MANAJEMEN PENATALAKSANAAN BPHDI FKTP DAN FKRTL
D R . P R I Y O P R A S E T Y O , S P . U , M M
Bagian UrologiRSI Purwokerto
Pembesaran prostat merupakan kondisi ke-4 terbanyak yang terjadi padapria diatas 50 tahun (US data)
BPH bersifat progresif dan akan memburuk jika tidak ditangani
Progresivitas BPH menyebabkan1 : Gejala BPH dan kualitas hidup
yang semakin memburuk Penurunan nilai puncak
tingkat aliran urine / peakurinary flow rate (Qmax)
Peningkatan volume prostat Retensi Urin Akut (AUR) Tindakan operasi terkait BPH
Data klinis penanda progresivitasBPH1,2,3
Usia > 50 tahun PSA ≥ 1.5 ng/mL Peningkatan volume prostat
(>30 cm3) Tingkat gejala LUTS yang
dirasakan Penurunan urinary flow rate
(Qmax)
Progresivitas BPH
PERJALANAN PENYAKIT
Jarang mengancam jiwa
Keluhan yang mengganggu aktivitas
Obstruksi perubahan struktur kandung kemih dan ginjal sehingga menyebabkankomplikasi
Keluhan yang dominan adalah LUTS (Lower Urinary Tract Symptoms)
Faktor-faktor yang didugaberperan dalam proliferasi selkelenjar prostat :
1. Pengaruh hormon2. Pola diet3. Mikrotrauma4. Inflamasi5. Obesitas6. Aktivitas fisik7. Ras8. Riwayat keluarga
Komponen LUTS :1. Storage2. Voiding3. Post micturition
LUTS (LOWER URINARY TRACT SYMPTOMS)
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
- Riwayat penyakit
- Penilaian skor keluhan pasien dengan IPSS (International Prostate SymptomScore)
- Voiding diaries (Catatan Harian Berkemih)
- Visual Prostatic Symptom Score (VPSS)
- Riw trauma vertebrae, Diabetes, infeksi uretra
- Riw TURP sebelumnya
2. Pemeriksaan Fisik
- Status generalis
- Status urologis : Ginjal, Kandung kemih, genitalia eksterna
- DRE (Digital Rectal Examination)1. Taksiran berat prostat
2. Nodul? Konsistensi? Simetris?
Nyeri tekan? BCR?
3. Pemeriksaan Penunjang- Urinalisis- Pemeriksaan fungsi
ginjal- Pemeriksaan PSA- Uroflowmetry- PVR (Post Voiding
Residual) Urine- Biopsi (sesuai indikasi)- Urodinamik
4. Pencitraan
- TAUS (Trans Abdominal Ultrasound)
Indeks Protusi Prostat
- TRUS (Trans Rectal Ultrasound)
- Cystografi
TATA LAKSANA
Tujuan terapi : memperbaiki kualitas hidup pasien (berdasar keluhan, keadaanpasien, dan ketersediaan fasilitas)
1. Konservatif (Watchfull waiting dg edukasi dan perubahan gaya hidup)
2. Medikamentosa
3. Pembedahan (minimal invasif dan operasi terbuka)
4. Kondisi khusus (CIC, sistostomi permanen, kateter menetap)
Pasien tidak mendapat terapiapapun
Dokter melakukan observasiUntuk IPSS skor < 7Pasien kontrol berkala 3-6
bulanNilai kembali IPSS,
uroflowmetry, PVR
Edukasi :1. Hidari minum kopi,
alkohol, batasi minummalam hari
2. Kurangimakanan/minuman ygmengakibatkan iritasikandung kemih
3. Batasi obat influenza4. Jangan menahan kencing
terlalu lama5. Tangani konstipasi
1. KONSERVATIF (WATCHFUL WAITING)
Alfa 1 Bloker5 Alfa Redukase Inhibior (5 ARI)Anti muskarinikPDE5 InhibitorFitofarmakaTerapi kombinasiFollow Up 6-12 bulan
(IPSS, Uroflowmetri, PVR)Kombinasi : Alfa 1 bloker + 5 ARI
TWOC (Trial WithoutCateterization)- Evaluasi apakah pasien
dapat berkemih kembalisetelah terjadi retensi
- Diberikan alfa 1 blokerselama 3-7 hari
- Dilakukan pada kasusretensi urine akutpertama kali dan belumterdiagnosis secarapasti
2. MEDIKAMENTOSA
IPSS
Ringan(1 – 7)
Konservatif
Sedang(8 – 19)
Medikamentosa
Berat(20 – 35)
MedikamentosaOperatif
Indikasi Absolut :1. Retensi berulang2. Gagal medikamentosa3. ISK berulang4. Hematuria berulang5. BPH dg batu buli6. Penurunan fungsi ginjal
akibat obstruksi BPH7. Perubahan anatomi
upper tract(hidronefrosis, divertikelbuli)
Indikasi Relatif :1. Pilihan pasien (menolak
medikamentosa)2. BPH dengan komplikasi :
hernia, hemoroid.3. Pekerjaan pasien
3. TINDAKAN OPERATIF
TURPTransurethral Resection of
ProstateGold standart prosedur
operatif BPH (Vol < 75cc)Memperbaiki gejala BPH
hingga 90%Meningkatkan laju
pancaran urine hingga100%
Modifikasi : TURP Bipolardan TURP Monopolar
Laser ProstatektomiPrinsip : koagulasi dan
vaporasi jaringanprostat
Pilihan bagi pasien yangterapi antikoagulan tidakdapat dihentikan
Jenis energi : Nd, Holmium,Green Light Laser,Thulium, dan Diode
MINIMAL INVASIF
TUIP (TransurethralIncision of theProstate)
TUMT (TransurethralMicrowaveThermotherapy)
TUNA (TransurethralNeedle Ablation)
HIFU (High IntensityFocused Ultrasound)
Operasi terbukaTransvesical/RetropubicPaling invasifMorbiditas lebih besarKomplikasi pasca operasi
: Bladder NeckContracture, Striktururetra, inkontinensiaurine.
Konsultasi Kasus Urologi0812 2597 4408