7/26/2019 Spo Nasal New
1/13
Dosen Pengampu MK
Wira Noviana S, M.Farm,Apt
AYU SUKARNI PUTRI
1!1!11 " S1 #I A
STIFAR RIAU
$#A%UASI K$MAMPUAN
M$N&A%IR F'RMU%ASI IN(A%ASI
S$R)UK K$RIN& *DPI+ YAN&
DITUUKAN UNTUK
P$N&(ANTARAN )$TA(ISTIN
DI(IDR'K%'RIDA S$-ARA NASA%
7/26/2019 Spo Nasal New
2/13
- P E N D A H U L U A N -
Pemberian obat melalui Rute hidung kini secara luas mulai
dikembangkan sebagai salah satu rute yang layak untuk
menghantarkan obat, baik secara lokal maupun sistemik
Pengembangan ini didasarkan pada berbagai keuntungan yangdita!arkan pada rute ini, diantaranya " Akses obat yang cepat
mencapai ke sirkulasi, mencegah ter#adinya first pass
metabolism, meningkatkan stabilitas obat dan meningkatkan
kenyamanan serta kepatuhan pasien
Namun, untuk mengembangkan $ormulasi nasal ini banyak
aspek yang harus dipertimbangkan agar obat mencapai tempat
ker#a secara optimal
7/26/2019 Spo Nasal New
3/13
- P E N D A H U L U A N -
%istem penghantaran obat inhalasi dapat diklasi$ikasikan kedalam tiga kategori utama" inhaler dosis terukur bertekanan
&p'D(s), inhaler serbuk kering &DP(), dan nebuli*ers, setiap
#enis memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing
Dari semua #enis terapi inhalasi, bentuk yang paling diterimauntuk penghantaran obat secara nasal yaitu $ormulasi DP(
karena ramah terhadap lingkungan, desain bebas propelan,
kurang atau tanpa memerlukan koordinasi pasien dan terkait
stabilitas $ormulasi DP(s adalah sistem yang kompleks dan pemakaian tergantung
pada beberapa " desain perangkat dan kiner#a, si$at $ormulasi
serbuk kering dan cara aktuasi &sumber energi untuk
meningkatkan aliran udara)
7/26/2019 Spo Nasal New
4/13
TINAUAN T$'RI %erbuk kering lebih sering digunakan dalam pemberian obat
nasal keuntungan utama dari bentuk dosis ini adalah
kurangnya penggunaan bahan penga!et dan meningkatkan
stabilitas $ormulasi Dibandingkan dengan bentuk larutan,
administrasi serbuk dapat memperlama kontaknya *at akti$
dengan mukosa nasal (nhalasi serbuk kering adalah $ormulasi serbuk kering bahan
akti$ yang penggunaannya secara sistemik ataupun secara
lokal dengan diamater +- m
Penggunaan obat dry po!der &serbuk kering) pada DP(memerlukan hirupan yang cukup kuat %ehingga dian#urkan
diberikan pada anak di atas tahun Pada pengobatan paru,
Deposisi &penyimpanan) obat lebih tinggi dibandingkan 'D(
dan lebih konstan
7/26/2019 Spo Nasal New
5/13
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengembangkan campuran interaktif dari
betahistin yang dijerap kedalam mikrosfer dan
carrier yang berbeda untuk penghantaran inhalasidengan sifat aliran yang optimal.
Pencampuran mikrosfer kohesif dengan carrier
menghasilkan sudut istirahat dan HR yang lebih
rendah, mengindikasikan peningkatan kemampuanalir. Dengan microsphere / rasio pembawa yang
tinggi peningkatan sifat aliran diamati.
7/26/2019 Spo Nasal New
6/13
'E./DE PENEL(.(AN
)aan /an Meto/e
0etahistin dihidroklorida, kitosan &dari kulit udang,
1iskositas rendah, dera#at deasetilasi2 34), sorbitan
monooleat 56 &%pan 56) dan petroleum eter
0ahan Pemba!a " Lactohale7 +66 dan Respitose 7
%8669 &inhalasi grade laktosa): non-pareil seeds &mesh
;6-56) dan 8i1apur '
7/26/2019 Spo Nasal New
7/13
- A R A K $ R A
Preparasi enkapsulasi betahistin ke dalam mikrosfer chitosan
ikrosfer kitosan dibuat dengan metode emulsi tunggal
/penguapan pelarut menggunakan parafin cair sebagai fase
eksternal. !ormulasi microsphere dari "mpat batch , berlabel # $
% yang disiapkan dengan berbagai &ariasi '"T, konsentrasikitosan dan obat /rasio polimer.
Preparasi interaktif (adhesif) campuran
(ampuran serbuk mikrosfer dari batch yang berbeda dan eksipien
carrier yang tercantum di atas dipreparasi melalui triturasi dalammortar kaca menggunakan metode dilusi geometris. %) campuran
sampel diformulasikan, *ntuk melihat pengaruh mikrosfer / rasio
carrier terhadap daya alir serbuk campuran.
7/26/2019 Spo Nasal New
8/13
S0anning $e0tron Mi0ros0op2*S$M+
Digunakan untuk memeriksa
bentuk dan mor$ologi permukaan
$ormulasi mikros$er %ampel dihubungkan dengan copper
sample holder dan pelapis
sputter dengan < diikuti oleh
emas menggunakan 1akum
e1aporator &0H96) Hasildirekam pada tegangan
akselerasi > k8 menggunakan
pembesaran >666 ?
Mi3ros3op 'pti3
Ukuran dan bentuk eksipien
karier dan $ormulasi
campuran interakti$ dipela#ari
menggunakan mikroskopoptik &Leica D' >666 LED,
@et*lar, erman) dilengkapi
dengan kamera &Leica D'B66) dan dikontrol komputer
so$t!are analisis citra &Leica
LA% E=)
$ # A % U A S I
7/26/2019 Spo Nasal New
9/13
$ # A % U A S I
Sudut
Istirahat
+udut istirahat dari mikrosfer, eksipien carrier dan
formulasi campuran serbuk sebagai indikator daya alirdiukur dengan metode corong tetap pada lima
pengukuran yang berbeda . menurut persamaan
di mana - adalah sudut istirahat , h $ ketinggian kerucut
terbentuk , r $ jari$jari dasar kerucut.
asio
!ausner
Dgn mengukur 'j nyata dan 'j mampat serbuk.
Digunakan +ilinder # m untuk mengukur &olume
nyata/ruahan 0 10olume mampat 0s serbuk dgn
pemampatan serbuk 2 kali hentakanmenggunakan+0 tapped density tester.HR dihitung menurut berikut
persamaan
Analisis
statistik
+emua percobaan dilakukan setidaknya sebanyak 3
kali pengulangan. Hasil yang diperoleh dianalisis
dengan icrosoft "4cel 5indows 6# dan dinyatakansebagai rata$rata 7 standar de&iasi 8+D9 .
7/26/2019 Spo Nasal New
10/13
Cambar + 'ikrogra$ %canning elektron dari mikros$er di$ormulasikan dari batch '+ &A) , '> &0) , '9 &
7/26/2019 Spo Nasal New
11/13
Cambar 9 %udut istirahat dari $ormulasi campuran adhesi dari
mikros$er batch '+ &A) , '> &0) , '9 &G
Lactohale7+66 +G+6 &A),
'9 G%orbitab7 %D >6 +G+6
&0) dan 'G
Respitose7%8669 6+"+6 &66 ?
Cam
barrasioHausnerdari$ormulasicampuranadhesi
dari
microspherebatch'+&A)
,'>&0),
'9&