PSIKOLOGI KOGNITIF
Mata Kuliah : Psikologi Umum 1
DISUSUN OLEH :
1. Endang Siswati
2. Tri Wahyu Oktavianita
JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCUBUANA
1
PENDAHULUAN
Arti dari kata kognitif ( cognition ) itu sendiri sebetulnya tidak ada kesepakatan
secara umum,namun kesadaran tetap yang dipelajari salam psikologi kognitif adalah
berbagai hal seperti sikap ide harapan dan sebagainya. Dengan perkataan lain
psikologi kognitif mempelajari bagaimana arus infprmasi yang di tangkap oleh indra
dan diproses dalam jiwa seseorang sebelum diendapkan dalam kesadaran atau
diwujudkan dalam bentuk tingkah laku . Psikologi kognitif dikatakan sebagai
perpaduan antara psikologi gestalt dan behaviorisme . Dari sejarah diketahui bahwa
perkembangan pdikologi konigtif berawal dari hijrahnya Kurt lewin ke Amerika
Serikat karena kejaran Nazi Jerman menjelang Perang Dunia II.
I SEJARAH
1. Awal Sejarah
Sejarah psikologi kognitif diawali dengan teori tentang Perspektif
Empiris yang membahas tentang pengetahuan diperolehdari pengalaman
sepanjang hidup. Teori lainnya adalah tentang Perspektif Nativis yaitu
manusia dilahirkan dengan pengetahuan yang tersimpan di otaknya.
2. Abad 18
Penganut Empirisme (George Berkeley, David Hume, James Mill, &
John Stuart Mill) mengatakan bahwa representasi internal terdiri dari 3 jenis
yaitu peristiwa sensorik langsung, peristiwa yang disimpan dalam memori,
transformasi dari peristiwa-peristiwa ini dalam proses berpikir.
Sedangkan David Hume (1860-an) mengatakan bahwa representasi internal
dibentuk berdasarkan peraturan dapat didefinisikan dan formasi serta
transformasi tersebut membutuh-kan waktu dan usaha.Asumsi Hume
mendasari sebagian besar psikologi masa kini.
3. Abad 20
2
4. Kelahiran teori behaviorisme ditandai dengan adanya stimulus dan
respons.Edward C. Tolman pada tahun 1932 mengembangkan konsep peta
kognitif berdasarkan eksperimen tikus yang diletakkan dalam labirin untuk
menemukan makanan. Sedangkan Sir Frederick Bartlett pada tahun 1932
menulis Rememberingyang Abad 19
Wundt (Jerman) & Titchener (Amerika) dalam teorinya mengatakan
bahwadalam menekankan struktur representasi mental melalui penelitian
mereka terkait introspeksi.Sedangkan Brentano (Austria) mengatakan bahwa
menekankan proses atau tindakan dari representasi mental.F.C Donders &
James Cattellmengadakan eksperimen terkait persepsi terhadap tampilan
visual dengan menerbitkan laporan eksperimen yang menghasilkanawal
munculnya disiplin ilmu formal baru (psikologi kognitif).
William Jamesmendirikan laboratorium psikologi pertama di Universitas
Harvard, Amerika.
meneliti memori manusia tentang apa yang diingat terkait dengan
kesan keseluruhan yang didapat dari sebuah cerita atau pengalaman. Pada
1956 lahir teori tentang gelombang revolusi kognitif. Tokoh lainnya yaitu
George miller pada tahun 1956 mengungkapkan pionir evaluasi empiris
terhadap kognisi. Dan Ulrich Neisser pada tahun 1960 menulis buku teks
psikologi kognitif yangpertama. Dan pada tahun itulah disiplin ilmu psikologi
kognitif resmi muncul.
A. PENGANTAR DAN METODE PENELITIAN
Psikologi Kognitif studi terhadap proses-proses yang melandasi dinamika
mental.Meliputi beberapa proses:
1. input eksternal
2. atensi selektif dan persepsi
3. Pembentukan representasi internal (disimpan dalam memori)
4. Pengambilan keputusan dan perencanaan.
3
5. Pengambilan tindakan
Dengan kata lain psikologi kognitif adalah sebagai perpadua nantara psikologi
gestalt dan behaviorisme.Psikologi Gestalt itu sendiri merupakan sebuah teori yang
menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi
yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan.Teori gestalt
beropositererhadapteoristrukturalisme.Teori gestalt
cenderungberupayamengurangipembagiansensasimenjadibagian-bagian
yangkecil.Teoriinidibangunolehtiga orang, Kurt Koffka, Max Wertheimer, and
Wolfgang
Köhler.Merekamenyimpulkanbahwaseseorangcenderungmempersepsikanapa yang
terlihatdarilingkungannyasebagaikesatuan yang
utuh.Sedangkanpsikologibehaviorism
ememaknaipsikologisebagaistuditentangperilakusebagaiadaptasiterhadap stimulus
lingkungan.Intiutamabehaviorismeadalahbahwaorganismemempelajariadaptasiperilak
udanpembelajarantersebutdikendalikanolehprinsip-prinsipasosiasi. Tokoh-tokoh yang
memperkuat psikologi behaviorisme antara lain J.B Watson, Edward Chance Tolman,
dan B.F. Skinner.
Psikologi Kognitif adalah ilmu mengenai pemrosesan informasi. Psikologi kognitif
berkutat dengan:
1. Cara memperoleh & memproses informasi mengenai dunia,
2. cara informasi itu disimpan & diproses oleh otak,
3. cara kita menyelesaikan masalah,
4. berpikir& menyusun bahasa, dan bagaimana proses-proses ini ditampilkan
dalam perilaku yang dapat diamati.
4
Area-area penelitian utama dalam psikologi kognitif adalah sebagai berikut
1. Metafora sering digunakan untuk menjelaskan proses-proses kognitif namun, ini
menyesatkan.Contoh: memori = laci/rak penyimpanan.
2. Model adalah kerangka kerja organisasional untuk menjelaskan proses-
proses.Disusun berdasarkan kesimpulan yang diambil dari observasi.
Tujuan model adalah menyediakan representasi yang dapat dipahami tentang hasil
observasi dan untuk membantu menyusun prediksi.
Contoh model kognitif tentang memori:
3. Teori digunakan untukmenjelaskan aspek-aspek khusus sebuah fenomena &
sering digunakan untuk menguji hipotesis.
4. Perspektif
5
Pemprosesan informasiyaitu berupa perspektif yang lazimnya dihubungkan
dengan rangkaian peristiwa yang terjadi menurut urutan waktu.
William James (1990)mengembangkan konsep memori primer & memori
sekunder. Kemudian Waugh & Norman (1965)membuat revisi lanjutan model
pemprosesan informasi milik James.
1) Model memori William James
2) Model memori Waugh & Norman
5. Hubungan psikologi kognitif dengan ilmu kognitif.
Ilmu kognitif masa kini menekankan bidang-bidang interdisipliner seperti ilmu
komputer, filsafat, psikologi, neurosains, linguistik, dan antropologi.
Contoh perbandingan model kognitif dengan model PDP
6
6. Model Penelitian
Sumber yang digunakan berasal dari metode yang digunakan para peneliti Jerman
(Wundt, dkk) untuk mempelajari memori, asosiasi, & proses-proses psikologis.
Contoh metode penelitian: studi observasi (mendeskripsikan fenomena) dan
eksperimen (menjelaskan fenomena).
Definisi operasional adalah menjabarkan konsep secara detail & jelasseperti
konsep abstrak menjadi konsep konkret.Unit analisisadalah bahan atau fokus
utama studi, yang pada akhirnya menentukan apa yang diukur.
B. Neurosains kognitif
Ilmuwan neurosains adalah ilmuwan yang mempelajari neurosains, atau cabang
dari ilmu yang meliputi studi neuroanatomi, neurofisiologi, fungsi otak, & model
kerja otak dari disiplin psikologi maupun ilmu komputer. Sedangkan Neurosains
kognitif adalah ilmu yang menyediakan dasar-dasar untuk lebih jauh lagi
menyelidiki isu-isu lama terkait pikiran & tubuh.
Ilmu neurosains kognitif menurut Richard Thompsonadalah perkawinan alami
antara neurosains & ilmu kognitif; secara bebas dapat disebut ilmu tentang otak &
pikiran.
7
7. Psikologi kognitif & neurosains kognitif
Alasan psikolog kontemporer meminjam informasi & teknik dari neurosains, dan
sebaliknya adalah:
1) Kebutuhan menemukan bukti fisik yang mendukung struktur pikiran (yang
bersifat teoretik).
2) Kebutuhan para ilmuwan neurosains untuk menghubung-kan penemuan
mereka dengan model-model fungsi otak & kognisi yang lebih komprehensif.
3) Sasaran klinis untuk menemukan korelasi antara patologi otak & perilaku
(simtom).
4) Meningkatnya keterlibatan fungsi neurologis dalam model-model yang
menggambarkan kinerja pikiran.
5) Para ahli komputer membuat simulasi kognisi manusia dengan
mengembangkan piranti lunak yang mampu berperilaku seperti otak manusia.
Pendekatan terhadap otak & komputer arsitektur jaringan neural.
6) Berkembangnya teknik-teknik yang memungkinkan para ilmuwan
“mengintip” ke dalam otak manusia & mengungkap struktur serta proses yang
belum pernah terlihat sebelumnya pemindaian PET, pemindaian CT,
teknologi MRI, & teknologi EEG.
Psikologi kognitif mempelajari tentang cara manusia menerima, mempersepsi,
mempelajari, menalar, mengingat dan berpikir tentang suatu informasi.Psikologi
kognitif juga membahas mengenai pemrosesan informasi. Bagaimana cara kita
memperoleh informasi mengenai dunia dan bagaimana pemerosesannya, bagaimana
cara informasi itu disimpan dan di proses oleh otak, bagaimana informasi itu
disampaikan dengan struktur penyusunan bahasa, dan proses-proses tersebut
ditampilkan dengan sebuah prilaku yang dapat diamati dan juga yang tidak dapat
diamati. Psikologi kognitif juga mencakup keseluruhan proses psikologis dari sensasi
ke persepsi, pengenalan pola, atensi, kesadaran, belajar, memori, formasi konsep,
berpikir, imajinasi, bahasa, kecerdasan, emosi, dan bagaimana keseluruhan hal
tersebut berubah sepanjang hidup (terkait perkembangan manusia) dan bersilangan
8
dengan berbagai bidang prilaku. Dalam psikologi kognitif terdapat beberapa definisi
yaitu metafora adalah menjelaskan proses-proses kognitif.
C. Sensasi, Persepsi, dan Atensi
1. Sensasi dan Persepsi
Sensasi adalah pendeteksian dini terhadap stimuli. Sedangkan persepsi adalah
interpretasi hal-hal yang diindra. Sensai dan persepsi dekat kaitannya dengan
penglihatan. Penglihatan itu sendiri adalah pendeteksian sebuah bagian kecil
gelombang elektromagnetik (yang disebut ‘cahaya’).Berkas cahaya memasuki
mata melalui kornea & lensa mengarahkan berkas citra (dari objek yang
dilihat) ke retina.
Pengenalan pola, ditampilkan di retina dalam bentuk dua dimensi yaitu
persepsi tingkat tinggi kemudian diaktifkan ketika impuls-impuls tersebut
ditransfer melalui jalur saraf penglihatan ke korteks visual berupa impuls
dikombinasikan dengan pengetahuan yang telah ada menghasilkan pengenalan
(recognition).
2. Ilusi
Psikofisika adalah studi yang mempelajari hubungan antara perubahan-
perubahan fisik di dunia dengan pengalaman-pengalaman psikologis akibat
9
perubahan tersebut. Sedangkan ilusi persepsi adalah realitas dan persepsi tidak
sama kegagalan kemampuan manusia untuk mempersepsi.Ilusi Muller-Lyer
menunjukkan adanya struktur permanen, kokoh, di dalam otak.
3. Rentang Perseptual
Proses perseptual terdiri dari pendeteksian & penginterpretasian realita
sebagaimana yang ditentukan oleh stimulus yang diindra, struktur sistem
sensorik dan otak, & pengetahuan sebelumnya.Studi-studi rentang perseptual
membahas pertanyaan mendasar tentang jumlah informasi yang dapat
dipahami manusia dalam periode pemaparan yang singkat.
Aktivitas pelaporan stimuli yang diolah dari presentasi singkat terdiri dari dua
tahap: 1) persepsi (penginderaan informasi sensorik yang aktual), dan 2)
mengingat (recall-kemampuan melaporkan apa yang telah diindera sebelum
informasi tersebut memudar dari penyimpanan).
4. Penyimpanan ikonik
Neisser pada tahun 1967mengungkapkan tentang memori ikonik adalah
kemampuan kesan-kesan visual untuk menetap selama jangka waktu singkat
(sehingga bisa diproses lebih lanjut).Penyimpanan ikonik memiliki kapasitas
sekurang-kurangnya sembilan item dengan jangka waktu penyimpanan sekitar
250 milidetik.George Sperling pada tahun 1960 berargumen bahwa jika ikon
sedang memudar saat sedang berusaha melaporkan seluruh huruf ke dalam
penyimpanan ikoniknya, maka laporan huruf menjadi parsial.
10
Informasi auditorik disimpan dalam ruang penyimpanan agar dapat diolah
lebih lanjut.Penyimpanan ekhoik menyimpan input auditorik dengan durasi
sekitar 4detik.Penelitian Moray, dkk pada tahun 1965bahwa kemampuan
mengingat pada metode pelaporan parsial (dengan menggabungkan isyarat
cahaya & suara) jauh lebih baik daripada pelaporan penuh.
5. Fungsi penyimpanan sensorik
Penyimpanan ikonik & ekhoik memungkinkan manusia memilih informasi yg
relevan untuk pemprosesan lebih lanjut .Dengan menyimpan kesan sensorik
yang lengkap selama suatu periode singkatdengan memahami situasi yang
berlangsung dengan cepat, memilih stimuli yang paling menyolok &
menempatkan stimuli tsb ke memori manusia berbentuk matriks yang rumit.
Dengan demikian, penyimpanan ini memberikan solusi bagi keterbatasan
sistem saraf manusia.
6. Atensi
Atensi adalah pemusatan upaya mental pada kejadian-kejadian sensorik atau
kejadian-kejadian mental.Dasar gagasan kontemporer tentang atensi adalah
premis bahwa kapasitas sistem pemrosesan informasi untuk mengolah aliran
input ditentukan oleh keterbatasan sistem tsb.
Donald Broadbent pada tahun 1953 mengartikan bahwa atensi adalah hasil
dari terbatasnya kapasitas sistem pemprosesan informasi.
Terdapat 5 isu terkait atensi:
1) Kapasitas pemprosesan & selektivitas memperhati-kan sejumlah stimuli
eksternal dari dunia eksternal, alih-alih seluruh stimuli yang ada.
2) Kendalikendali pilihan stimuli untuk diperhatikan.
3) Pemprosesan otomatis proses rutin yg amat familiar sehingga hanya
memerlukan sedikit atensi sadar.
4) Neurosains kognitifotak & sistem saraf pusat adalah pendukung
anatomis bagi atensi.
11
5) Kesadaranatensi membawa peristiwa-peristiwa ke alam kesadaran.
7. Kapasitas pemprosesan & atensi selektif
Kita memilih hanya sebagian kecil stimuli dari seluruh stimuli yang ada di
sekeliling kita, tampak dari berbagai peristiwa sehari-hari, sebagaimana yang
disebutkan sebelumnya.
Selektivitas stimuli akan terjadi akibat kurangnya kapasitas saluran,yakni
ketidakmampuan kita memproses seluruh stimuli sensorik secara bersamaan.
Keterbatasan kapasitas & atensi selektif mengimplikasikan bahwa adanya
kemacetan (bottleneck) struktural dalam pemprosesan informasi.
8. Model-model atensi selektif
1) Model Penyaringan: Broadbent
Broadbent (1958) berupa model penyaringan adalah pemprosesan informasi
dibatasi oleh kapasitas saluran yg tersedia.Broadbent mengatakan bahwa
pesan-pesan yang dikirimkan melalui saraf tertentu dibedakan berdasarkan (a)
serabut saraf yang distimulasi, atau (b) jumlah impuls saraf yang dihasilkan.
Teori koneksi Broadbent adalah persepsi selektif mencakup hampir seluruh
sistem kognitif.
12
2) Model Atenuasi
Treisman mengungkapkan bahwa manusia cenderung mengikuti makna alih-
alih mengikuti pesan dari satu telinga sajayaitu adanya penyaring (filter)
perseptual, yang terletak di antara sinyal dan analisis verbal dan berfungsi
menyaring input dengan mengendalikan “volume” pesan.
Stimuli diasumsikan memiliki ambang aktivasi yang berbeda-bedakarenanya
kita dapat mendengar suatu percakapan meskipun tidak memusatkan perhatian
pada percakapan itu.
9. Atensi Visual
Treisman, dkk pada tahun 1971 ketika elemen-elemen visual tampil secara
mencolok, para pengamat dapat mengenali batas-batas visual elemen yang
mencolok tersebut dalam waktu 50 milidetik berupa efek kemunculan.
Treisman & julesz: terdapat proses praatentif yang memindai medan
penglihatan & dengan cepat mendeteksi ciri-ciri utama objek seperti ciri-ciri
yang disandikan dalam peta fitur dalam otak.
10. Pemprosesan otomatis
Aktivitas yang telah dilatih dengan baik (atau sering) menjadi otomatis
sehingga memerlukan atensi yang lebih sedikit dibandingkan melakukan
13
aktivitas baru/belum dikuasai.Tiga karakteristik pemprosesan otomatis
(Posner & Snyder):
1) Pemprosesan otomatis terjadi tanpa ada niat sadar.
2) Pemprosesan otomatis tersembunyi dari kesadaran.
3) Pemprosesan otomatis menggunakan hanya sedikit (atau tidak sama
sekali) sumber daya sadar.
11. Perbedaan antara psikologi kognitif dan psikologi behaviorisme antara lain:
Psikologi Behaviorisme Psikologi Kognitif
Berkaitan dengan kondisioning dan
proses belajar.
Lebih banyak mempelajari
pembentukan konsep, proses, berpikir
dan membangun pengetahuan.
Mempelajari perilaku yang nyata
(overt)
Membicarakan konsep-konsep
mentalistik yaitu proses kejiwaan
yang tidak selalu nampak dari luar.
Lebih mementingkan tingkah laku
molekular (tingkah laku refleks)
Lebih mementingkan tingkah laku
molar (tingkah laku keseluruhan)
Mementingkan faktor kebutuhan
pemuasan kebutuhan.
Berpendapat bahwa tanpa ada
kebutuhnan-kebutuhan tertentu,
proses belajar dapat tetap terjadi.
Kemudian psikologikognitifmenaruhperhatianataspertanyaan-pertanyaan yang
menunjukpadacakupanpsikologikognitif antara lain:
1. Bagaimanakitamemperoleh, mentransformasikan,merepresentasikan, menyimpan,
danmendapatkankembalisuatupengetahuan/informasi.
2. Bagaimanapengetahuan/informasitersebutmerebutperhatiankita.
3. Bagaimanakitameresponpengetahuan/informasi yang
kitaterima.Kognisimerupakan proses internal yang tidaknampak.
14
Pengetahuan (teori-teori/model-model) yang
dikembangkanuntukmenjawabpertanyaan-
pertanyaantersebutdibangunatasdasarasumsi-asumsitertentu.
Asumsi-asumsidanTopik-topikdalamPsikologiKognitif
ASUMSI TOPIK DALAM PSIKOGNITIF
Kemampuanuntukmendeteksidanmengi
nterpretasi stimulus penginderaan
(sensory)
Deteksisinyal-
sinyalpenginderaandanneuro-
science.
Kecenderunganuntukmemusatkanpadast
imulus
penginderaantertentudanmengabaikan
stimulus lainnya.
Perhatian (attention).
Pengetahuan yang
mendetailtentangkarakteristikfisikdarilin
gkungan.
Pengetahuan (knowledge).
Kemampuanuntukmengabstraksibagian-
bagiandarisuatuperistiwadanmengintegr
asikanbagian-
bagiantersebutkedalamskema yang
terstrukturdenganbaik, yang
memberikan arti/maknabagikeseluruhan
episode.
Pengenalanpola( pattern
recognition).
15
Kemampuanuntukmemerasarti(memetik
inti sari) daritulisandan kata-kata.
Membacadanpemrosesaninformasi.
Kapasitasuntukmenyimpanperistiwa-
peristiwa yang
barusajaterjadidanmengintegrasikannya
kedalamrangkaianyang
berkesinambungan.
Short –term memory.
( library online ).
(Sumber: Mahmud, Dimyati. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.)
Tokoh yang tergolong paling awal dalam mengemukakan teori-teori yang dapat digolongkan dalam aliran Psikologi Kognitif ini adalah F. Heider. Tulisannya yang pertama, Attitudes and Cognitive Organisation, dipublikasikan pada tahun 1946. Setelah itu muncul tokoh-tokoh seperti L. Festinger, C.E. Osgood, P.H. Tannenbaum dan T.M. Newcomb.
1. F. Heider (Teori P-O-X)Dalam tulisannya yang telah disebutkan, Heider mengemukakan teori
yang berpangkal pada perasaan-perasaan yang ada pada seorang terhadap seseorang lain dan sesuatu hal yang lain (pihak ketiga) yang menyangkut orang pertama dan orang kedua. Orang pertama yang mengalami perasaan itu diberinya lambang P (Person atau Pribadi). Orang kedua yang berhubungan dengan P akan diberi lambang O (Others atau orang lain), sedangkan pihak ketiga yang bisa berupa orang, benda, situasi dan sebagainya dilambangkan dengan X. Sejalan dengan prinsip-prinsip Psikologi Gestalt, hubungan P-O-X dapat bersifat saling memiliki (yang satu merupakan bagian dari yang lain, sangat erat) dan saling tidak memiliki. Hubungan yang saling memiliki dinamakan hubungan tipe-U, sedangkan hubungan yang tidak saling memiliki disebut hubungan tipe bukan-U. Tipe-tipe hubungan ini dipengaruhi oleh prinsip-prinsip persepsi dari Psikologi Gestalt seperti kesamaan, kedekatan, kelangsungan, set dan pengalaman masa lalu.
Disamping itu, dengan meminjam prinsip-prinsip psikologi lapangan Kurt Lewin, g=hubungan P-O-X menurut Heider bisa juga bersifat positif (menyukai, memuja, menyetujui, dan sebagainya) atau negatif (mencela, tidak
16
menyetujui, tidaik menyukai dan sebagainya). Sifat hubungan yang positif dinamakan hubungan L(like), sedangkan hubungan yang negatif dinamakan hubungan DL (dislike).
Berdasarkan sifat-sifat hubungan P-O-X tersebut dapat terjadi berbagai kombinasi hubungan P-O-X yang akibatnya terhadap kognisi (kesadaran) P bisa tiga macam, yaitu:
1) Keadaan seimbang (balance) yang menimbulkan rasa puas, senang dan mendorong P untuk berbuat sesuatu untuk mempertahankan hubungan.
2) Keadaan tidak seimbang (imbalance) yang menyebabkan timbulnya perasaan tidak senang, tidak puas, penasaran dan sebagainya dan menyebabkan P terdorong untuk berbuat sesuatu untuk mengubah sifat-sifat hubungan P-O-X sehingga mendekati keadaan yang seimbang.
3) Keadaan tidak relevan (irrelevant) yang tidak berpengaruh apa-apa terhadap P, sehingga P tidak terdorong untuk berbuat apa-apa.
2. Leon Festinger(Disonansi Kognitif)Dalam bukunya, A theory of Cognitive Dissonance (1957), Festinger
(1919-1989) mengemukakan teorinya yang banyak dipengaruhi oleh Lewin. Dalam teori Festinger, sektor-sektor dalam lapangan kesadaran dinamakan Elemen-elemen kognisi. Elemen-elemen kognisi itu saling berhubungan satu sama lain dan jenis hubungan itu ada tiga macam, yaitu (1) hubuyngan yang tidak relevan, (2) hubungan disonan, dan (3) hubungan konsonan.Contoh dari hubungan yang tidak relevan misalnya adalah jika seseorang tahu bahwa setiap musim hujan kota Jakarta kebanjiran dan ia pun tahu bahwa di Kalimantan Timur ada sebuah pabrik pupuk. Hubungan antara kedua elemen kognisi itu tidak relevan sehingga tidak timbul reaksi apa-apa pada diri orang yang bersangkutan. Jika hubungan yang tidak relevan tiak menghasilkan reaksi apa-apa pada seseorang, perasaan disonan menimbulkan perasaan tidak senang, janggal, penasaran aneh, tidak puas dan sebagainya sehingga mendorong orang yang bersangkutan untuk berbuat sesuatu untuk mencapai keadaan konsonan. Hubungan konsonan itu sendiri menimbulkan rasa puas, senang, bisa mengerti dan sebagainya. Hubungan yang disonan disebabkan oleh elemen-elemen kognisi yang saling menyangkal, sedangkan hubungan konsonan adalah hubungan yang tidak disonan. Misalnya, kita tahu bahwa jika seseorang berdiri di bawah hujan (elemen pertama), maka ia akan basah (elemen kedua). Kalau kita melihat orang karena berdiri di bawah hujan, maka kita merasakan sesuatu keadaan yang bisa dimengerti sebagai akibat adanya hubungan yang konsonan antara elemen-elemen kognisi. Tetapi kalau orang
17
yang berdiri dibawah hujan itu tidak basah, maka kita yang melihatnya akan merasa heran, aneh, curiga, dan sebagainya sebagai akibat dari adanya hubungan yang disonan antara elemen kognisi yang kedua (tidak basah) yang menyangkal elemen kognisi yang pertama (berdiri dibawah hujan).
Menurut Festinger, hubungan yang disonan juga dapat disebabkan oleh nilai-nilai budaya dan pendapat umum. Misalnya, jika terjadi gejala-gejala berikut: makan dengan tangan di restoran bertaraf internasional, orang kulit putih bercakap bahasa Jawa, seorang kakek menyanyikan lagu rock atau seorang menteri makan di warung di tepi jalan.
Untuk mengurangi disonansi ada tiga cara yang bisa ditempuh, yaitu:1) Mengubah elemen tingkah laku, misalnya: seorang gadis membeli baju
yang mahal, tetapi kawan-kawannya mencela baju itu karena mereka anggap jelek. Gadis itu merasa disonan karena baju mahal ternyata tidak bagus (elemen I ditolak oleh elemen II). Reaksi gadis itu mungkin menjuak kembali baju itu atau memberikannya pada orang lain.
2) Mengubah elemen kognisi dari lingkungan, misalnya: gadis tersebut di atas mencoba meyakinkan teman-temannya bahwa baju tersebut sedang mode, disukai oleh bontang-bintang film dan terlihat sangat cantik.
3) Mengubah elemen kognisi baru, misalnya mencari pendapat teman-teman lainnya yang mendukung pendapat bahwa baju itu cantik sehingga penyangkalan oleh elemen kedua bisa dinetralkan.
3. P.H. TannenbaumP.H Tannenbaum terkenal dengan Proses Kognisi dan Peta Kognisi
untuk Wayfinding dan Berorientasi.Persepsi dan kognisi ternyata sangat berkaitan dengan wayfinding and orientation skill.Hal ini dinyatakan oleh Boulding (1956) dan Lynch (1960). Boulding (1956) menyatakan bahwa untuk memahami tindakan seseorang, kita harus mengerti apa yang dia mengerti, dia tahu dan dia percayai karena image atau citra yang tertanam dalam pikiran manusia dapat mempengaruhi kehidupannya. Oleh sebab itu persepsi atau kognisi ini perlu dipelajari untuk mengerti proses menemukan jalan dan berorientasi dengan baik pada seseorang. Sementara itu Lynch (1960) menjelaskan citra atau peta kognitif pada desain lingkungan binaan (environmental design) terutama dalam lingkup perkotaan (urban).
4. Jean Piaget
18
Jean Piaget tokoh yang masih tetap produktif sampai akhir hayatnya ini adalah seorang tokoh yang sangat penting dalam pdikologi perkembangan .Teori teorinya salam psikologi perkembangan yang mengutamakan unsur kesadaran (konigtif ) akhir akhir ini kembali ramai dianut orang, sehingga untuk menghargai jasa jasanya .
Piaget dapat menjadi demikian terkenal dan penting peranannya dalam dunia psikologi karena teori teori,metode metode dan bidang bidang penelitian yang dikembangkanya sangat orisinal.tidak sekedar melanjutkan hal hal yang sudah terdahulu ditemukan orang lain.Ia tertarik khususmya pada penyelidikan penyelidikan teorisme maupun ekperimental terhadap perubahan perubahan kualitatif pada struktur kognitif selama proses perkembangan ,dan mencoba menerangkanya dalam bahasa matematik logis.hal hal yang pernah dipelajari Piaget antara lain adalh perkembangan inteligensi ,persepsi , bahasa, moral,kausalitas ,ruang,waktu,gerak,logika,epistemology genetika dan lain lain. Dalam teori intelegensi Piaget membedakan antara teori umum tentang intelegensi ytang berlaku pasa setiap tinkat perkembangan dan teori yang khusus berhubungan dengan tingkat perkembangan tertentu.Dalam teori yang umum ( non phasic ) .Piaget menerangkan asal mula intelegensi dari tingkah laku tingkah laku yang rendah tingkatanya. Ia percaya bahwa semua tingkah laku baik yang eksternal maupun internal (misalnya : berpikir ) bertujuan adaptasi.Adaptasi dianggapnya sebagai keseimbangan yang bergerak terus antara asimilasi lingkungan terhadap individu dan akomodasi dari individu salam lingkunganya . Kalau adaptasi dalam kehidupan biologis bersifat fisik ,adaptasi dalam kehidupan psikis sifatnya lebih fungsional.Perkembangan konigtif oleh Piaget dianggap sebagai keseimbangan dari taraf asimilasi ke taraf akomodasi asimilasi
non psikis phasic fungsioanal
adaptasi
Teori integensi Biologis/ fisik Phasic akomodasi
19
20
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono, Sarlito .W.(2008).Berkenalandenganaliran-alirandantokoh-tokohPsikologi: edisi ketiga. Jakarta: Bulan Bintang
Dimyati, Mahmud.( 1989). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan).
21