PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PENGGAJIAN (STUDI KASUS : UD SWISS)
TUGAS AKHIR Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan
Program Studi Strata-1 Departemen Sistem Informasi
Disusun Oleh:
ANTON WHISNU WIJAYA
1212038
DEPARTEMEN SISTEM INFORMASI
INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA
BANDUNG
2016
2
DEPARTEMEN SISTEM INFORMASI
INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA
LEMBAR PENGESAHAN
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PENGGAJIAN (STUDI KASUS: UD SWISS)
Disusun Oleh:
ANTON WHISNU WIJAYA
1212038
Telah disetujui dan disahkan sebagai laporan tugas akhir
Program Studi Strata-1 Departemen Sistem Informasi
INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA
Bandung, 22 April 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Herastia Maharani, ST., MT. Evasaria M. Sipayung, ST., MT.
Kepala Departemen Sistem Informasi
Tamsir H. Sirait, S.Kom., MT.
3
DEPARTEMEN SISTEM INFORMASI
INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA
PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Anton Whisnu Wijaya
NIM : 1212038
Dengan ini menyatakan bahwa laporan tugas akhir dengan judul
‘PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN (STUDI KASUS: UD
Swiss)’ adalah hasil pekerjaan saya dan seluruh ide, pendapat atau materi dari
sumber lain telah dikutip dengan cara penulisan referensi yang sesuai.
Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan jika pernyataan ini tidak
sesuai dengan kenyataan maka saya bersedia menanggung sanksi yang akan
dikenakan pada saya.
Bandung, 22 April 2016
Yang membuat pernyataan,
(Anton Whisnu Wijaya)
i
ABSTRAK
Perancangan sistem informasi penggajian ini ditujukan untuk UD Swiss yang
memiliki permasalahan pada proses bisnis penggajian, yaitu lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan rekapitulasi absensi dan perhitungan gaji. Adapun
faktor yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut yaitu metode pengolahan
data terhadap perhitungan gaji yang beragam untuk setiap karyawan dan banyaknya
variabel yang digunakan untuk melakukan perhitungan gaji. Selain hal tersebut
terdapat juga faktor informasi yaitu data karyawan yang terdapat pada alat
fingerprint masih memuat karyawan yang aktif (masih bekerja) dan tidak aktif
(sudah tidak bekerja) sehingga membuat banyaknya tabel data absensi dari seluruh
karyawan yang pernah didaftarkan pada alat fingerprint tersebut. Oleh karena itu,
dikembangkan suatu sistem informasi penggajian yang dapat memilah karyawan
aktif (masih bekerja) dan tidak aktif (sudah tidak bekerja) secara otomatis, sehingga
proses rekapitulasi absensi menjadi 16,3 kali lebih cepat dengan hanya mengimpor
file data output dari alat fingerprint. Selain itu sistem juga dapat membantu proses
perhitungan gaji menjadi lebih ringkas, khususnya dalam melakukan perhitungan
gaji bersih, yang sudah meliputi potongan pajak PPh pasal 21, potongan
JAMSOSTEK, potongan pinjaman, dan potongan kasbon. Hal tersebut karena user
hanya perlu memasukan pencapaian target atau besarnya insentif, dan besarnya gaji
akan terhitung secara otomatis, sehingga perhitungan gaji menjadi 4 kali lebih
cepat. Selain itu perusahaan dapat melihat laporan pengeluaran gaji dan slip gaji
dari karyawan yang dihitung, serta melihat rekapitulasi kehadiran setiap karyawan.
Kata kunci: Sistem Informasi Penggajian, Rekapitulasi Absensi, Insentif
ii
ABSTRACT
This payroll information system is intended for UD Swiss who has a problem in
their payroll business processes, specifically in the length of time it takes to perform
recapitulation on employee’s attendance, which in turn effect the overall time
required to perform payroll calculation. The factors that cause this problem is the
data processing method used for salary calculation varies for each employee, and
the numerous variables that are used to perform salary calculations. In addition,
there are also factors regarding employee information recorded on fingerprint
device that still contains both active employees (still working) and inactive
employees (no longer working), thus making numerous amount of attendance data
tables containing all employees who has ever been registered on the fingerprint
device. Therefore, we need a payroll information system that can filter active
employees and inactive employees automatically, so that the process of
recapitulation of attendance will be 16.3 times faster by simply importing the data
file output of the fingerprint device. Besides that, the system can also help the
process of calculating the salary to be more concise, specifically in the calculation
of net salary which already includes PPh 21, JAMSOSTEK, installment payable,
and cash receipt. This is because the user only needs to enter the achievement of
sales targets or the amount of incentive, and the salary will be calculated
automatically, so the calculation of the salary will be 4 times faster. In addition, the
company can view the report for salary expense and the salary checks of each
employee, and also view the recapitulation of each employee’s attendance record.
Keywords: Payroll Information System, Attendance Summary, Incentive
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, kesehatan
dan perlindungan-Nya dalam penyusunan laporan tugas akhir ini. Laporan tugas
akhir ini disusun sebagai syarat kelulusan program studi Sistem Informasi di Institut
Teknologi Harapan Bangsa Bandung. Keberhasilan penyelesaian laporan tugas
akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Ucapan
terima kasih disampaikan kepada:
1. Ibu Herastia Maharani, ST., MT. selaku Dosen Pembimbing yang selama ini
telah memberikan bantuan, petunjuk, bimbingan, dan pengarahan selama
penyusunan laporan tugas akhir ini.
2. Ibu Evasaria Sipayung, ST., MT. selaku Dosen Pembimbing yang selama ini
telah memberikan bantuan, petunjuk, bimbingan, dan pengarahan selama
penyusunan laporan tugas akhir ini.
3. Bapak Heri Kurniawan, S.Si., M.Si. selaku penguji yang telah memberikan
banyak saran/masukan yang sangat berguna untuk penyusunan laporan tugas
akhir ini.
4. Bapak Arief S. Gunawan ST., MIM. Selaku penguji yang telah banyak
memberikan saran/masukan yang sangat berguna untuk penyusunan laporan
tugas akhir ini.
5. Zavero Khrisna, selaku pembimbing yang telah memberikan bantuan,
bimbingan, petunjuk dan dukungan selama menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Orang tua dan keluarga, yang telah memberikan doa, semangat, dukungan, dan
segalanya.
7. Teman-teman Sistem Informasi angkatan 2012, yang telah memberikan banyak
informasi mengenai tugas akhir, bantuan, dan semangat.
8. Shandy DC yang telah memberikan semangat dan menemani selama
pembuatan laporan ini.
Menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih belum sempurna, berbagai
saran dan kritik membangun dari semua kalangan yang membaca laporan tugas
akhir ini akan sangat dihargai.
iv
Akhir kata, semoga laporan tugas akhir ini ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membaca dan dapat menjadi masukan untuk pengembangan lebih
lanjut.
Bandung, April 2016
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... I-1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... I-1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. I-3
1.3 Batasan Masalah ..................................................................................... I-4
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... I-4
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. I-4
1.6 Metode Penelitian ................................................................................... I-4
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................. I-6
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. II-1
2.1 Sistem Informasi ................................................................................... II-1
2.1.1 Sistem ............................................................................................ II-2
2.1.2 Informasi ....................................................................................... II-2
2.2 Penggajian ............................................................................................ II-3
2.2.1 Upah dan Pendapatan Non Upah .................................................. II-3
2.2.2 Jenis Upah ..................................................................................... II-4
2.2.3 Pengenaan Denda dan Pemotongan Upah .................................... II-5
2.3 Ishikawa Diagram ................................................................................. II-7
2.4 Grails Framework (Grovy on Rails) .................................................. II-10
2.5 Business Process Modelling Notation (BPMN) ................................... II-8
2.6 Cross-Functional FlowChart ............................................................... II-6
2.7 PostGre SQL ....................................................................................... II-11
2.8 Black Box Testing ............................................................................... II-12
vi
BAB III ANALISIS MASALAH....................................................................... III-1
3.1 Profil Perusahaan ................................................................................. III-1
3.2 Visi Misi Perusahaan ........................................................................... III-1
3.2.1 Visi ............................................................................................... III-1
3.2.2 Misi .............................................................................................. III-1
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................... III-2
3.4 Proses Bisnis ........................................................................................ III-2
3.4.1 Proses Bisnis Penggajian di Dalam Bagian Keuangan ................ III-5
3.5 Analisis Penyebab Masalah ............................................................... III-27
3.6 Analisis Solusi Permasalahan ............................................................ III-30
3.6.1 Pengembangan Sistem Usulan ................................................... III-34
BAB IV PERANCANGAN SISTEM ................................................................ IV-1
4.1 Deskripsi Umum Sistem ...................................................................... IV-1
4.2 Perancangan Model ............................................................................. IV-2
4.2.1 Use Case Diagram ........................................................................ IV-2
4.2.2 Class Diagram .............................................................................. IV-3
4.2.3 Activity Diagram .......................................................................... IV-4
4.2.4 Sequence Diagram ....................................................................... IV-4
4.3 Perancangan ERD (Entity Relationship Diagram) .............................. IV-8
4.4 Perancangan Sistem Basis Data ........................................................ IV-10
4.5 Perancangan User Interface ............................................................... IV-11
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM .................................. V-1
5.1 Implementasi ........................................................................................ V-1
5.1.1 Batasan Implementasi ................................................................... V-1
5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ..................................................... V-1
5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ...................................................... V-1
5.2 Pengujian Sistem .................................................................................. V-2
5.2.1 Pengujian pada Employee ............................................................. V-2
5.2.2 Pengujian pada Attendance Summary .......................................... V-4
5.2.3 Pengujan pada Company Target ................................................... V-6
5.2.4 Pengujan pada Installment Payable ............................................... V-8
vii
5.2.5 Pengujian pada Payroll ................................................................ V-10
5.2.6 Pengujian Lama Kerja Sistem ..................................................... V-14
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... VI-1
6.1 Kesimpulan .......................................................................................... VI-1
6.2 Saran .................................................................................................... VI-2
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. x
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Metodologi Penelitian ....................................................................... I-6
Gambar 2.1 Model Sistem IPO + feedback [STA12] ......................................... II-1
Gambar 2.2 Grails Framework ......................................................................... II-11
Gambar 2.3 Flow Object [WHI06] ..................................................................... II-8
Gambar 2.4 Connectors [WHI06] ....................................................................... II-9
Gambar 2.5 Artifact [WHI06] ............................................................................. II-9
Gambar 2.6 Swimlanes [WHI06] ...................................................................... II-10
Gambar 2.7 Sitem kerja dari Teknik Pengujian Black Box .............................. II-13
Gambar 3.1 Struktur Organisasi ......................................................................... III-2
Gambar 3.2 Contoh Perhitungan Take Home Pay Normal .............................. III-12
Gambar 3.3 Perhitungan PPh 21 Untuk Contoh Nomor 1 ............................... III-14
Gambar 3.4 Perhitungan JAMSOSTEK Untuk Contoh Nomor 1 ................... III-14
Gambar 3.5 Contoh Perhitungan Take Home Pay Salesman Insentif
Target Sendiri ................................................................................................... III-15
Gambar 3.6 Perhitungan PPh 21 Untuk Contoh Nomor 2 ............................... III-15
Gambar 3.7 Perhitungan JAMSOSTEK Untuk Contoh Nomor 2 ................... III-16
Gambar 3.8 Contoh Perhitungan Take Home Pay Supervisor Profit Sharing . III-16
Gambar 3.9 Perhitungan PPh 21 Untuk Contoh Nomor 3 ............................... III-17
Gambar 3.10 Perhitungan JAMSOSTEK Untuk Contoh Nomor 3 ................. III-17
Gambar 3.11 Contoh Output Table Absensi Karyawan .................................. III-18
Gambar 3.12 Timeline Proses Penggajian ........................................................ III-22
Gambar 3.13 Proses Bisnis Penggajian ............................................................ III-23
Gambar 3.14 Sub Proses Menghitung Uang Insentif Karyawan ..................... III-24
Gambar 3.15 Proses Komplain gaji yang diterima .......................................... III-25
Gambar 3.16 Proses Rechecking ...................................................................... III-26
Gambar 3.17 Analisis Sebab Akibat ................................................................ III-27
Gambar 3.18 Perancangan Sistem Usulan ....................................................... III-35
Gambar 4.1 Use Case Diagram ......................................................................... IV-2
Gambar 4.2 Class Diagram................................................................................ IV-3
ix
Gambar 4.3 Activity Diagram ............................................................................ IV-4
Gambar 4.4 Sequence Diagram Payroll ............................................................ IV-5
Gambar 4.5 Sequence Diagram Installment Payable ........................................ IV-6
Gambar 4.6 Sequence Diagram Company Target ............................................. IV-7
Gambar 4.7 Sequence Diagram Attendance Summary ...................................... IV-7
Gambar 4.8 Entity Relational Diagram ............................................................. IV-8
Gambar 4.9 Schema Diagram .......................................................................... IV-10
Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Halaman Utama ....................................... IV-11
Gambar 4.11 Rancangan Index Attendance Summary ..................................... IV-12
Gambar 4.12 Rancangan Create Attendance Summary ................................... IV-12
Gambar 4.13 Rancangan Edit Installment Payable ......................................... IV-13
Gambar 4.14 Rancangan Show Anttendance Summary ................................... IV-13
Gambar 4.15 Rancangan Index Installment Payable ....................................... IV-14
Gambar 4.16 Rancangan Create & Edit Installment Payable ......................... IV-15
Gambar 4.17 Rancangan Show Installment Payable ....................................... IV-15
Gambar 4.18 Rancangan Index Employee ....................................................... IV-16
Gambar 4.19 Rancangan Create & Edit Employee .......................................... IV-17
Gambar 4.20 Rancangan Show Employee ........................................................ IV-17
Gambar 4.21 Rancangan IndexPayroll ............................................................ IV-18
Gambar 4.22 Rancangan Create Payroll ......................................................... IV-18
Gambar 4.23 Rancangan Edit Payroll ............................................................. IV-19
Gambar 4.24 Rancangan Index Configuration................................................. IV-20
Gambar 4.25 Rancangan Edit Configuration ................................................... IV-20
Gambar 5.1 Interface Testing Attendace Summarry Test Case 2 ....................... V-6
Gambar 5.2 Interface Testing Payroll Test Case 4 ........................................... V-12
Gambar 5.3 Interface Testing Payroll Test Case 5 ........................................... V-13
Gambar 5.4 Interface Testing Payroll Test Case 6 ........................................... V-13
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Notasi-Notasi pada Cross-Functional Flowchart ............................... II-7
Tabel 3.1 Persentase Profit Sharing ................................................................... III-7
Tabel 3.2 Persentase Insentif.............................................................................. III-8
Tabel 3.3 Keterhubungan Antar Variable ........................................................ III-13
Tabel 3.4 Atribut Data Karyawan Saat Ini ....................................................... III-21
Tabel 3.5 Gap Antara Tujuan yang Ingin Dicapai dengan Keadaan Sekarang III-29
Tabel 3.6 Sumber Data yang Dibutuhkan UD Swiss ....................................... III-31
Tabel 3.7 Atribut Data Karyawan .................................................................... III-32
Tabel 3.8 Data Tunggakan ............................................................................... III-33
Tabel 3.9 Data Rekapitulasi Absensi ............................................................... III-34
Tabel 3.10 Data Target ..................................................................................... III-34
Tabel 4.1 Definisi Masing-Masing Entitas ........................................................ IV-8
Tabel 4.2 Definisi Masing-Masing Entitas (lanjutan) ........................................ IV-9
Tabel 5.1 Pengujian pada Employee ................................................................... V-2
Tabel 5.2 Pengujian pada Attendance Summary ................................................. V-4
Tabel 5.3 Pengujian pada Company Target ........................................................ V-6
Tabel 5.4 Pengujian pada Installment Payable ................................................... V-8
Tabel 5.5 Pengujian pada Payroll ..................................................................... V-10
Tabel 5.5 Pengujian pada Payroll (lanjutan)..................................................... V-12
Tabel 5.6 Pengujian Lama Kerja Sistem ........................................................... V-14
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Wawancara ..................................................................................... A-1
Lampiran B Rekapitulasi Absensi ....................................................................... B-1
Lampiran C Laporan JAMSOSTEK ................................................................... C-1
Lampiran D Data Karyawan ............................................................................... D-1
Lampiran E Lama Kerja Sistem ........................................................................... E-1
I-1
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya perusahaan yang
harus dikelola secara formal dan sistematis agar tujuan yang diharapkan oleh
perusahaan dapat tercapai. Semakin besar suatu perusahaan, semakin besar pula
jumlah tenaga kerja (SDM) yang dibutuhkan untuk berkontribusi di dalamnya agar
apa yang menjadi tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Apabila masalah
ketenagakerjaan tidak diperhatikan secara khusus oleh perusahaan, maka SDM
dapat menimbulkan masalah yang jika dibiarkan dapat menyebabkan kerugian bagi
perusahaan itu sendiri.
Sistem penggajian adalah salah satu hal yang berkaitan dengan pengelolaan
kesejahteraan tenaga kerja sehingga harus diberi perhatian khusus oleh perusahaan
dalam rangka mencapai tujuannya. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem
informasi penggajian yang tepat dan efektif oleh organisasi agar dapat membuat
kinerja aset mereka menjadi maksimal.
UD Swiss merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang ritel barang-
barang kebutuhan sehari-hari seperti minyak goreng, makanan / minuman ringan,
bumbu dapur, dan bahan makanan. UD Swiss merupakan perusahaan yang berdiri
sejak tahun 1992 ini mempunyai kantor pusat di Kota Cirebon dan hanya memiliki
satu kantor cabang yang berlokasi di Kota Bandung.
Saat ini UD Swiss memiliki peraturan perhitungan gaji pegawai (Payroll)
yang terdiri dari gaji pokok, uang makan, uang transport, uang kerajinan, uang
insentif, potongan BPJS, potongan Pajak PPh 21, potongan cicilan pinjaman, dan
potongan kasbon. Dalam melakukan perhitungan uang makan, uang transport dan
uang kerajinan perusaan memerlukan data absensi dari setiap pegawai. Perhitungan
gaji untuk bulan ke N diperhitungkan berdasarkan absensi pegawai mulai dari
tanggal 26 N-1 hingga tanggal 25 bulan ke N, periode ini disebut sebagai Cut Off
BAB I Pendahuluan I-2
Salary. Dari periode Cut Off Salary yang berlaku gaji akan diberikan kepada
pegawai pada akhir bulan. Interval waktu selama 5 hingga 6 hari pada setiap bulan
antara akhir periode Cut Off Salary dengan waktu pemberian gaji kepada pegawai,
digunakan perusahaan untuk mengelola data gaji khususnya untuk melakukan
perhitungan insentif. Hal tersebut terjadi karena perhitungan insentif yang memiliki
banyak parameter untuk setiap level (jabatan) karyawan maupun sesama level
(jabatan) mempunyai perbedaan. Setelah selesai melakukan perhitungan insentif
dan mengkalkulasi gaji dari setiap karyawan, bagian keuangan harus melakukan
verifikasi kepada atasan khususnya untuk melakukan verifikasi dari total beban gaji
yang perlu dibayarkan kepada karyawan dan insentif yang diberikan. Apabila
terdapat perhitungan yang tidak terverifikasi maka, bagian keuangan harus
melakukan proses perhitungan kembali namun apabila sudah terverifikasi maka
bagian keuangan akan mencetak slip gaji untuk seluruh karyawan. Setelah itu
bagian keuangan akan mengalokasikan waktu selama dua hari untuk
mendistribusikan slip gaji kepada seluruh karyawan dan melakukan verifikasi. Jika
tidak terdapat komplain maka, akan disiapkan slip transfer untuk seluruh karyawan
yang memakan waktu selama satu hari dan kemudian satu hari berikutnya
digunakan bagian keuangan untuk mentransfer gaji kepada seluruh pegawai.
Interval waktu yang terjadi saat ini dianggap tidak memenuhi kriteria dari yang
diinginkan oleh perusahaan, interval waktu yang dianggap memenuhi kriteria dari
perusahaan yaitu selama 1 hari (Lampiran A).
Sistem absensi (Attendance records) pada perusahaan ini sudah
menggunakan sistem fingerprint yang mencatat jam masuk dan keluar dari setiap
pegawai. Data yang dihasilkan oleh alat fingerprint tersebut merupakan satu file
spreadsheet yang didalamnya terdiri dari beberapa worksheet. Total jumlah
worksheet yang berada dalam satu file tersebut tergantung kepada jumlah
keseluruhan pegawai yang terdaftar pada alat fingerprint. Dalam satu worksheet
terdapat tiga data absensi untuk tiga pegawai. Dengan kata lain total jumlah
workseet adalah sepertiga dari jumlah pegawai yang terdaftar pada alat fingerprint.
Pegawai yang terdaftar pada alat fingerprint tersebut memiliki jumlah hingga
kurang lebih 200 data pegawai karena data tersebut termasuk dengan pegawai yang
BAB I Pendahuluan I-3
sudah tidak aktif bekerja. Sementara Jumlah pegawai yang terdaftar pada
perusahaan saat ini yaitu 50 pegawai di Kota Bandung dan 50 pegawai di Kota
Cirebon yang terbagi kedalam beberapa level (jabatan) yaitu direktur, accounting,
gudang, driver, operational manager, supervisor, salesman. Dalam satu worksheet
terdapat tiga tabel data absensi dari tiga pegawai yang terdaftar pada alat
fingerprint. Hal tersebut, membuat perusahaan perlu melakukan rekapitulasi
terhadap data absensi dan melihat pegawai mana yang masih aktif (bekerja), sedang
dalam izin, sedang sakit, atau sudah tidak aktif (sudah tidak bekerja) karena alat
fingerprint masih memuat data-data dari keselurahan pegawai yang sudah pernah
didaftarkan. Banyaknya data yang perlu diolah membuat perusahaan melakukan
proses rekapitulasi data absensi setiap hari yang memakan waktu 1 hingga 2 jam,
agar mencegah penumpukan data pada akhir bulan yang pada akhirnya akan
membuat proses rekapitulasi memakan waktu lebih lama lagi. kondisi ini tidak
sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahan, perusahaan ingin melakukan
rekapitulasi data absensi dapat dilakukan bersamaan dengan melakukan
perhitungan gaji atau dengan kata lain hanya dalam satu hari (Lampiran A).
Untuk mengatasi permasalahan lamanya waktu yang diperlukan untuk
melakukan rekapitulasi absensi dan perhitungan take home pay tersebut, maka
penelitian ini dibuat untuk merancang Sistem Informasi Penggajian yang dapat
memberikan dukungan dalam menangani rekapitulasi absensi dan perhitungan gaji
pegawai agar dapat dikelola dengan cepat, dan akurat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah
sebagai berikut:
1. Banyaknya tabel data absensi yang dihasilkan oleh alat fingerprint
membuat perusahaan perlu melakukan rekapitulasi data absensi yang
memakan waktu cukup lama.
2. Banyaknya variabel untuk menentukan kalkulasi perhitungan gaji
khususnya uang makan, uang transport, uang kerajinan yang memerlukan
data rekapitulasi absensi, dan insentif yang disebabkan oleh perbedaan
BAB I Pendahuluan I-4
perhitungan untuk setiap level (jabatan) sehingga menambah kompleksitas
dari perhitungan gaji.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada pembahasan ini adalah:
1. Data-data yang digunakan merupakan data perhitungan gaji yang
disesuaikan dengan perhitungan yang berlaku pada perusahaan UD
Swiss.
2. Data penggajian yang diolah merupakan gaji bersih (take home pay)
yaitu termasuk dengan potongan pajak PPh 21, potongan
JAMSOSTEK, potongan cicilan, dan potongan kasbon.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan, maka tujuan yang ingin dicapai
dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem informasi penggajian yang dapat
melakukan pengelolaan data absensi dan perhitungan data penggajian.
1.5 Manfaat Penelitian
Dari masalah di atas, manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
a) Memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam melakukan
rekapitulasi absensi.
b) Menyediakan informasi penggajian karyawan dengan cepat dan akurat.
1.6 Metode Penelitian
Metode yang akan dilakukan dalam penelitian ini digambarkan pada Gambar
1.1 Metode Penelitian. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dan
informasi yaitu studi literatur, wawancara, dan observasi. Berikut merupakan
penjabaran mengenai metode pengumpulan data yang digunakan:
1. Penentuan topik
Penentuan topik ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang ada
yang sesuai dengan bidang dipilih untuk diselesaikan dengan
BAB I Pendahuluan I-5
menggunakan sistem informasi. Penentuan topik dilakukan dengan
mencari referensi seperti:
a. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk mempelajari dan menggali
berbagai informasi yang terkait dengan topik penelitian. Studi
dilakukan dengan membaca buku-buku referensi, jurnal-jurnal
ilmiah, artikel-artikel di internet dan sumber informasi lain yang
dianggap relevan dengan penelitian ini. Literatur yang dipelajari
dan didalami antara lain berkaitan dengan sistem penggajian.
b. Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
secara langsung ke tempat yang dijadikan tempat penelitian.
Observasi ini dilakukan dengan mengunjungi perusahaan
langsung.
c. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk menggali informasi secara
langsung dari narasumber. Informasi yang didapat dengan
mewawancarai pemilik perusahaan, manager produksi, dan
bagian inventori.
2. Analisis Masalah
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi
pada perusahaan tersebut. Analisis ini dilakukan dengan menganalisis
data karyawan, absensi, dan penggajian.
3. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
fakta-fakta yang tidak diketahui sebelumnya yang selanjutnya
digunakan sebagai acuan dasar dalam penelitian ini.
4. Perancangan Sistem
Melakukan perancangan sistem berdasarkan kebutuhan yang telah
diusulkan. Perancangan yang dilakukan menggunakan perancangan
skema basis data, Unified Modeling Languange (UML).
BAB I Pendahuluan I-6
5. Pengujian dan Implementasi Sistem
Pengujian dilakukan dengan cara mencoba berbagai kemungkinan
testing untuk memastikan agar sistem bekerja dengan benar atau belum.
6. Kesimpulan dan Saran
Mengambil kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta
memberikan sara untuk penelitian selanjutnya.
Gambar 1.1 Metodologi Penelitian
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam pembuatan laporan tugas akhir ini terdiri dari 6
bab, diantaranya:
a. BAB I Pendahuluan
Berisi tentang penjelasan mengenai latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.
b. Bab II Landasan Teori
Menjelaskan teori-teori pendukung yang digunakan sebagai landasan
sebagai dasar dalam pengembangan dalam proses penelitian
c. Bab III Analisis Masalah
Menjelaskan profil, visi misi, struktur organisasi, ruang lingkup kerja,
deskripsi pekerjaan, analisis proses bisnis perusahaan, permasalahan,
BAB I Pendahuluan I-7
analisis penyebab masalah, analisis solusi permasalahan, serta analisis
kebutuhan.
d. Bab IV Perancangan Sistem
Berisi tentang proses perancangan sistem informasi penggajian.
e. Bab V Implementasi dan Pengujian Sistem
Berisi tentang hasil implementasi dan pengujian terhadap sistem yang
diimplementasi, serta bagaimana sistem yang telah dibuat dapat
menjadi solusi terhadap permasalahan pada tempat studi kasus
penelitian ini dilakukan.
f. Bab VI Kesimpulan dan Saran
Berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran yang
dapat diberikan untuk penelitian berikutnya.
II-1
2 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
Sistem informasi adalah seperangkat unsur yang saling terkait atau komponen
yang mengumpulkan (input), memanipulasi (proses), menyimpan, dan
menyebarkan (output) data dan informasi juga memberikan reaksi korektif
(feedback) untuk memenuhi suatu tujuan (lihat Gambar 2.1). Mekanisme feedback
merupakan komponen yang membantu organisasi mencapai tujuan mereka, seperti
meningkatkan keuntungan atau meningkatkan layanan pelanggan [STA12].
Gambar 2.1 Model Sistem IPO + feedback [STA12]
a. Input
Dalam sistem informasi, input adalah kegiatan mengumpulkan dan
menangkap data mentah.
b. Processing
Dalam sistem informasi, pengolahan berarti mengolah atau mengubah data
menjadi output yang berguna. Pengolahan dapat melibatkan membuat
perhitungan, membandingkan data dan pengambilan alternatif tindakan, dan
penyimpanan data untuk penggunaan dimasa yang akan datang. Pengolahan
data menjadi informasi yang berguna sangat penting dalam suatu bisnis.
Pengolahan dapat dilakukan secara manual atau dengan bantuan komputer.
Input Processing Output
Feedback
BAB II Landasan Teori II-2
c. Output
Dalam sistem informasi, output akan menghasilkan informasi yang berguna,
biasanya dalam bentuk dokumen dan laporan.
d. Feedback
Dalam sistem informasi, feedback adalah informasi dari sistem yang
digunakan untuk membuat perubahan/perbaikan dalam aktivitas input atau
processing. Misalnya, kesalahan atau masalah yang mungkin perlu untuk
diperbaiki ketika input atau pemrosesan data.
2.1.1 Sistem
Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dan unsur atau
variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling
bergantung sama lain. Murdick dan Ross (1993) mendefinisikan sistem sebagai
seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainya untuk suatu tujuan
bersama. Sementara, definisi sistem dalam kamus Webster's Unbriged adalah
elemen-elemen yang sating berhubungan dan membentuk satu kesatuan atau
organisasi. Menurut Scott (1996), sistem terdiri dan unsur-unsur seperti masukan
(input), pengolahan (processing), serta keluaran (output) [FAT07].
2.1.2 Informasi
Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai
dengan keperluan tertentu. Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk
catatan acau direkam ke dalam berbagai bentuk media (contohnya komputer).
Misalnya, ada fakta bahwa seseorang nasabah menabung di bank, datanya ada pada
slip tabungan atau rekaman komputer. Bila semua data uang tabungan yang ada
dalam periode tertentu dijumlahkan (diolah), maka jumlah hasilnya disebut
informasi [MZU05].
Pekerjaan informasi adalah pekerjaan yang meliputi pengumpulan data,
penyebaran data dengan meneruskannya ke unit lain, atau langsung diolah menjadi
informasi, kemudian informasi tersebut diteruskan ke unit lain. Pada unit kerja yang
baru informasi tadi dapat langsung digunakan, atau dapat juga dianggap sebagai
BAB II Landasan Teori II-3
data (baru) untuk diolah lagi menjadi informasi sesuai keperluan unit bersangkutan.
Informasi tersebut, bila perlu atau sesuai prosedur, dapat diteruskan lagi ke unit lain
[MZU05].
2.2 Penggajian
Gaji atau upah adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk
uang sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada pekerja ditetapkan dan dibayar
menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan,
termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya atas suatu pekerjaan yang telah
atau akan dilakukan. Fungsi dari gaji bagi perusahaan dan karyawan antara lain:
1. Untuk menarik pekerja yang mempunyai kemampuan ke dalam
organisasi.
2. Untuk mendorong pekerja agar menunjukkan prestasi yang tinggi.
3. Sebagai motivasi pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang.
4. Untuk memelihara prestasi pekerja selama periode yang panjang.
5. Gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai
Sistem penggajian memegang peranan penting karena sistem ini akan
menentukan berapa besar gaji yang semestinya akan diterima karyawan. Namun
demikian, sistem ini harus mampu memberikan tingkat gaji yang benar dan tepat
waktu. Perusahaan memberikan gaji atau upah kepada karyawan untuk merangsang
karyawan agar bersedia bekerja dengan baik [RAN96].
2.2.1 Upah dan Pendapatan Non Upah
Kebijakan pengupahan ditujukan untuk pencapaian penghasilan baik dalam
bentuk upah maupun pendapatan non upah yang memenuhi penghidupan layak bagi
pekerja/buruh. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja sesuai yang ditetapkan dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk
tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya. Upah tersebut terdiri atas beberapa
BAB II Landasan Teori II-4
komponen yaitu; (i) upah tanpa tunjangan; (ii) upah pokok dan tunjangan tetap; atau
(iii) upah pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap.
Pendapatan non upah dapat berupa tunjangan hari raya keagamaan, bonus,
uang pengganti fasilitas kerja, dan/atau uang servis pada usaha tertentu.
Upah ditetapkan berdasarkan satuan waktu secara harian, mingguan, atau
bulanan, atau satuan hasil sesuai dengan pekerjaan yang telah disepakati.
Pengusaha wajib membayar upah pada waktu yang telah diperjanjikan
dengan memberikan bukti pembayaran upah dengan mata uang rupiah Negara
Republik Indonesia yang memuat rincian upah yang diterima oleh pekerja/buruh.
Untuk perihal hari atau tanggal yang jatuh pada hari libur, hari istirahat
mingguan, pelaksanaan pembayaran upah diatur dalam perjanjian kerja, peraturan
perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.
Peninjauan upah dilakukan oleh pengusaha secara berkala untuk
penyesuaian harga kebutuhan hidup dan/atau peningkatan produktivitas kerja
dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan yang diatur di dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.
2.2.2 Jenis Upah
Pekerja/buruh yang tidak masuk kerja atau tidak melakukan pekerjaan
karena alasan berhalangan dan melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya tetap
dibayar upahnya yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau
perjanjian kerja bersama.
Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja atau
pada waktu istirahat mingguan atau pada hari libur resmi, wajib membayar upah
kerja lembur sebagai kompensasi kepada pekerja/buruh.
Pengusaha yang ingin memberikan pesangon kepada pekerja/buruh,
komponen dasar perhitungan uang pesangon meliputi:
1. Upah pokok
2. Tunjangan tetap yang diberikan kepada pekerja/buruh dan keluarganya,
termasuk harga pembelian dari catu yang diberikan secara cuma-cuma,
yang apabila catu harus dibayar pekerja/buruh dengan subsidi, maka
BAB II Landasan Teori II-5
sebagai upah dianggap selisih antara harga pembelian dengan harga
yang harus dibayar oleh pekerja/buruh.
Dalam hal pengusaha memberikan upah tanpa tunjangan, dasar perhitungan
uang pesangon dihitung dari besarnya upah yang diterima oleh pekerja/buruh. Upah
pembayaran pesangon diberikan dengan ketentuan:
1. Dalam hal penghasilan pekerja/buruh dibayarkan atas dasar perhitungan
harian, maka penghasilan sebulam adalah sama dengan 30 kali
penghasilan sehari.
2. Dalam hal upah pekerja/buruh dibayarkan atas dasar perhitungan satuan
hasil, potongan/borongan atau komisi, penghasilan sehari adalah sama
dengan pendapatan rata-rata per hari selama 12 bulan terakhir, dengan
ketentuan tidak boleh kurang dari ketentuan upah minimum provinsi
atau kabupaten/kota atau
3. Dalam hal pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca dan upahnya
didasarkan pada upah borongan, maka perhitungan upah sebulan
dihitung dari upah rata-rata 12 bulan terakhir.
Upah untuk perhitungan pajak penghasilan dapat dibebankan kepada
pengusaha atau pekerja/buruh yang diatur di dalam perjanjian kerja, peraturan
perusahaan, atau perjanjian kerja bersama, dan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2.2.3 Pengenaan Denda dan Pemotongan Upah
Pengusaha atau pekerja/buruh yang melanggar ketentuan dalam perjanjian
kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama karena kesengajaan atau
kelalaiannya dikenakan denda apabila diatur secara tegas dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.
Pengusaha yang terlambat membayar dan/atau tidak membayar upah sesuai
yang diperjanjikan dikenakan denda dengan ketentuan sebagai berikut dengan tidak
menghilangkan kewajiban pengusaha untuk tetap membayar upah kepada
pekerja/buruh;
BAB II Landasan Teori II-6
1. Mulai dari hari ke empat sampai hari kedelapan terhitung tanggal
seharusnya upah dibayar, dikenakan denda sebesar 5% untuk setiap hari
keterlambatan dari upah yang seharusnya dibayarkan.
2. Sesudah hari kedelapan, apabila upah masih belum dibayar, dikenakan
denda keterlambatan sebesar 1% untuk setiap hari keterlambatan dengan
ketentuan 1 bulan tidak boleh melebihi 50% dari upah yang seharusnya
dibayarkan.
Pemotongan upah oleh pengusaha adalah untuk; (i) denda; (ii) ganti rugi;
dan/atau (iii) uang muka upah dilakukan sesuai dengan perjanjian kerja, peraturan
perusahaan, atau peraturan kerja bersama. Jumlah keseluruhan pemotongan upah
paling banyak 50% dari setiap pembayaran upah yang diterima pekerja/buruh.
2.3 Cross-Functional FlowChart
Flowchart atau Diagram Alir digunakan untuk menggambarkan sebuah
rangkaian dari suatu proses, sehingga mudah dipahami dan mudah dilihat
berdasarkan urutan langkah dari suatu proses ke proses lainnya. Flowchart atau
Diagram Alir juga dapat digunakan untuk mendokumentasikan standar proses
yang telah ada, melakukan analisis terhadap suatu rangkaian proses, dan lain
sebagainya, sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Flowchart (Diagram Alir) merupakan salah satu dari Quality Control 7
Tools (7 alat Pengendalian Kualitas) yang diperkenalkan pada tahun 1968
bersamaan dengan tools lainnya seperti Histogram, Pareto Chart, Scatter
Diagram, Control Chart, Cause and Effect Diagram (Fishbone Chart) dan Check
Sheet [KHO15].
Perbedaan flowchart dengan cross-functional flowchart adalah terdapat
pembagian dengan menggunakan pool untuk menunjukkan sebuah entitas/ subjek/
objek pada cross-functional flowchart. Notasi-notasi yang digunakan untuk
menggambarkan cross-functional flowchart dapat dilihat pada gambar 2.1.
BAB II Landasan Teori II-7
Tabel 2.1 Notasi-Notasi pada Cross-Functional Flowchart
NOTOASI KOMPONEN KETERANGAN
Start/ End Notasi ini digunakan untuk
menggambarkan awalan
atau akhiran suatu proses
dalam flowchart.
Proces Notasi ini digunakan untuk
sebuah proses atau
aktivitas dalam flowchart.
Decision Notasi ini digunakan untuk
sebuah pilihan dari sebuah
aktivitas dalam flowchart,
dapat terdapat 2 pilihan
atau lebih
Document Notasi ini digunakan untuk
sebuah menggambarkan
keterlibatan dokumen
dalam flowchart.
Swim Lanes Notasi ini digunakan untuk
menggambarkan
pembagian pool, sebagai
batasan antar entitas/
subjek/ objek dalam
flowchart/
2.4 Ishikawa Diagram
Diagram Ishikawa atau diagram tulang ikan (Fishbone diagram) merupakan
sebuah alat bantu untuk menganalisis kemungkinan akar penyebab dari suatu
permasalahan. Diagram ini dideskripsikan dan diimplementasikan oleh Kaoru
Ishikawa [ISH76].
Didasari oleh prinsip dasar bahwa setiap akibat (masalah) mempunyai sebuah
penyebab ataupun kombinasi dari beberapa penyebab. Proses pembuatan diagram
BAB II Landasan Teori II-8
Ishikawa membutuhkan metode brainstorming untuk membantu kita
menspesifikasikan semua, bahkan kemungkinan terkecil dari penyebab sebuah
masalah.
Diagram tulang ikan ini menampilkan permasalahan yang ada bagian kepala,
serta memaparkan berbagai penyebab mengapa permasalahan tersebut dapat terjadi
pada setiap akarnya. Setiap akar penyebab masalah masih memungkinkan untuk
diperdalam hingga akar permasalahan ditemukan. Secara umum diagram tulang
ikan ini memiliki lima kategori yaitu methods, machine, management, materials,
dan manpower [ISH76].
Manfaat-manfaat yang mungkin akan ditemukan setelah menerapkan
diagram ini adalah [ISH76] :
a. Untuk mempelajari masalah dan menentukan akar penyebabnya.
b. Untuk menemukan semua kemungkinan alasan mengapa suatu proses mulai
mengalami kesulitan, masalah, bahkan kegagalan.
c. Untuk melakukan identifikasi area dalam pengumpulan data.
d. Untuk mengetahui mengapa sebuah proses tidak bekerja dengan baik atau
hasil produksi tidak sesuai dengan yang diinginkan.
2.5 Business Process Modelling Notation (BPMN)
Business Process Modelling Notation adalah suatu diagram alur berbasiskan
notasi untuk mendefinisikan proses bisnis, untuk memudahkan pengguna akhir agar
dapat mengerti, yang mendasar kepada menafsiran manusia dan
mentranslasikannya kepada bahasa yang lain (Introduction to BPMN, 2006).
Berikut adalah beberapa contoh notasi yang biasa digunakan dalam
menterjemahkan proses bisnis,
1. Flow object
Notasi yang digunakan untuk menggambarkan suatu aktivitas, atau adanya
decision.
Gambar 2.2 Flow Object [WHI06]
BAB II Landasan Teori II-9
2. Connector
Notasi yang digunakan untuk menghubungkan antara satu aktivitas dengan
aktivitas lainnya.
Gambar 2.3 Connectors [WHI06]
3. Artifact
Notasi untuk menggambarkan adanya suatu keterkaitan suatu data dalam
aktivitas atau penjelasan mengenai aktivitas tersebut.
Gambar 2.4 Artifact [WHI06]
BAB II Landasan Teori II-10
4. Swimlanes
Notasi yang digunakan untuk membagi–bagi aktivitas dalam suatu proses
sesuai dengan tugasnya masing-masing.
Gambar 2.5 Swimlanes [WHI06]
2.6 Grails Framework (Grovy on Rails)
Menurut Rocher dan Brown, Tujuan dari digunakannya framework Grails
adalah untuk menyederhanakan pengembangan web berbasis java yang bersifat
enterprise. Grails mengutamakan konsep konvensi di atas konfigurasi (convention
over configuration), DRY (don’t repeat yourself) dan pengaturan-pengaturan yang
dilakukan melalui bahasa Groovy serta sekumpulan bahasa spesifik domain (DSL)
yang membuat pengembangan web menjadi lebih mudah [BRO13].
Grails berdiri di atas beberapa teknologi fundamental, yakni Spring,
Hibernate dan platform Java. Grails memanfaatkan bahasa dinamis seperti halnya
Ruby on Rails, Django dan Turbogears, namun dengan tetap membawa lingkungan
Java Virtual Machine (JVM) ke hadapan developer.
Faktor yang secara jelas menetapkan Grails terpisah dari framework lainnya
terbukti dalam pilihan desain yang dibuat selama tahap pengembangannya. Dengan
tidak menciptakan kembali roda (reinvent the wheels), dan dengan memanfaatkan
framework yang telah teruji dan terpercaya seperti Spring dan Hibernate, Grails
dapat memberikan fitur-fitur yang membuat pengembangan web lebih mudah tanpa
BAB II Landasan Teori II-11
mengorbankan kematangan yang telah ada pada bahasa Java. Gambar 1 merupakan
komponen yang terdapat dalam Grails Framework.
Gambar 2.6 Grails Framework
Grails ini didukung oleh beberapa teknologi yang paling populer bersifat open
source pada kategori mereka masing-masing:
1. Hibernate: Standar de facto untuk object-relational mapping (ORM) di
dunia Java.
2. Spring: framework kontainer bagi IoC (Inversion of Control) dan
pembungkus (wrapper) bagi Java yang bersifat open source dan sangat
populer.
3. sitemesh: framework untuk menerapkan layout yang kuat dan stabil bagi
halaman web.
4. Jetty: Servlet container yang bisa dibenamkan dan telah teruji.
5. HSQLDB: Relational Database Management System (RDBMS) yang
diimplementasi dalam bahasa Java murni.
2.7 PostGre SQL
PostgreSQL merupakan sebuah Object-Relational Database Management
System (ORDBMS) berdasarkan pada PostgreSQL Versi 4.2 yang dikembangkan
di Universitas California pada Berkeley Computer Science Department.
BAB II Landasan Teori II-12
PostgreSQL sebagi pelopor bagi banyak software DBMS lain yang kemudian
menjadi komersial. PostgreSQL memiliki lisensi GPL (General Public License)
dan oleh karena itu PostgreSQL dapat digunakan, dimodifikasi dan didistribusikan
oleh setiap orang tanpa perlu membayar lisensi (free of charge) baik untuk
keperluan pribadi, pendidikan maupun komersil. PostgreSQL merupakan DBMS
yang open-source yang mendukung bahasa SQL secara luas dan menawarkan
beberapa fitur-fitur modern seperti [POS96]:
a. Complex Queries
b. Foreign Keys
c. Triggers
d. Views
e. Transactional Integrity
f. Multiversion Concurrency Control
Selain itu, PostgreSQL telah mendukung teknologi lama dengan menambahkan
fitur – fitur baru pada :
a. Data Types
b. Functions
c. Operators
d. Aggregate Functions
e. Index Methods
f. Procedural Languages
2.8 Black Box Testing
Metode Black Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan
serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan
fungsional untuk suatu program [MOH10].
Black Box dapat menemukan kesalahan dalam kategori berikut :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam strutur data atau akses basisdata eksternal
4. Inisialisasi dan kesalahan terminasi
BAB II Landasan Teori II-13
5. Validitas fungsional
6. Kesensitifan sistem terhadap nilai input tertentu
7. Batasan dari suatu data
Gambar 2.7 Sitem kerja dari Teknik Pengujian Black Box
Tipe dari Black Box Testing :
1. Equivalence class partitioning
2. Sample testing
3. Limit testing
4. Robustness testing
5. Behavior testing
6. Requirement testing
III-1
3 BAB III
ANALISIS MASALAH
3.1 Profil Perusahaan
UD Swiss merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang distributor
bahan kebutuhan sehari-hari seperti minyak goreng, makanan / minuman ringan,
bumbu dapur, dan bahan makanan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1992 di
Kota Cirebon. Pada tahun 2015, UD Swiss memperluas area pendistribusiannya
dengan membuka kantor cabang di Kota Bandung. Perusahaan ini memfokuskan
dirinya sebagai perusahaan yang mendistribusikan produk barang konsumsi untuk
berbagai tingkatan outlet. Saat ini UD Swiss memiliki karyawan sebanyak empat
puluh sembilan karyawan di Kota Cirebon. Karyawan UD Swiss ini terbagi
kedalam empat divisi atau bagian yaitu HRD, keuangan, pembelian, dan penjualan.
Divisi keuangan itu sendiri dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu administrasi
keuangan dan audit, dimana bagian administrasi keuangan membawahi fakturis,
AR, dan kasir, sedangkan bagian audit membawahi bagian pajak.
3.2 Visi Misi Perusahaan
Perusahaan distributor UD Swiss memiliki visi dan misi dalam menjalankan
kegiata usahanya agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan untuk menjadi
perusahaan distributor dengan peringkat yang terbaik.
3.2.1 Visi
To be the most competitive distribution company in the area
3.2.2 Misi
Always give the best quality of services to all of the stakeholders
BAB III Analisis Masalah III-2
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1 merupakan struktur organisasi dari UD Swiss. Penelitian yang
dilakukan hanya berfokus kepada bagian HRD dalam menjalankan kewajibannya.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
3.4 Proses Bisnis
Terdapat beberapa proses bisnis pada perusahaan UD Swiss ini yaitu:
a. Pembelian Produk
Proses bisnis pembelian produk ini meliputi pembuatan purchase order,
penerimaan produk, penyimpanan produk, retur pembelian hingga
pembayaran pembelian produk terhadap supplier yang dikerjakan oleh
bagian-bagian berikut:
a. Bagian pembelian
Bagian pembelian berguna untuk melakukan penginputan
data transaksi pembelian yang terjadi.
b. Bagian logistik
Bagian logistik dalam proses bisnis pembelian berguna
untuk menerima dan menyimpan barang-barang yang dibeli
BAB III Analisis Masalah III-3
c. Bagian keuangan
Bagian keuangan dalam proses bisnis pembelian berguna untuk
mengurus seluruh pengeluaran perusahaan, mengecek pembayaran
konsumen setiap bulan, dan penggajian disetiap akhir bulan. Didalam
bagian keuangan ini terdapat dua sub bagian yaitu:
i. Bagian Audit
Bagian audit berguna untuk melakukan audit terhadap
keuangan perusahaan
ii. Bagian administrasi keuangan
Bagian administrasi berguna untuk melakukan penerimaan
dan penginputan faktur-faktur utang perusahaan kepada
supplier.
iii. Bagian pajak
Bagian pajak berguna untuk melakukan perhitungan pajak
perusahaan dan yang akan dikeluarkan oleh perusahaan
sebagai kewajiban yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
b. Penjualan Produk
Proses bisnis penjualan produk meliputi perencanaan penjualan, visit
customer (penawaran produk), pengiriman produk, penagihan, retur
penjualan, dan penerimaan pembayaran tagihan yang dikerjakan oleh
bagian-bagian berikut:
a. Bagian penjualan
Bagian penjualan beruguna untuk melakukan penginputan
data transaksi penjualan yang terjadi dan melakukan
penjualan.
b. Bagian administrasi
Bagian ini berguna untuk melakukan pembuatan delivery
sheet yang berguna sebagai surat jalan bagi supir yang
melakukan pengiriman berdasarakan transaksi penjualan
yang terjadi.
BAB III Analisis Masalah III-4
c. Bagian logistik
Bagian logistik bergunan untuk mengatur barang-barang
yang dijual dan dibeli oleh perusahaan.
d. Bagian Pengiriman
Bagian pengiriman berguna unutk melakukan pengiriman
barang-barang yang dijual oleh perusahaan kepada
customer.
c. Penggajian Karyawan
Proses bisnis penggajian karyawan ini meliputi perhitungan gaji
karyawan yang dihitung berdasarkan rekap absensi, insentif, potongan
pajak PPh 21, potongan jamsostek, potongan kasbon, dan potongan
cicilan yang dikerjakan oleh bagian-bagian berikut:
a. Bagian keuangan
Bagian keuangan pada proses bisnis penggajian ini berguna
untuk mengurus seluruh pengeluaran perusahaan mengenai
pajak, gaji karyawan, jamsostek ketenagakerjaan, kasbon dan
cicilan karyawan pada akhir bulan. Didalam bagian keuangan ini
terdapat tiga sub bagian yaitu:
i. Bagian Audit
Bagian audit berguna untuk melakukan audit
terhadap keuangan perusahaan.
ii. Bagian administrasi keuangan
Bagian administrasi berguna untuk melakukan
penerimaan dan penginputan data-data kasbon dan
cicilan dari setiap karyawan.
iii. Bagian pajak
Bagian pajak berguna untuk melakukan perhitungan
pajak perusahaan dan pegawai yang akan
dikeluarkan oleh perusahaan sebagai kewajiban yang
telah ditetapkan oleh pemerintah.
BAB III Analisis Masalah III-5
b. Bagian HRD
Bagian ini berguna untuk melakukan segala sesuatu yang
berhubungan dengan pegawai, seperti penerimaan izin dan
melakukan rekapitulasi dari data absensi setiap pegawai.
Pada penelitian ini difokuskan pada proses penggajian yang dilakukan oleh
bagian keuangan dan rekapitulasi yang dilakukan oleh bagian HRD pada
perusahaan UD Swiss.
3.4.1 Proses Bisnis Penggajian di Dalam Bagian Keuangan
Setiap bulannya perusahaan akan memberikan gaji kepada karyawan yang
bekerja di perusahaan UD Swiss. Perhitungan gaji karyawan setiap karyawan
dilakukan oleh divisi head of accounting sedangkan slip gaji akan diberikan
kepada karyawan dilakukan oleh divisi HRD. UD Swiss memiliki standar
ketentuan untuk menggaji setiap karyawan yang bekerja pada perusahaan
tersebut. Ketentuan untuk perhitungan gaji karyawan pada perusahaan UD Swiss
yang didapat dari hasil wawancara pada lampiran A yaitu:
1. Gaji pokok
Gaji pokok pada perusahaan UD Swiss terbagi menjadi dua model yaitu:
a. Model Normal
Gaji pokok normal adalah gaji pokok standar pembayaran bagi
karyawan dimana gaji pokok selalu mengikuti peraturan
pemerintahan mengenai UMR (Upah Minimum Regional) kota
Cirebon. Gaji pokok pada UD Swiss yang tertera didalam slip gaji
merupakan selisih gaji pokok yang telah dikurangkan dengan uang
makan, uang transport, dan uang kerajinan maka didapatkan
persamaan matematika untuk melakukan perhitungan gaji pokok
seperti berikut:
Gaji pokok =
UMR – Uang Makan – Uang Transport –
Uang Kerajinan (Pers 3-1)
BAB III Analisis Masalah III-6
Contoh UMR Kota Cirebon adalah sebesar Rp 1.415.000
karyawan A dalam satu bulan masuk kerja selama 25 hari dan tidak
pernah absen dalam satu bulan tersebut maka, perhitungan gaji
pokok untuk karyawan tersebut adalah:
Gaji pokok
= Rp 1.415.000 – (25 * Rp 10.000) –
(25 * Rp 10.000) – Rp 225.000
= Rp 690.000
Gaji pokok setiap karyawan berbeda tergantung pada jabatannya
masing-masing. Namun, jika karyawan tersebut merupakan
karyawan baru dan pada saat perhitungan gaji karyawan tersebut
telah bekerja kurang dari satu bulan maka gaji pokok dihitung
dengan ketentuan seperti berikut:
Gaji pokok = Σ Kehadiran / Σ Efektif kerja * (UMR –
Uang Makan – Uang Transport –
Uang Kerajinan)
(Pers 3-2)
Contoh karyawan A merupakan karyawan baru dan baru
bekerja selama 15 hari dan pada bulan tersebut jumlah efektif kerja
yaitu selama 25 hari dengan UMR Rp 1.415.000 maka akan dihitung
seperti berikut:
Gaji pokok
= 15 / 25 * ( Rp 1.415.000 – (15 * Rp 10.000) –
(15 * Rp 10.000) – Rp 225.000)
= Rp 219.000
Setelah melewati satu bulan tersebut maka perhitungan gaji pokok
akan kembali kepada perhitungan yang tertera didalam Pers 3-1.
b. Model Profit Sharing
Model gaji pokok profit sharing merupakan gaji pokok yang saat
ini hanya berlaku untuk karyawan tertentu. Ketentuan dari gaji
pokok model profit sharing ini adalah jika seorang karyawan terpilih
dapat mencapai sales value. Persentase yang diberikan karyawan
BAB III Analisis Masalah III-7
tersebut berbeda sesuai dengan jabatannya yang dapat dilihat pada
tabel 3.1.
Tabel 3.1 Persentase Profit Sharing
Jabatan Persentase Berdasarkan
Operational manager 1,25 % Sales value group
Supervisor 2,5% Sales value group
Salesman 10% Sales value
Head Driver 1% Margin Kotor Keseluruhan
Sebagai contoh perusahaan akan memberikan 10% dari profit yang
didapat jika salesman atau supervisor atau operational manager atau
head driver mencapai sales value Rp 50.000.000.
2. Uang makan
Uang makan merupakan uang yang diberikan kepada pegawai sebagai
pengganti dari uang yang mereka gunakan untuk membeli makan.
Adapun ketentuan dari uang makan ini adalah:
Uang makan = Σ Kehadiran kerja perbulan (hari) *
Rp 10.000 (Pers 3-3)
3. Uang transport
Uang transport merupakan uang yang diberikan kepada pegawai
sebagai pengganti dari uang yang mereka gunakan untuk keperluan
peusahaan. Adapun ketentuan dari uang transport ini adalah:
Uang transport = Σ Kehadiran kerja perbulan (hari) *
Rp 10.000 (Pers 3-4)
4. Uang kerajinan
Uang kerajinan merupakan uang yang diberikan kepada pegawai
sebagai apresiasi dari perusahaan atas kerajinan pegawai. Adapun
ketentuan dari uang kerajinan ini adalah nilai awal dari uang kerajian ini
adalah Rp 225.000 jika karyawan tersebut tidak hadir baik karena alasan
BAB III Analisis Masalah III-8
sakit, izin, maupun lainnya dalam satu hari maka akan dikenakan
potongan sebesar Rp 75.000, jika nilai tersebut telah terpotong habis
maka karyawan tidak akan mendapatkan uang kerajinan.
5. Uang insentif
Uang insentif diberikan kepada pegawai dengan ketentuan yang berbeda
untuk setiap jabatan dan setiap karyawan. Bagi karyawan yang menjabat
sebagai salesman uang insentif didapatkan ketika salesman tersebut
berhasil mencapai target penjualan yang diberikan oleh perusahaan
sedangkan bagi karyawan yang tidak menjabat sebagai salesman maka
ia akan mendapatkan insentif sesaui dengan kebijakan perusahaan.
Besarnya insentif ditentukan oleh atasan dari karyawan tersebut namun
untuk bagian salesman besarnya insentif dipengaruhi oleh pencapaian
target penjualan dengan ketentuan yang dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Persentase Insentif
Persentase Berdasarkan Kondisi
5% Margin kotor dari
target yang
diberikan
Salesman mencapai target yang
diberikan perusahaan kepada dirinya
20% Margin kotor dari
target perusahaan
Target dari seluruh penjualan tercapai
Sebagai contoh jika perusahaan memiliki target penjualan sebesar
Rp 100.000.000 dan memberikan bagian target tersebut kepada
salesman A, B, C, dan D sebesar Rp 25.000.000 lalu salesman A dan B
tersebut mencapai target yaitu Rp 25.000.000 dan salesman C dan D
tidak mencapai targetnya maka salesman A dan B akan mendapatkan
insentif sebesar Rp 1.250.000 namun apabila salesman A, B, C, dan D
mencapai targetnya maka seluruh salesman akan mendapatkan Rp
5.000.000 namun, angka tersebut masih dapat berubah sesuai dengan
kebjiakan perusahaan.
BAB III Analisis Masalah III-9
6. Potongan cicilan pinjaman
Potongan cicilan pinjaman merupakan potongan yang dimasukan jika
karyawan yang bersangkutan pernah melakukan pinjaman dana kepada
perusahaan. Ketentuan dari potongan sendiri adalah besarnya potongan
perbulan ditentukan oleh berapa lama karyawan tersebut ingin
melakukan cicilan (1 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan) atau
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Potongan cicilan pinjaman =Besarnya pinjaman
berapa lama waktu cicilan
(Pers 3-5)
7. Potongan kasbon
Potongan kasbon merupakan potongan yang dimasukan jika karyawan
yang bersangkutan pernah melakukan kelalaian dalam bekerja seperti
menghilangakan barang. Potongan ini akan dikenakan langsung ketika
karyawan tersebut menerima gaji.
8. Potongan JAMSOSTEK
Potongan JAMSOSTEK merupakan potongan yang diberikan kepada
karyawan yang sudah bekerja selama lebih dari tiga bulan dan sudah
menjadi anggota JAMSOSTEK. Apabila karyawan tersebut sudah
bekerja selama lebih tiga bulan maka sesuai dengan ketentuan dari
JAMSOSTEK dijelaskan perhitungan jaminan sosial ketenagakerjaan
sebagai berikut:
a. Upah sebulan adalah upah yang sebenarnya diterima oleh tenaga
kerja selama satu bulan yang terakhir dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Jika upah dibayarkan secara harian, maka upah sebulan
sama dengan upah sehari dikalikan 30 (tiga puluh);
2. Jika upah dibayarkan secara borongan atau satuan maka
upah sebulan dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir;
BAB III Analisis Masalah III-10
3. Jika pekerjaan tergantung dari keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan, maka upah
sebulan dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
b. Iuran Jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan jaminan
pemeliharaan kesehatan ditanggung sepenuhnya oleh
pengusaha.
c. Iuran jaminan hari tua sebesar 3,70% ditanggung oleh
pengusaha dan sebesar 2% ditanggung oleh tenaga kerja.
d. Besarnya Iuran
1. Jaminan kecelakaan kerja:
I. Kelompok I : 0,24% dari upah sebulan
II. Kelompok II : 0,54% dari upah sebulan
III. Kelompok III : 0,89% dari upah sebulan
IV. Kelompok IV : 1,27% dari upah sebulan
V. Kelompok V : 1,74% dari upah sebulan
2. Jaminan hari tua sebesar 5,70% sebulan
9. Potongan pajak PPh 21
Potongan pajak PPh 21 merupakan potongan wajib yang diberlakukan
oleh pemerintah untuk setiap pegawai berdasarkan perhitungan gaji dari
pegawai tersebut dikurangi dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP) lalu hasilnya dikalikan dengan kententuan yang sudah di
tetapkan oleh direktorat jendral pajak.
Adapun ketentuan yang berlaku mengenai besarnya PTKP per tahun
menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
122/PMK.010/2015 yang berlaku mulai tahun 2015 adalah sebagai berikut:
a. Potongan sebesar Rp. 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta
rupiah) untuk diri Wajib Pajak orang pribadi.
b. Tambahan sebesar Rp. 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) untuk
Wajib Pajak yang kawin.
BAB III Analisis Masalah III-11
c. Tambahan sebesar Rp. 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta
rupiah) untuk seorang isteri yang penghasilannya digabung
dengan penghasilan suami sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008
d. Tambahan sebesar Rp. 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) untuk
setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semeda dalam
garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi
tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk
setiap keluarga.
Tarif pemotongan pajak atas penghasilan dijelaskan pada Pasal 17 ayat
(1) huruf a. Tarif berikut berlaku pada Wajib Pajak yang memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP):
a. Wajib Pajak (WP) dengan penghasilan tahunan sampai dengan
Rp. 50.000.000,00 adalah 5%.
b. WP dengan penghasilan tahunan di atas Rp. 50.000.000,00
sampai dengan Rp. 250.000.000,00 adalah 15%.
c. WP dengan penghasilan tahunan di atas Rp. 250.000.000,00
sampai dengan Rp. 500.000.000,00 adalah 25%.
d. WP dengan penghasilan tahunan di atas Rp. 500.000.000,00
adalah 30%.
e. Untuk Wajib Pajak yang tidak memiliki NPWP, dikenakan tarif
20% lebih tinggi dari yang memiliki NPWP.
Maka dengan ketentuan-ketentuan yang sudah dijelaskan sebelumnya
didapatkan keterhubungan antara setiap variable yang ada yang dapat digambarkan
pada tabel 3.3.
Maka berdasarkan ketentuan dan keterkaitan yang sudah dijelaskan pada
tabel 3.3 didapatkan rumus perhitungan total gaji (take home pay) dengan contoh-
contoh sebagai berikut:
BAB III Analisis Masalah III-12
1. Karyawan A sudah bekerja lebih dari 3 bulan sebagai admin. Karyawan
tersebut mempunyai status belum menikah dan tidak mempunyai
tanggungan. Dalam satu bulan kerja (25 hari kerja) ia tidak pernah tidak
masuk dan juga tidak pernah melakukan peminjaman dana maupun
mempunyai kasbon terhadap perusahaan. Karyawan A sudah memiliki
NPWP dan telah terdaftar sebagai anggota dari JAMSOSTEK.
A01 A (Admin)
Periode Okt-15
Hari Kerja 25
Absen 0
Total Hari Kerja 25
Gaji Pokok Rp 4.000.000 +
Uang Makan Rp 10.000 X 25 Rp 250.000 +
Uang Transport Rp 10.000 X 25 Rp 250.000 +
Insentive Rp 175.000 +
Kerajinan Absen = 0 Rp 225.000 +
Take Home Pay Without
Jamsostek Rp 4.900.000
Jamsostek Rp 139.160 -
Take Home Pay Without
PPh21 Rp 4.760.840
-
Cicilan Rp - -
Kasbon Rp - -
PPh 21 Rp 76.140 -
Take Home Pay Rp 4.684.700
Gambar 3.2 Contoh Perhitungan Take Home Pay Normal
BAB III Analisis Masalah III-13
Tabel 3.3 Keterhubungan Antar Variable
Jenis Jabatan Dipengaruhi Besaran Data yang dibutuhkan
Absensi karyawanRp 10.000 x Jumlah Kehadiran
per Bulan Data Absensi bulan n-1
Absensi karyawanRp 10.000 x Jumlah Kehadiran
per Bulan Data Absensi bulan n-1
Absensi karyawanRp 10.000 x Jumlah Kehadiran
per Bulan Data Absensi bulan n-1
Tercapainya target
penjualan yang diberikan
kepada selesman
5% Dari Margin Kotor atau
Ditentukan atasan
Tercapainya target
penjualan penjualan
20% Dari Margin Kotor atau
Ditentukan atasan
Bagian selain
penjualanKebijakan perusahaan Ditentukan atasan
Normal Seluruh bagianUang makan, transport, dan
kerajinan
Sesuai UMR yang telah dikurangi
oleh uang makan, transport,
kerajinan
Data Gaji (Variable uang makan, transport,
kerajianan
Operational
ManagerSales value group
UMR + 1.25% Data penjualan bulan n-1
Supervisor Sales value group UMR + 2.5% Data penjualan bulan n-1
Salesman Sales value UMR + 10% Data penjualan bulan n-1
Head Driver Margin kotor keseluruhan UMR + 1% Data penjualan bulan n-1
Besarnya pinjamanBesarnya pinjaman dibagi
lamanya bulan cicilan Data Karyawan, Data Pinjaman
Besarnya kasbonBesarnya kasbon dibagi maksimal
potongan Data Karyawan, Data Kasbon
Besarnya gajiSesuai dengan ketentuan
JAMSOSTEK
Data Karyawan, Data Gaji (Variable Gaji pokok
ditambahkan dengan uang makan, transport,
kerajinan, insentif)
Besarnya gaji dan
banyaknya tunjangan
Sesuai dengan ketentuan
pemerintah
Data Karyawan, Data Gaji (Variable Gaji pokok
ditambahkan dengan uang makan, transport,
kerajinan, insentif dikurangi JAMSOSTEK)
Normal Seluruh bagian
Potongan Cicilan Pinjaman
Potongan Kasbon
Potongan JAMSOSTEK
Potongan Pajak PPh 21
Uang Insentif
Normal
Bagian penjualan
Data penjualan bulan n-1
Gaji Pokok
Profit
Sharing
Variabel
Uang Makan
Seluruh bagianUang Transport
Uang Kerajinan
BAB III Analisis Masalah III-14
Pada gambar 3.2 tertera jumlah dari perhitungan potongan pajak PPh pasal
21, jumlah tersebut didapatkan dari hasil perhitungan berdasarkan ketentuan yang
dikeluakan oleh pemerintah. Perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 3.3.
Gaji Bruto Rp 4.760.840
Pengurangan
Biaya Jabatan 5% x Gaji
Netto
Rp
238.042 Rp 238.042
Penghasilan Netto Sebulan Rp 4.522.798
Penghasilan Netto Setahun Rp 54.273.576
PTKP :
- Untuk WP Sendiri Rp 36.000.000 Rp 36.000.000
PKP Rp 18.273.576
PPh Pasal 21 terutang
5% X PKP
Rp
913.679
PPh Pasal 21 sebulan
PPh Pasal 21 Terutang / 12 Rp 76.140
Gambar 3.3 Perhitungan PPh 21 Untuk Contoh Nomor 1
Pada gambar 3.2 tertera jumlah dari perhitungan potongan jamsostek, jumlah
tersebut didapatkan dari hasil perhitungan berdasarkan ketentuan yang dikeluarkan
oleh JAMSOSTEK. Perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 3.4.
Gaji Rp 4,000,000
Iuran JKK Gaji X 0,54% Rp 21,600 +
Iuran JKM Gaji X 0,3% Rp 12,000 +
Iuran JHT Tenaga
Kerja Gaji X 2% Rp 80,000 +
Total Iuran Pegawai Rp 113,600
Iuran JHT Perusahaan Gaji X 3,7% Rp 148,000 +
Total Iuran Rp 261,600
Gambar 3.4 Perhitungan JAMSOSTEK Untuk Contoh Nomor 1
2. Karyawan B sudah bekerja lebih dari 3 bulan sebagai salesman, karyawan
ini mempunyai status belum menikah dan tidak mempunyai tanggungan.
Dalam satu bulan kerja (25 hari kerja) ia tidak pernah tidak masuk dan
juga tidak pernah melakukan peminjaman dana maupun mempunyai
kasbon terhadap perusahaan. Karyawan B sudah memiliki NPWP dan
BAB III Analisis Masalah III-15
telah terdaftar sebagai anggota dari JAMSOSTEK, lalu ia diberikan target
penjualan oleh perusahaan sebesar Rp 25.000.000 dan ia berhasil
mencapai target penjualan tersebut.
A0
1 B (Salesman)
Periode Oct-15
Hari Kerja 25
Absen 0
Total Hari Kerja 25
Gaji Pokok Rp 4,000,000 +
Uang Makan Rp 10,000 X 25 Rp 250,000 +
Uang Transport Rp 10,000 X 25 Rp 250,000 +
Insentive 5% * Rp 25,000,000 Rp 1,250,000 +
Kerajinan Absen = 0 Rp 225,000 +
Jamsostek Rp 169,690 -
Cicilan Rp - -
Kasbon Rp - -
PPh 21 Rp 125,752 -
Take Home Pay Rp 5,679,558
Gambar 3.5 Contoh Perhitungan Take Home Pay Salesman Insentif Target Sendiri
Pada gambar 3.5 tertera jumlah dari perhitungan potongan pajak PPh pasal
21, jumlah tersebut didapatkan dari hasil perhitungan berdasarkan ketentuan yang
dikeluakan oleh pemerintah. Perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 3.6.
Gaji Bruto Rp 5,805,310
Pengurangan
Biaya Jabatan 5% x Gaji
Netto Rp 290,266 Rp 290,266 -
Penghasilan Netto Sebulan Rp 5,515,045
Penghasilan Netto Setahun Rp 66,180,534
PTKP :
- Untuk WP Sendiri Rp 36,000,000 Rp 36,000,000 -
PKP Rp 30,180,534
PPh Pasal 21 terutang
5% X PKP Rp 1,509,027
PPh Pasal 21 sebulan
PPh Pasal 21 Terutang / 12 Rp 125,752
Gambar 3.6 Perhitungan PPh 21 Untuk Contoh Nomor 2
BAB III Analisis Masalah III-16
Pada gambar 3.5 tertera jumlah dari perhitungan potongan jamsostek, jumlah
tersebut didapatkan dari hasil perhitungan berdasarkan ketentuan yang dikeluarkan
oleh JAMSOSTEK. Perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 3.7.
Gaji
Rp
4,000,000
Iuran JKK Gaji X 0,54% Rp 21,600 +
Iuran JKM Gaji X 0,3% Rp 12,000 +
Iuran JHT Tenaga
Kerja Gaji X 2% Rp 80,000 +
Total Iuran Pegawai Rp 113,600
Iuran JHT Perusahaan Gaji X 3,7% Rp 148,000 +
Total Iuran Rp 261,600
Gambar 3.7 Perhitungan JAMSOSTEK Untuk Contoh Nomor 2
3. Karyawan C sudah bekerja lebih dari 3 bulan sebagai supervisor (Profit
sharing), karyawan ini mempunyai status menikah dan tidak mempunyai
tanggungan. Dalam satu bulan kerja (25 hari kerja) ia tidak pernah tidak
masuk dan juga tidak pernah melakukan peminjaman dana maupun
mempunyai kasbon terhadap perusahaan. Karyawan C sudah memiliki
NPWP dan telah terdaftar sebagai anggota dari JAMSOSTEK, lalu ia
memiliki tiga bawahan yang diberikan target penjualan masing-masing
sebesar Rp 25.000.000 dan ketiganya berhasil mencapai target tersebut.
A01 C (SUPERVISOR)
Periode Oct-15
Hari Kerja 25
Absen 0
Total Hari Kerja 25
Gaji Pokok 2,5% * Rp 75,000,000 Rp 4,075,000 +
Uang Makan Rp 10,000 X 25 Rp 250,000 +
Uang Transport Rp 10,000 X 25 Rp 250,000 +
Insentive Rp 150,000 +
Kerajinan Absen = 0 Rp 225,000 +
Jamsostek Rp 140,580 -
Cicilan Rp - -
Kasbon Rp - -
PPh 21 Rp 65,947 -
Take Home Pay Rp 4,743,473
Gambar 3.8 Contoh Perhitungan Take Home Pay Supervisor Profit Sharing
BAB III Analisis Masalah III-17
Pada gambar 3.8 tertera jumlah dari perhitungan potongan pajak PPh pasal
21, jumlah tersebut didapatkan dari hasil perhitungan berdasarkan ketentuan yang
dikeluakan oleh pemerintah. Perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 3.9.
Gaji Bruto Rp 4,809,420
Pengurangan
Biaya Jabatan 5% x Gaji
Netto Rp 240,471 Rp 240,471 -
Penghasilan Netto Sebulan Rp 4,568,949
Penghasilan Netto Setahun Rp 54,827,388
PTKP :
- Untuk WP Sendiri Rp 36,000,000 Rp 36,000,000 -
- Untuk WP Berstatus
Kawin Rp 3,000,000 Rp 3,000,000 -
PKP Rp 15,827,388
PPh Pasal 21 terutang
5% X PKP Rp 791,369
PPh Pasal 21 sebulan
PPh Pasal 21 Terutang / 12 Rp 65,947.45
Gambar 3.9 Perhitungan PPh 21 Untuk Contoh Nomor 3
Pada gambar 3.9 tertera jumlah dari perhitungan potongan jamsostek, jumlah
tersebut didapatkan dari hasil perhitungan berdasarkan ketentuan yang dikeluarkan
oleh JAMSOSTEK. Perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 3.10.
Gaji
Rp
4,075,000
Iuran JKK Gaji X 0,54% Rp 22,005 +
Iuran JKM Gaji X 0,3% Rp 12,225 +
Iuran JHT Tenaga
Kerja Gaji X 2% Rp 81,500 +
Total Iuran Pegawai Rp 115,730
Iuran JHT Perusahaan Gaji X 3,7% Rp 150,775 +
Total Iuran Rp 266,505
Gambar 3.10 Perhitungan JAMSOSTEK Untuk Contoh Nomor 3
Dapat dilihat dari contoh yang diberikan untuk melakukan perhitungan gaji
diperlukan data absensi agar dapat mengetahui dalam satu bulan karyawan tersebut
hadir bekerja selama berapa hari, data pribadi dari karyawan tersebut, dan data
BAB III Analisis Masalah III-18
tunggakan yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Saat ini UD Swiss sudah
mengunakan alat fingerprint untuk membantu pencatatan absensi dari setiap
karyawannya, namun data output dari alat fingerprint tersebut merupakan data
absensi harian dari setiap karyawan aktif (masih bekerja) dan tidak aktif (sudah
tidak bekerja) yang perlu dilakukan rekapitulasi agar dapat menunjukan berapa hari
satu karyawan bekerja dalam satu bulan. Data yang dihasilkan merupakan data
spreedsheet dengan jumlah worksheet yang mencapai lebih dari 20 worksheet,
dalam satu worksheet terdapat tiga tabel data absensi dari tiga pegawai yang
terdaftar pada alat fingerprint. Adapun variable yang terdapat dalam setiap tabel
absensi karyawan yang dihasilkan alat fingerprint dapat dilihat dalam gambar 3.11.
Gambar 3.11 Contoh Output Table Absensi Karyawan Dari Fingerprint
Proses bisnis penggajian diawali dengan karyawan melakukan absensi
menggunakan alat fingerprint yang mecatat jam masuk dan jam keluar dari
karyawan, setelah itu pada akhir jam kerja bagian HRD mengambil laporan data
BAB III Analisis Masalah III-19
absensi dari alat fingerprint tersebut dan melakukan crosscheck terhadap data
karyawan yang aktif dengan laporan data absensi fingerprint untuk dibuatkan
rekapitulasi data absensi setiap hari.
Apabila sudah mencapai akhir periode cutoffsalary maka bagian HRD
memberikan laporan absensi (rekapitulasi data absensi karyawan) yang telah dibuat
kepada bagian keuangan untuk dilakukan perhitungan gaji. Setelah menerima
laporan tersebut bagian keuangan melakukan perhitungan uang makan, uang
transport, uang kerajinan berdasarkan data absensi tersebut dan dilanjutkan dengan
melakukan perhitungan insentif. Perhitungan insentif dimulai dengan melihat
apakah karyawan tersebut memiliki kekurangan pembayaran gaji pada bulan n-1
maka kekurangan tersebut akan ditambahkan kedalam insentif. Besarnya insentif
untuk bagian penjualan dan yang bukan bagian penjualan berbeda. Apabila
karyawan tersebut menjabat bukan sebagai bagian penjualan maka besarnya
insentif ditentukan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Besarnya insentif untuk
bagian penjualan ditentukan berdasarkan pencapaian target penjualan perusahaan.
Jika target penjualan perusahaan secara keseluruhan tercapai maka bagian
penjualan akan mendapatkan insentif dengan 20% berdasarkan margin kotor dari
target perusahaan sebagai rekomendasi besarnya insentif yang akan didapat.
Namun jika target perusahaan secara keseluruhan tidak tercapai tetapi hanya
mencapai target individualnya maka ia akan mendapatkan insentif dengan 5%
berdasarkan margin kotor dari target yang diberikan sebagai rekomendasi besarnya
insentif yang akan didapat. Jika bagian penjualan tidak mencapai target perusahaan
dan target individualnya maka besarnya insentif akan ditentukan sesuai dengan
kebijakan perusahaan Alur perhitungan insentif tersebut dapat dilihat pada notasi
BPMN untuk sub proses perhitungan insentif pada gambar 3.14 Apabila karyawan
yang sedang dihitung gajinya sudah bekerja selama lebih dari tiga bulan maka
bagian keuangan akan melakukan perhitungan potongan jamsostek apabila tidak
maka akan langsung melakukan perhitungan potongan kasbon jika karyawan
tersebut pernah melakukan kasbon, lalu apabila karyawan tersebut mempunyai
cicilan maka akan dihitung potongan cicilan, setelah itu apabila karyawan yang
BAB III Analisis Masalah III-20
bersangkutan memiliki NPWP maka bagian keuangan akan melakukan perhitungan
potongan pajak PPh 21 apabila tidak maka akan langsung melakukan perhitungan
take home pay. Setelah semuanya selesai dihitung bagian keuangan akan
memberikan slip gaji seluruh karyawan yang ada kepada bagian HRD, lalu setelah
bagian HRD menerimanya maka bagian HRD akan memanggil karyawan yang
bersangkutan untuk kemudian memberikan slip gaji dan gaji kepada karyawan
tersebut.
Apabila karyawan yang telah menerima gaji dan slip gaji merasa gajinya tidak
sesuai maka karyawan tersebut dapat melakukan komplain dengan cara melakukan
konfirmasi kepada bagian HRD beserta bukti atas ketidaksesuaian gaji yang ia
terima. Setelah bagian HRD menerima komplain tersebut maka bagian HRD akan
melakukan pemeriksaaan terhadap laporan gaji dan apabila didapatkan perhitungan
yang salah maka bagian HRD akan meminta perhitungan ulang gaji untuk karyawan
yang melakukan komplain kepada bagian keuangan. Setelah bagian keuangan
menerima perimintaan pengulangan perhitungan gaji maka bagian keuangan akan
menghiutung ulang gaji karyawan yang bersangkutan dan lalu memberikan slip gaji
yang baru kepada bagian HRD untuk diberikan kepada karyawan yang melakukan
komplain. Untuk menunjukan alur proses bisnis penggajian yang telah dijelaskan
maka dapat dilihat notasi BPMN (Business Process Modeling Notation) untuk
proses bisnis penggajian pada gambar 3.13.
Proses bisnis komplain gaji diawali dengan karyawan melakukan konfirmasi
atas ketidaksesuaian gaji yang diterimanya kepada bagian HRD dengan
menyertakan bukti ketidaksesuaiannya, lalu setelah bagian HRD menerima
konfirmasi tersebut maka bagian HRD melakukan pemeriksaan terhadap laporan
gaji yang ada, apabila gaji tersebut sesuai atau tidak terdapat kesalahan maka akan
di konfirmasi kepada karyawan bahwa gaji telah sesuai namun, apabila gaji
memang tidak sesuai maka bagian HRD akan meminta perhitungan ulang gaji
kepada bagian keuangan. Setelah bagian keuangan menerima permintaan
perhitungan ulang gaji maka bagian keuangan melakukan perhitungan ulang gaji
seperti yang dilakukan pada notasi BPMN untuk proses bisnis penggajian pada
BAB III Analisis Masalah III-21
gambar 3.13 setelah selesai maka bagian keuangan akan memberikan slip gaji
karyawan yang melakukan komplain kepada bagian HRD untuk kemudain
dikonfirmasi kepada karyawan. Notasi BPMN untuk proses bisnis komplain gaji
yang diterima dapat dilihat pada gambar 3.15.
Pada area 1 dalam gambar 3.13, masalah yang terjadi adalah masalah
rekapitulasi absensi, dimana perusahaan khususnya bagian HRD perlu melakukan
rekapitulasi data absensi dan melakukan crosscheck setiap hari terhadap data
karyawan yang saat ini aktif bekerja.
Pada area 2 dalam gambar 3.13, masalah yang terjadi adalah pada saat
melakukan perhitungan gaji bagian keuangan perlu melakukan perhitungan
terhadap setiap karyawan pada setiap level dengan berbagai variable yang berbeda
selain itu kurangnya atribut data yang disimpan untuk mendukung bagian keuangan
dalam melakukan perhitungan pajak PPh pasal 21 dan melakukan perhitungan
potongan cicilan ataupun potongan kasbon. Adapun atribut dari data karyawan yang
menjadi acuan bagian keuangan untuk menentukan variable yang digunakan
sebagai berikut:
Tabel 3.4 Atribut Data Karyawan Saat Ini
No Atribut Keterangan
1 ID Atribut yang berisi id karyawan
2 IDENTITY_NUMBER Atribut nomor identitas pegawai
3 NAME Atribut nama pegawai
4 GENDER Atribut jenis kelamin pegawai
5 ADDRESS Atribut alamat pegawai
6 PROVINCE Atribut provinsi tempat tinggal pegawai
7 CITY_OR_DISTRICT Atribut kota atau kabupaten tempat tinggal pegawai
6 SUB_DISTRICT Atribut kecamatan dari alamat pegawai
9 VILLAGE_GOVERN
MENT
Atribut kelurahan tempat tinggal pegawai
7 RELIGION Atribut agama pegawai
BAB III Analisis Masalah III-22
Tabel 3.4 Atribut Data Karyawan Saat Ini (lanjutan)
No Atribut Keterangan
8 MARRIAGE_STATUS Atribut status pernikahan pegawai
9 BIRTHPLACE Atribut tempat lahir pegawai
10 DATE_OF_BIRTH Atribut tanggal lahir pegawai
11 MOBILE_PHONE Atribut nomor handphone pegawai
12 TELEPHONE Atribut nomor telepon rumah pegawai
13 POSITION Atribut jabatan pegawai
14 BPJS_NUMBER Atribut nomor BPJS pegawai
15 LOANS Atribut besarya tunggakan yang dimiliki oleh karyawan
Gambar 3.16 merupakan gambar dari proses rechecking yang dilakukan oleh
perusahaan sesudah melakukan perhitungan penggajian untuk setiap pegawai.
Proses ini diawali dengan meminta verifikasi dari atasan atas jumlah perhitungan
yang dilakukan. Apabila perhitungan tersebut disetujui maka bagian keuangan akan
menunggu karyawan yang hendak melakukan komplain apabila terdapat kesalahan.
Namun apabila tidak terdapat kesalahan maka, bagian keuangan akan segera
melakukan penulisan slip transfer dari setiap pegawai.
Berdasarkan proses yang sudah dijelaskan maka dapat dibuatkan sebuah
timeline dari proses periode cut off salary hingga proses transfer yang dilakukan.
Timeline tersebut dapat dilihat pada gambar 3.12.
Gambar 3.12 Timeline Proses Penggajian
BAB III Analisis Masalah III-23
= Area 1 masalah pada banyaknya data absensi
= Area 2 masalah pada perhitungan gaji
Gambar 3.13 Proses Bisnis Penggajian
z
Area 1
Area 2
BAB III Analisis Masalah III-24
Gambar 3.14 Sub Proses Menghitung Uang Insentif Karyawan
BAB III Analisis Masalah III-25
Gambar 3.15 Proses Komplain gaji yang diterima
BAB III Analisis Masalah III-26
Gambar 3.16 Proses Rechecking
BAB III Analisis Masalah III-27
3.5 Analisis Penyebab Masalah
Setelah melakukan survei yaitu wawancara [Lampiran A Wawancara] dengan
pemilik dari perusahaan UD Swiss dan observasi maka untuk mengidetifikasi
masalah-masalah yang terjadi pada perusahaan UD Swiss sekarang ini,
menggunakan diagram ishikawa. Diagram ini dapat membantu mengetahui
masalah yang ada berdasarkan lima aspek 5M + I, yaitu Man, Machine, Method,
Material, Money, Information.
Gambar 3.17 Analisis Sebab Akibat
Berdasarkan hasil analisis penyebab waktu yang diperlukan untuk melakukan
proses penggajian melebihi standar waktu yang diinginkan oleh perusahaan
(Gambar 3.17), disimpulkan terdapat 3 (tiga) aspek penyebab terjadinya masalah
tersebut. Aspek tersebut dikelompokan kedalam 3 (tiga) kategori yaitu:
1. Aspek sumber daya manusia atau Man
Dari segi Man, penyebab lamanya waktu yang diperlukan untuk
melakukan proses penggajian melebihi standar waktu yang diinginkan
oleh perusahaan dikarenakan kurangnya sumber daya manusia untuk
melakukan perhitungan gaji. Namun berdasarkan policy perusahaan yang
berlaku saat ini perusahaan tidak memperbolehkan untuk melakukan
penambahan karyawan baru.
BAB III Analisis Masalah III-28
2. Aspek metode atau Method
Dari segi Method, penyebab lamanya waktu yang diperlukan untuk
melakukan proses penggajian melebihi standar waktu yang diinginkan
oleh perusahaan dikarenakan pengelolaan data terhadap perhitungan gaji
beragam untuk setiap pegawai dan mempunyai variabel yang banyak
seperti yang sudah dijelaskan pada bab 3.4.1.
3. Aspek informasi atau Information
Dari segi Information, dapat dilihat terdapat dua penyebab lamanya waktu
yang diperlukan untuk melakukan proses penggajian melebihi standar
waktu yang diinginkan oleh perusahaan.
Penyebab pertama dikarenakan banyaknya output table dari alat
fingerprint seperti yang sudah disertakan pada gambar 3.11 mengenai
data karyawan yang tidak uptodate sehingga diperlukan rekapitulasi
untuk melakukan cross check terhadap data karyawan yang ada.
Penyebab kedua dikarenakan tidak adanyanya catatan secara rinci yang
terdiri dari tanggal pelunasan dan besaran potongan terhadap data jatuh
tempo dari cicilan ataupun data kasbon karena yang dicatat hanyalah
besarnya sisa cicilan atau kasbon yang harus dibayarkan oleh karyawan
sehingga bagian keuangan perlu melihat besarnya potongan cicilan yang
dikenakan kepada karyawan tersebut berdasarkan slip gaji bulan
sebelumnya.
Berdasarkan akar-akar permasalahan yang dijelaskan di atas, maka dapat
diusulkan alternatif solusi pemecahan masalah, yaitu dengan menyediakan alat
bantu yang dapat melakukan perhitungan penggajian (payroll) dan rekapitulasi
absensi setiap karyawan yang bekerja pada UD Swiss. Alat bantu ini diperlukan,
karena untuk memudahkan divisi keuangan dalam melakukan perhitungan gaji
karyawan dan pencatatan absensi.
Setelah melakukan analisis masalah terdapat beberapa permasalahan yang
dihadapi UD Swiss dalam usahanya yang bertentangan dengan tujuan yang ingin
dicapai oleh UD Swiss tersebut. Gap antara tujuan yang ingin dicapai dengan
keadaan yang ada sekarang ini dijabarkan pada tabel 3.5.
BAB III Analisis Masalah III-29
Tabel 3.5 Gap Antara Tujuan yang Ingin Dicapai dengan Keadaan Sekarang
No Faktor Gap Antara Tujuan yang Ingin Dicapai dengan Keadaan
Sekarang
Keadaan Sekarang ini Tujuan yang akan dicapai
1 Man Kurangnya SDM untuk
melakukan perhitungan gaji
karyawan yang memakan
waktu 5 sampai dengan 6
hari
Mempercepat waktu perhitungan
gaji karyawan dalam waktu 1 hari
tanpa melakukan penambahan
sumber daya manusia
2 Method Pengelolaan data terhadap
perhitungan gaji beragam
untuk setiap karyawan
membuat perusahaan
khususnya bagian keuangan
perlu memasukan banyak
variabel. Selain itu terdapat
3 variable diantaranya yang
membutuhkan data
rekapitulasi absensi
sebelum perhitungan gaji
dapat dilakukan.
Perusahaan hanya perlu
memasukan nama pegawai beserta
dengan insentif maka secara
otomatis akan melakukan
perhitungan (Take Home Pay) dan
menghasilankan data gaji dari
karyawan tersebut
3 Information Banyaknya tabel data
absensi dan data yang
dihasilkan oleh alat
fingerprint bukan
merupakan data yang
uptodate, membuat
perusahaan memerlukan
pengecekan ulang terhadap
data karyawan saat ini.
Perusahaan hanya perlu
memasukkan data absensi selama
satu bulan dan secara otomatis
rekapitulasi data absensi akan
dihasilkan berdasarkan karyawan
yang aktif
BAB III Analisis Masalah III-30
Tabel 3.5 Gap Antara Tujuan yang Ingin Dicapai dengan Keadaan Sekarang (lanjutan)
3.6 Analisis Solusi Permasalahan
Dari akar-akar penyebab masalah di atas, alat bantu solusi yang diharapkan
dapat mengatasi permasalah tersebut dengan memberikan fungsi-fungsi sebagai
berikut:
1. Membantu bagian HRD dalam melakukan rekapitulasi data absensi dari
setiap karyawan
2. Membantu bagian keuangan dalam perhitungan gaji setiap karyawan.
3. Membantu bagian keuangan dalam melihat laporan karyawan, laporan
tunggakan, laporan JAMSOSTEK, dan laporan pajak PPh 21 setiap bulan.
Berdasarkan informasi yang didapat, maka dilakukan analisis untuk melihat
apakah kebutuhan yang diusulkan untuk UD Swiss ini dapat berjalan dengan baik
dan berdampak bagi perusahaan khususnya untuk bagian keuangan agar dapat
melakukan perhitungan gaji dan bagian HRD dapat melakukan rekapitulasi sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan. Selanjutnya untuk setiap kebutuhan
data dilakukan analisis lebih lanjut terhadap sumber data yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan data tersebut, adapun data-data tersebut dapat dilihat pada
tabel 3.6 dibawah ini:
3 Information Tidak adanya catatan
secara rinci seperti
tanggal pelunasan dan
besaran potongan
terhadap data cicilan
ataupun data kasbon
membuat perusahaan
khususnya keuangan
harus melihat slip gaji
bulan sebelumnya untuk
menentukan besarnya
potongan cicilan ataupun
kasbon
Perusahaan khususnya bagian
keuangan tidak perlu melakukan
pemerikasaan terhadap slip gaji
sebelumnya untuk menentukan
besarnya potongan cicilan atau
kasbon.
BAB III Analisis Masalah III-31
Tabel 3.6 Sumber Data yang Dibutuhkan UD Swiss
No Fungsi yang dibutuhkan UD Swiss Output Sumber Data
1 Membantu perusahaan khususnya bagian
HRD dalam melakukan rekapitulasi data
absensi dari setiap karyawan yang
didapat dari data absensi fingerprint
Laporan data
rekapitulasi
absensi dari setiap
karyawan
Data
Rekapitulasi
Absensi
2 Membantu perusahaan khususnya bagian
keuangan dalam melakukan perhitungan
gaji, melihat laporan karyawan, laporan
tunggakan, laporan JAMSOSTEK dan
laporan pajak PPh 21 setiap bulan dan
tahunnya
Laporan total
pengeluaran gaji
karyawan, slip gaji
untuk karyawan
dan juga
menghasilkan data
tunggakan
Data Karyawan
Data
Rekapitulasi
Absensi
Data Target
Data Penjualan
Data Tunggakan
(Pinjaman atau
kasbon)
Berdasarkan analisis table 3.6 tersebut dapat dilihat bahwa UD Swiss
membutuhkan dua sumber data berdasarkan fungsi bisnis, adapun sumber data
tersebut yaitu:
1. Data Rekapitulasi Absensi
Data rekapitulasi absensi ini berupa pencatatan dari absensi selama
periode cutoffsalary untuk setiap karyawan. Adapun atribut-atribut yang
dibutuhkan dapat dilihat pada tabel 3.9.
2. Data Karyawan
Data karyawan ini berisi informasi mengenai data-data pribadi setiap
karyawan yang terdiri dari atribut-atribut yang dapat dilihat pada tabel 3.4
dan ditambahkan dengan enam atribut baru yang diberi tanda dengan
dicetak miring dan pemisahan data pinjaman cicilan maupun kasbon
untuk mendukung perhitungan gaji yang dapat dilihat pada tabel 3.7
untuk data karyawan dan tabel 3.8 untuk data pinjaman cicilan maupun
kasbon.
BAB III Analisis Masalah III-32
3. Data Tunggakan
Data tunggakan ini berisi pencatatan dari setiap karyawan yang
melakukan peminjaman dana ataupun kasbon. Adapun atribut-atribut
yang dibutuhkan dapat dilihat pada tabel 3.8.
4. Data Target
Data target ini berisi pencatatan target perusahaan dan target untuk setiap
bagian penjualan yaitu supervisor dan salesman setiap bulannya. Adapun
atribut-atribut yang dibutuhkan dapat dilihat pada tabel 3.10.
Tabel 3.7 Atribut Data Karyawan
No Atribut Keterangan
1 ID Atribut yang berisi id karyawan
2 IDENTITY_NUMBER Atribut nomor identitas pegawai
3 NAME Atribut nama pegawai
4 GENDER Atribut jenis kelamin pegawai
5 ADDRESS Atribut alamat pegawai
6 PROVINCE Atribut provinsi tempat tinggal
pegawai
7 CITY_OR_DISTRICT Atribut kota atau kabupaten tempat
tinggal pegawai
8 SUB_DISTRICT Atribut kecamatan dari alamat
pegawai
9 VILLAGE_GOVERNMENT Atribut kelurahan tempat tinggal
pegawai
10 DATE_OF_ENTRY_WORK Atribut tanggal karyawan tersebut
mulai bekerja
11 MARRIAGE_STATUS Atribut status pernikahan pegawai
12 BIRTHPLACE Atribut tempat lahir pegawai
13 DATE_OF_BIRTH Atribut tanggal lahir pegawai
14 MOBILE_PHONE Atribut nomor handphone pegawai
15 TELEPHONE Atribut nomor telepon rumah pegawai
BAB III Analisis Masalah III-33
Tabel 3.7 Atribut Data Karyawan (lanjutan)
No Atribut Keterangan
16 POSITION Atribut jabatan pegawai
17 BPJS_NUMBER Atribut nomor BPJS pegawai
18 STATUS Atribut yang berisi status karyawan
masih bekerja atau sudah tidak bekerja
19 DEGREE Atribut pendidikan terakhir pegawai
20 NUMBER_OF_EMPLOYEE_
BENEFITS
Atribut banyaknya tanggungan yang
dimiliki pegawai
21 NPWP_NUMBER Atribut nomor NPWP pegawai
22 SALARY_TYPE Atribut jenis gaji (normal / profit
sharing)
23 SUPERVISOR Atribut untuk supervisor dari
salesman
24 PROFIT_SHARING Atribut persentase jika mempunyai
jenis gaji profit sharing
25 BASIC_PAY Atribut untuk gaji pokok dari
karyawan
Tabel 3.8 Data Tunggakan
No Atribut Keterangan
1 ID Atribut yang berisi id pinjaman atau kasbon
2 DATE Atribut yang berisi tanggal pertama
pinjaman
3 ID_EMPLOYEE Atribut yang berisi id karyawan yang
bersangkutan
4 TYPE Atribut yang merupakan pemisahan antara
pinjaman ataupun kasbon
5 AMOUNT Atribut yang berisi jumlah pinjaman atau
kasbon
6 TERM_OF_PAYMENT Atribut yang berisi jangka waktu cicilan
7 DUE_DATE Atribut yang berisi tanggal akhir pelunasan
8 STATUS Atribut yang berisi status lunas atau tidak
BAB III Analisis Masalah III-34
Tabel 3.9 Data Rekapitulasi Absensi
No Atribut Keterangan
1 PERIOD Atribut yang berisi periode atau bulan
absensi
2 DAY1 s/d DAY31 Atribut yang berisi lama kerja dalam
satuan detik setiap satu hari
3 EMPLOYEE_ID Atribut yang berisi ID dari setiap kayawan
Tabel 3.10 Data Target
No Atribut Keterangan
1 PERIOD Atribut yang berisi periode atau bulan
target
2 EMPLOYEE_ID Atribut yang berisi ID dari setiap kayawan
3 TARGET Atribut yang berisi target penjualan
4 ACHIEVEMENT Attribut yang berisi pencapai target
3.6.1 Pengembangan Sistem Usulan
Sistem yang diusulkan adalah Sistem Informasi Penggajian, untuk
memberikan informasi mengenai sumber daya manusia (SDM) dan membantu
perusahaan dalam menangani sumber daya manusia.
Dalam penggunaan Sistem Informasi Penggajian ini, dibutuhkan input berupa
data abensi, data karyawan, data insentif, data tunggakan, dan data penjualan yang
akan digunakan untuk melakukan rekapitulasi absensi dan perhitungan gaji
karyawan. Kemudian sistem akan memproses seluruh input untuk dimasukan
kedalam database sistem, kemudian sistem akan melakukan pemisahaan antara
karyawan aktif dan karyawan yang tidak aktif untuk kemudian dilakukan
perhitungan absensi dari setiap karyawan yang aktif. Setelah melakukan
perhitungan absensi maka sistem akan melakukan perhitungan uang makan, uang
transport, dan uang kerajinan dengan menggunakan data rekapitulasi absensi yang
sebelumnya telah diproses oleh system. Setelah itu sistem akan melakukan
perhitungan gaji pokok, insentif dengan memasukan data pencapaian target yang
didapat dari bagian penjualan, potongan JAMSOSTEK bagi karyawan dengan
BAB III Analisis Masalah III-35
keanggotaan JAMSOSTEK yang akan menghasilkan laporan JAMSOSTEK,
potongan pajak PPh 21 bagi karyawan yang memiliki NPWP yang akan
menghasilkan laporan pajak PPh 21, perhitungan tunggakan yang kemudian akan
memperbaharui data tunggakan dan menghasilkan laporan tunggakan, dan
perhitungan take home pay yang akan menghasilkan slip gaji dan data karyawan
yang akan dimasukan kedalam database sistem. Perancangan sistem usulan
tersebut dapat dilihat pada gambar 3.17.
Gambar 3.18 Perancangan Sistem Usulan
IV-1
4 BAB IV
PERANCANGAN SISTEM
4.1 Deskripsi Umum Sistem
Sistem yang akan dibuat pada akhirnya akan digunakan oleh 3 (tiga) user
yaitu staf HRD, staf keuangan, dan Operational Manager (OM). Sistem ini dapat
membantu mempermudah kegiatan HRD dalam melakukan rekapitulasi data
absensi dengan hanya melakukan import file absensi yang dihasilkan oleh alat
fingerprint kedalam sistem kemudian sistem akan melakukan pengolahan data
tersebut menjadi data rekapitulasi absensi yang kemudian data tersebut dapat
dimanipulasi untuk merubah status atau keterangan dari karyawan yang sakit, izin,
cuti. Selain itu staf HRD dapat melakukan pencatatan atas pinjaman maupun
kasbon yang dilakukan oleh karyawan.
Sistem ini juga membantu staf keuangan dalam melakukan kegiatan
keuangan yang berhubungan dengan perhitungan gaji, laporan pajak, dan laporan
jamsostek. Staf keuangan hanya perlu menginput nama atau id karyawan dalam
sistem ini dan memasukkan variable seperti insentif, pencapaian target dan
potongan atas kesalahan pembayaran yang terjadi di bulan sebelumnya. Sedangkan
OM mempunyai wewenang untuk memasukan konfigurasi profitSharing1,
profitSharing2, profitSharing3, profitSharing4, profitSharing5, profitSharing6,
companyIncentive, dan salesmanIncentive yang akan membantu operational staf
keuangan dan HRD wewenang untuk memasukan konfigurasi mealAllowance,
transportAllowance, premiAttendance, cutOffStart, cutOffEnd, jkkPercentage,
jkmPercentage, jhtLaborPercentage, jhtCompanyPercentage, dan
regionalMinimumWage yang akan membantu operational staf HRD dalam
menggunakan sistem ini. Konfigurasi yang dapat dilakukan adalah konfigurasi dari
mulai cut off salary start, cut off salary end, persentase profit sharing, besarnya
pengkali uang makan, uang transport, uang kerajinan, persentase rekomendasi
insentif untuk pencapaian target perusahaan maupun salesman.
BAB IV Perancangan Sistem IV-2
4.2 Perancangan Model
Apabila skema relasi didapat berdasarkan bentuk lanjut dari ERD yang telah
dibuat, maka UML dibuat berdasarkan proses bisnis yang berada pada BAB 3.6
dengan melihat dari sisi penggunaan sistem. Jenis UML yang akan dibuat yaitu Use
Case.
4.2.1 Use Case Diagram
Gambar 4.1 Use Case Diagram
Dalam Use Case tersebut yang digunakan untuk menyelsaikan masalah
adalah pada use case membuat rekapitulasi data absensi, membuat perhitungan gaji,
membuat laporan pajak PPh 21, membuat laporan gaji karyawan, membuat laporan
BAB IV Perancangan Sistem IV-3
JAMSOSTEK. Pada use case membuat rekapitulasi absensi, staf akan melakukan
import file spreadsheet hasil output fingerprint dan periode bulan penggajian untuk
dijadikan data rekapitulasi absensi. Sedangkan pada use case membuat perhitungan
gaji karyawan, staf keuangan akan memasukan nama atau id dari karyawan yang
akan dihitung kemudian memasukan variable insentif, pencapaian target, dan
potongan atas kesalahan pembayaran yang terjadi di bulan sebelumnya.
4.2.2 Class Diagram
Class Diagram atau diagram kelas ini menggambarkan sistem dari sisi
pendefinisian kelas-kelas yang dibuat. Terdapat 12 kelas dan masing-masing
mempunyai keterkaitan satu sama lain seperti pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Class Diagram
BAB IV Perancangan Sistem IV-4
4.2.3 Activity Diagram
Activity Diagram dibuat untuk menggambarkan urutan kegiatan yang aktor
rasakan pada saat menggunakan aplikasi. Diagram ini meliputi dari awal hingga
akhir penggunaan aplikasi atau hasil akhir. Activity Diagram yang terbentuk untuk
aplikasi ini dapat dilihat pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Activity Diagram
4.2.4 Sequence Diagram
Sequence Diagram dibuat untuk menggambarkan aktivitas yang terjadi pada
saat user menggunakan aplikasi, hal tersebut dapat berupa interface, maupun proses
apa saja dalam aplikasi yang dipanggil serta bagaimana output bias dihasilkan.
Sequence Diagram yang dihasilkan yaitu:
1. Sequence Diagram Perhitungan Gaji (Payroll)
Gambar 4.4 merupakan gambar alur dari proses perhitungan gaji
(payroll). User akan meng-klik tombol new payroll kemudian browser
akan mengatur data yang diperlukan untuk kemudian ditampilkan sebagai
BAB IV Perancangan Sistem IV-5
form payroll (perhitungan gaji) untuk diinputkan oleh user. Kemudian
user akan menginputkan data yang diperlukan dan untuk menyimpannya
user harus men-klik tombol save lalu setelah itu browser akan
mengirimkan data yang diinputkan kedalam database. Setelah data
tersebut tersimpan browser akan mengatur data yang diperlukan untuk
kemudian ditampilkan sebagai edit form payroll untuk di-inputkan oleh
user. Kemudian user akan menginputkan data yang diperlukan dan
browser akan mengambil data dari database untuk kemudian
menampilkan apa yang diperlukan. Setelah itu untuk menyimpan apa
yang telah diinputkan oleh user tadi, maka user harus meng-klik tombol
save dan apabila data tersebut berhasil disimpan sistem akan
memunculkan notifikasi bahwa payroll sudah berhasil disimpan.
Gambar 4.4 Sequence Diagram Payroll
BAB IV Perancangan Sistem IV-6
2. Sequence Diagram Tunggakan (Installment Payable)
Gambar 4.5 merupakan gambar alur dari proses pencatatan tunggakan
(installment payable). User akan meng-klik tombol new installment
payable kemudian browser akan mengatur data yang diperlukan untuk
kemudian ditampilkan sebagai form installment payable (tunggakan)
untuk diinputkan oleh user. Kemudian user akan menginputkan data yang
diperlukan dan untuk menyimpannya user harus men-klik tombol save
lalu setelah itu browser akan mengirimkan data yang diinputkan kedalam
database. Setelah itu sistem akan memunculkan notifikasi bahwa
installment payable sudah berhasil disimpan.
Gambar 4.5 Sequence Diagram Installment Payable
3. Sequence Diagram Target Penjualan Perusahaan (Company Target)
Gambar 4.6 merupakan gambar alur dari proses pencatatan target
penjualan perusahaan (company target). User akan meng-klik tombol
new company target kemudian browser akan mengatur data yang
diperlukan untuk kemudian ditampilkan sebagai form company target
(target penjualan perusahaan) untuk diinputkan oleh user. Kemudian user
akan menginputkan data yang diperlukan dan untuk menyimpannya user
harus men-klik tombol save lalu setelah itu browser akan mengirimkan
data yang diinputkan kedalam database. Setelah itu sistem akan
memunculkan notifikasi bahwa company target sudah berhasil disimpan.
BAB IV Perancangan Sistem IV-7
Gambar 4.6 Sequence Diagram Company Target
4. Sequence Diagram Rekapitulasi Absensi (Attendance Summary)
Gambar 4.7 merupakan gambar alur dari proses pembuatan rekapitulasi
absensi (attendace summary). User akan meng-klik tombol new
attendance summary kemudian browser akan mengatur data yang
diperlukan untuk kemudian ditampilkan sebagai form attendance
summary. Kemudian user akan menginputkan data yang diperlukan dan
men-klik tombol save untuk menyimpan. Setelah itu browser akan
mengirimkan data yang diinputkan kedalam database dan memunculkan
notifikasi attendance summary sudah berhasil disimpan.
Gambar 4.7 Sequence Diagram Attendance Summary
BAB IV Perancangan Sistem IV-8
4.3 Perancangan ERD (Entity Relationship Diagram)
Berdasarkan proses bisnis dan kebutuhan data yang telah dianalisa, serta
melihat dari kriteria yang dibentuk, maka dibuat ERD untuk menggambarkan
keterhubungan antara entitas yang ada sebagai berikut:
Gambar 4.8 Entity Relational Diagram
Penjelasan secara detail mengenai definisi dari entitas-entitas yang terdapat
pada gambar 4.8 dapat dilihat pada tabel 4.1 dan 4.2
Tabel 4.1 Definisi Masing-Masing Entitas
No Entitas Keterangan
1 Employee Berisi data-data pribadi dari karyawan yang berkerja di
perusahaan
2 Summary Attendance Berisi data-data rekapitulasi absensi yang dihasilkan
berdasarkan output absensi fingerprint
3 Installement Payable Berisi data-data dari setiap tunggakan yang dilakukan
oleh karyawan
4 Payroll Berisi data-data penggajian dari setiap karyawan
5 Company Target Berisi data-data dari target perusahaan dan target untuk
setiap supervisor dan salesman
6 Position Berisi data-data posisi yang berada di dalam perusahaan
BAB IV Perancangan Sistem IV-9
Tabel 4.2 Definisi Masing-Masing Entitas (lanjutan)
No Entitas Keterangan
7 Hr Config Berisi data-data konfigurasi yang berguna untuk
mendukung perhitungan gaji dan rekapitulasi absensi
8 Province Berisi data-data nama provinsi yang berada di Indonesia
9 City Or Ditrict Berisi data-data nama kota atau kabupaten yang berada di
Indonesia
10 Sub District Berisi data-data nama kecamatan yang berada di
Indonesia
11 Village Government Berisi data-data nama kelurahan yang berada di Indonesia
BAB IV Perancangan Sistem IV-10
4.4 Perancangan Sistem Basis Data
Berdasarkan domain yang telah dibuat sesuai dengan arsitektur Grails
Framework [BRO13] yang sudah ada, maka dihasilkan skema relasi basis data
sebagai berikut:
Gambar 4.9 Schema Diagram
BAB IV Perancangan Sistem IV-11
4.5 Perancangan User Interface
Halaman utama (gambar 4.10) dari aplikasi yang dibuat ini berisi mengenai
informasi mengenai perusahaan. Selain itu terdapat 3 menu yaitu:
a. Menu HR: memiliki sub menu Attendance Summary, Installment
Payable, Employee
b. Menu Accounting: Payroll
c. Menu Tools: Memiliki sub menu Province, City or District, Sub District,
Village Government, Payment Method, User
Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Halaman Utama
Jika masing-masing menu di klik, maka user akan diarahakan kepada menu
yang dipilihnya dan menghasilan tampilan seperti berikut:
1. Menu HR
Pada menu HR ini terdapat dua sub menu, yaitu menu attendance
summary, installment payable. Berikut adalah tampilan dari:
a. Attendance Summary
Tampilan yang dapat dilihat pada gambar 4.11 merupakan halaman
utama (index) dari sub menu Attendance Summary. Dalam halaman
BAB IV Perancangan Sistem IV-12
ini user dapat melihat daftar dari periode attendance summary yang
telah dibuat.
Gambar 4.11 Rancangan Index Attendance Summary
Pada gambar 4.11 terdapat tombol new attendance summary ketika
user meng-klik tombol tersebut maka ia akan diarahkan kepada
halaman create yang dapat dilihat pada gambar 4.12. Pada halaman
ini user harus menginputkan periode dari attendance summary yang
akan dibuat lalu memilih file absensi hasil export fingerprint. Apabila
terdapat tanggal cuti atau libur bersama maka user dapat memasukan
tanggal tersebut dengan menceklis pada tabel yang sudah disediakan.
Gambar 4.12 Rancangan Create Attendance Summary
BAB IV Perancangan Sistem IV-13
Gambar 4.13 merupakan tampilan halaman edit dari attendance
summary. Pada halaman ini user dapat merubah status kehadiran
karyawan dengan cara meng-klik icon plus pada tabel yang ada dan
meng-klik cell dari kolom tanggal yang ingin di edit maka akan
muncul dialog box untuk merubah status kehadiran.
Gambar 4.13 Rancangan Edit Installment Payable
Gambar 4.14 merupakan tampilan halaman show dari attendance
summary. Pada halaman ini user dapat melihat ringkasan dari
kehadiran karyawan.
Gambar 4.14 Rancangan Show Anttendance Summary
BAB IV Perancangan Sistem IV-14
b. Installment Payable
Tampilan yang dapat dilihat pada gambar 4.15 merupakan halaman
utama (index) dari sub menu Installment Payable. Dalam halaman ini
user dapat melihat daftar karyawan yang melakukan peminjaman
ataupun kasbon.
Gambar 4.15 Rancangan Index Installment Payable
Pada gambar 4.15 terdapat tombol new installment payable ketika
user meng-klik tombol tersebut maka ia akan diarahkan kepada
halaman create yang dapat dilihat pada gambar 4.16. Pada halaman
ini user diminta untuk melengkapi form yang ada. Halaman edit
memiliki tampilan yang sama dengan create namun pada halaman
edit form yang tersedia sudah berisikan data-data installment payable
yang hendak di edit.
BAB IV Perancangan Sistem IV-15
Gambar 4.16 Rancangan Create & Edit Installment Payable
Setelah semua selesai di buat atau di edit maka user harus menekan
tombol save untuk menyimpan data-data tersebut. Jika data-data
tersebut berhasil disimpan maka browser akan mengarahkan
tampilan kepada show installment payable seperti gambar 4.17.
Gambar 4.17 Rancangan Show Installment Payable
BAB IV Perancangan Sistem IV-16
c. Employee
Tampilan yang dapat dilihat pada gambar 4.18 merupakan halaman
utama (index) dari sub menu Employee. Dalam halaman ini user
dapat melihat daftar karyawan yang terdaftar pada perusahaan.
Gambar 4.18 Rancangan Index Employee
Pada gambar 4.18 terdapat tombol new employee ketika user meng-
klik tombol tersebut maka ia akan diarahkan kepada halaman create
yang dapat dilihat pada gambar 4.19. Pada halaman ini user diminta
untuk melengkapi form yang ada. Halaman edit memiliki tampilan
yang sama dengan create namun pada halaman edit form yang
tersedia sudah berisikan data-data employee yang hendak di edit.
BAB IV Perancangan Sistem IV-17
Gambar 4.19 Rancangan Create & Edit Employee
Gambar 4.20 merupakan tampilan halaman show dari employee. Pada
halaman ini user dapat melihat data-data dari employee yang dipilih.
Gambar 4.20 Rancangan Show Employee
BAB IV Perancangan Sistem IV-18
2. Menu Accounting
a. Payroll
Tampilan yang dapat dilihat pada gambar 4.21 merupakan halaman
utama (index) dari sub menu payroll. Dalam halaman ini user dapat
melihat daftar dari periode payroll yang telah dibuat.
Gambar 4.21 Rancangan IndexPayroll
Pada gambar 4.21 terdapat tombol new payroll ketika user meng-klik
tombol tersebut maka ia akan diarahkan kepada halaman create yang
dapat dilihat pada gambar 4.22. Pada halaman ini user diminta untuk
melengkapi form yang ada dan setelah itu untuk menyimpan datanya
user harus meng-klik tombol save.
Gambar 4.22 Rancangan Create Payroll
BAB IV Perancangan Sistem IV-19
Apabila data berhasil disimpan maka user akan di arahkan kepada
halaman edit payroll seperti gambar 4.23.
Gambar 4.23 Rancangan Edit Payroll
Pada halaman ini user diminta untuk mengisi form yang bertujuan
untuk membuat perhitungan gaji dari setiap karyawan yang ada.
Apabila sudah selesai untuk menyimpan data-data tersebut user harus
meng-klik tombol save dan jika data-data tersebut tersimpan maka
sistem akan memberikan notifikasi bahwa data berhasil disimpan.
3. Menu Tools
a. Configuration
Tampilan yang dapat dilihat pada gambar 4.24 merupakan halaman
utama (index) dari sub menu configuration. Dalam halaman ini user
dapat melakukan konfigurasi terhadap mealAllowance,
transportAllowance, premiAttendance, cutOffStart, cutOffEnd,
profitSharing1, profitSharing2, profitSharing3, profitSharing4,
profitSharing5, profitSharing6, companyIncentive,
BAB IV Perancangan Sistem IV-20
salesmanIncentive, jkkPercentage, jkmPercentage,
jhtLaborPercentage, jhtCompanyPercentage,
regionalMinimumWage.
Gambar 4.24 Rancangan Index Configuration
Gambar 4.25 merupakan tampilan halaman edit dari configuration.
Pada halaman ini user dapat melakukan perubahan terhadap
konfigurasi program.
Gambar 4.25 Rancangan Edit Configuration
V-1
5 BAB V
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
5.1 Implementasi
Tujuan dari implementasi sistem adalah untuk menjelaskan tentang cara
penggunaan modul kepada semua user yang akan menggunakan aplikasi, sehingga
user tersebut dapat merespon apa yang ditampilkan di dalam aplikasi dan
memberikan feedback untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.
5.1.1 Batasan Implementasi
Dalam mengimplementasikan perangkat lunak, pengendalian aplikasi
dengan adanya batasan mempunyai beberapa hal yaitu:
1. Basis data yang digunakan dalam Implementasi sistem ini adalah
PostgreSQL.
2. Sistem ini diimplementasikan khusus untuk studi kasus UD Swiss.
5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak (software) yang digunakan untuk membangun website
sistem informasi penggajian ini adalah sebagai berikut:
Komputer PC dengan perangkat lunak yang disebutkan dibawah ini.
1. Sistem Operasi Windows 7.
2. PostgreSQL ver 1.16.0 untuk database server.
3. Groovy/Grails Tool Suite Version: 3.6.1 dengan Platform: Eclipse Luna
(4.4) untuk penulisan kode desain HTML, CSS dan penulisan kode Java
dan Javascript.
4. Google Chrome sebagai web browser.
5.1.3 Implementasi Perangkat Keras
Kebutuhan perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk membangun
website sistem informasi penggajian ini adalah sebagai berikut:
BAB V Implementasi dan Pengujian V-2
1. Processor Core I5
2. RAM 12GB
3. Harddisk 1TB
4. Mouse, keyboard, monitor sebagai peralatan I/O
5.2 Pengujian Sistem
Pada tahap ini akan dilakukan pengujian terhadap fungsionalitas sistem yang
telah dibuat pada setiap controller, dan service di dalam arsitektur grails framework
[BRO13]. Pengujian yang dilakukan ini menggunakan pengujian black box testing
[MOH10] yang melibatkan berbagai test-case untuk memastikan bahwa sistem
yang dibuat sesuai dengan yang diharapkan. Setiap tahapan pengujian ini akan di
kategorikan dalam setiap menu.
5.2.1 Pengujian pada Employee
Tabel 5.1 merupakan test case, test step, expected result, dan testing result
pada pengujian black box testing yang dilakukan pada menu employee.
Tabel 5.1 Pengujian pada Employee
No Test Case Test Step Expected Result Testing
1
Membuat dan
mengedit data
employee.
1. User mengarahkan
mouse kepada
menu hr dan meng-
klik menu
employee
2. User meng-klik
tombol New
Employee.
Halaman form
untuk
memasukan data
employee baru
dan edit dapat
diakses atau
dilakukan.
Sesuai
dengan
harapan
BAB V Implementasi dan Pengujian V-3
Tabel 5.1 Pengujian Pada Employee (lanjutan)
No Test Case Test Step Expected
Result
Testing
2
Menyimpan data
employee ketika data
pada form tidak
diinputkan atau
dikosongkan semua.
1. User mengarahkan
mouse kepada
menu hr dan meng-
klik menu
employee
2. User meng-klik
tombol New
Employee.
3. User meng-klik
tombol save tanpa
mengisi form.
Sistem akan
memunculkan
notifikasi
bahwa terdapat
field yang harus
diisi dan data
tidak tersimpan.
Sesuai
dengan
harapan
3
Menyimpan data
employee ketika data
pada form tidak
diinputkan atau
dikosongkan salah
satu
1. User mengarahkan
mouse kepada
menu hr dan meng-
klik menu
employee
2. User meng-klik
tombol New
Employee.
3. User meng-klik
tombol save tanpa
mengisi form
dengan
mengosongkan
satu field selain
field NPWP
Number dan BPJS
Number
Sistem akan
memunculkan
notifikasi
bahwa terdapat
field yang harus
diisi dan data
tidak berhasil
disimpan
Sesuai
dengan
harapan
BAB V Implementasi dan Pengujian V-4
Tabel 5.1 Pengujian Pada Employee (lanjutan)
No Test Case Test Step Expected
Result
Testing
4
Menyimpan data
employee ketika data
pada form diinputkan
dengan benar
1. User mengarahkan
mouse kepada
menu hr dan meng-
klik menu
employee
2. User meng-klik
tombol New
Employee.
3. User meng-klik
tombol save
dengan mengisi
form dengan
lengkap
Sistem akan
memunculkan
notifikasi
bahwa data
berhasil
disimpan
Sesuai
dengan
harapan
5.2.2 Pengujian pada Attendance Summary
Tabel 5.2 merupakan test case, test step, expected result, dan testing result
pada pengujian black box testing yang dilakukan pada menu attendance summary.
Tabel 5.2 Pengujian pada Attendance Summary
No Test Case Test Step Expected
Result
Testing
1
Membuat data
attendance
summary
1. User mengarahkan mouse
kepada menu hr dan
meng-klik menu
attendance summary
2. User meng-klik tombol
New attendance summary.
3. User meng-klik tombol
New Attendance Summary
Halaman form
untuk
memasukan
data Attendance
Summary baru
dapat diakses
atau dilakukan
Sesuai
dengan
harapan
BAB V Implementasi dan Pengujian V-5
Tabel 5.2 Pengujian pada Attendance Summary (lanjutan)
No Test Case Test Step Expected
Result
Testing
2
Melakukan
import data
absensi output
dari alat
fingerprint
1. User mengarahkan mouse
kepada menu hr dan
meng-klik menu
attendance summary
2. User meng-klik tombol
New attendance summary.
3. User meng-klik tombol
choose file dan memilih
file data absensi output
dari alat fingerprint
User dapat
melakukan
import data
absensi
Sesuai
dengan
harapan.
Dapat
dilihat pada
gambar 5.1
3
Memilih
tanggal cuti dan
libur pada
tanggal yang
sama pada saat
create dan edit
1. User mengarahkan mouse
kepada menu hr dan
meng-klik menu
attendance summary
2. User meng-klik tombol
New attendance summary.
3. User meng-klik checkbox
yang tersedia pada tabel
day off dan day leave pada
tanggal yang sama
User tidak
dapat memilih
tanggal yang
Sesuai
dengan
harapan
4
Memilih
tanggal cuti dan
libur pada
tanggal yang
berbeda pada
saat create dan
edit dan data
tersimpan
1. User mengarahkan mouse
kepada menu hr dan
meng-klik menu
attendance summary
2. User meng-klik tombol
New attendance summary.
3. User meng-klik checkbox
yang tersedia pada tabel
day off dan day leave pada
tanggal yang berbeda dan
menekan tombol save
Data tanggal
libur dan cuti
berhasil
tersimpan pada
periode yang
terpilih
Sesuai
dengan
harapan
BAB V Implementasi dan Pengujian V-6
Gambar 5.1 ini merupakan interface pada saat melakukan testing
attendance summary pada test case nomor 2 yaitu melakukan import file absensi.
Gambar 5.1 Interface Testing Attendace Summarry Test Case 2
5.2.3 Pengujan pada Company Target
Tabel 5.3 merupakan test case, test step, expected result, dan testing result
pada pengujian black box testing yang dilakukan pada menu company target.
Tabel 5.3 Pengujian pada Company Target
No Test Case Test Step Expected Result Testing
1
Membuat dan
mengedit data
company target.
1. User mengarahkan
mouse kepada menu
hr dan meng-klik
menu attendance
summary
2. User meng-klik
tombol New
attendance summary.
3. User meng-klik
tombol new company
target.
Halaman form
untuk memasukan
data company
target baru dan edit
dapat diakses atau
dilakukan.
Sesuai
dengan
harapan
BAB V Implementasi dan Pengujian V-7
Tabel 5.3 Pengujian pada Company Target (lanjutan)
No Test Case Test Step Expected
Result
Testing
2
Menyimpan
data company
target ketika
data pada form
tidak
diinputkan atau
dikosongkan
semua.
1. User mengarahkan
mouse kepada menu hr
dan meng-klik menu
attendance summary
2. User meng-klik tombol
New attendance
summary.
3. User meng-klik tombol
save tanpa mengisi form.
Sistem akan
memunculkan
notifikasi
bahwa terdapat
field yang harus
diisi dan data
tidak tersimpan.
Sesuai
dengan
harapan
3
Menyimpan
data company
target ketika
data pada form
tidak
diinputkan atau
dikosongkan
salah satu.
1. User mengarahkan
mouse kepada menu hr
dan meng-klik menu
attendance summary
2. User meng-klik tombol
New attendance
summary.
3. User meng-klik tombol
save tanpa mengisi form
dengan mengosongkan
salah satu field
Sistem akan
memunculkan
notifikasi
bahwa terdapat
field yang harus
diisi dan data
tidak berhasil
disimpan.
Sesuai
dengan
harapan
4
Menyimpan
data company
target ketika
data pada form
diinputkan
dengan benar.
1. User mengarahkan
mouse kepada menu hr
dan meng-klik menu
attendance summary
2. User meng-klik tombol
New attendance
summary.
3. User meng-klik tombol
save dengan mengisi
form dengan lengkap.
Sistem akan
memunculkan
notifikasi
bahwa data
berhasil
disimpan.
Sesuai
dengan
harapan
BAB V Implementasi dan Pengujian V-8
5.2.4 Pengujan pada Installment Payable
Tabel 5.4 merupakan test case, test step, expected result, dan testing result
pada pengujian black box testing yang dilakukan pada menu installment payable.
Tabel 5.4 Pengujian pada Installment Payable
No Test Case Test Step Expected Result Testing
1
Membuat dan
mengedit data
installment
payable.
1. User mengarahkan
mouse kepada menu hr
dan meng-klik menu
installment payable.
2. User meng-klik tombol
New installment
payable.
3. User meng-klik tombol
new installment
payable.
Halaman form
untuk memasukan
data installment
payable baru dan
edit dapat diakses
atau dilakukan.
Sesuai
dengan
harapan
2
Menyimpan
data installment
payable ketika
data pada form
tidak
diinputkan atau
dikosongkan
semua.
1. User mengarahkan
mouse kepada menu hr
dan meng-klik menu
installment payable.
2. User meng-klik tombol
New installment
payable.
3. User meng-klik tombol
save tanpa mengisi
form.
Sistem akan
memunculkan
notifikasi bahwa
terdapat field yang
harus diisi dan data
tidak tersimpan.
Sesuai
dengan
harapan
BAB V Implementasi dan Pengujian V-9
Tabel 5.4 Pengujian pada Installment Payable (lanjutan)
No Test Case Test Step Expected Result Testing
3
Menyimpan data
installment
payable ketika
data pada form
tidak diinputkan
atau
dikosongkan
salah satu.
1. User mengarahkan
mouse kepada menu
hr dan meng-klik
menu installment
payable.
2. User meng-klik
tombol New
installment payable.
3. User meng-klik
tombol save tanpa
mengisi form dengan
mengosongkan salah
satu field
Sistem akan
memunculkan
notifikasi bahwa
terdapat field yang
harus diisi dan data
tidak berhasil
disimpan.
Sesuai
dengan
harapan
4
Menyimpan data
installment
payable ketika
data pada form
diinputkan
dengan benar.
1. User mengarahkan
mouse kepada menu
hr dan meng-klik
menu installment
payable.
2. User meng-klik
tombol New
installment payable.
3. User meng-klik
tombol save dengan
mengisi form
dengan lengkap.
Sistem akan
memunculkan
notifikasi bahwa
data berhasil
disimpan.
Sesuai
dengan
harapan
BAB V Implementasi dan Pengujian V-10
5.2.5 Pengujian pada Payroll
Tabel 5.5 merupakan test case, test step, expected result, dan testing result
pada pengujian black box testing yang dilakukan pada menu payroll.
Tabel 5.5 Pengujian pada Payroll
No Test Case Test Step Expected
Result
Testing
1
Membuat dan
mengedit data
payroll.
1. User mengarahkan mouse
kepada menu accounting dan
meng-klik menu payroll.
2. User meng-klik tombol New
payroll.
3. User meng-klik tombol new
payroll.
Halaman form
untuk
memasukan data
payroll baru dan
edit dapat
diakses atau
dilakukan.
Sesuai
dengan
harapan
2
Membuat
periode
payroll
1. User mengarahkan mouse
kepada menu accounting dan
meng-klik menu payroll.
2. User meng-klik tombol New
payroll.
3. User meng-klik tobol save
setelah memilih periode
User berhasil
membuat
periode payroll
dan data periode
tersimpan dan
diarahkan pada
halaman edit
Sesuai
dengan
harapan
3
Membuat
periode
payroll yang
sudah pernah
di buat
1. User mengarahkan mouse
kepada menu accounting dan
meng-klik menu payroll.
2. User meng-klik tombol New
payroll.
3. User meng-klik tobol save
setelah memilih periode yang
sudah pernah dibuat
Sistem
memunculkan
notidikasi yang
menyatakan
bahwa periode
tersebut sudah
pernah dibuat
Sesuai
dengan
harapan
BAB V Implementasi dan Pengujian V-11
Tabel 5.5 Pengujian pada Payroll
No Test Case Test Step Expected Result Testing
4
Mencari
karyawan yang
akan dihitung
1. User mengarahkan
mouse kepada menu
accounting dan
meng-klik menu
payroll.
2. User meng-klik
tombol New payroll.
3. User memasukan
nama atau id dari
karyawan yang akan
dihitung
Data absensi dari
karyawan yang
dicari dan seluruh
perhitungan
dengan otomatis
terhitung (selain
variable yang perlu
ditambahkan user)
Sesuai
dengan
harapan.
Dapat
dilihat
pada
gambar
5.2
5
Melihat apakah
karyawan yang
dicari dapat
dihitung seluruh
variabel yang
dibutuhkan
1. User mengarahkan
mouse kepada menu
accounting dan
meng-klik menu
payroll.
2. User meng-klik
tombol New payroll.
3. User memasukan
nama atau id dari
karyawan yang akan
dihitung dan
memasukan beberapa
variable seperti
insentif
Data absensi dari
karyawan yang
dicari dan seluruh
perhitungan
dengan otomatis
take home pay
terhitung termasuk
dengan variabel
yang dimasukan
oleh user
Sesuai
dengan
harapan.
Dapat
dilihat
pada
gambar
5.3
BAB V Implementasi dan Pengujian V-12
Tabel 5.5 Pengujian pada Payroll (lanjutan)
No Test Case Test Step Expected Result Testing
6
Apakah
karyawan yang
sudah dihitung
dapat di edit
1. User mengarahkan
mouse kepada menu
accounting dan meng-
klik menu payroll.
2. User meng-klik tombol
New payroll.
3. User meng-klik tombol
save pada karyawan A
dan mencari karyawan B
setelah itu user kembali
mencari karyawan A dan
merubah angka
perhitungan
Data absensi dari
karyawan yang
dicari dan seluruh
perhitungan yang
sudah disimpan
sebelumnya
dikeluarkan oleh
sistem
Sesuai
dengan
harapan.
Dapat
dilihat
pada
gambar
5.4
Gambar 5.2 ini merupakan interface pada saat melakukan testing payroll
pada test case nomor 4 yaitu melakukan pencarian karyawan yang akan dihitung.
Gambar 5.2 Interface Testing Payroll Test Case 4
BAB V Implementasi dan Pengujian V-13
Gambar 5.3 ini merupakan interface pada saat melakukan testing payroll
pada test case nomor 5 yaitu melakukan perhitungan dari karyawan yang sudah di
cari untuk seluruh variabel yang dibutuhkan.
Gambar 5.3 Interface Testing Payroll Test Case 5
Gambar 5.4 ini merupakan interface pada saat melakukan testing payroll
pada test case nomor 6 yaitu melakukan perhitungan ulang dari karyawan yang
sudah di cari untuk seluruh variabel yang dibutuhkan.
Gambar 5.4 Interface Testing Payroll Test Case 6
BAB V Implementasi dan Pengujian V-14
5.2.6 Pengujian Lama Kerja Sistem
Tabel 5.6 merupakan rata-rata waktu pengujian dari lama kerja sistem di
bandingkan dengan rata-rata tidak memakai sistem. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan data sebanyak 60 karyawan dengan data bulan Januari, Februari, dan
Maret.
Tabel 5.6 Pengujian Lama Kerja Sistem
No Pengujian
Rata-rata
Waktu Sebelum
Memakai
Sistem
Rata-rata
Waktu
Sesudah
Memakai
Sistem
Hasil
Sesuai
Kriteria
Perusahaan
1 Melakukan rekapitulasi
menggunakan data real
perusahaan.
98 Menit 3
Detik
5 Menit 6
Detik
Sesuai
dengan
kriteria
2 Melakukan perhitungan
penggajian
menggunakan data real
perusahaan.
1180 Menit (20
Jam atau 2,5
Hari)
283 Menit
3 Detik
(5 Jam)
Sesuai
dengan
kriteria
Total
1278 Menit 3
Detik (21 Jam 3
Menit 3 Detik)
288 Menit 9
Detik (4 Jam 8
Menit 9 Detik)
Sesuai
kriteria
VI-1
6 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-
bab sebelumnya, maka didapatkan kesimpulan bahwa:
1. Sistem ini membantu dalam memilah karyawan yang aktif (masih
bekerja) dan tidak aktif (sudah tidak bekerja) secara otomatis sehingga
membuat proses rekapitulasi absensi menjadi ringkas.
2. Sistem ini membantu proses perhitungan gaji menjadi lebih ringkas dalam
melakukan perhitungan uang makan, uang transport, uang kerajinan,
insentif, potongan pajak PPh pasal 21, potongan JAMSOSTEK, potongan
kasbon, dan potongan pinjaman. Hal ini karena user hanya memasukan
pencapaian target dari bagian penjualan atau besarnya insentif yang
diberikan kepada pegawai. Setelah itu sistem akan melakukan
perhitungan gaji secara otomatis.
3. Sistem ini membantu dalam melakukan pembuatan rekapitulasi absensi
dengan rata-rata perbandingan rasio memakai sistem dengan tidak
memakai yaitu 6:98 atau sama dengan 16,3 kali lebih cepat ketika
memakai sistem. Hal tersebut terjadi karena untuk melakukan rekapitulasi
absensi user hanya perlu memilih menu attendance summary lalu
memasukan periode dari attendace summary beserta dengan mengimport
file absesi fingerprint dan secara otomatis rekapitulasi terbuat.
4. Sistem ini membantu dalam melakukan perhitungan gaji dari setiap
karyawan dengan rata-rata perbandingan rasio memakai sistem dengan
tidak memakai yaitu 5:20 atau sama dengan 4 kali lebih cepat ketika
memakai sistem. Hal tersebut terjadi karena untuk melakukan
perhitungan gaji user hanya perlu mengakses menu payroll dan membuat
periode dari payroll yang akan dibuat. Setelah itu user memasukan nama
BAB VI Kesimpulan dan Saran VI-2
dari pegawai yang akan dihitung dan memasukan beberapa variabel yang
diperlukan dan secara otomatis take home pay terhitung.
5. Sistem ini mampu mengakomodasi perubahan pengaturan nominal dari
uang makan, uang transport, uang kerajinan, ptkp, persentase BPJS
ketenagakerjaan atau JAMSOSTEK dan nominal BPJS kesehatan,
persentase insentif, persentase profit sharing dan tanggal periode cut off
salary.
6.2 Saran
Setelah melihat dari penelitian yang telah dilakukan untuk membuat sistem
informasi penggajian ini, maka terdapat beberapa saran apabila penelitian ini akan
dikembakan lebih lanjut, yaitu:
1. Sistem ini dapat dikembangkan dengan fitur pemberitahuan informasi
kepada setiap karyawan dan kemudahaan akses informasi kehadiran atau
absensi dari masing-masing pegawai dengan menggunakan sistem sms
gateway.
2. Sistem ini dapat dikembangkan dengan fitur permohonan izin, cuti, dan
sakit untuk karyawan secara online. Sehingga bagian HRD tidak perlu
melakukan pencatatan manual terhadap karyawan tersebut.
x
DAFTAR PUSTAKA
[BRO13] Brown, J.S., Rocher, Graeme, 2013. The Definitive Guide to Grails
2. New York: APRESS.
[FAT07] Fatta, Hanif Al. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Moderen.
Yogyakarta: ANDI.
[ISH76] Ishikawa, Kaoru ,1976. Guide to Quality Control. Asian
Productivity Organization, UNIPUB.
[JAM15] Jaminan Sosial Indonesia, 2015. Kalkulator Simulasi Iuran BPJS
Ketenagakerjaan [online]. Tersedia:
http://www.jamsosindonesia.com/kalkulator_corporate [Accessed
22 Oktober 2015]
[MOH10] Mohd, Ehmer Khan., 2010. Different Forms of Software Testing
Techniques for Finding Error. International Journal of Computer
Science Issues, 7(3).
[MZU05] M, Zulkifli A. 2005. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama. (Informasi)
[PEM15] Pemerintahan Jawa Barat .Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor:
561/Kep.1581-Bangsos/2014 Tentang Upah Minimum
Kabupaten/Kota Di Jawa Barat Tahun 2015 [online]. Tersedia:
http://jabarprov.go.id/ [Accessed 2 November 2015]
[PRE07] Presiden Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata
Cara Perpajakan.
[POS96] PostgreSQL Global Development Group, 1996. About PostgreSQL
[online] (Updated 2015) Available at:
http://www.postgresql.org/about. [Accessed 10 July 2015]
[RAN96] Ranupandojo, Heidjrachman dan Suad Husnan., 1996. Konsep
Perancangan Sistem Absensi dan Penggajian. Jakarta: Widya Guna.
xi
[STA12] Stair, Ralph dan Reynolds, George. 2012. Principles of Information
Systems 10. Boston: Cengage Learning.
[WHI06] White, Stephen A., 2006. Introduction To
BPMN [online]. Tersedia: http://bpmn.org/ [Accessed 15 July
2015].
A-1
A. LAMPIRAN A
WAWANCARA
Lampiran A Wawancara
1. Seperti apa proses penggajian pada perusahaan UD Swiss ?
Hal pertama yang dilakukan adalah melihat data hasil rekapitulasi yang
dibuat oleh bagian HRD, lalu data absensi dari setiap karyawan menjadi acuan
perhitungan uang makan, uang transport, uang kerajian. Perhitungan gaji untuk
bulan ke N diperhitungkan mulai dari tanggal 26 N-1 hingga tanggal 25 bulan
ke N, periode ini disebut sebagai Cut Off Salary dan gaji akan diberikan kepada
pegawai pada akhir bulan. Terdapat dua jenis cara menghitung gaji pokok yang
pertama yaitu pengajian normal dan penggajian profit sharing, perbedaannya
terletak pada jumlah dan cara perhitungan gaji. Penggajian gaji pokok dengan
cara normal adalah gaji pokok yang sesaui dengan UMR yang telah ditetapkan
pada Kota Cirebon dan dikurangi dengan uang makan dan uang transport jika
terdapat pegawai baru maka gaji pokok akan dihitung dengan melihat berapa
lama karyawan tersebut masuk kerja dibagi dengan lama hari kerja dalam
sebulan lalu dikalikan dengan UMR. Sedangkan gaji pokok dengan cara profit
sharing hanya diberikan kepada empat jabatan yang ada yaitu operational
manager mendapatkan 1,25%, supervisor mendapatkan 2,5% berdasarkan sales
value group, salesman mendapatkan 10% berdasarkan sales value-nya dan
terakhir adalah head driver mendapatkan 1% berdasarkan margin kotor
keseluruhan
a. Siapa yang melakukan proses perhitungan gaji dan rekapitulasi data
absensi?
Perhitungan gaji dilakukan oleh 2 orang pegawai pada bagian keuangan
dan 1 orang yang melakukan rekapitulasi data absensi pada bagian HRD.
b. Seperti apa data absensi yang dikeluarkan oleh alat fingerprint ?
Data yang dikeluarkan oleh alat fingerprint berupa data spreedsheet yang
terdiri dari banyak worksheet. Dalam satu worksheet terdapat tiga tabel data
Lampiran A Wawancara A-2
absensi tiga karyawan. Banyaknya worksheet bergantu kepada banyaknya
pegawai yang didaftarkan pada alat fingerprint tersebut.
2. Apa saja yang mempengaruhi perhitungan gaji?
Hal utama yang mempengaruhi perhitungan gaji adalah absensi dari
karyawan yang bersangkutan untuk menghitung uang makan, uang transport,
uang kerajianan, dan insentif. Selain itu pinjaman dana dari karyawan pada
perusahaan UD Swiss disebut sebagai ptongan cicilan, besarnya potongan
cicilan ditentukan berdasarkan besarnya dana yang dipinjam dibagi dengan
berapa lama karyawan tersebut akan membayar. lalu selain itu terdapat juga
kasbon, kasbon merupakan dana yang harus dibayar oleh karyawan jika
melakukan kecerobohan seperti menghilangkan barang, lalu untuk potongan
yang berasal dari ketentuan pemerintah adalah potongan pajak PPh pasal 21 dan
jamsostek. Potongan PPh pasal 21 hanya dikenakan kepada karyawan yang
telah memiliki NPWP dan Potongan jamsostek akan dikenakan dan didaftarkan
keanggotaannya ketika karyawan tersebut telah bekerja minimal selama tiga
bulan.
a. Seperti apa kalkulasi perhitungan gaji ?
Kalkulasi perhitungan gaji dimulai dari melihat dalam satu bulan
terdapat berapa hari kerja, setelah itu melihat seorang karyawan berapa hari
ia masuk kerja, setiap jumlah hari karyawan tersebut masuk kerja maka
jumlah hari tersebut dikalikan Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) untuk
menghitung uang makan hal ini berlaku sama untuk melakukan perhitungan
uang transport.
Dalam satu bulan kerja karyawan berhak mendapatkan uang sebesar Rp
225.000 (dua ratus dua puluh lima ribu rupiah) yang akan dimasukan
sebagai uang kerajinan, jika karyawan tersebut tidak masuk kerja uang
kerajian akan dipotong sesuai dengan berapa lama karyawan tersebut tidak
masuk kerja, dalam satu hari tidak kerja uang kerajinan akan dipotong
sebesar Rp 75.000 (tujuh puluh lima ribu rupiah) sehingga jika karyawan
tersebut tidak masuk selama 3 hari maka ia tidak akan mendapatkan uang
kerajinan.
Lampiran A Wawancara A-3
Perhitungan insentif khusus bagi bagian penjualan insentif akan
dirokemendasikan berdasarkan tercapainya target yang sudah ditetapkan.
Untuk perhitungan potongan pajak PPh pasal 21 dan perhitungan potongan
jamsostek kentuannya mengikuti apa yang telah diterapkan oleh
pemerintah.
Perbedaan perhitungan gaji normal dengan gaji profit sharing adalah
besarnya gaji yang diterima oleh karyawan yang mendapatkan cara
perhitungan gaji profit sharing, hal tersebut disebabkan karyawan yang
mendapatkan perhitungan gaji dengan cara ini telah mempunyai gaji pasti
yang akan mereka terima sesuai dengan persentase yang ada.
b. Bagaimana jika terdapat komplain gaji karena tidak sesuai?
Proses komplain gaji pertama karyawan harus melakukan konfirmasi
kepada bagian HRD mengenai kesalahan gaji yang diterimanya dengan
syarat komplain sebelum menandatangani slip gaji dan memberikan bukti
mengapa gaji tersebut tidak sesuai lalu, bagian HRD akan melakukan
pemeriksaan terhadap laporan gaji yang telah dibuat oleh bagian keuangan.
Apabila gaji yang diterima karyawan tersebut memang terdapat kesalahan
maka bagian HRD akan meminta perhitungan ulang gaji karyawan yang
melakukan komplain tersebut kepada bagian keuangan setelah itu bagian
keuangan akan melakukan perhitungan ulang gaji karyawa tersebut dan
memberikan slip gaji baru kepada HRD untuk kemudian diserahkan kepada
karyawan. Masalah ketidaksesuaian akan dikurangkan atau ditambahkan
kedalam slip gaji pada bulan berikutnya didalam variable kasbon untuk
kelebihan dan insentif untuk kekurangan pembayaran
3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan rekapitulasi data
absensi?
Dikarenakan banyaknya data absensi yang dihasilkan oleh alat fingerprint
maka proses rekapitulasi data absensi dilakukan setiap hari dan memakan waktu
sekitar 1 hingga 2 jam.
Lampiran A Wawancara A-4
4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan gaji?
Waktu yang diperlukan bagian keuangan untuk melakukan perhitungan gaji
adalah 5 hingga 6 hari setiap bulan.
5. Berapa lama waktu yang diinginkan untuk melakukan rekapitulasi dan
perhitungan gaji?
Waktu yang diinginkan untuk melakukan proses rekapitulasi data absensi
adalah satu hari bersamaan dengan perhitungan gaji.
a. Apakah waktu selama satu hari tersebut sudah menjadi policy yang
berlaku saat ini di perusahaan?
Waktu tersebut sudah menjadi policy yang berlaku saat ini
diperusahaan. Namun hal tersebut sulit tercapai.
b. Mengapa perusahaan tidak melakukan perekrutan karyawan baru
untuk membantu melakukan perhitungan gaji dan rekapitulasi data
absensi?
Saat ini perusahaan tidak membuka perekrutan karyawan baru karena
ingin memaksimalkan karyawan yang ada.
c. Apakah ada proses lain setelah melakukan perhitungan gaji dan
seperti apa?
Terdapat proses rechecking hasil perhitungan, proses tersebut
diawali ketika seluruh perhitungan gaji yang dilakukan oleh bagian
keuangan selesai dikerjakan. Proses pertama yang dikerjakan adalah
meminta verifikasi kepada atasan atau owner atas perhitungan yang dibuat
khusunya untuk melihat total beban gaji yang dibayarkan dan insentif dari
pegawai. Apabila tidak disetujui maka bagian keuangan akan melakukan
koreksi terhadap perhitungan gaji dan meminta verifikasi ulang. Namun,
apabila telah diberi verifikasi maka bagian keuangan akan mencetak slip
gaji seluruh karyawan. Setelah itu bagian keuangan akan mengalokasikan
waktu selama dua hari untuk mendistribusikan slip gaji kepada seluruh
karyawan dan melakukan verifikasi. Apabila tidak terdapat komplain maka
bagian keuangan akan menyiapkan slip transfer yang memakan waktu
Lampiran A Wawancara A-5
selama satu hari dan satu hari berikutnya digunakan bagian keuangan untuk
mentransfer gaji kepada seluruh karyawan.
Bandung,
( )
B-1
B. LAMPIRAN B
REKAPITULASI ABSENSI
Lampiran B Rekapitulasi Absensi
Lampiran B Rekapitulasi Absensi B-2
Tabel B.1 Rekapitulasi Absensi
L HK TA I S A C
1 SURIPAH AKUNTING MANAGER A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
2 TETI NURFITRIYANTI AKUNTING A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A I L I A A A A A L 7 24 0 2 0 22 0
3 NURUL OPERASIONAL MANAGER A L A A A L A A A L A A A A A I L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 1 0 23 0
4 AGUS SATRIA BARKAH SUPIR A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
6 TRI KUSMIATI ADMINISTRASI A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
7 SITI KHODIJAH ADMINISTRASI A L A A A L A A A L I A A A A I L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 2 0 22 0
9 SITI SRIATI SALESMAN A A L I A S L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 1 1 22 0
10 MUSTARI SALESMAN A A L A A A L A A A L I I I I I A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 5 0 19 0
15 ISMANTO KOORDINATOR SALES B A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
16 MUHAMMAD LUKMAN SALESMAN B I L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A I A L A A A A TA TA L 7 24 2 2 0 20 0
18 MUKHAMAD RAMLI SALESMAN A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
21 NIKO PRAMONO KOORDINATOR LOGISTIK A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
25 AGUS MAULANA HELPER A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A I A A A A L 7 24 0 1 0 23 0
27 HUSEN SUPIR A L A A A L A A A L A A I A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 1 0 23 0
28 LILIS ERAWATI SALESMAN A L A A S L A A A L A A A A A I L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 1 1 22 0
35 AGUS NURDIN SUPIR A L A TA A L A A A L A A A A A A L A A L A A S L S A A A A A L 7 24 1 0 2 21 0
50 ASEP ROSIDI SALESMAN A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
51 HARI WIYANTO HELPER A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
67 IDRUS SALESMAN A L A A A L A A A L A A A A I A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 1 0 23 0
71 IRWAN FAISAL SALESMAN A L A A A L A A A L A A A A A A L I A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 1 0 23 0
93 AKBAR HELPER A L A A A L A A I L A A A A A A L A A L A TA A L A A A A A A L 7 24 1 1 0 22 0
96 ERNA SALESMAN A L A A A L A A A L A A A A A A L TA TA L TA TA TA L TA TA TA TA TA TA L 7 24 11 0 0 13 0
25TOTAL
10 11 12 13 14 1529 30 31 1 2 3 16 17 18 194 5 6 7 20 21 22 23 24No Nama Jabatan 26 27 8 928
Lampiran B Rekapitulasi Absensi B-3
Tabel B.2 Rekapitulasi Absensi
L HK TA I S A C
100 AGAM HELPER A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
5 SAISAR HELPER A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
11 NANA SUPIR A L A A A L A A A L TA A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 1 0 0 23 0
26 NUNUNG SALES A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
33 SENO SALES A L A A A L A S A L A A A I A A L A A L A A A L S A A A A A L 7 24 0 1 2 21 0
38 HAFAS HELPER A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
39 HARIS SALES A L A A I L A TA A L TA TA L L L L L L L L L L L L L L L L L L L 22 9 3 1 0 5 0
42 AGUS SALES A L A A A L A A TA L A A TA A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 2 0 0 22 0
37 FERI HELPER A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
30 SUPRIYADI HELPER GUDANG A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
43 TULA TAMAN A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L I A A L A A A A A A L 7 24 0 1 0 23 0
31 DENNY HELPER GUDANG A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
29 AJI HELPER GUDANG A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
44 SANDY SUPIR A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
48 DHENNY SALES A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L S A A L A A A A S S L 7 24 0 0 3 21 0
54 JAMIN JAGA MALAM A A A A A A A A A A A A A A A A A A A I A A A A A A A A A A A 0 31 0 1 0 30 0
49 WARIDIN KEBUN A L A A A L A A A L A TA A A A A L A A L A A A L S A A A A A L 7 24 1 0 1 22 0
56 ATMANA HELPER A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
52 ERAMONA SALES A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L I A A L A A A A A A L 7 24 0 1 0 23 0
58 ANDI SUPIR A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
55 DAYAT OB A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
53 ABAS OB A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
57 INDRA SUPIR A L A A A L A A A L A A A A I I L I A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 3 0 21 0
0 ADE BUDIMAN HELPER A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
59 DEBY AMELIA ADMINISTRASI A L A A A L A A S L S S A L L L L L L L L L L L L L L L L L L 21 10 0 0 3 7 0
0 AGUS SUPRIYADI SALES A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
0 AGUS SETIAWAN HELPER A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
0 SEKARLIA SALES I L A A A L A A A L A A A A A A L A I L A TA TA L A A A A A A L 7 24 2 2 0 20 0
0 SRI AYU ADMINISTRASI A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
0 MEGA PERMATA SARI ADMINISTRASI A L I A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 1 0 23 0
No Nama Jabatan 26 27 28 25TOTAL
16 17 18 19 20 2110 11 12 13 14 154 5 6 7 8 22 23 24929 30 31 1 2 3
Lampiran B Rekapitulasi Absensi B-4
Tabel B.3 Rekapitulasi Absensi
Bandung,
( )
L HK TA I S A C
0 ADIT SUGIANTO HELPER A L A TA A L TAL L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L 26 5 2 0 0 3 0
0 EKA LIDIA SALES A L A A A L A A A L A A A A A A L A TA L A A A L A A A A A A L 7 24 1 0 0 23 0
0 IRMA YULIANTI ADMINISTRASI A L A A A L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 7 24 0 0 0 24 0
0 ERLITA MUSTRIYANI ADMINISTRASI L L L L L L A A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 11 20 0 0 0 20 0
0 HERIYADI SUPIR L L L L L L L A A L A A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 12 19 0 0 0 19 0
0 EDI SUPIR L L L L L L L L L L L L L L L L L A A L A A A L A A A A A A L 20 11 0 0 0 11 0
0 SUDIRMAN SUPIR L L L L L L L L L L L A A A A A L A A L A A A L A A A A A A L 15 16 0 0 0 16 0
No Nama Jabatan 26 27 28 29 30 31 1 2 9 10 11 12 13 143 4TOTAL
15 16 17 18 19 205 6 7 8 21 22 23 24 25
C-1
C. LAMPIRAN C
LAPORAN JAMSOSTEK
Lampiran C Laporan JAMSOSTEK
Lampiran C Laporan JAMSOSTEK C-2
STabel C.1 Laporan JAMSOSTEK
Bandung,
( )
Nomor NPP: Nama perusahaan Nama Unit Kerja: Periode Laporan Oct-15
KK031531 UD Swiss
No urut Nomor KPJ NIK Nama Tenaga Kerja Data Upah Iuran JKK Iuran JKM Iuran JHT TK Iuran JHT Total Iuran
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) Perusahaan (Rp.) (Rp.)
1 04K30090377 KARYAWAN 1 2-Nov-76 1,428,000 7,711 4,284 28,560 52,836 93,391
2 04K30090385 KARYAWAN 2 13-Aug-80 1,428,000 7,711 4,284 28,560 52,836 93,391
3 '10018013242' KARYAWAN 3 30-Nov-83 1,428,000 7,711 4,284 28,560 52,836 93,391
4 04K30090401 KARYAWAN 4 5-Jan-81 1,428,000 7,711 4,284 28,560 52,836 93,391
5 04K30090419 KARYAWAN 5 8-Dec-87 1,428,000 7,711 4,284 28,560 52,836 93,391
6 10018013267 KARYAWAN 6 1-Mar-79 1,428,000 7,711 4,284 28,560 52,836 93,391
7 11035410718 KARYAWAN 7 9-Aug-82 1,428,000 7,711 4,284 28,560 52,836 93,391
8 11035410676 KARYAWAN 8 14-Jul-75 1,428,000 7,711 4,284 28,560 52,836 93,391
9 13004174515 KARYAWAN 9 14-May-86 1,428,000 7,711 4,284 28,560 52,836 93,391
10 13004174481 KARYAWAN 10 25-Feb-93 1,428,000 7,711 4,284 28,560 52,836 93,391
11 13014602877 KARYAWAN 11 29-Aug-94 1,428,000 7,711 4,284 28,560 52,836 93,391
12 13024827175 KARYAWAN 12 5-Jun-93 1,428,000 7,711 4,284 28,560 52,836 93,391
13 13034153000 KARYAWAN 13 15-Jun-84 1,428,000 7,711 4,284 28,560 52,836 93,391
14 12014762657 KARYAWAN 14 28-Nov-90 1,428,000 7,711 4,284 28,560 52,836 93,391
TGL LAHIR
D-1
D. LAMPIRAN D
DATA KARYAWAN
Lampiran D Data Karyawan
Lampiran D Data Karyawan D-2
Tabel D.1 Data Karyawan
ID
IDENTITY_NU
MBER NAME GENDER ADDRESS RELIGION
MARRIAGE_STAT
US DATE_OF_BIRTH
MOBILE_PH
ONE TELEPHONE POSITION BPJS_NUMBER LOANS
A01
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 1 P
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Monday, April 01, 1991
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SUPERVISOR 0 0
A02
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 2 P
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Monday, January 05, 1981
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SUPERVISOR '04K30090401' 0
OM
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 3 P
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Tuesday, December 08, 1987
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX
OPERATIONAL
MANAGER '04K30090419' 500,000
D01
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 4 P
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Tuesday, February 07, 1989
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX
OPERATIONAL
MANAGER '10018013242' 0
K02
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 5 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Friday, August 12, 1983
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SUPERVISOR 0 0
G1
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 6 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Monday, May 30, 1988
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX
OPERATIONAL
MANAGER 0 0
KSA
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 7 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Wednesday, October 11, 1978
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SUPERVISOR 0 537,400
SA1
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 8 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Saturday, March 10, 1979
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SUPERVISOR 0 0
SA2
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 9 P
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Tuesday, November 28, 1989
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SUPERVISOR 0 0
SA6
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 10 P
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Saturday, February 05, 1994
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SUPERVISOR 0 58174
KSB
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 11 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Monday, March 07, 1977
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 691500
SB1
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 12 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Sunday, January 11, 1976
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 766740
SB3
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 13 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Saturday, July 11, 1981
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
SB5
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 14 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Saturday, September 28, 1985
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
KK1
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 15 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Saturday, January 02, 1982
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
Lampiran D Data Karyawan D-3
Tabel D.2 Data Karyawan
ID
IDENTITY_NU
MBER NAME GENDER ADDRESS RELIGION
MARRIAGE_STAT
US DATE_OF_BIRTH
MOBILE_PH
ONE TELEPHONE POSITION BPJS_NUMBER LOANS
K03
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 16 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Wednesday, November 30, 1983
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN '10018013242' 253000
OB1
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 17 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Wednesday, April 02, 1980
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
H01
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 18 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Wednesday, May 29, 1985
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
D04
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 19 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Sunday, April 24, 1983
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
SB5
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 20 P
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Saturday, July 14, 1984
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX HRD 0 0
OB2
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 21 P
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Tuesday, October 04, 1994
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 30000
OB3
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 22 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Monday, December 04, 1989
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
G2
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 23 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Thursday, April 16, 1981
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
D05
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 24 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Wednesday, August 10, 1977
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
D06
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 25 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Sunday, November 25, 1984
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
D07
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 26 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Thursday, January 30, 1992
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
SB6
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 27 P
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Tuesday, April 06, 1976
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 330800
H06
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 28 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Friday, December 12, 1980
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
H07
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 29 P
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Friday, November 20, 1987
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN '04K30090377' 0
NN7
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 30 P
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Sunday, July 18, 1993
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN '04K30090385' 0
Lampiran D Data Karyawan D-4
Tabel D.3 Data Karyawan
ID
IDENTITY_NU
MBER NAME GENDER ADDRESS RELIGION
MARRIAGE_STAT
US DATE_OF_BIRTH
MOBILE_PH
ONE TELEPHONE POSITION BPJS_NUMBER LOANS
NN8
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 31 P
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Sunday, November 17, 1991
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN '04K30090401' 0
NN10
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 32 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Saturday, January 18, 1986
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN '11035410718' 114500
NN11
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 33 P
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Thursday, November 05, 1981
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX HRD '13014602877' 757200
NN12
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 34 P
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Monday, May 14, 1984
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SUPERVISOR '13024827175' 257200
NN13
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 35 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Thursday, October 08, 1987
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SUPERVISOR '11035410676' 0
NN14
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 36 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Tuesday, March 25, 1980
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN '13004174515' 0
NN18
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 37 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Tuesday, September 17, 1985
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN '13034153000' 0
NN20
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 38 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Monday, May 14, 1984
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX AKUNTING '12014762657' 0
NN21
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 39 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Friday, August 05, 1988
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SUPERVISOR 0 0
NN22
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 40 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Friday, October 20, 1989
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SUPERVISOR 0 0
NN25
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 41 P
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Tuesday, January 19, 1988
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
NN26
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 42 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Monday, June 19, 1978
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
NN28
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 43 P
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Sunday, February 21, 1993
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
NN29
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 44 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Thursday, October 20, 1977
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX AKUNTING 0 0
NN30
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 45 P
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Monday, April 02, 1979
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
NN31
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 46 P
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Sunday, June 02, 1985
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
Lampiran D Data Karyawan D-5
Tabel D.4 Data Karyawan
Bandung,
( )
ID
IDENTITY_NU
MBER NAME GENDER ADDRESS RELIGION
MARRIAGE_STAT
US DATE_OF_BIRTH
MOBILE_PH
ONE TELEPHONE POSITION BPJS_NUMBER LOANS
NN32
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 46 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Friday, November 05, 1982
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
NN33
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 47 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Thursday, July 10, 1975
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
NN34
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 48 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Saturday, October 06, 1990
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SUPERVISOR 0 0
NN44
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 49 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Wednesday, May 17, 1978
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX AKUNTING 0 0
NN39
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 50 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Monday, June 23, 1980
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
NN88
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 51 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Monday, September 23, 1985
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
NN62
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 52 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Wednesday, August 10, 1988
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
NN91
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 53 P
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Saturday, February 16, 1980
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
NN73
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 54 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Tuesday, December 09, 1980
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX AKUNTING 0 0
NN95
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 55 P
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Saturday, August 19, 1989
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
NN40
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 56 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Saturday, March 28, 1992
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
NN45
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 57 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM KAWIN Friday, October 21, 1983
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
NN49
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 58 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Sunday, June 24, 1979
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX AKUNTING '10018013267' 0
NN78
XXXXXXXXXXX
XXX KARYAWAN 59 L
XXXXXXXXXXX
XXX ISLAM TIDAK KAWIN Monday, December 07, 1992
XXXXXXXXXX
X XXXXXXX SALESMAN 0 0
E-1
E. LAMPIRAN E
LAMA KERJA SISTEM
Lampiran E LAMA KERJA SISTEM
Lampiran E Lama Kerja Sistem E-2
Table E.1 Lama Kerja Sistem
No Pengujian
(Dengan 60 Data Karyawan)
Waktu
Sebelum
Memakai
Sistem
Waktu
Sesudah
Memakai
Sistem
Hasil Sesuai
Kriteria
Perusahaan
1 Melakukan rekapitulasi
menggunakan data real perusahaan
untuk periode bulan January
1 Jam 42
Menit
7 Menit Sesuai
dengan
Kriteria
2 Melakukan perhitungan penggajian
menggunakan data real perusahaan
untuk periode bulan January
3 Hari (24
Jam)
6 Jam 28
Menit
Sesuai
dengan
Kriteria
3 Melakukan rekapitulasi
menggunakan data real perusahaan
untuk periode bulan February
1 Jam 28
Menit
5 Menit Sesuai
dengan
Kriteria
4 Melakukan perhitungan penggajian
menggunakan data real perusahaan
untuk periode bulan February
2 Hari (16
Jam)
3 Jam 31
Menit
Sesuai
dengan
Kriteria
5 Melakukan rekapitulasi
menggunakan data real perusahaan
untuk periode bulan March
1 Jam 42
Menit
5 Menit Sesuai
dengan
Kriteria
6 Melakukan perhitungan penggajian
menggunakan data real perusahaan
untuk periode bulan March
19 Jam 4 Jam 11
Menit
Sesuai
dengan
Kriteria
Bandung,
( )
Top Related