STUDI PENGGUNAAN BATU KAPUR TUBAN SEBAGAI AGREGAT ASPAL BETON
PERPUST,' ::J,.'.N
D&usun oleh :
}{URUL WAH]U}{!}{GSIH
3873100565
BIDANG STUD! PERHUBUNGAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
f.! I UN!
INSTITUT f.IK.OLO.
IOEI'I.ii.UIII - iiiOI"E&lUM
FAKULTAS TEKNJK SJPIL DAN PERENCANAAN
!NSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
19 93
TUGAS AKHIR
STUDI PENGGUNAAN BATU KAPUR TUBAN SEBAGAI AGREGAT ASPAL BETON
Mengetahul I Menyetujul
Dosen Pembimbing
' "'·;;~(;: ~(:· \, ............ ~:-::; -- ·:' .'
'>1r:.)(. _,..'QESDARJONO SOETOJO. M.Sc.
BIDANG STUD! PERHUBUNGAN
JURUSAN TEKNIK S!PIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
19 93
ABSTRAK
Batu kapur- yang mer-upakan salah satu Jenis batuan sedimen
ter-dapat sepa.nJang utar-a pu l au J awa ya1 tu
pequnungan Kapur Utar-a. Mengingat jumlahnya yang besar
pemanfaatannya yang selama ini nleh per1duduk setempat
dAgunCtkan sebagai baku pembuatan pi r-ing
'"" hanya
bahan
bCtngunan, men1mbulkan pem1k1ran untuk memanfaatkCtn batuan ini
lebih banyak Jag1. Salah satunya addldh memanfaatkan sebagai
bahan per-kerasan Jalan untuk menggantikan
s"'bagai agregat kasar, agr-egal hal us
fungs1
maupun
batu
f1Jler-
hi tam
pad a
campuran as pal beton. ag..-.,gat yang mendukung
P"'rsyaratan campuran aspal be> ton dari batuan sebagian
besar d1penuhi. Hal ini dapat d1lihat dar1 hasi l pemeriksaan
agregat di laborator-ium dan batu kapur Tuban
contoh penelitian.
diambil sebagai
Dengan menggunakan metode pemeriksaan
aspal beton dengan agregat batu kapur Tuban
Marshall campuran
ini rn"nghasilkan
stab1l1tas, flow, rongga dalam cam pur an r-ongga terisi
aspal yang memenuhi persyaratan sebagai campuran aspal beton.
Persyaratan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan
oleh Direktorat Jenderal Bin a Marga dalam .. Buku Petunjuk
Pelaksana.an Lapis Aspal Beton (LASTON) No.13/PT/B/1983··.
Penggunaan batu kapur Tuban harus diikuti dengan gr-adasi
campuran yang t"'pat. Dalam penelitian ini diketahui
gradasi campur-an yang kasar kur-ang
Tuban karen a menghasi lkan campur-an
memenuh1 persyara tan. Karena dalam
dilakukan analisa ekonomi
sesuai bagi batu
as pal bet on
penelitian
yang
ini
lapangan,
untuk mengetahui kelayakan secara keseluruhan dari batu
bahwa
kapur
tidak
tidak
maka
kapur
Tuban sebagai alter-natif pengganti batu hitam perlu
lebih lanjut.
dilakukan
llilllliK PEIII'I'U:!TA~t'Mf
lNSTITUl r•~ill-l".a.
liEPULUli -I
I
KAT A PENGANT AR
As sal amu• alai kum Wr. Wb.
Kam~ panJatkan pUJl syuku~ Alhamdulillah ke hadirat Allah
swr kanma atas segala ltmpahan ~ahmat, taufik dan hidayahNya
kaml dapat meonyelesaikan Tugas Akhir dengan judul STUD I
PENGGUNAAH BATU KAPUR TUBAN SEBAGAI AGREGAT ASPAL BETON.
Tug as Akh1r ini merupakan salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar kesar j anaan Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik Sipil Perencanaan, lnstitut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya.
Dengan tersusunnya Tugas Akhir ini perkenankan
mengucapkan ter ima kasih terutama kepada Bapak
tercinta yang banyak memberikan bantu an baik moral
material dan tak lupa pula kepada
1. Bapak lr. H. Moesdarjono Soetojo MSc, selaku
pembimbing.
2. Bapak Indrasurya ,_ Moc:htar
saran-saran yang diberikan.
3. Bap"k Dr. lr. H"'rman Wahyudi,
diber1kan.
4. Bapak lr. Pin,.rdi Koestalam
Laboratorium Perhubungan FTSP
atas
MSc,
ITS.
MSc, Ph.D,
selaku
kami
maupun
dosen
at as
yang
Ketua
5. Bapak lr. Ketut Wirawan, Road Engineering Division PT.
Petrochemindo Purnama, bantuan bahan addttive>
Chemcr,.te yang telah diberikan.
b. Bapak Prayogi !rianto, Bapak Ubaidilah, Bapak Ngadi
saudara Untung, selaku karyawan
Laboratorium Perhubungan FTSP - ITS.
7. Ad1k-adlkku Rhof1k, Haris, Han1f s"rta sanak
yang banyak memberikan bantuan moral dan tenaga.
8. Sahabat-sahabatku Dinar, I,.-, Anyik, Wat1, Tia,
Agus, Lil1k, Syaiful, Rizky dan lain-lain yang
memberikan bantuan moral dan tenaga.
fam1l1
ban yak
9. P1hak-pihak lain ya.ng t"k dapat kami sebutkan satu per
satu.
Tiada gad1ng yang retak demikian pula kami
mempuny"i keterbatasan dalam penyusun"n Tugas Akh1r 1n1,
k"renanya dengan segal" k"rendahan h" t1 kami mahan
m"upun saran demi kelengkapan P"nulisan Tugas Akhir in1.
yang
Oleh
kr1tik
Akh1rnya kami berharap semoga Tugas Akhir 1n1
bagi kami dan plhak-pihak yang membutuhkan.
bermanfaat
'lfassalaonu"alaikum 'lfr. Wb.
Surabaya, Januar1 1993
Penyusun
ii
DAFTAR lSI
hal.
KAlA PFNGANTAR •••••••••••.•••••.••••••••••••••••••••••
DliFTAI-1 151 ············································ DAFTf\R TABEL •••· ·····•·•••··············.······•·•••••• VlZ
DAFlAH GAMBAR •••••••••••••.••••••••••••••••••••••••••• ~"
BAB l •
BAB II.
PENDAHULUAN
1.1. L~t~r Bel~k~ng Penel1ti~n .................. 1
~.2. Tuju.;on Penelitian . . . . .•. . . . . .• .•. . . .••... .• 2
1.3. Metodologi Peneliti~n •••••••••••••••••••••• 2
1.4. Ru~nq Lingkup Peneliti~n ................... 5
T !NJAUAN TEORl
2.1. Teknologi Agreg~t .......................... 7
2.1.1. As~l B~tu~n ...................••.... 7
2.1.1.1. B~tuan Sedimen ............. 8
2.1.1.2. B~tu~n Beku ••.......••..... 8
2.1.1.3. Batuan Metamorf
2.1.2. Suml:ler Agregat .......••.......•••... 9
2.1.2.1. Agre>g~t Al~m ....••.......... 10
2.1.2.2. Agregat Deng~n Pengol~h~n .. ll
2.1.2.3. Agreg~t Bu~t~n
2.1.3. Pe-m.,riksa~n Agre>g~t .•..........••••• 13
2.1.3.1. Ukur~n & Gr~dasi ··••••••••• 13
2.1.3.2. Kebersih~n .•..........•...• 16
£.1.3.3. Ke~er-asan .................. 19
2.1.3.4. Tekstur Permukaan •••••••••• 22
2.1.3.5. Bentuk Par-tikel
2.1.3.6. Penyerapan ····•·•••••••••·• 25
2.1.3.7. Kelekatan terhadap Aspal 30
2.2. T<>kno!Oq1 Aspal
2.2.1. Jenis A,;pal
2.2.1.1. Aspal Alam ........••.•..... 32
2.2.1.2. Aspal Minyak ...........••.. 33
2.2.2. Sitat Aspal
2.2.3. Pemeriksaan Aspal
2.2.3.1. Pen .. trasi .........••.••.... 38
2.2.3.2. l"it1k Lembek •...••.•••.••.. 38
2.2.3.3. Titik Nyala ...........•.... 39
2.2.3.4. Kehliangan Berat Aspal ••... 40
2.2.3.5. Kelarutan dalam CCI~ atau CS2
(Solubility Test)
2.2.3.6. Daktilitas •·•••••••••••···· 41
2.2.3.7. Berat Jenis ................ 42
2.3. Aspal Beton ••••••••••••••••·••••••••••••••• 43
2.3.1. Bahan Campuran ••••••••••••••••••···· 45
2.3.1.1. Agregat Kasar
2.3.1.2. Agregat Halus
2.3.1.3. Filler ..............•••.••• 49
2.3.1.4. Aspal
2.3.2. Peren~anaan Campuran ..•....••....... 51
2.3.2.1. Pe~encanaan dengan
Metode Ma~s~>all ............
2.3.3. Sifat-Olfat Campuran ....•.....•••••. 58
2.3.3.1. Stabilitas ................. 2.3.3.2. Du~abdity (KeawiO'tan) ...... 60
2.3.3.3. Flo>ksibilitas .............. 61
2.3.3.4. Ketahanan Lelah ............. 62
2.3.3.5. Sk1d Resistanc;., ............ 62
2.3.3.6. KGd<Jp A1r .................. 63
2.3.3.7. Workabilitas ............... 63
2.3.4. Pemakodan Bahdn Additive Cherne rete .. 63
BAS Ill. KEGIATAN Dl LABORATOR!UM
BAB IV.
BAB V.
3.1. Pers1apan Bah11n .. • .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . 65
3.2. Urut11n K"'giatan di Labcrato~iurn •.•...•••••• 65
3.2.1. Pemeriksaan Bahan ................... 66
3.2.2. Pe~ancangan Kornposisi Campu~an .••••• 66
3.2.3. Pembuatan 810nda UJi ................. 70
3.2.4. Pemeriksa"n Campu~an Domgan
Test Marshall . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . R!NGKASAN HAS!L PEMERIKSAAN D! LABORATDRIUM
4.1. Hasil P<>meriksaan Ag~egat .................. 77
4.2. Hasil PemeriksiOan Aspal .................... 80
4.3. Hasil Pemeriksaan Campuran Dengan
Test Marshall . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ANALJSA HASIL PEMER!KSAAN Dl LABORATORIUM
5.1. Analisa Hasil Pemeriksaan Agr<?gat ....
5.2. Analisa Hasil Pemeriksaan Aspal
5.3. AnBl~sa Hasil Pemeriksaan Campuran dengan
Metode M"rshall ............................ 5,3.1. Kepadat"n (D,nsity)
5.3.2, Rongg" D"lam Campuran (Air Void)
5.3.3. Rnngga Ter~si Aspal ................. 5.3.4, st,bilit"" ....................... , .. 103
5.3.5. Flow ................................ 108
5.3.6. M"rshall Quotient , .. , . , , . , ... , , .•. , , 113
5.3.7. K"d"r Asp"l Optimum C"mpur"n ..... , .. 118
5.3.8. Peng,.ruh Additive Chemcrete Terh"d"p
Campur"n Nn. I
BAB VI, KESlMPULAN DAN SARAN
6. 1. Ke5impulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6.2. Sar"n ........................... , , ......... 131
DAFTAR PUSTAKA
LAMPl RAN
DArTAR TABEL
Tabel 2.1. Gr-adasi Agr-egat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 47
Tabel 2.2. Per-syar-atan Agr-egat Kasar
Tabel 2.3. Per-syar-atan Agr-egat Halus
.....................
..................... Tabel 2.4. Per-syar-atan Agr-egat Filler ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 48
Tabel 2.5. Persyar-atan Aspal Keras Pen 60/70 ,,,,,., ...... 49
Tabel 2.6. Per-syar-atan Campur-an Aspal Beton .............. T"bel 3.1. Komposisi Campur-an tNo. Campur-an I) ........... Tabel 3.2. Komposisi Campur-an (No. Campur-an Ill)
Tabel 3.3. Komposisi Campur-an (No. Campuran IX) . . . . . . . . . Tab"! 3.4. Komposis~ Campur-an (No. Camp. I + Chemc:r-et") . . 76
Tabel 4.1. Hasil Pemer-iksaan Agregat Kasar ...........•... 78
Tabel 4.2. Ha,.il Pemer-iksaan Agr-egat Halus ...... , ........ 79
Tabel 4.3. Ha,.il Pemeriksaan Agregat Filler .............. 79
Tab"l 4.4. Hasil P"mer-iksaan Aspal Ker-as Pen 60/70 ....... 80
Tabel 4.5. Hasil P"mer-ik,.aan CampUran No. I .............. Tabel 4.6. Ha,.il Pemer-iksaan Campuran No. III ......... , . . 82
Tabel 4.7. Hasil Pemeriksaan Camp\.lr"an No. IX ....•........ 83
Tabel 4.8. H"sil Pemeriksaan Campu.-an No. I + Chemc:r-ete) 83
Tabel 5.1. Analisa Hasil Pemer-iksaan Agre>gat KaS"-1"
Tabe>l 5.2. Analisa Hasil Peme.-iksaan Ag.-egat Halus
Tabel 5.3. Analisa Hasil Pemer-iksaan Fille>r- .............. 87
Tabel 5,4, Ana lisa Hasil Pemeriksaan Aspal Keras , , , . . . . . . 88
Tabel 5.5, Analisa Density ... , ........................... 89
Tabel 5.6. Ana lisa Rongga Dalam Campur-an , ••.......•...•.. 98
vii
T~bel 5.7. An~li5~ Rongg~ Te~isi Aspal ................... Tabel 5.8. An~lisa St~bilitas ......•..•.••••............. 108
T~b,.l 5.9. An~ lis~ F 1 o w •••• • •••••••••••••••••••••••••• 113
DAFT AR _ GAMBAR
Gamba~ 1.1. M~todologi P~n~litian •....................•.. 6
Gamba~ 2.1. Hubungan Anta~a K~padatan Og Rongga Uda~a .... 57
Gam bar 3 .1. Speo:ifikasi C•mpuran ,o, ' ................... Gam bar 3. 2. Spe><: i fikasi Cam pur an ,0, '" . . . . . . . . . . . . . . . . . Gam bar 3. 3. Spec:ifikasi Campuran ,0, " . . . . . . . . . . . . . . . . . . Gam bar 5.1. Grafik Hasil P .. m.,riksaan _Campuran ,0, '
(Kadar As pal "' Oan;;ity) .............. ' ...... Gam bar 5. 2. Grafik Ha!<il P~merik!<aan Campu~an ,0, w
(Kadar As pal "' o~n,.ity) ..................... Gamba..- 5.3. Grafik Hasil P .. meriksaan Camp<,.Lran '0· "
(Kada~ Aspal vs Density) ..................... Gambar 5.4. G~afik Hasil Pemeriksaan Campuran No. I +
Ch,.m<:rete (Kadar Aspal vs Density) . . . . . . . . . . . Gambar 5.5. Grafik Hasil Pemeriksaan Campuran No. I
(Kadar Aspal vs Rongga Dalam Campuran)
Gamba~ 5.6. Grafik Hasil P .. meriksaan Campuran No. 111
(Kadar Aspal vs Rongga Dalam Campu~an) ....... Gambar 5.7. Grafik Hasil P~meriksaan Campuran No. IX
6'
60
"
90
.,
(Kadar Aspal vs Rongga Oalam Campuranl ..•..•• 96
Gambar 5.8. Grafik Hasil Pemeriksaan Campuran No. I +
Ch~m<:r~t~ (Kadar Aspal vs Rongga Dalam
Campuran) ................ ' ................ ' .. Gambar 5.9. Grafik Hasil P~meriksaan Campu~an No. I
(Kadar Aspal vs Rongga Terisi Aspal)
Gamba..- ::; . 10. G..-afik Hasil PRme..- i k sean Cempt,~ran '"· "' (Kada..- As pal "" Ronooa T"'risi Aspal) ........ '"
Gamba..- 5.11. Grafik Hasil Pem"'r i k 5aan Camp .. ..-an '"· " (Kadar A• pill "" RcnQQa Te..-isi Aspal) ........ '"
Gam bar 5.12. Grafik Hasil Pemerik!riaan Campt,~ran '"· ' • ChemcretR (Kadar Aspal ". Rcnoga Teri•;i
As pal) ...................................... "' Gambar 5. 13. Grafik Hasil Pem.,riksaan Campuran '"· '
(Kadar As pal "" Stabilitas) ................. "' Gambar 5. 14. Grafik Hasil F'emeriksaan C•mp .. ran '"· "'
(Kadar As pal vo Stabilita<;;) ................. ,0, Gam bar 5.15. Grafik Hasil Pemeriksaan Campt,~ran '"· "
(Kadar As pal "' Stabilta«l .................. ,0, Gambar 5. 16. Grafik Hasil Pemeriksaan Campuran '"· ' •
Chemcrete (Kadar Aspal vs Stabilitas) ....... Gam bar 5. 17. Grafik Hasil Pameriksaan Campuran '"· '
(Kadar As pal "" Flo"') ....................... "' Gambar 5,18. GratH Hasil Pemeriksaan Campuran '"· "'
(Kadar A .. pal "' Flow) ....................... uo
Gam bar 5.19. Grafik Hasil Pemeriksaan Campuran No. " (Kadar Aspal vs Flo"') .......................
Gambar 5.20. Grafik Hasil Peme..-iksaan Campuran No. I +
Chemcrete (Kadar A•pal vs Flew) . . . . . . . . . . . . . Gambar 5.21. Grafik Hasil Pemeriksaan Camp .. ran No. I
(Kadar Aspal vs Marshall Gt,~otient) .......... Gambar 5.22. Grafik Hasil Pemerik•aan Campuran No. III
(Kadar As pal '" Marshall Quotient) .......... Gam bar 5.23. Grafik Hasil Pemeriksaan Campuran No. "
(Kadar As pal ~- Maro;hall Quotient) .......... Gambar 5. 24. Grafik Ha<;;il Pemeriksaan Cam pur an No. ' •
Chemcrete (Kadar Aspal v<;; Mar<;;hall
Quotient) ................................... Gam bar 5. 25. Grafik Ha,;il Pemeriksaan Campuran No. '
(Kadar Aspal Optimum Campuran) ..............
Gam bar 5. 26. Grafik Hasil Pemeriksaan Campuran No. "' (Kadar As pal Optimum Campuran) ..............
Gambar 5. 27. Grafik Hasil Pemeriksaan Campl,!ran No. " (Kadar As pal Optimum Campuran) . . . . . . . . . . . . . .
Gam bar 5.28. Grafik Hasil Pemeriksaan Camp..., ran No. ' +
Chemcrete (Kadar Aspal Optimum Campuranl
Gambar 5.29. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Marshall
Campuran No. I dan C.impur-.n No. I + Additive
(Kadar Aspal vs Density) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Gambar 5.30 .. Perbandingan H"sil Pemer-iksaan Marsh,.! I
Campuran No. I d"n Campuran No. I + Additive
(Kadar Aspal vs Rongga Dim Camp) ............ Gambar 5.31. Perb,.ndingan Hasil Pemeriksaan Marshall
Campuran No. I dan Campuran No. I + Additive
m
'"
'" ><O
"'
(Kadar Aspal v,. Rongga Terisi Aspal) ........ Gambar 5.32. Perbandingan Hasil Pemer-iksaan Marsh,.! I
Campuran No. I dan C"mp• .. wan No, I + Additive
(Kadar- Aspal vs Stabilitas) .......... , ...•.. i27
Gamba~ 5.33. P~~bandingan Hasil P~m~~iksaan Marshall
Campu~an No. I <;lan Campuran No. I + Additive
tKada~ Aspal vs Flow) ....................... Gamba~ 5.34. P~~bandingan Hasil P~m~~iksaan Ma~shall
Campu~<>n NQ. l dan Campuran No. I + Additiv"
tKada~ Aspal vs Ma~shall Quotient) ..........
xii
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
L.l. LATAR B£LAKANG PENELITIAN
Batu Kapur dar1 pegunungan kapur di daerah Tuban
yang merupakan bagian dari pegunungan Kapur Utara adalah
t"rmasuk Jenis bdtuan s"dimen :roci<U.
Seddngkan batu hltdm ddalah termasuk jenis bdtuan beku
<ieneo~s :rocR> yang pada umumnya dipergunakan sebagai
agregat perkerasan.
Batu kapur Tuban selama ini oleh penduduk setempat
d1gunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan pirlng,
bahan bangunan dan JUga bahan jaldn t.,rutama padd
Jalan-jaldn desa. Mengingat jumlahnya yang cukup be!';dr,
t>mbul pemikiran untuk memanfaatkan batu ~apur ini
banyak l<>gi.
lebih
Sal<>h satu pemanfaatan yang lain dari batuan ini
adaldh d1gunakannya sebagai agregdt p<>da bahan perkerasan
jalan (Aspal Beton. HRS dsb). Seldin karena jumlahnya
ydng cukup besar pemanfaatan batuan ini adalah seb<>gai
alternatif dari penggunaan batu hi tam yang 5"lama 1n1
digunakan sebagai agregat pada bahan p.,rkerasan jalan
(perkerasan aspal).
TUGAS AKHI R I - 1
PENDAHULUAN ----------------------~~
1.2. TUJUAN PENELITIAH
Karena batu kapur Tuban ini Juga memiliki sifat
batuan yang be~hubungan dengan persyaratan batuan sebagal
agrega t perkerasan Jalan, maka batuan • n i dapat
dimanfaatkan sebagai agregat aspal betan. Pada penelitian
sebelumnya batuan jenis in> memenuhl persyaratan sebagai
agregat bahan p.,~ker·asan jalan (Harry Tony, 1987).
Namun dem>kian per lu dllakukan pe>nelitian tersendiri
terhadap batuan yang berasal Tuban dalam
penggunaannya sebagai agregat ~ampuran aspal beton.
TuJuan penelltian ini adalah untuk me>ngetahui
Slfat-sifat mekanik aspal beton apablla digunakan agregat
dar, batu kapur Tuban dalam campurannya. Dalam Tugas
Akhir ini dilakukan ber-bagal variasi dalam penggunaan
komposisi agr-egatnya.
1.3. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitlan penggunaan batu kapur
dengan
Tuban s"'bagai
agr,.gat a spa! be ton dllakukan mengumpulkan
data-data dar1 =
per.:;obaan di l"boratoriu"'
dan studi literatu..-.
Pengetesan mutu bal;an I a bora tor ium dilakukan
berdasarkan Manual Pemeriksaan Bahan Jalan ( MPBJ) yang
TUG AS AI<HIR ' - '
PE:NDAHULUAN
diterbitkdn ol"'h Ditj.,n Bina Mdrga nomer 01/MN/EM/1976
d"'ngan ruju~an dar i AASHTO, ASTM dan (BRITISH
STANDARD).
t"'rhadap batuan
yang berhubungan d"'ngan persyaratan agregat perk.,rasan
Jalan adalah sebagai ber>kut :
ukuran ddn gradasi agregat
kebers>han
kekerasan agregat
bentuk partikel agr..-gat
tekstur permukaan
berat Jenis dan absorbsi agregat
~el..-katan terhadap aspdl
s .. dangkan pemeriksaan yang dilakukan terhadap aspal
meliputi
P"'netrasi
titik lembek
titik nyala
~ehilangan berat
k"'larutan zat CS2 atau CCL•
daktilitas
berat jenis.
Selanjutnya pembuatan dan pemeriksaan benda <di aspal
beton dilakukan sesuai dengan metode Marshall untuk
TUGAS AKHI R I - 3
PE:NDAHULUAN
mendapatkan nilai-nilai sebagai be~ikut
density
pe~sen ~ongga dalam campuran
pe~sen rongga te~isi aspal
stabi li tas
flow
Marshall Quotient
Pembuat,.n b•>nda dil,.kukan setelah menentukan
komposisi agregat spesi t ikasi
campuran "spa! beton yang sesuai dengan buku "Petunjuk
Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (LASTON)" No.13/PT/9/1983
yang dite~b~tkan Departemen Peker Jaan Umum Di~ektorat
Jender-al Sin a Ma~ga. Va~iasi komposisi yang
dibuat adalah komposisi ag~egat berdasarkan gradasi
ag~egat nomor campuran I (gradasi kasa~), nomor campuran
(gradasi rapat) nomor cam pur an (gradasi
rapat).
Benda uj 1 tersebut dengan parameter kada~
aspal yang be~variasi anta~a 4,5%- 7%, yaitu 4,5%,5%,
5,5%, 6% dan 6,5% atau 5%, 5,5%, 6%, 6,51. dan 71.. Untuk
masing-masing kadar aspal dibuat dua buah benda uji. Dari
hasil tes Marshall kemudian ditentukan campuran-campur-an
yang paling memenuhi semua persyaratan. Campu~an tersebut
TUG AS AKHIR ' - '
~~ '-, : I
I
PENDAHULUAN
(dengan kadar aspal yang telah ditentukan) ditetapkan
Studi lit .. ratur dlp@lajari dari buku-buku yang
dit@rbitkan dar> daiam maupun luar negeri dan penelaahan
hasil-hasil percobaan yang telah dilakukan sebelumnya.
Untuk lebih Jelasnya metodologi penelitian Tugas Akhir
J.ni dapat dilihat pada Gambar 1.1.
1.4. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka p"ngamatan
yang dilakukan adalah pengamatan di laboratorium saja.
Pembatasan studi ini d1lakukan Pada masalah As pal
Betonnya, khususnya agregat untuk campuran Aspal Beton
tersebut yaitu batu kapur Tuban.
Hasil studi ini tidak diuji di Iapangan mengingat
keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan serta tidak
dilakukan analisa ekonomi.
TUGAS AKHIR I - 5
PENDAHULUAN
Memen lukQn Gr<>d<>si Campuran
Pemeriksaan Mateorial (Aspal '"" Agregat)
Pembuatan Benda Uh Campur<~n
Pemer1ksadn Benda Uj i
'"· Campuran ' '"· Campuran "' '"· Cam pur an " I Meragukan
Ana lisa Tid<>k Hasil Pemeriksa"n Memenuhi
Campuran Syarat
, .. tamba~ "•" dengan
bahah Memenuhi Additive Syarat Chemc:rete
I ' ' ' ' ' ' ' I
' c " ' " e " ' ' ' Gambar 1.1. Hetodologi Penelitian
TUGAS AKHI R I ~ 6
BAB II
TINJAUAN TEORI
Tl NJAUAN T£0RI
2. 1. TEKNOLOGI AGREGAT
Agregat (batuan) adalah batu pec<>h, ~erik>!,
atau kompos1si minEral lcnnnya, baik hasl l alam maupun
has~! pengolahan ( pemcecahan), yang d1gunakan sebagai
bal1an penyusun utama perkerasan Jalan. Jumlah agregat
dalam suatu campuran aspal beton untuk perkerasan jalan
adalah sekitar 90 - 95% dari berat total campuran dan 75
- 85% dari volume total campuran (Asphalt Institut,
'"Asphalt Technology & Construction, !983).
Agregat mempunyai peranan penting dalam menahan
k<>pasitas beban dar1 perkerasan. Pembuatan perkerasan
as pal juga sangat tergantung dar1 agr..-gat. Agregat
b..-rmutu tinggi dibutuhkan untuk mendapatkan lapisan atas
dari p..-rkerasan aspal yang kuat dimana beban roda yang
membebani lapisan tersebut besar. Mutu agregat yang lebih
rendah sering digunakan pada lapisan dibawahnya karena
k..-kuatan yang dibutuhkan tidak sebesar lapisan atasnya .
2.1.1, ASAL BATUAN • Semua batuan umumnya dibagi dalam tiga golongan
TUGAS AKHIR II - 7
Tl NJAU.AN TEORI
batuan s"'dimen, batuan beku '•" ba tuan
met amort. Penggolongan ini menunjukkan bagaimana batuan
tersebut dibentuk.
2. 1. 1. 1. BATVAN SEDIMEN
oleh hasll pelapuk<on
pE'ngendapan batuan
Batuan dapat
be bas
terdiri dari
per-mukaan
batuan
bumi.
a tau
par-tikel dengan berbagai bentuk (coneto,.,.rate.
hasil dari hewan
dan tanaman Cli,.,.stone-. coat:>;hasil dari prosE's kimia
atau e>vaporasi (gar-am, gipsl; a tau campuran
material-material di atas.
Beberapa batuan sedimen ada yang berasal
ledakan gunung berapi dan tersimpan dalam tanah
air. Bentuk karakteristik se>dimen
dari
dari
a tau
'"' berlapis-lapis. bemtuk lapisannya mengikuti
2.1.1.2. BATVAN BEKV
Batuan beku terbentuk dari hasil pendinginan dan
kristalisasi dari magma atau lava. Dibagi dalam
roc~:> macam yaitu batuan beku luar (extrusive
batuan beku dalam Cintr1.1siue rocks:>.
Batuan beku luar terJadi pad a pE'r-mukaan
seperti halnya batuan hasil kegiatan vulkanik,
TUGAS AKHI R 11 - 8
ou•
bumi,
Tl NJAUAH TEORI
dikenali s~cara umum dengan strukturnya yang seperti
kaca (rhyotite, andesite, basaLt, dan lain-lain).
Batuan beku dalam terjadi j"uh dalam kulit bum1.
Proses pendinginan yang l a mba t sekali menyebab~an
tekstur batuan inl seper·t1 kristal (5eanlte, dtortle,
eabbro, dan lain-la1n)
2.1.1.3. BATUAN HETAMORF
Batuan miO'tamorf umumnya terbiO'ntuk ol eh
modif1kas1 antara batuan sedimiO'n dan batuan beku yang
dipengaruhi oleh suhu yang tinggi tekanan yang
besar akibat g"r"k"n kulit bumi. Salah satu car a
untuk mengenali b"ntuk batuan metamorf adalah dengan
melihat susunan min~ral batuan yang dis~but foliasi.
Pada daerah ini batuan mudah terb~lah daripada dari
arah lain. Contoh dari batuan yang berfoliasi 1ni
adalah schists (ubahan dart batuan
beku) dan state (ubahan dari shaLe). Marm~r (ubahan
dari limestone) dan quartzite (ubahan dari sandstone)
ada! .. h type umum batuan metamorf y8ng mempunyai
tekstur m8sit, b1asanya tidak berfoliasi.
2.1.2. SUMBER AGREGAT
Umumnya agr~gat untuk perkerasan as pal
d1kelompokkan menurut sumbernya yaitu agregat a lam,
TUGAS AKHIR II - 9
-----------·-.' "':i·.FA~ I
<
-~' '~,, ,::~_1
Tl NJAUAN TEORI
agr.,gat d"ngan pengolahan dan agregat buat..,n.
2.1.2.1. AGREGAT ALAM
Agregat alam dapat dibedakan lag~ menurut t .. mpat
pengambilannya yaitu
'bank-r"Un'.
bahan 'ptt-run'
Bahan 'pCt-run', ap11biLa kl?rlkil dan
b11han
quarry dengan pengga I ian terbuka '"" dlpaka~ langsung tanpa pengolahan. Bahan
apab~la kerikil dan pasir d~ambil dari
sunga~.
'bank-r"Un',
sung ail l<=pi
Kerikil adalah agregat d"ngan ukuran partikel 75
mm (3 in . ) sampa l 4,75 mm (No.4). adalah
agr"gat d"ngan ukur11n partikel 4,75 mm (No.4)
75 1-1m (No.200) '"" lebih kecil dari No. 200
t .. rmasuk fraksi silt.
Batuan-batuan tersebut tererosi dan terdegradasi
oleh beberapa proses al11m, termasuk proses fisika dan
k~mia. Hasil dari proses degradasi dibawa
oleh angin, air a tau ••• in~
m"mpengaruhi b@ntuk dari partik@i agr.,gat. Aliran air
sungai membentuk partikel-partikel bulat-bulat d"ngan
permukaan yang lie in. Degradasi agregat
bukit-bukit m"mbentuk partikel-partikel yang b"rsudut
dengan permuk1111n yang kasar.
TUGAS AKHIR II - 10
TlNJAUAN TEORI
K~rikil dan pasir biasanya disaring pada ukuran
masing-masing dan dicuc~ untuk menghilangkan kotoran
sebelum digunakan untuk perkerasan aspal.
2. 1. 2. 2. AGREGAT DENGAN PENGOLAHAN
a tau ba tuan a lam yang disaring
agregat dengan p~ngo I a han.
Kerikil alam kadang-kadang d1pecah agar Iebih
untuk campuran p~rk~rasan aspal. Tujuan pemecahan
adalah untuk
merubah tekstur permukaan batuan
merubah bentuk dari bulat ke angul~r
memperbaiki gradasi.
Batu pecah dihasilkan dari pem~cahan batu yang
be sa r, dengan seluruh partikel agregat mengalami
pecahan. Pada pabrik pemecah batu, batuan asal dalam
quarry dihancurkan dengan le-dakan selanjutnya
diperkecil dalam ukuran tertentu ol~h p~m~cah batu.
Kemudian hasil pee a han i tu disaring untuk
memdapatkan ukuran agr~gat yang diinginkan.
Kadang-kadang, untuk a!asan ~konomi, hasil p~cahan
tersebut d1gunakan langsung dari a! at pemecah dengan
sedikit atau tanpa disaring. Hal ini dikenal sebaga.i
agr~gat "'crusMr-run" dan da.lam permintaan
dapat dlgunakan secara memuaskan dalam pelaksanaan
TUGAS AKHIR l1 - 11
TI NJAUAN T£0Rl
pcorkerasan aspal, khususnya j1ka gradasi dari ukuran
parti~el termasuk baik.
Dal"m pemrosesan l>mestone (batu kapur) pecah,
debu batu yang dihasilk,.nnya biasanya dipisahkan dari
mater1al p<>cahan Jainnya yang berdiameter 6 •• 1n.) a tau lebih. Mater1al 1n1 JUga dlgunakan
agregat dengan pemecahan a tau pemgolahan
selanjutnya sampai dengan ukuran maksimum berdiameter
0,6 mm (0,025 ln.) untuk digunakan SE"bagai mineral
f lller pada campuran p"rkerasan aspal.
2.1.2.3. AGREGAT BUATAN
Agregat yang dihasilkan dari memodifikasi suatu
material, yang m .. ngalami perubahan fisika maupun
kimia, d1sebut agrE'gat buatan. Agregat ini diperoleh
dari hasil samp1ngan dalam p .. ngolahan biji besi a tau
yang khusus diproduksi a tau d1pros.,s dari bahan
mentah untuk dipergunakan sebagai agregat.
Sara dari dapur a pi umumnya dipakai s.,bagai
agr.,gat buatan ini. Bahan ini adalah hasil sdmpingan
ctari peleburan besi dalam dapur api yang bersifat non
metalik dan mengapung dalam cairan b .. si.
Agr .. gat buatan pabrik relatif masih baru dalam
perkerasan aspal. Agregat t .. rsebut ringan
mempunyai per l awanan terhaddp p .. makaian yang
TUGAS ilK}{ I R I I - 12
~---
I ----·-
TINJAUAN TEORI
mem,.rlukan ketahanan terhadap gaya peng,.reman <:skid
resista~e> lebih tinggi. Agregat ini dibuat
proses pembakaran dan biasanya terbuat dari
batu tulis, gas-gas vulkdnik dan
tersebut diproduksi d01n dipasarkan d"ng01n
nama.
2.1.3, PEMERIKSAAN AGREGAT
P"mi I i han agr.,gat untuk pE'rkerasan
tergantung pada kegunaan, biaya mutu
melalui
),.mpung,
Agreg,;l
bs>rbdQdi
dSpd!
mat .. rial,
S"suai tidaknya su01tu agregat
perkerasan aspal dilihat dari
berikut
untuk digunakan P"da
ukuran dan gr,.dasi
ke>bersihan
k"kerasan
bentuk partik"l
t"kstur permukaan
penyerap01n
,;yar.ot-syarat
kelekatan terhadap asp,.!.
2.1.3.1. UKURAN DAN GRADASl
Agregat dapat dibedakan atas b"ber,;pa
mlsalnya gradasi rapat
gradasi,
grad.osi
TUGAS AKHl R II - 13
TINJAUAN T£0Rl
t,.rbuka ""tu Con@-Size-dJ,
Untuk memperoleh grada"li dilakukan
m"<:"m yaitu
anal1sa anal1sa basah. Ana l1 "" b115ah
umumnya d1gunakan apablla agr,.gat yang akan disaring
fraksi mengandung
butlr-butir
but1r-but1r
hal us dapat
halu"l seh1ngga
t .. rdet .. ksi dengan
Apab1la agr,.gat ka.,;ar tersebut "b.,rs>h", t1dak
baik.
a tau
""'dikit s"'kali m"'ngandung butir halus dapat digunakan
an,.Jisa kering.
Gradasi agregat adalah distribusi ukuran
partik"'l yang ditunjukkan d"'ngan persen dari berat
tot,.l. Gradasi dit .. ntukan dengan lolosnya mate>rial
melalui se>rangk11ian ayakan/saringan olengan yang
paling kasar d1letakkan di atas dan yang paling halus
diletakkan paling bawah.
Spe'>ifikasi gr,.dasi agr,.gat
karena dibutuhkan untuk
t .. Jah dik..,mbangkan
mE?ngontrol bahan-bahan perkerasan
berusaha untuk mendapatkan perkerasan
yang diinginkan serta berkwalitas.
menc:apai yang optimum dari
TUGAS AKHIR H
Tl NJA.UAN TEORI
lllaterial lokal yang te..-sedia.
meng u..- ang i
u~ur-an.
biaya melalu1 standarisasi
Peme..-iksaan uku..-an dan gradasl labor-atorium
di!akukan d""'gan Analisa Sar1ngan (MPBJ
dengan p..-osedur sebagai be..-ikut
PB-0201-76),
Untuk
Dis:iapkan benda uj1
., . Benda uj i dikeringkan
suhu tetap l!0°C sampai
Setelah ding in kemudian
s"'banyak
dalam oven pad a
be..-at tetap.
disaring dengan
ana lisa sar~ngan yang ukurannya
d i tentukan b"r-dasarkan spesifikasi yang
di tetapk"n.
Saringan digoncang-goncangkan, kemudian
butiran yang tertahan dalam masing-masing
saringan ditimbang dan akhirnya dihi tung
prosen berat terhadap berat benda uji.
memeriksa type gradasi agregat
digunakan dalam Tugas in1 digunakan perumusan
yang
yang
diberikan oleh Unified Ctassifica.lion
menc:ari nilai koef isien keseragaman
Coefficient. Cu> dan koefisien grada5i
System. dengan
<:Uniforrtd ty
(Coeffi.ci.ent
of Gradation. Cc> dari diagram pembag1an butir bahan
TUGAS A/(}/1 R ll - 15
TlHJAUAN TEORI
min,.ral. KoE>fisi"'n keseragaman dihi tung
Co Ooo
''" dimana,
Cu ko~fisl~n k~s~ragaman
d>am<?ter but iran
total butiran lolos
d1am,.ter butiran d1mana
total butiran lolos
60'l. dar>
lO'l. dari
KoE>fisieP gradasi d>hitung berdasarkan perumusan
Cc D<>o X D<o
dimana,
Cc ~ koefisien gr·adasi
diameter dim11na 30'l. dari
tot11l butiran lolos
Agregat dikatakan bergradasi baik CweLL
apabila mem1liki koefisi"'n kes,.ragaman lebih
dari 4 dan koef1sien gradasi antara 1 sampai 3.
2. 1. 3. 2. KEBERSI HAN
B,.berapil agregat 11da yang mengandung bahan-bahan
yang seh1ngga tidak se5uai digwoakan
sebagai agr,.gat dalam p"'rk,.rasan aspal k"'cuali bila
bahan-bahan terse but dihilangkan. Kotor.._n pad a
agregat ters,.but diiz1nkan ada pad.._ batas tertentu.
TUGAS AI<Hl R
T I N.J.AUAN T£0Rl
dengan prosedu~ sebagai berikut
Contoh pasi~ yang l<ll05 ayakan no.4
sebanyak kira-ki~a 150 gram, dima5ukkan
ke dalam gelas ukur yang telah berisi
larutan pe~eaksi, kemudian didiamkan
selama La~utan
ters.ebut add!Cl.h c:ampuran CaCl2, glyc:erine
d01n formaldehyd".
Tabung/gela5 ukur ditutup d.o.n dikoc:ok
k ,;t i dalam mendata~,
kemudian isi Jan.< tan pEr.eaksi sam pal
skala 15 ddr1 dii.Jia~k<ln selama men it,
kemuci,ln dibaca skal.o. permu,,<lan lumpur.
Dim<lsukk,<n bE>bun standard kE>ml;diCl.n dibaca
skala beban.
Per hi tungCl.n
s :::
Sedar.~~dn untuk
Skala Pasi•Skal<l Lumpur'"
kebersihan
dllakukan pE>merlksdan deng<ln CLay L·umps
X 100 /.
and FriabLe
Pcn(i<OLes irt A8reeate test (r\!l.SHTO T U2 - 74) denqan
urosedur sebag<li berikut
uKurdr' 3/8"'
-3/4" sebanyak 2 k<J (Wl.
TUG/S A/CHI R ll - 18
TINJAUAN T£0Rl
rendam dalam air suling selam<O
jam.
Remas-remas benda uji dengan jar~ tang an
sampa~ gumpalan !empung runtuh semua.
Cue' benda UJ~ setelah diremas-rernas dan
saring dengan ayakan No. B. Benda uji
yang tertahan ayakan No. 8
dioven pada suhu 110 + 5° C sampai ker·•ng
dan timbang (R).
Per hi tungan
P (W-R/W)~100
P persentase gumpalan lempung
2.1.3.3. KEKERASAN
KP.kerasan sLJatu agregat dapat diartik<on s,.bagai
daya tahan yai tu k,.tahanan agregat untuk
tidak hancur/pecah t .. rhadap gaya-gaya yang terjadi
selama masa pambuatan, p,.nghamparan pemadatan
campur-an perkerasan aspal juga terhadap be ban lalu
intas.
Agregat yang digunakan untuk lapisan perkerasan
haruslah mempunyai day a tahan terhadap pemecahan,
degradasi disintegrasi. Fak tor-f Ak tor yang
mempengaruhi t•ngkat degradasi suatu agregat adalah
TUGAS AKHZ R ll - 19
~-·-. ----«•
TINJAUAN TEORI
jenis <ogregat, agregat
mE'ngalami degradast yang
yang
lebih
da~ipada agregat yang lebih keras.
lunak
bE'siOr
g~adasi, gradasi
tingkat degradasi
terbuka mempunyai
J .. bih tinggi
dtbandingkan domgan grad,.st rapat.
bentuk, partikel bulat akan mengalami
dE'g~adast lebih bE'sar daripada
berbE'ntuk kubus/bE'rsudut.
ukuran partikel, piOrtikel Y"'ng lebih
kE'~il mempunyai tingk"'t degradasi yang
lebih kecil daripada partikel yang besar.
energi pemadatan, degradasi akan terjadi
lebih besar pad a dengan
menggunakan energi pemad<otan yang
besar.
lebih
Pemeriksaan daya tahan agregat terhadap
degradasi dilakukan dengan menggunakan Tes Abrasi Los
Angeles (MPEJ PE 0206-76) dengan prosedur sebagai
berikut
Benda UJt agregat yang lewat ayakan
tertentu sesuai dengan grading tertentu
sejumlah kira-kira kemudian
didinginkan dan ditimbang (a).
TUGASAKJIIR ll -20
TINJAUAN TEOR!
Kemudian benda uii terse-but dimasukkan ke
dalam kemudian dunasukkan
bola-bola baJa dan mesin diputar dengan
l<ecepatan 30 sampai 33 rpm.
s~telah putaran m~ncapa> 500 putaran
b~nda UJ 1 dicuci dan d1saring d•mgan
sar1ngan No.12, kemud1an benda UJi yang
tertahan saringan tersebut dikeringkan
dan di tin1bang (b).
Per hi tungan
Keausan - c"<o>~b x 1007.
Sedangkan pemer ik sa an day a tahan agrE'gat
terhadap dlsintE'grasi pacta umumnya dilakukan dengan
Sovndrl.@ss test ( AASHTO T 104).
Selain dengan tes abrasi, kekerasan agrE'gat
kasar diper1ksa pula dengan Percentase of ParticLes
of tess than !.95 S~cijic Gravity in coarse Asresate
(AASHTO T 150 -74) dengan prosedur sebagai berikut >
Dibuat larutan dari ZnCI2 yang m.,mpunya i
berat jenis 1.95 + 0.02 0 pada suhu 21 C.
Benda uji agregat kasar dil.,takkan dalam
keranjang kawat dan dimasukkan da lam
larutan tersebut.
TUGAS AKHIR II - 21
TINJAUAN TeORI
B~nda uj~ diaduk dengan cepat selama satu
menit. Eag1an batu yang mengapung diamb~l
dengan sendok dicuc~ untuk
mengh~langkan lan;tan seng klorida.
Setelah d~cuci bersih kemudian dioven
sampai berat t~tap pada suhu 110 + 5°C
dan ditimbang.
Per hi tung an :
p " benda uji yang mengapung k~ring benda uji semula X 100
dimana P adalah persen bagian yang lunak.
2.1.3.4. TEKSTUR PERHUKAAN
Tekstur/susunan permukaan cukup berperan dalam
memberikan daya lekat yang baik antara agregat dengan
aspal. Batuan yang halus licin memang memudahkan film
aspal menyelimuti dengan baik, tetapi tidal< dapat
memberikan daya lekat yang baik antara batuan dan
aspal. Tekstur yang kasar JUga mempunyai sumbangan
untuk menahan gaya geser ak1bat beban lalu
yang lewat di atasnya.
Tidak ada car a untuk menentukan tekstur
permukaan ini t~tapi sep~rti halnya bentuk partikel,
karakt~ristik ini direfleksikan dalam tes kekuatan
TU6A5 AKH1R 11 - 22
TlNJAUAN TEOR.!
dan dalam kemudahan pelaksanaan pencampuran aspal.
2.1.3.5. B£NTUK PARTIKEL
8entuk part1kel mempengaruhi kemudar1an campuran
iOspal untuk dikerjakan juga mempengar-uh1 kekuata""Y"·
l'artikel agregat dapat berbentuk
Bulat <:rounded:>
Agregat yang dijumpai d1 sunga1 pad a
umumnya berbentuk bulat karena pengikisan
oleh a1r. Partikel agn~gat bulat sa.ling
bersentuhan denga.n lu01s bidang kontak
kecil sehingga menghasilkan
i.nterl.ocktnl\' yang lebih kec1l
mudah tergelincir-.
Lonjong ('eto"tfaled:>
d .. y ..
lebih
Partikel agr-egat dikOitakan berbentuk
lonjong apabila ukuran tE>rpanjangnya >
1,8 kali diameter rata-rata.
kelonjongan ('el.oneated index:>
perbandingan dalam persen da.ri
lonjong terhadap b5'rat total •
Indeks
adal-"h
be rat
S1 fat
interlochinenya hampir sama dengan yang
berb .. ntuk bulat.
Kubus ('cubical.:>
Agregat hasil dari pemecahan batu
TUGAS AKHl R. ll 23
Tl NJAUAN TEORI
berbentuk kubus yang m.,mpunyai bidang
kontak yang lebih luas (berbentuk bidang
rata) seh;ngga memberikan interlockine
yang leb1h besar. Dengan demikian
kestab>lan yang diperoleh lebih besar dan
lE>bih tahan terhadap deformasi
timbul. Agregat berbentuK kubus
pal;ng baik digunakan sebagai
konstruks> p.,rkerasan Jalan.
Pipih Cjtai<.y:>
agregat berbentuk pipih
yang
ini
bahan
ini
dapat merupakan hasil dar1 mesin pemecah
batu atau memang merupakan sifat dari
agregat yang jika dipecahkan cenderung
berbentuk pi pi h. Agregat pipih yai tu
agregat yang lebih tipis dari 0,6 kali
diameter rata~rata. !ndek kepi pi han
Cflai<.iness index:> adalah berat total
agregat yang lotos slot dibagi dengan
berat total agr.,gat yang tertahan pada
ukuran nominal tertentu. Agregat
b"'rb.,ntuk pipih mudah pecah pada waktu
pencampuran, pemadatan, ataupun akibat
b"'ban lalu oleh karena i tu
TUGAS AKHIR li ~ 24
Tl NJAUAN TEORI
b"nyaknya "gregat dibatasi
dengom menggunakan nila1 indeoks keopipihan
ya,;g disyaraUan.
Tak beraturan Cirr">eu.Lc:r:J
Partikel agr,.gat yi'lng beraturan,
mengikuti s"l"h s .. tu Y""9
dlsebutkan d1 atas.
Pemeriksaan lndeks Keopipihan dilakukan S<!SU<ll
deongan p .. tunjuk yang dibe>rlkan oleh Britlsh Standard
(85 812 1967) dengan prosedur se>bagal berikut :
Benda uji dikeringkan dan disaring dengi'ln
anal1sa sar1ngan.
Masing-masing be>nda UJl ditimbang sesui'li
dengan ukuran (Mtl.
Dengan .. tat peongukur teoba l di teontukan
juml ah berat butir yang Je ... at
masing-masing saringan (M~)
Perhitungan
lndeks Keopipihan "' ~ Mz X 100 7.
2. 1. 3. 6. PENYERAPAN
Porositas suatu agn•gat umumnya diindikasikan
oleh jumlah air yang teorseorap apabila direondam di'llam
air. Pori-por,_ agregat juga m,.ny.,rap aspi'll J .. bih
TUGAS AKHI R I l - 25
Tl N.J.4UAN T£0Rl
banyak s.,hingga aspal yang rn.,ny.,limuti akan
lebih tip~s dan menyebabkan capat lepasnya ikatan
agregat d.,ngan a,;;pal. Air yang telah diserap oleh
agregat sukar dl-hilangkan seluruhnya walaupun melalu1
proses pengeringan sehingga mempengaruhi
aspal dengan agregat.
Po~ositas juga berhubungan dengan
daya
berat
agregat. Semak1n kec1l porosi t<1snya, semakin
lekat
jenis
padat
ag~egat ters.,but dan semakin
Pemer iksaan be~ <It Jenls
berat
penyerapan
jen~snya.
dilakuk<ln
untuk mengeta.hui be~"t jomis bulk, berat jenis kering
perrnukaan jenuh,
penyerapan.
Jenls semu ("Apparent.> dan
Ber<~t bulk a.d<1lah
bera.t
perbanding<~n
be rat a.gregat dengan air sui ing
d1pindahkan pada suhu standa.rd yang
sa.ma dengan 151 agregat dalam keada<ln j enuh.
jenis kering permuk<lan
p<!rbandingan an tara
kering permukaan deng<~n
dipindahkan pada suhu 25°C,
isi agr..,gat dalam keadaan
jenuh (SSD)
dalam
berat air suling
yang 1sinya sama
jenuh. Sedangkan
jeni5 semu specific
an tara
yang
isinya
Be rat
adalah
keadaan
yang
dengan
berat
adalah
perbandingan antara berat agregat kering dengan berat
TUGAS AKJ/l R ll - 26
Tl N.JAUAN T£0Rl
air ~uling 0 . pada '>uhu ~tandard 25 C, yang 1s1nya sama
dengan lSi agregat dalam l<eadaan jenuh. Penyerapan
adalah prosE"ntase berat a1r yang dapat diserap por1
terhadap berat agregat kering.
Untuk leblh jelasnya dapat dituliskan perumusan
untuk menghitung berat Jeni'> dan penyerapan agregat,
sebagai berikut t
Berat jeni'> bulk
' Berat Jenl'> "' 0
" ,. Berat jenis " semu
" ,. Penyerapan x lOOZ
Dimana " 0 b., rat bend a UJi ker1ng oven (gram)
" 0 berat bend a uj i kering permukaan jenuh
(gram)
,. 0 berat bend a uj i dalam air (gram)
Prosedur pemeriksaannya adalah sebagai berikut :
A. Untuk Agregat Ka'>ar (MPBJ PB 0202-76)
Benda uji agregat tertahan sa.ringan No.4
sebanyak 5 kg dicuci untuk menghilangkan
debu dan bahan-bahan lain yang melekat
pada permukaan agregat.
Kemudian dikeringkan dalam oven 105°C
TUGAS AKH1 R 11 - 27
TI NJAUAN TEORl ----------------
sampai berat tetap dan diding~nkan pada
sullu ruang. K@mudian di timbang (Bk l,
Setelah itu benda uji direndam dalam air
suling selama 24 jam.
Kemudian benda uji d>k•>luarkan dan dilap
satu per ,;atu sampa1 ker1ng permukaan,
timbang (BJ l.
Benda UJ~ kemudian dit~mbang dalam air
( Ba ) •
B. Untuk Agregat Halu5 (MPBJ PB 0203-76)
Benda uji lolos 5aringan No.4 ;;,.banyak
1000 gram diker1ngkan dalam oven pacta
suhu 110°C 5ampai berat tetap. Kemudian
didinginkan pada suhu ruang dan timbang
untuk ma;;ing-ma;;ing contoh kira-kira 500
gr (minimum 2 buah contoh).
Ma;;ing-masing contoh direndam dengan air
suling 5elama 24 jam.
Air rendaman dikeluarkan dengan hati-hati
agar tidak ada mat.,r>al butiran yang
t .. rbuang.
Benda uji dijemur di terik matahari,
hingga m"ncapai k"ring permukaan.
TUGAS AK/fl R I I - 28
'' ''"'13TAKAM
' v. '"" <if""'
TlNJAUAN TEORl
KE'r1ng p<>rmukaan j<>nuh diperiksa d<>ngan
mengis1kan k<> dalam keru<:ut tE'rpanc:ung
dan ditumbuk dengdn
sE"banyak 25 kal1.
batang penumbuk
Benda uji yang tela!' SSD dimasukkan ke
dalam piknomE'ter, kemudian diisi
suling kira-kira mencapai 90'l. dar1 isi
piknomet.,.-.
Pi knom..-ter digoncang-goncang
g<>lembung udara hi lang atau untuk
agar
lE'bih
cepatnya digunakan pampa hampa udara.
Piknometer d1rendam dalam air suling
dengan suhu sta.nd.,rd 25°C k"'mudian
ditambahkan air suling hingga mencapai
tanda d"l"m piknom.,ter.
Piknometer yang berisi air dan benda uji
ditlmb .. ng (Et).
BE'nd" uji dikelu.,rkan dan dikeringkan
dalam ovE'n pada suhu 110°C hingga berat
tetap. Didinginkan pada suhu ruang dan
ditimbang (8kl.
Ber"t piknometer yang berisi air pada
suhu standard 25°C di timbang ( 8). Apabi 1 a
suhu tidak standard harus ada faktor
TUGAS A}(}{l R II - 29
Tl N.JAUAN TCORI
koreksi.
Perh~ tung an :
Berat jenis bulk ~ Bk 8+500-Bt
Berat jenis SSD ~ a-:-5~~0-=-st-
" Berat jenis semu ' . Bk - Bt
PomyE>rapan ,00
~ 100%
Dimana " 0 b"'rat b"'nda uj ~ k"'ring ov"n (gram}
' b"rat piknom.,tr b"r-~si air (gram)
" 0 bE>rat piknomE'tE'r bE'risi air Ooo bE'nda
uj i (gram)
,00 0 bE'rat bend a "P dalam keadaan ''D (gr-am)
2!.1.3.7. KELEKATAN TERHADAP ASPAL
Strtppins tE>rkelupasnya film aspal dari
agr-egat akibat pengaruh air - dapat membuat agrE>gat
mE'njadi tidak sesuai lagi dalam campuran perkE'rasan
aspal. Agregat yang demikian dinamakan hydrophi[ic
(menyukai air). Agr-egat yang mengandung silika
seperti q~artzite dan beberapa granit mer-upakan
contoh agr-egat yang memer-lukan perhatian dalam hal
stri.ppi~ ~ni. AgrE>ga"t yang dE"mikian tidak baik
d~gunakan dalam campur-an perkerasan aspal.
TUGAS AKHIR II - 30
TINJAUAH TEORI
Sebaliknya agr.,.gat sepert~ limestone ( batu
kapur) biasanya lebih tahan terhadap pengelupasan
film aspal ini. Dan agregat ""' d<namakan hydrophoblc
(tidak menyuka1 a~r).
Kelekatan agregat terhadap as pal dinyatakan
dalam p<?rsentase luas permukaan batuan yang tertutup
aspal terhadap seluruh
ini dilakukan dengan
B<1han Jal<~n (MPBJ
luas permukaan. Pemer i k sa an
P<>meriksaan p,..osedur Manual
0205-76)' dengan prlnsip
p<?meriksaan sebagai b"rikut
Benda uj~ agregat lolos sar~ngan 3/8"
tertahan 1/4" sebanyak kira-kira 100 gram
di<::uci dan dike>ringkan dalam oven sampai
berat tetap.
Benda uji diaduk dengan aspal <::e>111ent dan
dipanaskan kira-kira mencapai suhu 135
kemudian dimasukkan
tabung ge>Jas kimia dan diisi
Dibiarkan adukan tersebut
ruang selama 16
perkiraan luas permukaan
terselimuti aspal.
TUGA$ AKJtl R
air
yang
dalam
sui ing
suhu
Il - 31
TlNJAUAN T£0Rl
2. 2. TEKNOLOGI ASPAL
Aspal didefinisikan s5'bagai material ber .. arna hit"m
"tau coklat tu"', pada temperatur ruang berbentuk P"'dat
samp"'i agak padat. A5pal merupak"'n b"'han bitumen ~ .. rena
mengandung bitumen, ya~tu ~at hydrocarbon yang d"'pat
dilarutkan dal"'m carbon dcsulfi.de (CS~J-
Sebagai salah satu material konstr-uksi perkerasan
lentur-, aspal m..-rupak"'n ,;alah satu kcmponen ke>cil,
umumnya hanya 4-10% ber-dasarkan be>rat a tau 10-15Y.
berdasarkan volume (Asphalt lnstitut, "Asph"'lt Technology
& Constr-uction, 1983).
2. 2. 1. JENIS ASPAL
DitinJau dari jenisnya aspal dapat dibe>dakan
menjadi dua, yaitu aspal alam dan aspal minyak.
2.2.1.1. ASPAL ALAN
Aspal alam terjadi karena proses alamiah yaang
dap"t berbentuk LaR.e Asphalt (dan au as pal) dan Rock
Asphalt {batuan aspal).
M<murut ke;adian geologinya, dan au aspal
mula-mula merupakan danau yang berisi m~nyak bumi.
Sesudah be>rjuta-juta tahun, minyak-minyak ringan,
sedang dan ber"t menguap sehingga yang tersisa adalah
aspal. Aspal ini dapat ditambang Iangsung. Contoh
TUGASAK.HlR ll -32
TINJAUAN TEORI
dari danau aspal ini selah satunya adalah Tr-inidad
Asphalt (diP. Trinidad),
Bermuda).
Batuan aspal merupakan aspal
( di p.
yang bercampur
dengan batuan. Pada mulanya mH•yak Oumi dipermukaan
Oumi mengisi celah-celah di antar.o O.otu.on. Minyak
bumi tersebut meresap keantara batuan dan sesudah
Oer"Juta-juta tahun minyak bumi menguap sehingga yang
ters1sa adalah aspal
tersE'but.
yang bercampur dengan batuan
Aspal alam yang lE'rdapat di Indonesia dan lE'lah
dlmanfaatkan ad.olah aspal dari pulau Buton yang lebih
dlkenal dengan Asbuton atau Butas. Aspal ini
merupakan campuran antara bitumen (aspal) dengan
Oahan mineral lain yaitu batu kapur Cllmestone.:>.
2. 2. 1. 2, ASPAL NIN"iAK
Aspal minyak merupakan aspal buatan yang terjadi
akibat proses penyulingan (destilasi) minyak bumi.
Bens1n, m1nyak t.onah, solar merupakan has1l dE'sti·lasi
pad.o temperatur yang berbeda.
Setiap minyak bumi menghasilkan residu yang
terdir1 dari bahan dasar aspal yang berbeda.
dibedakan atas :
Dap.ot
1. Asphalt bose crude (bahan dasar aspal)
HfGAS AKHIR II - 33
TI N.JAUAN TEORl
2. Paraffin base ( baha.n dasar
parafin)
3. Hlxe-d-base crude ( bahan dasar campuran l
Bahan da.sar para.f~n dan bahdn dasar campuran
kandungan aspalnya r~ndah. Untuk per-kerasan jalan
umumnya digunakan aspal yang diperoleh da..-~ bahan
dasar asp,.!. Aspal minya~ d•mgan bahan dasar aspal
dapat d1bedakan atas :
A. Aspal Keras CAspha1t Ce~nt/ACJ
E. Aspal Cair CCut Back AsphaLt.)
C. Aspal Emu lsi <Emulsion Aspha1tJ
1. ASPAL SEI<olEN
As pal semen adalah jenis aspal
berbentuk padat pada suhu 0 ruang (25
keras yang
dimana
dalam penggunaannya harus dipanaskan terlebih dahulu
pada suhu tertentu (135°- l50°C).
D1 Indonesia aspal semen b1asanya dibedakan
bE>rdasarkan nilai penetrasinya yaitu AC P.,.n_ 40/50,
60/70, 85/100, 120/150 dan 200/300. Angka ind,.ks
p"netrasi yang s .. makin b"sar bahwa
k,.k,.ntalan aspal sem"n semakin r"ndah.
2. ASPAL CAIR
Aspal cair adalah campuran antara aspal s"m"n
d"ngan bahan P"ncair dari hasil p,.nyulingan minyak
TUGAS AKHIR I I - 34
i···'SII- \f
, . ~U\ l'
I
\
TI NJAUAN T£0Rl
bumi. Dengan demikian bentuknya cair pada suhu ruang
seh~ngga dalam penggunaannya tidak perlu dipanaskan.
Berdasarkan bahan penca~r/pelarutnya aspal
dapat d~bag~ dalam tiga JEn~s ya1tu
a. RC CRapid CurineJ
b. MC <Hedtum C'W"'<ne.>
c. SC <Slow Curine.>
3. ASPAL EHULSI
Aspal emulsi adalah ,.;uatu c:ampuran antara
semen dengan air dan bahan pengemulsi melalui
aspal
proses
alat emuts[on pLant. Dalam a spa! emu lsi terdapat
larutan yang bermuatan listrik dan berdasarkan muatan
listrik yang dikandungnya a5pal emu lsi dapat
d1bedakan atas ' L Kation~k
,_ Anionik
'. Nonionik
Yang umum digunakan sebagai bahan perkerasan jalan
adalah aspal emulsi kat1onik dan anionik.
Berdasarkan kec:epatan pengerasannya aspal emulsi
dapat dibedakan atas
Rapid Settin.g (RS)
Hed"ium. Set tine (M5l
Stow Set t in8 (SS)
TUGAS AKHIR Il - 35
TI NJAUAH T£0Rl
2.2.?.. SIFAT ASPAL
A«pal yang dipergunakan pada kon«truksi perkera«an
jaJan berfung«1 «ebagai bahan peng1~at ya1tu member1kan
ikatan yang kuat antara aspal dan 11gregat
aspal itu send>r> JUga berfung5i ,;ebagai bahan
Y11>tu mengisi rongga an tara butir-but1r agregat
por1-por.L yang ada dari agr-egat 1tu sendiri.
Oleh ~arena itu aspal harus me>mpuny11.L sifat-sifat
yang dapat menunjang fungs1 dari a spa! send1r1.
Slfat-sifat aspal y11ng utama adalah konsistensi (juga
ser·ing disebut dengan visko5it11s plastisitas),
kemurnian dan ke>am11nan.
KONSI STENSI
Aspal adal11h bahan t"'rmoplastis karena
perlahan-l11han ap11b1la dipanaskan. Konsistensi a spa!
semen bervariasi terhadap tempe>ratur karena i tu perlu
me>nggunakan temperatur st11ndart bila membandingkan
konsisten51 suatu aspal se>men terh11dap aspal semen yang
lainnya, Apabila aspal semen dibiarkan di udara terbuka
aspal akan mengeras. berarti konsistensi as pal
bertambah. Tetapi te>mperatur dan pengontrolan c:ampuran
yang tidak diperhatikan d11pat menyebabkan kerusakan
pada aspal semen semakin bertambah. Konsistensi
aspal umumnya d1tentukan melalui v1skositas
TUGAS AKHIR II - 36
MILIK PEI'II"U!ITAIU.AII
ms1Tf··- '!i1<liL"',.
r;tf"-' 111
dari
a tau
I
I
TI NJAUAN TEOR.I
KEMURNIAN
As pal s"mE'n tE'rsusun hampi~ seluruhnya oleh
bltumen. Aspal yang murn1 hamp1r seluruhnya
bltumen murni dan b1asanya lebih dari 99,51. larut dal01m
carbon disulfide.
Umumny01 aspal semen bRbas darl air dan kelembaban
s"telah mengalami pros"s pemurn1an. pad a mas a
pengangkutan aspal mungkin di dalam tanki pengangkutnya
dapat membuat aspal m"njadi J .. mbab.
KEAMANAN
apabila dipanaskan pad a suhu yang
cukup tinggi akan meninggalkan asap yang akan menyaia
yang t .. rlihat seperti bunga ap1. lE'tapi tE'mperatur pada
kE'adaan inl adalah t .. mperatur diatas temperatur
yang digunakan selama pekerjaan perk.,rasan.
demikian untuk memastikan batas k"amanan yang
t1tik nyala dari aspal harus diketahui.
2.2.3. PEHERIKSAAN ASPAL
Femeriksaan t .. rhadap a spa l dimaksudkan
umum
Namun
untuk
mengetahui mutu aspal yang sesua1 dengan persyaratan
s"bagai bahan b1tumen campuran aspal beton.
TUGAS AYJHR l I - 37
TINJAUAN TEORI
2.2.3.1. PEHET~
Tujuan pemerib;;aan penetra.,;i ini adalah untuk
menentukan penet~asi bitumen keras atau lembek (solid
atau sem1 solld) dengan menusukl<an ja~um penetnos1
uku~an tE'r-tentu d .. lam waktu tertentu pad .. bitumen
pada suhu lertentu.
Prosedu..- pemer1ksaan penetras1 adalah SE'SUal
dengan MPBJ PA 0301-76 y;ntu sebagai ber11<ut :
Contoh aspal dipanaskan selama men it
__, ~ n,or, paua su.,u 7v ,... kemudian dimasukkan dalam
~awan dan dldinginkan.
Contoh aspal dimasukkan kedalam bak yang
telah berlsi air- pada suhu standard 25°C,
kemudian dengan alat dan jarum penetrasi
dilakul<an pen:obaan, ya1tu dengan
memasukkan jarum tersebut selama 5 detik
0 pada suhu 25 c.
2. 2. 3. 2. TITIK LEMBEK (SOFTENING POINT TESD
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan
titik lembek dari aspal (yang berkisar antara 30°C
200°C). Yang dimaksud dengan titik lembek adalah suhu
pada saat bola baja momdesak turun suatu lapisan
aspal yang tertahan dalam ~incin beruku~an tertentu,
seh1ngga aspal tersebut menyentuh pel at dasar yang
TUG AS AKRI R
TI NJAUAN TWRI
ter-letak d1 ba. .. ah cinc1n pada b"saran waktu terteotu,
sebagai a.kibat pemanasan dengan kecepatan tert .. ntu.
Prosedur pemeriks .. an ada.l"h sebaqai
(MP8J PA 0302-76)
Bola
dlpanaskan
men it.
as pal dipa.naskan
d1masukkan
di tumpangkan
sehingga
suhu pemanasan saat
aspal jatuh menyentuh plat.
2.2.3.3. TITIK NYALA (FLASH POINT TESD
P"meril<saan ini dimaksudkan untuk
ber1kut
pad a suhu
•• dalam
contoh
bola
m .. nentukan
titik nyal.o. aspal. Yang dimaksud dengan titik nyal a
"dalah suhu pada saat nya.la singkat pada suatu
d1 atas aspal tersebut.
ti tlk
Prosedur adalah sebagai berikut
(MPBJ PA 0303-76)
Benda uj i dipanaskan pada suhu kir-a-klra
150°C, kemudia.n dimasukkan ke dalam cawan
cleveland.
dengan k .. c .. patan
tiap menit. Kemudian
TUG AS AKHI R
Tl NJ.AUAN TlX!Rl
dinyalakan api pacta nyaia penguji, putar
melewati contoh,
membakar/menyentuh
besarnya temperatur.
k.,mudian
eontoh
2.2.3.4. K£HILANGAN B£RAT ASPAL CTHICK FILM TEST)
saat
dicatat
PemE'r1ksaan in1 d1ma~sudkan untuk mEngetahui
pengurangan berat akibat penguOlpan bahan-bahan yang
mudah menguap dalam aspal.
f'~os,.Ou~ P"'meriksaan adalah sebaga1 ber-ikut
(MPBJ PA 0304-76)
A5pal SE'banyak 50 + 0,5 gram dituangkan
dalam cawan dan ditimbang ( A ) • KE>mudian
dipanaskan sampai 163°C selama 5 Jam di
dalam oven yang dilengkapi dengan pir1ng
berd1amet"r 25 em tergantung melalui
poros ver-tikal dan dapat diputar dengan
kecepdtan 5-6 putaran/menit.
dilengkapi d"ngan ventilasi.
Dan oven
Setelah dloven benda UJ1 didinginkan
daldm suhu ruang dan ditimbang (8).
PE'rhi tung an :
0 Kehilangan berat = B X 100 7.
Tt./9A5 .AKHIR rz 40
TI NJAUAN TE:ORI
2. 2. 3. 5. lffiLARUTAN DALAM CC14 ATAU CS. (SOLUBILITY TESTl
Pemer1~saan 1n1 dlma~sudkan untuk menentukan
jumlah bitumen yang da 1 am CCl.o (Karbon
t8t..-akio..-1da) atau CSz (Karbon blsulfida). Ji~a semua
b1tum"'n yang d1uji larut dalam CCI .. atau CSz maka
b1tumen tersebut murni,
Prosedur pemeriksaan adaiah sebagai
(MPBJ PA 0305-76)
Sejumlah aspal
Iarutan CC!.o atau CSz.
Per hi tung an :
bitumen Iarut dalam CCI .. jumlah bitumen kering
berikut
100%
Dimana p adaiah bagian bitumen yang Iarut
daiam CC14 atau CSz.
2.2.3.5. DAKTILITAS
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengukur ja..-ak
t"'rpanjang yang tertarik antara 2 cetakan yang terisi
bitumen keras sebeium putus, pada suhu dan kecepatan
tertentu.
Prosedur pemeriksaan adalah sebagai berikut
(MPBJ PA 0306-76)
Aspal dipanaskan pada suhu di atas titik
lembek, kemudian dimasukkan kedalam
TUGASAKHIR It -41
t-· I:_. ,
TlN_lAUAN T£0R1
c:etakan standard
Contoh did1nginkan pad a suhu ~uang.
kemudian dimasukkan p'lda '"' p"r~ndam
pad a suhu 2s"c selam" ki~a-kir" 90 men~t.
E,.nda uji di ta~ik '"" d~c:atat pemuluran
yang terpanjang.
2.2.3.7. BERAT JEHIS
P"m~riksaan ini dlmaksudkan untuk m~ng~tahui
b~rat jC"nis 'ISpal yaitu p"rbandingan antara berat
aspal dan berat air suling d~ngan isi yang sama pada
suhu tE>~tE>ntu.
P~os~du~ p~m~~iksaan adalah sebagai be~ikut
( MPBJ PA 0307-76) '
Diambil c:ontoh aspal se-banyak 50 gram,
dipanaskan selam'l 30 me-nit pada suhu
56 "c.
Ditimbang berat p1knomete-r kosoni) dan
ke-~ing (A)
Piknome-te-r berisi air suling direndam
selama 30 menit pada suhu standa~d,
kemudian diangkat dan dikeringkan dengan
lap l'llu ditimbang beratny" (8)
Aspal yang telah
dimasukkan ked'llam
dipanaskan
piknometer
diatas
kering
TUG AS AKNI R I I 42
£t> - I I <JIIf){Y SV9flL
: ~n~t~~q T~Oeqas u~~Ts~~J~JS~J~tp ~~dvp
s~u~d ue~ndw~::> uo~aq reds~ e~uJsOunJ u~~~~sep~aa
·n~ua~~a~ n4ns ~p~d ~~~JOuad u~y~q T~O~qas
J~ds~ uvp ~~oa~5e v~~~u~ ~~~~aw ue~ndwe~ ue~edn~aw TUT
U~SP~a~~ad SJUar ·~n~UDJ UE'S~_.ID>f~ad SJdE'! l-'~P SJUfH ni~S
4~J~S u~>t~dn~aw 'X>H JOHJ svu~d UE'-'ndW~:;> uoiaq r~ds~
HOL3B lVdSV "£"2
(WE'-'5)
~,. ""' JE'dSE' TST-1aq -''qawou~;d i~~aq ~ 0
(WE'.J0) redsP ;s;~aq ~a,.awou~td ~ .. _. .. q ~ ' (W~-'5) -'T~ JSJ-'Dq -'OiOWOU011'd iEJaq ~ '
(WE-'5) ~OiiDWOUOjJd OE'-'DQ " 0 ~U~WJQ
t J - a l (t'- 8) ~ t~dstt SJuar ~E'-'ae
" ' ' uP Dun~ '4-'"d
'" ~~u.~Jaq OuE'qwt+!P uE'p UE'~-IPn[a~;p E'~Ppn
Ounqwa{aO u~p OutJnS ~;v UE'5uap ;s<<p
YOiUO:;> JST-'<>Q 5U<'A ~OiDWOU~Jd UE'tpnW")I
(J) E'~Ui"..<<>q
0UE'QWJi1P UE'p iJUDW QV E'WE'JDS UE'~UT0UTPJP
UE'<pnwa>j 'TS1 "' ; E'd E' :JUaw .. ooun1
1~03L NYnYiNJL
TINJAUAN T£0Rl
1. Sebagai lapis permukaan yang tahan terhadap
cuaca, gaya geser tekanan rod a
member~kan lapis kedap air yang ddpat
melindungi lapis d~ bawahnya dar~ rembesan
air.
2. Sebaga1 lapis pondasl atas.
Sebagai lapis pondasi, j ika
dlpergunakan pad a peker J aan p"ningkatan a tau
Menu rut susunan grada"i ""pal
campuran panas ini dapat dib8dakan m8ni<>di :
1. A"pal Beton Amer1ka CAsphalt Concrete:>
2. A"pal Beton lnggri"
Asphalt a tau HRS ~ Hot Rol ted Sheet:>.
Yang dimaksud dengan aspal beton CAspha.lt Concrete:>
adalah campuran panas antara agregat, as pal filler
dengan gradas~ campuran agregatnya m,.n.,rus Ccontinuous
eradedJ dengan b8ntuk mend.,kati Fuller"s curve.
Adapun yang dimaksud dengan adalah campuran
antara agregat yang bergradasi timpang (gap graded l
dengan aspal yang dicampur ,;;ecara pan as dipadatkan
pada suhu tertentu. s,.ring juga d~kenal aspal
beton durabilita,;; tinggi.
Metode pencampuran untuk Asphalt Concrete ber,;;umber
TUGAS AKHlR II~ '14
TI NJAUAN TE:OR/
pada Asphalt Institut, sedangkan aspal beton durabilitas
tin(]qi b5'rsumber pada BS 594, lnggr~s dan dikembangkan
oleh CQCMU (Central Ouality Control & Honitorins UniL>,
B1na Ma~ga, Indonesia.
2. 3. 1. BAHAN CAMPURAN
Bahan-bahan yang dapat d1pergunakan untuk campuran
aspal beton te~d1ri dari agregat kasar, agregat halus ,
fillE>r dan aspal k<!ras dengan pe..-band~ngan tert<!ntu.
Bahan-bahan tersebut harus t<!..-lebih dahulu diteliti
mutu dan gradasinya.
Gradasi campuran agregat pada aspal beton yang
menerus <:Continuous Graru;.d:) ditujukan agar diperol"h :
Campuran yang kompak, karena batuannya
sa ling mengunci dengan baik
Cinterlockine~. sehingga memberikan
struktur yang padat dengan d"nsity yang
besar.
Campuran dengan void antar batuan besar
mudah diisi oleh batuan kecil, s"hingga
campuran m"njadi rapat <:dense sraded~.
M<!nurut buku "Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal
Beton" No.13/PT/B/1983 yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jenderal Bina Marga, gradasi agregat harus mem,.nuhi
TUGAS AKHIR 11 - 45
TINJAUAN T£0RI
ketentuan ~ebagaimana te~tera pada Tabel 2.1.
No. Campu~an: 1,111, IV, VI, VII, VIII, IX, X
d~gunakan untuk lapisan pe~mukaan.
No. Campuran : II, untuk lapis permukaan,
levelling dan lapis antara.
No. Campur"n : V, digunakan untuk lapis
lapis ant .. ra.
permukaan
K~d~~ a~p~l no~mal untuk g~ada~i-g~ada~~ pad a
2.1. berkisar antara 4/. - 7'l. (terhadap 100/.
ke~~ng).
~.3.1.1. AGREGAT KASAR
Agregat kasar yang dapat dipergunakan
merupakan batu p.,cah <:crushed stone.) atau
k<>rikll Ccr~hed 6ravelJ dalam k<>adaan kering
p<>rsy .. ratan t<>rtentu.
Tab<> I
agregat
dapal
pecahan
d<>ngan
Dir~;ktorat Jenderal Bina Marga menetapkan
p<>rsyaratan dalam buku "Petunjuk Lapis
B~;ton (LASTON) No. 13/PT /B/1983" sebagaimana
te~cantum dalam Tab.,! 2.2.
TUGAS AKRIR I I - 46
T1 N.JAUAN T£0Rl
i I '! ' ' '
I i':i! ,,
' z I ' " • ' D
~ ' G I • •
<; ~
" 0
~I
I •
I ,, I ~I
' r I " '' " I I w ~ G • m
" D • 0
I D
" 2 N , Q ~ " "
,_ ~ G
' -N
• ~ " r
TINJAUAN TEORl
Tabel 2.2. Persyaratan Agregat Kasar
! ...... ' Car11 ' Per,;;ya~tltn-
II ' ' ' Pemerilwllafl 1 P~:meriks11«n -~ '
'• ,, ' , i;.fil<ld81 PB.G201-16 ,,
' ' !2 Kekctaaon PB.0:!06-76 mau_ 4!l ._., ,, '
" " Ke!ekotan taha<lap aspol P8.1l205-76 mm re •-; I ' I f ~ lnOHs Kep1p1nan es 6t2-t967 malls 25 ~. ,, !! ' ' : 5_ B.,-,w" llubr Vtaual ffilhlffiUffi 5G ~. i! ' ,,
' 89f'1!&1 narua 'I
' ' mempunya< ll<l!u li I ,, Dtllall{l pecan II ' I : A!>a<Jflla< PI:UJ202-71l mau_ 3 •,;; '
Berat Jemo SHnu PB.0202·l6 m<n. ' ' l B. Gumpalon l"'<npung AASHTO T 1l2 mak~ 0 25.,.
' Bs(l<8n !>stu yang tunak ,R AASHTO T HiD maks_ 5 ~-.
2.3.1,2. AGREGAT HALUS
Agregat halus dapat t~rdiri dari pas1r bersih,
bahan-bahan halus hasil pemecahan batu atau kombinas1
dari bahan-bahan tersebut dan dalam keadaan kering.
Sebagaimana pada agregat kasar, Direktorat
J~nd~ral Bina Marga menetapkan persyaratan bag1
agregat halus seperti yang tertera pada Tabel 2.3.
TUGAS AKHl R 11 48
Tl NJAUAN TEORI
Tabel 2.3. Persyaratan Agregat Halus
::'~~
Pemerijcya:an-_
' ·c·.. -f ··--· _,-==1!
j j den t>""'""dul ta JBm
12. Nno• sand Equ•val.,.,t AASHTO T 17G rrun_ 50%
PEI.0202-76 ' [ 3 El.,.,-Q\ Jffil8 SE<IIU I 4- AD~Orl>BI mm 2.5
II I!
PEI.II202-76 ma~e. 3-,.
2. 3. 1. 3. FILLER
Keber«da«n tiller dalam c:ampuran aspal be ton
berpengaruh pada sif«t aspal beton yang impermeabel
(kedap air). Pada umumnya filler berupa abu batu,
kapur dan semen Portland.
Persyaratan untuk filler di tentukan ol"h
Direktorat Jend.,ral Bina Marga dalam "Petunjuk
Pelaksanaan Aspal Beton No. 13/PT/BM/1983" seperti
yang ditunjukkan dalam Tabel. 2.4.
TUGAS A}(}{IR 11 - 49
TINJAUAN TEORI
Tabel 2.4. Persyaratan Filler
I. C.rooaoo _ 1o1os te<haa&p
Ukuran Sanngan
.'JC. 00 >00
""· ~ <IS- 100
"" >00 00- 100
"" '00 TO- 100
' ' 2. Kaoar aor mak8lmum 1 % I
3. KeDM81h8n hsnl1< b-a
oan koloran-
•o~o<an yang
2. 3. 1. 4. ASPAL
Asp~l bertungsi sebag~i bah~n pengik~t batuan d~l~m
<:ampuran. Pada umumnya digunakan asp~! semen dengan
tingkat kekentalan Pen.60 atau Pen.80. Variasi dari
rongga udara yang berbeda dari setiap agregat akan dapat
member1kan kadar aspal optimum yang berbeda pula.
Persyaratan aspal yang ditentukan oleh Direktorat
J"nderal Eina Marga dalam "Petunjuk p..,Jaksa.naan Aspal
Eeton No. 13/PT/SM/1983'" ditunjukkan da.lam Tabel.2.5.
TUGAS AKHIR II - 50
T1 N_lAUAN TEORI
Tabel 2.5. Persyaratan Aspal Keras Pen B0t70
' ;1 _ P'>fl<'traao
i p TfUk l<"mD""i !3 TJtrk ~yals
' 14 Kelltiang3r. !lO'fa!
~5.K<>Isrut~n <lim CCI4
' !5.00klolltss
' 17 _P.,.,Hraar S<!IE-ISh ki!llll,
k.s,.,-at J!?llos
o...-at
2. 3. 2. PERENCANAAN CAMPURAN
t _ ---ca.ra- :. ,::,~·:·- :: .-. ·:·:-... _f'~f'8yt!AtaR--
.-; P~alerit~S'lt~~/>".=- _.-__ :mm.- j ·-·mo1t .... =.
PA.Q:.-101-Hi 00 79
PA.D:J03.76
PA.D304-7G Q_4 ~~ t>e<at
PA.03D5·7<3 00 •,. De< at
PA.O:lOil--7!1 100cm
PA.OSin-76 75% 8emtJI!1
PA.!l30T-76 1 IJr/CC
Perencanaan campuran aspal b"tan meliputi pE'nentuan
komposisi agre"gat, kadar aspal optimum dan karakteristik
campur01n. PerEncanaan komposisi dihi tung
berdasarkan nilai t£>ngah dari spesifikasi campuran yang
dipakai. Penentuan kadar aspal optimum dan karakteristik
campuran dilakukan dengan menggunakan m~tod~ Marshall.
D1r~ktorat Jend~ral B1na Marga dalam "Petunjuk
Pelaksanaan Aspal Eeton No. 13/PT/BM/1983" m~n~tapkan
persyaratan campuran aspal beton s~perti yang terlihat
dalam Tabel. 2.6.
TUGAS AKHIR II - 51
TINJAUAN TEORI ---~~~~~~~~~~~-
hb<:!l 2.6. P~rs'fllratan Campuran Aspal Beton
i J~ni'.> .P¢"'1!'ffii.Sillm: :.- .K~_Pillf«<anla lu· :[JfiU$ -_, .. ==· :i
' --ilMa! .:._ .--$1Mar~G-: :-.-~_it. :I ' I' S!&OIIilaa {0.1}) eO~ e~ --- ii ,_ ,. K<>l'?l.,llan (mm) ~ - 4 2- 4.5 ' - ' li ' ,, ~3 •.-, Rongga Oltl<om campuran ' - ' ,_, ,_,
" j4. •;;. Rongga lenar aapal 75- 82 75- B5 7S- 85 'I !s_ Jumlan Tumbukan 2 X Hi "~ '•m !,
2.3.2,1, PEREHCAHAAN DENGAN METOD£ MARSHALL
1. Pe-r hi tungan Proporsi Agregat.
P~rhitungao proporsi agregat dilakukan berdasarkan
n~lai tengah dar~ spesifika"i (mid spec) yang
digt.mak.,n.
2. Berat Jenis: <Bulk Speciflc Gravity> Campuran
Asp a I , agregat kasar, agregat halus dan tiller
mempunyai berat )en~s s5'ndiri-sendiri. Umumnya berat
jenis yang digunakan adalah sebagai berikut
Aspal semen
Agregat Kasar
TUGAS AKHIR I 1 - 52
TINJAUAH TEORI
Agregat Halus
Filler beorat jenis semu CApparent:>
Rerat Jenis campuran agregat ditentukan dengan ·:
d1mana :
Gsb ~ B"'rat Jenis Campuran
Perse>ntasi agregat
1,2 ... n dQn P~ + P2 + •.. + Pn ~ 100
Be> rat masing-masing agre>gat
1,2 ..• n
3. Penentuan Kadar Aspal Opti~
Untuk menentukan kadar aspal optimum dalam campuran
dilakukan terleb1h dahulu dengan membuat beberapa
benda uji ( briket) dengan beberapa variasi kadar
aspal. Untuk campuran aspal beton variasi Kadar aspal
berkisar antara 47. 87. ' dengan kelipatan
0 ' 57. •
Berat benda uj1 pada umumnya sebesar 1200 gram
dengan ukuran diame>te>r 10 em dan tinggi + 63,5 mm.
De>ngan percobaan Marshall akan diperolE'h sifat-sifat
teknis campuran, yaitu
Densi t:y
TUGAS A}(}{ I R
[Ei '\.li}J ·
I I - 53
----·-~
. ;,,: • ..t-4! 1
' 'l),.,,
TINJA.UAN TEORl
tingkat keJ,.lel,an dari suatu c:ampuran. Dilakukan
b"'rsamaan d"'ngan pengetesan stabilitas. Besarnya
diukur dalarn satuan mm a tau dalam 0,01". Ntlai
flow 1n1 untuk menentukan t1ngkat
campuran.
fleksibil>-tas
Void in Mix
Yang dimaksud dengan VOld in mix adalah jumlah
kandungan rongga dalam c:ampuran. Nilai ini untuk
menentukan tlngkat porositas c:ampuran.
Void Filled with Asphalt
Yang dimaksud dengan void filled with asphalt
(rongga aspai) adalah prosentase
kandungan pori yang aspal. Nilai
untuk menentukan tlngkat keawetan campuran.
Marshall Quotient
in1
Yang dimaksud dengan Marshall Quoti .. nt adal"h
nilai perbandingan antara stabilitas dengan flow
dari c:ampuran.
4. Analisa Kepadabon dan Kandtmgan Pori
tiga sit at bend a uJi padat dari
perk,.rasan aspal yang dit,.ntukan dalam
kepadatan dan kandungan pori ini. Yaitu :
a. Kepadatan benda uji
campur"n
ana lisa
TUGAS AKHIR II - 55
T! N.lAUAN TEORl
b. Kandungan pori dalam m~neral agregat
c. Kandungan rongga udara dalam campuran padat.
Kepadatan boonda t.Ui biasanya dinyatakan dalam satuan
• Mg/m s .. rat Jt>fllS bend a UJ i dikali~an
dengan berat
mengh.._s1lkan kepadatan
dipadatkan ltu.
• Mg/m
bend a
(62.4
yang telah
Dari berat contoh volume masing-masing mater1al dapat
ditentukan. Volume-volume ditunJuk~an seperti
pQdQ Gambar 2.1. Volume total adalah volume air yang
dipindah~an oleh benda uji.
Kadar pori dalQm mineral agregat CVoids tn Hlnerat
A~resat ~ VHA~ dinyatakan dalam pro5en dari total
YolumE' bend a uj i. tersE'but menunjukkan Yolume
dar i campuran pad at itu yang tidak b•risi oleh
agregat.
Kadar rongga dalam campuran CVoids in the n>ix
Juga dinyatakan dalam prosen dari total volume bend a
UJ l • terse but m"nunjukkan volum5' yang tidak
terisi oleh aspal maupun agregat.
TUGAS AKHIR II 56 --~-----\
''-"'''• ' < ----- -- '}. . \ '- ··;~ --
Tl N.JAUAH TEORI
udara
Garobar 2. 1. Hubungan a.nt.ara kepadat.an
dengan rongga udara
Keter,;,ngan g,;,mbar '
""' • Volume total benda uj i
,. • Volume rongga udara
" • Valwne aspal
"• • Volume aspal yang diserap agregat
v •• • Volume agregat
Sehingga dapat dihitung
a. Kepadatan b"nda uj i =
dimana
we Berat aspal
Berat agregat
Wb + Ws v,,
TUGAS AKHIR II - 57
TINJAUAN TEORI
"· Rongga udara da lam Vm" v., mineral agregat •
Vm" Vm" - (Vsb - v,. • V"> c • Rongga dalarn o:ampuran •
Vm"
2:. 3. 3. SIFAT-SIFAT CAMPURAN
C1r~ utama dari aspal beton adalah gradas~ agregat
yang menerus, sehingga terjadi sifat saling mengunci
antar batuannya. Suatu campuran aspal beton harus
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Stabi I i tas
2. Keawetan (durabilitas)
3. Fleksibelitas
4. Ketahanan l"lah
5. Ketahanan terhadap seiiD (shid resistanceJ
6_ Kedap air
7. Workabil~tas
2.3.3.1. STABILITAS
Adalah kemampuan campuran perkerasan aspal dalam
menahan deformasi akibat beban d1 atasnya. Perkerasan
yang tidak stabil d1tandai dengan adanya alur-alur
( bekas r-od a) bergelombang. Stabi I i tas
tergantung pada gaya geser dalarn dan kohesi.
Gaya geser dalam dipengaruhi oleh tekstur
TUG AS A!CHl R 11 - 58
TIN.JAVAN T£0Rl
2.3.3.2. KEAWETAN CDURABILITASU
Adalah k<•mampuan untuk menahan disint .. grasi
aklbat cuaca dcm lalu lH1tas. T.,..-m,.suk d1dalam ak1bat
cuaca adalah p.,rubat1an kacakleri5lik a5pal, misalnya
oks1das1 dan penguapan p.,rub,.han dalam
kelakuan a i r , termasuk
Keawetan umumnya dapat ditingkatkan dengan kadar
aspal yang tinggi, gradas1 yang rapat
dlpadatkan dengan baik s.,hingga m.,nghas1lkan carnpuran
yang kedap. PenClmbahan jumlah aspal akan mempert .. bal
f1lm aspal yang melapisi agregat. Film as pal yang
t .. bal tahan
itu
penuaan
C CL£e-lw.rdeni ng-_). b.,rarti waktu
dibutuhkan untuk mer.,.duksi film aspal l"bih lama dar1
pada terhadap film aspal yang tip is untuk
mengurangi uku..-an rongga dalam cam pur an
menyelimuti campuran - membuClt udara
sulit masuk ke dCllam campuran.
Agar tahan terhadap campuran
mencapa1
as pal
atClu
perlu
bergradas1 rapat, berkandungan aspal yang tinggi
dipadatkan m .. madai. Jika campuran
p.,mindahan (t.,rkelupasnya) aspal dari agr.,gat
TUGAS AKHI R II - 60
Tl NJAUIIN TEORI
air umumnya tidak t~rjadi.
Jumlah as pal yang tidak cukup mung~1n
m~ny~babkan aqregat te~cabut dar-1 permukaan hal 1n1
dikenal sebaga1 raueL•"'-13- Aspal yang terlalu panas
d<ll am proses P"l1campu~an pan as dapat menyebabkan
kerapuhan dl kemud>an har1 dan mengakibatkan keausan
P"rkerasan.
Campuran yang mempunyai kadar aspal yang terlalu
t1ngg1, dengan rongga yang te~ isi as pal seluruhnya
mungkln memb<>rikan keawetan ull imate.
Bag<Umanapun juga hal 1n1 tidak diinginkan dari
stabilitas. Apabila r:ampuran ini dihamparkan
Jalan, perkerasiOn akan bergelombang akibat beban lalu
lintas, dan bl.eedir.e dapat JUga tE'r J adi. Stabilitas
maksimum tidak dapat dicapai dalam agregat hingga
jumlah aspal yang melapisi partikE'l mencapa1 nilai
yang kritis.
Tambahan aspal cenderung menjadi p"lumas dari
pada menjadl pe.ngikat, m!?ngurangi stabilitas dalam
campuran m~nambah kea .. ~tan. Oleh k<•r~na i tu
d1pe.r!ukan kesepakatan, untuk mendapatkan kadar aspal
setinggi mungkln selama stabilitas tetap memadai.
2.3.3.3. FLEKSIBILITAS
Adalah kemampuan campuran perkerasan aspal untuk
-I'> ! .
\ ·-~--
TUGAS AKHI R
TINJAUAN T£0Rl
menyesuaikan dlri terhadap gerakan yang sedikit demi
sedikit pondasi
CsetLl,..ment_) pad a timbunan
subgrad<>
kadang-kadang
P.,nurunan
terjad~.
JarJi, mung kin untuk men~ngkatkan
kerC~c1atan subgrade selama pelaksanaan ka.--ena
da~l perk<>rasan <:end<>rwng untuk me>nurun lalu
Oleh l t li ' perkera5an as pal mampu
menyesuaikan dlrl {m<>l.,ntu.--) terhadap penurunan tanpa
mengalaml pecah Ccrack_), Umumnya
campuran perk<>rasan aspal dltingkatkan dengan
dar l
kadar
aspal tinggi dan gradasl agregat yang terbuka.
2.3.3.4. KETAHANAN LELAH
Adalah kemampuan perkerasan aspal untuk melentur
berulang-ulang akibat beban produk tanpa mengaiami
pecah, Hasil test menunJukkan bahwa kuantitas aspal
adalah penting sekall bila mempertimbangkan ketahanan
Ielah dari campuran perkerasan. Semakin tinggi kadar
aspal semakin tinggi
Campuran yang bergradasi
puLa
rapat
ketahanan
mempunyai
lelahnya.
ketahanan
Ielah leblh tinggl darlpada ya.nq b<=rgradasi terbuka.
2:.3.3.5. SKID RESISTANCE
Adalah kemampuan
permukaan as pal yang
perkerasan
m<=mpunyal
as pal
cukup
membentuk
k<=kasaran
terhadap geseran roda sehingga rod a dapat b""rhenti
TUGAS A!<JIIR II - 62
TZNJAUA.N TEORI
pad a j arak yang diinginkan ( ... ak tu menger.,m) a tau
untuk menc:egah slip pada tikungan-tikungan
waktu hujom.
2. 3. 3. 6. KEDAP AIR
pad"
Adalat1 ketahCH'lan suatu perker015an aspal terhadap
rG>mbesan udara dalam Cltau melal•_a
perk,.rasan. Jika kandungar1 rongga udara
kere-nta.nan terhadap udara dar I
campuran perkerasan yang padat, atau tepatnya
hubungan a.ntara rongga udara dan pengaruhnya terha.dap
P"'rmukaan, Kek.,dapan terhadap air udara adalah
penting jika ditinjau dari segi kea ... etan
campuran perkerasan aspal.
2.3.3.7. WORKABILITAS
Adalah kemudahan campuran aspal untuk dih<tmp<tr
d~padCltk<tn. Dengan renc:<tna yang baik
pGnggunaan mesin pengh<tmpar, workabilitas '"' tidak
menjadi m<tsalah. Kadang-kadang si tat-si fat agregat
yang me-ndukung stabilitas tinggi mengakibatka.n
c"'mpuran aspal Y"ng meng,.ndung agrega t ini sui it
untuk d i h"mpar at"u dipadatkan.
2.3.4. PEMAKAIAN BAHAN ADDITIVE CHEMCRETE
Pemakai"n bahan "dditive Chemcrete dalam Tug<ts ini
TUGAS AKHI R
TI NJAUAN TEORl
dimaksudkan untuk memperbaiki sifat
ada yang tidak memenuhi persyaratan
o:ampuran
sebagai
apabi 1"'
c:ampuran
a spa l be ton. Dalam penelot>an sebelumnya penambahan
bahan addibve int dapat mentngkatkan
p«rkeras«n a5pal (M. Soe>l«ksonCJ, 1991)
Chemcrele modtfier adalah cairan
mutu campuran
yang meng«ndung
k«talis dan be.-be-ntuk la•utan miny«k. Apabtla bahan tni
dicampur dengan aspal, akan terjadl re>aksl polymer yang
dapat meningkathm cam pur an perkerasan
ter5ebut. Fungsi Chemcrete dal«m campu.-an aspa1
lain
1. Mengurangt stfat aspal yang
terhadap tempe>ratur.
an tara
sensittf
2. Menaikkan
tinggi.
kekuatan c:ampuran pad a suhu
3. Memperbaiki stabilitas.
4. Mentngkatkan ketahanan te>rh<~dap proses
ok5idasi.
5. Meningkatkan day a lekat sehingg<~ tahan
terhadap s(ripptn§.
TUGA5 AKHI R II - 64
TINJAUAN TEORI
permu~a.,n,
kep01d01tan
gr01das~
c;,;ompuran
agregat, bemtu~
a spa I •
part~~e>l,
merupakan qabungan antar01
ketal1an01n
campuran.
Ketahanan t.,rhadap
Jumlah
ketahan"n t"'rhadap
agregat
meningkat
kekasaran permukaan partikel agregat dan luas
kontak part~kel. Ketahanan
'"' geser
d"lam
b~dang
pad a ukuran bentuk Pad a beberapa
agregat, stabilitas meningkat karena kepadatan dari
partikel-partikel, dimana dicapai dengan gradasi
rapat pemadatan yang me<nadai. As pal yang
berlebihan dalam c;ampuran c;enderung melumasi partikel
agregat menurunkan gay a dalam
batuannyd.
Koh.,si ddpat diartikan seb,;ogai gaya ikat,
s~fat aspal s.,ndiri dalam campuran perkerasan.
memelihara tekanan-tekanan terjadi
susunan
yai tu
Aspal
an tar
partikel agregat. Variasi
yang
kohesi sE>cara lang sung
dip~ngaruhi oleh nil01i beban, luas pembebanan
as pal bukan karen" t .. mper-atur-. KohE"si
meningkat sE'iring dE"ngan meningkatnya kandungan aspal
sampal kadar yang maksimum, dan akan menurun
itu.
sE'tE'lah
Ttx;A5 AKJH R I I - 59
" n <'/ZH)I.V 5V9fl.L
;m.p•~aEluaw )jn~un UV)jfl)jV{Tp MOIJ """" >1 •-' '""ad
NIOl.:J
•awntaA U"Jn)jn6uad uvp
u"r>UPQWJ'Uad UP)jn>l"ltp fllfl4VP 4TQat..Jal SP.T{tQ"iS
uvsaiaEluad ""~"~"I"P wn1aqas "•' "".,.,"'! 4aro
. .,Jfl:JUVlf
u .. Ow>p
vflr>U]'lf HO
""'I">I"I>P
"puaq """">lauad u"..Jn)jn6uad
""lT{)QVlS UVVS'! t ..JaWQd
.(CJ. JT"!CQW'IS
•(.,1~/Qt tr'Z:9) 6wtflw O'T .,,,. »]'ua.r i"-'aq ueOuap
UV'!l' [V>I]'P HO "puaq s;uar l"..Jaq T..J"P Lfa{o..Jad;a
• (EiUQI) wtDw ' """• "" W"l"P u" >l"l" P"d J p
lf"lal
li"I"P"
t"d""'
lf"lal
Ou,.A tfn vpuaq
JUT"J'P ill !Suap
.,,P"'>I
ElueA
as"1uaso..Jd
UP..JfldWP:J
;..J"P ""..Jndw":> ""l"P"d'">l
uer>uap pns)j"w•p cu .. "
.<-nsu"'<<
"WflW]'ldo
ua{o..Jadtp """~" "">lnlUaiTP
""1-"..r.-As..rad u<>Eluap u•npnwa~
'uv .. mdwv:> WV]Vp ]Vd,;, ..J"P~~ [) u t s VW- [)u ~s VUJ uv6uap
SE"l P TP ..J<qaw"-'"d 6ursew-r>utS>"W u"Dunqm.J '!T~>"..<EI TJ"Q
)U8~JOnD ))O~SJDW
J lrJ1ldSy "J ~..,_ P<>)) OJ p>DA
X~W U1 p:lOA
lflOJJ
"'nH'P>JS
===-----------1<103.1 NYnYlN l.L
KEGIATAN Dl LABORATORIUH
BAB III
kEGIAT AN DI LABORATORIUM
3. 1. PERSIAPAN BAHAN
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pene!1t1an 1n1
adalah sebaga1 ber1kut :
l. Agregat Elatu Kapur Tuban
Ada 3 macam yaitu :
2. Aspal minyak Pen 60/70
agregat kasar
agregat halus
filler
3. Bahan additive Chemcrete
4. Bahan-bahan penunjang untuk pemeriksaan
agregat dan pemeriksaan aspal.
3.2. URUTAN KEGIATAN D1 LABORATORIVM
Kegiatan yang dilakukan di
sebagai berikut :
laboratorium adalah
1. Pemeriksaan bahan, meliputl
pemeriksaan agregat kasar,
h ller
pemeriksaan aspal
2. Perancangan komposisi campuran
halus dan
TUGA$ AiCHIR Ill b5
J(.£GlATAN Dl LABORATOR!UH
-~--------------~~~==~
3. Pembuatan benda uji
4. Pemer i ksa..-"n campuran d..-ngan tes Marsllall
3. 2. l. PEMERIKSAAN BAHAN
Pemer>ksaan batli•n mel1puti pemer1ksaan terhadap
( kasa,-, t1ller) peme<" 1 ksaan
terhaLiap asp" 1 Ci<ra pemerlksaan te,-hadap maslng-mas•ng
bahan tersebut telah diJela;kan pada Bab 2.
3.2.2. PERANCANGAN KOMPOSISI CAHPURAN
p,.rancangan komposisl campuran be,-tujuan untuk
menentu~an kadar as pal prosentase
roasing-masing jenis agr,.gat.
Ur>tuk ''"""entukan besarnya prnsentase masing-masHlQ
ag,-egat, dicari melalu1 diagram pembagian
m1neral yang ffiE'menuhi spesifikasi Bin a
but1r
Marga
bahan
ya1 tu
nomor campuran I (grad<lsi kas<lr}, nomor cam pur an '" (gradasi rapat) d<1n r>omor campuran IX (gradas•
Alasan memilih ketiga macam campur<~n
rapat).
adalah
karena ket1ganya termasuk dal<lm golongan campuran yang
diperuntukkan bagi lapis«n permukaan s«ja. Juga ketiga
campuran tersebut di~nggap dapat mewakili mac«m-m«cam
campuran ada. Spesifik«si m<lsing-m«sing nomor
cCJmpuran dapat d>lihat pada G"mbar 3.1, 3.2 dan 3.3.
TUGAS AKHIR Ill - 66
, 0 0
0
' 0
' '
' ' ' a coo"
i ~ g ~ ~
•
• 0
0
• " 0
KEGIATAN DI LABORATORIUM
DIAGRAM • PEMUAGIAN HUT I R BAHAN MINERAl
" 0
0
"
'
--
"' "'""'"" .,.,.,
• •
'
• ~ ;; ··-----·~-··~c-~'"~:·•·-~--·-'": .. """
• •
•
/
' ,
' •
•
'
' ' '
'
'
•
'
' '
--
_,_
-• --
Gambar 3.1. Spe.cl.fikasi Campur-an No. I
TUGAS AKHlR Ill - 67
0
0 ' •
• -•
--
••
••
.. ,,
.. ••
KEG! AT AN Dl LABORATOR!UH
r ---- ------------'":'•':':'~';M;• ;·;·;M;·;·~O;<':_'';";";";''.""~''""'"'":MMo~o"o oo ' '"'------------, , "' H•U~A>o '""' ' • g
E
1--0 0 •
0 •
• • 0 0 .. ""
0 • . " 0
" 0
. -
0 0
"
'
0
• ' r
• • 0
/
7
. " 0" ,o
/
"
•
I
'
"'"""
•
I I
•
'
• " •
' '
. .
.,.
• • . •
Gambar 3.2. Specifikasi Campuran No. III
TUGAS AKHJR lll - 68
' • ' •
•
.. ••
..
•
KEG!ATAN Dl LABOR.ATORIUH
DIAGR,\M PtMBAGIAN8UIIR BAHAN MIN! RAt
--------------~~~~~~~~------, "' '"""""' "'""
1--
-
0 0
I
--f-----1
I i !_ I ~/~
I 0 0
•
' --....,,--
---- ---
-0
0 -" 0
0
0
' cc -
1-
•
-
--•
-
-0 0 •
• •
"""" •
•
-- ' / '
'
" 0
" " -
•O
•
'
" -"
Gambar 3. 3. Specit'ikasi Campuran No. IX
TUGAS AKH!R Ill ~ 69
' 0 ' •
• • •
--
oO
0
••
-------------------
KEGIATAN Dl LABORATORIUH
Dalam tugas akhir ini dipihh komposisi agregat
Yil.ng tO?rl!O'tak di t"'ngah spec. (mid spec) dengan ma~sud
ada ketidaktelLban dalam pelaksanaan
diha~apkan maslh memenuh1 spec. yang ada. Komposl..,.i
campuran d11:Juat untuk mendapatkan benda uJi sei:JE'rat
1200 gr dengan dlameter 10 em dan
Prosentase kadar aspal d1tentukan
63.5
sebanyak minimum
maLam kadar aspal mulai 4 % sampai 8 'l. dengan
0.5 Y.. Kompos1S1 campuran untuk masing-masing gradas1
dapat dilihat pada Tabel 3.1, 3.2, dan 3.3.
Untuk campur-an yang tidak memenuhi persyar-dtan
(setela.h dilakuka.n P"meriksaan Marsh<tl 1) dilakukan
penanganan tersendiri yaitu dicoba dengan menambahkan
bahan additivE Cherne rete. Dengan menambahkan
additive dalqm aspal diha.-apkan S1fat-sifat
dapat memenuhi pe~syaratan. Komposisi campuran
yang menggunakan bahan additive in1 dapat d1lihat
Tabel 3.4.
3.2.3. PEMBVATAN BENDA VJI
Benda untuk mas1ng-masing gradasi
sebanyak dua buah untuk masing-masing kadar
Kar"''"' ada lima macam kada.- aspal yang
JUmlah benda uJi
sepulut1 buah.
untuk masing-masing
digunakan
gradasi
No.
pad a
d1buat
aspal.
ma k"
adalah
TUGAS AKJ/IR Ill - 70
I<E:GIATAN Dl LABOIU.TORlU/1
Pembuatan benda uji dilakukan .,;eo;uai dengan MPSJ
PC-0201-76 .,;ebagai berikut '
1. J?isiapkan masing-masing agregat sesua1
dengan Tabel 3.1, Tab"l :S.2, Tab"! 3.3 dan
3. Aspal dipBnaskan sampai suhu :_ ll0°C dan
dituangkan k" dalam agregat yang telah
panas ""suai dengan yang dibutuhkan.
Untuk c:ampuran yang menggunakan bahan
additive Cherne: rete, .,;ebelum a spa!
dituangkan '" dalam agregat panas,
t"rlebih dBhulu aspa I dicampur dengan
Chemcr"t" dalam kondisi pan as +110°C
d"ngan komposisi se.,;uai pada label 3.4.
4. Campuran diaduk merata sambil dipanaskan
o;ampai suhu pengadukan 160°C.
5. Kemudian campuran dimasukkan ~e dalam
'·
c:etakan dan dirojok sebanyak 15 kali di
sekeliling pinggirannya dan 10 kali di
bagian dalamnya.
Cetakan diletakkan di atas Ianda san
pemadat dan dipadatkan sebanyak 75 kali
untuk masing-masing sisi permukaan (2 ~ 75
"'· ., •
i
TUGAS AKIHR 1 I l - 71
!V:i!rU1 >W!
'"·-'-'\'\\JI:I - '".,
KEGIATAN Dl LABORATORIUH
tumbu kan) .
7. Sesudah pemadatan, benda uji dikeluarkan
dan dlbiarkan selama 24 Jam (1 hari) pad a
suhu ruang.
3.2.4. PEMERIKSAAN CAMPURAN DENGAN TES MARSHALL
1. Benda uji dibersihkan dari kotoran-kotoran
yang menempel.
2. Benda uj1 diukur dengan ketel1lian 0,1 mm
dan dllimbang.
3. Direndam dalam air kira-kira 24 jam pada
suhu ruang dan ditimbang dalam a1r untuk
mendapatkan isi. Untuk benda uji yang
berpori besar sebelum ditimbang dalam air
bend a dilapisi dengan par at in.
Kemudian benda uji ditimbang dalam kondisi
kering permukaan jenuh (khusus untuk benda
uji yang tidal< dilapisi parafin).
4. Benda uji direndam dalam waterbath selama
'0 60°". ~ sampai 40 menit pada suhu ~ Untuk
benda UJi yang dilapisi dengan paraf1n
sebelum direndam, par at 1n dihiiangkan
terlebih dahulu.
5. Benda uji dites dengan mesin tekan untuk
mendapatkan stabilitas dan flow. Wak tu
TUGAS AKHIR Ill - 72
I •
\
KLGIATAN DI LABORATORIUH
y~ng diperlukan pada saat diangl<atnya
uj 1 dari wat.,.rbath sampai
t .. rcapainya beban maksimum tidak boleh
melebih1 30 detik.
Tllbel3.1. KOMPOSISI CAMPURAN (NO. CAMPURAN I)
! Berat conloh (grj ' 1200,0~~-1200.00 ' 12oo.oo I >2oo_oo I ' ' 1200 00
Kadar Aspal (%) ,, ' 5.00 5 50 ! eoo "" Berat Aspal (gr) 5~ 00 60.00 ~~~ 00 72.00 111.oo I
1 Beral Agregal (gr) 114500 114000 115400 ' ' 112500 1122.00
' Sarinaan % I I ' LoiG3 I Temhan I I '/2" 3/8" 12.50 t45 25 142.50 '" .75 141 .00 140.25
' ,ro· ~· 42.50 487 05 4114 50 '"' " 478 40 4n BS
~· ' M 17 so 200.55 19850 1\l8 45 197 40 1911 55
Ho.e N0.30 11 so !51 79 t ~ 1 . I 0 150 41 129 72 12~.03
~'' ~~ 5.00 57 50 57.00 se 70 511.~0 511 1 0
NO. SO No.1 00 5.00 ~" ' 3~_2o 1 5~ 02 33.11~ 53 611
~Jo 100 N0200 000 54 35 i 34.20 34.02 33 114 33 1111
57 so i ' No.200 ~· "" 57.00 55.70 5~ 40 5!' 1 0
TUGAS AKH!R III - 73
KEG! AT AN Dl I_A80RATORIUH
Ta.bel 3.2. KOMPOSJSJ CAMPUAAN (NO. CAMPUAAN JJI)
; Berat conloh (gr) ' • ~oa oo 1200 00 I 1£000D; . ..:zaaoa I '200 00 I ' ~ - " ' [Kadar Aspal (%) I e co 5.50 Goo I 5 ~o I 7 00
il l Be rat As pill (gr) ' ' 72 00 i 60 00 ' 66.00 76 00 I 54 00
~ Beral Aqregat (qr) ' ' I 11 ~0 00 I 113400; 1 12B 00 I ,,~200 111500 II
I i ' I
Saringan % ' ! ,, c --~ I ' ' II I lolos Tenahan! ' I
I ' ' I /2' 3/6' 10.00 114 00 113.40 1128!1 1\2.20 1 1! 60
3/8" ~· 30.00 342 00 340.20 s:m 40 336 so ' 334 80
'". NO.B 17 50 1 gg_so 195 ~5 197.40 I 196 35 195 30
~~ ~" 19 00 21e eo 215 ~8 214.32 ' 213 18 212 04 '
~" I
N0.50 ow 62 70 82.37 62 04 61 71 81 38 I N0. 50 NO.1 00 8.00 ~'" ee 04 1!7 1!8 67 52 66.96
' No IOJ NO 200 "' 57 00 SB 70 56 40 I 56 10 ' 55 30 I !'olD 200 "'" 7.00 79 eo 79 ss I 78.9e I 78.54 78 12
TUGAS AKHIR lll - 74
KEGlATAN Dl LABORATOR!UN
label 3.3. KOMPOSISI CAMPURAN (NO. CAMPURAN IX)
,, Lo[os \ Terl11han i I ' ; __j__-;;-;;i I I ' E4 15 I ' . '
3/4" I ?50: ~550 85 05 ' 54 50 8~.70
' ' ' ~/4'' ' "-~ ' 17 50
' 'gg ~0 ; )g$ ~5 ; ~g".40 :!less 195.~0 ' '
' 312' ~·
i 2U DO I ~2~.00 ! 226 80 i 22s 60 1 2~4 4G ' ~23.20 ' I ' ; ' ' ' ' w• ' -~'
' " "' ' 125 40 I 12.< 74 124.08 123.42 122.76
' i ' I I 18414 il ' OJ[] $ '
,..., ~0 16 50 I 88 10 I, , E 7 " 186 12 165 '3 .----' ' II ' No 30 I ~'" ' e so '
74 iC 73 7l ' 73 32 72 g3 I "2 54 • '
. : I ' NO 50 NO. !00 '"' ' 79 ,.o 79.3F 78 9" 78.54 ' 78.12
NO 100
I ::0
1 "" 74 w I 73 71 73.32 72 93 72.54
7.so 1 ' No200 85 50 i ~5 05 $4 ~0 84.15 a~ 70
TUGAS AKHIR Ill 7~
Rl NGKASAN NASI L PHI£RI KSAAN
BAB IV
RINGKASAN HASJL PEMERIKSAAN OJ LABORATORIUM
4. 1. HASIL PENERIICSAAN AGREGAT
Pemeriksaan agregat meliputi pemE>riksaan terlladap
agregat kasar dan agregat llalus serta filler. Ada pun
uklJran-ul<uran agregat kao;ar-,
adalah o;ebaga1 ber-ikut '
agregat halus dan filler
1. Agregat kao;ar, semua material yang tertahan
o;aringan No. 8 (2,36 mm).
2. Agrega.t halus, semua material yang lolos
o;ar-ingan No. 8 dan tertahan sar1ngan No.
200.
3. Filler, o;emua material yang lolos saringan
No. 200.
Selanjutnyil ha5il pemeriksaan masing-masing agregat
dari batu kapur Tuban ini dapat dilihat pada Tabel
Tabel 4.2 dan Tabel 4.3.
4. l •
Dar1 hasil perhitungan n1lai
(Cu) dan koefisien gradasi
diperoleh :
Ciimpuran No. 1 .. cu"' 27.1
... cc~5.24
(Cc)
koefisien keo;eragaman
masing-masing campuran
TUGA$ Al(}{lR IV - 77
RlNGKASAN HAS!L PE/1£Rli<SAAN
Campur-ao Nn Ill 42.5
"'"Cc = 1.725
Campur01n No. IX
,._cc=0.83
Tabel4.1. Ha!fil Pemerf!;:;:l.lan Agreg~t K>.~:;:u <u Kapur TutJ~n
' -' "-Jiti'ti.i_' ' ·,··, :.-_,::<:-::::::-- .-;: .:.: .¢:ti~-=·-·._,","' _-:_~~:m~;ikS~~#:_.-:·. -.--
!1 .Graoasr i Pfi.02Gl-7B I ~ 2.Ke1<eraaan I
Pfi.0206-78 ~1.78% I
' II [ 3.K'?I"'<.Sian tna sepal PB.o:ms-78 ""95 .,.
II ' j ~.lnGeka K'?prpman as 1112-1001 15 ~-I S.!lerliUk ~Dr VI8U81 )>5{1 v.
I ' ~ 8.Aoamoar Pfi.O:!O<l-78 <1.95 "4
7.8e.-otJ..nrs semu pg 021l:1·76 '~ i !I.Gumpslan uempung AA.SHTOT112 o.:n-,. I ' · ~ BagJan batu ~ang hmn AAGHTO T 150 1.108"!0
TUGAS A/(}/JR lV- 78
RINGKASAN HASIL PEHERIKSAAN
Tabel4.2. Ha:;ril Pemeriksaan Agregat Halus Batu Kapur Tuban
-""' -- .k:rtls-
I _--P;,;mto:_tJI!:saa-r~ . -
i ~ 1 ~luk Qunr
I2.NUB• saoo !;qu•val""'' <
~ ~-~&! Jw•s Semu
i 4 Allanrn••
t
_ _-::~::· __ ;1 :_-- ". · --- can:.:_ .. :==- -=--r---
---1 -PttrMrik~~:.:: -· ·-=~-;--
AAS><rO r 1Ttl
PB 0211:!-76
same
:HIS1 ~-
I!
I l '
Tabel4.3. Hasil Pemeriksaan Filler Batu Kapur T!lban
li.Gradaa•:
UPlurnn Sanngen :
No_ :JO '
,oo%
NO. SO ,00%
No. 100 100%
No_ 200 ,oo%
2.Ka<lar a•r ker•no
oen•n
• TUGAS AKHIR IV - 79
RINGKASAN HASIL P£/"IERIKSAAN
4. 2. HASIL PEMERIKSAAN ASPAL
Hasil peme-riksaan aspal ~er .. s yiOng d~gunakan diOldm
Tuga5 A~hir HH dap_.t dilihat pad_. Tabel 4.4 berlkut in>.
Tabel 4.4. Hasil Pemerlksaan Aspal Keras Pen 60!70
PA.0301-76 00
PA.o:302-76 st .sac
PA.tl303- 76 -·c PA.0304·76 0.35%
dim CCI4 PA.03PS-76 00.5 .,.
" PA.0306-76 133cm
1 a"t<>lan ~enu~ngan b'Nat PA.0301·76 ~
·~
TUGAS AKHIR IV 80
RlNGKASAN HASIL PEHERIKSAAN
4.3. HASIL PEMERIKSAAN CAMPURAN DENGAN TES MARSHALL
• Pemeriksaan campuran dengan tes Marshall dilakukan
dua macam, ya1tu :
J. Pen1mbangan b~nda uji, d1lakukan untuk
mendapatkan n1la1··nilai :
rongga dalam campuran CAir Voids>,
rongga t~ris1 aspal CVoid Fi tled wUh
Asphatt>, dan
kepada tan (Dens i ty.).
2. Pembeobanan benda uji, dilakukan untuk
mendapatkan nilai-nllai :
stabi I i tas
flow dan
Marshall Quotient ( sto.bi. h to." ) .
f tov
Hasil P"'meriksaan campuran dengan t .. s Marshall ini
dapat dilihat pada :
Tabel 4. 5' T ab"'l 4.6 dan Tabel
masing-masing adalah hasil pemeoriksaan untuk
campur-an No. I, Ill IX dengan seluruh
agregat dari batu kapu.- Tuban.
Tabe>l 4.8 adalah hasil peome>riksaan untuk
campuran No. deongan bahan additive>
Chemcrete pada aspal k"'rasnya.
TUGAS AKH! R IV - 81
RI NGKASAN HAS! L PEI1ER1 KSAAN
hbel4.0. Hasil PemerfkS1!11ft Campu111n No.1
·~ "3.44 1043.47 coo ·~ 5.74 613 57 1ua.1s •w '~
·~ 73A3 -+1000,66 coo ·~ 5.67 6B 62 \ 1n6.1s ·~ 2.67
I ;;_s 2.16 •. 00 76.88 101267 8.20 I 1.7{]
'~ 60.27 l[]Q7_39 5.60 I ·~
2.18
T!rbel4.6. Hasll Pemeriksa11n Campuran No. Ill
2.24 2.10 M.OO 2397.04 3.65
00 2.24 ·~ Q{].S7 llloi<I.HI 3.15
2.26 ·~ 95.24 1007."3 3.16
6.~ 2.2G o« 00,9(< 200B.S7 4.11l
'" 2.79
'~
Rl NGKASAN HAS/ L PEHF.Rl/"SAAN
-------------
Tabel4.7. Hasil Pemt>riksnn Campurao No. IX
~ ~a dar J D'<'mlty~ RIH¥,J9JI l;h:ll.l mj Hotlglje tem1 ~ 'S:bllnJthl~j F~wJ -Mlf~hltiF -.- - J l-A~t_!f ('.'::_)l_f.21~~~~ As:p:al (%) j {:kg-! ! (mrnl 1 Otiatle'm (ldi/m_IDJj[
il so : ~+ --~ ~~ -,-- _:;~_:2 - 2303 n : s (!<;---; 6.14 ~~ i--_----,'-2 ~- +--·- 8 . .<"1_1 ___ ; __ ~&,_30 _ 2452.W 3.2D 1.52 _J'
1 ~ c.~, , <.21 , J40 : ns1 <~W 1 ~r:> T.Tf> !i ~ 1---~------~----- ·----y-- --------,, ; I < I l 1 4.6? 70.53 3021 .OC. • 2.il8 l!L28 I!
:-;: ::-~: :: ----':'•'~'·--- ~! ~---',', ·,-,'--+~,'~--=,coo"--+-',·,·,- ---','w"'---,
-~_2.15 ~--~~-+---! 2:>2 2_30
!--- -~--··-~c::--R5 2>~ 135
! - !i - -- '
~ ' 2.20
' '" ! ~00 ' 217B 50 ' ''" ' ., ;J
I ' ' ' I!
2 22 000 93 82 ! 2032.60 o.ffi 4.29
' i 2.23 0.52 WM I 2066.57 4.07 <.00 '
hbel4.8. Hasil Pemeriks81n Campuran No.I +Additive Chemcrete
·~ ,, 2.i4 3.75 5.10
2.18 000 63.211 2203.3EI 3.15 ,, 2.15 >.M 66.61 1979.00 >.00
2.14 il.47 63.6!1 20S0.10 5.73 ,, 2.10'.1 4.73 12 el 181>3.01 '~
,, 2.~2
'~
TUGAS AKH!R IV 83
ANALISA HASIL P£HERIK5AAN
BAB V
ANALISA HASIL PEMERIKSAAN 01 LABORATORJUM
5.1. ANALISA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT
H"'sil peme>~iks,.an te.-hadap ag.-egat ~asa.- dan halus
b<>tu kapur Tut>an ini pada t>,..t> .. rapa t>ag1an ""P"rti pad a
has1l peme.-iksaan di Bab IV dap<lt dikdtakan m"'si h
beton d~m,.na
hal tersebut sebagian m<1sih sesuai dengan spesifikas1
Yilng dit,..tapkan oleh Direktorat Jende.-.31 Bina M"'rga.
Untuk agregat kasdr, batu kdpur Tuban secara teknis
masih memenuhi persy,.ratan untuk campuran pengaspalan,
namun untuk agregat halus penyerapan terhadap air sedikit
melebihi syardt maksimum 3% yaitu sebesar 3,951'l •.
Tingg1nya tingk<lt penyerapan agregat halus ini dihar<lpkan
tidak ilk<ln banyak mempengaruh1 persyaratan seb<~gai
c:ampuran aspal beton kdrena hanya berpengaruh pad a
banyilknya aspal yang t .. rserap. Kadar aspal y"'ng diserap
oleh agregat batu kapur
b .. t .. s-batas yang diijinkan.
ternyata masih dalam
D11lam segi kemudah<ln mendapatkan agregat h<1lus
memang menemui sedikit kesulitan karena untuk agregat
dengan ukuran No. 50 samp"'i No.200 (uku.-an pasir) tidak
TUGAS A/(J/I R V 84
ANALISA HASIL PEHERIK.SAAN
t~rdapat di quary ~~bagaimana batu hitam.
' Gumpalan lempung agregat kasar batu kapur Tuban ini
sedikit tidak memenuhi persya..-atan, karen a rnelebihi
sya..-at mak~imum 0.25~ yaitu sebesa..- 0.27~. Hal ini dapat
mengurangi kelekatan asp;al terhadap agregat sehingga
dapat rnenyebabkan ha~il campuran y;ang kurang bagus. Namun
dari ha~il pemerik~aan Mar-shall b2nda uj i a~pal be ton
yang te..-buat dari agr2gat batu kapur Tuban ini secara
umum sebagian te~ campuran masih dapat m2m2nuhi syarat
sebagai campuran aspal beton.
Dar-i hasil pemeriksaan gradasi yaitu nilai ko2fisi2n
gr-adasi (Ccl, campuran No. I dapat dikatakan ~2bagai
campuran yang b2rgradasi tidak baik Cpoorty grad&dJ.
Nilai ko2fi~ien g..-adasi campuran No. ' ini melebihi
sya..-at nilai Cc yang antara 1 dan 3 yaitu sebesar 5,24.
Maka dar-i itu yang m2menuhi per~yaratan untuk digolongkan
sebagai campuran b.,,.-g..-adasi baik C~tt 6raded> adalah
campuran No. III dan IX. Ka..-ena untuk dapat digolongkan
sebagai campuran yang ~tt er~d, nilai Cu haru~ lebih
besar 4 dan nilai Cc t2rletak antara 1 dan 3.
Selanjutnya analisa ha~il pem2riksaan batu kapur
Tuban ~2bagai agr.,gat kasar, agregat halu~ dan filler-
dapat dilihat pada Tabel 5.1, 5.2 dan 5.3.
TUGA$ AI(}HR V - 85
ANAL!SA HAS! L PE/1ERI KSAAN
--~- ~
Tabel5.1. Aoolisa Ha:~il Pemeriksaan Agregal Kasar BaiU Kapur Tuban
. Jams-.:. --"- ':'_;;··--ca ra: ·_ -. -·l=lef:S~rata-rl·- " -_::Htsll ·:-- ,·_,.-,~~letling:~:R '-p,;;merik~;t~::··
," " "
_ .. _~ ... :m~.t~~~ii :'-
I 1 .Graaoo1
;
I I ;
I I
I P8.[)201·76 I
2.K<>ke<aoan P9-.020s-m make '" I 31.76"-' mern.,-,uho
' 3.Kelel<atan ma aopal PR_[]205-76 mon. <':> •;.
il
> [15 •,; m<!m.,-,uno
4.1n!l<!Ka ""P•P•hon llS 612-1987 i maka 25 '· I 5 "4
' m.,m.,-,Uhl
' ' ! S_B.,.lluk Elul1r
I VISUal i m1mmum 50'· '-W% I mern.,-,uh•
I I
I I! agregal horuo
I I ' ' I '
m~mp•Jnyal ~atu
I I ' I ' i I
' ooaang pecan II
I I I
tl.ADaorDal PB.[)202-76 ' 2.B5 '· memenuh1 I '
"'"""· 3 ~- ! I I ' 7.Etffat ~"m" sernu I PB.00[]2-76 mon. 2.5 '~ mem.,uho
1:
I
I S.Gumpatan L<--mpung I AASHTOT112 mua_ 0.25 '1. 0.27 "" ttlk mem.,-,un t
G.Bag1an Dutu yang lunak
i AASHTO T 150 make_ 5 '·
I \_\00 •r. m<>m<>nuhl i
II
Ta bel5.2. Ana lisa Hasil Pemeriksaa n Agregat Halus Balu Kapur Tuban
1 B<>ntuk Bll~r
2.NLI81 San[J £qUIVSI""I
::urerat Jen1a S<?mu
VLaual
AASHTO T 176
PB.Q2[)2. 76
PB.0202-76
lll!lang kasar
lle<BU!lUI la]Bm
mm_ 50~.
mm_2_5
I I ' '1,
Sarna m~menuh1
ffi.,ffi.,-,Uhl
>= m,m.,nuho
3.851 % !Ilk ffiEffifflUhl i I]
TUGAS AI<HIR V- 86
"
I '
ANAL!SA HASIL P£!1£RlKSAAN ·~---~
hbel5.3. Analisa liasn Pemeriksaan Filler Baru Kapur Tuban
Jbcnis
P-e:meriks!ur n
PI<<J•en Sarrngar ·
' t
>'8.0201·1~
! ' ;~• ooooa wmaaop
:b..-ar:
No 30
~ NO. 50
~ NO 100
>OO
95. 100
00-100
100 • .•
100 ~. '"""'!OnUhl
100 ~
I No. 200
2 Kadar""
70- too >OO'
makaomum 1 •/. Ken~g
~ 3.Ke-Daaonan horuB b-.baa beralll meme-nuho
I I I
dan ko!Or8fl-
kotoran yang
naak bark
5.2. ANALISA HASIL PEHER1KSAAN ASPAL
Secara umum hasil keras dengan
pe.r>e.tr-asi 60/70 lnl me>me>nuhl pe.rsyaratan teknis sebagai
bahan bitumen dalam campuran aspal beton sesuai dengan
spes1fikasi yang dikeluarkan oleh Dir-ektorat Jenderal
Bina Marga. Se.lengkapnya analisa hasil pemer-iksaan aspal
dapat d1iihat pada Tabel 5.4 berikut ini.
TU6AS AI<Hl R V - 87
" 'i '
il '
ANALISA HASIL PEHERIKSAAN
Tabel 5.4. Anallsa Hasll Pemerlksaan Aspal Keras Pen 60!70
" " m"'m•nuhl
P.!\.0~02-76 '19 oc 59 "C 51.6 <>c m .. m~nuhl
.Titik Nyolo P. A. 030:3· 7S 200"C 335 .~::; m~m,.nuhi
" S•rat PA.0304-75 0.4%C.,.,rot 0.35% m~m .. nuhl
dl"' CCI4 PA.0305-75 99% l>•r•t 99.5% "''"'""'nuhi IIi PA.0305-76 tOO ~m 133 em m•m•nuh1
n•t•l~h k•hll. b•rot F'A.0301-75 75 '.4 oemulo " m&m•nuhl
"
5. 3. ANALISA HASIL PEMERIKSAAN CAMPURAN DENGAN METODE MARSI-IALL
Unt~k menganalisa camp~~an aspal be ton dengan
menggunakan ag~egat batu kapur Tuban ini, maka dibuat
gratik yang menggambarkan
parameter hasil pemeriksaan Marshall dengan persen kadar
a"pal.
5.3.1. KEPADATAN COENSITY)
Kepadatan campuran akan menurun setel"h menc:apai
kepadatan maksimum seiring dengan bertambahnya kadar
aspal dalam campuran. Kepadatan campuran dipengaruhi
oleh susunan Qradasi agregatnya, Susunan gradasi yang
rapat akan menghasilkan kepadatan yang baik. Kepadatan
campuran No. lil dan campuran No. (gradasi rapat)
TUGAS AKHI R V - 88
ANAL15A HASIL PEHERlKSAAN
lebih bai~ da..-i kepadatan campu..-an No. ' kasar). Has~l pemer~ksaan Ma..-shall untuk kada..- aspal vs
kepadatan 1n1 dapat dilihat pada Gamba..- 5.1, 5. 2'
5.4 untuk ma5ing-masing roampu..-an. Kc>padatan
maksimum yang dicapal olc>h masing-masing campuran dapat
dllihat pada Tabel 5.5 bc>..-ikut.
T8bel ~.~.Ana lisa Kep11d11tan (Density]
Nomoi'_ Campun~n -oe ri$il:'t-'Ma kii'iiPi.llil ·_ - - '··-··:;"{~I~C{..-· ---
. : .. : K,eierlll_liiD_n _.- .-
"' "
1 (plus s!l!l!~ve)
2.16
2.26
2.23
2,16
5. 3. 2. RONGGA DALAM CAKPURAN (AIR VOID)
DiOri Gambar 5.5 untuk campu..-"n Nn.
pslong M1i<
' terlihat bahwa
persc>n rongga dalam CiOmpuran lebih bc>sar dari campuran
No. Ill ddn IX (Gambar 5.6 ddn 5.7), Hal ini disebabkan
karena susunan gradasi Lampuran No. ' ini termasuk
gradasl kasar sehingga mengakibatkan kondisi campuran
yang berongga. Rongga dalam campu..-an yang dicapai oleh
maslng-masing campuran dapat dilihat pada Tabel 5.6.
TUGA5 AKHIR V - 89
MIUO: FERI'lfflAIIAAII 1 ;Wo:TITUl f·K·O~o4J ; ~-< ot''u- (li(#F-~] '"' 'J"' ,.,
2. ·~
I
' ,j
• 0
~ •
'
Z.15
"' , " • • •
' ' ~Z.95j
' PDIERlKSAAN I
• PO!£Jt!KSAAN I I
ANALlSA HAS!L P£H£RlKSAAN
PO![RJKSAAN CA~~N HO. I
• ' •
·' •
Gambar- 5,1, Gr-afik Hasil Pe..,..riksaan Marshall Campuran
No. I CKadar aspal vs Density)
I ___ _ ldiL\K FERPilliTA...... ll lNSfiiUl rn•OLO.
SH'U~UI< .,._. .. ~
' ' ' u~
' J~J " 0 0
' " 11 • • ' , ,
• •• ' ' 0
' '' ..,
J. PE~ERIHSM/111
/ /
ANALlSA HASlL PEHERIKSAAN
'.
. ' ; ~.37
·"
Gambar 5.2. Grarlk Hasil Pemerlksaan Marshall Campuran
No. III CKadar aspal vs Denslt.y)
TUGAS AKHIR V- 91
ANALISA HASIL P£H£RIKSAAN
PU![RIKSAAN CiiMPIIJIIIN ~. IX
~.3~,-------------------------c'·"
' i , 'I
' ' 2 l~-)
I
o.oJ
iJ f~(HIKSA~N I
£ f~[JIJXSMN II
Gambar 5,3, Grafik Hasil Pemeriksaan Marshall Campuran
No. IX {Kadar aspal vs Densi t.y)
TUGAS AKHl R V 92
..... , •'' '·' ....• '
I
ANALlSA HASlL PEHERlKSAAN
PEJIOIIKS~AN ~IIPIJRAN 110. t ADDITIVE CHUICRETE 2.20 .2S
2.10
• 0 ' ~ z.q ' ' •
IJ PEMOUJlSMN l
j PEMDIIKSMN ll
•
. ' '. ' KIIOOR ~SPU (~.) ' '
r , :
j
Garnbar 5. 4. Gr-afik Hasil PemerH:saan Mar-shall Campur'an
No, I + Chemcrete (Kadar aspal vs Density)
TUGASAKHIR V 93
ANALISA HASlL P~H~RIKSAAN
P£M~IKS~~M CAIIPIIAAH t+O. I
'" • I
' D P£MtlilKSUN I
,j I P£li~IKSA~H II ,
' sj ·' ' I I
' I D ' '-
' .r ' ' ' I ' ' ' 0
·I ' ' • 0 I " I ' I
' +
I ' I' ' ' ' D
' ·I ' D i' ' I
)\ I
, I iJ I I ! I ' i • ..,
"' ' ..,
~MR ~S~l (Y.)
Gambar 5. 5. Gra:fik Hasil Pe,.er-iksaan Mar-shall Campuran
No. I (Kadar- aspal vs Rongga dalam campuranJ
TUGAS AKHI R V - 94
' ' • ' ' ' ' 8 ' j l • g ' l
ANAL1$A HA$IL P£H£RlKSAAN
PDI£JU~SMII CA~PUAAN MO. IX
',-~--------------------------------,'
·j ,, ,J
!
\
\< IT\
\\
[) PDIERIKSAAII I
I PDIERIKSAAN II
t •
I· \\ ~
. , I· D __ '~I ~
~-~4 :t.,------y-----~,c.,c-----t------,T.,------~· --;]'
KllDI\R ASPAL (~.)
Gamba!' 5,7, Grafilc Hasil PemE>riksaan Harshall Carnpuran
No. IX {Kadar Aspal vs Rongga dalarn carnpuran)
TUGAS AKHIR V- 96
ANALlSA HASlL PEHER!KSAAN
Pt~[R!KSHAN CAMPUHAN 110, ' + ADDITIH CHE"CliETE
"~~ H
c PEMERIHSMM I I
' hi! '
' I PEMER!~SMH II ~· 9: io r-, I
I ' !
' •i ',, ~B ' ' I ' ' ' ' ' ' 7 _; ' ' ,,
' U-, I ' ' -, I ' ' ' ' I "'--,'-. " ' ' ' ' I 0 ',
' ' 5~ ~5 ' - ' ' ' < ''( ' I,' '
,, ·, ,, 0 I 0 '·-o I ' !
' ""-' , __
!.3
' u ; u ' u j
~AOOR ASPH (;-.)
Gambar- 5. 8. Gr-afik Hasil PeTDE>r-iksaan Kar-shall Campur-an
No. I + Chemcr-ete (Kadar- aspal vs Rongga
dalam campuran)
TUGAS AKHI R V 97
ANALISA HASIL PEH£RIKSAAN
hbei5.S. Allll!is~ Rongg~ Dal!!m C~mpur~n (Ait Void)
- '!"OffiOr 'f ·mniggfl;_fe-risi' .. :syar#_t--- -·:·_~il;lf_a:f-II_~JliiJ-Cami-U:r ___ ar\ ' AAp-Ji(· _.:~:.;:.-.:.:,,·-,-•, -_~...;_.-..,--·";:;:.;,-_-_··_ .. ,·_ .--· .• ~,-
-~ l 1%) •+""-'•':'·i~%",1.:_·. -j."-.:·-':. •:::•~,.,,· .. tL·;::C ..•. CC.m•[
I
i'
' 3.38-7.83
! H ' 6.06- 6.50
I "' 11.1)5 - 5' t4 ' . ' I 4,00. 5 35
I • " . 0.52 -7.711 ,_, I 5.45- 6.00
I (plua 8tldWve)l 3.21 - 6_38 '. ' 5.95. 6.50
5. 3, 3. RONGGA TERISI ASPAL CVOID FILLED WITH ASPHALT)
Dari Gambar 5.10 dan 5.11 untuk Lampuran No. III dan !X
terlihat bahwa perDen rongga terisi aspal lebih besar
dari campur.;~n No. l (Gambar 5.9). ini d~sebabkan
kar- .. na p.,..-s.,ntase jumlah agregat halus dalam cam1--1uran
No. Ill d.;~n IX yang term .. suk dalam campur-an bergradas~
r01pat, leblh bes<lr dari c.;~mpuran No. I (gr.,dasl kasar).
Karen<l dengan l"bih banydk agr.,.gat halus J.,bih b<lnyak
pula aspal yang diserap. Serna kin tinggi ka.dar aspal
sem01kin b"sar pula rongga ya.ng terisi aspal dalam
Rcngga terisl aDpal ya.ng dicapai oleh
maslng-masing campuran dap<!t dilih01t pBda Tabel 5.7.
-~----- --- ~----------
TUGAS AKJ/1 R V - 98
ANALZSA HASlL P£H£RlK5AAN
PE~[RIKSMN C~~PUR~N tto, I
'" ,-----·------------------------------'" 0 P£1!£RJXSAAN I
s5J
i I P£M£RIKSAAN IJ
8~_·
' ' ' 75t ' " • 7~J ' • ! •
1<1\MR AS!i1l (V.)
Gambar 5.9. 0rafik Hasil Pemeriksaan Marshall Campuran
No, I (Kadar aspal vs Rongga terisi aspal)
TUGAS AKHI R V - 99
ANAL/SA HASIL PEHER!KSAAN
P£K[R!XSAAN CII~PURIIN ItO. lJ l
·~•,-------------------------------~-,r-----,0'~ I o mERlKS~AN 1 ;7 I j
,,j • y ~. i • PE~ER[liS~~" ll // I
~ ,/ ~· '
! "1 // ! :J /A ¢ v ~ osj ' i
"
•
0
' "'t-----,-----t-----.-----,-----,-----f• ••• ••• ' '.
XIIDIIR ASI'IIL (~)
Gambar 5.10. Grafik Hasil P~meriksaan Marshall Campuran
No, III (Kadar aspal vs Rongga t~risi aspal)
TUGASAKHIR V-100
ANAL!SA HASIL P£ff£RIKSAAN
PDI£JIIKS~AN CIIMP\IRIIN 110. " ·~ ..
/ ' ' 0 P~[RJKSAAN I ' ~sj
t" I f P~IRJKSMH II / 0
/ 0 / 98!
/ "
"(_ '
" /
" • / . /
• 7 ,, ' ..
' / I '
~/0 • 7~1 ' " ' ,.1 • ' ,. • 1 ,'
' • / t:
• ' "I • / • / I
' ' 0 6R; / " . 0 ,j/ t· ' 0 0
' " • .,
"' .., i u KIIDIIR ASI"'Il (~)
Garnbar 5,11. Grafik Hasil Pemer!ksaan Marshall Campuran
No, IX (Kadar aspal vs Rongga lerisi aspal)
TUGAS AKHI R V - 101
ANAL/SA HA51L PEHERIKSAAN ·-----
%~--·----------------------·---... ~~
i LBG
' :
75 __ . __ - Lrs
!
"· f?~
• j 05; ~., j
' ' "· ' ' "
55, ,. ' _/c ;
• ' /
5Q' • ' /
" ;--
' i
' 45;
' ' ' --,--1__-+---~··'" j ' '" ' ' u j o:5 ..,
KADAR ~SPU (~)
Gambar 5.12. Graf'il< Hasil Pemeril<saan Marshall Campuran
No. I + Chemcrete (Kadar aspal vs Rongga
terisi aspal)
TUGAS AKHl R V - 102
ANAL! SA HASlL PEHERJKSAAN
Tabel5.7. Ana lisa Ron91111 Terisi As pal
I I Ill I
, " I II (plus aaa10v"')
5, 3, 4. STABILITAS
67 i 8 . 00.85
se.n · ga as
52.36·81.01
75- 112 5.15. 5.4<1
75. 82 s.1o. a.os
6.10. 6.50
Dari Gambar 5.13, 5.14, 5.15 dan 5.16 untuk campuran
No. I, Ill, I X dan r;;ampuran No. ' plus Ch»mcrete
terlihat bahwa harga stabilitas t~rtinggi dicapai ol~h
campuran No. Stabilitas r;;,.mpuran akan m"nurun
setelah mencapal harga maksimum
bertambahnya kadar aspai. Semakin bany-ak kadar aspal
dalam campuran akan m•myebabkan campuran keleb1han
aspal sehingga dapat melP.mahkan stabilitas campuran
karena aspal cencle..-ung menjad> pelumas da..-i
m"njadi·peng1kat. Nlla>. stabilitas yang dicapai oleh
mas>ng-maSHlQ campur·an semuanya memenuhi persyaratan
m1nimum yaitu ""b"sar 750 kg. N1lai st .. bilitds maksimum
yilng dl.Cdpal oleh maslng-masing campuran dapat dilihilt
pada Ti!bel 5.8.
TUGAS AK.H!R V- 103
ANAL/SA HASIL PEHERIKSAAN
"~',-----------------------------,'·~ I /!, PE"ERIKSAAH 1
16 7Sj ' !
155B;'
! !1mj v I . ' < ' >olJOO_' •
HI5QJ
!
925~
i / ~!!ill /
•
j, PDIEAIKS~AN lJ
l / /
/
'
l l
>.>
!(AMR ASPH (Y.J
;
i LH?5
' ' ' r55Q
ltl "15
Gambar 5.13. Gra:fik Hasil Pemeriksaan Marshall Campur-an
Ho. 1 (Kadar as pal vs Stabili tas)
TUGAS AKHIR V- 104
ANALlSA HASlL PEHERIKSAAN -----··---·---
PE~[RJHSAAN CIIMP!JKIIN ~. Ill
•
• '
i1 PEM£JI!~SAAH I
i POIERJJ(SAAH ll "' "'
"' ... "' "'
\ "' '"''1-----,----,----,-----,----,---'-p•••
4.5 u ~ 6~5 '. KAMR ASNl (Y.l
Gamhar 5.14. Grafik Hasil P@meriksaan Marshall Campuran
No. III (Kadar Aspal vs Stabilila'>)
----·--1UGAS AKH/R V- 105
ANAl_ I S.1 liAS! L PC/1CR!I.'~.1AN
··-------
P£~ElllltSMN C~MPURAN 00. !X
35~0',--------- ----------_;l5~Q
!
•
•
' ' ~m~,~ . ' ' ' ' r
'~~· -
"
• "
!', PEM£R!KSAAH !
• P[H[R!~SAAN !l
•
~Ollll
l,.
---~---~--~---''-T --cy~• 5.S 6 0.5 1 1.~
Gamh<~r 5.15. Grafik Hasil Pem<>riksaan Marshall Campuran
No. IX (Kadar aspal vs Stabilitas)
TUGASAKHlR V 106
ANAL/ SA !/AS/ L PE:HF:R/ r:SAAN
PE~ERIIISARN CMIPllllllN NO. I t HDDlTWE CHEMCREH , .. , _____________________ .,.3900
' moJ i
ooool
22SJ
' 2900j . ' ' ' ~17)0
' • • .1, SOO.• ;"" /
" 12)~1
/i PE~ER!KSMN I
• PEIIHIKS~~N II
•
I"' \
~oog \
''G2so
' ' .. ~l--.~-~. ----,-----,----,--~"' 4 4.5 s ' '
Gf!mbar 5.15. Grafik Jlasil Pemer·iksaan Marshall Campuran
No. I Cherne rete <Kadar as pal
Stabilitas)
TUG AS Al<lll R V - 1 o·;
ANAL l SA HASl L P£11£/?.l KSAAN
5. 3. 5. FLOW
Tabel5.8. Analisa Stsbililu
Nom or"
1 C!mtJtll'_aii
' "' "
' ' ' ""! ' . •
' ' '
1 (pluo aaao~ve)i
G"lllbilftli~·
.. ~ll! ltslm::om-:·· · ii<,i) »OO
21tl7
'"~
'=
:&yuet ·:·:"K_lhhif.""I~>'Pil:f
ca--m ·mlin:· .·· ····--··--m~~ntin _(k ... ~-~-.-· . .-.- .... _ ... _ ... ·· .. · . \ .._,;n ·· .. · .. =·.r<;~.;·}:>-"
·~ 4.5. ,,
·~ ' ' ·~
,,,
'"' 4.5" 8.5
Dari Gambar 5.17, 5.18, 5.19 dan 5.20 untuk campuran
No. 1, Ill, IX dan campuran No. plus Chemcr<>t.,
terlihat bahwd nildi flow pada campuran No. j auh
l<ebih besar dari campuran No. "' ". Hal
dlkarenakan susunan gradasi campuran No. I yang kasar
dan sedikitnya jumlah agregdt halus. Jumlah agr<>gat
halus yang sedlk~t menyebabkan aspal yang masuk tidak
bany .. k dise>rap sehinggd ter-Jadl ke>lP.bihan aspal dalam
campuran. TerlJ.hat juga bahw" nila1 flow yang masuk
dalam spes1fikasi yaitu 2 - 4 mm tidak banyak dipenuhi
oleh campuran No. Nilal flow yang dicapai oleh
mas•ng-ma'>ing campuran dapat dilihat pada Tabel 5.9.
TUG AS AKHl R V 108
ANALlSA HASIL PEHERIKSAAN
fl~ERIKS~AN UIMP!IRAII HO. I
',-------------------------------------,'
' ' ;I
1
' . '
L.~j ' 0
" '
'
I PEMERIKS~AN II
' ..,
I
J(jlD;tR ASPU (K)
,, ' I ~ ' I j
Gambar 5.17. Grafik Hasil Pemeriksaan Marshall Campuran
No. I (Kadar as pal vs Flow)
TUG AS AKH f R V - 109
'j -, 'I ' ' ' I
'i
•
ANALISA HASIL P~ffERIKSAAN
I
I
KA~R ASPAL (Y.)
Gambar 5.19. Grafik Hasil Pemeriksaan Marshall Campuran
No. III (Kadar aspal vs Flow)
TUGAS AKJUR V 110
' ' ' ' 0
'
•
0 I ' I I
, S3
I 'j s' ' ' I I
1L I
' -' l ~J
' 4,0
0 F£M(RJXSAAM !
I p(~[RIXSAAN !l
5
ANALlSA !IASlL PEHE:RlKSAAN
·~
~ ' ' J
/ f~ /_/
' I fu i lo I
'
r ' ' I p
I
~· ' '
' ; ~MR ASPAL (X)
Gamba!' 5.19. GrafU:: H.asil Pemeriksaan Karsha.ll Campuran
No. IX <Kadar aspal vs Flow)
ANAL !SA HAS! L PEI1ERl KSAAN
·------
PEMER!~SMH C~MPUR~H NO. ' + ~DD!T!V£ CHEMCJl[T£
' .-------,-1
j c P£K£RIXS~~N ' I ' 6 . 5,
/ , •• 5
I PlMEHI~S~~H " / ,, / io
' ' I I / 5.5; ir ~5.5
! ' / J ,, '
i' D /
' .·
_/
0 ,; ,4. ' ' ' ' !, ' ' /
' -------- ' ' '
' . q I, • I /
' ' ' ,/
' o.o; -- I ' ' /
! / 0
_, c-,, ,,
/
! ; 2.5, ru
' 2 !· . 4 u ' 5 : 5 ' ..,
X~MR ~SPAL (Y.)
Gambar 5.20. Grafik Hasil Pemeriksaan Marshall Campuran
Ho. I -+- CheiRCrete (Kadar aspal vs Flow)
TUGASAKHIR V-112
ANAUSA HASIL PE/1ERlKSAAN
T8be15.9. Alllllis8 Flow
f..lo~\Of. "f' I O.<if .. ·sy'l~lit :· ." . .Kli.tti:~._"j$j)ltl··: i . ca."!iiPuill~ ·1 . ·:· ... ···: ·.·:_·.=-.-... : ..... -C~;.;~~n.n;. ·y~:n;J·:·~=m~~~~~
··. ··· =·f ;,j~:=:r·.::<-- ---.t~·)· .:: ... --:·=.:.:::.:.-=:_{~"}· ... · · · 3.00 · B.20 , • 4.50- 4.6S
"' 3.05. 5.10 , • 5.00. 000
" 2 aa. 5.2o ' • 5.00 · 6.10
'(plue eaawve)! 315·6.95 ' • 450·501
5, 3, 6. MARSHALL QUOTIENT
Marshall Duoti•mt merupakan perbandingan dar>
stab1litas dan flow yang d1~apai oleh suatu ~ampuran
dinyatakan dalam kN/mm. Marshall Quotient 1ni membatas1
n1lai stabilitas dan flow yang dicapai oleh campuran.
Kar.,na untuk mendapatkan hasil campuran Y"ng balk p"rlu
dlp.,rhatikan nilai stabilitas yang di~apai. Stabi 11 tas
y"ng t"rlalu bes"r mem,.ng bagus dari seg 1
namun tanpa d11mbangi dengan flow yang tinggi m"k"
campuran akan mudah terjadi craci<. Grafik has1 1
P"meriksaan Marshall untuk kadar aspal vs Marshall
Quotient dari masing-masing campuran dapat dilihat pada
Gambar 5.21, 5,22, 5.23 dan 5.24.
TUGASAKHlR V-113
<
' < ' <
'
•
0
ANALlSA HASIL PEHERlKSAAN
PEIHJIIKS~~H O'IMPIJR~N 110.
• •
0 0
' '
I' , r4
p , !
"
Gambar 5.21. Graf"ik Hasil Pemeriksaan Marshall Campuran
No. I CKadar Aspal ·vs Marshall Quotient)
1"UGAS A}(}/IR V- 114
' ' ' ' ' • • ' ' • • 0
' , <
' ' ' ' '
ANALISA HASZL PEHF.PIKSAAN
P~ERIXS~AN C~HPIJR~M HO, Ill
'"r-----------------
1 '1 !
sj
"
' '
0 POIER!~S~AM I
f PEHERIXSAAM II
• • •
.., ' ~~R ASPU (1.)
Gambar 5,22, Grafi~ Hasil Pemeri~saan Marshall Carnpuran
No. III (Kadar aspal vs Marshall Quotient)
TUGASAKH[R V-;!5
ANALlSA HASIL P£H£RIK5AAN
PEKERIHSM~ Ciriii'URAN ~. " H ' I 0 PEMERIKSAAN I I ' ' • I !Bj • PEHERIKSAAM I I p•
' l~ ' I I
I· ' ., ' 0
' I c~·--------------...._~ ' ! / ! ' 7t// I; ' ' ' '
0 ,, ' '
' .j • 0 ' i• ' '\, • ! ' " I • ,j \ 0 G ' • ' ! I 0 I. ' \o ' ' • • . ,
' ! \ ' ' ' \ ' ' ' ' . ; s ;,; • .., 1 "' AADIIR ASPAl (Y.)
Gambar 5.23, Grafik Hasil Pemeriksaan Marshall Campuran
No. IX (Kadar aspal vs Marshall Quolient.J
TUGAS A/0/I R V - 116
ANALISA HASIL PEH£RIKSAAN
P£~ERIKSMM CAKI'UJijlN NO. I + AnDJTIUE CIIEHCRHE ; ,.
I I 0 PEMtR!KSAAN I I l I
oJ f PD!ERIKSAAN II
I i ,J I .
I • ' I ! I
' ' ,j
' , I r • I ' ' ' '\- i
' 0 p ;
' • I ' I I • I •
'I 0
r· ' ' t" ' ' 'i " ~ ' ' I ' i " "~ • I
' ,I _J, • • ' , 5:5 • .., ' kll»t\R ASI'Al (1.)
Gambar 5,24, Grafi~ Hasil Pemeriksaan Marshall Campuran
No. I + Chemcrele (Kadar aspal vs Marshall
Quotient.)
--~~-~---~
TUGASAKH!R V-117
ANALlSA HASlL PEHERIKSAAN
5, 3, 7, KADAR ASPAL OPTIMUM CAMPIJRAN
Dari Gambar 5,25, 5.26, dan 5.27 kadar aspal optimum
dari maslng-masing campuran adalah sebagai berikut
Campuran No. I
Campuran No. I I I
Campuran No. IX
tidak dapat dicari
5.33%
5.82%
Kadar aspal optimum campuran No. l tidak dapat dicari
kare=na tidak ditemukan rentang kadar aspal (d;;,ri Gamb;;,r
5.25) yang memenuhl seluruh p5'rsyaratan sebagai
campuran aspal beton baik dari segi stabilitas, flew,
rongga dalam campuran dan rongga te>risi a.opal. Hal ini
disebabkan karena susun01n gradasi campuran No. ini
tidak mem,.nuhi syarat sebagal susunan gradasi agregat
campuran aspal betcn yang w..11 ,graded. Susunan gradas1
campuran No, l adalah poorly erad.ed.
5.3.8, PENGARUH ADDITIVE CHEHCRETE TERHADAP CAKPURAH NO, I
Pemakaian bah01n additive aspal Chemcrete yang
dicoba pada campuran No. l dengan perkiraan akan dapat
memenuhi pero;yi"lri"ltan o;ebagai campuran ;o,;;pal be ten
terutama dali"lm
Nilai ,;;tabilita,;; yang
dicapai ak1bat penambi"lhOin bah;;,n additive> ini kurang
lebih 1.6 kali Jebih be,;;ar dari nili"li ,;;tabilitas
campuran tanpa additive (G"mbar 5.32).
TUGAS AKJUR V- 118
ANAL15A HASIL P£HER1KSAAN
STABILYTAS
RONOOA OLW CAWP
RONOOA T~RfSl ASPAL
r----,.c,---,5 ----:,T,---T, ---,T.,---i
Gambar 5.25. Gra~ik Hasil Pemeriksaan Marshall Campuran
No. I <Kadar Aspal Opt-imum Campur-arU
I
ANAL15A HASIL PEHERIXSAAN
KIIM~ 9~PIIl OPHMIH!CA~~~N NO, !II
STAATLlTAS
RONOOl LJ i '
CA .. P
RONOOA; TERISI ASPAL
' "· ~" :;,:; XAMR ASPIIL (~.)
Gambar 5.26, Grafik Hasil Pemeriksaan Marshall Carnpuran
No. Ill (Kadar Aspal Optimum Campuran)
TUGASAKHlR V-120
ANAL/SA HASlL PEH£RIKSAAN
l<l\MR ~S?lll OPTIKUH CAHPUAAH NO. l~
S.,ABILl'fAS
i Ft.olw
i "· az 6
Gallll:>ar 5. 27'. GratH:: H.asil Pemeril:saan Marshall Campuran
No. IX <Kadar Aspal Optimum Campuran)
TUGAS AKHI R V 121
ANAL !SA HAS! L PEHERl KSAAN
KRD~R ~SPHL OPTH!JJH CnHPURHN HO, ! + CHEHCR[H
ST ... BIL>T"S
RONOOA Dt.M CAMP
RONOOA TERISI ASPAt.
FLOW
' '
Gamba!' 5, <':8. Grafik: Hasil Pem<>rik:saan tolarshall Campuran
+ Chemcrete (Kadar Aspal Optimum
Campuran)
TUGAS AI<Hl R V ~ 122
~
' ~
~ ' ' ~ ~
~ ' ' ~ '
' ' " ' " ' ' >
' ' " ' ' ' ' " ' ' c
' ' -• ' ' -' ' ' -' " ' " ' ' ' ' -' m
' ' '
N -' ' ' " ' • ' ' ' " ' ' ' -' " " ' ' ' ' >
' ' ' ' ' ' ' ' " ' " ' ' "
' " ' ' " >
' ' ' ' ' >
' ' " ' ' • > ' ' " ' ' " ·• " " ' • ' " ' ' • ' • ' ' " ' ' 0
'
0
' ' • ' ' -• ' ' -., ' ' " ' c
" ' ' " u
' " ' ' " ' ' ' ' " ' ' c
' " ' " ' • ' " ' TI
" '
' ' n
' ' u
" " ' '
" " ' ' " ' ' ' ' TI
' • ' ' ' " ' ' " ' -' TI
' • ' ' ' '
' ' • ' ' ' > >
' ' >
' • •
' • ' ' " ' ' c
• TI • " ' ' • 0
' • " ' '
' -"
' ' TI
' • ' ' ' " ' ' < ' -• TI • • ' ' ' ' >
' ' • ~ • ' ' -' ' ' " ' ' c
' ' < u
0 N
m
' • " ' • u
" -0
0
' "' ' ' " ' •
' ' ' ' ' " ' ' ' ' " ' c
" ' ' < u
' ' ' " ' TI TI
' ' • < ' " ' • ' ' " ' ' ' 0
' ' 0
" ' >
' c >
' ' ' ' ' ' " ' > > ' , ' ' ' ' ' ' " ' • " ' ' c
' " ' ' c
' ' -• TI
' >
' ' 0 c
' ' ' ' n
< ., " ' -' TI • -' ' ' ' >
' 0
' ' " • ' • • ' ' ' " ' ' -' TI
" ' ' ' ' >
' ' '
' ' ' ' " ' • c
' TI
' " ' " ' ' c
' ' < u
' ' • ' ' ' 0 0
' ' ' ' " ' ' " ' " • 0
' ' ' TI
• ' ' ' ' >
' ' • ' • ' ' " ' ' c
' ' -' " ' 0 > ' 0
' ' ' ' ' ' " ' " ' ' c
' ~ u
' " ' ' "
c
' n
' ' u
" 0
n
" " 0
n
-' " ' ' c
' TI
' • <
' -' TI
' ' • " ' c
' • ' c
' "
' ' -' 0
' ' " ' c c
' ' < u
' ' " ' ' ' > >
' ' ' ' ' >
' ' " ' ' • 0
' ' 0
' ' " "
' 0 >
' ' c
' ' ' c
~
' ' 0
-0
" c
' " ' ' u
" " n
" 0
" -• " ' ' c
' " ' •
• ' ' ' ' >
' ' • ' " ' c c
' ~ u
' " ' • " ' ' c
' " ' ' c
' TI
' " -' " ' • ' ' ' c
' "
' " c
' " ' ' u
" " n
" N
n -• " ' ' c
' TI
' • <
' -' " ' ' ' " ' ' ' ' ' c
' "
c
' TI
' • <
' -• TI
' ' " ~ c
' ' < u
' ' • ' ' ' > > ' ' ' ' ' 0
' ' 0
' ' • >
' ' 0
' '
-' ' ' ' ' ' >
' ' 0
' ' " c
' " N -" c
' " ' ' 0
• " n
" -n -' " ' '
' ' < • n
' " ' ' " -' z
' ' c
' " ' ' c
' ' • " ' • -' <
' c
' C
' ' ' ' • ' c
' ' ' "
" ' < ' ' TI
" ' " • TI
' 0
"
' , ' " ' u u
' ' ' < ' " 0
' >
' ' " ' • u
' ' ' " ' " u
'
' " " ' ' TI
" n
" N
" " • ~
" " 0
" 0
' N
" ' ' " ' ' 0
' TI
' "
.....----, l% \\ <(~,,' :li ii. -~ ...p >< '&. •• '• ;,..'"' >- ~ .... , -
~ 0 ':c .;
~ '0 7' -' .. --- - "' ;i ~ '"'
,J r&.~
' 'Si·>J ~\tt55J'
-~ -
ANALISA HASIL PEHERIKSAAN
2 .l!i ·" ' f+OH ~DDITIUE
I ' ' • PWS ~DDIT!UE r ,
U!ij 'll ,. "''
i
~ ' "' ' • I 0 0
' • ~.l!i ' ·" ' • • ' i , , • Z.l ·' ' ' ' • ' " ·"
IUIOOR ASPU (~.)
Gambar 5, 89, Perbandingan Hasil Pemeri~saan Marshall
Campuran No. I dan Campuran No. I + Additiv~
(Kadar aspal vs Density)
TUGAS AKHlR V ~ 124
' : ' ' ' ' 0
' ' • : ' ~ '
ANALlSA HAS!L PEHERlKSAAN
(] NOll AI>Dll!U[
I PLUS AD~ITIH l. I ,, I " !
f' I. I r
Gambar 5.30, Perbandingan Hasil Pemeriksaan Marshall
C~mpur~n No. I d~n C~mpur~n No, I + Additive
(Kadar aspal vs Rongga dalam campuran)
TUGAS AKJIJ R V - 125
ANALISA HASIL P£H£RlKSAAN
''',---------------------------------------------------,'" I
85j 0 NOH ADDITIU£
f PLUS ~DbllJUE
I "t'------~:-------,-------:c-------,-------:c--------t·· 4 4.~ ~.s & 6.s
KADilR ASI'IIl m
Gambar 5. 31, Perbandi ngan Hasi l Pemeriksaan Marshall
Campuran No. I dan Campuran No. I ~ Additive
CKadar aspal vs Rongga ~erisi aspal)
TUGAS AKJ/lR V- 126
ANALISA HASIL P~HERIKSAAN
•,-------------------,'"'
r"' ~.,.
• • ~17Qili "
"'
"'
>-~ 1299
"- ~" ~i '"'!.-------,,------cc------ccc-------,-------,--------1''"
4 5.5 6.5 1
KIIDAR ASJ'"ill. (~)
Gambar 5.32. Perbandingan Hasil Pemoeriksaan Marshall
Campu1·an No. I dan Campuran No. I -t Additive
<Kadar aspal vs Stabili~as)
TUGAS AK!IIR V- 127
ANALISA HASlL P£H£R1KSAAN
',-~--------------.e---~' 0 ~ ~DDIT!U[
I PLUS ~DDIT!U[
I
' ' ' kiiOOR ~SF~L ('l,)
0
'
. '
Gambar 5, 33, Perbandingan Ha,.il Pemeriksaan Mar,.hall
Campuran No. I dan Campuran No, I + Additive
CKadar aspal vs Flow)
TUGAS AKHlR V 128
ANAL/SA HASIL PCHCRIYSAAN
,
.I 0 ttOfi APPIHVE '
I· • PLUS AJ)J)HJUE
; ,, ' ' •
' ·I ' ' ' 5j ---------------. ' ' ~ ~
r I ~ ~
' J ~ ' • ' •
r • ' . ' 0 ! • ' 0 >J 0 0
' 0 • 0 • < '
0
" ' ' 0 0 ' ' i <
' !
• 4 5 5 . 5
~Dt!R ASI'fll (Y.)
Gambar 5.34. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Marshall
Campuran No. I dan Campuran No, I ~ Additive
<Kadar aspal vs Marshall Quotient)
TUGAS AYH!R V- 12'1
\
\ ' \ D \ \ .\
\ \ l
\
'"'~ I
ANALISA HAS!L PEHERIKSAAN
0 PEMERUSMN l
I PEMElili!SAAN II
·~-,----.-,--,-__;_::-:f---c+ 4' 5 5 5
x.lMR ASPU (1.)
Gambar 5.5. Gra~ik Hasil Pemeriksaan Marshall Campuran
No. III (Kadar as pal Rongga dalam
campuran)
KESIHPULAN DAN SARAN
5. 1. KESIMPVLAN
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari analisa hasil pemeriksaan agr-egat, aspal maupun
campur-an aspal be ton in1 dapat diambd beberapa
h?simpulan, ya1tu :
1. Se,::ara tE'knis batu kapur dar-i Tuban ini
dapat digunakan sebagai agregat campuran
perker-asan aspal beton.
2. Ukuran gradasi campuran No. I dengan kondisi
poorly graded (dilihat dar-i nilai koefisien
gr-adasi (Cc)nya), atau dapat dikatakan bahwa
campur-an dengan gradasi kasar yang poorly
eroded (sesuai dengan ketetapan Direktorat
Jender-al Bin a Mar-ga dalam "PE'tunjuk
Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (LA5TON)
13/PT/B/1983") untuk batu kapur Tuban adalah
t1dak dapat digunakan sebagai campuran aspal
beton.
Batu kapur- Tuban ini dapat memenuhi
per-syaratan sebagai agrE'gat maupun filler-
campuran aspal beton apabila
campuran yang digunakan adalah
gradasi
gradasi
TUGAS A}(}llR Vl - 130
KE:Sl HPULAN DAN SARAN
rapat.
4. Bahan additive Cherne rete
' mempengaruhi mutu
tes
kasar)
terutama
dapat
dalam
tlownya.
Sampa~ dengan p~nggundan Kadar Cherne: rete ' Y.dari berat aspal mas~h belum dapat
campuran No. I mC'menuhl persyaratan
c:ampuran aspal beton.
membuat
sebagal
5. 2. SARAN
1. Sebagai kelanjutan dari p•.nelit1an ini sebaiknya
dilakukan studi kelayakan dari segi ekonomi dari
pemakaian batu kapur Tuban sebagai agregat aspal
beton pada kondisi optimumnya.
2. Sebaiknya dilakukan pengujian di lapangan untuk
cam pur an perkerasan jalan mengguna.ka.n
agregat da.ri batu kapur Tuban ini.
3. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut
campuran dengan bahan
dari 27. dan
batuan lain.
additive
variasi
Cherne rete
dari
pad a
lebih
ienis
TUGAS AKHIR VI - 131
DAFT AR PUST AKA
l. Asphalt lnstitut (1983), Asphalt Technologie Construction
Practi=e; Educational S'erl-ES No. 1.
AASHTO, "Stand ani 5floc if ic:a tions Tran spor- ta tion
Mato>rial and (1clhod<; of Sampling and Testing" Part II
Metho~<o of S.:;mplinq, 13th edition, July 1982.
'· DLrektor3t Bin a (1983) Petunjuk
BetCJn (Laston) No. :3/PT/B/1983;
Peker j a.:.n Umum, Jakarta.
B.ohan Jal~c1 No. 01/PD/B/1976; Penerbi t Peker- j aan
Umum, Jakarta.
5. Hu,c•:Jo, '!ar"v, Dwi dan herwanto, Tony (1987), Pee>ggunaan
§_.:;.tu.Putlh (Sf?GJmE>ntary Rock) DaGrah Galis Bahan
>IRS (Hol 'lolled She8t) PadCl p,.-oyek Peninc;katan Jc.lan Kamal
- Pc.mekas·or•; Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS.
6. K"r~, Rebert, D., and :""l~er, Ri<:hc.~d, D. (1971), Highway
Matprial; ~c Gr-aw-Hill lm:. hew York. -----7. nocntar, lndrcsur-yr<, B. Kul iah Jalan Ray a I I 1 Juru=.an
El. Soelaksono, '1oc h. (1991), Studi Penggunaan Bahan
Addi~ive Po>;11ilt, Chemcrele ArbDcel Untuk
MemPper-t in_~ q i __ tlc. tu Pet'"kerasan J alan Dengan
Bitum"n Psmln; ruC]aS Akhir, Jurusan TEknik Sipil FlSP lTS.
9. Sukor-man, Silv>a (19'77) Per·kerasan Umtur Jalan
Penerb>t r"uva, nan<.:ung.
LABORATORIUM PERHUBUNGAN DAN BAHAN KONSTRUKSI JALAN
JllRUSAN TEKl~IK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIP!l DAN PERENCANAAN INSTlTUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
( FATEKS • ITS J
KAMl'US lTS SlJhOLlLO, TELP. 596094,59728-1 SURABAYA 601ll
Pemeriksaan
Ill·::i(J\'l' JEJ'HS DA.'! PEt!Y!'JlJli'AN AGill'D~.T KASAP. l'P-0202-76
Contoh dnri
Jenis Contoh "'""' &ctu Kapur ( dua)
- Bend.-,. u!i direndam sela"m ?-4 jam
- Berst benda uji kering oven tertahan rn<ringan no. 4 5000,3 grem (flk)
5147,1 grrt.m (Bj}
J004,5 r;ram (lla)
'·
h.
o.
8Grat benda uji kcril1.g pBrmuknan jenuh
Berac bendn uji dala.m Bir
Il~rat J"nb (a.,lk Spocific Gravity)
ill<
HJ - fu
lJerat Jenis Kering I'e,-mukaan .lenuh
('hturattrl tllrface Pry) ,, ,, - "' Bernt Jenb :lemu {lq>part"nt .'3poci :fie Gravity)
"' :ik - "' PffiYEll~PAN '
Cj - ru. 100 % '
"'
0 2,33
0 2,/!J
- 2,51
0 2,94 • -
ol!rabaya, t-eustus 1992
Diperiksa
"'""'
LABORATORIUM PERHUBUNGAN
"""'"" ....... Tomp"
Di!<rim• ,.,..,,
FAKULTAS TEKNIK SIPIL OAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNlllO!ll StPULUH NDPEMBfR
.UIIPUS JTJ; 01JIWL!L<> SU!UUYA
LOS ANGELES ABRASION TEST
.... fu.tu. . .Kapm: ... ~uban ..... c~.i!o~\l.l_ .................. .
O!UDJNG OF TEST SA!IPL6 ' • .. --- __ .................... - .................. ..... - .. .. ~ Bon! Jo~m t<•m ( A ) "-t do~m porn ( B )
• • • • ........ R'""''' oo """"'""' '"'''" S•l>do"' '""''' ' " ' '" ' • ' '" ' ••
'
" '" • • ' • " '" • " ' " •• ' " • ' • 2500
• '" • 2500
'" ' • • " <
' • •• <
" "
Jum~~ .... , 5'000
"'"'''""' ,..., '"' .,,,,. •• 5000 -·-• • 3608, z
~· 0' t;'S91,8 ... , , JOO%. 1:SS1~B ,,00% ._zJ.,>•.• • sooo ..
I
-;-.,, '
3608, 2
·- . - ... : ~=·=···c··c·c·c··c···=···=··c;;::
----·
' '
I I I.
I i
I
I ' I
' '" . .. ~ " '" " "' '" '" " "' "" •
''"''' T<mp>t
LABORATORIUM PERHUBUNGAN fAKUlTAS TEKNH< SIPIL OAN PERfNCANAAN
!NST!TUT TEKNDLOGI SEPULUH NOPEMBER
~-
LOS ANGELES ABRASION TEST
----- .......... -- - - --... ,. ······--- --------
Ol!"i"" """'I ·······-·
.... Jt ....... ,..
U''" ''''"' mm ( A J B<lol ••~m '"'-l ( U!
I-- " '" " "'
"' '" " "' '" • '• • No, n
-~
c--'--__..l__-~-1---~--·-' --1------1----5{]00 l'
''"'''"" ''"' '"' ,,,,,,, . "'"'''"'' ''"' "'' '"'''" '
' • 0 >000 """ • • 0 '""' • 0 -3215..5 '"'" • 0 ''"" ' 0 • H84,5 '"'" ' 0 '"'"
---~·
',•IW~ ,100%•
"'" ,, "''" ' . '""'' "''"""""""
I
LAG __,HATORiu .: PERHUBUNGAN DAN BAHAN KONSTRUKSI JALAN
JURtiSAN 'fEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANMN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBE~
< FAY£><S. IYS > ){.<~!PC'S !TS SUKOLU-0, YU!: 51""· '"l&< SUUU~y, 60lll
IN:oEK.'l K~PIPIH~N
(BS 812 : 1967 )
c .. ,.,,
______ , -~--------""""""' - ; --~---~---·----------·----- .. --.. -,_,.._.. ....... ' __ .. , __ .. ~- ---....... -......... _________ _
·~-·-·
•• 501,6'_ """ • - 4}8 5 """ '. 63,1 ,,. ..
-'-- , '""" - ___§__,J_. '""' • ... tS..L~,. • -,501,~
• -~-
--
..... ., .. "-' --~·~-~~.!~·-·--" g o.~ ••
-_.- _,,)
•
'
'" " .• . ' •
" • •
' • ' • "
' " ' ' •
"'
Ud~t~ 0RIUM_ PI::HHUGUNGAN DAN Gi,:-,!I.N KONSTRUKSI JALAN
J~I{USAl' TEKNIK .Sll'IL FAKUL."TAS TEKNIK SIPIL DMl P~RENCJ\NAJ\N !NSTITUT T~KNOLOG! SEPULUK NOPEMBHI
!FATFkS- <YS)
( !IS 812 ' 1967)
--- _ll__ __ , ____ -
• • • • • ' • <~ 228,8
"' • ' • "' .. ..
'
I~::::::::::=:.:::::::::.::J::~':::::j::::'''''''''':::j:::::::::::j:::: I .3 ''"""" '""" ~' . 41<,9
Inctok~ Keplpiilan . ' ' . ,00 ""'"
' . ~12,9 V''"
' . 87' 1 ·-' ,,. . 57' 1 --·· ·- .l?_,_'f2_
" • 500
"'~'.
OJntoh dari
Jenin contoh
3enda Uji
Hasil uji
Persyaretan
KesimpulB.n
LABORATORIUM PERHUBUNGAN DAN BAHAN KONSTRUKSI JALAN
JURUSAN TEK:r..'IK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
( FATEKS- tTS)
KAMPUS ITS SUKOLILO, TELP. 596094, 5n284 SURABAYA 60111
PEMSIUKSAAN
KELEUTAN AGRI'DAT TERHADAP ASPAL
(l:'B-Odl5-?6)
Batu kapur
: - 100 gro:o agrcgat lolos # J/8" tertahan 111/4"
- Aspal keras Pen tf:J/70
- l<akW. perendarnnn 18 jam
: - Luas permukaan benda uji yang terselimuti aspal 195 % {benda uji I)
- Inas permukaan benda uji yang terselimuti !lSJ?B.l) 95 % (benda uji II)
: - I.uns permukaan benda uji yMg terselimuti aspal rJin 95 %
: - Agregat yang diuji merrenuhi eysrat
.:Uraba.ya, Agustus 1992
Diperiksa
LAue. RATORIUM PERHUBUNGAN DAN BAHAN KONSTRUKSI JALAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN !NSTITUT TEKNOLOGl SEPULUH NOPEMBER
( FATEKS- ITS J
KAM1'0S ITS SUKOLlLO, TELP. 596094, 597284 SURABAYA 60Jll
Pemeriksaan
KEBERSIHA.N AGRm~ :USAR
"Clay Lumps and Friable Particles in Agregate test"
(AASHTO T 1t2-74)
Prt. no
Contoh dari
Jenis contoh
Sampel
nn.
' 2
Catatan :
' : Tuban
: Batu Kapur
Bera t sebe·lum
diuji(gr)
2000,3
2000,1
Berat sesudah Kadar (%) diuji {gr) lempung
1994-,7 0, 28
1994,9 0,26
Rata-rata 0,27
G-Umpalan Lempung (P) ~ W ; R x 100 %
W"' Berat benda sebelum diuji (agregat lolos # 3/4" tertahan
# 3/8")
R"' Berat setelah pengujian (s-etelah perendaman) yang tertahan
l'laJ::iRgan no. 8
Waktu pe-Tendaman 24 jam.
Surabaya, Nopember 1992
Diperiksa
!
' '
Prt. no
Contoh dari
Jenis contoh
sarinF (mm
rt9.-t - 12.7 (3/4" - t")
-12.7- 9,5 '(t" - 3/8")
L__
'
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNJK SJPJL DAN PERENCANAAN JNSTJTUT TEKNOLOGJ SEPULUH NOPEMBER
1\A~!PUS ITS SUKOLILO, T£LP. 596094,597284 SJ;RAilA\'A 60111
Pemeriksaan
.BAGIAN YANG LUNAX A.GREGAT KASAR
(AASHTQ ~ 150-74)
: Tuban
Batu Kapur
Berat Berat ak bat diuji : i seberlum diuji "'p:'~~~'~" Agreg~~ 1 % Agregat yg lunak I (gr) Kera.s Lunak i '
(gr) (gr) .. ·-- __ , ..... ----·----- ·---- ----_, ________
2000 I '
1975
-noo I 1681 ! '
3700 3656 I
25 1, 265
19 1. 1 30
-44 1,198 %
-----
Surabaya, Desemb,r 1992
Diperiksa
-
:r-rt. no
Gontoh dari
Jenis contoh
Ssrnpel
""·
1
'
Catatan :
:JRATORIUM PERHUBUNGAN OJ,:, BAHAN KONSTRUKSI JALAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIP!L DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
C FATEKS- ITS l
KA~IPUS ITS SUKOLlLO, TELP. 596094, 5972ll4 SURABAYA 60111
KEBERSIHAN AG:<""AT HALUS
"SAllD i':QUIVQLE<fT TF.ST"
(ASSB:TO T - 176)
: TUban
Batu Kapur
Pernbacaan PemOO.caan
3-:ala Lumpur Skala Paair
7,15 16,5- 10 = 6,5
7,10 16 (79- 10 "" 6, 79
Rata-rata
Nilai furu!
Equivalent (%)
90,9
95,63
93,265
S..Ud :&juivqlmt ~ =~ l'U:;~ x 100 %
Slrabaya, September 1992
Diperikre
LABORATORIUM PERHUBUNGAN DAN BAHAN KONSTRUKSI JALAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKN!K SIPIL DAN PERENCANAAN INSTIT_UT TEKNOLOGl SEPULUH NOPEMBER
( FATEKS - ITS l
KAMPUS ITS SUKOLrLO, TELP. 5.96094, 597184 SURAilAYA 601 I I
Pemeriksaan
BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGRECAT !'.ALUS PI.UJ203-76
Contah dari
Jenis contoh
fubm
Batu Kapur (satu)
PENGU.TIAN ' - Benda uji direndam selam
' 24
Berat benda uji kering permukaan jenuh (SSD) ' 500 llerat picnometer + Benda uji SSD + air (25"c) (rno) ' 929,8 ~erat picnometer diisl. air (25°C) (') ' 6V,7
- Berat benda uji kering oven (I>) ' 4'0
PERHITUNGAN ' •• Berat Jenis (fulk ~ecific Gravity) '
llk
'•"' e
(B + 500 - Bt)
'· Berat Janis Permuka.an Jenuh (.?e.turated furface lli-y)
'· Derat Jenis
500 e 2,53
(B + 500 - Bt)
Somu (Apparent <pacific Gravity) ' "' (B+Bk-Bt)
' {500 - Bk)
Bk X 100 %
" 2,698
furabaya, Agustus 1992
lliperiksa
, .. -""'" ,.,... "'"
Gontoh dari
.Jonis contoh
Pf.}lGUJIAN
LASORATORJUM PERHUBUNGAN DAN BAHAN KONSTRUKSI JALAN
HJRUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKN!K SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOG! SEPULUH NOPEMBER
( FATEKS- ITS l
KAMPUS ITS SUKOLrLO, TELP. 59609~. 5517284 SURAB.1.YA 60!11
l'ernat'ikooan
%RAT JEinS DAN PE!!YERAPAN AGHl'l::A'f HALUS PB-0203-76
: '1\1.\:an
Bat\1 Kapur { dua )
' - Bend~ uji direndam ~ela""'- '
2\
- &>rat hendc. uji kering permukaan jcnuh (SSD)
- flerat picnometer + Benrln uji SSD + air
- f'ctr11t picnouwter diiei uir (25°c)
- Berat benda uji kering oven
PF.RHITUNGAN
a, ilerst Jm1is (fulk ~ecific Gravity) '
Ilk
(B t 500 - Bt)
h. Bernt Jenis Permnko.s.n Jenuh (,",.,turatod &i.rface
500 (B + 500 - Bt)
'· Ile~·at Jani~ Somu (>.pparrmt Spocifie Gravity)
"" (B+Bk-Bt)
PENH'.RR?AN
(500 - Bk) • 100 % Bk
' 500
(et) ' '" ' 671,5
' '"'
Th-y I
0 2,53
• 2,685
• 3, 734 ' furab...ya., Agustus 1992
Dlpnrlktz
, .. -""" -O'M
Lapmo oo
11pmn Gl<h
""' "''' Dll!"""
"'"''''" Prov•k
' """""' p•d• '
p'">"-1''"
""'~""
-'· '· '· '· '·
LAL-~_,., ,\.rORIUM PEil.HUBUNGAN OAf\: Bi,HAN KONSTRUKSI JAlAN
J URUSA:-.1 TEK1"lK SI!'IL FAKULlA$ T~KNIK 51PIL DAN PER~N8ANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUK NOP~MIIER
( FA"YEKS- IrS>
~-""'' '' <IS c;o>lC>ULO, WLJ' _<%004, .<m.'W 'URAUAV\ OOLI L
0
" 0
I
PUHTRASI ~SI'AL
ii>A-OJOt-161 (AASHTO M - 20)
• '"" 00 ' ' tleU~ ' ~on<~k Uj1
,--~
' u
,., "
" " " " 60 ,, "" "
"·' •••
KuhtoC•i!~n
•
G. 67 f f---·-'----- " p'"''"'"''' '"-~··<•'" 0 " ' '-·
-"·' ,.. '
'' "' ''' · -- -_ ;;,nt.~~Wt _1_99<' 00 Ujl,
l3"" n r.o
'''"" ,,,~ cod'"''' orterl-11> o.kor1'k'" Prov•<
ATORIUM PERHUBUNGAN <::·;_ · ·,HAN KONSTRUKSI JALAN
,tJRUSAN TEKNlK S!P!L l'/,•, J. ·_-._; TEK'liK SIPil DAN PEREN::ANAAN INO.Yil<'' TEK>IOLOGI SEPULUH NOPEMBER
< FAT~KS- ITS l
"'"'""-' tlS SUK0!.TI.O, nLe """· ""''" SUMMY_, "'111
'A~p~l Peo 60/70 (oesudah lulhHaogah berat)
PHlETRASI IISf'Al (PA- 030!-76) (AASHTO ~ - ~0)
Pon•<"'•l ~·4• ' " 0
< • '"' 0< ' 0 ""'"' ' "·' "'· P«noc<Jlio <:onuh
N=cr
' •• " '· " '· ~"
'· " '· " '· "
P~n~l;ro•l '"~"-'"'" ' -·
"" "
~
~
'" " " "
'" '
Xotoron,on
"·' •• '
'""blp, .... J·":~~- 1993-
" Ujl,
_]
t>omn no
"'"'" ol•h tod• "~'I/ lee
""""" "'"''''"
Meno•l•""'·
DAN tlAHAN KONSTRUKSI JALAN JVfWSAN TlCK.J\'!1( SJPJL
~-"KUlTAS TEKNIK SII'IL [)A!J PERENC.O.NAAN INSTITUT TEKNOlOGI SCPULUH NOPEMIIE!l
I FA.TEKS- ITS;
"-""'WS ITS <lJJ,OULO, 'CfclP. """· ""'' W~A"'" COlli
P[M!R<KSI/,N
TITIK LEMBEK(R&B)
- --- --- --- . -------- ---" -----
---------- ·------·-
"~ta ~-=
01,5-°C
'""' "', _ . _ 0"-to_b_e_~ 1_99_2 __ OlO" I k",
I \ '
' I '
DAN BAHAN KONSTRUKSl JALAN JUllUSAN TEfu'<lK $!PI!~
fAKUlTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANA:>.N LNSTLTUT TEKNOlOGI SEPULUH NOPCMBEP.
I f'ATEKS • .rS >
~~~~~"~~~~<vi>II"U$ fl"S_::'.VDULO. TELP """· >?"Jl8< >UR~n-YA OCIII
"P"" "' """" '"' Code ""I/ lor
"''"'"" "'""""
TITlK NYALA&TITI}{ BAKAR DENliAN CLEVELANOGPfN CUP
O'A-0303-76)
350 °<:
'' ral '"· _ .•• 0.": ~~ ~~:. ' 99Z ""' ,, ....
Lopo<otl no
nle•••" oloh CoOo Aopol
U1 hrloo Ol<or,lok,n
Pnyok
~""'""'""""" ....•
LABO, DAN R,
;·oniUM PERHUBUNGAN -:AN KONSTRUKSI JALAN
I i -I (USA!\" TElCK!K SJPIL fAKUL T1<0 1 EKNIK SIPIL DAN PERHlCANM.N IN~TilUT TEKNOl.OGI SEPULUH NOPEMSER
( CATEKS- ITS I
~MfP\J< ITS SC:.«'I.ll.O, TELP. S"DN, '"'M 'UH.,,W;. 001 L L
"
Aupal Pen 60/70
H£HlLANGO• 8£RAT
(A~>HTO ~ 2Q) (PA.Q304- '!6)
"''"o ' ' , .. -~ . e,n,u;>on
"~"''"""'" "····· ""'""""'" Contoh ' Contotl " ' " ' ' "' '
s ...... C·~·n • Contoh 58,5 59,~
"" ... t Con ton "•pol 50, I ';>0,?
Sorot c.~.n "·' '·' """"' ••"ol~ ... . noo,llon '>8,5 59,'• 8oro~ o0t<lon "" -nou.]1on
58,29 59' 2 K•.nil.onoon """"' "' 0,36 ' 0,34 ' -·--· Koh1lon, •. , a.,., t Rota - ro<o - o, 35 '
01 UJJ.,
l
lopCron no Otp•••" ul.n
LAB' DAN'
TORIUM PERHUBUNGAN iAN KONSTRUKSJ JALAN
J<.RUSA!'! TEK'IIK Sll'IL l'AtWlT><S TEKNtK SIPIL DAN PEn~NCANAAN INSTITUT TEKNOLOCI SEPUUJK NOPEM8Eft
< tATEKS • J~S I
"-\OLJ'U> JTS ;UKOULO, 'CCLr 5%091, _<;ns; OURAe,\\'A !OL L 1
Code A•P•l , A"P"l Pon 60/10
Oit<et~o tgl
D><orJol<•" Prov•"
Pon,uJ'-"
£•r•t Ho••v•r
Bo<ot E:l•••v•r -
Kf;L~IWTM ASPOL Oo,LAM CCL!,
(AA5HT0 H-20) (P'- UJ:JI ?&) -
Gon tot. "" Con to" I Cunton
' " A opal
126,24 1'1j,B1
"""""• '>J,73 1<J,53
e.r.t Con ton •• p•l ,, \1 "·"' Uorot """"""' ••rCno -Eodopon 8,108 7, 950
"'""' """"""' •orin• B,<Jia 7,~]6
"""" t t:"""""" 0,010 0,014
K.J..ruton """"' Odo~ CCL4 - 99,50 '
~·''""""""
Ujl ,
'
""""" '""" ''" "" '"'' "''""'" '''"'''''' P=cy•k
'
Ookt1lltoo
R•h * ''"''
LAtJUr .UKIUJV; t-'t::KI"!Ut!UNliAN
::JAN G;, ;AN KONSTRUKS! JALAN Jt KUSAJ\' T£KN!K SIPIL
FAKULTAS l~KNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TLKNOLOG~ SEPUt.UH NOPEMBE~
<FAY >OKS- ITS l
"-"<PC.> rl > SUJ{<)ULO. "r L·-~P """· "'"' SURA"o\YA <Orr l
~spal Pe" 60/70
P!MERIKSIA~
Dll~TILITAS ASPAL (PA - 0306 * ?6)
Po~O•coon Pono~"""
P•O• nl.t ( co )
'" '"
'"r>O '~'· - - - -. S•p.t_o_,_b_~;_ 12~2
"
I · II
o;,:; BAHAN"KONSTRUKSI JALAN JURUSAN TEKNII{ Sll'lL
f-t,KULTAS TEKNIK SIPIL DAN PEilENCANAAN INSTITUT TEKNQLOGI SEPULUH NOPEMBtH
('AUKS- ITS)
M>WUS ll'S SIJKOL\L(\ T~l e. 5%09<, Sl"M Sl'RA!lAYA 60111
Loporon no Dip .. on oleh Codo Aopd Oihrho <•l Oihr John Proyo~
Fo~odkooon
B~RAT JE;UIS ASP~L KEAAS
(PA-OJ07-7~)
Borot P1ono~ot.r + Air
Snot P1on<>utor Konno
Bout Alr/Ioi Pion..,ot•~
nout Picnooot"' + Cantoh
Borot Picnoootor
Borot Picn ... ohr + Air ~ ~ontoh
Bo~ot P!cnooohr t Contoh
Iol oontoh
BERAT JONIS
118,6?5
• 74,'o65
44,210
• 11?,988
"/lo,••65
43,5>5
120,122
" 117,988
2,134
• ,,2,01~
1 '034
" " " " " " " o•
,. o•
"'/co
Surooovo, Nopembor"l992
01 UJI,
LABOr·.,_ OHIUM PERHUBUNGAN DAN BAH,'..N KONSTRUKSI JALAN
JUn..:SAN TEKN1K SlPJL f'AKUL.TAS T~KNIK SIPIL DAN PEHF.NCIINAAN INSTETUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
{ FATEKS- ITS l
~AO!Pt:S l1S W~OLILO, HL~ S><i<l'<, SJnB1 >U•ABAY,\ <dlll
LopnoM no Dipooon oloh Codo Aopol 01 torloo toi Olkorjokon
Proyok
n
<1~Rhr Jerrs ASPOl XE~AS
(PA-3~07-76)
8orot Pio~o~otor • Air
Ouoi Picn.,otor hooono
""'-' A1>fio1 Picn ... ohr
Borot Picooootor + Cootoh
Bor.t Pleoo••t•r
8not Contoh
Bor.t Pleeo.•otor + Ah r C""toh
8•r•• Pl'"O~ot<>• r Cco~oh
120,002 •r 76,>23 gr
119,12} v 76,525 gc
4?,600 or
2, 44 I
41,038
I ,038
01 Uji,
Pem~rlkuon Comv -"•p•l do;,
Pomo<lk'"" 1
"' • • 0 ~-- d
••• ""·' "'' 1 '"' .. ""'-' ,-,. •.. '"·' •• ~ ... '"'·' "'-'
• '·' "". '"'·' "" •• '"'-' ""·' "a ~mod"""" IL
" '"" ·~· ·-' " ·~· ·~· '" ' .. ·-· ·~·
...... • • •• ,,.._. ,,.,., =· > ••• ""·' ·-· '"' KETERA" nGA''
~:·' .. ' " ar ~op~i ('~)
"~'"'''" • ol uOara 0
0
: gram) ....... ' '""" u)l d
• ' "'" '-" ""' '-" '"" '" '", '-" ""' a
·- 2!.'.. ... , "' =· "' ,..,~ .. "' =· "'
Metode 00 arohol! (Compu10 n No. i)
' • ' • ... '" "·" ... ... "" "' '·'' "" "·" 1 ·" "" "" '·" "' ito< "· ,, '·" "" "" ••• "' "-" ",, .... "" "" "' ... "" ow .... "" ... ••
"' '" •• '·" , ... , ~· ••• .. ... '"' '" ... ... '"
'" ,,., "" '" "·" "" '" "' "" "·" '" "" .. ., '" "' .~ .. "" '" "" "" ~
" '" "' '" '" "'
-'" "' "' -
volumo' onoo• • iOJ •%oonggadal -h-E
1 am •orogat """" =too.
1
I • ·~total
' gg• torEsl a•p 1
• ""'-"' mo•
""'" "" .. ,,,.
~~
~-""·"-""-"' m••
o - ongan<apis -Oof<<td~lam~lro •np~railn(ga 0
0
o.am) •m m • tOtdl a " lillk) • 100 oongga dal ""' '"""'"'"" . !00-lor:E•f
:¥oluma•o·d f (e<) m donslt~ truik.
" = ''""""~ ''"'"" rlflg
• '"" """ "'"" '""' ""·"
~·· ~-~"
""" "'"
Q m d bl• (orloo)
•oolty mak 1 'mum toorlt<>
mo 0 "otabiiEtaa .. rotah dik
dlma """'ldonga na kallbraoE P"""' 1
n proving ring (Eb•l
p:<tobi<E g•no•IOOO tas sotolah dikorol< · ~ (n x 10.65)
"'"'"""' Gs.agrooet +
k 2 '" iotal vol om• a>pal
·~ aspal
Ge. aspal
= a x 1
% "'"' .,.,, G• Aspol . -a)xf umo , 0.,0., = 00 oooOOC~"
Gs Agrogat
0
""'" (mm) eE tO<hadap volu--••M .,~(kg) """"" Quollont.
G• Ao"gal
Gs Aspal
• 2.451
• i.DJO
(Gp) • M
\~
(kN/rnm)
' "' '-" '" '" '" ,. "' •• •• '"
"' "' '-" '-" "'
'" "'
'" ••
f'omorll\soan Compu<an A>pol <!o"S·'
Pomorlk•,." I
Ncl • • ·-;-T-;- • ,,
1 "'·' ""' "" "' '" " ""·' """ ... ~ "'"
' " "'"' ''" ' "" "' 10
'-' "" ' ""' "" '"" -· " ""·' """ .... "'00
P~moclko"n ll
" "'"' \210" "'-' '" '" " ""' '"" '"-' '""
' ••• ""'·' ""'-' "" """ -- --;;:;y " 1 '"·' "" """ ' '. "'" ''"·' "" moo
i<ETERANGAN
a= Md.r as~ar ('<)
b • tmat Ooudaoa (pam)
o = b"at Galam <onOI$1 SSU (g"m)
d = Oo«td~l~m•lflg:.m)
o~volumo= 0-0 (cc)
( = dooslty bulk= bl• (grlc"]
> = don811y ma"''"'"'" "'"'''
'" Gs aopal
' % totol voLumo asoa! - ax 1
Gs A>pat
I = ·~total vot""'" "9 ,gat= (100- a] x t
Gs Ag•ooat
'" "' ... "' "'
"' •••
"' "' "'
M<otode Marshall (Compuron No. Ill)
-------
' ' '" '"' ... "" "' "" '" "" "' ""
"' "" '·" "" "' , .. '" '"' '" ""
' ' "" "' "' " ,, "' "" '" "" n, '" "" "' "" "" "' 05<1 "' "" "" ... "-" '" "" "" ... "" "' .... "" ... '"' '"
,, .... "' "" "' 1311 "" ... '"' '" "·" "-" "' "·" "" "" "" "'
j = ·~total volum• ronyya • tOO- h- 1
k • ., ooogga daiam agrogat: tOo. t
I • •• rangQa '""I ~•o•i = (nlk)' WO
• 0
"' """ "' """ '" ""'" '" ... , . '" """
"' "'"' "' '""' '" ''"" '" """ "' '""'
"' = to1al rongga dat•m oarr.pu<ao • toO- tOO> t
" stabll<\a,fllrovtog ring
• "''"' """ "" " '"'"' """
"'"' ,,, .. "'"' ,,,, "'"'
staOIIlto> "'''"" ;;koo•k>l ooogao o•ovlng "ng (ibs)
dlooana """"'"'I O<uvlog .Sng • IO.OS = (n x to 66)
stai>lll\ao ""'lao Olkor•k<•l tort>ad•> votumo (kg)
flow (mm)
GsA~ fOgO! = ~-•51
G'Mpal = I.OJG
102 ' 0
..'L
"' '" ' " '" ' " "' .. '" '·" "'
'-" ... '" '" '·" '" ... ,, ... ...
Pomotlks .. n Campuran A~pal dong•n M<>tode Marshall (Campuron No.I X)
t1 ,
'" '" '"
,.
12 -'
" KETERANGAN
a : kadar aspalj1<)
b = b""' dl ud~ra (own)
o = """' d•lam koodJ•I SSO (goam)
d • borat Oalam aO (gram)
• • volume= c.~ (cc)
t • don;;lty bulk= blo (0</cc)
g = doo;;lty mak8tmum '"rltls
"" Gs, agregat + G;;, aspal
%total vo<umo 03pal = a>< I
Gs Asoar
'k to tal votu m; ao rogat - ( 100 • o) x I
Gs Agrogal
" "
" " "
" '· "
" "
"
I • 1< total volumo toogga = 1Dn. h
k = .·• "'""'' datam agrogat = 100-
I = ·~ r<>ogga t«lol ospal • (hlk) > IOJ
m • tolal rongga d.,am O>.mpurao = 100. 100 xl
" o Slalollllao/pro"'"g rlog
' '
o "abllla• ""'"" dli<O,.ksl den gao provio g rio g (lbs)
dUnaoa <allt>ra<l provl<tg rlog = 10.60 ~ (o > H.1.66)
st. bOlt" .otolah dlkoroksl ""'"""' volumo ('"J)
llow (mm)
r ~ Ma<>llall QuoUont =
Gs Agrogat = 2.<51
G' "-'?" = I 085
(kNimm)
P<>mo!lk"""" Campur~n A•p•l don9·"· Mo\ode Marohll (Campuran No. I dongan Addi\IW> Cbemcro\o)
Pom.rL<'"" L
• • • " "'" "'" " '"" ,,, " "" , "'"
' " ,, . ""' ' '' ,, .. "'"
P<m•'""'" Ll
" 1 "" "" o I " , "" 1>5"
" 1201.1 ""' ••• ""'' ""-'
" , "'·' '"'·' KETJ;RANGAN
a • l<adao as;>al ('~I
b ~ b•ml Cl udaoa (goam)
" • • "" '"" "' '" "'" ""' '" .. "" "'~' '" '" ""' "'·" "' "' "" "'" "' "' .... ""' '" "' .. u '"" '" "' "" "'"' "' "' "'·' """ '· 11 "' '" 0 "~" '·,. ..
c • '"dt MMa Uji dong a" l~plcan P">ll" (goam)
d • booat dalam aO looam]
o • volwrno = o. d (eo)
• donslty bulk= l>l• (g•lcc]
g donol1y """""'""' <ooottlo
"
"" ... , .. ,., Gs. "'''~"' + a,. "'pal
'~IOtalvolumoaspal = a<l
G; A;pal
I = 'k total '"'""'' agt.._o\ = (tOD. a), I
• "' '"" "" "" ""
'" "" "·" "" ,, "
• • '", '" '"' "" '" "" "' "·" "" "' "~' "' "" .. ., '" "" "' ""
,., '"
""' "' "" "" '"
"" '" "" "" "' "·" "' "" "" '" "" '" "" "" '" "" '" '" "-" coo
"" "' "" ,.,
'"
) =·~total volum• tongga = t~o. h.
k • •o mngga dalam ao•ooat = 100.
• '" "' '" "' '"
'" •• .. , " "'
I • % nmgga toolslaspal = (h/1<) x 100
0
'"' .. """ '""' "", mao
""·"' ""·" """ """ '"'"
m = ICtal 10ngga .Ulan> '"'"""'an c IDO. 100' f
0 n = stabOitasip!Ovlog <lno
• """ ,.,. '" ""'" """ ""·"
"'~" "'"" ""' \0
"'"' "'~"
o = stab"llas .. tolah dlk0"'"$1d..,gan poovlng olng (lbs)
dlmana l<allb<a'l ?''""''ring = 10.~6 • (n x 10.66)
q "''"' (mm)
= r.<a..,hall Quot;•ot =
GsAg.,gat
G6 A'Oal
= 2A51
= I.Ll36
Gs Pa•af"' (G,o) • 0.9
(~Nimm)
0
'" .. '" •• ....
"' '" '" '" "'
'" "' •• '" '" "' '" "' '·" '"
""""
• j
1 --··,-'-,'1.-'-;.J. f
Top Related