Membangun Budaya K3L dalam PraktikKeprofesian
Dr. Ir. Yogi Wibisono Budhi, ST.,MT.,IPM.Staf Pengajar Program Studi Teknik Kimia FTI ITB
Kepala UPT K3L ITB (2015-2020)Wakil Kepala UPT K3L ITB (2013-2015)
Koordinator K3L Teknik Kimia ITB (2010-2013)Tenaga Ahli Tim Audit Lingkungan Hidup wajib KLHK
Disampaikan dalam Kuliah K3L PSPPI ITB, 18 November 20201
Video Safety Induction
Safety InductionTidak ada safety drill hari ini
Menjaga kebersihan tempat kegiatan
Tidak meninggalkan barang berharga tanpa pengawasan
Dilarang merokok (kecuali di tempat yang diijinkan)
Perhatikan lokasi pintu darurat, tangga evakuasi, dan lokasi Assembly Point
Jangan menggunakan lift dalam keadaan darurat
Jika terjadi bahaya, segera hubungi Satgas Covid ITB: (0812.9448.8766)2
Safety Induction
Selalu memakai alat pelindung diri (APD) berdasarkan protokol AKB
Menjaga kebersihan diri: membersihkan tangan dengan sabun (HS, 20 detik) setelah memegang permukaanbenda seperti handrail, gagang pintu, membuka pintu dengan kunci, dan lain-lain.
Tidak menyentuh bagian wajah, menutup dengan tissue dan membuang tissue ke tempat sampah tertutup setelah bersin atau batuk, jika memakai masker medis – gantilah setelah dipakai 8 jam.
Praktek kebersihan masuk rumah dan kebersihan keluar rumah, dan lain-lain.
Praktik jaga jarak aman: tetap bekerja di ruang kerja atau membatasi diri tidak menuju lantai atau kantor lain. Tidak kontak fisik atau bersalaman. Menjaga jarak 1.5-2 m dari orang lain terutama yang bersin/batuk.
3
Dampak Pembelajaran
• Mahasiswa mampu mengenali tujuan dikeluarkannya kebijakan, prosedur mengenaikeselamatan, kesehatan, keamanan kerja dan lingkungan serta manfaatnya dalampekerjaan• Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap behavior industri dalam
implementasi prosedur investigasi yang telah ditetapkan• Mahasiswa mampu mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang latar belakang
konsep investigasi dan sistem pelaporan dengan metode ICS (Incident Command System)• Mahasiswa mampu memberikan pemahaman tentang “Konsep Emergency
Preparedness Process & System, sehingga mampu menyusun Emergency Preparedness System di tempat kerja• Mahasiswa memahami tahapan yang harus dilalui dalam melaksanakan investigasi K3L
dan apa yang harus dilakukan pada masing-masing tahapan • • Mahasiswa memiliki kesadaran yang diwujudkan dalam bentuk perilaku yang
bertanggung jawab dalam melaksanakan keselamatan,kesehatan dan lingkungan kerja4
Sistem Manajemen Keselamatan KerjaMahasiswa mampu mengenali tujuan dikeluarkannya kebijakan, prosedur mengenai keselamatan, kesehatan, keamanan kerja dan lingkungan serta manfaatnya dalam pekerjaanMahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap behavior industridalam implementasi prosedur investigasi yang telah ditetapkan
5
Aset Penting PerguruanTinggi/Industri
6
Aset yang amat bernilaidan perlu dijaga:
• Manusia unggul sebagai generasi penerus bangsa
• Karya ilmiah (disertasi, tesis, skripsi, artikel, paten, purwarupa)
• Fasilitas (laboratorium,bengkel, perpustakaan, pabrik dll)
Objek Vital NasionalPasal 2 Keppres RI Nomor 63 tahun 2004
Ketahanan energi nasionalSistem Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja
7
Sistem Pendidikan Nasional(UU nomor 20 tahun 2003)
Ketahanan Kampus, SDM dan Pemimpin Bangsa8
Kejadian Kebakaran Berdampak Negatif
Rugi akibat kebakaran:• Hilang asset fisik• Rugi ekonomi• Lapangan kerja• Korban manusia
Apa penyebabnya?• Listrik• Gas LPG/kompor• Puntung rokok• Kejadian Akibat Ulah Manusia
Sistem HarusTangguh
9
Bagaimana institusi tangguhdalam menghadapibencana?
Apa yang perlu disiapkan?
What is industrial accident
•Kecelakaan (industri) adalah kejadian yang tiba-tiba dan tidak terduga dalam industri yang mengganggu tertibnyapekerjaan.•Menurut Factories Act, 1948: “Kejadian di perusahaan/
industri yang menyebabkan cedera tubuh pada seseorangyang membuatnya tidak layak untuk melanjutkan tugasnyadalam 48 jam ke depan”.• Human error• Procedure• Design
10
4 Bencana Besar di Dunia
1. Flixborough, England (Occured on a Saturday in June 1974)Menghasilkan 70.000 tpy kaprolaktam, bahan baku untuk produksi nilon
2. Bhopal, India (Occured on December 3, 1984)Pabrik menghasilkan pestisida dengan senyawa antara metil isosianat (sangat berbahaya)
3. Seveso, Italy (Occured on July 10, 1976)Reaktor trichlorophenol tidak terkendali (suhu operasi lebih tinggi dari normal dan meningkatkanproduksi TCDD (2,3,7,8-tetrachlorodibenzoparadioxin))
4. Pasadena, Texas (Occured on October 23, 1989)Pelepasan 85.000 lb campuran yang mudah terbakar (etilen, isobutane, heksana, hydrogen), membentuk awan gas besar secara instan karena sistem berada di bawah tekanan dan suhutinggi, tersulut sekitar 2 menit setelah pelepasan oleh sumber pemantik yang tidak dikenal 11
+ Ledakan Bahan Kimia di Beirut
• Pada 4 Agustus 2020, sejumlah besar amonium nitrat yang disimpan di pelabuhan kota Beirut, ibukota Lebanon, meledak, terdengar lebih dari 250 km jauhnya, menyebabkan sedikitnya204 kematian, 6.500 luka-luka, dan US $ 15 miliar di kerusakanproperti, dan menyebabkan sekitar 300.000 orang kehilangantempat tinggal• Kuantitas: 2750 ton• Rancangan ruang penyimpanan dengan piranti safety khusus,
rancangan struktur bangunan• Prosedur keselamatan• Sistem transportasi
12
Flixborough, England (Occured on aSaturday in June1974)
13
14
• Keputusan tambahan dibuat untukmelanjutkan pengoperasian denganmenghubungkan reaktor 4 secara langsungke reaktor 6 dalam rangkaian
• Hilangnya reaktor akan mengurangi hasiltetapi akan memungkinkan untukmelanjutkan produksi karena sikloheksanayang tidak bereaksi dipisahkan dan didaurulang pada tahap selanjutnya.
• Beberapa bulan sebelum kecelakaan terjadi, reaktor 5 ditemukan bocor.
• Pemeriksaan menunjukkan retakan vertikal pada struktur baja.
• Keputusan dibuat untuk melepas reaktor untuk perbaikan.
ENGINEERING ETHICS
Insinyur harus menjunjung tinggi dan memajukan integritas, kehormatan, dan martabat profesi insinyur dengan:1. Menggunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk
peningkatan kesejahteraan manusia;2. Bersikap jujur dan tidak memihak dan melayani dengan
setia kepada publik, atasan dan klien mereka.3. Berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan prestise
profesi teknik15
ENGINEERING ETHICS: Aturan Dasar
• Insinyur harus menjunjung tinggi keselamatan, kesehatan dan kesejahteraanmasyarakat dalam melaksanakan tugas profesional mereka.• Insinyur harus melakukan layanan hanya di bidang kompetensi mereka.• Insinyur harus mengeluarkan pernyataan publik hanya dengan cara yang obyektif dan
jujur.• Insinyur harus bertindak dalam masalah profesional untuk setiap pemberi kerja klien
sebagai agen atau wali yang setia, dan harus menghindari konflik kepentingan.• Insinyur harus membangun reputasi profesional mereka berdasarkan jasa mereka.• Insinyur harus bertindak sedemikian rupa untuk menegakkan dan meningkatkan
kehormatan, integritas, dan martabat profesi insinyur.• Insinyur akan melanjutkan pengembangan profesional mereka sepanjang karir mereka
dan harus memberikan kesempatan untuk pengembangan insinyur tersebut di bawahpengawasan mereka.
16
Berbagai Kejadian Kecelakaan Kerja di Industri
• Ledakan pabrik @ parfum/kosmetik• Menggunakan gas mudah terbakar• Pelepasan dalam ruangan, ventilasi tidak bagus, ada sumber panas• Prosedur operasi, design sistem ventilasi
• Pipa patah akibat ulah manusia @ perusahaan minyak• Prosedur lalu lintas (di luar pabrik), melibatkan banyak kepentingan• Prosedur nahkoda kapal ketika melepas jangkar• Prosedur penanganan ketika ada tumpahan
• Jaringan perpipaan minyak dan gas (@ audit bersama KLHK)• Pelanggaran ROW• Pelintasan jalan raya: beban kendaraan
• Hot well pump @ geothermal plant• Prosedur start up
17Pihak berwajib à SOP
Kejadian KecelakaanKerja di Kampus• Mengapa kecelakaan kerja dapat terjadi?
• Apa dampak yang ditimbulkan akibatkecelakaan kerja?
• Apakah kecelakaan kerja dapatdiminimalisir atau dicegah?
• Bagaimana cara mencegahnya?
• Siapa yang harus mencegahnya?
• Pembelajaran amat penting!
• Tidak hanya untuk mengejar akreditasi, namun sebagai laboratorium membangunbudaya safety pada komunitas 18
Komitmen Pimpinan pada K3
19
• Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi: peraturanperundangan (Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.05/MEN/1996) tentang Sistem Manajemen Keselamatandan Kesehatan Kerja (SMK3).
• PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem ManajemenK3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
• UU no 13 Tahun 2003: Pasal 86 (perlindungan pekerja terhadapK3) dan 87 (penerapan SMK3)
• Tujuan dan sasaran Sistem Manajemen K3 adalah terciptanyasistem K3 di tempat kerja yang melibatkan semua pihaksehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan danpenyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
Safety InductionSafety InspectionSafety CommunicationSafety Report
20
Safety Induction
Civitas Akademika,
Pekerja
Tamu
Kontraktor, Vendor
Awali Kegiatan dengan Safety Induction
Melindungi sistem kerja dari kemungkinankecelakaan akibat ulah manusia
Contoh Kegiatan denganSafety InductionAda kegiatan kunjungan/tamu
Ada kegiatan seminar, workshop
Mahasiswa/Dosen Magang, dll
Kegiatan di laboratorium
Kegiatan konstruksi, renovasi bangunan
Siswa sekolah menengah/PKL
Kunjungan lapangan (beda budaya dll)
Metode Penyampaian:• Secara lisan langsung oleh petugas• Menggunakan audio/visual 21
Membangun Budaya K3
Evaluasi
Implementasi
Prosedur
Kebijakan
Komitmenpimpinan
22
Apakah anda seorang pemimpin institusi, perusahaan?
Apakah anda seorang kepala laboratorium?
Apakah anda seorang manajer gedung?
Apakah anda seorang pekerja?
Apakah anda seorang mahasiswa?
Apakah anda seorang peneliti?
Apakah anda seorang teknisi?
Membangun Budaya K3
23
• Peraturan yang ditegakkan dapat menciptakan kondisi yang aman, nyaman, dan tertib à bangkit dan tumbuhnya kesadaran K3
• Peraturan berlaku di manapun guna mempertahankan budaya K3
Budaya K3 dapat bersifat reversibleTak Tertib ⇋ Tertib
Membangun Sistem dan Budaya K3
24
Membentuk organisasi pelaksana
Membangun sistem regulasi, sosialisasi, sanksi
Membangun budaya & infrastruktur
Membangun Organisasi K3
25
Pimpinan
Koord UtamaK3 Gedung A
Koord Bid Prodi
Floor Captain & P3K
Koord UtamaK3 Gedung B
Koord BidProdi 1
Floor Captain 1 & P3K
Koord BidProdi 2
Floor Captain 2 & P3K
K3 Pusat• Rektor
• Wakil Reaktor
• Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja (K3)
• Keamanan, Keselamatan Kerja, dan Keterandalan Gedung (K3G)
• Koordinator
• Floor captain• Pertolongan Pertama (P3K)
Membangun Sistem Regulasi K3 (SOP)
Peraturan keselamatan kerja:
• menjamin lingkungan kerja/ belajar yang aman dan nyaman, serta terhindar dari kemungkinan petaka (diri sendiri, orang lain, fasilitas bersama.
Peraturan ini berlaku untuk melindungi:
• Orang (civitas akademika dan tamu)• Sarana dan prasarana
Dilakukan atas dasar kesadaran/awareness (bukan rasa takut, not fear) 26
Institusi Tangguh BencanaPerguruan Tinggi Tangguh Bencana (PTTB) ditinjau dari sudut pandang K3LIncident Command System (ICS)Mahasiswa mampu mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang latarbelakang konsep investigasi dan sistem pelaporan dengan metode ICS (Incident Command System)
27
Mengapa Kecelakaan Terjadi?
• Tidak diketahuinya prosedur bekerja yang aman (safe) atau
• Telah mengetahui namun secara sengajamelakukan pelanggaran• Menciptakan potensi kecelakaan yang besar
• Tidak didukungnya sarana – prasarana yang menunjang sistem keselamatan kerja
Secara umum belum terbentuknya BUDAYA KESELAMATAN kerja pada civitas akademika
28
Penyebab Kecelakaan Kerja
Sekira 80-90% dari seluruh kecelakaan kerja yang terjadi disebabkan oleh unsafe behavior dan sekira 10-20 % karena unsafe condition.
Perlu disadari bahwa sebagian besar kecelakaan kerja disebabkan oleh perilaku dan tindakan tidak aman
• walau sudah ada sistem manajemen keselamatan seperti prosedur kerja aman dan work permit system (sistem ijin bekerja, KHUSUSNYA DI LUAR JAM KERJA)
Penyebab dari perilaku dan tindakan tidak aman ini adalah mind-set sebagian besar orang tentang bahaya
29
Emergency Response Preparedness
• Emergency Response Preparedness (ERP) • Potensi bahaya yang sangat besar tersebut harus dicegah dengan
menerapkan sistem ERP yang dapat menanggulangi dan mengantisipasi jika terjadi keadaan darurat seperti kebakaranatau sampai terjadinya ledakan• Antisipasi jangka panjang, penerapan teknologi
•Membangun sistem ERP• Sarana dan prasarana• Budaya, sikap, perilaku
•Membangun sistem tangguh bencana30
Emergency Response Preparedness
31
Perubahan kondisi dari saat dibangunsampai saat ini:• Kondisi pipa (sertifikasi), proteksi• Re-design (safety valve, interlock system)• Kondisi pelayaran semakin ramai (pengaturan syah
bandar)• Prosedur perlintasan, lego jangkar, jangkar
tersangkut• Teknologi GPS• Mitigasi jika terjadi kecelakaan• Penerapan ICS
Penerapan pada pembangunan instalasinuklir:• Pemilihan lokasi, kajian K3, Amdal• Jalur penerbangan• Peraturan (Perka Bapaten)
Kapal Tanker
Pipa bawahlaut
Laut/teluk
Membangun Institusi Tangguh
Arti kata “Ketangguhan”:• kekuatan; keuletan; kekukuhan; ketahanan à cepat bangkit
Dalam konteks yang lebih luas:• kondisi dinamis dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan ancaman
Sumber ancaman• Alam seperti bencana alam (gempa bumi, tsunami, badai, topan)• Ulah manusia (masalah keamanan, kesehatan, keselamatan)
Contoh: Ketahanan energi• Cukup persediaan energi 32
Peta Bencana:Banjir, Kebakaran, dan Gempa
33
Dampak Kecelakaan dan Bencana
KebakaranReruntuhan
Gempa
Lab/Industri:Bahan Kimia
GasListrik
Struktur
Tumpahan Bahan KimiaKebocoran Gas (toksid)
KebakaranReruntuhan
Korban ManusiaGedung Hancur
Alat Rusak
34
Faktor Alam& Manusia
Dampak ke manusia & lingkungan
Bagaimana MembangunSistem yang Tangguh?
Bagaimana mereduksidampak?
Bagaimana menanganinya?
Bagaimana mencegahnya?
Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB):Tonggak Membangun Budaya K3 Tangguh
• Tingkat kesadaran K3
• K3 PT• ITB, UI, UGM
dst
K3 • Kemristekdikti• Sentul
HKB 2019
• Komitmen• Budaya K3
HKB 2020
35
Perlunya pengetahuan, ketrampilan, dan kebiasaan:• Safe behavior dan safe condition• Mengelola gedung, baboratorium, alat• Mengatur kegiatan di dalam gedung dan laboratorium• Mengelola bahan kimia (handling, storage, usage)• Mengelola sistem keselamatan fasilitas di industri
Struktur Organisasi PT Tangguh Bencana
KEMDIKBUD+
BNPBBPBD
PERGURUAN TINGGI
Dosen/Tendik
K3 - LD PPMB
Mahasiswa
KM à LK
PERGURUAN TINGGI
Dosen/Tendik
?
Mahasiswa
KM à LK
36LD = Layanan Darurat LK = Lembaga Kemahasiswaan
Membangun Institusi Tangguh Bencana
37
Membangun K3L di ITB
Membangun Institusi Tangguh Bencana (BNPB)
Komitmen Pimpinan
Dukungan BNPB ke ITB
Membangun Institusi Tangguh Bencana (DIKBUD)
• Sebuah perangkat (sistem) yang memiliki prinsippenanggulanagan insiden atau bencana yang efektif/efisien dalam sistem komando, koordinasi, komunikasi dan pengelolaan sumberdaya untukmenanggulangi keadaan darurat
• Tujuan untuk menstabilkan insiden dan melindungi jiwa, harta benda, dan lingkunganhidup.
• Diterapkan untuk semua jenis keadaan daruratmulai dari kecelakaan tunggal kendaraanbermotor sampai pada kecelakaan/bencana alamskala besar
• Memerlukan keterlibatan dan kerjasama berbagaipihak baik di internal perusahaan maupun dariluar perusahaan seperti instansi pemerintahanyang terkait.
Incident Command System (ICS)
Struktur Incident Command System
• Penggunaan istilah-istilah yang baku•Organisasi bersifat modular• Sistem komunikasi yang terpadu• Satu komando• Struktur komando yang disatukan• Rencana tindakan penanggulangan insiden gabungan• Rentang kendali yang dapat dikelola• Penetapan fasilitas penanggulangan insiden• Pengelolaan sumberdaya yang komprehensif
39
Prosedur Incident Command System
• Laporan kejadian (manusia, alat)• Sistem harus bertindak secara otomatis (SOP, Manager Gedung, Floor Captain)
• Safety manager kontak otoritas (misal PPMB, BMKG)• Safety manager melapor ke pimpinan dan meminta arahan• Safety manager memerintahkan tindakan keselamatan dan
evakuasi ke petugas keselamatan• Kejadian kebakaran• Kejadian gempa
•Penjelasan, Pelaporan, Pemulihan dll40
Prosedur Saat Gempa BumiDrop – Cover - Hold
41
Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana
42
Pembagian Rute Darurat Gempa (Serentak)
43
Setelah Aman dan Berkumpul di Assembly PointKoordinator K3G memberikan penjelasan ke civitas akademika
44
Relawan Menolong Korban dan Tim Damkar Memadamkan Api
45
46
Contoh: Program K3 Prodi, F/S, Gedung
Membuat peraturan K3 secara lebih khusus (sesuai karakteristikprogram studi atau laboratorium)
Memeriksa kondisi piranti keselamatan kerja secara rutin di lingkungan kerja masing-masing
Safety drill, Safety induction, Safety communication
Safety round (inspeksi), termask inspeksi sarana (APAR, shower dll)
Contoh: Dokumen Safety Bekerja di Lab
Prosedur Operasi Alat
Material Safety Data Sheet (MSDS)
Working Instruction (WI)
Job Safety Analysis (JSA)
Hazard and Operability (Hazop)47
AdakahDokumen tsb di Laboratorum?
AdakahDokumen tsbmasuk dalam
TUGAS AKHIR?
Sarana & Prasarana, Rambu Keselamatan
48
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) harus tersedia
Diperiksa secara reguler (lihat tanggal kadaluwarsa)
Fire hydrant
Kotak hydrant tidak boleh terhalang
Fireman’s Outfit dan Fire Blanket
• Selimut api dapat digunakanuntuk meredakan api•Perhatikan teknik menutup
api
49
RambuKeselamatanLaboratorium
• Rambu-rambu keselamatan (safety sign) dipasang di pintu masuk laboratorium
• Siapapun yang akan masuk ke dalamlaboratorium wajib menaati rambukeselamatan
• Perhatikan:• Jika ada rambu berlambang gas
toksid/mudah terbakar dll., seseorangdari luar laboratorium melihat adaorang pingsan di dalam laboratorium, maka orang tersebut TIDAK bolehlangsung masuk karena adakemungkinan di dalam laboratoriumterjadi kebocoran gas berbahaya
Bekerja di Laboratorium dan Limbah B3
51
Contoh Rambu Jalur Evakuasi (Koridor)
• Jalur evakuasi harus bebas hambatan• Exit hanya boleh dibuka
dalam keadaan darurat atausaat kebutuhan tertentuyang diijinkan oleh ManajerGedung
52
Contoh Rambu di Lift
• Akses keluar-masuk• Kondisi darurat dilarang
menggunakan lift• Membawa bahan kimia, tabung gas,
mikroorganisme dan bahanberbahaya dalam lift• gunakan lift khusus barang dilengkapi
detektor gas• orang menggunakan lift manusia
53
Alat Pelindung Diri• Jaslab• Goggles• Glove• Earplug• Helmet• Masker• Sepatu
54
Mengelola Limbah
• Limbah B3• Setiap limbah yang dihasilkan harus
dikumpulkan di masing-masinglaboratorium berdasarkan jenisnya(asam, basa, garam, organik, dll.) dandiberi label
• Gunakan wadah yang baku• Pada setiap waktu tertentu, limbah-
limbah tersebut dikirimkan ke TPS di kampus untuk dikelola secara mandiriatau dikirimkan ke pusat pengelolaanlimbah profesional di luar kampus
55
Latihan Kesigapan Kondisi Darurat
56
Fire Drill
Segitiga api• Bahan bakar• Oksigen (udara)• Penyulut
Teknik memadamkan api• Menggunakan kain dibasahi• Menggunakan APAR
57
Sarana Pendukung K3• Pertolongan korban• Pertolongan yang
meninggal• Pemadaman api• Patroli
58
Situation Room Terintegrasi
59
Tempat Berkumpul (Assembly Point)
60Anda harus tahu di mana lokasi Tempat Berkumpul yang ditentukan
Kajian Keselamatan Proses
61
Tank Source:Avtur 2x200 L
• SOURCE STRENGTH:• BLEVE of flammable liquid in vertical cylindrical tank • Tank Diameter: 0.50 meters• Tank Length: 2 meters• Tank Volume: 400 liters• Internal Storage Temperature: 27° F• Chemical Mass in Tank: 253 kilograms, 98% full• Percentage of Tank Mass in Fireball: 100%• Fireball Diameter: 37 meters• Burn Duration: 4 seconds
• THREAT ZONE: • Threat Modeled: Thermal radiation from fireball• Red : 92 meters --- (10.0 kW/(sq m) = potentially lethal within 60
sec)• Orange: 129 meters --- (5.0 kW/(sq m) = 2nd degree burns within
60 sec)• Yellow: 202 meters --- (2.0 kW/(sq m) = pain within 60 sec)
Teknologi Safety: Pool Fire Simulation
63
Penutup
64
Penutup
Komitmen pimpinan dan kesadaran masyarakat suatu sistem sangatdiperlukan dalam membangun budaya K3 di lingkungan kerja
Sistem manajemen keselamatan kerja, organisasi K3, regulasi, prosedur, dan sarana-prasarana perlu dibentuk untuk menuju Institusi Tangguh Bencana: ICS, Emergency Response Preparedness
Seluruh masyarakat perlu bersama-sama bertanggung jawab terhadapterciptanya sistem K3
65
Top Related