PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

download PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

of 34

Transcript of PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    1/34

    nak Saya Demam Naik TurunKelompok 5 Kelas A 2012

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    2/34

    Anggota kelompok

    .

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    3/34

    Skenario

    Seorang Ibu Membawa Anaknya Udin, laki 7 tahun, ke bagian

    dengan keluhan nyeri perut dan muntah. Sebelumnya selama

    demam. Siang hari bermain normal dan malam hari timbul de

    hari mendadak nyeri perut dan muntah

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    4/34

    TERMINOLOGI

    DEMAM = Peningkatan suhu tubuh di atas normal,

    karenakan oleh infeksi mikroorganisme atau pros

    infeksi seperti peradangan.

    NYERI PERUT :Sensasi ketidaknyamanan atau ke

    yang terlokalisasi atau tidak yang di sebebkan ole

    stimulasi ujung ujung saraf khusus.

    Muntah: Dikeluarkannya isi lambung melalui mulu

    paksa yang di sebabkan karena suatu respon atau

    kelainan pada saluran cerna.

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    5/34

    HIPOTESIS

    Udin , anak laki laki

    7 tahun

    Demam sudah selama

    7 hari

    Siang normal, malam

    timbul demem

    Pagi hari mendadak

    nyeri perut dan

    muntah

    HIPOTESIS- Demam tifoid

    - Malaria

    - DBD

    - Leptospirosis

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    6/34

    Tipe DemamDemam Septik:Suhu badan berangsur naik ke tingkat yang

    pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas norma

    hari.

    Demam Remiten: Suhu badan dapat turun setiap haritetapi t

    mencapai suhu badan normal.

    Cth : Typhoid Fever.

    Demam Intermiten:Suhu badan turun ke tingkat yang nor

    beberapa jamdalam sehari.Cth: Malaria

    Demam Kontinyu: Suhu sepanjang hari tidak berbeda lebi

    derajat.

    Demam Siklik:Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa

    oleh periode bebas demam untuk beberapa hari kemudian.

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    7/34

    Patofisiologi Demam

    Pirogen Eksogen

    ( toksin, produk bakteri

    dan zat asing )

    Merangsang hipotalamus

    Masuk ke dalam tubuh

    Sekresi prostaglandin

    Merangsang pelepasan

    pirogen endogen

    ( sitokin : IL-1, TNF, IL-6,

    IL-11 )

    Suhu tubuh

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    8/34

    Patofisiologi deman

    1. Demam di sebabkan oleh pirogen2. Pirogen adalah suatu zat yang menyebabkan demam, pirogen ter

    2 bagian:

    1. Pirogen Eksogen adalah zat menyebabkan demam dari luar.

    1. Pirogen Mikrobial(seperti Bakteri gram (+) /(-),virus,jamur

    2. Pirogen Non Mikrobial (Proses fagositosis, kompleks antibody, steroid,system monosit serta makrofag)

    2. Pirogen Endogenadalah zat menyebabkan demam dari dalam

    1(Utama), IL 6, TNF alfa, INF gama, IL -2)

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    9/34

    Mekanisme Terjadi Demampirogen eksogen akan memicu

    pelepasan pirogen endogen berupa

    sitokin-sitokin ( seperti IL-1, IL 6,

    TNF alfa, INF gama, IL -2)

    untuk meningkatkan sekresi

    prostaglandin yang bekerja

    langsung pada hipotalamus

    dengan meningkatkan set point

    hipotalamus memicu mekanisme respon dingin

    dengan cara menggigil untuk meningkatkan

    produksi panas dan mendorong vasokontriksi

    kulit untuk mengurangi pengeluaran panas

    Se

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    10/34

    Demam Tifoid

    Etiologi :

    Salmonella typhi i, basil gram negatif, bergerak dengan rambut ge

    berspora

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    11/34

    Patogenesis

    Salmonella typhi /

    Salmonella paratyphidalam

    makan yang terkontaminasi

    Asam

    Lambung

    Lumen

    USUSRespon Imunitas humoral

    mukosa (Ig A) kurang baik

    M

    Di fagosit oleh

    makrofag dan

    berkembang biakdalam Makrofag

    Plak peyeri

    illeum distal

    KGB

    MesentrikaDukt. Torasikus

    Sirkulasi darah

    Bakteriemi 1

    Asimptomatik

    Seluruh organ RE

    terutama hati, limpa

    distal

    Meninggalkan

    Fagosit

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    12/34

    Meninggalkan sel

    fagosit

    Berkembang biak di

    ekstraseluler organ atau

    sinusoid

    Sirkulasi darah

    (bakteriemi II)

    Hati

    Ta

    Kandung

    empedu

    Berkembang biak

    Lumen Usus

    Menembus usus l

    reaksi seperti semMakrofag sudah

    teraktivasiHiperaktif

    Eros Pembulu

    darah

    Reaksi hiperplasia plakpeyeri

    Proses berjalan

    terus

    Rx.

    Hipersensitivitas

    tipe lambat

    Hiperplasinekrosis

    Perdarahan

    saluran cerna

    Menembus

    lapisan mukosa

    dan otot

    Perforasi

    LANJUTAN

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    13/34

    Demam Tifoid DBD Leptospirosis Malar

    Demam meningkat

    perlahan- lahan,

    terutama sore

    hingga malam hari

    Demam yang tiba-

    tiba(2-7 hari)

    Demam yang tiba-

    tiba

    Demam sik

    trias Ma

    (periode d

    periode p

    periode berk

    Bradikardi relatif - Bradikardi relatif -

    Coated tongue - - -

    hepatosplenomegali hepatosplenomegali hepatosplenomegali Splenomegnyata

    Sakit kepala (gejala

    umum infeksi akut)

    Sakit kepala yang

    sangat terasa dan

    nyeri retro orbital

    Sakit kepala

    terutama bagian

    frontal

    Sakit kepala

    umum infek

    Nyeri abdomen,

    bisa disertai

    obstipasi atau diare,mual, muntah

    Nyeri

    epigastrium,mual

    muntah

    Nyeri abdomen,

    mual , muntah

    Nyeri abdo

    mual, mu

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    14/34

    Demam tifoid DBD Leptospirosis Malaria

    -Manifestasi

    perdarahan

    Manifestasi

    perdarahan-

    -

    Tanda kebocoran

    plasma (asites,

    efusi pleura)

    Asites (jarang) -

    - -

    Uveitis dan

    ikterus (50

    persen)

    ikterus

    roseolae - - -

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    15/34

    Pemeriksaan Penunjang Demam TifoidLab :

    -Pemeriksaan darah perifer lengkap

    Ditemukan : leukopenia, dapat pula normal ,atau leukositosis

    - Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit

    Ditemukan : aneosinofilia maupun limfopenia

    Uji Widal

    -Untuk mendetelksi antibodi terhadap kuman S. Typhi .

    - Terjadi reaksi aglutinasi antara antigen kuman dengan antibodi yang disebut aglu

    - Fase Akut : Aglutinin O kemudian diikuti aglutinin H

    - Fase Penyembuhan : Aglutinin O masih dijumpai 4-6 bulan, sedangkan aglutinin bulan

    Kultur Darah / Feses / Sumsum tulang / Darah dan Feses / Darah, Feses dan Sumerupakan standar baku

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    16/34

    Pemeriksaan penunjang DBD

    Lab : Pemeriksaan darah rutin ( Hb, Ht, Trombosit)

    Diagnosis pasti : isolasi virus dengue (cell culture)

    PCR

    Radiologis: Foto dada didapatkan efusi pleura

    USG asites dan efusi pleura

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    17/34

    Pemeriksaan fisik malaria :

    1.Demam periodik, suhu 37,5C

    2.Konjungtiva atau telapak tangan ikterus atau pucat3.Splenomegali

    4.Hepatomegali

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    18/34

    Pemeriksaan penunjang malaria :

    Dengan mikroskop :

    1.Parasit count, metode semi kuantitatif

    2.QBC (Quantitative Buffy Coat), berdasarkan kemampuan acr

    memulas asam nukleat yg ada di dalam sel.

    Tanpa mikroskop :

    1.RDT (rapid antigen diagnostic test), dengan m

    immunochromatography pada kertas nitrocellulose

    2.Deteksi asam nukleat

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    19/34

    Pemeriksaan fisik leptospirosis :

    1.Demam menggigil, hingga 40C

    2.Myalgia

    3.Fotofobia

    4.Terdapat ruam kulit berbentuk makular, makulopapular, atau urtik

    5.Kadang-kadang Splenomegali, hepatomegali, dan limfadenopati

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    20/34

    Pemeriksaan penunjang leptospirosi

    1. Pemeriksaan darah rutin : ditemukan leukositosis/normal/s

    Neutrofilia, LED , trombositopenia

    2. Pemeriksaan urin :proteinuria, leukosituria. BUN, ureum, d->terjadi komplikasi pada ginjal.

    3. Kultur: dengan mengambil spesimen dari darah atau CSS sege

    gejala. Kultur urin diambil setelah 2-4 minggu onset penyakit

    4. Uji serologi: PCR, silver stain, atau fluoroscent antibdy stain, d

    lapangan gelap.

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    21/34

    Penatalaksanaan Demam TifoidTerapi pada demam tifoid bertujuan untuk :

    1.menurunkan demam dan mengurangi gejala.

    2. mencegah terjadinya komplikasi.

    3.Eradikasi total bakteri untuk mencegah kekambuhan dan keadaan

    Terapi simptomatik: vitamin, antipiretik, antiemetik

    Antibiotika :

    1) kloramfenikol: dosis 50-100 mg/kg BB/hr

    2) ampisilin dan amoksisilin: dosis 100 mg/kg BB/hr3) tiamfenikol: dengan dosis 50 mg/kgBB/hr

    Tirah baring, untuk mencegah komplikasi

    Pemberian nutrisi/ cairan baik parentral maupun oral.

    Diet: kalori dan protein yang cukup, diet rendah serat->mencegah perdarahan.

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    22/34

    Penatalaksana demam berdarah dengue (pad

    1. Periksa tanda kedaruratan syok ,muntah terus-menerus, kejan

    menurun, muntah darah, tinja darah -> dirawat / dirujuk.2. tidak dijumpai tanda kedaruratan, periksa uji Tourniquet dan hitu

    1. Bila uji Tourniquet positif dan jumlah trombosit 100.000/l atau nboleh pulang dengan pesan untuk datang kembali setiap hari

    turun.3. Pasien dianjurkan minum banyak dan rehidrasi

    4. Berikan obat antipiretik cth : parasetamol

    5. Jika demam tidak turun pada hari sakit ketiga, evaluasi tanda klin

    6. Jika terdapat tanda syok atau terdapat peningkatan Ht dan / ata

    trombosit, segera rujuk ke rumah sakit.

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    23/34

    PENCEGAHAN

    DEMAM BERDARAH DENGUE

    Kimia

    Mekanis/fisik

    Biologis

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    24/34

    Secara Kimia

    Fogging/pengasapan-Malathion

    (jam aktif nyamuk, tidak ada angin/kuat, serentak/masal/kompak

    Obat Nyamuk Bakar, semprot ataurepelent.

    Abatisasi/Penaburan Bubuk abate(1 x 3 bulan)

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    25/34

    Larvasidasi

    Menaburkan bubuk abate atau pembunuh jentik lainnya

    tempat penampungan air

    Menggunakan Abate Abatisasi

    Cara :

    Menggunakan bubuk abate 1 G (100 l + 10 gr abate)

    Menggunakan altosid 1,3 G (100 l + 2,5 gr abate)Menggunakan sumilarv 0,5 G (100 l + 0,25 gr sumilarv 0,5

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    26/34

    Secara Mekanis PSN DBD

    Gerakan 3M

    Mengurasbak mandi, drum atau kolam, paling tidak semingampang air, sulit air abatisasi

    Menutup rapat-rapat tempat penampung air, semacam temdrum, agar nyamuk tidak masuk dan berkemban

    Mengubur barang2 bekas yang dapat menampung air

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    27/34

    Secara Mekanis

    Bersihkan lingkungan (PLUS)

    Vas bunga

    Wadah minum burung

    Pasang kelambu

    Pasang kasa pada setiap celah ventilasi

    Jangan banyak gantungan baju

    Jangan membiarkan ada air yang tergenang

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    28/34

    Secara Biologis

    Predator. Air kolam diisi ikan pemakan jentik

    Memelihara Ikan yang relatif kuat dan tahan, misalnya ikan mujtimah/pantau

    Insektisida Hayati (ekstrakTumbuh-tumbuhan)

    Memanfaatkan Tanaman Pengusir Nyamuk populer

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    29/34

    Tanaman Pengusir Nyamuk

    Tanaman hidup pengusir nyamuk adalah:Jenis tanaman yang dalam kondisi hidup mampu menghalau ny

    artinya tanpa diolahpun mampu mengusir nyamuk.

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    30/34

    Tagetes patula

    Tahi Kotok/

    Bunga Tahi ayam

    Lantana cameraL/

    TembelekanSelasih

    Zodia (Evodiaa

    suaveolens)Geranium Lavender spp.

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    31/34

    Penatalaksanaan malaria

    1. Istirahat agar tidak semakin memberatkan kondisi hipermetabolik

    2. Dukungan nutrisi yang baik serta obat-obatan simtomatis

    3. Pemeberian antimalaria, seperti :

    - Klorokuin

    - Malaron ( proguanil + atovaquon)a

    - Kuinin ( kombinasi dengan + doksisiklin / tetrasiklin/klindamisin

    - Primakuin4. Penatalaksanaan penyulit

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    32/34

    Penatalaksanaan Leptospirosis

    Indikasi RegimenLeptospirosis ringan Doksisiklin 2 x 100 mg

    Ampisilin 4 x 500-750 mg

    Amoksisilin 4 x 500 mg

    Leptospirosis sedang/

    berat

    Penisilin G 1,5 juta unit / 6 jam (i.v)

    Ampisilin 1 gram / 6 jam (i.v)Amoksisilin 1 gram / 6 jam (i.v)

    Kemoprofilaksis Doksisiklin 200 mg / minggu

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    33/34

    Daftar Pustaka

    1. Sherwood L . Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem . ed 6 . Jakarta

    2. Sudoyo A,Setiyohadi B,Alwi I,Simadibrata M,Setiyadi S, editoIlmu Penyakit Dalam 5thed. Jakarta : Interna publishing;2009.p.2

  • 7/22/2019 PPT Kasuss 1 TI Kelompok 5 2012

    34/34

    `