MAKALAH GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN
GIZI DEWASA
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi Dalam Daur
Kehidupan Semester II
Disusun oleh:
1. Annisa Septi Handayani (P07131114005)
2. Dyah Nurul Insani (P07131114013)
3. Khoirul Murtofiah (P07131114024)
4. Ulfahul Hanny (P07131114032)
5. Wahyu Evi Dayani (P07131114027)
D-III GIZI
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN YOGYAKARTA
JURUSAN GIZI
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup, meningkatkan
kesejahteraan keluarga dan masyarakat, serta untuk mempertinggi kesadaran
masyarakat atas pentingnya hidup sehat. Peningkatan kemakmuran ternyata
diikuti oleh perubahan gaya hidup. Pola makanan, terutama di kota-kota besar
bergeser dari pola makanan tradisional yang banyak mengkonsumsi karbohidrat,
sayuran dan serat ke pola makanan masyarakat barat yang komposisinya banyak
mengandung lemak, protein, gula dan garam tetapi kurang serat.
Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa merupakan
masalah penting, karena selain mempunyai risiko mengalami berbagai penyakit,
juga dapat mempengaruhi produktivitas kerjanya. Karena itu pemantauan keadaan
tersebut perlu dilakukan oleh setiap orang secara berkesinambungan.
Angka prevalensi kegemukan atau obesitas penduduk usia dewasa di
Indonesia lebih tinggi dibandingkan angka terjadinya kekurangan gizi, terutama di
kota-kota besar dan pada tahun-tahun terakhir ini juga diikuti terjadi di pedesaan.
Laporan Depkes tahun 2005 menunjukkan bahwa di dua belas kota di Indonesia
yang menderita kegemukan sebanyak 22,5%, yang 54,2% diantaranya menderita
kegemukan tingkat berat (obesitas). Bila dilihat dari kelompok umur, 41-55 tahun
ternyata prevalensi gemuknya lebih tinggi yaitu 33,7%, yang 59,0% diantaranya
termasuk obesitas.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana status gizi yang dialami probandus?
2. Bagaimana kebiasaan makan yang dilakukan probandus?
3. Bagaimana pemenuhan zat gizi terhadap kebutuhan probandus?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana status gizi yang dialami probandus.
2. Untuk mengetahui bagaimana kebiasaan makan yang dilakukan
probandus.
3. Untuk mengetahui bagaimana pemenuhan zat gizi terhadap kebutuhan
probandus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Dewasa
Dewasa dalam bahasa inggris yaitu adult. Istilah adult berasal dari
bahasa latin yang diambil dari kata adultus berarti telah tumbuh menjadi
kekuatan dan ukuran yang sempurna. Oleh karena itu, seseorang yang
disebut dewaa adalah individu yang telah siap menerima kedudukan dalam
masyarakat. Adapun kedewasaan atau kematangan adalah suatau keadaan
bergerak maju kearah kesempurnaan. Kedewasaan bukanlah suatu keadaan
yang statis, tetapi merupakan suatu keadaan menjadi ( a state of
becoming).
Masa dewasa ditandai dengan kemandirian dan kemampuan dalam
membuat keputusan. Pada masa dewasa seseorang mulai memandang
sesuatu tidak hanya dari dua sisi, baik-buruk atau benar-salah. Mereka
mulai memandang bahwa kebenaran adalah relativitas. Orang dewasa
mulai menjalin keintiman dengan lawan jenis secara lebih serius. (Adriani,
2012)
Masa dewasa dapat dikatakan sebagai masa yang paling lama dalam
rentang hidup. Saat terjadinya peubahan-perubahan fisik dan psikis
tertentu, masa dewasa biasanya dibagi menjadi tiga periode yang
menunjuk pada perubahan-perubahan tersebut, yaitu :
1. Masa dewasa dini ( dewasa awal )
Periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan
harapan-harapan baru. Periode ini secara umum berusia sekitar 18-
25 dan berakhir sekitar 35-40 thn.
2. Masa dewasa madya (dewasa tengah)
Dewasa madya berusia sekitar 35-40 tahun & berakhir sekitar 60
tahun. Masa tersebut pada akhirnya ditandai dengan adanya
perubahan-perubahan jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun
biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik, sering pula diiringi oleh
penurunan daya ingat. Usia madya merupakan periode yang
panjang dalam rentang kehidupan manusia, biasanya usia tersebut
dibagi dalam dua sub bagian, yaitu: (1) Usia madya dini dari usia
sekitar 35-50 tahun, dan (2) Usia madya lanjut dari 50-60 tahun.
Pada periode usia madya lanjut, perubahan fisik dan psikologis
menjadi lebih kelihatan.
3. Masa dewasa lanjut (usia lanjut/ dewasa akhir)
Periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Usia lanjut dibagi
menjadi usia lajut dini (berkisar antara usia 60-70) dan usia lanjut
(berkisar mulai pada usia 70 sapai akhir kehidupan seseorang. Usia
lanjut ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis tertentu.
B. Penilaian Status Gizi Dewasa
Penilaian status gizi dewasa bisa menggunakan IMT ( Indek Masa
Tubuh). IMT merupakan alat sederhana untuk memantau staus gizi orang
dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat
badan. Penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa berumur di
atas 18 tahun. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu
hamil, olahragawan dan pada keadaan khusus lainnya seperti adanya
edema, asites, dan hepatomegali.
Rumus perhitungan IMT
IMT = BB aktual (kg) / TB2 (m2)
C. Kebutuhan Gizi
Dalam pemenuhan gizi orang dewasa harus memperhatikan kandungan
makanan yang dikonsumsi dan aktivitasnya sehari–hari agar sesuai dengan
kebutuhan.
1. Kebutuhan Zat Gizi Makro
a. Energi
Kebutuhan energi pada orang dewasa ± 1700-2250 Kalori. Untuk
mencegah terjadinya penyakit gangguan metabolism perlu
menyeimbangkan masukan energy sesuai dengan kebutuhan tubuh,
agar tidak terjadi penimbunan energy dalam bentuk cadangan
lemak dalam tubuh.
b. Protein
Zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan jaringan tubuh,
Kebutuhan protein pada usia dewasa adalah 50-60 g per hari atau
berkisar 11% dari total masukan energy. Angka kecukupan protein
( AKP ) orang dewasa menurut hasil-hasil penelitian keseimbangan
nitrogen adalah 0,75 g/Kg berat badan, berupa protein patokan
tinggi yaitu protein telur ( mutu cerna dan daya manfaat telur
adalah 100 ).
c. Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat sebagai sumber energy utama sekitar 60%
dari total masukan energi.
d. Lemak
Kebutuhan lemak pada orang dewasa tidak boleh melebihi 630
kkal atau sekitar 30 % dari total kalori. Konsumsi lemak yang
tinggi dari makanan kemungkinan akan menaikkan kadar lipid
darah yang disertai peningkatan risiko terserang penyakit jantung
koroner.
2. Kebutuhan zat gizi mikro
Pada orang dewasa kebutuhan zat gizi mikro sangat penting, hal itu
dikarenakan pada masa dewasa zat gizi mikro digunakan untuk
mendukung metabolism tubuh dan juga untuk mempertahankan
kesehatan.
a. Vitamin B1 diperlukan untuk metabolisme
b. Vitamin B9 dan B12 diperlukan untuk pembentukan sel darah
c. Vitamin C diperlukan untuk menjaga kekebalan tubuh
d. Menngunakan natrium dengan jumlah sedang
e. Kalsium harus cukup, untuk mengurangi risiko osteoporosis,
terutama pada wanita
f. Zat besi untuk pembentukan sel darah
D. Masalah Gizi pada Masa Dewasa
1. Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus merupakan penyakit kelainan metabolism yang
disebabkan kurangnya hormone insulin. Hormon insulin dihasilkan
oleh sekelompok sel beta di kelenjar pancreas dan sangat berperan
dalam metabolisme glukosa dalam sel tubuh. Kadar glukosa yang
tinggi dalam tubuh tidak dapat diserap semua dan tidak mengalami
metabolism dalam sel. Akibatnya, seeorang akan kekurangan energy,
sehingga mudah lelah dan berat badan terus turun.
2. Aterosklerosis
Ateroslerosis adalah mengerasnya timbunan lemak pada dinding
arteri, berasal dari bahasa Yunani ather (bubur = timbunan lemak
lembek seperti bubur) dan scleros (keras). Akibat ateroskeloris ini
meneyebabkan rusaknya dinding arteri, sehingga menggangu jalannya
aliran darah ke otot jantung dan organ tubuh lain yang bisa
mengakibatkan serangan jantung.
3. Gout
Gout atau asam urat disebabkan karena adanya penumpukan asam
urat di dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi asam urat
meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang menurun,atau akibat
peningkatan asupan makanan yang kaya purin. Ada beberapa jenis
makanan yang diketahui kaya akan purin antara lain: daging (daging
sapi, kambing, babi), makanan dari laut (seafood), kacang-kacangan,
bayam, jamur, dan kembang kol.
4. Osteoporosis
Penyakit osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang
progresif, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Tulang
terdiri dari mineral-mineral seperti kalsium dan fosfat, sehingga tulang
menjadi keras dan padat. Jika tubuh tidak mampu mengatur kandungan
mineral dalam tulang, maka tulang menjadi kurang padat dan lebih
rapuh, sehingga terjadilah osteoporosis.
5. Obesitas
Penderita obesitas yaitu orang yang mempunyai berat badan sangat
berlebihan. Kegemukan atau obesitas terjadi karena konsumsi
makanan yang melebihi kebutuhan angka kecukupan gizi (AKG) per
hari. Bila kelebihan ini terjadi dalam jangka waktu lama, dan tidak
diimbangi dengan aktivitas yang cukup untuk membakar kelebihan
energy ini akan diubah menjadi lemak dan ditimbun di dalam sel
lemak dibawah kulit. Akibatnya orang tersebut akan jadi gemuk. Pada
awalnya ditandai dengan peningkatan berat badan, bilamana
penimbunan makin banyak, terjadi perubahan anatomis.
6. Anemia
Anemia adalah penyakit kurang darah, yang ditandai dengan kadar
hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah
dibandingkan normal. Jika kadar hemoglobin kurang dari 14 g/dl dan
eritrosit kurang dari 41 % pada pria, maka pria ini dikatakan anemia.
Demikian pula pada wanita, wanita yang memiliki kadar hemoglobin
kurang dari 12 g/dl dan eritrosit kurang dari 37 %, maka wanita itu
dikatakan anemia.
Mineral besi, vitamin B12, dan asam folat merupakan nutrisi yang
penting dalam pembentukan sel darah. Kekurangan ketiga unsure
tersebut dapat menyebabkan anemia.
BAB III
ISI DAN PEMBAHASAN
A. Isi
1. Studi Kasus
Responden pada study kasus kali ini bernama Sri Handayani,
atau yang biasa dipanggil Yani. Responden lahir di Magelang pada
tanggal 26 Desember 1993, tahun ini responden berusia 22 tahun.
Responden seorang mahasiswa semester enam di Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta. Aktivitas responden tergolong sedang.
Responden sangat suka mengkonsumsi makanan olahan sayuran dan
buah, tidak suka ikan. Pola makan responden yaitu 3 kali makan.
2. Data Subjektif
a. Biodata
1) Nama : Sri Handayani
2) TTL : Magelang, 26
Desember 1993
3) Umur : 22 tahun
4) Jenis Kelamin :
Perempuan
5) Agama : Islam
6) Suku : Jawa
7) Anak ke- : 3 (Tiga)
8) Pekerjaan : Mahasiswa
9) Alamat kos : Asrama terpadu poltekkes kemenkes
Yogyakarta
b. Riwayat Makan
1) Makanan yang disukai : daun singkong
2) Makanan yang tidak disukai : pare
3) Kebiasaan makan : 3x sehari
4) Kebiasaan konsumsi :
a) Buah : pepaya
b) Sayur : sawi, buncis
c) Lauk : tempe, tahu, telur
c. Riwayat Penyakit
1) Penyakit yang pernah di derita : demam, batuk, influenza
2) Penyakit yang sering kambuh : -
3. Data Objektif
a. Berat Badan : 48 kg
b. Tinggi Badan : 150 cm
4. Assesment
a. Anthropometri
Berat Badan Aktual : 48 kg
Tinggi Badan : 150 cm = 1,5 m
Berat Badan Ideal :
BBI = (TB cm ‒ 100) ‒ [(TB cm ‒ 100) x 0,1 kg]
= (150 ‒ 100) ‒ [(150 ‒ 100) x 0,1
kg]
= 50 ‒ 5,0
= 45 kg
Kg5,495,40
)5,445()5,445(
)45%1045()45%1045(
Berat badan aktual responden adalah 48 kg dan dari
perhitungan Berat Badan Ideal didapat range BBI adalah 40,5 kg
– 49,5 kg sehingga dapat diketahui bahwa berat badan respoden
masuk di dalam range tersebut
Indeks Massa Tubuh
IMT =
= = 21,33 kg/m2.
Berdasarkan perhitungan IMT, dapat diketahui bahwa
responden mempunyai status gizi normal. Karena standar indeks
massa tubuh normal adalah 18,5 – 22,9 kg/m2.
b. Hasil Recall
Recall diambil selama 24 jam pada hari Selasa, 05 Mei 2015
Waktu MenuBahan
Mak.
Berat Kandungan Zat gizi
URT GrE
(kkal)
P
(gr)
L
(gr)
KH
(gr)
Sarapan Mie
goring
Mie
instan1 bh 91 420 8 16 60
Makan
siang
Kupat
tahu
beras ¾ gls 50 180,5 3,3 0,3 39,8
tahu 2 bh 50 38,0 4,1 2,4 0,9
tauge 2 sdm 10 3,4 0,37 0,12 0,43
kubis 3 lmbr 25 12,75 0,625 0,275 2
Makan
malamBurjo
Kacang
hijau3 sdm 30 96,9 6,87 0,45 17,04
santan ½ gls 100 71 0,7 6.7 3,0
Gula
kelapa1 bh 20 57,9 0,45 1,5 11,4
TOTAL ASUPAN ZAT GIZI 880,45 24,415 27,745 134,57
KEBUTUHAN ZATGIZI 1780.94 66.78 49.47 267.141
PROSENTASE (%) 49,43 % 36,56 % 56,08 % 50,37 %
Berdasarkan data recall yang diperoleh dari hasil wawancara,
menunjukan hasil bahwa asupan menu makan probandus dalam sehari
(24 jam) sangat kurang dan tidak mencukupi kebutuhan energy dan at
gizinya dalam 24 jam.
5. Plan/ Tujuan Perencanaan Menu
a. Tujuan :
1) Menjaga status gizi dalam kondisi baik.
2) Memperbaiki pola makan agar pola makan menjadi teratur.
3) Memberikan makanan yang mengandung nilai gizi yang baik dan
seimbang.
4) Menyediakan kecukupan energi dan gizi.
5) Meningkatkan daya tahan tubuh.
b. Syarat dan Prinsip Perencanaan Menu / Diet
1) Total energi (TE) adalah BEE x faktor aktivitas x faktor stress
2) Kebutuhan karbohidrat adalah 60%
3) Kebutuhan protein adalah 15%
4) Kebutuhan lemak adalah 25%
5) Range ± 5%
6) Kalori cukup, bak untuk menunjang pertumbuhan dan aktivitas yang
tinggi.
7) Vitamin dan mineral cukup.
8) Cairan dan serat yang cukup.
c. Kebutuhan Sehari
Basal energi expenditure (BEE)
= 655 + (9,6 x BB kg) + (1,7 x TB cm)- (4,7 x umur tahun)
= 655 + (9,6 x 48kg) + (1,7 x 150 cm) - (4,7 x 21 thn)
= 655 + 460,8+ 255 -98,7
= 1272,1
Total energi = BEE x faktor aktivitas x faktor stress
= 1272,1 x 1,4 x 1
= 1780,94 kkal
Kebutuhan gizi
Energi = 1780,94 kkal
Karbohidrat =
=
= 267,141 gram
Protein =
=
= 66,78 gram
Lemak =
=
= 49,47 gram
6. Perencanaan Menu Makan Dalam Sehari
WaktuNama
Masakan
Bahan makananEnergi
(gram)
Protein
(gram)
Lemak
(gram)
KH
(gram)Bahan (kkal)(gram
)
Pagi
Nasi Beras ¾ gls 75 178.5 4.2 0.82 38.55
Daging
Ayam dan
tempe goring
Daging ayam 1 ptg sdg 25 74.5 4.55 6.25 0
Tempe 1 ptg sdg 25 37.5 3.5 1.9 2.275
Minyak goreng ¼ sdm 2,5 22.1 0 2.56 0
Sayur tumis
Brokoli ½ gls 25 6.25 0.6 0.05 1.225
Tauge 1/ gls 25 8.5 0.925 0.3 1.075
Tahu 1 ptg sdg 25 20 2.725 1.175 0.2
Buah Pepaya 1 ptg sdg 25 11.5 0.125 3.05
Selinga
n Pagi
Risoles
Tepung terigu 5 sdm 25 83.25 2.25 0.5 38.6
Wortel ¼ ptg kcl 20 7.2 0.2 0.12 1.58
Daging ayam 1 ptg sdg 25 74.5 4.55 6.25 0
Kentang ½ bj sdg 50 31 1.05 0.1 6.75
Minyak goreng ¼ sdm 2,5 22.1 0 2.56 0
Ubi kuning
goring
Ubi jalar kuning 1 bh 100 119 0.5 0.4 25.1
Tepung terigu 2 sdm 20 66.6 1.8 0.78 14.74
Minyak goreng 1/8 sdm 1.25 11.05 0 1.28 0
Siang Nasi Beras ½ gls 50 178.5 4.2 0.82 38.55
Ikan cakalang
goring
Ikan cakalang 1 ptg sdg 50 53.5 9.8 0.35 2.75
Minyak goreng ¼ sdm 2.5 22.1 0 2.56 0
Tahu goring Tahu 1 ptg sdg 25 20 2.725 1.175 0.2
Minyak goreng ¼ sdm 2,5 22.1 0 2.56 0
Sayur sop
Kembang kol ½ gls 25 6.25 0.6 0.05 1.325
Wortel ¼ ptg kcl 20 7.2 0.2 0.12 1.58
Jamur kuping ¼ gls 25 5.25 0.95 0.15 0.225
Buah Jeruk Manis 1 bh 100 45 0.9 0.2 11.2
Jus alpukatAlpukat ½ bh 50 42.5 0.45 3.25 3.85
Gula pasir 3 sdm 30 119.39 0 0 28.48
Selinga
n
Potato ChipKentang ½ bj 50 31 1.05 0.1 6.75
Minyak goreng ¼ sdm 2,5 22.1 0 2.56 0
Tahu Remet
Tahu 1 ptg sdg 25 20 2.725 1.175 0.2
Wortel ¼ ptg kcl 20 7.2 0.2 0.12 1.58
Minyak goreng ¼ sdm 2,5 22.1 0 2.56 0
Sore
Nasi Beras ½ gls 50 178.5 4.2 0.82 38.55
Ikan tongkol
goring
Ikan tongkol 1 ptg sdg 50 50 6.85 0.75 4
Minyak goreng ¼ sdm 2.5 22.1 0 2.56 0
Sayur tumis
Tahu 1 ptg sdg 25 20 2.725 1.175 0.2
Kacang Panjang ½ gls 25 7.75 0.575 0.025 1
Tauge ¼ gls 25 8.5 0.925 0.3 1.075
Jus alpukat Alpukat ½ bh 50 42.5 0.45 3.25 3.85
Jumlah asupan Zat Gizi 1727.09 66.5 51.675 278.835
Jumlah Kebutuhan Zat Gizi 1780.94 66.78 49.47 267.141
Prosentase 96.97% 99.58% 104.45% 104.37%
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil perencanaan meu didapat jumlah asupan
energi sebesar 1727.09 kkal sedangkan kebutuhan responden adalah
1780.94 kkal, sehingga selisih asupan dengan kebutuhan sebesar
3,03 % kurang dari kebutuhan. Untuk asupan protein sebesar 66.5
gram dan kebutuhan protein adalah 66.78 gram, selisih antara
asupan dan kebutuhan protein sebesar 0,42 %,. Asupan zat gizi
lemak adalah 51.675 gram, dan kebutuhan lemak dalam sehari
adalah 49.47 gram sehingga asupan lemak melebihi kebutuhan
sebesar 4,45 %, sedangkan untuk asupan karbohidrat sebesar
278.835 gram dan kebuhuhan karbohidrat sehari adalah 267.141
gram, sehimgga selisih asupan 4,37% melebihi kebutuhan
karbohidrat dalam sehari. Selisih Zat gizi yang melebihi dan kurang
dari kebutuhan tersebut masih dapat ditolerir selama masih dalam
range +5% atau -5%. Dengan penggunaan menu tersebut diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan zat gizi dan energi yang diperlukan
responden dan dapat memperbaiki pola makan responden yang tidak
teratur.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan assessment anthropometri berupa pengukuran IMT,
responden termasuk kategori normal dan pengukuran BBI, responden
memiliki performa fisik ideal.
2. Dari hasil recall dalam sehari, dapat diketahui bahwa jumlah asupan
energi dan kandungan zat gizi responden sangat kurang dari
kebutuhan responden.
3. Berdasarkan perencanaan menu, terdapat zat gizi yang melebihi dan
ada yang kurang dari kebutuhan. Namun, selisih tersebut masih dapat
ditolerir karena rangenya adalah 5 %. Jadi, menu tersebut dapat
digunakan untuk memenuhi kekurangan gizi responden dan dapat
memperbaiki pola makan responden.
B. Saran
1. Memperbaiki pola makan agar teratur.
2. Biasakan makan dengan pengkonsumsian karbohidrat, protein dan
lemak secara seimbang.
3. Makanlah beraneka ragam makanan agar asupan gizi dalam tubuh
dapat seimbang.
4. Biasakan perbanyak minum air putih, yaitu 8 gelas sehari
5. Perbanyak pengkonsumsian sayur serta buah, untuk mendapatkan
vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, Merryana dan Bambamg Wirjatmaji. 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus
Kehidupan. Jakarta: Kencana
http://carinfomu.blogspot.com/2015/01/makalah-menu-seimbang-untuk-dewasa-
gizi.html diakses pada 17 Mei 2015 pukul 10.49
https://lailasafitri.wordpress.com/2013/01/21/gizi-dewasa/