BUDAYA SENITARI JAIPONG
Nama : Nita Listiana
NIM : 3402130256
Kelas : Manajemen F
• Pengertian Seni Tari• Fungsi dan Peranan
Seni Tari• Jenis-jenis Tari Jaipong• Sejarah Kebudayaan Tari Jaipong• Pola Tari Jaipong• Gerakan Tari Jaipong• Dua gaya pertunjukan Jaipong di Jawa Barat• Ciri Khas Tari Jaipong• Tari Jaipong
PEMBAHASAN
Pengertian Seni Tari
Pengertian seni tari menurut pendapat beberapa tokoh seni,diantaranya :
1. Kamala Devi Chattopadhyaya Seorang kritikus dan senimanIndia, mendefinisikan tari sebagai gerakan-gerakan luar yangritmis dan lama kelamaan tampak mengarah pada bentuk-bentuk tertentu.
2. Corry Hartong Menurut Corry Hartong, tari ialah gerakanyang berbentuk dari ritmis dari badan di dalam ruang.
3. Soedarsono Seorang kritikus seni yang mendefinisikan tarisebagai ekspresi jiwa manusia melalui gerakan-gerakanritmis yang indah.
Fungsi dan Peranan Seni Tari
Peran Seni Tari dalam Konteks Masyarakat dan Budaya Senitari sangat berhubungan dengan keadaan masyarakat danbudaya setempat. Bahkan dalam perkembangannya, seni taridipengaruhi oleh perkembangan masyarakat dan budayanya.
1. Seni tari sebagai sarana upacara.
2. Seni tari senagai hiburan.
3. Seni tari sebagai penyaluran terapi.
4. Seni tari sebagai media pendidikan.
5. Seni tari sebagai media pergaulan.
6. Seni tari sebagai media pertunjukkan.
7. Seni tari sebagai media (pembersihan jiwa).
No Jenis Tari Jaipong Penjelasan
1 Tari berpasangan tarian yang dibawakan oleh dua orang, seperti putra dengan
putra, putri dengan putri, atau putra dengan putri.
2 Tari kelompok tarian yang dibawakan oleh empat orang atau lebih.
Jenis-jenis Tari Jaipong
Tari Jaipong adalah seni tari yang lahir dari kreativitas seorang
seniman asal Bandung, Gugum Gumbira. Beliau terinspirasi
pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu
menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan
pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan atau
Bajidoran atau Ketuk Tilu. Sehingga ia dapat mengembangkan
tarian atau kesenian yang kini di kenal dengan nama
Jaipongan. Karya Jaipongan pertama yang mulai dikenal oleh
masyarakat adalah tari “Daun Pulus Keser Bojong” dan
“Rendeng Bojong” yang keduanya merupakan jenis tari putri
dan tari berpasangan (putra dan putri).
Sejarah Kebudayaan Tari Jaipong
Pola Tari Jaipong
Gerakan dasar pada kesenian Jaipongan amat dipengaruhi oleh
Tari Ketuk Tilu dengan adanya :
1. Bukaan merupakan gerakan pembuka tarian
2. Pencugan adalah gerakan lanjutan
3. Nibakeun/ngala memiliki makna titik atau berhenti
4. Mincit merupakan gerakan peralihan
Jaipong umumnya ditarikan oleh wanita mengingat gerakan tari
Jaipong yang lincah, humoris, spontan atau apa adanya dengan
sedikit kesan genit.
Gerakan Tari Jaipong
Gerakan dasar tarian ini sering disebut 3G akronim dari Geol (gerakan
pinggul memutar), Gitek (gerakan pinggul menghentak dan mengayun),
Goyang (gerakan ayunan pinggul tanpa hentakkan). Dewasa ini tari
jaipong boleh disebut sebagai salah satu identitas Jawa Barat, hal ini
nampak pada beberapa acara-acara penting di Jawa Barat. Tamu dari
negara asing yang datang ke Jawa Barat biasa disambut dengan
pertunjukan tari jaipong. Demikian pula dengan misi-misi kesenian ke
manca negara. Tari Jaipong juga banyak memengaruhi kesenian-
kesenian lain yang ada di masyarakat Jawa Barat, baik pada seni
pertunjukan wayang, degung, genjring/terbangan, kacapi jaipong, dan
hampir semua pertunjukan rakyat maupun pada musik dangdut modern
yang dikolaborasikan dengan Jaipong.
Terdapat dua gaya pertunjukan Jaipong di Jawa Barat yaitu :
Ibing Pola
(memakai pola)
Ibing Saka
(tanpa pola)
Gaya Ibing Pola biasa
dipertunjukan di wilayah
Bandung dan Jawa Barat
bagian Selatan
Ibing Saka populer di
kawasan Subang dan
Karawang
Ciri Khas Tari Jaipong
Jaipongan mempunyai ciri khas yakni gaya kaleran, erotis, keceriaan,
semangat, humoris, kesederhanaan dan spontanitas (alami/apa adanya).
Jaipongan gaya kaleran dalam pertunjukkan atau penyajiannya ini terbagi
berbagai macam, yaitu sebagai berikut :
1. Tatalu ;
2. Kembang Gadung
3. Buah Kawung Gopar ;
4. Tari Pembukaan (Ibing Pola), biasanya dibawakan oleh penari tunggal atau
Sinden Tatandakan (seorang Sinden tetapi tidak menyanyi melainkan
menarikan lagu sinden/juru kawih);
5. Jeblokan dan Jabanan, merupakan bagian pertunjukkan ketika para penonton
(Bajidor) sawer uang
Tari Jaipong
Sekian &
Terimakasih