ETIKA DALAM PRAKTIK AKUNTANSI MANAJEMEN
DAN AKUNTANSI KEUANGAN
ANNICA BUNGIN PADDYLANDA32113066
ETIKA DALAM PRAKTIK AKUNTANSI MANAJEMEN
A. Etika dalam Akuntansi Manajemen
Akuntan manajemen mempunyai peran penting dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan, dimana tujuan tersebut harus dicapai melalui cara yang legal dan etis, maka para akuntan manajemen dituntut untuk bertindak jujur, terpercaya, dan etis.
LANJUTAN….
Tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang akuntan manajemen, yaitu:1. Perencanaan2. Pengevaluasian3. Pengendalian4. Menjamin pertanggungjawaban
sumber5. Pelaporan eksternal
LANJUTAN….
B. Etika Profesional Akuntan Manajemen
Ada empat standar etika untuk akuntan manajemen, yaitu:
1. Kompetensi
2. Kerahasiaan (Confidentiality)
3. Integritas (Integrity)
4. Objektivitas (Objectifity)
CREATIVE ACCOUNTING
Menurut Susiawan (2003) creative accounting adalah aktifitas badan usaha untuk memanfaatkan teknik dan kebijakan akuntansi guna mendapatkan hasil yang diinginkan, seperti penyajian nilai laba atau aset yang lebih tinggi atau lebih rendah tergantung motivasi mereka melakukannya.
WHISTLE BLOWING
Whistle blowing merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan baik yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain. Pihak yang dilaporkan ini bisa saja atasan yang lebih tinggi ataupun masyarakat luas. Whistle blowing dibedakan menjadi dua, yaitu:1. Whistle blowing internal2. Whistle blowing eksternal
ETIKA DALAM PRAKTIK AKUNTANSI KEUANGAN
Seorang akuntan keuangan bertanggung jawab untuk:a. Menyusun laporan keuangan
dari perusahaan secara integral,
b. Membuat laporan keuangan yang sesuai dengan karakterisitk kualitatif laporan keuangan.
PERILAKU PROFESI AKUNTAN
Profesi dalam akuntansi keuangan memegang rasa tanggung jawab yang tinggi kepada publik. Tindakan akuntansi yang tidak benar, tidak hanya akan merusak bisnis, tetapi juga merusak auditor perusahaan yang tidak mengungkapkan salah saji. Kode etik yang kuat dan tingkat kepatuhan terhadap etika dapat menyebabkan kepercayaan investor sehingga mengarah kepada hal yang kepastian dan merupakan hal yang keamanan bagi para investor.
KODE ETIK IAI
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1. Prinsip Etika
2. Aturan Etika
3. Interpretasi Aturan Etika.
KEPATUHAN
Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam masyarakat terbuka, tergantung terutama sekali pada pemahaman dan tindakan sukarela anggota.
PRINSIP ETIKA PROFESI
Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan pengakuan profesi akan tanggungjawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan.
Prinsip-prinsip tersebut adalah:
1. Tanggung Jawab Profesi
2. Kepentingan Publik
3. Integritas
4. Obyektivitas
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
6. Kerahasiaan
7. Perilaku Profesional
8. Standar Teknis
KODE PERILAKU PROFESIONAL
Tugas yang diharapkan dari seorang profesional adalah mempertahankan:
1. Memiliki kompetensi dalam bidang keahlian,
2. Objektifitas dalam melakukan pelayanan,
3. Integritas dalam menangani klien,
4. Konfidensial sehubungan dengan permasalahan klien,
5. Disiplin atas anggota yang tidak menjalankan tugas sesuai dengan standar yang diharapkan.,
6. Mampu mengemban tugas yang diamanatkan oleh masyarakat,
7. Memiliki moral yang baik,
8. Memiliki kejujuran.
FRAUD (KECURANGAN)
Definisi fraud menurut Black Law Dictionary adalah kesengajaan atas salah pernyataan terhadap suatu kebenaran atau keadaan yang disembunyikan dari sebuah fakta material yang dapat mempengaruhi orang lain untuk melakukan perbuatan atau tindakan yang merugikan, biasanya merupakan kesalahan namun dalam beberapa kasus (khususnya dilakukan secara disengaja) memungkinkan merupakan suatu kejahatan.
LANJUTAN….
Terdapat empat faktor pendorong seseorang untuk melakukan kecurangan, yang disebut juga dengan teori GONE, yaitu:1. Greed (keserakahan),2. Opportunity (kesempatan),3. Need (kebutuhan),4. Exposure (pengungkapan).
LANJUTAN….
Kecurangan yang mungkin terjadi tersebut dapat dicegah antara lain dengan cara-cara berikut:1. Membangun struktur pengendalian
intern yang baik,2. Mengefektifkan aktivitas
pengendalian,3. Meningkatkan kultur organisasi,4. Mengefektifkan fungsi internal audit,
LANJUTAN….
5. Menciptakan struktur penggajian yang wajar dan pantas,
6. Mengadakan rotasi dan kewajiban bagi pegawai untuk mengambil hak cuti,
7. Memberikan sanksi yang tegas kepada yang melakukan kecurangan dan berikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi,
8. Membuat program bantuan kepada pegawai yang mendapatkan kesulitan baik dalam hal keuangan maupun non keuangan, dan hal-hal lain yang dapat mencegah munculnya kecurangan.
TERIMA KASIH