BUKU PANDUAN KERJA
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIS EKSTREMITAS SUPERIOR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS
DISUSUN OLEH
dr. Jainal Arifin, Sp.OT, M.Kes
dr. M. Sakti, Sp.OT, M.Kes
dr. St. Rafiah, M.Kes
dr. Femy Syahriani, Sp.PD
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2013
KETERAMPILAN KLINIK
PEMERIKSAAN FISIS EXTREMITAS SUPERIOR
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisis ekstremitas superior dan melakukaninterpretasi dengan benar.
SASARAN PEMBELAJARAN :
Setelah mendapat pelatihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan :
1. Mampu melakukan pemeriksaan fisis pada articulatio humeri, articulatio cubiti,articulatio radiocarpalis, dan manus
2. Mampu melakukan interpretasi terhadap hasil pemeriksaan pada articulatio ekstremitassuperior
MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN :
1. Buku panduan peserta skill lab sistem emergency dan traumatology2. Boneka manikin dewasa
Dasar Teori
Tabel diatas adalah tttg bentuk pertanyaan dari penilaian Gait Arm Leg Spine secara inspeksidimana akan menilai semua anatomi, gerakan aktif dan kondisi Range Of Movement mulai dariektremitas atas, vertebra dan ektremitas bawah.
Istilah-istilah dalam pemeriksaan fisik muskuloskeletal:
Gerakan aktif : memerintahkan pasien melakukan gerakan yang diinginkan oleh pemeriksa tanpadisentuh oleh pemeriksa.
Gerakan pasif : Pemeriksa melakukan gerakan tertentu pada pasien.
PENUNTUN PEMBELAJARAN PEMERIKSAAN FISIS EKSTREMITAS ATAS
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :1. Perlu perbaikan : langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar atau tidak
sesuai dengan urutannya2. Mampu : langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan urutannya
tapi tidak efisien3. Mahir : langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan urutannya
dan efisienTS : Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan
NO LANGKAH KLINIK KASUS
A. Persiapan1. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, dan menjabat tangan
pasienMempersilakan pasien dudukMenjelaskan jenis pemeriksaan, prosedur pemeriksaan, alasan danmanfaat pemeriksaan pada pasienMeminta persetujuan pasienMelakukan cuci tanganMeminta pasien membuka pakaian sebatas daerah yang akandiperiksa (sebaiknya ditemani oleh perawat)
B. Pemeriksaan Fisis articulatio humeri1 Inspeksi: dari anterior, lateral, dan posterior
a. Membandingkan articulatio humeri kanan dan kirib. Melihat adanya perubahan warna kulit : hematom, echymosis,
dll.c. Menilai adanya deformitas pada articulatio humeri yang
mengalami dislokasi- Dislokasi Anterior : Abduksi dan rotasi external
- Dislokasi Posterior : Adduksi dan rotasi internal
2 Palpasi: dilakukan pada kedua sendi, dimulai dengan sendi yang tampak sehatdulua. Meraba kulit untuk menilai suhu pada daerah sendi dengan
daerah sekitarnyab. Melakukan palpasi di axilla untuk menilai letak caput humeri.
Biasanya letak caput humeri berada di bagian proximal. Padadislokasi posterior biasanya teraba massa di belakang bahusedangkan bagian depan rata.
c. Melakukan penekanan ringan pada:Articulatio acromioclavicular pada ujung clavicula; jika
terdapat nyeri tekan mengindikasikan adanya instabilitasclavicula distal dan terpisahnya acromion dan clavicula
Tendon supraspinatus pada daerah acromion; jika terdapatnyeri tekan mengindikasikan adanya bursitis dan/ataurobekan tendon supraspinatus
Tuberculum major pada tonjolan pada caput humerus lateral;jika terdapat nyeri tekan mengindikasikan adanya rotatorcuff tendinitis atau robekan rotator cuff
d. Menilai injury nervus axillaris, menilai sensasi dengan pin pricktest di daerah deltoid
3 Menilai ROM secara aktif dan pasif kedua articulatio humeria. Menilai gerak flexi 0 o -180o dan extensi 0 o -60o
b. Menilai gerak rotasi eksternal dan internal 0-90o
c. Menilai gerak abduksi 0-180o dan adduksi 0-30o
C. Pemeriksaan Fisis articulatio cubiti1 Inspeksi
a. Membandingkan articulation cubiti kanan dan kirib. Menilai adanya perubahan warna: hematom, echymosis, dllc. Menilai adanya edema dan instabilisasi dari articulatio cubitid. Menilai adanya tanda-tanda deformitas:
Cubitus Varus: Ekstremitas distal berdeviasi secaramedial terhadap articulatio cubitiCubitus valgus: Extremitas distal berdeviasi secaralateral terhadap articulatio cubiti
e. Menilai adanya edema dan instabilisasi dari articulatio cubiti2 Palpasi: dilakukan pada kedua articulatio cubiti
a. Meraba kulit untuk menilai suhu pada daerah sendi dengandaerah sekitarnya
b. Melakukan palpasi pada daerah epicondylus dan olecranondan membentuk segitiga sama sisi untuk menilai ada tidaknyasubluksasi articulatio cubiti
c. Melakukan palpasi pada epicondylus medialis dan garissupracondylar, jika terdapat nyeri tekan mengindikasikanadanya epicondylitis medial (golfer elbow) atau fraktur
d. Melakukan palpasi pada epicodylus lateralis dan garissupracondylar, jika terdapat nyeri tekan mengindikasikanadanya epicondylitis lateralis (tennis elbow) atau fraktur
e. Menilai status neurovaskular3 Pemeriksaan ROM pada kedua articulatio cubiti secara aktif dan pasif
a. Menilai gerak flexi (Normal = 145o , Fungsional = 30o - 130o)b. Menilai gerak ekstensi (Normal = 0o laki-laki, 15o perempuan)c. Menilai gerak supinasi (Normal = 90o , fungsional = 50o)d. Menilai gerak pronasi (Normal = 90o , fungsional = 50o)
4 Pemeriksaan Khusus articulatio cubitiJika dicurigai adanya tennis elbow, maka: lakukan pronasi lenganbawah (antebrachium) pasien, ekstensi articulatio radiocarpalis danjari-jari dengan diberikan tahanan. Jika nyeri ada pada epycondiluslateralis, maka tes positif
Jika dicurigai adanya golfer elbow, maka: lakukan supinasi lenganbawah (antebrachium) pasien, ekstensi articulatio radiocarpalis danjari-jari dengan diberikan tahanan. Jika nyeri ada pada epycondilusmedialis, maka tes positif
D. Pemeriksaan articulatio radiocarpalis1 Inspeksi
a. Membandingkan articulatio radiocarpalis kanan dan kirib. Menilai adanya perubahan warna: hematom, echymosis, dllc. Menilai adanya edema dan tanda-tanda inflamasid. Menilai adanya tanda-tanda deformitas
2 Palpasi: dilakukan pada kiri dan kanana. Meraba kulit untuk menilai suhu pada daerah sendi dengan
daerah sekitarnyab. Melakukan penekanan ringan pada articulatio radiocarpalis untuk
menilai nyeri tekan3 Pemeriksaan ROM pada kedua articulatio radiocarpalis
Flexi
Extensi
Deviasi Radial
Deviasi Ulnar
E. Pemeriksaan Fisis pada Manus1 Inspeksi: dilakukan baik kanan maupun kiri
Pada daerah dorsal manus:a. Membandingkan kanan dan kirib. Menilai ada tidaknya amputasi jari:
c. Menilai perubahan warna pada dorsal manus dan ujung jari:
Sianosis
Tanda gangren
d. Menilai adanya tanda-tanda deformitasOsteoarthritis: adanya Nodus Herbenden (DIP) atau Bouchard(PIP)
Bouchard’s Node
Herbenden’s Node
Rheumatoid Arthritiso Pembengkakan MCPo Swan neck deformitieso Deviasi Ulnar pada sendi MCPo Nodul di sepanjang tendon sheaths
Pada daerah palmar/ volar manus:Menilai warna kulitMenilai ada tidaknya nodul, atrofi otot-otot thenar danhypothenar dan deskripsikan sesuai “web space” lokasinya
Menilai tanda “cascade”:Fleksikan jari-jari pada PIP: positif jika semua jari mengarahpada daerah scaphoideum Normal
2 Pemeriksaan ROM manus, dilakukan baik pada kanan dan kiriFlexi dan Extensi pada sendi MCP, PIP, dan DIP: mengepalkanjari-jari, membuka jari-jari, menggerakkan jari pada MCP, PIP,dan DIPAbduksi dan adduksi pada sendi MCP: gerakan menjauhkandan mendekatkan sesama jari-jari
F. Setelah melakukan pemeriksaanJelaskan Hasil Pemeriksaan pada pasienUcapkan terima kasih pada pasienLakukan cuci tangan
Referensi
Musculoskeletal Examination Online. Viewed on 29 March 2013, Available atwww.med.umich.edu/.../curRes/.../MusculoskeletalExamOutline.doc
DeWeber K. Clinical Examination of the Wrist. Viewed on 29 March 2013, Available atwww.usuhs.mil/fap/resources/ue/HandandWristExam.ppt
Referensi Gambar
http://en.wikipedia.org/wiki/Cubitus_varus
http://www.sirirajmedj.com/content.php?content_id=2425
http://meded.ucsd.edu/clinicalmed/upper.htm
www.usuhs.mil/fap/resources/ue/HandandWristExam.ppt
http://www.webbfitness.net/injury-prevention/injury-prevention-the-shoulder
Top Related