Analisis rantai nilai (Value chain) sangat dibutuhkan perusahaan untuk fokus pada rencana
strategi dan untuk meraih keunggulan kompetitif. Banyak strategi yang dapat dipilih perusahaan
agar mencapai keunggulan kompetitif tersebut. Contoh seperti strategi low cost atau terdiferensiasi,
perusahaan dapat melakukan pembatasan penawaran produk, mengurangi tingkat kerumitan
produk, atau pembatasan layanan produk.
Selain itu analisis rantai nilai ini juga membantu manajer untuk menyadari posisi perusahaan
untuk mencapai keunggulan kompetitif yang diinginkan. Seperti melakukan identifikasi posisi
perusahaan pada rantai nilai, apakah perusahaan sebagai suplier, maufaktur, pemasaran, atau
penanganan purna jual. Value chain membuat perusahaan memahami karakteristik industri dan
saingan yang ada.
Hubungan analisis strategik dengan manajemen biaya adalah kewajiban manajemen biaya
untuk menyediakan informasi yang sesuai yang sebelumnya belum disediakan. Hal yang harus
disediakan seperti kebutuhan informasi yang diarahkan pada tujuan stratejik. Manajemen harus
mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, dan melaporkan informasi tentang the critical success
factor (CFS) secara benar dan tepat waktu. Selain itu, agar tercapainya keunggulan kompetitif
dibutuhkannya Analisa SWOT dan analisis value chain untuk membuat rencana jangka panjang.
Terakhir, analisa stratejik membuat perusahaan berpikir secara integratif. Perusahan diharuskan
untuk berpikir lintas fungsi. Harus diketahui perusahaan harus fokus dalam pemuasan kebutuhan
pelanggan. Implikasi ini membuat manajemen perusahaan tidak berpikiran sempit, tapi berpikiran
untuk going concern yang baik untuk perkembangan perusahaan.
Analisa value chain ini dapat diterapkan kepada seluruh jenis industri, tapi memiliki sifat
yang berbeda-beda tergandung sifat industrinya, seperti manufaktur, perusahaan jasas dan
organisasi yang tidak berorientasi pada laba. Analisa value chain membuat perusahaan memikirkan
strategi kompetitif diferensiasi yang menekankan keunikan produk. Analisa value chain membuat
perusahaan lebih kreatif dalam meraih keunggulan kompetitif. Contoh jika ingin melakukan
peningkatan nilai tambah atau penurunan biaya, perusahaan dapat menciptakan hubungan yang
baik dengan supplier, mempermudah distribusi, outsourcing, dan sebagainya.
Value chain juga membuat perusahaan memikirkan fungsi yang lebih simpel dan workflow
yang ada dan kegiatan bisnis yang terfokus. Analisa stratejik membantu perusahaan untuk
menentukan dibagian mana perusahaan berada pada value chain. Analisa value chain membantu
perusahaan menemukan peluang untuk menambah nilai bagi pelanggan dengan cara menurunkan
biaya produk atau jasa.
Top Related