MIKROSKOPIS MEDULA SPINALIS DAN SUSUNAN
SARAF TEPI
Susunan saraf terdiri dari 2 unsur seluler yaitu : neuron yang berasal dari neuroblas dan
neuroglia yang berasal dari spongioblas. Jumlah neuron sekita 15-30 ribu juta (Billion) dan
mempunyai cirri-ciri : tidak membelah, semua sel berstatus post mitotic, jumlah tidak
bertambah.
NEURON
Bagian-bagian neuron :
1. Badan sel/Soma/Perikarion, terdiri dari :
- Inti : ditengah, bulat, oval, kromatin rata, mnukleolus (+)
- Plasma membrane : menebal pada perlekatan inntraseluler dan sinapsis
- Neurofibril : terdapat dalam sitoplasma, dendrite, akson. Dengan mikroskop
electron terlihat sebagai mikrotubulus atau mikrofilamen. Fungsi neurofibril :
transport ion dan metabolit,, penyangga bentuk sel
- Badan NISSL :
Merupakan ergastoplasma yang mempunyai ribosom (RNA)
Terdapat di perikarion, dendrite
Fungsi : sintesa protein plasma
Trauma neuron menyebabkan kromatolisis
Terlihat jelas di sel motorik
- Mitokondria : kecil-kecil, oval/bulat dengan Krista tubuler/lamellar
- Badan golgi terdapat di perikarion, bentuk jala inti
2. Akson
- Berperan dalam membawa rangsang dari badan sel
- Akson dari badan sel akan melalui Akson Hillock
- Akson ada yang dibungkus oleh selubung myielin, yaitu di substansia Grissea. Di
susunan saraf perifer, akson dibungkus oleh myielin dan Neurolemma (selubung
Schwann).
- Ujung terminal bercabang-cabang disebut telodendria, yang membentuk sinaps
antar neuron dan membentuk motor end plate.
3. Dendrit
- Berperan dalam membawa rangsang menuju badan sel
Neuron berdasarkan jumlah juluran dendrite dan aksonnya dibagi menjadi :
1. Monopoler/Unipoler, contoh: pada embrio
2. Bipoler, contoh: pada retina, ganglion vestibularis, ganglion choclearis, epitel pembau
3. Pseudounipoler, contoh : ganglion spinal
4. Multipoler, contoh : sel motorik, korteks cerebri
Berdasarkan ukuran dan panjang akson, neuron terbagi menjadi :
1. Golgi tipe I : besar, akson panjang. Contoh : pada hubungan berbagai susunan saraf
motorik
2. Golgi tipe II : akson pendek, mikroneuron, fungsi dalam inhibisi
3. Sel Amakrin : neurotransmisi arah pada jalur sensoris menuju transmisi
dendrodendritik, contoh : sel amakrin retina
Berdasarkan bentuk pola percabangan, neuron terbagi menjadi :
1. Sel stelata : cabangnya ke segala arah
2. Sel pyramid : bentuk percabangan seperti kerucut/pyramid dengan 2 cabang basal dan
1 cabang apical
3. Sel fusiform : sel bentuk gelendong dengan cabang terdapat di kedua ujungnya
Berdasarkan fungsinya, neuron terbagi menjadi :
1. Afferen : badan sel di ganglion spinal
2. Efferen : badan sel di system saraf pusat, dendrite pendek, akson lebih panjang
SINAPS
Sinaps adalah hubungan yang memungkinkan impuls berpindah dari satu tempat ke tempat
lainnya yang merupakan daerah kontak khusus di antara neuron-neuron yang berdekatan.
Sinaps merupakan tempat pergantian neuron yang merupakan persinggahan/kontak saja,
misal axo-dendritic synapses antara akson-dendrit, axo-axonic synapses antara akson dengan
akson, axo-somatic synapses antara akson dengan soma, somato-somatic synapse, somato-
dendritic synaps, dendro-dendritic synaps, dendro-axonic synaps, dendro-somatic synaps.
NEUROGLIA
1. Astrosit
Astrosit merupakan sel yang terbesar. Sel ini berfungsi antara lain : nutrisi neuron, isolator
sinapsis, pelindung jaringan saraf, fagosit debris jaringan SSP yang rusak. Sel astrosit terdiri
dari 2 macam : Astrosit fibrosa dan Astrosit protoplasmatis.
Astrosit fibrosa
Terdapat di substansia alba serebrum, tonjolan sittoplasma panjang, lurus, cabang lebih
sedikit atau jarang, prosesus berisi fibril dan melekat pada pembuluh darah (Perivascular feet)
Astrosit Protoplasmatis
Terdapat pada substansia grissea cerebrum, inti lebih besar, bulat/oval, sitoplasma bergranula,
kromatin tersebar merata, satu nucleolus, cabang siitoplasma bergelombang dan jumlahnya
banyak, terdapat pada pembuluh darah (Perivascular feet)
2. Oligodendroglia
Pada system saraf pusat manusia, jumlah oligodendroglia paling banyak per sel saraf.
Bentuknya bulat/oval,, lebih kecil, dan sering yang terlihat menonjol adalah inti yang
bulat/oval oleh karena kurang baik mengambil cat/ zat warna terlihat kosong dengan 1
nukleus, granula melekat pada dinding inti terdapat di substansia alba dan grissea, tonjolan
sitoplasma sedikit, tak berserabut, berkashir melekat di perivaskuler. Fungsinya
menghasilkan myielin.
3. Mikroglia
Embriologis dari Mesoderm, badan sel kecil, padat, gepeng. Inti kecil, tercat gelap. Terdapat
di substansi Grissea, lebih banyak terdapat di substansia alba. Tak punya Perivascular feet,
tonjolan sitoplasma banyak, lebih pendek, dan tidak berserabut. Fungsi sel ini sebagai
penyokong dan makrofag
4. Ependim
Melapisi lumen Neural tube dan selain sebagai penyokong berfungsi dalam proliferasi saat
pertumbuhan saraf. Pada kehidupan embrional, ependim bersilia dan pada keadaan dewasa
ependim sebagai pelapis ventrikel otak dan canalis medulla spinalis. Pada beberapa tempat
sebagai modifikasi pleksus choroideus / tela choroidea yang dapat memproduksi Larutan
Cerebrospinal
MEDULA SPINALIS
- Berbentuk spinalis, dari atas (Medula Oblongata) menuju ke conus medialis. Bentuk
penampang melintang : oval dan terdiri dari substansia Grissea dan substansia alba.
- Substansia grissea terdiri dari cornu posterior, cornu lateralis, dan cornu anterior dengan
sel motorisnya.
- Dalam substansia grissea mengandung badan sel saraf dan dendrite-dendritnya, serabut
saraf tak bermielin dan bermielin, sel-sel neuroglia seperti astrosit protoplasmatis,
oligodendroglia, microglia, dan dalam canalis centralis terdapat sel ependim yang
melapisinya.
- Cornu anterior berbentuk lebih lebar, pendek, tak mencapai permukaan medulla spinalis.
Terdapat badan sel paling besar yang merupakan neuron multipoler, disebut sel motoris
dan akson sebagai serabut efferent keluar dari cornu anterior menuju otot, membawa
perintah gerakan dari SSP.
- Cornu lateralis mempunyai perikarion (badan sel saraf) berukuran sedang, dan akson
keluar dari medulla spinalis menuju ganglion otonom
- Cornu posterior terdiri atas perikarion (badan sel saraf). Menerima serabut afferent
(sensible) untuk nyeri, panas, dingin, raba, dan sebagian diteruskan ke substansia alba
yang berjalan ascenden/descenden. Sebagian diteruskan untuk bersinaps dengan sel-sel
saraf di sini untuk diteruskan ke beberapa bagian susunan saraf pusat.
- Substansia alba medulla spinalis terdiri dari serabut saraf bermielin dan beberapa tidak
bermielin, neuroglia seperti astrosit fibrosa, oligodendrosit, dan microglia. Tidak ada
perikarion, beberapa pembuluh darah. Serabut dan sel saraf menggerombol secara teratur
dan masing-masing mempunyai fungsi sendiri-sendiri.
SUSUNAN SARAF PERIFER
Susunan saraf perifer terdiri dari nervus, ganglia, dan nerve ending. Nervus adalah suatu
berkas saraf yang keluar dari otak dan medula spinalis yang terdiri dari kumpulan serabut-
serabut saraf afferen dan efferen yang tersebar ke bagiantubuhtertentu yang disebut trunkus
saraf. Pada sajian mikroskopis, saraf terdiri dari akson, selubung mielin dan neurolemma.
Akson terdiri dari aksolema sebagai selubung akson, neurofibril (filamen) yang merupakan
serabut halus berjalan longitudinal sejajar sumbu akson, neurotubulus lebih besar dari
neurofibril dan jalannya longitudinal, axoplasmic vesicle merupakan endoplasmic retikulum.
Mitokondria terletak di sela-sela neurofilamen di sepanjang akson. Selubung mielin
merupakan lapisan konsentris yang dibentuk oleh selubung Schwan yang membungkus akson
waktu pertumbuhannya. Membran sel dari sel Schwan berkali-kali melingkari akson
kemudian berdifusi menjadi selubung mielin yang mengandung molekul lemak yang
dipisahkan oleh Neuro keratin yang mengandung protein.
Ganglion
Merupakan kumpulan perikarion yang terdapat di luar susunan saraf pusat.ukuran sangat
bervariasi, dibungkus oleh jaringan ikat serabut kolagen dan retikuler. Di dalamnya terdapat
serabut saraf, dendrit dan akson. Badan sel dikelilingi sel kapsul yang disebut sel satelit atau
sel empisit. Ada 2 macam, yang pertama ganglion kraniospinalyang terletak pada radiks
posterior saraf spinal, tipe neuron pseudounipolar, ukurannya 15-25 mm (serabut tanpa
mielin), ukuran 100 mm (mengandung mielin), ada sel satelit (empisit). Ganglion lainnya
adalah ganglion otonom yang terletak di para vertebra dan dalam organ (ganglion terminal),
kecil, multipoler, sel satelit tidak jelas atau mirip fibroblast.
Akhiran Saraf
Akhiran saraf ada 2 macam, yaitu afferen dan efferen. Akhiran saraf efferen terdiri dari
akhiran saraf effektor somatis dan akhiran saraf effektor otonom. Akhiran saraf otonom
terdiri dari akhiran saraf simpatis dan parasimpatis. Sedangkan akhiran saraf afferen terdiri
atas akhiran saraf afferen bebas dan akhiran saraf afferen bentuk khusus. Akhiran saraf
efferen somatis berperan dalam kontraksi otot skelet, mempunyai perikarion di korteks
motorik otak dan sel saraf motorik medula spinalis. Akson dari radiks anterior medula
spinalis ke saraf tepi, selanjutnya bercabang-cabang membentuk satu neuron untuk beberapa
serabut otot.satu motor unit merupakan satu neuron motorik dengan serabut otot yang
disarafi. Akhiran saraf afferen berhubungan dengan reseptor. Reseptor merupakan bagian
tubuh yang menerima rangsang dan mengandung akhiran saraf afferen.
Pembagian reseptor
Berdasarkan fungsinya:
Organ of special sense
Somaesthetic sensibility
Berdasarkan sumber rangsangan:
Eksteroreseptor
Proprioreseptor
Akhiran saraf afferen bebas terdapar setelah mielin hilang dan bercabang-cabang, pada epitel
kulit berupa akhiran saraf bentuk daun yang disebut Korpuskulum yang berfungsi sebagai
mekanoreseptor. Selain itu terdapat juga pada folikel rambutyang merupakan akhiran saraf
peritrikhial. Akhiran saraf afferen bentuk khusus contohnya: Korpuskulum Vater Paccini,
Korpuskulum Meisner, Korpuskulum dari Krause, Korpuskulum Ruffini dan muscle spindle.
Tim Bagian Histologi. 2013. Lecture Notes Histologi 1. Semarang: Bagian Histologi
Universitas Diponegoro.