LATIHANResusitasi Anak
Hermansyah 1111103000023Sidqa Hanief 1110103000063
Pembimbing: Dr. Eka Nurfitri, SpA
Bantuan Hidup Dasar pada Anak
• Merupakan hal yang penting untuk kelangsungan dan kualitas hidup anak
• Meliputi: tindakan preventif, resusitasi jantung paru (C-A-B), aktifkan akses emergensi, bantuan hidup lanjut, perawatan pasca henti jantung
Henti Jantung
• Disebabkan oleh:– Hipoksia– Jarang dijumpai gangguan primer jantung
• Teknik C-A-B dilakukan sesingkat mungkin.• Jika terlambat, angka keberhasilan resusitasi
menjadi lebih kecil
• Selalu pastikan tempat melakukan resusitasi aman untuk anak dan penolong
• Posisikan anak terlentang di atas alas datar dan keras• Jika anak harus dipindahkan, pergerakan leher dan kepala harus seminimal
mungkin• Jangan lupa minta pertolongan untuk bantuan melakukan RJP.
SEBELUM RESUSITASI3 S (Safety, Stimulate, Shout for assistance
!
• Meliputi:• Pembebasan jalan napas (Airway)• Melakukan bantuan napas (Breathing)• Mempertahankan suplai darah yang adekuat dalam tubuh
(Circulation)
RESUSITASI JANTUNG PARU
• Membuka jalan napas dengan manuver head tilt dan chin lift pada pasien trauma dan nontrauma
• Teknik jaw thrust bila ada kecurigaan trauma servikal.
• Mempertahankan terbukanyajalan napas orofaringealDan nasofaringeal
AIRWAY
Penyangga Orofarings
Ukuran:Panjang 4-10 cm
Pemilihan disesuaikan jarak bibir-angulus mandibula
Pemasangan Penyangga Orofarings
• Pilih ukuran yang sesuai
• Pasang dengan penekan lidah atau teknik memutar
• Evaluasi
Penyangga Nasofaringeal Ukuran 12-36 F
Pilih ukuran sesuai jarak hidung-telinga
Diameter harus lebih kecil dari nares Gunakan pelumas yang larut dalam
air Masukkan hingga pangkal terbenam,
jangan dipaksa Kontraindikasi:
Fraktur basis kranii Kebocoran liquor cerebro spinalis
• Teknik look – listen – feel• Look lihat gerakan pernapasan baik
pernapasan dada maupun abdominal• Listen dengar suara napas melalui hidung dan
mulut• Feel rasakan udara yang keluar pada pipi
penolong
BREATHINGDilakukan dalam waktu 10 detik
!
• Anak tidak bernapas pertahankan jalan napas dan berikan 2 kali bantuan napas
• Pada anak < 1 tahun mouth-to-mouth and nose
• Pada anak > 1 tahun mouth-to-mouth• Hindari pemberian ventilasi berlebihan
pneumotoraks, regurgitasi lambung, berkurangnya curah jantung
BREATHINGDilakukan dalam waktu 10 detik
!
Masker Resusitasi
Dari dagu hingga pangkal hidung
Tidak boleh menekan mata Masker tembus pandang
dapat mendeteksi muntah & warna bibir anak
Teknik menggunakan masker resusitasi
Bayi & batita: ibu jari dan telunjuk menekan masker, jari tengah membuat posisi head tilt
Anak lebih besar: ibu jari dan telunjuk menekan masker, jari tengah, jari manis dan kelingking membuat jaw thrust dan ekstensi leher
Teknik oleh dua penolong
• Dengan dua tangan seorang penolong mempertahankan masker dan jalan napas, penolong lain membantu pernapasan
• Meraba:– Pulsasi arteri brakialis (bayi)– Pulsasi arteri karotis dan femoralis (anak)
• Jika frekuensi nadi < 60 x/menit dan tanda perfusi kurang kompresi dada dimulai
• Jika ≥ 60 x/menit tetapi anak tidak bernapas bantuan napas, tanpa kompresi dada
• Bantuan napas diberikan 12-20 x/menit (1 pernapasan tiap 3-5 detik) sampai pasien napas spontan.
CIRCULATIONDilakukan dalam waktu 10 detik
!
• Kompresi dada dilakukan secara push hard and fast, dengan:– Kedalaman sepertiga diameter antero-posterior
dada– Harus kembali sempurna (complete recoil)– Interupsi minimal
CIRCULATIONDilakukan dalam waktu 10 detik
!
• Anak < 1 tahun dan penolong seorang diri Kompresi dengan teknik 2 jari di bawah garis intermamaria
• Anak lebih besar Kompresi dada dilakukan pada setengah bagian bawah sternum dengan pangkal pergelangan tangan.
CIRCULATIONDilakukan dalam waktu 10 detik
!
CIRCULATIONDilakukan dalam waktu 10 detik
!
Pediatric Assessment Triangle
Koordinasi RJP
• Jika penolong seorang diri 30 kompresi dada diikuti 2 bantuan napas
• 2 penolong lakukan dengan perbandingan 15:2
• Jangan lakukan bantuan napas dan kompresi bersamaan
Penghentian Resusitasi
• Tidak ada pernapasan spontan dan refleks muntah
• Dilatasi pupil yang menetap selama 15-30 menit atau lebih
• Tidak ada tanggapan jantung atau tidak ada aktivitas listrik jantung terhadap tindakan resusitasi selama paling sedikit 30 menit, walaupun sudah dilakukan upaya RJP dan terapi ovbat optimal
Kesimpulan
• Resusitasi jantung paru pada anak merupakan hal yang harus diketahui semua kalangan, terutama tenaga kesehatan
• Harus dapat mengenali adanya henti jantung paru dan mengusahakan resusitasi dengan cepat dan tepat
TERIMA KASIH