STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM
MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN PADA
EXCELLENT ISLAMIC SCHOOL (EXISS) A BA TA
SRENGSENG JAKARTA BARAT
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
WAHYU RIDHA
NIM. 109051000083
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2014 M
PENGESAIIAN PAMTIA UJIAN
Skripsi yang berjudul STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMBANGLIN CITRAPE,RUSAHAAI\ PADA EXCELLENT ISLAMIC SCHOOL (DilSS) A BA TA SRENGSENGJAKARTA BARAT telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan IlmuKomunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Flidayatullah Jakarta pada tanggaI25 Maret 2014Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasilslam (S.Kom.I) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakartu,25 Maret2014
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,
Drs. Jumroni. M.SiNIP: 19630515 199203 I 006
NIP: 19750606 200710 1 001
Penguji II,
/'/,/
,t/'./,/ , / z?t/-.-r._
/ (_ H. Zakaria. MANIP: 19720807 200312
NIP:
Anggota,
I 003
1971081 99703 2 002
Penguji I,
9700903 1996031 001
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri
2.
aJ.
(UIN) Syarif Hidayatullah lakarta.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas
Syarif Hidayatullah J akarta.
Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain,
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam
Hidayatullah Jakarta.
telah saya cantumkan
Islam Negeri (UIN)
hasil karya asli saya
maka saya bersedia
Negeri (UIN) Syarif
Jakarta, Maret 2014
i
ABSTRAK
Wahyu Ridha
NIM 109051000083
Strategi Public Relations dalam Membangun Citra Perusahaan pada
Excellent Islamic School (Exiss) A BA TA Srengseng Jakarta Barat.
Kegiatan Public Relations di Indonesia sudah sangat berkembang pesat,
hal ini ditambah dengan bantuan dari internet yang secara tidak langsung dapat
mempermudah kinerja dari Public Relations itu sendiri dalam membangun sebuah
citra perusahaan agar dapat lebih baik lagi di hadapan masyarakat. Dan juga
masyarakat dapat dengan mudah mengakses internet dimana saja. Hal itu pula
yang dimanfaatkan oleh sekolah Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta sebagai
sekolah islam yang unggul berlokasi di Srengseng Jakarta Barat, Untuk di wilayah
Jakarta Barat, A Ba Ta merupakan SDIT yang pertama kali berdiri.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka pertanyaan mayornya,
Bagaimana strategi yang dilakukan public relations dalam membangun citra
perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta
Barat? Pertanyaan minornya, Apa hasil public relations dalam membangun citra
perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta
Barat?
Melihat konteks penelitian ini, tinjauan teoritis yang digunakan dalam
menganalisis adalah menggunakan teori public relations menurut Frank Jefkins
mendefinisikan sebagai keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan
saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya dan
menggunakan teori citra yang dikemukakan oleh frank jefkins. Citra adalah kesan
yang diperoleh sesuai dengan pengetahuan dan pemahaman tentang fakta-fakta.
Kemudian metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.
Penelitian ini mendeskripsikan data secara jelas, tepat, sistematis, faktual, dan
akurat. Berdasarkan fakta yang didapatkan dari lapangan sehingga dapat dipahami
orang yang tidak mengalaminya secara langsung. sedangkan teknik penulisan
menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu memberikan gambaran terhadap
subjek dan objek penelitian.
Setelah peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber maka dapat di
hasilkan beberapa kesimpulan mengenai Strategi Public Relations dalam
Membangun Citra Perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta
Srengseng Jakarta Barat, Public Relation sekolah Exiss A Ba Ta menggunakan
beberapa macam strategi yang memudahkan mereka didalam melakukan promosi
sekolah ke masyarakat. Strategi tersebut antara lain menggunakan media
elektronik berupa website perusahaan, mailing list, dan juga program yang sedang
dikembangkan saat ini ialah talk fusion di mana program tersebut merupakan
program yang tidak dimiliki oleh sekolah-sekolah setingkat lainnya. Selain itu
sekolah ini juga tetap menjalankan strategi promosi secara tradisional seperti
menyebarkan brosur dan juga memasang spanduk di jalan agar memudahkan para
calon orang tua murid mengetahui keunggulan dari sekolah Exiss A Ba Ta ini.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas limpahan karunia
dan rahmatnya yang tidak pernah putus memberikan nikmat dan barakahnya kepada
seluruh makhluk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
yang merupakan syarat untuk meraih gelar sarjana dalam bidang Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
Shalawat serta salam senantiasa terucap kepada baginda Nabi besar
panutan semua umat Islam yang mengajak menuju jalan kebenaran dan
menyelamatkan umat islam dari kesesatan, yaitu Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarga, para sahabat dan pengikutnya.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat
terselesaikan dengan mendapat bimbingan, bantuan dan dorongan semangat dari
semua pihak yang telah membantu dalam hal apapun. Pada kesempatan ini
perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr. Suparto, PHd, M.Ed selaku
Wakil Dekan Bidang Akademik, Drs. Jumroni, M.Si, selaku Wakil Dekan
Bidang Administrasi Umum, Dr. H. Sunandar, MA selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Kerjasama.
2. Bapak Rachmat Baihaky, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam, Ibu Umi Musyarofah, MA selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
iii
3. Ibu Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang
telah membantu mengarahkan seluruh mahasiswi untuk mengikuti proses
kegiatan akademik.
4. Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA selaku dosen pembimbing yang senantiasa
dengan sabar meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dan
memberikan arahan yang sangat berguna hingga terselesaikan skripsi ini.
5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidyatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang
bermanfaat bagi penulis.
6. Para staff Tata Usaha (TU) yang telah membantu surat menyurat untuk penelitian
skripsi ini.
7. Seluruh staff Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu yang telah menyediakan
berbagai sumber yang dibutuhkan untuk menulis skripsi ini.
8. Kedua orang tuaku tercinta, ayahanda H. Jamaludin, Bc.Hk dan ibunda Hj.
Holillah yang selalu mendoakan serta memberikan motivasi dan dukungan
dengan penuh keikhlasan yang sangat berharga bagi penulis.
9. Bapak Irwan, S.Pd selaku ketua humas Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta,
Bapak Encep Sopyan Sori, M.Pd.I selaku kepala sekolah, Ibu Nurhaida Saragih,
S.Psi selaku humas divisi eksternal dan internal, Ibu Arbi Siti Rabiah selaku
orang tua siswa dan seluruh staff Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta yang
senantiasa membantu penulis untuk mendapatkan berbagai sumber data guna
untuk menyelesaikan skripsi ini.
iv
10. Abang dan kakakku tercinta Imam Muddin SE.I, Ahmad Maulana, Heny
Irmayanti SE, Rahman Hakim, ST, yang telah membantu dan memberikan
dukungan kepada penulis.
11. Sahabat-Sahabat tercinta Nurul Fifiany, SE, Siti Rahma S.Kom.I, Resyana Wilda
S.Kom.I, Inna Usholihah, Desi Eka Driani S.Kom.I, Fadli Arif, S.Kom.I, kalian
banyak memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menulis
skripsi ini.
12. Ardianto Nur Fadhila, SE, terima kasih telah menemani hari-hari penulis,
memberi motivasi dan dukungan kepada penulis dalam menulis skripsi ini.
13. Teman-teman seperjuangan KPI C 2009 yang banyak memberikan motivasi dan
saling membantu satu sama lain dan tetap menjaga kekompakan serta
memberikan semangat.
14. Kawan-kawan KKN AKTINIDA, Zaky, Evi, Bowo, Devid, dan teman-teman
yang lain yang tak bisa penulis sebutkan satu per satu dan Keluarga Besar Desa
Pasir Kalong terimakasih banyak untuk kebersamaannya selama sebulan di desa
pasir kalong.
Dan akhir kata dari penulis, semoga segala bentuk motivasi, dukungan,
harapan dan keberkahan do’a yang diberikan kepada penulis mendapatkan balasan
yang berlimpah dan ridha Allah SWT. Amin Yaa Robbal A’lamin.
Jakarta, 10 Februari 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
Abstrak ........................................................................................................... i
Kata Pengantar ............................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................... 6
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .................................. 7
D. Metodologi Penelitian .................................................................. 8
E. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 11
F. Sistematika Penulisan................................................................... 12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Public Relations dan Ruang Lingkupnya ............................... 14
1. Pengertian Public Relation...................................................... 14
2. RuangLingkup Public Relations ............................................. 16
3. Sejarah dan Perkembangan Public Relations .......................... 16
4. Peran, Fungsi dan Tujuan Public Relations ............................ 20
B. Strategi Public Relations dan Ruang Lingkupnya ....................... 26
1. Definisi Strategi ...................................................................... 26
2. Strategi Public Relations ......................................................... 27
C. Citra dan Ruang Lingkupnya ....................................................... 29
1. Pengertian Citra ...................................................................... 29
2. Jenis-jenis Citra ....................................................................... 30
3. Membangun Citra Positif ........................................................ 32
vi
BAB III GAMBARAN UMUM EXCELLENT ISLAMIC
SCHOOL (EXISS) A BA TA SRENGSENG
JAKARTA BARAT
A. Sejarah Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta .............. 34
B. Gambaran Umum Humas Excellent Islamic School
(Exiss) A Ba Ta .................................................................... 37
C. Visi dan Misi Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta .... 39
D. Tujuan Pendidikan Excellent Islamic School (Exiss) A
Ba Ta ................................................................................... 40
E. Sistem Sekolah Excellent Islamic School (Exiss) A Ba
Ta …………… .................................................................... 41
F. Program Unggulan Excellent Islamic School (Exiss) A
Ba Ta ……….. ..................................................................... 42
G. Kurikulum Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta ......... 42
H. Struktur Organisasi Excellent Islamic School (Exiss) A
Ba Ta .................................................................................... 44
I. Sarana dan Prasarana Excellent Islamic School (Exiss)
A Ba Ta ................................................................................ 44
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
A. Strategi Public Relations dalam membangun citra
perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba
Ta Srengseng Jakarta Barat.................................................. 46
vii
B. Hasil public relations dalam membangun citra
perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A BA
TA ………………………....... ............................................ 55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 58
B. Saran-saran ......................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 60
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Strategi merupakan cara untuk mencapai tujuan. Proses penentuan
rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang
organisasi disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan
tersebut dapat dicapai. Strategi dalam segala hal digunakan untuk mencapai
suatu tujuan yang telah diciptakan. Tujuan tidak akan mudah dicapai tanpa
strategi, karena pada dasarnya segala tindakan atau perbuatan itu tidak lepas
dari strategi. Strategi marketing communication yang tepat dapat
menghindarkan perusahaan dari kerugian akibat kegiatan promosi yang tidak
efektif dan efisien. Dalam kajian pemasaran, kegiatan promosi yang efektif dan
efisien dapat dimasukkan sebagai bagian dari konsep bauran komunikasi
pemasaran (marketing communication mix)1.
Public relations adalah solusi terkini bagi perusahaan atau lembaga
untuk membentuk sebuah citra dimasyarakat. Public relations dapat
membangun opini publik, mengembangkan image positif dan mampu
mengelola berbagai perbincangan di masyarakat. Dalam mengelola image,
public relations butuh perencanaan atau strategi untuk menjalankan fungsi
public relations. Strategi yang dibentuk sebisa mungkin harus tepat sasaran
dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan baik dari segi financial
maupun faktor internal dan eksternal. Strategi yang baik adalah mengupayakan
1John E. Kennedy& R. Dermawan Soemanagara, Marketing Communication, (Jakarta:
PT. Buana Ilmu Populer, 2009), h. 1.
2
secara maksimal apa yang ada secara tepat sehingga mampu mencapai hasil
optimal. Maka dari itu dalam pembentukannya strategi harus dipersiapkan
secara matang.
Kedudukan public relations dalam suatu organisasi atau lembaga
adalah sebuah indikasi bahwa public relations memiliki peran yang penting
dalam perputaran sistem yang ada pada manajemen lembaga atau organisasi.
Keberadaannya mampu menyentuh dan menerobos aspek sosial dan
kepentingan publik, selalu menampilkan sesuatu yang positif dalam
mewujudkan citra yang positif demi kepentingan lembaga, membangun citra
yang positif di masyarakat ditentukan oleh apa yang diberikan dan ditampilkan
perusahaan atau lembaga tersebut. Hal ini merupakan indikasi dari proses
terbentuknya citra positif dan negatif.
Public relations merupakan fungsi manajemen yang membantu
menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan,
serta kerjasama suatu organisasi atau perusahaan dengan publiknya dan ikut
terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen2. Dewasa
ini public relations berhadapan dengan fakta yang sebenarnya, terlepas dari
fakta itu buruk, baik atau tanpa pengaruh yang jelas, karena itu public relations
staff dituntut mampu menjadikan orang-orang lain memahami suatu pesan
demi menjaga citra dan reputasi atau citra lembaga yang diwakilinya. Dan
tugas utama dari public relations adalah membangun citra positif kepada
masyarakat ketika perusahaan, organisasi atau lembaga mengalami krisis
kepercayaan.
2 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2010), h. 13.
3
Public relations merupakan metode ilmu komunikasi sebagai salah
satu kegiatan yang mempunyai kaitan kepentingan dengan suatu organisasi3.
Oleh sebab itu ada bentuk yang dilihat terkait dengan kegiatan serta
diklarifikasikan kedalam dua bentuk, bentuk internal seperti karyawan,
pemegang saham, manajer, direktur, dan sebagainya. Adapun bentuk eksternal
publik yaitu orang yang berada diluar organisasi yang jelas mempunyai kaitan
kepentingan dan yang diharapkan memiliki kaitan kepentingan dalam rangka
menjalin hubungan baik.
Seperti diketahui, kemajuan teknologi media akan dengan mudah dan
cepat menyampaikan informasi keseluruh penjuru. Berita mengenai isu miring
atau berita negatif akan dengan cepat menyebar kemana-mana. Teknologi
internet yang notabene menjadi bagian dari keseharian masyarakat
menyebabkan mudahnya memperoleh informasi. Penelitian public relations
pada masyarakat yang informatif, teknologi yang canggih dan global yang
terjadi saat ini merupakan sarana untuk menunjang fungsi dan peranan public
relations professional secara optimal dalam mengidentifikasi dan melayani
publik serta lembaga yang diwakilinya, khususnya melaksanakan komunikasi
dua arah atau timbal balik, menciptakan hubungan antara organisasi dan
publiknya atau sebaliknya upaya saling pengertian dan citra positif4.
Strategi public relations merupakan manajemen yang ada disuatu
perusahaan atau organisasi yang memiliki cara atau rencana dalam suatu
rangkaian tindakan untuk mencapai hasil akhir yang menyangkut
3Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1999), cet ke-12, h. 131. 4Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 2005), h. 5.
4
pengembangan reputasi perusahaan didasarkan pada kinerja manajemen
perusahaan atau organisasi itu, reputasi tidak harus terlihat selalu baik tetapi
hanya yang pantas diperoleh perusahaan atau organisasi tersebut.
Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan
bukan hanya citra atau produk dan pelayanannya saja. Citra perusahaan dapat
terbentuk oleh banyak hal. Hal positif yang dapat meningkatkan citra
perusahaan antara lain sejarah atau riwayat hidup suatu perusahaan tersebut,
prestasi yang dicapai perusahaan, mencetak sumber manusia yang unggul,
reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah yang besar.5
Menurut G. Sachs citra adalah pengetahuan mengenai kita dan sikap-
sikap terhadap kita yang mempunyai kelompok-kelompok kepentingan yang
berbeda. Citra menjadi sasaran faktor-faktor yang sama sekali di luar kontrol
kita6. Mengenai faktor-faktor yang dapat kita pengaruhi dan yang
mempengaruhi citra kita, jelas bahwa kegiatan mengkomunikasikan informasi
yaitu cara menyalurkan penampilan kita sangatlah penting karena merupakan
kebijaksanaan informasi.
Bagi public relations, menyadari citra yang baik tidak hanya terletak
pada bentuk gedung, prestasi, publikasi dan seterusnya, tetapi terletak pada
bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki
kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu
terbuka untuk dikontrol, dievaluasi, dapat dikatakan bahwa citra tersebut
merupakan gambaran komponen yang kompleks7.
5 M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2002),
h. 62. 6 Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis, (Jakarta:
Remaja Rosdakarya, 2002), h. 166. 7 Sr. Maria Assumpta Rumanti, Dasar-Dasar Public Relations, (Jakarta: PT. Grasindo,
2002), h. 41.
5
Penilaian atau tanggapan masyarakat dapat berkaitan dengan
timbulnya rasa hormat, kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap
suatu citra lembaga atau organisasi yang diwakili oleh pihak humas atau public
relations. Biasanya landasan citra itu berakar dari nilai-nilai kepercayaan yang
konkretnya diberikan secara individual, dan merupakan pandangan atau
persepsi. Proses akumulasi dari amanah kepercayaan yang telah diberikan oleh
individu-individu tersebut akan mengalami suatu proses cepat atau lambat
untuk membentuk suatu opini publik yang lebih luas, yaitu sering dinamakan
citra (image)8.
Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta sebagai sekolah islam yang
unggul berlokasi di Srengseng Jakarta Barat berdiri sejak tahun 2002. Diawali
dengan membuka kelas Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak
(TK). Setahun kemudian tepatnya tahun 2003 mulai membuka kelas Sekolah
Dasar dengan konsep Excellent Islamic School atau yang biasa dikenal dengan
Sekolah Islam Terpadu. Untuk di wilayah Jakarta Barat, Exiss A Ba Ta
merupakan sekolah Islam yang pertama kali berdiri. Dengan memakai konsep
Islam Terpadu, maka sedikit menjawab kebutuhan orang tua akan pendidikan
yang berkualitas dengan memadukan antara kurikulum umum dan kurikulum
yang Islami. Sekolah Islam ini merupakan sekolah unggulan yang ada di
wilayah Jakarta Barat yang mana pasti public relations di dalamnya sangat
berperan membangun sekolah ini hingga menjadi sekolah unggulan di daerah
Jakarta Barat ini.
8 Frank Jefkins, Public Relations, h. 75-76
6
Melewati masa 10 tahun berdiri, semakin menguatkan peran dan
posisi Excellent Islamic school (Exiss) A Ba Ta dalam ikut berkontribusi
mencerdaskan bangsa. Tidak kalah penting lagi adalah dalam rangka
menyiapkan generasi-generasi Islam yang segala perilakunya senantiasa
bercirikan Islam dan Al Qur’an sebagai rujukan. Ketika kita meyakini bahwa
Islam sebagai ideologi, maka seharusnya keyakinan Islam sebagai solusi juga
harus terpatri dalam dada kita. Sesungguhnya Excellent Islamic school (Exiss)
A Ba Ta dibangun dengan semangat tersebut, dan akan tetap terus dijaga
sampai akhir hayat.
Oleh sebab itu berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis
tertarik untuk mengangkatnya dalam sebuah skripsi yang berjudul “Strategi
Public Relations dalam Membangun Citra Perusahaan pada Excellent
Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah pemahaman dalam penelitian ini, sekaligus agar
terfokus dalam ruang lingkup penelitian, maka penelitian dibatasi hanya
pada strategi public relations dalam membangun citra perusahaan pada
Excellent Islamic school (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat.
2. Perumusan Masalah
a. Bagaimana strategi yang dilakukan public relations dalam membangun
citra perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta
Srengseng Jakarta Barat?
b. Apa hasil public relations dalam membangun citra perusahaan pada
Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat?
7
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan public relations
dalam membangun citra perusahaan pada Excellent Islamic School
(Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat.
b. Untuk dapat mengetahui hasil public relations dalam membangun citra
perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng
Jakarta Barat.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Untuk tambahan referensi dan sebagai acuan atau perbandingan bagi
studi dalam mengembangkan dan memperdalam pengetahuan mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan tulisan ini, khususnya dalam ilmu
public relations karena memiliki hubungan kausalitas dan keterkaitan
yang erat dan berperan penting dalam kecakapan kehidupan
berkomunikasi
b. Manfaat Praktis
Penelitian diharapkan dapat menjadi informasi, dapat menambah
wawasan dan memberi masukan positif bagi mahasiswa, masyarakat dan
bagi pihak-pihak yang terkait dalam mengetahui strategi public relations
dalam membangun citra perusahaan.
8
D. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penulisan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan proses mengumpulkan
data, sedangkan teknik penulisan menggunakan teknik analisis deskriptif
yaitu memberikan gambaran terhadap subjek dan objek penelitian. Bentuk
penelitian ini adalah penelitian lapangan di mana penulis melakukan
penelitian langsung ke lapangan guna mendapatkan data yang dibutuhkan.
Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati. Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller
mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam
ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari
pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam
peristilahannya9.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah divisi humas Excellent Islamic School
(Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat. Sedangkan objek dari penelitian
ini adalah Strategi yang digunakan public relations dalam membangun citra
perusahaan yang dilakukan Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta
Srengseng Jakarta Barat.
9 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2000), h. 4.
9
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap
fenomena-fenomena yang diselidiki di lapangan10
. Dalam hal ini peneliti
mengadakan pengamatan langsung dengan mengadakan kunjungan
langsung ke yayasan ABACU serta ke sekolah Excellent Islamic school
(Exiss) A Ba Ta yang beralamat di Jl. Srengseng Raya no.45 Jakarta
Barat untuk mendapatkan data bagaimana program kerja dan kegiatan
yang dilakukan divisi humas dalam membangun citra perusahaan pada
Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Wawancara
yaitu teknis dalam upaya menghimpun data yang akurat untuk keperluan
melaksanakan proses pemecahan masalah tertentu yang sesuai dengan
data11
. Wawancara mendalam dilakukan guna menambah data yang
diperlukan melalui tanya jawab seputar topik yang terkait dalam
permasalahan ini. Peneliti melakukan tanya jawab secara langsung
dengan orang-orang yang terlibat di Excellent Islamic School (Exiss) A
Ba Ta Srengseng Jakarta Barat. Penulis melakukan wawancara dengan
bapak Irwan, S.Pd selaku kepala humas Excellent Islamic school (Exiss)
A Ba Ta, divisi humas bagian eksternal dan internal ibu Nurhaida
Saragih, S.Psi, bapak Encep Sopyan Sori, S.pd selaku kepala sekolah
Excellent Islamic school (Exiss) A Ba Ta dan ibu Arbi Siti Rabiah selaku
10
Dedy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2002), h. 181. 11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian dan Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta :
Bineka Cipta, 1996) Cet ke-10, h. 120.
10
perwakilan orang tua murid dengan tujuan untuk mendapatkan
keterangan yang jelas tentang strategi public relations dalam membangun
citra perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta
Srengseng Jakarta Barat sesuai dengan tujuan penelitian ini.
c. Dokumentasi
Peneliti akan mengumpulkan informasi berupa arsip-arsip, buku-buku
dan lainnya yang berkaitan dengan pembahasan dalam penulisan ini.
peneliti melakukan dokumentasi atau penyimpanan data-data yang
diperlukan untuk penelitian. Bahan-bahan dokumentasi berupa artikel-
artikel, hasil wawancara, foto. Tujuannya untuk mendapatkan informasi
yang mendukung analisis dan interpretasi data. Proses pengumpulan dan
pengambilan data berdasarkan tulisan-tulisan berbentuk catatan dokumen
ataupun arsip-arsip yang berhubungan dengan penelitian.
4. Teknik Analisis Data
Adapun metode yang digunakan dalam menganalisa data adalah
analisis deskriptif. Fungsi analisis deskriptif yaitu memberikan gambaran
umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi
acuan untuk melihat karakteristik data yang kita peroleh12
.
Ciri dari analisis ini adalah menitikberatkan pada observasi suasana
ilmiah. Peneliti hanya bertindak sebagai pengamat. Secara singkat, hasil
penelitian diolah dan disajikan dengan cara melaporkan data dengan
menerangkan dan memberikan gambaran mengenai data yang terkumpul
yang kemudian data tersebut disimpulkan.
Dengan demikian melalui teknik analisis kualitatif, penelitian ini
mengumpulkan informasi melaui instrumen-instrumen penelitian kualitatif
12
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, h. 25.
11
observasi, wawancara, dan dokumentasi, lalu mengolahnya untuk menjadi
sebuah bahan ilmiah yang bisa disuguhkan dalam bentuk laporan tertulis.
E. Tinjauan Pustaka
Beberapa karya ilmiah dan penulisan skripsi yang membahas
mengenai tulisan ini sudah banyak dilakukan oleh mahasiswa Komunikasi
Penyiaran Islam, diantaranya:
Skripsi yang pertama oleh Muhamad Iqbal dengan judul “Strategi
Public Relations Polri dalam Membangun Citra Pelayanan pada Masyarakat
(Studi pada Kepolisian Resort Metro Jakarta Barat)”, Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, 107051002581, Universitas Islam Negeri Jakarta, 201113
. Adapun
persamaannya sama-sama menggunakan analisis deskriptif dan membahas
tentang public relations. Perbedaannya, jika pada skripsi sebelumnya
menjelaskan mengenai membangun citra pelayanan pada masyarakat yang
dilakukan oleh polri yang berada di kepolisian Resort Metro Jakarta Barat,
sedangkan pada skripsi ini penulis membahas tentang strategi public relations
dalam membangun citra perusahaan sekolah islam di Jakarta Barat.
Skripsi yang Kedua oleh Ditya Arif Setiabudi dengan judul “Strategi
Public Relations Bank BNI Syariah dalam Meraih Citra Positif di Media
Online”, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 108051000018, Universitas Islam
Negari Jakarta, 201214
. Adapun persamaannya sama-sama membahas tentang
public relations. Perbedaannya, jika pada skripsi sebelumnya menjelaskan
mengenai strategi yang dilakukan olah bank BNI syariah meraih citra positif di
13
Muhamad Iqbal, Strategi Public Relations Polri dalam Membangun Citra Pelayanan
pada Masyarakat (Studi pada Kepolisian Resort Metro Jakarta Barat), Jakarta: 2011, h. 5. 14
Ditya Arif Setiabudi, Strategi Public Relations Bank BNI Syariah dalam Meraih Citra
Positif di Media Online, Jakarta: 2012, h. 6.
12
media online yaitu pengguna situs facebook dan twitter, sedangkan pada skripsi
ini penulis membahas tentang strategi public relations dalam membangun citra
perusahaanpada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Jakarta Barat.
Skripsi yang Ketiga oleh Johan Alkautsar dengan judul “Strategi
Public Relations PT. Anugrah Bersama Sejahtera dalam Menjalin Loyalitas
Customer”, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 206051003910, Universitas
Islam Negeri Jakarta, 201115
. Adapun persamaannya adalah pada kajian
ilmunya yaitu public relations. Perbedaannya, jika pada skripsi sebelumnya
menjelaskan mengenai bagaimana public relations menumbuhkan rasa
loyalitas yang tinggi pada costumer agar tetap menggunakan produk
perusahaan dengan mengarah pada citra perusahaan, sedangkan pada skripsi ini
penulis membahas tentang strategi public relations dalam membangun citra
perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Jakarta Barat.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan skripsi ini, maka dibuatlah sistematika penulisan
yang terdiri dari beberapa bab, dan bab-bab tersebut memiliki beberapa sub-
bab yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah, batasan
dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,
tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan .
BAB II LANDASAN TEORI
Landasan teori membahas mengenai Public Relations dan ruang
lingkupnya yang meliputi pengertian, sejarah dan perkembangan, serta peran,
15
Johan Alkautsar, Strategi Public Relations PT. Anugrah Bersama Sejahtera dalam
Menjalin Loyalitas Customer, Jakarta: 2011, h.5.
13
fungsi dan tujuan public relations. Selanjutnya membahas mengenai Strategi
Public Relations dan ruang lingkupnya yang meliputi definisi, strategi public
relations, berikutnya adalah pembahasan mengenai citra dan ruang lingkupnya
yang berisikan tentang pengertian, jenis, serta membangun citra positif.
BAB III GAMBARAN UMUM
Pada bab ini membahas tentanggambaran umum sejarah Excellent
Islamic School (Exiss) A Ba Ta, Gambaran umum humas Excellent Islamic
School (Exiss) A Ba Ta, Visi dan misi Exiss A Ba Ta, Tujuan Pendidikan Exiss
A Ba Ta, Sistem Sekolah Exiss A Ba Ta, Program unggulan Exiss A Ba Ta,
Kurikulum Exiss A Ba Ta, struktur organisasi pada Exiss A Ba Ta, sarana dan
prasarana ExissA Ba Ta.
BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN PENELITIAN
Menjelaskan bagaimana strategi public relations dalam membangun
citra perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng
Jakarta Barat, hasil public relations membangun citra perusahaan pada
Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat.
Bab V PENUTUP
Pada bab akhir ini berisi mengenai kesimpulan terhadap apa yang diteliti
oleh penulis dari seluruh pembahasan serta saran untuk masalah yang terjadi
dalam ruang lingkup permasalahannya.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Public Relations dan Ruang Lingkupnya
1. Pengertian Public Relations
Public relations jika diterjemahkan dari asal katanya adalah
“hubungan-hubungan” antar Publik atau singkatnya “Hubungan-hubungan
Publik”. Dengan adanya kata antar disini, menunjukkan banyak publik yang
harus melakukan hubungan tersebut, dan karena publiknya banyak, maka
menandakan banyaknya hubungan1.
Dr. Rex Harlow dalam bukunya yang diterbitkan oleh International
Public Relations Association (IPRA)2 menyatakan bahwa definisi dari
public relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung
pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya,
menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama,
melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan atau permasalahan,
membantu manajemen untuk mampu menanggapi opini publik, mendukung
manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif,
bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi
kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat
dan etis sebagai sarana utama.
Cutlip, Center & Brown3 menyebutkan public relations adalah fungsi
1 Neni Yulianita, Dasar-dasar Public Relations, (Bandung: Pusat Penerbitan Universitas,
2007), h. 21-23 2Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2008), h. 16. 3Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Realtion, h. 14.
15
manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian
dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerja sama antara
organisasi dengan berbagai publiknya.
Sedangkan menurut The British Institute of Public Relations4
mendefinisikan sebagai keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana
dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik
(good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap
khalayaknya.
Pada pertemuan asosiasi-asosiasi public relations seluruh dunia di
Mexico City, agustus 1978 ditetapkan definisi public relations adalah suatu
seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai
kecenderungan, memprediksikan setiap kemungkinan konsekuensi dari
setiap kegiatannya, memberi masukan dan saran-saran kepada para
pemimpin organisasi, dan mengimplementasikan program-program tindakan
yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan
khalayaknya.
Definisi umum tentang Public Relations disimpulkan lebih spesifik
lagi, yaitu public relations merupakan seni (arts) dan gabungan dari disiplin
ilmu manajemen, komunikasi, psikologi, sosial dan marketing, untuk
membentuk agar perusahaan atau lembaga, gagasan, atau ide yang
ditawarkan, nama dan produknya menjadi disukai dan dapat dipercaya oleh
publiknya5.
4Frank Jefkins, Public Relations, (Jakarta: Penerbitan Erlangga, 2003), h. 9.
5Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2008), h. 6.
16
2. Ruang Lingkup Public Relations
Ruang lingkup atau tugas public relations dalam sebuah organisasi
atau lembaga antara lain meliputi aktifitas sebagai berikut:
a. Membina hubungan ke dalam (publik internal)
Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi
bagian dari unit, badan, perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang
public relations harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal
yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum
kebijakan itu dijalankan oleh organisasi6.
b. Membina hubungan keluar (publik eksternal)
Yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum (masyarakat).
Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif
terhadap lembaga yang diwakilinya. Tugas penting eksternal public
relations adalah mengadakan komunikasi yang efektif, yang sifatnya
informative dan persuasive, yang ditujukan kepada publik di luar badan
itu. Informasi harus diberikan dengan jujur, berdasarkan fakta dan harus
teliti. Sebab publik mempunyai hak untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya tentang sesuatu yang menyangkut kepentingannya7.
3. Sejarah dan Perkembangan Public Relations
Public Relations baru dikenal sejak awal abad 20 yang diperkenalkan
oleh pelopor public relations, Ivy Ledbetter Lee8 yang pada 1906 berhasil
menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat. Industri
6Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, h. 22-23.
7 Oemi Abdurrachman, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,
2001), h. 38. 8 M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan, h. 30.
17
tersebut mengalami kesulitan dalam melanjutkan proses produksi dan
menjadi lumpuh akibat terjadinya pemogokan total yang dilancarkan oleh
para buruh yang menuntut hak-hak kesejahteraan dan kenaikan upah yang
layak terhadap pemilik industri. Krisis yang terjadi saat itu mampu diatasi
dengan baik dan sukses. Dan atas upayanya, ia di angkat menjadi the father
of public relations. Tetapi gejalanya sendiri sudah ada jauh sebelumnya.
Bahkan para ahli public relations mengatakan bahwa gejala public relations
sudah ada sejak manusia-manusia pertama (Adam dan Hawa). Gejala
tersebut antara lain, hubungan antar manusia, pemberitahuan seseorang,
mempengaruhi orang lain dan sebagainya.
Pada perkembangannya muncul profesi yang dikenal dengan istilah
publicity atau publisitas, pada prinsipnya publisitas ini teknik bercerita
mengenai organisasi seseorang atau suatu hal. Selain itu publisitas juga
dapat diartikan pula dengan “berita mengenai peristiwa yang direncanakan”,
dalam hal lain, publisitas memberikan pengertian pada upaya perusahaan
atau organisasi untuk mencapai tujuan penciptaan, good will dan untuk
menarik minat publik terhadap organisasi atau perusahaan yang
dipimpinnya.
Pada periode berikutnya muncul istilah public relations yang
merupakan perkembangan dari publicity, dimana publicity dalam konsep
public relations merupakan kemampuan utama dari kegiatannya, namun
dalam hal ini public relations lebih terorganisasi yang memfokuskan diri
pada kegiatan yang sifatnya lebih terlembaga, sehingga hal tersebut dapat
membedakan antara kegiatan yang dimulai dari proses agency-publicity-
public relations.
18
Pada prinsipnya dengan adanya public relations tidaklah berarti
publicity menjadi hilang, tetapi melengkapi kegiatan publik relations.
Demikian juga dengan adanya publicity dan public relations tidak
memberikan konsekuensi pada kehancuran proses agensi, tetapi bahkan
press agency ini diperlukan bagi kegiatan yang dilakukan apakah ini untuk
profesi yang bergelut dibidang publicity atau public relations.
Di Indonesia public relations sudah ada sejak dekade 1950-an, setelah
kedaulatan Indonesia diakui oleh kerajaan belanda pada 27 desember 1949
dengan istilah hubungan masyarakat. Perkembangan hubungan masyarakat
di Indonesia bergerak menyertai kondisi politik dan kenegaraan saat itu.
Waktu itu pemerintah menyadari perlunya rakyat Indonesia untuk
mengetahui segala perkembangan yang terjadi sejak pengakuan kedaulatan
Indonesia oleh kerajaan belanda. Berawal dari perkembangan tersebut,
kegiatan kehumasan mulai dikembangkan dengan menyandang nama
hubungan masyarakat karena kegiatan yang dilakukan lebih banyak untuk
keluar organisasi.
Public relations di Indonesia mulai berkembang seiring dengan
perkembangan public relations di dunia atau asia menurut Rhenald Kasali
dalam bukunya, manajemen public relations disebutkan bahwa public
relations digunakan untuk kepentingan usaha dalam bentuk seperti
olimpiade korea selatan, saat itu sebagai tuan rumah, korea selatan ingin
menunjukkan eksistensinya dengan tujuan memperkenalkan diri di dunia
internasional untuk memasarkan produknya. Sementara di Indonesia sendiri
perusahaan swasta yang menggunakan public relations adalah pertamina.
19
Berawal dari gejala, kemudian public relations menjadi konsep dan
selanjutnya menjadi profesi. Ini berkat kegiatan yang dilakukan para
pelopor public relations antara lain Ivy L. Lee, Paul Garret, TJ. Ross, Eric
Jhonston, Arthur W. Page, Carl Byoir dan Verne Burnett.
Jika Lee memberikan pengaruh besar pada perkembangan cara baru
praktik public relations, maka Edward Bernays lebih dikenal sebagai
„Bapak PR‟ dalam usahanya mengenalkan sistem dan ilmu pengetahuan
tentang public relations9.
a. Periode 1913-1917
Dalam periode ini Bernays memulai karier public relationsnya dengan
bekerja sebagai seorang agen pers untuk beberapa pertunjukkan teater,
konser dan balet.
b. Periode 1917
Periode ini adalah periode Perang Dunia I. Bernays bekerja untuk
Komite Informasi. Komite ini adalah mesin propaganda Amerika yang
dirancang untuk mengemas, mengiklankan, dan menjual perang sebagai
satu cara “membuat dunia menjadi aman dan demokratis”. Tujuannya
adalah agar rakyat Amerika memberikan dukungannya pada perang. Hal
ini berkaitan dengan banyaknya dana dari anggaran keuangan negara
yang diperuntukkan bagi keperluan uang tersebut. Pada masa itulah
dibentuk The Committee On Public Information
c. Periode 1919-1929
Dalam periode ini perang berakhir, Bernays membuka praktik public
relationsnya di New York dengan mendeskripsikan dirinya sebagai
9 Keith Butterick, Public Relations Teori dan Praktek, (Jakarta: PT. RajaGrafindo, 2012),
h. 14-15.
20
„bukan‟ praktisi public relations, tapi lebih sebagai konselor public
relations. Pada 1923 Bernays menulis buku public relations pertama
berjudul Crystallizing Public Opinion, dan merancang mata kuliah public
relations untuk yang pertama kalinya dan diajarkan di Universitas New
York.
d. Periode 1929
Bernays untuk pertama kalinya mengorganisasi acara media berskala
global, yaitu saat dia memimpikan “Light’s Golden Jubillee” untuk
perusahaan General Electric, sebuah perayaan di seluruh dunia untuk
memperingati ulang tahun ke-50 bola lampu listrik. Masa inilah kegiatan
public relations dilancarkan untuk menyesuaikan kepentingan
perseorangan atau perusahaan swasta dengan kepentingan masyarakat
termasuk rasa tanggung jawabnya.
4. Peran, Fungsi dan Tujuan Public Relations
a. Peran Public Relations
Perkembangan profesionalisme public relations yang berkaitan
dengan pengembangan pesan public relations, baik sebagai praktisi
maupun profesi dalam suatu organisasi atau perusahaan, menurut Dozier
D.M merupakan salah satu kunci untuk memahami fungsi public
relations dan komunikasi organisasi. Selain itu hal tersebut juga
merupakan kunci untuk pengembangan peranan praktisi public relations
dan pencapaian profesionalisme dalam public relations.
Dari beberapa literature yang ada, dikatakan bahwa pada dasarnya
peranan public relations hampir sama. Namun, secara garis besar
aktivitas utamanya public relations berperan sebagai berikut10
:
10
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, h. 26-27.
21
1) Communicator
Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung
maupun tidak langsung, melalui media cetak atau elektronik dan lisan
atau tatap muka dan sebagainya. Disamping itu juga bertindak sebagai
mediator dan sekaligus persuader.
2) Relationship
Kemampuan peran public relations membangun hubungan yang
positif antara lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan
eksternal. Juga, berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan,
dukungan, kerja sama, dan toleransi antara kedua belah pihak tersebut.
3) Back up Management
Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain,
seperti manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia dan
sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka
tujuan pokok perusahaan atau organisasi.
4) Good Image Maker
Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi,
reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public
relations dalam melaksanakan manajemen kehumasan mambangun
citra atau nama baik lembaga atau organisasi dan produk yang
diwakilinya.
b. Fungsi Public Relations
Secara turun temurun, fungsi public relations dapat digambarkan
sebagai pengontrol publik, mengarahkan apa yang dipikirkan atau
dilakukan oleh orang lain dalam rangka memuaskan kebutuhan
22
organisasi, merespon publik, mereaksi pengembangan, masalah,
mencapai hubungan yang saling menguntungkan antara publiknya
melalui hubungan yang harmonis.
Menurut buku yang ditulis Djanalis Djanaid11
yang berjudul Public
Relations: Teori dan Praktek disebutkan dua fungsi public relations,
yakni:
1) Fungsi Konstruktif
Fungsi ini mendorong humas membuat aktivitas ataupun kegiatan-
kegiatan yang terencana, berkesinambungan yang cenderung bersifat
proaktif. Termasuk di sini humas bertindak secara preventif
(mencegah).
2) Fungsi Korektif
Fungsi ini lebih kepada memperbaiki suatu perusahaan atau organisasi
yang sedang krisis kepercayaan. Fungsi korektif ini memang menjadi
berat. Apabila sebuah organisasi atau lembaga terjadi masalah-
masalah dengan publik, maka humas harus berperan dalam mengatasi
terselesaikannya masalah tersebut.
Dalam konsepnya, fungsi public relations officer ketika manjalankan
tugas dan operasionalnya, baik sebagai komunikator dan mediator,
maupun organisator, menurut Onong Uchjana Effendy, dalam bukunya,
Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis12
adalah sebagai berikut:
1) Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi
2) Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal
dan publik eksternal
11
Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas, (Bogor: PT. Ghalia Indonesia, 2004), h.22-23. 12
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relation, h. 9-10.
23
3) Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi
dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik
kepada organisasi
4) Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi
kepentingan umum
5) Operasionalisasi dan organisasi public relations adalah bagaimana
membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya,
untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang
ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya.
c. Tujuan Public Relations
Humas pada hakikatnya adalah aktivitas, kata “relations”
menunjukkan kata kerja aktif, maka harus dilihat tujuan ini berdasarkan
kepentingan kedua belah pihak (organisasi dan publik). Tujuan humas
hendaknya dipandang sebagai tujuan yang netral atau bersifat katalisator
antara tujuan organisasi atau lembaga dengan tujuan publik. Adapun
tujuan humas menurut Frida Kusumastuti13
sebagai berikut:
1) Terpelihara dan Terbentuknya Saling Pengertian (Aspek Kognisi)
Tujuan ini membuat publik dan organisasi saling mengenal. Baik
mengenal kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing-
masing. Dengan demikian, aktivitas kehumasan haruslah
menunjukkan adanya usaha komunikasi untuk mencapai saling kenal
dan mengerti.
13
Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas, h. 21-22.
24
2) Menjaga dan Membentuk Saling Percaya (Aspek Afeksi)
Sikap saling percaya keberadaannya masih bersifat tersembunyi, yakni
ada pada keyakinan publik akan kebaikan atau ketulusan organisasi
dan juga pada keyakinan organisasi akan kebaikan publiknya.
Kebaikan masing-masing dapat diukur dengan etika moral maupun
materiil yang ditanamkan dan ditunjukkan masing-masing.
3) Memelihara dan Menciptakan Kerja Sama (Aspek Psikomotoris)
Tujuan berikutnya adalah dengan komunikasi diharapkan akan
terbentuk bantuan dan kerja sama nyata. Artinya bantuan dan kerja
sama ini sudah dalam bentuk prilaku atau termanifestasikan dalam
bentuk tindakan tertentu.
Pada dasarnya ruang lingkup tujuan public relations itu sangat luas,
sehubungan dengan keterbatasan sumber daya, harus dibuat skala
prioritas dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan kegiatan
public relations sebuah perusahaan, diantaranya sebagai berikut14
:
1) Untuk mengubah citra umum dimata khalayak, sehubungan dengan
adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan perusahaan.
2) Untuk meningkatkan bobot kualitas calon pegawai
3) Untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh
perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan
4) Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas serta
membuka pasar-pasar ekspor baru
14
Frank Jefkins, Public Relations, h.63-64.
25
5) Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena
adanya perusahaan yang go public
6) Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan dengan
khalayaknya, sehubungan telah terjadinya suatu peristiwa yang
mengakibatkan kecaman, persaingan atau kesalahpahaman dikalangan
khalayak terhadap nilai baik perusahaan
7) Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih
efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan
8) Untuk meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan atau
bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis
9) Untuk meningkatkan kemampuan dan tekanan perusahaan dalam
menghadapi resiko pengambilan alihan
10) Untuk menciptakan identitas perusahaan baru
11) Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi
para pimpinan perusahaan dalam kehidupan sosial
12) Untuk mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari
penyelenggara suatu acara
13) Untuk memastikan bahwa politisi benar-benar memahami kegiatan-
kegiatan atau produk perusahaan yang positif agar perusahaan yang
bersangkutan terhindar dari peraturan undang-undang dan kebijakan
pemerintah yang merugikan
14) Untuk menyebarluaskan kegiatan riset yang telah dilakukan
perusahaan
26
B. Strategi Public Relations dan Ruang Lingkupnya
1. Definisi Strategi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi strategi berarti
rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus15
.
Adapun menurut Ahmad S. Adnanputra pakar humas dalam naskahnya yang
berjudul Public Relations Strategi mengatakan bahwa arti strategi adalah
bagian terpadu dari suatu rencana, sedangkan suatu rencana (plan) adalah
produk dari perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan
adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen16
.
Rosady Ruslan dalam bukunya yang berjudul Kiat dan Strategi
Kampanye Public Relations menjelaskan bahwa hakikat Public Relations
adalah suatu perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk
mencapai tujuan tertentu dalam praktik operasionalnya17
.
Onong Uchjana Effendi, pakar ilmu komunikasi mengatakan strategi
pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu
perencanaan tersebut. Strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya
menunjukkan peta arah saja melainkan harus mampu menunjukan
bagaimana taktik operasionalnya18
.
JL Thompson mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai
sebuah hasil akhir: “hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi.
ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif
untuk masing-masing aktivitas. Sementara itu, strategi fungsional
15
Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 1092. 16
Rosady Ruslan, Manajemen Pubic Relations dan Media Komunikasi, h. 133. 17
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, h. 37. 18
Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan praktek, h. 32.
27
mendorong secara langsung strategi kompetitif”. Bennett menggambarkan
strategi sebagai arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai
misinya19
.
Strategi ditentukan oleh masalah yang muncul dari analisis terhadap
informasi yang tersedia, strategi tidak sama dengan tujuan dan muncul
sebelum taktik. Strategi merupakan fondasi program taktis. Strategi adalah
prinsip yang menggerakkan anda dari titik anda berada saat ini kearah yang
anda inginkan. Strategi kadang kala disebut juga sebagai ide besar20
.
2. Strategi Public Relations
Sebagaimana yang diketahui sebelumnya bahwa tujuan public
relations yakni membangun dan mengembangkan citra yang positif bagi
suatu perusahaan atau organisasi terhadap publik internal ataupun publik
eksternal. Maka strategi public relations adalah bagian dari suatu rencana
public relations yang diarahkan untuk membentuk persepsi yang
menguntungkan sehingga menghasilkan citra yang positif. Ada dua
komponen yang berperan penting dalam menjalankan strategi public
relations antara lain21
:
a. Komponen Sasaran
Umumnya adalah konsumen atau publik yang mempunyai persamaan
persepsi sehingga menguntungkan bagi organisasi dan publik. Seperti
contoh, orang tua siswa menginginkan anak mereka mendapatkan
pelajaran atau pengajaran yang maksimal, demikian juga para guru
menginginkan apa yang diajarkan mereka diterapkan dirumah dan orang
19 Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007), h. 2.
20Anne Gregory, Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations, (Jakarta:
Erlangga, 2004), h. 99. 21
Rosady Ruslan, Manajemen Public relations dan Media Komunikasi, h. 135.
28
tua membantu dalam pekerjaan rumah para siswanya. Apabila dapat
diwujudkan maka akan menguntungkan keduanya.
b. Komponen Sarana
Pada komponen ini berfungsi untuk mengarahkan apabila terjadi
konflik antara organisasi dengan publik internal maupun eksternal,
dengan memberikan tiga pilihan alternatif yakni:
1) Pencegahan
Divisi public relations dalam suatu organisasi akan berupaya untuk
mencegah terjadinya suatu konflik sebelum terjadi dengan
mengarahkan publik, pihak manajemen organisasi atau perusahaan
bahkan perwakilan pemerintah kearah yang diinginkan.
2) Negosiasi
Cara ini dipakai apabila konflik telah terjadi. Maka fungsi public
relations adalah bernegosiasi dengan publik agar permasalahan
diselesaikan dengan cara rasional.
3) Kristalisasi
Pada tahap ini peran public relations yaitu memisahkan publik yang
tidak terlibat konflik.
Sedangkan landasan umum dalam proses penyusunan strategi public
relations adalah:
a. Mengidentifikasi permasalahan yang muncul
b. Identifikasi unit sasarannya
c. Mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit sebagai
sasarannya
29
d. Mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan pada unit sasaran
e. Pemilihan opsi atau unsur taktik public relations
f. Mengidentifikasi dan mengevaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan
atau peraturan yang diterapkan organisasi atau bahkan pemerintah
g. Menjabarkan strategi public relations dan taktik atau cara menerapkan
langkah-langkah program yang telah direncanakan dan dilaksanakan.
C. Citra dan Ruang Lingkupnya
1. Pengertian Citra
Citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi yang
hendak dicapai bagi dunia Humas atau Public Relations. Pengertian citra itu
sendiri abstrak dan tidak dapat diukur secara matematis tetapi wujudnya
bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk seperti penerimaan dan
tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik
(khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya22
.
Frank Jefkins mendefinisikan bahwa secara umum citra diartikan
sebagai kesan seseorang atau individu tentangsuatu yang muncul sebagai
hasil dari pengetahuan dan pengalamannya23
. Sedangkan menurut Soemirat
dan Ardianto mengatakan bahwa citra adalah cara bagaimana pihak lain
memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite atau suatu
aktivitas. Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang
memandangnya. Berbagai citra perusahaan datang dari pelanggan
perusahaan, pelanggan potensial, banker, staf perusahaan, pesaing,
22
Elvinaro Ardianto, Public Relations Suatu Pendekatan Praktis, (Bandung: Pustaka
Bani Quraisy, 2004), h. 118 23
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Realtion, h.
30
distributor, pemsok, asosiasi dagang dan gerakan pelanggan disektor
perdagangan yang mempunyai pandangan terhadap perusahaan.
Menunjukkan adanya citra secara langsung atau citra yang telah
dipengaruhi, citra yang mendapat berbagai pengaruh. Kalau seseorang
sudah bisa mendapat berbagai macam atau bentuk gambaran atau citra,
apalagi citra organisasi.
Citra yang baik dari suatu organisasi merupakan aset yang sangat
penting karena citra mempunyai suatu dampak persepsi publik dan operasi
organisasi dalam berbagai hal. Setiap perusahaan harus mempunyai citra di
masyarakat, dan citra itu sendiri dapat berperingkat baik, sedang, atau
buruk. Citra buruk melahirkan dampak yang negatif bagi operasi bisnis
perusahaan dan juga melemahkan kemampuan perusahaan untuk bersaing.
Citra perusahaan di mata publik dapat terlihat dari pendapat atau pola
pikir pada saat mempersepsikan realitas yang terjadi. Citra perusahaan
adalah adanya persepsi yang berkembang di benak publik terhadap realitas.
Realitas dalam public relations adalah apa yang tertulis di media.
Terbentuknya citra perusahaan karena adanya persepsi.
Citra organisasi bisa merupakan citra dari pimpinan, ada citra yang
menjadi keinginan, harapan dan sebagainya. Citra yang bisa mendapat
kepercayaan adalah citra dari kenyataan identitas organisasi24
.
2. Jenis-jenis Citra
Menurut Frank Jefkins, dalam bukunya Hubungan Masyarakat ada
beberapa jenis citra (image) yang dikenal di dunia public relations
diantaranya25
:
24
Sr. Maria Assumpta Rumanti, Dasar-Dasar Public Relations, h. 42 25
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, h. 77-79.
31
a. Citra Cermin (Mirror Image)
Citra cermin diyakini oleh perusahaan bersangkutan terutama para
pimpinannya yang selalu merasa dalam posisi baik tanpa mengacuhkan
kesan orang luar. Setelah diadakan studi tentang tanggapan, kesan dan
citra masyarakat ternyata terjadi perbedaan antara yang diharapkan
dengan kenyataan citra di lapangan, karena bisa terjadi citra sebaliknya
yakni citra negatif.
b. Citra Kini (Current Image)
Citra merupakan kesan baik yang diperoleh dari orang lain tentang
perusahaan atau hal lain yang berkaitan dengan produknya. Berdasarkan
pengalaman dan informasi kurang baik penerimannya, sehingga dalam
posisi tersebut pihak humas akan menghadapi resiko yang sifatnya
permusuhan, kecurigaan, prasangka buruk dan hingga muncul
kesalahpahaman yang menyebabkan citra kini yang ditanggapi secara
tidak adil atau bahkan kesan yang negatif diperolehnya.
c. Citra keinginan(Wish Image)
Citra keinginan ini adalah seperti apa yang ingin dan dicapai oleh
pihak manajemen terhadap lembaga atau perusahaan, atau produk yang
ditampilkan tersebut lebih dikenal, menyenangkan dan diterima dengan
kesan yang selalu positif, yang diberikan oleh publiknya atau masyarakat
umum26
.
d. Citra Perusahaan (Corporate Image)
Citra ini adalah yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai
tujuan utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif,
26
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, h. 77-79.
32
lebih dikenal, serta diterima oleh publiknya. Dalam hal ini public
relations berupaya atau bahkan ikut bertanggung jawab untuk
mempertahankan citra perusahaan.
e. Citra Majemuk (Multiple Image)
Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan, pihak public
relations menampilkan pengenalan terhadap identitas perusahaan, atribut,
logo, brands name, dll
f. Citra Penampilan (Performance Image)
Citra penampilan ini lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaimana
kinerja atau penampilan diri para professional pada perusahaan
bersangkutan. Mungkin masalah citra penampilan ini kurang
diperhatikan atau banyak disepelekan orang.
3. Membangun Citra Positif
Membicarakan citra sama halnya dengan pekerjaan bagaimana
manusia membangun image atau persepsi organisasi atau perusahaan
dibenak khalayak. Citra yaitu persepsi yang paling menonjol. Jika suatu
perusahaan memiliki citra baik dimata konsumen maka relatif lebih bisa
diterima konsumen dari pada perusahaan yang tidak memiliki citra.
Bukan saja hanya citra positif tetapi juga ada citra negatif, kedua
macam citra bersumber dari adanya citra-citra yang berlaku yang bersifat
positif atau negatif27
. Citra humas yang ideal adalah kesan yang benar, yakni
sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atau
kenyataan yang sesungguhnya. Suatu citra yang sesungguhnya bisa
27
M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan, h. 69.
33
dimunculkan kapan saja, caranya adalah dengan menjelaskan secara jujur
apa yang menjadi penyebabnya, baik itu informasi yang salah atau suatu
perilaku yang keliru.
Citra merupakan tujuan utama dan sekaligus reputasi dan prestasi
yang hendak dicapai bagi dunia public relations, citra tidak dapat diukur
secara metematis tetapi wujudnya bisa dirasakan dari penelitian baik dan
buruk seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif yang
khususnya datang dari publik atau masyarakat yang luas pada umumnya.
Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan
timbulnya rasa hormat, kesan baik dan menguntungkan terhadap suatu citra
lembaga atau organisasi atau produk barang dan jasa dan pelayanannya
yang diwakili oleh public relations. Biasanya landasan citra itu berakar dari
nilai-nilai kepercayaan yang konkretnya diberikan secara individual dan
merupakan pandangan atau persepsi.
Proses akumulasi dari kepercayaan yang telah diberikan oleh
individual atau masyarakat tersebut akan mengalami suatu proses cepat atau
lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih luas yang biasanya
dinamakan citra (image). Citra lembaga tidak bisa direkayasa. Citra positif
akan terbentuk jika performa lembaga benar-benar seperti apa yang
diberitakan oleh lembaga tersebut. Citra akan terbentuk dengan sendirinya
dari upaya yang kita tempuh sehingga komunikasi dan keterbukaan lembaga
merupakan salah satu kunci penting untuk mendapat citra yang positif.
34
BAB III
GAMBARAN UMUM EXCELLENT ISLAMIC SCHOOL
(EXISS)ABATA SRENGSENG JAKARTA BARAT
A. Sejarah Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta
Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta merupakan komitmen dari
para pendiri Yayasan ABACU yang peduli tentang pendidikan. Khususnya
kepada pendiri Yayasan ABACU yaitu Bapak H. Idham Cholid dan Ibu Hj.
Meriyana Yawati. Dengan komitmen itulah maka para pengurus Yayasan
ABACU kemudian melahirkan sekolah A Ba Ta.
Sekolah A Ba Ta berdiri sejak tahun 2002 bersamaan dengan
berdirinya Yayasan ABACU pada tanggal 1 Juni 2002. Diawali dengan
membuka kelas Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak (TK).
Setahun kemudian tepatnya tahun 2003 mulai membuka kelas Sekolah Dasar
dengan konsep Sekolah Islam Terpadu. Untuk di wilayah Jakarta Barat, A Ba
Ta merupakan SDIT yang pertama kali berdiri. Dengan memakai konsep Islam
Terpadu, maka sedikit menjawab kebutuhan orang tua akan pendidikan yang
berkualitas dengan memadukan antara kurikulum umum dan kurikulum yang
Islami. Sampai saat ini, murid Exiss A Ba Ta pada segala jenjang (KB, TK, dan
SD) mencapai 520 murid, dengan predikat Akreditasi A baik untuk jenjang TK
maupun SD1.
Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta sebagai bentuk satuan
pendidikan dasar memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun,
1http://abata.sch.id/diaksespadatanggal 2 September 2013 pukul 10.38
35
membentuk, membina dan mengarahkan anak didik menjadi manusia yang
seutuhnya. Manusia yang memiliki karakter dan kepribadian yang positif,
manusia yang mampu memahami diri sendiri dan orang lain, manusia yang
terampil hidupnya, manusia yang mandiri dan bertanggung jawab dan manusia
yang mau dan mampu berperan serta dan bekerja sama dengan orang lain.
Untuk itu Excellent Islamic School A Ba Ta mencoba menerapkan Sistem
Pendidikan Terpadu dengan penerapan program Full Day School.
Yang dimaksud program terpadu adalah program pemaduan antara
program pendidikan umum dan pendidikan agama, antara pengembangan
potensi intelektual (fikriyah), emosional (athifiah) dan fisik (jasadiyah) serta
antara sekolah, orang tua dan masyarakat sebagai pihak yang memiliki tugas
dan tanggung jawab terhadap dunia pendidikan.
Pemaduan program pendidikan umum dan agama dilakukan secara
Kuantitatif dan Kualitatif. Secara kuantitatif artinya porsi program pendidikan
umum dan program pendidikan agama diberikan secara seimbang. Sedang
secara kualitatif berarti pendidikan umum diperkaya dengan nilai-nilai agama
dan pendidikan agama diperkaya dengan muatan-muatan yang ada dalam
pendidikan umum. Nilai-nilai agama memberikan makna dan semangat (ruh)
terhadap program pendidikan umum.
Potensi dasar (fitrah) manusia yaitu potensi intelektual (fikriyah),
emosional (athifiah), dan fisik (jasadiyah) merupakan anugerah dari Allah
yang perlu ditumbuhkan, dikembangkan, dibina, dan diarahkan dengan baik,
benar dan seimbang. Program pendidikan terpadu diharapkan menjadi salah
36
satu sarana untuk menumbuhkan, mengembangkan, membina dan
mengarahkan potensi-potensi dasar yang dimiliki anak didik2.
Pendidikan merupakan tugas dan tanggung jawab orang tua, sekolah
dan masyarakat. Sekolah sebagai sebuah institusi adalah pelaksana langsung
proses pendidikan. Sedang orang tua dan masyarakat sebagai pihak pengguna
dan penikmat hasil pendidikan perlu diberdayakan. Pemberdayaan orang tua
dan masyarakat dalam proses pendidikan di titik beratkan pada peran serta
mereka dalam penyamaan perlakuan terhadap anak didik serta dalam jalannya
proses pendidikan. Mereka bisa menjadi fasilitator, evaluator, donatur bahkan
menjadi sumber belajar. Program pendidikan terpadu menjadi salah satu
wahana untuk mengoptimalkan tugas dan tanggung jawab orang tua, sekolah
dan masyarakat terhadap dunia pendidikan.
Melewati masa 10 tahun berdiri, semakin meguatkan peran dan posisi
Exiss ABaTa dalam ikut berkontribusi mencerdaskan bangsa. Tidak kalah
penting lagi adalah dalam rangka menyiapkan generasi-generasi Islam
yangsegala perilakunya senantiasa bercirikan Islam dan Al Qur’an sebagai
rujukan. Ketika kita meyakini bahwa Islam sebagai ideologi, maka seharusnya
keyakinan Islam sebagai solusi juga harus terpatri dalam dada kita.
Sesungguhnya ABaTa dibangun dengan semangat tersebut, dan akan tetap
terus dijaga sampai akhir hayat.
Dengan dukungan yang kuat dari segenap stakeholder, Insya Allah
Exiss A Ba Ta akan terus melakukan perubahan baik dari sisi pengembangan
sarana prasarana, SDM, kurikulum dan lain sebagainya. Semuanya dilakukan
2http://abata.sch.id/diaksestanggal 14 Januari 2014 pukul 17.15
37
adalah dalam rangka melahirkan generasi-generasi muslim yang sholeh dan
cerdas.
B. Gambaran Umum Humas Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta
Fungsi kehumasan di Exiss A Ba Ta merupakan instrument strategi
yang diperlukan untuk membangun komunikasi yang sejajar dengan
masyarakat, sekaligus kontruktif terkait dengan terbangunnya citra positif bagi
eksistensi Exiss A Ba Ta itu sendiri. Sehingga memungkinkan terwujudnya
kesepahaman pengertian serta dapat menumbuhkan kepercayaan melalui
terbangunnya reputasi Exiss A Ba Ta sebagai sekolah berbasis islam terpadu
pertama unggul yang berada di Jakarta Barat yang baik di mata masyarakat.
Humas secara tidak langsung melakukan kegiatan untuk menarik
minat para calon murid baru untuk mendaftar di Exiss A Ba Ta ini dan juga
memberikan ruang bagi orang tua murid yang sudah menyekolahkan anak-
anak mereka di sekolah ini mengetahui akan perkembangan anak-anak
mereka, tidak hanya dari nilai raport tetapi dengan melihat langsung kegiatan
yang sudah dikerjakan anak mereka melalui program-program humas. Humas
yang diketuai oleh bapak Irwan, S.Pd memiliki program yang direncanakan
agar memudahkan masyarakat tahu akan keberadaan Exiss A Ba Ta.
38
Struktur HUMAS Yayasan ABACU
39
Program kerja humas sendiri meliputi:
1. Humas melakukan perencanaan untuk melakukan promosi baik di media
cetak maupun elektronik. Di media cetak humas memasang spanduk, humas
juga mengadakan event kunjungan ke taman kanak-kanak (TK) untuk
promosi sekolah Exiss A Ba Ta, humas mencetak brosur untuk di bagikan
ke TK. Humas membuat website dan mailinglist perusahaan guna
memberikan informasi kepada calon siswa baru ataupun para orang tua yang
sudah menyekolahkan anak mereka di Exiss A Ba Ta ini.
2. Humas membuat program baru di Exiss A Ba Ta yaitu TalkFusion, program
ini dibuat agar orang tua murid dengan mudah mengetahui perkembangan
anak mereka dengan cara memvideokan parasiswanya dan mengirimkan
lewat email.
3. Humas membangun hubungan positif dengan pihak internal maupun
eksternal. Mengadakan evaluasi mingguan dan bulanan dengan pihak
yayasan dan para pengajar.
4. Humas berlaku sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak
langsung, melalui media cetak atau elektronik dan lisan atau tatap muka,
humas berperan sebagai back up management.
C. Visi dan Misi Exiss A Ba Ta
1. Visi
Terwujudnya pendidikan dasar Islam yang berkualitas yang
berorientasi pada IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) berbasis nilai-
nilai Qur’ani dalam prinsip-prinsip Tauhid
40
2. Misi
a. Mewujudkan sekolah Islam terpadu yang unggul berbasis nilai-nilai
Qur’ani.
b. Membentuk dan melahirkan anak didik yang mencintai dan menjunjung
tinggi Islam dan Al-Qur’an untuk masa depannya.
c. Mewujudkan anak didik yang Sholeh, Cerdas, Terampil dan Sehat
dengan memiliki sifat-sifat Cendikiawan-Muslim dan Muslim-
Cendikiawan.
d. Membentuk anak didik sebagai manusia seutuhnya yang memperhatikan
keseimbangan Fikriyah, Ruhiyah dan Jasadiyah.
D. Tujuan Pendidikan Exiss A Ba Ta
1. Tujuan Umum
a. Menumbuhkan, membentuk, mengembangkan dan mengarahkan anak
didik menjadi hamba Allah yang shaleh secara individual dan sosial.
b. Memberikan kemampuan dasar kepada anak didik berupa pengetahuan,
keterampilan dan sikap terpuji sesuai usia perkembangannya sebagai
bekal hidup dan kehidupannya.
2. Tujuan Khusus
a. Mendidik murid agar memiliki kemampuan dasar pengetahuan umum.
b. Mendidik murid agar memiliki kemampuan dasar Islam.
c. Mendidik murid agar memiliki kemampuan apresiasi terhadap nilai-nilai
ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
d. Mendidik murid agar memiliki kemampuan dasar keterampilan hidup,
kemampuan dasar seni dan pengenalan lingkungan sosial.
41
e. Mendidik murid agar memiliki kemampuan berinteraksi dengan
lingkungan secara positif, adaptatif, produktif, kreatif dan partisipasif.
f. Mendidik murid agar mampu berbahasa Arab dan Inggris lisan dan
tulisan sesuai jenjangnya.
E. Sistem Sekolah Exiss A Ba Ta
Exiss A Ba Ta dirancang dengan sistem terpadu yang memungkinkan
siswa mengembangkan potensi dasarnya secara terpadu, terus menerus dan
berkesinambungan. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar (mudarris),
tetapi juga sebagai pendidik (murobbi) dan pembimbing (mursyid) setia yang
memahami perkembangan siswa. Guru dituntut menjadi sumber keteladanan
yang nyata bagi siswa.
Lingkungan pendidikan dirancang sebagai masyarakat belajar
(learning society) sehingga siswa berinteraksi secara simbiosis mutualistik,
saling mengingatkan (tawâshau bi al-haqwa al-shabr), siap menjadi pelajar
dan sekaligus menjadi pengajar. Proses pendidikan yang senantiasa diwarnai
nuansa-nuansa relijius sehingga membentuk karakter keberagaman yang baik.
Hal ini tidak terlepas dari optimalisasi fungsi tempat ibadah sebagai media dan
sentra kegiatan siswa sedangkan orang tua di ikut sertakan secara aktif dalam
membantu penyelenggaraan pendidikan. Mereka berperan sebagai partner
dalam penyelenggaraan pendidikan3.
3http://abata.sch.id/diaksestanggal 14 Januari 2014 pukul 17.15
42
F. Program Unggulan Exiss A Ba Ta
Our Educational Concept :
1. Multiple Intelligent Approach
2. Quranic Intelligence
3. Active and Contextual Learning
4. Student-Centered
5. Billingual Education
6. Cinema Edutainment
G. Kurikulum Exiss A Ba Ta
Kurikulum Exiss A Ba Ta mengacu pada kurikulum Departemen
Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) Republik Indonesia dan diintegrasikan
dengan muatan-muatan pendidikan Islam. Kurikulum Exiss A Ba Ta meliputi:
kurikulum inti dan penunjang.
Kurikulum penunjang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi,
kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan keterampilan
hidup. Hal ini diberikan melalui pengalaman belajar lintas kurikulum yang
diselenggarakan di dalam dan luar kelas.
1. KurikulumInti
a. Pendidikan Agama Islam/PAI
b. Bahasa Indonesia
c. Matematika
d. Kewarganegaraan/PPKn
e. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
f. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
43
g. Pendidikan Jasmani
h. Seni Budaya dan Keterampilan (SKB)
i. Bahasa Arab
j. Bahasa Inggris
k. Tahsindan Tahfizh Al-Qur’an
l. Pandu Pelajar
2. Kegiatan Lintas Kurikulum
a. Ibadah Praktis
b. Pesantren Ramadhan
c. Musabaqoh/Lomba
d. Makan Bersana
e. Perkemahan (Student’s Camp)
f. Outbound
g. Pameran dan Pentas Karya Murid
h. Studi Banding/KaryaWisata
i. Penelitian Latihan
j. Koperasi Murid
k. Pelatihan Komputer
l. Bakti Sosial
m. Kepanduan/Kepramukaan
n. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
o. Kegiatan Pustaka
p. Peringatan Hari Besar Islam dan Nasional
44
H. Struktur Organisasi Exiss A Ba Ta
I. Sarana dan Prasarana Exiss A Ba Ta
1. Gedung sekolah sebanyak dua buah dengan masing-masing berlantai 3,
serta berstatus milik sendiri4.
2. Musholla.
3. Perpustakaan.
4. Lab Komputer.
5. Aula.
6. Pusat Sumber Belajar.
4HasilObservasilangsungpadatanggal 3 Oktoberdan 24 Oktober2013
45
7. Jaringan Internet.
8. Sarana Bermain.
9. Lapangan Olahraga.
10. Kantin.
11. Ruang UKS.
46
BAB IV
ANALISIS HASIL TEMUAN
A. Strategi Public Relations dalam membangun citra perusahaan pada
Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat.
Pada bab ini peneliti akan menganalisis strategi public relations dalam
membangun citra perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta.
Public relations merupakan fungsi manajemen suatu perusahaan atau
organisasi memberi masukan dan nasihat terhadap berbagai kebijakan yang
berhubungan dengan opini atau isu publik yang tengah berkembang. Public
relations mendukung pembinaan ataupun pemeliharaan antara organisasi
dengan publiknya, yang mana menyangkut aktivitas komunikasi keduanya,
dapat menerima dan kerja sama antara kedua belah pihak, public relations
menggunakan komunikasi untuk memberitahu, mempengaruhi dan mengubah
pengetahuan, sikap dan perilaku publik sasarannya. Sekolah Exiss A Ba Ta
menggunakan public relations agar dapat lebih fokus dalam melakukan
promosi sekolah yang bertujuan pada membentuk citra positif perusahaan di
mata masyarakat, menyangkut unsur-unsur citra baik, itikad baik, saling
pengertian, saling mempercayai, saling menghargai dan toleransi dengan
melakukan pemeliharaan antara organisasi dengan pihak eksternal..
Peneliti menggunakan citra perusahaan (Corporate Image) untuk
melihat apakah sekolah Exiss A Ba Ta dapat bersaing dengan sekolah-sekolah
lainnya. Citra ini berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya,
bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif, lebih dikenal, serta
47
diterima oleh publiknya. Dalam hal ini public relations berupaya atau bahkan
ikut bertanggung jawab untuk mempertahankan citra perusahaan.
Dengan demikian untuk mengetahui startegi public relations dalam
membangun citra perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta
peneliti melakukan beberapa wawancara dengan humas dari pihak sekolah
tersebut.
1. Strategi Humas membangun citra positif.
Bapak Irwan merupakan kepala humas sekolah Exiss A Ba Ta yang
telah cukup lama mengepalai proses humas di sekolah tersebut, Strategi
humas pihak Exiss A Ba Ta dilakukan dengan:
1) Website perusahaan.
Website sekolah Exiss A BaTa dengan alamat http://abata.sch.id/
merupakan strategi yang dilakukan humas sekolah Exiss A Ba Ta dalam
menunjang proses promosi dan juga sarana bagi humas dan calon orang tua
murid agar tetap bisa berkomunikasi mengenai sarana dan prasarana yang
ada di sekolah Exiss A Ba Ta juga semua jenis kegiatan yang dilakukan
oleh sekolah terdapat dengan jelas di dalam website, karena fungsi website
tersebut dinilai sangat penting maka dikelola langsung oleh humas dari
sekolah Exiss A Ba Ta1.
1 Wawancara pribadi dengan bapak Irwan, tanggal 24 Oktober 2013
48
Gambar 1 : Website A BA TA
Dapat dilihat pada gambar tersebut salah satu tampilan pada website
sekolah Exiss A Ba Ta, info-info yang dibutuhkan oleh para calon orang tua
murid dan juga orang tua murid yang telah menyekolahkan anak-anaknya di
Exiss A Ba Ta terdapat pada website sehingga memudahkan meraka untuk
mendapatkan informasi baik itu tentang sekolah maupun perkembangan
anak-anak mereka public relations harus bisa memberikan pemahaman
kepada pihak yang membutuhkan informasi yang ada di dalam website
tersebut. Website tersebut saat ini menjadi fokus utama dari public relations
di dalam mempromosikan sekolah Exiss A Ba Ta kepada masyarakat.
2) Mailing List
Strategi humas yang dilakukan di internet adalah memberikan
informasi dari sekolah kepada orang tua murid mengenai pola
perkembangan prestasi belajar anak mereka di sekolah Exiss A Ba Ta
49
melalui mailing list. Strategi yang dilakukan oleh humas juga tidak terlepas
dari visi dan misi sekolah itu sendiri.
“Iya, kita memilih pertama dari sisi konten kita sesuai ga dengan visi,
visi kita itu kan garis besarnya ada dua, pertama adalah dari sisi sains
dari sisi ipa dan teknologinya kemudian yang kedua dari sisi qurannya
insya allah sudah sesuai”.2
Pihak sekolah melakukan promosi dengan media website dan mailing
list yang merujuk pada visi dan misi dari perusahaan, dengan melihat pada
jumlah dana atau budget yang dibutuhkan dalam penggunaan dan juga
pelaksanaan harian dari program tersebut dinilai sangat efisien. Internet
merupakan media yang sangat terbuka bagi sekolah Exiss A Ba Ta dalam
meraih para calon orang tua murid yang ingin menyekolahkan anaknya,
namun pihak sekolah tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar dalam
pengelolaannya.
Visi misi perusahaan dan budget telah diperhitungkan dengan seksama
oleh pihak sekolah, agar hal tersebut dapat berjalan dengan baik maka
dibutuhkan SDM atau sumber daya manusia yang dapat melaksanakan tugas
tersebut, dan dapat dipastikan tidak terjadi miss komunikasi dan kesalahan
di dalam pengelolaannya. Humas secara khusus bertindak sebagai pengelola
utama website dan mailing list sekolah Exiss A Ba Ta.
3) Spanduk dan Brosur
Humas secara khusus juga mempromosikan sekolah Exiss A Ba Ta
melalui spanduk yang di pasang di beberapa titik yang dinilai oleh pihak
humas dapat dilihat dan dipahami oleh para calon orang tua murid.
2 Wawancara pribadi dengan bapak Irwan, tanggal 24 Oktober 2013
50
Sehingga promosi tersebut dinilai dapat mendatangkan keuntungan bagi
pihak sekolah. Walaupun promosi melalui media ini dinilai sudah
“ketinggalan zaman” tetapi promosi ini dinilai cukup efektif dalam
mendatangkan para calon orang tua murid.
Humas juga secara langsung membagikan brosur kepada para calon
orang tua murid, di lokasi yang telah ditentukan sebelumnya sehingga
pembagian brosur tersebut tidak tersia-siakan begitu saja. Brosur yang
dibagikan berisikan informasi yang dibutuhkan calon orang tua murid3.
4) Promosi ke Taman Kanak-Kanak (TK)
Berbagai upaya dilakukan oleh humas dan pihak sekolah dengan
memaksimalkan fungsi kerja masing-masing pegawai sekolah dan juga
memaksimalkan jaringan pegawai di dalam sekolah untuk membantu
kegiatan humas melakukan promosi-promosi ke Taman Kanak-Kanak,
promosi ini dilakukan dengan menyesuaikan jenis acara apa yang akan
dilakukan di TK tersebut sehingga promosi tersebut dapat membuahkan
hasil yang baik bagi sekolah Exiss A Ba Ta4.
Berbagai upaya dilakukan oleh Exiss A Ba Ta untuk dapat membantu
para orang tua murid menyelesaikan masalah yang sering dikeluhkan pada
pihak sekolah, baik itu secara langsung maupun melalui media online. Bila
dilihat dari website yang disediakan oleh pihak Exiss A Ba Ta banyak
informasi yang disediakan untuk menjawab pertanyaan oleh khususnya
orang tua murid dan masyarakat pada umumnya.
3 Wawancara pribadi dengan bapak Irwan, tanggal 24 Oktober 2013
4 Wawancara pribadi dengan bapak Irwan, tanggal 24 Oktober 2013
51
5) Mulut ke mulut
Hal tersebut dibuktikan dengan banyak pegawai yang berperan secara
aktif membantu tugas humas dalam mempromosikan sekolah Exiss A Ba Ta
pada masyarakat. Pihak sekolah Exiss A Ba Ta juga secara tidak langsung
mendapatkan bantuan promosi sekolah dari pihak orang tua murid itu
sendiri, karena para orang tua murid yang telah menyekolahkan anak-anak
nya di sekolah Exiss A Ba Ta merasa puas atas hasil yang telah dicapai oleh
anak-anak mereka.
“Orang tua akan bisa melihat, ketika orang tua bisa melihat ada
kepercayaan yang tumbuh terhadap siapa ya terhadap sekolah ini,
karena di lihat secara langsung “oh anak saya sudah bisa ini”. itulah
yang diterapkan kemudian juga ada perubahan prilaku-prilaku anak-
anak dari sisi kemandirian itulah yang kita ubah ya kan kita ubah
dalam waktu satu tahun anak itu dari sisi kemandiriannya sudah
terbangun sudah terbentuk otomatis orang tua akan apa akan
memberikan penilaian positif, ketika orang tua menilai positif
otomatis dia akan berbicara positif kepada rekan-rekannya terkait
dengan sekolah anaknya “sudah kamu ke abata aja, tuh buktinya anak
saya nih satu tahun ya yang pertama sudah hafal quran satu juz”
seperti itu”.5
Hal tersebut cukup berhasil dilaksanakan oleh pihak sekolah Exiss A
Ba Ta, dapat kita lihat dari pernyataan orang tua murid berikut yang
mengatakan bahwa ia mengetahui sekolah ini dari salah satu orang tua
murid yang telah menyekolahkan anaknya di sekolah Exiss A Ba Ta, dan
kebetulan adalah adiknya sendiri.
“Dari adik saya, kan adik saya anaknya lebih duluan sekolah disini,
saya tinggal serumah sama adik saya jadi sering cerita tentang A Ba
Ta ya okelah sekolah islamnya”.6
5Wawancara pribadi dengan bapak Irwan, tanggal 24 Oktober 2013
6Wawancara pribadi dengan Ibu Arbi, tanggal 24 Oktober 2013
52
6) Talk Fusion
Salah satu program yang saat ini sedang dikembangkan adalah
program Talk Fusion, di mana dengan adanya program tersebut dapat
membantu orang tua mengetahui perkembangan anak-anaknya, tidak hanya
dengan tulisan tetapi orang tua murid dapat melihat dengan media video
tentang perkembangan anak-anaknya. Dengan adanya bukti nyata tentang
perkembangan positif yang telah dialami oleh anaknya maka kepercayaan
orang tua murid terhadap nama sekolah akan semakin bertambah dan secara
tidak langsung menambah tingkat loyalitas orang tua murid terhadap
sekolah Exiss A Ba Ta.
“kita ada yang namanya program talk fusion jadi misalkan ada
perkembangan terkait dengan anak didik maka kita akan kirimkan
secara langsung biar orang tua bisa langsung melihat, yang baru kita
lakukan adalah terkait perkembangan hafal qur’an, misalnya sudah
hafal satu surat, hafal satu surat itu kita videokan kita rekam kemudian
secara langsung kita kirim lewat talk fusion lewat e-mail itu sendiri.
Kita bangun juga bukan hanya dari whatsapp atau dari bbm gitu tapi
juga dari talk fusion itu kan gitu, bukan hanya tulisan tapi lewat video,
nah ini yang membuat mereka percaya kepada A Ba Ta jadi cepat”.7
Program ini diharapkan dapat menjadi salah satu program yang dapat
diandalkan oleh orang tua murid sebagai sebuah nilai tambah yang dimiliki
oleh sekolah Exiss A Ba Ta dibandingkan dengan sekolah lain. Program ini
juga terus dikembangkan pihak sekolah dengan harapan fitur yang ada di
program ini dapat bertambah dan semakin memudahkan para orang tua
murid.
7Wawancara pribadi dengan bapak Irwan, tanggal 24 Oktober 2013
53
7) Bakti Sosial
Strategi kegiatan bakti sosial ini merupakan program humas dan
diadakan oleh pihak sekolah untuk membantu warga sekitar lingkungan
sekolah yang dirasa pantas untuk dibantu karena mereka warga yang kurang
mampu. Kegiatan tersebut selain memberikan manfaat bagi masyarakat
sekitar juga dapat menjadikan citra positif bagi sekolah di mata masyarakat.
Sekolah dapat memperoleh manfaat dari nama baik yang masyarakat
berikan untuk sekolah Exiss A Ba Ta.
Dengan promosi-promosi yang telah dilakukan diharapkan para orang
tua murid dan calon orang tua murid dapat mempercayakan pendidikan
anak-anaknya pada sekolah Exiss A Ba Ta.
2. Kendala public relations Exiss A Ba Ta dalam membangun citra
perusahaan.
Salah satu kendala yang dihadapi oleh pihak sekolah Exiss A Ba Ta
adalah:
1) Sistem informasi sekolah
Banyak orangtua murid yang belum mengerti mengenai sistem baru
yang diterapkan oleh sekolah Exiss A Ba Ta sehingga membutuhkan waktu
yang tidak sebentar.
“Kendalanya apa ya mungkin ya kalau kendala yang dilapangan
adalah kita lebih suka mengatasi hal-hal yang komplen-komplen orang
tua terkait dengan sistem yang baru karena ketidaktahuan
ketidakmengertian dia gitu, jadi kita lebih banyak menghadapi
masalah seperti itu, komplen orang tua karena ketidaktahuan mereka
setelah mereka kita jelaskan baru mengerti, contohnya seperti model
tematik seperti ini kan anak-anak sering keluar anak kelas 1 saja sudah
harus kemping, setahun dua kali ini kan harus ada, sering kita adakan
pertemuan dengan orang tua kita berikan pemahaman ya terkait
dengan model belajar yang baru kan ga boleh ditungguin bahkan
54
orang tua ga boleh datang kecuali ada kasus tertentu misalnya anak
sakit, jadi betul-betul di lepas tempatnya juga jauh dari abata nah ini
kan butuh penjelasan jadi perubahan konten ini mengakibatkan kita
harus lebih sering komunikasi dengan orang tua”.8
Sistem informasi yang ada di sekolah Exiss A Ba Ta harus diperbaiki
agar informasi yang dibutuhkan oleh orang tua murid dapat lebih cepat
diterima, sistem informasi yang dimaksud yaitu pemahaman orang tua
murid di dalam mengetahui perkembangan anak-anak mereka setelah
bersekolah di Exiss A Ba Ta. Apakah ada perkembangan yang positif
maupun negatif.
Perkembangan anak yang mendapatkan respon positif tentu saja tidak
menjadi masalah bagi orang tua murid yang menganggap hal tersebut tetap
dapat dilanjutkan, maupun dikembangkan. Hal yang menjadi penekanan
yaitu perkembangan anak yg mengarah ataupun menjadikan anak tersebut
cenderung bersifat negatif.
Pihak sekolah Exiss A Ba Ta disini secara khusus harus membantu
tumbuh kembang anak ke arah yang lebih baik, sehingga perilaku negatif
yang dikeluarkan oleh anak dapat diminimalisir dan secara bertahap
dihilangkan. Dengan berhasilnya sekolah Exiss A Ba Ta dalam menjadikan
anak muridnya ke arah yang lebih baik maka secara langsung para calon
orang tua murid yang akan menyekolahkan anaknya di sekolah Exiss A Ba
Ta menjadi lebih yakin bahwa dengan menyekolahkan anaknya di Exiss A
Ba Ta maka anaknya dapat menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya.
Public relations berperan penting disini untuk memberikan pemahaman
8Wawancara pribadi dengan bapak Irwan, tanggal 24 Oktober 2013
55
mengenai sistem informasi yang digunakan sekolah Exiss A Ba Ta kepada
para orang tua murid.
2) Fasilitas Sekolah
Selain hal tersebut hal lain yang dihadapi oleh sekolah Exiss A Ba Ta
yaitu fasilitas sekolah yang dimiliki oleh sekolah Exiss A Ba Ta untuk
menunjang proses pembelajaran seperti ruangan kelas yang dirasa oleh
beberapa orang tua murid masih kurang memadai dengan jumlah murid
yang ingin bersekolah di sekolah Exiss A Ba Ta.
Dan juga beberapa fasilitas penunjang proses pembelajaran juga masih
dirasakan ada yang kurang contohnya seperti Laboratorium Komputer,
laboratorium komputer yang dimiliki oleh sekolah Exiss A Ba Ta beberapa
diantaranya masih menggunakan monitor berlayar CRT sehingga
menimbulkan radiasi yang cukup besar bagi penggunanya. Tetapi hal
tersebut diminimalisir oleh pihak sekolah dengan memberikan filter di
depan layar monitor sehingga radiasi yang ditimbulkan dapat diredam,dan
juga sudah ada beberapa monitor yang sudah diganti dengan menggunakan
monitor berjenis LCD. Ruangan perpustakaan yang dimiliki oleh sekolah
Exiss A Ba Ta juga dirasakan masih memiliki beberapa kekurangan, seperti
koleksi buku yang kurang lengkap.
B. Hasil Public Relations dalam membangun citra perusahaan pada Excellent
Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat.
Dengan cukup banyak orang tua murid yang menaruh kepercayaan di
sekolah Exiss A Ba Ta maka keberadaan sekolah itu sendiri juga sudah
diketahui oleh masyarakat, sehingga upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah
56
Exiss A Ba Ta sebagai sekolah islam terpadu dalam meraih citra positif di mata
masyarakat sudah cukup berhasil.
“Ya kalau untuk sekolah sekelas A Ba Ta dengan lebel islam terpadu
salah satu termasuk yang pertama di Jakarta Barat dari tahun 2002,
insya allah banyak yang sudah tahu bahkan bukan hanya di
lingkungan A Ba Ta saja dijakarta saja, diluar daerah juga kalau ada
yang mau pindah di A Ba Ta dari Kalimantan misalnya mau pindah
biasanya refeerensinya A Ba Ta, diluar daerah juga mereka tahu dari
mulut ke mulut”.9
Hal Tersebut juga sesuai dengan perkataan dari orang tua murid yang
menyetujui bahwa memang sudah banyak masyarakat yang mengetahui
keberadaan Exiss A Ba Ta sehingga proses dari strategi promosi yang telah
ditetapkan oleh Exiss A Ba Ta dapat dikatakan cukup berhasil, terbukti dengan
banyaknya masyarakat yang mendaftar ke sekolah Exiss A Ba Ta melebihi
kapasitas kelas yang disediakan oleh pihak sekolah, karena nama baik sekolah
yang telah ada di masyarakat tentang bagaimana siswa-siswi yang telah
bersekolah di sekolah Exiss A Ba Ta. Hal tersebut juga dikatakan oleh salah
satu orang tua murid
“Menurut saya iya, karena kalau engga kan mereka mendaftar kesini
selalu lebih dari pada kapasitas kelasnya ya, mungkin karena nama
baiknya juga ya terdengar mungkin dari siswa-siswi yang sekolah
disini bagaimana sehingga mereka tertarik mendaftarkan anaknya
disini, dari jumlah yang mendaftar sama yang diterima itu engga
semuanya keterima karena ruangannya itu udah full kan misalnya satu
kelas 30 anak kan jadi kurang efektif ”.10
Dari semua murid yang didaftarkan di sekolah Exiss A Ba Ta tidak
semuanya dapat diterima di sini, kuota yang telat ditetapkan bagi murid baru
yang ingin bersekolah di sekolah ini selalu melebihi kapasitas, pihak sekolah
9Wawancara pribadi dengan bapak Irwan, tanggal 24 Oktober 2013
10Wawancara pribadi dengan Ibu Arbi, tanggal 24 Oktober 2013
57
juga melakukan beberapa tes awal bagi calon murid yang ingin bersekolah di
sekolah Exiss A Ba Ta.
Calon murid dikenakan beberapa kriteria, cara tersebut digunakan
agar standar mutu yang ada tidak terganggu.
1. Tes Kematangan Belajar
Yang pertama adalah kematangan belajar, kematangan belajar ini
sangat dibutuhkan bagi murid yang ingin memasuki dunia belajar. Kematangan
tersebut diukur dengan dilakukan beberapa psikotes untuk melihat seberapa
jauh calon murid tersebut dapat menangkap pelajaran yang akan diberikan.
2. Outbound
Yang kedua yaitu diadakannya kegiatan outbound, kegiatan tersebut
bertujuan untuk mengobservasi bahwa calon murid yang akan bersekolah tidak
membahayakan orang lain , ada anak yang emosinya sangat tidak stabil ya itu
ketika dia marah dia akan mengganggu yang lain. di outbound itu akan
kelihatan akan bisa diamati oleh para observer bahaya atau tidaknya anak ini
kalau bersekolah di Exiss A Ba Ta hal itu pula yang akan menjadi catatan
diterima atau tidaknya anak tersebut di sekolah Exiss A Ba Ta.
3. Tes Kematangan Sekolah
Tes terakhir yang akan dilakukan bagi calon murid adalah tes
kematangan sekolah, tes ini hampir menyerupai tes kematangan belajar tetapi
perbedaannya terletak pada kegiatan yg akan dilakukan oleh sekolah apakah
dapat dilaksanakan oleh calon murid tersebut. Selanjutnya tentunya dari sisi
orang tua harus menyetujui beberapa poin kesepakatan yang telah ditetapkan
oleh pihak sekolah.
58
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber maka dapat
di hasilkan beberapa kesimpulan mengenai Strategi Public Relations dalam
Membangun Citra Perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta
Srengseng Jakarta Barat, sebagai berikut:
1. Strategi Public Relations menggunakan media elektronik berupa website
perusahaan sekolah Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta. Dinilai
cukup berhasil, hal ini dilihat dari banyaknya calon orang tua murid yang
mengetahui keberadaan dan hal-hal positif yang dimiliki oleh sekolah dari
media tersebut.
2. Strategi Public Relations yang kedua yaitu menggunakan Mailing List
kepada pihak internal perusahaan, strategi ini dapat dikatakan berhasil
karena para orang tua dapat mengetahui akan perkembangan anak-anak
mereka sehingga secara tidak langsung program ini dinilai positif oleh para
orang tua murid.
3. Spanduk dan Brosure merupakan salah satu cara media yang digunakan
oleh pihak sekolah Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta untuk
memperkenalkan nama mereka di masyarakat walaupun cara ini termasuk
cara yang sudah banyak dilakukan tetapi cara tersebut cukup berhasil dalam
mendatangkan calon orang tua murid.
59
4. Talk Fusion yang ada di sekolah Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta
merupakan sebuah program yang dikembangkan oleh pihak Public
Relations sekolah ini dan menjadi sebuah nilai “plus” yang tidak dimiliki
oleh sekolah-sekolah setingkat lainnya. Sehingga program tersebut
menjadikan nama dan juga kualitas pendidikan sekolah ini menjadi
semakin baik.
B. Saran
Terdapat beberapa saran yang diusulkan dari kesimpulan yang diberikan, yaitu:
1. Jika sekolah ingin meningkatkan promosi sekolah Exiss A Ba Ta maka
humas dapat mempertimbangkan untuk lebih memaksimalkan dalam
memberikan hal-hal yang inovatif di masa depan dalam mengembangkan
sistem pendidikan.
2. Keterlibatan konsumen dalam hal ini yaitu para orang tua murid merupakan
hal yang penting bagi humas dalam meningkatkan promosi sekolah Exiss A
Ba Ta secara tidak langsung, oleh karena itu humas dapat memberikan hal-
hal positif mengenai sekolah itu sendiri kepada orang tua murid.
3. Dan juga fasilitas yang dimiliki oleh sekolah Exiss A Ba Ta dapat lebih
ditingkatkan atau di tambah di masa depan.
60
DAFTAR PUSTAKA
Alkautsar, Johan. Strategi Public Relations PT. Anugrah Bersama Sejahtera
dalam Menjalin Loyalitas Customer, Jakarta: 2011.
Anggoro, M. Linggar. Teoridan Profesi Kehumasan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara,2002.
Ardianto, Elvinaro. Public Relations Suatu Pendekatan Praktis. Bandung: Pustaka
Bani Quraisy, 2004.
Balai Pustaka. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
Butterick, Keith. Public Relations Teori dan Praktek. Jakarta: PT. RajaGrafindo,
2012.
Effendi, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 1999.
_____________________. Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis.
Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2002
Gregory, Anne. Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations.
Jakarta: Erlangga, 2004
Iqbal, Muhamad. Strategi Public Relations Polri dalam Membangun Citra
Pelayanan pada Masyarakat (Studi pada Kepolisian Resort Metro
Jakarta Barat), Jakarta: 2011.
Jefkins, Frank. Public Relations. Jakarta: Penerbitan Erlangga, 2003.
Kennedy, John E. & R. Dermawan Soemanagara. Marketing Communication.
Jakarta: PT. Buana Ilmu Populer, 2009.
Kusumastuti, Frida. Dasar-Dasar Humas. Bogor: PT. Ghalia Indonesia, 2004
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2000.
Mulyana, Dedy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Rosdakarya, 2002.
Oliver, Sandra. Strategi Public Relations. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007.
Pohan, Rusdi. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Lanarka, 2007.
Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi, 2005.
61
Rumanti, Sr. Maria Assumpta. Dasar-Dasar Public Relations. Jakarta: PT.
Grasindo, 2002
Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2008.
_____________. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta:
Rajawali Pers, 2008
_____________. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta:
PT. Rajagrafindo Persada, 2005.
Setiabudi, Ditya Arif. Strategi Public Relations Bank BNI Syariah dalam Meraih
Citra Positif di Media Online, Jakarta: 2012.
Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2010.
Yulianita, Neni. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Pusat Penerbitan
Universitas, 2007
Internet
www.abata.sch.id
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/Fax : (021) 7432728 / 74703580
Jl. lr. H. JuandaNo. 95 Ciputat 15412 Indonesia Website: ww.fdkuiniakarta.ac.id, E-mail : dakw'[email protected]
NomorLampiranHal
: un.01/F5'rr.ss.s1+ilytzort Iakarta, { September 2013
Izin Penelitian (Skripsi)
Kepada Yth,Exellence Islamic'School AbataSrengsengdi
Tempat
As s al amu' al aikum Wr. Wb.
Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJakarta menerangkan bahwa :
NamaNomor Po-kokTempat/Tanggal LahirSemesterJurusan/I(onsentrasiAlamatTelp.
Wahyu R.idha1 0905 1 000083Jakarta,l3 Juni 1991IX (Sembilan)Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)Jl. Zakaria RT 005/03 No. 6 Jakarta Barat08571 1418135
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta yang akan melaksanakan penelitian/mencari data dalam rangkapenulisan skripsi berjudul Strategi Public Relations dalam Membangun CitraPerusahaan pada Exellence Islamic School Abata Srengseng Jakarta Barat.
Untuk melengkapi bahan penulisan tersebut, dimohon kiranya Bapakmenerima/mengizinkan yang bersangkutan untuk wawancanlobservasimemperoleh data yang terkait dengan penelitian dimaksud.
Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih.
Ws s al amu' al ai kum Wn Wb.
a.n. DekanKaba Tata Usaha
Dra. Mahm ah Tasyrifatun
dapatserta
Tembusan :
1. Wakil Dekan Bidang Akademik2. Ka/Sekprodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
NrP. 1960060 198703 2001p
I(EMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGEITI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH IAI(ARTA
FAI(ULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNII(ASITelepon/Fax : (02\ 7a32728 / 74703580
Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputatl541'?lndonesia Website: ww.fclkuinjakarta.ac.id, E-mail: clakwah(<nfdk.uinjakarta ac.id
Nomor: Un.o1ff5/KM.01 3l9;b98 tzotlLamp :1(satu)bundelHal : Bimbingan Skripsi
NamaNIMJumsan/SemesterJudul Skripsi
Tembusan:1. Dekan2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islarn (KPI)
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Jakarta, t2.April 20tl
i
i
Kepada Yth.Drs. Wahidin Saputra, MA.Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Flidayatullah Jakarta
As s alamu' alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skripsi yang diajukan oleh mahasisrva
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Kornunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai
berikut,
Wahyu Ridha1 0905 i 000083Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPl) / VIIIStrategi l(omunikasi Publik Relations Excellent IslanricSchool (EXISS) A Ba Ta Srengseng Jakarla Barat dalam
Meraih Citra Positif.
Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalam
penyusunan dan penyelesaian skripsinya pada waktu yang tidak terlalu lama'
Demikian, atas perhatian dan kesediaarurya kami sampaikan terima kasih.
Was s alamu' alaikum Wr. llrb.
u Dckan Bidang Akademik
Drs. ahidin Snputra, MAt^ Ntp. 9700903 199603 1 0011
an,
SI]RAT KETERANGAhINo. 016/SMDIT A tsA TNI/20L4
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
Jabatan
Dengan ini menerangkan bahwa :
Nama
NIM
Tempat/Tgl Lahir
Alamat
Adalah benar telah melakukan observasi di SDIT A Ba Ta Srengseng Kembangan Jakarta
Barat. surat keterangan ini dibuat turtuk untuk keperluan persyaratan Skripsi.
Demikianlah surat keterangan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan untgk
dipergunakan sebagairnana mestinya.
!@-
F ,i'i' =Fh&V,"4\\rz
YAYASAN ABACU
,r,..'.;..r il.',i-'ii,rir. ri," *.,i,,':,*.:,,,.,., .,.,
,+i'.rir Fundr Anrk Cuiu Cikei 'unrm;r
1YAYASAN ABACU)
Akle Notaris : lda Fidiyantri, SH, No. 01/Juni/2002
J1 Srengseng Raya No 45 Ielp 62-21,5865952/5865975 Fax 62.2i-5841074
:kwan, S.Pd
: Manajer Pendidikan
: Wahyu Ridha
: 109051000083
: Iakarta,13 Jruri 1991
: Jl. ZakaiaRt.006/03 No. 6,'sukabumi Utara,
Kebon Jeruk - Jakarta Barat.
Jpkarta, 28 J anuari 20 I 4
gffiqe",er Pendidikan
Hasil Wawancara
Responden : Irwan, S.Pd
Hari, tanggal : kamis, 24 oktober 2013
Pewawancara : Wahyu Ridha
1. Bagaimana strategi humas dalam membangun citra positif di excellent
Islamic school Abata?
Jadi kalau strateginya kita secara umum misalkan mau memasarkan barang
maka produknya yang pertama kita terapkan produknya itu isinya seperti
apa sih kontennya, kemudian yang kedua setelah kontennya itu sudah
memadai dan menarik gitu kan enak rasanya, kan perlu dilihat kemasannya
nah kemasannya seperti apa, sehingga orang akan tertarik untuk merasakan,
itu filosofinya seperti itu, nah kaitan secara aktual di abata maka yang
pertama kali kita lihat itu yang kita adakan perubahan itu disisi kontennya,
disisi konten kurikulum maka kita adakan perubahan secara mendasar,
secara mendasar kurikulum yang juga kita rasakan secara bertahap,
perubahan konten kurikulum itu nanti akan dirasakan secara langsung oleh
customer kita yaitu orang tua murid dengan apa nah kita juga akan
menghidupkan website, website abata, mailing list ke guru, seluruh orang
tua murid terkait dengan perkembangan prestasi belajar anak itu, bisa di e-
mail bahkan kita ada yang namanya program talk fusion jadi misalkan ada
perkembangan terkait dengan anak didik maka kita akan kirimkan secara
langsung biar orang tua bisa langsung melihat, yang baru kita lakukan
adalah terkait perkembangan hafal qur’an, misalnya sudah hafal satu surat,
hafal satu surat itu kita videokan kita rekam kemudian secara langsung kita
kirim lewat talk fusion lewat e-mail itu sendiri. Orang tua akan bisa melihat,
ketika orang tua bisa melihat ada kepercayaan yang tumbuh terhadap siapa
ya terhadap sekolah ini, karena di lihat secara langsung “oh anak saya sudah
bisa ini”. itulah yang diterapkan kemudian juga ada perubahan prilaku-
prilaku anak-anak dari sisi kemandirian itulah yang kita ubah ya kan kita
ubah dalam waktu satu tahun anak itu dari sisi kemandiriannya sudah
terbangun sudah terbentuk otomatis orang tua akan apa akan memberikan
penilaian positif, ketika orang tua menilai positif otomatis dia akan
berbicara positif kepada rekan-rekannya terkait dengan sekolah anaknya
“sudah kamu ke abata aja, tuh buktinya anak saya nih satu tahun ya yang
pertama sudah hafal quran satu juz”, kemudian karakternya adalah seperti
ini sudah terbentuk mandiri jadi itu yang kita lakukan jadi kontennya kita
perbaiki kemudian gurunya kita upgrading kita adakan peningkatan-
peningkatan kualitas gurunya kemudian dari sisi komunikasi lewat orang tua
kita bangun juga bukan hanya dari whatsapp atau dari bbm gitu tapi juga
dari talkfusion itu kan gitu, bukan hanya tulisan tapi lewat video, nah ini
yang membuat mereka percaya kepada abata jadi cepat. Kalau tahun lalu
mungkin kita harus nyebar spanduk harus promosi ke tk-tk nah dengan cara
seperti itu kita engga melakukan apa-apa kenapa karna yang sudah kita
lakukan sudah sangat mendasar gitu, beda dengan tahun-tahun sebelumnya
kita mengadakan promosi event-event diluar tapi kita tidak memperbaiki
produknya nah sekarang kita perbaiki produknya ya kita memperbaiki
konten kurikulumnya ya karakter anak-anaknya, kalau sudah di rasakan
dinikmati oleh customer ya apa stakeholder orang tua otomatis dia akan
puas gitu kan, kemudian kalau dia puas apa pun terkait dengan pendidikan
dia akan lakukan dia akan dukung, sekarang ini kan kelas 1 dan 2 sedang
tema tim sars diluar ini satu hal yang berbeda dengan sekolah yang lain ya
anak kelas 1 sudah pelatihan tim sars ada stimulasi gempa stimulasi
kecelakaan ada stimulasi di sungai banjir, nah hal-hal seperti ini membuat
orang-orang akan penasaran itu lah salah satu strategi yang kita lakukan.
2. Apakah strategi ini sudah sejalan dengan visi dan misi sekolah?
Iya, kita memilih pertama dari sisi konten kita sesuai ga dengan visi, visi
kita itu kan garis besarnya ada dua, pertama adalah dari sisi sains dari sisi
ipa dan teknologinya kemudian yang kedua dari sisi qurannya insya allah
sudah sesuai.
3. Menurut bapak seberapa besar pengaruh humas dalam membangun citra
positif Exiss abata?
Kalau humas sekarang ini memang antara ada dan tiada di abata karena
pengaruhnya sangat besar ya ada strukturnya jadi untuk sekarang ini boleh
dikatakan humasnya itu kita semua yang ada disini sebagai pelayan mutu
pendidikan, dari secara tidak langsung ketika kita memberikan pelayanan
yang baik maka akan memberikan informasi yang baik kepada orang lain
struktur humasnya masih terbentuk.
4. Apa setiap tahun ada peningkatan siswa baru yang mendaftar di Exiss
Abata ini?
Ya ada, kan kita batasi sebenernya walapun dari sisi penerimaan kita batasi
tapi kan bisa dilihat dari yang mendaftar ya insya allah ada peningkatan.
5. Kriteria seperti apa yang menjadi tolak ukur penerimaan siswa di Exiss
Abata ini?
Kalau kita yang pertama adalah kematangan belajar kemudian yang kedua
tidak membahayakan orang lain itu, ada anak yang emosinya sangat tidak
stabil ya itu ketika dia marah dia akan mengganggu yang lain ya
mendorong, biasanya kita lakukan observasi itu kita adakan outbound calon
siswa baru, ada tes kematangan sekolah kemudian ada outbound nah di
outbound itu akan kelihatan akan bisa diamati oleh observernya ini bahaya
ga anak ini kalau dia suka dorong suka mukul itu kan bahaya nah ini
menjadi catatan diterima atau tidak. Selanjutnya tentunya dari sisi orang
tuanya dia harus menyetujui kesepakatan ada beberapa poin yang kita
ajukan.
6. Media apa yang paling dominan dan efektif dalam mempublikasikan
Exiss Abata?
Sejauh ini ada website kalau misalkan bisa di search anda ketik abata itu
akan muncul, di website semua kegiatan ada disitu.
7. Apakah banyak masyarakat atau sekolah lain yang mengetahui adanya
Exiss Abata?
Ya kalau untuk sekolah sekelas abata dengan lebel islam terpadu salah satu
termasuk yang pertama di Jakarta barat dari tahun 2002, insya allah banyak
yang sudah tahu bahkan bukan hanya di lingkungan abata saja dijakarta
saja, diluar daerah juga kalau ada yang mau pindah di abata dari Kalimantan
misalnya mau pindah biasanya refeerensinya abata, diluar daerah juga
mereka tahu dari mulut ke mulut.
8. Apa sarana dan prasarana untuk menjalani divisi kehumasan ini sudah
memadai?
Ya insya allah semua sudah terpenuhi.
9. Kendala apa yang dihadapi dalam menjalankan strategi humas?
Kendalanya apa ya mungkin ya kalau kendala yang dilapangan adalah kita
lebih suka mengatasi hal-hal yang komplen-komplen orang tua terkait
dengan sistem yang baru karena ketidaktahuan ketidakmengertian dia gitu,
jadi kita lebih banyak menghadapi masalah seperti itu, komplen orang tua
karena ketidaktahuan mereka setelah mereka kita jelaskan baru mengerti,
contohnya seperti model tematik seperti ini kan anak-anak sering keluar
anak kelas 1 saja sudah harus kemping, setahun dua kali ini kan harus ada,
sering kita adakan pertemuan dengan orang tua kita berikan pemahaman ya
terkait dengan model belajar yang baru kan ga boleh ditungguin bahkan
orang tua ga boleh datang kecuali ada kasus tertentu misalnya anak sakit,
jadi betul-betul di lepas tempatnya juga jauh dari abata nah ini kan butuh
penjelasan jadi perubahan konten ini mengakibatkan kita harus lebih sering
komunikasi dengan orang tua.
Jakarta, 24 Oktober 2013
Responden
Irwan, S. Pd
Hasil Wawancara
Responden : Nurhaida Saragih, S.Psi
Hari, tanggal : kamis, 3 Oktober 2013
Pewawancara : Wahyu Ridha
1. Bagaimana menurut ibu tentang sekolah Exiss A Ba Ta ini?
Sekolah Exiss A Ba Ta ini kan ada yang program regular dan program yang
tematik, kelas 1 dan 2 itu program tematik kelas 3 sampai 6 itu regular.
Kalau saya melihatnya yang program regular sudah bagus tetapi ini
sekarang 2 tahun belakangan ada program tematik itu lebih bagus lagi
program ini menurut saya lebih bagus karena ini lebih bisa mengembangkan
kemampuan anak itu lebih optimal artinya kalau program regular saya
melihatnya anak-anak belajar kurang, mungkin tidak seluruh aspek
kecerdasan mereka bisa teraktualisasikan tetapi kalau di program tematik ini
seluruh kecerdasan siswa yang beragam bisa kita tampilkan, kita mau
menggali kecerdasan siswa itu dengan kecerdasan masing-masing dengan
program yang aktif learning mungkin di bingkai dengan tematik jadi ada
kesatuan tema dari mulai hari senin sampai jumat sehingga anak-anak itu
ada keterhubungan dari hari senin sampai jumat. Kalau pembelajaran
tematik itu kita belajar tematik muai dari hari senin sampai jumat misalnya
tema pekan ini tentang membuat kincir angin jadi hari senin kita ada
intrudaction apa itu kincir angin cara kerjanya seperti apa nah kita mau
membuat kincir angin juga nih tapi kincir anginnya yang bisa dibuat oleh
anak-anak hari ke dua kita planning membuat perencanaan yang tepat
misalkan bahannya apa, urutan kegiatannya seperti apa nah yang ketiga kita
action melakukan apa yang sudah kita planning kan sebelumnya nah ini kita
lakukan dalam bentuk tindakan yang nyata lalu di hari kamis setelah
membuat kincir angin kita membuat report itu bisa kita buat di power point
atau bisa juga kita buat dikarton, reportnya ini hasil dari kegiatan membuat
kincir angin dari mulai tujuannya, perencanaan kegiatannya hingga kerja
nyatanya dan membuat kesimpulan, itu membuat anak berpikir secara
runtun ketika hari jumat apa yang sudah anak-anak lakukan di presentasikan
oleh masing-masing anak, jadi saya menganggap ini menjadi
kesinambungan.
2. Apa semua pengajar yang ada di sekolah ini terlibat dalam membangun
citra positif Exiss A Ba Ta?
Saya rasa seperti itu ya, justru sekolah ini berkembang karena peran guru-
guru juga saya melihatnya seperti itu, guru bisa bersikap professional dalam
mendidik anak bagaimana para guru bisa memperlakukan dan
berkomunikasi dengan orang tua siswa itu dengan baik bisa mengajar dan
mendidik anak-anak mereka dengan baik itu adalah salah satu cara bagi para
guru untuk membuat sekolah ini bisa mendapatkan citra yang baik di
masyarakat, saya tahu masyarakat di sekitar abata ini sudah melihat bahwa
abata itu sekolah yang bagus kualitasnya, sebagai pengajar harus memiliki
kompetensi-kompetensi secara professional dan juga kompetensi secara
personal atau kepribadian para guru seperti apa di depan para siswa.
3. Adakah kegiatan yang dilakukan siswa dan pengajar untuk membantu
membangun citra positif Exiss A Ba Ta?
Kita ada kegiatan bakti sosial, nah kegiatan bakti sosial itu kan kita
memberikan santunan kepada masyarakat sekitar dan itu uangnya kita
kumpulkan dari sumbangan orang tua siswa dan nanti panitianya guru-guru
dan pada saat bakti sosial itu ada pemberian sembako gratis dan juga
sumbangan pendidikan bagi yang berhak menerimanya. Guru-guru yang
menjadi panitia yang terjun langsung ke masyarakat yang mendata siapa
saja masyarakat yang berhak menerima sumbangan kemudian juga setelah
itu pada hari yang sudah di tentukan kita memberikan sumbangannya. Kita
juga ada kegiatan pemotongan hewan itu juga dibagikan ke masyarakat
sekitar. Setiap tahun rutin kegiatan itu.
4. Apa banyak masyarakat yang mengetahui Exiss A Ba Ta? Dari mana
mereka mengetahui Exiss A Ba Ta?
abata sudah dikenal masyarakat sekitar ini lebih pada dari mulut kemulut
jadi misalkan ada masyarakat disekitar sini yang menyekolahkan anaknya di
abata lalu mereka puas dengan pelayanan kami kemudian nanti biasanya
mereka orang tua siswa cerita ke temannya atau ke saudara karena yang
saya perhatikan kalau kita wawancara orang tua nanti kebanyakan bilang ya
saya tahu dari kaka saya atau saya tahu dari teman saya anaknya bersekolah
di sini katanya bagus pendidikan yang diberikan oleh abata karena ada
penanaman nilai islamnya di sini. Promosi yang lain kita pasang spanduk
juga, kita juga ada website dan juga promosi ke taman kanak-kanak (TK).
Untuk hubungan baik dengan para orang tua kita juga ada mailing list dan
program talkfusion merupakan program baru humas.
5. Menurut ibu kendala apa yang di hadapi dalam membangun citra positif
Exiss A Ba Ta?
Saya rasa mungkin di sistem informasinya ya yang ada disini artinya
bagaimana memperbaiki pola informasi sekolah ke orang tua, pengumuman
yang diberikan sekolah ke orang tua seperti apa supaya lebih efisien dan
efektif jadi agar informasi itu tidak diberikan dadakan atau informasinya itu
tidak simpang siur. Kadang orang tua menerima informasi dari sekolah agak
lebih lambat kalau saya pribadi melihat bahwa orang tua sebagai konsumen
harus diperlakukan dengan baik ya artinya informasi yang diberikan sekolah
agar lebih di tingkatkan lagi kecepatan dan ketepatannya. Mungkin Yayasan
dan kami sebagai divisi humas juga harus memperbaiki lagi kinerjanya kami
dan membuat program yang seefektif mungkin agar lebih memberikan
pelayanan yang lebih baik lagi sehingga citra kami di mata masyarakat akan
lebih positif lagi.
Jakarta, 3 oktober 2013
Responden
Nurhaida Saragih, S.Ps
Hasil Wawancara
Responden : Arbi Siti Rabiah
Hari, tanggal : kamis, 24 oktober 2013
Pewawancara : Wahyu Ridha
1. Ibu mendapatkan informasi dari mana tentang Exiss A Ba Ta?
Dari adik saya, kan adik saya anaknya lebih duluan sekolah disini, saya
tinggal serumah sama adik saya jadi sering cerita tentang abata ya okelah
sekolah islamnya.
2. Alasan ibu menyekolahkan anak ibu di Exiss A Ba Ta ini apa?
Ya pertama karena kan ini sekolah islam ya, jadi kita sebagai seorang
muslim ya memasukkan sekolah anak-anak yang berbasis islam dong ya
akhlaknya sesuai. Ya setelah itu memang fasilitasnya bagus ada lab
komputer ya kemudian juga ini halamannya luas jadi anak-anak kan senang
bergerak apa lagi kan anak saya aktif ya jadi cari yang lapangannya bisa
buat bermain dan olahraga seperti itu. Terus ya pembelajarannya bagus kan
karena memang itu materinya materi dari diknas itu kan pelajaran-pelajaran
umum ditambah dengan materi-materi tentang agama itu kan ada hadist
udah gitu ada tahsin tahfiz qur’an gitu.
3. Bagaimana tanggapan ibu tentang Exiss A Ba Ta ini? positifnya atau
kelebihannya dimana?
Yang pertama pembelajarannya, jadi selain materi-materi dari diknas kayak
sekolah-sekolah umum udah itu kan dapat pelajaran-pelajaran materi
agamanya tuh buat saya cukup, kan beban orang tua sebagian sudah di
laksanakan sama sekolah, karena tiap hari kan anak-anak disini wajib sholat
berjamaah dan tiap hari ada tahsin tahfiznya, jadi nanti kalau lulus dia wajib
hafal juz 30 juz’amma minimal gitu, ada sertifikasi al-qur’an ya nanti mau
ga mau dipacu kalau memang di rumah berarti kalau misalnya orang tua
ngajarin kan anak-anak ada target ya kan disekolah ada target jadi kita
maksa jadi harus karena semua anak sama teman-temannya sama
4. Menurut ibu apa masyarakat mengetahui keberadaan Exiss A Ba Ta?
Menurut saya iya, karena kalau engga kan mereka mendaftar kesini selalu
lebih dari pada kapasitas kelasnya ya, mungkin karena nama baiknya juga
ya terdengar mungkin dari siswa-siswi yang sekolah disini bagaimana
sehingga mereka tertarik mendaftarkan anaknya disini, dari jumlah yang
mendaftar sama yang diterima itu engga semuanya keterima karena
ruangannya itu udah full kan misalnya satu kelas 30 anak kan jadi kurang,
promosi sekolahnya biasanya dari mulut kemulut spanduk juga dipasang
didepan sekolah
5. Apa sekolah ini sudah memberikan apa yang ibu harapkan untuk
menunjang pembelajaran anak ibu di Exiss A Ba Ta?
Ya mungkin kalau 100% belum kali ya, mungkin ya 80% ya alhamdulilah,
apa ya sebenernya sih satu kelas 30 anak itu ya karena mungkin anak saya
aktif mungkin harusnya lebih sedikit lagi sekelas, jadi biar lebih efektif lagi
belajarnya kayak gitu. Kemudian kalau pembelajaran mungkin engga cuma
pake komputer di lab aja tapi boleh bawa laptop dari rumah jadi anak-anak
lebih semangat kan ada teknologinya gitu, sebenernya sih kelas 1 kelas 2
udah boleh ya cuma kaka kelasnya kan anak saya kelas 6 itu belum iya beda
metodenya cuma dia bilang kok adik-adik kelas kok boleh saya kok ga
boleh gitu kan jadi kasian juga dia seneng banget komputer.
6. Apakah ada perubahan yang terjadi pada anak ibu selama sekolah di
Exiss A Ba Ta?
Ya Alhamdulillah, jadi kalau misalnya untuk materi agama ya dia mau
sholat gitu kan kalau orang tua contoh sholat tapi kalau teman-temannya
engga nanti dia alasan engga, kalau disekolah negeri beda ya kalau disini
beda teman-teman semua sholat jadi dia sholat kalau misalnya ramadhan
puasa dia juga harus puasa kan semua teman-teman sama gitu jadi anak-
anak tuh lebih keteman-temannya tuh ikut-ikutan kayak gitu, disini ada
acara berbukanya disini ada kayak pesantren ramadhannya dia tuh seneng
semangat kayak gitu kegiatan-kegiatan ada kemah ukhuwah kalau kemah
ukhuwah di luar ramadhan tapi kalau ramadhan disini ada pesantren
ramadhannya semalam nginepnya ya cuma kan jadi full dari mulai buka
sahur terus ini ya kegiatan-kegiatannya jadi anak-anak senang.
7. Apa harapan ibu untuk Exiss A Ba Ta?
Harapannya lebih baik lagi ya semuanya, fasilitasnya.
Jakarta, 24 Oktober 2013
Responden
Arbi Siti Rabiah
DOKUMENTASI
Penulis bersama bapak Irwan Manajer Yayasan merangkap Ketua Humas (Narasumber)
Penulis bersama ibu nurhaida divisi eksternal dan internal humas (Narasumber)
Penulis bersama ibu Arbi (Narasumber)
Sekolah Excellent Islamic School A Ba Ta
Lab computer Excellent Islamic School A Ba Ta
Top Related