i
PENERAPAN JEJARING SOSIAL PENDIDIKAN “SCHOOLOGY”
PADA MATA PELAJARAN TIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS IX DI SMP PANGUDI LUHUR AMBARAWA
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer
Peneliti :
Tia Ekayana Putri (702011602)
Elizabeth Sri Lestari, S.Pd., M.LIS.
Evangs Mailoa, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2015
ii
iii
iv
v
vi
vii
PENERAPAN JEJARING SOSIAL PENDIDIKAN “SCHOOLOGY”
PADA MATA PELAJARAN TIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS IX DI SMP PANGUDI LUHUR AMBARAWA
1) Tia Ekayana Putri,
2)Elizabeth Sri Lestari, S.Pd., M.LIS.
3)Evangs Mailoa, S.Kom., M.Cs.
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1)
Abstract Research in Junior High School Pangudi Luhur Ambarawa class IX find problem is some students
do not meet the minimum requirement grade (KKM), set by the schoolbecause they do not
understand the material taught at school.It might be happened as the hours scheduled for ICT class
is very limited. Adding hours for ICT subject could not be done because students have been
scheduled to attend the after-school tutoring for preparing subjects that will be tested. To
overcome the problems the social networking media education Schoology is used. Learning
process using Schoology can be done outside the class, after the school hours by using the Internet
and the hardware owned by the students. The method used is a Quasi Experiment, by comparing
the control class and the experimental class. In the learning process of experimental class will be
using Schoology as the a media for learning media in home and the learning process of control
class will be using conventional learning. The results of this study indicate that the use of
Schoology has positive effect on learning outcomes, the conclusion is seen from the experimental
class average scores that are higher than the control class average scores. In addition students in
the experimental class has shown positive responses when using Schoology as media learning seen
from the experimental class average is 82.64 higher than the control class with the skor of 76.17.
Keywords: Schoology, Learning results
Abstrak
Pada penelitian di SMP Pangudi Luhur Ambarawa kelas IX ditemukan masalah yaitu siswa tidak dapat
memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)dengan nilai 75.Masalah tersebut
dikarenakanmereka tidak memperoleh pemahaman yang optimal terhadap materi ajar. Hal ini
disebabkan kurangnya jam mata pelajaran TIK yang disediakan sekolah. Menambah jam mata
pelajaran TIK tidak dapat dilakukan karena sesudah pulang sekolah siswa akan mengikuti jam
tambahan untuk mata pelajaran yang akan diujikan saat ujian nasional di sekolah. Schoology
digunakan untuk mengatasi masalah yang terjadi. Pembelajaran menggunakan Schoology dapat
dilakukan diluar sekolah dengan menggunakan internet dan perangkat keras yang dimiliki siswa.
Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen, dengan membandingkan kelas
kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen dalam pembelajaran akan menggunakan media
Schoology sebagai media belajar di rumah dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran
konvensional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Schoology berpengaruh positif
erhadap hasil belajar, dilihat dari rata-rata kelas eksperimen yang lebih tinggi yaitu 82,64
dibanding dengan kelas kontrol dgn nilai 76,17.
Kata kunci : Schoology, hasil belajar
1)
MahasiswaFakultasTeknologiInformasiJurusanPendidikan TeknikInformatika dan Komputer,
Universitas Kristen Satya WacanaSalatiga 2)
Staff PengajarFakultasTeknologiInformasi, Universitas Kristen Satya WacanaSalatiga 3)
Staff PengajarFakultasTeknologiInformasi, Universitas Kristen Satya WacanaSalatiga
1
1. Pendahuluan
Kemajuan teknologi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pembaruan dalam dunia pendidikan. Teknologi dapat membantu mencapai
sasaran dan tujuan pendididkan sehingga proses belajar mengajar akan lebih
berkesan dan bermakna. Adanya teknologi yang terus berkembang
memungkinkan pembelajaran diluar sekolah dengan memanfaatkan jaringan
internet menggunakan website.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran TIK SMP Pangudi
Luhur Ambarawa, masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai rendah
pada tugas-tugas dan latihan yang diberikan pada semester genap tahun ajaran
2013/2014 yaitu sekitar 50% lebih siswa yang tidak dapat mencapai nilai KKM.
Nilai tuntas KKMnya sebesar 75. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil
tahun ajaran 2014/2015 dengan materi internet dan intranet dari program semester
yang telah dibuat di SMP Pangudi Luhur Ambarawa. Sub bab dari materi internet
dan intranet adalah pengertian internet dan intranet, sejarah internet dan kegunaan
internet dalam kehidupan sehari-hari. Maka pada penelitian ini akan
mengoptimalkan pembelajaran TIK pada materi Pengertian dan Penggunaan
Internet dan Intranet untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Observasi yang dilakukan menunjukan adanya penyebab permasalahan yaitu
kurangnya jam pelajaran TIK yang disediakan sekolah. Selama proses
pembelajaran penyampaian dan pemahaman materi membutuhkan waktu lebih
lama. Hal ini menyebabkan pemahaman siswa dalam menyerap materi menjadi
tidak maksimal.
Di dalam proses pembelajaran tidak hanya guru saja yang dituntut pandai
dalam menyampaikan materi, tetapi siswa juga dituntut berperan aktif dalam
proses pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dalam kegiatan
pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa, yang dapat dilakukan secara
langsung di ruang kelas secara konvensional atau guru dan siswa dapat
berinteraksi melalui dunia maya dengan munggunakan jaringan internet melalui
media sosial [1].
Guru dapat melakukan inovasi dengan memanfaatkan internet sebagai media
belajar dengan menggunakan media jejaring sosial pendidikan Schoology.
Pembelajaran dapat dilakukan diluar sekolah dengan menggunakan media
Schoology. Di SMP Pangudi Luhur Ambarawa terdapat fasilitas 1 laboratorium
komputer dengan jumalah komputer sebanyak 40 komputer, selain itu dilengkapi
juga dengan fasilitas internet dari provider Telkomsel Speedy degan bandwindth
sebesar 7Mb. Dengan kecepatan internet tersebut sanggup mencukupi kegiatan
pembelajaran yang membutuhkan fasilitas internet untuk 34 siswa pasa setiap
kelasnya.
Pemilihan Schoology sebagai media pembelajaran karena Schoology memiliki
interface yang hampir sama dengan facebook. kelebihan lain dari Schoology
adalah dapat memberikan materi yang belum atau akan diajarkan dan siswa dapat
mengunduh dan mempelajari materi yang telah diberikan guru. Pemberian tugas
juga dapat dilakukan dengan menggunakan Schoology. Tugas dapat berupa tes
atau kuis. Tes atau kuis dalam Schoology tidak hanya 1 jenis saja, banyak tes yang
2
dapat diberikan, selain tes dan berbagi materi dalam Schoology juga bisa
melakukan diskusi online. Mengacu pada latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi permasalahan
utama yang akan diteliti adalah bagaimana melakukan pembelajaran di luar
sekolah dengan menggunakan media jejaring sosial pendidikan Schoology untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Diperlukan adanya ruang lingkup pembahasan
sebagai batasan penelitian agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dikaji lebih
mendalam. Schoology digunakan sebagai media belajar dalam penelitian ini untuk
mengetahui perbedaan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan.
Posstest diberikan kepada siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
menggunakan media Schoology. Sebelum diberikan posttest, siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol akan diberikan Pretest untuk mengetahui
kemampuan awal siswa. Nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol akan
dibandingkan apakah ada perbedaan setelah menggunakan media Schoology.
2. Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian Fadilah Istiqomah (2014) yang berjudul “Efektivitas E-
Learning melalui media Schoology terhadap hasil belajar peserta didik pada
materi sistem persamaan linear dan kuadrat” secara garis besar dibagi menjadi 3
pembahasan yaitu analisis awal, analisis instrumen dan analisis akhir.
Analisis awal digunakan untuk menunjukkan bahwa kelas sampel (kelas
kontrol dan kelas eksperimen) yang digunakan layak dan memenuhi persyaratan
untuk uji statistik. Setelah melakukan analisis awal kemudian dilakukkan analisis
instrumen yang bertujuan untuk menentukan butir soal yang layak digunakan
sebagai instrumen penelitian. Butir soal yang terpilih adalah butir soal yang valid,
taraf kesukaran sedang, daya pembeda baik dan reliabel. Analisis akhir ini
digunakan untuk mengetahui pembelajaran yang menggunakan e-learning
melalui media Schoology efektif dalam peningkatan hasil belajar peserta didik
dan lebih baik dari pembelajaran konvensional.
Dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik 2 kesimpulan yaitu E-
learning melalui media Schoology efektif terhadap hasil belajar peserta didik pada
materi sistem persamaan linear dan kuadrat. Hal tersebut ditunjukkan dengan
pencapaian rata-rata kelas mencapai kriteria ketuntasan minimal. Pembelajaran e-
learning melalui media Schoology lebih efektif dari pembelajaran konvensional
pada materi sistem persamaan linear dan kuadrat. Hal ini ditunjukkan dengan
rata-rata kelas eksperimen yang menggunakan e-learning melalui media
Schoology lebih dari rata-rata kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran
konvensional.
Perbedaan penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian ini terletak pada
sampel penelitian, penelitian sebelumnya mengambil sampel pada tingkat Sekolah
Menengah Atas sedangkan penelitian ini mengambil sampel pada tingkat Sekolah
Menengah Pertama. Selain itu perbedaan yang lain adalah terletak pada mata
pelajaran dan materi yang diajarkan. Penelitian sebelumnya meneliti pada mata
pelajaran matematika dengan materi sistem persamaan linear dan kuadrat,
penelitian ini meneliti pada mata pelajaran TIK dengan materi Internet dan
Intranet.
3
Penelitian lain yang dilakukan oleh Octa Dilla Putri (2014) berjudul
“Perancangan dan Penerapan Evaluasi Pembelajaran TIK dengan Memanfaatkan
Media Test Online Quizstar” menggunakan metode penelitian tindakan kelas
yang terdiri dari 4 siklus. Penelitian ini dilakukan untuk melihat manfaat dari tes
online Quizstar dalam peningkatan hasil belajar siswa. Pada masing-masing siklus
terjadi peningkatan hasil siswa.
Selain itu, diteliti mengenai pengaruh penggunaan media test online quizstar
bagi siswa dan didapatkan hasil bahwa 96% siswa merasa tertarik dan senang
menggunakan test online quizstar tersebut. Meskipun terdapat beberapa kendala
seperti gangguan koneksi internet dan kebingungan siswa saat menggunakan
media test online quizstar, sebanyak 72% siswa merasa tidak memiliki kendala
apa pun. Guru juga merasa media test online quizstar mudah digunakan dan dapat
membantu dalam mengetahui tingkat ketercapaian pembelajaran siswa.
Perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak pada metode penelitian yang
dilakukan dan media yang digunakan untuk penelitian. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian eksperimen dan pada penelitian yang dilakukan
oleh peneliti Octa Dilla Putri menggunakan penelitian tindakan kelas. Pada
penelitian terdahulu menggunakan media tes online Quizstar, sedangkan peneliti
menggunakan media jejaring sosial pendidikan Schoology. Pada Quizstar hanya
bisa digunakan untuk melakukan tes secara online menggunakan internet, pada
Schoology dapat dilakukan tes secara online dan terdapat fitur yang lainnya. Fitur
lain yang terdapat dalam Schoology yang tidak terdapat dalam Quizstar adalah
media untuk mengunggah materi dan dapat di unduh oleh siswa, terdapat forum
diskusi yang bisa dilakukan juga secara online.
E-learning merupakan suatu bentuk implementasi teknologi yang ditunjukkan
untuk membantu proses pembelajaran yang dikemas dalam bentuk
elektronik/digital dan pelaksanaannya membutuhkan sarana komputer berbasis
web dalam situs internet. Aplikasi e-learning ini dapat memfasilitasi secara
formal maupun informal aktivitas pembelajaran menggunakan media elektronik
seperti internet, video, handphone dll [3].
Penelitian ini menggunakan e-learning untuk menjadi media pembelajaran.
Media e-learning yang digunakana dalah platform Schoology. Di Indonesia belum
banyak yang mengenal platform ini. Schoology adalah jaringan sosial untuk
sekolah dan lembaga pendidikan yang difokuskan pada kerjasama, yang
memungkinkan pengguna untuk membuat, mengelola, dan berbagi konten
akademis. Juga dikenal sebagai sistem manajemen pembelajaran (LMS) atau
sistem manajemen kursus, platform berbasis cloud menyediakan peralatan yang
diperlukan untuk mengelola sebuah kelas online. Schoology memiliki konsep
yang sama dengan LMS + Social Networking [4]. Fitur dalam Schoology yang
dapat digunakan adalah Course sebuah kelas yang telah dibuat oleh guru, dalam
Course berisi Assigment, Tests/Quizez, Discussions, Files/Links, selain itu
terdapat fitur Messeges untuk berkirim pesan, dan seterusnya.
Pada Schoology bisa berkirim surat kemanapun melalui fasilitas Messages
yang tersedia. Schoology juga menyediakan fasilitas untuk mengelola nilai
(grade) hasil kuiz atau aktivitas lain, via Gradebook. Di dalam Schoology ini
sangatlah lengkap dengan berbagai alat pembelajaran, sama seperti di kelas dalam
4
dunia nyata, mulai dari absensi, tes dan kuis hingga kotak untuk mengumpulkan
Pekerjaan Rumah. Schoology sangat cocok sebegai media pembelajaran dalam e-
learning.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar siswa dengan
menggunakan media jejaring sosial Schoology. Hasil belajar merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar
diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar [5].
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua.
Yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari diri siswa
sendiri, faktor tersebut antara lain adalah faktor jasmani, faktor psikologi, dan
faktor kelelahan. Faktor jasmani adalah faktor kesehatan dan cacat tubuh yang
dimiliki oleh siswa. Faktor psikologis mencakup intelegensi, perhatian, minat,
bakat, kamatangan, dan kesiapan. Faktor kelelahan meliputi kelelahan jasmani
dan kelelahan rohani. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari
luar siswa. Faktor ini meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor
masyarakat [6].
3. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian metode eksperimen kuasi. Eksperimen
kuasi atau eksperimen semu tujuannya adalah untuk memprediksikan keadaan
yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya [7]. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan media jejaring sosial
“Schoology” terhadap hasil belajar siswa. Desain penelitian ini menggunakan
nonequivalent control group design dimana kelas kontrol dan kelas eksperimen
terdapat dalam populasi yang sama namun pada kelompok yang berbeda.
Penelitian ini dilakukan di SMP Pangudi Luhur Ambarawa dengan
mengambil kelas IX B sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 34 siswa, dan
kelas IX A sebagai kelas kontrol dengan jumlah 34 siswa. Sampel pada penelitian
ini menggunakan teknik cluster random sampling, dari 4 kelas dipilih dua kelas
secara acak berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
Tahap pertama dari penelitian ini adalah tahap pendahuluan. Tahapan ini
meliputi penyusunan proposal penelitian, permohonan izin penelitian, penyusunan
instrumen penelitian dan bahan ajar. Setelah diperkirakan semuanya sudah siap,
kemudian melaksanakan eksperimen di lapangan.
Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan penelitian. Penelitian ini menggunakan
instrumen berupa tes. Tes menggunakan 20 soal pilihan ganda yang telah
divalidasi dari 30 soal uji coba setiap butir soalnya. Setelah instrumen siap dan
kelas telah dipilih dilanjutkan dengan memberikan soal Pretest kepada kelas
eksperimen dan kelas kontrol unutk mengetahui pemahaman awal siswa. Setelah
diketahui kemampuan awal siswa melalui hasil Pretest, dilanjutkan dengan
pelaksanaan proses pembelajaran penerapan jejaring sosial Schoology. Ketika
treatment atau perlakukan sudah dilakukan, untuk pengukuran hasil belajar siswa
dilihat melalui posttest. Setelah seluruh data yang dibutuhkan sudah diperoleh
dilakukan analisis data sehingga diperoleh temuan-temuan, kemudian menyusun
5
laporan hasil penelitian yang dilanjutkan dengan membuat kesimpulan hasil
penelitian berdasarkan uji hipotesis, pengamatan selama pembelajaran.
Analisi data pada penelitian ini meliputi pemberian skor melalui pretest dan
posttest. Menghitung nilai Pretest dan posttest dari kelas eksperimen dan
kelompok dilakukan uji normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui
apakah data dari masing-masing kelas terdistribusi normal atau tidak. Data
dikatakan normal apabila tidak ada ketimpangan nilai dan kebanyakan nilai pada
kelas yang diukur mendekati nilai rata-rata. Selanjutnya melakukan uji
homogenitas pada kedua kelas penelitian. Uji homogenitas dilakukan untuk
mengetahui apakah dari data masing-masing kelompok sampel mempunyai
variansi yang sama atau berbeda. Gambar 3.1 menunjukkan tahapan penelitian.
Gambar 3.1. Tahapan Penelitian
Pendahuluan Penyusunan proposal penelitian
Permohonan izin penelitian
Penyusunan intrumen dan bahan ajar
Tahap
Pengumpulan
Data
Validasi Soal Pemilihan
Kelas
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest
Treatment dengan
Schoology
Pembelajaran
Konvensional
Posttest
Angket
Tahap
Analisis Data
Hasil Data Kesimpulan
dan Saran
Analisis
Data
6
4. Hasil dan Pembahasan
Guru diwajibkan mempunyai email untuk mendaftarkan diri sebagai Instructor.
Siswa juga harus memiliki atau membuat email terlebih dahulu dan mendaftar diri
sebagai student serta memasukkan kode kelas yang telah dibuat guru. Siswa yang
telah terdaftar sebagai anggota dapat sign in menggunakan password dan email
mereka masing-masing.
Siswa yang telah melakukan Sign In dapat memilih Courses dan kelas TIK :
IXB. Dalam kelas terdapat fitur Material, Update, Gradebook, Attendence,
Member, dan Analystic. Material terdapat fitur Assigment, Test/Quizes,
Files/Links, Disscussion, Albums, dan Pages. Semua fitur yang disediakan
digunakan untuk mengerjakan tugas, berbagi materi, diskusi serta kegiatan belajar
yang lainnya.
Bagian Update untuk menampilkan kegiatan pada kelas TIK: IXB. Guru juga
dapat memberikan pengumuman melalui update status dalam Schoology.
Pengumuman bisa berupa pemberitahuan untuk mengerjakan tugas yang telah
dibuat guru atau pemberitahuan untuk siswa yang belum mengerjakan tugas yang
telah dibuat guru dalam Schoology. Siswapun bisa memberikan pendapat atau
pertanyaan dengan membuat status. Status yang telah dibuat oleh guru atau siswa
bisa dilihat pada fitur Update ini. Guru dan siswa juga bisa memberikan komentar
merekan pada status siswa lain atau status dari guru .
Bagian Gradebook untuk menampilkan nilai siswa. Nilai dari semua
perkerjaan atau tugas yang telah dikerjakan oleh siswa dapat ditampilkan pada
fitur Update. Jadi pada fitur ini guru dapat melihat siapa saja yang belum
mengerjakan tugas dan belum mendapatkan nilai. Guru tidak harus membuka dan
memeriksa perkerjaan pekerjaa setiap siswa secara satu per satu.
Bagian Bedges untuk memberikan penghargaan terhadapat siswa. Attendence
yaitu fitur absensi pada Schoology. Bagian Members berisi siswa yang terdapat
dalam kelas. Bagian Analystic untuk menampilkan progres kegiatan dalam
Schoology.
Fitur Files/Links digunakan untuk membagikan materi kepada siswa. Siswa
dapat mengunduh materi yang telah diunggah oleh guru. Materi yang diunggah
bisa dalam berbagai bentuk dokumen, contohnya dalam bentuk MS.Word,
Ms.Powerpoint, pdf, gambar maupun yang lainnya. Penelitian ini guru
mengunggah materi dari pengertian internet dan intranet serta materi sejarah
internet.
Jenis Tests/Quizes yang disediakan oleh Schoology ada beberapa jenis, yaitu:
True/False, Multiple Choice, Ordering, Short Answers/Essay Question, Fill in the
Blank, dan Matching. Guru memberikan latihan atau tugas yang dikerjakan dalam
Schoology dengan menggunakan fitur Tests/Quizes. Jenis latihan Short
Answers/Essay Question diberikan untuk latihan soal pengertian internet dan
intranet. Pada fitur Matching diberikan latihan atau tugas sejarah internet. pada
fitur kuis True/False diberikan pada latihan kegunaan internet. dan pada fitur
Multiple Choise diberikan untuk mengerjakan soal Posttest di adalam kelas.
Dalam fitur discussion guru membuat sebuah forum diskusi dengan
memberikan tema atau bab yang akan dibahas. Siswa dapat memberikan
jawabannya secara langsung dengan memberikan komentar pada kolom yang
7
telah tersedia, selain memberikan komentar siswa dapat memberikan Links atau
halaman web untuk memberikan pendapat dalam berdiskusi. Selain memberikan
jawaban mereka, siswa juga bisa memberikan komentar kepada siswa lain yang
telah memberikan komentar pada diskusi. Guru memberikan motivasi atau
penguatan untuk setiap jawaban siswa yang telah diberikan.
Dalam Schoology juga terdapat fitur Message. Fitur ini digunakan untuk
berkirim pesan secara pribadi kepada semua pengguna Schoology. Jadi bila ada
hal yang yang belum jelas dan perlu ditanyakan maka siswa bisa mengirimkan
pesan kepada guru. Bentuk pesan tidak hanya berupa teks namun siswa juga bisa
mengirimkan gambar suara atau links.
Untuk melihat aktivitas siswa, guru dapat melihat pada fitur Analytics. Pada
fitur ini terdapat grafik penggunaan dan berapa lama siswa menggunakan
Schoology serta berapa jumlah posts siswa yang telah diberiakan dalam kelas
yang telah dibuat dalam Schoology. Gambar 4.1 menunjukkan fitur Analytics.
Gambar 4.1 Tampilan pada Analytic di dalam Schoology
Dilihat dari fitur Analytics menandakan bahwa siswa menggunakan Schoology
sebagai media belajar mereka diluar jam pembelajaran di sekolah. Pada gambar
4.1 menampilkan nama siswa, penggunaan terakhir dalam Schoology, penggunaan
terakhir dalam mengerjakan tugas, total waktu menggunakan Schoology, dan
jumlah posting yang dilakukan siswa. Partisipasi siswa dapat dilihat dalam fitur
Analytics ini.
Grafik pada gamabr 4.2 menampilkan lama waktu siswa dalam menggunaan
Schoology. Grafik berikut dibagi menjadi 5 plot waktu yaitu kurang dari 1 jam,
lebih dari 1 jam, lebih dari 2 jam. Lebih dari 3 jam dan lebih dari 4 jam untuk
mengukur penggunaan Schoology oleh siswa. Berikut adalah gambar 4.2 yang
menampilkan grafik penggunaan Schoology.
8
Gambar 4.2 Grafik Penggunaan Schoology
Fitur Analytics juga mencakup semua kegiatan siswa dalam menggunakan
Schoology. Semua yang dikerjakan oleh siswa akan terlihat jumlah tugas yang
telah dikumpulkan serta waktu penggerjaan dari setiap tugas yang telah diberikan
dengan membuka fitur Analytics ini.
Gambar 4.2 menampilkan grafik penggunaan Schoology oleh siswa kelas IX B.
Dalam penggunaannya terdapat 2 siswa yang menggunakan Schoology kurang
dari 1 jam, 7 siswa menggunakan Schoology lebih dari 1 jam, 12 siswa
menggunakan Schoology lebih dari 2 jam, sebanyak 10 siswa menggunakan
Schoology lebih dari 3 jam dan 3 siswa menggunakan Schoology lebih dari 4 jam.
Pada kelas TIK:IXB rata-rata siswa menggunakan Schoology untuk mengerjakan
tugas dan yang lainnya adalah sekitar 2-3 jam.
Pada tahapan pemberian perlakuan, terdapat perbedaan perlakuan atau
treatment yang diberikan antara kelas eksperimen dan kontrol. Pada kelas kontrol
penyampaian materi diberikan dengan cara ceramah. Guru menjelaskan materi,
sedangkan siswa menyimak pembelajaran. Pada kelas eksperimen pembelajaran
menggunakan media jejaring sosial pendidikan Schoology. Pada kelas eksperimen
tes akhir atau Posttest dikerjakan melalui media Schoology dengan soal yang
sama dengan Pretest dalam bentuk pilihan ganda dan dilakukan di dalam ruang
kelas setelah pemberian treatment untuk mengetahui hasil pelajaran siswa.
Sedangkan pada kelas kontrol posttest juga diberikan didalam kelas secara manual
menggunakan lembar soal dan lembar jawaban dan tidak menggunakan Schoology
sebagai medianya. Tabel 4.1 menampilkan perbedaan perlakuan antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
9
Tabel 4.1.Perbedaan perlakuan kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
Tahapan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pembukaan
Salam dan doa Guru memberikan salam dan
memimpin doa
Guru memberikan salam dan
memimpin doa
Mengabsensi siswa Memanggil nama siswa sesuai
nomer absensi
Memanggil nama siswa sesuai
nomer absensi
Penyampaian tujuan
pembelajaran dan
motivasi
Guru menyampaikan tujuan
dari pembelajaran dan
motivasi
Guru menyampaikan tujuan
dari pembelajaran dan
motivasi
Kegiatan Inti
Evaluasi tugas
rumah -
Mengecek tugas minggu
sebelumnya dan menarik
kesimpulan pembahasan PR
Materi Menyampikan materi Menyampikan materi
Memberikan
kesempatan siswa
untuk bertanya
Memberi kesemparan kepada
siswa untuk bertanya
mengenai materi yang telah
disampaikan
Memberi kesemparan kepada
siswa untuk bertanya
mengenai materi yang telah
disampaikan
Tanya jawab Guru menjawab pertanyaan
siswa dan memberikan
pertanyaan sebagai umpan
balik
Guru menjawab pertanyaan
siswa dan memberikan
pertanyaan sebagai umpan
balik
Schoology Guru mengarahkan siswa
untuk menghidupkan
komputer dan mengecek
komputer agar tersambung
dengan internet, menanyakan
kesulitan dalam menggunakan
Schoology
-
Penutup
Pemberian tugas Guru memberitahukan tugas
akan diberikan melalui media
Schoology
Guru memberikan tugas,
dikerjakan secara manual dan
dikumpulkan minggu
selanjutnya
Refleksi Memberikan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah
dilakukan, menghimbau siswa
untuk belajar untuk materi
selanjutnya
Memberikan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah
dilakukan, menghimbau siswa
untuk belajar untuk materi
selanjutnya
Kegiatan di luar sekolah
Materi Guru mengunggah materi
pada Schoology
-
Tugas Guru membuat tugas dalam
Schoology
-
Diskusi Guru memberikan topik untuk
didiskusikan pada Schoology
-
Tanya jawab Guru menjawab bila ada
pertanyaan mengenai tugas
dalam Schoology
-
10
Pencapaian pada tujuan penelitian yaitu hasil belajar akademik nampak
dengan adanya perbedaan nilai dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas
eksperimen mengalami peningkatan yang lebih signifikan daripada kelas kontrol
yang tidak diberikan treatment atau perlakuan pembelajaran menggunakan media
Schoology. Gambar 4.4 menampilkan perbandingan nilai rata-rata kelas kontrol
dan kelas eksperimen.
Gambar 4.2. Nilai Pretestdan Posttest
Dari gambar 4.2 menunjukkan bahwa Rata-rata skor Pretest kelas eksperimen
adalah 62,5 dan posttest 82,64. Kelas kontrol memiliki rata-rata skor Pretest 67,35
dan posttest 76,17. Data tersebut memperlihatkan kenaikan nilai berdasarkan
Pretest awal sebelum dan sesudah dilakukan treatment atau perlakuan. Hasilnya
menunjukkan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara
signifikan. Hal ini ditunjukkan pada ujung grafik yang saling berjauhan. Lebih
jauh jarak antara ujung grafik kelas eksperimen dan kelas kontrol maka semakin
jauh pula perbedaan nilai diantara keduanya. Jadi treatment atau perlakuan yang
diberikan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.
5. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkanpenelitian yang dilakukan dengan di SMP Pangudi Luhur
Ambarawa dengan menggunakan metode eksperimen kuasi dengan kelas
eksperimen kelas IX B dan kelas control kelas IX A mendapat kesimpulan
penggunaan Schoology dalam pembelajaran berpengaruh positif terhadap hasil
belajar siswa yang dibuktikan dari nilai posttest siswa yang lebih meningkat pada
kelas eksperimen daripada kelas kontrol yang tidak menggunakan media
Schoology. Pada kelas eksperimen hasil pretest mendapatkan rata-rata kelas
sebesar 62,5 dan hasil posttestnya mendapatkan rata-rata kelas 82,64 yang
membutikan bahwa kelas eksperimen lebih meningkat dibanding kelas kontol
yang mendapat rata-rata kelas pada pretest sebesar 67,35 dan hasil rata-rata
posttest sebesar 76,17.
Selain peningkatan hasil belajar dilihat juga partisipasi siswa dalam
menggunakan Schoology. Partisipasi siswa sangat baik dalam menggunakan
media Schoology. Dibuktikan dengan siswa yang selalu mengerjakan tugas di
media Schoology dan siswa yang mau berpendapat dalam diskusi online. Mereka
juga dapat saling berinteraksi satu sama lain atau dengan guru menggunakan fitur
11
atau menu di Schoology, contohnya meng-update status dan saling memberikan
komentar. Pada fitur Analytics juga bisa dilihat seberapa lama siswa
menggunakan Schoology dan seberapa banyak siswa menggunakan Schoology. Ini
membuktikan bahwa siswa menggunakan Schoology digunakan sebagai media
belajar mereka diluar jam sekolah
Masalah yang ditemukan dalam observasi yaitu kurangnya jam pelajaran TIK
dapat diatasi dengan menggunakan media Schoology. Peran media Schoology
adalah menjadi sarana siswa mengerjakan tugas kelas TIK yang tidak dapat
dikerjakan di kelas, mendapat materi dari guru dan menjadi sarana penghubung
antara guru dan siwa diluar sekolah.
Pada akhirnya selain hasil belajar yang meningkat media Schoology juga dapat
membantu siswa dalam proses belajar di luar sekolah. Selain itu dilihat dari
tanggapan siswa yang positif terhadap treatment atau perlakuan yang diujikan,
siswa merasa pembelajaran lebih menarik sehingga lebih menikmati pembelajaran
yang telah dilakukan.
Saran yang dapat disampaikan kepada guru yang tidak memiliki waktu di jam
pelajaran adalah guru dapat melakukan inovasi dengan memanfaatkan media-
media yang dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran di luar jam pelajaran
sekolah seperti media jejaring sosial pendidikan “Schoology”. Bagi siswa belajar
dengan media Schoology menjadi hal baru dan menyenangkan karena bisa
dilakukan kapan saja dan kapan saja dengan menggunakan perangkat keras
mereka masing-masing.
Penelitian diharapkan dapat dilanjutkan dan dikembangkan lebih baik oleh
peneliti selanjutnya. Saran peneliti untuk peneliti selanjutnya adalah fitur-fitur
atau menu lain dalam Schoology dapat dikembangkan dan digunakan lebih
maksimal. Kegiatan penelitian ini akan lebih bagus dikembangkan lebih lanjut
pada materi dan populasi yang lebih luas.
6. Daftar Pustaka
[1] Istiqomah, Fadilah. 2014. Efektivitas E-Learning melalui media
Schoology terhadap hasil belajar siswa pada matei sistem persamaan
linear dan kuadrat. Semarang: IKIP PGRI
[2] Putri, Octa Dilla. 2014. Perancangan dan Penerapan Evaluasi
Pembelajaran TIK Dengan Memanfaatkan Media Test Online Quizsta.
Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana
[3] Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan
Komunikasi Teori dan Aplikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset
[4] Amiroh. 2013. Antara Moodle, Edmodo dan Schoology. Online
posting. http://amiroh.web.id/antara-moodle-edmodo-dan-Schoology/.
diakses pada 20 mei 2014
[5] Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Rieneke Cipta
[6] Slameto. 2003. Belajar dan Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Bina Aksara
[7] Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta
Top Related