Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil/APRA
(Di Bandung, dipimpin oleh Kapten Westerling, Januari 1950)
Latar belakang: tidak adanya respon pemerintah atas permintaan APRA agar
APRA diakui sebagai anggota tentara Pasundan, dan keberadaan Negara Pasundan agar tetap dipertahankan
Tentara APRASumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 197
• 23 januari 1953 APRA dengan pasukan 800 orang terdiri dari bekas KNIL mengadakan serangan ke Bandung dan menguasai kota Bandung.Pemerintahan RIS segera mengirimkan pasukan sehingga dalam pertempuran di daerah Pacet 24 januari 1950 pasukan TNI berhasil menghancurkan sisa-sisa pemberontakan APRA. Setelah melarikan diri Werterling melanjutkan pertualangannya di Jakarta.ia berencana untuk menangkap dan membunuh para menteri RIS,dapat digagalkan. Gerakan tersebut ternyata didalangi oleh Sultan Hamid 11 dan dapat ditangkap,Westerling dapat melarikandiri degan pesawat Catalina milik AL Belanda
Pemberontakan Andi Azis 5 april 1950(di Sulawesi Selatan, dipimpin Kapten Andi Azis)
Dilatar belakangi tuntutan Andi Azis agar hanya pasukan APRIS dari bekas KNIL saja
yang memiliki tanggung jawab atas stabilitas keamanan Negara Indonesia
Timur (NIT). Tujuan Andi Azis adalah untuk mempertahankan keberadaan NIT &
menolak masuknya pasukan APRIS dari unsur TNI
Kapten Andi Azis dalam Pengadilan Militer tahun 1953Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1978
Pemberontakan Republik Maluku Selatan/RMS(Di Maluku Selatan, dipimpin oleh Dr.
Christian Robert Steven Soumokil), April 1950)
Dilatar belakangi ketidaksetujuan Soumokil atas terbentuknya NKRI. Ia
berusaha melepaskan Maluku Selatan dari NIT yang merupakan bagian RIS
Pengadilan SoumokilSumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1978
PRRI/Permesta(Di daerah Sumatra dan Sulawesi, dengan tokoh-
tokohnya a.l: Letkol Achmad Husein, Kolonel Mauluddin Simbolon, Letkol Berlian, Mayor Somba, Letkol V. Samuel, Natsir, Burhanuddin Harahap, Syafruddin
Prawiranegara, dan Sumitro Joyohadikusumo)Dilatar belakangi kekecewan beberapa
tokoh sipil & militer Sumatera & Sulawesi atas kebijakan pemerintah pusat yang
dinilai tidak adil dalam menetapkan perimbangan keuangan antara daerah
dengan pusat
Vence SamuelSalah satu tokoh
PRRI/Permesta
o Berlarut-larutnya Penyelesaian Masalah Irian Barat (Disebabkan keengganan Belanda (setelah batas 1 tahun pasca KMB habis) untuk menyerahkan Irian Barat pada RI. Bahkan sejak tahun 1950-1952 Indonesia telah berusaha untuk merundingkan masalah Irian Barat itu, tetapi selalu ditolak oleh Belanda)
Kebijakan Diplomasi RI Dalam Forum PBB
• Dimulai sejak September 1954 (saat digelarnya Sidang Umum PBB ke-9. Hasil: gagal dukungan suara kurang dari 2/3)• Pada SU PBB ke-10 (1955), Indonesia mengajukan lagi agar masalah Irian Barat diagendakan kembali dengan disponsori oleh 15 negara Asia-Afrika. Hasil: tidak ada keputusan
Pemberontakan PKI Madiun 1948
Latar belakang
o Oposisi Amir Sjarifuddino Di Solo pada 26 Februari 1948 Amir membentuk FDR (Front Demokrasi Rakyat)
Keanggotaan FDR sendiri terdiri dari Partai Sosialis, Partai Buruh Indonesia (PBI), Partai Komunis Indonesia (PKI), Pesindo, dan Sarekat Buruh Perkebunan Republik Indonesia (Sarbupri)
Susunan Kepengurusan FDR
No. Jabatan Nama Pengurus1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.
Sekretariat UmumSekretariat BuruhSekretariat PemudaSekretariat WanitaSekretariat PertahananSekretariat PropagandaSekretariat OrganisasiSekretariat TeritorialSekretariat Urusan Luar NegeriSekretariat PerwakilanSekretariat KaderSekretariat Keuangan
Musso, Maruto Darusman, Tan Ling DjieA. Tjokronegoro, Aidit, SutrisnoWikana, Suripto(Dikelola Sekretariat Umum)Amir SjarifuddinLukman, Alimin, SardjonoSudisman(Dikelola Sekretariat Umum)SuriptoNjoto(Dikelola Sekretariat Umum)Riskak
4 pasal program nasional FDR• Pembatalan persetujuan Renville• Penghentian perundingan dengan Belanda• Nasionalisasi semua kekayaan Belanda • Pembubaran Kabinet Presidensiil Hatta dan pembentukan kabinet parlementer di mana wakil- wakil FDR diikutsertakan dengan menduduki jabatan-jabatan yang penting
strategi perjuangan FDR
• Jalur parlemen: mengusahakan persatuan berbagai kekuatan sosial-politik dalam wadah Front Nasional dimana PNI & Masyumi ikut di dalamnya • Perebutan kekuasaan dengan kekerasan: pemogokan umum dan melakukan kekacauan sehingga menyebabkan berkurangnya kepercayaan masyarakat pada pemerintah• Menyiapkan pasukan yang pro FDR di daerah• Menyiapkan Madiun sebagai basis gerilya, Soviet sebagai pusat pemerintahan & Solo sebagai daerah kekacauan
o Datangnya tokoh komunis kawakan Muso dari Moskow o Atas anjuran Muso, seluruh unsur yang sepaham meleburkan diri dalam PKI
M u s o
o Dalam konggres PKI ke- 5 tanggal 26-27 Agustus 1948 Muso mendeklarasikan “Jalan baru untuk RI” yang merupakan koreksi PKI atas pemerintah RI
Peristiwa menjelang “madiun affair”o Pada bulan Agustus & September 1948 terjadi penculikan2 di kota Solo yang dilakukan oleh pengikut Muso-Amiro Tanggal 11 September 1948 terjadi bentrokan antara pasukan pro-pemerintah (dari Divisi Siliwangi) melawan pasukan pro-PKI (Divisi IV Jawa Tengah)o Kolonel Gatot Subroto sebagai pemimpin operasi pemulihan keamanan Solo
“madiun affair”
o Di Madiun pada tanggal 18 September 1948 meletus pemberontakan PKI yang dipimpin Muso & Amir Syarifuddino Pemberontakan tersebut juga melibatkan tentara yang berasal dari Brigade 29 yang pro- PKI di bawah pimpinan Letkol Dakhlan dan Sumarsonoo Tujuannya adalah untuk mendirikan Negara Soviet Sosialis Madiun
Upaya mengatasi pemberontakano Dari Barat, pemerintah mengirimkan pasukan Divisi Siliwangi yang berada di Yogyakarta di bawah pimpinan Kolonel Sadikino Dari Timur, dikerahkan pasukan Divisi VI Jawa Timur di bawah pimpinan Kolonel Sungkonoo Tanggal 30.9.1948, Madiun dapat dibebaskano Di Ponorogo Muso yang menyamar sebagai kusir andong mati tertembak oleh pasukan TNI di bawah komando Kapten Sunandar, o 1 Desember 1948, Amir Syarifudin ditangkap di Purwodadi
Operasi penumpasan
pemberontakanPKI Madiun
1948
Penangkapan Amir Syarifuddin
1948
Korban keganasan pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan di / tiiDI/TII Jawa Barat
Latar belakango Keinginan membentuk Negara Islam Indonesiao Rencana Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo mendapatkan momentumnya ketika RI bersedia menandatangani Perjanjian Renvilleo Maret 1948 dalam konggres Islam di Cisayong (Jabar) Kartosuwiryo membentuk gerakan Darul Islam (DI) & Tentara Islam Indonesia (TII) yang berintikan anggota Hizbullah & Sabilillah
o Tanggal 7 Agustus 1949 di Malangbong, Tasikmalaya, Jawa Barat Kartosuwiryo secara resmi memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII)
Upaya mengatasi pemberontakano Persuasi: menawarkan perundingan. Gagalo Operasi militer (dimulai 27.8.1949)o Tanggal 4 Juni 1962 pemerintah menggelar Operasi Pagar Betiso Dalam Operasi Bratayudha, Kartosuwiryo berhasil ditangkap di Gunung Geber, daerah Majalaya, Jawa Barat. Ia kemudian dijatuhi hukuman mati
Gerombolan DI/TII Jawa Barat yang menyerahkan diri pada TNI
Kartosuwiryo
DI/TII Jawa tengah
o Dipimpin oleh Amir Fatah, yang oleh Kartosuwiryo diangkat sebagai komandan pertempuran wilayah Brebes, Tegal dan Pekalongano Amir Fatah sendiri menamakan gerakan mereka sebagai Gerakan Majelis Islamo Gerakan ini berhasil ditumpas oleh TNI dalam operasi Gerakan Benteng Negara, yang secara berturut-turut dipimpin oleh Letkol Sarbini, Letkol M. Bachrun dan Letkol A. Yani
o Di Kebumen muncul Gerakan Angkatan Umat Islam (dipimpin Mohammad Mahfudz Abdurrachman atau Kyai Somalangu)o Di Kudus dan Magelang juga terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh tentara yang tergabung dalam Batalyon 426. Pemberontakan berhasil ditumpas operasi militer dengan sandi Operasi Merdeka Timur di bawah pimpinan Letkol Soeharto
o Ketiga pemberontakan tersebut menyatakan sebagai bagian dari DI/TII Kartosuwiryo
DI/TII sulawesi selatano Meletus sejak tahun 1951. Dipimpin Kahar Muzakkaro Latar belakang: kekecewaan Kahar Muzakkar karena keinginannya untuk menggabungkan atau memasukkan semua anggota Komando Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS) dalam Angkatan Perang RIS ditolak pemerintaho Pemerintah menawarkan jabatan baru bagi Kahar Muzakkar, yaitu sebagai Komandan Korps Cadangan Nasional dengan pangkat acting Letkol, tapi ditolak. Pada saat pelantikan, ia bersama pasukannya mengundurkan diri dan melarikan diri ke hutan
Kahar MuzakkarPimpinan DI/TII Sulsel
o Januari 1952 Kahar Muzakkar menyatakan bahwa wilayah Sulawesi Selatan sebagai bagian dari NII pimpinan Kartosuwiryo
o Untuk menumpas pemberontakan pemerintah melakukan operasi militer dengan mengerahkan pasukan dari Divisi Siliwangi. Baru pada tahun 1965 Kahar Muzakkar berhasil dibunuh TNI. Pemberontakan betul-betul berakhir ketika pada bulan Juli 1965 Gerungan (orang kedua dalam pemberontakan itu) berhasil ditangkap
DI/TII aceho Dipimpin Tengku Daud Beureuho Latar belakang: penolakan Daud atas kebijakan pemerintah mengubah status Aceh sebagai daerah istimewa kemudian menjadi karesidenan di bawah Propinsi Sumatra Utarao Tanggal 20 September 1953 ia mengeluarkan maklumat tentang penyatuan Aceh ke dalam NII pimpinan Kartosuwiryoo Penyelesaian: tanggal 17-21 Desember 1962 atas inisiatif Pangdam I Iskandar Muda, Kolonel M. Yasin diadakanlah Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh
DI/TII Kalimantan selatan
o Dipimpin Ibnu Hajar. Tahun 1950 bersama pengikutnya menggalang gerakan bernama Kesatuan Rakyat Yang Tertindas (KRYT) & memproklamirkan gerakan KRYT sebagai bagian dari DI/TII pimpinan Kartosuwiryo
o Tahun 1963, Ibnu Hajar berhasil. Tahun 1965 ia diadili oleh Mahkamah Militer dan dijatuhi hukuman mati
Top Related