adalah berita yang dimaksudkan untuk mendorong

masyarakatagar memenuhi permintaan di dalam iklan. Iklan

dipasang di media massa seperti surat kabar dan majalah, di

Page 147: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

134

media elektronik seperti televisi, radio, dan internet, atau

di tempat umum.

2. Struktur dan kaidah teks iklan. Struktur iklan terdiri dari

orientasi, tubuh iklan, dan justifikasi. Orientasi sama

dengan judul iklan; tubuh iklan merupakan kalimat lengkap

yang terdiri dari subjek, predikat, dan keterangan;

justifikasi merupakan kalimat yang tidak lengkap hanya

terdiri dari subjek, predikat, dan keterangan. Struktur teks

iklan dapat berupa suku kata, kata , kelompok kata, kalusa,

kalimat, atau gabungan dari kata, klausa, dan kalimat. Iklan

ditulis berdasarkan kaidah tertentu, yaitu iklan tidak boleh

menggunakan kata- kata superlatif paling, nomor satu, top,

atau kata-kata berawalan ter, gratis.

3. Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang berisi informasi

tentang suatukegiatan atau pesan-pesan sosial untuk menarik

perhatian maksimalpemirsa agar berpartisipasi dan bersimpati

terhadap kegiatan atau masalah tertentu.

4. Struktur teks Iklan Layanan Masyarakat

Struktur teks Teks

Orientasi Penundaan Usia Kawin

Tubuh iklan “Ingin ku sunting dirimu”.

Page 148: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

135

“Mau ah aku mau”.

“Tapi jangan buru-buru”.

“Aww tunggu cukup usia dulu”.

“Agar bahtera kita indah selamanya. Jangan hamil

cepat-cepat jangan lahir rapat-rapat, agar bayi lahir

sehat dan ibu selamat”.

“Perkawinan dan kehamilan usia ideal bayi lahir sehat

ibu melahirkan selamat”.

Justifikasi “Dua anak lebih baik”.

5. Menginterpretasi makna iklan layanan masyarakat

a. ILM penundaan usia kawin berisi pesan agar orang lain (pendengar)

jangan terburu-buru dan harus menunggu cukup usia dulu ketika akan

menikah. Karena dengan perkawinan dan kelahiran usia ideal, bayi

lahir sehat ibu melahirkan selamat.

b. ILM sebelum kamu makan bermakna menyuruh agar orang lain

(pendengar) berdoa terlebih dahulu sebelum makan. Agama apapun

mewajibkan umatnya untuk berdoa sebelum makan.

c. ILM bahaya merokok bermakna menyuruh orang lain untuk berhenti

merokok karena dampak yang ditimbulkan akibat merokok sangat

berbahaya.

d. ILM bencan banjir dan longsor bermakna mengajak orang lain

(pendengar) untuk membuang sampah pada tempatnya, membersihkan

selokan, dan mengalakkan kembali sistem reboisasi agar tidak terjadi

banjir dan tanah longsor.

e. ILM DBD bermakna menyarankan orang lain berhati-hati dan waspada

dengan penyakit DBD. Iklan ini juga menyuruh orang lain (pendengar)

Page 149: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

136

melakukan 3M di lingkungan dan rumah agar terhindar dari penyakit

demam berdarah.

f. ILM global warming bermakna menyuruh orang lain

(pendengar)berhenti melakukan pemanasan global dan mengajak

menghijaukan bumi kembali.

g. ILM hari pahlawan bermakna memberitaukan orang lain (pendengar)

bahwa pada tanggal 10 November sebagi hari pahlwan. Oleh kerena

itu, sebagai warga Indonesia harus mengingat jasa dan perjuangan jasa

para pahlawan.

h. ILM kondom bermakna mengajak orang lain supaya ikut KB demi

kesejahteraan keluarga.

i. ILM berlalu lintas bermakna menyuruh orang lain (pendengar) untuk

mentaati rambu-rambu lalu lintas karena untuk keselamatan bersama.

j. ILM awas kebakaran bermakna mengajak dan menyuruh orang lain

(pendengar) untuk tidak melakukan hal-hal yang menyebabkan

kebakaran terjadi, seperti mencabut charger HP setelah selesai mengisi

baterai HP, mematikan kompor sebelum berpergian, mematikan

putung rokok sebelum dibuang, dll.

k. ILM belajar bermakna memberikan saran kepada orang lain

(pendengar) cara mengatasi kesulitan belajar mata pelajaran tertentu.

l. ILM waktu bermakna menyarankan orang lain (pendengar) supaya

memanfaatkan waktu untuk malakukan aktivitas yang positif.

Page 150: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

137

BAB V

PENUTUP

Bab ini berisi simpulan dan saran. Simpulan merupakan uraian singkat

hasil analisis data dari penelitian ini, sedangkan saran merupakan masukan penulis

yang berkaitan dengan materi penelitian. Di bawah ini penulis paparkan simpulan

dan saran berdasarkan hasil penelitian ini.

A. Simpulan

Berdasarkan uraian pada pembahasan data hasil penelitian, penulis

menyimpulkan beberapa hasil analisis yang merupakan jawaban dari

permasalahan yang diteliti. Berikut dipaparkan simpulan tersebut.

1. Tindak tutur representatif dalam iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna

FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016 sebanyak 23 tuturan yang terbagi

menjadi 4 jenis, yaitu tindak tutur representatif menyatakan sebanyak 6

tuturan, tindak tutur representatif mengakui sebanyak 3 tuturan, tindak tutur

representatif mengemukakan pendapat sebanyak 3 tuturan, dan tindak tutur

representatif memberitahukan sebanyak 11 tuturan.

2. Tindak tutur direktif dalam iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM

Kutoarjo periode tahun 2012-2016 sebanyak 26 tuturan yang terbagi menjadi

4 jenis, yaitu tindak tutur direktif menyuruh sebanyak 8 tuturan, tindak tutur

direktif meminta 1 tuturan, tindak tutur direktif menyarankan sebanyak 9

tuturan, dan tindak tutur direktif mengajak sebanyak 9 tuturan.

Page 151: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

138

3. Skenario pembelajaran iklan dengan materi iklan layanan masyarakat pada

radio Fortuna FM Kutorjo periode tahun 2012-2016 di kelas XII SMA

meliputi (1) menyampaikan materi tentang struktur dan kaidah teks iklan; (2)

menyediakan naskah iklan layanan masyarakat dari radio Fortuna FM

Kutoarjo periode tahun 2012-2016 untuk dicermati peserta didik; (3) peserta

didik mendiskusikan iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna FM

Kutoarjo periode tahun 2012-2016 berdasarkan struktur dan kaidah teks iklan;

(4) peserta didik menginterpretasi iklan layanan masyarakat pada radio

Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016bersama dengan kelompok

masing-masing; (5) peserta didik membacakan hasil diskusi di depan kelas.

B. Saran

Pada bagian ini, penulis menyampaikan saran yang ditujukan kepada pihak-

pihak yang memiliki hubungan dengan penelitian ini. Berikut ini dipaparkan

saran-saran tersebut.

1. Pendidik diharapkan mampu menggunakan media pembelajaran yang di

dalamnya terdapat contoh konkret iklan sehingga peserta didik dapat

menerapkan materi yang dipelajarinya secara langsung.

2. Peserta didik diharapkan mencermati dengan teliti dalam memahami tindak

tutur representatif dan tindak tutur direktif pada iklan layanan masyarakat

untuk meningkatkan keterampilan menginterpretasi maknaiklan.

136

Page 152: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

139

3. Pembaca sebaiknya menambah pengetahuan tentang tindak tutur representatif,

tindak tutur direktif, dan makna iklan layanan masyarakat agar dapat

menerapkannya sesuai dengan kaidah.

4. Peneliti selanjutnya diharapkan skripsi ini dapat memberikan gambaran

informasi tentang tindak tutur representatif dan tindak tutur direktif yang

terdapat dalam iklan layanan masyarakat sehingga hasil penelitian peneliti

selanjutnya lebih meningkat, dalam bidang bahasa khususnya tindak tutur

representatif dan direktif.

5. Media massa khususnya radio diharapkan selalu meningkatkan kualitas dalam

menyiarkan iklan layanan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup

masyarakat.

Page 153: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

140

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Asih. 2016. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Preada Media Group.

Cummings, Louise. 2007. Pragmatik Sebuah Perspektif Multidisipliner.

(Terjemahanan: Eti Setiawati, dkk.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Departeman Pendidikan Nasional. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan Nasional. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Erlian, Wahyu, dkk. 2013. “Tindak Tutur Deklarasi Bahasa Minangkabau

Pedagang Kakilima di Pasar Raya Padang”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia seri B, 1 (2), 77-163.

Faizah, Umi. 2014. Pengantar Keterampilan Berbicara Berbasis Cooperative

Learning Think Pair Share Teori dan Praktik.Yogyakarta: Media Perkasa.

Hamalik, Oemar. 2015. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Jamilatun. 2011. “Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif Pada Rubrik Kriing

Solopos (Sebuah Tinjauan Pragmatik)”. Skripsi. Universitas Sebelas

Maret. Surakarta.

Khairifa, Fenni. 2007. “Penyampaian Iklan Layanan Masyarakat kepada

Khalayak”. Jurnal Harmoni Sosial, 1 (3), 133-136.

Kurniawati, Endah Yuli. 2015. “Tindak Tutur Ilokusi Tokoh Utama dalam Film

Kehormatan di Balik Kerudung Sutradara Tya Subiyakto dan Relevansinya

dengan Pembelajaran Menyimak dan Berbicara di Kelas X SMA”. Skripsi.

Universitas Muhammadiyah Purworejo. Purworejo.

Leech. Geoffrey. 2015. Prinsip-Prinsip Pragmatik. (Terjemahan: M.D.D. Oka).

Jakarta: UI Press

Majid, Abdul. 2013. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Page 154: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

141

Mujianto, Gigit. 2012. “Pemakaian Tuturan Imperatif Calon Guru dalam Interaksi

Belajar-Mengajar pada Pembelajaran Mikrodi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang”. Jurnal Humanity, ISSN:

0216-8995, 8 (1), 155-162.

Mulyana, 2005. Kajian Wacana Teori, Metode, dan Aplikasi Prinsip-Prinsip

Analisis Wacana.Yogyakarta: Tiara Wacana.

Mulyasa. 2014. Pengembangn Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis

Kompetensi. Yogyakarta: BpFE.

Pujiyanto. 2013. Iklan Layanan Masyarakat. Yogyakarta: ANDI.

Rohmadi, Muhammad. 2010. Pragmatik Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma

Pustaka.

Rohmadi, Muhammad. 2014. “Kajian Pragmatik Percakapan Guru dan Siswa

dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia”. Jurnal Paedagogia ISSN 1026-

4109, 17 (1), 53-61.

Rusdianto, Ujang. 2016. Nuansa Periklanan Korporat Meneropong Tanggug

Jawab Sosial Perusahaan dalam Iklan Korporat.Yogyakarta: CALPULIS.

Rustono. 1999. Pokok- Pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Press.

Sasmita, Clara Ayu. 2016. “Tindak Tutur dalam Iklan Layanan Masyarakat di

Kabupaten Bayuwangi”. E-Jurnal Humanis ISSN: 2302-920X, 14 (1), 17-

22.

Shan, Bayu. 2015. “Tujuan, Srtuktur dan Kaidah Bahasa Teks Iklan (secara

singkat)”. http://bayushanku.blogspot.co.id/2015/12/tujuan-struktur-dan-

kaidah-bahasa-teks-iklan-secara-singkat.html. Diunduh Jumat 7 April 2017

pukul 05:30 Wib.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikuluim 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sudaryanto, 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata

Dharma Universitas Press.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Page 155: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

142

Suhandang, Kustadi. 2016. Manajemen, Kiat dan Strategi Peiklanan. Ed Revisi.

Bandung: Nuansa.

Supriyati dan Wini Tarmini. 2014. “Tindak Tutur Memerintah pada Dialog Film

Laskar Pelangi dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia

di SMP". Jurnal Paedagogia ISSN 1026-4109, 17 (1), 62-77.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2015. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: ANDI.

Yule, George. 2014. Pragmatik. (Terjemahan: Indah Fajar Wahyuni).Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Page 156: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

143

Page 157: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

144

Lampiran 1. DATA PENELITIAN

2. Jenis Tindak Tutur Representatif

N

o

Nama

ILM

Jenis Tindak

Tutur

Represen-

tatif

Data Tuturan Konteks Fungsi

Tuturan

1.

Bencana

Banjir

dan

Longsor

5. Menyata-

kan

1.1.4 “Iki lho berita-

nya miris

banget, di sana

sini banjir,

belum lagi

tanah longsor,

sedih hati ini”.

Terjemahan

“Ini nih beritanya

miris sekali, di

sana sini banjir,

belum lagi tanah

longsor, sedih

hati ini”.

Ketika Mba bro

mendengarkan

berita banjir dan

tanah longsor di

berbagai tempat

sehingga pe-

rasaannya turut

bersedih.

Kemudian, Mba

bro menyampai-

kan kesedihan-

nya kepada Mas

bro.

Tuturan

tersebut

berfungsi

untuk

menyatakan

perasaan

sedih Mba

bro kepada

orang lain

atas terjadi-

nya bencana

banjir dan

longsor di

berbagai

tempat

Berlalu

Lintas

1.1.5 “Apabila anda

berlaku tidak

tertib di

jalanan bah-

kan bukan

hanya

membahaya-

kan diri anda

sendiri tetapi

juga mem-

bahayakan

jiwa dan ke-

selamatan

orang lain”.

Tuturan tersebut

dituturan oleh

Narator lelaki

setelah seorang

Lelaki

mengalami

kecelakan.

Kecelakan

tersebut terjadi

akibat tidak

mematuhi aturan

berlalu lintas,

yaitu melakukan

aktivitas

bertelepon

ketika

mengendarai

kendaraan.

Tuturan

tersebut

berfungsi

menyatakan

kepada

orang lain

bahaya

yang dapat

terjadi,

apabila

tidak

mematuhi

aturan

berlalu

lintas.

Kasih

Sayang

1.1.6

Narator lelaki:

Dituturkan oleh

Narator lelaki

Tuturan

tersebut

Page 158: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

145

“semua orang butuh

kasih sayang”.

Narator wanita: “sayangi pasangan”.

Narator lelaki:

“sayangi kawan,

sayangi keluarga”.

Narator wanita:

“sayangi lingkungan.”

dan Narator

wanita. Tuturan

tersebut diawali

dari percakapan

antara Wanita

dan Lelaki yang

membicarakan

aktivitas mereka

mulai dari

bangun tidur

hingga sebelum

tidur. Aktivitas

tersebut

diantaranya

bersih-bersih,

membantu orang

tua, sekolah,

kerja, olahraga

dan berdoa.

berfungsi

menyatakan

kepada

orang lain,

bahwa

setiap

manusia

membutuh-

kan kasih

sayang.

Oleh karena

itu, sayangi

pasangan,

kawan,

keluarga,

dan

lingkungan.

DBD 4.Memberi-

tahukan

1.4.7 “Demam

berdarah

adalah

penyakit

demam akut

yang

disebabkan

oleh virus

yang masuk ke

dalam

peredaran

manusia

melalui gigitan

nyamuk”.

Setelah Bu Joko

mengajak Ibu

Ana untuk

membawa anak

Bu Ana ke

rumah sakit.

Kemudian,

Narator lelaki

memberitahukan

tentang penyakit

demam berdarah

penyebab

penyakit demam

berdarah.

Tuturan

tersbeut

berfungsi

memberita-

hukan orang

lain

mengenai

penyakit

demam

berdarah

dan

penyebab

penyakit

demam

berdarah.

Kondom 1.4.8 “Bang

negatif”.

Ibu

menyampaikan

tuturan tersebut

kepada Abang

bahwa Ibu tidak

hamil.

tuturan

tersebut

berfungsi

memberita-

hukan

Abang

bahwa Ibu

tidak hamil

Berlalu 1.4.9 “Iya sayang, Ketika di Tuturan

Page 159: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

146

Lintas ini masih di

jalan”.

perjalanan

Lelaki

menyampaikan

keberadannya

karena wanita

(kekasihnya)

menelepon.

Wanita sudah

lama menunggu

dan menyuruh

lelaki untuk

segera

menemuinya.

tersebut

berfungsi

memberita-

hukan

informasi

kepada

Wanita

bahwa

Lelaki

sudah

berada di

jalan.

Belajar 1.4.10

Wanita 1:

“Jelas Matematika”

Lelaki 2:

“Kimia dong”

Wanita 2:

“Akuntasi”

Lelaki 3:

“Bahasa Inggris”

Wanita 3:

“Hmmmm Sejarah”

Lelaki 4:

“Bahasa Indonesia

dan Boso Jowo”

Lelaki 1

menanyakan

kepada sobat

Fortuna

berkaitan

dengan belajar

yang paling sulit

dipelajari.

Beberapa sobat

Fortuna

memberitahukan

mata pelajaran

yang menurut

meraka sulit

dipelajari.

Tuturan

tersebut

berfungsi

memberita-

hukan

kepada

orang lain

mengenai

mata

pelajaran

yang paling

sulit

dipelajari.

Kasih

Sayang

1.4.11 “Di malam

hari aku

dengerin radio

Fortuna FM”.

Wanita 1

menyampaikan

kegiataanya dari

bangun tidur,

bersih-bersih,

membantu orang

tua, dan mandi.

Beberapa lelaki

juga menyam-

paikan aktivitas-

nya setelah

mandi. Kemu-

dian, Lelaki 1

me-nyampaikan

kegiatannya di

Tuturan

tersebut

berfungsi

memberita-

hukan

kepada

orang lain

mengenai

aktivitas

yang

dikerjakan

di malam

hari.

Tuturan

tersebut

Page 160: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

147

malam hari, dituturkan

oleh Lalaki

1.

6. Jenis Tindak Tutur Direktif

N

o

Nama

ILM

Jenis Tindak

Tutur

Direktif

Data Tuturan Konteks Fungsi

Tuturan

2. Global

Warming

1. Menyuruh 2.1.5 “Jangan

biarkan

dirimu

menyesal

dikemudian

hari. Stop

pemanasan

global”.

Narator lelaki

menuturkan

tuturan tersebut

setelah Aku

mengakui

perbuatannya,

yaitu menebang

pohon

sembarangan dan

memakai

kendaraan

bermotor yang

tidak semestinya.

Tuturan

tersebut

berfungsi

menyuruh

orang lain

supaya

jangan

melakukan

tindakan

yang

menyebab

kan

pemanas-

an global.

Berlalu

Lintas

2.1.6 “Kamu di

mana si Beb?

Sampai

kering

nunggunya,

cepetan

dong”.

Ketika di jalan

seorang Lelaki di

telepon Wanita.

Wanita tersebut

menanyakan

keberadaan Lelaki

(kekasihnya), dan

menyuruhnya

untuk segera

menemui dirinya.

Tutruan

tersebut

berfungsi

meyuruh

orang lain

(kekasih-

nya)

untuk

segera

menemui

Wanita

2.1.7 “Taatilah

rambu-rambu

lalu lintas,

karena itu

untuk

keamanan

Dituturkan oleh

Narator lelaki

setelah seorang

Lelaki mengalami

kecelakan akibat

tidak mematuhi

Tuturan

tersebut

berfungsi

untuk

menyuruh

orang lain

Page 161: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

148

kita

bersama”.

aturan berlalu

lintas.

agar

mematuhi

aturan lalu

lintas demi

keamanan

bersama.

Awas

Kebakar

an

2.1.8

Narator lelaki:

“Yang pertama”.

Narator Wanita:

“Kalau habis ngecas

Hp charger dilepas

ya, jangan tertancap

di stopkontak terus.”

Narator lelaki:

“kedua”.

Narator wanita:

“Buat yang mau

berpergian, cek dulu

nih apakan kompor

di dalam rumah

sudah dimatikan”.

Narator lelaki:

“ketiga”.

Narator wanita:

“Ketika membakar

sampah jangan

ditinggal, siapa tahu

api bisa merambat”.

Narator lelaki:

“Keempat”.

Narator wanita:

“Hmmm buat yang

merokok, matikan

putung rokok

sebelum dibuang”.

Narator lelaki:

“Dan kelima”.

Narator wanita:

“Jauhkan korek api

dari jangkauan anak-

anak.”

Pembawa berita

menyampaikan

berita beberapa

kebakaran yang

terjadi di

beberapa daerah.

Kemudian,

Narator lelaki

mengajak orang

lain (pendengar)

untuk mengingat

apa saja yang

menyebabkan

kebakaran.

Narator lalaki

menyampaikan

beberapa hal yang

menyebabkan

kebakaran dan

Narator wanita

menyuruh orang

lain melakukan

beberapa tindakan

agar tidak terjadi

kebakaran.

Tuturan

tersebut

berfungsi

menyuruh

oang lain

untuk

melakukan

beberapa

tindakan

agar tidak

terjadi

kebakaran.

Tuturan

tersebut

dituturkan

oleh

Narator

wanita.

Berlalu

Lintas

7. Menyaran-

kan

2.3.6 “Ingin aman

taatilah tata

tertib lalu

Dituturkan oleh

Narator lelaki 2.

Narator

Tuturan

tersebut

berfungsi

Page 162: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

149

lintas”. menyampaikan

tuturan tersebut

setelah terjadi

kecelakan karena

pengguna jalan

tidak mematuhi

aturan berlalu

lintas. Narator

menyatakan

apabila tidak

tertib di jalanan

akan mem-

bahayakan diri

sendiri dan orang

lain.

menyaran

kan orang

lain untuk

menaati

tata tertib

lalu lintas

Awas

Kebakar

an

2.3.7 “Nah dan

tentunya

masih banyak

lagi. Perlu

diingat dan

diwaspadai.

Walaupun itu

hal yang

sepele, so

berhati-

hatilah.

Dituturkan oleh

Narator lelaki

setelah Narator

wanita menyuruh

orang lain untuk

melakukan

beberapa tindakan

agar tidak terjadi

kebakaran.

Tuturan

tersebut

berfungsi

menyaran

kan orang

lain untuk

lebih

berhati-

hati agar

tidak

terjadi

kebakaran.

Belajar 2.3.8 “.. belajarlah

mulai detik

ini juga”.

Beberapa sobat

Fortuna

memberitahukan

mata pelajaran

yang paling sulit

dipelajari.

Kemudian,

Narator lelaki dan

Narator wanita

menyampaikan

solusi untuk

mengatasi

kelemahan belajar

tersebut.

Tuturan

tersebut

berfungsi

menyaran

kan orang

lain agar

jangan

menunda-

nunda

belajar.

Page 163: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

150

Waktu 2.3.9 “Luangan

waktumu,

ambillah

sedikit waku

untuk

memikirkan

resiko apa

yang akan

kamu dapat

ketika

melakukan

semua itu.”

Dituturkan oleh

Narator lelaki

setelah Lelaki 1

menjawab dan

mengakui

kegiatannya, yaitu

tongkrongan.

Lelaki 1

mengakui suka

tongkrongan dan

tidak

menyelesaikan

tugas sekolah.

Tuturan

tersebut

berfungsi

menyaran

kan orang

lain untuk

meluangk-

an sedikit

waktu

memikir-

kan resiko

yang akan

didapat

dari semua

aktivitas

yang

dilakukan.

Global

Warming

8. Mengajak 2.4.5 “Rawat dan

jagalah bumi

kita saat ini”.

Dituturkan oleh

Narator lelaki

setelah Aku

mengakui

perbuatannya,

yaitu menebang

pohon

sembarangan dan

menggunakan

kendaraan

bermotor yang

tidak semestinya.

Aku

menginginkan

desanya kembali

subur dan sejuk

seperti 10 tahun

yang lalu.

Tuturan

terseut

berfungsi

mengajak

orang lain

untuk

merawat

dan

menjaga

bumi

mulai saat

ini.

2.4.6 “Ayo

hijaukan

kembali bumi

pertiwiku”.

Dituturkan oleh

Narator lelaki.

Narator lelaki

tidak hanya

mengajak untuk

merawat dan

menjaga bumi

Tuturan

tersebut

berfungsi

mengajak

orang lain

untuk

menghijau

Page 164: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

151

tetapi juga

mengajak

menghijaukan

bumi agar subur

dan sejuk.

kan bumi

agar sejuk

dan tidak

mengala-

mi global

warming.

Kondom 2.4.7 “Ayo ikut

KB dua anak

lebih baik”.

Dituturkan oleh

Abang dan Ibu.

Abang sudah

mengetahui cara

KB yang tepat

dan Ibu

memberitahukan

Abang kalau

dirinya tidak

hamil.

Tuturan

tersebut

berfungsi

mengajak

orang lain

untuk ikut

KB, dan

cukup

mem-

punyai dua

anak.

Awas

Kebakar

an

2.4.8 “Coba kita

lihat ke

belakang apa

saja yang

bisa

menyebab-

kan

kebakaran itu

terjadi”.

Dituturkan oleh

Narator lelaki

setelah pembawa

berita

menyampaikan

beberapa berita

tentang kebakaran

yang terjadi

dibeberapa

tempat.

Tuturan

tersebut

berfungsi

mengajak

orang lain

untuk

mengingat

apa saja

yang

menyebab

kan

kebakaran

terjadi.

Page 165: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

152

Lampiran 2. SILABUS MATA PELAJARAN: BAHASA INDONESIA

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas/ Semester : XII/ Ganjil

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalakan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengahayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleransi,

damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagi bagian dari solusi atas bernagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari

yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode

sesuai kaidah keilmuan.

Page 166: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

153

Kompetensi Dasar Materi

Pokok

Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber Belajar

1.1 Mensyukuri anugrah Tuhan

akan keberadaan bahasa

Indonesia dan

menggunakannya sesuai

dengan kaidah dan konteks

untuk mempersatukan

bangsa

-

-

1.1 Menunjukkan perilaku jujur,

responsive dan santun dalam

menggunakan bahasa

Indonesia untuk

menyampaikan cerita

sejarah tentang tokoh-tokoh

nasional dan internasional

1.1 Mensyukuri anugrah Tuhan

akan keberadaan bahasa

Indonesia dan

-

Page 167: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

154

menggunakannya sebagai

sarana komunikasi dalam

memahami, menerapkan,

dan menganalisis informasi

lisan dan tulis melalui teks

cerita sejarah, berita, iklan,

editorial/opini, dan novel.

1.2 Menunjukkan perilaku

tanggung jawab, pedui, dan

santun dalam menggunakan

bahasa Indonesia untuk

memahami dan

menyampaikan berita

politik, ekonomi, social,

sdan kriminal.

3.1 Memahami struktur dan

kaidah teks iklan, melalui

lisan maupun tulisan

4.1 Menginterpretasi makna

Struktur

dan

kaidah

teks

Mengamati

Membaca teks

tentang struktur dan

kaidah teks iklan

Tugas:

Para siswa

diminta

berdiskusi untuk

4 Mg x 4 jp BUKU SISWA

BAHASA INDONESIA

KELAS XII (WAJIB)

Page 168: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

155

teks iklan, baik secara lisan

maupun tulisan

iklan

Interpre-

tasi teks

iklan

Mencermati uraian

yang berkaitan

dengan struktur dan

kaidah teks iklan

Mempertanyakan

Bertanya jawab

tentang hal-hal yang

berhubungan dengan

isi bacaan

Mengeksplorasi

Mencari dari berbagai

sumber informasi

tentang struktur dan

kaidah teks iklan

Mengasosiasikan

Mendiskusikan

tentang struktur dan

kaidah teks iklan

memahami

struktur dan

kaidah teks iklan

Secara individual

peserta didik

diminta

menginterpretasi

makna teks iklan

baik secra lisan

maupun tulisan

Observasi:

mengamati kegiatan

peserta didik dalam

proses

mengumpulkan data,

analisis data dan

pembuatan laporan.

Portofolio: menilai

laporan peserta didik

Buku referensi lain yang

menunjang materi

struktur dan kaidah teks

iklan

Page 169: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

156

Menyimpulkan hal-

hal terpenting dalam

struktur dan kaidah

teks iklan

Mengomunikasikan

Menuliskan laporan

kerja kelompok

tentang struktur dan

kaidah teks iklan

Membacakan hasil

kerja kelompok di

depan kelas, siswa

lain memberikan

tanggapan

Menginterpretasi

makna tekk iklan

baik secara lisan

maupun tulisan

tentang struktur dan

kaidah teks iklan

Tes tertulis: menilai

kemampuan peserta

didik dalam

memahami,

menerapkan, dan

menginterpretasi

makna teks iklan,

baik secara lisan

maupun tulisan

Page 170: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

157

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA N 4 Purworejo

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : XII/ 1

Materi Pokok : Teks Iklan

Alokasi waktu : 2 pertemuan (4 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevalusi pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan

mampu menggunakan metode sesuai kaidah.

B. Kompetensi Dasar

3.1: Memahami struktur dan kaidah teks iklan, baik secara lisan maupun

tulisan.

4.1: Menginterpretasi makna teks iklan, baik secara lisan maupun tulisan.

C. Indikator

1. Memahami struktur dan kaidah teks iklan.

Page 171: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

158

2. Menafsirkan/ menginterpretasi makna tuturan teks iklan layanan masyarakat

pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

3. Mengoreksi dan menyimpulkan makna tuturan teks iklan layanan masyarakat

pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan

mengomunikasikan peserta didik dapat:

4. peserta didik mampu memahami struktur dan kaiah teks iklan;

5. peserta didik mampu menafsirkan/ menginterpretasi makna tuturan teks iklan

layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-

2016;

6. peserta didik mampu mengoreksi dan menyimpulkan makna tuturan teks iklan

layanan masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-

2016.

E. Materi Pembelajaran

1. Struktur dan kaidah teks iklan

2. Interpretasi teks iklan

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model Pembelajaran : Problem Solving

3. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi

Page 172: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

159

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media : Power Point

2. Alat : LCD, internet, naskah iklan layanan msyarakat

3. Sumber belajar : Bahasa Indonesia Ekspresi diri dan Akademik

SMA/MA/SMA/MAK Kelas XII Semester 1. 2015: Jakarta: Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke-1 (alokasi waktu 2 x 45 menit)

Kagiatan Langkah-langkah Alokasi

Pembukaan Kegiatan Pendahuluan

4. Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa.

5. Guru mengecek kehadiran siswa.

6. Guru menyampaikan informasi kompetensi materi,

tujuan, manfaat dan langkah-langkah pembelajaran

yang akan dilaksanakan

15 menit

Inti Mengamati:

c. Guru menyampaikan materi tentang struktur dan

kaidah teks iklan.

d. Siswa mencermati contoh iklan layanan masyarakat.

Mempertanyakan

b. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya

menganai materi struktur dan kaidah teks iklan dan

contoh iklan layanan masyarakat pada radio Fortuna

FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

Mengeksplorasi:

b. Guru mengajak siswa mencari dari berbagai sumber

60 menit

Page 173: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

160

informasi tentang struktur dan kaidah teks iklan, dan

iklan layanan masyarakat masyarakat pada radio

Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

Mengasosiasikan:

b. Siswa mendiskusikan contoh iklan layanan

masyarakat masyarakat pada radio Fortuna FM

Kutoarjo periode tahun 2012-2016berdasarkan

struktur dan kaidah teks iklan.

Mengomunikasikan:

a. Siswa membacakan hasil diskusi di depan kelas.

Penutup Penutup

3. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran.

4. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilakukan.

15 menit

Pertemuan ke-2 (alokasi waktu 2 x 45 menit)

Kagiatan Langkah-langkah Alokasi

Pembukaan Kegiatan Pendahuluan

4. Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa.

5. Guru mengecek kehadiran siswa.

6. Guru menyampaikan informasi kompetensi materi,

tujuan, manfaat dan langkah-langkah pembelajaran

yang akan dilaksanakan

15 menit

Inti Mengamati:

b. Guru mengulang kembali materi tentang struktur dan

kaidah teks iklan.

Mempertanyakan

60 menit

Page 174: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

161

a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya

menganai materi struktur dan kaidah teks iklan dan

contoh iklan layanan masyarakat masyarakat pada

radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-2016.

Mengeksplorasi:

b. Guru mengajak siswa mencari dari berbagai sumber

informasi tentang struktur dan kaidah teks iklan, dan

iklan layanan masyarakat.

Mengasosiasikan:

a. Siswa mendapat tugas untuk menginterpretasikan

makna teks iklan layanan masyarakat masyarakat

pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode tahun 2012-

2016.

b. Siswa dibagi menjadi kelompok terdiri dari 3-4 anak.

c. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya mencoba

menginterpretasi makna iklan layanan masyarakat

masyarakat pada radio Fortuna FM Kutoarjo periode

tahun 2012-2016.

Mengomunikasikan:

b. Siswa membacakan hasil diskusi di depan kelas.

Penutup Penutup

1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran.

2. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilakukan.

15 E

1

n

i

t

15

Menit

,

Page 175: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

162

I. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Jenis/ teknik penilaian

a. Kompetensi Sikap

Unjuk Kerja

Penilaian Karakter

Fortofolio

b. Kompetensi pengetahuan

Tes esai

c. Kompetensi Keterampilan

Tes praktik (diskusi)

2. Instrument Penilaian

a. Sikap

1. Lembar Unjuk Kerja

Penilaian Unjuk Kerja

No. Kinerja Yang Dinilai Tanggapan

Guru

Tanggapan

Orang Tua

Simpulan

6. Kualiatas

penyelesaian

pekerjaan

7. Keterampilan

menggunakan alat

8. Kemampuan

menganalisis

permaasalahn

9. Kemampuan

mengambil keputusan

10. Kemampuan

membaca teks iklan

Simpulan

Page 176: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

163

keterangan: simpulan diisi secara kuantitatif dengan angka penilaian sebagai

berikut.

1= kurang

2= cukup

3= baik

2. Penilaian Karakater

Format Penilaian Karakter

K

e

t

e

r

keterangan:

Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 4.

1 = D sangat kurang;

2 = C kurang konsisten;

Nilai= jumlah skor

1

No.

Karakter

Nama

Mel

aksa

nak

an k

ewaj

iaban

Ber

ani

men

yat

akan

pen

dap

at

Ber

ani

ber

tany

a

Men

erim

a pen

dap

at o

ran

g l

ain

Dap

at b

eker

ja s

ama

Mem

ban

tu o

rang l

ain

Ber

bic

ara

den

gan

ten

ang

Man

unju

kkan

sem

angat

ber

pre

stas

i

Ber

usa

ha

ingin

leb

ih m

aju

Ber

bic

ara

seca

ra t

erbuka

Men

unju

kkan

fak

ta y

ang

seb

enar

ny

a

Men

gak

ui

kes

alah

an

Jum

lah

Jm

Nil

ai

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

1.

2.

3.

Page 177: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

164

3 = B konsisten; dan

4 = A selalu konsisten.

3. Penilaian Fortofolio

Format Penilaian Fortofolio

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas : XII

Kompetensi dasar: Nama :

Tanggal :

Indikator PENILAIAN

Jelek/ cukup/ baik/ sangat baik

Dicapai melalui

1. Diri sendiri

2. Bantuan guru

3. Seluruh kelas

4. Kelompok besar

5. Kelompok kecil

Komentar Guru

Nilai = jumlah skor

12

Page 178: ANALISIS TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF PADA ...

165

Nilai = jumlah perolehan skor x 100

Skor maksimal

Purworejo, 28 April 2017

Kepala Sekolah Praktikan,

Drs. Arif Arvianta Achmad, S.Pd. Yuli Nirwanti

NIP. 19630707 198803 1 016 NIM 132110013