ANALISIS PERANCANGAN
SISTEM KERJA M7
Ariya Purnamasari D., ST FT UMJ
SAMPLING PEKERJAAN
PENDAHULUAN
Sampling kerja atau sering disebut sebagai work
sampling, Ratio Delay Study atau Random Observation
Method merupakan salah satu teknik pengamatan
terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau
pekerja/operator.
Pengukuran kerja dengan cara ini diklasifikasikan
sebagai pengukuran kerja secara langsung. karena itu
pelaksanaan kegiatan pengukuran harus dilakukan
secara langsung ditempat kerja yang diteliti (Sritomo,
1989).
PENDAHULUAN (2)
Metode sampling kerja dikembangkan berdasarkan
hukum probabilitas atau sampling. Oleh karena itu
pengamatan terhadap suatu obyek yang ingin diteliti
tidak perlu dilaksanakan secara menyeluruh (populasi)
melainkan cukup dilaksanakan secara mengambil sampel
pengamatan yang diambil secara acak (random)
(Sritomo, 1989).
JUMLAH PENGAMATAN
Banyaknya pengamatan yang harus dilaksanakan dalam
kegiatan sampling kerja dipengaruhi oleh 2 faktor :
1. Tingkat kepercayaan (Confidence Level)
2. Tingkat ketelitian (Degree of Accuracy)
Dengan asumsi bahwa terjadinya keadaan operator atau
sebuah fasilitas yang akan menganggur (idle) atau produktif
mengikuti pola distribusi normal, maka jumlah pengamatan
yang seharusnya dilaksanakan dapat dicari didasarkan
formulasi sebagai berikut (Sritomo, 1989):
JUMLAH PENGAMATAN (2)
Keterangan:
P = Persentase kejadian yang diamati (persentase produktif)
dalam angka desimal.
K = Konstanta yang besarnya tergantung tingkat kepercayaan
yang diambil.
S = Tingkat ketelitian yang dikehendaki dalam angka desimal.
p .S
p) - (1 K N
2
2
FUNGSI/KEGUNAAN
Secara garis besar metode sampling kerja ini dapat
digunakan untuk (Sritomo, 1995) :
1. Mengukur Ratio Delay dari sejumlah mesin, operator/
karyawan atau fasilitas kerja lainnya.
2. Menetapkan Performance Level dari seseorang selama
waktu kerja berdasarkan waktu-waktu dimana orang itu
bekerja atau tidak bekerja, terutama sekali untuk
pekerjaan manual.
3. Menentukan waktu baku untuk suatu proses operasi
kerja.
LANGKAH-LANGKAH SAMPLING
1. Sampling pendahuluan
Melakukan sejumlah kunjungan yang ditentukan oleh
pengukur (biasanya tidak kurang dari 30 kali). Buatlah
tabel perbedaan antara pekerjaan yang produktif dan
non produktif (Sutalaksana, 1979).
Tabel Pengamatan Kunjungan
LANGKAH-LANGKAH SAMPLING (2)
Ringkasan Tabel Pengamatan Sampling Kerja
LANGKAH-LANGKAH SAMPLING (3)
2. Uji Keseragaman Data
Keterangan :
P = persentase produktif di hari ke I
n = jumlah pengamatan dilakukan pada hari ke I
Catatan :
Jika harga pi berada pada batas-batas kontrol, maka berarti semua harga
tersebut dapat digunakan untuk menghitung banyaknya pengamatan yang
diperlukan.
PENENTUAN WAKTU KUNJUNGAN
Untuk menentukan, biasanya satu hari kerja dibagi
kedalam satuan-satuan waktu yang besarnya ditentukan
oleh pengukur.
Berdasarkan satu-satuan waktu inilah saat-saat kunjungan
ditentukan. Waktu kunjungan tidak boleh melebihi 2/3
dari total jam kerja. Misalkan satu-satuan waktu
panjangnya 10 menit. Misalnya 1 hari terdapat 8 jam
kerja, sehingga ada 6 observasi dalam 1 jam. Setelah
itu, didapat 48 kali observasi untuk 1 hari (6*8 jam=48
observasi).
PENENTUAN WAKTU KUNJUNGAN (2)
Untuk menentukan jumlah observasi, dihitung dengan
(2/3*48=32) sehingga didapat 32 kali observasi dalam
1 hari.
Waktu kunjungan tidak boleh pada saat-saat tertentu
yang kita ketahui dalam keadaan tidak bekerja misalnya
jam-jam istirahat atau hari libur, dimana tidak ada
kegiatan secara resmi (Sutalaksana, 1979).
PENENTUAN WAKTU KUNJUNGAN (3)
Untuk menentukan waktu observasi, dapat dihitung
dengan cara:
Waktu observasi 1 = (08.00 + (02x10) = 08.20
Waktu observasi 2 = (08.00 + (03x10) = 08.30
Waktu observasi 3 = (08.00 + (06x10) = 09.00
(dilanjutkan sampe 32 observasi)
MENENTUKAN RATIO DELAY
PERSENTASE PRODUKTIF
Persentase produktif dapat ditentukan dengan rumus :
MENGHITUNG WAKTU BAKU
1. Prosentase Produktif (PP)
2. Jumlah Menit Produktif (JMP)
3. Waktu yang diperlukan/unit
MENGHITUNG WAKTU BAKU (2)
4. Waktu normal (Wn)
= Waktu yang diperlukan x Faktor Penyesuaian
5. Waktu baku (Wb)
= Wn + (kelonggaran x Wn) ATAU
All- 100
100 x Wn
APLIKASI SAMPLING PEKERJAAN
Aplikasi sampling pekerjaan dalam industri antara lain :
1. Penetapan Waktu Baku
Mengetahui persentase antara aktivitas dan idle
Menetapkan waktu baku
2. Penetapan Waktu Tunggu
Menekan aktivitas idle sampai persentase yang terkecil, yaitu
dengan memperbaiki metode kerja dan alokasi pembebanan
mesin atau manusia secara tepat
3. Disiplin Kerja
Dapat meningkatkan disiplin kerja karena sampling pekerjaan
dilakukan secara random
MENGHITUNG KELONGGARAN
Kegunaan lain dari sampling pekerjaan dapat digunakan
sebagai salah satu cara untuk mendapatkan besarnya
kelonggaran.
1. Memisahkan kegiatan
Kegiatan 1 : kegiatan untuk kebutuhan pribadi
Kegiatan 2 : kegiatan untuk menghilangkan rasa fatique
Kegiatan 3 : hambatan-hambatan yg tak terhindarkan
Kegiatan 4 : lain-lain
2. Kegiatan 1, 2, 3 dapat digabungkan menjadi satu yaitu
kegiatan kelonggaran
Kegiatan 1 : kegiatan kelonggaran
Kegiatan 2 : lain-lain