SKENARIO
dr. Boring adalah dokter PTT fresh-graduate. Tanpa persiapan, ia diminta melakukan
penyuluhan/komunikasi kesehatan di depan seluruh warga desa dengan media dan alat bantu
yang kurang memadai. dr. Boring berkomunikasi dengan banyak menggunakan bahasa medis.
Ia juga tidak membuka sesi tanya jawab. Warga pun tampak tidak mengerti, mereka lebih
banyak mengobrol dan mengganggu jalannya penyuluhan. Pada akhir penyuluhan, dr. Boring
merasa penyuluhannya tidak berhasil.
Apa model komunikasi yang dilaksanakan dr. Boring? Apa yang terjadi?
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Dokter PTT : dokter yang hanya menerima penghasilan apabila dokter yang
bersangkutan bekerja berdasarkan jumlah hari bekerja, jumlah unit
hasil pekerjaan yang dihasilkan / penyelesaian suatu jenis pekerjaan
yang diminta oleh pemberi kerja.
2. Komunikasi : pengiriman / penerimaan pesan / berita antara 2 orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
3. Penyuluhan : suatu kegiatan / usaha yang dilakukan dalam membantu dan
meningkatkan pengetahuan mengenai suatu tema tertentu.
4. Bahasa Medis : bahasa yang digunakan dalam dunia kesehatan dengan menggunakan
istilah-istilah tertentu.
5. Fresh Graduate : sebutan yang diberikan kepada seseorang yang baru lulus dari
perguruan tinggi.
6. Sesi Tanya Jawab : waktu yang digunakan oleh suatu forum, baik resmi maupun tidak
untuk bertanya dan menjawab.
7. Media : perantara atau penghubung.
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Tanpa persiapan, dr. Boring diminta melakukan penyuluhan / komunikasi kesehatan
didepan seluruh warga desa.
2. Media dan alat bantu yang kurang memadai.
3. dr. Boring berkomunikasi dengan banyak menggunakan bahasa medis.
4. dr. Boring tidak membuka sesi tanya jawab.
5. Warga tanpak tidak mengerti dan mengganggu jalannya penyuluhan.
ANALISIS MASALAH
M1.a. Apa tujuan dilaksanakannya penyuluhan?
Memberikan pemahaman mengenai suatu tema agar dapat diaplikasikan oleh
masyarakat dan memperkenalkan hal-hal yang baru.
b. Apa yang harus dipersiapkan sebelum melakukan penyuluhan?
Melakukan Survey.
Materi penyuluhan;
Memahami peserta penyuluhan; Bahasany; Etika/Budaya; Jenjang Pendidikan;
Media yang diperlukan sesuai dengan tema;
Menentukan waktu yang tepat untuk penyuluhan;
Menentukan tempat penyuluhan;
Penampilan penyuluh.
M2.a. Bagaimana cara mengantisipasi media dan alat bantu yang kurang memadai?
Mempersiapkan cadangan media;
Berinisiatif untuk menemukan alternatif penyelesaian masalah.
b. Apa saja media / alat bantu yang digunakan dalam penyuluhan?
Media Cetak : Booklet, Leaflet, Selebaran, Flip Chart, Rubrik, Poster, Foto.
Media Elektronik : Televisi, Rdaio, video, Slide, Film.
Luar Ruangan : TV Layar Lebar, Spanduk, Papan Reklame.
M3.a. Bahasa komunikasi apa yang tepat digunakan dalam penyuluhan?
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh peserta
penyuluhan
b. Bagaimana komunikasi yang baik antara dokter dan masyarakat?
Gunakan bahasa yang mudah dimengerti;
Sampaikan dengan jelas;
Gunakan intonasi dan ekspresi yang tepat;
Gunakan media yang tepat;
Terdapat Feedback antara penyuluh dan masyarakat.
c. Apa dampak positif dan negatif penggunaan bahasa medis dalam melakukan
penyuluhan?
NO DAMPAK POSITIF DAMPAK NEGATIF
1 Menambah pengetahuan
masyarakat dalam penggunaan
bahasa medis
Masyarakat tidak mengetahui maksud
penyuluh;
Memerlukan waktu bagi masyarakat
untuk mengetahui
M4.a. Apa saja model-model komunikasi itu?Model Komunikasi Linear Model Komunikasi Sirkuler
1. Model Aristoteles2. Model SMCR3. Model Shanon-Weaver4. Model Teori Inokulasi5. Model Lasswell6. Model Gudykunst & Kim7. Model Schramm
1. Model S-R / SOR2. Model Westley dan Mcclaen3. Model Interaksional4. Model Newcomb5. Model Tubbs6. Model Gerbner7. Model Defleur8. Model Berlo9.Model Speech Communication
b. Apa model komunikasi yang tepat untuk melakukan penyuluhan?
Model komunikasi yang tepat adalah model komunikasi Gerbner(sirkuler)
c. Mengapa perlu adanya sesi tanya jawab dalam suatu penyuluhan?
Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang materi yang belum
diketahuinya;
Mengetahui sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang materi yang
disampaikan.
M5.a. Bagaimana tatacara dalam melakukan penyuluhan yang tepat?
melakukan survey dan mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat
menentukan masalah
memprioritaskan masalah yang utama
KOMUNIKASI
BENTUK
UNSUR
MODEL
DEFINISI
PERAN&FUNGSI
ASPEK
TUJUAN
CARA BERKOMUNIKASIYANG BAIK
BERDASARKAN ALAT
BUDAYA
KONTEKS
KEJELASAN
KETEPATAN
ALUR
MEDIA
KOMUNIKATOR
KOMUNIKAN
TATA CARA
MEDIA
DEFINISI TUJUAN
TOLAK UKUR
PERSIAPAN
HAMBATAN
PESAN
PENYULUHAN
METODE
BERDASARKAN ARAH PESAN
BERDASARKAN BESARNYA SASARAN
KOMUNIKASI KELOMPOK
KOMUNIKASI MASSA
KOMUNIKASI PERORANGAN
menetapkan tujuan
menentukan sasaran
materi yang dipersiapkan dengan baik
memilih metode yang tepat
menentukan media yang tepat
mengenali audience lebih dalam
menentukan waktu dan tempat yang sesuai
menentukan kriteria evaluasi
tindak lanjut evaluasi
b. Apa tolak ukur dalam menentukan keberhasilan suatu penyuluhan?
Melalui pemahaman audience dan pengaplikasiannya sehingga menimbulkan suatu
perubahan perilaku (feedback)
HIPOTESIS
Dr. Boring tidak berhasil dalam melakukan penyuluhan karena tanpa adanya persiapan,
komunikasi kurang efektif, serta media yang kurang memadai.
KERANGKA KONSEP
LEARNING ISSUES
TOPIK WHAT I KNOW
WHAT I DON’T KNOW
WHAT I HAVE TO PROVE
HOW WILL I LEARN
Komunikasi Definisi, Aspek, Unsur
Peran, Fungsi Model, Tujuan Internet, Textbook
Penyuluhan Definisi Tata cara Tujuan, Persiapan, Media, Tolak ukur
Internet, Textbook
Bahasa Medis
Definisi Dampak positif dan negatif
Internet, Textbook
SINTESIS
KOMUNIKASI
a. Definisi
Istilah komunikasi berasal dari kata LatinCommunicare atau Communis yang berarti
sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti
kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Beberapa definisi komunikasi adalah:
1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu
dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid).
2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi
tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang
lain (Davis, 1981).
4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W)
5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain,
komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi).
Secara umum, Komunikasi adalah pengiriman / penerimaan pesan/ berita antara 2 orang
atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
b. Tujuan
• mengajarkan sesuatu
• mempengaruhi perilaku seseorang
• menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
• membantu menyelesaikan sebuah masalah
• mengungkapkan perasaan
• mencapai sebuah tujuan
• menurunkan ketegangan dan menyelesaikan konflik
• berhubungan dengan orang lain
• mengubah pandangan seseorang
Tujuan secara umum:
1. Menemukan
Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri (personal discovery)
Bila anda berkomunikasi dengan orang lain, anda belajar mengenai diri sendiri selain juga
tentang orang lain. Kenyataannya, persepsi-diri anda sebagian besar dihasilkan dari apa
yang telah anda pelajari tentang diri sendiri dari orang lain selama komunikasi, khususnya
dalam perjumpaan-perjumpaan antarpribadi.
Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita memperoleh umpan
balik yang berharga mengenai perasaan, pemikiran, dan perilaku kita. Dari perjumpaan
seperti ini kita menyadari, misalnya bahwa perasaan kita ternyata tidak jauh berbeda
dengan perasaan orang lain. Pengukuhan positif ini membantu kita merasa "normal."
Cara lain di mana kita melakukan penemuan diri adalah melalui proses perbandingan
sosial, melalui perbandingan kemampuan, prestasi, sikap, pendapat, nilai, dan kegagalan
kita dengan orang lain. Artinya, kita mengevaluasi diri sendiri sebagian besar dengan cara
membanding diri kita dengan orang lain.
Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik diri kita sendiri dan
diri orang lain yang kita ajak bicara. Tetapi, komunikasi juga memungkinkan kita untuk
menemukan dunia luar—dunia yang dipenuhi objek, peristiwa, dan manusia lain.
Sekarang ini, kita mengandalkan beragam media komunikasi untuk mendapatkan
informasi tentang hiburan, olahraga, perang, pembangunan ekonomi, masalah kesehatan
dan gizi, serta produk-produk baru yang dapat dibeli. Banyak yang kita peroleh dari
media ini berinteraksi dengan yang kita peroleh dari interaksi antarpribadi kita. Kita
mendapatkan banyak informasi dari media, mendiskusikannya dengan orang lain, dan
akhirnya mempelajari atau menyerap bahan-bahan tadi sebagai hasil interaksi kedua
sumber ini.
2. Berhubungan
Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain
(membina dan memelihara hubungan dengan orang lain). Kita ingin merasa dicintai dan
disukai, dan kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang lain. Kita
menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara
hubungan sosial. Anda berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, di kantor, dan
barangkali melalui telepon. Anda berbincang-bincang dengan orangtua, anak-anak, dan
saudara anda. Anda berinteraksi dengan mitra kerja.
3. Meyakinkan
Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan
perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan, yang diarahkan untuk
mendorong kita membeli berbagai produk. Sekarang ini mungkin anda lebih banyak
bertindak sebagai konsumen ketimbang sebagai penyampai pesan melalui media, tetapi
tidak lama lagi barangkali anda-lah yang akan merancang pesan-pesan itu—bekerja di
suatu surat kabar, menjadi editor sebuah majalah, atau bekerja pada biro iklan, pemancar
televisi, atau berbagai bidang lain yang berkaitan dengan komunikasi. Tetapi, kita juga
menghabiskan banyak waktu untuk melakukan persuasi antarpribadi, baik sebagai sumber
maupun sebagai penerima. Dalam perjumpaan antarpribadi sehari-hari kita berusaha
mengubah sikap dan perilaku orang lain. Kita berusaha mengajak mereka melakukan
sesuatu, mencoba cara diit yan baru, membeli produk tertentu, menonton film, membaca
buku, mengambil mata kuliah tertentu, meyakini bahwa sesuatu itu salah atau benar,
menyetujui atau mengecam gagasan tertentu, dan sebagainya. Daftar ini bisa sangat
panjang. Memang, sedikit saja dari komunikasi antarpribadi kita yang tidak berupaya
mengubah sikap atau perilaku.
4. Menghibur
Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur
diri. Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, dan film sebagian besar untuk
hiburan. Demikian pula banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang untuk menghibur
orang lain (menceritakan lelucon mengutarakan sesuatu yang baru, dan mengaitkan cerita-
cerita yang menarik). Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi adakalanya
ini merupakan cara untuk mengikat perhatian orang Iain sehingga kita dapat mencapai
tujuan-tujuan lain.
Tentu saja, tujuan komunikasi bukan hanya ini; masih banyak tujuan komunikasi yang
lain. Tetapi keempat tujuan yang disebutkan di atas tampaknya merupakan tujuan-tujuan
yang utama. Selanjutnya tidak ada tindak komunikasi yang didorong hanya oleh satu
faktor; sebab tunggal tampaknya tidak ada dunia ini. Oleh karenanya, setiap komunikasi
barangkali didorong oleh kombinasi beberapa tujuan bukan hanya satu tujuan.
c. Peran dan Fungsi
• Kontrol ( pengawasan )
komunikasi dalam pandangan fungsi kontrol adalah sebagai cara untuk mengetahui
apakah orang lain tetap sesuai pada jalur yang di tetapkan oleh kita atau tidak, dan
juga mengetahui bagaimana keadaan orang lain sehingga kita bisa memutuskan
sesuatu yang sesuai dengan keadaan orang tsb
• Informasi ( memberi info )
Komunikasi merupakan sebuah proses untuk memberikan informasi dari sumber
kepada tujuan yang pada akhirnya melahirkan feedback(tanggapan atau umpan balik)
• Motivasi
fungsi komunikasi juga sebagai alat untuk memberikan motivasi kepada orang lain,
fungsi motivasi dan control pada komunikasi, menurut saya agak hampir sama
tujuannya, yaitu untuk memastikan, apakah orang lain tetap pada jalur yang kita
inginkan atau tidak, jika fungsi kontrol menggunakan cara yang lebih force(memaksa
dan memberikan konsekuensi2 nyata), fungsi motivasi lebih kepada cara-cara yang
sifatnya soft, lembut namun biasanya langsung mengarah kepada nuraninya
• Ekspresi Emosi
kita bisa menyampaikan apa yang emosi kita rasakan melalui komunikasi, pada level
ini, kita biasanya hanya butuh untuk didengar untuk membagi beban emosi kita
kepada orang lain, namun tak jarang kita mengharapkan advice dan tanggapan lisan
dari orang lain
• Komunikasi sosial
– Pembentukan konsep diri
– Pembentukan eksistensi diri
• Memperoleh kebahagiaan dan kelangsungan hidup
d. Aspek Komunikasi
1. Kejelasan / clarity
2. Ketepatan / accurasi
3. Konteks / isi
4. Alur / flow / rincian
5. Budaya / etika
e. Unsur-unsur Komunikasi
• Komunikator
Pengirim pesan (komunikator) yaitu yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk
mewujudkan komunikasinya. Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk
disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima
pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan
atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan
efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
Materi pesan dapat berupa :
a. Informasi
b. Ajakan
c. Rencana kerja
d. Pertanyaan dan sebagainya
• Komunikan Komunikan (penerima pesan) yaitu kepada siapa pesan komunikator ditujukan.
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun dalam
bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim
• Pesan Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara, mimik,
gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan. Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode
atau simbol sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer
menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata
dan bagian muka lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk,
mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.
Pesan bersifat verbal (verbal communication) antara lain:
Oral (komunikasi yang dijalin secara lisan).
Written (komunikasi yang dijalin secara tulisan).
• Saluran Komunikasi dan Media Komunikasi
Saluran komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari
sumber kepada penerima. Media Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio
surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi
oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.
f. Cara berkomunikasi yang baik, memperhatikan:
1. Tekanan Dan Ekspresi
Modal berkomunikasi adalah suara. Dengan suara yang berintonasi baik, jelas,
dinamis, bertempo yang tepat dan dijeda dengan baik. Anda dapat mengutarakan maksud
atau ide dengan efektif. Selain itu, latihlan ekspresi untuk menunjang komunikasi verbal.
2. Kekuatan Kata-kata
Akan lebih baik kalau Anda sendiri merasa nyaman dengan kata-kata yang diucapkan.
Rasa percaya yang Anda ungkapkan lewat kata-kata yang maknanya kuat bagi diri sendiri,
akan mudah ditangkap oleh lawan bicara Anda.
3. Percakapan
Keahlian berkomunikas dapat ditunjukan dengan menggunakan kata-kata yang
mudah dipahami oleh lawan bicara. Konsep-konsep yang penting dan berbobot dapat
diungkapkan dengan kata-kata yang sederhana. Disinilah, keindahan dari kesederhanaan
dapat dipancarkan.
4. Pendengar Yang Aktif
Dengarkan apa yang diungkapkan lawan bicara dengan baik dan tampilkan bahwa
Anda benar-benar tertarik. Anda juga harus mengetahui, kapan waktunya harus bicara, kapan
mesti diam dan kapan waktunya Anda harus menyela percakapan. Semuanya ini dapat diraih
bila Anda memberikan perhatian yang cukup, bersikap sensitif dan menunjukan rasa simpati.
g. Model Komunikasi Model Komunikasi Linear Model Komunikasi Sirkuler
1. Model Aristoteles: Model ceramah, pidato,
yang terstruktur/satu arah/tidak ada
feedback/sama dengan SMCR
2. Model SMCR: Komunikasi dimulai dari
1. Model S-R / SOR: Stimulus respon
(stimulus, nonverbal, respon,
tindakan/adafeedback)
2. Model Westley dan Mcclaen: Ada 2 jenis,
source yang mengirim pesan menggunakan
media kepada receiver.
3. Model Shanon-Weaver: Komunikasi
diawali dari sumber menuju ke transmitter
lalu ke receiver/komunikan, tapi sebelum
pesan sampai pada receiver akan ada
gangguan.
4. Model Teori Inokulasi: Komunikasi yang
terjadi pada seorang yang tidak memiliki
informasi mengenai suatu hal.
5. Model Lasswell: Komunikasi diawali dari
Komunikator yang mengirim pesan melalui
media kepada komunikan dan pada
akhirnya akan ada efek/akibat.
6. Model Gudykunst & Kim: Komunikasi
yang terjadi antar budaya yang berbeda dan
berupa sandi.
7. Model Schramm: komunikasi yang
menggunakan suatu kode-kode dalam
bahasa dalam perbedaan kondisi yang
memiliki pengertian yang sama
yaitu komunikasi antarpribadi (feedback
diterima langsung) dan komunikasi
massa(feedback lambat)
3. Model Interaksional: Interaksi antara dua
orang yang memberi aksi dan respon
yang lebih interaktif
4. Model Newcomb: Komunikasi yang terjadi
dimana masuk orang ketiga dalam
komunikasi tersebut dan memberikan 2
kemungkinan, simetris(positif) dan
asimetris(negatif)
5. Model Tubbs: Komunikasi antara dua
orang yang terjadi suatu kesinambungan
antara komunikator sebagai pengirim dan
penerima pesan
6. Model Gerbner: Seseorang mempersepsi
suatu kejadian, timbul reaksi(media,
konteks) serta terdapat konsekuensi.
7. Model Defleur: Komunikasi diawali dari
sumber menuju ke transmitter lalu ke
komunikan. Tetapi sebelum pesan sampai
di komunikan, akan ada gangguan. Dalam
model ini terdapat feedback.
8. Model Berlo: Komunikasi diawali dari
sumber ke komunikan, tapi sebelum pesan
sampai pada komunikan, akan ada
keterampilan komunikasi, sikap,
pengetahuan, sistem sosial yang
terkandung didalam pesan tersebut.
9.Model Speech Communication:
Komunikasi tatapmuka yang didalamnya
terdapat pembicara, pendengar dan
feedback.
h. Hambatan Komunikasi
1. Hambatan dari Proses Komunikasi
• Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas
bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi
emosional.
• Hambatan dalam penyandian/simbol
• Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga
mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan
penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
• Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi,
misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan
pesan.
• Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si
penerima
• Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima
/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari
informasi lebih lanjut.
• Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan
apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan
sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat
komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan
sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua
yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya;
perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
i. Bentuk Komunikasi
1. Bentuk Komunikasi berdasarkan alat
a. Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat.
Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan
penggunaan isyarat,misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan
kita.
A-------------------B
b. Komunikasi tidak langsung
Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima
penerima pesan (sasaran) ataupun untuk menghadapi hambatan geografis, waktu
misalnya menggunakan radio, buku, dll.
Contoh : “ Buanglah sampah pada tempatnya
2. Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran :
a. Komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam
jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal.
Komunikasi masa yang baik harus :
Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele
Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami
Bentuk gambar yang baik
Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio)
1. Komunikasi kelompok
Adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung
dan dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik.
Perawat----- ------Pengunjung puskesmas
TEMPAT
SAMPAH
b. Komunikasi perorangan.
Adalah komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon.
Perawat----- ------Pasien
3. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan :
a. Komunikasi satu arah
Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak
mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya, misalnya
radio.
A ------------------ B
b. Komunikasi timbal balik.
Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik. Biasanya
komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi timbal balik
PENYULUHAN
a. Definisi
=> suatu kegiatan / usaha yang dilakukan dalam membantu dan meningkatkan
pengetahuan mengenai suatu tema tertentu.
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan
kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang
berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana
caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara
kelompok dan meminta pertolongan (Effendy, 1998).
b. Tujuan
=> Memberikan pemahaman mengenai suatu tema agar dapat diaplikasikan oleh
masyarakat dan memperkenalkan hal-hal yang baru.
Tujuan pendidikan kesehatan menurut Effendy (2002) sebagai berikut :
1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan
memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang
sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat menurunkan
angka kesakitan dan kematian.
Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah perilaku perseorangan
dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan (Effendy, 1998).
Faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan penyuluhan kesehatan
adalah :
1. Tingkat Pendidikan. Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap
informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi yang didapatnya.
2. Tingkat Sosial Ekonomi.Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah
pula dalam menerima informasi baru.
3. Adat Istiadat.Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru merupakan hal
yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat menghargai dan
menganggap sesuatu yang tidak boleh diabaikan.
4. Kepercayaan Masyarakat.Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan
oleh orang–orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan masyarakat
dengan penyampai informasi.
5. Ketersediaan Waktu di Masyarakat.Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan
tingkat aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam
penyuluhan.
c. Tatacara Penyuluhan
– melakukan survey dan mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat
– menentukan masalah
– memprioritaskan masalah yang utama
– menetapkan tujuan
– menentukan sasaran
– materi yang dipersiapkan dengan baik
– memilih metode yang tepat
– menentukan media yang tepat
– mengenali audience lebih dalam
– menentukan waktu dan tempat yang sesuai
– menentukan kriteria evaluasi
– tindak lanjut evaluasi
d. Tolak Ukur Keberhasilan Penyuluhan
=> Melalui pemahaman audience dan pengaplikasiannya sehingga menimbulkan suatu
perubahan perilaku (feedback)
e. Metode Penyuluhan
Metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan adalah
(Notoatmodjo, 2002 ) :
1. Metode Ceramah adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide,
pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh
informasi tentang kesehatan.
2. Metode Diskusi Kelompok Adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah
dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara 5 – 20 peserta (sasaran) dengan
seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.
3. Metode Curah Pendapat adalah suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap
anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh
peserta, dan evaluasi atas pendapat tadi dilakukan kemudian.
4. Metode Panel adalah pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau
peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang
pemimpin.
5. Metode Bermain peran adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia
dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atu lebih untuk dipakai
sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.
6. 6. Metode Demonstrasi adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan
prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk
memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan
menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu
besar jumlahnya.
7. 7. Metode Simposium adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5
orang dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat
8. 8. Metode Seminar adalah suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk
membahas suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai
bidangnya.
f. Media Penyuluhan
Menurut Notoatmodjo (2005), media penyuluhan didasarkan cara produksinya
dikelompokkan menjadi :
A. Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media cetak
terdiri dari :
1. Booklet adalah suatu media untuk menyampaikan pesan kesehatan dan bentuk buku, baik
tulisan ataupun gambar.
2. Leaflet adalah suatu bentuk penyampaian informasi melalui lembar yang dilipat. Isi
informasi dapat berupa kalimat maupun gambar.
3. Selebaran adalah suatu bentuk informasi yang berupa kalimat maupun kombinasi.
4. Flip chart adalah media penyampaian pesan atau informasi kesehatan dalam bentuk
lembar balik berisi gambar dan dibaliknya berisi pesan yang berkaitan dengan gambar
tersebut.
5. Rubrik atau tulisan pada surat kabar mengenai bahasan suatu masalah kesehatan.
6. Poster adalah bentuk media cetak berisi pesan kesehatan yang biasanya ditempel di
tempat umum.
7. Foto yang mengungkap informasi kesehatan yang berfungsi untuk member informasi dan
menghibur.
B. Media Elektronik yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar
dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika.adapun macam media
elektronik:
1. Televisi
2. Radio
3. Video
4. Slide
5. Film
C. Luar ruangan yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruangan secara umum
melalui media cetak dan elektronika secara statis, missal :
1. Pameran
2. Banner
3. TV Layar Lebar
4. Spanduk
5. Papan Reklame
g. Persiapan Penyuluhan
– Melakukan Survey.
– Materi penyuluhan;
– Memahami peserta penyuluhan; Bahasanya; Etika/Budaya; Jenjang
Pendidikan;
– Media yang diperlukan sesuai dengan tema;
– Menentukan waktu yang tepat untuk penyuluhan;
– Menentukan tempat penyuluhan;
– Penampilan penyuluh.
Kesimpulan
Dr. Boring merasa penyuluhannya tidak berhasil karena dalam menyampaikan penyuluhan
kesehatan menggunakan model komunikasi yang tiodak efektif, seperti model komunikasi
Aristoteles (linear), komunikasi yang hanya berceramah tanpa ada feedback dari pendengar,
sehingga sesi tanya jawabtidak terjadi. Banyaknya menggunakan bahasa medis dan media
yang tidak menunjang juga menyebabkan proses penyuluhan tidak berjalan lancar dan peserta
penyuluhan tidak mengerti dan malas untuk menyimak penyuluhan tersebut.
Saran
1. dr. Boring seharusnya menggunakan model komunikasi Gerbner karena model komunikasi
ini menggunakan media yang tepat, konteks yang dapat dimengertioleh peserta penyuluhan,
sehingga timbul suatu reaksi (mengerti/tidak) oleh peserta penyuluhan dan diakhiri oleh
suatu konsekuensi dari reaksi itu.
2. dr. Boring seharusnya bisa membedakan peserta penyuluhan jika ingin menggunakan
bahasa medis. Jika jika peserta dirasa tidak mengerti, dr. Boring dapat menggunakan bahasa
awam/bahasa yang dipakai unum yang sesuai artinya dengan bahasa medis dan juga bisa
dimengerti oleh peserta.
3. dr. Boring seharusnya bisa mempersiapkan media cadangan jauh sebelum penyuluhan
dilaksanakan. Dengan ini, dr. Boring dapat melakukan penyuluhan dengan baik dan peserta
punjuga akan mengerti dengan penyuluhan tersebut serta dapat mengaplikasikannya dalam
kehidupan mereka.