A
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN
MELALUI KANTONG 2P PADA SISWA KELAS II
DI MADRASAH IBTIDAIYAH ASAS ISLAM KALIBENING KOTA
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Di ajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
PUTRI SARI
NIM. 11514127
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN
MELALUI KANTONG 2P PADA SISWA KELAS II
DI MADRASAH IBTIDAIYAH ASAS ISLAM KALIBENING KOTA
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Di ajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
PUTRI SARI
NIM. 11514127
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
Saya datang, saya belajar, saya bimbingan, saya revisi dan saya menang
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada:
1. Keluarga saya, Bapak, Ibu dan Kakak saya yang telah memberikan dukungan
moril maupun materi serta doa yang tiada henti untuk kesuksesan saya.
2. Bapak dan ibu dosen pembimbing, penguji, dan pengajar, yang selama ini
telah tulus iklas meluangkan waktunya untuk menuntun dan mengarahkan
saya, memberikan bimbingan dan pelajaran yang tidak ternilai harganya, agar
saya menjadi lebih baik.
3. Keluarga besar PGMI angkatan 2014
4. Keluarga besar MI Asas Islam Kalibening
Sahabat dan teman tersayang, tanpa semangat, dukungan dan bantuan kalian semua
tak kan mungkin aku sampai di sini, terimakasih untuk canda tawa, tangis dan
perjuangan yang kita lewati bersama.
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke pada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan nikmatNya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada junjungan nabi Muhammad SAW yang telah menuntun manusia kepada jalan
yang lurus untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai berkat motivasi, bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Penulis mengucakan banyak trimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd Ketua Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, S.Si selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI).
4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan motivasi serta pengorbanan waktunya dalam upaya
membimbing penulis untuk menulis skripsi ini.
5. Ibu Eva Palupi, S.Psi selaku pembimbing akademik yang telah membimbing
penulis selama kuliah di IAIN Salatiga.
6. Kepada bapak dan ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu serta
pengalamandengan penuh kesabaran.
7. Karyawan IAIN Salatiga yang telah memberika layanan serta bantuan.
8. Ibu Asa Anfida Maslina, S.Pd.I selaku kepala sekolah MI Asas Islam
Kalibening yang telah memberikan tempat untuk peneliti melakukan
penelitian.
9. Ibu Sa’adatul Mutamimah, S.Pd.I yang bersedia menjadi kolabolator
penelitian penulis
ix
ABSTRAK
Sari, Putri. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian dan
Pembagian Melalui Kantong 2P Pada Siswa Kelas II Di Madrasah Ibtidaiyah
Asas Islam Kalibening Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Guru Madraah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.
Kata Kunci : hasil belajar, matematika, materi perkalian dan pembagian, kantong 2P
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
matematika materi perkalian dan pembagaian menggunakan kantong 2P pada siswa
kelas II MI Asas Islam Kalibening Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas II MI Asas
Islam Kalibening Kota Salatiga dengan dua siklus.
Metode pengumpulan datanya menggunakan tes, observasi dan dokumentasi.
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II dilaksanakan sesuai dengan program
semester genap mata pelajaran Matematika Kelas II selama 2 jam pelajaran (2X35
menit) dengan jumlah siswa 24 anak.
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II ini dilakukan dalam 4
tahapan, yaitu tahap perencanaan (Planning), tindakan (acting), observasi (observing),
refleksi (reflecting). Pada siklus I dan sikluis II juga dilakukan observasi atau
pengamatan terhada pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Pada tahap akhir siklus I
ini terdapat kemajuan pada hasil belajar siswa, meskipun terdapat keberhasilan
namun selama proses pembelajaran siklus I masih terdapat beberapa kekurangan,
kekurangan tersebut di perbaiki pada siklus II Hasil penelitin menunjukan bahwa
penggunaan kantong 2P pada pembelajaran matematika materi perkalian dan
pembagaian dapat mempermudah guru dalam mencapai tujuan pembelajaran dan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II MI Asas Islam Kalibening Kota
Salatiga tahun pelajaran 2017/2018. Hal ini terlihat dari peningkatan presentase
ketuntasan siswa pada tiap siklusnya. Pada pra siklus yaitu presentase ketuntasanya
45,83% dengan jumlah siswa tuntas 11 anak. Presentase ketuntasan tersebut
meningkat pada siklus pertama yaitu 83,33 % dengan jumlah siswa tuntas 20 anak
dan pada siklus II 100 % dengan jumlah siswa tuntas 24 anak. Hasil penelitian
tersebut di harapkan dapat memberikan informasi kepada guru, siswa maupun orang
tua untuk data meningkatkan hasil belajar matematika
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ..................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK ................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN ............................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5
D. Kegunan Penelitian ..................................................................................... 5
E. Hipotesisi Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................................ 6
F. Definisi Operasional ................................................................................... 7
G. Metode penelitian ....................................................................................... 8
1. Rancangan Penelitian ............................................................................. 8
xi
2. Subjek Penelitian ................................................................................... 8
3. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 8
4. Pelaksanaan dan Kolabolator ................................................................. 9
5. Langkah-langkah Penelitian .................................................................. 9
6. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 14
7. Instrumen Penelitian ............................................................................. 14
8. Analisis Data ......................................................................................... 15
H. Sistematika Penulisan .................................................................................. 15
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 17
A. Kajian Teori .................................................................................................. 17
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar .......................................................... 17
2. Hakikat Pembelajaran Matematika ......................................................... 30
3. Kantong 2P ............................................................................................. 36
B. Kajian Pustaka .............................................................................................. 38
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................... 41
A. Gambaran Umum MI Asas Islam Kalibening ............................................. 41
B. Nilai Pra Siklus ............................................................................................ 45
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ................................................................... 46
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .................................................................. 54
BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN ................................ 61
A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 61
xii
1. Hasil Belajar dan Hasil Observasi Siklus I ............................................ 61
2. Hasil Belajar dan Hasil Observasi Siklus II ........................................... 63
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................ 66
1. Pembahasan Hasil Belajar dan Hasil Observasi Siklus I ....................... 66
2. Pembahasan Hasil Belajar dan Hasil Penelitian Siklus II ...................... 68
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 71
C. Kesimpulan ............................................................................................. 71
D. Saran ....................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 73
xiii
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK
Tabel 3.1 Identitas Sekolah……………………………………………………… 41
Tabel 3.2 Data Prasarana....................................................................................... 43
Tabel 3.3 Data Guru dan Karyawan ……………………………………………. 43
Tabel 3.4 Nilai Pra Siklus……………………………………………………….. 45
Tabel 3.5 Observasi Guru Suklus I……………………………………………… 50
Tabel 3.6 Observasi Siswa Siklus I……………………………………………… 52
Tabel 3.7 Kekurangan dan Perbaikan Siklus I....................................................... 53
Tabel 3.6 Observasi Guru Siklus II……………………………………………… 58
Tabel 3.7 Observasi Siswa Siklus II…………………………………………….. 59
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I…………………………………………………. 61
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II………………………………………………… 63
Tabel 4.3 Presentase Hasil Belajar Siswa Siklus I………………………………. 67
Grafik 4.1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I……………………………. 67
Tabel 4.4 Presentase Hasil Belajar Siswa Silus II……………………………….. 68
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II…………………………………… 69
Grafik 4.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I………………………..........70
xiv
DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN
Bagan 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas……………………………………. 10
Gambar 2.3 Kantong 2P…………………………………………………............ 36
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus I
Lampiran 4 Soal Evaluasi dan Kunci jawaban Siklus II
Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran 6 Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 9 Rekapitulasi Nilai Siklus I
Lampiran 10 Rekapitulasi Nilai Siklus I
Lampiran 11 Dokumentasi
Lamiran 12 Sampel Hasil Belajar Siswa Siklus I
Lampiran 13 Sampel Hasil Belajar Siswa Siklus II
Lampiran 14 Surat Tugas Pembimbing
Lampiran 15 Surat Keterangan Penelitian
Lamiran 16 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 17 Daftar SKK
Lampiran 18 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan berperan penting dalam mempersiakan sumber daya
manusia yang berkualitas dan mampu berkompetensi dalam perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Peningkatan mutu pendidikan merupakan
prioritas utama dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Matematika
menjadi salah satu pelajaran yang diajarkan desetiap jenjang pendidikan
formal memegang peranan penting dalam mencitakan sumber daya alam
manusia yang kompeten, karena matematika merupakan sarana berfikir ilmiah
untuk mengkaji IPTEK.
Realisasi pentingnya pelajaran matematika adalah matematika menjadi
salah satu pelajaran pokok dalam kurikulum di Indonesia, karena masuk
dalam Ujian Nasional yang menentukan peserta didik lulus dari suatu lembaga
pendidikan dasar dan menengah. Namun, sering kita dengar peserta didik
mengatakan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit, sehingga akan
sulit juga dalam pencapaian standar kompetensi yang diharapkan.
Anggapan peserta didik yang mengatakan bahwa matematika adalah
pelajaran sulit ada juga masalah lain yang menyebabkan peserta didik sulit
memahami matematika, yaitu guru masih menggunakan paradigma
pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran matematika
cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru kesiswa, guru lebih
mendominasi pembelajaran maka pembelajaran cenderung monoton sehingga
mengakibatkan peserta didik merasa jenuh dan tersiksa (Daryanto, 2012: 240).
2
Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan
penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat
ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi
pelajaran kepada peserta didik melalui interaksi komunikasi dalam proses
belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan
materi juga sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara
guru dengan siswanya (Basyiruddin Usman, 2002: 1).
Sejak lahir manusia telah diberikan berbagai potensi yang dapat
dikembangkan sebagai penunjang kehidupannya di masa depan, untuk itu
perlu adanya sebuah wadah untuk mengembangkan potensi tersebut, salah
satu cara untuk mengembangkan potensi manusia adalah dengan belajar.
Sebagai mana dalam ayat Al-Qur’an yang menganjurkan agar umat manusia
mau menuntut ilmu, tertuang dalam Firman Allah SWT :
لكم وإذا قيل يا أيها الذين آمنوا إذا قيل لكم تفسحوا في المجالس فافسحوا يفسح للا
الذين آمنوا منك بما تعملون م واانشزوا فانشزوا يرفع للا لذين أوتوا العلم درجات وللا
خبير
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan
kepadamu “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan
: “Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang–orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
3
ilmu pengetahuan beberapa derajat . Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan“ (Al Mujadalah :11).
Guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama
dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki
kualitas mengajarnya. Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam
pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, maupun sikap dan
karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru berperan
sebagai pengelola proses belajar megajar, bertindak selaku fasilitator yang
berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar, mengembangkan bahan
pelajaran dengan baik dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak
pelajaran dan menguasai tujuan pendidikan yang harus mereka capai
(Daryanto, 2012: 1).
Dalam pencapaian hasil belajar matematika pada umumnya masih
menemui berbagai kendala diantaranya kendala yang berasal dari guru itu
sendiri yaitu guru kesulitan menentukan metode dan alat peragayang tepat
dalam pelaksanaan pembelajaran matematika, guru kesulitan dalam
meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik, dan guru masih sulit
melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dan membuat siswa aktif.
Selain dari guru ada juga kendala yang berasal dari siswa yaitu, masih
rendahnya keberanian siswa untuk bertanya kepada guru mengenai materi
yang belum dipahami, siswa belum memiliki keberanian untuk
mengemukakan ide maupun menyanggah pendapat, siswa belum memilik
4
keberanian mengerjakan soal kedepan tanpa ditunjuk guru (etd.unsiyah.ac.id,
diakses 12 Maret 2018).
Pembelajaran matematika di MI Asas Islam juga menemui kesulitan
dalam menciptakan suasana belajar yang membangkitkan semangat peserta
didik serta proses pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik dan
konsentrasi mereka. Para pendidik disana mengeluhkan tentang hasil
pencapaian kompetensi kususnya pelajaran matematika pada materi perkalian
dan pembagian yang belum memenuhi standar. Hal ini disebabkan karena
faktor proses pembelajaran yang masih konvensional. Maka dari itu perlu
diadakan perbaikan tentang proses pembelajaran yang berlangsung di MI
tersebut, sehingga hasil belajar matematika peserta didik maksimal dan
pembelajaran matematika memberikan pengalaman bermakna dan utuh bagi
siswa. Salah satu cara untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dan yang
menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar yaitu guru harus aktif dan
kreatif dalam proses pembelajaran serta menggunakan alat peragayang sesuai
dengan materi yang diajarkan.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian tindakan kelas tentang : “PENINGKATAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DAN
PEMBAGIAN MELALUI KANTONG 2P PADA SISWA KELAS II DI
MI ASAS ISLAM KALIBENING KOTA SALATIGA TAHUN
PELAJARAN 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
5
Dalam penelitian ini rumusan masalah yang akan dibahas adalah
apakah penggunaan kantong 2P dapat meningkatkan hasil belajar matematika
siswa materi perkalian dan pembagian kelas II di MI Asas Islam Kalibening
Kota Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar matematika materi perkalian dan pembagian melalui
kantong 2P pada siswa kelas II di MI Asas Islam Kalibening kota Salatiga
tahun pejaran 2017/2018.
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritik
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan
tentang cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses belajar
mengajar khususnya dalam mata pelajaran matematika, terutama dalam hal
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika materi
perkalian dan pembagian.
2. Secara Praktis
a. Dapat menciptakan suasana belajar yang berkesan dan efektif sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar.
b. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam melakukan
pembelajaran dikelas kususnya pembelajaran matematika materi
perkalian dan pembagian.
c. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran di dalam lembaga.
6
d. Dengan melakukan penelitian tindakan kelas ini peneliti memiliki
pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman tentang penelitian tindakan
kelas.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan adalah suatu perkiraan tentang tindakan yang
diduga dapat mengatasi permasalahan yang telah dipaparkan pada latar
belakang penelitian sebelumnya. Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas
ini adalah kantong 2P dapat meningkatkan hasil pembelajaran matematika
materi perkalian dan pembagian pada siswa kelas II di MI Asas Islam
Kalibening Kota Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.
2. Indikator Keberhasilan
Penggunaan kantong 2P dikatakan berhasil apabila indikator yang
diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator dapat dikatakan berhasil
apabila hasil belajar Matematika materi perkalian dan pembagian setelah
menggunakan kantong 2P dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yaitu 60, dan banyaknya siswa memperoleh nilai 60 ke atas
minimal 85%. Hal ini dapat dilihat dari presentase siswa tuntas pada tiap
akhir siklus.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar adalahperubahan-perubhan yang terjadi pada diri
siswa baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
7
Sedangkan seperti yang dikutip oleh Ahmad Alfian (2014, 11) matematika
adalah ilmu tentang pola atau ide. Jadi hasil belajar matematika adalah
hasil dari sebuah ilmu tentang pola atau ide yang terbentuk dari suatu pola-
pola kegiatan yang dilakukan dalam selang waktu tertentu.
2. Perkalian dan Pembagian
Perkalian dan pembagian adalah salah saru materi matematika,
materi perkalian didalamnya membahas suatu konsep penjumlahan yang
berulang. Sedangkan pembagian adalah sebuah materi matematika yang
membahas tentang pengurangan yang berulang sampai habis.
3. Kantong 2P
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kantong adalah saku (baju
dan sebagainya), tempat membawa sesuatu (belanja dan sebagainya) yang
terbuat dari kain, plastik, dan sebagainya. Sedangkan 2P disini adalah
singkatan dari Perkalian dan Pembagian. Dalam konteks ini kantong 2P
berperan sebagai alat peraga pembelajaran, sehingga kantong 2P adalah
sebuah alat peragayang berbentuk kantong-kantong yang menjadi alat
bantu penyampaian materi perkalian dan pembagian. Jadi yang dimaksud
dengan judul skripsi ini adalah penggunaan kantong 2P dalam proses
pembelajaran matematika pada materi perkalian dan pembagain dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas II di MI Asas Islam
Kalibening.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
8
Rancangan penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom Action Research). Seperti yang dikutip oleh (Paramita Ayu
Ekasari, 2016:11) penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk
menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan mutu
objek yang diamati. Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan
sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Kelas adalah tempat dimana
terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima
pelajaran yang sama. Dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas adalah
usaha sadar dan terencana yang dilakukan di dalam kelas untuk
memperbaiki dan meningktkan kualitas pembelajaran.
2. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti yaitu siswa kelas II MI Asas Islam Kalibening
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang berjumla 24 orang siswa yang
terdiri dari 11 laki-laki dan 13 perempuan.
3. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di MI Asas Islam
Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Sedangkan waktu penelitian
di mulai pada tanggal 12 April 2018 samapai selesai pada semester genap
tahun pelajaran 2017/2018.
4. Pelaksana dan Kolabolator
Pelaksanaan ini dilaksanakan oleh Ibu Sa’adatul Mutamimah,
S.Pd.I selaku guru kelas kelas II di MI Asas Islam Kalibening Kota
9
Salatiga tahun ajaran 2017/2018. Sedangkan kolaboratornya adalah Putri
Sari NIM 115-14-127.
5. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
menggunakan data pengamatan langsung terhadap jalannya metode dan
model pembelajaran yang sudah di gunakan untuk menyampaikan materi
Matematika di kelas. Data tersebut di amati melalui beberapa tahapan
dalam siklus-siklus tindakan.
Dalam pelaksanaannya peneliti bekerjasama dengan guru kelas.
Dalam hal ini pengampu mata pelajaran Matematika yaitu Ibu Sa’adatul
Mutamimah, S.Pd.I. Peneliti sebagai kolaborator, sedangkan guru kelas
bertindak sebagai pelaksana. Pada pelaksanaanya terdapat beberapa
kegiatan yang terangkum dalam beberapa siklus.
Pelaksanaan penelitian ini menganut model yang dibuat Kurt
Lewin (Arikunto, 2006:16) sebagaimana yang disajikan dalam bagan
dibawah ini :
Bagan 1.1
Siklus Penelitian Tindakan Kelas
ACTING/TINDAKAN
10
Berdasarkan model yang dibuat oleh Kurt Lewin diatas, penelitian
ini sudah dirancang dalam tiga tahap, yaitu pra siklus, siklus I dan siklus
II. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi setiap akhir pelaksanaan tindakan dengan diberi post test untuk
mengetahui perkembangan kemampuan siswa.
1. Siklus I
a. Planning/Perencanaan
1) Perencanaan skenario pembelajaran dengan menggunakan
kantong 2P yang akan di gunakan dalam pembelajaran
Matematika. Penekanan perencanaan di sini adalah
menyiapkan siswa berada pada suasana penyadaran diri
SIKLUS 1 OBSERVATING/PENGAM
ATAN
PLANNING/PERENCAN
AAN
ACTING/TINDAKAN
SIKLUS 2 OBSERVATING/PENGAMATAN
PLANNING/PERENCANAAN
REFECTING/REFLEKSI
REFECTING/REFLEKSI
11
untuk termotivasi belajar dengan menekankan keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran dan berada pada
konsentrasi terhadap materi pembelajaran Matematika yang
sedang dibahas.
2) Menentukan pokok bahasan yaitu perkalian dan pembagian
3) Menyusun RPP dengan pokok bahasan perkalian dan
pembagian yang di dalamnya kegiatan siswa, lembar
observasi untuk guru pengampu, dan lembar catatan selama
aktivitas pembelajaran Matematika berlangsung.
4) Menjelaskan kepada siswa tentang pembelajaran dengan
menggunakan kantong 2P bertujuan agar siswa siap
mengikuti proses pembelajaran yang sesuai dengan
indikator pencapaian dalam pembelajaran tersebut.
b. Acting/Pelaksanaan
Pada tahap tindakan ini pembelajaran di laksanakan dengan
menggunakan kantong 2P dengan materi pokok perkalian dan
pembagian sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah
disusun dan direncanakan dengan guru kelas (Pelaksana).
c. Observating/Pengamatan
Pada tahap ini peneliti dan guru kelas melakukan
pengamatan pelaksanaan tindakan kelas untuk mengetahui
kegiatan guru dan siswa ketika mengikuti pembelajaran
matematika dengan menggunakan kantong 2P. Pengamatan di
12
laksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan
lembar observasi yang telah dibuat. Hasil dari analisis data
pada tahap ini akan dijadikan acuan untuk melaksanakan siklus
berikutnya. Juga diperhatikan kendala yang terjadi pada saat
diterapkannya model pembelajaran tersebut.
d. Refecting/Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan kolaborator melakukan analisa
hasil observasi untuk mengetahui perubahan yang terjadi
selama di terapkannya pembelajaran dengan menggunakan
kantong 2P, apakah berhasil atau tidak tindakan yang di
berikan. Apabila pelaksanaan siklus I belum tuntas
berdasarkan indikator keberhasilan, maka akan dilaksanakan
siklus berikutnya sampai indikator keberhasilan tercapai.
2. Siklus II
a. Planning/Perencanaan
1) Identifikasi masalah dan menetapkan alternatif masalah
berdasarkan refleksi siklus pertama.
2) Pengembangan skenario pembelajaran dengan menggunakan
kantong 2P.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan II sebagai upaya penyempurnaan
penggunaan kantong 2P berdasarkan hasil refleksi siklus
pertama.
13
c. Pengamatan
Pada tahap ini peneliti dan guru kelas melakukan pengamatan
pelaksanaan tindakan kelas untuk mengetahui kegiatan guru dan siswa
ketika mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan kantong
2P.
d. Refleksi
Hasil dari tahap observasi pada tindakan kedua meliputi
aktivitas, sikap atau perilaku siswa selama mengikuti
pembelajaran yang berlangsung di kelas, cara mengajar, serta
kendala yang ditemui ketika pembelajaran. hal apa yang perlu di
perbaiki dan apa saja yang perlu menjadi perhatian pada
tindakan berikutnya. Jika pada akhir tindakan kedua ini dan
hasilnya sesuai dengan indikator keberhasilan yakni rata-rata
nilai siswa yang mendapat nilai diatas KKM yaitu 60 sudah
mencapai batas minimal yaitu 85% dari jumlah siswa, maka
tindakan ini sudah dihentikan.
6. Pengumpulan Data
a. Tes
Tes adalah suatu proses baku untuk memperoleh sampel tingkah
lahu dari suatu ranah tertentu. Tes ini digunakan untuk mengetahui
keberhasilan belajar siswa pada siklus satu dan siklus selanjutnya.
b. Observasi
14
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara
pengamatan terhadap objek (benda, peristiwa) diikuti dengan
pencatatan secara cermat (Sani, 2016: 68).
Observasi ini digunakan untuk mengetahui bagaimana kegiatan
guru dan siswa pada saat pembelajaran matematika yang menggunakan
kantong 2P berlangsung pada siklus satu dan siklus selanjutnya.
c. Dokumentasi
Menurut Azwar yang dikutip oleh (Ahmad, 2014: 14) metode
dokumentasi adalah data sekunder yang diperoleh dari sumber tidak
langung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data-data siswa, guru, dan
sekolah.
7. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Lembar Soal Tes
Lembar soal tes pada setiap siklus untuk mengevaluasi hasil
belajar siswa.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi dimaksudkan untuk mengamati kegiatan guru dan
siswa selama kegiatan belajar mengajar pada setiap siklus.
8. Analisi Data
Peneitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui
presentase keberhasian pencapaian tujuan,
15
𝑃 =𝑓
𝑛 𝑋 100%
Keterangan :
P : jumah nilai dalam presentase
f : frekuensi jumlah siswa tuntas atau tidak tuntas
n : jumlah seluruh siswa
H. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi secara keseluruhan terdiri dari lima bab, masing-
masing bab disusun secara rinci dan sistematis. Adapun sistematika
pembahasan dan penulisannya sebagai berikut :
BAB I : Merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis
tindakan dan indikator keberhasilan, definisi perasional, metode penelitian,
langkah-langkah penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian,
analisis data dan sistematika penulisan.
BAB II : Dalam bab ini, penulis mengemukakakan landasan teori.
BAB III : Dalam bab ini berisikan pelaksanaan penelitian berisikan
Profil Madrasah yang meliputi : Gambaran umum MI Asas Islam Kalibening,
terdiri dari : Visi dan Misi Madrasah, Struktur Madrasah, Tenaga Pendidik,
Peserta Didik, selain berisikan profil madrasah dalam bab ini juga berisikan
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian.
BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari :
Deskripsi per siklus (data hasil penelitian, refleksi) dan Pembahasan hasil
penelitian.
16
BAB V : Dalam bab ini berisikan Penutup yang terdiri dari :
Kesimpulan dan Saran-saran dari hasil penelitian.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar
a. Belajar
a) Pengertian Belajar
Berikut pengertian belajar dari beberapa tokoh yang di
kutip oleh (Lilik Sriyanti, 2013: 14):
1) Crow and Crow belajar adalah perbuatan untuk memperoleh
kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan berbagai sikap, termasuk
penemuan baru dalam mengerjakan sesuatu, usaha memecahkan
rintangan, dan menyesuaikan dengan situasi baru. Definisi ini
menekankan hasil dari aktivitas belajar.
2) Menurut Cronbach mengemukakan “learning is show by a
change in behavior as result of experience”. Menurutnya belajar
yang baik harus ditempuh dengan mengalami secara langsung.
3) Menurut Dictionary of Psikology bawa belajar memiliki dua
definisi. Pertama; belajar diartikan “the process of acquiring
knowledge”. Kedua; belajar diartikan “a relatively permanent
change potentiality which occurs as result of reinforced practice”.
Pengertian pertama belajar memiliki arti suatu roses untuk
memperoleh pengetahuan. Pengertian kedua, belajar berarti suatu
perubahan kemampuan untuk bereaksi yang relative langgeng
sebagai hasil latihan yang diperkuat. Pengertian beajar dari
18
Dictionary of Psichology ini menekankan aspek proses serta
keadaan sebagai hasil belajar.
4) A. Caurine mendefinikan belajar adalah modifikasi atau
memperteguh perilaku melalui pengalaman.
5) Gregory A. Kimble mendefinisikan belajar adalah perubahan
relative permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang
diperoleh dari pengalaman dan tidak berhubungan dengan
kondisi tubuh pada saat tertentu semacam penyakit kelelahan,
atau obat-obatan.
Dari pendapat diatas disimpulkan bahwa belajar adalah
serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkunganya yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
b) Ciri-ciri Belajar
Ciri-ciri belajar (Lilik Sriyanti, Suwardi, dkk, 2014: 15)
adalah:
1) Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.
2) Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relatif permanen.
3) Perubahan tingkah laku tidak harus diamati pada saat
berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa
jadi bersifat potensial.
19
4) Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau
pengalaman.
5) Pengalaman atau latihan dapat memberikan pengetahuan.
Dari beberapa ciri-ciri di atas dapat di simpulkan bahwa belajar
memiliki ciri pokok yaitu seseorang di anggap telah belajar apabila di dalam diri
individu terjadi perubahan.
c) Tahap-tahap Belajar
Seperti yang di kutip oleh (Lilik Sriyanti, suwardi, dkk, 2014:
17) siswa mengalami delapan tahap dinamika psikologi, ketika
belajar disekolah meliputi:
1) Tahap motivasi
Pada tahap motivasi muncul motivasi dan keinginan dalam
diri siswa untuk mempelajari sesuatu yang akan dielajari. Oleh
sebab itu,pada saat memulai elajaran guru harus dapat
membangkitkan motivasi yang ada dalam diri siswa.
2) Tahap konsentrasi
Pada tahap konsentrasi siswa mulai memusatkan
perhatianya pada hal-hal yang akan dipelajari.
3) Tahap mengolah informasi
Tahap menerima isnformasi, siswa mulai menerima
informasi yang disampaikan oleh guru dalam ingatan jangka
pendek. Kemudian informasi tersebut diolah untuk diberi makan.
Ada siswa yang lebih cepat menangkap makna pelajaran dengan
20
konteks kehidupanya sendiri, ada yang lebih lambat menerima
pesan dan memaknainya. Hal ini sedikit-banyak dipengaruhi oleh
perbedaan kemampuan siswa.
4) Tahap menyimpan
Pada tahap menyimpan, siswa mulai menyimpan informasi
yang diberi makna oleh masing-masing siswa itu dalamingatan
jangka panjang. Ada tahap ini, hasil belajar sudah mulai nampak
pada diri siswa. Karena pada tahap menyimpan ini, dalam diri
siswa sudah terjadi perubahan.
5) Tahap menggali 1
Pada tahap menggali 1, siswa menggali informasi yang
telah disimpulkan dalam ingatan jangka panjang kedalam ingatan
jangka pendek untuk dikaitkan pada informasi baru yang di
terimanya. Pada tahap menggali 1 ini berarti terjadi pada proses
belajar berikutnya.
6) Tahap mengali 2
Pada tahap menggali 2, siswa mulai menggali informasi
yang telah disimpan sebagai persiapan untuk masuk tahap
prestasi, tahap menggali 2 merupakan tahap persiaan untuk
kepentingan kerja,menyelesaikan tugas, menjawab soal-soal.
21
7) Tahap prestasi
Pada tahap restasi, siswa mulai menggunakan tahap
menggali 2 untuk kepentingan kerja, enyelesaikan tugas,
menjawab soal-soal.
8) Tahap umpan balik
Pada tahap umpan balik,siswa memperoleh kepuasan
maupun ketidak uasan hasil belajar sebagai umpan balik dari apa
yang dipelajari. Aabila siswa memperoleh prestasi baik, maka
akan terjadi kepuasan pada diri siswa, sebaliknya, jika siswa
meperoleh prestasi jelek akan menjadikan ketidakpuasan dalam
diri siswa.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa tahapan-tahap di
atas merupakan tahapan yang berkesinambungan, di mana jika salah
satu tahap tidak terlaksana maka akan mempengaruhi hasil belajar
yang di harapkan.
d) Prinsip-prinsip Belajar
Seperti yang di kutip oleh (Tri Yuriana, 2017: 24)
prinsip-prinsip belajar antara lain:
1) Belajar adalah perubahan tingkah laku.
Perubahan tingkah laku sebagai hasilbelajar memiliki cirri-ciri:
a. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental, yaitu perubahan
yang di sadari.
b. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainya.
22
c. Fungsional atau bermanfaat bagi bekal hidup.
d. Positif dan berakumulasi.
e. Aktif atau sebagai usaha yang di rencanakan dan di lakukan.
f. Permanen atau tetap.
g. Bertujuan dan terarah mencakup keseluruhan potensi
kemanusiaan.
2) Belajar merupakan proses.
Belajar terjadi karena di dorong kebutuhan dan tujuan yang
ingin di capai.
3) Belajar merupakan bentuk pengalaman.
Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara
peserta didik dengan lingkunganya.
Dari beberap prinsip diatas dapat disimpulkan bahwa
prinsip belajar adalah membentuk perubahan pada dalam diri
individu secara menyeluruh yang terjadi karena pengalaman yang
di alami.
b. Hasil Belajar
1) Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada
diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, efektif dan
psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Menurut (Lilik
Sriyanti, suwardi, 2014: 15) menjelaskan bahwa perubahan-
perubahan itu memiliki tiga cirri diantaranya:
23
1. Perubahan Intensional
Perubahan intensional adalah perubahan yang terjadi dalam
diri individu di lakukan dengan sengaja dan disadari.
Maksudnya, perubahan sebagai hasil belajar bukanlah suatu
kebetulan, akan tetapi perubahan itu di sengajan dan disadari
sebelum aktifitas belajar. Apabila suatu perubahan yang terdapat
dalam diri individu tidak disengaja dan tidak disadari bukan
disebut belajar.
2. Perubahan itu positif atau aktif
Perubahan sebagai cirri belajar bersifat positif dan aktif.
Bersifat positif maksudnya perubahan itu baikbermanfat, dan
sesuai yang di harapkan individu. Aabila perubahan dalam diri
individu membawa kesengsaraan maka bukanlah aktifitas belajar.
Kemudian perubahan bersifat aktif, maksudnya perubahan yang
terjadi dalam diri individu merupakan hasil usahanya. Perubahan
terjadi secara alamiah, seperti proses berkedipnya mata karena
adanya sesuatu benda yang akan masuk kemata bukan disebut
belajar.
3. Perubahan itu efektif dan fungsional
Perubahan sebagai ciri belajar bersifat efektif dan fungsional.
Erubahan bersifat efektif, artinya perubahan itu berhasil guna.
Erubahan yang berhasil guna adalah perubahan yang bermakna
dan bermanfaat bagi diri individu. Sedangkan perubahan bersifat
24
fungsional artinya perubahan itu relative permanen dan siap
dibutuhkan setiap saat.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat di pahami bahwa dalam
belajar terjadi perubahan diri individu yang mencangkup
pengetahuan, kecakapan, dan tingkahlaku yang terjadi melalui
pengalaman, perubahan-perubahan itulah yang di sebut dengan hasil
belajar.
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi Hail Belajar
Secara umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor
eksternal dan internal.masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut (Lilik Sriyanti, 2013: 22):
1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar
diri individu. Dalam proses belajar disekolah, faktor eksternal
berarti faktor-faktor yang berada diluar diri siswa. Faktor-faktor
eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.
a. Faktor nonsosial
Faktor nonsisial adalah faktor-faktor diluar individu yang
berupa kondisi fisik yang ada dilingkungan belajar. Faktor
nonsosial merupakan kondisi fisik yang ada dilingkungan
sekolah,keluarga mauun dimasyarakat, aspek fisik tersebut
bisa berupa perlatan sekolah, sarana belajar, gedung dan
ruang belajar, kondisi geografis , rumah dan sejenisnya.
25
b. Faktor sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor diluar individu
yang berupa manusia. Faktor eksternan yang bersifat sosial,
bisa dipilah menjadi faktor yang berasal keluarga,lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk teman
pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orang dalam belajar,
kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain,
keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan
antar personil sekolah dan sebagainya.
2. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor
fisiologis dan faktor psikologis.
a. Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat
dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari:
1) Keadaan Tonus jasmani pada umumnya
Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada
dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar.
Keadaan tonus jasmani secara umum ini misalnya tingkat
kesehatan dan kebugaran fisik individu. Aabila badan
individu dalam keadan bugar dan sehat maka akan
mendukung hasil belajar, sebaliknya jika badan individu
26
dalam keadaan kuarng bugar dan kurang sehat maka akan
menghambat hasil belajar.
2) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu
Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah
keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait
dengan fungsi anca indra yang ada dalam diri individu.
Panca indra merupakan pintugerbang masuknya
pengetahuan dalam diri individu.
b. Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam
diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat
kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sika, kepribadian,
kematangan, dan lain sebagainya. Tingkat kecerdasan akan
mempengaruhi daya serap serta berpengaruh terhadap proses
dan hasil belajar. Demikian juga motivasi, bakat dan minat
banyak memberikan warna terhadap aktivitas belajar. Bakat
dan minat terdapat suatu mata pelajaran akan mendorong
seseorang mendapatkan kemudahan mencapai tujuan belajar,
tetapi anak, yang kurang berbakat bukan berarti gagal belajar,
hanya yang bersangkutan perlu waktu lebih banyak dan kerja
lebih keras untuk mendapatkan hasil yang baik.
Demikian halnya dengan kondisi keribadian ada siswa
yang memiliki daya juang tinggi, optimis,penuh semangat,
27
sementara ada siswa yang berkepribadian mudah putus asa,
kurang energik, gampang menyerah.kondisi-kondisi tersebut
akan mempengaruhi hasil belajar.
Faktor eksteren dan intern memengaruhi keberhasilan
belajar, pengaruhnya bisa bersifat positife-mendukung,
namun bisa juga negative-menghambat.
Dari beberapa faktor di atas dapat di simpulkan bahwa yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor yang berasal dari dalam diri
indvidu dan dari lingkungan sekitar individu itu sendiri, fakor-faktor
tersebut bisa memberikan efek positif dan efek negatif.
3) Wujud Hasil Belajar
Terdapat sembilan wujud hasil belajar (Lilik Sriyanti, 2013:
19), yaitu:
1. Kebiasaan
Salah satu wujud hasil belajar adalah adanya perubahan
kebiasaan dalam diri individu. Orang yang berhasil belajar akan
mengurangi kebiasan-kebiasaan yang tidak diperlukan.
Keberhasilan belajar akan menjadikan seseorang akan
berperilaku positif yang relative meneta dan otomatis.
2. Ketrampilan
Ketrampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan
urat syaraf dan otot yang bersifat motorik. Kegiatan ini
membutuhkan koordinasi gerak yang teliti dan memerlukan
28
kesadaran yang tinggi. Oleh sebab itu, hasil belajar dapat dilihat
tingkat ketrampilan yang ada dalam diri individu.
3. Pengamatan
Pengamatan dapat diartikan proses menerima,
menafsirkan dan mengartikan rangsangan yang masuk melalui
panca indra, terutama mata dan telinga. Seseorang yang belajar
akan menghasilkan pengamatan yang objektif dan benar.
4. Berpikir asosiatif dan daya ingat
Seseorang yang belajar akan menjadikan dirinya mampu
berpikir asosiatif dan meningkatkan daya ingat. Berpikir asosiatif
maksudnya berfikir untuk menghubungkan sesuatu dengan
sesuatu lainya. Orang yang belajar akan mudah melakukan
berpikir asosiatif tersebut. Selain itu, orang belajar akan memiliki
daya ingat yang lebih baik.
5. Berpikir rasional dan kritis
Proses belajar akan menjadikan seseorang dapat berfikir
rasional dan kritis. Berpikir rasional berarti mampu
menggunakan logika untuk menentukan sebab akibat,
menganalisis, menyimpulkan, bahkan meramalkan sesuatu.
6. Sikap
Sikap adalah kecenderungan yang relatif meneta untuk
mereaksi terhadap sesuatu hal. Hasil belajar akan ditandai
29
muncul kecenderungan baru dalam diri seseorang dalam
menghadapi suatu objek, tatanialai, peristiwa, dan sebagainya.
7. Inhibisi
Inhibisi dalam konteks belajar dapat diartikan
kesanggupan individu untuk mengurangi atau menghentikan
tindakan yang tidak perlu dan mampu memilih dan melakukan
tindakan lain yang lebih baik. Hasil belajar dapat dilihat adanya
kensanggupan individu dalam melakukan sesuatu secara baik.
8. Apresiasi
Hasil belajar dapat dilihat adanya aparesiasi dalam diri
individu yang belajar. Orang belajar akan muncul kemampuan
untuk menilai dan menghargai terhadap sesuatu objek tertentu.
9. Tingkah laku efektif
Orang belajar akan memiliki tingkah laku yang efektif.
Tingkah laku yang efektif ini dapat di lihat sebagai wujud dari
hasil belajar. Maksudnya, seseorang di katakana berhasil belajar
jika orang tersebut memiliki tingkah lakuyang efektif, yaitu
tingkah laku yang memiliki manfaat.
Wujud hasil belajar dapat di lihat dari perubahan-perubahan
yang terjadi pada diri individu, yang menyangkup perubahan
pengetahuan,kecakapn, dan kreatifitas dalam menghadapi
lingkunganya
30
2. Hakikat Pembelajar Matematika
a. Pengertian Pembelajaran Matematika
Matematika dapat dilihat sebagai bahasa yang menjelaskan pola,
baik pola di alam maupun pola yang di temukan melalui pikiran. Pola-
pola tersebut bisa berbentuk real (nyata) maupun berbentuk imajinasi,
dapat dilihat atau dapat dalam bentuk mental, statis, ataupun dinamis,
kualitatif atupun kuantitatif, asli berkait engan kehidupan nyata sehari-
hari atau tidak lebih dari hanya sekedar untuk keperluan rekreas. Hal-
hal tersebut dapat muncul dari lingkungan sekitar, dari ke dalam
ruangan dan waktu, atau dari hasil pekerjaan pikiran insane (Fadjar
Shadiq, 2014: 7).
Matematika menurut Ruseffendi (Heruman, 2010:1) adalah bahasa
symbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif,
ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi,mulai dari
unsur yang tidak didefiniskan keunsur yang didefinisikan, keaksioma
atau postulat, dan akhirnya kedalil. Sedangkan hakikat matematika
menurut Soedjadi (Heruman, 2010: 1), yaitu memiliki objek tujuan
abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola piker yang diduktif.
Dari definisi di atas dapat di simpulkan matematika adalah struktur
dan hubungan yang berdasarkan konsep-konsep yang abstrak sehingga
di perlukan simbol-simbol untuk menyampaikanya.
Seperti yang di kutip oleh (Awalina, 2017: 49) pembelajaran
matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang di bangun oleh
31
guru untuk mengembangkan kreativitas berfikir siswa yang dapat
meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi matematika.
Pembelajaran matematika merupan suatu proses belajar mengajar yang
mengandung dua jenis kegiatan yang tidak terpisahkan. Kegiatan
tersebut adalah kegiatan belaja dan mengajar. Kedua aspek ini
berkolaborasi secara terpadu menjadi satu kegiatan pada saat terjadi
interaksi antara siswa dengan guru, antara siswa dengan siswa, dan
antara siswa dengan lingkungan di saat pembelajaran matematika
berlangsung.
Dari uraian tesebut dapat di simpulkan bahwa pembelajaran
matematika adalah serangkaian interaksi siswa dan guru dalam upaya
meningkatkan kreatifitas berfikir siswa yang terjadi dalam kegiatan
belajar matematika.
b. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika
Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan
menghitung, mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus
matematika sederhana yang di perlukan dalam kehidupan sehari-hari
melalui materi bilangan, pengurangan, geometri, dan pengelolaan data.
Tujuan pembelajaran matematika di kutip oleh (Awalina, 2017:
50) adalah:
a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep dan mengaplikasikan konsep logaritma.
32
b) Menggunakan penalaran ada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
c) Memecahkan maslah meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model, dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
d) Mengkomunikasikan gagasan dan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
e) Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa fungsi dan tujuan
matematika adalah memberikan kemampuan menghitung pada diri
individu.
c. Karakteristik Umum Matematika
Ada beberapa karakteristik untuk matematika yang telah
disepakati bersama, antara lain (wardahcheche.blogspot.com, di akses
12 maret 2018):
a) Memiliki objek kajian yang abstrak
Matematika memiliki objek kajian yang bersifat abstrak,
walaupun tidak setiap yang abstrak adalah matematika. Ada empat
objek kajian matematika, yaitu:
1. Fakta, adalah pemufakatan atau konfensi dalam matematika
yang bisa di ungkapkan melalui simbol tertentu.
33
2. Konsep, adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk
menggolongkan atau mengkatagorikan sekumpulan objek,
apakah objek tertentu merupakan contoh konsep atau bukan.
3. Operasi atau relasi, adalah pengerjaan hitung, pengertian aljabar,
dan pengerjaan matematika lainya. Sementara relasi adalah
hubungan antar dua atau lebih elemen.
4. Prinsip, adalah objek matematika yang terdiri atas beberapa
fakta, beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi ataupun
operasi.
b) Bertumpu pada kesepakatan
Simbol-simbol dan istilah-istilah dalam matematika
merupakan kesepakan atau konfensi yang penting. Dengan simbol
dan istilah yang telah disepakati dalam matematika, maka
pembahasan selanjutnya akan menjadi mudah di lakukan dan di
komunikasikan.
c) Berpola pikir deduktif
Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan
pemikirnya berpangkal dari hal yang bersifat umum di terapkan
kepada hal yang bersifat khusus.
d) Konsisten dalam sistemnya
Dalam matematika,terdapat berbagaima macam sistem
yang dibentuk dari beberapa aksioma dan membuat beberapa
teorema. Ada sistem-sistem yang berkaitan, ada pula sistem-sistem
34
yang di pandang lepas satu dengan lainya. Di dalam masing-
masing sistem berlaku konsistensi. Suatu teorema maupun definisi
harus menggunakan istilah atau konsep yang telah di terapkan.
Konsistensi itu baik dalam makna maupun dalam hal nulai ke
benaranya.
e) Memiliki simbol yang kosong
Simbol matematika akan bermakna sesuatu bila kita
mengaitkanya dengan konteks tertentu.
f) Memperhatikan semesta pembicaraan
Semesta pembicaraan bisa sempit bisa pula luas. Bila kita
berbicara tentang geometris, maka simbolnya menunjukan suatu
transformasi, bila kita berbicara tentang bilangan,simbol tersebut
menunjukan bilangan pula. Benar salahnya suatu penyelesaian soal
juga ditentukan oleh semesta pembicaraan yang digunakan.
Secara umum karakteristik matematika adalah memiliki simbol
yang abstrak yang memiliki pola atau simbol tertentu.
d. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika
Adapun ruang lingkup pembelajaran matematika adalah bilangan,
geometri, pengukuran, dan analisis data. Kompetensi pada bilangan di
tekankan dalam kemampuan melakukan dan menggunakan sifat operasi
hitung bilangan dalam pemecahan masalah dan menaksir hasil operasi
hitung. Penguukuran dan geometri di tekankan pada kemampuan
mengidentifikasi pengelolaan data dan bangun ruang serta menentukan
35
keliling, luas, volume dalam pemecahan masalah. Pengelolaan data
ditekankan pada kemampuan mengumpulkan, menyajikan, dan
membaca data (Dari arinil.wordpress.com, diakses 12 Maret 2018).
3. Kantong 2P
a. Pengertian Kantong 2P
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia kantong adalah saku
(baju dan sebagainya), tempat membawa sesuatu (belanja dan
sebagainya) yang terbuat dari kain, plastic, dan sebagainya. Sedangkan
2P disini adalah singkatan dari Perkalian dan Pembagian. Salam
konteks ini kantong 2P berperan sebagai media pembelajaran,
sehingga kantong 2P adalah sebuah media yang berbentuk kantong-
kantong yang menjadi alat bantu penyampaian materi perkalian dan
pembagian.
36
Gambar 2.3
Kantong 2P
(Tampak Belakang) (Tampak Depan)
b. Cara Pembuatan Kantong 2P
1) Siapkan alat dan bahan
a) Gunting
b) Lem
c) Sterofome
d) Kertas karton
e) sedotan
2) Siapkan sterofome ukuran 60cmx40cm dan tempelkan kertas
karton ukuran 60cmx40cm keatas sterofome menggunakan lem.
37
3) Potong kertas karton berwarna dengan ukuran 10cmx10xm
Sebanyak 8 dan ukuran 20cmx10cm sebanyak 1.
4) Untuk kertas ukuran 10cmx10cm di tempelkan berurutan tiga-tiga
5) Untukkertas yang ukuran 20cmx10cm di temel dibagian aling
bawah sebagai hasil.
6) Tempelkan potongan-potongan kertas karton tersebut keatas
sterofom yang sudah ditempeli karton.
c. Kelebihan dan Kekurangan Kantong 2P
a) Kelebihan Kantong 2P
1) Memepermudah siswa memahami materi perkalian dan
pembagian.
2) Membantu guru dalam menyampaikan materi perkalian dan
pembagian .
3) Dapat meningkatkan kemamuan berhitung pada siswa.
4) Biaya pembutan murah.
5) Cara pembuatan mudah.
6) Penyimpanan dan perawatan mudah.
b) Kekurangan Kantong 2P
1) Media mudah rusak, karena terbuat dari bahan-bahan yang
mudah rusak.
2) Dengan ukuran 40cmx60cm kurang besar ketika dijadikan
media dalam pembelajaran matematika jika ada siswa yang
memiliki penglihatan bermasalah.
38
3) Menuntut guru untuk menjelaskan materi perkalian dan
pembagian secara jelas dan rinci secra terisah dengan satu
media yang sama.
B. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian yang relevan, peneliti mengambil hasil penelitian
yang di teliti oleh Erna Yuniawati fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Salatiga dengan judul peningkatan hasil belajar
matematika materi perkalian melalui media corong berhitung di kelas II
semester II Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Blotongan Salatiga tahun
pelajaran 2015/2016. Kesimpulan dari penelitian tersebut dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi
perkalian. Hal ini dapat di lihat dari hasil presentase 22 siswa yang selalu
meningkat dalam setiap siklus. Pada siklus I presentase hasil belajar siswa
yang tuntas adalah 9 siswa atau 40,90% dan yang tidak tuntas adalah 13
siswa atau 59,1%. Sedangkan pada siklus II nilai yang tuntas sebanyak 19
siswa atau 86,36% dan yang tidak tuntas adalah 3 siswa atau 13,64%.
Perbedaan penelitian Erna dengan penelitian ini adalah jenis media yang
di gunakan, dan kesimpulan dari penelitian Erna adalah media corong
berhitung dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II materi perkalian.
Sementara itu persamaan dari penelitian ini adalah menggunakan media
untuk meningkatkan hasil belajar,dan subjek yang diteliti yaitu kelas II.
39
Penelitian yang di tulis oleh Devinda juga merupakan penelitian
yang relevan Fakultas Tarbiyah an Ilmu Keguruan Institut Agama Islam
Negeri Salatiga dengan judul eningkatan hasil belajar matematika materi
operasi hitung perkalian dan pembagian dengan menggunakan strategi
indeks card match pada siswa kelas III di MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo Salatiga tahun 2016. Kesimpulan dari penelitian tersebut dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi
perkalian dan pembagian. Hal ini dapat dilihat dari presentase peningkatan
hasil belajar 24 siswa per siklus. Pada pra siklus siswa yang tuntas adalah
6 siswa atau 25% dan 18 siswa atau 75% tidak tuntas. Pada siklus I jumlah
siswa yang tuntas adalah 10 siswa atau 41,6% dan siswa tidak tuntas
adalah 14 siswa atau 58,3%. Pada siklus II jumlah siswa tuntas adalah 12
siswa atau 50% dan siswa tidak tuntas adalah 12 siswa atau 50%. Pada
siklus III jumlah siswa tuntas adalah 22 siswa atau 91,6% dan siswa tidak
tuntas adalah 2 siswa atau 8,3%. Perbedaan penelitian Devinda dengan
penelitian ini adalah penelitian Devinda menggunakan strategi
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar, subjek penelitiannya yaitu
kelas III dan penelitianya berlansung 3 siklus. Persamaan dari penelitian
Devida dengan penelitian ini adalah usaha peningkatan hasil belajar
perkalian dan pembagaian serta dalam pelaksanaan siklusnya
menggunakan media atau alat peraga.
40
Dari penelitian diatas menunjukan bahwa penggunaan media dan
alat peraga sangat penting dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa
terutama pelajaran matematika pada materi perkalian dan pembagian.
41
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Asas Islam Kalibening
1. Profil MI Asas Islam Kalibening
a. Identitas Sekolah
Tabel 3.1
Identitas Sekolah
Nama Sekolah MI Asas Islam
No. Statistik Madrasah 111233730005
Akreditasi Madrasah B
Alamat jl. Ja’far shodiq No. 17,
Kalibening
Tingkir, Kota salatiga, Jawa
Tengah
NPWP Madrasah 00-512-062.1-505-000 Tahun
2015
Nama Kepala Madrasah Asa Anfaida Maslina
No. HP 085640167300
Yayasan Yayasan Pendidikan Asas Islam
Alamat Yayasan Jl.Ja’far shodiq No. 17
42
Kalibening Salatiga
No. Akte Pendirian Yayasan 22 Tanggal 21 September 2015
No. SK Kemenhum HAM AHU-0014080.AH.01.04.
Tahun 2015
Kepemilikan Tanah Pemerintah Kota
Luas Tanah 3135m2
Status Bangunan Yayasan
Luas Bangunan 875m2
b. Visi dan Misi MI Asas Islam Kalibening
1) Visi
Terwujudnya layanan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan
amanant agama, Pancasila, dan UUD 1945.
2) Misi
a) Menumbuhkan pengkajian agama Islam secara
komprehensif melalui embinaan keimanan, keislaman, dan
akhlaqul karimah.
b) Melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
43
c) Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tuntutan
masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
d) Mencitakan lingkungan sekolah yang kondusif dengan
manajemen partisipatif.
c. Data Prasarana
Tabel 3.2
Data Prasarana
No Jenis
prasarana
Jml
ruang
Jml
ruang
kondisi
baik
Jml
ruang
kondisi
rusak
Kategori Kerusakan
Rusak
ringan
Rusak
sedang
Rusak
berat
1 Ruang kelas 15 8 7 1 2 4
2 Perpustakaan 1 1
3 R. Lab. IPA
4 R. Lab.
Komputer
5 R. Lab.
Bahasa
6 R. Pimpinan 1 1 1
7 R. Guru 1 1 1
8 R. Tata
Usaha
9 R. Konseling
10 Tempat
Ibadah
1 1 1
11 R. UKS 1 1 1
12 Jamban 7 4 3 3
13 R. Sirkulsi
14 Tempat
Olahraga
15 R. Org.
Kesiswaan
44
2. Data Guru dan Karyawan di MI Asas Islam Kalibening
Tabel 3.3
Data Guru dan Karyawan
No Nama NIP Status Jabatan Pend.
Terakhir
1. Asa Anfaida
Maslina
- GTY Ka.
MIS
S1
2. Zulfa Anturida 19701112 200501 1 002 PNS Guru S1
3. S. Miskiyah 19710429 200312 2 001 PNS Guru S1
4. Siti Khairiyah 19830608 200901 2 009 PNS Guru S1
5. Purwati 19810717 200710 2 007 PNS Guru S1
6. Yuli Arifah - GTY Guru S1
7. Eka Santi
Budiharni
- GTY Guru S1
8. Atina amalia S - GTY Guru S1
9. Sa’adatul
Mutamimah
- GTY Guru S1
10. Febrina Yuani P - GTY Guru S1
11. Syarifatul Umami - GTY Guru S1
12. Sulis Setyowati - GTY Guru S1
13. Betty Widya Asri - GTY Guru S1
14. Gatran Catur SW - GTY Guru S1
15. Ernawari - GTY Guru S1
16. Nurul Fadlilah - GTY Guru S1
17. Tika Laraswati - GTY Guru S1
18. Rini Riftiyani - GTY Guru S1
19. Da’I Sholih - GTY Guru S1
20. Sulhan Hadi - PTY Penjaga SLTA
45
3. Karakteristik Siswa Kelas II MI Asas Islam Kalibening
Siswa kelas II di MI Asas Islam Kalibening berjumah 24 siswa
yang terdiri dari 11 anak laki-laki dan 13 anak perempuan.
Karakteristik siswa sebagai subjek dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Usia rata-rata siswa adalah 8 tahun.
b. Kemampuan siswa rata-rata sedang.
c. Siswa malu bertanya.
d. Latar belakang pendidikan orang tua siswa sebagian besar
berendidikan rendah.
4. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini di laksanakan pada mata pelajaran matematika
materi perkalian dan pembagian pada semester genap tahun 2018.
Penelitian ini menggunakan kantong 2P yang di laksanakan kedalam 2
siklus. Penelitian tersebut dilaksanakan pada jam mata pelajaran
matematika sesuai dengan jadwal pelajaran matematika kelas II di MI
Asas Islam Kalibening.
a. Kegiatan observasi awal pada tanggal 10 maret 2018.
b. Kegiatan siklus I di laksanakn pada tanggal 13 April 2018.
c. Kegiatan siklus II di laksanakan pada tanggal 20 April 2018.
46
B. Nilai Pra Siklus
Tabel 3.4
Nilai Pra Siklus
No Kode Siswa Nilai keterangan
1. A1 20 TT
2. A2 40 TT
3. A3 80 T
4. A4 70 T
5. A5 60 T
6. A6 70 T
7. A7 50 TT
8. A8 50 TT
9. A9 60 T
10. A10 50 TT
11. A11 50 TT
12. A12 60 T
13. A13 40 TT
14. A14 50 TT
15. A15 30 TT
16. A16 40 TT
17. A17 50 TT
18. A18 60 T
19. A19 50 TT
20. A20 70 T
21. A21 90 T
22. A22 30 TT
23. A23 70 T
24. A24 70 T
Jumlah 1260 TT= 13
T =11
Berdasarkan tabel nilai pra siklus siswa di dapatkan ada 13 siswa
yang tidak tuntas dan ada 11 siswa yang tuntas, dengan presentase
ketuntasan 45,83%. Dari hasil tersebut maka hasil belajar martematika
siswa pada materi perkalian dan pembagian akan di perbaiki pada siklus
selanjutnya.
47
C. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaa tindakan pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 13
April 2018 Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester
genap mata pelajaran Matematika Kelas II selama 2 jam pelajaran (2X35
menit). Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilakukan dalam 4 tahapan,
yaitu tahap perencanaan (Planning), tindakan (acting), observasi
(observing), refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat
dideskripsikan sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, terlebih dahulu
membuat RPP yang dikonsultasikan dengan guru Matematika kelas II,
peneliti menggunakan kantong 2P untuk materi perkalian dan
pembagian. Adapun tahap perencanaan meliputi:
a. Merencanakan proses perencanaan pembelajaran dengan
menggunakan kantong 2P, pada mata pelajaran matematika kelas
II.
b. Menentukan waktu pelaksanaan siklus satu yaitu pada hari tanggal
20 April 2018.
c. Menetapkan materi yang diajarkan pada siklus I yaitu perkalian
dan pembagian bilangan satu angka dua angka.
d. Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.
e. Membuat instrument penelitian yaitu:
48
1) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang perilaku
siswa selama proses pembelajaran. Lembar observasi
digunakan sebagai instrumen, karena hasil belajar bisa dicapai
jika siswa benar-benar mengikuti proses pembelajaran dengan
baik.
2) Lembar soal pre test dan post test sebagai alat pengukur hasil
belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi perkalian
dan pembagian.
f. Menyiapkan alat pembelajaran
g. Menyiapkan kantong 2P
2. Tindakan (acting)
Pada tahap ini guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai
dengan RPP yang telah disusun.
a. kegiatan awal
1) guru membuka pelajaran dengan salam.
2) guru dan siswa mengawali pelajaran dengan berdoa.
3) guru menanyakan kabar siswa.
4) Guru mengecek kehadiran siswa
5) Guru mempersilahkan siswa untuk memersiapkan alat tulis.
6) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi
sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa.
7) Guru menyampaikan indicator dan tujuan pembelajaran.
8) Pre test
49
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
a) Guru memperkenalkan kantong 2P dan menjelaskan cara
pembuatan media kantong 2.
b) Guru menjelaskan materi perkalian dan pembagian.
c) Guru menjelaskan tentang cara penggunaan kantong 2P
pada materi perkalian dan pembagian bilangan 1 angka
sampai 2 angka.
d) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi
perkalian dan pembagian.
2) Elaborasi
a) Guru membagikan kertas soal perkalian dan pembagian .
b) Guru bersama-sama siswa menjawab soal menggunakan
kantong 2P.
c) Guru menuliskan soal dipapan tulis mengenai perkalian
dan pembagian bilangan 1 angka sampai 2 angka.
d) Guru menginstruksikan siswa untuk menjawab soal
tersebut.
e) Guru memberikan waktu kepada siswa untuk menjawab
soal tersebut, selama kegiatan tersebut guru mengawasi
dan memberikan bimbingan.
50
f) Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan tugas
mereka dipapan tulis dengan menggunakan media yang
sudah disediakan guru.
g) Guru bersama-sama siswa membahas hasil pekerjaan
siswa.
3) Konfirmasi
a) Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman
mengenai materi yang telah dipelajari.
b) Guru memberika lembar soal pos test dari kegiatan yang
telah dilakukan.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan
dengan bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
2) Guru mengingatkan siswa untuk belajar materi pembelajaran
selanjutnya.
3) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan
mengucapkan salam.
3. Observasi (observing)
Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu:
a. Memperhatikan sikap dan perilaku guru serta siswa saat proses
pembelajaran sedang berlangsung.
51
Berikut hasil pengamatan guru dan siswa siklus I:
Tabel 3.5
Observasi Guru Siklus I
No Aspek yang di amati Pengamatan Guru Catatan
Iya Tidak
Kegiatan Awal
1. Guru melakukan apersepsi
dengan bertanya materi
sebelumnya yang telah
dipelajari oleh siswa.
√ Sebaiknya guru
menyiakan
peserta didik
terlebih dahulu
sebelum memulai
kegiatan
pembelajaran agar
siswa siap dalam
proses
pembelajaran.
2. Guru menyampaikan
indikator dan tujuan
pembelajaran.
√ -
Kegiatan Inti (eksplorasi)
1. Guru memerkenalkan
kantong 2P dan cara
pembuatan kantong 2P.
√ -
2. Guru menjelaskan materi
perkalian dan pembagian.
√ -
3. Guru menjelaskan
penggunaan kantong 2P pada
materi perkalian dan
pembagian bilangan 1 angka
sampai 2 angka.
√ Sebaiknya guru
memberi motivasi
kepada siswa agar
mau
memperhatikan
penjelasan guru.
4. Guru bertanya jawab dengan
siswa mengenai materi
perkalian dan pembagian.
√ -
Kegiatan Inti (elaborasi)
1. Guru membagikan kertas soal
perkalian dan pembagian.
√ -
2. Guru bersam-sama siswa
menjawa soal dengan
menggunakan kantong 2P.
√ -
3. Guru menuliskan soal
perkalian dan pembagian 1
angka sampai 2 angka
√ -
52
No Aspek yang di amati Pengamatan Guru Catatan
Iya Tidak
dipapan tulis.
Kegiatan Inti (konfirmasi)
1. Guru bersama-sama siswa
membahas hasil pekerjaan
siswa.
√ -
Kegiatan Akhir
1. Guru melakukan refleksi dari √ Sebelum kegiatan
pembelajaran
guru membaca
kembali RPP
sehingga tidak
ada tahapan yang
kegiatan yan tidak
dilaksanakan.
Tabel 3.6
Observasi siswa siklus I
No Kode Siswa Aspek yang di amati Catatan
Keseriusan
Siswa
Keaktifan
Siswa
Antusiasme
Siswa
1. A1 Tidak Tidak Iya -
2. A2 Tidak Tidak Iya -
3. A3 Iya Iya Iya -
4. A4 Iya Iya Iya -
5. A5 Iya Iya Iya -
6. A6 Iya Iya Iya -
7. A7 Iya Iya Iya -
8. A8 Iya Iya Iya -
9. A9 Iya Iya Iya -
10. A10 Iya Tidak Iya -
11. A11 Tidak Tidak Iya -
12. A12 Iya Iya Iya -
13. A13 Iya Tidak Iya -
14. A14 Iya Tidak Iya -
15. A15 Tidak Tidak Iya -
16. A16 Iya Iya Iya -
17. A17 Iya Iya Iya -
18. A18 Iya Tidak Iya -
19. A19 Iya Iya Iya -
20. A20 Iya Tidak Iya -
21. A21 Iya Iya Iya -
22. A22 Tidak Tidak Iya -
53
No Kode Siswa Aspek yang di amati Catatan
Keseriusan
Siswa
Keaktifan
Siswa
Antusiasme
Siswa
23. A23 Iya Iya Iya -
24. A24 Iya Iya Iya -
4. Refleksi (Reflecting)
Tabel 3.7
Kekurangan dan perbaikan siklus I
No Kekurangan Perbaikan
1. ada beberapa siswa yang
belum siap ketika mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Guru menyiapkan siswa
terlebih dahulu sebelum
membuka pelajaran.
2. Ada beberapa siswa yang
tidak memperhatikan
penjelasan guru karena sik
dengan temanya.
Guru memberikan motivasi
kepada siswa agar lebih
memperhatikan penjelasan
guru.
3. Siswa sedikit bingng dalam
mengerjakan soal karena ada
yang belum paham ketika
guru menjelaskan materi
menggunakan kantong 2P.
Guru leboh detail dalam
menjelaskan menggunakan
kantong 2P.
4. Ada beberapa tahapan RPP
yang belum dilaksanakan
oleh guru.
Sebelum kegiatan
pembelajaran guru membaca
kembali RPP sehingga tidak
54
ada tahapan yang tidak
dilaksanakan.
Terdapat keberhasilan dalam siklus 1 yaitu beberapa anak
lebih paham dengan materi yang disampaikan. Meskipun ada
keberhasilan pada siklus I tetpi juga ada kekurangan seperti diatas.
Kekurangan tersebut akan diperbiki pada siklus selanjutnya.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan tindakan ada siklus II dilaksanakan pada tanggal 20
April 2018 Pelaksanan tindakan ini sesuai dengan program semester genap
mata pelajaran Matematika kelas II selama 2 jam pelajaran (2x35
menit).pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilaksanakan dalam 4
tahapan, yaitu tahap perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi
(observing), refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning)
Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari observasi dan penilaian
hasil perolehan nilai pada siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan
dari siklus I. Rencana tindakan siklus II yan dilakukan oleh peneliti
adalah:
a. Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan
membenahi kekurangan yang ada pada siklus I.
b. Menentukan materi yang akan diajarkan ada siklus II.
55
c. Menyusun indicator yang akan dicapai setelah pembelajaran.
d. Membuat instrument penelitian, yaitu:
1) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang guru dan
siswa selama proses pembelajaran.
2) Soal pre test dan post test sebagai alat pengukur hasil belajar
siswa pada mata pelajaran matematika materi perkalian dan
pembagian bilangan 1 angka sampai 2 angka.
e. Menyiapkan kantong 2P.
2. Tindakan (acting)
Pada tahap ini guru melaksanakan proses pembelajaran sesusai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun
sebelumnya. Pada siklus II ini sebelum proses pembelajaran guru
membaca ulang RPP yang telah disusun agar semua kegiatan yang ada
dalam RPP dapat terlaksana.
a. Kegiatan Awal
1) Guru menyiapkan siswa dengan meminta siswa untuk tenang
dan bersikap duduk yang baik.
2) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam.
3) Guru mengawali pelajaran dengan berdoa bersama dengan
siswa.
4) Guru menanyakan kabar siswa.
5) Guru mengecek kehadiran siswa.
6) Guru mempersilahkan siswa untuk menyiaakan alat tulis.
56
7) Guru melakukan apersesi dengan menanyakan materi
sebelumnya yang telah dielajari oleh siswa.
8) Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran.
9) Guru memotivasi siswa untuk memperhatikan guru
10) Pre test.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
a) Guru memperkenalkan kantong 2P secara detail.
b) Guru menjelaskan materi perkalian dan pembagian.
c) Guru menjelaskan secara detail penggunaan kantong 2P
pada materi perkalian dan pembagian bilangan 1 angka
sampai 2 angka.
d) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi
perkalian dan pembagian.
2) Elaborasi
a) Guru menuliskan soal di papan tulis terkait materi
perkalian dan pembagian bilangan 1 angka sampai 2
angka.
b) Guru mengintruksikan kepada siswa untuk mengerjakan
soal tersebut.
c) Guru member waktu untuk mengerjakan soal tersebut.
d) Guru membahas soal bersama-sama dengan siswa.
57
3) Konfirmasi
a) Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang telah
dipelajari.
b) Guru memberikan soal post test dari kegiatan yang telah
dilakukan dan meminta siswa untuk mengerjakan.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan
dengan bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
2) Guru menutu kegiatan pembelajaran dan mengingatkan siswa
untuk belajar lagi dirumah.
3) Guru menutup embelajaran dengan berdoa dan mengucapkan
salam.
3. Observasi (observing)
Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhada
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu:
a. Memperhatikan keaktifan dan partisiasi siswa saat proses
pembelajaran sedang berlangsung.
b. Pengamat mengamati dengan menggunakan lembar observasi
guru dan siswa yang telah disiapkan untuk melakukan
pengamatan terhadap aktifitas guru dan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar yang sedang berlangsung. Berikut ini adalah
ahsil mengamatan guru dan sisw
58
Tabel 3.8
Observasi Guru siklus II
No Aspek yang di amati Pengamatan Guru Catatan
Iya Tidak
Kegiatan Awal
1. Guru melakukan apersepsi
dengan bertanya materi
sebelumnya yang telah
dipelajari oleh siswa.
√ -
2. Guru menyampaikan indikator
dan tujuan pembelajaran.
√ -
3. Guru memotivasi siswa untuk
memperhatika penjelasan
guru.
√ -
Kegiatan Inti (eksplorasi)
1. Guru memerkenalkan kantong
2P secara detail.
√ -
2. Guru menjelaskan materi
perkalian dan pembagian.
√ -
3. Guru menjelaskan secara lebih
detail penggunaan kantong 2P
pada materi perkalian dan
pembagian bilangan 1 angka
sampai 2 angka.
√ -
4. Guru bertanya jawab dengan
siswa mengenai materi
perkalian dan pembagian.
√ -
Kegiatan Inti (elaborasi)
1. Guru menuliskan soal
perkalian dan pembagian 1
angka sampai 2 angka dipapan
tulis.
√ -
Kegiatan Inti (konfirmasi)
1. Guru bersama-sama siswa
membahas hasil pekerjaan
siswa.
√ -
Kegiatan Akhir
1. Guru melakukan refleksi dari
kegiatan pebelajaran yang
telah di lakukan dengan
memberikan kesimpulan dari
kegiatan pembelajaran yang
telah di lakukan.
√ -
59
No Aspek yang di amati Pengamatan Guru Catatan
Iya Tidak
2. Guru menutup pembelajara
dengan berdoa bersama siswa
dan mengucap salam.
√ -
Tabel 3.9
Observasi Siswa Siklus II
No Kode Siswa Aspek yang di amati Catatan
Keseriusan
Siswa
Keaktifan
Siswa
Antusiasme
Siswa
1. A1 Iya Tidak Iya -
2. A2 Iya Iya Iya -
3. A3 Iya Iya Iya -
4. A4 Iya Iya Iya -
5. A5 Iya Iya Iya -
6. A6 Iya Iya Iya -
7. A7 Iya Iya Iya -
8. A8 Iya Iya Iya -
9. A9 Iya Iya Iya -
10. A10 Iya Iya Iya -
11. A11 Iya Iya Iya -
12. A12 Iya Iya Iya -
13. A13 Iya Tidak Iya -
14. A14 Iya Iya Iya -
15. A15 Iya Iya Iya -
16. A16 Iya Iya Iya -
17. A17 Iya Iya Iya -
18. A18 Iya Iya Iya -
19. A19 Iya Iya Iya -
20. A20 Iya Iya Iya -
21. A21 Iya Iya Iya -
22. A22 Iya Tidak Iya -
23. A23 Iya Iya Iya -
24. A24 Iya Iya Iya -
4. Refleksi (reflecting)
Setelah mengumpulkan dan mengaalisis data, didapati bahwa
hasil belajar pada siklus dua sudah jauh lebih baik dari siklus I, karena
hampir semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran secara aktif
dengan menerapkan kantong 2P. siswa terihat antusias dalam
60
mengikuti kegiatan embelajaran yang sedang berlangsung. Pada siklus
II guru dan siswa melaksanakan peranya masing-masing dengan sangat
baik.
Selain itu hasil observasi dan hasil nilai yang didapatkan juga
menunjukan perubahan hasil yang sangat baik. Nilai siswa pada siklus
II sudah mencapai target ketuntasan yang diharapkan yaitu 85%
dinyatakan lulus. Oleh karena itu tidak di perlukan lagi tindakan
perbaikan. Kegiatan pada siklus II ini menjadi keberhasilan dalam
meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas II MI Asas
Islam Kalibeing Kota Salatiga tahun ajaran 2017/2018 pada materi
perkalian dan pembagian menggunakan kantong 2P.
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Belajar dan Hasil Observasi Siklus I
Pada pelaksanaan siklus I telah diterapkan pembelajaran
perkalian dan pembagian menggunakan kantong 2P. Pada siklus I
peneliti melakukan proses pengamatan terhadap aktifitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung.
Kegiatan pembelajaran ini diakhiri dengan mengerjakan
soal tes tertulis post test dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan siswa daam menguasai materi perkalian dan
pembagian. Dari instrument soal test diperoleh data sebagai berikut
:
Tabel 4.1
Hasil Belajar Siklus I
No Kode Siswa Nilai Keterangan
1. A1 40 TT
2. A2 50 TT
3. A3 100 T
4. A4 70 T
5. A5 100 T
6. A6 100 T
7. A7 70 T
8. A8 80 T
9. A9 80 T
10. A10 70 T
11. A11 60 T
12. A12 80 T
13. A13 80 T
14. A14 60 T
15. A15 30 TT
16. A16 40 TT
62
No Kode Siswa Nilai Keterangan
17. A17 60 T
18. A18 60 T
19. A19 70 T
20. A20 70 T
21. A21 90 T
22. A22 40 TT
23. A23 80 T
24. A24 90 T
Jumlah 1670 TT = 4
T = 20 Keterangan:
T : Tuntas
TT: Tidak Tuntas
1) Presentase siswa tuntas dan tidak tuntas pada siklus 1
a) Presentase siswa tuntas
𝑃 =𝑓
𝑛 𝑋 100%
P = 20
24 X 100% = 83,33 %
b) Presentase siswa tidak tuntas
𝑃 =𝑓
𝑛 𝑋 100%
P = 4
24 X 100% = 16,17 %
Dari data siklus 1 data disimpulkan bahwa jumlah siswa
yang dinyatakan lulus pada pos tes siswa tuntas berjumlah 20 siswa
dengan presentase ketuntasan siswa 83,33%.
Meskipun telah mengalami peningkatan, namun jumlah
ketuntasan hasil belajar masih belum mencapai target. Sehingga
peneliti akan melanjutkan penelitian di siklus selanjutnya dengan
63
menggunakan kantong 2P dengan memperbaiki kekurangan dan
kelemahan yang ada ada siklus 1.
2. Hasil Belajar dan Hasil Observasi Siklus II
Pada siklus ini selain memaksimalkan penerapan
penggunan kantong 2P pada pembelajaran, peneliti juga mencoba
mengatasi beberapa kekurangan yang ada pada siklus 1. Peneliti
juga membangkitkan motivasi belajar siswa agar siswa menjadi
lebih aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Dari instrument nilai test didaatkan nilai sebagai berikut. :
Tabel 4.2
Hasil Belajar Siklus II
No Kode Siswa Nilai Keterangan
1. A1 70 T
2. A2 90 T
3. A3 90 T
4. A4 100 T
5. A5 100 T
6. A6 80 T
7. A7 90 T
8. A8 80 T
9. A9 90 T
10. A10 90 T
11. A11 90 T
12. A12 100 T
13. A13 70 T
14. A14 80 T
15. A15 80 T
16. A16 90 T
17. A17 80 T
18. A18 80 T
19. A19 90 T
20. A20 100 T
21. A21 90 T
22. A22 70 T
23. A23 80 T
24. A24 90 T
64
No Kode Siswa Nilai Keterangan
Jumlah Kode
Siswa
TT = 0
T = 24
Keterangan:
T: Tuntas
TT: Tidak Tuntas
1) Presentase siswa tuntas dan tidak tuntas pada siklus II
a) Presentase siswa tuntas
𝑃 =𝑓
𝑛 𝑋 100%
P = 24
24 X 100% = 100 %
b) Presentase siswa tidak tuntas
𝑃 =𝑓
𝑛 𝑋 100%
P = 0
24 X 100% = 0 %
Pada siklus II hampir semua siswa fokus dan
memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru, hal ini
dikarenakan guru mempersiapkan pembelajaran secara maksimal.
Selain itu pembelajaran yang dilaksanakn pada siklus II sudah
tidak asing lagi bagi siswa.
Dari data siklus II diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukan dengan jumlah
siswa dinyatakan tuntas dari hasil belajar pada siklus I yaitu
83,33% dengan jumlah siswa tuntas 20 siswa sedangkan pada
65
siklus II mengalami peningkatan menjadi 24 siswa dengan
presentase ketuntasan 100 %. Peningkatan siswa berjumlah 4 anak
dengan presentase kenaikan 16,67%.
Hasil Pembelajaran ini sudah memenuhi standar ideal
ketuntasan belajar yaitu 85% siswa sudah mencapai KKM/
dinyatakan tuntas.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan
peneliti menunjukan hasil belajar siswa meningkat dari sebelum
dilaksanakan tindakan. Hasil belajar siswa tersebut meliputi hasil
perolehan nilai post test serta hasil pengamatan peneliti untuk
menilai aktivitas belajar siswa.
1. Pembahasan Hasil Belajar dan Hasil Observasi Siklus I
Peneliti mulai melakukan tindakan siklus I dengan
menerapkan kantong 2P yang dilaksanakan pada tanggal 13
April 2018. Pada siklus ini siswa terlihat antusias dalam
menerima materi dengan menggunakan kantong 2P. Awalnya
siswa masih kebingungan dalam mengerjakan soal perkalian
dan pembagian karena pada saat guru menjelaskan ada
beberapa siswa yang tidak memperhatikan.
Dalam kesempatan Tanya jawab setelah guru
menyampaikan materi, banyak siswa yang akif dan sedikit
siswa yang kurang aktif, peserta didik antusias saat proses
66
pembelajaran berlangsung. Sebelum pelajaran usai, guru
membagikan soal test.ini di lakukan untuk menegtahui tingkat
keberhasilan siswa dalam memahami materi yang telah di
samapikan sekaligus sebagai tolak ukur indicator keberhasilan
pembelajaran. Berikut adalah table rekapitulasi ketuntasan
siswa siklus I:
Tabel 4.3
Presentase hasil belajar siswa siklus I
Hasil Belajar Siswa
Tuntas Tidak Tuntas
20 Siswa
83,33%
4 siswa
16,66%
Dari hasil pada siklus I tersebut menunjukan hasil belajar
siswa tuntas sebanyak 20 siswa (83,33%) jumlah siswa tuntas
berjumlah 4 siswa (16,66%). Hasil ketuntasan ini meningkat
dari nilai pra siklus siswa yang di dapatkan ada 13 siswa yang
tidak tuntas dan ada 11 siswa yang tuntas, dengan presentase
ketuntasan 45,83%.
Peningkatan hasil belajar siswa ini dapat di lihat dari grafik
peningkatan hasil belajar siswa di bawah ini :
67
Grafik 4.1
Peningkatan hasil belajar siswa iklus I
Dalam pelaksanaan siklus I ini masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki. Selain itu,meskipun ketuntasan belajar siswa telah meningkat,
namun belum mencapai target yaitu sebanyak kurang lebih 85% siswa. Oleh
karena itu, penelitian akan dilanjutkan pada siklus II.
2. Pembahasan Hasil Belajar dan Hasil Observasi Siklus II
Penelitian Siklus II dilaksanakan pada tanggal 20 April
2018. Dalam siklus ini peneliti masih menggunakan kantong
2P dalam pembelajaran yang sama dengan memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I. berbeda
dengan siklus I sebelumnya, pembelajaran pada siklus II ini
dapat berjalan lebih kondusif dan siswa juga lebih aktif dan
lebih bersemangat lagi dari proses pembelajaran pada siklus
sebelumnya. Siswa yang belum aktif pada saat tanya jawab
pada siklus sebelumnya juga sekarang menjadi lebih aktif.
Pengelolaan kondisi dan suasana kelas juga lebih baik sehinga
siklus II ini berjalan lancar dan lebih baik dari siklus
45,83%
83,33%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Pra Sklus Siklus I
68
sebelumnya. Berikut ini adalah table rekapitulasi ketuntasan
siklus II:
Tabel 4.4
Hasil belajar siklus II
Hasil Belajar
Tuntas Tidak Tuntas
24 Siswa
100%
0 siswa
0%
Dari hasil tes pada siklus II menunjukan adanya
peningkatan hasil belajar siswa yakni sebanyak 24 siswa
dinyatakan tuntas dengan presentase 100% > 85% telah
mencapai KKM. Oleh karena itu, pembelajran matematika
kelas II materi perkalian dan pembagian dengan menggunakan
kantong 2P di anggap telah berhasil dan pelaksanaan
penelitian berhenti pada siklus II. Berikut ini adalah tabel
peningkatan hasi belajar dari siklus I dan siklus II dan grafik
peningkatan hasil belajar siswa siklus II :
Tabel 4.5
Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
Nomer
Absen
Hasil Belajar
Siklus I Siklus II
1. 40 70
2. 50 90
3. 100 90
4. 70 100
69
Nomer
Absen
Hasil Belajar
Siklus I Siklus II
5. 100 100
6. 100 100
7. 70 80
8. 80 80
9. 80 90
10. 70 90
11. 80 90
12. 80 100
13. 60 70
14. 60 80
15. 30 80
16. 60 19
17. 60 80
18. 70 80
19. 90 90
20. 70 100
21. 90 90
22. 40 70
23. 80 80
24. 90 90
Presentase
ketuntasan
Tidak Tuntas
= 83,33 %
Tuntas =
100 %
70
Grafik 4.2
Peningkatan hasil belajar siswa siklus II
83,33%
100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Siklus I Siklus II
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV dapat di
simpulkan bahwa penggunaan kantong 2P dapat meningkatkan hasil
belajar matematika materi perkalian dan pembagian pada siswa kelas II MI
Asas Islam Kalibening Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
Hal ini dapat dilihat dari hasil rekapitulasi nilai-nilai siswa dengan
presentase ketuntasan pada siklus I yaitu 83,33%, dan pada presentase
ketuntasan siklus II menjadi 100%. jumlah siswa yang melampaui KKM
yaitu 60. Hasil penelitian menunjukan setiap siklus mengalami kenaikan
ketuntasan belajar dari siklus I 20 siswa (83,33%) meningkat pada siklus II
jumlah siswa yang mencapai KKM menjadi 24 siswa (100%). Oleh karena
itu, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dinyatakan berhasil.
B. Saran
1. Bagi Guru
a. Guru sebaiknya lebih sering menggunakan media atau alat peraga
untuk mendukung pencapaian keberhasilan pembelajaran dan
penunjang belajar siswa.
b. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus mempersiapkan
segala keperluan dengan matang, dan berinovasi dalam mendisain
pembelajaran dengan model , metode dan media yang tepat dan
menyenangkan sebagai upaya untuk menciptakan pembelajaran
yang aktif dan dapat mencapai tujuan pembelajaran.
72
c. Guru sebaiknya lebih bisa mengkondisikan siswa untuk siap
belajar saat mulai belajar maupun selama roses pembelajaran untuk
membuat situasi pembelajaran yang aktif dan kondusif.
2. Bagi Sekolah
a. Sebaiknya sekolah menambah atau lebih melengkapi sarana
prasana yang ada disekolah, untuk menunjang proses
pembelajaran.
b. Sebaiknya di adakan pelatihan atau wadah untuk guru bertukar
pikiran mengenai cara menciptakan pembelajaran yang
menarik minat siswa.
3. Bagi Siswa
a. Sebaiknya siswa yang menganggap matematika adalah
pelajaran yang susah dan membosankan hendaknya mulai
merubah anggapan tersebut, karena sebenarnya matematika
meneyenangkan dan tidak sulit.
b. Sebaiknya siswa lebih memperhatikan guru dan tetap fokus
pada saat pembelajaran.
73
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran dan Terjemahan. 2005. Bandung: CV Penerbit J-Art.
Arin. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika. diakses 12 Maret 2018.
Http//:dariarinil.wordpress.com.
Arikunto, Suharsimi. 2006, Penlitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara
Daryanto dan Rahardjo, Mulyo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:
Gava Media.
Dja’far, Zaenuddin. Cetakan pertama 1992, Cetakan kedua 1995. Didaktik
Metodik. Pasuruan: Garoeda Pasuruan.
Ekasari, Paramita Ayu. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Materi Penjumlahan
Pecahan Dengan Pendekatan Konstruktivisme Pada Siswa Kelas IV
Madrasah Ibtida’iyah Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun
Ajaran 2015/2016. Tarbiyah. IAIN Salatiga. Salatiga.
Fakhroni, Ahmad Alfiyan. 2014. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematik
Pada Operasi Hitung Perkalian Menggunakan Alat Peraga Tulang
Napier Pada Siswa Kelas IV SDN Sidorejo Lor Kota Salatiga 2014.
Tarbiyah. STAIN Salatiga. Salatiga.
Heruman. 2010. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Khatimah, Husnul. 2013. Karakteristik Pembelajaran Matematika. di akses 12
maret 2018. Http//wardahcheche.blogspot.com.
Poerwadarminta, W.J.S. Cetakan ketiga 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Putri, Cut Ardhilla. 2014. Analisis Kendala Pada Pembelajaran Matematika.
diakses 12 Maret 2018. Http://etd.unsiyah.ac.id
Risqi Khasani, Awalina. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi
Perkalian melalui Pendekatan RME (Realistic Mathematic Education)
Pada Siswa Kelas III Di MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017. Tarbiyah. IAIN
Salatiga. Salatiga.
Sadiman, S. Arief dan R. Rahardjo, dkk. Cetakan ketiga1993. Media Pendidikan.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
74
Sagala, Syaiful. 2017. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanaki, A.H Hujair. Cetakan Pertama 2015. Media Pembelajaran Interaktif-
Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.
Sriyanti, Lilik. 2013. Psikilogi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga.
Sriyanti, Lilik dkk. 2014. Teori-teori Pembelajaran. Salatiga: STAIN Salatiga.
Sumardyono. 2004. Karakteristik Matematika dan Implikasi terhadap
Pembelajaran Matematika. Paket Pembinaan Penataran. Yogyakarta:
PPPG Matematika.
Sukirman. Cetakan Pertama 2012. Pengembangan Media Pembelajaran.
Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.
Yuriana, Tri. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian
Dengan Menggunakan Alat Peraga Tulang Napier Pada Siswa Kelas
IV MI Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2016/2017. Tarbiyah. IAIN Salatiga. Salatiga
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MI Asas Islam
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/semester : II/II
Materi Pokok : Perkalian dan Pembagian
Alokasi Waktu : 2 × 35menit
A. Standar Kompetensi (SK)
3. melakukan perkalian dan pembagian sampai dua angka.
B. Kompetensi Dasar (KD)
3.1 melakukan perkalian bilangan dua angka
3.2 melakukan pembagian bilangan dua angka
C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar (IPKD)
3.1.1 menghitung perkalian sebagai penjumlahan berulang.
3.1.2 mengalikan bilangan satu angka dengan satu angka.
3.1.3 menghitung perkalian bilangan dengan angka 1
3.1.4 menghitung perkalian bilangan dengan angka 0
3.1.5 menyelesaikan soal cerita yang mengandung perkalian bilangan
sampai dua angka.
3.2.1 mengenal pembagian sebagai lawan perkalian.
3.2.2 menghitung pembagian sebagai pengurangan yang berulang.
3.2.3 membagi bilangan dua angka dengan bilangan satu angka.
3.2.4 membagi bilangan dengan bilangan 1.
3.2.5 membagi bilangan dengan bilangan itu sendiri.
D. Tujuan Pembelajaran
1. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat menghitung
perkalian sebagai penjumlahan berulang.
2. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat mengalikan
bilangan satu angka dengan satu angka.
3. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat menghitung
perkalian bilangan dengan angka 1.
4. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat menghitung
perkalian bilangan dengan angka 0.
5. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat menyelesaikan
soal cerita yang mengandung perkalian bilangan sampai dua angka.
6. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat mengenal
pembagian sebagai lawan perkalian.
7. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat menghitung
pembagian sebagai pengurangan yang berulang.
8. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat membagi bilangan
dua angka dengan bilangan satu angka.
9. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat membagi bilangan
dengan bilangan 1.
10. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat membagi bilangan
dengan bilangan itu sendiri.
11. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat menyelesaikan
soal yang mengandung perkalian dan pembagian.
12. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat memecahkan
masalah yang mengandung perkalian dan pembagian.
E. Materi Pembelajaran
1. Perkalian
Perkalian adalah sebagai penjumlahan berulang.
Contoh : mia memiliki 4 bungkus permen
Setiap bungkus memiliki 5 permen
Berapa jumlah permen mia ?
Permen Mia ada 5+5+5+5=20
Penjumlahan bilangan 5 sebanyak 4 kali dapat ditulis 4X5=20
Dibaca 4 kali sama dengan dua puluh
axb=b+b+b+b+.....sebanyak a
a. Sifat-sifat Perkalian
1. Sifat Pertukaran (komutatif)
Contoh :
3x6=6+6+6=18
6x3=3+3+3+3=3=3=18
Jadi, 3x3=6x3 (komutatif)
2. Sifat perkalian dengan bilangan 1
Contoh :
7x1=7
1x10=10
Setiap bilangan yang dikalikan dengan 1, hasilnya adalah
bilangan itu sendiri.
ax1=a
3. Sifat perkalian dengan bilangan nol
Contoh :
6x0=0
0x6=0
Setiap bilangan yang dikalikan dengan 0, hasilnya adalah 0
ax0=0
b. Masalah sehari-hari yang berkaitan dengan perkalian
Contoh :
Igo memiliki 4 ayam
Ayam memiliki 2 kaki
Berapa banyak semua kaki ayam?
Jawab : ayam memiliki 2 kaki
Banyak semua kaki ayam Igo = 4x2=8
2. Pembagian
Pembagian adalah pengurangan berulang sampai habis.
Pak Guntur memiliki 15 agenda
Semua buku tulis itu akan dibagikan kepada 3 teman-temanya.
Berapa banyak buku tulis yang diterima setiap teman pak Guntur?
Jawab :
Setiap teman Pak Guntur mendapat buku agenda
Ditulis 15:3=15-3-3-3-3-3=0
15 dikurangi 3 sebanyak 5 kali, hasilnya 0.
Jadi 15:3=5
Angka 15 disebut bilangan yang dibagi
Angka 3 disebut sebagai pembagian
Angka 5 disebut hasil
Tanda : dibaca bagi
a. Sifat-sifat pembagian
1. Pembagian dengan bilangan 1
Contoh 14 : 1 = 14
25 :1 = 25
Setiap bilangan yang dibagi 1 hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
a : 1= a
2. Pembagian sebagai lawan perkalian
Contoh 3x4=12 maka 12:3 =4
14:4=3
b. masalah sehari-hari yang berkaitan dengan pembagian
contoh :
Riska membeli 24 buah jeruk, jeruk itu dimasukan kedalam 3
kantok plastik sama banyak. berapa banyak jeruk dalam setiap
kantong plastik ?
Jadi, banyak jeruk dalam setiap kantong plastik adalah 8 buah.
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya Jawa
3. Penugasan
G. Media pembelajaran
1. Kantong 2P ( Perkalian dan Pembagian )
H. Sumber Belajar
1. Guru
2. Buku paket Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas II
I. Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
9) guru membuka pelajaran dengan salam.
10) guru dan siswa mengawali pelajaran dengan berdoa.
11) guru menanyakan kabar siswa.
12) Guru mengecek kehadiran siswa
13) Guru mempersilahkan siswa untuk memersiapkan alat tulis.
14) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi sebelumnya
yang telah dipelajari oleh siswa.
15) Guru menyampaikan indicator dan tujuan pembelajaran.
16) Pre test
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
a) Guru memperkenalkan media kantong 2P dan menjelaskan cara
pembuatan media kantong 2.
b) Guru menjelaskan materi perkalian dan pembagian.
c) Guru menjelaskan tentang cara penggunaan media kantong 2P
pada materi perkalian dan pembagian bilangan 1 angka sampai
2 angka.
d) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi perkalian
dan pembagian.
b. Elaborasi
a) Guru membagikan kertas soal perkalian dan pembagian .
b) Guru bersama-sama siswa menjawab soal menggunakan media
kantong 2P.
c) Guru menuliskan soal dipapan tulis mengenai perkalian dan
pembagian bilangan 1 angka sampai 2 angka.
d) Guru menginstruksikan siswa untuk menjawab soal tersebut.
e) Guru memberikan waktu kepada siswa untuk menjawab soal
tersebut, selama kegiatan tersebut guru mengawasi dan
memberikan bimbingan.
f) Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan tugas
mereka dipapan tulis dengan menggunakan media yang sudah
disediakan guru.
g) Guru bersama-sama siswa membahas hasil pekerjaan siswa.
c. Konfirmasi
a) Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman mengenai
materi yang telah dipelajari.
b) Guru memberika lembar soal pos test dari kegiatan yang telah
dilakukan.
3. Penutup
4) Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan dengan
bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
5) Guru mengingatkan siswa untuk belajar materi pembelajaran
selanjutnya.
6) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan
mengucapkan salam.
J. Penilaian Hasil Belajar
Soal tertulis :
Lengkapilah soal berikut dengan jawaban yang tepat !
1. Lengkapilah soal berikut dengan lengkap !
a. 7X5=…..+…..+…..+…..+…..+…..+…..=…..
b. 4X6=…..+…..+…..+…..=…..
2. Nyatakan pembagian berikut sebagai pengurangan berulang sampai
habis !
a. 27:3=……-…..-…..-…..-…..-…..-…..-…..-…..
b. 36:4=…..-….-….-…..-…..-…..-…..-…..-…..
3. Tentukan hasil perkalian dan pembagian berikut !
a. 15X1=…..
b. 5X8=…..
c. Mia membeli 3 dus donat, setiap 1 dus berisi 6 donat, berapa
jumlah donat yang dimiliki Mia ?
d. 22:1=…..
e. 54:6=….
f. Linda memiliki 48 buah rambutan, rambutan itu dimasukan
kedalam 6 kantong plastic sama banyak. Berapa isi setiap 1
kantongnya ?
Penilaian :
Satu soal benar nilai 10
Jumlah nilai 10 x 10 = 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MI Asas Islam
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/semester : II/II
Materi Pokok : Perkalian dan Pembagian
Alokasi Waktu : 2 × 35menit
K. Standar Kompetensi (SK)
3. melakukan perkalian dan pembagian sampai dua angka.
L. Kompetensi Dasar (KD)
3.1 melakukan perkalian bilangan dua angka
3.2 melakukan pembagian bilangan dua angka
M. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar (IPKD)
3.1.1 menghitung perkalian sebagai penjumlahan berulang.
3.1.2 mengalikan bilangan satu angka dengan satu angka.
3.1.3 menghitung perkalian bilangan dengan angka 1
3.1.4 menghitung perkalian bilangan dengan angka 0
3.1.5 menyelesaikan soal cerita yang mengandung perkalian bilangan
sampai dua angka.
3.2.1 mengenal pembagian sebagai lawan perkalian.
3.2.2 menghitung pembagian sebagai pengurangan yang berulang.
3.2.3 membagi bilangan dua angka dengan bilangan satu angka.
3.2.4 membagi bilangan dengan bilangan 1.
3.2.5 membagi bilangan dengan bilangan itu sendiri.
N. Tujuan Pembelajaran
13. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat menghitung
perkalian sebagai penjumlahan berulang.
14. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat mengalikan
bilangan satu angka dengan satu angka.
15. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat menghitung
perkalian bilangan dengan angka 1.
16. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat menghitung
perkalian bilangan dengan angka 0.
17. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat menyelesaikan
soal cerita yang mengandung perkalian bilangan sampai dua angka.
18. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat mengenal
pembagian sebagai lawan perkalian.
19. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat menghitung
pembagian sebagai pengurangan yang berulang.
20. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat membagi bilangan
dua angka dengan bilangan satu angka.
21. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat membagi bilangan
dengan bilangan 1.
22. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat membagi bilangan
dengan bilangan itu sendiri.
23. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat menyelesaikan
soal yang mengandung perkalian dan pembagian.
24. setelah mengikuti kegiatan pebelajaran siswa dapat memecahkan
masalah yang mengandung perkalian dan pembagian.
O. Materi Pembelajaran
3. Perkalian
Perkalian adalah sebagai penjumlahan berulang.
Contoh : 2x3=3+3=6
8 x 5= 5+5+5+5+5+5+5+5=40
4+4=2x4=8
3+3+3+3+3=3=6x3=18
mia memiliki 4 bungkus permen
Setiap bungkus memiliki 5 permen
Berapa jumlah permen mia ?
Permen Mia ada 5+5+5+5=20
Penjumlahan bilangan 5 sebanyak 4 kali dapat ditulis 4X5=20
Dibaca 4 kali sama dengan dua puluh
axb=b+b+b+b+.....sebanyak a
b. Sifat-sifat Perkalian
4. Sifat Pertukaran (komutatif)
Contoh :
3x6=6+6+6=18
6x3=3+3+3+3=3=3=18
Jadi, 3x3=6x3 (komutatif)
5. Sifat perkalian dengan bilangan 1
Contoh :
7x1=7
1x10=10
Setiap bilangan yang dikalikan dengan 1, hasilnya adalah
bilangan itu sendiri.
ax1=a
6. Sifat perkalian dengan bilangan nol
Contoh :
6x0=0
0x6=0
Setiap bilangan yang dikalikan dengan 0, hasilnya adalah 0
ax0=0
b. Masalah sehari-hari yang berkaitan dengan perkalian
Contoh :
1. Ani membeli buku 2 pack
Satu pack buku berisi 10 buah buku
Berapa banyak buku ani ?
Jawab : 1 pack berisi 10 buku
Banyaksemuabukuaniadalah 2x10=20
2. Igo memiliki 4 ayam
Ayam memiliki 2 kaki
Berapa banyak semua kaki ayam?
Jawab : ayam memiliki 2 kaki
Banyak semua kaki ayam Igo = 4x2=8
4. Pembagian
Pembagian adalah pengurangan berulang sampai habis.
Contoh : 30 : 5= 30-5-5-5-5-5-5=0
Jadi 30:5=6 karena 30 dikurangi 5 sebnayak 6 kali
40:8=40-8-8-8-8-8=0
Jadi, 40:8=5 karena 40-8 sebanyak 5 kali
Contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Pak Guntur memiliki 15 buku agenda
Semua buku tulis itu akan dibagikan kepada 3 teman-temanya.
Berapa banyak buku tulis yang diterima setiap teman pak Guntur?
Jawab :
Setiap teman Pak Guntur mendapat buku agenda
Ditulis 15:3=15-3-3-3-3-3=0
15 dikurangi 3 sebanyak 5 kali, hasilnya 0.
Jadi 15:3=5
Angka 15 disebut bilangan yang dibagi
Angka 3 disebut sebagai pembagian
Angka 5 disebut hasil
Tanda : dibaca bagi
b. Sifat-sifat pembagian
2. Pembagian dengan bilangan 1
Contoh 14 : 1 = 14
25 :1 = 25
Setiap bilangan yang dibagi 1 hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
a : 1= a
2. Pembagian sebagai lawan perkalian
Contoh 3x4=12 maka 12:3 =4
14:4=3
b. masalah sehari-hari yang berkaitan dengan pembagian
contoh :
1. Riska membeli 24 buah jeruk, jeruk itu dimasukan kedalam
3 kantok plastik sama banyak. berapa banyak jeruk dalam
setiap kantong plastik ? 24:3=8
Jadi, banyak jeruk dalam setiap kantong plastik adalah 8
buah.
2. Tiwi mempunyai bukusebanyak 20, buku tersebut
dikasihkan kepada sepupunya, sepupu Tiwi berjumlah 4,
berapa banyak buku yang diterima masing-masing sepupu
Tiwi? 20:4=5
Jadi, banyak buku yang diterima setiap sepupu Tiwise
banyak 5 buku
P. Metode Pembelajaran
4. Ceramah
5. Tanya Jawa
6. Penugasan
Q. Media pembelajaran
2. Kantong 2P ( Perkalian dan Pembagian )
R. Sumber Belajar
3. Guru
4. Buku paket Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas II.
S. Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
11) Guru menyiapkan siswa dengan meminta siswa untuk tenang dan
bersikap duduk yang baik.
12) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam.
13) Guru mengawali pelajaran dengan berdoa bersama dengan siswa.
14) Guru menanyakan kabar siswa.
15) Guru mengecek kehadiran siswa.
16) Guru mempersilahkan siswa untuk menyiaakan alat tulis.
17) Guru melakukan apersesi dengan menanyakan materi sebelumnya
yang telah dielajari oleh siswa.
18) Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran.
19) Guru memotivasi siswa untuk memperhatikan guru
20) Pre test.
2. Kegiatan Inti
d. Eksplorasi
1) Guru memperkenalkan media kantong 2P secara detail.
2) Guru menjelaskan materi perkalian dan pembagian.
3) Guru menjelaskan secara detail penggunaan media kantong 2P
pada materi perkalian dan pembagian bilangan 1 angka sampai 2
angka.
4) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi perkalian
dan pembagian.
e. Elaborasi
1) Guru menuliskan soal di papan tulis terkait materi perkalian dan
pembagian bilangan 1 angka sampai 2 angka.
2) Guru mengintruksikan kepada siswa untuk mengerjakan soal
tersebut.
3) Guru member waktu untuk mengerjakan soal tersebut.
4) Guru membahas soal bersama-sama dengan siswa.
f. Konfirmasi
1) Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari.
2) Guru memberikan soal post test dari kegiatan yang telah
dilakukan dan meminta siswa untuk mengerjakan.
3. Penutup
a. Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan dengan
bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
b. Guru menutu kegiatan pembelajaran dan mengingatkan siswa untuk
belajar lagi dirumah.
c. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan
salam.
T. Penilaian Hasil Belajar
Soal tertulis :
Jawablah soal dibawah ini dengan benar !
1. 9 x 3 =.....+…..+….+…..+…..+…..+…..+…..+…..=…..
2. 6 x 6 =…..
Evaluasi dan Kunci Jawaban siklus I
A. Soal evaluasi
Lengkapilah soal berikut dengan jawaban yang tepat !
4. Lengkapilah soal berikut dengan lengkap !
c. 7X5=…..+…..+…..+…..+…..+…..+…..=…..
d. 4X6=…..+…..+…..+…..=…..
5. Nyatakan pembagian berikut sebagai pengurangan berulang sampai
habis
c. 27:3=……-…..-…..-…..-…..-…..-…..-…..-…..-….
d. 36:4=…..-….-….-…..-…..-…..-…..-…..-…..-…..
6. Tentukan hasil perkalian dan pembagian berikut !
g. 15X1=…..
h. 5X8=…..
i. Mia membeli 3 dus donat, setiap 1 dus berisi 6 donat, berapa
jumlah donat yang dimiliki Mia ?
j. 22:1=…..
k. 54:6=….
l. Linda memiliki 48 buah rambutan, rambutan itu dimasukan
kedalam 6 kantong plastic sama banyak. Berapa isi setiap 1
kantongnya ?
B. Kunci jawaban soal evaluasi
1. Lengkapilah soal berikut dengan lengkap !
e. 7X5= 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 = 35
f. 4X6= 6 + 6 + 6 + 6 =24
2. Nyatakan pembagian berikut sebagai pengurangan berulang sampai
habis !
e. 27:3=27-3-3-3-3-3-3-3-3-3
f. 36:4=36-3-3-3-3-3-3-3-3-3
3. Tentukan hasil perkalian dan pembagian berikut !
a. 15X1= 15
b. 5X8= 40
c. Mia membeli 3 dus donat, setiap 1 dus berisi 6 donat, berapa
jumlah donat yang dimiliki Mia ? 18
d. 22:1= 22
e. 54:6= 9
f. Linda memiliki 48 buah rambutan, rambutan itu dimasukan kedalam
6 kantong plastic sama banyak. Berapa isi setiap 1 kantongnya ? 8
Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II
A. Soal Evaluasi
Jawablah soal di bawah ini dengan Benar !
1. 9 x 3 =.....+…..+….+…..+…..+…..+…..+…..+…..=…..
2. 6 x 6 =…..
3. 5 x 8 =…..
4. 7 x 9 =…...
5. Mila membeli 4 dus donat, setia dus berisi 8 donat, berapa banyak
donat yang dimiliki Mila ?
6. 27 : 3 =…..-…..-….-…..-…..-…..-…..-…..-…..= 0
a. Jadi 27 : 3 =…..
7. 42 : 7 =….
8. 36 : 6 =…..
9. 54: 9 =…..
10. Sebuah kantong plastik berisi 5 telur. Kantong plastik yang diperlukan
untuk membungkus 45 telur adalah ?
B. Kunci Jawaban
1. 9 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 27
2. 6 x 6 = 36
3. 5 x 8 = 40
4. 7 x 9 = 63
5. Mila membeli 4 dus donat, setia dus berisi 8 donat, berapa banyak
donat yang dimiliki Mila ? 32
6. 27 : 3 =27-3-3-3-3-3-3-3-3-3
a. Jadi 27 : 3 = 9
7. 42 : 7 = 6
8. 36 : 6 = 6
9. 54: 9 = 6
10. Sebuah kantong plastik berisi 5 telur. Kantong plastik yang diperlukan
untuk membungkus 45 telur adalah ? 9
Lembar Observasi Guru Siklus I
No Aspek yang di amati Pengamatan Guru Catatan
Iya Tidak
Kegiatan Awal
1. Guru melakukan apersepsi
dengan bertanya materi
sebelumnya yang telah
dipelajari oleh siswa.
2. Guru menyampaikan
indikator dan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti (eksplorasi)
1. Guru memerkenalkan media
kantong 2P dan cara
pembuatan media kantong
2P.
2. Guru menjelaskan materi
perkalian dan pembagian.
3. Guru menjelaskan
penggunaan media kantong
2P pada materi perkalian dan
pembagian bilangan 1 angka
sampai 2 angka.
4. Guru bertanya jawab dengan
siswa mengenai materi
perkalian dan pembagian.
Kegiatan Inti (elaborasi)
1. Guru membagikan kertas soal
perkalian dan pembagian.
2. Guru bersam-sama siswa
menjawa soal dengan
menggunakan media kantong
2P.
3. Guru menuliskan soal
perkalian dan pembagian 1
angka sampai 2 angka
dipapan tulis.
Kegiatan Inti (konfirmasi)
1. Guru bersama-sama siswa
membahas hasil pekerjaan
siswa.
Kegiatan Akhir
1. Guru melakukan refleksi dari
Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Nama Siswa Aspek yang di amati Catatan
Keseriusan
Siswa
Keaktifan
Siswa
Antusiasme
Siswa
1. Afra Tsaniatul
Wada
2. Afwan Adienta
Putra
3. Alfi Faizzatur
Rohmah
4. Ardiansyah
Galih Permana
5. Callista
hanifah
Ramadhani
6. Davina Any
Luthafa
7. Ferdi Praditya
Putra
8. Hanifah
Alayya
Anandita
9. Madinna Sinta
Aisya
10. Mwar Puji
Lestari
11. Maya Ilmira
Al Mahdi
12. Meilinda
Savitri Camila
13. M. Abdul
Qodir Al Fatih
14. M. Athaya
Almer Jamail
15. M. Daffa
Hafizh Firdaus
16. M. Dimas
Arya Nugraha
17. M. Faaza
Mu’afi
Setyawan
18. M. Rizky
Pratama
19. M. Waafi
Habiburohman
No Nama Siswa Aspek yang di amati Catatan
Keseriusan
Siswa
Keaktifan
Siswa
Antusiasme
Siswa
20. Nizam Aji
Prasetyo
21. Shabrina
Talitha
Azzahra
22. Sinta Maulida
23. Siti
Choirunnisa
Fatimatuz Z
24. Vina
Deskaraya
Zumroni
Lembar Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang di amati Pengamatan Guru Catatan
Iya Tidak
Kegiatan Awal
1. Guru melakukan apersepsi
dengan bertanya materi
sebelumnya yang telah
dipelajari oleh siswa.
2. Guru menyampaikan indikator
dan tujuan pembelajaran.
3. Guru memotivasi siswa untuk
memperhatika penjelasan
guru.
Kegiatan Inti (eksplorasi)
1. Guru memerkenalkan media
kantong 2P secara detail.
2. Guru menjelaskan materi
perkalian dan pembagian.
3. Guru menjelaskan secara lebih
detail penggunaan media
kantong 2P pada materi
perkalian dan pembagian
bilangan 1 angka sampai 2
angka.
4. Guru bertanya jawab dengan
siswa mengenai materi
perkalian dan pembagian.
Kegiatan Inti (elaborasi)
No Aspek yang di amati Pengamatan Guru Catatan
Iya Tidak
1. Guru menuliskan soal
perkalian dan pembagian 1
angka sampai 2 angka dipapan
tulis.
Kegiatan Inti (konfirmasi)
1. Guru bersama-sama siswa
membahas hasil pekerjaan
siswa.
Kegiatan Akhir
1. Guru melakukan refleksi dari
kegiatan pebelajaran yang
telah di lakukan dengan
memberikan kesimpulan dari
kegiatan pembelajaran yang
telah di lakukan.
2. Guru menutup pembelajara
dengan berdoa bersama siswa
dan mengucap salam.
Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Nama Siswa Aspek yang di amati Catatan
Keseriusan
Siswa
Keaktifan
Siswa
Antusiasme
Siswa
1. Afra Tsaniatul
Wada
2. Afwan Adienta
Putra
No Nama Siswa Aspek yang di amati Catatan
Keseriusan
Siswa
Keaktifan
Siswa
Antusiasme
Siswa
3. Alfi Faizzatur
Rohmah
4. Ardiansyah
Galih Permana
5. Callista
hanifah
Ramadhani
6. Davina Any
Luthafa
7. Ferdi Praditya
Putra
8. Hanifah
Alayya
Anandita
9. Madinna Sinta
Aisya
10. Mwar Puji
Lestari
11. Maya Ilmira
Al Mahdi
12. Meilinda
Savitri Camila
13. M. Abdul
Qodir Al Fatih
14. M. Athaya
Almer Jamail
15. M. Daffa
Hafizh Firdaus
16. M. Dimas
Arya Nugraha
17. M. Faaza
Mu’afi
Setyawan
18. M. Rizky
Pratama
19. M. Waafi
Habiburohman
20. Nizam Aji
Prasetyo
21. Shabrina
Talitha
Azzahra
No Nama Siswa Aspek yang di amati Catatan
Keseriusan
Siswa
Keaktifan
Siswa
Antusiasme
Siswa
22. Sinta Maulida
23. Siti
Choirunnisa
Fatimatuz Z
24. Vina
Deskaraya
Zumroni
Rekapitulasi Nilai Siklus I
No Kode Siswa Post test Keterangan
1. A1 40 TT
2. A2 50 TT
3. A3 100 T
4. A4 70 T
5. A5 100 T
6. A6 100 T
7. A7 70 T
8. A8 80 T
9. A9 80 T
10. A10 70 T
11. A11 60 T
12. A12 80 T
13. A13 80 T
14. A14 60 T
15. A15 30 TT
16. A16 40 TT
17. A17 60 T
18. A18 60 T
19. A19 70 T
20. A20 70 T
21. A21 90 T
22. A22 40 TT
23. A23 80 T
24. A24 90 T
Jumlah 1670 TT = 4
T = 20
Rekapitulasi Nilai Siklus II
No Kode Siswa Nilai Keterangan
1. A1 70 T
2. A2 90 T
3. A3 90 T
4. A4 100 T
5. A5 100 T
6. A6 80 T
7. A7 90 T
8. A8 80 T
9. A9 90 T
10. A10 90 T
11. A11 90 T
12. A12 100 T
13. A13 70 T
14. A14 80 T
15. A15 80 T
16. A16 90 T
17. A17 80 T
18. A18 80 T
19. A19 90 T
20. A20 100 T
21. A21 90 T
22. A22 70 T
23. A23 80 T
24. A24 90 T
Jumlah Kode
Siswa
TT = 0
T = 24
LAMPIRAN FOTO
Guru menjelaskan materi perkalian dan pembagian menggunakan kantong 2P
Antusiasme peserta didik ketika pembelajaran matematika menggunkan media
kantong 2P
Peserta didik mengerjakan soal perkalian dan pembagian menggunakan media
kantong 2P
Keseriusan peserta didik ketika mengerjakan soal perkalian dan pembagian
Pemberian hadiah kepada peserta didik yang mendapatkan nilai 100
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
B. Pendidikan
2002-2003 : TK Darmawanita Karanglangu
2003-2009 : SD Negeri 2 Karanglangu
2009-2011 : SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro
2011-2014 : SMA Negeri 1 Wonosegoro
Nama : Putri Sari
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali/ 03 Mei 1996
Agama : Islam
Status : Belum Kawin
Identitas : KTP Boyolai No. 3309184305960004
Alamat : Wuluhan 004/004 Kelurahan Reaking,
Kecamatan Wonosegoro
No Telepon : 085641193820
Alamat E-mail : [email protected]
Top Related