Pencegahan & pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS)By
Ns. Yosi Nuriskawati, S.Kep
PENGERTIAN
• Infeksi adalah :
Masuk dan berkembang biaknya sejumlah mikroorganisme atau bakteri ke dalam jaringan tubuh dimana kuman tersebut dapat menimbulkan dampak yg merugikan.
Infeksi yg didapat dari masyarakat :
Infeksi pada pasien yg sudah ada pada saat pemeriksaan pertama kali di RS / pada saat penerimaan pasien baru di rawat di rumah sakit, atau < 24 jam setelah masuk ruang perawatan.
INFEKSI NOSOKOMIAL : Infeksi nosokomial / Infeksi Rumah Sakit (HAI= Hospital
Acquired Infection)/ Healthcare Associated Infections ( HAIs), merupakan infeksi yang berkaitan/ berhubungan dengan pelayanan kesehatan
Infeksi nosokomial :Noso : penyakit Komeo : RS
Infeksi yg didapat di Rumah SakitHealthcare Associated Infections Healthcare Associated Infections (HAIs)(HAIs)
Masalah serius di negara maju /sedang berkembang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI)
PENDAHULUANPENDAHULUAN
• Infeksi nosokomial merupakan masalah serius di RSInfeksi nosokomial merupakan masalah serius di RS
• Berdampak terhadap RS maupun pasienBerdampak terhadap RS maupun pasien
• Kerugian moril maupun materialKerugian moril maupun material
• Data WHO 3 -21 % terjadi infeksi nosokomialData WHO 3 -21 % terjadi infeksi nosokomial
• Dapat terjadi pada pasien,petugas kesehatan dan pengunjungDapat terjadi pada pasien,petugas kesehatan dan pengunjung
• Perlu dilakukan pengendalian infeksi nosokomialPerlu dilakukan pengendalian infeksi nosokomial
Infeksi terjadi pada pasien selama proses perawatan di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, dimana :
1. sewaktu masuk perawatan tidak terdapat tanda infeksi / tidak dalam masa inkubasi ketika masuk RS.
2. Timbul sekurangnya setelah 2x24jam
3. Termasuk infeksi yang terjadi di rumah sakit tetapi setelah pasien pulang,
4. Termasuk infeksi yang terjadi pada petugas kesehatan di pelayanan kesehatan
Komite PPIRS
Sr. Riama DEducation
Sr. Lili AgustinaICN
Nita RamelanGeneral Services
Manager
MAC Representative for
Nosocomial Infection
dr. Antonius AGP
OktaPharmacy
Eva Purchasing
CEO
dr. July K,SpPKICP
Dr. July K. SpPKKetua PPIRS
Nurseha, BN.Wakil PPIRS
Lili ASecretary
dr. T Bahdar JClinician
Infection Control Organization Operational Team
RSPB
ICNSr. Lili A
IPCLNSupervisor OPD
IPCLNSupervisor
E&A Department
IPCLNSupervisor
Medical Surgical
IPCLNSupervisorOT CSSD
IPCLNSupervisor CCU
SupervisorHouse Keeping
Department
SupervisorPathology
Department
SupervisorMaintenance
IPCLNSupervisorMaternity
IPCLNsupervisorPaediatric
SupervisorF & B Department
TUJUAN
MELINDUNGI PASIEN
MELINDUNGIPETUGAS
MELINDUNGI PENGUNJUNG
Karena darah dan cairan tubuh yang lembab dari semua pasien berpotensial infeksius
Siapa saja yang perlu menerapkan pelaksanaan Siapa saja yang perlu menerapkan pelaksanaan pengendalian infeksi?pengendalian infeksi?...SETIAP ORANG...SETIAP ORANG!!
PASIEN
Staf Administrasi Divisi Keperawatan
Divisi Medis
Divisi Keperawatan
Teknisi/Maintenance
Layanan Pemeliharaan Lingkungan (HK)
Dept. Layanan Makanan
Layanan Linen
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI)
TANGGUNG JAWAB SELURUH PERSONIL RSDARI TINGKAT TINGGI
SAMPAI TINGKAT BAWAH
1. Management2. Medis3. Keperawatan4. Penunjang medis5. Food & Baverage6. Maintenance7. House keeping8. ISS9. Linen loundry10. Admin
CARA MENCEGAH TERJADINYA INFEKSI SILANG
KEWASPADAANSTANDAR
KebersihanTangan
PenggunaanAPD
Peralatan Perawatan os
Pengendalian Lingkungan
Penanganan Sampah & benda
tajam
Penanganan linen
Kesehatankaryawan
Penempatan Pasien
Kebersihan Pernapasan/Etika
batuk
PenyuntikanYang aman
Praktek lumbalpunksi
Hand hygiene adalah metode paling penting untuk mencegah penyebaran mikroorganisme yang menyebabkan infeksi di pelayanan kesehatan
Dapat menurunkan angka infeksi s/d 50%
Menurunkan lama rawat inap di rumah sakit
Kebersihan tangan
Jenis cuci tangan
• Cuci tangan sosial / rutin ( 40 – 60 dtk ) sabun cair normal (detergen) : cuci tangan sehari – hari
• Cuci tangan aseptik ( 60 dtk ) Chlorhexidine 2% : cuci tangan untuk tindakan invasif
• Cuci tangan steril ( 5 mnt ) Chlorhexidine 4% : cuci tangan untuk tindakan operasi
• Alkohol handrub ( 30 dtk ) cuci tangan dalam keadaan cepat & tangan tdk kotor
“ 5 Moments for Hand Hygiene”
2. Alat Pelindung Diri ( APD )
1. Sarung tangan 2. Masker3. Topi4. Gaun pelindung5. Apron6. Pelindung kaki
Kapan menggunakan APD1. Bila melakukan tindakan yang memungkinkan
terjadinya cipratan cairan tubuh/darah.2. Menangani pasien yang dapat menularkan penyakit
melalui udara, kontak dan droplet.
Alat Pelindung Diri ( APD )
Urutan mengenakan APD :
1.Cuci tangan 2.Pelindung kaki3.Apron, gaun pelindung dan topi4.Masker5.Kacamata atau pelindung wajah6.Sarung tangan
Urutan melepaskan APD :
1.Sarung tangan2.Cuci tangan 3.Kacamata atau pelindung wajah4.Apron, gaun pelindung dan topi5.Masker6.Pelindung kaki7.Cuci tangan
(Ikuti urutan untuk meminimalkan penyebaran penyakit)
doc/nurse.edu/rspb/rds/10
a. Sarung Tangan
• Dipakai ketika kontak dengan darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, membran mukosa dan kulit yang tidak utuh
• Ganti sarung tangan diantara kontak dari satu pasien ke pasien lainnya
• Ganti sarung tangan diantara prosedur pada pasien yang sama untuk mencegah kontaminasi silang diantara bagian tubuh yang berbeda
• Lepas segera sarung tangan setelah digunakan/selesai suatu tindakan
• Segera cuci tangan setelah melepaskan sarung tangan
b. Baju Pelindung
• Lindungi kulit dari kontak dengan darah dan cairan tubuh
• Cegah pakaian tercemar selama tindakan klinik yang dapat berkontak langsung dengan darah atau cairan tubuh
• Segera cuci tangan setelah melepas baju
c. Masker
• Dipergunakan untuk melindungi membran mukosa mulut dan hidung ketika melakukan tindakan yang diperkirakan akan terjadi cipratan darah dan cairan tubuh pasien
• Dipakai saat merawat pasien yang bisa men-transmisikan penyakitnya lewat udara dan droplet
• Segera dilepas setelah selesai suatu tindakan
d. Kaca mata, pelindung wajah
• Mengantisipasi bila terkena/ melindungi selaput lendir mata, hidung, dan mulut saat kontak dengan darah dan cairan tubuh
Management Peralatan KesehatanPre Cleaning
(Sabun,detergen, enzymatic)
Pembersihan (Cuci bersih, tiriskan, keringkan)
Disinfeksi tingkat rendah
(peralatan non kritikal)
Hanya pada permukaan tubuh yang utuh
Tensi meter, genius temp, stetoscope
Disinfeksi tingkat tinggi(peralatan semi kritikal)
Masuk dalam mucosa tubuh
Endoscope, Naso endoscope, USG TV
Sterilisasi(peralatan kritis)
Masuk dalam pembuluh darah/jaringan tubuh
Instrumen bedah
Gunakan APD
Gunakan APD
Penyuntikan Yg Aman – Pakai jarum yang steril, sekali pakai, pada tiap
suntikan untuk mencegah kontaminasi pada peralatan injeksi dan terapi
– Bila memungkinkan sekali pakai vial walaupun multidose. Jarum atau spuit yang dipakai ulang untuk mengambil obat dalam vial multidose dapat menimbulkan kontaminasi mikroba yang dapat menyebar saat obat dipakai untuk pasien lain
– Sisa obat multi dose harus di beri label pasien, tulis tgl, jam buka dan simpan dalam kulkas obat yang terpantau suhunya.
Penanganan linen & laundry
• Harus ditangani dan di proses dengan benar untuk menghindari :
- pajanan pada kulit atau selaput lendir - kontaminasi pada baju
• Jangan lakukan prabilas kain yang tercemar di area perawatan pasen untuk mencegah transfer mikroorganisme kepada pasien lain dan lingkungan
Management Linen & Loundry
• Linen Kotor1. Memisahkan linen kotor terkontaminasi darah atau
cairan tubuh ( ke dalam katong plastik warna kuning) dengan linen yang tidak terkontaminasi (kantong plastik warna putih)
2. Bawa trolly bila hendak mengganti linen (tidak meletakan linen di lantai)
• Linen Bersih1. Pengambilan linen dengan sistem FIFO
2. Ambil linen secukupnya (tidak meletakan kembali linen yg lebih setelah dari kamar pasien)
Penanganan limbah dan benda tajam
• Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang tempat• Segera buang limbah benda tajam ke kontainer yang tersedia• Selalu buang sendiri oleh si pemakai• Kontainer benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan
Bentuk paparan darah dari insiden yang terjadi :Bentuk paparan darah dari insiden yang terjadi :
• Tusukan jarum atau teriris oleh instrumen yang terkontaminasi dengan darah
• Kontaminasi luka gores baru• Kontaminasi pada mata atau mukosa lainnya oleh darah
Penanganan benda tajam
• Jangan meletakan limbah benda tajam sembarang tempat• Segera buang limbah benda tajam ke sharp kontainer yang tersedia• Selalu buang sendiri oleh si pemakai• Kontainer benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan
• Hindari membengkokan, mematahkan , memanipulasi jarum bekas pakai dengan tangan
• Hindari memasang kembali penutup jarum bekas pakai dengan kedua tangan
• Hindari melepas jarum habis pakai dari semprit dengan tangan
• Masukkan jarum bekas pakai ke dalam wadah (kontainer) tahan tusukan
Pencegahan NSI
• Jangan menutup kembali jarum suntik sebelum membuangnya
• Jangan melepas jarum dari syringe nya• Masukan semua benda tajam yang terkontaminasi pada
tempat yang tahan tusukan• Jika tangan anda terluka atau tergores tutup luka tersebut
dengan dressing kedap air dan gunakan sarung tangan jika akan menangani darah
• Gunakan pakaian pelindung saat anda ikut melakukan suatu prosedur dimana kemungkinan terjadi percikan darah
• Perlakukan secara khusus untuk semua peralatan yang terkontaminasi oleh darah
Needle Stick Injury
AKTIVITAS BERISIKO TINGGI• Percikan darah pada mata atau membrana mukosa = 25%
dari kejadian• Terluka oleh jarum bedah = 19% dari kejadian• Kejadian setelah memberikan suntikan = 13% dari kejadian
RISIKO INFEKSI
• Pasien dengan HIV positif - 0.3%• Pasien dengan Hep. C positif - 3.0%• Pasien dengan Hep. B positif – s/d 30%
TINDAKAN YANG DILAKUKAN
• Segera laporkan ke supervisor dept dimana anda bekerja• Gunakan lembar paket untuk paparan darah (prosedur,
formulir, orang yang dapat dihubungi)• Sumber pasien yang dites
– Jika positif lakukan tindakan sebagaimana mestinya– Jika negatif tidak ada tindakan lebih lanjut
• Jika staf tidak memiliki antibodi berikan booster atau vaksinasi Hep B
ALUR NSI
Alur Pelaporan Kejadian NSI
TERTUSUK JARUM
PENCEGAHAN
JANGAN menutup kembali jarum yang telahdigunakan atau melepasnya dari syringeMASUKAN jarum dan syringenya kedalam kontinerbenda tajamGUNAKAN APD bila menangani cairan tubuh pasien
TERPAPAR OLEHDARAH/CAIRAN
TUBUH
Bilas di bawah air mengalir daerahyang terluka dan beri antiseptik
Bilas mata/selaput lendir yangterpapar darah/cairan tubuh
dengan NaCl0,9% atau di bawahair mengalir
Segera lapor ke Supervisor/PJ/HDM Jaga
PERIKSA KE DOKTER JAGA UGD
Buat laporan kejadian
Segera Beritahu
Perawat Infeksi Kontrol & K3
YA
PASIEN
TIDAK
STAFF
1. Mintakan persetujuan dari sumber (pasien) untuk pemeriksaan: Anti HIV HBSAg Anti HCV2. Lakukan konseling dengan pasien3. Mintakan sample darah dari pasien. Gunakan Form pemeriksaan yang benar
1. Lakukan konseling dengan staf2 Ambil sample darah untuk konfirmasi imunitas Hep B, C, HIV.3. Gunakan Form pemeriksaan yang benar4. Mintakan staf untuk selalu kontak dengan RS atau mudah dihubungi guna keperluan tindak lanjut Jika sumber dari pasien positif HIV, staf harus segera datang ke UGD. Untuk mendapatkan prophylaksis post-pemaparan.5. Lakukan pemeriksaan ulangan pada 3 bulan, 6 bulan & 12 bulan
1. Lakukan konseling dengan staf2. Ambil sample darah untuk pemeriksaan: Anti HIV HBSAg Anti HCV3. Gunakan Form pemeriksaan yang benar mintakan staf untuk selalu kontak dengan RS atau mudah dihubungi guna keperluan tindak lanjut.4. Lakukan pemeriksaan ulangan pada 3 bulan, 6 bulan & 12 bulan
SUMBER
DIKETAHUI ?
Management Lingkungan
• Kebersihan setelah menggunakan alat ( trolly, EKG, Vent, mesin HD, EMG, spirometri, dll )
• Penanganan tumpahan darah / cairan tubuh
• Pemeriksaan air • Pengendalian terhadap binatang : tikus,
kecoa, lalat, nyamuk,dll
Pengendalian lingkungan
Tujuan :• Meminimalkan atau mencegah terjadinya transmisi Meminimalkan atau mencegah terjadinya transmisi
mikroorganisme dari lingkungan kepada pasien, petugas, mikroorganisme dari lingkungan kepada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat di sekitar sarana kesehatan pengunjung dan masyarakat di sekitar sarana kesehatan sehingga infeksi nosokomial dapat di cegahsehingga infeksi nosokomial dapat di cegah
• Menciptakan lingkungan bersih aman dan nyamanMenciptakan lingkungan bersih aman dan nyaman• Mencegah terjadinya kecelakaan kerjaMencegah terjadinya kecelakaan kerja
Pengendalian Lingkungan :Pengendalian Lingkungan :• UdaraUdara• AirAir• Permukaan lingkunganPermukaan lingkungan• BinatangBinatang• Penanganan sampahPenanganan sampah
Lingkungan
• Menjaga kebersihan lingkungan dari debu, lembab, kotoran, bekas plester (semua peralatan)(semua peralatan) spt : Trolly harus dibersihkan sebelum & setelah Trolly harus dibersihkan sebelum & setelah digunakandigunakan
• Pemantauan mutu air : air bersih & air RO• Pemantauan udara : OT, R. Isolasi • Adanya bahan yg mendukung pertumbuhan Adanya bahan yg mendukung pertumbuhan
mikrobamikroba ( cairan tubuh, air ) ( cairan tubuh, air )
TUMPAHAN DARAH/CAIRAN TUBUH
• Letakan tanda lantai basah• Ambil spill kit dan pakai APD• Angkat ceceran darah dg menggunakan tissue lalu buang ke
plastik kuning• Pel dg cairan detergen + air hangat dan biarkan sp kering• Note : untuk ceceran darah yg banyak, gunakan spon untuk
mengambil ceceran darah, lalu di pel dg detergen dan air hangat kemudian pel lagi dg menggunakan larutan chlorine
• Cuci tangan
Note : lap pel yg telah digunakan tidak boleh dipakai lagi tetapi langsung dicuci bersih, lengkapi isi spill kit
Untuk mencegah terjadinya infeksi Untuk mencegah terjadinya infeksi akibat lingk dapat diminimalkan dengan:akibat lingk dapat diminimalkan dengan:
• Melakukan pembersihan dan disinfeksi dengan pembersih dan Melakukan pembersihan dan disinfeksi dengan pembersih dan disinfectan yang tepatdisinfectan yang tepat
• Melakukan pemeliharaan peralatan medik dengan tepatMelakukan pemeliharaan peralatan medik dengan tepat
• Mempertahankan mutu air bersihMempertahankan mutu air bersih
• Mempertahan ventilasi udara yang baikMempertahan ventilasi udara yang baik
Penanganan peralatan perawatan pasien
Peralatan yang “Reusable” tidak boleh dipergunakan pada pasien lainnya sebelum dilakukan pembersihan dan tindakan sterilisasi dengan benar
Peralatan yang “Single-use” atau “disposable” harus segera dibuang
KESEHATAN KARYAWANKESEHATAN KARYAWAN
• Membuat kebijakan pemeriksaan kesehatan karyawanMembuat kebijakan pemeriksaan kesehatan karyawan• Investigasi dan menindak lanjuti HCW yang terpapar infeksi Investigasi dan menindak lanjuti HCW yang terpapar infeksi
atau tertusuk benda tajamatau tertusuk benda tajam• Kolaborasi dengan dokter karyawan pada program Kolaborasi dengan dokter karyawan pada program
immunisasi karyawanimmunisasi karyawan• Memberi saran tentang pembatasan kerja bagi karyawan Memberi saran tentang pembatasan kerja bagi karyawan
yang terpapar penyakit yang terpapar penyakit communicablecommunicable
AKHIRNYA……..AKHIRNYA……..
Kita harus memastikan kebijakan dan prosedur harus diterapkan secara rutin guna melindungi pasien dari kemungkinan terkena infeksi selama dirawat dan staf dari tempat kerjanya.
Hygiene respirasi/Etika batuk
PREVENTION IS PRIMARY!
PREVENTION IS PRIMARY!
Protect patients…protect healthcare workers…
promote quality healthcare!
..Terima Kasih....Terima Kasih..
Are your hands clean?
SAVE LIVES
Clean Your Hands