Profil Instansi

30
16 BAB II GAMBARAN UMUM A. Pembentukan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Kubu Raya Dalam upaya meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah di bidang pelayanan publik, Pemerintah mengeluarkan paket kebijakan nasional : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 2.Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal; 3.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; 4.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah; Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan tersebut, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya merumuskan kebijakan Daerah, berupa: 16

description

Gambaran umum pembentukan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Kubu Raya

Transcript of Profil Instansi

Page 1: Profil Instansi

16

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Pembentukan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Kabupaten Kubu Raya

Dalam upaya meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah di bidang pelayanan

publik, Pemerintah mengeluarkan paket kebijakan nasional :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

2. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu

Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal;

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang

Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu

di Daerah;

Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan tersebut, Pemerintah

Kabupaten Kubu Raya merumuskan kebijakan Daerah, berupa:

1. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2009 tentang Susunan Organisasi

Perangkat Daerah Kabupaten Kubu Raya;

2. Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 89 Tahun 2009 tentang Struktur

Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanaman

Modal Dan Pelayanan Terpadu (BPMPT) Kabupaten Kubu Raya;

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2009 tentang Susunan

Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) dibentuk Badan Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu (BPMPT) sebagai Penyelenggara Pelayanan Pelayanan

16

Page 2: Profil Instansi

17

Terpadu Satu Pintu (PPTSP). Struktur organisasi, tugas pokok, fungsi dan tata

kerja BPMPT mengacu pada Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 89 Tahun

2009. Kebijakan tersebut sebagai upaya melembagakan pelayanan terpadu satu

pintu menjadi salah satu perangkat Daerah Otonom di Kabupaten Kubu Raya.

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BPMPT) Kabupaten

Kubu Raya adalah salah satu Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur

pendukung tugas Bupati dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

B. Kedudukan dan Fungsi Kelembagaan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kubu Raya Nomor 14 Tahun

2009 bahwa Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu merupakan

salah satu Lembaga Teknis Daerah dengan fungsi-fungsi, sebagai berikut:

1. Penyusunan program kerja dibidang penanaman modal dan pelayanan

terpadu;

2. Penyelenggaraan administrasi pelayanan penanaman modal dan perizinan

dan non perizinan;

3. Pelaksanaan koordinasi proses penanaman modal dan perizinan;

4. Pemantauan dan evaluasi proses penanaman modal dan perizinan;

5. Pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, organisasi, tatalaksana,

perlengkapan dan administrasi umum internal Badan;

6. Pelaksanaan tugas lain yang diserahan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Penempatan fungsi-fungsi pemerintahan tersebut berada dalam struktur

organisasi dan dalam operasionalisasinya menjadi bagian dari lingkup besar

Page 3: Profil Instansi

18

tugas pokok dan fungsi Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu

Kabupaten Kubu Raya.

C. Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi

Efektivitas suatu organisasi dapat dipengaruhi oleh struktur organisasi.

Struktur yang tepat dapat meningkatkan keefektifan dalam suatu organisasi.

Untuk mencapai efektivitas pelaksanaan fungsi-fungsi teknis kelembagaannya,

maka berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kubu Raya Nomor 14 Tahun

2009 dirumuskan struktur organisasi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu dengan komposisi struktur kelembagaan, tugas dan fungsi sebagai

berikut:

Page 4: Profil Instansi

KEPALA BADAN

SEKRETARIS

KASUBBAG RENJA DAN LAPKEUKASUBBAG TU DAN KEPEGAWAIANKASUBBAG PERLENGKAPAN DAN UMUM

KABID PENANAMAN MODALKABID PELAYANAN UMUM DAN PENGADUANKABID PERIJINAN JASA USAHA KABID PERIJINAN TERTENTU

KASUBBID PERENCANAAN DAN PROMOSI

KASUBBID INFORMASI DOKUMENTASI DAN PENANGANAN PENGADUAN

KASUBBID PERINDAGKOP DAN REKLAME

KASUBBID PERHUBUNGAN , PARIWISATA, SIUJK DAN K3

KASUBBID PERIJINAN PRINSIP, LOKASI, IMB, HO, LH, BUNHUTTAM

KASUBBID PERIJINAN PENDIDIKAN, KESEHATAN, SOSNAKERTRAN, PERTANIAN DAN PETERNAKAN

KASUBBID KERJASAMA DAN PENGAWASAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL.........................................

KASUBBID PELAYANAN KTP, KK DAN AKTA CATATAN SIPIL

19

Gambar 2. Struktur Organisasi Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan TerpaduSumber: Berdasarkan Perda Nomor 14 Tahun 2009 Tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kubu Raya

Page 5: Profil Instansi

1. Kepala Badan

Tugas Kepala Badan adalah memimpin, mengkoordinasikan,

menyelenggarakan, mengawasi, dan mengendalikan kegiatan Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu berdasarkan kebijakan Bupati

dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

2. Sekretariat

Tugas Sekretariat adalah membantu kepala Badan dalam menyusun

rencana kerja, pengendalian dan evaluasi, penyusunan laporan dan

administrasi keuangan, penyelenggaraan ketatausahan dan administrasi

kepegawaian, organisasi dan tatalaksana, hukum, humas, perlengkapan dan

administrasi umum. Sekretariat, dipimpin oleh seorang sekretaris yang

berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

Fungsi Sekretariat yaitu sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan perencanaan, pengendalian, evaluasi,

penyusunan program dan administrasi serta laporan keuangan

Satuan Kerja Perangkat Daerah;

b. Melaksanakan administrasi ketatausahaan dan kepegawaian,

pengembangan kepegawaian, organisasi, tatalaksana dan hukum;

c. Melaksanakan urusan perlengkapan, umum, perjalanan dinas dan

kehumasan;

d. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan program kerja BPMPT;

e. Melaksanakan koordinasi sesuai dengan tugas dan fungsinya;

f. Melaksanakan tugas lain yang diserahkan oleh Kepala BPMPT

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Page 6: Profil Instansi

21

Sekretariat, membawahi 3 (tiga) Sub Bagian, yakni :

1. Sub Bagian Rencana Kerja dan Keuangan;

Tugas Sub Bagian Rencana Kerja dan Keuangan adalah

mengumpul dan mengolah bahan penyusunan rencana kerja,

penyusunan laporan kegiatan serta pengelolaan administrasi keuangan

Badan.

Fungsi Sub Bagian Rencana Kerja dan Keuangan yaitu sebagai

berikut:

a) Penyusunan program kerja;

b) Pelaksanaan kompilasi dan penyelarasan program kerja badan;

c) Pengumpulan bahan penyusunan Rencana Anggaran Badan;

d) Pelaksanaan tata usaha keuangan badan;

e) Pengumpulan dan pengelolaan, monitoring dan evaluasi

penyelenggaraan program kerja dan keuangan badan;

f) Pelaksanaan koordinasi sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya;

g) Penyusunan dan pengelolaan bahan laporan pelaksanaan

program kerja dan keuangan badan;

h) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh atasan sesuai

tugas dan fungsinya.

2. Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian

Tugas Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian adalah

mengumpul dan mengolah bahan ketatausahaan dan administrasi

kepegawaian, pengembangan pegawai, organisasi, tatalaksana dan

Page 7: Profil Instansi

22

hukum serta menyiapkan bahan laporan tindak lanjut hasil pengawasan

fungsional dan pengawasan melekat.

Fungsi Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian yaitu sebagai

berikut:

a) Penyusunan program kerja;

b) Pengelolaan ketatausahaan yang meliputi urusan surat menyurat

dan kearsipan;

c) Pelaksanaan administrasi kepegawaian dan pengembangan

pegawai internal Badan;

d) Pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan badan;

e) Pelaksanaan urusan hukum;

f) Penyiapan bahan laporan tindak lanjut pengawasan fungsional

dan pengawasan melekat;

g) Pelaksanaan koordinasi sesuai dengan tugas dan fungsi;

h) Penyusunan bahan laporan dan evaluasi terhadap pelaksanaan

tugas;

i) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh atasan.

3. Sub Bagian Perlengkapan dan Umum

Tugas Sub Bagian Perlengkapan Dan Umum adalah mengumpulkan

dan mengolah bahan administrasi umumnya, perlengkapan, perjalanan

dinas dan urusan kehumasan.

Fungsi Sub Bagian Perlengkapan dan Umum yaitu sebagai berikut:

a) Penyusunan program kerja;

b) Pelaksanaan pengadaan, penyaluran, penyimpanan serta

pemeliharaan peralatan, dan perlengkapan;

Page 8: Profil Instansi

23

c) Pengelolaan urusan protokol dan kehumasan;

d) Pelaksanaan administrasi perjalanan dinas;

e) Pelaksanaan koordinasi sesuai dengan tugas dan fungsinya;

f) Penyusunan bahan laporan dan evaluasi terhadap pelaksanaan

tugas;

g) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh atasan.

3. Bidang Penanaman Modal

Tugas Bidang Penanaman Modal adalah mengumpulkan dan mengolah

bahan perumusan kebijakan teknis Penanaman Modal. Bidang penanaman

modal dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada kepala badan.

Fungsi Bidang Penanaman Modal yaitu sebagai berikut:

a. Penyusunan program kerja bidang penanaman modal;

b. Pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan teknis

bidang penanaman modal;

c. Pelaksanaan pembinaan bidang penanaman modal;

d. Pelaksanaan fasilitas dan koordinasi bidang penanaman modal;

e. Penyusunan bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas di

bidang penanaman modal;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh Kepala Badan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Penanaman Modal membawahi 2 (dua) Sub Bidang, yakni:

1. Sub Bidang Perencanaan dan Promosi

Page 9: Profil Instansi

24

Tugas Sub Bidang Perencanaan dan Promosi adalah pengumpulan

dan pengolahan bahan perumusan kebijakan, analisis dan koordinasi di

bidang perencanaan dan promosi.

Fungsi Sub Bidang Perencanaan dan Promosi yaitu sebagai berikut:

a) Penyusunan program kerja di sub bidang perencanaan dan

promosi;

b) Pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan

teknis bidang perencanaan dan promosi;

c) Pelaksanaan pembinaan bidang perencanaan dan promosi;

d) Penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di

sub bidang perencanaan dan promosi; dan

e) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh atasan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

2. Sub Bidang Kerjasama dan Pengawasan

Tugas Sub Bidang Kerjasama dan Pengawasan adalah

mengumpulkan dan mengolah bahan perumusan kebijakan, analisis dan

koordinasi di bidang kerjasama dan pengawasan.

Fungsi Sub Bidang Kerjasama dan Pengawasan yaitu sebagai

berikut:

a) Penyusunan program kerja di sub bidang kerjasama dan

pengawasan penanaman modal;

b) Pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan teknis

di sub bidang kerjasama dan pengawasan penanaman modal;

c) Pelaksanaan pembinaan di sub bidang kerjasama dan

pengawasan penanaman modal;

Page 10: Profil Instansi

25

d) Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di sub bidang kerjasama dan

pengawasan penanaman modal;

e) Penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di

subbidang kerjasama dan pengawasan penanaman modal.

4. Bidang Pelayanan Umum dan Pengaduan

Tugas Bidang Pelayanan Umum dan Pengaduan adalah memimpin

pelaksanaan tugas di lingkup bidang pelayanan umum berdasarkan

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta melaksanakan

tugas-tugas kedinasan lainnya agar tugas pokok dan fungsi Bidang

Pelayanan umum dan menerima pengaduan serta penanganannya dapat

dilaksanakan secara efisien dan efektif. Bidang Pelayanan Umum dan

Pengaduan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

Fungsi Bidang Pelayanan Umum dan Pengaduan yaitu sebagai berikut:

a. Penyusunan Program Kerja dan Rencana Kegiatan di bidang

Pelayanan Umum dan Pengaduan;

b. Pengumpulan, Pengolahan, Pengujian Data sebagai bahan rumusan

kebijakan tehnis di bidang Pelayanan Umum dan Pengaduan;

c. Pelaksanaan Pendahuluan/pengawasan dan Pengendalian terhadap

pengembangan pelaksanaan pelayanan umum dan pengaduan;

d. Penyiapan bahan pengendalian, evaluasi dan laporan pelaksanaan

tugas di bidang Pelayanan Umum dan Pengaduan;

e. Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi dibidang pelayanan umum dan

pengaduan;

Page 11: Profil Instansi

26

f. Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan Kepala Badan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pelayanan Umum dan Pengaduan membawahi 2 (dua) Sub

Bidang, yakni :

1. Sub Bidang Pelayanan KTP, KK dan Akta Capil

Tugas Sub Bidang Pelayanan KTP, KK, dan Akta Capil adalah

memimpin pelaksanaan tugas di lingkup bidang pelayanan umum

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta

melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya agar tugas pokok dan fungsi

Bidang Pelayanan Umum dapat dilaksanakan secara efesien dan efektif.

Fungsi Sub Bidang Pelayanan KTP, KK dan Akta Capil yaitu sebagai

berikut:

a) Penyusunan Program Kerja;

b) Pengumpulan, Pengolahan, Pengujian Data sebagai bahan rumusan

kebijakan tehnis di subbidang pelayanan KTP, KK dan Akta Capil;

c) Pelaksanaan Pembinaan di subbidang pelayanan KTP, KK dan Akta

Capil;

d) Penyiapan bahan pengendalian, evaluasi dan laporan pelaksanaan

tugas di subbidang pelayanan KTP, KK dan Akta Capil;

e) Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di subbidang pelayanan KTP,

KK dan Akta Capil;

f) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan Kepala Badan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Page 12: Profil Instansi

27

2. Sub Bidang Informasi, Dokumentasi, dan Penanganan Pengaduan

Tugas Sub Bidang Informasi, Dokumentasi dan Penanganan

Pengaduan adalah pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan

kebijakan analisis dan koordinasi di bidang informasi, dokumentasi dan

penanganan pengaduan.

Fungsi Sub Bidang Informasi, Dokumentasi, dan Penanganan

Pengaduan yaitu sebagai berikut:

a) Penyusunan program kerja di sub bidang informasi, dokumentasi

dan penanganan pengaduan;

b) Pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan teknis di

sub bidang informasi, dokumentasi dan penanganan pengaduan;

c) Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di sub bidang informasi,

dokumentasi dan penanganan pengaduan;

d) Penyusunan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas di sub

bidang informasi, dokumentasi dan penanganan pengaduan;

e) Pelaksanaan pembinaan disubbidang informasi, dokumentasi dan

penanganan pengaduan;

f) Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

5. Bidang Perizinan Jasa Usaha

Tugas Bidang Perizinan Jasa Usaha adalah memimpin pelaksanaan

tugas di lingkup bidang perizinan jasa usaha berdasarkan peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku serta melaksanakan tugas-tugas

kedinasan lainnya agar tugas pokok dan fungsi Bidang Perizinan Jasa

Usaha dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif. Bidang Perizinan Jasa

Page 13: Profil Instansi

28

Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Badan.

Fungsi Bidang Perizinan Jasa Usaha yaitu sebagai berikut:

a. Penyusunan Program Kerja dan Rencana Kegiatan di bidang

Perizinan Jasa Usaha;

b. Pengumpulan, Pengolahan, Pengujian Data sebagai bahan rumusan

kebijakan tehnis di bidang Perizinan Jasa Usaha;

c. Pelaksanaan Pembinaan di bidang Perizinan Jasa Usaha;

d. Penyiapan bahan pengendalian, evaluasi dan laporan pelaksanaan

tugas di bidang Perizinan Jasa Usaha;

e. Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi dibidang perizinan jasa usaha;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan Kepala Badan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Perizinan Jasa Usaha membawahi 2 (dua) Sub Bidang, yakni :

1. Sub Bidang Perizinan Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan

Reklame

Tugas Sub Bidang Perizinan Perindustrian, Perdagangan, Koperasi,

dan Reklame adalah membantu pimpinan dalam pelaksanaan mengumpul

dan mengolah bahan rumusan kebijakan, analisis dan koordinasi di lingkup

bidang perizinan Jasa Usaha khususnya sektor Perizinan Perindustrian,

Perdagangan, Koperasi dan Reklame berdasarkan peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku serta melaksanakan tugas-tugas

kedinasan lainnya agar tugas pokok dan fungsi Sub Bidang nya dapat

dilaksanakan secara efisien dan efektif.

Page 14: Profil Instansi

29

Fungsi Sub Bidang Perizinan Perindustrian, Perdagangan, Koperasi,

dan Reklame yaitu sebagai berikut:

a) Penyusunan Program Kerja dan Rencana Kegiatan pada sub bidang

Perizinan Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Reklame;

b) Pengumpulan, Pengolahan, Pengujian Data sebagai bahan rumusan

kebijakan tehnis di sub bidang Perizinan Perindustrian, Perdagangan,

Koperasi dan Reklame;

c) Pelaksanaan Pembinaan di sub bidang Perizinan Perindustrian,

Perdagangan, Koperasi dan Reklame;

d) Penyiapan bahan pengendalian, evaluasi dan laporan pelaksanaan

tugas di sub bidang Perizinan Perindustrian, Perdagangan, Koperasi

dan Reklame;

e) Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di bidang perizinan,

perindustrian, perdagangan, koperasi dan reklame;

f) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

2. Sub Bidang Perizinan Pertanian, Perhubungan, Pariwisata, SIUJK, dan

K3

Tugas Sub Bidang Perizinan Pertanian, Perhubungan, Pariwisata,

SIUJK, dan K3 adalah membantu pimpinan dalam pelaksanaan

mengumpulkan dan mengolah bahan rumusan kebijakan, analisis dan

koordinasi di lingkup bidang Perizinan Jasa Usaha khususnya sektor

perizinan dibidang Perizinan Pertanian, Perhubungan, Pariwisata, SIUJK

dan K3 berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

Page 15: Profil Instansi

30

serta melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya agar tugas pokok dan

fungsi.

Fungsi Sub Bidang Perizinan Pertanian, Perhubungan, Pariwisata,

SIUJK, dan K3 yaitu sebagai berikut:

a) Penyusunan Program Kerja dan Rencana Kegiatan di sub bidang

perizinan Pertanian, Perhubungan, Pariwisata, SIUJK dan K3;

b) Pengumpulan, Pengolahan, Pengujian Data sebagai bahan

rumusan kebijakan tehnis di sub bidang perizinan Pertanian,

Perhubungan, Pariwisata, SIUJK dan K3;

c) Pelaksanaan Pembinaan di sub bidang Pertanian, Perhubungan,

Pariwisata, SIUJK dan K3;

d) Penyiapan bahan pengendalian, evaluasi dan laporan

pelaksanaan tugas di sub bidang Pertanian, Perhubungan,

Pariwisata,SIUJK dan K3;

e) Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di sub bidang perizinan

pertanian, perhubungan, pariwisata, SIUJK dan K3;

f) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

6. Bidang Perizinan Tertentu

Tugas Bidang Perizinan Tertentu adalah memimpin pelaksanaan

tugas di lingkup bidang perizinan tertentu berdasarkan peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku serta melaksanakan tugas-tugas

kedinasan lainnya agar tugas pokok dan fungsi Bidang Perizinan

Tertentu dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif. Bidang Perizinan

Page 16: Profil Instansi

31

Tertentu dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

Fungsi Bidang Perizinan Tertentu yaitu sebagai berikut:

a. Pengumpulan, Pengolahan, Pengujian Data sebagai bahan

rumusan kebijakan tehnis di bidang Perizinan Tertentu;

b. Pelaksanaan Pembinaan di bidang Perizinan Tertentu;

c. Penyiapan bahan pengendalian, evaluasi dan laporan

pelaksanaan tugas di bidang Perizinan Tertentu;

d. Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di bidang perizinan

tertentu;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan Kepala Badan sesuai

dengan tugas dan fungsinya;

f. Penyusunan Program Kerja dan Rencana Kegiatan di bidang.

Bidang Perizinan Tertentu membawahi 2 (dua) Sub Bidang, yakni :

1. Sub Bidang Perizinan Prinsip, Lokasi, IMB dan HO

Tugas Sub Bidang Perizinan Prinsip, Lokasi, IMB dan HO adalah

membantu pimpinan dalam pelaksanaan mengumpulkan dan mengolah

bahan perumusan kebijakan, analisis dan koordinasi di lingkup bidang

perizinan tertentu khususnya sektor Perizinan Prinsip (advice planning),

Izin Lokasi, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Undang-Undang

Gangguan / UUG (HO), Lingkungan Hidup, Izin Perkebunan, Kehutanan

dan Pertambangan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan

yang berlaku serta melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya agar

tugas pokok dan fungsi Sub Bidang nya dapat dilaksanakan secara

efisien dan efektif.

Page 17: Profil Instansi

32

Fungsi Sub Bidang Perizinan Prinsip, Lokasi, IMB dan HO yaitu

sebagai berikut:

a) Penyusunan Program Kerja dan Rencana Kegiatan di sub

bidang Perizinan Prinsip (advice planning), Izin Lokasi, Izin

Mendirikan Bangunan (IMB), Undang-Undang Gangguan/UUG

(HO), Lingkungan Hidup, Izin Perkebunan, Kehutanan dan

Pertambangan;

b) Pengumpulan, Pengolahan, Pengujian Data sebagai bahan

rumusan kebijakan tehnis di sub bidang Perizinan Prinsip

(advice planning), Izin Lokasi, Izin Mendirikan Bangunan (IMB),

Undang-Undang Gangguan/UUG (HO), Lingkungan Hidup, Izin

Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan;

c) Pelaksanaan Pembinaan di sub bidang Perizinan Prinsip (advice

planning), Izin Lokasi, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Undang-

Undang Gangguan / UUG (HO), Lingkungan Hidup, Izin

Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan;

d) Penyiapan bahan pengendalian, evaluasi dan laporan

pelaksanaan tugas di sub bidang Perizinan Prinsip (advice

planning), Izin Lokasi, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Undang-

Undang Gangguan/UUG(HO), Lingkungan Hidup, Izin

Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan;

e) Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di sub bidang perizinan

Perizinan Prinsip (advice planning), Izin Lokasi, Izin Mendirikan

Bangunan (IMB), Undang-Undang Gangguan / UUG (HO),

Page 18: Profil Instansi

33

Lingkungan Hidup, Izin Perkebunan, Kehutanan dan

Pertambangan;

f) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

2. Sub Bidang Perizinan Pendidikan dan Kesehatan

Tugas Sub Bidang Perizinan Pendidikan dan Kesehatan adalah

membantu pimpinan dalam pelaksanaan mengumpulkan dan mengolah

bahan perumusan kebijakan, analisis dan koordinasi di lingkup bidang

perizinan tertentu khususnya sektor perizinan dibidang Pendidikan,

Kesehatan, Sosial, Tenaga Kerja, Transmigrasi, Pertanian dan

Perikanan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang

berlaku serta melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya agar tugas

pokok dan fungsi Sub Bidang nya dapat dilaksanakan secara efisien dan

efektif.

Fungsi Sub Bidang Perizinan Pendidikan dan Kesehatan yaitu

sebagai berikut:

a) Penyusunan Program Kerja dan Rencana Kegiatan di sub

bidang perizinan Pendidikan, Kesehatan, Sosial, Tenaga Kerja,

Transmigrasi, Pertanian dan Perikanan;

b) Pengumpulan, Pengolahan, Pengujian Data sebagai bahan

rumusan kebijakan tehnis di sub bidang perizinan Pendidikan,

Kesehatan, Sosial, Tenaga Kerja, Transmigrasi, Pertanian dan

Perikanan;

Page 19: Profil Instansi

34

c) Pelaksanaan Pembinaan di sub bidang perizinan Pendidikan,

Kesehatan, Sosial, Tenaga Kerja, Transmigrasi, Pertanian dan

Perikanan;

d) Penyiapan bahan pengendalian, evaluasi dan laporan

pelaksanaan tugas di sub bidang perizinan Pendidikan,

Kesehatan, Sosial, Tenaga Kerja, Transmigrasi, Pertanian dan

Perikanan;

e) Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di sub bidang perizinan

Pendidikan, Kesehatan, Sosial, Tenaga Kerja, Transmigrasi,

Pertanian dan Perikanan;

f) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

7. Unit Pelaksana Teknis Badan

8. Kelompok Jabatan Fungsional

D. Keadaan Pegawai

Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, adapun unsur-

unsur pokok yang terdapat dalam BPMPT, dikemukakan sebagai berikut :

Tabel 1Jumlah PNS Menurut Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. S2 5 1 6

2. S1 6 6 12

3. D3 3 6 9

4. SLTA 1 2 3

JUMLAH 15 15 30

Sumber : BPMPT, Tahun 2013

Page 20: Profil Instansi

35

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah tingkat pendidikan yang

terbesar adalah berlatar pendidikan S1 yaitu berjumlah 12 orang (40%),

sedangkan jumlah tingkat pendidikan yang terkecil adalah berlatar pendidikan

SLTA yaitu berjumlah 3 orang (10%).

Tabel 2Jumlah PNS Menurut Golongan/Ruang

No. Golongan/Ruang Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. IV/b 1 1 2

2. IV/a 2 - 2

3. III/d 4 1 5

4. III/c 1 2 3

5 III/b - - 0

6 III/a 2 7 9

7 II/d - - 0

8 II/c 4 4 8

9 II/b - 1 1

JIIUMLAH 14 16 30

Sumber : BPMPT, Tahun 2013

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah Golongan/Ruang yang

terbesar adalah Golongan III/a yaitu berjumlah 9 orang (30%), sedangkan jumlah

Golongan/Ruang yang terkecil adalah Golongan II/b yaitu berjumlah 1 orang

(3,5%).

E. Visi dan Misi

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Kubu Raya

memiliki visi, misi dan struktur organisasi. Adapun visi dan misi Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu kabupaten kubu Raya yaitu :

1. Visi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Kubu

raya:

Page 21: Profil Instansi

36

“Terwujudnya Pelayanan Profesional Untuk Peningkatan

Penanaman Modal.”

2. Misi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Kubu

raya.

a. Meningkatkan kualitas, kinerja, dan profesionalisme sumberdaya

manusia dalam peningkatan penanaman modal dan pelayanan

terpadu.

b. Meningkatkan citra aparatur pemerintah dalam peningkatan

penanaman modal/investasi daerah dan pelayanan terpadu.

c. Meningkatkan pelayanan perizinan dan non perizinan serta

memberikan kepuasan kepada masyarakat.

Selain visi dan misi, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Kabupaten Kubu Raya juga memiliki motto yaitu :

Motto : “CEMPAKA”

Pelayanan dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang

terukur.

Prosedur tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah

dilaksanakan.

Biaya jelas perhitungannya dan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Perizinan dan non perizinan yang diterbitkan mempunyai

kepastian keamanan yang dilindungi hukum.

Transparan, dapat dan mudah diakses semua pihak yang

memerlukan, disediakan secara memadai dan mudah

dimengerti.

Cepat

Mudah

Pasti

Aman

Terbuka