FISTEL PERIANAL
Disusun Oleh:Ummu Asma binti Mohd Rosli
C 111 10 877
Pembimbing :dr. Edwin Ardiansyah
Supervisor :
Dr.dr. Ronald E. Lusikooy, Sp.B-KBD
LAPORAN KASUS JANUARI 2015
IDENTITAS PASIEN
NAMA : TN. BJENIS KELAMIN : LAKI-LAKITANGGAL LAHIR : 01-07-1968RM : 692433ALAMAT : KONAWE UTARA
ANAMNESIS
• Keluhan utama :keluar cairan dari lubang sekitar anus• Anamnesis terpimpin : keluhan dialami sejak 6 tahun
yang lalu. Awalnya, ada abses di samping lubang anus,kemudian abses itu pecah dan mengeluarkan cairan dan nanah. Pasien merasakan nyeri dan berobat ke puskesmas di kampungnya dan oleh pak mantri, dikasi obat anti nyeri.Kemudian abses tersebut membaik dan menghilang. 1 tahun terakhir, timbul abses lagi di tempat yang sama.
• Abses itu pecah lagi dan mengeluarkan cairan dan nanah, kadang-kadang berbau.Cairan itu keluar sedikit-sedikit tetapi berterusan, kadang-kadang gatal, dan pasien merasakan nyeri.Nyeri bertambah saat pasien duduk, tetapi pasien masih bisa beraktifitas seperti biasa.Pasien berobat ke puskesmas Kendari pada bulan November 2014, dan dirujuk ke Rumah Sakit Kendari untuk difoto
• Pada akhir November 2014, pasien difoto dan oleh ahli radiologi di RS Kendari, pasien didiagnosis dengan fistel perianorektal dan dirujuk ke poliklinik bedah digestif RS Wahidin Sudirohusodo.Kemudian pasien dirawat inap di Lontara 3 RS Wahidin Sudirohusodo.
• Riwayat demam disangkal, riwayat penyakit Diabetes Mellitus disangkal, riwayat mengkonsumsi obat steroid disangkal.Riwayat berobat 6 bulan disangkal.Riwayat penyakit lain disangkal.Riwayat berhubungan seksual melaluilubang dubur disangkal.Riwayat merokok 20 tahun.
• Buang air besar dan buang air kecil lancar, tidak pernah keluar darah, lendir, konsistensi dan frekuensi normal.
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALISATA• Keadaan umum : sakit sedang/ gizi baik/compos
mentis
STATUS VITALIS• Tekanan darah : 120/80 mmHg• Nadi : 84 kali/menit• Pernapasan : 20 kali/ menit• Suhu : 37,0◦C
STATUS LOKALISRegio perianal• Inspeksi : tampak fistel arah jam 1,
sebanyak 2 buah, 1 buah ukuran 1 cmx 1 cm sudah mengkerut, 1 buah ukuran 1,5 cmx 1,5cm mengeluarkan cairan.Kedua-dua fistel berwarna lebih gelap darisekitarnya, dengan tepi menonjol.
• Palpasi : nyeri tekan, teraba fistel konsistensi kenyal, rata, tepimenonjol.
• Rectal touchee : spinkter ani mencekik.
• Mukosa licin, ampulla kosong, tidak teraba massa interna perianal pasien.
• Handscoen : feses ada, lendir tidak ada, darah tidak ad
HASIL LABORATORIUMHASIL
WBC 6.10RBC 4.71HGB 14,5HCT 43.1PLT 307CT 7.30BT 3.00PT 10.3
APTT 31.3UREUM 23
KREATININ 1.10SGOT 22SGPT 42
GDS 92
ALBUMIN 4.1
ASAM URAT 9.3
NATRIUM 145
KALIUM 4.1
KLORIDA 109
HBSAG REACTIVE
ANTIHCV NON REACTIVE
Foto Fistulografi Dengan Kontras (29-11-2014)
• Kontras dimasukkan melalui lubang fistel,
• tampak ekstravasasi kontras ke jaringan sekitarnya
• dan tampak fistulasi sampai rectum
• Kesan : fistel perianorectal
Foto Thorax PA (11-12-2014)
• Cor membesar dengan cardiothoracic index 0.52 aorta normal.
• Kesan : slight cardiomegaly
DIAGNOSIS KERJA
• Fistel perianal• Hepatitis B
PENATALAKSANAAN
• Fistuloektomi• Infus ringer laktat 20 tpm• Ceftriakson 1 gram/12 jam/intravena• Ranitidine 50 mg/8 jam/intravena• Ketorolac 30 mg/8 jam/intravena
RESUME MEDIS
• Dari anamnesis, pasien mengeluhkan keluar cairan dari lubang sekitar anus yang dialami sejak 6 tahun yang lalu. Awalnya, ada abses di samping lubang anus,kemudian abses itu pecah dan mengeluarkan cairan dan nanah. Pasien merasakan nyeri dan berobat ke puskesmas di kampungnya dan oleh pak mantri, dikasi obat anti nyeri.Kemudian abses tersebut membaik dan menghilang. 1 tahun terakhir, timbul abses lagi di tempat yang sama. Abses itu pecah lagi dan mengeluarkan cairan dan nanah, kadang-kadang
• berbau.Cairan itu keluar sedikit-sedikit tetapi berterusan, kadang-kadang gatal, dan pasien merasakan nyeri.Nyeri bertambah saat pasien duduk, tetapi pasien masih bisa beraktifitas seperti biasa.Pasien berobat ke puskesmas pada bulan November 2014, dan dirujuk ke Rumah Sakit Kendari untuk difoto.Pada akhir November 2014, pasien difotodan oleh ahli radiologi di RS Kendari, pasien didiagnosis dengan fistel perianorektal dan dirujuk ke poliklinik bedah digestif RS Wahidin Sudirohusodo.Kemudian pasien dirawat inap di Lontara 3 RS Wahidin Sudirohusodo.Riwayat merokok 20 tahun.
• Pada pemeriksaan fisis, di regio perianal, tampak fistel arah jam 1, sebanyak 2 buah, 1 buah ukuran 1 cmx 1 cm sudah mengkerut, 1 buah ukuran 1,5 cmx 1,5cm mengeluarkan cairan. Kedua-dua fistel berwarna lebih gelap dari sekitarnya, dengan tepi menonjol.Terdapat nyeri tekan, teraba fistel konsistensi kenyal, rata, dengan tepi menonjol.
• Dari pemeriksaan laboratorium, ditemukan pemeriksaan HbsAg reactive, pasien didiagnosis dengan Hepatitis B positif.
• Padapemeriksaan fistulografi dengan kontras, tampak ekstravasasi kontras ke jaringan
• sekitarnya dan tampak fistulasi sampai rectum dan didiagnosis dengan fistel perianorektal.
PEMBAHASAN
DEFINISI
• Fistula perianal adalah saluran abnormal yang dibatasi oleh jaringan granulasi, yang menghubungkan satu ruang (dari lapisan epitel anus atau rektum) ke ruang lain, biasanya menuju ke epidermis kulit di dekat anus, tapi bisa juga ke organ lainnya seperti kemaluan.
• Pada permukaan kulit bisa terlihat satu atau lebih lubang fistula, dan dari lubang fistula tersebut dapat keluar nanah atau kotoran saat buang air besar.
ANATOMI
FISIOLOGI
• kelenjar rektum yang terdapat di kripta antarkolumna rektum berfungsi sebagai barrier terhadap lewatnya mikroorganisme penyebab infeksi yang berasal dari lumen usus ke daerah perirektal.
• Kelenjar ini mengeluarkan semacam lendir, berguna sebagai pelicin/lubrikasi.
• Saluran ini memiliki klep satu arah agar produksi bisa keluar tapi feses tidak bisa masuk.
• Terhalangnya jalan keluar produksi dari kelenjar ini akibat stasis menyebabkan kuman dan cairan feses masuk ke dalam kelenjar.
ETIOLOGI
• Infeksi spesifik- Tuberculosis- Crohn disease- Divertikulitis- Ca. rectum• Infeksi non spesifik- E.coli- Enterococcus sp- Bacteroides sp.
PATOFISIOLOGI
INFEKSI PADA KELENJAR ANAL
MENYEBAR KE DINDING OTOT SFINGTER ANAL
ABSES ANOREKTAL
ABSES PECAH
TINGGALKAN BEKAS BERUPA JARINGAN
GRANULASI DI SEPANJANG SALURAN
PEMBENTUKAN FISTEL
KLASIFIKASI PARKS
KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi internal opening :1. fistula letak rendah• internal opening fistel ke anus di bawah cincin
anorektal2. fistula letak tinggi• internal opening fistel di atas cincin anorektal
GEJALA KLINIS
• Gejala utama : keluar kotoran dari lubang kutaneus
• Biasanya fistel mengeluarkan nanah atau feses, berdarah, eritema
• Adanya eksternal opening
external opening fistula
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Fistulografi• Foto thorax rontgen• Ct scan• USG endoanal• MRI
DIAGNOSISHukum Goodsall :1. fistula dengan eksternal opening ke anterior
biasanya memiliki saluran berbentuk lurus
2. fistula dengan eksternal opening ke posterior atau dorsal biasanya bengkok ke depan karena radang dan pus terdorong ke anterior di sekitar m. puborektal, membentuk 1 atau lebih lubang perforasi di sebelah anterior
PENATALAKSANAAN
• Fistulotomi- Pemotongan membuka saluran fistula• Fistulektomi- pemotongan menyeluruh dr saluran fistula
dan penutupan luka• Seton- dimasukkan alat untuk mengelilingi otot
sfingter
KOMPLIKASI
• Komplikasi dapat terjadi langsung setelah operasi atau tertunda
• Komplikasi yang dapat langsung terjadi antara lain :
1. perdarahan2. impaksi fecal3. hemorrhoid
• Komplikasi yang tertunda antara lain adalah :1. inkontinensia2. Rekurens3. stenosis analis4. penyembuhan luka yang lambat
PROGNOSIS
• Fistula dapat kambuh bila :lubang dalam tidak turut dibuka atau
dikeluarkan, cabang fistel tidak turut dibuka,atau kulit
sudah menutup sebelum jaringan granulasi menempel permukaan.
• Setelah operasi, resiko kekambuhan fistula termasuk cukup tinggi yaitu sekitar 21%.