SECONDARY TRAUMA SURVEY
Oleh
OlehRIADDUL ZANNAH2012.01.029
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI2014
SECONDARY TRAUMA SURVEY
Oleh
OlehVIA EYLISCA2012.01.037
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI2014SECONDARY TRAUMA SURVEY
Oleh
OlehA. MUKHTAR HADI2012.01.001
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI2014
SECONDARY TRAUMA SURVEY
Oleh
OlehLUCKY RINANDA LIKA2012.01.019
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI2014
SECONDARY TRAUMA SURVEY
Oleh
OlehRIVAL KURNIAWAN2012.01.031
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI2014
SECONDARY TRAUMA SURVEY
Oleh
OlehDIAH AMANAH N2012.01.007
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI2014
SECONDARY TRAUMA SURVEY
Oleh
OlehANDRIK PURNOMO2012.01.004
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI2014Secondary Trauma Survey
Pengertian : Mencari perubahan-perubahan yang dapat berkembang menjadi lebih gawat dan mengancam jiwa apabila tidak segera diatasi dengan pemeriksaan dari kepala sampai kaki (head to toe)Prioritas pemeriksaan pada secondary survey: Tanda vital Riwayat dan kejadian trauma Pemeriksaan dari kepala sampai kaki Balut Bidai Monitor terus-menerus Tujuan : Untuk mendeteksi penyakit atau trauma yang diderita pasien sehingga dapat ditangani lebih lanjut Peralatan : Stetoskop, tensi meter, jam, lampu pemeriksaan/senter, gunting, thermometer, catatan, alat tulisProsedur :Anamnesis : Riwayat AMPE yang harus diingat yaitu :A : AlergiM : Medikasi (obat yang diminum sebelumnya)P : Past illness (penyakit sebelumnya)/Pregnancy (hamil)E : Event/environment (lingkungan yang berhubungan dengan kegawatan)Pemeriksaan fisik : 1. Pemeriksaan kondisi umum menyeluruha. Posisi saat ditemukanb. Tingkat kesadaranc. Sikap umum, keluhand. Trauma, kelainane. Keadaan kulit2. Periksa kepala dan lehera. Rambut dan kulit kepalaPerdarahan, pengelupasan, perlukaan, penekananb. TelingaPerlukaan, darah, cairanc. MataPerlukaan, pembengkakan, perdarahan, reflek pupil, kondisi kelopak mata, adanya benda asing, pergerakan abnormald. HidungPerlukaan, darah, cairan, nafas cuping hidung, kelainan anatomi akibat traumae. MulutPerlukaan, darah, muntahan, benda asing, gigi, bau, dapat buka mulut/ tidakf. BibirPerlukaan, perdarahan, sianosis, keringg. RahangPerlukaan, stabilitas, krepitasih. KulitPerlukaan, basah/kering, darah, suhu, warnai. LeherPerlukaan, bendungan vena, deviasi trakea, spasme otot, stoma, stabilitas tulang leher3. Periksa dadaFlail chest, nafas diafragma, kelainan bentuk, tarikan antar iga, nyeri tekan, perlukaan (luka terbuka, luka mengisap), suara ketuk/perkusi, suara nafas4. Periksa perutPerlukaan, distensi, tegang, kendor, nyeri tekan, undulasi5. Periksa tulang belakangKelainan bentuk, nyeri tekan, spasme otot6. Periksa pelvis/genetaliaPerlukaan, nyeri, pembengkakan, krepitasi, inkontinensia7. Periksa ekstremitas atas dan bawahPerlukaan, angulasi, hambatan pergerakan, gangguan rasa, bengkak, denyut nadi, warna luka1. Perhatikan tanda-tanda vital (sesuai dengan survei primer)2. Pada kasus trauma, pemeriksaan setiap tahap selalu dimulai dengan pertanyaan adakah : D-E-C-A-P-B-L-SD : DeformitasE : EkskoriasiC : ContusioA : AbrasiP : PenetrasiB : Bullae/BurnL : LaserasiS : Swelling/Sembab3. Pada dugaan patah tulang selalu dimulai dengan pertanyaan adakah : P-I-CP : PainI : InstabilitasC : Crepitasi
Tindakan ini dilakukan secara cepat untuk memeriksa cedera seutuhnya,yang terlihat maupun yang tersembunyi. Pemeriksaan ini berguna untuk menetukan tindakan-tindakan yang perlu dikerjakan. Semua penemuan dicatat. Pada penderita kritis,secondary survey dikerjakan selama transportasi. Jika pada primary survey tidak ditemukan kondisi kritis,secondary survey langsung dikerjakan di tempat kejadian. Walaupun pasien dalam keadaan stabil,secondary survey di tempat kejadian sebisanya jangan lebih dari 3 menit.
Top Related