PEMBERIAN PEMBERIAN OBATOBAT
By:By:
LISTYANA NR, S. Kep, Ns, LISTYANA NR, S. Kep, Ns, MSNMSN
DEFINISI DEFINISI
Obat :- Substansi / bahan yang digunakan untuk mendiagnosa, menyembuhkan, mengatasi, membebaskan atau mencegah penyakit.Obat jadi: - Obat murni / campuran dalam bentuk serbuk,
cairan,salep,tablet, pil,supositoria atau bentuk lain yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia
Obat Paten: - Obat dengan nama dagang terdaftar nama pembuat
& dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya
NAMA OBATNAMA OBATa. Nama kimia - Memberikan gambaran pasti komposisi obat ex : asam asetil salisilat (aspirin)b. Nama generik - Nama yang diberikan oleh pabrik yang pertama kali
memproduksi obat sebelum mandapat ijin/memiliki nama resmi.
c. Nama resmi - Nama yang dipublikasikan secara resmi, seperti
dibuku farmakod. Nama merk dagang - Dibuat oleh pabrik pembuat obat (tanda R di atas
kanan obat)
BAHAN PEMBUAT BAHAN PEMBUAT OBATOBATa. Obat diperoleh dari binatang - Obat dari kerang, tulang, bisa ular.b. Obat dari bahan tumbuhan. - Akar : digitalis. - Daun : peppermintc. Obat berasal dari mineral. - Magnesium sulfat dan aluminium.d. Obat sintetis. - Kortikosteroid, kemotherapi
BENTUK OBATBENTUK OBATNO JENIS KETERANGAN
1. Larutan cair obat yang dilarutkan dalam air.
2. Aerosol spray/busa suatu cairan, bubuk atau busa yang diberikan dengan mengoles secara tipis pada kulit & digosok
3. Kapsul obat cair, bubuk atau minyak dengan dibungkus gelantin
4. Krim obat semi padat yang dipakai dikulit.
5. Pil satu atau lebih obat yang dicampur dengan bahan kohesif dalam bentuk lonjong, bulat a/ lempengan
6. Tablet obat bubuk yang dipadatkan dalam bentuk lonjong atau lempengan
7. Gel/Jelly obat semi padat yang jernih dan tembus cahaya yang mencair sewaktu doleskan dikulit.
8. Supositoria obat yang dibungkus dengan gelantin dan berbentuk khas agar dapat dimasukkan kedalam tubuh.
9. Sirup larutan obat yang manis
MEKANISME OBAT DALAM TUBUHFarmakokinetika : ilmu yang mempelajari mekanisme
obat dalam tubuh.
Proses obat didalam tubuh : a. Absorbsi : obat memasuki sirkulasi cairan tubuh. b. Distribusi : obat diangkut ke area tubuh dimana obat diharapkan bereaksi atau disimpan dalam tubuh. c. Biotransformasi/metabolisme : obat diubah menjadi bentuk kurang aktif shg mudah diekskresikam d. Ekskresi : obat dikeluarkan dari tubuh.
EFEK OBATEFEK OBAT1. Efek terapeutik - respon fisiologis obat yg diharapkan atau yg
diperkirakan timbul2. Efek samping - Efek sekunder yg tdk diinginkan3. Efek toksik - tjd stl kllien minum obat dosis tinggi dalam jangka waktu lama4. Reaksi idiosinkratik - klien bereaksi berlebihan, tdk bereaksi atau bereaksi tdk normal5. Reaksi alergi
PENGGOLONGAN OBATPENGGOLONGAN OBATPermenkes No. 917/MENKES/PER/X/1993tentang Wajib Daftar Obat
- Golongan obat adalah penggolongan yang dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketetapan penggunaan serta pengamanan distribusi yang terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotik, obat keras, psikotropika dan narkotika.
PENGGOLONGAN OBATPENGGOLONGAN OBAT
I. NARKOTIK : UU.No.22 th 1997 (1 Sept. 1997)
II. OBAT KERAS
III. BEBAS TERBATAS
IV. OBAT BEBAS
I. NARKOTIKI. NARKOTIK
Zat paten dari tanaman/bukan tanaman, baik sintetis/bukan sintetis
Menyebabkan :
–Penurunan kesadaran
–Hilangnya rasa
–Menghilangkan / mengurangi nyeri
–Dapat menimbulkan ketergantungan
I. NARKOTIKI. NARKOTIKTUJUAN PENGGUNAAN NARKOTIK : Untuk pelayanan kesehatan & pengembangan ilmu
pengetahuanNarkotika Golongan I : Untuk kepentingan ilmu pengetahuan & dilarang untuk
yang lain Dilarang diproduksi kecuali untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dg pengawasan ketat dari Men. Kes Contoh:
– Papaver somniferum L– Erythroxylon Coca– Cannabis sp.– Heroin, Petidine– Morfin & garam-garamnya
II. OBAT KERASII. OBAT KERAS
ADA 3 GOLONGAN : OBAT KERAS ( OK ) PSIKOTROPIK ( OKT ) OBAT WAJIB APOTIK (OWA )
CONT…CONT…
OBAT KERAS ( OK ) Bungkusnya ditulis dengan resep dokter Mempunyai tanda khusus berupa lingkaran
bulat merah dengan garis tepi berwarna hitam, dengan hurup K di tengah yang menyentuh garis tepi
Obat digunakan secara parenteral / suntikan
CONT...CONT...
PSIKOTROPIK ( OKT ) Obat / zat, alamiah / sintesis bukan
narkotik Berkasiat psikoaktif menyebabkan
perubahan khas aktifitas mental & perilaku
Mempunyai sindrom ketergantungan Digolongkan menjadi 4 golongan
CONT...CONT...
PSIKOTROPIK ( OKT )Digolongkan menjadi 41. Golongan I : untuk terapi, mengakibatkan sindrom
ketergantungan Ex: Brolamfetamin, LSD2. Golongan II : untuk terapi, mengakibatkan sindrom
ketergantungan Ex: Amfetamina, Sekobarbital3. Golongan II: untuk terapi, mengakibatkan sindrom
ketergantungan Ex : Amobarbital, Pentobarbital4. Golongan IV: untuk terapi, mengakibatkan sindrom
ketergantungan Ex : Bromazepam,diazepam,klokzazolon, klordiazepoksida, meprobamat, nitrazepam
CONT...CONT...
OBAT WAJIB APOTIK (OWA ) Obat keras dapat diserahkan oleh apoteker tanpa
resep dokter Ex : - Kontrasepsi - Obat saluran cerna (antasid, antimual, laksa, analgetik, antispasmodik) - Obat mulut / tenggorokan (hexatidine,triamcinolon) - Obat saluran nafas
Asma Salbutamol, ketotifen Sekretolitik bromhexin, bisolvon, fluimucil
III. OBAT BEBAS III. OBAT BEBAS TERBATASTERBATAS
Obat keras diberi batasan pada setiap takaran dan kemasan
Untuk mengobati penyakit ringan Dapat dibeli tanpa resep dokter Tanda kemasan : lingkaran / garis
hitam mengelilingi bulatan warna biru
CONT..CONT.. Tanda peringatan dasar hitam tulisan putih
IV. OBAT BEBASIV. OBAT BEBAS
Obat dapat dibeli tanpa resep Tanda pada kemasan : lingkaran
garis hitam, mengelilingi bulatan hijau
Ex : Salep, Vit. B 1,Vit.C
IV. OBAT BEBASIV. OBAT BEBAS
IV. OBAT BEBASIV. OBAT BEBAS
PENYIMPANAN OBATPENYIMPANAN OBAT Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Simpan obat dalam kemasan aslinya dan
dalam wadah tertutup rapat Jangan pernah mencampur obat dalam
bentuk sediaan tablet dan kapsul dalam satu wadah.
Simpan obat di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung.
Jangan menyimpan kapsul atau tablet di tempat panas dan atau lembab
PENYIMPANAN OBATPENYIMPANAN OBAT
Obat dalam bentuk cair jangan disimpan dalam lemari pendingin kecuali disebutkan pada etiket atau kemasan obat.
Hindarkan obat dalam bentuk cair menjadi beku.
Jangan tinggalkan obat di dalam mobil Jangan simpan obat yang telah
kadaluwarsa.
INTERAKSI OBATINTERAKSI OBAT
Suatu obat yg memodifikasi kerja obat yg lain Terjadi bila menggunakan beberapa obat Sebuah obat dpt menguatkan a/
menghilangkan kerja obat yg lain & dpt mengubah absorbsi, metabolisme atau ekskresi
Apabila 2 obat diberikan secara bersamaan, ke-2 obat dpt memilikai efek sinergis & adiktif
Sinergis : kerja fisiologis kombinasi ke-2 obat lebih besar daripada efek obat bila diberikan terpisah
UsiaMasa tubuhPenyakitJenis kelaminLingkunganCara pemberian obat.GenetikPsikilogis
FAKTOR YANG FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA KERJA MEMPENGARUHI DAYA KERJA OBATOBAT
PERAN PERAWAT PERAN PERAWAT DALAM PENGOBATANDALAM PENGOBATAN
1. Mendukung keefektifan obat.
2. Observasi efek samping dan alergi obat.
3. Penyimpanan, penyiapan dan administrasi obat.
4. Pendidikan kesehatan tentang obat.
PRINSIP 6 BENAR OBATPRINSIP 6 BENAR OBAT
1. Benar dosis
2. Benar obat.
3. Benar klien.
4. Benar cara pemberian.
5. Benar waktu.
6. Benar dokumentasi.
BENAR DOSISBENAR DOSIS
Periksa dosis sebelum diberikan
Bila ragu konsultasi ke apoteker/penulis resep
Secara khusus perhatikan titik desimalnya dalam dosis dan beda antara singkatan mg & mcg bila ditulis tangan
BENAR OBATBENAR OBAT
Pastikan nama obat sesuai dengan resep
Periksa label obat / botol sebelum memberikan obat, minimal 3 kali
BENAR RUTE/CARABENAR RUTE/CARA
Rute pemberian per oral, parenteral, topikal, per rectal atau melalui inhalasi
Rute pemberian dipilih tergantung keadaan umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi & fisik obat serta tempat kerja yang diinginkan
BENAR PASIENBENAR PASIEN
Pastikan identitas pasien sebelum memberikan obat
BENAR WAKTUBENAR WAKTU
a.c (ante coenam) sebelum makan: ½ - 1 jam sebelum makan
p.c (post coenam) ½ - 1 jam sesudah makan
d.c (durante coenam) saat makan
BENAR DOKUMENTASIBENAR DOKUMENTASI
Setelah obat diberikan dicatat dosis, rute, waktu & oleh siapa obat diberikan
Catat bila pasien menolak minum obat beserta alasannya.
TIPE INSTRUKSI OBATTIPE INSTRUKSI OBAT1. Standing orders - Instruksi tetap sampai diganti dgn
instruksi baru2. Instruksi PRN - Diberikan ketika klien membutuhkan3. Instruksi tunggal - Obat hanya diberikan sekali pada waktu
tertentu4. Instruksi STAT - Obat diberikan segera & hanya sekali
SISTEM PENGHITUNGAN SISTEM PENGHITUNGAN BERAT & VOLUME OBATBERAT & VOLUME OBAT1. Sistem metrik. - Sistem desimal (1/2 gr = 0,5 gr) volume cairan : liter zat padat : gram panjang : meter
2. Sistem apothecary - Berdasarkan berat bahan-bahan yyang ada pada budaya primitif. ex : 20 grains (gr) = 1 Scuple 60 minins (m) = 1 Fluid dram.
3. Sistem takaran rumah tangga. - Tidak memerlukan sistem pengukuran yang akurat. ex : tetes, sendok makan, sendok teh.
PERHITUNGAN PERHITUNGAN LARUTANLARUTAN Larutan : massa zat padat yg larut dlm suatu
volume cairan lain Apabila zat padat dilarutkan dlm cairan, satuan
konsentrasi adal berat per satuan volume
Mis : g/ml, g/L, mg/ml Larutan 10% adl 10 gr zat padat yg dilarutkan
dlm 100 ml larutan Larutan 1:1000 adl larutan yg mengandung 1 gr
zat padat dlm 1000 ml cairan
LATIHAN SOAL
1. Berapa gram soda yg diperlukan u/ membuat larutan soda 10 %
2. Berapa cc larutan yg dihasilkan oleh 50 gr soda bila konsentrasi larutan adl 10 %
3. Berapa gr sabun yg diperlukan u/ membuat 500 cc larutan sabun 20 %
4. Bila 125 gr sukrosa dilarutkan dlm air u/ membuat larutan 75 %, berapa cc sirup yg akan dihasilkan
5. Berapa gr asam boraks yg diperlukan u/ membuat 75 ml larutan 5 %
6. Berapa garam yg dibutuhkan u/ membuat larutan garam 0,9 %
RUTE PEMBERIAN OBATRUTE PEMBERIAN OBAT
1. Per oral
2. Sub lingual
3. Bukal
4. Topikal
5. Inhalasi
6. Parenteral
PER ORALPER ORAL
- Cara yang paling banyak dipakai karena mudah, murah, aman, dan nyaman.
- Reaksinya lambat, tidak dapat dipakai pada keadaan darurat.
- Tidak dapat dipakai pada pasien yang mengalami mual-mual, muntah, semi koma, pasien yang akan menjalani penghisapan cairan lambung serta pasien yang mengalami gangguan menelan.
- Beberapa obat mengakibatkan iritasi dan muntah.
SUBLINGUALSUBLINGUALDengan meletakkan obat dibawah lidah.
Aksi kerja obat lebih cepat, setelah hancur segera diabsorbsi.
Tidak boleh tertelan, jika tertelan tidak efektif karena proses kimiawi dengan cairan lambung.
BUKALBUKAL
- Obat diletakkan antara gigi dengan selaput lendir pada bagian dalam.
- Obat tidak boleh ditelan.- Jarang dilakukan.
KERUGIAN/KONTRAINDIKASI KERUGIAN/KONTRAINDIKASI PEMBERIAN OBAT ORAL/SUB LINGUALPEMBERIAN OBAT ORAL/SUB LINGUAL
Dihindari bila klien mengalami perubahan fungsi saluran cerna, motilitas menurun & pembedahan saluran cerna
Tdk boleh diberikan pada klien yg akan menjalani pembedahan
Klien tdk sadar atau bingung shg tdk mampu menelan a/ mempertahankan obat di bawah lidah
Obat oral dpt mengiritasi lapisan saluran cerna, mengubah warna gigi atau mengecap rasa tidak enak.
TOPIKALTOPIKAL
Obat yg diberikan melalui kulit & membran mukosa
Menimbulkan efek lokal
Pemberian Obat pada Pemberian Obat pada Membran MukosaMembran Mukosa
1. Pemberian cairan secara langsung Ex : berkumur, mengusap tenggorok2. Insersi obat ke dlm rongga tubuh Ex : suppositoria3. Instilasi cairan ke dlm rongga tubuh Ex : tetes telinga, tetes mata4. Irigasi rongga tubuh Ex : membilas mata, vagina, rectum5. Penyemprotan Ex : semprot telinga, semprot hidung
INHALASIINHALASI
Obat dapat diberikan melalui inhalasi nasal,oral, selang yang dipasang ke dalam trakea
Obat inhalasi dapat menimbulkan efek lokal
Obat seperti oksigen & anestesi umum menghasilkan efek sistemik umum.
INHALASIINHALASI
Inhalasi nasal : Melalui hidung dengan menggunakan
alat menghantar obat Alat type semprotan Efek lokal vasokonstriksi jalan nafas Obat lain : anestesi lokal, Steroid,
oksigen
INHALASIINHALASI
Inhalasi oral : Obat yang diberikan menggunakan
inhaler dipegang oleh pasien (semprot aerosol, uap, bubuk masuk kesaluran udara paru)
Untuk bayi & lansia jika menggunakan obat ini perlu dipantau
INHALASI NEBULIZERINHALASI NEBULIZER
Pengertian : Pemberian inhalasi uap dengan obat/tanpa
obat menggunakan nebulatorTujuan : Mengencerkan sekret mudah
dikeluarkan Melonggarkan nafas Dilakukan : pada pasien kesulitan
mengeluarkan sekret & mengalami penyempitan jalan nafas
PARENTERALPARENTERAL
- Diberikan bila mengalami kontraindikasi pemberian per oral.
- Biasanya dikaitkan dengan injeksi : subcutan, intracutan, intramuscular, intravena.
- Aksi kerja lebih cepat.- Resiko : merusak kulit, nyeri, salah
tusuk, mahal.
KERUGIAN PEMBERIAN OBAT KERUGIAN PEMBERIAN OBAT SECARA PARENTERALSECARA PARENTERAL
Resiko infeksi Obat lebih mahal Resiko kerusakan jaringan pada
pemberian secara SC Pemberian secara IM & IV lebih
berbahaya krn arbsopsi cepat Menimbulkan rasa cemas/trauma
terutama pada anak-anak
JENIS PEMBERIAN JENIS PEMBERIAN OBAT PARENTERALOBAT PARENTERAL
1. Intradermal/Intracutan (IC)
2. Subcutan (SC)
3. Intramuskular (IM)
4. Intravena (IV)
INJEKSI INTRADERMALINJEKSI INTRADERMAL
Injeksi yg diberikan pada lapisan dermis atau di bawah epidermis.
Digunakan untuk test tuberkulin & tes alergi
Area yg digunakan : lengan bawah bagian dalam, dada bagian atas, punggung
INJEKSI INTRADERMALINJEKSI INTRADERMAL
INJEKSI INTRADERMALINJEKSI INTRADERMAL
Reaksi positif (alergi)Reaksi positif (alergi)
INJEKSI SUBCUTANINJEKSI SUBCUTAN
Memberikan obat ke dalam jaringan ikat longgar di bawah dermis
Area injeksi bagian lengan luar atas, abdomen dari batas bawah kosta & bagian anterior paha
Injeksi perlu rotasi pada area yg berbeda
Area injeksi subcutanArea injeksi subcutan
INJEKSI INTRAMUSKULAR
Untuk memasukkan obat dlm jumlah yg lebih besar dibanding obat yg diberikan melalui subcutan
Absorbsi lebih cepat daripada pemberian secara subcutan
Area injeksi : otot vastus lateralis, otot ventro gluteal, otot dorsogluteus, otot deltoid
1. Otot Vastus Lateralis1. Otot Vastus Lateralis
Otot vastus lateralis biasanya tebal & tumbuh secara baik pada orang dewasa & anak-anak
Otot terlatak di bagian lateral anterior paha & pada orang dewasa membentang sepanjang satu tangan di bawah trokanter femur, sepertiga bagian tengah merupakan tempat terbaik injeksi
The vastus lateralis site of the right thigh, used for intramuscular injections
The vastus lateralis muscle of the upper thigh.
Identify greater trochanter and lateral femoral condyle.
Select site using middle third and anterior
lateral aspect of thigh.
Inject medication at 90° angle directly into muscle.
2. Otot Ventrogluteal2. Otot Ventrogluteal
Klien berbaring di atas salah satu sisi tubuh dgn menekuk lutut
Perawat mencari otot dgn meletakkan telapak tangan di atas trokhanter mayor & jari telunjuk pada spina iliaka superior anterior panggul paha klien.
Ibu jari ditunjukkan ke arah lipatan paha klien Jari tengah dilebarkan ke belakang sepanjang krista
iliaka ke arah bokong. Jari telunjuk, jari tengah, & krista iliaka membentuk
sebuah segitiga & tempat injeksi di tengah segitiga tersebut.
The ventrogluteal site for intramuscular
injections
Identify greater trochanter, and place palm at site.
Place palm on greater trochanter, and point to
anterior iliac spine.
Inject medication at 90° angle within "V"
area.
3. Otot Dorsogluteus3. Otot Dorsogluteus
Merupakan tempat yg paling sering digunakan untuk injeksi IM
Dorsogluteus berada di bagian atas luar kuadran atas luar bokong, 5-8 cm di bawah krista iliaka
Klien dpt tengkurap atau berbaring miring
The dorsogluteal site for intramuscular
injections.
Locate greater trochanter to identify
dorsogluteal site.
Locate posterosuperior spine of iliac crest.
Draw imaginary line between trochanter and iliac spine.
Inject medication directly into dorsogluteal site at 90° angle.
4. Otot Deltoid4. Otot Deltoid
Jarang digunakan kecuali tempat lain tdk ada Klien dpt duduk, berdiri atau berbaring dgn
lengan terbuka & rileks Perawat mempalpasi batas bawah prosesus
akromialis yg membentuk basis sebuah segitiga yg sejajar dgn titik tengah bagian lateral lengan atas
Tempat injeksi di tengah segitiga 2,5-5 cm di bawah prosesus akromium atau 3 jari di bawah prosesus akromium
The deltoid muscle of the upper arm, used for intramuscular injections.
The upper arm can be used for both intramuscular
(IM) and subcutaneous (Sub Q) injections
INJEKSI INTRAVENAINJEKSI INTRAVENA
Memberikan obat melalui pembuluh darah vena
Absorbsi lebih cepat
INJEKSI INTRAVENAINJEKSI INTRAVENA
INJEKSI INTRAVENAINJEKSI INTRAVENA
INJEKSI IM, IV, SCINJEKSI IM, IV, SC
CARA PENCEGAHAN KESALAHAN CARA PENCEGAHAN KESALAHAN OBATOBAT
Baca label obat dg teliti Waspadai obat-obatan bernama hampir sama Cermati angka di belakang koma Ketika suatu obat baru atau obat yg tdk lazim
diprogramkan, konsultasikan pada sumbernya Pertanyakan peningkatan dosis yg tiba-tiba & berlebihan Jgn beri obat yg diprogramkan dgn nama pendek atau
singkatan tdk resmi Jg berupaya menguraikan & mengartikan tulisan yg tdk
dpt dibaca Kenali klien yg memilikai nama akhir sama & minta klien
menyebut nama lengkap Cermati ekuivalen
PERTIMBANGAN KHUSUS PEMBERIAN PERTIMBANGAN KHUSUS PEMBERIAN OBAT PADA KELOMPOK USIA OBAT PADA KELOMPOK USIA
TERTENTUTERTENTU
A. PADA BAYI & ANAK
- Usia, BB, massa tubuh berbeda shg dosis anak lebih rendah dari dosis dewasa
- Obat yg ada tdk dikemas dlm rentang dosis u/ anak
- Perlu keterlibatan orang tua - Bila anak terus menolak, perlu dipaksa
secara fisik
TIPS PEMBERIAN OBAT PADA TIPS PEMBERIAN OBAT PADA ANAKANAKa. OBAT ORAL - Bentuk cair lebih aman - Apabila mencampur obat dgn pemanis, gunakan dlm jml kecil - Spuit sekali pakai lbh akurat dlm pengukluran dosis
b. INJEKSI - Hati2 saat injeksi IM, otot blm berkembang - Anak dpt menjadi tdk kooperatif & tdk bisa diprediksi - Anak yg tidur hrs dibangunkan - Mengalihkan perhatian anak dgn bercakap2 & memberi mainan - Pemberian injeksi harus cepat tetapi hati-hati
TIPS PEMBERIAN OBAT PADA TIPS PEMBERIAN OBAT PADA LANSIALANSIA
Membutuhkan pertimbangan khusus karena perubahan fisiologik, faktor tingkah laku & ekonomi
Pola penggunan obat pada lansia yg perlu dicermati :
- Polifarmasi - Meresepkan obat sendiri - Penggunaan obat yg salah - Ketidakpatuhan (noncompliance)
TIPS PEMBERIAN OBAT PADA TIPS PEMBERIAN OBAT PADA LANSIALANSIA
Kaji riwayat pengobatan lengkapAtur jarak pemberian obatAnjurkan klien u/ minum sedikit sebelum minum obatAnjurkan klien minum minimal 150-180 cc stl minum obatJgn secar rutin memberikan anlgesik setiap 4 jamApabila kesulitan minum tablet, minta dokter mengganti dgn cairAjarkan alternatif pengobatan
REAKSI ALERGI OBAT DAN REAKSI ALERGI OBAT DAN PENANGANANNYAPENANGANANNYA
Obat memberikan terapeutik dan efek merugikan.
Keracunan dapat terjadi karena pemberian obat yang salah : over dosis, menelan obat luar dan minum obat rusak.
idiosinkrasi : dimana seseorang memberikan manifestasi respon tidak normal terhadap obat tertentu.
Masalah yg sering terjadi adl alergi
GEJALA ALERGI OBATGEJALA ALERGI OBAT
Alergi sedang ditandai dengan : - Rash (kemerah - merahan) - Pruritis (gatal - gatal) - Angiodema (edema) - Rhinitis (pilek) - Airmata berlebihan. - Mual / muntah. - Wheezing. - Dispnea. - Diare.Reaksi anafilatik / reaksi alergi berat. - Asfiksia (bengkak pada laring) - Bronkospasmus (sumbatan saluran napas) - Hipotensi
PENANGANAN ALERGI
- Atur klien posisi berbaring dengan extremitas inferior ditinggikan.
- Pertahankan saluran napas.- Beri O2.- Beri cairan normal saline IV.
KALKULASI DOSIS OBAT
SATUAN BERAT:1 kg 1000 gr1 gr 1000 mg1 mg 1000 mcq (mikrogram )
SATUAN ISI1 L 1000 ml=1000 cc
PENGHITUNGAN & PENGHITUNGAN & PENGGUNAAN UNIT DOSIS PENGGUNAAN UNIT DOSIS
OBATOBAT Dosis yg diprogramkan tdk selalu sama dgn
dosis yg tersedia Ex : Program 250 mg, obat yg ada dlm
kemasan 1 gram
RUMUS :
Dosis yg diprogramkan
Jml diberikan : X jml yg tersedia
dosis tersedia
Ket: Dosis yang diprogramkan obat murni yang
diresepkan dokter untuk pasien Dosis yang tersedia berat / volume obat
yang tersedia dalam satuan yang disuplay farmasi ( tb, kapsul, cair, serbuk)
Jumlah yang tersedia satuan dasar atau jml obat yang mengandung dosis yang tersedia
Contoh soal :
Klien diberi Versed 2,5 mg, obat yg ada dlm ampul 5 mg per 1 ml
2,5 mg
X 1 ml = 0,5 ml
5 mg
2. Berapa tab. Digoxin yang diperlukan untuk
mendapatkan dosis 0,125 mg ?
1 tab = 62,5 mcq
Jawab:
0,125 mg=(0,125x1000)mcq = 125 mcq
125 mcq : 62,5 mcq x 1 tab. = 2 tab.
LATIHAN SOAL1. Berapa ml obat yg harus diberikan apabila
dosis 7,5 mg sedangkan obat yg tersedia dlm ampul 10 mg per 1 ml?
2. Berapa cc obat yg diberikan bila klien mendapat dosis penicillin 150.000 unit, sediaan penicillin dlm vial adl 600.000 unit/cc ?
3. Dari suatu larutan streptomicyn 1 gr per 2cc berapa cc yg harus diberikan u/ dosis 0,50 gr?
4. Berapa cc diperlukan u/ memberikan dosis penicillin 200.000 unit dari larutan penicillin 500.000 unit/cc ?
Contoh suspensi cair : Program dokter memberikan therapi
Eritromicin syrup 250 mg PO, farmasi memberi obat 1 botol berisi 100 ml, pada label tertera 5 ml mengandung 125 mg eritromicin. Berapa dosis yg diberikan?
Aplikasi rumus250 mg X 5 ml = 10 ml125 mg
PERHITUNGAN DOSIS ANAK- PERHITUNGAN DOSIS ANAK- ANAKANAK
A. LUAS PERMUKAAN TUBUH Luas permukaan tubuh anak (m2)
Dosis anak = X Dosis dewasa
1,7 m2
B. BERAT BADAN (RUMUS Clark) BB anak (pound)
Dosis anak = X Dosis dewasa
150 pound
C. USIA ANAK
1. Rumus Young
Usia anak
Dosis anak = X Dosis dewasa
Usia anak + 12
2. Rumus Fried Usia anak dlm bulan
Dosis anak = X Dosis dewasa
150 bulan
LATIHAN SOAL1. Seorang anak BB=26, TB=60, luas
permukan tubuh = 0,45. Jika dosis dewasa 500 mg berapa dosis yg diberikan kepada anak ?
2. Hitung dosis ampicillin pada anak usia 2 tahun jika dosis dewasa 250 mg !
3. Hitung dosis paracetamol u/ anak 8 bulan jika dosis dewasa 500 mg !
4. Dokter menginstruksikan ampicillin untuk anak dengan BB 12 kg, dosis tunggal normal dewasa adalah 250 mg. Dalam grafik nomogram menunjukkan bahwa seorang anak dengan BB 12 kg memiliki permukaan tubuh seluas 0,54 m2
Tetesan mikro (mikrodrip) 1 cc = 60 tetes Tetesan makro (makrodrip) 1 cc = 15 tetes.RUMUS :a. Mililiter per jam jml total cairan infus (cc) cc/jam = Lama waktu infus (jam)b. Tetes per menit Jml cairan infus (cc) x faktor tetesan Tetes/mnt = Lama penginfusan (mnt)
PERHITUNGAN TETESAN PERHITUNGAN TETESAN INFUSINFUS
LATIHAN SOAL
1. Apabila cairan infus 1800 cc harus habis dlm 10 jam, berapa kecepatan tetesan infus yg harus diberikan secara makrodrip?
2. Apabila infus diberikan 20 tts/mnt (mikrodrip), berapa waktu yg dibutuhkan u/ 500 cc cairan ?
3. Berapa kecepatan tetesan harus diatur pada pemberian 100 cc cairan yg harus habis dlm 3 jam (makrodrip) ?
4. Berapa waktu diperlikan u/ menghabiskan 1500 cc cairan apabila tetesan infus diatur 30 tts/menit (makrodrip) ?
PENGHITUNGAN DOSIS PENGHITUNGAN DOSIS INSULININSULIN
Insulin dikemas dalam vial 10 cc. Insulin U-40 = kekuatan insulin 40
unit/cc
Top Related