16
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Pembentukan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Kabupaten Kubu Raya
Dalam upaya meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah di bidang pelayanan
publik, Pemerintah mengeluarkan paket kebijakan nasional :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
2. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu
Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu
di Daerah;
Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan tersebut, Pemerintah
Kabupaten Kubu Raya merumuskan kebijakan Daerah, berupa:
1. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2009 tentang Susunan Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Kubu Raya;
2. Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 89 Tahun 2009 tentang Struktur
Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanaman
Modal Dan Pelayanan Terpadu (BPMPT) Kabupaten Kubu Raya;
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2009 tentang Susunan
Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) dibentuk Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu (BPMPT) sebagai Penyelenggara Pelayanan Pelayanan
16
17
Terpadu Satu Pintu (PPTSP). Struktur organisasi, tugas pokok, fungsi dan tata
kerja BPMPT mengacu pada Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 89 Tahun
2009. Kebijakan tersebut sebagai upaya melembagakan pelayanan terpadu satu
pintu menjadi salah satu perangkat Daerah Otonom di Kabupaten Kubu Raya.
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BPMPT) Kabupaten
Kubu Raya adalah salah satu Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur
pendukung tugas Bupati dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
B. Kedudukan dan Fungsi Kelembagaan
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kubu Raya Nomor 14 Tahun
2009 bahwa Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu merupakan
salah satu Lembaga Teknis Daerah dengan fungsi-fungsi, sebagai berikut:
1. Penyusunan program kerja dibidang penanaman modal dan pelayanan
terpadu;
2. Penyelenggaraan administrasi pelayanan penanaman modal dan perizinan
dan non perizinan;
3. Pelaksanaan koordinasi proses penanaman modal dan perizinan;
4. Pemantauan dan evaluasi proses penanaman modal dan perizinan;
5. Pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, organisasi, tatalaksana,
perlengkapan dan administrasi umum internal Badan;
6. Pelaksanaan tugas lain yang diserahan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Penempatan fungsi-fungsi pemerintahan tersebut berada dalam struktur
organisasi dan dalam operasionalisasinya menjadi bagian dari lingkup besar
18
tugas pokok dan fungsi Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu
Kabupaten Kubu Raya.
C. Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi
Efektivitas suatu organisasi dapat dipengaruhi oleh struktur organisasi.
Struktur yang tepat dapat meningkatkan keefektifan dalam suatu organisasi.
Untuk mencapai efektivitas pelaksanaan fungsi-fungsi teknis kelembagaannya,
maka berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kubu Raya Nomor 14 Tahun
2009 dirumuskan struktur organisasi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu dengan komposisi struktur kelembagaan, tugas dan fungsi sebagai
berikut:
KEPALA BADAN
SEKRETARIS
KASUBBAG RENJA DAN LAPKEUKASUBBAG TU DAN KEPEGAWAIANKASUBBAG PERLENGKAPAN DAN UMUM
KABID PENANAMAN MODALKABID PELAYANAN UMUM DAN PENGADUANKABID PERIJINAN JASA USAHA KABID PERIJINAN TERTENTU
KASUBBID PERENCANAAN DAN PROMOSI
KASUBBID INFORMASI DOKUMENTASI DAN PENANGANAN PENGADUAN
KASUBBID PERINDAGKOP DAN REKLAME
KASUBBID PERHUBUNGAN , PARIWISATA, SIUJK DAN K3
KASUBBID PERIJINAN PRINSIP, LOKASI, IMB, HO, LH, BUNHUTTAM
KASUBBID PERIJINAN PENDIDIKAN, KESEHATAN, SOSNAKERTRAN, PERTANIAN DAN PETERNAKAN
KASUBBID KERJASAMA DAN PENGAWASAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL.........................................
KASUBBID PELAYANAN KTP, KK DAN AKTA CATATAN SIPIL
19
Gambar 2. Struktur Organisasi Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan TerpaduSumber: Berdasarkan Perda Nomor 14 Tahun 2009 Tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kubu Raya
1. Kepala Badan
Tugas Kepala Badan adalah memimpin, mengkoordinasikan,
menyelenggarakan, mengawasi, dan mengendalikan kegiatan Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu berdasarkan kebijakan Bupati
dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
2. Sekretariat
Tugas Sekretariat adalah membantu kepala Badan dalam menyusun
rencana kerja, pengendalian dan evaluasi, penyusunan laporan dan
administrasi keuangan, penyelenggaraan ketatausahan dan administrasi
kepegawaian, organisasi dan tatalaksana, hukum, humas, perlengkapan dan
administrasi umum. Sekretariat, dipimpin oleh seorang sekretaris yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Fungsi Sekretariat yaitu sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan perencanaan, pengendalian, evaluasi,
penyusunan program dan administrasi serta laporan keuangan
Satuan Kerja Perangkat Daerah;
b. Melaksanakan administrasi ketatausahaan dan kepegawaian,
pengembangan kepegawaian, organisasi, tatalaksana dan hukum;
c. Melaksanakan urusan perlengkapan, umum, perjalanan dinas dan
kehumasan;
d. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan program kerja BPMPT;
e. Melaksanakan koordinasi sesuai dengan tugas dan fungsinya;
f. Melaksanakan tugas lain yang diserahkan oleh Kepala BPMPT
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
21
Sekretariat, membawahi 3 (tiga) Sub Bagian, yakni :
1. Sub Bagian Rencana Kerja dan Keuangan;
Tugas Sub Bagian Rencana Kerja dan Keuangan adalah
mengumpul dan mengolah bahan penyusunan rencana kerja,
penyusunan laporan kegiatan serta pengelolaan administrasi keuangan
Badan.
Fungsi Sub Bagian Rencana Kerja dan Keuangan yaitu sebagai
berikut:
a) Penyusunan program kerja;
b) Pelaksanaan kompilasi dan penyelarasan program kerja badan;
c) Pengumpulan bahan penyusunan Rencana Anggaran Badan;
d) Pelaksanaan tata usaha keuangan badan;
e) Pengumpulan dan pengelolaan, monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan program kerja dan keuangan badan;
f) Pelaksanaan koordinasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya;
g) Penyusunan dan pengelolaan bahan laporan pelaksanaan
program kerja dan keuangan badan;
h) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
2. Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian
Tugas Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian adalah
mengumpul dan mengolah bahan ketatausahaan dan administrasi
kepegawaian, pengembangan pegawai, organisasi, tatalaksana dan
22
hukum serta menyiapkan bahan laporan tindak lanjut hasil pengawasan
fungsional dan pengawasan melekat.
Fungsi Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian yaitu sebagai
berikut:
a) Penyusunan program kerja;
b) Pengelolaan ketatausahaan yang meliputi urusan surat menyurat
dan kearsipan;
c) Pelaksanaan administrasi kepegawaian dan pengembangan
pegawai internal Badan;
d) Pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan badan;
e) Pelaksanaan urusan hukum;
f) Penyiapan bahan laporan tindak lanjut pengawasan fungsional
dan pengawasan melekat;
g) Pelaksanaan koordinasi sesuai dengan tugas dan fungsi;
h) Penyusunan bahan laporan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas;
i) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh atasan.
3. Sub Bagian Perlengkapan dan Umum
Tugas Sub Bagian Perlengkapan Dan Umum adalah mengumpulkan
dan mengolah bahan administrasi umumnya, perlengkapan, perjalanan
dinas dan urusan kehumasan.
Fungsi Sub Bagian Perlengkapan dan Umum yaitu sebagai berikut:
a) Penyusunan program kerja;
b) Pelaksanaan pengadaan, penyaluran, penyimpanan serta
pemeliharaan peralatan, dan perlengkapan;
23
c) Pengelolaan urusan protokol dan kehumasan;
d) Pelaksanaan administrasi perjalanan dinas;
e) Pelaksanaan koordinasi sesuai dengan tugas dan fungsinya;
f) Penyusunan bahan laporan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas;
g) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh atasan.
3. Bidang Penanaman Modal
Tugas Bidang Penanaman Modal adalah mengumpulkan dan mengolah
bahan perumusan kebijakan teknis Penanaman Modal. Bidang penanaman
modal dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada kepala badan.
Fungsi Bidang Penanaman Modal yaitu sebagai berikut:
a. Penyusunan program kerja bidang penanaman modal;
b. Pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan teknis
bidang penanaman modal;
c. Pelaksanaan pembinaan bidang penanaman modal;
d. Pelaksanaan fasilitas dan koordinasi bidang penanaman modal;
e. Penyusunan bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas di
bidang penanaman modal;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Penanaman Modal membawahi 2 (dua) Sub Bidang, yakni:
1. Sub Bidang Perencanaan dan Promosi
24
Tugas Sub Bidang Perencanaan dan Promosi adalah pengumpulan
dan pengolahan bahan perumusan kebijakan, analisis dan koordinasi di
bidang perencanaan dan promosi.
Fungsi Sub Bidang Perencanaan dan Promosi yaitu sebagai berikut:
a) Penyusunan program kerja di sub bidang perencanaan dan
promosi;
b) Pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan
teknis bidang perencanaan dan promosi;
c) Pelaksanaan pembinaan bidang perencanaan dan promosi;
d) Penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di
sub bidang perencanaan dan promosi; dan
e) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2. Sub Bidang Kerjasama dan Pengawasan
Tugas Sub Bidang Kerjasama dan Pengawasan adalah
mengumpulkan dan mengolah bahan perumusan kebijakan, analisis dan
koordinasi di bidang kerjasama dan pengawasan.
Fungsi Sub Bidang Kerjasama dan Pengawasan yaitu sebagai
berikut:
a) Penyusunan program kerja di sub bidang kerjasama dan
pengawasan penanaman modal;
b) Pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan teknis
di sub bidang kerjasama dan pengawasan penanaman modal;
c) Pelaksanaan pembinaan di sub bidang kerjasama dan
pengawasan penanaman modal;
25
d) Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di sub bidang kerjasama dan
pengawasan penanaman modal;
e) Penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di
subbidang kerjasama dan pengawasan penanaman modal.
4. Bidang Pelayanan Umum dan Pengaduan
Tugas Bidang Pelayanan Umum dan Pengaduan adalah memimpin
pelaksanaan tugas di lingkup bidang pelayanan umum berdasarkan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta melaksanakan
tugas-tugas kedinasan lainnya agar tugas pokok dan fungsi Bidang
Pelayanan umum dan menerima pengaduan serta penanganannya dapat
dilaksanakan secara efisien dan efektif. Bidang Pelayanan Umum dan
Pengaduan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
Fungsi Bidang Pelayanan Umum dan Pengaduan yaitu sebagai berikut:
a. Penyusunan Program Kerja dan Rencana Kegiatan di bidang
Pelayanan Umum dan Pengaduan;
b. Pengumpulan, Pengolahan, Pengujian Data sebagai bahan rumusan
kebijakan tehnis di bidang Pelayanan Umum dan Pengaduan;
c. Pelaksanaan Pendahuluan/pengawasan dan Pengendalian terhadap
pengembangan pelaksanaan pelayanan umum dan pengaduan;
d. Penyiapan bahan pengendalian, evaluasi dan laporan pelaksanaan
tugas di bidang Pelayanan Umum dan Pengaduan;
e. Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi dibidang pelayanan umum dan
pengaduan;
26
f. Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Pelayanan Umum dan Pengaduan membawahi 2 (dua) Sub
Bidang, yakni :
1. Sub Bidang Pelayanan KTP, KK dan Akta Capil
Tugas Sub Bidang Pelayanan KTP, KK, dan Akta Capil adalah
memimpin pelaksanaan tugas di lingkup bidang pelayanan umum
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya agar tugas pokok dan fungsi
Bidang Pelayanan Umum dapat dilaksanakan secara efesien dan efektif.
Fungsi Sub Bidang Pelayanan KTP, KK dan Akta Capil yaitu sebagai
berikut:
a) Penyusunan Program Kerja;
b) Pengumpulan, Pengolahan, Pengujian Data sebagai bahan rumusan
kebijakan tehnis di subbidang pelayanan KTP, KK dan Akta Capil;
c) Pelaksanaan Pembinaan di subbidang pelayanan KTP, KK dan Akta
Capil;
d) Penyiapan bahan pengendalian, evaluasi dan laporan pelaksanaan
tugas di subbidang pelayanan KTP, KK dan Akta Capil;
e) Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di subbidang pelayanan KTP,
KK dan Akta Capil;
f) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
27
2. Sub Bidang Informasi, Dokumentasi, dan Penanganan Pengaduan
Tugas Sub Bidang Informasi, Dokumentasi dan Penanganan
Pengaduan adalah pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan
kebijakan analisis dan koordinasi di bidang informasi, dokumentasi dan
penanganan pengaduan.
Fungsi Sub Bidang Informasi, Dokumentasi, dan Penanganan
Pengaduan yaitu sebagai berikut:
a) Penyusunan program kerja di sub bidang informasi, dokumentasi
dan penanganan pengaduan;
b) Pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan teknis di
sub bidang informasi, dokumentasi dan penanganan pengaduan;
c) Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di sub bidang informasi,
dokumentasi dan penanganan pengaduan;
d) Penyusunan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas di sub
bidang informasi, dokumentasi dan penanganan pengaduan;
e) Pelaksanaan pembinaan disubbidang informasi, dokumentasi dan
penanganan pengaduan;
f) Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
5. Bidang Perizinan Jasa Usaha
Tugas Bidang Perizinan Jasa Usaha adalah memimpin pelaksanaan
tugas di lingkup bidang perizinan jasa usaha berdasarkan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku serta melaksanakan tugas-tugas
kedinasan lainnya agar tugas pokok dan fungsi Bidang Perizinan Jasa
Usaha dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif. Bidang Perizinan Jasa
28
Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
Fungsi Bidang Perizinan Jasa Usaha yaitu sebagai berikut:
a. Penyusunan Program Kerja dan Rencana Kegiatan di bidang
Perizinan Jasa Usaha;
b. Pengumpulan, Pengolahan, Pengujian Data sebagai bahan rumusan
kebijakan tehnis di bidang Perizinan Jasa Usaha;
c. Pelaksanaan Pembinaan di bidang Perizinan Jasa Usaha;
d. Penyiapan bahan pengendalian, evaluasi dan laporan pelaksanaan
tugas di bidang Perizinan Jasa Usaha;
e. Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi dibidang perizinan jasa usaha;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Perizinan Jasa Usaha membawahi 2 (dua) Sub Bidang, yakni :
1. Sub Bidang Perizinan Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan
Reklame
Tugas Sub Bidang Perizinan Perindustrian, Perdagangan, Koperasi,
dan Reklame adalah membantu pimpinan dalam pelaksanaan mengumpul
dan mengolah bahan rumusan kebijakan, analisis dan koordinasi di lingkup
bidang perizinan Jasa Usaha khususnya sektor Perizinan Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan Reklame berdasarkan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku serta melaksanakan tugas-tugas
kedinasan lainnya agar tugas pokok dan fungsi Sub Bidang nya dapat
dilaksanakan secara efisien dan efektif.
29
Fungsi Sub Bidang Perizinan Perindustrian, Perdagangan, Koperasi,
dan Reklame yaitu sebagai berikut:
a) Penyusunan Program Kerja dan Rencana Kegiatan pada sub bidang
Perizinan Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Reklame;
b) Pengumpulan, Pengolahan, Pengujian Data sebagai bahan rumusan
kebijakan tehnis di sub bidang Perizinan Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan Reklame;
c) Pelaksanaan Pembinaan di sub bidang Perizinan Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan Reklame;
d) Penyiapan bahan pengendalian, evaluasi dan laporan pelaksanaan
tugas di sub bidang Perizinan Perindustrian, Perdagangan, Koperasi
dan Reklame;
e) Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di bidang perizinan,
perindustrian, perdagangan, koperasi dan reklame;
f) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan Kepala Bidang sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2. Sub Bidang Perizinan Pertanian, Perhubungan, Pariwisata, SIUJK, dan
K3
Tugas Sub Bidang Perizinan Pertanian, Perhubungan, Pariwisata,
SIUJK, dan K3 adalah membantu pimpinan dalam pelaksanaan
mengumpulkan dan mengolah bahan rumusan kebijakan, analisis dan
koordinasi di lingkup bidang Perizinan Jasa Usaha khususnya sektor
perizinan dibidang Perizinan Pertanian, Perhubungan, Pariwisata, SIUJK
dan K3 berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
30
serta melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya agar tugas pokok dan
fungsi.
Fungsi Sub Bidang Perizinan Pertanian, Perhubungan, Pariwisata,
SIUJK, dan K3 yaitu sebagai berikut:
a) Penyusunan Program Kerja dan Rencana Kegiatan di sub bidang
perizinan Pertanian, Perhubungan, Pariwisata, SIUJK dan K3;
b) Pengumpulan, Pengolahan, Pengujian Data sebagai bahan
rumusan kebijakan tehnis di sub bidang perizinan Pertanian,
Perhubungan, Pariwisata, SIUJK dan K3;
c) Pelaksanaan Pembinaan di sub bidang Pertanian, Perhubungan,
Pariwisata, SIUJK dan K3;
d) Penyiapan bahan pengendalian, evaluasi dan laporan
pelaksanaan tugas di sub bidang Pertanian, Perhubungan,
Pariwisata,SIUJK dan K3;
e) Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di sub bidang perizinan
pertanian, perhubungan, pariwisata, SIUJK dan K3;
f) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan Kepala Bidang sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
6. Bidang Perizinan Tertentu
Tugas Bidang Perizinan Tertentu adalah memimpin pelaksanaan
tugas di lingkup bidang perizinan tertentu berdasarkan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku serta melaksanakan tugas-tugas
kedinasan lainnya agar tugas pokok dan fungsi Bidang Perizinan
Tertentu dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif. Bidang Perizinan
31
Tertentu dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
Fungsi Bidang Perizinan Tertentu yaitu sebagai berikut:
a. Pengumpulan, Pengolahan, Pengujian Data sebagai bahan
rumusan kebijakan tehnis di bidang Perizinan Tertentu;
b. Pelaksanaan Pembinaan di bidang Perizinan Tertentu;
c. Penyiapan bahan pengendalian, evaluasi dan laporan
pelaksanaan tugas di bidang Perizinan Tertentu;
d. Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di bidang perizinan
tertentu;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya;
f. Penyusunan Program Kerja dan Rencana Kegiatan di bidang.
Bidang Perizinan Tertentu membawahi 2 (dua) Sub Bidang, yakni :
1. Sub Bidang Perizinan Prinsip, Lokasi, IMB dan HO
Tugas Sub Bidang Perizinan Prinsip, Lokasi, IMB dan HO adalah
membantu pimpinan dalam pelaksanaan mengumpulkan dan mengolah
bahan perumusan kebijakan, analisis dan koordinasi di lingkup bidang
perizinan tertentu khususnya sektor Perizinan Prinsip (advice planning),
Izin Lokasi, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Undang-Undang
Gangguan / UUG (HO), Lingkungan Hidup, Izin Perkebunan, Kehutanan
dan Pertambangan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku serta melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya agar
tugas pokok dan fungsi Sub Bidang nya dapat dilaksanakan secara
efisien dan efektif.
32
Fungsi Sub Bidang Perizinan Prinsip, Lokasi, IMB dan HO yaitu
sebagai berikut:
a) Penyusunan Program Kerja dan Rencana Kegiatan di sub
bidang Perizinan Prinsip (advice planning), Izin Lokasi, Izin
Mendirikan Bangunan (IMB), Undang-Undang Gangguan/UUG
(HO), Lingkungan Hidup, Izin Perkebunan, Kehutanan dan
Pertambangan;
b) Pengumpulan, Pengolahan, Pengujian Data sebagai bahan
rumusan kebijakan tehnis di sub bidang Perizinan Prinsip
(advice planning), Izin Lokasi, Izin Mendirikan Bangunan (IMB),
Undang-Undang Gangguan/UUG (HO), Lingkungan Hidup, Izin
Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan;
c) Pelaksanaan Pembinaan di sub bidang Perizinan Prinsip (advice
planning), Izin Lokasi, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Undang-
Undang Gangguan / UUG (HO), Lingkungan Hidup, Izin
Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan;
d) Penyiapan bahan pengendalian, evaluasi dan laporan
pelaksanaan tugas di sub bidang Perizinan Prinsip (advice
planning), Izin Lokasi, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Undang-
Undang Gangguan/UUG(HO), Lingkungan Hidup, Izin
Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan;
e) Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di sub bidang perizinan
Perizinan Prinsip (advice planning), Izin Lokasi, Izin Mendirikan
Bangunan (IMB), Undang-Undang Gangguan / UUG (HO),
33
Lingkungan Hidup, Izin Perkebunan, Kehutanan dan
Pertambangan;
f) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan Kepala Bidang sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2. Sub Bidang Perizinan Pendidikan dan Kesehatan
Tugas Sub Bidang Perizinan Pendidikan dan Kesehatan adalah
membantu pimpinan dalam pelaksanaan mengumpulkan dan mengolah
bahan perumusan kebijakan, analisis dan koordinasi di lingkup bidang
perizinan tertentu khususnya sektor perizinan dibidang Pendidikan,
Kesehatan, Sosial, Tenaga Kerja, Transmigrasi, Pertanian dan
Perikanan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku serta melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya agar tugas
pokok dan fungsi Sub Bidang nya dapat dilaksanakan secara efisien dan
efektif.
Fungsi Sub Bidang Perizinan Pendidikan dan Kesehatan yaitu
sebagai berikut:
a) Penyusunan Program Kerja dan Rencana Kegiatan di sub
bidang perizinan Pendidikan, Kesehatan, Sosial, Tenaga Kerja,
Transmigrasi, Pertanian dan Perikanan;
b) Pengumpulan, Pengolahan, Pengujian Data sebagai bahan
rumusan kebijakan tehnis di sub bidang perizinan Pendidikan,
Kesehatan, Sosial, Tenaga Kerja, Transmigrasi, Pertanian dan
Perikanan;
34
c) Pelaksanaan Pembinaan di sub bidang perizinan Pendidikan,
Kesehatan, Sosial, Tenaga Kerja, Transmigrasi, Pertanian dan
Perikanan;
d) Penyiapan bahan pengendalian, evaluasi dan laporan
pelaksanaan tugas di sub bidang perizinan Pendidikan,
Kesehatan, Sosial, Tenaga Kerja, Transmigrasi, Pertanian dan
Perikanan;
e) Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di sub bidang perizinan
Pendidikan, Kesehatan, Sosial, Tenaga Kerja, Transmigrasi,
Pertanian dan Perikanan;
f) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan Kepala Bidang sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
7. Unit Pelaksana Teknis Badan
8. Kelompok Jabatan Fungsional
D. Keadaan Pegawai
Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, adapun unsur-
unsur pokok yang terdapat dalam BPMPT, dikemukakan sebagai berikut :
Tabel 1Jumlah PNS Menurut Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. S2 5 1 6
2. S1 6 6 12
3. D3 3 6 9
4. SLTA 1 2 3
JUMLAH 15 15 30
Sumber : BPMPT, Tahun 2013
35
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah tingkat pendidikan yang
terbesar adalah berlatar pendidikan S1 yaitu berjumlah 12 orang (40%),
sedangkan jumlah tingkat pendidikan yang terkecil adalah berlatar pendidikan
SLTA yaitu berjumlah 3 orang (10%).
Tabel 2Jumlah PNS Menurut Golongan/Ruang
No. Golongan/Ruang Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. IV/b 1 1 2
2. IV/a 2 - 2
3. III/d 4 1 5
4. III/c 1 2 3
5 III/b - - 0
6 III/a 2 7 9
7 II/d - - 0
8 II/c 4 4 8
9 II/b - 1 1
JIIUMLAH 14 16 30
Sumber : BPMPT, Tahun 2013
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah Golongan/Ruang yang
terbesar adalah Golongan III/a yaitu berjumlah 9 orang (30%), sedangkan jumlah
Golongan/Ruang yang terkecil adalah Golongan II/b yaitu berjumlah 1 orang
(3,5%).
E. Visi dan Misi
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Kubu Raya
memiliki visi, misi dan struktur organisasi. Adapun visi dan misi Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu kabupaten kubu Raya yaitu :
1. Visi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Kubu
raya:
36
“Terwujudnya Pelayanan Profesional Untuk Peningkatan
Penanaman Modal.”
2. Misi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Kubu
raya.
a. Meningkatkan kualitas, kinerja, dan profesionalisme sumberdaya
manusia dalam peningkatan penanaman modal dan pelayanan
terpadu.
b. Meningkatkan citra aparatur pemerintah dalam peningkatan
penanaman modal/investasi daerah dan pelayanan terpadu.
c. Meningkatkan pelayanan perizinan dan non perizinan serta
memberikan kepuasan kepada masyarakat.
Selain visi dan misi, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Kabupaten Kubu Raya juga memiliki motto yaitu :
Motto : “CEMPAKA”
Pelayanan dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang
terukur.
Prosedur tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah
dilaksanakan.
Biaya jelas perhitungannya dan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Perizinan dan non perizinan yang diterbitkan mempunyai
kepastian keamanan yang dilindungi hukum.
Transparan, dapat dan mudah diakses semua pihak yang
memerlukan, disediakan secara memadai dan mudah
dimengerti.
Cepat
Mudah
Pasti
Aman
Terbuka
Top Related