MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila
Dosen :
Dr. SUWARTO WA, M.Pd.
Oleh :
Kelompok 3
1. Ambar Febriyanti (K7112012)
2. Arista Mariana Dewi (K7112033)
3. Azalia Rachmahani (K7112042)
4. Baeti Novita Sari (K7112043)
5. Dhyah Ayu W (K7112057)
6. Dyah Nursanti A (K7112072)
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) JURUSAN
ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmad dan hidayahnya kami mampu menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Makalah dengan judul “ Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Ideologi Nasional” disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan serta memberikan pengetahuan baru bagi penulis
dan pembaca mengenai pancasila sebagaidasar negara dan ideologi nasional.
Melalui kesempatan yang sangat berharga ini penyusun menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian makalah ini, terutama kepada yang terhormat :
1. Bapak Suwarto WA, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah
Psikologi Umum
2. Orang tua kami yang selalu memberikan dukungan yang berupa materiil
maupun spiritual.
3. Teman-teman kelas 1A prodi PGSD Universitas Sebelas Maret dan semua
pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada kami
dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini kami susun masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan dengan tujuan agar makalah ini selanjutnya akan lebih baik. Semoga
bermanfaat.
Surakarta, 18 September 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan Makalah.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ideologi......................................................................... 3
B. Karakteristik Ideologi..................................................................... 5
C. Fungsi Ideologi sebagai suatu Negara............................................ 6
D. Sejarah terbentuknya pancasila....................................................... 7
E. Pancasila sebagai ideologi bangsa.................................................. 9
F. Landasan dan makna pancasila sebagai ideologi bangsa................ 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................... 12
B. Saran............................................................................................... 12
Daftar Pustaka................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar negara berkembang melalui suatu proses yang
cukup panjang. Pada awalnya bersumber dari nilai-nilai yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia yaitu dalam adat-istiadat, serta dalam agama-agama sebagai
pandangan hidup bangsa.
Fundamental untuk menjadi warga negara yang baik itu adalah sikap
moral yang didasarkan atas landasan falsafah negara pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. Untuk menjadi warga negara yang baik kita dituntut
untuk mengerti dan memahami tentang isi dan makna yang terkandung dalam
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, atau dengan kata lain untuk menjadi
warga negara yang baik dengan sikap moral dan perilaku berdasarkan
falsafah negara dan undang-undang dasar kita.
Secara umum, mengajarkan atau memberikan pedoman tentang
bagaimana menjadi warga negara yang baik, misalnya dengan pergaulan
masyarakat dan dalam hubungan warga negara dengan negaranya, yaitu
dengan mengajarkan bagaimana cara bertingkah laku sesuai dengan dasar
falsafah Pancasila dan dengan mematuhi peraturan yang ada dengan rasa
kesadaran yang tinggi sebagai warga negara yang baik. Bagitu pun untuk
menjadi warga negara yang baik yaitu diwujudkan dengan sikap moral yang
terpuji dan mematuhi semua peraturan negara yang berlaku dalam
masyarakat.
Seluruh bangsa Indonesia haruslah mempunyai perilaku politik dan
sikap moral yang sama dengan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Mungkin hal tersebut disebabkan karena kurang
mengerti dan pahamnya tentang Pancasila, belum merata nya orang yang
memahami tentang Pancasila serta dugaan bahwa belum sempurna nya
pelaksanaan Pancasila menurut hakikatnya.
Demi untuk tegaknya Pancasila, maka seharusnya semua warga
negara Indonesia bersikap moral dan berperilaku politik sesuai yang
digariskan dalam Pancasila.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana makna pancasila sebagai ideologi nasional ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang pancasila dalam pendekatan filsafat.
2. Mengerti makna pancasila sebagai dasar negara serta sebagai ideology
nasional.
3. Mengerti tentang implementasi pancasila sebagai dasar negara dan
sebagai ideologi nasional.
4. Mampu menerapkan pancasila atau mampu mengamalkan pancasila
dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL
A. Pengertian Ideologi
Ideology berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua
kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti
ilmu. Pengertian ideology secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan,
keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas,
ideology adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh kelompok
sebagai dasar cita-cita, nilai dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi.
Ideologi berisi seperangkat nilai, dimana nilai-nilai itu menjadi cita-
citanya atau manusia bekerja dan bertindak untuk mencapai nilai-nilai
tersebut. Ideologi yang pada mulanya berisi seperangkat gagasan, dan cita-
cita berkembang secara luas menjadi suatu paham mengenai seperangkat nilai
atau pemikiran yang dipegang oleh seseorang atau sekelompok orang untuk
menjadi pegangan hidup.
Adapun ideologi negara itu termasuk dalam golongan pengetahuan
sosial, dan tepatnya dapat digolongkan kedalam ilmu politik atau political
sciences sebagai anak cabangnya.
Berikut beberapa pengertian ideology menurut para ahli:
a. Destut De Traacy :
istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy tahun
1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu
perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.
b. Ramlan Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :
1. Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan
bersama atau tentang masyarakat dan Negara yag dianggap paling
baik.
2. Ideologi secara structural : suatu system pembenaran seperti gagasan
dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil
oleh penguasa
c. Patrick Corbett menyatakan ideology sebagai setiap struktur kejiwaan
yang tersusun oelh seperangkat keyakinan mengenai penyelenggaraan
hidup bermasyarakat beserta pengorganisasiannya, seperangkat
keyakinan mengenai sifat hakikat manusia dan alam semesta yang ia
hidup didalamnya, suatu pernyataan pendirian bahwa kedua perangkat
keyakinan tersebut dihayati dan pernyataan pendirian itu diakui sebagai
kebenaran oleh segenap orang yang menjadi anggota penuh dari
kelompok sosial yang bersangkutan.
d. A.S Hornby menyatakan bahwa ideology adalah seperangkat gagasan
yang membentuk landasan teori ekonomi dan politik atau yang dipegangi
oleh seseorang atau kelompok orang.
e. Soejono Soemargono menyatakan secara umum “ideology” sebagai
kumpulan gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan, yang menyeluruh dan
sistematis yang menyangkut bidang politik, social, kebudayaan, dan
agama.
f. Gunawan Setiardja merumuskan ideology sebagai seperangkat ide asasi
tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-
cita hidup.
g. Frans Magnis Suseno mengatakan bahwa iedologi sebagai suatu system
pemikiran yang dibedakan menjadi ideology tertutup dan terbuka.
h. Descartes :
Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia
i. Machiavelli :
Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh
penguasa.
j. Thomas H:
Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar
dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.
k. Francis Bacon:
Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.
l. Karl Marx:
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan
bersama dalam masyarakat.
m. Napoleon:
Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya.
B. Karakteristik ideologi
a. Ideologi seringkali muncul dan berkembang dalam situasi kritis
Situasi kritis, dimana cara pandang, cara berpikir dan cara bertindak yang
sebelumnya dianggap umum dan wajar dalam suatu masyarakat telah
dianggap sebagai suatu yang sudah tidak dapat diterima lagi. Keadaan
semacam ini biasanya akan mendorong munculnya suatu ideologi.
b. Ideologi merupakan pola pemikiran yang sistematis
Ideologi pada dasarnya merupakan suatu ide atau gagasan yang
ditawarkan ke tengah-tengah arena perpolitikan, oleh karena itu harus
disusun sistematis agar dapat diterima masyarakat secara rasional.
Sebagai ide untuk mengatur tertib hubungan masyarakat maka biasanya
menyajikan penjelasan dan visi mengenai kehidupan yang hendak
diwujudkan.
c. Ideologi mempunyai ruang lingkup jangkauan yang luas, namun beragam
Dilihat dari dimensi horizontal, ideologi mempunyai ruang lingkup yang
sangat luas, mulai dari penjelasan-penjelasn yang parsial sifatnya sampai
kepada gagasan-gagasan atau pandangan-pandangan yang komprehensif.
d. Ideologi mencakup beberapa strata pemikiran dan panutan
Dilihat dari dimensi vertical, ideologi mencakup beberapa strata
pemikiran dan panutan, mulai dari konsep yang kompleks
dan sophisticated sampai dengan slogan-slogan atau symbol-simbol
sederhana yang mengekspresikan gagasan-gagasan tertentu sesuai
dengan tingkat pemahaman dan perkembangan masyarakatnya.
Terdapat empat tipe ideologi (BP-7 Pusat, 1991:384), yaitu sebagai berikut:
1. Ideologi konservatif, yaitu ideologi yang memelihara keadaan yang ada
(status quo), setidak-tidaknya secara umum, walaupun membuka
kemungkinan perbaikan dalam hal-hal teknis
2. Kontra ideologi, yaitu melegitimasikan penyimpangan yang ada dalam
masyarakat sebagai yang sesuai dan malah dianggap baik
3. Ideologi reformisI, yaitu berkehendak untuk mengubah keadaan
4. Ideologi revolusioner, yaitu ideologi yang bertujuan mengubah seluruh
system nilai masyarakat.
C. Fungsi Ideologi Dalam Suatu Negara
1. Struktur Kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan
landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian
di alam sekitar.
2. Orientasi Dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna
serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
3. Norma-norma yang menjadi pedoman pegangan bagi seseorang untuk
melangkah dan bertindak.
4. Bekal dan Jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya, kekuatan
yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk
menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
5. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami,
menghayati serta memolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi
dan norma-norma yang terkandung didalamnya.
Ada 2 fungsi ideologi dalam masyarakat ( Ramlan Surbakti, 1999), pertama
sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu
masyarakat. Kedua, sebagai pemersatu masyarakat dan karenaya sebagai
prosedur penyelesaian konflik yang terjadi di masyarakat.
D. Sejarah Terbentuknya Pancasila
Proses terjadinya pancasila dapat di badakan menjadi dua yaitu: asal mula
yang langsung dan asal mula yang tidak langsung. Adapun pengertian asal
mula tersebut adalah sebagai berikut :
1. Asal Mula Langsung
Pengertian asal mula secara ilmiah filsafati di bedakan menjadi empat
yaitu: causa materialis, causa formalis, causa efficient.
Adapun rincian asal mual langsung Pancasila menurut Notonegora
adalah sebagai berikut :
a. Asal mula bahan (causa materialis)
Asal bahan Pancasila adalah bangsa Indonesia itu sendiri karena
Pancasila di gali dari nilai-nilai, adapt-istiadat, kebudayaan serta
nilai-nilai religius yang terdapat dalam kehidupan sehari hari
bangsa Indonesia.
b. Asal mula bentuk (causa formalis)
Hal ini di maksudkan bagaimana asal mula bentu atau bagaimana
bentuk Pancasila itu di rumuskan sebagaimana termuat dalam
Pembukaan UUD 1945. maka asal mula bentuk Pancasila adalah ;
Soekarno bersama-sam denagn Drs. Moh Hatta serta anggota
BPUPKI lainya merumuskan dan membahas pancasila terutama
hubungan bentuk,rumusan dan nama Pancasila.
c. Asal mula karya (causa efficient)
Asal mula karya yaitu asal mula yang menjadikan Pancasila dari
calon dasar Negara menjadi dasar negarayang satu. Adapun asal
mula krya adalah PPKI sebagai pembentuk Negara dan atas dasar
pembentuk Negara tang mengesahkan Pncasila menjadi dasar
Negara yang sah, setelah melakukan pembahasan baik yang di
lakuakan oleh BPUPKI , Panitia Sembilan.
2. Asal mula tidak langsung
Asal mula tidak langsung pancasila bila dirinci adalah sebagai berikut:
a. Unsur-unsur Pancasila tersebut sebelum secara langsung
dirumuskan menjadi dasar filsafat Negara. Nilai-nilainya yaitu
nilai keuhanan, niali kemanusiaan, nilai persatuan, niali
kerakyatan, niali keadilan telah ada dan tercermin dalam
kehidupan sehari-hari bangsaIndonesia sebelum membentuk
Negara.
b. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup
masyarakat Indonesia sebelum membentuk Negara, yang berupa
nilai-nilai adapt istiadat, nilai kebudayaan serta nilai religius.
Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman dalam memecahkan
problema kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
c. Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa asal mula tidak
langsung Pancasila pada hakikatnya bangsa Indonesia sendiri,
atau dengan kata lain bangsa Indonesia sebagai “Kausa
materialis” atau sebagai asal mula tidak langsung nilai-nilai
Pancasila.
Berdasarkan uraian di atas dapat memberikan gambaran pada kita bahwa
pancasila itu pada hakikatnya adalah sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia yang jauh sebelum bangsa Indonesia membentuk Negara.
Adapun beberapa pengertian Pancasila yaitu:
a. Muhammad Yamin
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima
dan sila yang berarti sendi, asas dasar atau peraturan tingkah laku yang
penting dan baik. Dengan demikian Pancasila merupakan lima dasar
yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan
baik.
b. Ir. Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun temurun
yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat.
Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas
lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.
c. Notonegoro
Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia. Berdasarkan
pengertian ini dapat disimpulkan bahwa Pancasila pada hakikatnya
merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan
menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu,
lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan
negara Indonesia.
d. Berdasarkan Terminologi
Pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI), Pancasila yang
memiliki arti lima asas dasar digunakan oleh Presiden Soekarno untuk
memberi nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang
diusulkannya. Perkataan tersebut dibisikan oleh temannya, seorang
ahli bahasa yang duduk di samping Ir. Soekarno yaitu Muhammad
Yamin.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya dan keesokan harinya (18
Agustus 1945) mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia yang di dalamnya memuat isi rumusan lima prinsip dasar
negara yang diberi nama Pancasila.
E. Pancasila sebagai ideologi Bangsa
Dalam perjalanan sejarah Pancasila sebagai ideologi mengandung sifat
reformis dan revolusioner. Kita mengetahui berbagai istilah ideologi, seperti
ideologi Negara, ideologi bangsa, dan ideologi nasional. Ideologi Negara
khusus dikaitkan dengan pengaturan penyelenggaraan pemerintahan Negara.
Sedangkan ideologi nasional mencakup ideologi Negara dan ideologi yang
berhubungan dengan pandangan hidup bangsa. Bagi bangsa Indonesia,
ideologi nasionalnya tercermin dan terkandung dalam Pembukaan UUD
1945.
Ideologi nasional bangsa Indonesia yang tercermin dan terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945 adalah ideologi perjuangan, yaitu yang sarat dengan
jiwa semangat perjuangan bangsa untuk mewujudkan Negara merdeka,
berdaulat, adil, dan makmur (Bahan Penataran. BP-7 Pusat, 1993).
Dalam alinea pertama Pembukaan UUD 1945 terkandung motivasi, dasar
dan pembenaran perjuangan (kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan
penjajahan bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan). Alinea
kedua mengandung cita-cita bangsa Indonesia (Negara merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur). Alinea ketiga memuat petunjuk atau tekad
pelaksanaannya (menyatakan kemerdekaan atas berkat Rahmat Allah Yang
Maha Kuasa). Alinea keempat memuat tugas Negara/tujuan nasional,
penyusunan undang-undang dasar, bentuk susunan Negara yang
berkedaulatan rakyat dan dasar Negara Pancasila.
Pembukaan UUD 1945 yang mengandung pokok-pokok pikiran yang
dijiwai Pancasila, dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal Batang Tubuh
UUD 1945. Dengan kata lain, pokok-pokok pikiran yang terkandung dalamm
Pembukaan UUD 1945 itu tidak lain adalah Pancasila, yang kemudian
dijabarkan dalam pasal-pasal dari Batang Tubuh UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945 memenuhi persyaratan sebagai ideologi yang
memuat ajaran, doktrin, teori dan atau ilmu tentang cita-cita (ide) bangsa
Indonesia yang diyakini kebenarannya dan disusun secara sistematis serta
diberi petunjuk pelaksanaannya (BP-7 Pusat, 1993). Pancasila sebagai
ideologi nasional dapat diartikan sebagai suatu pemikiran yang memuat
pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat, hukum
dan Negara Indonesia, yang bersumber dari kebudayaan Indonesia.
F. Landasan dan Makna Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
Berdasarkan Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan
Ketetapan MPR RI No II/MPR/1978 tentang P4 ( Eka Prasetya Paca Karsa ),
menyebutkan bahwa Pancasila selain berkedudukan sebagai dasar negara,
juga berkedudukan sebagai Ideologi Nasional bangsa Indonesia.
Adapun makna pancasila dari Ketetapan tersebut adalah adalah bahwa
nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila menjadi cita-cita
normative bagi penyelenggaraan bernegara. Visi atau arah dari
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah
terwujudnya kehidupan yang berke-Tuhanan, yang ber-Kemanusiaan, yang
ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan dan yang ber-Keadilan.
Pancasila sebagai ideology nasional berfungsi sebagai cita-cita
adalah sejalan dengan dengan fungsi utama dari sebuah ideologi serta sebagai
sarana pemersatu masyarakat sehingga dapat dijadikan sebagai prosedur
penyelesaian konflik.
Dari sudut politik, Pancasila adalah sebuah konsensus politik, suatu
persetujuan politik bersama antargolongan di Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi mempunyai makna sebagai berikut:
1. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi cita-cita normatif
penyelenggaraan bernegara.
2. Nilai-nilai yang tekandung dalam Pancasila merupakan nilai yang
disepakati bersama dan oleh karena itu menjadi salah satu sarana
pemersatu (integrasi) masyarakat Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara RI.
Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan warga masyarakat dan negara.
Pancasila sebagai suatu ideologi harus bisa bersifat universal dan tetap, yang
penjabaran realisasinya senantiasa dieksplisitkan secara dinamis reformatif
yang senantiasa mampu melakukan perubahan sesuai dengan dinamika
aspirasi masyarakat.
Pancasila sebagai Ideologi Nasional adalah suatu hal yang mutlak dan
harus dijalani dengan konsekuen. Pancasila sebagai ideologi nasional
dipahami dalam perspektif kebudayaan bangsa dan bukan dalam perspektif
kekuasaan, sehingga bukan sebagai alat kekuasaan. Pancasila sebagai
ideology nasional berfungsi sebagai cita-cita adalah sejalan dengan dengan
fungsi utama dari sebuah ideologi serta sebagai sarana pemersatu masyarakat
sehingga dapat dijadikan sebagai prosedur penyelesaian konflik.
B. Saran
1. Kita sebagai generasi penerus bangsa senantiasa menjunjung tinggi
pancasila sebagai dasar untuk membangun bangsa.
2. Ideologi nasional (Pancasila) harus ditanamkan dalam diri masyarakat
Indonesia karena mengandung nilai-nilai yang perlu dikembagakan dalam
masyarakat.
3. Ideologi nasional harus dijaga dengan baik karena sudah sesuai dengan
kepribadian Bngsa Indonesia agar tidak terpengaruh oleh ideologi-ideologi
lain yang kurang sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Saryono, hassan . 2005 . Pancasila Progrsif . Surakarta : Pustaka Cakra
Haryati, Sri . 2005 . Pendidikan Pancasila . Surakarta : Pustaka Cakra
Winarno . Pendidikan Pancasila . 2012 . Surakarta : Yuma Pressindo
http://wulanradityaputri.blogspot.com/2012/06/pengertian-pancasila-sebagai-
ideologi.html diakses pada tanggal 15 September 2012
http://azizullah82.blogspot.com/2009/10/makna-pancasila-sebagai-ideologi.html
diakses pada tanggal 15 September 2012
http://ozzhymou.blogspot.com/2012/03/makalah-pkn-pancasila-sebagai-
ideologi.html diakses pada tanggal 15 September 2012
Top Related