REFERAT
OSTEOMYELITIS
Pembimbing:Dr. Posma Simanjuntak, Sp.BO
Disusun Oleh:Binsar N (9210)Hendrik L (0110052)Reza F (0110080)Vivin Maria (0310172)
BAGIAN ILMU BEDAHFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHARUMAH SAKIT IMANNUELBANDUNG2008
BAB IPENDAHULUAN
Osteomielitispermasalahan
Indonesia
higienis ↓
&
pengobatan yang kurang baik} Diagnosis
terlambat
osteomielitis kronis
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Osteomielitis hematogen akut Osteomielitis hematogen akut
infeksi tulang dan sumsum tulang akut
bakteri piogenik
mikroorganisme dari fokus di tempat lain& beredar melalui sirkulasi darah
≥anak-anak dan ≤ dewasa
Sering pada tulang panjang (metafisis)
Etiologi Bayi baru lahir (≤4 bulan): Stafilococcus aureus,
Enterobacter sp, Streptococcus grup A & B
Anak-anak (4 bulan - 4 tahun): S aureus, Streptococcus grup A, Haemophilus influenzae & Enterobacter sp
Anak & dewasa (≥4 tahun dan dewasa): S aureus (80%), Streptococcus grup A, H influenzae & Enterobacter sp
Dewasa S aureus, kadang-kadang Enterobacter / Streptococcus sp
Faktor predisposisi
Trauma serta hematom akibat trauma pada daerah metafisis
Faktor nutrisi Lingkungan Imunitas yang buruk Adanya fokus infeksi sebelumnya (misal : bisul,
tonsilitis)
Patogenesis
Penatalaksanaan
Penanganan secara umum meliputi : Pemberian antibiotik secara intravena sedini
mungkin
Merujuk pasien kepada ahli bedah ortopedi atau ahli bedah umum
Kriteria diagnosis osteomielitis
adanya sekret purulenta saat → aspirasi pada tulang yang terinfeksi
adanya bakteri → hasil pemeriksaan kultur darah
adanya nyeri tekan yang terlokalisasi, oedema /hiperemis
Gambaran radiologis menunjukkan adanya osteomielitis
Pemeriksaan foto polos dalam sepuluh hari pertama, tidak ditemukan kelainan radiologik yang berarti dan mungkin hanya ditemukan pembengkakan jaringan lunak.
Gambaran destruksi tulang dapat terlihat setelah sepuluh hari (2 minggu) berupa rarefaksi tulang yang bersifat difus pada daerah metafisis dan pembentukan tulang baru di bawah periosteum yang terangkat
Osteomielitis akibat fraktur terbuka dan operasi
≥ sering pada orang dewasa
Osteomielitis akibat fraktur terutama disebabkan oleh stafilokokus aureus, B.colli, pseudomonas, dan kadang-kadang oleh bakteri anerobik seperti klostridium, streptokokus anerobik atau bakteroides
Gambaran klinis
Demam nyeri pembengkakan pada daerah fraktur dan
sekresi pus pada luka. Pada pemeriksaan darah ditemukan
leukositosis & LED ↑
Pengobatan
pencegahan infeksi melalui pembersihan dan debridement luka.
Luka dibiarkan terbuka dan diberikan antibiotik yang adekuat
Osteomielitis Hematogen Subakut
Gejala ≥ ringan oleh karena organisma penyebabnya kurang purulen dan penderita lebih resisten.
Osteomielitis hematogen sub-akut biasanya disebabkan oleh Stafilokokus aureus & umumnya berlokasi dibagian distal femur dan proksimal tibia.
Patologi Biasanya terdapat kavitas dengan batas tegas
pada tulang kanselosa dan mengandung cairan seropurulen.
Kavitas dilingkari oleh jaringan granulasi yang terdiri atas sel-sel inflamasi akut dan kronik dan biasanya terdapat penebalan trabekula.
Gambaran klinis
ditemukan pada anak-anak dan remaja
atrofi otot nyeri lokal sedikit pembengkakan dapat pula penderita menjadi pincang suhu tubuh penderita biasanya normal
Pemeriksaan laboratorium
Leukosit umumnya normal LED ↑
Diagnosis
Dengan foto rontgen biasanya ditemukan kavitas berdiameter 1-2 cm terutama pada daerah metafisis dari tebia dan femur atau kadang-kadang pada daerah diafisis tulang panjang
Pengobatan
antibiotik yang adekuat selama 6 minggu.
Apabila diagnosis ragu-ragu, maka dapat dilakukan biopsi dan kuretase
Osteomielitis Sklerosing (Garre)
suatu osteomielitis subakut
terdapat kavitas yang dikelilingi oleh jaringan sklerosing pada daerah metafisis dan diafisis tulang panjang.
Penderita biasanya remaja dan orang dewasa
terdapat rasa nyeri dan mungkin sedikit pembengkakan pada tulang.
Pemeriksaan radiologis
Pengobatan
Pengobatan osteomielitis sklerosing berupa eksisi dan kuretase lesi.
Osteomielitis kronis merupakan lanjutan dari osteomielitis akut yang
tidak terdiagnosis atau tidak diobati dengan baik.
terjadi setelah fraktur terbuka / setelah operasi pada tulang.
E/: Stafilokokus aureus (75%) atau E.colli, proteus, pseudomonas, Stafilokokus epidermidis.
Patologi dan patogenesis Infeksi tulang → sekuestrum →menghambat
terjadinya resolusi dan penyembuhan spontan yang normal pada tulang.
Sekuestrum ini merupakan benda asing bagi tulang & mencegah terjadinya penutupan kloaka (pada tulang) dan sinus (pada kulit).
Sekuestrum diselimuti oleh involucrum yang tidak dapat keluar/dibersihkan dari medula tulang kecuali dengan tindakan operasi.
Proses selanjutnya terjadi destruksi dan sklerosis tulang yang dapat ditunjukkan melalui foto rontgen.
Gambaran klinik
adanya cairan yang keluar dari luka/sinus setelah operasi, yang bersifat menahun
demam nyeri lokal yang hilang timbul di daerah anggota
gerak tertentu Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya
sinus, fistel atau sikatriks bekas operasi dengan nyeri tekan. Mungkin dapat ditemukan sekuestrum yang menonjol keluar melalui kulit. Biasanya terdapat riwayat fraktur terbuka atau osteomielitis pada penderita.
Diagnosis banding
1. Selulitis
2. artritis supuratif akut
3. demam reumatik
4. krisis sel sabit
5. penyakit graucher
6. tumor ewing
Pemeriksaan laboratorium
LED ↑ leukositosis titer antibodi anti stafilokokus ↑ Pemeriksaan kultur dan uji sensitivitas
diperlukan untuk menentukan organisme penyebabnya
foto polos
Ki: osteomielitis pada siku
Tengah: osteomielitis pada metacarpal jari telunjuk
Ka : osteomielitis pada ibu jari kaki
radioisotop scaning
dapat membantu menegakkan diagnosis osteomielitis kronis dengan memakai 99m TCHDP
CT dan MRI
Pemeriksaan ini bermanfaat untuk membuat rencana pengobatan serta untuk melihat sejauh mana kerusakan tulang yang terjadi.
Pengobatan osteomielitis kronis terdiri atas
istirahat dan pemberian analgesik untuk menghilangkan nyeri
pemberian cairan intervena dan kalau perlu transfusi darah
istirahat lokal dengan bidai atau traksi Pemberian antibiotik
Tindakan operatif
dilakukan bila fase eksaserbasi akut telah reda setelah pemberian dan pemayungan antibiotik yang adekuat
Operasi yang dilakukan bertujuan untuk: Mengeluarkan seluruh jaringan nekrotik, baik
jaringan lunak maupun jaringan tulang (sekuestrum) sampai ke jaringan sehat sekitarnya → drainase & dilanjutkan irigasi secara kontinu selama beberapa hari. Adakalanya diperlukan penanaman rantai antibiotik di dalam bagian tulang yang infeksi.
Komplikasi
Kontraktur sendi Penyakit amiolid Fraktur patologis Perubahan menjadi ganas pada jaringan
epidermis (karsinoma epidermoid, ulkus Marjolin)
Kerusakan epifisis sehingga terjadi gangguan pertumbuhan
BAB IIIKESIMPULAN
Osteomielitis merupakan proses peradangan pada tulang serta struktur sekitarnya seperti medula yang bersifat akut atau kronik yang disebabkan oleh kuman piogenik atau non piogenik (misalnya: Mycobacterium tuberculosis).
Gejala dapat berupa nyeri yang konstan pada daerah infeksi, nyeri tekan daterdapat gangguan fungsi anggota gerak yang bersangkutan.
Pada orang dewasa lokalisasi infeksi biasanya pada daerah vertebra Thorako-Lumbal yang terjadi akibat torakosentesis atau akibat prosedur urologis dan dapat ditemukan adanya riwayat Diabetes Mellitus, malnutrisi, adiksi obat-obatan atau pengobatan dengan immunosupresan.
Pemeriksaan penunjang antara lain laboratorium darah, feses, biopsi, foto rontgen dan ultrasound
Pengobatan meliputi pencegahan infeksi melalui pembersihan dan debridemen luka. Luka dibiarkan terbuka dan diberikan antibiotik yang adekuat.
Terima kasih