BAB. 1
PENDAHULUAN
Setiap manusia dalam perjalanan hidupnya akan selalu menjadi anggota dari
beberapa macam organisasi, seperti organisasi sekolah, perkumpulan olah raga,
kelompok musik, militer, organisasi perusahaan dan lain sebagainya. Dalam suatu
organisasi pekerjaan yang berat dan sulit akan dapat diselesaikan dengan baik
sehingga tujuan yang diinginkan akan dapat tercapai.
Manajemen profesional berarti melaksanakan manajemen dengan tata cara
yang dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah,maka memerlukan tenaga yang
terlatih pula secara tepat dan benar. Walaupun dulu manajemen banyak sebagai seni
dari pada pengetahuan,tetapi sekarang ini telah berubah ke aspek teknologi
manajemen. Manajemen sangat spesifik dan beragam dalam aplikasinya dan upaya ke
arah profesionalisme manajemen perlu kerja keras yang berkelanjutan.
Manajemen merupakan sebuah kegiatan untuk mencapai tujuan., dilakukan
oleh individu-individu yang menyumbangkan upayanya melalui tindakan-tindakan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal tersebut meliputi pengetahuan tentang apa
yang harus mereka lakukan, menetapkan dan memahami dengan cara bagaimana
mereka harus melakukannya dan mengukur efektifitas dari usaha-usaha mereka itu.
Dan selanjutnya perlu menetapkan dan memelihara suatu kondisi lingkungan yang
memberikan respon ekonomis, sosial, psikologis, politik, dan sumbangan-sumbangan
teknis serta pengendaliannya.
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
BAB. 2
PENGERTIAN MANAJEMEN
2.1. Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi
yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya,
mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Sementara itu, Ricky W. Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals)
secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal; dalam berbagai bidang seperti industri,
pendidikan, kesehatan, bisnis, finansial dan sebagainya. Dengan kata lain efektif
menyangkut tujuan dan efisien menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai
tujuan tersebut.Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan
dan fungsi-fungsi manajemen. Jadi manajemen merupakan suatu proses untuk
mewujudkan tujuan yang diingini.
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
Manajemen (juga organisasi) bukan tujuan tetapi hanya alat untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Karena tujuan yang ingin dicapai adalah pelayanan dan atau
laba (profit).
1. Beberapa pengertian manajemen menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
Harold Koontz dan Cyril O’donnel mengatakan bahwa manajemen adalah usaha
mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain, sehingga manajer itu
mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian.
2. George Terry mengatakan bahwa manajemen itu adalah suatu proses khas yang
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
sumber lainnya.
3. James F. Stoner mengatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya
agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
4. John D. Millet membatasi bahwa manajemen itu adalah suatu proses pengarahan
dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam
kelompok formal untuk mencapai tujuan.
5. Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard memberikan batasan bahwa manajemen
adalah sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau
kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
6. Mary Parker Follet mengatakan bahwa manajemen adalah suatu seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
7. Wren dlm buku “Modern Health Administration” mengatakan bahwa
“Manajemen adalah seni dan ilmu atau suatu seni yang punya landasan ilmu”,
sehingga ilmu dari suatu pendidikan formal adalah dasar yang penting.
8. Longest mengatakan bahwa manajemen adalah proses yang melibatkan
hubungan interpersonal & teknologi yang akan digunakan untuk mencapai
seluruh atau sebagian tujuan organisasi dengan menggunakan tenaga manusia
yang ada serta sumberdaya lain dan teknologi yang tersedia.
9. Dari berbagai uraian diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya
manajemen dapat didefinisikan sebagai ”ilmu dan seni untuk bekerja sama dalam
upaya menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi
dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning). Pengorganisasian
(organizing), penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan
(leading) dan pengawasan (controlling)”.
10. Disini manajemen bukan hanya merupakan ilmu atau seni, tetapi kombinasi dari
keduanya. Kombinasi ini tidak dalam proporsi yang tetap tetapi dalm proporsi
yang bermacam-macam. Pada umumnya para manajer efektif mempergunakan
pendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan, apalagi dengan berkembangnya
peralatan computer. Di lain pihak banyak aspek perencanaan, kepemimpinan,
komunikasi dan segala Sesuatu yang menyangkut unsur manusia, maka manajer
juga harus menggunakan pendekatan artistic (seni).
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
2.2 PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang
dengan pesat. Tapi sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang bersifat umum
ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan
dalam berbagai situasi dan kondisi. Para manajemen banyak mengalami dan
menjumpai pandangan-pandangan tentang manajemen, yang berbeda adalah dalam
penerapannya. Ada aliran pemikiran manajemen, yaitu :
Tabel 1. Timbulnya Pemikiran Manajemen (Koontz et al, 1996)
Nama Kontribusi Utama dan
Perkiraan Tahun
Kontribusi Utama bagi Manajemen
KONTRIBUSI AWAL
J. D. Mooney Prinsip staf yang diterapkan di Gereja
Katholik, kesatuan doktrin yang
diaplikasikan dalam organisasi militer,
menegaskan pentingnya pengkomunikasian
sasaran dan rencana kepada para pengikut
A. Small Analisis Kameralisme. Kameralis yaitu
sekelompok administrator dan cendikiawan
berkebangsaan Jerman dan Austria,
menekankan administrasi sistematis dan
universalitas manajemen
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
Table 1. Timbulnya Pemikiran Manajemen (Lanjutan)
Nama Kontribusi Utama dan
Perkiraan Tahun
Kontribusi Utama bagi Manajemen
PARA PENDAHULU MANAJEMEN ILMIAH
James Watt, Jr., dan Mathew
Robinsin Boulton (1800)
Menerapkan pendekatan ilmiah di Soho,
Inggris. Mengembangkan penelitian pasar,
prakiraan, perencanaan produksi, tata arus
kerja, standarisasi komponen produk dan
sistem pengendalian
Robert Owen (1810) Disebut sebagai “bapak manajemen
personalia modern,” Percobaan dalam pabrik
tekstil, meningkatkan kondisi kerja karyawan
dan membangun tempat tinggal mereka
Charles Babbage
On the economy of machinery and
manufacturers (1832)
Diacu sebagai “bapak computer”. Profesor,
ilmuwan dan matematikawan. Menemukan
“mesin hitung” (1822) yang merupakan
Kalkulator Mekanis, dan mesin analitis
(1833) yang memuat unsure-unsur dasar
computer modern.
Henry Warnum Poor (1855) Mengemukakan pandangan manajemen
sebagai sistem dan struktur organisasi yang
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
jelas, komunikasi yang memadai, dan
kepemimpinan manajerial dalam kaitannya
dengan pengelolaan perkereta-apian.
MANAJEMEN ILMIAH
Frederick W. Taylor
Shop Management (1903)
Principles of Scientific
Manajement (1911) Testimony
before the special House
Committee (1912)
Dipandang sebagai “Bapak Manajemen
Ilmiah”. Perhatian utamanya adalah untuk
meningkatkan produktivitas melalui efisiensi
yang lebih besar dalam produksi dan
meningkatkan bayaran bagi karyawan dengan
melalui penerapan metode ilmiah. Prinsip
taylor menerapkan penerapan ilmu,
penciptaan keharmonisan dan bekerja
kelompok, penciptaan pencapaian keluaran
(output) maksimal, dan pengembangan
karyawan
Henry L. Gantt (1901) Menekankan praktek penyeleksian karyawan
secara ilmiah dan “kerjasama yang harmonis”
antara pekerja dengan pimpinan perusahaan.
Mengembangkan bagan Gantt (Gantt Chart),
menekankan perlunya pelatihan.
Frank dan Lilian Gilberth (1900) Frank terutama dikenal karena studi waktu
dan geraknya. Lilian, seorang psikolog
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
industri, berfokus pada aspek manusia dari
pekerjaan dan pada pemahaman tentang
kepribadian dan kebutuhan karyawan.
TEORI MANAJEMEN OPERASIONAL MODERN
Henry Fayol
Administration Industrielle et
Generale (1916)
Diacu sebagai “Bapak teori manajemen
modern”. Memilah aktivitas industri menjadi
enam kelompok: teknis, komersial,
keuangan, keamanan, akuntansi dan
manajerial. Mengakui perlunya pelatihan
manajemen. Merumuskan empat belas
prinsip manajemen seperti kewenangan dan
tanggung jawab, kesatuan komando, rantai
scalar dan semangat kelompok (esprit de
corps).
ILMU KEPERILAKUAN
Hugo Munsterberg (1912) Aplikasi psikologi dalam industri dan
manajemen
Walter Dill Scott (1911) Aplikasi psikologi dalam periklanan,
pemasaran dan personalia
B. Seebohm Rountree Mengembangkan dan mengaplikasikan
berbagai teknik personalia dalam
perusahaannya
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
Max Weber
(Terjemahan 1946, 1947)
Teori Birokrasi
Vilfredo Pareto
Buku-buku 1896 – 1917
Diacu sebagai “Bapak pendekatan sistem
social” dalam organisasi dan manajemen.
Elton Mayo dan F.J.
Roethlisberger (1933)
Melakukan penelitian di pabrik Howthorne
dari Western Electric Company. Pengaruh
sikap sosialdan hubungan kelompok kerja
atas prestasi.
TEORI SISTEM
Chester Barnard
The Function of the Executive
(1938)
Tugas para manajer adalah membina sistem
kerjasama dalam organisasi formal. Barnard
mengajukan pendekatan sistem social
komprehensif terhadap per-manajemenan.
Timbulnya Pemikiran MANAJEMEN MODERN
Banyak penulis yang menjadi penyumbang utama terhadap manajemen modern
yaitu : Chris Argyris, Robert R. Blake, C. West Churchman, Ernest Dale, William
H. New Man, Peter Drucker, Mary Parker Follet, Frederick Herzberg, G.C.
Homans, Harold Koontz, Rensis Likert, Douglas McGregor, Abraham H.
Maslow, Lyman W. Porter, George A. Steiner, Lyndall Urwick, Norbert Wiener
dan Joan Woodward.
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
2.3. Pentingnya Manajemen
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi. Tanpa manajemen, semua
usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Beberapa alasan
manajemen diperlukan, yaitu :
1. Untuk mencapai tujuan.
2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara
tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan
dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi.
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
4. Perlu untuk kemajuan dan pertumbuhan
5. Mengakibatkan pencapaian tujuan secara teratur
6. Suatu pedoman pikiran dan tindakan
7. Selalu dibutuhkan dalam setiap kerjasama sekelompok orang
Begitu pentingnya peranan manajemen dalam kehidupan manusia
mengharuskan kita mempelajari, menghayati dan menerapkannya. Manajemen pada
dasarnya sudah ada sejak adanya pembagian kerja, tugas, tanggung jawab dan kerja
sama secara formil dari sekelompok orang untuk mencapai tujuan. Namun demikian
agar manajemen dapat diterapkan diperlukan beberapa dasar/syarat meliputi :
1. Adanya tujuan bersama dan kepentingan yang sama yang akan dicapai
2. Adanya kerja sama diantara sekelompok orang dalam ikatan formil
3. Adanya pembagian kerja , tugas dan tanggung jawab yang teratur
4. Adanya hubungan formil dan ikatan tata tertib yang baik
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
5. Adanya sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan
6. Adanya wadah/organisasi untuk melakukan kerja sama
7. Adanya wewenang dan tanggung jawab dari setiap individu
anggotanya
8. Adanya koordinasi, integrasi dan sikronisasi dari proses manajemen
tersebut
9. Adanya pemimpin/manajer dan bawahan yang akan diatur
10. Adanya relationshipin organization dan human organization
11. Adanya the nature of men and the nature of organization
12. Adanya komunikasi dan delegasi wewenang.
2.4. Unsur-Unsur Manajemen
Dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan maka diperlukan alat-alat
sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang
ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials,
machines, method, dan markets.
1. Man (SDM)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia
yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai
tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang
yang berkerja sama untukmencapai tujuan.
2. Money (uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang
merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat
diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang
merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu
harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang
yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan
dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
3. Materials (bahan)
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam
dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu
sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan
tercapai hasil yang dikehendaki.
4. Machines (mesin)
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan
membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta
menciptakan efesiensi kerja.
5. Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara
kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode daat
dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan
berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia
dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun
metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak
mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian,
peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
6. Market (pasar)
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang
yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya,
proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti
menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar
pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera
konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
2.5 Pendekatan Manajemen
1. Pendekatan system (system Approach).
Pendekatan system (system Approach) pada manajemen bermaksud untuk
memandang organisasi sebgi suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian-bagian yang
saling berhubunganyang berorientasi pada model normative manajemen(input-proses-
output). Pendekatan Sistem memberi manajer cara memandang organisasi sebagai
sutu keseluruhan dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas.
Pendekatan sistem adalah cara berpikir yang melihat segala sesuatu sebagai
suatu sistem. Pendekatan ini merupakan alat manajemen utama untuk
mendsikripsikan secara rinci komponen dalam suatu obyek, membahas pola dan
fungsi hubungannya untuk mencapai tujuan bersama secara lebih efektif dan efisien.
Koontz memberikan pengertian tentang sistem adalah seperangkat atau
sekumpulan hal yang saling berkaitan, atau saling tergantung, sehingga membentuk
satu kesatuan yang kompleks. Hal atau elemen yang berinteraksi itu bisa bersifat fisik
(bagian-bagian dari mesin mobil), bisa bersifat biologis (komponen tubuh manusia),
bisa bersifat teoritis (seperangkat konsep, prinsip, teknik dalam menejemen)
Secara sederhana, penjenjangan sistem ialah pembagian sistem
ditinjau dari sudut peranan dan kedudukannya terhadap lingkungan. Untuk
penjenjangan sistem tersebut dapat dibedakan atas tiga macam, yakni;
1. Suprasistem
Suprasistem adalah lingkungan dimana sistem tersebut berada.
Lingkungan yang dimaksud di sini juga berbentuk suatu sistem itu
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
tersendiri, yang kedudukan dan peranannya lebih luas. Sistem yang lebih
luas ini mempengaruhi sistem tetapi tidak dikelola oleh sistem
2. Sistem
Sistem adalah sesuatu yang sedang diamati yang menjadi obyek dan
subyek pengamatan
3. Subsistem
Subsistem adalah bagian dari sistem yang secara mandiri membentuk
sistem pula. Subsistem yang mandiri ini kedudukan dan peranannya lebih
kecil dari pada sistem.
2. Pendekatan kontingensi (Contigency Approach)
Pendekatan kontingensi dikembangkan oleh para manajer, konsultan dan
peneliti yang mencoba untuk menerapkan konsep-konsep dari berbagai aliran
manajemen dalam situasi kehidupan nyata.
Menurut pendekatan ini tugas manajer adalah mengidentifikasikan teknik
mna, pada situasi tertentu, dibawah keadaan tertentu, juga pada waktu tertentu, akan
membantu pencapaian tujuan manajemen.
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
BAB. 3
FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN
3.1 Fungsi Manajemen
Pada umumnya manajemen dibagi menjadi beberapa fungsi manajemen yaitu
segala kegiatan yang dilakukan untuk melaksanaan pekerjaan administrasi mulai dari
fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai fungsi pengawasan (
George R. Terry ).
Pembagian fungsi – fungsi manajemen ini tujuannya adalah :
Supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur
Agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam
Menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer
Dibawah ini disajikan perbandingan fungsi-fungsi manajemen dari beberapa
pakar :
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
Tabel 2. Pandangan Fungsi Manajemen
GR.TERRY H.FAYOL L .GULLICK KOONTZ BANTON
Planning Planning Planning Planning Planning
Organizing Organizing Organizing Organizing Organizing
Actuating Command Staffing Staffing Staffing
Controlling Coordinating Directing Directing Budgeting
Controlling Coordinating Controlling Implement
Reporting Coordinating
Budgeting Reporting
Evaluating Evaluating
Secara sederhana, fungsi-fungsi manajemen di atas dapat diartikan
sebagai berikut :
Perencanaan (Planning) adalah fungsi manajemen yang mencakup
mendefinisikan sasaran, menetapkan strategi untuk mencapai sasaran itu,
menentukan sumber daya yang diperlukan serta menetapkan indicator
keberhasilannya. Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. Merencanakan
berarti mengupayakan penggunaan sumber daya manusia (human resources),
sumber daya alam (natural) dan sumber daya lainnya (other). Perencanaan
adalah proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan, dengan memilih
yang terbaik dari alternatif-alternatif yang ada.
Menurut Harold Koontz and Cyril O’Donnel :
”Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih
tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur dan program-program
dari alternatif-alternatif yang ada.
Menurut George R. Terry :
Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta
menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa datang dengan jalan menggambarkan
dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
Pengorganisasian (Organizing) adalah fungsi manajemen yang mencakup
alokasi sumber daya, penetapan tugas, prosedur dan struktur organisasi,
rekruitmen, pengembangan sumber daya manusia. Menurut George R. Terry
:”Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan
kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja
sama secara efisien dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi
dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu”. Menurut Harold
Koontz and Cyril O’Donnel :Organisasi adalah pembinaan hubungan
wewenang dan dimaksudkan untuk mencapai koordinasi yang stuktural, baik
secara vertikal, maupun secara horisontal diantara posisi-posisi yang telah
diserahi tugas-tugas khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Jadi, organisasi adalah hubungan struktural yang mengikat dan
menyatukan perusahaan dan kerangka dasar tempat individu-individu
berusaha, dikoordinasi.
Staffing adalah fungsi manajemen yang berkaitan erat dengan penempatan
sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.
Pengimplementasian (Directing) adalah fungsi manajemen yang berkaitan
dengan aplikasi proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian
motivasi, tugas, penjelasan pekerjaan rutin maupun kebijakan yang telah
ditetapkan.
Pengkoordinasian (Coordinating) adalah fungsi manajemen yang berkaitan
dengan seluruh kegiatan koordinasi dan kerja sama yang dilakukan oleh para
pelaku manajemen baik intra divisi maupun antar divisi atau yang lebih luas
lagi.
Pelaporan (Reporting) adalah fungsi manajemen yang berkaitan dengan
kegiatan pelaporan dari seluruh aktivitas manajemen yang dilakukan, sesuai
dengan realitasnya.
Penganggaran (Budgeting) adalah fungsi manajemen yang erat kaitannya
dengan kegiatan penetapan anggaran dan biaya untuk setiap kegiatan
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
organisasi, yang tercakup di dalamnya dasar penetapan biaya, alokasi
anggaran, dan indicator keberhasilan dari penetapan anggaran tersebut.
Pengendalian/Penilaian (Evaluating/Controlling) adalah fungsi manajemen
yang berkaitan dengan evaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan
dengan indicator yang telah ditetapkan, pengambilan langkah klarifikasi dan
koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan, serta memberikan
alternative solusi atas masalah yang terkait dengan pencapaian target dan
tujuan.
Seluruh pandangan di atas secara mendasar terdapat kesamaan pada
fungsi manajemen yang pertama dan kedua (walaupun secara maknanya terdapat
fungsi lain yang sama), karena fungsi perencanaan (Planning) dan
Pengorganisasian (Organizing) adalah dua fungsi utama manajemen yang
keberadaannya mutlak ada. Suatu organisasi tanpa perencanaan maka perjalanan
organisasi tersebut tidak akan bekerja secara efektif, efisien dan terarah sehingga
setiap aktivitas akan sulit untuk dievaluasi karena tidak ada parameter untuk
dijadikan standar yaitu rencana organisasi, yang pada akhirnya tujuan organisasi
tidak akan tercapai. Sedangkan organisasi tanpa pengorganisasian, maka
perjalanan organisasi akan berjalan acak-acakan, tidak sistematis dan tidak akan
membentuk suatu kesatuan unit kerja, sehingga sangat sulit untuk bekerja secara
tim, yang pada akhirnya kerjasama sebagai salah satu ciri dari organisasi tidak
tercapai.
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
3.2 Proses Manajemen
Proses adalah suatu cara sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Proses
Manajemen adalah suatu rangkaian aktifitas yang harus dilakukan oleh seorang
manajer dalam suatu organisasi.
Dengan melihat proses manajemen tersebut, maka seorang manajer harus
mampu melihat sumber daya – sumber daya yang tersedia dalam organisasi,
kemudian memanfaatkan secara maksimal melalui fungsi – fungsi manajemen untuk
dapat menghasilkan kinerja organisasi yang optimal berupa pencapaian tujuan,
menghasilkan produk dan jasa, dengan disertai efektivitas dan efisiensi.
Proses manajemen dapat digambarkan dalam bagan berikut : (Daft,2006)
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
Dengan melihat proses manajemen tersebut, maka seorang manajer harus
mampu melihat sumber daya – sumber daya yang tersedia dalam organisasi,
kemudian memanfaatkan secara maksimal melalui fungsi – fungsi manajemen untuk
dapat menghasilkan kinerja organisasi yang optimal berupa pencapaian tujuan,
menghasilkan produk dan jasa, dengan disertai efektivitas dan efisiensi.
Dampak aktual proses manajemen dipengaruhi oleh aneka macam faktor,
misalnya :
Jumlah serta kualitas input
Pengetahuan, pengalaman serta otoritas para manajer
Tahapan perkembangan organisasi yang bersangkutan
Faktor-faktor lingkungan seperti misalnya : Peraturan Pemerintah, Kondisi-
kondisi ekonomi, Tindakan-tindakan para pesaing dan Keinginan para
konsumen
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
BAB. 4
M A N A J E R
4.1 Definisi Manajer
Setiap organisasi mempunyai manajer. Para manajer ini bisa mewakili
kepentingan para pemilik perusahaan. Mereka bertindak atas nama para pemilik dan
mereka memperoleh kekuasaan formal dari pemilik tersebut. Para panajer demikian
bertanggung jawab kepada para pemilik perusahaan.
Para manajer juga perlu mempertimbangkan kepentingan para pegawai, para
pembeli, pihak pemerintah dan masyarakat sewaktu mereka mengambil keputusan-
keputusan. Kepentingan-kepentingan kelompok tersebut harus diperhatikan oleh
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
mereka karena apabila hal tersebut tidak dilakukan perusahaan akan mengalami
akibat-akibatnya.
Jika kita merenung mengenai hakikat seorang manajer, maka dalam benak kita
akan terlintas dua hal yang terkait yaitu organisasi dan supervisi. Semua manajer
bekerja dalam sebuah organisasi, yaitu sekelompok orang yang bekerja bersama dan
berkoordinasi dalam tindakan-tindakan guna mencapai sejumlah tujuan atau hasil di
masa mendatang yang dikehendaki organisasi. Kemudian sebagai manajer, ia adalah
orang yang bertanggung jawab untuk melakukan supervisi atas penggunaan tenaga
kerja dan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Uraian mengenai definisi seorang manajer yang lebih konkrit dapat
dikemukakan sebagai berikut :
Malayu Hasibuan : Seseorang yang mencapai tujuannya melalui
kegiatan-kegiatan orang lain. Dia harus mempunyai bawahan, harus membagi
pekerjaan, dan harus bertanggung jawab terhadap pekerjaan tersebut.
Robert Tanembaum : Mereka yang menggunakan wewenang formal
untuk mengorganisasi, mengarahkan, dan mengontrol para bawahan yang
bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi
mencapai tujuan perusahaan.
Maccoby : Orang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan
segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Ia adalah seorang relegius
yaitu menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama besar secara
kumulatif.
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
Davis and Filley : Manajer adalah seseorang yang menduduki suatu
posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
Karena bertugas pada satu jabatan dengan beragam sebutan (misalnya
pemimpin tim, kepala divisi, administrator, supervisor, vice president, dsb), seorang
manajer adalah orang kepada siapa orang lain (bawahan) melapor. Para bawahan dan
manajer mereka merupakan sumber daya manusia yang sangat penting dalam
organisasi. Juga ada yang menyatakan sebagai orang yang tugasnya menggunakan
sumber daya material seperti informasi, teknologi, bahan baku, fasilitas dan uang
untuk memproduksi barang dan jasa yang dapat ditawarkan organisasi kepada para
pelanggan.
Seorang pakar manajemen yang tersohor – Henry Mintzberg- mengemukakan
bahwa para manajer harus dapat menyelesaikan tugas-tugasnya melalui orang lain.
Jika para bawahan bekerja dengan baik, maka organisasi pun akan memiliki kinerja
yang baik. Sebaliknya jika bawahan tidak bekerja baik, maka kinerja organisasi pun
juga tidak baik.
Dapat ditarik kesimpulan secara umum bahwa manajer adalah “orang yang
menggerakkan, mengintegrasikan fungsi-fungsi manajemen dengan meramu unsur-
unsur manajemen sebagai sebuah system dengan memberdayakan manusia untuk
mencapai kinerja yang optimal dan mencapai tujuan yang diinginkan.”
4.2 Tugas Seorang Manajer
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
Pada dasarnya tugas-tugas manajer pada semua tingkatan itu sama dalam proses
manajemen, yakni membenahi semua fungsi manajemen dengan baik supaya tujuan
optimal dapat dicapai. Manajer bertanggung jawab dalam mengarahkan visi serta
sumber-sumber daya ke arah yang dapat menghasilkan hal-hal yang paling efektif dan
efisien.
Dalam hal ini manajer harus bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain,
bertanggung jawab atas hasil yang dicapai. Tegasnya manajer harus bertanggung
jawab atas perkembangan dan kesinambungan perusahaan yang dipimpinnya itu.
Tugas manajer meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Managerial cycle adalah siklus “ pengambilan keputusan,
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, penilaian dan
pelaporan”. Dengan demikian tugas-tugas manajer adalah siklus yang berulang-
ulang mulai dari pengambilan keputusan sampai menerima telepon.
2. Memotivasi, artinya seorang manajer harus dapat mendorong para
bawahannya untuk bekerja giat dan membina bawahan dengan baik, sehingga
tercipta suasana kerja yang baik dan harmonis.
3. Manajer harus berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan para
bawahannya, supaya loyalitas dan partisipasinya meningkat.
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
4. Manajer harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu
bawahannya mendapatkan kepuasan dalam pekerjaannya.
5. Manajer harus berusaha agar para bawahannya bersedia memikul
tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas dengan baik.
6. Manajer harus berusaha membina bawahannya, agar dapat bekerja
secara efektif dan efisien.
7. Manajer harus membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen
secara baik.
8. Manajer harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis
dengan pidah-pihak luar.
9. Manajer harus bertanggung jawab atas keselamatan kerja para
bawahannya selama melakukan pekerjaan.
10. Manajer harus mengadakan pembagian pekerjaan dan
mengkoordinasikan tugas-tugas supaya terintegrasi kepada tujuan yang
diinginkan.
11. Manajer harus bersedia menjadi penanggung jawab terakhir mengenai
hasil yang dicapai dari proses manajemen itu.
Selanjutnya manajer yang efektif menggunakan sumber daya organisasi dengan
cara-cara yang dapat mencapai hasil kinerja yang tinggi dan tingkat kepuasan yang
tinggi bagi orang-orang yang mengerjakan tugas-tugas yang dibutuhkan. Kepedulian
ganda ini sangat penting karena kalau tanpa kepuasan, maka kinerja yang baik akan
sulit dipertahankan dalam jangka panjang.
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
Tak peduli tugas khusus apa yang mereka emban, semua manajer menghadapi
tantangan yang sama dalam mengejar efektivitas. Para manajer mensupervisi
seseorang atau lebih bawahan yang bersama-sama membentuk sebuah unit kerja,
akan tetapi pada saat bersamaan mereka melapor kepada para manajer yang lebih
tinggi (atasan).
Pelaporan kepada atasan ini berkaitan dengan apa yang disebut akuntabilitas
atau pertanggung jawaban (accountability). Yang menjadi tantangan bagi manajer
yaitu melaksanakan pertanggungjawaban kepada atasannya mengenai kinerja unit
kerja. Dilain pihak, manajer yang bersangkutan menggantungkan dirinya pada hasil
kerja para bawahan yang memungkinkan terlaksananya kinerja unit kerja.
4.3 Fungsi-Fungsi Manajer
Perbandingan pembagian-pembagian fungsi–fungsi manajer yang dikemukakan
oleh berbagai penulis membawa kita pada kesimpulan bahwa pada hakikatnya fungsi-
fungsi adalah sama. Dengan sendirinya kita dapat menambahkan pula macam-macam
fungsi tambahan pada fungsi-fungsi pokok yang telah diketahui.
Keterangan:
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
Para manajer membuat keputusan-keputusan, artinya mereka mengembangkan
suatu proses dengan apa dipilih suatu arah tindakan-tindakan daripada alternatif-
alternatif yang tersedia untuk tujuan mencapai sesuatu hasil yang diinginkan.
Para manajer memusatkan perhatian mereka pada sasaran-sasaran.
Para manajer merencanakan dan menetapkan kebijakan kebijakan, artinya
mereka mengantisipasi masa yang akan datang dan menemukan macam-macam
arah tindakan-tindakan alternatif, setelah itu mereka menetapkan petunjuk-
petunjuk bagi keputusan-kepetusan masa yang akan datang.
Para manajer mengorganisasi dan menempatkan pekerja-pekerja pada
berbagai posisi, artinya mereka menggunakan suatu proses dengan apa struktur
dan alokasi pekerjaan ditentukan dan kemudian mereka menempatkan orang-
orang dalam jabatan tersebut.
Para manajer berkomunikasi dengan pihak bawahan, dengan para kolega dan
dengan para atasan. Dengan perkataan lain para manajer meneruskan ide-ide
kepada pihak lain untuk tujuan menciptakan sesuatu hasil yang diinginkan.
Para manajer memimpin dan mensupervisi artinya mereka mengusahakan
agar pihak bawahan bekerja ke arah pencapaian tujuan dan sasaran-sasaran
umum.
Para manajer yang mengukur hasil yang dicapai dan mengarahkannya ke arah
tujuan tertentu yang ditetapkan sebelumnya.
4.4 Sifat Tugas Manajer
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
Sifat tugas manajerial bukan merupakan serangkaian kerja mingguan yang
teratur dan sistematis, akan tetapi penuh dengan ketidakpastian, perubahan, interupsi
dan kegiatan terfragmentasi (R.W.Griffin). Berdasarkan sebuah studi, dalam satu dari
seorang manajer puncak (CEO) menggunakan 59 % dari waktunya untuk rapat
terjadwal, 22 % untuk tugas administratuf, 10 % untuk rapat tak terjadwal, 6 % untuk
berbicara melalui telepon, dan 3 % sisanya untuk peninjauan fasilitas perusahaan.
Selain itu para manajer juga menjalankan tugas yang beragam. Sebagai ilustrasi,
dalam satu hari, seorang manajer mungkin harus membuat keputusan mengenai
desain/produk baru, mengatasi keluhan antara dua orang bawahan, mempekerjakan
sekretaris baru, menulis laporan kepada atasan, membentuk satuan tugas untuk
menyelesaikan suatu permasalahan dan menangani keresahan karyawan.
Lebih dari itu ia harus siap dihujani dengan surat, dering telepon dan orang-
orang yang akan menemuinya. Keputusan mungkin harus dibuat dengan cepat dan
menyiapkan rencana dalam waktu yang sangat terbatas. Membuat keputusan yang
kritis dibawah tekanan yang berat dan mampu melaksanakan dengan baik merupakan
sumber utama dari kepuasan yang hakiki. Untuk tugas yang menanggung beban dan
tekanan keras tersebut, seorang manajer pantas untuk mendapatkan kompensasi
(penghasilan) yang bagus.
Dari uraian diatas jelas bahwa tugas seorang manajer mengandung
kompleksitas. Mengingat hal tersebut, para ahli cenderung menyatakan bahwa
manajemen yang efektif merupakan kombinasi dari ilmu pengetahuan dan seni. Para
eksekutif yang sukses juga mengakui pentingnya kombinasi dari ilmu pengetahuan
dan seni dalam praktek manajemen. Penjelasan untuk itu seperti dibawah ini :
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
a. Ilmu manajemen
banyak permasalahan dan isu dalam manajemen dapat didekati dengan cara-cara
yang rasional, bertumpu pada logika, bersifat obyektif, dan sistematis. Manajer
dapat menghimpun data, fakta, dan informasi yang obyektif. Mereka dapat
menggunakan model-model kuantitatif dan teknik pembuatan keputusan untuk
sampai pada keputusan yang benar. Mereka memerlukan pendekatan yang
bersifat ilmiah tersebut terutama guna memecahkan permasalahan yang relatif
rutin.
b. Seni manajemen
walaupun seorang manajer berusaha untuk berbuat seilmiah mungkin, ia
seringkali harus membuat keputusan dan memecahkan permasalahan atas dasar
intuisi, pengalaman, insting, dan pandangan pribadi. Dengan mengandalkan pada
ketrampilan konseptual dan hubungan antar pribadi manajer mungkin harus
memutuskan diantara beberapa langkah berbeda yang sama menariknya.
Memecahkan permasalahan yang tidak biasa dan tidak rutin hampir pasti
membutuhkan unsur intuisi dan pandangan (wawasan) pribadi.
4.5 Beberapa pendekatan tentang Manajer
a. Pendekatan tingkatan
Tingkat-tingkat manajer yang terdapat dalam suatu perusahaan dikelompokkan
atas tiga kelompok yaitu :
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
1. Top manager (manajer puncak) adalah pimpinan tertinggi dari suatu
perusahaan. Yang termasuk dalam golongan ini adalah direktur utama
(Dirut) dan dewan komisaris (board of director). Corak kegiatan top
manager adalah memimpin organisasi, menentukan tujuan dan
kebijaksanaan pokok (basic policy).
2. Middle manager (manajer menengah) adalah pimpinan menengah dari suatu
perusahaan. Yang termasuk dalam golongan ini adalah kepala divisi, kepala
unit, kepala bagian, pimpinan cabang. Corak kegiatan middle manager ini
adalah memimpin lower manager, dan menguraikan kebijaksanaan pokok
yang dikeluarkan top manager. Pada tingkat ini perencanaan lebih bersifat
administratif, artinya sudah lebih jelas menunjukkan cara-cara bagaimana
perencanaan yang bersifat direktif dan dapat dilakukan sebaik-baiknya.
3. Lower manager (manajer terendah) adalah pimpinan terendah yang secara
langsung memimpin, mengarahkan, dan mengawasi para karyawan
pelaksana (operasional) dalam mengerjakan tugas-tugasnya supaya tujuan-
tujuan perusahaan tercapai. Yang termasuk kelompok lower manager (firts
line manager - supervisory manager – superintendent - foreman) adalah
setiap pemimpin yang langsung memimpin para karyawan operasional
(managing the workers).
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
b. Pendekatan luas pekerjaan manajer
Luas pekerjaan manajer meliputi masalah “internal dan eksternal” perusahaan
yang dipimpinnya. Masalah internal perusahaan harus dibenahi dengan baik,
supaya semua potensi perusahaan lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Masalah eksternal perusahaan harus
diperhitungkan, diamati, dan diimplikasikan mengenai kondisi-kondisi yang
mendukung dan menghambat tercapainya tujuan perusahaan, seperti tingkat
persaingan, peraturan pemerintah, situasi perekonomian nasional dan
internasional. Semakin tinggi kedudukan seorang manajer maka scope tugasnya
akan semakin luas (internal dan eksternal), sebaliknya manajer yang
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
kedudukannya lebih rendah scope tugasnya lebih banyak untuk membenahi
tugas-tugas internal perusahaan.
Manajer adalah intisari manajemen dan titik sentral dari semua aktivitas yang
akan dikerjakan dalam mencapai tujuan.
Luas pekerjaan manajer itu adalah :
1. Manajer harus mengambil keputusan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan serta
memerintah bawahan untuk mengerjakan dan memberikan laporan-laporan
dan hasil pelaksanaannya.
2. Manajer harus mengevaluasi laporan-laporan yang diberikan bawahan apa
baik atau tidak.
3. Manajer harus mempelajari situasi dan kondisi eksternal perusahaan
mengenai hal-hal yang mendukung dan menghambat kemajuan perusahaan.
4. Manajer harus mengarahkan dan memotivasi bawahan supaya produktivitas
kerjanya tinggi.
5. Manajer harus menciptakan kerja sama yang baik dan hubungan-hubungan
yang harmonis antara semua karyawan.
6. Manajer harus berusaha meningkatkan kecakapan dan ketrampilan bawahan
sehingga dapat bekerja lebih efektif dan efisien.
7. Manajer harus berusaha meningkatkan kesejahteraan bawahan.
8. Manajer harus terbuka dan menerima informasi demi tujuan yang ingin
dicapai.
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
Tentang luas pekerjaan manajer pada prinsipnya tergantung kepada tingkat-
tingkat kedudukan, kreativitas, dan dinamisnya manajer mengambil keputusan
dan kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan
perusahaan yang dipimpinnya.
b. Dibawah ini disampaikan sifat dan kualifikasi manajer menurut G.R.Terry
sebagai berikut:
Energi, artinya mempunyai kekuatan fisik dan mental
Stabilitas emosi, artinya seorang manajer tidak boleh cepat marah, dia
harus dapat menahan emosinya, boleh marah tetapi pikrian tetan tenang dan
percaya diri.
Human relationship, artinya manajer harus banyak mengetahui tentang
hubungan manusia, perilaku manusia, sifat manusia dan kebutuhan manusia.
Personal motivation, artinya dapat memotivasi diri sendiri, memotivasi
orang lain dan berkemauan keras menjadi pemimpin.
Communication skills, artinya mempunyai kecakapan dalam
berkomunikasi yang jelas, baik lesan maupun tulisan.
Teaching skills, artinya cakap untuk mendidik, membimbing, mengajar,
memberi petunjuk, membina dan mengembangkan bawahannya.
Social skills, artinya mempunyai pergaulan yang luas, suka menolong,
pemurah, peramah, dan senang melihat bawahannya maju, serta dapat
menghargai pendidiran orang lain.
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
Technical competent, artinya kemampuan teknik, kecakapan menganalisis,
perencanaan, pengorganisasian, pendelegasian wewenang dan tangkas dalam
mengambil keputusan.
Menurut Littlefield and Peterson :
1. Technical Skills
Ketrampilan yang dimiliki untuk dapat menggerakkan/memakai alat-alat
teknis dan benda-benda mati lainnya, misalnya mesin-mesin, bahan-bahan
baku, prosedur kerja dan lain sebagainya (berhubungan dengan kegiatan
menghadapi unsur-unsur bukan manusia).
2. Human Skills
Ketrampilan yang dimiliki dalam bidang kemanusiaan untuk menggerakkan
manusia, misalnya untuk bergaul dengan berinteraksi, saling berhubungan,
saling mengerti, menyelami dan mengerti keinginan atau perasaan/motif-motif
bertindak atau norma-norma hidup atau kepribadian, orang lain serta
memahami sifat dan karakter manusia. Sifat dan kepribadian seseorang
terbentuk oleh pembawaan dan lingkungan.
3. Conceptual Skills
Ketrampilan yang dimiliki seseorang untuk menggerakkan perusahaan,
melihat masa depan perusahaan, ketrampilan menyusun rencana, menentukan
dan menyusun organisasi yang baik, mencari dan menempatkan orang-orang
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
pada jabatan yang tepat, serta membuat suatu keputusan yang tepat bagi
perusahaan secara keseluruhan.
BAB 5
LINGKUP KAJIAN MANAJEMEN
Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan
efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber
daya organisasi.
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
Lingkup Kajian Manajemen antara lain terdiri atas:
1. Manajemen Sumber Daya Manusia
2. Manajemen Strategik
3. Manajemen Operasional
4. Manajemen Sistem Informasi
5. Manajemen Keuangan
6. Manajemen Logistik
7. Manajemen Pemasaran
8. Manajemen Perubahan
9. Manajemen Resiko
10. Manajemen Mutu
Berikut ini akan diuraikan secara lebih mendetail dari masing-masing lingkup
manajemen tersebut:
5.1 Manajemen Sumber Daya Manusia.
Menurut George R Terry, 1990 Manajemen Sumber Daya Manusia adalah
proses yang terdiri dari perencanan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan
yang memanfaatkan ilmu dan seni dalam mengelola interaksi antar manusia untuk
mancapai tujuan tertentu. Selain itu manajemen Sumber Daya manusia juga
menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan,
pengembangan karyawan, pengelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan
dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.
5.2 Manajemen Strategik
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
Pengertian Manajemen Strategik adalah Seperangkat keputusan dan
tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang sebuah
organisasi (Robbins & Coulter, 2002), sedangkan menurut David, 2002
manajemen strategik adalah Ilmu dan seni untuk merumuskan, melaksanakan,
dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional sehingga organisasi dapat
mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Manfaat manajemen strategik :
a. memberikan tujuan yang spesifik
b. memberikan kesatuan pandangan
c. meningkatkan kinerja
d. alokasi sumber daya yang lebih efektif
e. memberikan keunggulan kompetitif
5.3 Manajemen Operasional
Manajemen operasi erat kaitannya dengan pengelolaan input menjadi
out put sesuai dengan strategi yang direncanakan untuk memperoleh hasil
yang diinginkan. Misalnya dalam sebuah universitas dosen, peralatan, dan
staff merupakan input, maka uotputnya adalah mahasiswa terdidik dengan
memanfaatkan fasilitas yang ada dan mengabdi kepada masyarakat
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
5.4 Manajemen Sistem Informasi
Pengertian Sistem Informasi Manajemen adalah Sistem informasi
yang digunakan oleh para pengguna informasi dari berbagai tingkatan
manajemen.
Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu:
aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran (output).
Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi
untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan,
dan menciptakan produk atau jasa baru. Masukan berperan di dalam
pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam
maupun dari lingkungan sekitar organisasi.
Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi
bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk
mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas-
aktivitas yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan
umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap
input berikutnya.
Manfaat Manajemen Sitem Informasi :
a. Organisasi semakin ramping.
Organisasi yang gemuk dan birokratis lebih sulit untuk mengikuti
perubahan yang pesat dewasa ini, kurang efisien, dan tidak dapat
kompetitif. Oleh karenanya, banyak model organisasi ini sekarang
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
dirampingkan, termasuk jumlah pegawainya dan tingkatan hirarkis
manajemennya.
b. Pemisahan pekerjaan dari lokasi.
Teknologi komunikasi telah mengeliminasi jarak sebagai satu faktor yang
harus dipertimbangkan dalam pekerjaan.
5.5 Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen, baik yang
berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara
efektif, pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi secara efisien, dan
pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
Fungsi manajemen Keuangan meliputi tiga keputusan yaitu :
a. Keputusan investasi
Keputusan ini merupakan langkah awal untuk menentukan jumlah aktiva
yang dibutuhkan perusahaan secara keseluruhan sehingga keputusan aktiva
adalah keputusan terpenting yang dibuat leh perusahaan.Misalnya, berapa
banyak aktiva perusahaan yang dialokasikan di kas, surat berharga,
persediaan dan aktiva tetap.
b. Keputusan pendanaan
Marupakan keputusan untuk memilih sumber pembiayaan perusahaan atau
dikenal dengan pembelanjaan perusahaan.
c. Keputusan Manajemen Aktiva
Keputusan ini berhubungan dengan pengelolaan aktiva-aktiva yang sudah
dibeli secara efisien.
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
Dengan demikian fungsi utama dari manajemen keuangan adalah
merencanakan perolehan dan penggunaan dana untuk memaksimalkan nilai
perusahaan
5.6 Manajemen Logistik
Yaitu suatu tanggung jawab untuk membuat dan mengatur sistem guna
mengatasi aliran bahan baku dan barang jadi (mengatasi fluktuasi peramalan,
permintaan pelanggan, dan pengiriman pemasok.
Fungsi manajemen logistik :
a. Memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan
b. Memaksimalkan efisiensi pembelian dan produksi
c. Meminimalkan investasi sediaan
d. Memaksimalkan profit
Tugas manajemen logistik :
Mengadakan keseimbangan antara biaya dan penghasilan untuk mencapai laba
tertentu (merupakan tugas kompleks, karena keinginan menekan serendah
mungkin biaya distribusi, di lain pihak harus melayani keinginan
pembeli).Selain itu manajemen logistik juga bertanggung jawab dalam
pemilihan kombinasi antara pengangkutan dan penyimpanan dalam saluran
pemasaran. Dalam hal ini ada 3 macam pilihan, yaitu :
a. Memindahkan barang-barang seluruhnya dengan alat sendiri
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
b. Menggunakan agen untuk kegiatan logistik
c. Kombinasi antara logistik umum dan logistik sendiri
5.7 Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan,
mengimplementasikan( yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan,
mengarahkan, mengkoordinir ) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan
pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara
efesien dan efektif. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan
menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan
lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang
untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.
5.8 Manajemen Perubahan
Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-
akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi.
Perubahan dapat terjadi karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun
dari luar organisasi tersebut.
Perubahan bertujuan agar organisasi tidak menjadi statis melainkan tetap
dinamis dalam menghadapi perkembangan jaman, kemajuan teknologi dan
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
dibidang pelayanan kesehatan adalah peningkatan kesadaran pasen akan
pelayanan yang berkualitas.
Perubahan terdiri dari 3 tipe yang berbeda, dimana setiap tipe memerlukan
strategi manajemen perubahan yang berbeda pula. Tiga macam perubahan
tersebut adalah:
(1) Perubahan Rutin, dimana telah direncanakan dan dibangun melalui proses
organisasi;
(2) Perubahan Peningkatan, yang mencakup keuntungan atau nilai yang telah
dicapai
organisasi;
(3) Perubahan Inovatif, yang mencakup cara bagaimana organisasi
memberikan
pelayanannya.
Langkah-langkah manajemen perubahan :
(1) Identifikasi Tipe Perubahan
Ketika anda harus memanaj perubahan, pertama-tama perlu
mengidentifikasi tipe dari perubahan tersebut.
Contoh : anda sebagai kepala keperawatan/kebidanan memperkenalkan
standar baru tentang kerja keras.
a. Tipe Peningkatan Perubahan
Seperti penggunaan waktu secara moderat, ini akan memerlukan waktu
untuk mencapainya, karena kebiasaan buruk dari staf. Untuk mencapai
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
sukses akan memerlukan manajemen waktu untuk memonitor secara
reguler.
b. Tujuan dari Standar :
1. Setiap staf perawat dan bidan harus selalu mencuci tangan
sebelum dan sesudah menyentuh pasen (dewasa maupun anak-
anak)
2. Penyebaran penyakit dan infeksi silang akan berkurang dengan
tindakan ini
3. Staf akan menerima tanggung jawab klinis dari standar ini
c. Beberapa Pernyataan tujuan yang lebih Spesifik lagi dapat berupa :
Mengurangi infeksi dengan cara staf melakukan cuci tangan
(2) Identifikasi Tujuan Perubahan
Tugas kedua adalah mengidentifikasi tujuan-tujuan perubahan. Kemudian
merencanakan tujuan-tujuan tersebut secara jelas dan memberikan
batasan antara waktu dengan perubahan mana yang dapat diterima.
Kesulitan perubahan, adalah upaya lebih lanjut yang harus dimasukkan
dalam perencanaan tujuan. Perencanaan tujuan mengklarifikasi kebutuhan
akan situasi dan meningkatkan ketelitian respon. Ini akan memberikan
fleksibilitas yang lebih, dalam manajemen perubahan. Kejelasan tujuan
memberikan arahan dan petunjuk dalam mengambil keputusan mengenai
apa yang harus dilakukan. Dengan membuat perencanaan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang spesifik akan mengurangi pemborosan waktu dan
upaya.
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
5.9 Manajemen Resiko
Manajemen risiko adalah suatu upaya mengidentifikasi risiko
yang dihadapi organisasi, mengukur dan menentukan besarnya resiko,
menentukan cara mengelola risiko, dan mengkoordinasi pelaksanaan
risiko serta melakukan evaluasi.
Suatu keadaan berisiko atau kerugian dapat di eliminasi atau
dikontrol oleh organisasi melalui pengendalian risiko ( risk control ).
Teknik pengendalian risiko ini meliputi risk avoidance, risk control, risk
retention, risk transfer. Pengendalian risiko mencoba mengeliminasi
atau mencegah dari terjadinya kerugian, atau paling tidak mengurangi
frekuensi dan konsekuensi terjadinya kerugian. Dimana kerugian
tersebut perlu pembiayaan. Unsur manajemen risiko yang mendanai dan
membiayai kerugian ini adalah pembiayaan risiko ( risk financing ).
Metode pembiayaan meliputi risk retention; yaitu pengelolaan risiko
finansial yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri, dan risk financing
transfer yaitu mentransfer resiko ke perusahaan asuransi atau bukan ke
perusahaan asuransi.
5.10 Manajemen Mutu
Definisi Mutu/Kualitas (Quality)
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
1. Sesuatu yang yang dapat disempurnakan dan memiliki nilai yang bisa
ditawarkan kepada konsumen (Masaaki Imai).
2. Pewujudan atau gambaran hasil-hasil yang mempertemukan
kebutuhan dari pelanggan dan oleh karena itu memberikan kepuasan
(J.M.Juran)
3. Kesesuaian dengan kebutuhan yang meliputi availability, delivery,
reliability, maintainability dan cost effectiveness.(Crosby)
4. Suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk,
pelayanan,orang,proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
apa yang diharapkan. (David L.Goetsch dan Stanley David)
5. Keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang
kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan
secara tegas maupun tersamar. (ISO 8402 & SNI 19-8402-1991)
Saat ini Manajemen mutu sering disebut Manajemen Mutu terpadu atau Total Quality
Management (TQM)
Pengertian TQM:
1. Menurut Armand V Feigenbaum sebagai suatu sistem yang efektif untuk
mengintegrasikan pembangunan kualitas, pemeliharaan kualitas dan upaya
perbaikan kualitasdari berbagai macam kelompok didalam sebuah organisasi
supaya memungkinkan pemasaran, rekayasa, produksi dan pelayanan pada
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
tingkat ekonomi yang terbaik, yang mengikuti kepuasan pelanggan
sepenuhnya.
2. Menurut N Logothetis merupakan sebuah kultur dimana dalam kultur ini ada
komitmen total untuk kualitas dan suatu perilaku yang dinyatakan oleh setiap
orang yang terlibat dalam proses perbaikan yang berkelanjutan terhadap
produk dan pelayanan melalui penggunaan metode ilmiah yang inovatif
TQM dapat didefinisikan sebagai mengelola organisasi secara menyeluruh agar
organisasi memperoleh keunggulan pada semua dimensi kualitas daripada produk dan
jasa yang penting bagi kepuasan pelanggan.
TQM mengikutsertakan seluruh karyawan melalui gugus kendali mutu.Gugus
kendali mutu merupakan suatu kelompok kecil yang dengan sukarela melaksanakaan
kegiatan pengendalian mutu ditempat kerja yang melakukan pekerjaannya secara
berkesinambungan sebagai bagian dari program di seluruh perusahaan dibidang
pengendalian mutu, pengembangan diri, pendidikan bersama, pengendalian arus dan
penyempurnaan ditempat kerja.
Tahapan manajemen mutu
1.Inspeksi (Inspection)
Konsep mutu modern dimulai pada tahun 1920-an kelompok mutu utama adalah
inspector yang mengukur hasil produksi berdasarkan spesifikasi kemudian
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
melapor ke pabrik. Tokohnya : Walter A.sewhart (1924), H.P.Dodge & H.G.
Romig (1920).
2.Pengendalian mutu (Quality Control)
Tahun 1940-an kelompok inspeksi berkembang manjadi pengendalian mutu yang
pertama berkembang di dunia militer, dimana tanggungjawab mutu dialihkan
kebagian QC yang independent dan dibekali dengan perangkat statistic seperti
diagram kendali dan penarikan sample. Tokohnya : Feigenbaum (1983) dengan
total quality control (1960) yang berkembang menjadi konsep total quality
control organizationwide (1970) dan kemudian menjadi konsep total quality
system.
3.Pemastian mutu (Quality Assurance)
Rekomendasi dari statistic sering tidak dilayani strruktur pengambilan keputusan.
Sehingga pengedalian mutu berkembang menjadi pemastian mutu yang bertugas :
memastikan proses dan mutu produk melaui audit operasi,pelatihan, nails kinerja
teknis dan petunjuk operasi untuk peningkatan mutu.
4.Manajemen mutu (Quality Management)
Pemastian mutu yang dilakukan hanyalah memastikan pelaksnaan pengendalian
mutu, tetapi sangat sedikit pengaruh untuk meningkatkannya. Karena itu untuk
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
mengantisipasi persaingan, aspek mutu perlu selalu dievaluasi dan direncanakan
perbaikannya melalui penerapan fungsi manajemen mutu.
5. Manajemen mutu terpadu (Total Quality Management)
Dalam mnajamen mutu ternyata bukan hanya fungsi produksi yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap mutu dan tanggungjawab mutu tidak
cukup hanya dibebankan kepada bagian tertentu, teapi menjadi tangungjawab
seluruh individu diperusahaan.
Kualitas tidak datang demikian saja, namun perlu direncanakan atau diracang.
Perencanaan kualitas yang disampaikan oleh Juran, merupakan suatu bagian yang
sangat diperlukan dalam Trilogi Juran antara lain : Quality Planning, Quality
control, Quality Improvement.
1.Quality planning (Perencanaan kualitas)
Perencanaan kualitas menurut Juran terdiri atas tahap-tahap sebagai berikut
1. Identifikasi keinginan pelanggan
2. Terjemahkan keinginan pelanggan dalam bahasa yanag jelas kepada
setiap orang untuk menghasilkan suatu produk atau jasa pelayanan
3. Optimasi produk dan pelayanan dengan mengembangkan dan
mengoptimalkan proses dimana produk dihasilkan
2.Quality Control (Kontrol Kualitas)
Merupakan proses deteksi dan koreksi adanya penyimpangan atau perubahan
segera setelah terjadi, deteksi menyesuaikan spesifikasi standar –standar dan
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
melekatkannya pada prosedur yang memerlukan tindakan koreksi dari berbagai
masalah.
3.Quality Improvement (Perbaikan kualitas)
Merupakan suatu terobosan kualitas yang diperlukan untuk mengurangi substasi
kekurangan dan pencapaian zona perbaikan baru dari Quality control.
Prinsip-prinsip pokok TQM yang membedakan dari sistem manajemen yang lain
yaitu:
Menempatkan mutu sebagai strategi usaha, mutu sering dianggap sebagai faktor
keberhasilan suatu usaha, oleh karenanya proses peningkatan mutu (Quality
Improvement) harus seoptimal mungkin. Untuk mengintensifkan program
peningkatan mutu, dibagi dalam 3 kelompok utama :
a. Mutu input, meliputi sumberdaya tenaga kerja, perlengkapan, bahan san
sebagainya
b. Mutu proses atau mutu usaha, dalam hal ini berkaitan dengan penetapan
misi dan tujuan kegiatan, filsafatnya, pengabilan strategi, sistem dan
prosedur kerja, pelaksanaan kegiatan, kontrol kualitas, inovasi dan
sebagainya.
c. Mutu outcome atau mutu hasil, hal ini berkaitan dengan masalah
kegunaan, penampilan, keamanan, kehandalan, kenyamanan, kemudahan
dan sebagainya.
Pada hakikatnya mutu merupakan hasil serangkaian proses yang saling terkait selama
menghasilkan suatu produk yang bermutu. Dalam perkembangannya pernah mutu
hanya menjadi tanggung jawab dari bagian atau departemen Quality Control dan
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
hanya melibatkan para manajer yang bertanggung jawab dan tidak melibatkan
karyawan. Dalam TQM semua karyawan dilibatkan dalam menghasilkan produk
yang bermutu.
Pelaksanaan TQM
Dalam pelaksanaan TQM dilandasi oleh beberapa pemikiran dasar, yang berorientasi
pada mutu :
Mutu adalah memberikan kepuasan kepada konsumen. Dalam hal ini jaminan mutu
dalam proses sebelumnya diharapkan akan memberikan kepuasan pula bagi proses
berikutnya dan seterusnya.
Pengendalian mutu berdasar fakta
TQM mengendalikan mutu berdasar fakta obyektif, dengan data yang akurat sehingga
orang lain pun menarik kesimpulan yang sama berdasar fakta obyektif itu
Menghargai manusia sebagai manusia (mengorangkan)
Konsep kendali mutu memerlukan keterlibatan semua unit kerja agar memberi hasl
baik, tidak hanya satu unit kerja saja. Adanya kesempatan karyawan untuk turut
berperan serta dalam proses memperbaiki mutu, akan bermanfaat bagi peningkatan
produktivitas, kualitas dan kuantitas, sekaligus sebagai faktor motivasi bagi diri
Jaminan mutu
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
Proses saat ini
Proses berikut
Proses berikut
Pelanggan
Memberikan
Jaminan mutu
Memberikan Kesesuaian
Kepuasan
Gambar 1 Konsep proses pelaksanaan TQM
karyawan, karena merasa diorangkan, tidak hanya sekedar dianggap sebagi faktor
produksi. Kelompok ini disebut gugus kendali mutu.
Melaksanakan siklus P-D-C-A (Plan-Do-Chek-Action)
Proses pengendalian TQM meliputi tahap yang berulang dan setiap pengulangan dari
proses ini akan memberikan peningkatan kualitas maupun kuantitas, mrupakan suatu
siklus yang saling berhubungan dan saling membutuhkan, siklus PDAC ini disebut
siklus Deming
BAB. 6
K E S I M P U L A N
6.1. Teori Manajemen
Manajemen bukan tujuan tetapi hanya alat untuk mencapai tujuan yang
diinginkan, karena tujuan yang ingin dicapai adalah pelayanan dan atau laba
serta pertumbuhan dan atau kesinambungan.
Fungsi dan unsur-unsur manajemen menjadi penting hanya jika semua hal
tersebut bisa diintegrasikan dan disinergiskan dalam sebuah proses
manajemen. Jika tidak terjadi maka fungsi dan unsur yang ada menjadi tidak
efektif dan efisien.
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
Gambar 2 Siklus Deming
Berbagai aliran pemikiran tentang manajemen membantu kita mengenal
“taktik“ manajemen dalam berbagai situasi dan kondisi dimana organisasi
tumbuh dan berkembang.
6.2. Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi manajemen yang utama ada empat, yaitu : perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
Proses manajemen dimulai dari identifikasi sumber daya organisasi yang
melalui empat fungsi manajemen dipadukan dan digunakan secara optimal
untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien
6.3. Manajer
Hakekat seorang manajer adalah orang yang bekerja dalam organisasi
yang bertanggung jawab atas seluruh proses yang terjadi untuk mencapai
tujuan yang diinginkan organisasi.
Manajer adalah oang yang menggerakkan, mengintegrasikan fungsi-fungsi
manajemen dengan meramu unsur-unsur manajemen sebagai sebuah system
dengan memberdayakan manusia untuk mencapai kinerja yang optimal dan
mencapai tujuan yang diinginkan.
Tugas seorang manajer sangat komprehensif (dalam bidangnya) dengan
berbagai varian even yang menuntut sifat-sifat seorang manajer sebagai
manusia ideal untuk membawa pertumbuhan dan kesinambungan organisasi.
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
DAFTAR PUSTAKA
Drucker Peter F. 2002. Peter Drucker’s Conception of The New Paradigm. Economics and Organization Journal, Vol. 1. February 5th, 2002. Facta Universitatis.
Gatewood, Taylor and Ferrel. 1995. Management, Comprehension Analysis and Application. Richard D. Irwin, Inc.
Koontz, H et al.(1996) Management, eight edition Mc graw-Hill Book Company ,ltd. New York
McNamara, Carter. 1999. New Paradigm in Management. Authenticity Consulting, LLC. http://www.managementhelp.org/mgmnt/paradigm.htm
Ricky, W. Griffin .2000. Fundamentals of Management: Core concepts and Aplication, 2th edition. Houghton Mifflin Company.
Stoner, James A.F. et al. (1995) Management, International edition.
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53
Manajemen, Widodo Jatim Pudjiraharjo, dr, MS, MPH,Dr,PH Page 53