Meconium ileus didefinisikan sebagai sumbatan pada neonatal yang
berhubungan dengn cystic fibrosis pada pancreas. Gambaran rontgennya berupa
campuran gas dan meconium memberi gambaran seperti gelembung di dalam
abdomen, dan juga isi usus nampak lebih tebal . Pada foto posisi erect gambaran
air fluid level biasanya tidak ada. Ileus meconium memiliki komplikasi yang
tinggi/banyak siantaranya (1) volvulus, (2) volvulus dengan gangrene, perforasi,
atresia, atau peritonitis meconium. (3) massive asites dengan pneumo peritoneum
dan perforasi colon, (4) meconium peritonitis dengan kalsifikasi (leodinas et al)
Temuan radiology plain film pada abdomen tidak menemukan gambaran
seluruh atau sepanjang usus (gambaran tidak seimbang/tidak rata),dimana rata-
rata menunjukkan adanya dilatasi. Diagnosis sumbatan usus dapat diusulkan dan
hanya dengan bukti rontgen dapat dipastikannya. Membedakan kelainannya pada
usus kecil atau usus besar sangat susah pad akasus-kasus tanpa komplikasi.
Meconium ileus jangan dibingungkan dengan meconium peritonitis (gmbr 1-92B)
yang secara tidak langsung ditunjukkan dengan adanya perforasi meconium ke
dalam rongga peritoneal.
Distensi usus besar oleh gas, Gaseous distension mungkin ada dengan
sendirinya atau adanya over distensi usus halus. Obstruksi usus besar dapat
dikenali dengan 1) identifikasi distensi dari usus dan distribusinya, 2) ada
tidaknya valvulae conniventes 3) adanya valvulae semilunares, termasuk lapisan
serosa usus dan karakteristik haustra ususnya.
Pada penyakit hirshsprung, segment aganglioniknya biasanya berada pada
bagian regtosigmoid, ditandai dengan adanya area usus yang mengalami
pengurangan caliber ususnya dan adanya distensi kolon proksimalnya. Ulcerative
exudative enteropathy sering berhubugan dengan penyakit ini.
Pada oklusi vaskularisasi mesenterika, distensi berhubungan dengan distribusi
artery mesenterica superior dengan demarkasi kasar dekat dengan fleksura
splenika kolon. Ada tanda lain yang didapatkan dari rontgen mengenai oklusi
mesenterika 1) distensi kolon Nampak seperti sabit dan cukup rigid, 2) sering ada
tanda penebalan rigiditas kolon. Temuan lain pada penyakit vascular intestinal
adalah 1) gas yang berada pada vena porta; 20) gas pada intramural portion; 3)
bayangan cresentic udara di dinding usus.
Herniasi interna dari usus halus atau usus besar memicu parsial maupun
mekanikal obstruksi . ini mungkin terjadi melalui foramen epiploicum, dimana
herniasi interna mengarah ke bursa omental. Hernia interna berhubungan dengan
proses yang terjadi di fossa paraduodenal (gmbr 1-38) , khususnya pada anak
dengan abnormalitas vascular. Herniasi internal juga berhubungan dengan
volvulus dari segmen usus dan juga berhubungan dengan incarserata usus,
khususnya usus halus (gbr. 1-97). Foto polos hernia melalui foramen winslow
menuju sakus lesser atau paraduodenal hernia biasanya menunjukkan gambaran
usus terdorong kea rah depan (gmbr 1-98) dank e arah kiri oleh kumpulan gas di
atas curvature lambung. Duodenum biasanya sangat berdilatasi dan meregang.
Gambar (1-99) menunjukkan tipe herniasi yang sering muncul intra abdomen.
Ada herniasi menunju kebawah sakus omental melewati foramen winslow,
paraduodenal hernia, pericaecal hernia, hernia melalui mesenterika sigmoid dan
hernia yang melalui defect yang lain.
Ketika herniasi internal terjadi , biasanya loop usus berkelompok pada satu
rumpun, bergabung dengan usus yang stasis pada bagian yang mengalami hernia.
Gambaran mengarahkan atau menunjukkan gambaran seperti tas. Pada
transmesenterica hernia, usus halus mengalami protusi melewati lubang di
mesenterium dan memicu usus mengalami obstruksi dan strangulasi.
Isolasi dilatasi sebagian usus besar. Gambaran balloon yang sangat besar
akibat distensi dari kolon sigmoid atau caecum terjadi dengan volvulus
khususnya pada dewasa (gbr 1-100) dan dengan Hirschprung disease (gbr 1-94).
Biasanya volvulus pada sigmoid kolon akan naik mengarah ke kuadran kanan atas
danvolvulus caecum mengarah ke kuadran kiri atas (gbr 1-100A), meskipun
bervariasi pada beberapa kasus.
Berkas fibrosis dan sikatrik. Berkas ini menghasilkan sumbatan dimanapun di
dalam gastrointestinal track, tapi biasanya ini khas setelah pembedahan. Berkas
kongenital (congenital Band) sering ditemukan dan menyebabkan sumbatan pada
usus bayi dan anak, ini merupakan berkas sisa yang tertinggal dari duktus vitelline
yang membentuk hubungan dengan umbilicus dan diverticulum meckel.
Gejalanya biasanya muncul sebelum usia 1 tahun. Temuan radiologis
menunjukkan gambaran non spesifik dan mengarahkan kecurigaan adanya
obstruksi usus halus maupun usus besar.
Tanda Chest-Abdomen pada familial dysautonomia. Familia dysautonomia
adalah sebuah syndrome yang ditandai dengan ciri-ciri pengurangan atau tidak
adanya lakrimasi, keringat berlebih, jerawat di kulit, peningkatan salivasi,
ketidakstabilan emosional, hilangnya koordinasi motoric, hilangnya rasa nyeri,
hilangnya reflek menelan. Pasien ini biasanya juga mengeluhkan distensi
abdomen secara tiba-tiba, ulserasi kornea.
Ileus pada bayi premature. Pada bayi premature ileus fungsional mungkin
sangat mirip denan aganglionisis. Ini merupakan gangguan motilitas usus
sementara akibat imaturitas dari pleksus usus. Hal ini merupakan predisposisi
enterokolitis pada bayi premature dan perforasi(Vanhotte dan Katzman).
Spigelian hernia adalah sangat jarang(tidak umum terjadi) tapi sangatah
penting. Kunci pada gambaran radiologisnya adalah kontras mengisi usus diluar
dari cavum peritoneum atau dsering disebut juga dengan tanda seperti paruh
“Beak sign” dengan konstriksi tajam pada bagian proksimal loop usus yang
mengalami herniasi. Pengenalan dengan tanda khas beak sign penting dalam
penegakan diagnosis. Untuk analisis anomaly yang lebih lengkapnya dari dinding
abdomen anterior dan klasifikasinya di bidang radiologi, siswa mengacu pada
Franken (1975). Contoh anomalinya misalnya omfalokel, ektropi kloaka,
gastrosisis.
Komentar umum mengenai penyebab obstruksi usus. Obsruksi mekanin pada
usus besar dan usus halus biasanya dikarenakan oleh herniasi, volvulus,
intussepsi, tumor, abses , intestinal infark. Mc iver melaporkan 335 kasus hernia
diantaranya 44% karena adesi, 30% neoplasma, 10% intusepsi, 5 % volvulus, 4%
mesenterika thrombosis dan 4 % karena sebab lain.
Abnormalitas kontur gas yang mengisi usus
Lambung
Gelembung gas di dalam lambung mungkin tidak ada akibat konstriksi
oleh adanya infiltrasi karsinoma(gbr. 1-101). Pada saat seluruh lambung
mengalami konstriksi(gbr 1-101). Gambaran gelembung gas di dalam lambung
mungkin hilang sebagai akibat karena penyebab diluar lambung. Impress mungkin
muncul dari region hemidiafragma kiri melewati batas lazimnya. Jarak abnormal
antara hemidiafragma kiri dan lambung ini berhubungan dengan pembesaran
lobus hepar kiri atau spleen, massa tumor, akumulasi cairan peritoneum(Gmbr: 1-
101B).
Usus besar dan usus halus
Kontur usus halus dan usus besar mungkin mengalami perubahan jika 1)
neoplasma atau adanya inflamasi di dalam usus, 2) abses intraperitoneal maupun
retroperitoneal, 3) fibrosis atau eksudatif respon dari permukaan usus, 4)
peritonitis.
Abnormalitas posisi dari bayangan gas di dalam abdomen
Hal ini bisa digolongkan menjadi 1) gastrointestinal malrotasi, 2) herniasi,
3) hepatodiafragmatic interposition 4) displacement (berubah tempat).
Lambung
Malrotasi (Gbr 1-70A dan B), lambung berada diposisi bagian kanan
abdomen pada situs inversus. Pada keadaan ini kurvatura minor mengarah ke
kaudal sedangkan kurvatura mayor lambung kontak dengan batas anteriornya
diafragma di region foramen morgagni. Lambung mungkin mengalami volvulus
dengan putaran 180 derajat kea rah sefalokaudal atau dari kiri kearah kanan.
Herniasi lambung melewati diafragma mungkin terjadi melalui lubang pada
diafragma atau melalui lubang traumatic. Adakalanya hernia ini dapat dikenali
tanpa menggunakan kontras (Fig 1-103). Tapi sangat akurat jka dideteksi dengan
menggunakan barium. Gambarannya biasanya berupa lambung yang berisi gas
dan biasnya posisinya berada di belakang jantung dan biasanyan dengan batas
cairan-udara.
Usus Halus Dan Usus Besar
Umumnya barium barium sangat esensial untuk mendeteksi posisi abnormal
dari GI tract. Distensi gas di dalam usus halus dan usus besar tidak normal terjadi
kecuali pada orang yang sangat muda dan sangat tua.
Malrotasi gastro intestinal merupakan akibat anomaly perkembangan
mungkin dikenali dengan adanya 1) herniasi ke umbilical cord, 2) non rotasi,
malrotasi atau mutarnya bagian setengah distal dari duodenum. Kondisi non
rotasion adalah , usus halus berada disebelah kanan garis tengah dan kolon berada
di kiri (Fig 1-70B). Malrotasi itu termasuk ketidakteraturan defek rotasinya dan
fiksasinya. Cecum dan asending kolon memiliki mesenterium seperti pada
umumnya dab volvulus dapat terjadi di sekeliling mesenterium ini. Reverse rotasi
adalah perputaran 90 derajat sesuai arah jarum jam. Kolon tranversum mungkin
berda dibelakang dari duodenum dan diatas dari arteri mesenterika dan menjerat
di terowongan di bawah akar mesenterium. Bahkan fiksai dari sekum dan
asending kolon juga tidak lengkap, bisa terjadi torsi.
Hepatodiaphragmatic interposition yaitu interposisi loop usus diantara hati
(liver) dan diafragma (Fig 1-6C) biasanya asimptomatik dan biasanya
teridentifikasi oleh adanya udara dalam usus di bawah hemidiafragma kanan pada
foto dada tegak (erect). Ini penting untuk dibedakan gambaran interposisi
pneumoperitonium atau subdiafragmatic abses dan ditegakkan dengan
mengidentifikasi gambaran haustra dari usus.
Displacements atau perubahan posisi udara di dalam usus besar atau usus
halus di dalam abdomen mungkin disebabkan oleh pembesaran organ padat,
inflamasi massa, neoplasma, kista atau hematom. Massa yang berisi cairan timbul
di pelvis, misalnya kista ovarium bisa menghasilkan tampakkan menyerupai asites
(Fig 1-9). Ketika acites muncul, terdapat kecenderungan usus akan mengambang
ditengah abdomen ketika pasien berbaring (supine). Gambaran pada tomografi
Nampak pathognomonic.
Hematom terjadi di bursa omentus minus di intraperitoneal, retroperitoneal
atau didalam usus. Gmbaran rontgen tergantung pada posisi hematom
dihubungkan dengan perubahan posisi usus. Hal ini bagus dikenali dengan
menambahkan barium.
Prinsip vector dalam diagnosis banding massa dalam abdomen. Visera
abdomen akan digantikan oleh lesi massa yang bersebelahan. Pergantian ini
mungkin dideteksi oleh penebalan kapsul retroperitoneal pada film/foto
sederhana. Demikian , pergantian massa terjadi diikuti oleh pembesaran limfa
diganti oleh lambung hanya bagian medialnya saja ketika pembesarannya
termasuk bagian anterior dari limfa, tetapi ketika bagian posterior limfa membesar
maka ginjal akan terdesak. Pembesaran suprarenal biasanya meningkatkan ukuran
triangular space di atas ginjal, mendesak ginjal dan mungkin mengelevasikan
limfa. Massa pannkreas lebiah anterior daripada renal atau massa adrenal dan
biasanya tidak memisahkan ginjal dan limfa, kecuali jika ada sebuah pseudokista
besar. Duodenal junction mengalami penekanan, dan lambung mengalami elevasi.
Arteri limfa tidak mengalami elevasi tapi pendataran.
Efek dari pembesaran renal tergantung pada porsi darimana pembesaran
ginjal itu timbul. Lobus kiri hepar adalah struktur abdomen yang paling anterior.
Ini akan menggeser lambung kea rah posterior atau ke bawah.
Abnormalitas densitas gas di dalam rongga usus
Cairan bebas bercampur dengan udara di dalam usus menghasilkan bayangan
negative dengan densitas sedang, yang dibaca dan diidentifikasi pada posisi erect
sebagai batas cairan, dengan penurunan cairan ke bawah cekungan viskus
dikarenakan gaya gravitasi dan udara berada di puncaknya. Ketika udara
terperangkap diantara lipatan akan Nampak “string of bead”
Lemak atau material sebasea
Lemak atau material sebasea berada di dalam kista dermoid atau teratomatous
kista di pelvis dan dimanapun di rongga peritoneal dan mungkin sewaktu-waktu
meniruan gambaran gas yang berada di dalam rongga usus(Fig 1-106). Dapat
dikenali dengan tidak adanya batas cairan dan gambaran densitas yang lebih besar
dibandingkan dengan gas yang ada di dalam usus. Adakalanya kista juga berisi
massa kalsifikasi.
Asites
Biasanya menghasilkan gambaran distensi dari bayangan pinggang. Sebagai
hasilnya otot psoas hamper tidak Nampak dan biasanya mengalami obliterasi.
Pada rontgen tegak, terdapat perpindahan peningkatan densitas pelvis dan
kekaburan sehingga organ di dalam abdomen sedikit sekali kelihatan dan garis
lemak pada hepar dan limfa tidak nampak. Pada posis erect nampak gambaran baji
(wedge-shaped).
Asites versus kista ovarium besar. Dimana lengkung usus cenderung
mengapung di midabdomen dengan asites, ovarian kista biasanya akan mengganti
gas di dalam lengkung usus kea rang diafragma dan lakukan inspeksi hati-hati
pada film dengan posisi pasien supinasi akan menampakkan gambaran tajam dari
kista ovarian superior. Pembengkakan panggul, kekaburan yang luas dan
obliterasi pada morfologi normal abdomen sebaliknya sangat sama (Fig 1-9A).
Peritonisitis
Peritonitis tuberkulosa, gambaran foto sederhana mungkin menunjukkan
sedikit ileus nonspesifik dengan atau tanpa berhubungan dengan asites. Perbedaan
yang penting, ditunjukkan ketika kontras opak dimasukkan ke dalam usus halus
dimana ada bukti percepatan atau penundaan motilitas, fiksasi dari lengkung usus
pemisahan segmen yang berdekatan dan elevasi usus keluar pelvis. Di bagian
caecum mungkin ada “Stierlin sign” yang mengindikasikan adanya spasme
caecum.
Tanda penebalan dinding usus pada foto sederhana abdomen.
Penebalan dinding usus mungkin kelihatan pada keadaan berikut ; akumulasi
fibrinous eksudat pada dinding usus pada keadaan peritonitis dan dikenali ketika
peritonitis berhubungan dengan tanda ileus dan distensi gas di dalam usus saling
mendorong satu sama lainnya (Fig 1-53). Normalnya jarak antara distensi loop
usus harusnya tidak melebihi 4mm. penebalan melebihi 5 mm mengindikasikan
sebuah reaksi.
Penebalan dinding usus mungkin terjadi karena inflamasi granulomatosa, hal
inii terjadi pada colitis granulomatosa atau enteritis, idiopatik ulseratif colitis,
dengan penebalan yang cukup dan memberikan gambaran “pipestem”. Gambaran
pipestem ini bersifat reversible, diagnosis ditemukan tanpa menggunakan kontras.
Material kalsifikasi di dalam lumen atau dinding usus.
Sekali lagi keterangan harus dibuat kearah gallstone (batu empedu) ileus dan
coprolith dari appendiks. Batu empedu biasanya dari biliary tree, atau batu
empedu langsung masuk ke saluran cerna, untuk mendemondtrasikan fenomena
ini perlu posisi foto left lateral decubitus atau erect (Fig 1-54A dan B). biasanya
ada beberapa tipe mekanisme sumbatas usus halus karena lewatnya batu empedu
melalui usus, biasanya peningkatan ukurannya seiring dengan peningkatan
material fecal.
Apendikolitis atau kalsifikasi fecalith yang berada di dalam appendik, massa
kalsifikasi kecil tampak di region kanan bawah (Fig 1-90), biasanya berhubungan
dengan massa soft tissue, curiga sebuah sumbatan appendik berhubungan dengan
pembentukan abses. Manifestasi awal yang muncul pada kasus sumbatan usus
halus bagian proksimal adalah distensi difus.
Metode yang direkomendasikan untuk melihat cairan intraperitoneal
Awalnya pasien diposisikan pada posisi siku dan lutut dalam beberapa menit
kemudian posisi tengkurap kemudian terlentang (supine) dengan fleksi kaki.
Kolon tidak cukup datar dengan udara seluruhnya dan foto kanan dan kiri lateral
decubitus diperoleh. Abdominal parasintesis di region kiri bawah biasanya akan
menyatakan ada tidaknya cairan bebas dan khususnya penting untuk
mengidentifikasi adanya darah di dalam rongga abdomen yang diikuti oleh
trauma.
Positif kontras peritoneografi dan herniografi
Ketika henia inguinal kongenital dicurigai terjadi maka perlu dilakukan
positif kontras peritoneografi dan herniografi sebelum dilakukan pembedahan.
Kebenaran dari hidrokel komunikan atau undesensus testis harus dibuktikan
kebenarannya. Pemeriksaan tomografi menggunakan computer dan ultrasound
sangat penting untuk diagnosis ini. Ukuran dan bentukan dari liver dan limfa sama
bagusnya dengan ada dan tidaknya massa intarperitoneal bahkan menggambarkan
lebih jelas lagi. Prosedurnya dikontraindikasikan buat pasien yang hipersensitif
terhadap kontras; ketika adanya peritonitis; ketika ada sumbatan mekanik usus.
Peritoneografi adalah prosedur khusus, sekarang sudah digantikan dengan CT.
Identifikasi bayangan kalsifikasi pada abdomen
Bayangan kalsifikasi dan bayangan opak lainnya di dalam abdomen perlu
dipertimbangkan. Seperti pada gambar Fig : 1-108; 1-109; 1-110. Perhatian
khusus perlu diberikan pada kasus berikut : karsinoma yang bermetastase di liver
mungkin juga mengalami kalsifikasi (Fig : 1-81B). Kalsifikasi juga terjadi pada
keganasan abdominal undiferensiasi. Karsinoma gaster juga mengalami kalsifikasi
dan Nampak di region kiri atas. Kalsifikasi abdominal yang menyebar luas juga
perlu dicurigai adanya metastase tumor ovarium. Dan dalam hal ini kalsifikasinya
berupa granular dan berbentuk seperti pasir.
Peritonitis tuberkulosa juga adakalanya menunjukkan kalsifikasi yang
tersebar luas di abdomen. Ini biasanya memberi gambaran bercorang-coreng da
nada gambaran residual barium di dalam saluran cerna. Kalsifikasi juga bisa pada
organ ginjal, pancreas, adrenal. Pola lokasi terjadinya kalsifikasi telah dianalisa
oleh Ghahremani, dalam panduannya menyatakan bahwa 1) massa di belakang
jantung dan berisi kalsifikasi amorphous adalah tipikal dari leimioma esophagus.
2) ketika kalsifikasi Nampak seperti leimioma di uterus atau fibroid uterus,
klasifikasi tipe yang sama juga Nampak di gastrik leimioma atau intestinal
leimiosarcoma. 3) deposit yang seperti pasir dalam dinding lambung atau kolon
adalah karakteristik dari musinus adenosarkoma.4) kalsifikasi dengan pola seperti
sinar matahari di pancreas mengindikasikan sebuah kistadenoma atau kistadeno
karsinoma.
Kalsifikasi thrombus di vena kava inferior
Biasanya memiliki ciri-ciri berbentuk seperti peluru berdekatan dengan
kolumna vertebralis di region kanan atas abdomen (Silverman et al).
Kalsifikasi plasental
Klasifikasi plasenta merupakan hal yang fisiologis, terjadi setelah minggu
ke 32 kehidupan fetus. Hal ini terdeteksi pada 70% plasenta specimen yang
dilakukan foto radiografi.
Kalsifikasi abdomen pada bayi dan anak-anak.
Pada bayi, kalsifikasi peritoneum mungkin terjadi cepat, diikuti rupturnya
usus saat baru lahir, dengan pembentukan peritonitis meconium. Kalsifikasi
intramural usus pada bayi baru lahir dilaporkan juga berhubungan dengan atresia
usus. Peritonitis meconium ini biasanya akibat dari meconium yang mengalami
perforasi saat ada obtruksi dinding usus. Kalsifikasi yang paling jarang pada bayi
adalah tipe intramural. Pada anak, batu empedu mengindikasikan sebuah anemia
hemolitik dan sering berhubungan dengan anemia sel sabit. Kalsifikasi
intrahepatic mungkin mewakili adanya adanya primer tumor atay hepatoma,
hepatoblastoma, hemangioblastoma. Kalsifikasi di region kiri atas pada anak
termasuk granuloma limfa, teratoma lambung.
Neoplasma retroperitoneal (Fig 1-113) pada anak sangat penting
disamping renal embrioma atau neuroblastoma. Neuroblastoma sering berasal dari
rantai simpatis lumbar atau dari kelenjar adrenal. Hamper 50% neuroblastoma
menunjukkan kalsifikasi. Retroperitoneal teratoma biasanya berlokasi di garis
tengah abdomen atas atau menyilang garis tengah. Fungis renal intak dan tidak
terganggu tapi posisi ginjal sedikit tergeser ke bawah. Kortek adrenal karsinoma
juga sering menunjukkan kalsifikasi pada anak-anak. Di region kanan bawah
abdomen, kalsifikasi apendik fekalit juga sering terjadi pada anak-anak. Pada
bagian pelvis anak jika ditemukan adanya kalsifikasi patut dicurigai adanya
vesikal calculus. Kalkuli kolon yang luas mungkin Nampak pada kasus
hirschprung’s disease.
Kalsifikasi vaskular di dalam abdomen
Yang sering terjadi adalah sebagai berikut : 1) kalsifikasi aorta dan arteri
iliaka. Ketika diidentifikasi pada sebelah lateral dari otot psoas, 2) kalsifikasi aorta
mungkin menunjukkan adanya aneurisma aorta. Ini sangat akurat di deteksi
dengan ultrasound. Kalsifikasi aorta abdominal juga berhubungan dengan Leriche
syndrome. 3) kalsifikasi arteri limfa juga sering ditemukan. 4) kalsifikasi arteri
renalis dan renal arteri aneurisma sering didapatkan dan berhubungan dengan
iskemia renal. Disisi lain kalsifikasi menyeluruh juga nampak pada karsinoma
ginjal. Angiografi sangat diperlukan untuk identifikasi secara menyeluruh pada
pasien seperti ini.
Identifikasi massa di dalam abdomen
Adanya bayangan massa di abdomen mungkin berhubungan dengan 1)
kista pada organ maupun jaringan baik kongenital maupun didapat, 2) inflamasi
atau abses, 3) hematom, 4) yang berasal ari organ yang ada atau jaringan yang
ada, 5) ekstravasasi dari usus atau saluran kemih. Lagi pula massa akan
mengalami kalsifikasi jika massa tersebut bersifat persisten selama beberapa
waktu. Origo dari massa tersebut diketahui dengan mencari origo dari organ
tersebut, karakteristik massa di abdomen bisa seperti abses yang nampak berisi
bintik-bintik udara, atau kista dermoid yang berisi material radiolusen dan tulang
atau fragmen gigi.
Urografi intravena dengan penambahan kontras telah ditemukan sebagai
cara yang bagus untuk melakukan visualisasi massa yang ada di dalam pelvis atau
abdomen. Histerosalpingogram adalah metode pencitraan yang paling bagus
untuk keadan-keadaan patologi. Kista omentum jarang terjadi pada anak-anak dan
dewasa muda. Kista omentum dekat berhubungan dengan kista mesenterika dan
kista retroperitoneal yang biasanya jinak dan biasanya menimbulkan distensi
abdomen dalam jangka waktu yang lama. Massa tidak selalu dapat diraba tapi
dibuktikan dengan ultrasound atau computed tomography.
Evaluasi abdomen dan abses pelvik menggunakan Computed
tomography
Jika telah dicurigai adanya massa di dalam pelvik atau abdomen,
pemeriksaan definitive yang dan non invasive yang bagus adalah ultrasonografi
atau Computed tomography (Fig 1-114 dan 1-115). Morfologi dari lesinya sangat
bagus dilihat dengan Computed tomography, dan teknik ini menggunakan resolusi
virtual. Sangat sering pasien dengan abses yang tidak dilakukan drainase
menunjukkan peningkatan mortalitasnya. Pada pemeriksaan Computed
tomography pada 29 pasien dengan abses abdomen dan abses pelvik distribusinya
intraperitoneal, retroperitoneal, live, pelvis , pancreas, dan ginjal.
Massa yang berhubungan dengan aorta abdominal
Kalsifikasi abdominal aorta dapat dikenali dengan gambaran kalsifikasi
“Tubular” diproyeksikan kerarah kiri garis tengah diatas vertebra lumbar.
Peningkatan kelengkungan kea rah kiri mungkin disebabkan oleh tumor
retroperitoneal, diseksi atau kebocoran aneurisma aorta abdomen (Fig 1-61, 1-62
dan 1-64). Pada tampakan lateral, dinding anterior dan posterior sering nampak
dengan jelas. Aorta sangat efektif terutama jika dilihat dengan ultrasonografi.
Perubahan posisi dan peningkatan diameter aorta mungkin juag dapat dikenali
atau diketahui. Ketika didapatkan dimensi anteroposterior aorta lebih besar dari
3.8cm pada foto sederhana dan lebih dari 3cm pada ultrasonografi maka patut
dicurigai adanya naeurisma. Rupturnya aneurisma aorta akan menyebabkan
perdarahan perirenal dan retroperitoneal.
Massa di dalam abdomen anak-anak
Massa di dalam abdomen anak merupakan hal special dan penting, perlu
curiga terhadap keganasan sampai benar-benar terbukti bukan keganasan(Benson
dan Reiner).
Wilms tumor dan mesoblastik nefroma adalah salah satu tumor ginjal yang
sering terjadi pada anak di atas usia 1 tahun. Tomor ini bersidat ganas dan
biasanya 10% kasus terjadi bilateral. Tumor ginjal yang sering terjadi pada anak
dibawah 1 tahun adalah mesoblastik nefroma yang bersifat jinak. Neuroblastoma
kemungkinan sama seringnya dengan kejadian Wilms’ Tumor. Lebih dari 90%
kasus wilm’s tumor tejadi sebelum usia 8 tahun. Pada bayi baru lahir dengan
pembesaran dan ginja tidak berfungsi serta patensi vena cava kemungkinan harus
memikirkan ginjal multikistik displastik. Jika ada massa di dalam abdomen anak-
anak, maka untuk mengevaluasinya terbuktu membantu menggunakan urografi
intravena, ultrasonografi, dan Computed tomography.
Ginjal mutikistik displastik
Lesi atau kelainan ini terjadi sekitar 0.1 persen kasus dan biasanya pada
tahun pertama kehidupan sebagai mesoblastic nefroma (lihat Bab 2)
Obstruksi kongenital uteropelvic dengan hidroureter dan hidronefrosis.
Kelainan ini sangat umum disebabkan oleh massa di ginjal pada anak-anak dan
harus dipertimbangan kemungkinan terbesar/terburuk. Terapinya berbeda dengan
terapi neoplasma
Lipoma Ganas. Ini mungkin bentuk kanker usus yang paling umum pada
bayi dan anak; seperti tumor pada ileum sebagai pemicu terjadinya intusepsi pada
usus.
Hidrometrocolpos. Pada bayi, ini mengarah pada dilatasi uterus dan vagina
pada bulan pertama kehidupan. Hal ini disebabkan karena hymennya tidak
berlubang (imperforate) atau terjadi atresia vagina dan adanya sekresi kelenjar
uterus yang berlebihan. Pembesaran vagina dan uterus ini menyebabkan obstruksi
pada uretra dan rectal.
Teratoma ovarian atau retroperitoneal teratoma. Tumor ini juga
ditemukan pada awal-awal kehidupan.
Duplikasi dari saluran pencernaan. Ini juga mungkin terjadi karena
munculnya sebuah massa tumor di dalam rongga abdomen. Beberapa bagian
saluran cerna mengalami duplikasi dan itu menyebabkan kurangnya komunikasi
dengan bagian saluran cerna sisanya. Tampakannya seperti adanya densitas air di
dalam abdomen dan akan digantikan oleh organ pencernaan.
Kista koledokus. Ini merupakan kelainan ektrahepatik yang tidak biasa
terjadi, biasanya kongenital dan terjadi akibat lemahnya dinding saluran empedu
dengan sumbatan dibagian distalnya. Gejalanya diantaranya adanya jaundice,
nyeri perut, adanya massa di bagian kanan atas perut.
Neuroblastoma. Pengapuran atau kalsifikasi terjadi pada sedikitnya setengah
dari kasus neuroblastoma dan mempunyai banyak bentuk. Neuroblastoma berada
di kelenjar suprarenal, sedangkan sisanya berada di ekstra renal. Neuroblastoma
mungkin terjadi pada bayi dan anak-anak.
Kelainan gambaran gas di dalam abdomen
Gas dibawah diafragma
Dalam keadaan rupture lubang viskus, udara bebas akan terakumulasi
dibawah diafragma, menghasilkan gambaran bayangan kresentik di atas liver. Ini
harus dipastikan bahwa bayangan ini adalah bebas dan tidak berisi gambaran pola
haustra (Fig 1-6). Dan juga udara akan tetap ada setelah pembedahan selama dua
minggu dan akan berkurang perlahan.
Proyeksi udara extralumen di atas liver
Udara diproyeksikan diatas liver terjadi karena 1) udara bebas disepanjang
saluran empedu, 2) udara bebas di vena portal, 3) udara bebas di dalam abses yang
terakumulasi di dalam hepar, 4) pneumoperitoneum. Jika udara berada di saluran
empedu karena aliran empedu maka gambaran yang ditemukan akan nampak
pembesaran kantong empedu. Jika gas di system vena porta, maka akumulasi
maksimal berada di bagian perifer dari liver daripada bagian porta hepatis. Jika
dihasilkan oleh abses maka udara nampak sebagai bintik-bintik yang tidak
beraturan.
Pola udara yang tidak beraturan karena diseksi gas di sepanjang
permukaan yang datar
Udara mengalami diseksi atau pemotongan disepanjang permukaan bidang
retroperitoneal abdomen hal ini terjadi sebagai akibat 1) luka penetrasi, 2)
rupturnya usus retroperitoneal dengan kebocoran disekitar jaringan
retroperitoneal, 3) infeksi clostridia (Fig 1-74).
Tanda “kubah udara’ dan tanda “football”
Dengan adanya pneumoperitoneum pada bayi terdapat distensi hebat di
seluruh rongga peritoneum, mengakibatkan pembengkakan panggul dan
pergeseran diafragma ke atas. Ligamentum teres hepar menghasilkan bayangan
garis “renda” linear yang terproyeksi di dalam rongga peritoneum. Mungkin juga
terjadi melayangnya lengkung usus di dalam lapisan abdomen dan menghasilkan
gamabaran seperti kubah udara. Gambaran ini dapat dibedakan dengan distensi
lengkung usus dengan ditandainya benar-benar tidak adanya tanda haustra. Posisi
yang bagus untuk melihat pneumoperitoneum pada bayi adalah posisi pronasi
daripada supinasi. Pada posisi pronasi udara terakumulasi di bagian latera masing-
masing panggul dengan liver dan spleen terdorong kea rah medial.
Pneumatosis usus.
Gambaran seperti kista mungkin terlihat di dinding usus pada beberapa umur.
Ini dikenali sebagai gambaran gelembung gas kecil di luar lumen usus (fig. 1-
122A). Sewaktu-waktu gelembung gas kecil ini mungkin terproyeksi disepanjang
gas yang ada di dalam usus itu sendiri (fig. 1-122B). ini dipercaya bahwa udara
masuk ke dalam dinding usus melalui mekanisme adanya defek misalnya ulcerasi.
Ukuran kista ini bervariasi dari 1-2 cm atau lebih besar lagi 8-10 cm. Ketika gas
berada di dalam usus dan mendesak ke arah vena mesenterika dan kemudian
masuk ke vena porta maka udara bebas akan ditemukan di liver (fig. 1-123).
Pada bayi premature, gejala klinisnya berupa enterokolitis, dan gambaran
rontgennya mirip dengan penyakit Hirschprung. Ganglion ditemukan pada bayi
premature namun fungsinya mengalami gangguan/penurunan karena proses
inflamsi. Hilangnya peristaltic normal ditandai dengan adanya distensi,
berhentinya gerakan usus. Pada bayi premature kelainan ini biasanya bersifat
fatal.
Kista gas yang ada di dalam dinding usus biasanya terjadi di sepanjang batas
antimesenterika dari usus ileum dan setengah distal dari kolon. Dan yang jarang
berada di omentum, jejenum, duodenum atau mungkin gaster.
Pneumatosis cystoides coli (fig. 1-122A) adalah penyakit yang tidak
diketahui apa etiologinya. Di beberapa pasien, merupakan akibat sekunder dari
infark atau colitis ulseratif, dan berhubungan dengan emfisema pulmo (tetapi ini
jarang).
Disisi lain, colitis pseudomembran yang berhubungan dengan konsumsi
antibiotic mungkin sangat parah dan sebagai precursor kematian pasien tersebut.
Pada keadaan ini nampak udara bebas di dinding usus, tapi secara umum pola
udara yang ada di dinding ususnya ada seperti “Thumb printing”. Usus halus
mungkin juga terlibat dalam hal ini.
Perforasi saluran cerna pada neonates.
Dalam sebuah review mengenai perforasi saluran cerna Tucker,
menemukan lokasi yang sering mengalami perforasi diantaranya esophagus,
gaster, duodenum, usus halus, kolon. Total ada 53 neonatus dalam penelitiannya
dan 53 neonatos mengalami perforasi pada minggu pertama kehidupannya.
Prematuritas menjadi kemungkinan predisposisinya. Diperkirakan juga bahwa
asfiksia perinatal mejadi predominan predisposisi pada 80% pasien, tetapi etiologi
yang sangat luas juga perlu dipertimbangka. Dari keseluruhan, gaster, usus halus,
kolon totalnya hamper 23-30 persen dari total kejadian perforasi ini, dan hamper
setengah dari pasien tersebut mampu bertahan hidup.
Pneumatosis intestinal pada anak-anak
Meskipun ada banyak gangguan saluran cerna pada anak-anak,
pneumatosis juga sering muncul dengan ditemukannya obstruksi mekanik dan
dengan gangguan vaskular usus dengan atau tanpa kontaminasi bakteri dan sangat
umum terjadi pada bayi premature selama beberapa minggu kehidupannya. Pada
anak-anak ini merupakan kondisi serius dan berhubungan dengan stress perinatal
dan juga berhubungan dengan peritonitis dan juga perforasi dari usus, untuk
melihatnya operasi emergensi perlu dilakukan.
Mekanisme nyatanya belum diketahui secara pasti namun obstruksi
mekanis yang terjadi dipercaya disebabkan oleh dilatasi usus dan menyebabkan
tarikan mukosa, mukosa putus dan udara kembali keluar dari usus menuju dinding
usus atau langsung keluar. Jika ada stress perinatal atau kateterisasi umbilical,
mungkin terdapat iskemia tertentu di mukosa usus dengan emboli. Mukosa akan
robek atau terjadi peningkatan permiabilitas dan terjadi proliferasi bakteri dan
fermentasi bakteri yang tersebar di usus kemudian keluarnya udara menuju
submukosa dan keluar menuju rongga peritoneum.
Pada umbulikal kateterisasi neonatal, itu mungkin terjadi fenomena trombotik
yang diikuti oleh emboli dan udara bebas di portovena system di hepar yang
ditunjukkan oleh gambaran radiologi. Perforasi usus terjadi karena komplikasinya.