Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi,...

41
Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 BERPADU DALAM KEMAJEMUKAN UNTUK MEWUJUDKAN KALTARA 2020 YANG MANDIRI, AMAN DAN DAMAI DENGAN DIDUKUNG PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERWIBAWA” Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara

Transcript of Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi,...

Page 1: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017

“BERPADU DALAM KEMAJEMUKAN

UNTUK MEWUJUDKAN KALTARA

2020 YANG MANDIRI, AMAN DAN

DAMAI DENGAN DIDUKUNG

PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN

BERWIBAWA”

Dinas Pertanian dan

Ketahanan Pangan

Provinsi Kalimantan Utara

Page 2: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

“BERPADU DALAM KEMAJEMUKAN UNTUK MEWUJUDKAN KALTARA 2020

YANG MANDIRI, AMAN DAN DAMAI DENGAN DIDUKUNG PEMERINTAHAN YANG

BERSIH DAN BERWIBAWA”

Page 3: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan
Page 4: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

RINGKASAN EKSEKUTIF

Pelaporan kinerja pemerintah melalui penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjIP) ini menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk

mendorong tata kelola pemerintahan yang baik. Proses penilaian yang terukur ini

menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk terus

meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya bisa terus ditingkatkan.

LKjIP Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara Tahun

2017 ini merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun

1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomer 5

Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan LKjIP dilakukan

dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 di mana pelaporan capaian

kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk

pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi

Kalimantan Utara.

Analisa dan bukti-bukti pendukung pencapaian kinerja menjadi bagian dalam

penyusunan LKjIP ini, untuk menjawab pertanyaan sejauh mana keberhasilan

pencapaian sasaran dalam RENSTRA Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan 2016-

2021 yang ditunjukkan dengan analisis pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas

Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara yang telah ditetapkan

pada Tahun 2017 telah berhasil dicapai.

Rumusan sasaran, program dan kegiatan Tahun 2017 yang tertuang dalam

dokumen Renstra, IKU, Renja, RKT, PK dan DPA, Dinas Pertanian dan Ketahanan

Pangan Provinsi Kalimantan Utara adalah berikut :

A. Sasaran pertama adalah: Meningkatnya Produksi Pertanian dengan indikator

kinerja, Persentase Produksi Tanaman Pangan, Persentase produksi Perkebunan,

Persentase Produksi Tanaman Hortikultura dan Persentase produksi Peternakan,

maka dilaksanakan melalui 8 (delapan) program dan 20 (dua puluh) kegiatan

yaitu sebagai berikut :

Page 5: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

1. Program Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

a) Pelatihan petani dan pelaku agribisnis

b) Peningkatan kemampuan lembaga petani

c) Peningkatan kemampuan lembaga petani

d) Promosi Hasil Produksi Pertanian Unggulan Daerah

2. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

a) Penyediaan Tanaman Perkebunan

b) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura

c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura

d) Pembinaan dan Pengawasan Usaha Perkebunan

e) Perencanaan Pembangunan Pertanian

f) Pelatihan Petani Sekolah Lapang Penyakit Hama Tanaman (SL-PHT)

Perkebunan

g) Pengembangan Sistem Informasi pertanian

3. Program pemberdayaan penyuluh pertanian

a) Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan

b) Pemberian Penghargaan penyuluh berprestas

4. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak

a) Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak

b) Penelitian dan pengamatan penyakit hewan

5. Program peningkatan produksi hasil peternakan

a) Penyuluhan pengelolaan bibit ternak yang didistribusikan kepada

masyarakat

6. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan

a) Penelitian dan pengembangan hasil produksi peternakan

7. Program Peningkatan penerapan teknologi petenakan

a) Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna

8. Program Peningkatan dan Penyediaan Sarana dan Prasarana

a) Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/perkebunan

b) Pelatihan dan Bimbingan Pengoprasian Teknologi Pertanian/Perkebunan

c) Pembinaan dan pengawasan peredaran pupuk dan pestisida

Page 6: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

B. Sasaran kedua adalah: Meningkatnya Diversifikasi Pangan dengan indikator

kinerja, Skor Pola Pangan Harapan maka dilaksanakan melalui 1 (satu) program

dan 5 (lima) kegiatan yaitu sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan)

a) Peningkatan mutu dan keamanan pangan

b) Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan

c) Pengembangan desa mandiri pangan

d) Pengembangan diversifikasi pangan

a) Pengembangan lumbung pangan desa

Untuk melaksanakan program dan kegiatan serta kebijakan dalam rangka

mencapai target kinerja yang diperjanjikan tahun 2017, Dinas Pertanian dan

Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara memperoleh input sebagai berikut :

1. Anggaran sebesar Rp. 24,489,410,313-,

2. Sumber daya aparatur sejumlah 43 orang PNS. Dari jumlah tersebut terdiri dari

pejabat struktural, dan pelaksana sedangkan tenaga kontrak berjumlah 24 orang

dengan berbagai latar belakang disiplin ilmu/pendidikan. Dilihat dari jumlah PNS

berdasarkan tingkat pendidikan S2 6 (enam) orang, S1 32 (dua puluh empat) orang,

D3 1 (satu) orang dan SLTA 4 (empat) orang,

3. Sejumlah sarana dan prasarana kantor.

Dengan keterbatasan Sumber daya yang ada, prinsip efisiensi, efektifitas dan

ekonomis dalam penyelenggaraan pemerintahan tetap dikedepankan, dari analisis

laporan keuangan dan kegiatan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi

Kalimantan Utara pada tahun 2017 telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

melalui program dan kegiatan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,

meskipun dalam pelaksanaannya kurang maksimal.

Dengan komitmen yang tinggi dari pimpinan serta koordinasi dan kerja sama

tim, permasalahan-permasalahan tersebut tetap dapat diatasi meskipun masih

terdapat kekurangan-kekurangan yang tentunya sangat membutuhkan

penyempurnaan sebagai langkah perbaikan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Page 7: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

kedepan, terutama yang berkaitan dengan sarana dan prasana pendukung serta

peningkatan jumlah personil baik terkait kualitas maupun kuantitas.

Tantangan keberhasilan pembangunan pertanian sangat ditentukan oleh

kompetensi dan kapabilitas SDM pelaksana yang handal dan visioner. Dalam rangka

mewujudkan pembangunan pertanian Provinsi Kalimantan Utara yang baik dan tepat

sasaran, dan guna mencapai tujuan dan sasaran pembangunan, dibutuhkan SDM

baik dalam kuantitas maupun kompetensi. Namun hingga saat ini, SDM pertanian di

lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara masih belum bisa dikatakan ideal

dalam hal kualitas maupun kuantitas.

Tantangan lainnya dalam mewujudkan pembangunan pertanian yang

berkualitas adalah belum optimalnya partisipasi masyarakat serta relevansi

pemanfaatan hasil perencanaan. Ke depan, perlu upaya yang lebih maksimal untuk

meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pembanguna

pertanian dan kesadaran bertani di Provinsi Kalimantan Utara, sehingga tercipta rasa

memiliki terhadap pembangunan daerah Provinsi Kalimantan Utara.

Hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan sebagai pijakan

bagi instansi di lingkungan pemerintah daerah dalam perbaikan pelayanan publik di

tahun yang akan datang.

Page 8: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan
Page 9: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Tahun 2017

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

RINGKASAN EKSEKUTIF ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum SKPD 2

1.2 Tugas dan Fungsi 3

1.3 Sumber Daya Organisasi 5

1.4 Isu Strategis dan Permasalahan Yang Dihadapi 6

1.5 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja 10

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. Strategi dan Kebijakan 11

B. Perjanjian Kinerja 14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Akuntabilitas Kinerja 17

B. Capaian Perjanjian Kinerja 18

- Analisis Hambatan dan Tindak Lanjut 18

C. Akuntabilitas Keuangan 26

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan 29 B. Saran 29

Page 10: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Tahun 2017

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Data Pegawa Berdasarkan Eselon 6

Tabel 2.2. Data Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan 6

Tabel 2.3. Data Pegawai Berdasarkan Golongan 6

Tabel 2.4. Data Non PNS berdasarkan jenis kelamin 6

Tabel 2.5. Perlengkapan Penunjang Pelaksanaan Pelayanan 7

Tabel 2.6. Pencapaian Kinerja Perangkat Daerah Dinas Pertanian

dan Ketahanan Pangan 13

Page 11: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Tahun 2017

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan

Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara 5

Page 12: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

2

BAB

BAB I

PENDAHULUAN

Page 13: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

3 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

1.1. Gambaran Umum SKPD

Pembentukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara

adalah Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 05 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Utara masuk kedalam

type A dan Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 21 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Kalimantan Utara. Tahun 2017

merupakan tahun pertama dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi

Kalimantan Utara yang mana sebelumnya masih terhimpun dalam Dinas Pertanian

Kehutanan dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara. Dan di tahun 2017 ini

merupakan tahun kedua dari Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian dan Ketahanan

Pangan Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 – 2021 yang dilaksanakan dalam rangka

mewujudkan visi dan misi Gubernur Kalimantan Utara tahun 2016 – 2021, yaitu “Berpadu

Dalam Kemajemukan Untuk Mewujudkan Kaltara 2020 yang Mandiri, Aman dan Damai

dengan Didukung Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa”

1.2. Tugas dan Fungsi

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara merupakan

unsur pelaksana Pemerintah Propinsi yang menangani urusan pertanian dan pangan

yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur Kalimantan Utara melalui

Sekretaris Daerah. dengan susunan organisasi terdiri atas 1 (satu) Esselon II yaitu Kepala

Dinas; 7 (tujuh) Esselon III yaitu 1 (satu) Sekretaris, 6 (enam) Kepala Bidang; 17 (tujuh

belas) Esselon IV serta kelompok jabatan fungsional, meliputi:

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris, membawahi 3 (tiga) sub bagian, yaitu:

a. Sub Bagian Perencanaan

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

c. Sub Bagian Keuangan

3. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, membawahi 3 (tiga) seksi, yaitu:

a. Seksi Pembenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura

b. Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

c. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura

4. Bidang Perkebunan, membawahi 3 (tiga) seksi,yaitu:

a. Seksi Pembenihan dan Perlindungan Perkebunan

b. Seksi Produksi Perkebunan

c. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan

5. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, membawahi 3 (tiga) seksi , yaitu:

a. Seksi Perbibitan dan Produksi

b. Seksi Kesehatan Hewan

c. Seksi Kesmavet, Pengolahan, dan Pemasaran Hasil Peternakan

6. Bidang Prasarana dan Sarana, membawahi 3 (tiga) seksi, yaitu:

Page 14: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

4 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

a. Seksi Lahan dan Irigasi

b. Seksi Pupuk, Pestisida, dan Alsintan

c. Seksi Pembiayaan dan Investasi

7. Bidang Ketahanan Pangan, membawahi 3 (tiga) seksi, yaitu:

a. Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan

b. Seksi Distribusi dan Cadangan Pangan

c. Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan

8. Bidang Penyuluhan, membawahi 3 (tiga) seksi, yaitu:

a. Seksi Kelembagaan

b. Seksi Ketenagaan

c. Seksi Metode dan Informasi

9. Kelompok Jabatan Fungsional

Struktur organisasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara

dapat dilihat pada Gambar Bagan berikut.

Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara.

Tugas pokok Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yaitu membantu

Gubernur dalam melaksanakan pembangunan di Bidang Pertanian dan Ketahanan

Pangan di Kalimantan Utara yang menyangkut kebijakan, strategi pembangunan,

teknis, evaluasi dan monitoring serta koordinasi baik antar Kabupaten/Kota se

Kalimantan Utara maupun penghubung antara pemerintah pusat dan

Kabupaten/Kota di Kalimantan Utara. Selain itu, menjalin kerjasama antara

Provinsi maupun pihak swasta/stakeholder untuk kemajuan sector Pertanian,

Kehutanan dan Ketahanan Pangan di Provinsi Kalimantan Utara.

Page 15: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

5 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

Fungsi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan adalah :

1. Perumusan kebijakan teknis bidang pertanian dan kehutanan sesuai dengan

rencana strategis yang ditetapkan Pemerintah Daerah;

2. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis

Tanaman Pangan dan Hortikultura;

3. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis

Peternakan;

4. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis

Kehutanan dan Perkebunan;

5. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis

Ketahanan Pangan;

6. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

7. Pelaksanaan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas;

8. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional;

9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan

tugasnya

1.3. Sumber Daya Manusia

1.3.1. Sumberdaya Aparatur

Sumber Daya Aparatur Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tahun 2017

sebanyak 43 (Empat Puluh Tiga) orang yang terdiri dari :

- Eselon II : -

- Eselon III : 7 (Tujuh) orang

- Eselon IV : 21 (dua puluh satu) orang

- Fungsional : 15 (Lima Belas) orang

Tabel 2.1. Data Pegawai Berdasarkan Eselon

No Eselon Jumlah (orang)

Total (orang) Laki-Laki Perempuan

1. II A 0 0 0

2. III A 4 3 7

3. IV A 14 7 21

4. Fungsional 9 6 15

Jumlah 27 16 43

Jumlah aparatur tersebut dengan rincian berdasarkan jenis kelamin dan pendidikan

adalah sebagai berikut :

Page 16: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

6 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

Tabel 2.2. Data Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang)

Total (orang) Laki-Laki Perempuan

1. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 3 1 4

2. Diploma 3 0 1 1

3. Strata 1 20 12 32

4. Strata 2 4 2 6

Jumlah 27 16 43

Tabel 2.3. Data Pegawai Berdasarkan Golongan

No. Golongan Jenis Kelamin

Total (orang) Laki-laki Perempuan

1 II A 0 1 1

2. II B 1 0 1

3. II C 0 1 1

4. III A 5 4 9

5. III B 4 1 5

6. III C 8 3 11

7. III D 6 2 8

8. IV A 2 3 5

9. IV B 1 1 2

Jumlah 27 16 43

Dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan didukung tenaga non pengawai negeri sipil

(PNS) sebagai berikut :

Tabel 2.4. Data Non PNS berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Total (orang) Laki-laki Perempuan

16 8 24

1.3. Isu Strategis dan Permasalahan yang dihadapi

Sebagai Dinas teknis yang sebagian tugasnya berkaitan langsung dengan

masyarakat, Dinas Pertanian, Kehutanan dan Ketahanan Pangan memiliki Focus

Minded pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pertanian,

Perkebunan, Peternakan dan ketahanan pangan. Berikut kekuatan dan peluang

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya :

1. Kekuatan (Strenght)

a. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan memiliki peran sesuai dengan

fungsinya pada urusan pertanian, perkebunan, peternakan dan ketahanan

pangan;

b. Tersedianya sumberdaya manusia dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya;

c. Potensi sumber daya alam (lahan, laut dan hutan) yang belum terkelola

secara optimal;

Page 17: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

7 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

d. Tersedianya sarana dan prasarana pertanian dan peternakan

e. Dukungan sumber dana APBD dan APBN

2. Peluang (Oppurtunity)

a. Jumlah perusahaan swasta yang berkembang pesat di Provinsi Kalimantan

Utara

b. Kondisi wilayah Kalimantan Utara berbatasan langsung dengan Negara

Malaysia merupakan peluang pasar produk pertanian;

c. Kebutuhan dalam negeri akan produk pertanian sangat besar, sebagian

masih diimpor dari luar;

d. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan Utara

e. Tingginya minat investor di bidang pertanian terutama perkebunan

Permasalahan Utama (strategic issued)

Permasalahan yang dihadapi wilayah provinsi Kalimantan Utara dalam

pengembangan tanaman pangan adalah terkait dengan upaya peningkatan produktivitas

padi sawah, padi ladang, dan palawija yang masih rendah. Upaya tersebut perlu dilakukan

agar tetap diperoleh produksi yang minimal dapat memenuhi kebutuhan sendiri di masa

lima tahun mendatang. Beberapa permasalahan yang dihadapi terkait upaya peningkatan

produktivitas tanaman pangan adalah:

1. Sebagai daerah yang sedang bekembang diperlukan inovasi-inovasi teknologi spesifik

lokasi, namun kapasitas tenaga penyuluh dan aparat dinas pertanian dan ketahanan

pangan masih lemah dalam hal ini.

2. Sarana dan prasarana pendukung terlaksananya intensifikasi usahatani dan transfer

teknologi untuk tanaman pangan dan hortikultura masih kurang.

3. Ketergantungan pada pupuk anorganik dalam budidaya tanaman pangan sangat

tinggi, namun ketersediaannya terbatas.

4. Harga produk tanaman pangan sangat fluktuatif, pemasaran masih tergantung pada

pedagang pengumpul desa.

5. Kelembagaan kelompok tani belum mantap dalam menjalankan fungsinya.

6. Organisasi penyuluhan dan SDM penyuluh belum mantap keberadaan dan

jumlahnya.

7. Lemahnya permodalan petani.

8. Lahan tanaman pangan belum memiliki sarana irigasi serta akses transportasi yang

memadai.

9. Masih rendahnya daya saing produk pertanian dan tidak dukungnya oleh penguatan

pasca panen.

Dalam kurun waktu 2008-2012 animo masyarakat menanam komoditas kelapa,

kopi, lada, dan kakao menurun; masing-masing 12.25%, 12.34%, 18.46%, dan 11.82%.

Page 18: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

8 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

Penurunan luas tanam tersebut adalah diakibatkan oleh salah satu atau kombinasi

beberapa hal berikut:

1. Praktik budidaya yang baik (good agricultural practices) belum bisa diterapkan

sepenuhnya untuk komoditas kopi, lada, dan kakao sehingga serangan hama dan

penyakit meningkat dan produktivitas menurun.

2. Sebagian besar merupakan tanaman tua yang harus diremajakan.

3. Bentuk produk akhir yang diperdagangkan masih sebagai bahan baku (raw material)

karena belum ada proses pengolahan di wilayah tersebut sehingga kurang

memberikan nilai tambah bagi petani maupun wilayah.

4. Harga produk kopi, lada, dan kakao berfluktuasi dan cenderung tidak menguntungkan

bagi petani karena belum ada jaminan pasar dan harga.

5. Terdapat komoditas kelapa sawit yang dinilai lebih menguntungkan sehingga mereka

mengkonversi tanaman kelapa, kopi, lada, dan/atau kakao menjadi kelapa sawit.

Sebaliknya, animo masyarakat menanam karet dan kopi mengalami peningkatan.

Selama kurun waktu 2008-2012 luas tanam karet meningkat rata-rata 42.42%. Walaupun

animo menanam karet sangat meningkat, luas tanam karet pada tahun 2012 baru

mencapai 1.787 hektar, sedangkan kelapa sawit telah mencapai 137.389 hektar.

Pertanaman karet yang masih sempit tersebut antara lain disebabkan oleh beberapa hal

berikut:

1. Petani tidak memiliki hak lahan untuk pengusahaan karet; lahan yang tersedia tidak

selalu dapat diakses oleh petani karena bersatatus tanah adat, tanah negara,

dan/atau tanah telah menjadi HGU perusahaan perkebunan.

2. Keterbatasan dana untuk pembukaan lahan dan penanaman karet.

3. Keterbatasan untuk mendapatkan sarana produksi seperti bibit unggul dan pupuk

4. Pertanaman karet menyebar dan belum mencapai skala ekonomi untuk

pembangunan pabrik sehingga belum ada pabrik pengolahan di wilayah-wilayah

pertanaman karet tersebut.

5. Harga karet di tingkat petani rendah dan berfluktuatif karena mahalnya biaya

transportasi ke pabrik pengolahan.

Pertanaman kelapa sawit menunjukkan peningkatan dengan pertumbuhan luas

tanam 22.53% per tahun dalam kurun waktu 2008-2012. Pada tahun 2012 luas tanam

kelapa sawit telah mencapai 137.389 hektar. Beberapa permasalahan yang dihadapi

dalam pengembangan kelapa sawit ini adalah:

1. Di wilayah Kabupaten Bulungan dan Nunukan luas pertanaman kelapa sawit telah

melebih luas lahan tersedia. Hal ini berarti kelapa sawit telah ditanam di lahan-lahan

yang tidak sesuai dan di luar peruntukkannya. Artinya biaya produksi dan biaya

lingkungan akan menjadi lebih mahal.

Page 19: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

9 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

2. Sumber bibit yang digunakan oleh petani perkebunan rakyat tidak jelas, sehingga

banyak merugikan. Masyarakat banyak beranggapan bahwa bibit yang berasal dari

Malaysia lebih baik.

3. Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dari Sebatik, Kabupaten Nunukan yang dijual

ke pabrik pengolahan kelapa sawit di Tawau, Malaysia harus di “label” atas nama

kebun kelapa sawit milik Malaysia.

4. Akses jalan dari kebun ke pabrik pengolahan kelapa sawit yang ada di Kabupaten

Bulungan dan Nunukan masih sulit sehingga menyebabkan biaya transportasi TBS

mahal. Pada akhirnya harga TBS yang diterima petani menjadi murah.

Komoditas hortikultura yang diusahakan dan diperdagangkan di wilayah provinsi

Kalimantan Utara terdiri atas buah dan sayuran. Jenis buah yang ada adalah alpukat,

duku, durian, jeruk, nanas, pepaya dan pisang. Sayuran yang diusahakan terdiri atas

aneka sayuran daun (kangkung, bayam, caysin, sawi, bawang daun), bawang merah,

tomat, timun, cabai, kacang panjang, buncis, dan terong. Permasalahan yang dihadapi

dalam pengembangan komoditas hortikultura adalah:

1. Buah alpukat, duku, dan durian sebagian besar diperoleh dari pohon buah yang ada

di hutan; belum dusahakan intensif di kebun khusus. Hal ini menyebabkan variasi

yang besar dalam jenis dan mutu buah.

2. Belum ada upaya untuk menyeleksi dan mengembangkan jenis buah alpukat, duku,

dan durian dengan produksi dan kualitas terbaik.

3. Komoditas sayuran pengembangannya masih sangat terbatas dalam hal luasan dan

produksi. Hal ini karena keterbatasan konsumsi atau pangsa sayuran oleh pasar

domestik.

4. Pemasaran sayuran ke luas wilayah sentra produksi terkendala oleh mahalnya biaya

transportasi dan sifat komoditas sayuran yang meruah (volumenious) dan mudah

rusak.

5. Sayuran masih terbatas pengembangannya di wilayah-wilayah dengang kepadatan

penduduk dan aktivitas perekonomian tinggi, yaitu di dekat ibukota-ibukota

kabupaten/kota.

Dalam meningkatkan peternakan beberapa permasalahan antara lain :

1. Belum terpusatnya pembangunan peternakan ke dalam sentra-sentra.

2. Bibit Ternak ,Pengembangan ternak sapi selama ini masih mengandalkan sapi-sapi

lokal (Rambon atau sapi lokal yang telah mengalami kawin campur secara alami

dengan sapi yang termasuk dalam kelompok Bos indicus), sapi lokal PO dan Bali.

Sapi lokal ini umumnya dipelihara secara ekstensif maupun semi-intensif. Sapi-sapi

tersebut memiliki keunggulan beradaptasi pada kondisi padang rumput alam tropis.

Page 20: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

10 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

A. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja

Untuk menggambarkan akuntabilitas kinerja Dinas Pertanian, Kehutanan dan

Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara tahun 2016 disusun dengan

sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Gambaran Umum SKPD;

Tuga dan Fungsi

Sumber daya Organisasi

Isu Strategis dan Permasalahan Yang dihadapi

Sistematika penyajian laporan kinerja

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Strategi dan Kebijakan

Perjanjian Kinerja

BAB III CAPAIAN KINERJA

Akuntabilitas Kinerja

Capaian Perjanjian Kinerja

Analisis Hambatan

Akuntabilitas Keuangan

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Page 21: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

11 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

BAB

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

KEBIJAKAN

BAB II

Page 22: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

12 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

2.1 Strategi dan Kebijakan Perangkat Daerah

Sebagai dinas teknis yang memiliki tugas pokok dan fungsi pada urusan

pertanian dan pangan maka Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menjabarkan

tujuan dan sasaran dengan cukup terarah pada kerangka pembangunan provinsi

namun tetap mengerucut pada pola subsektor pertanian dan pangan. Untuk

merealisasikan tujuan dan sasaran dalam Rencana Strategi (Renstra) diperlukan

strategi dan kebijakan yang secara teknis disesuaikan pada arah pembangunan

daerah sehingga tetap berjalan sesuai koridor perencanaan pembangunan secara

menyeluruh. Penyusunan strategi dan kebijakan pada Renstra akan melibatkan

keseluruhan elemen kelembagaan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan

program/kegiatan perlu adanya koordinasi dan sinkronisasi sehingga mempermudah

pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan pertanian dalam arti luas.

Strategi yang akan dikembangkan melalui optimalisasi dan pengembangan

lahan, peningkatan sarana dan prasarana, meningkatkan produk berdaya saing,

mengembangkan sistem distribusi pangan dan pemantauan harga pangan secara

berkala, peningkatan ketersediaan dan pemantauan cadangan pangan masyarakat

serta penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal, meningkatnya

pengelolaan sumber daya pertanian, peningkatan system tata kelola yang transparan

berbasis teknologi informasi melalui peningkatan pelayanan administrasi perkantoran,

peningkatan kualitas petani dan pelaku usaha.

Sedangkan kebijakan Peningkatan Swasembada Pangan (padi), Pengembangan

produk berdaya saing, Peningkatkan Produksi dan Produktivitas, Meningkatkan Pola

Pangan Harapan, Meningkatkan Diversifikasi pangan dan Gizi, , Pengembangan

Page 23: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

13 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

Kawasan Pertanian dan Sentra-sentra Produksi, Peningkatan kinerja instansi

pemerintah, Peningkatan pembinaan dan pelatihan petani dan pelaku usaha.

Page 24: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 IV- 14

Tabel. 4.2. Strategi dan Kebijakan Rencana Strategis Perangkat Daerah

NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Tujuan : Meningkatkan ketersediaan Pangan Daerah

1. Meningkatnya Ketersediaan Pangan Daerah Optimalisasi dan Pengembangan Lahan Perluasan areal tanam dan intensifikasi

Peningkatan Alat Mesin Pertanian Peningkatan penggunaan teknologi pertanian

Meningkatkan produk yang berdaya saing Pengembangan produk berdaya saing

Meningkatkan produksi melalui Inseminasi Buatan Peningkatan produksi daging

Peningkatan kualitas penyuluh, petani dan pelaku usaha Peningkatan pembinaan dan pelatihan petani dan pelaku usaha

2. Meningkatnya Diversifikasi Pangan Peningkatan Ketersediaan dan Pemantauan Cadangan Pangan Masyarakat Serta Penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal

Meningkatkan konsumsi pangan lokal

Page 25: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 IV- 15

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

PROVINSI KALIMANTAN UTARA

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1

Meningkatnya Produksi Pertanian

1. Persentase Tanaman Pangan

2. Persentase Produksi Perkebunan

3. Persentase meningkatnya produksi

Hortikultura

4. Persentase meningkatnya Produksi

perternakan

2 %

2%

1%

2%

2 Meningkatnya Diversifikasi Pangan Skor Pola Pangan Harapan 87,5

Page 26: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

16 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

No. Program Anggaran Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Peningkatan Kesejahteraan Petani

Peningkatan Ketahanan Pangan

(Pertanian/Perkebunan)

Peningkatan Penerapan Teknologi

Pertanian/Perkebunan

Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan

Lapangan

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Promosi atas Hasil Produksi Peternakan Unggul

Daerah

JUMLAH

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

1.998.040.000,00

2.504.000.000,00

306.460.000,00

4.877.760.000,00

347.000.000,00

560.850.000,00

3.517.000.000,00

522.050.000,00

18.054.060.000,00

APBD

APBD

APBD

APBD

APBD

APBD

APBD

APBD

Page 27: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

17 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

BAB

AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III

Page 28: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

18 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

3.1. Akuntabilitas Kinerja

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara telah melaksanakan

penilaian melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Perjanjian Kinerja Dinas

Pertanian dan Ketahanan Pangan tahun 2017 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh

tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja

yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian

tujuan dan sasaran.

Pengukuran target kinerja dari sasaran yang telah ditetapkan oleh Dinas Pertanian dan

Ketahananan Pangan Provinsi Kalimantan Utara dilakukan dengan membandingkan antara target

kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan

sasaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara beserta target dan

capaian realisasinya.

Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi indikator

kinerja utama dan membandingkan dengan targetnya. Analisis lebih mendalam dilakukan terutama

terhadap capaian yang dibawah target untuk mengenali penyebab sebagai bahan penetapan

strategis peningkatan kinerja pada tahun 2017 dan tahun-tahun selanjutnya

3.2. Capaian Perjanjian Kinerja

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

PROVINSI KALIMANTAN UTARA

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1

Meningkatnya Produksi Pertanian

1. Persentase Tanaman Pangan

2. Persentase Produksi Perkebunan

3. Persentase meningkatnya produksi

Hortikultura

4. Persentase meningkatnya Produksi

perternakan

2 %

2%

1%

2%

2 Meningkatnya Diversifikasi Pangan Skor Pola Pangan Harapan 87,5

Uraian Capaian Kinerja

Page 29: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

19 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

Adapun sasaran pertama dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan pada Perjanjian Kinerja

yaitu

Sasaran 1 : Meningkatnya Produksi Pertanian

Dengan indikator kinerja utama 1 (satu) yaitu Persentase produksi tanaman pangan

No Uraian Satuan Target Realisasi

1 Persentase Produksi

tanaman pangan % 2% 4,5%

% Pencapaian 100%

Untuk sasaran meningkatnya produksi pertanian indikator persentase produksi pertanian

mengalami pencapaian 100% hal ini di sebabkan oleh dukungan kegiatan yang sangat baik

diantaranya Pemberian bantuan sarana dan prasarana produksi tanaman pangan pra dan pasca panen

kepada petani, bantuan pupuk dan pestisida, bantuana benih berkualitas dan adanya pelatihan-

pelatihan kepada petani.

Pencapaian dinas pertanian dan ketahanan pangan tahun 2017 ini tidak dapat dibandingkan

dengan tahun 2016 karena tahun tersebut masih tergabung dengan dalam satu dinas yaitu dinas

pertanian kehutanan dan ketahanan pangan.

Target akhir dari Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan adalah sebesar 10

% yang mana pada dokumen rencana strategis indikator persentase produksi tanaman pangan ini

tergabung dalam satu program dengan indikator lainnya yaitu persentase produksi hortikultura dan

persentase produksi perkebunan. Capaian untuk tahun 2017 adalah sebesar 4,5% bila dibandingkan

maka tingkat pencapaian adalah sebesar 45%.

Dengan sumber daya yang tersedia di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan ada beberapa

komponen yang mana bila tercukupi secara maksimal akan sangat membantu penacapaian yang

lebih tinggi lagi dari tahun ini seperti: sumber daya ASN yang masih kurang, banyak ASN yang

masih menangani beberapa gugus tugas diluar dari tugas pokok utama mereka.

Adapun program dan kegiatan yang mendukung pencapaian indikator pertama ini antara lain:

Page 30: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

20 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

DUKUNGAN ANGGARAN DAN REALISASI

NO. PROGRAM (kegiatan) ANGGARAN REALISASI PERSENTASE

1

Program Peningkatan Produksi

Pertanian / Perkebunan

-Kegiatan Penyediaan sarana produksi

pertanian/perkebunan

-Kegiatan Pengembangan bibit unggul

pertanian/perkebunan

-Kegiatan Pengembangan sentra

tanaman padi, palawija dan hortikultura

-Kegiatan Pengumpulan dan pengolahan

statistik produksi Pertanian

-Kegiatan Koordinasi perencanaan

pembangunan

-Pengendalian, evaluasi dan pelaporan

4,768,498,300.00 4,047,421,550.00 84,88 %

2

Program Peningkatan Kesejahteraan

Petani

Kegiatan Peningkatan kemampuan

lembaga petani

1,998,040,000.00 1,759,519,200.00 88,06%

Page 31: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

21 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

3

Program pemberdayaan penyuluh

pertanian/perkebunan lapangan

Kegiatan Peningkatan kapasitas tenaga

penyuluh pertanian/perkebunan

347,000,000.00 265,346,450.00 76,47 %

Indikator Kinerja Utama (IKU) 2 (dua) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yaitu:

Persentase produksi perkebunan

No Uraian Satuan Target Realisasi

1 Persentase Produksi

Perkebunan % 2% 42,22%

% Pencapaian 100%

Untuk sasaran meningkatnya produksi pertanian dengan indikator persentase produksi

perkebunan mengalami persentase pencapaian 100% hal ini di sebabkan oleh dukungan kegiatan

yang sangat baik diantaranya sosialisasi kepada para petani/pekebun tentang penggunaan pestisida,

bantuan alat dan mesin pertanian/perkebunan dan penyediaan bahan tanaman perkebunan.

Pencapaian dinas pertanian dan ketahanan pangan tahun 2017 ini tidak dapat dibandingkan

dengan tahun 2016 karena tahun tersebut masih tergabung dengan dalam satu dinas yaitu dinas

pertanian kehutanan dan ketahanan pangan.

Target akhir dari Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan adalah sebesar 10

% yang mana pada dokumen rencana strategis indikator persentase produksi perkebunan ini

tergabung dalam satu program dengan indikator lainnya yaitu persentase produksi hortikultura dan

persentase produksi tanaman pangan. Capaian untuk tahun 2017 adalah sebesar 42,22% bila

dibandingkan maka tingkat pencapaian adalah sebesar 100%.

Dari sumber daya yang tersedia di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan masih sangat kurang sekali.

Terutama untuk kebutuhan staf pelaksana. Kendala lain dari pencapaian kinerja dari indikator kedua

adalah gagal lelang pada kegiatan pengadaan bubuk lada dikarenakan kurang berkualitasnya bibit yang

akan diberikan ke petani. Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki hal tersebut adalah dengan

mengusulkan pembentukan balai benih dan juga mengupayakan pembangunan kebun sumber benih yang

unggul di provinsi Kalimantan Utara.

Page 32: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

22 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

NO. PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE

1. Program Peningkatan Produksi

Pertanian / Perkebunan /

Penyediaan Bahan Tanaman

Perkebunan

945,000,000.00 440,669,250.00 46.63 %

2. Program Peningkatan Produksi

Pertanian / Perkebunan /

Pembinaan pengolahan bubuk lada

141,000,000.00 93,359,700.00 66.21 %

3. Program Peningkatan

Kesejahteraan Petani/ Pembinaan

dan pendampingan asosiasi petani

pekebun

651,000,000.00 433,475,500.00 66.59 %

4. Program pemberdayaan penyuluh

pertanian/perkebunan lapangan

Peningkatan kapasitas tenaga

penyuluh pertanian/perkebunan

347,000,000.00 265,346,450.00 76,47 %

Dekripsi indikator Kinerja Utama (IKU) 3 :

Persentase produksi hortikultura

No Uraian Satuan Target Realisasi

1 Persentase Produksi

Hortikultura % 1% 7,4%

% Pencapaian 100%

Untuk sasaran meningkatnya produksi pertanian dengan indikator persentase produksi

hortikultura mengalami persentase pencapaian 100% hal ini di sebabkan oleh adanya bantuan alat

mesin pertanian seperti cultivator dan bantuan benih dan bibit berkualitas.

Pencapaian dinas pertanian dan ketahanan pangan tahun 2017 ini tidak dapat dibandingkan

dengan tahun 2016 karena tahun tersebut masih tergabung dengan dalam satu dinas yaitu dinas

pertanian kehutanan dan ketahanan pangan.

Target akhir dari Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan adalah sebesar 10

% yang mana pada dokumen rencana strategis indikator persentase produksi Hortikultura ini

tergabung dalam satu program dengan indikator lainnya yaitu persentase produksi tanaman pangan

Page 33: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

23 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

dan persentase produksi perkebunan. Capaian untuk tahun 2017 adalah sebesar 7,4% bila

dibandingkan maka tingkat pencapaian adalah sebesar 7,4%.

Dari sumber daya yang tersedia di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan masih sangat

kurang sekali. Terutama untuk kebutuhan staf pelaksana. Kendala lain dari pencapaian kinerja dari

indikator ketiga adalah kurang kondusif iklim sepanjang tahun di Kalimantan utara sehingga cukup

mempengaruhi hasil panen para petani. Solusi dari kendala ini adalah dengan memberikan pelatihan

kepada para petani bagaimana mengembangkan jenis tanaman lain dibulan-bulan yang tidak

terpapar iklim ekstrem.

DUKUNGAN ANGGARAN DAN REALISASI

NO. PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE

1. Program Peningkatan

Produksi Pertanian /

Perkebunan /

Pengembangan Tanaman

Hortikultura

Pengembangan sentra

tanaman padi, palawija

dan hortikultura

362,040,000.00

996,200,000.00

348,967,000.00

947,695,300.00

96.39 %

95.13%

Dekripsi indikator Kinerja Utama (IKU) 4 :

Persentase produksi peternakan

No Uraian Satuan Target Realisasi

1 Persentase Produksi

Peternakan % 2% 55%

% Pencapaian 100%

Untuk sasaran meningkatnya produksi pertanian dengan indikator persentase produksi

peternakan mengalami persentase pencapaian 100%. Keberhasilan pencapaian tersebut karena

didukung dengan program dan kegiatan yang sangat berorientasi hasil.

Page 34: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

24 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

Pencapaian dinas pertanian dan ketahanan pangan tahun 2017 untuk indikator persentase

produksi peternakan bila dibandingkan dengan tahun 2016 yang hanya mencapai pencapaian 60 %.

Berarti mengalami kenaikan 40%.

Untuk mendukung indikator persentase peningkatan produksi peternakan antara lain:

program peningkatan produksi hasil peternakan, Program Pencegahan dan Penanggulangan

Penyakit Ternak dan Promosi atas hasil produksi peternakan unggul daerah. Target dari rencana

strategis jangka menengah sebesar 50 % dan bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2017 yang

sebesar 50 % maka bisa dikatakan sudah mencapai target rencana strategis lima tahunan.

Kendala dari pencapaian kinerja dari indikator keempat adalah tidak adanya peternakan di

Kalimantan utara yang mampu menyediakan bibit peternakan yang berkualitas untuk dikembangkan

di Kalimantan Utara, sehingga dalam usaha meningkatkan hasil produksi peternakan salah satu

upaya yang akan dilakukan adalah dengan memberikan bantuan ternak sapi. Bibit sapi tersebut

harus didatangkan dari luar daerah sehingga cukup menghabiskan anggaran yang besar dan tidak

dapat menjamin kemampuan bibit ternak tersebut untuk beradaptasi dengan baik di Kalimantan

Utara. Menindaklanjuti hal tersebut maka dipandang perlu untuk segera membentuk Balai

Peternakan yang mampu menyediakan benih berkualitas di Kalimantan Utara.

DUKUNGAN ANGGARAN DAN REALISASI

NO. PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE

1. Program pencegahan dan

penanggulangan penyakit ternak

Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan

penyakit menular ternak

Program peningkatan produksi hasil

peternakan

Pendistribusian bibit ternak kepada

masyarakat

Promosi atas hasil produksi peternakan

unggul daerah

Penelitian dan pengembangan pemasaran

hasil produksi peternakan

560,850,000.00

3,517,000,000.00

524,250,000.00

546,238,830.00

1,726,839,200

502,527,850.00

97.39%

49.10 %

95.86%

Sasaran 2 : Meningkatnya Diversifikasi Pangan

Page 35: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

25 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

Sasaran dinas pertanian dan Ketahanan Pangan yang kedua adalah Meningkatnya Diversifikasi

Pangan dengan indikator Kinerja Utama Skor Pola Pangan Harapan

No Uraian Satuan Target Realisasi

1 Skor Pola Pangan

Harapan % 87.5% 76.50%

% Pencapaian 87.42%

Untuk sasaran meningkatnya diversifikasi pangan dengan indikator Skor pola pangan harapan

mengalami realisasi 76.50% dari target 87,5%. Bila dibandingkan dengan tahun 2016 yang hanya

mencapai pencapaian 65 % dari tarket 70%. Berarti mengalami kenaikan sekitar 10%.

Target dari rencana strategis jangka menengah sebesar 87.40 % dan bila dibandingkan

dengan pencapaian tahun 2017 yang sebesar 76.50 % maka bisa dikatakan pencapaian kinerja

sebesar 87.50%.

Penyebab dari tidak tercapainya target pencapaian adalah kurangnya anggaran yang diberikan

untuk meningkatkan diversifikasi pangan dan kurangnya SDM yang berkualitas. Penyebab lain

adalah masih minimnya pengetahuan dan kesadaran dari masyarakat untuk memanfaatkan

pekarangan dalam pengembangan tanaman pangan.

Solusi yang akan dilakukan adalah dengan melakukan perencanaan yang lebih baik

kedepannya yang mana lebih mengarah ke program follow money dan menggiatkan pelatihan dan

sosialisasi mengenai pemanfaatan pekarangan dalam pengembangan tanaman pangan serta

mengadakan promosi dan kegiatan yang berbasis pangan lokal dan lomba cipta menu. Dan juga

memberikan bantuan modal usaha Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

Dukungan Program dan Kegiatan

NO. PROGRAM ANGGARAN REALISASI %

Program Peningkatan Ketahan Pangan

(pertanian/perkebunan)

4,768,498,300

3,099,726,250

65%

1 Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan

suplai pangan

313,000,000

301,876,500

96.45

2 Pemanfaatan pekarangan untuk

pengembangan pangan

286,000,000

284,292,125

99.40

3 Pengembangan desa mandiri pangan

153,000,000

148,182,850

96.85

Page 36: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

26 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

NO. PROGRAM ANGGARAN REALISASI %

4 Pengembangan diversifikasi tanaman 274,110,700 272,185,550 99.30

5 Pengembangan lumbung pangan desa 823,000,000 814,765,000 99.00

6 Pengembangan model distribusi pangan yang

efisien

303,500,000 285,409,350 94.04

7 Peningkatan mutu dan keamanan pangan 272,000,000 264,009,050 97.06

8 Pengembangan ketersediaan dan penanganan

rawan pangan

156,000,000 149,915,300 96.10

Akuntabilitas Keuangan

Pada tahun anggaran 2017 Dinas Perhatian dan Ketahanan Pangan mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp. 24,489,410,313.00 dengan belanja langsung sebesar Rp. 6,435,350,313.00 dan

Belanja tidak langsung Rp. 18,054,060,000.00.

PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

JUMLAH 24,489,410,313 19,451,019,905 79.43

BELANJA TIDAK LANGSUNG 6,435,350,313 5,738,127,050 89.17

BELANJA LANGSUNG 18,054,060,000 13,712,892,855 75.95

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3,345,351,000 2,943,026,750 87.97

Penyediaan jasa surat menyurat 41,300,000 30,191,600 73.10

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 185,000,000 128,717,000 69.58

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan

dinas/operasional

151,500,000 89,045,450 58.78

Penyediaan jasa administrasi keuangan 1,144,500,000 1,026,558,000 89.69

Penyediaan jasa kebersihan kantor 51,500,000 45,753,900 88.84

Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 30,000,000 14,671,000 48.90

Penyediaan alat tulis kantor 90,000,000 89,988,800 99.99

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 46,500,000 36,257,050 77.97

Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan

kantor

500,000 476,700 95.34

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 10,000,000 9,900,000 99.00

Penyediaan makanan dan minuman 48,065,000 42,522,500 88.47

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 1,004,240,000 887,179,650 88.34

Rapat-rapat koordinasi, pembinaan, dan pengawasan di dalam

daerah

542,246,000 541,765,100 99.91

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 106,000,000 97,892,200 92.35

Pendidikan dan pelatihan formal 106,000,000 97,892,200 92.35

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 1,998,040,000 1,759,519,200 88.06

Peningkatan kemampuan lembaga petani 1,347,040,000 1,326,043,700 98.44

Pembinaan dan pendampingan asosiasi petani pekebun 651,000,000 433,475,500 66.59

Program Peningkatan Ketahan Pangan

(pertanian/perkebunan)

2,580,610,700 2,520,635,725 97.68

Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan 313,000,000 301,876,500 96.45

Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan 286,000,000 284,292,125 99.40

Pengembangan desa mandiri pangan 153,000,000 148,182,850 96.85

Pengembangan diversifikasi tanaman 274,110,700 272,185,550 99.30

PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

Page 37: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

27 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

Pengembangan lumbung pangan desa 823,000,000 814,765,000 99.00

Pengembangan model distribusi pangan yang efisien 303,500,000 285,409,350 94.04

Peningkatan mutu dan keamanan pangan 272,000,000 264,009,050 97.06

Pengembangan ketersediaan dan penanganan rawan pangan 156,000,000 149,915,300 96.10

Program peningkatan penerapan teknologi

pertanian/perkebunan

306,460,000 251,140,400 81.95

Pelatihan penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern

bercocok tanam

107,870,000 72,531,000 67.24

Pembinaan dan pengawasan peredaran pupuk dan pestisida 198,590,000 178,609,400 89.94

Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan 4,768,498,300 3,099,726,250 65.00

Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan 1,548,530,000 1,488,528,900 96.13

Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan 398,905,000 369,787,800 92.70

Penyediaan bahan tanaman perkebunan 945,000,000 440,669,250 46.63

Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura 996,200,000 - 0.00

Pengembangan tanaman hortikultura 362,040,000 348,967,000 96.39

Pembinaan pengolahan bubuk lada 141,000,000 93,359,700 66.21

Pengumpulan dan pengolahan statistik produksi Pertanian 201,988,300 194,815,100 96.45

Koordinasi perencanaan pembangunan 139,785,000 132,750,500 94.97

Pengendalian, evaluasi dan pelaporan 35,050,000 30,848,000 88.01

Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan

lapangan

347,000,000 265,346,450 76.47

Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan 347,000,000 265,346,450 76.47

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 560,850,000 546,238,830 97.39

Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular

ternak

560,850,000 546,238,830 97.39

Program peningkatan produksi hasil peternakan 3,517,000,000 1,726,839,200 49.10

Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat 3,517,000,000 1,726,839,200 49.10

Promosi atas hasil produksi peternakan unggul daerah 524,250,000 502,527,850 95.86

Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi

peternakan

524,250,000 502,527,850 95.86

Page 38: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan
Page 39: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

29 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi

Kalimantan Utara disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,

dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam

penerapannya masih mengalami kendala karena pemahaman yang masih

parsial, dan juga karena masih mengalami kesulitan mengubah paradigma

untuk membangun menajamen pemerintah yang berorientasi pada hasil (Result

Oriented Government).

A. Kesimpulan

1. Hasil yang diperoleh dari pengukuran Penetapan Kinerja tahun 2017

dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja Dinas Pertanian dan

Ketahanan Pangan termasuk dalam kategori baik

2. Hal ini dapat dilihat dari capaian kinerja pada hampir semua sasaran

dan target yang ditetapkan pada perjanjian kinerja tahun 2017 dapat

terealisasi dengan baik. Namun, ada beberapa kegiatan yang realisasi

dengan target masih rendah atau kurang mencapai target.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas perlu diambil langkah – langkah

pemecahan permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kualitas penerapan

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dilingkup Dinas

Page 40: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

30 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara, oleh sebab itu

dirumuskan beberapa saran – saran sebagai berikut :

1. Perlu dilakukan upaya nyata untuk peningkatan pemahaman tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta kemampuan praktis

dalam menyusun dokumen – dokumen kinerja program dan kegiatan;

2. Perlu dilakukan upaya peningkatan kinerja dilingkup unit kerja untuk

mengoptimalkan setiap sumber daya guna mewujudkan tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan dalam rencana strategis Dinas Pertanian dan

Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara.

3. Dipandang perlu untuk memberikan penghargaan maupun hukuman bagi

tiap SKPD yang mampu mencapi kinerja baik atupun rendah sehingga

dapat menjadi alat pendongkrak dalam menciptakan pencapaian kinerja

yang lebih baik.

4. Untuk kegiatan bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang berupa

benih maupun bibit seyogyanya didatangkan dari dalam provinsi sendiri

demi menjamin ketersediaan dan ketepatan waktu pengiriman agar tidak

terjadi keterlambatan proses pengiriman dan kegagalan lelang

5. Kurang disipilinnya aparatur dalam menghimpun, menginput dan

menyimpan data, sehingga sering terjadi keterlambatan proses data ketika

dibutuhkan dalam pelaporan dan evaluasi.

6.

Page 41: Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2017 fileb) Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura c) Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura d) Pembinaan

31 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

Demikian beberapa hal yang perlu diasarankan agar kualitas

penerapan baik dari pelaksanaan kegiatan mulai dari perencanaan

hingga evaluasi program dan kegiatan tercapai dengan baik serta dapat

meningkatkan kemampuan kapasitas sumber daya manusia di

lingkungan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi

Kalimantan Utara.