PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46
WILAYAH 05 SEMARANG
JALAN DR. TJIPTO NO. 128, SEMARANG
Diajukan dalam rangka memenuhi persyaratan menempuh ujian akhir
Program Studi Diploma III Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang
DISUSUN OLEH :
• Agung Dwi Pratomo Putra 5150304036
• Hendra Kurniawan 5150304046
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
i
LEMBAR PENGESAHAAN
HALAMAN PENGESAHAN
Proyek Akhir dengan judul ”Redesign Struktur Gedung Kantor BNI’46
Wilayah 05 Semarang” ini telah dipertahankan dalam sidang ujian yang disusun
oleh :
Agung Dwi Pratomo Putra 5150304036
Hendra Kurniawan 5150304046
Disahkan Pada :
Hari :
Tanggal :
Penguji I Dosen Pembimbing
Drs. Henry Apriyatno, M.T. Drs. Bambang Dewasa NIP. 131658240 NIP. 130515759 Ketua Jurusan Ketua Program Studi Teknik Sipil Teknik Sipil D3
Drs. Lashari, M.T. Drs. Tugino, M.T. NIP. 131471402 NIP. 131753887 Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Prof. Dr. Soesanto. NIP. 130875753 PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO DAN PERSEMBAHAN
A. MOTTO
”Kerja adalah cinta yang mengejawantah dan jika kau tiada sanggup
bekerja dengan cinta, dan hanya enggan, maka lebih baik kau
meninggalkannya”.( Kahlil Gibran )
“Ilmu adalah warisan yang paling baik”.( Albert Einstein )
B. PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada :
Tuhanku yang memberi aku hidup dan kekuatan.
Keluargaku : Bapakku ( Sarjito ), dan mamahku ( Anik Lestari ),
juga Adikku ( Fajar.S.K, Amelia N.C, W.S Cakra Buana )
Tiada yang lebih sempurna tanpa Doa restu dari orang tua.
• Keluarga Besar BINANGUN NUSOANTORO
Terima kasih atas bantuannya baik materiil maupun spirituil.
Teman D3ViL `04 COMMUNITY, SEMARANG STATE UNIVERSITY
Tetap jadikan kebersamaan adalah yang paling utama.
Tanah Airku , INDONESIA.
( H e n d r a K u r n i a w a n )
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
v
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat,
Ridho, Kemudahan dan Kemurahan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Proyek Akhir ini dengan judul “Redesign Struktur Gedung Kantor BNI’46
Wilayah 05 Semarang“.
Penyusunan Proyek Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan
menempuh ujian akhir program studi Diploma III Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang. Penyusunan Proyek Akhir ini disusun berdasarkan
data hasil Kerja Praktek, teori-teori yang didapatkan dibangku kuliah, bimbingan
dari dosen pembimbing, dan bantuan serta dorongan dari semua pihak.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Soesanto sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
semarang.
2. Drs. Lashari, M.T. sebagai Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakutas Teknik
Universitas Negeri Semarang.
3. Drs. Tugino, M.T. sebagai Ketua Program Studi Teknik Sipil Diploma III
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri semarang.
4. Drs. Bambang Dewasa selaku Dosen Pembimbing Proyek Akhir.
5. Drs. Henry Apriyatno, M.T. selaku Dosen Penguji Proyek Akhir.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik Univesitas Negeri Semarang.
PROYEK AKHIR REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
vi
KATA PENGANTAR
7. Bapak Eko Mardijono, S.T. selaku Pembimbing Lapangan pada Kerja
Praktek di gedung Kantor BNI’46 Wilayah 05 Semarang.
8. Teman-teman mahasiswa Teknik Sipil DIII angkatan 2004 Universitas
Negeri Semarang, yang telah memberi semangat dan bantuannya.
Penulis menyadari bahwa proyek akhir ini masih belum sempurna, Namun
demikian penulis telah berusaha menyelesaikan ini sebaik - baiknya dan
selengkap mungkin. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun sebagai masukan.
Penulis berharap mudah-mudahan Proyek Akhir ini dapat bermanfaat bagi
yang membutuhkan utamanya dalam membantu pengembangan Ilmu Teknik
bidang Teknik Sipil.
Penulis,
PROYEK AKHIR REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
vii
DAFTAR IS I
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Judul Proyek Akhir .................................................................. 1
1.2 Deskripsi Proyek ...................................................................... 1
1.3 Maksud dan Tujuan Proyek Akhir ........................................... 3
1.4 Ruang Lingkup Penulisan ........................................................ 4
1.5 Metodologi Penelitian ............................................................. 4
1.6 Analisis dan Perhitungan.......................................................... 6
1.7 Sistematika Penulisan .............................................................. 6
BAB II. DASAR – DASAR PERENCANAAN
2.1 Uraian Umum............................................................................. 8
2.2 Spesifikasi Bahan....................................................................... 8
2.3 Kriteria dan Azas – azas Perencanaan ........................................ 10
2.4 Sistem Perhitungan ..................................................................... 11
2.5 Spesifikasi Beban........................................................................ 11
BAB III. PERHITUNGAN STRUKTUR
3.1 Analisa Beban Gempa Bangunan ............................................. 13
3.2 Perencanaan Struktur Atap........................................................ 14
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
viii
DAFTAR IS I
3.3 Perencanaan Plat Atap Beton.................................................... 15
3.4 Perencanaan Plat Lantai ............................................................ 18
3.5 Perencanaan Plat Tangga .......................................................... 20
3.6 Perencanaan Plat Bordes ........................................................... 23
3.7 Perencanaan Balok.................................................................... 26
3.8 Perencanaan Kolom .................................................................. 30
BAB IV. RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
4.1 Syarat-syarat Umum.................................................................. 32
4.2 Syarat-syarat Administrasi ........................................................ 43
4.3 Syarat-syarat Teknis.................................................................. 49
BAB V. RENCANA ANGGARAN BIAYA
5.1 Perhitungan Volume Pekerjaan................................................. 81
5.2 Rencana Anggaran Biaya.......................................................... 110
5.3 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan .................................................. 115
BAB VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan ............................................................................... 116
6.2 Saran ......................................................................................... 117
REVIEW ANALISA
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
ix
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Lampiran 2. Daftar Harga Satuan Bahan, Alat, dan Upah
Lampiran 3. Portal Struktur Utama SAP 2000
Lampiran 4. Hasil Perhitungan Gaya SAP 2000 untuk Struktur Utama (Grafis)
Lampiran 5. Hasil Perhitungan Tulangan SAP 2000 untuk Struktur Utama
Lampiran 6. Gambar Kerja (Auto CAD)
Lampiran 7. Tabel Luas Penampang Tulangan Baja
Lampiran 8. Tabel Luas Penampang Tulangan Baja Per Meter Panjang Plat
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
x
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Judul Proyek Akhir
“REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI ’46
WILAYAH 05 SEMARANG”
1.2 Deskripsi Proyek
1.2.1 Latar Belakang Proyek
Universitas Negeri Semarang merupakan suatu lembaga pendidikan
lulusan siap pakai pada tingkat menengah. Posisi ahli madya diharapkan
dapat mengisi kesenjangan antara tenaga ahli atau perencana dengan para
teknisi termasuk pekerja.
Untuk mendukung hal tesebut, seorang lulusan teknik sipil harus
memahami dasar-dasar perencanaan dan pelaksanaan konstruksi. Salah satu
usaha untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dalam
perencanaan konstruksi adalah dengan menyusun Proyek Akhir.
Sebagai obyek penulis Pembangunan Redesain Gedung Kantor
Bank BNI’46 Wilayah 05 Semarang yang berada di Jalan Dr. Cipto No.128,
Semarang. Proyek ini dibangun dengan tujuan meningkatkan pelayanan
kebutuhan masyarakat sehari – hari di bidang perbankan.
Prinsip dari perencanaan pembangunan proyek ini adalah
mendapatkan bangunan yang aman dan ekonomis. Suatu struktur bangunan
gedung merupakan suatu kerangka bangunan yang menahan gaya-gaya yang
bekerja pada bangunan tersebut sehingga dapat berdiri kokoh dan kuat. Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan struktur bangunan agar
tujuan tersebut dapat tecapai adalah mengenai kekuatan, kemudahan dalam
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB I PENDAHULUAN 2
pengerjaan, memahami fungsi dan tujuan secara ekonomis. Dalam suatu
analisa struktur perlu diperhitungkan terhadap pembebanan akibat beban
hidup, beban mati dan beban lain yang telah diatur dalam peraturan
pembebanan.
Dalam perencanaan struktur dipengaruhi oleh banyak hal,
disamping kemampuan materi juga diperlukan pengalaman-pengalaman dari
lapangan yang cukup berkualitas, aman dan nyaman bagi pemakainya.
Struktur beton bertulang merupakan alternatif pertama bagi para ahli
bangunan. Hal ini disebabkan oleh konstruksi beton bertulang mempunyai
kelebihan yang sangat menguntungkan antara lain mudah dibentuk saat
pengerjaan, membutuhkan waktu yanag cepat dalam pengerjaan, ekonomis,
mampu menahan gaya tekan, tahan api dan mempunyai keawetan yang
lama.
Adapun maksud dan tujuan didirikannya Pembangunan Gedung
Kantor BNI ’46 Wilayah 05 Semarang adalah untuk meningkatkan
pelayanan kebutuhan masyarakat sehari – hari di bidang perbankan. Hal ini
dikarenakan banyaknya masyarakat semarang yang sangat memerlukan
fasilitas umum yang aman untuk tempat bertransaksi dan untuk memberikan
kemudahan bagi masyarakat di sekitar maka dibangunlah sebuah proyek
pelayanan umum seperti Bank BNI’46.
1.2.2 Situasi dan Lokasi Proyek
Lokasi proyek Pembangunan gedung kantor Bank BNI’46
Wilayah 05 Semarang terletak di jalan Dokter Cipto no 128 Semarang.
Letak tersebut sangat strategis terletak di jalur lalu lintas yang ramai dan
dekat dengan Fasilitas umum yang telah ada. Secara geografis batas-batas
lokasi proyek adalah:
Sebelah Utara : Jl. Rejosari VII
Sebelah timur : Jl. Rejomulyo
Sebelah selatan : Jl. Kartini
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB I PENDAHULUAN 3
Sebelah barat : Jl. Dr.Cipto
Untuk lebih jelasnya lokasi proyek pembangunan gedung kantor BNI
wilayah 05 Semarang dapat dilihat dengan peta dibawah ini :
Gambar 1.1 Peta lokasi Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank BNI ‘46
Wilayah 05 Semarang
Lokasi
1.2.3 Data Proyek
Nama Proyek : Proyek Pembangunan Gedung Kantor
BNI‘46 Wilayah 05 Semarang
Lokasi proyek : Jl. Dokter Cipto no 128 Semarang.
Pemilik Proyek : PT. Bank Negara Indonesia (PERSERO)
Konsultan Perencana : PT. Wastu Adi Olahrupa
Konsultan Pengawas : PT. Pola Dwipa
Kontraktor Pelaksana : PT. Hutama Karya
1.3 Maksud dan Tujuan Proyek Akhir
Proyek akhir ini dimaksudkan untuk menerapkan materi
perkuliahan yang telah diperoleh ke dalam bentuk penerapannya secara
utuh. Penerapan materi yang telah diperoleh diaplikasikan dengan
merencanakan suatu bangunan bertingkat, minimal 3 lantai. Dengan
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB I PENDAHULUAN 4
merencanakan suatu bangunan ini diharapkan mahasiswa dapat memperoleh
pengetahuan yang memadai dan diharapkan mampu merencanakan
bangunan yang lebih kompleks.
1.4 Ruang Lingkup Penulisan
Dalam penulisan Proyek Akhir ini, penulis hanya menekankan
pada permasalahan dari sudut pandang ilmu teknik sipil, yaitu pada bidang
perencanaan struktur yang meliputi:
1. Perhitungan / analisa konstruksi elemen atas ( Super Structure ) yang
terdiri dari :
• Perhitungan atap
• Pehitungan plat lantai
• Perhitungan tangga
• Perhitungan balok
• Perhitungan kolom
2. Gambar rencana.
3. Rencana kerja dan syarat – syaratnya.
4. Rencana anggaran biaya.
1.5 Metodologi Penelitian
Di dalam pengumpulan data untuk Proyek Akhir ini, penulis
menggunakan dua macam sumber data, yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalui peninjauan
langsung di lapangan. Sumber data primer terdiri dari:
a Pengamatan langsung dilapangan selama masa kerja praktek
diproyek Pembangunan Gedung Kantor Bank BNI ’46 Wilayah
05 Semarang.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB I PENDAHULUAN 5
b Mengadakan tanya jawab langsung dengan semua pihak yang
terlibat dalam pelakanaan proyek pembangunan Gedung Kantor
Bank BNI ’46 Wilayah 05 Semarang.
c Foto – foto pelaksanaan yang diambil selama melakukan kerja
praktek di proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank BNI ’46
Wilayah 05 Semarang.
2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah data pendukung yang dipakai dalam
pembuatan Proyek Akhir ini. Adapun sumber data sekunder terdiri dari:
a Data-data hasil penyelidikan tanah disekitar Gedung Data-data
bestek, RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat), beserta gambar
kerja.
b Buku-buku literatur atau studi literatur dan catatan kuliah yang
ada hubungannya dengan segala sesuatu yang penulis perlukan
dalam penyusunan Proyek Akhir ini.
Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan adalah:
1. Metode Observasi
Metode observasi dilakukan untuk mengumpulkan data-data
primer melalui peninjauan dan pengamatan langsung di
lapangan. Observasi dilakukan saat melakukan kegiatan Kerja
Praktek yang yang telah dilaksanakan pada proyek yang sama
pada tanggal 14 Agustus sampai dengan 14 Oktober 2006.
2. Metode Studi Pustaka
Metode studi pustaka dengan mengambil data-data dari literatur
yang relevan, maupun standar yang diperlukan dalam
perencanaan suatu bangunan. Pengumpulan data dilakukan
melalui perpustakaan atau instansi-instansi yang terkait.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB I PENDAHULUAN 6
1.6 Analisis dan Perhitungan
Analisis dan perhitungan beserta acuannya dalam perencanaan
struktur gedung ini adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan Mekanik
Perhitungan mekanik untuk elemen struktur atap dan
perhitungan portal menggunakan program SAP 2000V8.3 ( di
Lab. Komputer Teknik Sipil, UNNES ).
2. Perhitungan Elemen Struktur
Pehitungan dimensi dan penulangan elemen-elemen struktur
seperti plat lantai, balok, kolom, dan struktur-struktur penunjang
lainnya mengacu pada Peraturan Perencanaan Bangunan Baja
Indonesia (PPBBI) 1984 dan perhitungan beton bertulang
berdasar Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI) 1998 dan
Surat Keputusan Standar Nasional Indonesia (SKSNI T-15-
2002-03).
1.7 Sistematika Penulisan
Pada Proyek Akhir ini, penulis akan mencoba memberikan
sistematika dalam penyusunan Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang nama proyek, latar belakang proyek, lokasi proyek,
maksud dan tujuan, ruang lingkup penulisan, metodologi dan
sistematika penulisan
BAB II : DASAR-DASAR PERENCANAAN
Berisi tentang uraian umum, spesifikasi bahan, kriteria dan azas-azas
perencanaan, dasar-dasar perencanaan, sistem perhitungan, dan
spesifikasi beban.
BAB III : PERHITUNGAN STRUKTUR
Berisi Dasar Perencanaan, Perencanaan Atap, Perencanaan Plat
Lantai dan Plat Atap, Perencanaan Balok, Perencanaan Kolom.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB I PENDAHULUAN 7
BAB IV : RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Berisi tentang instruktur kepada peserta pemilihan langsung, syarat-
syarat umum administrasi, definisi dan pengertian, serta syarat-syarat
teknis pelaksanaan pekerjaan.
BAB V : RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA
Berisi tentang perhitungan volume pekerjaan, daftar analisa,
perhitungan harga satuan dan anggaran biaya, rekapitulasi awal
rencana anggaran biaya, dan kurva S.
BAB VI : PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB II DASAR – DASAR PERENCANAAN 8
BAB II
DASAR – DASAR PERENCANAAN
2.1 Uraian Umum
Bangunan Gedung mempunyai 2 bagian sistem struktur yaitu
sistem struktur atas (upper/super structure) dan sistem struktur bawah (sub
structure). Pemilihan sistem strukutur atas (upper/super structure)
mempunyai hubungan yang erat dengan sistem fungsional gedung. Desain
struktural akan mempengaruhi desain gedung secara keseluruhan. Dalam
proses desain struktur perlu kiranya dicari kedekatan antara system struktur
dengan masalah-masalah seperti arsitektural, efisiensi, system pelayanan,
kemudahan pelaksanaan dan juga biaya yang diperlukan.
Sedangkan pemilihan jenis struktur bawah (sub structure) yaitu
pondasi harus mempertimbangkan keadaaan tanah, batasan-batasan akibat
struktur diatasnya, batasan-batasan keadaan lingkungan sekitarnya, biaya
dan waktu pelaksanaan pekerjaan.
2.2 Spesifikasi Bahan
2.2.1 Struktur Utama
Plat menggunakan beton bertulang dengan mutu beton fc’ 17 MPa
dan mutu baja fy 240 MPa, sedangkan Balok dan Kolom menggunakan
beton bertulang dengan mutu beton fc’ 17 MPa dan mutu baja fy 400 MPa.
2.2.2 Non Struktur
a. Semen Portland
Semen Portland yang digunakan adalah Semen Type 1.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB II DASAR – DASAR PERENCANAAN 9
b. Pasir (agregat halus)
Pasir harus memenuhi kriteria agregat halus yang ditetapkan dalam
SKSNI – 1991. Adapun syarat-syarat itu adalah :
• Kadar lumpur tidak lebih dari 4% terhadap berat kering agregat.
• Pasir tidak mengandung banyak bahan organik, alkali kotoran dan
lain-lain.
• Memiliki kadar air yang stabil dan tidak mudah dipengaruhi oleh
cuaca.
• Tidak menggunakan pasir laut sebagai campuran beton karena
lebih cepat menimbulkan korosi.
c. Kerikil (agregat kasar)
Ada beberapa ketentuan yang ditetapkan untuk split, antara lain
• Agregat kasar harus bersifat keras dan tidak banyak mengandung
banyak pori.
• Butir-butir bersifat kekal, artinya tidak mudah berubah karena
pengruh cuaca seperti hujan dan terik matahari.
• Agregat kasar tidak boleh mengandung kotoraran, zat asam, zat
basa ataupun zat garam.
• Kandungan lumpur maksimal adalah 1% terhadap berat kering.
• Krikil harus bergradasi baik sehingga didapat beton yang padat dan
tidak mengandung banyak pori, ukuran agregat berkisar 5-30 mm.
d. Batu bata
• Bata yang ada berukuran 23 cm x 11,5 cm dan tebal 5 cm berwarna
merah bata tua sebagai hasil pembakaran sempurna .
• Sisi-sisinya bersudut tajam dan kuat tidak dapat dikorek dengan
tangan, berpermukaan rata dan tidak menampakan retak-retak
merugikan.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB II DASAR – DASAR PERENCANAAN 10
• Tidak mengandung garam yang dapat larut sedemikian banyaknya
sehingga mengkristalkan dapat mengakibatkan lebih dari 40%
permukaan batu tebal oleh bercak-bercak putih.
e. Besi Beton
Besi yang digunakan adalah besi dengan mutu fy = 240 MPa untuk
diameter 16 mm kebawah (besi polos). Mutu fy = 400 MPa untuk ukuran
yang lebih besar dari 16 mm (besi ulir).
2.3 Kriteria dan Azas-azas Perencanaan
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor BNI Wilayah 05
Semarang diharuskan memenuhi beberapa kriteria perencanaan, sehingga
konstruksi bangunan tersebut sesuai dengan yang diharapkan.
Adapun kriteria-kriteria perencanaan tersebut adalah :
1. Harus memenuhi persyaratan teknis.
2. Harus memenuhi persyaratan ekonomis.
3. Harus memenuhi persyaratan fungsi dan pelaksanaan.
4. Harus memenuhi persyaratan estetika.
5. Harus memenuhi persyaratan aspek lingkungan.
Selain harus memenuhi kriteria-kriteria perencanaan, gedung juga
harus memperhatikan azas-azas perencanaan. Azas-azas perencanaan
tersebut di dapat dari data Kerja Praktik yang dilaksanakan di Gedung
Kantor BNI Wilayah 05 Semarang yang terdiri dari :
a) Pengendalian biaya.
b) Pengendalian mutu.
c) Pengendalian waktu.
d) Pengendalian tenaga kerja.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB II DASAR – DASAR PERENCANAAN 11
2.4 Sistem Perhitungan
Untuk merencanakan struktur digunakan mekanika, yaitu :
a. Program SAP 2000V8.3 ( di Lab. Komputer Teknik Sipil, UNNES )
untuk menghitung struktur utama dan untuk menghitung struktur tahan
gempa.
b. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung 1987.
c. Pedoman perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung
1987.
d. Dasar Perhitungan
Dasar-dasar pedoman perhitungan didasarkan pada ketentuan yang
berlaku di Indonesia antara lain Pedoman Perencanaan Pembebanan
untuk Rumah dan Gedung 1987.
2.5 Spesifikasi Beban
Pembebanan rencana diperhitungkan berdasarkan Pedoman
Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung 1987. pembebanan
diperhitungkan sesuai dengan fungsi ruangan yang direncanakan pada
gambar rencana.
Besarnya muatan-muatan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Berat plafond dan penggantung : 18 Kg/m2.
b. Adukan semen per cm : 21 Kg/m2.
c. Dinding batu bata ( ½ ) batu : 250 Kg/m2.
d. Penutup lantai per cm : 24 Kg/m2.
e. Muatan hidup untuk tangga : 300 Kg/m2.
f. Muatan hidup untuk ruang kerja : 250 Kg/m2.
g. Muatan hidup untuk kamar mandi : 250 Kg/m2.
Beban gempa diperhitungkan untuk zone 4 yang berlaku ( ACI
318-02 ). Adapun kombinasi pembebanan yaitu sebagai berikut :
a. U = 1,4 DL
b. U = 1,2 DL + 1,6 LL
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB II DASAR – DASAR PERENCANAAN 12
c. U = 1,2 DL + 1,0 LL + 1,0 E
d. U = 0,9 DL + 1,0 E
Yang mana :
U = Kuat beban total untuk menahan beban yang telah dikalikan dengan
factor beban atau momen dan gaya dalam yang berhubungan
dengannya.
DL = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan
beban tersebut.
LL = Beban hidup atau momen dan gaya dalam yang berhubungan beban
tersebut.
E = beban gempa yang bekerja.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR 13
BAB III
PERHITUNGAN STRUKTUR
Pada Redesign Gedung Kantor BNI Wilayah 05 Semarang, analisa
gedung merupakan struktur ruang bukan sebagai bidang, sehingga perhitungan
perencanaan struktur menggunakan program SAP 2000V8.3 ( di Lab. Komputer
Teknik Sipil, UNNES ). Pada struktur beton maupun struktur baja yang dianalisa
sebagai struktur ruang tersebut diharapkan hasil output gaya-gaya dalam (Momen,
gaya geser dan gaya aksial) dari SAP 2000V8.3 ( di Lab. Komputer Teknik Sipil,
UNNES ) akan bisa mendekati hasil dari bangunan yang sebenarnya.
Untuk tinjauan gedung sebagai struktur ruang yang elemen frame dan
elemen shellnya dipecah yang bertujuan agar beban plat ditransfer ke balok tidak
langsung kekolom. Dalam perencanaan pembangunan gedung Bank BNI’46
wilayah 05 Semarang menggunakan Peraturan ACI 2002.
3.1 Analisis Beban Gempa Bangunan
Berdasarkan perhitungan SAP 2000V8.3 ( di Lab. Komputer
Teknik Sipil, UNNES ) dapat diketahui pembebanan gempa setelah data
pembebanan dimasukkan dan di RUN.
Beban dinamik yang bekerja pada struktur adalah Response
Spectrum yang diambil dari Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Rumah dan Gedung, SKBI-1.3.53. 1987. data yang diambil dari sumber
buku tersebut merupakan koefisien gempa dasar, dan struktur dianggap
berdiri diatas tanah lunak untuk wilayah 4 (Semarang).
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR 14
Waktu (detik) Koefisien
0 0.05
1 0.05
2 0.025
3 0.025
3.2 Perencanaan Struktur Atap
Dalam program SAP 2000V8.3 ( di Lab. Komputer Teknik Sipil,
UNNES ) untuk perencanaan struktur rangka atap menggunakan baja
EUROCODE 3-1993, yang hasil rasio setelah di RUN nilainya adalah
kurang dari 1.
Data Teknis:
• Bentang kuda-kuda, L : 15,00 m
• Jarak antar kuda-kuda, l : 4,00 m
• Kemiringan Atap, α : 10 °
• Koefisien angin pantai : 40 Kg/m2
3.2.1 Pembebanan Struktur Atap Baja
Pada struktur atap, penutup atap dari lembaran baja gelombang
pada SAP diasumsikan sebagai elemen shell dengan tebal shell sebesar = 3
cm, sehingga berat sendiri akan dihitung oleh SAP 2000V8.3 ( di Lab.
Komputer Teknik Sipil, UNNES ).
Beban Akibat Muatan Angin
1. Muatan Angin Tekan
ct = 0,02 α – 0,4
= 0,02 x 10°x 0,4
= -0.2
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR 15
Wt = -0.2 x 40 = -8 Kg = -0,008 ton
2. Muatan Angin Hisap
ch = -0,4
wh = -0,4 x 40 = -16 Kg = -0,016 ton
3.2.2 Pendimensian Batang
Dari hasil perhitungan SAP 2000V8.3 ( di Lab. Komputer Teknik
Sipil, UNNES ) didapatkan dimensi batang sebagai berikut :
Batang Kuda-kuda : profil : IWF 250.125.6.9
Batang penyangga kuda-kuda : profil : IWF 150.75.5.7
Gording : profil : C 150.65.20.3.2
3.3 Perencanaan Plat Atap Beton
Perencanaan plat atap dari beton yang telah memenuhi syarat
dengan asumsi tebal plat 130 mm, dalam proyek ini beton yang digunakan
mempunyai asumsi kualitas material sebagai berikut :
fc = 17 MPa
fy = 240 MPa
p min = 0.0058
p maks = 0.0274
d = Tinggi Efektif ={ h – (selimut beton 2 cm) - (1/2 ∅ tul)}
= 130 mm - 20 mm – 5 mm
=105 mm
j = Koefisien lengan momen diambil 0,87
3.3.1 Pembebanan Plat Atap
a. Beban Mati (DL)
Berat spesi per 5 cm tebal = 5 x 0,021 t/m2 = 0,10 t/m2
Berat Plafon + Penggantung = 0,018 t/m2 = 0,018 t/m2 +
DL = 0,12 t/m2
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR 16
b. Beban Hidup (LL)
Beban hidup = 0,25 ton/m2
3.3.2 Perhitungan Penulangan Plat Atap
Berdasarkan analisa program SAP 2000V8.3 ( di Lab. Komputer
Teknik Sipil, UNNES ) yang telah di RUN di dapatkan :
• Plat 3m x 8m
Momen Lapangan = 849,5 Kg m
Momen Tumpuan = 1370,2 Kg m
a. Penulangan lapangan ditinjau 1m
Mu = θ Mn
Mn = θ
Mu
= 8,05,849 = 1061,875Kg m
As = jdfy
Mn..
As = 04,47587,0.105.47,24
1061875= mm2
Cek Tulangan
P ak =db
As.
= 0045,0105.100004,475
=
jadi, P min > P ak < Pmak
0,0058 > 0,0045 < 0,0274
maka dipakai, Pmin = 0,0058
As = P . b . d
= 0,0058 . 1000 . 105
= 580 mm²
Diameter tulangan d 10 Ast= = 78,5 mm²
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR 17
n = AstAs = 38,7
5,78580
= ~ 8
spasi = n
1000 = mm1258
1000=
maka dipakai tulangan d 10 – 125 mm
b. Penulangan tumpuan ditinjau 1m
Mu = θ Mn
Mn = θ
Mu
= 8,0
2,1370 = 1712,75 Kg m
As = jdfy
Mn..
As = 21,76687,0.105.47,24
1712750= mm2
Cek Tulangan
P ak =db
As.
= 0073,0105.100021,766
=
jadi, P min > P ak < Pmak
0,0058 < 0,0073 < 0,0274
maka dipakai, Pak = 0,0073
Diameter tulangan d 10 Ast= = 78,5 mm²
n = AstAs = 75,9
5,78766
= ~ 10
spasi = n
1000 = mm10010
1000=
maka dipakai tulangan d 10 – 100 mm
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR 18
3.4 Perencanaan Plat Lantai
Perencanaan plat lantai yang telah memenuhi syarat dengan asumsi
tebal plat 13 cm, dalam proyek ini beton yang digunakan mempunyai
asumsi kualitas material sebagai berikut :
fc = 17 MPa
fy = 240 MPa
p min = 0.0058
p maks = 0.0274
d = Tinggi Efektif ={ h – (selimut beton 2 cm) - (1/2 ∅ tul)}
= 130 mm – 20 mm – 5 mm
=105 mm
3.4.1 Pembebanan Plat Lantai
a. Beban Mati (DL)
Berat spesi + keramik per 5 cm tebal = 5 x 0,021 t/m2 = 0,10 t/m2
Berat Plafon + Penggantung = 0,018 t/m2 = 0,018 t/m2 +
DL = 0,12 t/m2
b. Beban Hidup (LL)
Beban hidup = 0,25 ton/m2
3.4.2 Perhitungan Penulangan Plat Lantai
Berdasarkan analisa program SAP 2000V8.3 ( di Lab. Komputer
Teknik Sipil, UNNES ) yang telah di RUN didapatkan :
• Plat 4 m x 8m
Momen Lapangan = 664,1 Kg m
Momen Tumpuan = 827,2 Kg m
a. Penulangan lapangan ditinjau 1m
Mu = θ Mn
Mn = θ
Mu
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR 19
= 8,01,664 = 830,125 Kg m
As = jdfy
Mn..
As = 36,37187,0.105.47,24
830125= mm2
Cek Tulangan
P ak =db
As.
= 0035,0105.100036,371
=
jadi, P min > P ak < Pmak
0,0058 > 0,0035 < 0,0274
maka dipakai, Pmin = 0,0058
As = P . b . d
= 0,0058 . 1000 . 105
= 580 mm²
Diameter tulangan d 10 Ast= = 78,5 mm²
n = AstAs = 38,7
5,78580
= ~ 8
spasi = n
1000 = mm1258
1000=
maka dipakai tulangan d 10 – 125 mm
b. Penulangan tumpuan ditinjau 1m
Mu = θ Mn
Mn = θ
Mu
= 8,0
2,827 = 1034 Kg m
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR 20
As = jdfy
Mn..
As = 57,46287,0.105.47,24
1034000= mm2
Cek Tulangan
P ak =db
As.
= 0044,0105.100057,462
=
jadi, P min > P ak < Pmak
0,0058 > 0,0044 < 0,0274
maka dipakai, Pmin = 0,0058
As = P . b . d
= 0,0058 . 1000 . 105
= 580 mm²
Diameter tulangan d 10 Ast= = 78,5 mm²
n = AstAs = 38,7
5,78580
= ~ 8
spasi = n
1000 = mm1258
1000=
maka dipakai tulangan d 10 – 125 mm
3.5 Perencanaan Plat Tangga
Perencanaan plat tangga yang telah memenuhi syarat dengan
asumsi tebal plat 15 cm, dalam proyek ini beton yang digunakan
mempunyai asumsi kualitas material sebagai berikut :
fc = 17 MPa
fy = 240 MPa
p min = 0.0058
p maks = 0.0274
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR 21
d = Tinggi Efektif ={ h – (selimut beton 2 cm) - (1/2 ∅ tul)}
= 150 mm - 20 mm – 5 mm
=125 mm
3.5.1 Pembebanan Tangga
a. Beban Mati (DL)
Berat spesi + keramik per 5 cm tebal = 5 x 0,021 t/m2 = 0,10 t/m2
Berat anak tangga = ½ x 0,12 x 2,4 t/m2 = 0,15 t/m2 +
DL = 0,25 t/m2
b. Beban Hidup (LL)
Beban untuk tangga = 0,3 ton/m2
3.5.2 Perhitungan Penulangan Plat Tangga
Berdasarkan analisa program SAP 2000V8.3 ( di Lab. Komputer
Teknik Sipil, UNNES ) yang telah di RUN didapatkan:
Momen Lapangan = 439,6 Kg m
Momen Tumpuan = 1688,7 Kg m
a. Penulangan lapangan ditinjau 1m
Mu = θ Mn
Mn = θ
Mu
= 8,0
6,439 = 549,5 Kg m
As = jdfy
Mn..
As = 49,20687,0.125.47,24
549500= mm2
Cek Tulangan
P ak =db
As.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR 22
= 0016,0125.100049,206
=
jadi, P min > P ak < Pmak
0,0058 > 0,0016 < 0,0274
maka dipakai, Pmin = 0,0058
As = P . b . d
= 0,0058 . 1000 . 105
= 580 mm²
Diameter tulangan d 10 Ast= = 78,5 mm²
n = AstAs = 38,7
5,78580
= ~ 8
spasi = n
1000 = mm1258
1000=
maka dipakai tulangan d 10 – 125 mm
b. Penulangan tumpuan ditinjau 1m
Mu = θ Mn
Mn = θ
Mu
= 8,0
7,1688 = 2110,875 Kg m
As = jdfy
Mn..
As = 23,79387,0.125.47,24
2110875= mm2
Cek Tulangan
P ak =db
As.
= 0063,0125.100023,793
=
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR 23
jadi, P min > P ak < Pmak
0,0058 < 0,0063 < 0,0274
maka dipakai, Pak = 0,0089
Diameter tulangan d 10 Ast= = 78,5 mm²
n = AstAs = 01,10
5,78793
= ~ 10
spasi = n
1000 = mm10010
1000= ~ 100 mm
maka dipakai tulangan d 10 – 100 mm
3.6 Perencanaan Plat Bordes
Perencanaan plat bordes yang telah memenuhi syarat dengan
asumsi tebal plat 15 cm, dalam proyek ini beton yang digunakan
mempunyai asumsi kualitas material sebagai berikut :
fc = 17 MPa
fy = 240 MPa
p min = 0.0058
p maks = 0.0274
d = Tinggi Efektif ={ h – (selimut beton 2 cm) - (1/2 ∅ tul)}
= 150 mm - 20 mm – 5 mm
=12,5 cm
3.6.1 Pembebanan Bordes
a. Beban Mati (DL)
Berat spesi + keramik per 5 cm tebal = 5 x 0,021 t/m2 = 0,10 t/m2
b. Beban Hidup (LL)
Beban untuk bordes = 0,25 ton/m2
3.6.2 Perhitungan Penulangan Plat Bordes
Berdasarkan analisa program SAP 2000V8.3 ( di Lab. Komputer
Teknik Sipil, UNNES ) yang telah di RUN didapatkan:
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR 24
Momen Lapangan = 761,6 Kg m
Momen Tumpuan = 1521,7 Kg m
a. Penulangan lapangan ditinjau 1m
Mu = θ Mn
Mn = θ
Mu
= 8,06,761 = 952 Kg m
As = jdfy
Mn..
As = 74,35787,0.125.47,24
952000= mm2
Cek Tulangan
P ak =db
As.
= 0028,0125.100074,357
=
jadi,, P min > P ak < Pmak
0,0058 > 0,0028 < 0,0274
maka dipakai, Pmin = 0,0058
As = P . b . d
= 0,0058 . 1000 . 105
= 580 mm²
Diameter tulangan d 10 Ast= = 78,5 mm²
n = AstAs = 38,7
5,78580
= ~ 8
spasi = n
1000 = mm1258
1000=
maka dipakai tulangan d 10 – 125 mm
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR 25
b. Penulangan tumpuan ditinjau 1m
Mu = θ Mn
Mn = θ
Mu
= 8,0
7,1521 = 1902,125 Kg m
As = jdfy
Mn..
As = 79,71487,0.125.47,24
1902125= mm2
Cek Tulangan
P ak =db
As.
= 0057,0125.100079,714
=
jadi, P min > P ak < Pmak
0,0058 > 0,0057 < 0,0274
maka dipakai, Pmin = 0,0058
As = P . b . d
= 0,0058 . 1000 . 105
= 580 mm²
Diameter tulangan d 10 Ast= = 78,5 mm²
n = AstAs = 38,7
5,78580
= ~ 8
spasi = n
1000 = mm1258
1000=
maka dipakai tulangan d 10 – 125 mm
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR 26
3.7 Perhitungan Penulangan Balok
a. Balok 30/50
Dari perhitungan SAP 2000V8.3 ( di Lab. Komputer Teknik Sipil,
UNNES ) dihasilkan :
Tulangan Atas = 486 mm2 < 2D18 = 509 mm2
Tulangan Bawah = 380 mm2 < 2D18 = 509 mm2
Selimut beton = 40 mm
Fc = 17 Mpa
Fy = 400 MPa
Kontrol terhadap rasio tulangan P
Pmin = 0,0035
Pmaks = 0,0138
d = 500 mm – 40 mm – 10 mm – 9 mm = 441 mm
Pak = db
As.
= 0076,0441.300
1018=
jadi, P min < P ak < Pmak
0,0035 < 0,0076 < 0,0138
Perhitungan Tulangan Geser
Vu = 38238,19 N
Gaya Geser Nominal Pada Beton
Vc = 1/6 x fc x b x d
= 1/6 x 17 x 300 x 441
= 90864 N
Vs = VcVu−
φ
= 27133908646.0
19,38238−=− N < 0
( tidak perlu tulangan geser)
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR 27
chek lebar balok
Vs > 2/3 dbfc ..
2/3 441.300.17 363384 >Vs ............... oke
Syarat Spasi Tulangan Sengkang Maksimum
s mak = ½ x 441= 220,5 mm
dipakai jarak sengkang 100 mm
Pemasangan sengkang
Dipilih Sengkang D 10 –100 mm
b. Balok 30/60
Dari perhitungan SAP 2000V8.3 ( di Lab. Komputer Teknik Sipil,
UNNES ) dihasilkan :
Tulangan atas = 558 mm2 < 2D19 = 567 mm2
Tulangan bawah = 357 mm2 < 2D19 = 567 mm2
Selimut beton = 40 mm
Fc = 17 Mpa
Fy = 400 MPa
Kontrol terhadap rasio tulangan P
Pmin = 0,0035
Pmaks = 0,0138
d = 600 mm – 40 mm – 12 mm – 9,5 mm = 538,5 mm
Pak = db
As.
= 0070,05,538.300
1134=
jadi, P min < P ak < Pmak
0,0035 < 0,0070 < 0,0138
Perhitungan Tulangan Geser
Vu = 38826,06 N
Gaya Geser Nominal Pada Beton
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR 28
Vc = 1/6 x fc x b x d
= 1/6 x 17 x 300 x 540,5
= 111343 N
Vs = VcVu−
φ
= 9,466321113436.0
06,38826−=− N < 0
( tidak perlu tulangan geser)
chek lebar balok
Vs > 2/3 dbfc ..
2/3 5,540.300.17 445372 >Vs ............... oke
Syarat Spasi Tulangan Sengkang Maksimum
s mak = ½ x 540,5 = 270,25 mm
dipakai jarak sengkang 100 mm
Pemasangan sengkang
Dipilih Sengkang D 12 –100 mm
c. Balok 30/65
Dari perhitungan SAP 2000V8.3 ( di Lab. Komputer Teknik Sipil,
UNNES ) dihasilkan :
Tulangan atas = 605 mm2 < 2D20 = 628 mm2
Tulangan bawah = 512 mm2 < 2D20 = 628 mm2
Selimut beton = 40 mm
Fc = 17 Mpa
Fy = 400 MPa
Kontrol terhadap rasio tulangan P
Pmin = 0,0035
Pmaks = 0,0138
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR 29
d = 650 mm – 40 mm – 12 mm –10 mm = 588 mm
Pak = db
As.
= 0071,0588.300
1256=
jadi, P min < P ak < Pmak
0,0035 < 0,0070 < 0,0138
Perencanaan Perhitungan Tulangan Geser
Vu = 46527,18 N
Gaya Geser Nominal Pada Beton
Vc = 1/6 x fc x b x d
= 1/6 x 17 x 300 x 590
= 121540 N
Vs = VcVu−
φ
= 7,439941215406.0
18,46527−=− N < 0
( tidak perlu tulangan geser)
chek lebar balok
Vs > 2/3 dbfc ..
2/3 590.300.17 486160 >Vs ............... oke
Syarat Spasi Tulangan Sengkang Maksimum
s mak = ½ x 590 = 295 mm
dipakai jarak sengkang 100 mm
Pemasangan sengkang
Dipilih Sengkang D 12 –100 mm
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR 30
3.8 Perhitungan Penulangan Kolom
a. Kolom 40/80
Fc = 17 Mpa
Fy = 400 Mpa
Pmin = 0,0035
Pmaks = 0,0138
Dari perhitungan SAP 2000V8.3 ( di Lab. Komputer Teknik
Sipil,UNNES ) dihasilkan : 3200 mm2 < 12D19 = 3400 mm2
Dipakai tulangan 12 D 19 (As = 3400 mm2)
Pemasangan sengkang dipakai φ 12 – 150 mm
b. Kolom 70/70
Fc = 17 Mpa
Fy = 400 Mpa
Pmin = 0,0035
Pmaks = 0,0138
Dari perhitungan SAP 2000V8.3 ( di Lab. Komputer Teknik
Sipil,UNNES ) dihasilkan : 4900 mm2 < 16D20 = 5024 mm2
Dipakai tulangan 16 D 20 (As = 5024 mm2)
Pemasangan sengkang dipakai φ 10 – 150 mm
c. Kolom 80/80
Fc = 17 Mpa
Fy = 400 Mpa
Pmin = 0,0035
Pmaks = 0,0138
Dari perhitungan SAP 2000V8.3 ( di Lab. Komputer Teknik
Sipil,UNNES ) dihasilkan : 6400 mm2 < 16D25 = 7850 mm2
Dipakai tulangan 16 D 25 (As = 7850 mm2)
Pemasangan sengkang dipakai φ 12 – 100 mm
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 31
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PROYEK : GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05
SEMARANG
LOKASI : JL.DOKTER CIPTO NO 128 SEMARANG
TAHUN ANGGARAN : 2006
DAFTAR ISIAN PROYEK (DIP)
Nomor : ......./........../........./..../ 2006
Tanggal : .......................... 2006
Tahun Anggaran : 2006
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 32
BAB IV
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SYARAT-SYARAT UMUM
Pasal I.01
PERATURAN UMUM
Tata laksana dalam penyelenggaraan bangunan ini dilaksanakan berdasarkan
peraturan-peraturan sebagai berikut :
1. Sepanjang tidak ada ketentuan lain untuk melaksanakan pekerjaan
bangunan borongan di Indonesia, maka yang sah dan mengikat adalah
syarat-syarat umum untuk melaksanakan pekerjaan borongan bangunan
di Indonesia No. 9 tanggal 28 Mei 1941 dan tambahan lembaran negara
NP.14571.
2. Keputusan Presiden RI No. 16 tahun 1994, tanggal 22 Maret 1994,
tentang pedoman pelaksanaan APBN.
3. Instruksi Presiden No. 1 tahun 1988, tentang tata cara pengadaan barang
dan jasa.
4. Keputusan Presiden RI No. 6 tahun 1988, tentang pencabutan beberapa
ketentuan mengenai pengadaan barang dan jasa.
5. Pedoman dari Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum dan
Tenaga Listrik tentang tata cara penyelenggaraan bangunan gedung
negara tahun 1973 / 1974.
6. a. Surat Edaran Bersama BAPPENAS dan Departemen Keuangan No.
1009/D.VI/2/1995, tanggal 10 Februari 1995 SE-28/A/35/0295.
Perihal Pedoman dan Standarisasi Pembangunan Bangunan Gedung
Negara yang dibiayai dari APBN.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 33
7. Peraturan Pemerintah daerah setempat.
8. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 61/KPTS/1981, tentang
Prosedur Pokok Pengadaan Bangunan Gedung Negara.
Pasal I.02
PEMBERI TUGAS PEKERJAAN
Pemberi Tugas Pekerjaan adalah : PT.BANK NEGARA INDONESIA
(PERSERO), dalam hal ini bertindak sebagai penanggung jawab program.
Pasal I.03
DIREKSI
Direksi adalah Unsur Dinas / Instansi untuk melaksanakan pengelolaan proyek
yang ditunjukkan untuk :
a. Penanggung Jawab Program
b. Penanggung Jawab Proyek
Pasal I.04
PERENCANA
1. Perencana untuk pekerjaan ini adalah : PT. WASTU ADI OLAHRUPA
2. Perencana berkewajiban untuk berkonsultasi dengan pihak proyek pada
tahap perencana dan penyusunan dokumen lelang secara berkala.
3. Perencana berkewajiban pula untuk mengadakan pengawasan berkala dalam
bidang Arsitektur dan Struktur.
4. Bilamana Perencana menjumpai kejanggalan-kejanggalan dalam
pelaksanaan wajib melaporkan kepada Pemimpin Bagian Proyek.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 34
Pasal I.05
PENGAWAS LAPANGAN
1. Didalam pelaksanaan sehari-hari ditempat pekerjaan, sebagai Pengawas
Lapangan adalah Konsultan Pengawas yang ditunjuk yaitu PT POLA
DWIPA
2. Bilamana Pengawas Lapangan menjumpai kejanggalan-kejanggalan dalam
pelaksanaan atau menyimpang dari Bestek upaya segera memberitahukan
kepada Pemimpin Bagian Proyek.
3. Konsultan Pengawas diwajibkan menyusun rekaman pengawasan.
Pasal I.06
PEMBORONG / KONTRAKTOR
Perusahaan berstatus Badan Hukum yang usaha pokokya adalah melaksanakan
pekerjaan pemborong dengan kualifikasi CI (Kepres no.16 tanggal 22 Maret
1994) untuk bidang Bangunan Gedung dan Pabrik yang memenuhi syarat-syarat
bonafiditas, kualitas dan kuantitas menurut Panitia Lelang yang ditunjuk oleh
Pimpinan Bagian Proyek untuk melaksanakan pekerjaan rehabilitasi gedung
tersebut setelah memenangkan pelelangan ini.
Pasal I.07
PELELANGAN
1. Pelelangan akan dilakukan sesuai dengan keputusan Presiden No.24 tahun
1995 serta perubahannya pada saat pelelangan.
2. Pembukuan Surat Penawaran akan dilakukan oleh Panitia Lelang dihadapan
para rekanan/pemborong
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 35
3. Wakil Pemborong yang mengikuti/menghadiri pelelangan harus membawa
Surat Kuasa bermaterai Rp. 6.000,- dari Direktur Pemborong dan
bertanggung jawab penuh.
Pasal I.08
SAMPUL PENAWARAN
1. Sampul Surat Penawaran berukuran 25 cm X 40 cm berwarna putih dan
tidak tembus baca.
2. Sampul Surat Penawaran yang sudah berisi Surat Penawaran lengkap dilak
lima tempat dan tidak diberi kode cap cincin atau kop perusahaan dan kode-
kode lainnya.
3. Sampul Surat Penawaran disebelah kiri atas dan disebelah kanan atas supaya
ditulisi dan diketik langsung tidak boleh tempelan (periksa contoh sampul
Surat Penawaran), dengan huruf besar.
Pasal I.9
SAMPUL SURAT PENAWARAN YANG TIDAK SAH
Sampul Surat Penawaran tidak sah dan dinyatakan gugur bilamana:
1. Sampul Surat Penawaran dibuat menyimpang dari atau tidak sesuai dengan
syarat-syarat dalam pasal I.09
2. Sampul Surat Penawaran terdapat nama penawar atau terdapat harga
penawaran atau terdapat tanda-tanda diluar syarat-syarat yang telah
ditentukan dalam pasal I.09.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 36
Pasal I.10
PERSYARATAN PENAWARAN
1. Penawar yang diminta adalah penawaran yang sama sekali lengkap menurut
gambar, ketentuan-ketentuan RKS serta Berita Acara Aanwijzing.
2. Surat-surat yang dibuat oleh pemborong harus dibuat diatas kertas yang ada
kop stuk nama perusahaan (pemborong) dan harus ditandatangani oleh
Direktur Pemborong yang terangnya.
3. Bilamana Surat Penawaran tidak ditandatangani oleh Direktur Pemborong
sendiri harus dilampiri : Surat kuasa dari Direktur Pemborong.
4. Surat Penawaran supaya dibuat rangkap 5 (lima) lengkap dengan lampiran-
lampirannya dan Surat yang asli diberi materai Rp.6.000,00 dan materai
supaya diberi tanggal, terkena tandatangan dan cap perusahaan.
5. Surat Penawaran termasuk lampiran-lampirannya supaya dimasukkan ke
dalam satu amplop sampul surat penawaran yang tertutup.
6. Lampiran-lampiran Surat Penawaran tersebut antara lain seperti:
a. Foto copy Surat Undangan.
b. Surat Penawaran.
c. RAB dan Rekapitulasi.
d. Daftar Harga Satuan Pekerjaan.
e. Daftar/analisa harga.
f. Daftar Harga Satuan bahan dan upah kerja.
g. Jadwal kerja pelaksanaan / time schedule.
h. Daftar Tenaga Ahli yang ditugaskan untuk proyek ini.
i. Surat-surat kesanggupan bermaterai Rp. 6.000,- dibuat 1 (satu)
lembar yaitu :
1. Membayar retribusi bahan galian Gol.C pada kantor Dipenda.
2. Mengasuransikan tenaga kerjanya pada Perum Astek.
3. Tunduk kepada Peraturan Daerah setempat.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 37
4. Sanggup membayar jaminan Pelaksanaan bagi yang mengikuti
pelelangan.
j. Foto copy tanda keanggotaan Gapensi / yang masih berlaku
k. Foto copy sertifikasi dari LPJKN
l. Foto copy akte Pendirian Perusahaan lengkap perubahannya.
m. Foto copy SIUJK dari Kanwil Departemen PU
n. Foto copy NPWP (asli ditunjukkan saat lelang)
o. Foto copy tanda Pengusaha Kena Pajak.
p. Referensi Bank Pemerintah (bersifat khusus untuk mengikuti tender
proyek ini)
q. Foto copy Rekening Koran Tiga bulan.
r. Neraca perusahaan tahun terakhir.
s Struktur organisasi dan personil perusahaan.
SURAT ASLI YANG HARUS DIBAWA:
1. Akte Pendirian Perusahaan lengkap dengan Perusahaan
2. Foto copy sertifikasi dari LPJKN
3. Surat Tanda Anggota Gapensi
4. Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)
5. Surat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
6. Rekening Koran selama 3 bulan terakhir
Pasal I.11
SURAT PENAWARAN YANG TIDAK SAH
Surat Penawaran yang tidak sah dan dinyatakan gugur, bilamana:
1. Surat Penawaran tidak dimasukkan dalam sampul tertutup.
2. Surat Penawaran, surat pernyataan dan daftar analisa serta RAB,
dibuat tidak diatas kop nama dari pemborong yang bersangkutan.
3. Surat Penawaran tidak ditanda tangani oleh penawar.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 38
4. Surat penawaran asli tidak bermaterai Rp. 6.000,- tidak diberi tanggal
dan tidak terkena tanda tangan penawaran/tidak ada cap perusahaan.
5. Harga penawaran yang tertulis dengan angka tidak sesuai dengan yang
tertulis dengan huruf.
6. Surat penawaran dari pemborong yang tidak diundang.
7. Surat penawaran yang tidak lengkap lampirannya seperti pada pasal
I.10.6 atau terdapat lampiran surat penawaran yang tidak sah.
Pasal I.12
CALON PEMENANG
1. Apabila harga dalam penawaran telah dianggap wajar dan dalam batas
ketentuan mengenai harga satuan (harga standard) yang telah ditetapkan
serta telah sesuai dengan ketentuan yang ada, maka Panitia menetapkan 3
(tiga) peserta yang telah memasukkan penawaran yang paling
menguntungkan negara dalam arti:
a. Penawaran secara teknis dapat dipertanggung jawabkan.
b. Perhitungan harga ditawarkan dapat dipertanggung jawabkan.
2. Jika 2 peserta atau lebih mengajukan harga penawaran sama, maka panitia
memilih peserta menurut pertimbangan mempunyai kecakapan dan
kemampuan terbesar.
3. Panitia membuat laporan kepada pejabat yang berwenang mengambil
keputusan mengenai penetapan calon pemenang. laporan tersebut disertai
usulan serta penjelasan tambahan dan keterangan untuk mengambil
keputusan.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 39
Pasal I.13
PENETAPAN PEMENANG
Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Panitia, Pejabat yang berwenang
menetapkan pemenang pelelangan dan cadangan pemenang pelelangan diantara
calon yang diusulkan oleh Panitia.
Pasal I.14
PENGUMUMAN PEMENANG
1. Pengumuman pemenang dilakukan oleh Panitia setelah ada penetapan
pemenang pelelangan dari pejabat yang berwenang.
2. Kepada rekanan yang berkeberatan atas penetapan pemenang pelelangan
diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis kepada
pejabat yang bersangkutan selambat-lambatnya dalam waktu 4 (empat) hari
setelah pengumuman / penetapan pemenang. Sanggahan hanya dapat
diajukan terhadap prosedur pelaksanaan pelelangan.
3. Jawaban terhadap sanggahan diberikan secara tertulis selambat-lambatnya
dalam waktu 4 (empat) hari kerja setelah diterimanya sanggahan tersebut.
Pasal I.15
PEMBATALAN PELELANGAN
1. Peserta lelang yang memasukkan surat penawaran kurang dari 5 (lima)
rekanan.
Penawaran yang memenuhi syarat-syarat (yang sah) kurang dari 3 (tiga)
peserta dan :
a. Harga Standard dilampaui.
b. Dana yang tersedia tidak cukup.
c. Harga-harga yang ditawarkan dianggap tidak wajar.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 40
2. Apabila sanggahan dari rekanan dianggap benar
3. Berhubung berbagai hal tidak memungkinkan mengadakan penetapan
pemenan
Pasal I.16
KEPUTUSAN PEMBERIAN PEKERJAAN
1. Pemimpin bagian proyek akan memberikan pekerjaan kepada pemborong
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. SPK akan diberikan kepada Pemborong yang telah ditunjuk paling lambat
dalam waktu 10 (sepuluh) hari, paling lambat dalam waktu 10 (sepuluh) hari
setelah pengumuman pemenang pelelangan.
Pasal I.17
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
Kontraktor sebelum mulai pelaksana pekerjaan diharuskan mengadakan penelitian
antara lain:
1. Lapangan /lahan yang tersedia
2. Gambar-gambar secara menyeluruh
3. Penjelasan-penjelasan yang tertuang dalam Berita Acara Aanwijzing.
Pekerjaan harus dilaksanakan antara lain menurut:
a. RKS dan gambar-gambar detail untuk pekerjaan ini.
b. RKS dan segala perubahan – perubahannya dalam aanwijzing
(Berita Acara Aanwijzing)
c. Petunjuk-petunjuk dari Pemimpin Bagian Proyek Pengelola Proyek
dan Konsultan Pengawas.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 41
Pasal I.18
KETETAPAN UKURAN-UKURAN DAN PERUBAHAN-PERUBAHANNYA
1. Pemborong harus bertanggung jawab atas tepatnya pekerjaan menurut
ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar dan bestek.
2. Pemborong diwajibkan mencocokkan ukuran satu sama lain, apabila ada
perbedaan ukuran dalam gambar dan RKS segera dilaporkan kepada
Pimpinan Bagian Proyek.
3. Bilamana ternyata terdapat selisih atau perbedaan ukuran antara gambar dan
RKS, maka petunjuk Pimpinan Bagian Proyek yang dijadikan pedoman.
4. Bilamana dalam pelaksanaan harus pekerjaan diadakan perubahan-
perubahan, maka perencana harus membuat gambar perubahan (revisi)
dengan tanda garis berwarna diatas gambar aslinya.
Pasal I.19
PENJAGAAN DAN PENERANGAN
1. Pemborong ikut bertanggung jawab atas keamanan dan harus mengurus
penjagaaan diluar jam kerja (siang dan malam) dalam komplek pekerjaan
2. Pemborong bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan dan alat-alat lain
yang disimpan dalam gudang dan halaman pekerjaaan Apabila terjadi
kebakaran dan pencurian, pemborong harus segera mendatangkan gantinya
untuk kelancaran pekerjaan.
3. Segala resiko dan kemungkinan kebakaran yang menimbulkan kerugian-
kerugian dalam pelaksanaan pekerjaan dan bahan-bahan material juga
gudang dll, sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemborong.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 42
Pasal I.20
KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Bilamana terjadi kebakaran, kecelakaan Pemborong harus segera
mengambil tindakan dan segera memberitahukan kepada Pemimpin Bagian
Proyek.
2. Pemborong harus memenuhi/mentaati peraturan-peraturan tentang
perawatan korban dan keluarganya.
3. Pemborong harus menyediakan obat-obatan yang tersusun menurut syarat-
syarat Palang Merah dan setiap kali habis digunakan harus dilengkapi lagi.
4. Pemborong diwajibkan mentaati Undang-undang Ketenaga kerjaan.
Pasal I.21
KENAIKAN HARGA DAN FORCE MAJEURE
1. Semua kenaikan harga yang bersifat biasa pemborong tidak dapat
mengajukan claim.
2. Semua kenaikan harga akibat Pemerintah Republik Indonesia di bidang
moneter yang bersifat nasional dapat mengajukan claim sesuai dengan
keputusan Pemerintah dan pedoman resmi dari Pemerintah RI.
3. Semua kerugian akibat Force Majeure berupa alam a.l : gempa bumi,angin
topan, hujan lebat, pemberontakan, perang dan lain-lain kejadian tersebut
dapat dibenarkan oleh Pemerintah dan berakibat menimbulkan kerusakan
bangunan bukan menjadi tanggungan pemborong.
Pasal I.22
LAIN-LAIN
1. Hal-hal yang belum tercantum dalam RKS ini dijelaskan didalam
aanwijzing dan akan diberikan petunjuk pengelola proyek.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 43
2. BQ (Bill of Quantity) yang volume mengikat dalam penawaran, tetapi tidak
mengikat dalam pelaksanaan.
3. Pemborong sebelum melaksanakan pembongkaran harus meminta ijin
secara tertulis terlebih dahulu kepada direksi/pengelola Proyek/user minimal
1 (satu) minggu sebelumnya.
4. Kerusakan bagian bangunan yang diakibatkan oleh Pelaksanaan pekerjaan,
menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya.
5. Penggunaan air, dan listrik kerja yang digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan ini ditanggung oleh kontraktor/pemborong.
6. IMB merupakan tanggung jawab pemborong, surat-surat berasal dari bagian
proyek
SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI
Pasal II.01
JAMINAN LELANG
1. Jaminan lelang (tender garansi) berupa surat jaminan dari bank atau
perusahaan asuransi kerugian sebesar 3%.
2. Bagi pemborong yang tidak ditetapkan sebagai pemenang pelelangan,
jaminan lelang dapat diambil setelah panitia mengumumkan Pengumuman
Pemenang Lelang.
3. Bagi pemborong yang ditetapkan sebagai pemenang pelelangan, jaminan
lelang diberikan kembali pada saat jaminan pelaksanaan diterima oleh
Pimpinan Proyek sekaligus menandatangani surat Perjanjian Pemborongan.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 44
Pasal II.02
JAMINAN PELAKSANAAN
1. Jaminan pelaksanaan ditetapkan sebesar 5% dari nilai kontrak.
2. Jaminan pelaksanaan diterima oleh Pimpinan Proyek pada waktu
menandatangani Surat Perjanjian Pemborongan.
3. Jaminan pelaksanaan dapat dikembalikan bilamana prestasi pelaksanaan
mencapai 100% dan pekerjaan telah diserahkan untuk pertama kalinya dan
diterima baik oleh Direksi (disertai Berita Acara Penyerahan I).
Pasal II.03
RENCANA KERJA (TIME SCHEDULE)
1. Pemborong harus membuat rencana kerja pelaksanaan yang diperiksa oleh
pengawas dan pengawas teknik proyek, dan disetujui oleh Pimpinan Proyek
selambat-lambatnya 1 minggu setelah SPK diterbitkan serta Daftar Nama
Pelaksana yang ditugaskan diserahkan untuk menyelesaikan Proyek ini.
2. Pemborong diwajibkan untuk melaksanakan pekerjaan merencana kerja
tersebut.
Pasal II.04
LAPORAN HARIAN MINGGUAN
1. Konsultan pengawas tiap minggu diwajibkan mengirim laporan kepada
Pemimpin Proyek mengenai prestasi pekerjaan disertai laporan harian,
Laporan Harian dan Mingguan dibuat oleh Pengawas Lapangan
2. Penilaian prosentase kerja atas dasar pekerjaan yang sudah dikerjakan, tidak
termasuk bahan-bahan ditempat pekerjaan dan tidak atas dasar besar
pengeluaran uang oleh pembororng.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 45
Pasal II.05
PEMBAYARAN
1. Pembayaran akan diatur dalam kontrak (surat perjanjian pemborong).
2. Tiap mengajukan pembayaran angsuran (termin) dan penyerahan pertama
harus disertai Beriat Acara Pemeriksaan, dilampiri daftar hasil kemajuan
pekerjaan dan foto berwarna.
Pasal II.06
SURAT PERJANJIAN PEMBORONG (KONTRAK)
1. Surat perjanjian pemborong (kontrak) dibuat rangkap 15 (lima belas) atas
biaya pemborong kesemuanya bermeterai Rp. 6.000
2. Kontrak dibuat Proyek, sedang lampiran-lampirannya disiapkan oleh
pemborong antara lain :
a. Bestek dan voorwaden / RKS yang disahkan
b. Berita Acara Aanwijzing yang disahkan.
c. Berita Acara pembukaan Surat Penawaran.
d. Berita Acara Evaluasi.
e. Usulan penetapan pemenang.
f. Penetapan Pemenang.
g. Pengumuman Pemenang.
h. SPK (Gunning).
i. Surat penawaran besaera lampiran-lampirannya.
j. Fotocopy jaminan pelaksanaan.
k. Gambar pelaksanaan.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 46
Pasal II.07
PERMULAAN PEKERJAAN
1. Selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) minggu terhitung dari SPK
(Gunning) dikeluarkan dari Pemimpin Proyek pekerjaan harus dimulai.
2. Bilamana ketentuan seperti tersebut diatas tidak dipenuhi maka jaminan
pelaksanaan dinyatakan hilang dan menjadi milik Negara.
3. Pemborong wajib memberitahukan kepada Pemimpin Proyek, bila akan
memulai pekerjaan, secara tertulis.
Pasal II.08
PENYERAHAN PEKERJAAN
1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 210 hari kalender, termasuk
hari minggu, hari besar, hari raya.
2. Pekerjaan dapat diserahkan yang pertama kalinya bilamana pekerjaan sudah
selesai 100% dan dapat diterima dengan baik oleh Pemimpin Proyek dengan
disertai Berita Acara dan dilampiri daftar kemajuan pekerjaan pada
penyerahan pertama untuk pekerjaan ini, keadaan halaman dan bangunan
harus dalam keadaan rapi dan bersih.
3. Surat permohonan pemeriksaan teknis yang dikirim kepada Pemimpin
Proyek harus sudah dikirimkan selambat-lambatnya tujuh hari sebelum
batas waktu penyerahan pertama kalinya berakhir.
4. Instalasi penangkal petir dengan data-datanya.
Pasal II.09
PEMELIHARAAN
1. Jangka waktu pemeliharaan adalah 20 hari kalender sehabis penyerahan
pertama.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 47
2. Bilamana dalam masa pemeliharaan (Onderhoud Termijn) terjadi kerusakan
akibat kurang sempurnanya dalam pelaksanaan atau kurang baiknya mutu
bahan-bahan yang dipergunakan maka pemborong harus segera
memperbaiki dan menyempurnakannya.
3. Meskipun pekerjaan telah diserahkan untuk kedua kalinya, namun
pemborong masih terikat dalam pasal 1609 KUHP.
Pasal II.10
PERPANJANGAN WAKTU PENYERAHAN
1. Surat permohonan perpanjangan waktu penyerahan pertama yang diajukan
kepada Pemimpin Proyek harus sudah diterima selambat-lambatnya 15
(lima belas) hari sebelum batas waktu penyerahan pertama kalinya berakhir
dan surat tersebut supaya dilampiri :
a. Data-data yang lengkap.
b. Time schedule baru yang sudah disesuaikan dengan sisa
pekerjaan.
2. Surat permohonan waktu penyerahan pekerjaan tanpa ada data-data yang
lengkap tidak akan dipertimbangkan.
3. Permintaan perpanjangan waktu penyerahan pekerjaan pertama kalinya
dapat diterima oleh Pemimpin Proyek bilamana:
a. Adanya pekerjaan tambahan atau pengurangan (meer and minder)
yang tidak dapat dielakkan lagi setelah atau sebelum kontrak ditanda
tangani oleh kedua belah pihak.
b. Adanya surat perintah tertulis dari Pemimipin Proyek tentang
pekerjaan tambahan.
c. Adanya surat perintah tertulis dari Pemimpin Proyek bahwa pekerjaan
untuk sementara waktu dihentikan.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 48
Pasal II.11
DENDA (Pasal 49 A.V)
1. Bilamana batas waktu penyerahan pekerjaan yang pertama kalinya
dilampaui (tidak dipenuhi), maka Pemborong dikenakan denda / diwajibkan
membayar denda 2 (dua) permil tiap hari keterlambatan, maksimal 5% dari
nilai kontrak.
2. Menyimpang dari pasal 49 A.V terhadap segala kelalaian mengenai
peraturan atau tugas yang tercantum dalam bestek ini tidak ada ketetapan
denda lainnya, pemborong dapat dikenakan denda sebesar 2 permil tiap kali
terjadi kelalaian dengan tidak diperlukan pengecualian.
3. Berdasar pasal 1609 KUHP, Pemborong bertanggung jawab perihal struktur
dan konstruksi bangunan yang dikerjakan selama 10 (sepuluh) tahun.
4. Bilamana ada perintah untuk mengerjakan pekerjaan tambahan dan tidak
disebutkan waktu pelaksanaannya, tidak akan diperpanjang.
5. Bilamana untuk jangka waktu penyerahan kedua yang telah ditetapkan
dilampaui maka Pemborong akan dikenakan denda sama dengan sub 1.
Pasal II.12
PEKERJAAN TAMBAHAN PENGURANGAN
1. Harga untuk pekerjaan tambah yang diperintahkan secara tertulis oleh
Pemimpin Proyek, pemborong dapat mengajukan pembayaran tambahan.
2. Sebelum pekerjaan tambahan, pemborong supaya mengajukan kepada
Pemimpin Proyek dapat diperhitungkan apakah pekerjaan tambahan tersebut
dapat dibayar atau tidak.
3. Untuk memperhitungkan pekerjaan tambahan dan pengurangan
menggunakan harga satuan yang telah dimasukkan dalam penawaran /
kontrak.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 49
Pasal II.13
DOKUMENTASI
1. Sebelum pekerjaan dimulai, keadaan lapangan atau tempat pekerjaan masih
0% supaya diadakan pemotretan 2 pandangan ditempat yang dianggap
penting menurut pertimbangan Direksi dengan ukuran 9 cm x 14 cm
sebanyak 5 setel.
2. Setiap permintaan pembayaran Angsuran (termijn) dan penyerahan pertama
harus diadakan pemotretan yang masing-masing menurut pengajuan termijn
dengan ukuran 9 cm x 14 cm sebanyak 5 setel.
3. Sedangka ukuran foto berwarna untuk Penyerahan Pekerjaan yang pertama
kalinya adalah 13 cm x 24 cm sebanyak 5 setel foto-foto tersebut harus
dimasukkan kedalam pigura / album ukuran folio warna merah.
SYARAT-SYARAT TEKNIS
1. Pekerjaan Struktur
Pekerjaan Pendahuluan
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan Beton Bertulang (Kolom, balok, plat, tangga dan lift)
Pekerjaan Konstruksi Baja (rangka atap, kanopy, rangka penutup
dinding luar, penutup atap)
Pekerjaan Septiktank dan Resapan
Pekerjaan Groundtank
2. Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan Pelapis Dinding (Pasangan bata, Dinding GRC, Partisi
Gypsum, Dinding Keramik, Panel Aluco, dan Cat)
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 50
Pekerjaan Pelapis Lantai (Screed, Lantai keramik, Lantai De Euro
Grace)
Pekerjaan Plafond (Plafond Gypsum dan Gypsum Tile)
Pekerjaan Pintu dan Jendela (Kusen Alumunium, dan Kusen Baja)
Pekerjaan Sanitari dan Fitting (Closed, Jetspray, Paper Holder, Urinoir,
Washtafel meja, Cermin, Meja beton lapis keramik De Euro Grace,
Kran, Floor Drain, Gantungan Baju, dan Head Shower)
Pekerjaan Sarana Luar dan Lansekap (R. Genset, Gardu PLN, Pos Jaga,
Galery ATM, Pembatas Kavling dan Lansekap)
3. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
Pekerjaan Listrik dan Penangkal Petir
Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Genset
Pekerjaan Fire Alarm / Pengindra Api
Pekerjaan Sistem Pemanggilan, Paging, Back Ground Musik dan Car
Call
Pekerjaan Telepon
Pekerjaan Instalasi Outlet Data
Pekerjaan Instalasi MATV
Pekerjaan Plumbing (Air Bersih, Air Buangan dan Air Kotor)
Pekerjaan Jet Pump
Pekerjaan Fire Fighting (Hydrant Pillar)
Pekerjaan Air Conditioning dan Ventilasi Mekanik
Pekerjaan Lift (Elevator)
1. PEKERJAAN STRUKTUR
1.1. Pekerjaan Persiapan
Pembersihan Site, meliputi :
Pengukuran Tapak
• Pengukuran dilaksanakan bersama Direksi dan Konsultan
Pengawas
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 51
• Pengukuran kondisi awal termasuk batas-batas tanah yang
dilaksanakan bersama Badan Pertanahan Nasional
• Pengukuran awal dilakukan untuk menentukan posisi bangunan
beserta elevasi bangunan sesuai gambar yang diwujudkan dengan
patok dan bouwplank.
• Sebagai pedoman harus dibuat titik BM bantuan dilokasi yang
aman.
• Setiap hasil pengukuran dituangkan dalam bentuk Data Ukur dan
Gambar yang disetujui oleh Direksi dan Konsultan Pengawas.
Pagar Pengaman Proyek
• Pagar dari seng gelombang BJLS finish cat, tinggi total 200 cm,
• Pondasi beton 1:3:5 dengan penampang 30 cm kedalaman 50 cm
• Rangka kayu Kruing 5/7, dengan rangka datar 3 jalur
Listrik Kerja dan Air Kerja
• Sarana listrik untuk kerja digunakan Genset kap. 30 KVA, yang
ditempatkan didekat Workshop.
• Untuk Tower Crane memakai genset kap. 150 KVA
• Sarana listrik kantor digunakan sambungan PLN daya 5 KVA
• Air Kerja didapat dari pembuatan sumur gali di lokasi dengan
mutu air yang bisa untuk air minum.
Direksi Keet
• Direksi Keet yang dibuat seluas 30 m2
• Bangunan terbuat dari rangka kayu 6/12 dan 5/7, dinding tripleks
tebal 3 mm, atap Asbes Gelombang, plaofond tripleks 3mm, dan
lantai rabat 1:3:5
• Dilengkapi dengan 1 unit KM/WC
Pembongkaran bangunan existing dan pembuangan keluar lokasi
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 52
1.2. Pekerjaan Tanah
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan tanah mencakup galian tanah pondasi, urugan tanah kembali
dipadatkan, urugan tanah dari luar + pemadatan, dan pemadatan tanah
subgrade seluruh lantai dasar dan parkir.
Prosedur Pelaksanaan
Galian tanah pondasi
• Galian tanah dapat dilaksanakan sesuai gambar dan patok
bouwplak dari pengukuran sampai elevasi yang ditentukan dalam
shop drawing. Alat yang dipakai untuk menggali adalah excavator
back hoe.
• Galian tanah untuk pondasi KSLL dilaksanakan sampai dengan
kedalaman peil Rib Konstruksi. Galian membentuk saluran
sedalam peil dasar kaki masing-masing Rib Konstruksi.
Urugan tanah kembali dipadatkan
• Pekerjaan urugan tanah kembali dilakukan dengan memakai tanah
hasil galian. Timbunan dilakukan per lapis setebal 20 cm dan
langsung dipadatkan oleh stamper
Urugan tanah dari luar dan pemadatan
• Urugan tanah dari luar dikerjakan setelah pekerjaan pondasi
selesai. Tanah urug yang didatangkan harus tanah yang keras.
Pendatangan dilakukan dengan dumptruck dan digelar per lapis.
Pemadatan tanah tiap lapis tebal 20 cm menggunakan vibro
compactor.
• Urugan tanah untuk pondasi KSLL berupa tanah baru. Pekerjaan
ini dikerjakan setelah pengecoran Rib Konstruksi selesai. Tanh
urug ini sebagai pengisi sela-sela Rib Konstruksi dan system
pengurukan secara lapis demi lapis dengan tebal maksimal tiap
lapis 20 cm dan dipadatkan dengan stamper.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 53
• Pemadatan tanah subgrade seluruh lantai dasar dan parkir.
Pekerjaan ini dilakukan agar didapat tanah dasar yang padat.
Untuk pemadatan digunakan vibro roller dibantu dengan siraman
air dari watertank truck. Pemadatan dilakukan 8 lintasan perlapis.
1.3. Pekerjaan Pondasi
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi Pondasi Sarang Laba-laba, Pancang Tiang Pancang
Beton 20x20 cm, dan cerucuk dolken. Gedung ini menggunakan pondasi
Konstruksi Sarang Laba-laba. Dibawah pondasi KSLL yang berkonstruksi
6 lantai dipancang Tiang Pancang Beton 20x20 cm p=6m secara
menyebar. Sedang dibawah pondasi KSLL yang berkonstruksi 3 lantai
dipancang cerucuk dolken secara merata berjarak 60x60 cm. Tinggi
cerucuk minimal adalah 50 cm dibawah Rib Setlemen KSLL.
Prosedur Pelaksanaan
• Pekerjaan diawali dengan galian tanah untuk pondasi KSLL.
• Elevasi galian tanah dinaikkan 15 cm dari elevasi rencana untuk
mengantisipasi setlement
Pekerjaan Pancang
• Tiang pancang beton � 20x20 cm memiliki mutu K-500 dengan
panjang 6 m. Tiang pancang diangkut dari pabrik ke lokasi
menggunakan Truck Crane, yang memudahkan proses bongkar
muat tiang pancang.
• Pemancangan dapat dilakukan setelah pekerjaan galian tanah telah
selesai dan sampai elevasi yang ditentukan.
• Mengingat tiang pancang ini hanya berungsi sebagai perbaikan
tanah dan disyaratkan harus dibawah Rib Konstruksi 50 cm, maka
setelah terpancang penuh harus dilanjutkan dengan bantuan Dolly
untuk mencapai elevasi top tiang pancang, 50 cm dibawah rib
konstruksi.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 54
Urugan pasir
• Urugan pasir dilaksanakan setelah pelaksanaan urugan tanah pada
bagian lapisan atas dan lapis pertama setebal 20 cm dipadatkan
dengan stamper dan dilaksanakannya pengujian kepadatan lapis
kedua dengan standar 90 %.
• Urugan pasir lapis kedua dilaksanakan setelah langkah diatas
dilaksanakan dengan ketebalan 20 cm. Proses pemadatan sesuai
diatas dan dilaksanakan pengujian kepadatan dengan standar 95
%.
Lantai Kerja
• Lantai kerja dicor diatas urugan pasir sebagai alas beton rib dan
plat beton. Beton yang digunakan adalah mutu B0 dengan tebal 5
cm. Untuk lantai kerja ini harus dibuatkan patok elevasi sebagai
pedoman ketinggian permukaan lantai kerja. Hal ini dilakukan
agar ketebalan beton plat lantai nantinya tepat sesuai elevasi
Pekerjaan bekesting :
• Bekesting rib beton dikerjakan setelah lantai kerja selesai. Bahan
yang digunakan adalah multipleks 9 mm sebagai panel dan kayu
5/7 dan 4/6 sebagai rangka dan penyokong.
• Bagian dalam bekesting diolesi dengan oli atau bahan sejenis agar
bekesting dapat dipakai berulang kali tanpa rusak oleh air semen.
• Posisi bekesting rib harus tepat karena rib berada pada posisi garis
as. Bekesting harus kokoh dan rapat agar dimensi beton tidak
berubah serta air semen tidak bocor.
Pekerjaan Pembesian :
• Pembesian rib beton dan plat pondasi KSLL dikerjakan setelah
lantai kerja, bekesting dan pecah kepala tiang pancang selesai.
Bahan yang digunakan adalah besi beton ulir. Panjang overlap
untuk pembesian dipakai 40 x diameter tulangan. Setelah
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 55
pemasangan besi selesai dipasang beton deking setebal 5 cm pada
bagian bawah untuk menjaga agar besi tidak nempel ke lantai
kerja, dan beton deking 3 cm pada sisi luar agar tidak nempel ke
bekesting.
• Pada pembesian rib settlement, besi dirangkai di workshop.
• Pada pembesian rib konstruksi harus dirangkai di lokasi rib karena
system pembesiannya saling berkaitan dengan rib dan as kolom.
• Pembesian kolom struktur dilaksanakan saat pembesian rib
dikerjakan dengan elevasi dasar kolom sama dengan elevasi dasar
rib konstruksi.
Pekerjaan Cor Beton :
• Perbandingan material yang akan dipakai untuk pembuatan beton
K 225 sesuai dengan hasil dari jobmix yang telah dilakukan
• Dilakukan test slump dan membuat silinder beton sebelum adukan
dibawa ke lokasi pengecoran.
• Penentuan elevasi dan batas-batas pengecoran dicek oleh
pengukuran.
• Kecepatan pengecoran dan kontinuitas perlu diperhatikan. Tinggi
jatuh adukan beton kurang dari 50 cm, oleh karena itu penuangan
beton pada awal pelaksanan menggunakan talang-talang cor yang
diatur ketinggiannya sesuai kebutuhan, dan pada waktu peralatan
penunjang bisa dioperasikan menggunakan bucket cor yang pada
ujung bucketnya dipasang selang treemix, untuk alat angkutnya
menggunakan tower crane.
• Pemadatan beton dilakukan menggunakan vibrator dengan metode
yang benar tanpa menyentuh permukaan bekesting. Pengecoran
dilakukan dengan ketebalan yang seragam. Beton tidak dialirkan
dengan menggunakan vibrator.
• Pembongkaran bekesting dilakukan 24 jam setelah pengecoran.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 56
1.4. Pekerjaan Beton Bertulang
Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi cor lantai kerja, bekesting, pembesian dan cor beton
untuk kolom, balok, plat lantai, tangga dan lift.
Prosedur Pelaksanaan
Pengecoran Lantai Kerja
• Lantai kerja dicor diatas urugan pasir pada plat lantai dasar yang
berada di atas permukaan tanah. Beton yang digunakan adalah
mutu K-125 dengan tebal 5 cm. Untuk lantai kerja ini harus
dibuatkan patok elevasi sebagai pedoman ketinggian permukaan
lantai kerja. Hal ini dilakukan agar ketebalan beton plat lantai
nantinya tepat sesuai elevasi.
Pekerjaan Bekesting
• Bekesting beton TB dikerjakan setelah lantai kerja selesai. Bahan
yang digunakan adalah papan 2/20 sebagai panel dan kayu 4/6
sebagai rangka dan penyokong.
• Posisi bekesting beton TB harus tepat karena berada pada posisi
dibawah garis as. Bekesting harus kokoh dan rapat agar dimensi
beton gak berubah serta air semen tidak bocor.
• Bekesting kolom
Pekerjaan ini dilaksanakan oleh sub kontraktor . Beketing
kolom dibuat setelah cor beton plat lantai kering dan pekerjaan
pembesian kolom selesai.
Bahan yang dipakai adalah phenol film dilapis oli yang
dibentuk empat persegi panjang sesuai bentuk kolom. Sebagai
penopang phenol film digunakan PERI bekesting.
Sebelum dipasang, dibuatkan sepatu kolom yang terbuat dari
adukan 1Pc : 2Ps agar penempatan bekesting jadi lebih mudah.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 57
Pada saat pemasangan bekesting harus di bidik dari 2 arah
yang bersilangan agar tepat posisi as kolom. Selain itu dibidik
juga ketegakan bekesting.
Sebagai penyokong bekesting dipakai pipe support yang bisa
disetel ketegakkannya. Setelah posisi tepat pada bagian dalam
bekesting juga diberi tanda batas ketinggian cor beton kolom.
• Bekesting balok dan plat lantai
Pekerjaan ini bisa dikerjakan setelah pengecoran beton kolom
telah kering.
Bahan yang dipakai adalah multipleks 12 mm lapis oli untuk
bagian dasar dan multipleks 9 mm lapis oli untuk bagian
samping. Untuk balok anak digunakan kayu 5/7 dan balok
induk digunakan PERI bekesting.
Untuk memudahkan control elevasi dasar balok dan plat maka
dibuatkan tanda elevasi pada besi tulangan kolom dengan
elevasi dan bentuk jadi sesuai shop drawing
Pemasangan diawali dengan penyusunan scafolding,
diteruskan dengan balok induk PERI dengan balok anak kayu
5/7 dan mulai dipasang multipleks dasar balok yang telah
diberi rangka kayu 4/6. Semuanya dipasang sekokoh mungkin
dan sesuai shop drawing.
Bila multipleks dasar balok selesai dipasang, maka kontrol
elevasi bisa dilakukan oleh pengukuran. Setelah itu pembesian
balok bisa dilaksanakan.
Bila pembesian balok telah selesai maka diteruskan dengan
pemasangan bekesting samping balok diteruskan dengan
bekesting dasar plat lantai. Bekesting plat ini harus
tepatelevasinya dan kokoh posisinya. Pada bagian sambungan
harus rapat agar air semen tidak bocor. Semua bagian dipasang
sekokoh mungkin untuk menghindari lendutan pada plat lantai.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 58
Bila telah selesai maka pemeriksaan elevasi bisa dilakukan
oleh petugas pengukuran.
• Bekesting tangga beton
Pekerjaan ini dilaksanakan oleh sub kontraktor.
Bekesting beton plat lantai dikerjakan setelah struktur beton
lantai bawah dan atas yang akan dihubungkan dengan tangga
telah selesai dan cukup umur.
Bahan yang dipakai masih sama dengan yang dipakai pada
bekesting balok dan plat.
Pekerjaan ini diawali dengan pengukuran elevasi tangga dan
diteruskan dengan penyusunan scaffolding dan balok kayu,
diteruskan dengan multipleks 12 mm lapis oli untuk dasar plat.
Setelah itu dipasang multipleks 9 mm lapis oli untuk samping
tangga.
Pada multipleks bagian samping dilukis bentuk anak tangga
dengan dasar dari hasil pengukuran. Setelah itu pekerjaan
pembesian bisa dilaksanakan.
Setelah selesai dilanjutkan dengan pemasangan bekesting anak
tangga.
Pekerjaan ini dilaksanakan oleh sub kontraktor. Bekesting
berbentuk panel-panel dinding yang terbuat dari bahan Phenol
film untuk penutup dan PERI untuk penopang. Sebagai
penyokong dipakai pipe support. Untuk penguat bagian tengah
digunakan tie rod.
Pemasangan bekesting dilaksanakan setelah pemasangan besi
selesai dan dipasang beton deking setebal 2,5 cm untuk
menjaga agar besi tidak nempel ke bekesting.
Pekerjaan diawali dengan penentuan as dinding oleh
pengukuran. Dan dibuatkan sepatu dinding yang terbuat dari
adukan 1Pc : 2Ps agar penempatan bekesting jadi lebih mudah.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 59
Dilanjutkan dengan pemasangan panel bekesting dinding
bagian dalam yang diperkuat dengan pipe support dan
diperiksa ketegakkannya oleh pengukuran. Setelah itu
dipasang panel bekesting bagian luar yang diperkuat pipe
support. Untuk pengaku ketebalan dinding dipasang tie rod.
Sebelum dilaksanakan pengecoran dilakukan pengecekan
ulang oleh pengukuran.
Pekerjaan Pembesian
• Pembesian beton TB
Pembesian beton TB dikerjakan setelah lantai kerja, bekesting dan
pondasi KSLL selesai. Bahan yang digunakan adalah besi beton
ulir. Untuk potong bengkok besi sesuai dengan ketentuan yang ada
pada shop drawing dan dikerjakan di workshop pembesian.
Setelah pemasangan besi selesai dipasang beton deking setebal 5
cm pada bagian bawah untuk menjaga agar besi tidak nempel ke
lantai kerja, dan beton deking 3 cm pada sisi luar agar tidak
nempel ke bekesting.
• Pembesian kolom
Untuk menghemat waktu pelaksanaan pembesian kolom
dikerjakan di workshop pembesian. Install pembesian kolom yeng
telah dirangkai menggunakan tower crane, dilaksanakan setelah
beton lantai mengeras. Bahan yang digunakan adalah besi beton
ulir. Untuk potong bengkok besi sesuai dengan ketentuan yang ada
pada shop drawing. Setelah pemasangan besi selesai dipasang
beton deking setebal 5 cm pada sisi luar untuk menjaga agar besi
tidak nempel ke bekesting.
• Pembesian balok dan plat lantai
Pembesian balok dan lantai dikerjakan setelah bekesting selesai.
Bahan yang digunakan adalah besi beton ulir. Untuk potong
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 60
bengkok besi sesuai dengan ketentuan yang ada pada shop
drawing dan dikerjakan di workshop pembesian. Setelah
pemasangan besi selesai, dipasang beton deking setebal 2,5 cm
pada bagian bawah pembesian balok maupun lantai dan pada sisi
luar pembesian balok untuk menjaga agar besi tidak nempel ke
bekesting
Pekerjaan cor beton
• Perbandingan material yang akan dipakai untuk pembuatan beton
sesuai dengan hasil dari jobmix yang pernah dibuat. Beton tidak
dibuat secara sitemix tetapi membeli dari produsen Batching Plant
beton.
• Beton yang digunakan adalah mutu K-225 untuk balok, kolom,
plat dan lift , dan mutu K-300 untuk dinding beton R.
Khasanah/Arsip.
• Dilakukan test slump dan membuat silinder beton sebelum adukan
dibawa ke lokasi pengecoran.
• Penentuan elevasi dan batas-batas pengecoran dicek oleh
pengukuran.
• Perlu diperhatikan kebersihan lokasi cor , maka pembersihan
dilakukan dengan air compressor.
• Kecepatan pengecoran dan kontinuitas perlu diperhatikan. Pada
pengecoran dinding dan kolom dilakukan lapis perlapis tanpa
menimbulkan cold joint dengan tinggi jatuh adukan beton kurang
dari 50 cm, oleh karena itu penuangan beton pada awal pelaksanan
menggunakan talang-talang cor yang diatur ketinggiannya sesuai
kebutuhan, dan pada waktu peralatan penunjang bisa dioperasikan
menggunakan bucket cor yang pada ujung bucketnya dipasang
selang treemix, untuk alat angkutnya menggunakan tower crane.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 61
• Pemadatan beton dilakukan menggunakan vibrator dengan metode
yang benar tanpa menyentuh permukaan bekesting. Pengecoran
dilakukan dengan ketebalan yang seragam. Beton tidak dialirkan
dengan menggunakan vibrator.
• Pembongkaran bekesting kolom dan dinding 12 jam setelah
pengecoran, lantai 1 minggu dan balok 2 minggu setelah
pengecoran dengan diberi perkuatan pipe support.
1.5. Pekerjaan Konstruksi Baja
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi konstruksi rangka atap IWF, kanopy dan rangka
penutup dinding luar (GRC dan Aloco Panel) dan penutup atap spandek
Prosedur Pelaksanaan
• Pekerjaan konstruksi baja rangka atap dan rangka penutup dinding
luar dikerjakan oleh sub kontraktor .
• Sebelum Pelaksanaan dimulai perlu diteliti gambar-gambar dan
kondisi lapangannya meliputi mekanisme dan cara pemasangan
sesuai shop drawing.
• Untuk pekerjaan konstruksi baja atap dikerjakan di workshop,
dalam keadaan siap dirangkai dan telah diberi anti karat cat
Zyncromate.
• Untuk pekerjaan rangka penutup dinding luar , semua di rangkai di
lokasi. Penutup dinding luar terdiri dari 2 jenis material, penutup
GRC dan Panel Aloco.
• Erection rangka atap baja menggunakan Tower Crane dibantu
dengan tali tambang penghantar yang dipegang oleh pekerja.
• Pemasangan di chek dengan alat bantu waterpas dan penggaris
siku sehingga semua rangka terpasang presisi.
• Bila rangka atap sudah terpasang, penutup atap spandek bias
dipasang.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 62
• Dibawah spandek diberi lapisan sterofoam untuk penahan panas.
1.6. Pekerjaan Septiktank dan Resapan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan galian tanah, urugan pasir, pasangan bata,
pasang peresap (ijuk, arang, batu apung) dan plat beton atas.
Semua prosedur sama dengan prosedur pekerjaan sipil yang ada.
1.7. Pekerjaan Groundtank
Pekerjaan ini meliputi galian tanah, urugan pasir, plat beton tutup, tangga
monyet, pasangan bata dan waterproofing.
Semua prosedur sama dengan prosedur pekerjaan sipil yang ada.
2. PEKERJAAN ARSITEKTUR
2.1. Pekerjaan Pelapis Dinding
Lingkup pekerjaan
Pekerjan pelapis dinding meliputi Pasangan bata, Dinding GRC dan Aluco
Panel, Partisi Gypsum, Dinding Keramik, dan Cat
Bahan yang dipakai
Untuk pasangan bata
• Pasir Pasang
• Batu Bata
• Besi Beton dia. 10
• Semen type I
• Split
Untuk dinding GRC
• Semen type 1
• Isolasi kertas
• Panel GRC Motif dan Polos
Untuk Partisi Gypsum
• Metal Stud BORAL
• Metal Runner BORAL
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 63
• Gypsum board 12mm ex Jayaboard
• Compound UB 888
• Tekstile tape
• Siku Almunium
• Fisher / paku beton
• Paku rivert
• Skrup gypsum 6x1”
Untuk dinding keramik
• Keramik De Euro Grace
• Keramik Roman
• Semen type 1
• Kawat BWG
• Paku rivet
• Pasir beton
Untuk Panel Aluco
• Panel Aluco
• Mur dan baut
• Isolasi kertas
Untuk cat dinding
• Cat tembok acrilyc emulsion
• Cat tembok wheater shield
• Plamur Alkali
Prosedur Pelaksanaan
Pasangan Bata
• Pekerjaan ini terdiri dari pasangan bata 1:3, pasangan bata 1:5,
kolom praktis, ring balok praktis, plesteran 1:3 dan plesteran 1:5
Langkah pekerjaan sebagai berikut :
• Pembersihan lokasi yang akan dipasang bata.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 64
• Penentuan As dinding sesuai shop drawing termasuk penentuan
letak kolom praktisnya dan dibuat bowplank veltikal serta ditarik
benang agar pasangan presisi
• Melubangi lantai beton sesuai letak kolom praktis kemudian
pembesian kolom praktis yang memakai besi polos dia. 10mm
didirikan dan tiap kenaikan 1m dipasang ankur besi dia.10mm
untuk penghindari terpisahnya pasangan bata dengan kolom yang
bisa mengakibatkan roboh.
• Pemasangan bata bisa dimulai yang sebelumnya bata dibasahi
dulu, spesi campuran semen pasir 1 : 3 untuk traasram dan 1 : 5
untuk yang biasa. Ketinggian pasangan 1,5m/hari. Tiap 1m
ketinggian pasangan kolom praktis di cor beton dengan mutu K
175 dan kedua sisi pasangan bata diplester tipis kasar agar
pasangan bata menjadi kokoh dikarenakan kondisi angin dilokasi
pekerjaan tergolong tinggi yang dapat mengakibatkan pasangan
roboh.
• Setelah pasangan bata telah mencapai ketinggian rencana
selanjutnya kedua sisi diplester guna menghasilkan permukaan
yang rata dibuat titik plesteran dengan jarak 2m pada bagian atas
dan bawah yang terbuat dari adukan yang dipermukaannya
ditanamkan sebilah kayu yang sebelumnya dilod terlebih dahulu
memakai unting-unting. Kemudian dibuat kepala plesteran dengan
menghubungkan titik plesteran atas dan bawah memakai adukan.
Setelah kepala plesteran kering dilanjutkan memplester bidang-
bidang yang dibatasi oleh kepala plesteran, yang sebelumnya
bidang yang akan diplester dibasahi sampai jenuh air.
• Untuk mendapatkan hasil plesteran yang rata dengan cara
plesteran diratakan dengan jidar yang diletakkan diatas kepalaan
plesteran dengan jalan menggosokkan dari atas ke bawah pulang
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 65
balik sambil mendorongnya kesisi. Setelah semua bidang penuh
dan rata, untuk menghaluskan permukaan digosok dengan ruskam,
dan menggosoknya adalah dengan arah melingkar mulai dari atas
dan terus kebawah.
• Acian dilakukan setelah plesteran kering dengan cara bidang
plesteran dibasahi dengan sedikit air lalu buat adukan semen+air
dan siramkan ke permukaan sedikit demi sedikit sambil digosok
dengan ruskam hingga rata. Ditunggu agak kering dihaluskan
dengan kertas dan apabila sudah agak kering digosok dengan busa
atau kertas semen agar permukaan halus.
Dinding GRC dan Panel Aluco
• Panel dipasang setelah rangka baja untuk panel selesai dipasang.
• Posisi panel ditentukan dengan alat ukur, jadi didapat posisi yang
tegak dan datar.
• Pemasangan dilakukan dengan bantuan Tower Crane dan dipasang
sesuai benang bantuan yang dipasang pada titik hasil bidikan alat
ukur.
• Bila posisi sudah tepat, panel dibaut dengan rangka
• Untuk Panel GRC, bekas sambungan ditutup dengan mortar dan
dihaluskan.
Partisi Gypsum
• Pekerjaan dinding partisi gypsum dikerjakan oleh sub kontraktor .
• Semua bagian dikerjakan sesuai shop drawing dan harus
memperhatikan pekerjaan lain yang berhubungan, misal : kusen
dan Mekanikal dan Elektrikal.
• Material yang datang harus disimpan pada tempat yang terlindung
dari air, terutama gypsum 12 mm.
• Untuk penentuan As dan ketegakkan ditentukan oleh Pengukuran,
jadi dinding bisa tepat dan tegak.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 66
• Langkah kerja sebagai berikut :
Pemasangan metal stud dengan fisher (paku beton)
Pemasangan metal runner dengan fisher.
Pemasangan metal runner tiap 60 cm dan di rivet.
Pemasangan metal stud tiap 120 cm dan di rivet, pada bagian
yang berhubungan dengan kusen, partisi dipasang setinggi plat
lantai.
Pemasangan gypsum 12 mm satu sisi setinggi plafond.
Pemasangan gypsum 12 mm sisi sebelahnya.
Pada tiap pertemuan dinding diberi list galvanize
Pelapisan batas sambungan gypsum dengan coumpound,
setelah kering diamplas supaya didapat permukaan yang halus
dan rata.
Dinding Keramik
• Pekerjaan dinding keramik De Euro Grace
Langkah kerja sebagai berikut :
Pekerjaan diawali dengan penentuan garis nat De Euro Grace
oleh pengukuran agar nat rapi, lurus dan potongan De Euro
Grace bisa tepat dan hemat. Perlu diperhatikan letak untuk
tombol dan nomor lantai pada dinding lift.
Setelah itu pengeboran dan pemasangan dynabolt pada dinding
sesuai dengan garis nat yang telah disiapkan.
Kemudian pemasangan kawat penggantung pada dynabolt
tersebut dan dilanjutkan dengan pembuatan 2 buah lubang pada
bagian De Euro Grace yang menempel di dinding. Lubang
dibuat membentuk tanda + sebagai tempat menggantungkan De
Euro Grace ke kawat.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 67
Bila telah selesai dilakukan pelapisan dinding dengan adukan
1Pc : 2Ps untuk perekat antara De Euro Grace dengan dinding.
Pada bagian ini diutamakan ketegakan dinding.
Setelah itu penempelan De Euro Grace yang telah dilapisi
sikatop ke adukan tadi dengan menggantungkan ke kawat dan
posisi disesuaikan dengan garis nat yang ada.
Tunggu De Euro Grace yang sudah dipasang mengering
adukannya. Setelah itu dilakukan pengisian nat De Euro Grace
memakai bahan semen nat keramik.
• Pekerjaan dinding keramik
Langkah kerja sebagai berikut :
Pekerjaan ini dilakukan pada keramik dinding untuk R.
Wudhu. Pekerjaan diawali dengan penentuan as untuk nat
keramik oleh pengukuran dan batas ketinggian keramik.
Ditentukan juga titik untuk pekerjaan sanitair.
Setelah itu dibuat kepala (kop) keramik yang telah ditentukan
posisi kedataran dan ketegakannya. Dilanjutkan dengan
pemasangan keramik dinding tersebut dengan adukan 1Pc :
2Ps
Setelah itu ditunggu dulu adukan pengeringan adukan. Bila
telah kering bisa dilakukan pengisian nat keramik.
Pada batas antara keramik dengan plesteran dibuat tali air.
Pekerjaan Cat
Lingkup pekerjaan
Pekerjaan cat meliputi cat dinding interior, cat eksterior, cat
plafond, dan cat besi
Alat yang dipakai
• Air compressor
• Sprayer cat
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 68
• Kuas bulu dan kuas roll
• Sikat bulu
• Isolatip kertas
• Alat bantu
Prosedur pelaksanaan
Cat dinding interior, cat dinding eksterior dan cat plafond
• Pekerjaan cat ini dikerjakan oleh sub kontraktor.
• Pekerjaan ini diawali dengan membersihkan permukaan yang akan
dicat.
• Setelah itu pelapisan permukaan dengan plamir sampai merata.
• Untuk dinding interior dan plafond digunakan cat pentalite warna
putih, sedangkan untuk dinding eksterior digunakan cat
weathershield.
• Kemudian dilakukan pengecatan dengan cat 1 kali lapis dulu.
Setelah kering dilakukan pengecatan untuk yang ke 2 dan setelah
kering dilakukan pengecatan yang ke tiga. Untuk bagian yang luas
digunakan kuas roll sedangkan untuk bagian yang sulit atau kecil
digunakan kuas bulu.
Cat baja
• Pekerjaan ini diawali dengan pembersihan permukaan baja yang
akan di cat menggunakan ampals dan sikat.
• Penutupan permukaan yang berbatasan dengan bahan baja yang
akan dicat.
• Kemudian mulai di cat sebanyak 3 lapis dengan menunggu waktu
kering dari tiap lapis.
2.2. Pekerjaan Pelapis Lantai
Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi lantai keramik, karpet lantai dan Plint lantai
alumunium.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 69
Bahan yang dipakai
• De euro grace 30x30 polished FHQ 6207
• De euro grace 30x30 unpolished FHQ 6207
• De euro grace 60x60 polished goldenblack
• De Euro grace 60x60 polished FHQ 6207
• Stepnozing 8x30 roman
• Keramik roman 30x30
• Nat Alumunium
• Plint Lantai Alumunium
• Karpet lantai ukuran tiap panel 50x50 cm
• Lem karpet
• Lem nat keramik
• Sealant
• Pasir urug
• Adukan spesi
Prosedur pelaksanaan
Lantai keramik
• Pekerjaan diawali dengan menentukan as keramik dan elevasi
keramik oleh pengukuran.
• Pembuatan kepala pasangan keramik sesuai elevasi dan as yang
telah ditentukan.
• Pelapisan pasir urug pada dasar plat beton dengan tebal 5 cm.
Setelah itu pemasangan keramik dengan adukan screed sesuai
urutan dari kepala keramik yang telah ada. Pada pekerjaan ini
dipentingkan kelurusan dan kedataran keramik.
• Pada bagian atas as balok beton dipasang dilatasi keramik.
• Bila adukan keramik telah kering dapat dilakukan pengisian nat
keramik menggunakan lem nat keramik (lemkra)
• Nat untuk keramik De Euro Grace menggunakan nat alumunium.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 70
• Pada bagian dilatasi diisi dengan sealant.
• Setelah itu pemasangan plint bila dinding telah selesai.
Lantai karpet
• Pekerjaan ini diawali dengan pembuatan lapisan scread lantai.
Scread ini dibuat dengan elevasi yang telah ditentukan agar posisi
karpet dapat rata dengan keramik lantai.
• Setelah scread jadi, ditentukan garis untuk tiap panel karpet oleh
pengukuran. Hal ini dilakukan supaya karpet lurus, rata dan hemat
dalam pemotongan.
• Pemasangan kop (kepala) karpet dengan perekat lem sesuai garis
yang telah dibuat.
• Pemasangan karpet selanjutnya menyesuaikan kepala karpet yang
ada.
2.3. Pekerjaan Plafond
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi plafond gypsum untuk dalam ruangan, plafond
water resistant untuk ruangan terbuka dan toilet . Dan list alumunium
untuk plafond.
Alat yang dipakai
• Gun Mark (ramset)
• Ketam mesin portable
• Profil ketam portable
• Bor dengan mata 3.5 mm
• Driver
• Scrapper
• List Alumunium clear anodized 25.4 x 12 x 1 mm
• Alat potong calciboard
• Alat bantu
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 71
Bahan yang dipakai
• Gypsum Water Resistant 9 mm
• Gypsum board ex Jayaboard 9 mm
• Gypsum board Tile 600x1200 12 mm byhua painted
• Compound UB 888
• Textile tape
• Sekrup gypsum 6 x¾“
• Sekrup calciboard
• Metal furring channel ex Jayaboard
• Connector clip ex Jayaboard
• Paku peluru dan peluru
• Angel clip
• TCR (Top Cross Rail)
• Suspension clip (adjustment spring)
• Galvanize List (wall angel)
Prosedur pelaksanaan
• Semua bagian dikerjakan sesuai shop drawing dan harus
memperhatikan pekerjaan lain yang berhubungan, misal
Mekanikal dan Elektrikal.
• Material yang datang harus disimpan pada tempat yang terlindung
dari air, terutama gypsum 9 mm dan calciboard 9 mm.
• Untuk penentuan As dan elevasi plafond ditentukan oleh
Pengukuran, jadi plafond dapat rata dan lurus.
• Pemasangan list galvanize pada bagian yang menempel di dinding
batako dan kolom sesuai elevasi dari pengukuran. List dipakukan
dengan jarak tiap 20 cm.
• Pemasangan angel clip memakai Gun mark dengan ukuran 120 x
120 cm.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 72
• Menggantungkan TCR pada angel clip memakai kawat yang telah
dilengkapi dengan suspension clip dengan jarak tiap 120 cm.
• Pemasangan furring channel pada TCR tiap jarak 60 cm dengan
menggunakan connector clip.
• Pemasangan lapisan penutup plafond dengan system papan catur
(zig-zag) dengan disekrup tiap 20 cm.
• Penutupan bagian sambungan menggunakan compound dan
dilapisi dengan textile tape.
• Hasil compound dihaluskan menggunakan amplas duco no. 120
supaya didapat hasil yang rata.
• Setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan list allumunium
plafond.
2.4. Pekerjaan Pintu dan Jendela
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan kusen meliputi kusen alumunium dan kusen baja.
Alat yang dipakai
• Mesin potong alumunium
• Bor portable
• Glass cutter
• Ketam mesin portable
• Portable circle saw
• Mesin las
• Trafo las
• Genset
• Gerinda
• Alat bantu
Bahan yang dipakai
• Profil alumunium clear anodized
• Profil Alumunium Black Million
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 73
• Kaca stopsol 8 mm
• Tempered Glass 12 mm
• Clear glass 8 mm
• Pintu doble HPL
• Sealant
• Rubber gasket
• Lockcase
• Hinges
• Floor Hinges
• Door Handle
• Kunci Double cylinder
• Stopper pintu
• Door closer
• Kawat las
• Proifil Baja siku
• Plat baja 2 mm
• Mur dan baut
Prosedur Pelaksanaan
Pekerjaan Kusen Alumunium
• Pekerjaan kusen alumunium dikerjakan oleh sub kontraktor.
• Material didatangkan dari lokal dan semua fabrikasi di lokasi
sesuai shop drawing.
• Sebagai landasan kusen dibuatkan tanggulan setinggi ± 10 cm
sepanjang bawah kusen. Landasan ini berfungsi agar mudah dalam
menyetel kusen (kedataran dan ketegakan).
• Untuk memudahkan penentuan kerataan elevasi kusen, dibuatkan
titik bantu oleh pengukuran.
• Pekerjaan ini diawali dengan mengukur lokasi kusen dipasang
agar didapat ukuran yang tepat.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 74
• Setelah itu mulai dipotong rangka profil alumunium sesuai shop
drawing dengan ukuran menyesuaikan lapangan.
• Kemudian dirangkai semua komponen kusen, dengan urutan
rangka, kaca dan rubber gasket, dan sealant. Untuk kusen pintu
juga dipasang double HPL, engsel, handle, door closer, kunci dan
stopper.
• Setelah terpasang semua, kemudian dilakukan pembersihan.
Pekerjaan Kusen Baja
• Pekerjaan ini dikerjakan oleh sub kontraktor lokal.
• Kusen yang dibuat adalah pintu Rumah Genset dan , dan pintu
ruang mesin lift.
• Semua pintu difabrikasi di workshop sehingga di lokasi tinggal
pemasangan.
• Untuk ketepatan posisinya ditentukan dulu lokasinya oleh
pengukuran.
2.5. Pekerjaan Sanitari dan Fitting
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan sanitair meliputi Closed, Jetspray, Paper Holder, Urinoir,
Washtafel meja, Cermin, Meja beton lapis keramik De Euro Grace,
Kran, Floor Drain, Gantungan Baju, dan Head Shower
Prosedur Pelaksanaan
• Pekerjaan ini diawali dengan pembuatan meja beton untuk
washtafel dan pantry. Setelah jadi kemudian pemasangan meja
wahtafel dan meja pantry. Dilanjutkan dengan pemasangan
washtafel, Bak cuci piring dan kran air.
• Floor drain dipasang sesuai lubang yang telah tersedia di lantai.
• Pemasangan closet sesuai pipa yang tersedia dengan di cek posisi
tegak dan datarnya. Setelah itu pemasangan jet spray.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 75
• Pemasangan paper holder pada dinding dalam toilet dilakukan
dengan hati-hati karena harus berbatasan dengan keramik dinding.
• Urinoir dipasang sesuai dengan pipa yang tersedia kemudian
dipasang juga sekat unrinal.
• Pemasangan shower set diawalai dengan pemasangan mixing
valve, kemudian shower head dan towel bar.
• Untuk yang berbatasan dengan dinding harus di sealant.
2.6. Pekerjaan Sarana Luar dan Lansekap
Pekerjaan ini terdiri dari R. Genset, Gardu PLN, Pos Jaga, Galery ATM,
Pembatas Kavling dan Lansekap. Pekerjaan ini secara struktur terlepas
dari bangunan utama, jadi bias dikerjakan lebih dahulu.
Prosedur, alat dan bahan yang dipakai sama dengan pekerjaan sipili di
atas.
3. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
Prosedur Pelaksanaan
Pekerjaan Perpipaan
1. Jaringan air kotor :
Peletakan / pemasangan dan dimensi pipa-pipa yang akan dipasang
harus sesuai dengan gambar kerja / pelaksanaan.
• Apabila menurut gambar kerja, dasar pipa harus diberi urugan
maka urugan tersebut harus dilaksanakan sesuai elevasi rencana.
• Untuk penanaman pipa di bawah lantai / jalan lingkungan harus
diberi pelindung di sepanjang jalur pipa agar aman dari kerusakan
yang ditimbulkan beban kendaraan maupun beban lain.
• Sambungan pipa PVC ∅ 2” ke atas digunakan rubber ring joint
sedang yang berdiameter kurang dari 2” digunakan solvent
cement.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 76
• Semua pipa tegak lurus harus dijangkar kuat pada tiap-tiap lantai,
untuk pipa mendatar harus disupport dengan jarak maksimum
tertentu (misal 2 m) dan dengan kemiringan tertentu.
• Setiap perubahan arah dibuat sudut 45°, tee sanitair atau
combination bend yang dilengkapi dengan lubang pembersih
(clean out) kecuali bila dinyatakan lain dalam gambar
pelaksanaan.
• Pipa vent services harus dipasang sekurang-kurangnya 15 cm dari
muka banjir alat sanitair tertinggi dan dibuat dengan kemiringan
tertentu.
• Di sekeliling pipa yang tertanam di dinding harus diisi adukan
pasir semen dengan ketebalan tertentu dari permukaan dinding
luar pipa.
• Setelah semua jaringan terpasang dilakukan pengetesan aliran air
pipa.
2. Jaringan air bersih
• Penyambungan pipa dengan sistem ulir, terlebih dahulu dilapisi
dengan red lead cement.
• Pemasangan pipa horizontal maupun vertikal harus diperkuat
dengan penggantung (hangers) untuk pipa horizontal dan
dijangkar (anchor) untuk pipa vertikal, jarak maksimal masing-
masing hanger ditentukan sesuai kondisi lapangan dan spesifikasi,
sedangkan untuk anchor diletakkan pada masing-masing lantai.
• Semua ujung pipa terakhir yang tidak dilanjutkan harus ditutup
dengan dop / plug.
• Sebelum dan sesudah dipasang pipa-pipa accessories, terutama
bagian dalam harus dijaga tetap bersih dan diperiksa lagi atas
kerusakan dan keretakan – keretakan.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 77
• Setelah semua jaringan terpasang dilakukan pengetesan aliran air
pipa.
Pemasangan Pipa dengan diameter besar (Baja, PVC dan Beton):
• Penggelaran pasir urug di bawah pipa, dipadatkan dengan cara
mengucurkan air pada hamparan pasir.
• Pada titik-titik tertentu dipasang blok-blok beton (Throst Beton).
Blok beton dibuat di bawah pemasangan sambungan, bertujuan
sebagai peletakan pipa juga mencegah pergeseran jalur pipa.
• Memasang pipa pada jalur yang telah ditentukan dengan bantuan
alat bantu untuk menghindari kerusakan yang terjadi pada pipa.
Setelah tepat posisi pemasangannya, dipasang ganjal / landasan
untuk mengamankan posisi pipa.
• Melakukan penyambungan antar pipa sesuai dengan jenis pipa
yang dipasang.
• Untuk pipa beton, sambungan dilakukan dengan memasukkan
Socket (bagian ujung pipa yang akan memasuki pipa lain), ke
Spigot (bagian ujung pipa yang akan dimasuki pipa lain) dengan
urutan sebagai berikut :
• Bersihkan permukaan Spigot dan Socket.
• Tempatkan ring karet pada alur spigot yang dimulai dari bawah
dan ditarik secara merata di kedua sisi pipa ke atas.
• Ring karet harus mempunyai tegangan merata dan lurus agar tidak
terjadi puntiran.
• Setiap jarak sambungan pipa ditempatkan sedemikian rupa
sehingga seluruh ring , baut menyentuh alur Socket dan pipa harus
tetap lurus.
• Apabila sudah tepat, pipa didorong masuk ke dalam sambungan.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 78
• Untuk pipa baja, penyambungan antar pipa dapat dilakukan
dengan pengelasan, tekanan (Spigot dan Socket), Sleeve Coupling,
Flange, atau dengan cara yang lain.
• Untuk pipa PVC, penyambungan antar pipa dilakukan dengan cara
Spigot dan Socket, atau lem.
• Untuk pemasangan sambungan pada belokan-belokan (bend)
pemasangannya harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan
yamg telah ditetapkan.
• Setelah proses penyambungan selesai, utnuk mencegah korosi
pada sistem sambungan (pada pipa baja) maka pada sambungan
tersebut ditutup dengan bahan anti korosi yang disyaratkan.
Pekerjaan Sound System
• Pemasangan Cable Tray pada jalur yang telah ditentukan pada
gambar rencana Pemasangan instalasi MDFSS dan Junction Box
SS.
• Instalasi kabel Sound System dalam pipa conduit.
• Pemasangan instalasi unit-unit speaker.
• Pemasangan instalasi peralatan utama.
• Connecting instalasi Cable ke masing-masing unit speaker dan
peralatan utama melalui MDFSS (Man Distribution Frame Sound
System) serta junction box Sound System.
• Melakukan tes tahanan isolasi kabel kontrol.
• Melakukan tes kuat suara tiap Speaker.
• Melakukan tes sistem operasi peralatan.
Pekerjaan Telepon
• Dibuat Cable Tray.
• Cable Tray dipasang di jalur (pada dinding atau di dalam plafond
dengan penggantung / support).
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 79
• Pemasangan junction box telephone pada tempat-tempat yang
sudah ditentukan.
• Instalasi kabel telephone dipasang di dalam conduit pada Cable
Tray dari PABX ke junction box ke outlet pemakaian.
• Pemasangan unit-unit telephone pada tempat-tempat yang
ditentukan di dalam gambar rencana.
• Melakukan tes tahanan isolasi Cabel Control.
• Melakukan tes besaran cross talk antar penghantar.
• Melakukan tes sistem kerja peralatan telephone.
• Melakukan tes tahanan penghantar.
Pekerjaan Air Conditioning (AC)
• Pekerjaan Ducting :
• Pemasangan Ducting pada Ducting Support.
• Setelah Ducting terpasang, dilakukan isolasi Ducting
dengan glasswall dan aluminium foil.
• Bila terdapat sambungan dalam pemasangan aluminium
foil, maka panjang overlap yang diperlukan minimal 4 cm.
• Pemasangan Instalasi Pipa Air Conditioner ( AC ) :
• Pemasangan instalasi pipa chiller.
• Pengecatan instalasi pipa dengan cat Syncromate.
• Coating instalasi pipa pada Blink Coat.
• Pemasangan isolasi pipa dengan stereofoam, kemudian
diisolasi lagi dengan aluminium foil pada bagian terluar.
• Bila aluminium foil terpasang, ada sambungannya dengan
panjang overlap minimal 4 cm.
• Sebelum dilaksanakan isolasi pipa, instalasi pipa harus
sudah lolos dari tes tekan.
• Pekerjaan Peralatan Utama
• Pemasangan unit-unit chiller.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 80
• Pemasangan condizing pump.
• Pemasangan griller dan diffuser.
• Pemasangan AHU.
• Connecting instalasi pipa dan Ducting pada unit-unit
peralatan utama.
Pekerjaan Fire Alarm
• Siapkan gambar kerja, bahan, peralatan, dan ijin memulai
pekerjaan.
• Dalam memasang instalasi, semua kabel kontrol harus
ditempatkan di dalam pipa pelindung kabel.
• Pipa pelindung harus ditempatkan di bawah plat lantai di atas
lantai yang bersangkutan pada setiap jarak tertentu (misal tiap 100
cm).
• Semua detektor termasuk titik panggil manual dan bel tanda
bahaya kebakaran harus dilengkapi dengan kotak pemasangan dan
ditempatkan di atas langit-langit ruangan atau di dalam tembok /
partisi.
• Bel tanda bahaya ditempatkan di ketinggian tertentu di bawah
langit-langit ruangan (misalnya diambil 50 cm).
• Titik panggil manual ditempatkan pada ketinggian tertentu di atas
lantai ruangan (misalnya diambil 140 cm, atau disesuaikan
spesifikasi).
• Setelah semua instalasi terpasang, dilakukan pengetesan dan
dibuatkan Berita Acara Pengetesan.
Pekerjaan Panel Listrik
• Pastikan kabel instalasi listrik induk sudah terpasang.
• Pasang kabel instalasi ke dalam panel.
• Pemasangan kabel harus tepat dan aman dari resiko konsluiting
dan pengguna.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 81
BAB V
RENCANA ANGGARAN BIAYA
1. PEKEERJAAN PERSIAPAN
1.1 Pembersihan lahan
Luas = panjang x lebar
= 62,256 m x 47,35 m
= 2947,82 m2
47,35 m
62,256 m
1.2 Pagar pengaman proyek
Panjang pagar keliling
Keliling = 2 (panjang + lebar)
= 2 (60 +45) 45 m
= 210 m’
60 m
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 82
1.3 Direksi keet
Luas = (panjang x lebar)
= (3m x 10m)
= 30 m2
10 m
3 m
2. PEKERJAAN TANAH
2.1 Galian Tanah
Volume = Panjang x Lebar x Tinggi
2.1.1 Foot Plat
1.5
2,0
Volume galian = 2 x 2 x 1.5 = 6 m3
Jumlah pondasi foot plat = 2 buah
Volume = 6 x 2 = 12 m3
2.1.2 Pondasi Batu Kali
Panjang = 168,283 m
Vol. Total = 1,5 x 1,5 x 168,283
= 378,53 m3
1,5
1,5
2.1.3 Urugan Tanah Kembali
= 1/3 x ( galian pondasi foot plat + galian pondasi pasangan batu kali )
= 1/3 x 390,53 = 130,17 m3
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 83
2.2 Urugan pasir ( bawah pondasi )
Volume = panjang x lebar x tinggi
2.2.1 Pondasi Batu Kali
0,2 m
0,8 m
0 ,3 0 m
0 , Panjang pondasi batu kali = 168,24 m’ 8 m
0 ,8 m
Panjang pondasi tipe 1 = 168,24 m’
Volume pasir = 0,1 x 1,5 x 168,24
= 25,24 m3
1,5 0,1
2.2.2 Aanstamping
Volume = Panjang x Lebar x Tinggi
Keterangan :
Panjang pondasi batu kali tipe 1 = 168,24 m’
Volume batu kosong pondasi
= (0,20 x 0,8 168,24)
= 26,92 m3
2.2.3 Pondasi Batu Belah 1 pc : 3 kapur : 10 pasir
pondasi panjang x x tinggi
2)sejajar sisijumlah ( Volume =
Keterangan :
Volume batu belah pondasi tipe 1
= 24,1688,02
8,03,0 xx+ = 92,21 m3
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 84
3. PEKERJAAN BETON BERTULANG
Volume I = Panjang x Lebar x Tinggi
Volume II = ½ x Jumlah Sisi Sejajar x Tinggi x Lebar
Volume III = Panjang x Lebar x Tinggi
3.1 Pondasi Beton Foot Plat
Tipe PF1 (200 x 200)
Volume I = (0,3 x 0,3 x 2,03)
= 0,1827 m3
Volume II = 22,02
23,0 xx⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
= 0,46 m3
Volume III = (0,25 x 2 x 2)
= 1 m3
Volume total = (0,1827 + 0,46 + 1) x 2
= 3,2854 m3
0,3 m
2,03 m
0,25 m 0,20 m
2,0 m
I
IIIII
3.2 Balok Beton
3.2.1 Balok Lantai 1
1. Balok 15/30
Panjang balok = 5,9 m
V = p x l x t
= 5,9x 0,15 x 0,30
= 0,265 m3
13 cm
17 cm
15 cm
2. Balok 20/40 13cm
27 cm
20 cm
Panjang balok = 36,717 m
V = p x l x t
= 36,717 x 0,2 x 0,4 = 2,937 m3
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 85
3. Balok 25/65
Panjang balok = 13,35 m
25 cm
52 cm
13cm
V = p x l x t
= 13,35 x 0,25 x 0,65
= 2,169 m3
4. Balok 30/50 13c
37 cm
30cm
Panjang balok = 17,775 m
V = p x l x t
= 17,775 x 0,3 x 0,5
= 2,666 m3
5. Balok 30/60
Panjang balok = 8 m 13cm
47 cm
30 cm
V = p x l x t
= 8 x 0,3 x 0,60
= 1,44 m3
6. Balok 30/65
Panjang balok = 375,375 m 13cm
52 cm
30 cm
V = p x l x t
= 375,375 x 0,3 x 0,65
= 73,198 m3
7. Balok 30/70 13cm
52 cm
30 cm
Panjang balok = 135,5 m
V = p x l x t
= 135,5 x 0,3 x 0,7
= 28,455 m3
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 86
8. Balok 40/80 13cm
67cm
40 cm
Panjang balok = 16 m
V = p x l x t
= 16 x 0,4 x 0,8
= 5,12 m3
3.2.2 Balok Lantai 2
1. Balok 15/30
Panjang balok = 5,9 m
V = p x l x t
= 5,9x 0,15 x 0,30
= 0,265 m3
13 cm
17 cm
15 cm
2. Balok 20/40 13cm
27 cm
20 cm
Panjang balok = 35,217 m
V = p x l x t
= 35,217 x 0,2 x 0,4
= 2,817 m3
3. Balok 30/50 13cm
37cm
30 cm
Panjang balok = 17,775 m
V = p x l x t
= 17,775 x 0,3 x 0,5
= 2,666 m3
4. Balok 30/60 Panjang balok = 16 m
13cm
47cm
30 cm
V = p x l x t = 16 x 0,3 x 0,60 = 2,88 m3
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 87
5. Balok 30/65
Panjang balok = 421,375 m
30 cm
52 cm
13cm
V = p x l x t
= 421,375 x 0,3 x 0,65
= 82,168 m3
6. Balok 30/70
13cm
57cm
30 cm
Panjang balok = 129,5 m
V = p x l x t = 129,5 x 0,3 x 0,7
= 27,195 m3
7. Balok 40/80
13cm
67 cm
40 cm
Panjang balok = 16 m
V = p x l x t = 16 x 0,4 x 0,8
= 5,12 m3
3.2.3 Balok Lantai 3
1. Balok 15/30 13 cm
17 cm
15 cm
Panjang balok = 3,85 m
V = p x l x t
= 3,85x 0,15 x 0,30
= 0,173 m3
2. Balok 20/40 13cm
27 cm
20 cm
Panjang balok = 24,942 m
V = p x l x t = 24,942 x 0,2 x 0,4 = 1,995 m3
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 88
3. Balok 20/65
Panjang balok = 21,35 m 13cm
52cm
20 cm
V = p x l x t
= 21,35 x 0,20 x 0,65
= 2,775 m3
4. Balok 30/50 13cm
37 cm
30 cm
Panjang balok = 5,35 m
V = p x l x t
= 5,35 x 0,3 x 0,5
= 0,802 m3
5. Balok 30/60
Panjang balok = 16 m 13cm
47cm
30 cm
V = p x l x t
= 16 x 0,3 x 0,60
= 2,88 m3
6. Balok 30/65
Panjang balok = 369,575 m 13cm
52 cm
30 cm
V = p x l x t
= 369,575 x 0,3 x 0,65
= 72,067 m3
7. Balok 30/70 13cm
57 cm
30 cm
Panjang balok = 145,125 m
V = p x l x t
= 145,125 x 0,3 x 0,7
= 30,476 m3
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 89
8. Balok 40/80
13cm
67 cm
40 cm
Panjang balok = 16 m
V = p x l x t
= 16 x 0,4 x 0,8
= 5,12 m3
3.2.4 Balok Lantai 4
1. Balok 15/30
Panjang balok = 3,85 m
V = p x l x t
= 3,85x 0,15 x 0,30
= 0,173 m3
13 cm
17 cm
15 cm
2. Balok 20/40
13cm
27 cm
20 cm
Panjang balok = 24,942 m
V = p x l x t
= 24,942 x 0,2 x 0,4
= 1,995 m3
3. Balok 30/50
Panjang balok = 12,425 m 13cm
37 cm
30 cm
V = p x l x t
= 12,425 x 0,3 x 0,5
= 1,864 m3
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 90
4. Balok 30/60
Panjang balok = 16 m 13cm
47 cm
30 cm
V = p x l x t
= 16 x 0,3 x 0,60
= 2,88 m3
5. Balok 30/65
Panjang balok = 201 m 13cm
52 cm
30 cm
V = p x l x t
= 201 x 0,3 x 0,65
= 39,195 m3
6. Balok 30/70 13cm
57 cm
30 cm
Panjang balok = 90 m
V = p x l x t
= 90 x 0,3 x 0,7
= 18,9 m3
7. Balok 40/80
13cm
67 cm
40 cm
Panjang balok = 16 m
V = p x l x t
= 16 x 0,4 x 0,8
= 5,12 m3
3.2.5 Balok Lantai 5 13 cm
17 cm
15 cm
1. Balok 15/30
Panjang balok = 3,85 m V = p x l x t
= 3,85x 0,15 x 0,30 = 0,173 m3
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 91
2. Balok 20/40
13cm
27 cm
20 cm
Panjang balok = 24,942 m
V = p x l x t
= 24,942 x 0,2 x 0,4
= 1,995 m3
3. Balok 30/50
13cm
37 cm
30 cm
Panjang balok = 12,425 m
V = p x l x t
= 12,425 x 0,3 x 0,5
= 1,864 m3
4. Balok 30/60
Panjang balok = 16 m 13cm
52 cm
30 cm
V = p x l x t
= 16 x 0,3 x 0,60
= 2,88 m3
5. Balok 30/65
Panjang balok = 201 m 13cm
52 cm
30 cm
V = p x l x t
= 201 x 0,3 x 0,65
= 39,195 m3
6. Balok 30/70 13cm
57 cm
30 cm
Panjang balok = 90 m
V = p x l x t
= 90 x 0,3 x 0,7
= 18,9 m3
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 92
7. Balok 40/80 13cm
67 cm
40 cm
Panjang balok = 16 m
V = p x l x t
= 16 x 0,4 x 0,8
= 5,12 m3
13cm
27 cm
20 cm
3.2.6 Balok Lantai atap
1. Balok 20/40
Panjang balok = 5,85 m
V = p x l x t
= 5,85x 0,2 x 0,4
= 0,468 m3
13cm
37 cm
30 cm
2. Balok 30/50
Panjang balok = 17.80 m
V = p x l x t
= 17,80x 0,3 x 0,5
= 2,67 m3
3. Balok 30/60
Panjang balok = 16 m
13cm
47 cm
30 cm
V = p x l x t
= 16 x 0,3 x 0,60
= 2,88 m3
4. Balok 30/65
Panjang balok = 230,075 m
13cm
52 cm
30 cm
V = p x l x t = 230,075 x 0,3 x 0,65 = 44,86 m3
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 93
13cm
57 cm
30 cm
5. Balok 30/70
Panjang balok = 90 m V = p x l x t
= 90 x 0,3 x 0,7
= 18,9 m3
3.3 Kolom
Volume Kolom = (Panjang x Lebar x Tinggi) x Jumlah
3.3.1 Kolom lantai dasar – lantai 1
1. K1 (80x80) Panjang kolom tipe K1 = 3,6 m
Jumlah kolom tipe K1 = 4 buah
Volume kolom tipe K1 = (0,8x0,8x3,6)x4
= 9,216 m3
2. K2 (60x60) Panjang kolom tipe K2 = 3,6 m
Jumlah kolom tipe K2 =10 buah
Volume kolom tipe K2 = (0,6x0,6x3,6)x10
=12,96 m3
3. K3 (40x40) Panjang kolom tipe K3 = 3,6 m
Jumlah kolom tipe K3 = 3 buah
Volume kolom tipe K3 = (0,4x0,4x3,6)x3
=1,728 m3
40 cm
40 cm
60 cm
60 cm
80 cm
80 cm
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 94
4. K4 (30x70) Panjang kolom tipe K4 = 3,6 m
Jumlah kolom tipe K4 = 1 buah
Volume kolom tipe K4 = (0,3x0,7x3,6)x1
= 0,756 m3
5. K 4A (65x65) Panjang kolom tipe K4A = 3,6 m
Jumlah kolom tipe K4A = 2 buah
Volume kolom K4A =(0,65x0,65x3,6)x2
=3,042 m3
6. K5 (40x80) Panjang kolom tipe K5 = 3,6 m
Jumlah kolom tipe K5 = 12 buah
Volume kolom tipe K5 = (0,4x0,8x3,6)x12
=13.824 m3
7. K6 (25x70) Panjang kolom tipe K6 = 3,6 m
Jumlah kolom tipe K6 = 4 buah
Volume kolom tipe K6 = (0,25x0,7x3,6)x4
=2,52 m3
8. K7 (30x70) Panjang kolom tipe K7 = 3,6 m
Jumlah kolom tipe K7 = 4 buah
Volume kolom tipe K7 = (0,3x0,7x3,6)x4
=3,024 m3
30 cm
30 cm
70 cm
80 cm
60 cm
70 cm
40 cm
65 cm
70 cm
25 cm
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 95
9. K (35x35) Panjang kolom tipe K = 3,6 m
Jumlah kolom tipe K = 8 buah
Volume kolom tipe K = (0,35x0,35x3,6)x8
=3,528 m3
35 cm
35 cm
3.3.2 Kolom lantai 1– lantai 2
1. K1 (80x80) Panjang kolom tipe K1 = 4,8 m
Jumlah kolom tipe K1 = 4 buah
Volume kolom tipe K1 = (0,8x0,8x4,8)x4
=12,288 m3
2. K2 (60x60) Panjang kolom tipe K2 = 4,8 m
Jumlah kolom tipe K2 =10 buah
Volume kolom tipe K2 = (0,6x0,6x4,8)x10
=17,28 m3
3. K3 (40x40) Panjang kolom tipe K3 = 4,8m
Jumlah kolom tipe K3 = 3 buah
Volume kolom tipe K3 = (0,4x0,4x4,8)x3
=2,304 m3
4. K4 (30x70) Panjang kolom tipe K4 = 4,8 m
Jumlah kolom tipe K4 = 1 buah
Volume kolom tipe K4 = (0,3x0,7x4,8)x1
= 1,008 m3
70 cm
30 cm
40 cm
40 cm
60 cm
80 cm
60 cm
80 cm
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 96
5. K 4A (65x65) Panjang kolom tipe K4A = 4,8 m
Jumlah kolom tipe K4A = 2 buah
Volume kolom K4A = (0,65x0,65x4,8x2
=4,056 m3
6. K5 (40x80) Panjang kolom tipe K5 = 4,8 m
Jumlah kolom tipe K5 = 12 buah
Volume kolom tipe K5 = (0,4x0,8x4,8)x12
=18,432m3
7. K6 (25x70) Panjang kolom tipe K6 = 4,8 m
Jumlah kolom tipe K6 = 4 buah
Volume kolom tipe K6 = (0,25x0,7x4,8)x4
=3,36m3
8. K7 (30x70) Panjang kolom tipe K7 = 4,8m
Jumlah kolom tipe K7 = 4 buah
Volume kolom tipe K7 = (0,3x0,7x4,8)x4
=4,032 m3
65 cm
65 cm
40 cm
80 cm
25 cm
70 cm
70 cm
70 cm
9. K (35x35) Panjang kolom tipe K = 4,8 m
Jumlah kolom tipe K = 8 buah
Volume kolom tipe K = (0,35x0,35x4,8)x8
=4,704 m3
35 cm
35 cm
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 97
3.3.3 Kolom lantai 2 – lantai 3
1. K1 (75x75) Panjang kolom tipe K1 = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K1 = 4 buah
Volume kolom tipe K1 = (0,75x0,75x4,4)x4
= 9,9 m3
2. K2 (60x60) Panjang kolom tipe K2 = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K2 =9 buah
Volume kolom tipe K2 = (0,6x0,6x4,4)x8
=14,256 m3
75 cm
75 cm
60 cm
60 cm
3. K4 (30x70) Panjang kolom tipe K4 = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K4 = 1 buah
Volume kolom tipe K4 = (0,3x0,7x4,4)x1
= 0,924 m3
4. K 4A (60x60) Panjang kolom tipe K4A = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K4A = 2 buah
Volume kolom K4A = (0,60x0,60x4,4)x2
= 3,168 m3
5. K5 (40x80) Panjang kolom tipe K5 = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K5 = 4 buah
Volume kolom tipe K5 = (0,4x0,8x4,4)x4
=5,632m3
30 cm
70 cm
60 cm
60 cm
80cm
40 cm
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 98
6. K (35x35) Panjang kolom tipe K = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K = 8 buah
Volume kolom tipe K = (0,35x0,35x4,4)x8
=4,312m3
35cm
35cm
3.3.4 Kolom lantai 3 – lantai 4
1. K1 (75x75) Panjang kolom tipe K1 = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K1 = 4 buah
Volume kolom tipe K1 = (0,75x0,75x4,4)x4
= 9,9 m3
2. K2 (50x50) Panjang kolom tipe K2 = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K2 =7 buah
Volume kolom tipe K2 = (0,5x0,5x4,4)x7
= 7,7 m3
3. K2A (60x60) Panjang kolom tipe K2 = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K2 =2 buah
Volume kolom tipe K2 = (0,6x0,6x4,4)x2
= 3,168 m3
50cm
75cm
60 cm
50cm
75cm
60cm
4. K4 (30x70) Panjang kolom tipe K4 = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K4 = 1 buah
Volume kolom tipe K4 = (0,3x0,7x4,4)x1
= 0,924 m3
30cm
70cm
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 99
5. K 4A (60x60) Panjang kolom tipe K4A = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K4A = 2 buah
Volume kolom K4A = (0,60x0,60x4,4)x2
= 3,168 m3
6. K5 (40x70) Panjang kolom tipe K5 = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K5 = 4 buah
Volume kolom tipe K5 = (0,4x0,7x4,4)x4
= 4,928 m3
60cm
60cm
40cm
40cm
7. K (35x35) Panjang kolom tipe K = 3,6 m
Jumlah kolom tipe K = 8 buah
Volume kolom tipe K = (0,35x0,35x4,4)x8
= 4,312 m335cm
35cm
3.3.5 Kolom lantai 4 – lantai 5
1. K1 (70x70) Panjang kolom tipe K1 = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K1 = 4 buah
Volume kolom tipe K1 = (0,70x0,70x4,4)x4
= 8,624 m3
2. K2 (50x50) Panjang kolom tipe K2 = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K2 =9 buah
Volume kolom tipe K2 = (0,5x0,5x4,4)x9
= 9,9 m3
40cm
50cm
70 cm
50cm
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 100
3. K4 (30x70) Panjang kolom tipe K4 = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K4 = 1 buah
Volume kolom tipe K4 = (0,3x0,7x4,4)x1
= 0,924 m3
4. K 4A (60x60) Panjang kolom tipe K4A = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K4A = 2 buah
Volume kolom K4A = (0,60x0,60x4,4)x2
= 3,168m3
5. K5 (40x70) Panjang kolom tipe K5 = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K5 = 4 buah
Volume kolom tipe K5 = (0,4x0,7x4,4)x4
= 4,928 m3
40cm
70cm
70cm
30cm
60cm
60cm
6. K (35x35) Panjang kolom tipe K = 3,6 m
Jumlah kolom tipe K = 8 buah
Volume kolom tipe K = (0,35x0,35x4,4)x8
= 4,312 m3
45 cm
45 cm
3.3.6 Kolom lantai 5 – lantai Atap
1. K1 (70x70) Panjang kolom tipe K1 = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K1 = 2 buah
Volume kolom tipe K1 = (0,70x0,70x4,4)x2
= 4,312 m3
70cm
70cm
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 101
2. K2 (50x50) Panjang kolom tipe K2 = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K2 =9 buah
Volume kolom tipe K2 = (0,5x0,5x4,4)x9
= 9,9 m3
35 cm
35cm
3. K4 (30x70) Panjang kolom tipe K4 = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K4 = 1 buah
Volume kolom tipe K4 = (0,3x0,7x4,4)x1
= 0,924 m3
4. K 4A (50x50) Panjang kolom tipe K4A = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K4A = 2 buah
Volume kolom K4A = (0,50x0,50x4,4)x2
= 2,2m3
5. K5 (40x70) Panjang kolom tipe K5 = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K5 = 4 buah
Volume kolom tipe K5 = (0,4x0,7x4,4)x4
= 4,928 m370cm
40cm
70cm
30cm
50cm
50cm
6. K (35x35) Panjang kolom tipe K = 4,4 m
Jumlah kolom tipe K = 8 buah
Volume kolom tipe K = (0,35x0,35x4,4)x8
= 4,312 m3
35 cm
35 cm
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 102
3.3.7 Kolom lantai Atap – lantai Top wall
1. K (35x35) Panjang kolom tipe K = 3,2 m
Jumlah kolom tipe K = 6 buah
Volume kolom tipe K = (0,35x0,35x3,2)x6
= 2,352 m3
35 cm
35 cm
2. K (20x20) Panjang kolom tipe K = 3,2 m
Jumlah kolom tipe K = 10 buah
Volume kolom tipe K = (0,20x0,20x3,2)x10
= 1,28 m3
20 cm
20 cm
3.4 Pelat
3.4.1 Pelat Lantai dasar
Tebal pelat = 10 cm = 0,1 m
Vol. Pelat Bangunan 1 = (Luas x Tebal)
= (713 x 0,10)
= 71,30 m3
Vol. Pelat Bangunan 2 = (Luas x Tebal)
= (597,8 x 0,10)
= 59,78 m3
Jumlah volume pelat lantai = (Vol pelat bang 1 + vol pelat bang 2)
= (71,30+59,8)
= 131,08 m3
3.4.2 Pelat Lantai 1
Tebal pelat = 13 cm = 0,13 m
Vol. Pelat Bangunan 1 = (Luas x Tebal)
= (556,97 x 0,13)
= 72,406 m3
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 103
Vol. Pelat Bangunan 2 = (Luas x Tebal)
= (374,64 x 0,13)
= 35,703 m3
Jumlah volume pelat lantai 1= (Vol pelat bang 1 + vol pelat bang 2)
= (72,406+35,703)
= 108,109 m3
3.4.3 Pelat Lantai 2
Tebal pelat = 13 cm = 0,13 m
Vol. Pelat Bangunan 1 = (Luas x Tebal)
= (599,33 x 0,13)
= 77,913 m3
Vol. Pelat Bangunan 2 = (Luas x Tebal)
= (517,28 x 0,13)
= 67,246 m3
Jumlah volume pelat lantai 2= (Vol pelat bang 1 + vol pelat bang 2)
= (77,913+67,246)
=145,159 m3
3.4.4 Pelat Lantai 3
Tebal pelat = 13 cm = 0,13 m
Vol. Pelat Bangunan 1 = (Luas x Tebal)
= (615,33 x 0,13)
= 79,999 m3
Vol. Pelat Bangunan 2 = (Luas x Tebal)
= (298,89 x 0,13)
= 37,686 m3
Jumlah volume pelat lantai 3= (Vol pelat bang 1 + vol pelat bang 2)
= (79,999+37,686)
= 117,67 m3
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 104
3.4.5 Pelat Lantai 4
Tebal pelat = 13 cm = 0,13 m
Vol. Pelat Bangunan 1 = (Luas x Tebal)
= (647,33 x 0,13)
= 84,153 m3
Jumlah volume pelat lantai 4 =(Vol pelat bang 1)
= 84,153 m3
3.4.6 Pelat Lantai 5
Tebal pelat = 13 cm = 0,13 m
Vol. Pelat Bangunan 1 = (Luas x Tebal)
= (647,33 x 0,13)
= 84,153 m3
Jumlah volume pelat lantai 5 = (Vol pelat bang 1)
= 84,153 m3
3.4.7 Pelat Lantai atap
Tebal pelat = 13 cm = 0,13 m
Vol. Pelat Bangunan 1 = (Luas x Tebal)
= (372,49 x 0,13)
= 48,724 m3
Jumlah volume pelat lantai atap = (Vol pelat bang 1)
= 48,724 m3
3.4.8 Pelat Lantai atap tangga
Tebal pelat = 10 cm = 0,10 m
Vol. Pelat Bangunan 1 = (Luas x Tebal)
= (32 x 0,10)
= 3,2 m3
Jumlah volume pelat lantai atap tangga = 3,2 m3
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 105
3.4.9 Pelat Lantai atap lift
Tebal pelat = 10 cm = 0,10 m
Vol. Pelat Bangunan 1 = (Luas x Tebal)
= (12,23 x 0,10)
= 1.223 m3
Jumlah volume pelat lantai atap tangga = 1,223 m3
3.5 Tangga
15 cm
20 cm
7,5 cm
m
. BORDES
2 1
3.5.1 Tangga 1
1. Tebal tangga = 27,5 cm
Lebar tangga = 1,725 m
Jumlah tangga = 2 buah
Panjang = 4,82 m Vol, Tangga = ( tebal x lebar x panjang ) x jumlah
= ( 0,275 x 1,725 x 4,82 ) x 2 = 4,57 m3
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 106
2. Tebal tangga = 27,5 cm
Lebar tangga = 1,725 m
Jumlah tangga = 2 buah
Panjang = 5,078m
Vol, Tangga = ( tebal x lebar x panjang ) x jumlah
= ( 0,275 x 1,725 x 5,078 ) x 2
= 4,82 m3
3. Tebal tangga = 27,5 cm
Lebar tangga = 1,725 m
Jumlah tangga = 2 buah
Panjang = 4,71 m
Vol, Tangga = ( tebal x lebar x panjang ) x jumlah
= ( 0,275 x 1,725 x 4,71 ) x 2
= 4,47 m3
Jumlah volume tangga 1= 4,57 + 4,82 + 4,47
=13,86 m3
3.5.2 Tangga 2
1. Tebal tangga = 27,5 cm
Lebar tangga = 1,337 m
Jumlah tangga = 2 buah
Panjang = 3,49 m
Vol. Tangga = ( tebal x lebar x panjang ) x jumlah
= ( 0,275 x 1,337 x 3,49 ) x 2
= 2,56 m3
2. Tebal tangga = 27,5 cm
Lebar tangga = 1,337 m
Jumlah tangga = 2 buah
Panjang = 3,84 m
Vol. Tangga = ( tebal x lebar x panjang ) x jumlah
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 107
= ( 0,275 x 1,337 x 3,84 ) x 2
= 2,82 m3
3. Tebal tangga = 27,5 cm
Lebar tangga = 1,337 m
Jumlah tangga = 6 buah
Panjang = 3,72 m
Vol, Tangga = ( tebal x lebar x panjang ) x jumlah
= ( 0,275 x 1,337 x 3,72 ) x 6
= 8,21 m3
Jumlah volume tangga 2= 2,56 + 2,82 + 8,21
= 13,59 m3
3.5.3 Tangga 3
1. Tebal tangga = 27,5 cm
Lebar tangga = 1,012 m
Jumlah tangga = 2 buah
Panjang = 4,38 m
Vol, Tangga = ( tebal x lebar x panjang ) x jumlah
= ( 0,275 x 1,337 x 4,38 ) x 2
= 3,22 m3
2. Tebal tangga = 27,5 cm
Lebar tangga = 1,012 m
Jumlah tangga = 2 buah
Panjang = 4,66 m
Vol, Tangga = ( tebal x lebar x panjang ) x jumlah
= ( 0,275 x 1,337 x 4,66 ) x 2
= 3,43 m3
3. Tebal tangga = 27,5 cm
Lebar tangga = 1,012 m
Jumlah tangga = 2 buah
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 108
Panjang = 4,56 m
Vol, Tangga = ( tebal x lebar x panjang ) x jumlah
= ( 0,275 x 1,337 x 4,56 ) x 8
= 13,41 m3
Jumlah volume tangga 3 = 3,22 + 3,43 + 13,41
= 20,06 m3
3.6 Bordes
1. Bordes tangga 1
Tebal = 0,15 m
Luas = 5,55 m2
Jumlah = 3 buah
Vol, Borders = luas x tebal x jumlah bordes
= 5,55x 0,15 x 3
= 2,497 m3
2. Bordes tangga 2
Tebal = 0,15 m
Luas = 5,85 m2
Jumlah = 5 buah
Vol, Borders = luas x tebal x jumlah bordes
= 5,85 x 0,15 x 5
= 4,38 m3
3. Bordes tangga 3
Tebal = 0,15 m
Luas = 2,84 m2
Jumlah = 6 buah
Vol, Borders = luas x tebal x jumlah bordes
= 2,84 x 0,15 x 6
= 2,556 m3
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 109
4. Plat tangga menuju parkir motor lt1
Luas = 36 m
Tebal = 0,15 m
Volume = ( luas x tebal )
= ( 36 x 0.15 ) =5,4 m3
4. PEKERJAAN ATAP
Kuda-kuda
IWF 150.75.5.7
IWF 250.125.6.9
15 m
1. Kuda-kuda IWF 250.125.6.9 = 7.785,25 kg
2. IWF 150.75.5.7 = 2.390,40 kg
3. Gording C 150.65.20.3.2 =4,872,96 kg
4. Angkur baut diameter 19mm = 120 buah
5. Mur baut 12mm gording = 180 buah
6. Trekstang 12mm = 245 kg
7. Ikatan angin 16mm = 440 kg
8. Baut HTB diameter 16mm = 460 buah
9. Plat blandas diameter 19 mm = 185,33 kg
10.Penguat gording L100 = 120 kg
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB VI PENUTUP 116
BAB VI
PENUTUP
Pada bagian akhir penyusunan Proyek Akhir ini penulis dapat mengambil
beberapa kesimpulan dan saran :
A. Kesimpulan
1. Dalam perencanaan struktur bangunan diperlukan ketelitian dan
kecermatan yang tinggi sehingga perhitungan yang dihasilkan benar
akurat dan sesuai yang diharapkan.
2. Dengan kelancaran kerja yang baik akan membantu kelancaran
pelaksanaan dan penghematan dalam penggunaan sumber tenaga,
material, peralatan, dan keuangan yang diperlukan dalam pelaksanaan
proyek.
3. Gambar kerja merupakan pedoman yang sangat menentukan dalam
pelaksanaan pekerjaan dan perhitungan anggaran biaya pelaksanaan
pekerjaan.
4. Hasil akhir dari perencanaan redesign Proyek Gedung Kantor BNI’46
Wilayah 05 Semarang adalah sebagai berikut :
a. Tebal plat atap = 130 mm
b. Diameter tulangan plat atap = d 10 - 100 mm
c. Tebal plat lantai = 130 mm
d. Diameter tulangan plat lantai = d 10 - 125 mm
e. Tebal plat bordes = 150 mm
f. Diameter tulangan plat bordes = d 10 – 125 mm
g. Tulangan balok
Tulangan balok 150/300 = 4 D 10
Tulangan balok 200/300 = 4 D 16
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
BAB VI PENUTUP 117
Tulangan balok 200/400 = 6 D 19
Tulangan balok 200/650 = 4 D 14
Tulangan balok 250/650 = 4 D 14
Tulangan balok 300/500 = 4 D 18
Tulangan balok 300/600 = 4 D 19
Tulangan balok 300/650 = 4 D 20
Tulangan balok 300/700 = 6 D 19
Tulangan balok 400/800 = 8 D 22
h. Tulangan kolom
Kolom 200/200 = 4 D 16
Kolom 350/350 = 8 D 16
Kolom 400/400 = 8 D 16
Kolom 400/700 = 10 D 19
Kolom 400/800 = 12 D 19
Kolom 500/500 = 20 D 22
Kolom 600/600 = 16 D 22
Kolom 650/650 = 12 D 22
Kolom 700/700 = 16 D 20
Kolom 750/750 = 12 D 25
Kolom 800/800 = 16 D 25
Kolom A 250/700 = 8 D 19
Kolom A 300/700 = 8 D 19
B. Saran
1. Pelaksanaan suatu proyek harus dilaksanakan sesuai dengan rencana
kerja dan Syarat-syarat yang telah ditentukan.
2. Pelaksanaan proyek harus sesuai dengan Schedule yang telah dibuat dan
tetap memperhatikan mutu dan kualitas.
3. Untuk memperlancar pelaksanaan pembangunan proyek diperlukan
suatu organisasi untuk memperlancar jalannya pelaksanaan proyek.
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
DPU. 1987. Pedoman Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung . Jakarta :
Yayasan Badan Penerbit PU.
Apriyatno, Henry . 1999. Materi Kuliah Struktur Beton. Semarang : FT –
UNNES.
Gunawan, Rudi . 1987.Tabel profil Kontruksi Baja. Yogyakarta : Kanisius.
Kusuma, G. H. ,Vis, W. C . 1995. Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang
Berdasarkan SKSNI T 15 – 1991 – 03. Jakarta : Erlangga.
DPU. 1979. Peraturan Muatan Indonesia 1979. Bandung : Yayasan LPMB
PROYEK AKHIR
REDESIGN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BNI’46 WILAYAH 05 SEMARANG
Top Related