5/11/2018 Referat Proteksi Radiasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-proteksi-radiasi 1/18
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Sinar-X ditemukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen seorang berkebangsaan Jerman
pada tahun 1895. Penemuanya diilhami dari hasil percobaan percobaan sebelumnya antara
lain dari J.J Thomson mengenai tabung katoda dan Heinrich Hertz tentang foto listrik. Kedua
percobaan tersebut mengamati gerak elektron yang keluar dari katoda menuju ke anoda yang
berada dalam tabung kaca yang hampa udara.
Wilhem Conrad Rontgen pada saat itu dapat menjelaskan sifat-sifat dari sinar-X
berupa daya tembus, pertebaran, penyerapan, fluoresensi, ionisasi. Akan tetapi ada 1 sifat
sinar-X berupa efek biologis yang baru dapat dijelaskan dikemudian harinya setelah jatuh
korban. Efek biologis tersebut disebut juga efek radiasi sinar-X, pertama kali dijelaskan oleh
William Rollins (1896) yang kemudian sejak saat itu direkomendasikan pemakaian tabir/
pelindung antara tabung, pasien maupun radiographer. Korban lain dr Max Hermann Knoch
orang Belanda yang bekerja sebagai ahli radiologi di Indonesia pada tahun 1904 sampai
kedua tangannya diamputasi.
Pemanfaatan sinar-X di bidang kedokteran nuklir merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi ini telah cukup beragam mulai dari radiasi
untuk diagnostik, pemeriksaan sinar-X gigi dan penggunaan radiasi sinar-X untuk terapi.Sinar-X akhir-akhir ini juga digunakan sebagai pemandu dalam prosedur intervensi pada
kateterisasi pembuluh darah jantung maupun otak. Pada kegiatan intervensi radiologi ini,
dosis radiasi yang diperlukan sampai prosedur selesai cukup besar.
Makin populernya penggunaan sinar-X pada dunia kedokteran mengakibatkan perlu
adanya suatu proteksi terhadap radiasi sinar-X yang adekuat. ALARA (As Low As
Reasonably Achievable) merupakan prinsip keselamatan radiasi dengan 3 prinsip utama yaitu
waktu, jarak, dan penggunaan perisai pelindung.
1
5/11/2018 Referat Proteksi Radiasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-proteksi-radiasi 2/18
I.2. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui sinar-X, radiasi sinar-X, proteksi sinar-X padaprosedur medis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Sejarah
Wilhelm Conrad Roentgen seorang ahli fisika di Universitas Wurzburg, Jerman
pertama kali menemukan sinar Roentgen pada tahun 1895 sewaktu melakukan eksperien
dengan sinar katoda. Penemuan Roentgen ini merupakan suatu revolusi dalam dunia
kedokteran karena ternyata dengan hasil penemuan itu dapat diperiksa bagian-bagian tubuh
manusia yang sebelumnya tidak pernah dapat dicapai dengan cara-cara pemeriksaan
konvensional. Salah satu visualisasi hasil penemuan Roentgen adalh foto jari-jari tangan
istrinya yang dibuat dengan mempergunakan kertas potret yang diletakkan di bawah tangan
istrinya dan disinari dengan sinar baru tersebut. Roentgen dalam penyelidikan selanjutnya
segera menemukan hampir semua sifat sinar Roentgen, yaitu sifat-sifat fisika dan kimianya.
Namun ada satu sifat yang tidak sampai diketahuinya, yaitu sifat biolgik yang dapat merusak
sel-sel hidup.
Mulai saat itu banyak sarjana yag menaruh harapan bahwa sinar ini juga dapat
digunakan untuk pengobatan. Namun pada waktu itu belum sampai terpikirkan bahwa sinar
ini dapat membahayakan dan merusak sel hidup manusia. Tetapi lama-kelamaan, yaitu dalam
dasawarsa pertama dan kedua abad ke-20, ternyata banyak pionir pemakai sinar Roentgen
yang menjadi korban sinar ini.
Kelainan biologik yang diakibatkan oleh sinar Roentgen adalah berupa kerusakan
pada sel-sel hidup yang dalam tingkat dininya hanya sekedar perubahan warna sampai
penghitaman kulit, bahkan sampai kerontokan rambut. Dosis sinar yang lebih tinggi lagi
2
5/11/2018 Referat Proteksi Radiasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-proteksi-radiasi 3/18
dapat mengakibatkan lecet kulit sampai nekrosis, bahkan bila penyinaran masih saja
dilanjutkan, nekrosis itu dapat menjelma menjadi tumor kulit ganas atau kanker kulit.
Salah seorang di antara korban sinar Roentgen ini adalah dr. Max Herman Knoch,
seorang Belanda kelahiran Paramaribo yang bekerja sebagai ahli radiologi yang bekerja di
Indonesia. Beliau adalah dokter tentara di Jakarta yang pertama kali menggunakan alat
Roentgen di Indonesia. Karena waktu itu masih belum diketahui bahaya sinar Roentgen maka
ia bekerja tanpa menggunakan proteksi terhadap radiasi, seperti yang baru diadakan pada
tahun lima puluhan. dr. Knoch telah menderita kelainan-kelainan yang cukup berat, seperti
luka yang tak kunjung sembuh pada kedua belah tangannya. Akhirnya hampir seluruh lengan
kanan dan kirinya menjadi rusak oleh penyakit yang tak kunjung sembuh yaitu nekrosis,
bahkan belakangan menjelma menjadi kanker kulit. Beliau sampai diamputasi salah satu
lengannya, tetapi itupun tidak berhasil menyelamatkan jiwanya. dr. Knoch meninggal dunia
setelah menderita metastasis luas di paru-parunya pada tahun 1928.
Pemeriksaan radiologis saat ini sudah berkembang sangat pesat. Sinar-X dahulu
digunakan untuk pencitraan diagnostik rutin seperti foto thorax, pemeriksaan sinar-X gigi dan
penggunaan radiasi sinar-X untuk terapi. Sinar-X akhir-akhir ini juga digunakan sebagai
pemandu dalam prosedur intervensi pada kateterisasi pembuluh darah jantung maupun otak.
Makin populernya penggunaan sinar-X pada dunia kedokteran mengakibatkan perlu
adanya suatu proteksi terhadap radiasi sinar-X yang adekuat. ALARA (As Low As
Reasonably Achievable) merupakan prinsip keselamatan radiasi dengan 3 prinsip utama yaitu
waktu, jarak, dan penggunaan perisai pelindung.
II.2. Radiasi
Radiasi adalah pemancaran/pengeluaran dan perambatan energi menembus ruang
atau sebuah substansi dalam bentuk gelombang atau partikel. Partikel radiasi terdiri dari atom
atau subatom dimana mempunyai massa dan bergerak, menyebar dengan kecepatan tinggi
menggunakan energi kinetik. Beberapa contoh dari partikel radiasi adalah electron, beta,
alpha, photon & neutron. Sumber radiasi dapat terjadi secara alamiah maupun buatan.
3
5/11/2018 Referat Proteksi Radiasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-proteksi-radiasi 4/18
Sumber radiasi alamiah contohnya radiasi dari sinar kosmis, radiasi dari unsur-unsur kimia
yang terdapat pada lapisan kerak bumi, radiasi yang terjadi pada atsmosfir akibat terjadinya
pergeseran lintasan perputaran bola bumi. Sedangan sumber radiasi buatan contohnya radiasi
sinar x, radiasi sinar alfa, radiasi sinar beta, radiasi sinar gamma.
II.3. Sinar-X
Sinar x adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang
listrik, radio, inframerah panas, cahaya, sinar gamma, sinar kosmik dan sinar ultraviolet tetapidengan panjang gelombang yang sangat pendek. Penggunaan sinar x adalah sesuatu yang
penting untuk diagnosa gigi geligi serta jaringan sekitarnya dan pemakaian yang paling
banyak pada diagnostic imaging system. Perbedaan antara sinar dengan sinar
elektromagnetik lainnya terletak pada panjang gelombang dimana panjang gelombang pada
sinar x lebih pendek yaitu : 1 A = 1/100.000.000 cm = 10 -8cm. Lebih pendek panjang
gelombang dan lebih besar fekwensinya maka energi yang berikan lebih banyak. Energi pada
sinar x memberikan kemampuan untuk penetrasi khususnya gigi, tulang dan jaringan
disekitar gigi. Efek dari radiasi elektromagnetik dalam kehidupan, bervariasi tergantung
panjang gelombang, Gelombang TV dan radio dimana berada di atsmosfir tidak mempunyai
efek pada jaringan manusia. Microwave dengan energi radiasi yang rendah dapat
menghasilkan energi panas dalam jaringan organik yang juga bekerja pada microwave ovens.
Elektromagnetik dengan energi yang sangat rendah dapat menyebabkan ionisasi seperti yang
ada pada MRI (magnetic resonance imaging) untuk diagnostik. Kemampuan sinar x
menghasilkan gambar mengindikasikan sinar x dapat menembus kulit, jaringan dan tulang.
4
5/11/2018 Referat Proteksi Radiasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-proteksi-radiasi 5/18
II.4. Sifat-sifat sinar-X
Sinar x mempunyai beberapa sifat fisik yaitu daya tembus, pertebaran, penyerapan,
efek fotografik, fluoresensi, ionisasi dan efek biologik, selain itu, sinar x tidak dapat dilihat
dengan mata, bergerak lurus yang mana kecepatannya sama dengan kecepatan cahaya, tidak
dapat difraksikan dengan lensa atau prisma tetapi dapat difraksikan dengan kisi kristal. Dapat
diserap oleh timah hitam, dapat dibelokkan setelah menembus logam atau benda padat,
mempunyai frekuensi gelombang yang tinggi.
II.4.1. Daya tembus
Sinar x dapat menembus bahan atau massa yang padat dengan daya tembus
yang sangat besar seperti tulang dan gigi. Makin tinggi tegangan tabung (besarnya
KV) yang digunakan, makin besar daya tembusnya. Makin rendah berat atom atau
kepadatan suatu benda, makin besar daya tembusnya.
II.4.2. Pertebaran
5
Gambar 1. Tabung Sinar-X
5/11/2018 Referat Proteksi Radiasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-proteksi-radiasi 6/18
Apabila berkas sinar x melalui suatu bahan atau suatu zat, maka berkas sinar
tersebut akan bertebaran keseluruh arah, menimbulkan radiasi sekunder (radiasi
hambur) pada bahan atau zat yang dilalui. Hal ini akan menyebabkan terjadinya
gambar radiograf dan pada film akan tampak pengaburan kelabu secara menyeluruh.
Untuk mengurangi akibat radiasi hambur ini maka diantara subjek dengan diletakkan
timah hitam (grid) yang tipis.
II.4.3. Penyerapan
Sinar x dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan berat atom
atau kepadatan bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatannya atau berat
atomnya makin besar penyerapannya.
II.4.4. Fluoresensi
Sinar x menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium tungstat atau zink
sulfide memendarkan cahaya (luminisensi). Luminisensi ada 2 jenis yaitu :
a. Fluoresensi, yaitu memendarkan cahaya sewaktu ada radiasi sinar x saja.
b. Fosforisensi, pemendaran cahaya akan berlangsung beberapa saat
walaupun radiasi sinar x sudah dimatikan (after – glow).
II.4.5. Ionisasi
Efek primer dari sinar x apabila mengenai suatu bahan atau zat dapat
menimbulkan ionisasi partikel-partikel atau zat tersebut.
II.4.6. Efek biologi
Sinar x akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan. Efek
6
5/11/2018 Referat Proteksi Radiasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-proteksi-radiasi 7/18
biologi ini yang dipergunakan dalam pengobatan radioterapi.
Kesimpulan, sinar x dihasilkan dengan konversi energi listrik menjadi radiasi, tidak
terlihat, penjalarannya berupa garis lurus, dapat menembus jaringan lunak dan keras serta
mempunyai efek fotografis dengan menghasilkan gambar yang dapat dilihat.
II.5. Potensi bahaya sinar-X bagi kesehatan
Radiasi sinar-X dapat dibagi menjadi
radiasi langsung dari sumber sinar maupun dari
sinar tebaran (radiasi hambur). Sinar-X yang
dipajankan ke pasien memiliki photon yang
akhirnya akan dicetak menjadi film (Gambar 2).
Photon dari sinar-X tersebut ketika melewati
tubuh pasien nasibnya dapat terbagi menjadi 5
yaitu: photon A akan diserap oleh tubuh dan
dapat dihitung dosis radiasinya; photon B
merupakan radiasi hambur dimana dia tidak
akan mempengaruhi dosis radiasi pasien maupun
mengacaukan gambar di film karena diserap
oleh grid; photon C merupakan radiasi hambur
yang tidak dapat melewati tubuh pasien karena menabrak jaringan yang dapat menyerap
radiasi sehingga berpengaruh terhadap dosis radiasi pasien; photon D akan membakar film
secara akurat dan akan memberikan gambaran lusen pada film; photon E merupakan radiasi
hambur yang akan mengganggu gambaran film.Photon A dan C yang kemudian akan
menimbulkan suatu efek biologis. Sedangkan Photon B, D, dan E jika grid rusak atau
terlempar keluar dari film, dapat terpajan ke radiographer.
Suatu sel jika terpajan oleh sinar-X dapat mengalami perubahan yang merupakan
salah satu sifat biologis yang dimiliki sinar-X. Perubahan tersebut dapat berupa: (1)
7
5/11/2018 Referat Proteksi Radiasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-proteksi-radiasi 8/18
kerusakan sel yang kemudian memperbaiki dirinya sendiri sehingga diperoleh sel baru yang
sama, (2) kematian sel yang kemudian diganti oleh sel yang sama atau jaringan fibrosis, (3)
atau kerusakan sel dimana sel pada proses perbaikan mengalami mutasi sehingga berubah
menjadi ganas.
Efek radiasi pada radiasi langsung cukup berbahaya, sedangkan pada sinar hambur
perlu adanya akumulasi dosis sebelum dapat mengakibatkan suatu kerusakan sel. Radiasi dari
sinar-X memiliki beberapa efek yang dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu stochastic effects
dan nonstochastic effects.
II.5.1. Efek Stokhastik
Efek ini merupakan hasil dari kerusakan seluler, terutama pada tingkat DNA
sehingga mengakibatkan kanker atau mutasi sel basal. Keparahan dari efek tidak
dipengaruhi oleh dosis radiasi yang diterima oleh pasien. Munculnya efek ini hanya
dapat dijelaskan dengan cara probabilitas/ resiko. Batas maksimal seseorang
menerima radiasi adalah 5 rad. Batas ini dianggap cukup aman dan memberikan
margin yang cukup besar untuk kemungkinan munculnya efek stokhastik ini.
II.5.2. Efek Nonstokhastik
Efek ini merupakan efek yang langsung dipengaruhi oleh banyak atau
sedikitnya dosis radiasi. Efek ini dapat ditemui pada pajanan terhadap radiasi dengandosis yang tinggi. Akibat dari efek ini berupa kerusakan multiseluler sampai dengan
kerusakan kromosom. Batas dosis radiasi adalah 15 rad dimana diatas dosis tersebut
kerusakan yang terjadi cukup parah, bahkan seorang ibu hamil yang menerima dosis
tersebut, kehamilannya harus segera diterminasi.
Faktor yang berperan dalam efek biologis ini adalah:
8
5/11/2018 Referat Proteksi Radiasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-proteksi-radiasi 9/18
a. Dosis radiasi saat terpajan
b. Dosis radiasi yang terakumulasi
c. Energi dari radiasi
d. Luas area yang terpajan
e. Sensitifitas individual
f. Sensitifitas sel
• Sel dengan sensitifitas tinggi:
sumsum tulang, organ reproduksi, organ pencernaan
• Sel dengan sensitifitas rendah:
Sistem syaraf, otot dan jaringan ikat
Oleh karena perkembangan teknologi dan
kesadaran atas bahaya radiasi, kecelakan pajanan
terhadap sinar-X, dan kelainan fisik akibat
penggunaan sinar-X relatif sedikit. Akan tetapi, hal
ini terjadi cukup banyak pada penggunaan sinar-X
untuk fluoresensi. Pada saat terjadi kecelakaan
pajanan terhadap sinar-X, rasa sakit hampir tidak
dapat dirasakan. Walaupun begitu, 1-3 jamsetelahnya, luka bakar derajat 1 dapat ditemukan
pada permukaan kulit yang terpajan dan rasa nyeri
dirasakan pada seluruh jaringan yang terpajan
radiasi. Kadang hal ini diikuti oleh pembengkaan
yang kemudian menjadi bula yang dapat pecah dan
tidak menunjukkan tanda-tanda penyembuhan. Pada
kasus yang ekstrim, cangkok kulit maupun amputasi merupakan terapi satu-satunya.
Beberapa kasus katarak juga dilaporkan dapat terjadi untuk pajanan radiasi pada lensa mata.
9
Gambar 3.Luka radiasi padapasien yang menjalani
prosedur PCI (Percutaneus
Coronary Intervention) yang
merupakan salah satu
prosedur radiologi fluoroskopi.
Dosis radiasi pada kulit kurang
lebih 800 rad setelah 6
minggu pasca intervensi.
5/11/2018 Referat Proteksi Radiasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-proteksi-radiasi 10/18
Pada ibu hamil, mutasi sel pada fetus yang terpajan radiasi sinar-X dapat berkembang cukup
cepat sehingga proteksi khusus terhadap ibu hamil yang memerlukan tindakan medis dengan
sinar-X perlu dilakukan.
Oleh karena efek dari sinar-X ini yang cukup berbahaya, keamanan personel, pasien
maupun lingkungan perlu diperhatikan secara seksama. Tidak semua fasilitas kesehatan
seperti Puskesmas mampu memiliki peralatan sinar-X tanpa memenuh beberapa persyaratan
terlebih dahulu. Walaupun peralatan sinar-X tersebut potensial berbahaya, resiko radiasi
dapat diperkecil seminimal mungkin dengan penggunaan yang seksama dan hati-hati.
II.6. Proteksi sinar-X
ALARA (As Low As Reasonably Achievable) merupakan prinsip keselamatan radiasi
dengan meminimalkan dosis radiasi dan pelepasan bahan radioaktif dengan menggunakan
semua metode yang wajar. Terdapat 3 prinsip untuk memenuhi dosis sinar-X sesuai ALARA,yaitu:
a. Waktu
Meminimalkan waktu paparan langsung untuk mengurangi dosis radiasi.
b. Jarak
Membuat jarak dua kali lipat antara tubuh dengan sumber radiasi akan
mengurangi paparan radiasi.
c. Menggunaan perisai pelindung
Penggunaan perisai pelindung yang mengandung bahan penyerap seperti kaca
untuk partikel beta merupakan cara yang efektif untuk mengurangi paparan
radiasi.
10
5/11/2018 Referat Proteksi Radiasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-proteksi-radiasi 11/18
Sedangkan US Food and Drug Administration (FDA) membuat pedoman untuk
meminimalkan paparan radiasi yang tidak perlu dari sinar-X:
a. Mempertimbangkan keperluan penggunaan sinar-X
b. Jangan menolak penggunaan sinar-X jika secara medis memang diperlukan.
c. Menolak pengguaan sinar-X jika secara medis memang tidak terlalu diperlukan
d. Untuk wanita hamil, hindari atau tunda penggunaan sinar-X
e. Menggunakan perisai pelindung selama dilakukan prosedur penggunaan sinar-X
f. Mempertimbangkan penggunaan sinar-X yang memungkinkan paparan radiasi
lebih rendah
g. Simpanlah hasil pemeriksaan sinar-X (foto rontgen) untuk mengetahui seberapa
sering telah terpapar sinar-X, dan dapat juga berguna bagi dokter untuk memantau
perkembangan suatu penyakit atau kelainan.
BAB III
PEMBAHASAN
ALARA dapat terpenuhi terutama dari desain suatu instalasi radiologi yang akan
dibangun dan alat sinar-Xnya sendiri. Sebagai contoh, untuk tabung x-ray harus tertutup rapat
dan tidak ada kebocoran radiasi. Pintu ruang menuju ruang pajanan sinar-X harus selalu
tertutup rapat setelah digunakan dan diberi lampu indikator bahaya radiasi di atas pintu
masuk. Selain dari faktor alat dan tempat, ALARA juga dipengaruhi oleh faktor personil
radiographer dimana kedisiplinan dan kehati-hati merupakan syarat utama.
11
5/11/2018 Referat Proteksi Radiasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-proteksi-radiasi 12/18
Selain radiasi langsung yang
berbahaya, radiasi akumulasi yang diperoleh
dari radiasi hambur juga perlu suatu tindak
pencegahan. Laju dosis dari beberapa sumber
radiasi, dapat ditahan dengan beberapa cara.
Misalnya radiasi alpha dapat ditahan dengan
selembar kertas atau kain. Radiasi beta dapat
ditahan dengan suatu bahan plastik atau kulit
tubuh manusia, sinar–X dapat ditahan
dengan beberapa milimeter baja atau timbal,
radiasi gamma dengan beberapa sentimeter timbal dan neutron dengan bahan lilin atau
parafin (wax) (Gambar 4.).
Pada fasilitas yang sudah permanen,
seperti Rumah Sakit, penggunaan dinidng
penahan yang permanen sebagai pelindung
ruangan sumber radiasi untuk keperluan
radiodiagnostik ditunjukkan pada Gambar 5.
Dinding penahan radiasi ini, dilengkapi dengan
tombol penyetop operasi sumber radiasi secara
otomatis pada keadaan darurat, lampu
peringatan tanda bahaya, panel kontrol
pengendali, jalan berliku (maze) masuk ke ruang sumber radiasi, serta pintu terkunci
otomatis (interlock). Tujuan digunakan jalan masuk yang berliku, adalah untuk menahan
radiasi hamburan, sehingga radiasi tidak langsung mengenai pintu jalan masuk paramedik
atau petugas PUSKESMAS dan keluarga pasien yang mengantar pasien.
Untuk pembuatan sistem kunci interlock
seperti ditunjukkan pada Gambar 6, berupa saklar
listrik yang ditempatkan diatas pintu dengan
berbagai cara seperti permukaan mendatarnya
tidak sama, sehingga saat saklar turun maka
12
Gambar 4. Sifat daya tembus radiasi
ionisasi
Gambar 6. Skema sistem
pengaman saklar interlock di atas
-
Gambar 5. Rancangan dinding
penahan radiasi sinar-X dilihat dari
5/11/2018 Referat Proteksi Radiasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-proteksi-radiasi 13/18
sinar–X baru dapat dioperasikan. Demikian juga saat pintu terbuka dan saklar naik, maka
pesawat sinar–X akan mati secara otomatis.
Paparan sinar–X sedapat mungkin dibatasi dengan pajanan (exposure) radiasi timbal
atau timah hitam, sehingga sinar–X tersebut tidak menyebar kemana-mana. Rancangan
penahan radiasi sebaiknya dilakukan dengan cara mengukur langsung sehingga yakin tidak
ada laju dosis yang melebihi ambang batas yang telah ditentukan, dan tidak hanya
berdasarkan perhitungan saja. Untuk sumber radiasi sangat tinggi dan pada jarak 1 meter dari
sumber tersebut mempunyai laju dosis lebih dari 10 mSv per menit, maka perlu titik
pengendalian yang terletak di luar dinding penahan sumber radiasi, sehingga pada titik
pengendalian tersebut laju dosisnya tidak melebihi 2 mSv per jam.
Tebal dinding beton atau timbal penahan utama (primary barrier) untuk rumah sakit
maupun PUSKESMAS, memerlukan minimum timbal setebal 2 mm atau dinding beton
setebal 15 cm dan untuk sinar–X industri bertegangan 250 kV memerlukan timbal 10 mm
atau dinding beton setebal 50 cm. Penahan utama tersebut dirancang untuk laju dosis dengan
penahan radiasi berkurang sebesar sepersepuluh dari laju dosis tanpa penahan radiasi atau
disebut harga ketebalan sepersepuluh (Tenth Value Thickness, TVT). Dengan demikian, agar
laju dosis berkurang seperseratusnya perlu penahan radiasi setebal dua TVT dan agar berkurang seperseribunya diperlukan penahan radiasi tiga TVT dan seterusnya.
Jika arah radiasi sinar-X terbatas hanya pada satu dinding saja, maka dinding
tersebut dapat digunakan sebagai dinding penahan radiasi primer (primary shield wall),
sedang dinding lainnya dapat lebih tipis dan disebut dinding penahan radiasi sekunder.
Dengan penipisan pada dinding penahan radiasi sekunder, maka akan dapat menghemat
biaya pembangunan pengungkung ruang sinar–X. Karena pesawat sinar–X biasanya
dioperasikan pada dasar atau diatas tanah, maka perlu mendapat perhatian daerah di atas dan
di bawah ruangan sinar-X selain di sekeliling ruang sinar–X tersebut. Daerah-daerah tersebut
harus ada tanda-tanda yang dapat dilihat dari ruang kontrol, sehingga orang yang tidak
berkepentingan tidak berada atau melewati daerah-daerah tersebut saat pesawat sinar-X
dioperasikan.
Tanda-tanda untuk memberitahukan kepada khalayak di sekitar ruang sinar-X bahwa
saat-saat tertentu pesawat tersebut dioperasikan, dapat digunakan dengan tanda cahaya atautanda yang berbunyi, atau suara pemberitahuan. Khusus untuk pesawat sinar-X tanda-tanda
13
5/11/2018 Referat Proteksi Radiasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-proteksi-radiasi 14/18
peringatan tersebut harus beroperasi secara otomatis. Selain itu perlu penjelasan tertulis yang
berkaitan dengan tanda-tanda peringatan tersebut. Misal sirene yang menyatakan pesawat
sinar-X siap untuk dioperasikan, lampu berkedipkedip berwarna merah yang menyatakan
pesawat sinar-X sedang dioperasikan. Selain itu perlu tandatanda di daerah tertentu misalnya
“AWAS BAHAYA RADIASI, JANGAN LEWAT” dalam bahasa lokal dan akan lebih baik
ditambah dengan bahasa asing lainnya yang sering di gunakan di daerah tersebut.
Selain keselamatan pekerja, juga perlu
diperhatikan keselamatan pasien terutama pada alat
kelamin pasien, ibu hamil, maupun anak-anak.Peraturan pertama dari suatu tindakan medis adalah
keuntungan yang diperoleh harus mengungguli resiko
yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, tindakan yang
dapat digunakan antaralain adalah dengan
menggunakan perisai timbal, menjaga jarak, dan
meminimalisir durasi pajanan.
Untuk petugas instalasi radiologi, pencatatan dosis radiasi sekunder personil secara
berkala juga perlu dilakukan. Alat untuk mengukur dosis personil tersebut antaralain film
badge, dosimeter saku.
Dalam membangun dan merencanakan fasilitas ruangan penyinaran radiografi, harus
memperhatikan hal-hal yang tertera dibawah ini.
a. Lokasi bagian radiologi ditempatkan disentral yang mudah dicapai dari poliklinik.
14
Gambar 7. Perisai timbal
berbentuk apron dengan
segala ukuran
5/11/2018 Referat Proteksi Radiasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-proteksi-radiasi 15/18
b. Besarnya ruangan harus sesuai dengan peralatan yang akan ditempatkan, seperti
rumah sakit tipe A,B,C dan D.
c. Proteksi radiasi peralatan Roentgen dan dinding ruangan harus dapat
dipertanggungjawabkan untuk menjamin keamanan pasien, radiographer,
pegawai, dokter dan masyarakat umum.
d. Alat-alat proteksi yang dipakai ahli radiologi, radiographer serta karyawan adalah
sarung tangan berlapis timah hitam dan jubah/apron yang berlapis timah hitam
setebal 0,5 mm Pb. Dinding proteksi berlapis Pb dengan ketebalan ekivalen 2 mm
Pb.
e. Luas ruangan menurut Departemen Kesehatan harus 4x3x2,8m sehingga
memudahkan memasukkan tempat tidur pasien, khusus untuk alat-alat kedokteran
gigi lebih kecil dari ukuran yang diatas dengan catatan ukuran ruangan
memudahkan pasien keluar dan masuk untuk melakukan foto ronsen. Dinding
ruangan terbuat dari bata yang dipasang melintang (artinya 1 bata ; jika dipasang
memanjang dipakai 2 bata). Bata yang dipakai harus berkualitas baik ukuran
10x20 cm. Plesteran dengan campuran semen dan pasir tertentu, tebal minimal
dengan bata adalah 25 cm. Bila memakai beton, tebal dinding beton minimal
adalah 15 cm. dinding yang dibuat harus ekivalen dengan 2 mm Pb. Bila ada
jendela boleh ditempatkan 2 m diatas dinding atau kaca yang berlapis Pb.
f. Kamar gelap yang dipakai minimal 3x2x2,8 m dan jga dibuat bak-bak pencucian
film dengan porselen putih bagi yang menggunakan pencucian dengan cara
manual. Harus ada air yang bersih dan mengalir, kipas angin/exhauster atau air-
conditioner agar udara dalam kamar gelap selalu bersih dan cukup nyaman bagi
petugas yang bekerja di dalamnya selama berjam-jam. Untuk masuk ke kamar
gelap dapat dipakai sistem lorong yang melingkar tanpa pintu atau sistem dua
pintu untuk menjamin supaya cahaya tidak masuk. Warna dinding kamar gelap
tidak perlu hitam, sebaiknya dipakai warna cerah, kecuali lorong lingkar ke kamar
gelap dicat hitam untuk mengabsorpsi cahaya sebanyak mungkin.
g. Ruang operator dan tempat pesawat sinar x sebaiknya dibuat terpisah atau bila
berada dalam satu ruangan maka disediakan tabir yang berlapis Pb dan dilengkapi
dengan kaca intip dari Pb.Pintu ruang pesawat sinar x harus diberi penahan radiasi
15
5/11/2018 Referat Proteksi Radiasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-proteksi-radiasi 16/18
yang cukup sehingga terproteksi dengan baik. Pintu tersebut biasanya terbuat dari
tripleks dengan tebal tertentu yang ditambah lempengan Pb setebal 1 – 1,5 mm
h. Tanda radiasi berupa lampu merah harus dipasang di atas pintu yang dapat
menyala pada saat pesawat digunakan.
BAB IV
16
5/11/2018 Referat Proteksi Radiasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-proteksi-radiasi 17/18
KESIMPULAN
• Sinar-X merupakan radiasi pengion yang memiliki beberapa sifat, salah satunya
adalah sifat biologis.
• Sifat biologis dari sinar-X dapat digunakan sebagai terapi akan tetapi jika tidak
digunakan secara benar dan hati-hati, sifat ini dapat membahayakan pasien, radiographer,
maupun lingkungan yang terpajan oleh sinar-X tersebut.
• Proteksi radiasi sangat penting dilakukan dengan prinsip ALARA ((As Low As
Reasonably Achievable) yaitu waktu, jarak, dan penggunaan perisai pelindung.
• Proteksi radiasi dilakukan sejak sebelum instalasi radiologi dibangun sampai pada
saat jalannya proses pelayanan radiologis.
• Kesadaran seluruh anggota instalasi radiologi akan bahaya radiasi merupakan syarat
utama tercapainya ALARA.
DAFTAR PUSTAKA
17
5/11/2018 Referat Proteksi Radiasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-proteksi-radiasi 18/18
• APLIKASI RADIASI SINAR-X DI BIDANG KEDOKTERAN UNTUK
• Chida, et.al . Radiation Dose and Radiation Protection for Patients andPhysicians
During Interventional Procedure. J. Radiat. Res., 51, 97–105 (2010)
• DASAR-DASAR RADIOLOGI. Diakses dari usupress.usu.ac.id/files/Dental
%20Radiologi%20Prinsip%20dan%20Teknik_Final_Normal_bab%201.pdf pada Oktober
2011
• Hall E.J., Brenner, D.J. Cancer risks from diagnostic radiology. The British Journal
of Radiology, 81 (2008), 362–378
• MENUNJANG KESEHATAN MASYARAKAT. Diakses dari
http://kbs.jogja.go.id/upload/53_FerrySuyatno503-509.pdf pada Oktober 2011
• PENAHAN RADIASI SINAR–X UNTUK KEPERLUAN RADIODIAGNOSTIK
SUATU PUSKESMAS. Diakses dari http://www.batan.go.id/ptkmr/Alara/BulAlara
%20Vol%203_1%20Ags%2099/BAlara1999_03108_001.pdf pada Oktober 2011
• Principles of Patient Radiation Protection & ALARA Diakses dari
http://www.ceessentials.net/article5.html#objectives pada Oktober 2011
• Rasad, Sjahriar. 2005. Radiologi Diagnostik Edisi Kedua. Jakarta: FKUI
• Wieseler, et. al . Imaging in Pregnant Patients: Examination Appropriateness. Diakses
dari radiographics.rsna.org pada Oktober 2011
18
Top Related