7/26/2019 Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura
1/5
TEKNIK BUDIDAYA PURWOCENG
Lingkungan Tumbuh
Purwoceng merupakan tanaman yang telah beradaptasi di dataran tinggi,
tumbuh di daerah pada ketinggian tempat 1.800-3.300 m di atas permukaan laut
(Riai, 1!!"#, terutama di dataran tinggi $ieng. %uhu udara optimumnya berkisar 1&
' "), dengan kelembaban udara antara 0 ' *0+, dan curah huan di atas .000
mm tahun.
/ntuk pertumbuhannya selain memerlukan tanah yang gembur dan subur,
purwoceng uga memerlukan tanah yang kaya bahan organik, dan p tanah dengan
kisaran &,* ' ,0. Purwoceng tidak dapat tumbuh baik pada tanah yang bertekstur liat./ntuk tanah yang kurang subur perlu dilakukan pemupukan, terutama pupuk organik.
Purwoceng awalnya merupakan tanaman liar yang tumbuh di bawah tegakan
tanaman keras atau hutan, sehingga kurang bagus pertumbuhannya apabila tanaman
ini mendapat penyinaran sinar matahari langsung. leh karena itu untuk mendapatkan
pertumbuhan yang baik, pada budidaya purwoceng penanaman dilakukan di bawah
tegakan atau ditumpang sarikan dengan tingkat naungan & ' &&+. 2ingkat naungan
yang lebih dari &&+ menyebabkan pertumbuhan purwoceng tertekan dan teradi
etiolasi, pertumbuhan memanang dan secara isual tanaman terlihat kecil.
Persiapan Benih
Purwoceng dapat diperbanyak dengan bii, setiap rumpun tanaman dapat
menghasilkan ratusan bii bernas. Purwoceng akan membentuk bunga 4ulan
%etelah 2anam (4%2#, setelah " bulan dari masa pembungaan bii telah masak. 4ii
dapat dipanen apabila telah masak, yang dicirikan berwarna cokelat kehitaman dan
selanutnya dikeringkan. 4ii yang telah kering dapat disemaikan di pesemaian.
Pesemaian dapat dibuat dengan membuat petak berukuran 5 1 6 1 m" , tanah diolah
hingga gembur dan beri pupuk kandang yang sudah matang secukupnya.
4ii ditabur pada petak pesemaian kemudian ditutup dengan pupuk kandang
yang matang secara tipis, dan diusahakan bii tertutup dan tidak terlihat. 2empat
pesemaian diberi naungan paranet dengan tingkat naungan 5 &&+. 2anaman
7/26/2019 Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura
2/5
diusahakan tidak sampai kekeringan, leh karena itu perlu disiram dan diaga agar
bebas dari gulma dengan cara membersihkan rumput yang tumbuh di pesemaian.
%etelah bii berkecambah dan mempunyai 3 ' daun, bibit dipindah ke
polibag dengan diameter * ' 8 cm, setiap satu polibag berisi satu bibit. 7edia tumbuh
yang digunakan terdiri dari campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan
" 1. Pesemaian di polibag ini uga memerlukan naungan dengan tingkat naungan
sebesar &&+. 4ibit diaga agar tidak kekeringan dan diusahakan bebas dari gulma.
%etelah bibit berumur " ' 3 bulan di pesemaian polibag dapat dipindahkan ke lahan
produksi.
$isamping cara pembibitan tersebut di atas, ada cara pembibitan lain yang
lebih praktis dan eisien, adalah melalui pengambilan bibit yang telah tumbuh dengansendirinya di sekitar tanaman induk, kemudian dipindahkan ke polibag. %etelah
kurang lebih selama " ' 3 bulan di polibag tanaman baru bisa dipindahkan ke lahan
produksi.
/rutan cara keranya adalah sebagai berikut. 2anaman purwoceng yang sudah
berbuah, sesudah biinya masak apabila tidak dipanen, maka bii tersebut akan atuh
dan tumbuh secara mudah dengan sendirinya di sekitar tanaman. 4iasanya terdapat
ratusan bibit yang tumbuh di sekitar tanaman. 4ibit-bibit yang tumbuh tersebut,
setelah mempunyai 3 ' daun dipindahkan ke polibag dengan diameter * ' 8 cm,
setiap satu polibag untuk satu bibit. 7edia tumbuh yang digunakan terdiri dari
campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan " 1.
Pesemaian di polibag ini uga memerlukan naungan paranet dengan tingkat naungan
sebesar &&+. 4ibit tetap perlu diaga agar tidak kekeringan dan diusahakan bebas dari
gulma. %etelah bibit berumur " ' 3 bulan di pesemaian, polibag baru dapat
dipindahkan ke lahan produksi.
Peng!ahan Tanah
9ahan yang telah dipilih, diolah sedalam "& ' 30 cm dengan menggunakan
cangkul atau garpu, sehingga tanah menadi gembur. /ntuk menghindari teradinya
genangan air, agar aerasi tetap teraga, perlu dibuat bedenganbedengan dengan ukuran
lebar 5 1 ' 1,& m dan panang 5 " ' 3 m atau disesuaikan dengan keadaan lahan.
7/26/2019 Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura
3/5
:arak antara bedengan dibuat parit selebar 30 ' 0 cm dengan kedalaman "0 ' 30 cm.
9obang tanam dibuat dengan arak antar lobang tanam disesuaikan dengan arak
tanam yang telah direncanakan.
;da uga yang menyiapkan lahan tanam dengan menggunakan penutup mulsa
plastik seperti pada tanaman cabe. 2anah yang sudah diolah, sudah gembur, dan
berbentuk bedengan, lantas ditutup dengan mulsa plastik. Penggunaan mulsa plastik
dapat mengurangi biaya penyiangan, disamping dapat menaga kelembaban tanah
pada waktu musim kemarau. ;pabila ingin menanam purwoceng dengan
menggunakan mulsa plastik, perlu dibuat lobang pada mulsa plastik, sesuai dengan
lobang tanam dan arak tanam dengan diameter lobang 5 10 ' 1& cm. $iameter
lobang dapat diperbesar setelah tanaman berbunga dan berbii, agar bii yang atuh ketanah kelak dapat tumbuh dan dapat dipergunakan sebagai bibit untuk masa tanam
berikutnya.
$i atas lahan yang akan ditanami disiapkan paranet dengan tingkat naungan 5
&'&&+ dihamparkan dengan ketinggian 5 1*0 cm (setinggi manusia#, agar
mempermudah keluar masuk lahan pertanaman. Penopang paranet dapat
mempergunakan bambu atau kayu yang kuat agar tidak terbawa angin. Paranet diikat
ke penopang bambu atau kayu dengan menggunakan tali kawat agar kuat.
Penanaman
Penanaman biasanya dilakukan pada awal musim huan. Penanaman uga
dapat dilakukan di musim kemarau apabila tersedia air untuk pengairan. :arak tanam
untuk purwoceng adalah "& 6 30 cm atau 30 6 30 cm. 9obang tanam yang telah siap
sesuai dangan arak tanam, diberi pupuk kandang sebanyak 0,"& ' 0,& kg setiap
lobang tanam.
%etiap lobang ditanami satu bibit purwoceng. %ebelum ditanam perlu dipilih
bibit yang sehat dan seragam igornya. Plastik polibag pembungkus bibit dilepas
dengan cara menyobek dengan pisau atau gunting, dan medianya diusahakan tidak
pecah agar tidak merusak akar bibit purwoceng. 4ibit beserta medianya dimasukkan
ke dalam lubang tanam sedalam * ' 10 cm, kemudian tutup kembali. 4ibit yang
7/26/2019 Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura
4/5
ditanam dengan menyertakan media tumbuh yang utuh tidak akan mengalami stres,
sehingga bibit langsung tumbuh tanpa mengalami stagnasi pertumbuhan.
Peme!iharaan
%etelah bibit ditanam di lapang, berumur 1 ' " minggu perlu dilakukan
pemeriksaan sehingga penyulaman dapat dilakukan segera apabila ada tanaman yang
mati. /ntuk menghindari persaingan penyerapan hara tanaman dengan rumput yang
tumbuh, maka dilakukan penyiangan. Penyiangan pertama dilakukan pada tanaman
umur " ' minggu setelah tanam. Penyiangan berikutnya dilakukan setiap sebulan
sekali atau disesuaikan dengan kondisi gulma.
Parit antara bedengan diperbarui atau diperdalam agar air huan dapat cepathilang, tidak ada air menggenang di pertanaman purwoceng. Parit diperbarui setiap "
bulan sekali, disesuaikan dengan keadaan di lapangan. %ampai saat ini belum pernah
dilaporkan adanya gangguan hama maupun penyakit tanaman pada tanaman
purwoceng. ;pabila ada serangan hama dan penyakit tidak diperbolehkan sama sekali
melakukan penyemprotan menggunakan pestisida sintetis (bahan kimia#. ;plikasi
pestisida nabati dapat dilakukan apabila hanya dalam kondisi mendesak, yang
disesuaikan dengan enis rganisme Pengganggu 2anaman (P2# yang ditemui.
Pemupukan
Pupuk diberikan dalam beberapa tahap, karena tanaman purwoceng umurnya
relati panang ( ' 1" bulan#. 2ahapan pemupukan terdiri dari pupuk dasar dengan
menggunakan pupuk kandang, %P3 dan
7/26/2019 Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura
5/5
setiap rumpun tanaman. Pupuk /rea, %P3 dan lorabunda
". Penggalang taksonomi tumbuhan =ndonesia, 4ogor, h. ""-"3.
%tandar perasional Prosedur 4udidaya Purwoceng (Pimpinella pruatan 7olkenb#.
4adan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 4alai Penelitian dan
Pengembangan 2anaman bat dan ;romatik. 4ogor
Top Related